1. (Hakikat Pendidikan Sains untuk Tumbuh Kembang AUD )
3C_Kelompok 2
1. Dewi Kania 1801434
15. Ririn Nur A 1802325
18. Salma A Y 1805651
20. Nisa Dzurun 1805651
21. Mega Nur Z 1805870
22. Megawati Windi S 1806153
23. Annisa Mega P 1806237
33. Elis Siti R 1807013
37. Liska Rahmi N 1807640
38. Dewi Rifka A 1808124
2. 01
02
03
Pendidikan Sains
Pendidikan dan pembelajaran sains adalah suatu upaya
pembinaan yang berisi program yang memfasilitasi
penguasaan proses sains, produk sains serta pengembangan
sikap sains.
Adapun dalam PAUD, program pengembangan
pembelajaran sains tersebut diantaranya :
Sains proses
kemampuan anak mengamati, bertanya, mengumpulkan
informasi, menalar dan mengkomunikasikan
Sains produk
kegiatan mengungkap fakta, data atau konsep mengenai
suatu peristiwa
Sains sikap
penanaman sikap ilmiah dalam diri anak ketika proses
kegiatan
3. Pendidikan dan pembelajaran sains pada AUD
Pendidikan dan pembelajaran sains pada AUD
difokuskan pada pembelajaran mengenai diri sendiri,
alam sekitar dan gejala alam.
(Prasetyo, S. (2016). Implementasi Pembelajaran
Sains untuk Anak Usia Dini dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jurnal Literasi:
Implementasi Pembelajaran Sains untuk Anak Usia
Dini, vol. 7(1) )
4. Menurut Sujiono, pengembangan sains di TK adalah kegiatan belajar yang
menyenangkan dan menarik dilakanakan melalui bermain denga pengamatan,
penyelidikan dan percobaan untuk mencari tahu atau menemukan jawaban tentang
kenyataan yang ada di dunia sekitar anak.
(Asari, A. (2020). Implementasi Pendekatan Eksplorasi Lingkungan Untuk
Mengembangkan Pengetahuan Sains Anak Usia Dini 5-6 Tahun di TK Dharma
Wanita Sukarame Bandar Lampung. )
Menurut Eschach and Fried, pembelajaran sains pada PAUD dapat memberikan
pengalaman positif bagi anak yang membantu dirinya untuk: 1. Mengembangkan
pengetahuan tentang konsep sains, 2. Mengembangkan kemampuan berpikir,
menanamkan sikap yang positif, serta 3. Memberikan landasan yang kuat untuk
pengembangan konsep sains di jenjang pendidikan selanjutnya.
(Mirawatri & Rini. (2017). Meningkatkan keterampilan proses sains anak
usia dini melalui aktivitas berkebun. Early Childhood: Jurnal
Pendidikan, vol. 1(1).)
5. Landasan Teoritis dan psikologis pendidikan sains
untuk AUD
• Landasan Teoritis
• Secara substansial pendidikan dan pembelajaran sains dapat dipandang sebagai suatu
hasil/produk, proses, dan sikap.
Pertama
Kedua
Ketiga
.
sains sebagai suatu proses adalah metode untuk
memperoleh pengetahuan.
sains sebagai suatu produk terdiri atas berbagai fakta, konsep
prinsip, hukum dan teori).
sains sebagai suatu sikap, atau dikenal dengan istilah
sikap keilmuan, maksudnya adalah berbagai keyakinan,
opini dan nilai-nilai yang harus dipertahankan oleh
seorang ilmuwan khususnya ketika mencari atau
mengembangkan pengetahuan baru.
6. Tujuan mendasar dari pendidikan sains yaitu untuk
mengembangkan individu anak usia dini agar melek terhadap
ruang lingkup sains itu sendiri serta mampu menggunakan
aspek-aspek fundamentalnya dalam kehidupan sehari-hari.
(Saepudin,A. (2011). Pembelajaran Sains pada Program
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Teknodik, vol. 15(2).)
