SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
JALUR PENDAPAT SEI

JALUR YURIDIS FORMAL

JALUR ORIENTASI
JALUR YURIDIS FORMAL
• Di kalangan para pelopor SEP terdapat dua
cara pandang. Pertama, jalur yuridis formal,
yang berangkat dari keyakinan bahwa
landasan hukum SEP adalah pasal 33 UUD
1945, yang dilatarbelakangi oleh jiwa
Pembukaan UUD 1945 dan dilengkapi oleh
pasal 23, 27 ayat 2, 34, serta penjelasan
pasal 2 UUD 1945. Pelopor jalur ini, misalnya
adalah Sri-Edi Swasono dan Potan Arif
Harahap.
PASAL 33
• (1) Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
• (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
• (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
PERUBAHAN (2002)

(4) Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan
pasal ini diatur dalam undang-undang.
PEMBUKAAN UUD 1945
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa
dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk
suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada:
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
PASAL 23

(1) Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap
tahun dengan undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan
Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan
pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran
tahun yang lalu.

(2) Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan
undang-undang.

(3) Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan
undang-undang.

(4) Hal keuangan negara selanjutnya diatur
dengan undang-undang.

(5) Untuk memeriksa tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan suatu Badan
Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya
ditetapkan dengan undang-undang. Hasil
pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.
PASAL 27 AYAT 2

(2) Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
PASAL 34

Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh negara.
PERUBAHAN (2002)
PERUBAHAN :

(1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh negara

(2) Negara mengembangkan sistem jaringan
sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan
tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.

(3) Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.
PENJELASAN PASAL 2
Maksudnya ialah supaya seluruh rakyat,
seluruh golongan. seluruh daerah akan
mempunyai wakil dalam Majelis sehingga
Majelis itu akan betul-betul dapat dianggap
sebagai penjelmaan rakyat.
Yang disebut "golongan-golongan" ialah
badan-badan seperti koperasi serikat pekerja,
dan lain-lain badan kolektif. Aturan demikian
memang sesuai dengan aliran zaman.
Berhubung dengan anjuran mengadakan
sistem koperasi dalam ekonomi, maka ayat ini
mengingat akan adanya golongan-golongan
dalam badan-badan ekonomi.
JALUR ORIENTASI
• Jalur orientasi menghubungkan sila-sila
dalam Pancasila. Termasuk dalam kubu ini
adalah Emil Salim, Mubyarto, dan Sumitro
Djojohadikusumo. Pada dasarnya mereka
menafsirkan SEP sebagai sistem ekonomi
yang berorientasi pada sila I, II, III, IV, dan
V.
• Agaknya ini sejalan dengan pandangan yang
menyatakan bahwa Pancasila merupakan
ideologi terbuka, yang artinya nilai dasarnya
tetap, namun penjabarannya dapat
dikembangkan secara kreatif dan dinamis
sesuai dengan dinamika perkembangan
masyarakat Indonesia (Alfian, 1991 dalam
Kuncoro 2001).
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
DEFINISI SISTEM EKONOMI
PANCASILA
Sistem ekonomi yang sekarang berlangsung di
Indonesia sebenarnya tergolong sistem ekonomi apa?
Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa sistem
ekonomi Indonesia bukan sistem kapitalisme maupun
sosialisme. Emil Salim (1979) mengatakan bahwa
SEP adalah sistem ekonomi pasar dengan unsur
perencanaan. Dengan kata lain, sifat dasar dari
kedua kutub ekstrim ini berada dalam
keseimbangan.
Mubyarto (1980: 74) berpendapat bahwa SEP
mungkin sekali berada di antara dua kutub
tersebut, tapi di luarnya.
KRITIK
• Frans Seda, misalnya, menjuluki pandangan ini
sebagai paham "bukan-isme", yaitu paham
serba bukan: bukan kapitalisme, bukan
liberalisme, tidak ada monopoli, tidak ada
oligopoli, tidak ada persaingan bebas yang
saling mematikan, dsb (Kwik, 1996 dari
Kuncoro 2001). Tidak berlebihan, bila ada
yang menyebut sistem ekonomi semacam ini
hanya dihuni oleh para malaikat, masyarakat
utopia.
• Kritikan tajam juga datang dari Arief Budiman
(1989: 4), yang mengatakan:
•
"Tampaknya, Mubyarto sendiri belum dapat
merumuskan dengan tepat apa isi SEP-nya.
Dia baru berhasil membuat pagar-pagar batas
untuk mengurung 'binatang' yang bernama
SEP, sambil sekali-kali meraba-raba dan
menerka-nerka bagaimana persisnya bentuk
dan rupa 'binatang' ini".
PASAL 33 EKONOMI KERAKYATAN
ATAUKAH SOSIALISME?
• Secara normatif menurut UUD 1945, terutama
pasal 33 ayat 2 dan 3, sistem ekonomi
Indonesia seharusnya condong mengarah pada
sosialisme. Oleh Mubyarto, ini diterjemahkan
sebagai ekonomi kerakyatan.
• yang bisa diwujudkan dengan pengembangan
dan pemihakan penuh pada ekonomi rakyat,
lewat upaya penanggulangan kemiskinan,
peningkatan desentralisasi dan otonomi
daerah, dan menghapus ketimpangan ekonomi
dan sosial.
EKONOMI KERAKYATAN

