Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Agro wisata malang
1. Agro Wisata Malang
LAPORAN OBSERVASI DAN PENELITIAN
DI AGRO KUSUMA MALANG
Dissusun oleh :
Nama : 1. Amanda Kurniawati Ningsih
2. Risha Amanda Putri
3. Ryan Alamsyah
4. Yusuf Trianardi Y.P
Kelas : VIII-B
Dinas Pendidikan Kab.Pasuruan
UPTD . SMP Negeri 3 Bangil
Tahun Pelajaran 2014 –2015
2. PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan ini disetujui dan disahkan oleh pembimbing pada :
Hari : Rabu
Tanggal:01 April 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah Pembimbing
Imam Bukhori
Ninik Sutitah Spd.Mpd
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah laporan ini dapat
terselesaikan. Adapun tujuan kami dalam penulisan laporan ini adalah untuk pembelajaran tentang tanaman
hidroponik. Dalam penyelesaian laporan ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat
diselesaikan, walaupun masih banyak terdapat kekurangan.
Semoga dengan laporan ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang penanaman
hidroponik. Sehingga kita semua dapat mempelajari menanam tanaman hidroponik. Akhirnya kepada
Allah jualah Kami mohon taufik hidayah, semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik. Serta
mendapat ridho dari Allah SWT.
Bangil, 01 April 2015
Penyusun
3. MOTO
Motto : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakankan” dan “Tuhanku
tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”
DAFTAR ISI
Halaman judul
Halaman persetujuan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang Study Tour
2. Tujuan Penyusunan Laporan
BAB II Pembahasan IPA ( Umum ) “ Agro Kusuma Malang “
2.1 Pengertian dan cara penanaman tanaman Hidroponik
2.2 Macam-macam tanaman Hidroponik ………
2.3 Perawatan dan penelitian ( panen) ………………
2.4 Manfaat tanaman Hidroponik ………………
BAB III Pembahasan IPS ( Ekonomi )
3.1 Cara pemasaran tanaman Hidroponik ……………………
3.2 Tanaman yang bisa dipasaran dari Agro Kusuma Malang
BAB IV Pembahasan Bahasa dan Seni
4.1 Diskripsikanlah Obyek Wisata “ Agro Kusuma Malang
4.2 Gambarlah Pemandangan obyek wisata “ Agro Kusuma Malang
BAB V Pembahasan Tata Boga
5.1 Sebutkan hasil olah apel ………
5.2 Cara pengelolahan setiap hasil olah apel ……………
BAB VI Penutup
6.1 Kesimpulan ……………………
6.2 Saran …………………………
Daftar Pustaka / Lampiran
Buku Penunjang
Foto-foto yang berhubungan Agro Kusuma Malang
4. BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Latar belakang pembuatan laporan ini adalah untuk memotivasi anak bangsa untuk dapat belajar
mengenai pertumbuhan tanaman secara Hidroponik, dan didasarkan pada minat serta kecintaan mereka
pada kehijuan dan kebersiahan alam, maka dengan itu secara tidak lansung kita akan belajar mengenai
pertumbuhan tanaman Hidroponik.
Dalam rangka mencapai IQ yang tinggi dibutuhkan pembelajaran secara ekstra, yaitu melalui
pembelajaran yang secara lansung di tempat. Di sini kita akan membahas pembelajaran tanaman
Hidroponik yang secara lansung dari Agrowisata Kusuma, yaitu tempat budidaya tanaman Hidroponik.
Dan kita akan belajar bagaimana membudidayakan tanaman Hidroponik.
Apalagi di eraglobalisasi ini pertumbuhan alat teknologi semakin canggih, dengan pertumbuhan
teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah kita menciptakan tanaman yang berkualitas dan
dampak dari itu pun besar. Dengan alat teknologi yang canggih maka diciptakannya alat Bioteknologi,
dengan alat ini kita akan merasa mudah menciptakan bibit unggul yang berkualitas tinggi.
2. Tujuan penyusunan Laporan
Tujuan diadakan Study Tour ini adalah untuk menunjang sarana belajar siswa yang merasa jenuh
apabila belajar di dalam ruagan pembelajaran. Apalagi didalam ruagan hanya sebatas teori. Di sini
tujuan di adakannya adalah sebagai berikut :
1. Menjadikan siswa yang BERIMTEK tinggi
2. Menambah wawasan pengetahuan .
3. Menciptakan wawasan ilmu dari penggalaman.
4.
BAB II
Pembahasan IPA ( Umum ) [ Agro Kusuma Malang ]
2.1 Pengertian dan cara penanaman tanaman Hidroponik
Istilah hidroponik berasal dari istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air dan ponos berarti kerja.
Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi
menggunakan air atau bahan porous lainnya dengan pemberian unsur hara terkendali yang berisi unsur-
unsur esensial yang dibutuhkan tanaman.
Cara penanaman tanaman Hidroponik :
A. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain itu media harus porous
dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan
tahap pertumbuhan tanaman :
1. Media untuk persemaian atau pembibitan.
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus
sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun kurang dapat menahan air
dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam
dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.
5. 2. Media untuk tanaman dewasa.
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang
sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam. Keuntungannya adalah
kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat
mengganggu seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapat hidup dalam pasir. Media arang sekam
bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali
pemakaian. Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.
B. Benih.
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan benih
yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian
benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan
pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata adalah tomat
Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.
1. Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak
kayu (Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang
secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman).
2. Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban.
3. Ayakan pasir untuk mengayak media semai.
4. Handsprayer untuk penyiraman.
5. Centong pengaduk media, pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai.
6. Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant, benang rami (seperti yang sering digunakan tukang
bangunan) untuk mengikat tanaman, dan ember penyiram.
Pelaksanaan :
1. Persiapan media semai.
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.
2. Persemaiantanaman.
a. Persemaian benih besar.
Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya dilakukan
perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah semai yang
berisi media dan telah disiram dengan air. Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm
dibawah permukaan media. Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat
dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).
b. Persemaian benih kecil.
Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya
berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat
terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata.
Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata,
kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm).
Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer
kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi
selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah,
kertas tisu dibuang. Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.
6. 2. Perlakuan semai.
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air biasa.
Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk.
3. Pembibitan.
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari wadah
semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan
mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan
tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada
pot/polybag pembibitan.
4. Transplanting/pindah tanam.
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan
mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman di
dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga. Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan
lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan
pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit
dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara
transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.
5. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang dengan
tangan terasa kering. Media tanam hidroponik bersifat kering sehingga penyiraman tanaman jangan
sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:
a. Penyiraman manual. Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung.
Cara penyiramannya adalah sebagai berikut :
1) Pada masa persemaian. Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan
handsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan
gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.
2) Pada masa pembibitan. Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali
sehari dan ditambahkan larutan encer hara.
3) Pada masa pertumbuhan dan produksi. Penyiraman dilakukan dengan memberikan 1.5-2.5 l
larutan encer hara setiap harinya.
b. Penyiraman otomatis. Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip
Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari pompa.
2.2 Macam-macam tanaman Hidroponik
Sayuran : selada, sawi, pakchoi, tomat, wortel, asparagus, brokoli, cabai, seledri, bawang merah,
bawang putih, bawang daun, terong dll
Buah : melon, tomat, mentimun, semangka, strawberi, paprika dll
Tanaman hias : krisan, gerberra, anggrek, kaladium, kaktus dll
7. 2.3 Perawatan dan Penelitian (Panen)
Perawatan Tanaman. Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
a. Pemangkasan. Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas
air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama
untuk produksi.
b. Pengikatan. Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang
agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut
diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
c. Penjarangan bunga (pada sayuran buah). Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan
buah sama besar. Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak
menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.
d. Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun
dengan pestisida.
Panen dan Pasca panen :
a. Pemanenan. Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar
diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara
panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi
berikutnya. Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung
dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir
sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.
b. Penanganan pasca panen. Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh
perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya
produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran).
Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi
saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem
penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai
dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah
pada produk yang dijual.
2.4 Manfaat tanaman Hidroponik
Keuntungan dan Kendala Hidroponik
Beberapa kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan luas lebih
banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien,
tenaga kerja yng diperlukan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air, hara dan pH
lebih teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi serta dapat menanam tanaman di
lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu
atau di garasi (dalam ruangan lain) dengan tambahan lampu. Sedangkan kelemahannya adalah
ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit, memerlukan keterampilan khusus
untuk menimbang dan meramu bahan kimia serta investasi awal yang mahal.
8. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
- Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah,
menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu
menggunakan kendaraan atau mesin.
- Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak
membutuhkan tempat yang luas.
- Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
- Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media
larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung di dalam wadah yang dipakai
- Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan
hama
- Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang
banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
- Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
- Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
- Tidak perlu banyak tenaga kerja
- Lingkungan kerja lebih bersih
- Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing
nematod yang banyak terdapat dalam tanah
- Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
- Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
BAB III
Pembahasan IPS ( Ekonomi )
3.1 Cara pemasaran tanaman Hidroponik
Pemasaran domestic (pasar tradisinal dan non tradisional) ,dan ekspor
BAURAN PEMASARAN
1. Produk jasa lingkungan / kebun
2. Produk hasil olahan
3. Produk jasa kamar, fasilitas, olahraga, dll.
4. Produk properti atau rumah atau green house atau lapangan golf atau bandara.
5. Produk jasa konsultasi atau pendidikan atau penelitian atau pelatihan atau produk ramah
lingkungan dan pembenah tanah atau pengembangan.
3.2 Tanaman yang bisa dipasarkan dari Agro Kusuma Malang
1. Buah apel
2. Strawberry
3. Buah jeruk
4. Buah jambu
5. Buah naga
6. dll
9. BAB IV
Pembahasan Bahasa dan Seni
4.1 Diskripsikanlah Obyek Wisata “ Agro Kusuma Malang “
Kusuma Agrowisata – Batu
Kota Malang di Jawa Timur ini merupakan daerah dataran tinggi yang dekat dengan pegunungan,
sehingga berhawa suejuk! Berada di ketinggian 680-1.200 meter dpl, dengan suhu udara 15-19
derajat Celsius. Dari Surabaya ke arah selatan, dari Malang ke arah Barat. Dulunya sih ini masih
bagian dari kota Malang, tapi sekarang jadi kota sendiri.
Ada banyak objek wisata alam di Batu-Malang ini, ada Songgoriti, Selecta, Jatim Park, dll. Ketika
kita masuk ke Area Agrowisata kita akan diberi tiket, Kita akan di antar oleh pemandu dan bapak ibu
guru pebimbing, dan kita akan menikmati perjalanan ini, yang mana pada perjalanan ini kita akan
menikmati berbagai macam tumbuhan dan hewan tertentu yang senggaja di datangkan oleh pihak
tersebut untuk menarik minat penggunjung.
Ada juga kebun strawberry, sayang sekali lagi sedikit sekali tumbuhan yang berbuah dan kami di
seruh mengambil empat buah, tapi teman-teman mengambil lebih dari itu. Setelah itu kami
melanjutkan perjalan di sepanjang jalanan (track) situ, ada berbagai hewan seperti ayam (jenisnya
aneh2), burung kasuari, kalong, ayam itali, ayam kate, dll
Pabrik pembuatan sari buah, di pabrik ini kita melihat cara pengelolahan buah apel menjadi
minuman, walaupun hanya melihat-lihat saja, tapi cukup untuk menambah wawasan dan paling
penting lagi adalah pengalaman. Setelah itu kami melanjutkan perjalan ke area agrowisata bunga.
Di situ banyak sekali bunga yang bagus-bagus, dan menarik sekali untuk dilihat, maka disayangkan
jika moment ini dilewatkan.
Akhirnya kami tiba di tempat semula, di situ kami mengambil tiket dan di serahkan kepada orang
petugas konsumsi. Setelah kita menerima makanan dan minuman, kita duduk dan menikmati
hidangan tersebut. Setelah kita makan,kita menuju ke Green House, yaitu tempat pembelajaran
lansung yang dipimpin oleh pemandu. Pada waktu itu kami dipandu oleh SMK Lumajang yang telah
memberi petunjuk kepada kami dimulai dari proses pembibitan, di sini saya belajar menanamkan
bibit tanaman cina dengan memasukan ke dalam spon.
Setelah itu kita menuju ke Green House tanaman Hidroponik secara air NFT, di situ kami di ajarkan
teknik memasukan tanaman hidroponik yang berusia 10 hari. Dan setelah itu kami ke tomat cerri.
Dan setelah selesai berputar kami duduk di warung. Dan menuju ke bus yang akan kami naiki.
BAB V
Pembahasan Tata Boga
5.1 Sebutkan hasil olah apel
Jus atau sari buah
Obat-obatan
Minyak sari buah
Minuman
Makanan ringan
10. 5.2 Cara pengolahan setiap hasil olah apel
Untuk menghasilkan nilai jual yang tinggi dari buah apel lokal tersebut, maka perlu
dilakukan proses pengolahan lebih lanjut, salah satunya yaitu menjadi sari buah apel. Buah
apel mempunyai kandungan nutrisi tinggi serta mampu menghindari penyakit ketika
dikonsumsi secara rutin. Bentuk sari lebih mudah diserap oleh tubuh dari pada bentuk
buah.
