Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian pokok kurikulum SD dan hubungannya dengan RPP dan Silabus.
2) Terdapat penjelasan mengenai komponen-komponen Silabus dan RPP serta prinsip-prinsip pengembangannya.
3) Silabus dan RPP merupakan bagian penting dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. KURIKULUM
Secara etimologis, kurikulum merupakan terjemahan dari
kata curriculum dalam bahasa Inggris, yang berarti “rencana pelajaran”.
Kata ini berasal dari kata Latin dari kata kerja, currere, yang berarti berlari
cepat, merambat, tergesa-gesa. Currere berasal dari kata cursus yang lazim
di-Indonesiakan menjadi “kursus”.
Secara semantik, kurikulum senantiasa terkait dengan aktivitas pendidikan.
Hal ini dinyatakan dengan jelas dalam UU No 20 Tahun 2003.
terkandung dua komponen utama: pertama, seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran; kedua, seperangkat
pedoman mengenai cara penyelanggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
secara umum, ada tiga konsep kurikulum: kurikulum sebagai substansi,
sebagai sistem, dan sebagai bidang studi. Sebagai substansi, kurikulum
dipandang sebagai “rencana” kegiatan belajar bagi siswa di sekolah, atau
sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai. Sebagai sistem, kurikulum
merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan
sistem masyarakat. Kurikulum sebagai bidang studi yaitu bidang studi
kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli
pendidikan dan pengajaran.
3. Bagian pokok
kurikulum di sekolah
dasar
Kerangka Dasar
Kurikulum
Struktur Kurikulum
Silabus
Pedoman Mata Pelajaran
&
Pembelajaran tematik terpadu
4. Bagian pokok
kurikulum di sekolah
dasar
Keterkaitan antar bagian pokok kurikulum
dengan silabus dan RPP yaitu dalam
mencapai kompetensi spiritual, sosial,
pengetahuan dan keterampilan yang
dimaksud dapat mencapai melalui
pembelajaran secara langsung yang
dirancang silabus dan RPP. Karena silabus
dan RPP yang dirancang menentukan
keberhasilan proses pembelajaran.
Keterkaitan
SILABUS
RPP
Komponen silabus meliputi: Mata pelajaran, satuan
pendidikan, kelas/semester, KI, KD, Indikator, Materi,
Proses pembelajaran, Penilaian, Waktu, dan Sumber
belajar
Komponen RPP meliputi: Identitas sekolah, Identitas
mata pelajaran, Kelas/Semester, Materi pokok, Waktu,
Tujuan pembelajaran, Kompetensi Dasar, Materi
pembelajaran, Media pembelajaran, Sumber belajar,
Langkah pembelajaran dan Penilaian.
7. Komponen Isi
Kurikulum SD
Komponen Rancangan
1. Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI.
2. Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas.
3. Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran (mengamati,
bertanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta) semua mata pelajaran.
4. Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran.
5. Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai menjadi 6 melalui
pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
– IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dll;
– IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll;
– Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan;
– Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
6. Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD, yaitu bukan sebagai disiplin ilmu
melainkan sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian dalam
berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.
7. Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah
atau jadi satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia
untuk mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan
8. Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan penilaian
8. Komponen
Metode atau
Strategi
Komponen metode itu meliputi rencana, metode, dan perangkat yang
direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kurikulum 2013 ini,
para tenaga pendidik memiliki ruang untuk mengembangkan meode
pembelajaran yang kreaif dan iniatif dalam menyampaikan mata pelajaran
yang memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya
secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi.
Pemilihan atau pembuatan metode atau strategi dalam menjalankan
kurikulum yang telah dibuat haruslah sesuai dengan materi yang akan
diberikan dan tujuan yang ingin dicapai.
9. Penilaian (Evaluasi) kurikulum meliputi semua aspek batas belajar. Menurut Schwartz dan kawan –
kawannya, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti atau
faedah suatu pengalaman.
Syarat – syarat umum evaluasi adalah penilaian yang harus dilaksanakan harus memenuhi persyaratan
atau kriteria sebagai berikut :
Memiliki validitas, artinya evaluasi harus benar – benar mengukur apa yang hendak diukur.
