SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Bagian 2
                 SARANA DAN PRASARANA                           B. Rumah jamur (kumbung)
                                                                  Rumah jamur perlu dibangun dilokasi yang memenuhi syarat

Sebagai langkal awal disarankan mencoba dalam skala kecil.        kelembapan dan suhu udara lingkungan. Rumah jamur

Mengenai peralatan dapat menggunakan peralatan yang sangat        sebaiknya dibuat dari bahan bahan yang sederhana untuk

sederhana, misalnya drum untuk pasteurisasi/pengukusan dapat      menghemat biaya. Rumah jamur sederhana dapat dibuat dari

membeli drum bekas yang harganya lebih murah. Cangkul, sekop,     kerangka bambu dengan menggunakan atap daun rumbia,

dan ember dapat diusahakan sendiri. Pada prinsipnya dengan        anyaman bambu atau anyaman jerami padi. Di dalamnya dibuat

modal kecil pun dapat memulai berkebun jamur tiram asalkan        rak-rak yang disekat-sekat untuk meletakkan baglog. Tinggi rak

memiliki kemauan dan niat yang kuat.                              dibuat sedemikian rupa sesuai kapasitas bag log yang diinginkan
                                                                  bisa dibuat 3 hingga 6 tingkat.

A. Kelengkapan operasional
   Perlengkapan yang diperlukan antara lain:
   1. Mesin produksi (steamer)
   2. Semprotan
   3. Plastic polypropylene,
   4. Cincin bambu, kapas, dan karet gelang
   5. Cangkul, sekop, dan ember plastic
   6. sendok bibit
   7. botol
   8. Thermo-higrometer
                                                                                   Gambar kumbung pemeliharaan


Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG)                                                                    Page 1
Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :




                       Gambar rak pemeliharaan




                                                                    1. Persiapan Media (Substrat)
                     TAHAPAN BUDIDAYA
                                                                    Formula media tanam untuk jamur tiram adalah sbb :
Tahapan budidaya jamur tiram berupa persiapan media (substrat),
pencampuran media, pengantongan (logging), sterilisasi, inokulasi      •   Serbuk gergajian kayu        = 100 kg
bibit, inkubasi, pemeliharaan tubuh buah, dan panen.                   •   Dedak                        = 10 kg
                                                                       •   Kapur                        = 0,5 kg
Bagi pemula atau pengusaha skala kecil ada baiknya untuk
                                                                       •   Tepung jagung                = 0,5 kg
sementara waktu bibit ataupun media tanam dapat membeli dari
                                                                       •   Gula merah                   =0,25 kg
pembibit ataupun dari perusahaan yang telah memiliki skala usaha
                                                                       •   Gypsum (tambahan)            = 0,5 kg
yang besar
Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG)                                                                        Page 2
•   TSP (tambahan)                     =0,25 kg                             Pengantongan atau pembuatan baglog dilakukan dengan
   •   Kadar air                          =    65%                             memasukkan media yang telah dikompos ke dalam plastik
                                                                               tahan panas (polypropylene). Upayakan pengisian tidak terlalu
2. Pencampuran Media
                                                                               longgar dan juga tidak terlalu padat. Untuk memadatkan media
                                                                               dapat dilakukan dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir.
   Bahan bahan media yang telah disiapkan diaduk sedemikian
                                                                               Setelah diisi media pada bagian atas lalu diberi ring bambu/pipa
   rupa sehomogen mungkin agar pertumbuhan miselium dapat
                                                                               dan di tutup dengan kapas sebagai tempat memasukkan bibit
   merata ke seluruh media. Pengadukan dapat dilakukan dengan
                                                                               atau tempat keluarnya jamur. setelah itu diikat dengan karet.
   cara mekanis ataupun manual. Apabila dilakukan secara manual
   upayakan        pengadukan     lebih       lama   sehingga   diperoleh
                                                                            4. Sterilisasi
   pencampuran yang merata terutama untuk bahan bahan yang
   konsentrasinya rendah. Media yang telah tercampur dengan baik               Baglog yang telah siap selanjutnya disterilisasi melalui proses
   biasanya menggumpal pada saat dikepal. Setelah proses                       pasteurisasi dengan cara dikukus. Pasteurisasi yaitu proses
   pencampuran selesai lakukan pengomposan (fermentasi) selama                 pemanasan dengan suhu tidak lebih dari 100˚C dengan waktu
   3-5 hari. Proses pengomposan dapat membantu mengurangi                      tidak kurang dari 5 jam. Pada umumnya para produsen
   kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian                  melakukan     pemanasan    selama   8-12   jam.   Pemanasan     ini
   beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga                  tergantung pada bahan dasar yang digunakan dan banyaknya
   lebih mudah diserap oleh jamur tiram. Lakukan pengadukan                    log yang dipasteurisasi. Setelah selesai baglog didinginkan
   setiap hari agar proses pengomposan merata.                                 selama setengah sampai satu hari.