Sari buah didefinisikan sebagai cairan yang diperoleh dengan memeras buah, baik
disaring ataupun tidak, yang tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan untuk
minuman segar yang langsung dapat diminum. Sari buah merupakan salah satu minuman
yang cukup disukai di pasaran karena enak, praktis dan menyegarkan serta bermanfaat bagi
kesehatan mengingat kandungan vitaminnya yang secara umum tinggi.
Komponen penting pada buah apel adalah pektin, yaitu sekitar 24 persen. Pektin tersebut
akan membentuk gel bila ditambah gula pada kisaran pH tertentu. Pektin inilah yang
memegang peran penting dalam pembuatan sari buah apel. Tidak hanya itu, kandungan
pektin telah diteliti dan terbuktimenurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Pektin
merupakan salah satu tipe serat pangan yang bersifat larut dalam air, karena merupakan
serat yang berbentuk gel, pektin dapat memperbaiki otot pencernaan dan mendorong sisa
makanan pada saluran pembuangan.
Kandungan zat-zat gizi dalam 100 gram buah apel adalah: 58 kkal energi; 4 g lemak; 3 g
protein; 14,9 karbohidrat; 900 IU vitamin A; 7 mg tiamin; 3 mg riboflavin; 2 mg niacin; 5
mg vitamin C; 0,04 mg vitamin B1; 0,04 mg vitamin B2; 6 mg kalsium; 3 mg zat besi; 10 mg
fosfor; clan 130 mg potasium (kalium). Di samping zat-zat gizi tersebut di atas, apel juga
mengandung karoten. Karoten memiliki aktivitas sebagai vitamin A dan juga antioksidan
yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab berbagai penyakit
degeneratif.
Apel juga mengandung flavanol yang disebut quercetin yang dalam beberapa penelitian
memiliki bahan antikanker. Quercetin juga mengandung bahan antiradang sehingga
bermanfaat bagi penyakit sepertiarthitis. Sebuah penelitian di Finlandia menyimpulkan
bahwa dengan memakan banyak apel dikaitkan dengan penurunan risiko kanker paru-paru.
Sebagai obat tradisional, apel digunakan untuk menyembuhkan sembelit dan apel yang
dimasak dipakai untuk menghentikan diare.
Bahan:
Buah apel: 1 Kg Gula pasir : 750 gram Air : 5 lt Asam sitrat : 5 gram CMC : 5 gram Pewarna
caramel : 1 ml Natrium benzoate 2 gram
Peralatan:
Pisau, timbangan, kain saring, baskom, panic, kompor, sealer cup.
11. Cara Pembuatan:
1. Pilih buah apel yang memiliki tekstur baik dan berwarna hijau.
2. Agar terbebas dari obat-obatan pektisida maka pelu dilakukan pencucian dahulu
sebanyak 4 kali sampai bersih.
3. Setelah dicuci bersih lalu diiris tipis – tipis. Hal yang perlu diperhatikan dalam
proses ini adalah menghindari terjadinya browning. Untuk mengatasinya, setelah apel
dikupas, langsung dimasukkan ke dalam waskom yang telah diisi dengan air penuh
dicampur sodium metabisulfit sebanyak 3 gram/L air.
4. Kemudian irisan tipis dan buah apel diangkat dari larutan sodium metabosulfit dan
dicuci dengan air bersih.
5. Selanjutnya rebus irisan apel hingga mendidih.
6. Setelah mendidih, kecilkan api lalu tambahkan gula pasir yang telah dicampur CMC
dan biarkan selama 30-45 agar aroma apel keluar.
7. Tambahkan asam sitrat dan matikan api, lalu saring dan masak lagi pada suhu 85
0C selama 15 menit.
8. Sari apel telah selesai dibuat dan kemudian kemas segera dalam kemasan botol
atau gelas.
Adapun sisa dari ekstraksinya (limbah), jika dimanfaatkan kembali dapat menjadi selai
apel, manisan apel yang tentunya bernilai jual tinggi pula
BAB Vl
Penutup
6.1 Kesimpulan
Pemanenan Dan Pascapanen Budidaya Apel
Selama ini pasar apel Indonesia dipenuhi melalui impor dari negara-negara Eropa dan Australia.
Sejak bekembangnya apel di Indonesia pasar ini sedikit demi sedikit apel local memiliki tempat
tersendiri bagi konsumen penikmat buah apel ini. Target akhir adalah pemenuhan konsumsi nasional
dan ekspor. Faktor lain penunjang semakin berkembangnya budidaya apel adalah pengembangan
apel sebagai komoditi agrowisata dan pengembangan makanan olahan dari apel seperti jenang apel
dan jelli apel. Sehingga saat ini apel tidak hanya dinikmati sebagai buah segar, tetapi sebagai sarana
rekreasi ataupun alternatif camilan berbahan dasar apel.