Suatu sistem ekonomi yang melihat produksi
dilakukan oleh semua, untuk semua, serta
dibawah pemilikan anggota-anggota
masyarakat

Istilah demokrasi dapat ditafsirkan sebagai
hal yang setara dengan ekonomi kerakyatan
(Miradje dan Sukidin, 2009)
SEI MENURUT SUTAN SYAHRIR
• menurut pengamatan Sjahrir (1987: 162-164),
dilihat dari segi kepemilikan dan sifat
pembentukan harga , sistem ekonomi yang
berlangsung di Indonesia adalah: (1) sistem
ekonomi di mana peranan negara dominan;
(2) peranan swasta, baik nasional maupun
asing, tidak kecil; (3) harga yang berlangsung
pada umumnya mencerminkan inefisiensi
karena jauh lebih tinggi harga domestik
dibanding harga internasional.
perekonomian Indonesia tidak menganut free-
fight liberalism maupun etatisme. Sistem Ekonomi
Pancasila versi Mubyarto dan Emil Salim, serta isu
demokrasi ekonomi belum mampu menjawab
dinamika perekonomian Indonesia yang dinilai
banyak pihak semakin terbuka dan "ke kanan"
(menuju ke kapitalisme dan market economy).
• Program-program pemerintah yang tertuang
dalam Letter of Intents dengan IMF
menunjukkan kesan kuat adanya upaya
percepatan proses privatisasi di Indonesia.
PELAKU SEI

BUMN

BUMS

KOPERASI
DEFINISI BUMN
Suatu bangun usaha yang didirikan oleh
negara dan pemilikannya dipegang oleh
pemerintah atau negara republik Indonesia.
KARAKTERISTIK BUMN

Modal disetor melalui APBN/APBD

Bertujuan memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan menciptakan kemakmuran
rakyat
PEMBAGIAN BUMN

BUMN untuk cabang usaha yang vital
Mengelola bidang usaha pengolahan sumber
alam di perut bumi, permukaan bumi, air dan
udara

BUMN untuk usaha yang menguasai hajat
hidup orang banyak
Mengelola sumber daya atau sarana yang
ditujukan bagi kehidupan dan kesejahteraan
rakyat
BUMN

PERJAN

PERUM

PERSERO
PERUSAHAAN JAWATAN
• Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara
yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan berorientasi memberikan
pelayanan pada masyarakat, Sekarang sudah
tidak ada perusahaan BUMN yang
menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut.
PERUSAHAAN UMUM

Perum adalah perusahaan pemerintah yang
sudah profit oriented.

Permodalan dan pengelolaan perum menjadi
tanggungjawab negara

Status karyawan adalah Pegawai Negeri.
PERSERO

Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)

Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari
kekayaan negara dalam bentuk saham

Dipimpin oleh direksi

Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
atau mix antara PNS dengan karyawan swasta
(tetap mendapat tunjangan pensiun).

Tidak memperoleh fasilitas negara
PENGUKURAN KINERJA BUMN
Didasarkan pada :

Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba (75%)

Solvabilitas,Kemampuan perusahaan melunasi
semua kewajibannya (12,5%)

Likuiditas, kemampuan perusahaan
memenuhi/melunasi kewajiban jangka pendek
(12,5%)
KATEGORI PENILAIAN

Sehat Sekali (SS):
R>12%; L >150, SO>200

Sehat (S)
R (8%-12%); L (100-150); SO (150-200)

Kurang Sehat (KS)
R (5%-8%); L (75-100); SO (100-150)

Tidak Sehat (TS)
R <5%; L<75%, SO <100
KONSEKUENSI
• BUMN yang dinyatakan tidak sehat akan
diubah bentuknya menjadi jenis usaha yang
lebih menguntungkan, misalnya dari perjan
menjadi perum dan dari perum menjadi
persero
JENIS-JENIS PASAR
• MONOPOLI
• OLIGOPOLI
• PERSAINGAN SEMPURNA
MONOPOLI
• Pasar yang hanya dikuasai oleh satu penjual
saja, dimana penyediaan dan pasokan barang
dan jasa hanya dilakukan oleh stau pihak
tertentu.
• Single Seller
• Price discrimination, penjual dapat mengubah
harga dan kualitas atau kuantitas produk.
OLIGOPOLI
• Suatu bentuk pasar dimana industri dikuasai
oleh sedikit penjual
• Jika dalam industri hanya ada 2 perusahaan
yang berkuasa maka disebut duopoli
KARAKTERISTIK
• Ability to set price
• High barriers to entry
• Few numbers of firms
PERSAINGAN SEMPURNA
• Pasar dengan keseimbangan antara jumlah
penjual dan pembeli (banyak penjual dan
banyak pembeli)
• Tidak ada pemain pasar yang mampu
menetapkan harga (semuanya tergantung
permintaan dan penawaran di pasar)
KARAKTERISTIK
• Infinite or large number of buyers and sellers.
• No entry or exit barriers.
• Perfect mobility (Pembeli bebas berpindah ke
penjual lain)
• Homogenous product
• Perfect information (Pembeli dan penjual
sama-sama mengetahui kondisi pasar)
DEFINISI KOPERASI (ICA 1996)