7. 01
02
03
Beberapa teori tentang aspek kognitif anak yang
mendasari pelaksanaan pendidikan anak usia dini
oleh beberapa ahli antara lain:
Howard Gardner (1943). Menurut Gardner, pada hakikatnya setiap anak
adalah anak yang cerdas. Kecerdasan bukan hanya ditentukan oleh IQ
saja tetapi ada kecerdasan-kecerdasan lain yang dapat mengantarkan
anak pada kesuksesan. (multiple intelligence)
Lev Vigotsky (1896-1934) Pemikiran vigotsy adalah anak belajar
melalui dua tahapan yaitu 1. Interaksi dengan orang lain, orang tua,
saudara, teman sebaya, guru dan 2. Belajar secara individual
dengan cara mengintegrasikan segala sesuatu yang dipelajari dari
orang lain dalam struktur kognitifnya.
Jean Piaget (1907-1980). Menurut Piaget belajar untuk anak harus
melalui proses aktif menemukan dan harus dengan tahap
perkembangan anak. Pendidikan dimulai melalui anak melalui
pengetahuan langsung dan interaksi sosial.
8. Berdasarkan teori-teori tersebut, pembelajaran sains sejak usia dini
sangat penting untuk mengoptimalkan konsep berpikir anak,
diantaranya melalui aktifitas yang melibatkan anak langsung termasuk
dengan pendidikan sains di PAUD.
(Ekadharma, dkk. (2014). Model MaHMud (Menyenangkan, Hangat, dan Mudah) pada
Pembelajaran Sains bagi Anak Usia 4-6 Tahun di PAUD. Bandung.)
9. Landasan Psikologis
Perkembangan anak merupakan suatu
proses yang kompleks. terdapat berbagai
sudut pandang dalam menjelaskan
dinamika perkembangan dan kesiapan
belajar anak, terutama dalam menerima
pembelajaran sains.
(Dengan merujuk pendapat beberapa ahli psikologi
perkembangan)
10. M. Solehuddin dan Ihat Hatimah (2007) menjelaskan bagaimana anak
berkembang dan menerima pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
• Pertama, pengalaman awal bagi anak bersifat kumulatif . Pengalaman
awal ini dapat memiliki pengaruh yang tertunda terhadap pengalaman
berikutnya.
• Kedua, Belajar pada anak berlangsung dari pengetahuan behavioral
yang sederhana ke pengetahuan simbolik atau representasional yang
lebih kompleks.
Berdasarkan kedua prinsip tersebut diatas, maka pembelajaran sains
bagi anak usia dini bukanlah hal yang sulit untuk diterapkan, sebab
secara psikologis dalam diri anak itu sendiri telah ada kesiapan
menerima dan menguasai sekaligus mengakumulasikan berbagai
pembelajaran.
(Saepudin,A. (2011). Pembelajaran Sains pada Program Pendidikan Anak
Usia Dini. Jurnal Teknodik, vol. 15(2).)
11. Urgensi Sains penting untuk AUD
Pentingnya Pembelajaran Sains Bagi Anak
Pembelajaran sains bagi anak bukanlah aktivitas pengenalan dan
pengajaran terkait konsep-konsep sains tertentu pada anak semata,
namun merupakan suatu upaya yang digunakan untuk
menstimulasi aspek perkembangan dan memaksimalkan potensi
yang ada dalam diri anak.
Mirawatri & Rini. (2017). Meningkatkan keterampilan proses sains anak usia dini
melalui aktivitas berkebun. Early Childhood: Jurnal Pendidikan, vol. 1(1)
Adapun keterkaitan atau urgensi pendidikan sains bagi perkembagan
anak antara lain :
1. Nilai agama dan moral
2. Fisik dan Motorik
3. Kognitif
4. Sosial Emosional
5. Bahasa
6. Seni
12. Ruang
Lingkup atau
Pendidikan
Sains AUD
1. Sains Fisik
Anak diajak untuk mengenal
wujud fisik dari benda.