3. Pengantongan (logging)                                                   5. Inokulasi bibit




Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG)                                                                                   Page 3
Inokulasi merupakan proses penanaman bibit ke dalam media                Inkubasi merupakan masa pertumbuhan miselium hingga
   tanam. Proses inokulasi dilakukan secara aseptis /steril.                memenuhi media secara merata. Suhu yang dibutuhkan pada
   Usahakan ruangan sebersih mungkin. Bila memungkinkan                     proses ini yaitu antara 22˚C - 28˚C. upayakan suhu di ruangan
   peralatan maupun ruangan disemprot alkohol terlebih dahulu.              inkubasi   dijaga   agar   tetap   stabil   untuk   menghasilkan
   Selama proses ini usahakan menutup mulut dengan masker atau              pertumbuhan yang optimal. Masa inkubasi akan berlangsung
   minimal     tidak    berbicara    berlebihan    untuk   menghindari      selama kurang lebih 40 hari.
   kontaminasi yang berasal dari uap mulut.


   Inokulasi dilakukan dengan memasukkan bibit (F2) sebanyak 2-5
   sendok makan ke dalam lubang yang telah diberi cincin bambu /
   pipa atau bisa juga dengan menebarkannya di atas permukaan
   media hingga merata kemudian menutup kembali lubang ring
   bambu dengan kapas.
                                                                               Gbr. Penyebaran miselium setelah 2 minggu masa inkubasi


                                                                         7. Pemeliharaan tubuh buah


                                                                            Tahap ini merupakan masa setelah inkubasi hingga panen. Pada
                                                                            masa pemeliharaan penutup baglog dibuka hingga seperempat
                                                                            bagian log. Tahapan ini memerlukan suhu yang lebih rendah

              Gbr. Media jamur yang baru diinokulasi bibit                  dibandingkan pada saat pertumbuhan miselium (tahap inkubasi)
                                                                            dan juga kelembapan yang optimal/berlimpah. Suhu yang

6. Inkubasi                                                                 diperlukan sekitar 20˚C -26˚C dengan kelembapan 80% - 90%.

Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG)                                                                                Page 4
Pengaturan kelembapan dapat dilakukan dengan penyiraman            Setelah dilakukan pemanenan, log dipelihara seperti awal
   sebanyak 2-3 kali setiap hari terutama ketika kelembapan di luar   penanaman yaitu dengan melakukan penyiraman, pengaturan
   rendah biasanya pada saat siang hari. Selain kelembapan, kadar     suhu, kelembapan serta aerasi.
   oksigen juga perlu diatur dengan membuka ventilasi ketika
   kelembapan di luar tinggi. Kelembapan perlu dikurangi hingga
   70% - 80% apabila tubuh buah telah mencapai ukuran dewasa.
   Hal ini dilakukan agar tekstur tubuh buah tidak lembek yang
   bisa menyebabkan tidak tahan lama /cepat busuk.


