Dokumen tersebut membahas tentang biokimia, sistem darah, dan sistem pertahanan tubuh. Secara ringkas, dokumen menjelaskan proses pembentukan sel darah, struktur dan komponen darah, serta cara tubuh mempertahankan diri dari patogen lewat sistem imun.
3. Karakteristik Bahan Hidup
Ciri-ciri kehidupan suatu makhluk antara lain bernapas,
bergerak, peka terhadap rangsangan. Selain itu, makhluk
hidup juga pasti tumbuh dan berkembang, bereproduksi,
memerlukan makanan, mampu beradaptasi dengan
lingkungan tempat tinggalnya dan ekskresi.
5. Konsep Dasar Biokimia
Darah
Pengertian Darah
Darah merupakan komponen penting dalam penilaian
kondisi fisiologis tubuh.
Darah berupa cairan tubuh yang terdapat di dalam
pembuluh darah yang warnanya merah.
Darah manusia berfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung
berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit
6. Sistem Peredaran Darah
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.
Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan
sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen
melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung
melalui vena pulmonalis.
Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh
darah aorta.
Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran pembuluh
halus darah yang disebut pembuluh kapiler.
Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena
cava superior dan vena cava inferior.
Konsep Dasar Biokimia
Darah
7. Konsep Dasar Biokimia
Darah
Sifat Fisikokimia Darah
Warna merah memberikan ciri yang khas karena adanya
senyawa berwarna merah dari sel darah merah (SDM)
yang tersuspensi di dalam darah.
Viskositas darah kira-kira 4,5 kali viskositas air
Derajat keasaman atau pH darah sedikit lebih tinggi dari
pada air yaitu 7,40 dan tidak mudah berubah-ubah.
Warna darah dapat berubah menjadi lebih gelap pada
kondisi methemoglobinemia yaitu meningkatnya kadar
methemoglobin yang terbentuk dari oksidasi haemoglobin
Massa jenis darah dapat meningkat bila terjadi pemekatan
darah (hemokonsentrasi) yang dijumpai dalam berbagai
keadaan disertai hilangnya cairan dari dalam ruang
pembuluh darah.
8. Konsep Dasar Biokimia Darah
Struktur
Darah
Struktur
Darah
Leukosit
Serum adalah bagian cair darah
yang tidak mengandung sel-sel
darah dan faktor-faktor
pembekuan darah
Serum
Leukosit bertanggungjawab
terhadap sistem imun tubuh dan
bertugas untuk memusnahkan
bendabenda yang dianggap
asing dan berbahaya oleh
tubuh, misal virus atau bakteri
Sel darah merah (SDM) adalah
sel yang terbanyak di dalam
darah dan mengandung
senyawa berwarna merah yaitu
haemoglobin, dengan fungsi
utama mengikat dan membawa
oksigen dari paru-paru yang
diedarkan kedalam seluruh sel
di berbagai jaringan tubuh.
Sel Darah Merah
Plasma adalah
bagian cair dari darah yang
tidak mengandung sel-sel darah
tetapi masih mengandung
factor-factor pembekuan darah.
Plasma
Volume darah orang dewasa
sehat ditentukan oleh jenis
kelamin dan diatur oleh ginjal
dengan nilai volume darah
Volume
Darah
Struktur
Darah
Struktur
Darah
9. Proses Hemopoeisis
PROSES PEMBENTUKAN HEMOPOIESIS
TAHAP PROSES HEMATOPOIESIS PADA MANUSIA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HEMATOPOIESIS
Pengertian Hemopoiesis
Pembentukan sel darah (hemopoiesis) ditentukan oleh interaksi beberapa gen dan
melibatkan sitokin serta faktor protein lainnya. Hematopoiesis merupakan proses
pembentukan komponen sel darah merah, dan pada proses ini terjadi proliferasi,
maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak
10. PROSES PEMBENTUKAN HEMOPOIESIS
Beberapa minggu pertama
kehidupan embrionik,
pembentukan sel darah
terjadi dikantung kuning telur.
Kemudian, sampai bulan
keenam atau ketujuh dari
perkembangan janin,
hati dan limpa menjadi organ
hematopoietik utama
Sumsum semua tulang
berkontribusi pada
hematopoiesis selama masa
bayi dan masa kanak-kanak,
tetapi pada masa dewasa
sumsum hematopoietik
terbatas pada tulang tertentu
Semua sel hematopoietik dari
organisme berasal dari sel
induk berpotensi membelah dan
mampu memperbaharui diri
serta berdiferensiasi menjadi
semua garis keturunan
hematopoietic. Setiap hari,
organisme dewasa yang sehat
menghasilkan lebih dari 1012
sel hematopoietik.
Sitokin lain yang disekresikan
oleh sel stromal mengatur
molekul adhesi yang ada
pada sel hematopoietik,
memungkinkan mereka untuk
tetap berada di sumsum
tulang atau bermigrasi ke
daerah di mana masing-
masing jenis sel diperlukan.
11. TAHAP PROSES HEMATOPOIESIS PADA MANUSIA
Mesoblastik
Sel darah dibuat dari jaringan mesenkim 2-3 minggu setelah terjadi
fertilisasi. Mula-mula terbentuk dalam blood island yang merupakan pelopor
dari sistem vaskuler dan hematopoesis
Hepatik
Tahap ini dimulai sejak embrio umur 9 minggu dan terjadi di hati,
sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang
lebih sedikit dari hati. Hematopoesis dalam hati terutama adalah
eritropoesis walaupun masih ditemukan sirkulasi granulosit dan trombosit.
Mieloid
Tahap ini dimulai pada usia kehamilan 20 minggu dan terjadi di dalam
sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang,
hematopoiesis berlangsung seumur hidup dan terutama menghasilkan
HbA, granulosit, dan trombosit
0
12. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HEMATOPOIESIS
Komponen cair yang juga disebut plasma
menempati lebih dari 50 % volume organ
darah, dengan bagian terbesar dari plasma
(90%) adalah air dan bagian kecilnya terdiri
dari protein plasma dan elektrolit.
Komponen Cairan
Komponen korpuskuler yaitu materi biologis
yang hidup dan bersifat multiantigenik Agar
fungsi organ darah tidak ikut mati, maka
secara berkala pada waktu tertentu ketiga
butiran darah tersebut akan diganti serta
diperbaharui dengan sel sejenis yang baru
Komponen Korpuskuler atau Seluler
13. S i s t e m
pertahanan
T u b u h
Pada dasarnya, ada tiga macam
pertahanan tubuh: 1)
Barier•
sikal (kulit dan mukosa yang utuh)
dan kimia (asam lambung); 2) Respons
imun alami (innate/nonspesi
•
k), misal
fagositosis; 3) Respons imun adaptif
(didapat/ spesi
•
k). Pada se bagian besar
kasus,pertahanan terhadap patogen
penyerang yang merusak dapat dilakukan
oleh barier•
sikal dan respons imun alami,
tetapi bila tidak berhasil, respons imun
adaptif akan diaktivasi.
P
R
E
S
E
N
T
A
T
I
O
N