Suatu asosiasi yang bersifat otonom dengan
keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela

Untuk peningkatan usaha pemenuhan
kebutuhan ekonomi, sosial dan kultur

Melalui usaha bersama dengan cara saling
membantu dan mengontrol usaha secara
demokratis.
SECARA SINGKAT DAN
SEDERHANA

Koperasi adalah organisasi bisnis yang para
pemilik atau anggotanya adalah juga
pelanggan utama perusahaan tersebut.
BADAN USAHA MILIK SWASTA

PERUSAHAAN PERSEORANGAN

BADAN USAHA PERSEKUTUAN :
1. FIRMA
2. CV

PERSEROAN TERBATAS
PERUSAHAAN PERSEORANGAN

Bentuk usaha sederhana dimana semua
kekayaan, keuntungan maupun kewajiban
perusahaan menjadi tanggungjawab
pemiliknya secara pribadi.
Kelebihan perusahaan
perseorangan

Pemilik menguasai sepenuhnya keuntungan
yang diperoleh

Penguasaan keuntungan secara pribadi
meningkatkan motivasi

Penanganan aspek hukum yang minimal,
hanya memerlukan Hinder Ordonasie (Ijin
gangguan) dan SIUP
Kekurangan Perusahaan
Perseorangan

Tanggungjawab Keuangan pemilik tak terbatas

Keterbatasan kemampuan keuangan dalam
hal permodalan

Keterbatasan manajerial

Kontinuitas kerja karyawan terbatas, karena
karyawan yang rata-rata bekerja di
perusahaan ini hanya ingin mempelajari skill
dan keterampilan teknis saja
Firma/kongsi/Perserikatan

Persatuan dari beberapa pengusaha swasta
menjadi satu kesatuan usaha bersama

Sama seperti perusahaan perseorangan,
tanggung jawab pemilik tak terbatas
Kebaikan firma

Permodalan lebih kuat daripada perusahaan
perseorangan

Kontinuitas usaha lebih lama
Kekurangan Firma

Rawan perselisihan atau konflik antar para
pemilik yang membuat aktivitas usaha
menjadi tidak terkontrol dengan baik
Comanditer Venootschap (CV)
Suatu bentuk usaha dimana keanggotaan
pemilik dibagi menjadi :

Komanditer aktif, yaitu pemilik yang ikut aktif
dalam pengelolaan usaha dan
bertanggungjawab atas penyelesaian
kewajiban/ hutang

Komanditer diam yaitu pemilik yang hanya
berfungsi sebagai penyetor modal saja
Kebaikan dan Kelemahan
Kebaikan dan kekurangan hampir sama
dengan firma, hanya saja dengan adanya
posisi komanditer diam, perusahaan jenis ini
lebih mampu menghimpun modal yang lebih
besar daripada firma maupun perusahaan
perseorangan
Perseroan Terbatas

Bentuk usaha dimana masyarakat diberi
kesempatan untuk menyertakan modalnya ke
dalam bisnis dengan cara membeli saham.

Para pemegang saham dapat mempengaruhi
kebijakan melalui RUPS

Tanggung jawab pemilik hanya sebatas modal
yang disetorkannya.
Kebaikan PT

Memiliki masa hidup yang biasanya tak
terbatas

Pemisahan kekayaan dan hutang pemilik
dengan perusahaan

Kemampuan memiliki modal yang sangat luas

Penggunaan manajer yang profesional
KEKURANGAN PT

Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk
mendirikan sebuah PT diperlukan biaya yang
tidak sedikit dan akta notaris serta izin khusus
untuk usaha tertentu.

Semakin besar perusahaan , biaya
pengorganisasian akan semakin besar dan
kerumitan atau kendala yang terjadi dalam
tingkat personel akan semakin besar.
YAYASAN

Selain bentuk-bentuk usaha tersebut terdapat
yayasan, yaitu suatu organisasi swasta yang
umumnya didirikan untuk tujuan sosial
kemasyarakatan dan tidak berorientasi pada
keuntungan
• menciptakan struktur keuangan dan manajemen
keuangan yang baik/kuat, menciptakan struktur
industri yang sehat dan kompetitif,
menciptakan Persero yang berdaya saing dan
berorientasi global, dan menumbuhkan iklim
usaha, ekonomi makro, dan kapasitas pasar.
• Program privatisasi bertujuan untuk
meningkatkan kinerja dan nilai tambah
perusahaan serta meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pemilikan saham Persero
Privatisasi dilakukan dengan memperhatikan
prinsip- prinsip transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan
kewajaran.
MANFAAT PRIVATISASI
Konsekuensi terbaik privatisasi adalah :
• 1. Menciptakan Kompetisi
• 2. Mendorong efisiensi
• 3. Pertumbuhan ekonomi.
DAMPAK NEGATIF PRIVATISASI

Reposisi dan pengurangan karyawan
(Namun hal ini dibantah oleh kementerian
BUMN yang menyatakan bahwa semakin
besar perkembangan perusahaan yang
diprivatisasi, maka semakin banyak karyawan
yang dibutuhkan).