8. Panen

                                                                                  Gbr. Jamur siap panen dan siap dikemas
   Setelah 7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah
   mulai tumbuh. Selang 3-4 hari setelah tunas tubuh buah tumbuh,
   jamur telah siap dipanen.
   Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati dengan cara
   mencabut seluruh rumpun tubuh buah jamur yang ada beserta
   akarnya. Akar yang tertinggal bisa menyebabkan pertumbuhan
   tubuh buah selanjutnya terganggu karena terjadi pembusukan
   media. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada
   saat jamur masih dalam kondisi segar.
   Panen kedua biasanya berlangsung dalam rentang waktu 1-2
   minggu setelah panen pertama. Usia produktif berlangsung 3-4
   bulan dengan produksi satu baglog sekitar 0,6 kg.
Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG)                                                                    Page 5

More Related Content

What's hot

Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JaheWarta Wirausaha
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe kuroisku
 
Budidaya timun, paria dan melon
Budidaya timun, paria dan melonBudidaya timun, paria dan melon
Budidaya timun, paria dan melonAndrew Hutabarat
 
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+PertanianNota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+PertanianRidzaludin
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitsujononasa
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya ladasujononasa
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terongMuto Sn
 
Teknik penanaman melon
Teknik penanaman melonTeknik penanaman melon
Teknik penanaman melonsucielshi
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiMonaswasti May
 
TANI MANDIRI DEMAK
TANI MANDIRI DEMAKTANI MANDIRI DEMAK
TANI MANDIRI DEMAKRom Doni
 
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85Nur Hidayat
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melonsujononasa
 
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan MasyarakatGde Artha
 

What's hot (18)

Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe ku
 
Budidaya timun, paria dan melon
Budidaya timun, paria dan melonBudidaya timun, paria dan melon
Budidaya timun, paria dan melon
 
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+PertanianNota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
Nota+Vermikompos++Hakcipta+Jab+Pertanian
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya lada
 
Usaha tani jahe
Usaha tani jaheUsaha tani jahe
Usaha tani jahe
 
Bl0045 13
Bl0045 13Bl0045 13
Bl0045 13
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terong
 
Teknik penanaman melon
Teknik penanaman melonTeknik penanaman melon
Teknik penanaman melon
 
Teknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padiTeknik budidaya tanaman padi
Teknik budidaya tanaman padi
 
TANI MANDIRI DEMAK
TANI MANDIRI DEMAKTANI MANDIRI DEMAK
TANI MANDIRI DEMAK
 
Hafiz tugas tps
Hafiz tugas tpsHafiz tugas tps
Hafiz tugas tps
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6
 
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
Industria vol 1 no 2 artikel 1 77 85
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melon
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan MasyarakatPemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

أهمية الوقت
أهمية الوقتأهمية الوقت
أهمية الوقت
 
R line
R lineR line
R line
 
What's new in Visual Studio 2012
What's new in Visual Studio 2012What's new in Visual Studio 2012
What's new in Visual Studio 2012
 
Growflow 030414
Growflow 030414Growflow 030414
Growflow 030414
 
Analisis jaringan komunikasi
Analisis jaringan komunikasiAnalisis jaringan komunikasi
Analisis jaringan komunikasi
 
Eco primer 3 meses
Eco primer 3 mesesEco primer 3 meses
Eco primer 3 meses
 

Similar to OPTIMASI BUDIDAYA

Step by step budidaya jamur merang
Step by step budidaya jamur merangStep by step budidaya jamur merang
Step by step budidaya jamur merangcendawankoe10
 
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHANSEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHANcendawankoe10
 
PUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptxPUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptxhamamialfasani
 
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptxPPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptxEniRaeni1
 
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriBudidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriLaksamana Indra
 
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdf
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdfSOP-064-Nursery-Management_V3.pdf
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdfAsmaLatuconsina
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuIkha Linzaykarisma
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2f' yagami
 
Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2f' yagami
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHDevi Nathania
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxMirwanSetiadi1
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Nuruliswati
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Putri Nadhilah
 

Similar to OPTIMASI BUDIDAYA (20)

Step by step budidaya jamur merang
Step by step budidaya jamur merangStep by step budidaya jamur merang
Step by step budidaya jamur merang
 
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHANSEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
 
PUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptxPUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptx
 
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptxPPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
PPL 2 Bahan Ajar Bioteknologi.pptx
 
Agro wisata malang
Agro wisata malangAgro wisata malang
Agro wisata malang
 
Budidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sriBudidaya padi organik dengan sistem sri
Budidaya padi organik dengan sistem sri
 