2. Sains Makhluk Hidup
Anak mengeksplorasi tentang
makhluk hidup seperti manusia,
hewan, dan tanaman.
3. Sains Bumi dan
Lingkungan
Lingkungan alam sekitar yang
dapat dialami langsung oleh anak
Ruang Lingkup Secara umum:
01
Hasbi & Wulandari. (2020). Bermain Sains. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
13. Sedangkan menurut kellough (1996): 394-401) ruang lingkup
pembelajaran sains bagi anak antara lain sebagai berikut:
02
1. Ruang Lingkup dalam Proses Berfikir
lingkup ini meliputi kemampuan anak dalam mengobservasi.
2. Ruang Lingkup Pengembangan Konsep
Lingkup ini meliputi kemampuan anak dalam membedakan
3. Ruang Lingkup mengenai produk
lingkup ini meliputi konten bidang kajian sains diantaranya yaitu
biologi dan ilmu fisik.
4. Ruang lingkup mengenai sikap
Lingkup ini diharapkan setelah pembelajaran sains anak dapat
memahaminya.
Mirawatri & Rini. (2017). Meningkatkan keterampilan proses sains anak usia
dini melalui aktivitas berkebun. Early Childhood: Jurnal Pendidikan, vol. 1(1)
14. Prinsip Pembelajaran Sains bagi AUD
Prinsip Motivasi
Prinsip Latar
Prinsip Menemukan
Prinsip Belajar sambil
Melakukan
Daya dorong seseorang untuk melakukan sesuatu
kegiatan.
Dalam pembelajaran guru perlu mengetahui
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman apa yang
telah dimiliki anak sehingga kegiatan belajar mengajar
tidak berawal dari suatu kekosongan.
Pada dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu yang besar
sehingga potensial untuk mencari guna menemukan
sesuatu
Pengalaman yang diperoleh melalui bekerja merupakan
hasil belajar yang tidak mudah terlupakan
15. Prinsip Belajar Sambil Bermain
Prinsip Hubungan Sosial
Bermain merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan
suasana gembira dan menyenangkan, sehingga akan
dapat mendorong anak untuk melibatkan diri dalam
proses pembelajaran.
Dalam beberapa hal kegiatan belajar akan lebih
berhasil jika dikerjakan secara berkelompok
Mirawatri & Rini. (2017). Meningkatkan keterampilan proses sains anak
usia dini melalui aktivitas berkebun. Early Childhood: Jurnal Pendidikan,
vol. 1(1)
16. Karakteristik Pembelajaran Sains AUD
Pembelajaran sains pada AUD harus mempertimbangkan empat karakteristik terkait dengan bagaimana anak berfikir dan
belajar yaitu:
Add Text
Simple PowerPoint
Presentation
Add Text
Simple PowerPoint
Presentation
01 02
04
03
Anak sebagai pembagun teori
Pendidik harus
mempertimbangkan hal- hal
terkait: dengan apa anak akan
memulai, teori mana yang akan
dibangun
Anak perlu membangun dasar
pengetahuan fisik
Pengetahuan fisik berkaitan
dengan pemahaman terhadap
dunia fisik yaitu bagaimana
objek Nampak dan
Pengetahuan ini bersifat dapat
diamati.
Anak menjadi lebih mandiri dan
dapat mengatur dirinya sendiri,
baik dalam intelektual ataupun
moral.
Pendidik AUD harus menyadari
bawa semakin hari anak
semakin berkembang
kemampuan intelektual dan
moralnya
Anak sebagai makhluk sosial yang
dipengaruhi dan mempengaruhi yang
lainnya.
Interaksi sosial menjadi penting
karena tidak hanya sebagai bagian
dari hidup tetapi juga berkontribusi
dalam pembentukan teori.
Imaduddin, M. (2017). Mendesain Ulang Pembelajaran Sains Anak Usia Dini yang
Konstruktif Melalui Steam Project-Based Learning yang Bernuansa Islami. IAIN
Ponorogo