Perusahaan harus beradaptasi menjadi lebih
responsif terhadap lingkungan
NASIONALISASI
(LAWAN KATA DARI PRIVATISASI)
• Proses pengambilalihan suatu industri atau
aset milik swasta menjadi kepemilikan
pemerintah suatu negara
• Jika yang diambil alih adalah BUMN yang
semula diprivatisasi, maka istilahnya disebut
sebagai renasionalisasi.
Tujuan Nasionalisasi
• Menyehatkan kembali suatu badan usaha
• Menyelamatkan badan usaha dari ancaman
bankruptcy. Biasanya dilakukan ketika terjadi
krisis ekonomi

More Related Content

What's hot

Week 4 sistem perekonomian indonesia yusinadia sekar sari 11140023
Week 4  sistem perekonomian indonesia yusinadia sekar sari 11140023Week 4  sistem perekonomian indonesia yusinadia sekar sari 11140023
Week 4 sistem perekonomian indonesia yusinadia sekar sari 11140023Yusinadia Sekar Sari
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaUmi Pujiati
 
sistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi indonesiasistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi indonesiaAsgari S
 
Sistem Perekonomian Negara Indonesia
Sistem Perekonomian Negara IndonesiaSistem Perekonomian Negara Indonesia
Sistem Perekonomian Negara IndonesiaLinda Rhisma
 
sistem ekonomi-indonesia (Tugas Presentasi Kelompok Putra PGMI kls R)
sistem ekonomi-indonesia (Tugas Presentasi Kelompok Putra PGMI kls R)sistem ekonomi-indonesia (Tugas Presentasi Kelompok Putra PGMI kls R)
sistem ekonomi-indonesia (Tugas Presentasi Kelompok Putra PGMI kls R)Taoefix Coendoeng
 
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di IndonesiaSistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesiatrisafdha
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaifat fatiroh
 
Tugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesiaTugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesiasiti aisah
 
Pelaku pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia
Pelaku pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesiaPelaku pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia
Pelaku pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesiaMaleh Bari
 
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIABakhrul Ulum
 
SISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIASISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIADini Sri Rahayu
 
[Presentasi] sistem ekonomi
[Presentasi] sistem ekonomi[Presentasi] sistem ekonomi
[Presentasi] sistem ekonomiMuthi'ah Chan
 

What's hot (20)

Week 4 sistem perekonomian indonesia yusinadia sekar sari 11140023
Week 4  sistem perekonomian indonesia yusinadia sekar sari 11140023Week 4  sistem perekonomian indonesia yusinadia sekar sari 11140023
Week 4 sistem perekonomian indonesia yusinadia sekar sari 11140023
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesia
 
sistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi indonesiasistem ekonomi indonesia
sistem ekonomi indonesia
 
Sistem Perekonomian Negara Indonesia
Sistem Perekonomian Negara IndonesiaSistem Perekonomian Negara Indonesia
Sistem Perekonomian Negara Indonesia
 
Tugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesia Tugas perekonomian indonesia
Tugas perekonomian indonesia
 
3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia
 
sistem ekonomi-indonesia (Tugas Presentasi Kelompok Putra PGMI kls R)
sistem ekonomi-indonesia (Tugas Presentasi Kelompok Putra PGMI kls R)sistem ekonomi-indonesia (Tugas Presentasi Kelompok Putra PGMI kls R)
sistem ekonomi-indonesia (Tugas Presentasi Kelompok Putra PGMI kls R)
 
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di IndonesiaSistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi dan Sejarah Sistem Perekonomi di Indonesia
 
Sistem perekonomian di indonesia
Sistem perekonomian di indonesiaSistem perekonomian di indonesia
Sistem perekonomian di indonesia
 
Sistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesiaSistem ekonomi indonesia
Sistem ekonomi indonesia
 
3.sistem ekonomi indonesia
3.sistem ekonomi indonesia3.sistem ekonomi indonesia
3.sistem ekonomi indonesia
 
Tugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesiaTugas 3. sistem perekonomian indonesia
Tugas 3. sistem perekonomian indonesia
 
Pelaku pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia
Pelaku pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesiaPelaku pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia
Pelaku pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian indonesia
 
Sistem ekonomi
Sistem ekonomiSistem ekonomi
Sistem ekonomi
 
3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia3 sistem ekonomi indonesia
3 sistem ekonomi indonesia
 
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
(3) SISTEM EKONOMI INDONESIA
 
SISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIASISTEM EKONOMI INDONESIA
SISTEM EKONOMI INDONESIA
 
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
 
[Presentasi] sistem ekonomi
[Presentasi] sistem ekonomi[Presentasi] sistem ekonomi
[Presentasi] sistem ekonomi
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 

Similar to Sistem ekonomi indonesia

Apakah sistem ekonomi
Apakah sistem ekonomiApakah sistem ekonomi
Apakah sistem ekonomidinnianggra
 
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4aliffya_irlandha
 
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.pptsistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.pptdokumentasiutnd
 
sistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.pptsistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.pptuwidiyotomo
 
Presentasi Sistem Ekonomi Indonesia
Presentasi Sistem Ekonomi IndonesiaPresentasi Sistem Ekonomi Indonesia
Presentasi Sistem Ekonomi Indonesiawiwitwijanarko
 
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptxPRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptxarsipyysdu
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiFair Nurfachrizi
 
Pemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalPemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalArly Hidayat
 
Presentation3.pptx sistem ekonomi indonesia
Presentation3.pptx sistem ekonomi indonesiaPresentation3.pptx sistem ekonomi indonesia
Presentation3.pptx sistem ekonomi indonesiaiswah yuni
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma Wijaya
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma Wijaya
 
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi SwasonoMenegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi SwasonoReskidtc
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaWarnet Raha
 
Sistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariamSistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariammariam Iam
 
Sistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariamSistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariammariam Iam
 

Similar to Sistem ekonomi indonesia (20)

Apakah sistem ekonomi
Apakah sistem ekonomiApakah sistem ekonomi
Apakah sistem ekonomi
 
ppt jadi basing (indo).pptx
ppt jadi basing (indo).pptxppt jadi basing (indo).pptx
ppt jadi basing (indo).pptx
 
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4Ekonomi kerakyatan  sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
Ekonomi kerakyatan sebagai pelawanan terhadap perekonomian liberalisme_tugas 4
 
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.pptsistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
sistem perekonomian, konsep dasar sistem ekonomi.ppt
 
sistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.pptsistem-ekonomi.ppt
sistem-ekonomi.ppt
 
Presentasi Sistem Ekonomi Indonesia
Presentasi Sistem Ekonomi IndonesiaPresentasi Sistem Ekonomi Indonesia
Presentasi Sistem Ekonomi Indonesia
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptxPRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
PRESENTASI IRZEQ-EKONOMI KERAKYATAN.pptx
 
Sistem Ekonomi 2022
Sistem Ekonomi 2022Sistem Ekonomi 2022
Sistem Ekonomi 2022
 
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi EkonomiPancasila dan Demokrasi Ekonomi
Pancasila dan Demokrasi Ekonomi
 
Pemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalPemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasional
 
Presentation3.pptx sistem ekonomi indonesia
Presentation3.pptx sistem ekonomi indonesiaPresentation3.pptx sistem ekonomi indonesia
Presentation3.pptx sistem ekonomi indonesia
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesia
 
Sukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesiaSukma, sistem ekonomi indonesia
Sukma, sistem ekonomi indonesia
 
1. sejarah ekonomi indonesia
1. sejarah ekonomi indonesia1. sejarah ekonomi indonesia
1. sejarah ekonomi indonesia
 
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi SwasonoMenegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
Menegakkan Ekonomi Pancasila menurut Prof.Dr.Edi Swasono
 
Makalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesiaMakalah perekonimian indonesia
Makalah perekonimian indonesia
 
Sistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariamSistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariam
 
Sistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariamSistem ekonomi mariam
Sistem ekonomi mariam
 

More from dinnianggra

Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukdinnianggra
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbidinnianggra
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifdinnianggra
 
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemMateri 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemdinnianggra
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesiadinnianggra
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islamdinnianggra
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisinSilabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisindinnianggra
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013dinnianggra
 
Pengertian sistem
Pengertian sistemPengertian sistem
Pengertian sistemdinnianggra
 

More from dinnianggra (20)

Tabel x2
Tabel x2Tabel x2
Tabel x2
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
Tabel f-0-25
Tabel f-0-25Tabel f-0-25
Tabel f-0-25
 
Tabel f-0-10
Tabel f-0-10Tabel f-0-10
Tabel f-0-10
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemuk
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
 
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemMateri 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
 
F 20025 5a
F 20025 5aF 20025 5a
F 20025 5a
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
 
Tugas spi
Tugas spi Tugas spi
Tugas spi
 
Tipe tipe spi
Tipe tipe spiTipe tipe spi
Tipe tipe spi
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisinSilabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
 
Pengertian sistem
Pengertian sistemPengertian sistem
Pengertian sistem
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Sistem ekonomi indonesia