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdf
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdfSOP-064-Nursery-Management_V3.pdf
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdf
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Manfaat Pekarangan Produktif
Manfaat Pekarangan ProduktifManfaat Pekarangan Produktif
Manfaat Pekarangan Produktif
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Pekarangan produktif
Pekarangan produktifPekarangan produktif
Pekarangan produktif
 
Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2
 
Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2Cara pengawetan fungi 2
Cara pengawetan fungi 2
 
Tugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempeTugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempe
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAH
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
 
Laporan ttg artikel
Laporan ttg artikelLaporan ttg artikel
Laporan ttg artikel
 

OPTIMASI BUDIDAYA

  • 1. Bagian 2 SARANA DAN PRASARANA B. Rumah jamur (kumbung) Rumah jamur perlu dibangun dilokasi yang memenuhi syarat Sebagai langkal awal disarankan mencoba dalam skala kecil. kelembapan dan suhu udara lingkungan. Rumah jamur Mengenai peralatan dapat menggunakan peralatan yang sangat sebaiknya dibuat dari bahan bahan yang sederhana untuk sederhana, misalnya drum untuk pasteurisasi/pengukusan dapat menghemat biaya. Rumah jamur sederhana dapat dibuat dari membeli drum bekas yang harganya lebih murah. Cangkul, sekop, kerangka bambu dengan menggunakan atap daun rumbia, dan ember dapat diusahakan sendiri. Pada prinsipnya dengan anyaman bambu atau anyaman jerami padi. Di dalamnya dibuat modal kecil pun dapat memulai berkebun jamur tiram asalkan rak-rak yang disekat-sekat untuk meletakkan baglog. Tinggi rak memiliki kemauan dan niat yang kuat. dibuat sedemikian rupa sesuai kapasitas bag log yang diinginkan bisa dibuat 3 hingga 6 tingkat. A. Kelengkapan operasional Perlengkapan yang diperlukan antara lain: 1. Mesin produksi (steamer) 2. Semprotan 3. Plastic polypropylene, 4. Cincin bambu, kapas, dan karet gelang 5. Cangkul, sekop, dan ember plastic 6. sendok bibit 7. botol 8. Thermo-higrometer Gambar kumbung pemeliharaan Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 1
  • 2. Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut : Gambar rak pemeliharaan 1. Persiapan Media (Substrat) TAHAPAN BUDIDAYA Formula media tanam untuk jamur tiram adalah sbb : Tahapan budidaya jamur tiram berupa persiapan media (substrat), pencampuran media, pengantongan (logging), sterilisasi, inokulasi • Serbuk gergajian kayu = 100 kg bibit, inkubasi, pemeliharaan tubuh buah, dan panen. • Dedak = 10 kg • Kapur = 0,5 kg Bagi pemula atau pengusaha skala kecil ada baiknya untuk • Tepung jagung = 0,5 kg sementara waktu bibit ataupun media tanam dapat membeli dari • Gula merah =0,25 kg pembibit ataupun dari perusahaan yang telah memiliki skala usaha • Gypsum (tambahan) = 0,5 kg yang besar Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 2
  • 3. TSP (tambahan) =0,25 kg Pengantongan atau pembuatan baglog dilakukan dengan • Kadar air = 65% memasukkan media yang telah dikompos ke dalam plastik tahan panas (polypropylene). Upayakan pengisian tidak terlalu 2. Pencampuran Media longgar dan juga tidak terlalu padat. Untuk memadatkan media dapat dilakukan dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir. Bahan bahan media yang telah disiapkan diaduk sedemikian Setelah diisi media pada bagian atas lalu diberi ring bambu/pipa rupa sehomogen mungkin agar pertumbuhan miselium dapat dan di tutup dengan kapas sebagai tempat memasukkan bibit merata ke seluruh media. Pengadukan dapat dilakukan dengan atau tempat keluarnya jamur. setelah itu diikat dengan karet. cara mekanis ataupun manual. Apabila dilakukan secara manual upayakan pengadukan lebih lama sehingga diperoleh 4. Sterilisasi pencampuran