Mempunyai realibiltas, menunjukkan ketetapan hasilnya. Dengan kata lain, orang yang akan dites itu
akan mendapat skor yang sama bila dites kembali dengan alat uji yang sama
Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin dipergunkan tanpa membuang waktu dan uang banyak.
Kegunaaan/kepraktisan, alat evaluasi harus berguna. Yaitu untuk memperoleh keterangan tentang
siswa.
Evaluasi Hasil Belajar
Komponen evaluasi untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan. Evaluasi sebagai alat untuk melihat
keberhasilan dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tes dan nontes.
1) Tes
Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reabilitas. Jenis – jenis tes terdiri atas tes
hasil belajar yang dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasakan jumlah peserta, tes hasil belajar
dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individu. Dilihat dari cara penyusunannya, tes juga
dapat dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar.
2) Nontes
Nontes adlah alat evaluasi yang digunkan untuk menilai aspek tingkah laku temasuk sikap, minat dan
motivasi. Ada bebrapa jenis nontes sebagai alat evaluasi, di antaranya wawancara observasi, studi
kasus, skala penilaian.
10. Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan
kompetensi dasar
11. Komponen
Silabus
1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
2. Kompetensi Dasar
3. Hasil Belajar
4. Indikator Hasil Belajar
5. Materi Pokok
6. Kegiatan Pembelajaran
7. Alokasi Waktu
8. Adanya Penilaian
9. Sarana dan Sumber Belajar
12. Prinsip
Penyusunan
Silabus
Ilmiah . Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik.
Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
Fleksibel. Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
Menyeluruh. Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
13. Langkah
penyusunan
silabus
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
3. Melakukan Pemetaan Kompetensi
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
6. Penentuan Jenis Penilaian
7. Menentukan Alokasi Waktu
8. Menentukan Sumber Belajar
14. Manfaat
Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat
pembelajaran lebih lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan pengembangan penilaian.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran
lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus
merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, kaib
rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun satu
Kompetensi Dasar.
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan
pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara
klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian
pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian
15. IsiSilabus
Identitas mata pelajaran
Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
kompetensi inti,
kompetensi dasar
tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll);
materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi;
pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar
alokasi waktu
sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
16. RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah penjabaran silabus
yang menggambarkan rencana prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi. RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan.
17. Tujuan dan
Fungsi RPP
Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk: (1)
mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar-
mengajar; (2) dengan menyusun rencana pembelajaran secara profesional,
sistematis dan berdaya guna, maka guru akan mampu melihat,
mengamati, menganalisis, dan memprediksi program pembelajaran
sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana (Kunandar, 2011: 264).
Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (kegiatan pembelajaran) agar
lebih terarah dan berjalan secara efektif dan efisien (Kunandar, 2011: 264).
18. Komponen
RPP
RPP disusun untuk setiap Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP
untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan. Komponen utama RPP adalah tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar.
19. Pedoman Pada
Prinsip
Pengembanga
n RPP
Menurut Trianto (2010: 108), secara umum dalam mengembangkan RPP
harus berpedoman pada prinsip pengembangan RPP, yaitu sebagai
berikut:
1) Kompetensi yang direncanakan dalam RPP harus jelas, konkret, dan
mudah dipahami.
2) RPP harus sederhana dan fleksibel.
3) RPP yang dikembangkan sifatnya menyeluruh, utuh, dan jelas
pencapaiannya.
4) Harus koordinasi dengan komponen pelaksana program sekolah, agar
tidak mengganggu jam pelajaran yang lain.
20. Perbedaan
Silabus dan
RPP
Silabus
Silabus Perencanaan dalam satu semester
Langkah-langkah kegiatan belum Rinci
Tidak ada langkah-langkah pembelajaran
RPP
Perencanaan dalam satu KD, BAB atau satu kali pertemuan
Langkah kegiatan dirinci dalam: kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan
penutup
Terdapat langkah-langkah pembelajaran