1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sains, landasan teori dan psikologis pendidikan sains untuk anak usia dini, ruang lingkup, prinsip, dan karakteristik pembelajaran sains bagi anak usia dini.
2. Pembelajaran sains penting untuk menumbuhkan sifat kritis, keingintahuan, dan berpikir teratur melalui eksperimen yang menyenangkan pada anak usia dini.
3. Beberapa prinsip pembel
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
3B-K2-Hakikat_Sains_AUD.pptx
1. HAKIKAT
PENDIDIKAN SAINS
DAN URGENSI SAINS
UNTUK TUMBUH
KEMBANG AUD
3B PGPAUD
KELOMPOK 2 :
3. Fatimah Nur Annisa (1801140
6. Dhanty Damayanti (1801272)
7. Nunung Nurdiana (1801306)
8. Putri Prasasti (1801333)
10. Rahmi Kemala H (1801388)
17. Anisa Rosidah Sopa (1804947)
20. Lucky Maharani Dewi (1805209)
30. Stevi Handayani (1806411)
33. Laily Rahma Oktaviani (1806550)
2. PENGERTIAN SAINS
Kata sains berasal dari bahasa
latin “scientia” yang artinya
pengetahuan. Menurut Webster
new collegiate dictionary
makna sains ialah
“pengetahuan yang didapat
dari pembelajaran serta
pembuktian” atau
“pengetahuan yang melingkupi
kebenaran umum dari hukum
alam yang terjadi, contohnya
didapatkan dan dibuktikan
dengan metode ilmiah”.
Kemudian, Calin & Sund (dalam Widowati
2008) mengartikan sains sebagai suatu
sistem untuk memahami alam semesta
dengan melakukan observasi serta
eksperimen terkontrol.
3. PENGERTIAN SAINS UNTUK AUD
Pengenalan sains pada anak usia dini berarti untuk menumbuhkan sifat
kritis, keingitahuan, teliti, eksplorasi untuk mencari jawaban dan berpikir
teratur melalui kegiatan-kegiatan ekperimen yang menyenangkan.
Sains bagi anak usia dini bukanlah hanya sekedar kumpulan fakta,
melainkan melibatkan aktivitas mengobservasi tentang apa yang terjadi,
mengklasifikasi atau mengorganisasikan informasi, memprediksi tentang
apa yang akan terjadi, menguji prediksi melalui kegiatan terbimbing serta
merumuskan kesimpulan.
Eggers (2010) yang menguraikan beberapa aktivitas didalam proses
ilmiah dalam konteks pembelajaran sains untuk AUD.
1. Observasi
2. Prediksi
3. Melakukan percobaan
4. menginterpretasikan
4. PENdidikan sains
z
. Pendidikan sains merupakan salah satu aspek pendidikan yang menggunakan
sains sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan umumnya yakni tujuan
pendidikan nasional dan tujuan pendidikan sains khususnya, yaitu untuk
meningkatkan pengertian terhadap dunia alamiah (Amien, 1992: 19-20).
Untuk penyusunan materi pendidikan sains, Kirham (dalam Wellington, 1989:
136) menyarankan bahwa sains hendaknya merupakan akumulasi dari :
a. content,
b. process, dan
c. context.
5. LANDASAN TEORITIS dan PSIKOLOGIS PENDIDIKAN SAINS UNTUK Aud
LANDASAN TEORITIS
Trundle (2009: 1)
menyatakan bahwa
pembelajaran sains pada
pendidikan anak usia dini
memberikan manfaat yang
sangat besar untuk
berbagai aspek
perkembangan anak,
sehingga para peneliti
menekankan betapa
pentingnya pembelajaran
sains yang dimulai sejak
dini.
Eshach and Fried (Trundle,
2009) menyatakan bahwa
pembelajaran sains bagi anak
usia dini dapat memberikan
pengalaman positif bagi anak
yang membantu dirinya untuk
mengembangkan pemahaman
tentang suatu konsep sains,
mengembangkan kemampuan
berpikir, menanamkan sikap
yang positif, dan memberikan
landasan yang kuat untuk
pengembangan konsep sains di
jenjang pendidikan selanjutnya.