  • 1. JALUR PENDAPAT SEI  JALUR YURIDIS FORMAL  JALUR ORIENTASI
  • 2. JALUR YURIDIS FORMAL • Di kalangan para pelopor SEP terdapat dua cara pandang. Pertama, jalur yuridis formal, yang berangkat dari keyakinan bahwa landasan hukum SEP adalah pasal 33 UUD 1945, yang dilatarbelakangi oleh jiwa Pembukaan UUD 1945 dan dilengkapi oleh pasal 23, 27 ayat 2, 34, serta penjelasan pasal 2 UUD 1945. Pelopor jalur ini, misalnya adalah Sri-Edi Swasono dan Potan Arif Harahap.
  • 3. PASAL 33 • (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. • (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. • (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
  • 4. PERUBAHAN (2002)  (4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.  (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
  • 5. PEMBUKAAN UUD 1945 Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
  • 6.  Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
  • 7.  Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
  • 8. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
  • 9. Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 10. PASAL 23  (1) Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu.  (2) Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.  (3) Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.
  • 11.  (4) Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan undang-undang.  (5) Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
  • 12. PASAL 27 AYAT 2  (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
  • 13. PASAL 34  Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
  • 14. PERUBAHAN (2002) PERUBAHAN :  (1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara  (2) Negara mengembangkan sistem jaringan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
  • 15.  (3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.  (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang- undang.
  • 16. PENJELASAN PASAL 2 Maksudnya ialah supaya seluruh rakyat, seluruh golongan. seluruh daerah akan mempunyai wakil dalam Majelis sehingga Majelis itu akan betul-betul dapat dianggap sebagai penjelmaan rakyat.
  • 17. Yang disebut "golongan-golongan" ialah badan-badan seperti koperasi serikat pekerja, dan lain-lain badan kolektif. Aturan demikian memang sesuai dengan aliran zaman. Berhubung dengan anjuran mengadakan sistem koperasi dalam ekonomi, maka ayat ini mengingat akan adanya golongan-golongan dalam badan-badan ekonomi.
  • 18. JALUR ORIENTASI • Jalur orientasi menghubungkan sila-sila dalam Pancasila. Termasuk dalam kubu ini adalah Emil Salim, Mubyarto, dan Sumitro Djojohadikusumo. Pada dasarnya mereka menafsirkan SEP sebagai sistem ekonomi yang berorientasi pada sila I, II, III, IV, dan V.
  • 19. • Agaknya ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan ideologi terbuka, yang artinya nilai dasarnya tetap, namun penjabarannya dapat dikembangkan secara kreatif dan dinamis sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat Indonesia (Alfian, 1991 dalam Kuncoro 2001). PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
  • 20. DEFINISI SISTEM EKONOMI PANCASILA Sistem ekonomi yang sekarang berlangsung di Indonesia sebenarnya tergolong sistem ekonomi apa? Pertama, pendapat yang mengatakan bahwa sistem ekonomi Indonesia bukan sistem kapitalisme maupun sosialisme. Emil Salim (1979) mengatakan bahwa SEP adalah sistem ekonomi pasar dengan unsur perencanaan. Dengan kata lain, sifat dasar dari kedua kutub ekstrim ini berada dalam keseimbangan.
  • 21. Mubyarto (1980: 74) berpendapat bahwa SEP mungkin sekali berada di antara dua kutub tersebut, tapi di luarnya.
  • 22. KRITIK • Frans Seda, misalnya, menjuluki pandangan ini sebagai paham "bukan-isme", yaitu paham serba bukan: bukan kapitalisme, bukan liberalisme, tidak ada monopoli, tidak ada oligopoli, tidak ada persaingan bebas yang saling mematikan, dsb (Kwik, 1996 dari Kuncoro 2001). Tidak berlebihan, bila ada yang menyebut sistem ekonomi semacam ini hanya dihuni oleh para malaikat, masyarakat utopia.
  • 23. • Kritikan tajam juga datang dari Arief Budiman (1989: 4), yang mengatakan: • "Tampaknya, Mubyarto sendiri belum dapat merumuskan dengan tepat apa isi SEP-nya. Dia baru berhasil membuat pagar-pagar batas untuk mengurung 'binatang' yang bernama SEP, sambil sekali-kali meraba-raba dan menerka-nerka bagaimana persisnya bentuk dan rupa 'binatang' ini".
  • 24. PASAL 33 EKONOMI KERAKYATAN ATAUKAH SOSIALISME? • Secara normatif menurut UUD 1945, terutama pasal 33 ayat 2 dan 3, sistem ekonomi Indonesia seharusnya condong mengarah pada sosialisme. Oleh Mubyarto, ini diterjemahkan sebagai ekonomi kerakyatan.