yang merata terutama untuk bahan bahan yang konsentrasinya rendah. Media yang telah tercampur dengan baik Baglog yang telah siap selanjutnya disterilisasi melalui proses biasanya menggumpal pada saat dikepal. Setelah proses pasteurisasi dengan cara dikukus. Pasteurisasi yaitu proses pencampuran selesai lakukan pengomposan (fermentasi) selama pemanasan dengan suhu tidak lebih dari 100˚C dengan waktu 3-5 hari. Proses pengomposan dapat membantu mengurangi tidak kurang dari 5 jam. Pada umumnya para produsen kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian melakukan pemanasan selama 8-12 jam. Pemanasan ini beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga tergantung pada bahan dasar yang digunakan dan banyaknya lebih mudah diserap oleh jamur tiram. Lakukan pengadukan log yang dipasteurisasi. Setelah selesai baglog didinginkan setiap hari agar proses pengomposan merata. selama setengah sampai satu hari. 3. Pengantongan (logging) 5. Inokulasi bibit Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 3
  • 4. Inokulasi merupakan proses penanaman bibit ke dalam media Inkubasi merupakan masa pertumbuhan miselium hingga tanam. Proses inokulasi dilakukan secara aseptis /steril. memenuhi media secara merata. Suhu yang dibutuhkan pada Usahakan ruangan sebersih mungkin. Bila memungkinkan proses ini yaitu antara 22˚C - 28˚C. upayakan suhu di ruangan peralatan maupun ruangan disemprot alkohol terlebih dahulu. inkubasi dijaga agar tetap stabil untuk menghasilkan Selama proses ini usahakan menutup mulut dengan masker atau pertumbuhan yang optimal. Masa inkubasi akan berlangsung minimal tidak berbicara berlebihan untuk menghindari selama kurang lebih 40 hari. kontaminasi yang berasal dari uap mulut. Inokulasi dilakukan dengan memasukkan bibit (F2) sebanyak 2-5 sendok makan ke dalam lubang yang telah diberi cincin bambu / pipa atau bisa juga dengan menebarkannya di atas permukaan media hingga merata kemudian menutup kembali lubang ring bambu dengan kapas. Gbr. Penyebaran miselium setelah 2 minggu masa inkubasi 7. Pemeliharaan tubuh buah Tahap ini merupakan masa setelah inkubasi hingga panen. Pada masa pemeliharaan penutup baglog dibuka hingga seperempat bagian log. Tahapan ini memerlukan suhu yang lebih rendah Gbr. Media jamur yang baru diinokulasi bibit dibandingkan pada saat pertumbuhan miselium (tahap inkubasi) dan juga kelembapan yang optimal/berlimpah. Suhu yang 6. Inkubasi diperlukan sekitar 20˚C -26˚C dengan kelembapan 80% - 90%. Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 4
  • 5. Pengaturan kelembapan dapat dilakukan dengan penyiraman Setelah dilakukan pemanenan, log dipelihara seperti awal sebanyak 2-3 kali setiap hari terutama ketika kelembapan di luar penanaman yaitu dengan melakukan penyiraman, pengaturan rendah biasanya pada saat siang hari. Selain kelembapan, kadar suhu, kelembapan serta aerasi. oksigen juga perlu diatur dengan membuka ventilasi ketika kelembapan di luar tinggi. Kelembapan perlu dikurangi hingga 70% - 80% apabila tubuh buah telah mencapai ukuran dewasa. Hal ini dilakukan agar tekstur tubuh buah tidak lembek yang bisa menyebabkan tidak tahan lama /cepat busuk. 8. Panen Gbr. Jamur siap panen dan siap dikemas Setelah 7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah mulai tumbuh. Selang 3-4 hari setelah tunas tubuh buah tumbuh, jamur telah siap dipanen. Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati dengan cara mencabut seluruh rumpun tubuh buah jamur yang ada beserta akarnya. Akar yang tertinggal bisa menyebabkan pertumbuhan tubuh buah selanjutnya terganggu karena terjadi pembusukan media. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat jamur masih dalam kondisi segar. Panen kedua biasanya berlangsung dalam rentang waktu 1-2 minggu setelah panen pertama. Usia produktif berlangsung 3-4 bulan dengan produksi satu baglog sekitar 0,6 kg. Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 5