1. Nama:Ulfa Madina Fitrayani
Kelas:VI-B
Cara Budidaya Jahe Emprit Dalam
Polybag Yang Benar Agar Jahe Tumbuh
Subur
Jahe emprit merupakan salah satu jenis jahe yang ukurannya lebih kecil jika
dibandingkan dengan jahe merah dan jahe gajah. Saat ini permintaan pasar terhadap jahe
memang cukup tinggi karena tidak hanya digunakan untuk kebutuhan dalam negeri saja tetapi
juga untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia. Tanaman jahe masuk dalam kategori tanaman obat
dan temu – temuan atau rimpang dimana tanaman ini sebenarnya sejenis dengan tanaman
temulawak, kunyit, dan temu – temuan lainnya. Cara budidaya jahe emprit dalam polybag saat
ini memang banyak diminati apalagi semakin terbatasnya lahan yang ada saat ini membuat
budidaya jahe menjadi lebih sulit. Oleh sebab itulah polybag merupakan salah satu tempat yang
tepat untuk bercocok tanam jahe emprit dan membudidayakannya. Cara menanam jahe emprit
dalam polybag sebenarnya tidaklah sulit. Cara tanam jahe emprit hampir sama dengan
penananaman jahe di tempat lain. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang cara budidaya jahe
emprit, berikut ini langkah – langkahnya.
2. Pemilihan Bibit
Tips pemilihan bibit merupakan langkah yang paling penting sebelum memahami teknik
budidaya tanaman jahe emprit. Bibit jahe dapat diperoleh dari perkebunan atau pembibitan jahe
emprit yang sudah ada. Saat memilih bibit, pilihlah bibit jahe yang bagus dan berkualitas.
Pastikan bahwa tanaman jahe memiliki varietas tinggi yaitu dapat tumbuh tinggi dan
menghasilkan jahe yang berkualitas atau tidak cacat.
Persiapan Media Tanam
Media tanam yang harus dipersiapkan untuk pohon jahe polybag. Jumlah polybag harus
disesuaikan dengan jumlah bibit jahe yang akan ditanam. Setelah polybag disiapkan, langkah
selanjutnya adalah menyiapkan media tanam berupa tanah yang sudah dicampur dengan pupuk
kandang. Tanah yang bagus untuk menanam jahe emprit adalah tanah yang gembur dan sedikit
berpasir sehingga memudahkan tanaman jahe untuk lebih cepat tumbuh dan berkembang.
Polybag yang digunakan untuk menanam bibit jahe juga harus besar yaitu berukuran 60 x 40 cm
karena jahe akan tumbuh besar dan memerlukan banyak tempat untuk pertumbuhan rimpangnya.
Penanaman
Teknik menanam bibit jahe sebaiknya ditanam sedalam 5 sampai 7 cm dengan tunas bibit
yang menghadap ke atas. Jangan sampai terbalik karena bisa menghambat pertumbuhan tanaman
jahe. Penanaman bibit jahe sebaiknya dilakukan saat musim penghujan sehingga Anda tidak
perlu repot – repot untuk menjaga kelembaban bibit jahe yang baru ditanam tersebut.
Perawatan
Pohon jahe yang sudah ditanam di dalam polybag memerlukan perawatan yang cukup rutin
agar hasil panen jahe emprit dapat memuaskan. Berikut ini langkah perawatan dalam cara
budidaya jahe emprit dalam polybag.
Penyiraman
Tanaman jahe di dalam polybag harus disiram secara teratur setiap hari yaitu pagi dan sore.
Pastikan tanah di dalam polybag tidak sampai kekeringan dan selalu berada dalam keadaan
lembab sehingga tanaman jahe tidak akan mati.
Pemupukan
Selain disiram, tanaman jahe dalam polybag juga harus dipupuk. Pupuk yang dianjurkan
adalah pupuk kandang beruba kotoran domba atau kotoran sapi. Beri pupuk setiap polybag
setelah tanaman mulai tumbuh. Kemudian setelah tanaman memasuki bulan keempat, tanaman
jahe bisa diberi pupuk kandang agar lebih subur.
Menyiangi gulma
Dalam polybag, biasanya akan ada rumput – rumput penganggu yang tumbuh dalam
polybag. Hal ini akan menganggu pertumbuhan jahe dan rimpangnya. Oleh sebab itu,
penyiangan gulma sebaiknya dilakukan secara intensif. Gulma biasanya banyak tumbuh saat
3. tanaman jahe mulai berumur 6 bulan. Namun, penyiangan sebaiknya mulai dilakukan saat
tanaman jahe berumur 4 bulan agar tidak merusak akar yang nantinya dapat merusak benih –
benih jahe.
Penyulaman
Menyulam tanaman jahe yang tidak tumbuh dapat dilakukan saat bibit jahe berumur 1 bulan
setelah tanam dengan benih cadangan yang telah disemaikan
Pembubunan
Pembubunan atau pendangiran dilakukan saat tanaman telah berbentuk rumpun dengan
empat atau lima anakan. Hal ini dilakukan agar rimpang jahe emprit selalu tertutup tanah.
Dengan adanya pembumbunan, drainase juga akan selalu terjaga.
Pengendalian hama tanaman
Pengendalian hama dapat dilakukan sesuai keperluan. Biasanya penyakit utama pada jahe
emprit adalah busuk rimpang yang disebabkan karena bakteri Ralstonia solanacearum. Saat ini
masih belum ada cara pengendalian yang memadai. Cara pencegahannya adalah perlakuan benih
sehat, penggunaan benih sehat, perglran tanaman, pembuatan irigasi, dan penyiangan gulma.
Tanaman yang diserang bakteri sebaiknya segera dicabut dan dibakar agar serangan bakteri tidak
meluas.
Demikian cara budidaya jahe emprit dalam polybag yang dapat Anda lakukan sebagai
alternatif untuk membudidayakan jahe di tempat yang terbatas.