  • 25. • yang bisa diwujudkan dengan pengembangan dan pemihakan penuh pada ekonomi rakyat, lewat upaya penanggulangan kemiskinan, peningkatan desentralisasi dan otonomi daerah, dan menghapus ketimpangan ekonomi dan sosial.
  • 26. EKONOMI KERAKYATAN  Suatu sistem ekonomi yang melihat produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, serta dibawah pemilikan anggota-anggota masyarakat  Istilah demokrasi dapat ditafsirkan sebagai hal yang setara dengan ekonomi kerakyatan (Miradje dan Sukidin, 2009)
  • 27. SEI MENURUT SUTAN SYAHRIR • menurut pengamatan Sjahrir (1987: 162-164), dilihat dari segi kepemilikan dan sifat pembentukan harga , sistem ekonomi yang berlangsung di Indonesia adalah: (1) sistem ekonomi di mana peranan negara dominan; (2) peranan swasta, baik nasional maupun asing, tidak kecil; (3) harga yang berlangsung pada umumnya mencerminkan inefisiensi karena jauh lebih tinggi harga domestik dibanding harga internasional.
  • 28. perekonomian Indonesia tidak menganut free- fight liberalism maupun etatisme. Sistem Ekonomi Pancasila versi Mubyarto dan Emil Salim, serta isu demokrasi ekonomi belum mampu menjawab dinamika perekonomian Indonesia yang dinilai banyak pihak semakin terbuka dan "ke kanan" (menuju ke kapitalisme dan market economy).
  • 29. • Program-program pemerintah yang tertuang dalam Letter of Intents dengan IMF menunjukkan kesan kuat adanya upaya percepatan proses privatisasi di Indonesia.
  • 31. DEFINISI BUMN Suatu bangun usaha yang didirikan oleh negara dan pemilikannya dipegang oleh pemerintah atau negara republik Indonesia.
  • 32. KARAKTERISTIK BUMN  Modal disetor melalui APBN/APBD  Bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menciptakan kemakmuran rakyat
  • 33. PEMBAGIAN BUMN  BUMN untuk cabang usaha yang vital Mengelola bidang usaha pengolahan sumber alam di perut bumi, permukaan bumi, air dan udara  BUMN untuk usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak Mengelola sumber daya atau sarana yang ditujukan bagi kehidupan dan kesejahteraan rakyat
  • 35. PERUSAHAAN JAWATAN • Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan berorientasi memberikan pelayanan pada masyarakat, Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut.
  • 36. PERUSAHAAN UMUM  Perum adalah perusahaan pemerintah yang sudah profit oriented.  Permodalan dan pengelolaan perum menjadi tanggungjawab negara  Status karyawan adalah Pegawai Negeri.
  • 37. PERSERO  Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)  Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara dalam bentuk saham  Dipimpin oleh direksi  Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta atau mix antara PNS dengan karyawan swasta (tetap mendapat tunjangan pensiun).  Tidak memperoleh fasilitas negara
  • 38. PENGUKURAN KINERJA BUMN Didasarkan pada :  Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (75%)  Solvabilitas,Kemampuan perusahaan melunasi semua kewajibannya (12,5%)  Likuiditas, kemampuan perusahaan memenuhi/melunasi kewajiban jangka pendek (12,5%)
  • 39. KATEGORI PENILAIAN  Sehat Sekali (SS): R>12%; L >150, SO>200  Sehat (S) R (8%-12%); L (100-150); SO (150-200)  Kurang Sehat (KS) R (5%-8%); L (75-100); SO (100-150)  Tidak Sehat (TS) R <5%; L<75%, SO <100
  • 40. KONSEKUENSI • BUMN yang dinyatakan tidak sehat akan diubah bentuknya menjadi jenis usaha yang lebih menguntungkan, misalnya dari perjan menjadi perum dan dari perum menjadi persero
  • 41. JENIS-JENIS PASAR • MONOPOLI • OLIGOPOLI • PERSAINGAN SEMPURNA
  • 42. MONOPOLI • Pasar yang hanya dikuasai oleh satu penjual saja, dimana penyediaan dan pasokan barang dan jasa hanya dilakukan oleh stau pihak tertentu.
  • 43. • Single Seller • Price discrimination, penjual dapat mengubah harga dan kualitas atau kuantitas produk.
  • 44. OLIGOPOLI • Suatu bentuk pasar dimana industri dikuasai oleh sedikit penjual • Jika dalam industri hanya ada 2 perusahaan yang berkuasa maka disebut duopoli
  • 45. KARAKTERISTIK • Ability to set price • High barriers to entry • Few numbers of firms
  • 46. PERSAINGAN SEMPURNA • Pasar dengan keseimbangan antara jumlah penjual dan pembeli (banyak penjual dan banyak pembeli) • Tidak ada pemain pasar yang mampu menetapkan harga (semuanya tergantung permintaan dan penawaran di pasar)
  • 47. KARAKTERISTIK • Infinite or large number of buyers and sellers. • No entry or exit barriers. • Perfect mobility (Pembeli bebas berpindah ke penjual lain) • Homogenous product • Perfect information (Pembeli dan penjual sama-sama mengetahui kondisi pasar)