Bagian terpenting yang dinanti pengusaha budidaya apel adalah waktu pemanenan. Namun demikian
perlu kehati-hatian dan kecermatan proses panen dan agar buah yang berkualitas baik dapat
dipertahankan kualitasnya hingga waktu dipasarkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan
pemanenan dan pascapanen bisa anda simak lebih lanjut.
12. PEMANENAN APEL
Ciri dan Umur Panen
Supaya kualitasnya baik, hendaknya buah apel dipanen cukup umur. Pada umumnya buah apel
dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar tergantung pada varietas dan iklim. Rome
Beauty dapat dipetik pada umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Manalagi dapat dipanen pada
umur 114 hari setelah bunga mekar dan antara sekitar 100 hari. Tetapi, pada musim hujan dan tempat
lebih tinggi, umur buah lebih panjang. Pemanenan paling baik dilakukan pada saat tanaman
mencapai tingkat masak fisiologis (ripening), yaitu tingkat dimana buah mempunyai kemampuan
untuk menjadi masak normal setelah dipanen. Ciri masak fisiologis buah adalah: ukuran buah terlihat
maksimal, aroma mulai terasa, warna buah tampak cerah segar dan bila ditekan terasa kres.
Cara Panen, pemetikan apel dilakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara serempak
untuk setiap kebun.
Periode Panen, periode panen apel adalah enam bulan sekali berdasarkan siklus pemeliharaan yang
telah dilakukan.
Perkiraan Produksi, produksi buah apel sangat tergantung dengan varietas, secara umum produksi
apel adalah 6-15 kg/pohon.
PASCAPANEN
Pascapanen tanaman apel meliputi beberapa tahapan, yakni pengumpulan buah, penyortiran,
penyimpanan dan pengemasan.
Ø Pengumpulan
Setelah dipetik, apel dikumpulkan pada tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari
langsung agar laju respirasi berkurang sehingga didapatkan apel yang tinggi kualitas dan
kuantitasnya. Pengumpulan dilakukan dengan hati-hati dan jangan ditumpuk dan dilempar-lempar,
lalu dibawa dengan keranjang ke gudang untuk diseleksi.
Ø Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan untuk memisahkan antara buah yang baik dan bebas penyakit dengan buah
yang jelek atau berpenyakit, agar penyakit tidak tertular keseluruh buah yang dipanen yang dapat
menurunkan mutu produk. Penggolongan dilakukan untuk mengklasifikasikan produk berdasarkan
jenis varietas, ukuran dan kualitas buah.
Ø Penyimpanan
Pada dasarnya apel dapat disimpan lebih lama dibanding dengan buahan lain, misal Rome Beauty
21-28 hari (umur petik 113-120 hari) atau 7-14 hari (umur petik 127- 141 hari). Untuk penyimpanan
lebih lama (4-7 bulan), harus disimpan pada suhu minus 6-0 derajat C dengan precooling 2,2 derajat
C.
Ø Pengemasan dan Transportasi
13. Kemasan yang digunakan adalah kardus dengan ukuran 48 x 33 x 37 cm dengan berat 35 kg buah
apel. Dasar dan diatas susunan apel perlu diberi potongan kertas dan disusun miring (tangkai sejajar
panjang kotak). Dasar kotak diisai 3-3 atau 2-2 atau berselang 3-2 saling menutup ruang antar buah.
Penanganan yang tepat dan baik selama panen dan pascapanen menjaga kualitas hasil panenan tetap
baik sehingga secara otomatis memperpanjang waktu penyimpanan buah apel ini.
6.2 Saran
Untuk memajukan produk local agar dapat bersaing dengan produk impor maka diperlukan
keahlian khusus di bidang sector pertanian selain itu dibutuhkan kemampuan biologis karena dampak
dari bahan kimia yang berlebihan dapat mempenggarui hasil buah. Jika menggunakan alat yang
tradisional juga dirasakan kurang baik karena buah yang nanti dihasilkan kurang banyak walaupun
hasilnya baik, Maka dari itu dibutuhkan teknologi yang dapat canggih untuk dapat menciptakan bibit
unggul yang berkualitas tinggi dan dapat menyaingi produk impor.
Daftar Pustaka / Lampiran
Buku Penunjang
1. www.panduan-bisnis-internet.com
2. http://binaukm.com
3. www.kusuma-agrowisata.com/
4. Ipa Biologi
5. mimpikami.com/2007/memetik-apel-di-kusuma-agrowisata.html
Foto foto yang berhubungan Agro Kusuma Malang