Sun and coring (1993:37)
merumuskan bahwa sains
merupakan sekumpulan
cara untuk mendapatkan
dan mempergunakan
pengetahuan itu.
Pendekatan yang
digunakan dalam
pembelajaran sains pada
anak usia dini disesuaika
dengan tingkat
perkembangan, usia dan
pengalaman.
6. LANDASAN TEORITIS dan PSIKOLOGIS PENDIDIKAN SAINS UNTUK Aud
LANDASAN PSIKOLOGIS
Menurut collete dan chiappetta, sain didefinisikan sebagai sebuah
landasan dasar kegiatan manusia yang dapat dilihat dari tiga sudut
pandang yang berbeda, yaitu:
1. Sains sebagai cara untuk berpikir, yaitu aktivitas otak manusia
yang dicirikan dengan pemikiran yang terjadi dalam otak
sesorang yang didorong oleh rasa keingintahuan, imajinasi, dan
pemikiran yang didukung oleh proses, sikap, kepercayaan dan
nilai-nilai.
2. Sains sebagai suatu cara penyelidikan atau penelitian
3. Sains sebagai bangunan sistematis sari ilmu pengetahuan yang
terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model
7. URGENSI SAINS PENTING UNTUK AUD
Menurut Worms, Shadow dan Whirlpools dalam Halverson (2007) menyatakan bahwa pentingnya
pembelajaran sains untuk anak antara lain mampu memupuk rasa percaya diri anak di dalam lingkungannya,
memberikan pengalaman penting secara langsung pada anak, mengembangkan konsep dasar pengetahuan alam,
meningkatkan kemampuan mengamati, memperoleh kesempatan untuk menggunakan material yang biasa digunakan
dalam pembelajaran sains, dan seterusnya…..
Tujuan mendasar dari pembelajaran sains bagi anak adalah mengembangkan aspek perkembangan
dan potensi yang dimiliki anak. Selain itu pembelajaran sains juga ditujukan untuk mengembangkan
individu agar mengenal ruang lingkup sains itu sendiri serta mampu menggunakan aspek-aspek
fundamental dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
8. URGENSI SAINS PENTING UNTUK AUD
Ada beberapa hal yang membuktikan pentingnya pengenalan sains pada usia dini antara lain :
1 Pembelajaran sains
dengan segala macam
pengembangannya
bertujuan agar anak
memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang
dihadapinya melalui
penggunaan metode sains,
sehingga anak-anak
menjadi terampil dalam
menyelesaikan berbagai
hal yang dihadapinya
2. Membantu pemahaman
anak tentang konsep sains
dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari
3. Melekatkan aspek-aspek
yang terkait dengan
keterampilan proses sains
serta menumbuhkan minat
anak untuk mengenal dan
mempelajari benda-benda
dan kejadian baik di dalam
maupun di luar
lingkungannya
4. Mengembangkan sikap
ingin tahu, terbuka, kritis,
bertanggung jawab, bekerja
sama dan mandiri dalam
kehidupan sehari-hari
5. Membantu anak agar
mampu mengenal dan
memupuk rasa cinta
terhadap alam sekitar
sehingga menyadari
kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa.
9. URGENSI SAINS PENTING UNTUK AUD
Menurut definisi Olson (Teach Your Child Science) sains adalah permainan untuk memahami dunia,
dimainkan dengan aturan khusus yang disebut metode ilmiah. Berikut ini beberapa hal mengenai sains yang
sangat penting menurut sebagian besar ilmuwan
Aturan 1: Kejujuran adalah
kebijakan yang terbaik
Aturan 2: Menyontek Tidak
Diizinkan
Aturan 3: Jangan
Memahami Kata-Kata
Orang Lain Untuk Sesuatu,
Tetapi Periksalah Diri
Sendiri.
