1. Bagian 2
SARANA DAN PRASARANA B. Rumah jamur (kumbung)
Rumah jamur perlu dibangun dilokasi yang memenuhi syarat
Sebagai langkal awal disarankan mencoba dalam skala kecil. kelembapan dan suhu udara lingkungan. Rumah jamur
Mengenai peralatan dapat menggunakan peralatan yang sangat sebaiknya dibuat dari bahan bahan yang sederhana untuk
sederhana, misalnya drum untuk pasteurisasi/pengukusan dapat menghemat biaya. Rumah jamur sederhana dapat dibuat dari
membeli drum bekas yang harganya lebih murah. Cangkul, sekop, kerangka bambu dengan menggunakan atap daun rumbia,
dan ember dapat diusahakan sendiri. Pada prinsipnya dengan anyaman bambu atau anyaman jerami padi. Di dalamnya dibuat
modal kecil pun dapat memulai berkebun jamur tiram asalkan rak-rak yang disekat-sekat untuk meletakkan baglog. Tinggi rak
memiliki kemauan dan niat yang kuat. dibuat sedemikian rupa sesuai kapasitas bag log yang diinginkan
bisa dibuat 3 hingga 6 tingkat.
A. Kelengkapan operasional
Perlengkapan yang diperlukan antara lain:
1. Mesin produksi (steamer)
2. Semprotan
3. Plastic polypropylene,
4. Cincin bambu, kapas, dan karet gelang
5. Cangkul, sekop, dan ember plastic
6. sendok bibit
7. botol
8. Thermo-higrometer
Gambar kumbung pemeliharaan
Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 1
2. Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :
Gambar rak pemeliharaan
1. Persiapan Media (Substrat)
TAHAPAN BUDIDAYA
Formula media tanam untuk jamur tiram adalah sbb :
Tahapan budidaya jamur tiram berupa persiapan media (substrat),
pencampuran media, pengantongan (logging), sterilisasi, inokulasi • Serbuk gergajian kayu = 100 kg
bibit, inkubasi, pemeliharaan tubuh buah, dan panen. • Dedak = 10 kg
• Kapur = 0,5 kg
Bagi pemula atau pengusaha skala kecil ada baiknya untuk
• Tepung jagung = 0,5 kg
sementara waktu bibit ataupun media tanam dapat membeli dari
• Gula merah =0,25 kg
pembibit ataupun dari perusahaan yang telah memiliki skala usaha
• Gypsum (tambahan) = 0,5 kg
yang besar
Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 2
3. • TSP (tambahan) =0,25 kg Pengantongan atau pembuatan baglog dilakukan dengan
• Kadar air = 65% memasukkan media yang telah dikompos ke dalam plastik
tahan panas (polypropylene). Upayakan pengisian tidak terlalu
2. Pencampuran Media
longgar dan juga tidak terlalu padat. Untuk memadatkan media
dapat dilakukan dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir.
Bahan bahan media yang telah disiapkan diaduk sedemikian
Setelah diisi media pada bagian atas lalu diberi ring bambu/pipa
rupa sehomogen mungkin agar pertumbuhan miselium dapat
dan di tutup dengan kapas sebagai tempat memasukkan bibit
merata ke seluruh media. Pengadukan dapat dilakukan dengan
atau tempat keluarnya jamur. setelah itu diikat dengan karet.
cara mekanis ataupun manual. Apabila dilakukan secara manual
upayakan pengadukan lebih lama sehingga diperoleh
4. Sterilisasi
pencampuran yang merata terutama untuk bahan bahan yang
konsentrasinya rendah. Media yang telah tercampur dengan baik Baglog yang telah siap selanjutnya disterilisasi melalui proses
biasanya menggumpal pada saat dikepal. Setelah proses pasteurisasi dengan cara dikukus. Pasteurisasi yaitu proses
pencampuran selesai lakukan pengomposan (fermentasi) selama pemanasan dengan suhu tidak lebih dari 100˚C dengan waktu
3-5 hari. Proses pengomposan dapat membantu mengurangi tidak kurang dari 5 jam. Pada umumnya para produsen
kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian melakukan pemanasan selama 8-12 jam. Pemanasan ini
beberapa senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga tergantung pada bahan dasar yang digunakan dan banyaknya
lebih mudah diserap oleh jamur tiram. Lakukan pengadukan log yang dipasteurisasi. Setelah selesai baglog didinginkan
setiap hari agar proses pengomposan merata. selama setengah sampai satu hari.
