Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh serta membuang produk sampah melalui darah. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen sedangkan jenis sel darah putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
SISTEM PEREDARAN DARAH
1. SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis).
1. DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat
tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata
hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang
diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem
imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari
sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua
apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam
pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-
paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen
melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.
Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut
pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava
superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing
ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
2. Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah,
angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang dipadatkan
yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap milliliter darah mengandung
rata-rata sekitar 5 miliar eritrosit (sel darah merah),yang secara klinis sering dilaporkan dalam
hitung sel darah merah sebagai 5 juta per millimeter kubik (mm3). Eritrosit berbentuk
lempeng bikonkaf,yang merupakan sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah
dikedua sisinya mencekung,seperti sebuah donat dengan bagian tengah mengepeng bukan
berlubang. dengan diameter 8 µm, tepi luar tebalnya 2 µm dan bagian tengah 1 µm. [1]
Sel darah merah memiliki struktur yang jauh lebih sederhana dibandingkan kebanyakan sel
pada manusia. Pada hakikatnya, sel darah merah merupakan suatu membran yang
membungkus larutan hemoglobin (protein ini membentuk sekitar 95% protein intrasel sel
darah merah), dan tidak memiliki organel sel, misalnya mitokondria, lisosom atau aparatus
Golgi. Sel darah manusia, seperti sebagian sel darah merah pada hewan, tidak berinti.
Namun, sel darah merah tidak inert secara metabolis. Melalui proses glikolisis, sel darah
merah membentuk ATP yang berperan penting dalam proses untuk memperthankan
bentuknya yang bikonkaf dan juga dalam pengaturan transpor ion (mis. oleh Na+-K+ ATPase
dan protein penukar anion serta pengaturan air keluar-masuk sel. Bentuk bikonkaf ini
menigkatkan rasio permukaan-terhadap-volume sel darah merah sehingga mempermudah
pertukaran gas. Sel darah merah mengandung komponen sitoskeletal yang berperan penting
dalam menentukan bentuknya. [2]
'''Eritrosit''' adalah cakram bikonkaf yang fleksibel dengan kemampuan menghasilkan energi
sebagai adenosin trifosfat (ATP) melalui jalur gikolisis anaerob(Embden Meyerhof) dan
menghasilkan kekuatan pereduksi sebagai NADH melalui jalur ini serta sebagai nikotamida
adenine dinukleotida fosfat tereduksi (NADPH) melalui jalur pintas heksosa monofosfat
(hexsose monophosphate shunt) (Hoffbrand et al, 2005). Jalur Embden-Meyerhof juga
menghasilkan NADH yang diperlukan oleh enzim methemoglobin reduktase untuk
3. mereduksi methemoglobin (hemoglobin teroksidasi) yang tidak berfungsi, yang mengandung
besi ferri (dihasilkan oleh oksidasi sekitar 3% hemoglobin setiap hari) menjadi hemoglobin
tereduksi yang aktif berfungsi. 2,3-DPG yang dihasilkan pada pintas Luebering-Rapoport
(Luebering-Rapoport Shunt), atau jalur samping pada jalur ini membentuk suatu kompleks
1:1 dengan hemoglobin, dan seperti telah disebutkan di atas, penting dalam regulasi afinitas
hemoglobin terhadap oksigen (Hoffbrand et al, 2005). Jalur Heksosa Monofosfat (pentosa
fosfat). Sekitar 5% glikolisis terjadi melalui jalur oksidatif ini, dengan perubahan glukosa-6-
fosfat menjadi 6-fosfo-glukonat dan kemudian menjadi ribulosa-5-fosfat. NADPH dihasilkan
dan berkaitan dengan glutation yang mempertahankan gugus sulfhidril (SH) tetap utuh dalam
sel, termasuk SH dalam hemoglobin dan membran eritrosit. NADPH juga digunakan oleh
methemoglobin reduktase lain untuk mempertahankan besi hemoglobin dalam keadaan Fe2+
yang aktif secara fungsional. Pada salah satu kelainan eritrosit diturunkan yang sering
ditemukan (yaitu defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)), eritrosit sangat rentan
terhadap stres oksidasi (Hoffbrand et al, 2005).
Eritrosit (sel darah merah) dihasilkan pertama kali di dalam kantong kuning (yolk sac) .
Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis.Sejak usia 6 minggu sampai bulan ke 6 dan
7 masa janin.Sumsum tulang Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk di dalam
hati, limfa, dan sumsum tulang (Sherwood,2001). Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon
eritropoietin. Setelah dewasa eritrosit dibentuk di sumsum tulang membranosa. Sel
pembentuk eritrosit adalah hemositoblas yaitu sel batang myeloid yang terdapat di sumsum
tulang. Semakin bertambah usia seseorang, maka produktivitas sumsum tulang semakin
turun.sumsum kuning berlemak yang tidak mampu melakukan eritropesis secara betahap
menggantikan sumsum merah,yang hanya tersisa disternum,vertebra,iga,dasar tengkorak,dan
ujung-ujung atas ekstermitas yang paling panjang.Sumsum merah tidak hanya menghasilkan
sel darah merah tetapi juga merupakan sumber leukosit dan trombosit, eritrosit. Rata-rata
umur sel darah merah kurang lebih 120 hari. Sel-sel darah merah menjadi rusak dan
dihancurkan dalam sistem retikulum endotelium terutama
Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)
Keping darah, lempeng darah, trombosit (en:platelet, thrombocyte) (el:θρόμβος - "klot"
dan κύτος - "sel") adalah sel anuclear nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya)
dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm[1] yang merupakan fragmentasi
4. dari megakariosit.[2]. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme
hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku. Rasio
plasma keping darah normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm³, nilai dibawah
rentang tersebut dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama
dapat meningkatkan risiko trombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak
berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila
tersentuh benda kasar.
Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel
yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh
melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah
putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus
dinding kapiler/diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel
darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per
tetes.Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel
darah putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu,
mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak
secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau
mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi
dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic
pluripotent yang ada pada sumsum tulang.
Leukosit turunan meliputi: sel NK, sel biang, eosinofil, basofil, dan fagosit termasuk
makrofaga, neutrofil, dan sel dendritik.
Tipe Gambar Diagram
% dalam
tubuh
manusia
Keterangan
Neutrofil 65%
Neutrofil berhubungan dengan pertahanan
tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses
peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga
yang memberikan tanggapan pertama
5. terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya
neutrofil dalam jumlah yang banyak
menyebabkan adanya nanah.
Eosinofil 4%
Eosinofil terutama berhubungan dengan
infeksi parasit, dengan demikian
meningkatnya eosinofil menandakan
banyaknya parasit.
Basofil <1%
Basofil terutama bertanggung jawab untuk
memberi reaksi alergi dan antigen dengan
jalan mengeluarkan histamin kimia yang
menyebabkan peradangan.
Limfosit 25%
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa.
Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
Sel B: Sel B membuat antibodi yang
mengikat patogen lalu
menghancurkannya. (Sel B tidak
hanya membuat antibodi yang dapat
mengikat patogen, tapi setelah adanya
serangan, beberapa sel B akan
mempertahankan kemampuannya
dalam menghasilkan antibodi sebagai
layanan sistem 'memori'.)
Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T
mengkoordinir tanggapan ketahanan
(yang bertahan dalam infeksi HIV)
serta penting untuk menahan bakteri
intraseluler. CD8+ (sitotoksik) dapat
membunuh sel yang terinfeksi virus.
Sel natural killer: Sel pembunuh alami
(natural killer, NK) dapat membunuh
sel tubuh yang tidak menunjukkan
sinyal bahwa dia tidak boleh dibunuh
6. karena telah terinfeksi virus atau telah
menjadi kanker.
Monosit 6%
Monosit membagi fungsi "pembersih vakum"
(fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh
dia hidup dengan tugas tambahan:
memberikan potongan patogen kepada sel T
sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan
dibunuh, atau dapat membuat tanggapan
antibodi untuk menjaga.
Makrofag
(lihat di
atas)
Monosit dikenal juga sebagai makrofag
setelah dia meninggalkan aliran darah serta
masuk ke dalam jaringan.
Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap
mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan
bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah. melalui mikroskop adakalanya dapat
dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu
menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia
dapat bergerak bebas di dalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari
seluruh bagian tubuh. dengan cara ini ia dapat:
Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup dan
menghancurkannya, menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan
dan lainnya, dengan cara yang sama, dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat
memecah protein, yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan
membuangnya. dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan
penyembuhannya dimungkinkan
Sebagai hasil kerja fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali.
Bila kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi
"jenazah" dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah.
demikian juga terdapat banyak kuman yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan
sejumlah besar jaringan yang sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh
7. granulosit yang sehat yang bekerja sebagai fagosit.
Susunan Darah. serum darah atau plasma terdiri atas:
1. Air: 91,0%
2. Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
3. Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, ,
kalium dan zat besi,nitrogen, dll)
4. Garam
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :-
albumin
bahan pembeku darah
immunoglobin (antibodi)
hormon
berbagai jenis protein
berbagai jenis garam
2. PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh
tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari
jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia
antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung.
pembuluh darah terbesar adalah aorta
1. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari
jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah
menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi
karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh
8. infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya arterosklerosis.
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan
darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung
mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan
darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur
dengan tensimeter atau sfigmomanometer.
Anatomi dinding pembuluh nadi.
Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan
selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan
terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam
pada lumen.
Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
Arteri pulmonaris berfungsi untuk membawa darah yang telah dideoksigenasi yang
baru saja dialirkan dari paru-paru.
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler,
di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
9. Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung
dan membawa banyak oksigen.
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
Pembuluh kapiler. ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya
pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah
pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang
pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh
balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh
dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
2. Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung.
Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan
tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika
diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan
adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka,
darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah
balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui
serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung
lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen.
Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali
vena pulmonalis.
1. Vena Kava
Vena Cava adalah vena utama dalam tubudung oh yang membawa darah yang banyak
mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota tubuh bawah ke serambi kanan. Darah
ini mengandung CO2 karena darah yang dikandung merupakan darah yang telah melewati
sistem oksidasi (pembakaran). Vena cava terdiri dari 2 bagian yaitu :Vena Cava InferiorVena
Cava Superior.
10. Vena Cava Inferior(pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh darah yang
menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah
jenis ini mengandung banyak CO2.
Vena Cava Superior (pembuluh balik besar atas) adalah pembuluh darah yang
menerima darah dari kepala dan kedua tangan. Darah yang dibawa oleh pembuluh
darah ini juga mengandung banyak CO2.
2. Vena Pulmonaris
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru ke serambi kiri
jantung
3. JANTUNG
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa
darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah
salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Bagian-bagian dari jantung
Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-
paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung adalah
satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga
11. torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda
yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel
sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk
menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa
konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung
yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot)
pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik
jantung.
Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari
atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung.
Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat
disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan
& kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya
gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar
untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke
seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah.
Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah
katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup
berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup
mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari
seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium
12. kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan
melalui katup trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis
menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh
kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan
karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri.
Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup
bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta
masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke
seluruh tubuh, kecuali paru-paru. dan sebagainya.