Aturan 4: Ilmuan
Menggunakan Penemuan
Sebelumnya Untuk
Meningkatkan Permainan
Aturan 5: Cobalah
Menemukan Jawaban
"Alami" untuk Pertanyaan
Aturan 6: Ilmuan mengakui
ketika mereka salah
10. RUANG LINGKUP DAN DIMENSI PEMBELAJARAN SAINS
The National Science Education Standars (Bosse, dkk, 2009) menguraikan terkait dengan ruang
lingkup pembelajaran sains bagi anak usia dini, antara lain sebagi berikut:
a. Science as Inquiry
b. Physical Science.
c. Life Science.
f. Science in personal and
social perspective.
e. Science and Technologi.
d. Earth and Space Science.
11. RUANG LINGKUP DAN DIMENSI PEMBELAJARAN SAINS
ruang lingkup pembelajaran sains untuk anak usia dini menurut Nugraha, (2008: 97-98)
antara lain sebagai berikut:
No Kelompok bahan kajian Topik inti
1. Bumi dan Jagat Raya Pengetahuan tentang binatang, matahari dan planet,
Kajian tentang tanah, batuan dan pegunungan,
Kajian tentang Cuaca atau musim.
2. Ilmu-ilmu Hayati Studi tentang tumbuhan, studi tentang binatang,
Studi tentang hubungan antara aspek-aspek
kehidupan dengan lingkungan.
3. Bidang Kajian Fisika-
Kimia
Studi tentang daya, Studi tentang energy, Studi
tentang rangkaian dan reaksi kimiawi.
Tabel 1.2
Sains berdasarkan Dimensi Isi bahan Kajian
12. PRINSIP DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN SAINS AUD
Seorang ahli pembayaran ilmu pengetahuan alam, John S. Richardson 1957
(Darmono&Kaligis, 1992) menyarankan untuk tujuh prinsip dalam proses pembelajaran sains
AUD, ketujuh prinsip tersebut adalah:
PRINSIP PEMBELAJARAN
SAINS
1. Prinsip keterlibatan siswa secara aktif
Maksudnya adalah learning by doing. Siswa harus ikut berpartisipasi dalam program pembelajaran.
Pada dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, sedang alam sekitar penuh dengan fakta
atau fenomena yang dapat merangsang siswa ingin tahu lebih banyak.
2. Prinsip belajar yang berkesinambungan,
Maksudnya adalah proses belajar yang selalu dimulai dari apa yang telah dimiliki oleh siswa.
13. PRINSIP DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN SAINS AUD
Seorang ahli pembayaran ilmu pengetahuan alam, John S. Richardson 1957
(Darmono&Kaligis, 1992) menyarankan untuk tujuh prinsip dalam proses pembelajaran sains
AUD, ketujuh prinsip tersebut adalah:
PRINSIP PEMBELAJARAN
SAINS
3. Prinsip belajar motivasi,
4.Prinsip multi saluran,
Maksudnya kebutuhan gaya belajar siswa yang berbeda-beda, untuk itu penggunaan multi saluran
diperlukan dalam pembelajaran sains agar semua siswa dengan berbagai kemampuan daya
tangkap dapat menerima pelajaran dengan baik.
5. Prinsip totalitas, 6. Prinsip penemuan,
7. Prinsip perbedaan
individu,
14. PRINSIP DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN SAINS AUD
Dalam kaitannya dengan program Pembelajaran sains Anak Usia Dini, sains dapat
dikembangkan menjadi tiga substansi dasar, yaitu :
KARAKTERISTIK
PEMBELAJARAN SAINS
Pertama, sains sebagai Proses adalah metode untuk memperoleh pengetahuan. Rangkaian proses yang
dilakukan dalam kegiatan Ilmiah tersebut, yang saat ini dikenal dengan Metode Ilmiah atau Metode Ilmiah.
Kedua, sains sebagai produk yang terdiri dari berbagai fakta, prinsip, hukum dan teori (Nugraha, 2008).