  • 48. DEFINISI KOPERASI (ICA 1996)  Suatu asosiasi yang bersifat otonom dengan keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela  Untuk peningkatan usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi, sosial dan kultur  Melalui usaha bersama dengan cara saling membantu dan mengontrol usaha secara demokratis.
  • 49. SECARA SINGKAT DAN SEDERHANA  Koperasi adalah organisasi bisnis yang para pemilik atau anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut.
  • 50. BADAN USAHA MILIK SWASTA  PERUSAHAAN PERSEORANGAN  BADAN USAHA PERSEKUTUAN : 1. FIRMA 2. CV  PERSEROAN TERBATAS
  • 51. PERUSAHAAN PERSEORANGAN  Bentuk usaha sederhana dimana semua kekayaan, keuntungan maupun kewajiban perusahaan menjadi tanggungjawab pemiliknya secara pribadi.
  • 52. Kelebihan perusahaan perseorangan  Pemilik menguasai sepenuhnya keuntungan yang diperoleh  Penguasaan keuntungan secara pribadi meningkatkan motivasi  Penanganan aspek hukum yang minimal, hanya memerlukan Hinder Ordonasie (Ijin gangguan) dan SIUP
  • 53. Kekurangan Perusahaan Perseorangan  Tanggungjawab Keuangan pemilik tak terbatas  Keterbatasan kemampuan keuangan dalam hal permodalan  Keterbatasan manajerial  Kontinuitas kerja karyawan terbatas, karena karyawan yang rata-rata bekerja di perusahaan ini hanya ingin mempelajari skill dan keterampilan teknis saja
  • 54. Firma/kongsi/Perserikatan  Persatuan dari beberapa pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha bersama  Sama seperti perusahaan perseorangan, tanggung jawab pemilik tak terbatas
  • 55. Kebaikan firma  Permodalan lebih kuat daripada perusahaan perseorangan  Kontinuitas usaha lebih lama
  • 56. Kekurangan Firma  Rawan perselisihan atau konflik antar para pemilik yang membuat aktivitas usaha menjadi tidak terkontrol dengan baik
  • 57. Comanditer Venootschap (CV) Suatu bentuk usaha dimana keanggotaan pemilik dibagi menjadi :  Komanditer aktif, yaitu pemilik yang ikut aktif dalam pengelolaan usaha dan bertanggungjawab atas penyelesaian kewajiban/ hutang  Komanditer diam yaitu pemilik yang hanya berfungsi sebagai penyetor modal saja
  • 58. Kebaikan dan Kelemahan Kebaikan dan kekurangan hampir sama dengan firma, hanya saja dengan adanya posisi komanditer diam, perusahaan jenis ini lebih mampu menghimpun modal yang lebih besar daripada firma maupun perusahaan perseorangan
  • 59. Perseroan Terbatas  Bentuk usaha dimana masyarakat diberi kesempatan untuk menyertakan modalnya ke dalam bisnis dengan cara membeli saham.  Para pemegang saham dapat mempengaruhi kebijakan melalui RUPS  Tanggung jawab pemilik hanya sebatas modal yang disetorkannya.
  • 60. Kebaikan PT  Memiliki masa hidup yang biasanya tak terbatas  Pemisahan kekayaan dan hutang pemilik dengan perusahaan  Kemampuan memiliki modal yang sangat luas  Penggunaan manajer yang profesional
  • 61. KEKURANGAN PT  Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT diperlukan biaya yang tidak sedikit dan akta notaris serta izin khusus untuk usaha tertentu.  Semakin besar perusahaan , biaya pengorganisasian akan semakin besar dan kerumitan atau kendala yang terjadi dalam tingkat personel akan semakin besar.
  • 62. YAYASAN  Selain bentuk-bentuk usaha tersebut terdapat yayasan, yaitu suatu organisasi swasta yang umumnya didirikan untuk tujuan sosial kemasyarakatan dan tidak berorientasi pada keuntungan
  • 63. • menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang baik/kuat, menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif, menciptakan Persero yang berdaya saing dan berorientasi global, dan menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro, dan kapasitas pasar.
  • 64. • Program privatisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan saham Persero Privatisasi dilakukan dengan memperhatikan prinsip- prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran.
  • 65. MANFAAT PRIVATISASI Konsekuensi terbaik privatisasi adalah : • 1. Menciptakan Kompetisi • 2. Mendorong efisiensi • 3. Pertumbuhan ekonomi.
  • 66. DAMPAK NEGATIF PRIVATISASI  Reposisi dan pengurangan karyawan (Namun hal ini dibantah oleh kementerian BUMN yang menyatakan bahwa semakin besar perkembangan perusahaan yang diprivatisasi, maka semakin banyak karyawan yang dibutuhkan).  Perusahaan harus beradaptasi menjadi lebih responsif terhadap lingkungan
  • 67. NASIONALISASI (LAWAN KATA DARI PRIVATISASI) • Proses pengambilalihan suatu industri atau aset milik swasta menjadi kepemilikan pemerintah suatu negara • Jika yang diambil alih adalah BUMN yang semula diprivatisasi, maka istilahnya disebut sebagai renasionalisasi.
  • 68. Tujuan Nasionalisasi • Menyehatkan kembali suatu badan usaha • Menyelamatkan badan usaha dari ancaman bankruptcy. Biasanya dilakukan ketika terjadi krisis ekonomi