3. Pengantongan (logging) 5. Inokulasi bibit
Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 3
4. Inokulasi merupakan proses penanaman bibit ke dalam media Inkubasi merupakan masa pertumbuhan miselium hingga
tanam. Proses inokulasi dilakukan secara aseptis /steril. memenuhi media secara merata. Suhu yang dibutuhkan pada
Usahakan ruangan sebersih mungkin. Bila memungkinkan proses ini yaitu antara 22˚C - 28˚C. upayakan suhu di ruangan
peralatan maupun ruangan disemprot alkohol terlebih dahulu. inkubasi dijaga agar tetap stabil untuk menghasilkan
Selama proses ini usahakan menutup mulut dengan masker atau pertumbuhan yang optimal. Masa inkubasi akan berlangsung
minimal tidak berbicara berlebihan untuk menghindari selama kurang lebih 40 hari.
kontaminasi yang berasal dari uap mulut.
Inokulasi dilakukan dengan memasukkan bibit (F2) sebanyak 2-5
sendok makan ke dalam lubang yang telah diberi cincin bambu /
pipa atau bisa juga dengan menebarkannya di atas permukaan
media hingga merata kemudian menutup kembali lubang ring
bambu dengan kapas.
Gbr. Penyebaran miselium setelah 2 minggu masa inkubasi
7. Pemeliharaan tubuh buah
Tahap ini merupakan masa setelah inkubasi hingga panen. Pada
masa pemeliharaan penutup baglog dibuka hingga seperempat
bagian log. Tahapan ini memerlukan suhu yang lebih rendah
Gbr. Media jamur yang baru diinokulasi bibit dibandingkan pada saat pertumbuhan miselium (tahap inkubasi)
dan juga kelembapan yang optimal/berlimpah. Suhu yang
6. Inkubasi diperlukan sekitar 20˚C -26˚C dengan kelembapan 80% - 90%.
Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 4
5. Pengaturan kelembapan dapat dilakukan dengan penyiraman Setelah dilakukan pemanenan, log dipelihara seperti awal
sebanyak 2-3 kali setiap hari terutama ketika kelembapan di luar penanaman yaitu dengan melakukan penyiraman, pengaturan
rendah biasanya pada saat siang hari. Selain kelembapan, kadar suhu, kelembapan serta aerasi.
oksigen juga perlu diatur dengan membuka ventilasi ketika
kelembapan di luar tinggi. Kelembapan perlu dikurangi hingga
70% - 80% apabila tubuh buah telah mencapai ukuran dewasa.
Hal ini dilakukan agar tekstur tubuh buah tidak lembek yang
bisa menyebabkan tidak tahan lama /cepat busuk.
8. Panen
Gbr. Jamur siap panen dan siap dikemas
Setelah 7-10 hari penutup dibuka, tubuh buah biasanya sudah
mulai tumbuh. Selang 3-4 hari setelah tunas tubuh buah tumbuh,
jamur telah siap dipanen.
Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati dengan cara
mencabut seluruh rumpun tubuh buah jamur yang ada beserta
akarnya. Akar yang tertinggal bisa menyebabkan pertumbuhan
tubuh buah selanjutnya terganggu karena terjadi pembusukan
media. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari pada
saat jamur masih dalam kondisi segar.
Panen kedua biasanya berlangsung dalam rentang waktu 1-2
minggu setelah panen pertama. Usia produktif berlangsung 3-4
bulan dengan produksi satu baglog sekitar 0,6 kg.
Author : Rial Aditya / Organic Mycosoft – Ganesha (OMG) Page 5