Ketiga, sains sebagai Sikap atau yang dikenal dengan sebutan sikap ilmiah, artinya berbagai keyakinan,
pendapat, dan nilai yang harus dijaga oleh seorang Ilmuwan, terutama ketika mencari atau
mengembangkan ilmu baru.
15. Karakteristik pembelajaran sains berbasis inkuiri
Inkuiri merupakan slaah satu metode yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan ilmiah untuk membangun sebuah
konsep. Dikemukakan oleh National Science Education Standard (dalam NRC, 1996) yang
menyatakan bahwa kegiatan inkuiri, siswa diarahkan untuk menggambarkan objek peristiwa,
mengajukan pertanyaan, membangun penjelasan, menguji penjelasan tersebut sesuai dengan
pengetahuan ilmiah.
PRINSIP DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN SAINS AUD
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
SAINS BEBASIS INKUIRI
Inkuiri merupakan slaah satu metode yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan ilmiah
untuk membangun sebuah konsep. Dikemukakan oleh National Science
Education Standard (dalam NRC, 1996) yang menyatakan bahwa kegiatan inkuiri,
siswa diarahkan untuk menggambarkan objek peristiwa, mengajukan pertanyaan,
membangun penjelasan, menguji penjelasan tersebut sesuai dengan
pengetahuan ilmiah
16. DAFTAR PUSTAKA
Ajeng & Ayunda. 2020. Pembelajaran Sains dan Matematika Anak Usia Dini. Jawa Timur: Caremedia
Communication.
Putri, S. 2019. Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini. Sumedang: UPI Sumedang Press.
Widyatiningtyas, R.(2002).Pembentukan Pengetahuan Sains, Teknologi, Dan Masyarakat Dalam Pandangan
Pendidikan IPA. Jurnal: Jurnal Pendidikan dan Budaya, Vol 1, No 1, hlm 32-33. doi:
http://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/educare/article/download/11/11
Prasetyo, Sigit. 2016. Implementasi Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Yogyakarta. Vol VII No 1.
Adawiyah, Wasilah Nur dkk. 2020. Pengembangan Dasar Kebutuhan Rencana Kegiatan Pembelajaran
Beorientasi Sains Pada Sub Tema Air Untuk Mengoptimalkan Keterampilan Mengamati Anak Usia Dini. Jurnal
PAUD Agapedia. Tasikmalaya. Vol 4 No 1.
Izzuddin, A. (2019). Sains dan Pembelajarannya pada Anak Usia Dini. BINTANG, 1(3), 353-365.
Risnawati, A. (2020). Pentingnya Pembelajaran Sains bagi Pendidikan Anak Usia Dini. Prosiding Konferensi
Integrasi Interkoneksi Islam dan Sains, 2, 513-515.
Mirawati, Nugraha Rini. 2017. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Anak Usia Dini Melalui Aktivitas
Berkebun. Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Early Childhood: Jurnal Pendidikan. Vol.1 No.1, 2017.
Nurkholisah Diah, Science Concept in Early Childhood Education, (2), (1), hal 1048
Suci U Putri. (2019). Pembelajarn Sains Untuk Anak Usia Dini. Sumedang: Penerbit UPI Sumedang Press.
Eshach Haim and Michael N. Fried. (2005). Shouls Science be Taught In Early Childhood. Article in Journal
of Science Education and Technology. (14). (3)
Salim, Embun & Hariyanti, Dwi Prasetiyawati Diyah. 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Anak Melalui Metode
Inkuiri Pada Kelompok B Di Tk Mojokerto 3 Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Penelitian Paudia. Hal 84-
17. DAFTAR PUSTAKA
Salim, Embun & Hariyanti, Dwi Prasetiyawati Diyah. 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Anak Melalui Metode
Inkuiri Pada Kelompok B Di Tk Mojokerto 3 Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Penelitian Paudia. Hal 84-
111, Diakses Dari : Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/155834-Id-None.Pdf
Mirawati & Rini Nugraha. 2017. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Anak Usia Dini Melalui Aktivitas Berkebun.
Early Childhood : Jurnal Pendidikan. Vol.1, No. 1, 2017. Hal 1-15.