Perlunya memahami dasar-dasar akuntansi oleh advokat sebagai pengelola law firm agar dapat memahami pembukuan dan mengetahui apakah praktik hukum membuahkan keuntungan. Ringkasan eksekutif berisi keterangan mengenai tagihan yang melampaui toleransi. Sistem akuntansi dengan komputer memudahkan pengelolaan data keuangan dan penyusunan laporan serta neraca.
3. A. Law Firm Merupakan Perusahaan
Menurut Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, pengertian firma adalah sebagai berikut Firma sendiri
adalah tiap-tiap pererikatan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu nama bersama.
Law Firm merupakan satu badan usaha yang terdiri dari beberapa advokat berpengalaman untuk membantu
mengatasi permasalahan hukum.
Law Firm harus mengadakan dan mengelola pembukuan. Selain itu, sebagai suatu perusahaan maka pengelolanya
perlu menciptakan dan mengelola arus kas (Cash flow) yang positif. Untuk mengetahui arus kas, harus terlebih
dahulu dikenal siklus arus kas.
6. Permodalan
Permodalan berasal dari pendiri atau para pendiri law firm itu yaitu
advokat atau partners. Modal tersebut digunakan untuk menyediakan
barang-barang modal serta untuk membiayai kegiatan praktik hukum oleh
law firm itu.
7. Kegiatan Produksi
Kegiatan Produksi adalah memberikan pelayanan atau jasa hukum. Ini dapat berbentuk
antara lain penanganan kasus atau perkara, pemberian advis atau opini hukum, serta
mewakili klien dalam melakukan tindakan-tindakan hukum. Pasar bagi jasa hukum adalah
klien, yang bisa berupa orang perorangan, bisa pula perusahaan. Hubungan antara law firm
dan klien ini umumnya dimulai denan adanya suatu kontrak antara si Advokat dengan
kliennya.
8. Tagihan
Tagihan adalah jumlah sesuai ketentuan dalam kontrak antara law firm dengan klien,
dengan pada waktunya law firm akan mengeluarkan surat tagihan kepada klien atau
imbalan bagi advokat yang telah memberikan jasa hukumnya. Bukti tagihan ini dikerjan
sebagai faktur tagihan atau invoice diperlukan untuk pembukuan, baik bagi law firm
maupun bagi klien, serta untuk keperluan perhitungan dan pelunasan pajak yang terkait.
9. Pembayaran Tagihan
Pembayaran Tagihan ini dilakukan oleh klien untuk melakukan pembayaran bia seara tunai
tetapi lebih umum dengan cara transfer ke rekening bank law firm. Dalam praktik, bila klien
akan melakukan pembayaran, maka ia atau staf akuntansinnya aka meminta diterbitkannya
faktur pajak (faktur PPN-pajak pertambahan nilaimasukan bagi si klien). Umumnya
penerbitan dan pengiriman faktur pajak akan diikuti dengan pembayaran.
10. Penutupan Biaya, Pajak dan
Penarikan
Penutupan Biaya, Pajak dan Penarikan yaitu penghasilan yang diterima dari pembayaran
tagihan dapat digunakan untuk menutup biaya kegiatan law firm, pajak yang terutang,
dan bila ada jumlah tersisa untuk penarikan bagi para partners atau untuk menambah
modal law firm.
12. Arus Agar Kas Positip
Yang harus diperahtikan oleh law firm adalah memastikan bahwa arus kas setiap
bulannya harus positif karena bila tidak positif maka dubutuhkan suntikan uang
tambahan untuk membiayai kegiatan law firm itu untuk periode yang berjalan serta
untuk periode selanjutnya.
14. Siklus Arus Kas dan Keuntungan
Jumlah kas yang positif bukan indikator diperolehnya keuntungan (profit)
Cara penghitungan :
Profit = Total Penghasilan – (Total Biaya + Total Pajak)
16. Works In Progress
Seorang Advokat harus memperhatikan kapan imbalan atas suatu pekerjaan dapat
ditagihkan, sehingga tidak menimbulkan penumpukan banyaknya pekerjaan yang
belum dapat ditagihkan karena semakin banyak pekerjaan yang belum dapat
ditagihkan pembayarannya, semakin berkurang arus kasnya.
18. Potongan dan Penghapusan
Faktor lain yang daoat mengurangi aruskas adalah pemberian potongan (discount)
atau penghapusan tagihan (write off) kepada klien.
20. Periode Pembayaran Tagihan
Periode yang ideal adalah tidak lebih dari 60 hari. Namun dalam praktik lebih umum
periode kurang dari 90 hari. Semakin panjang jangka waktu antara saat tagihan
dikirimkan dan saat pembayaran diterima, semakin mengecil arus kas yang masuk.
22. Rencana Usaha
Untuk membantu pengelola law firm dalam mengantisipasi berapa modal yang
diperlukan untuk membiayai kegaiatn law firm, membayar pajak yang terutang, dan
penarikan penghasilan untuk advokat atau partners, sehingga ebaiknya dibuat suatu
dokumen yang bernama rencana usaha (bussiness plan).
24. Perlunya Akuntan
Seorang advokat keahliannya adalah dalam bidang praktik hukum. Namun untuk
mengetahui apakah praktik hukum yang dijalankannya itu membuahkan penghasilan
dan keuntungan, maka dibutuhkan pengetahuan mengenai pembukuan. Oleh karena
itu, sewajarya bila law firm sejak awal menjalankan keiatannya sudah menggunakan
jasa akuntan.
25. Perlunya Akuntan
Perlunya memahami dasar-dasar akuntansi
Penyajian data Keuangan, Ringkasan Ekskutif
Perlunya memahami dasar-dasar akuntansi oleh Advokat selaku pegelola
law firm mempunyai pengetahuan mengenai dasar-dasar akuntansi hal ini
berguna untuk memahami bagaimana pembukuan dijalankan. Mulai dari
identifikasi transaksi, pencatatan dalam jurnal ke laporan penghasilan dan
pengeluaran, hingga neraca serta laporan laba-rugi.
Ringkasan ini berisikan keterangan mengenai angka work in progress dari
pengelolaan tagihan yang melampaui jangka waktu toleransi. Ringkasan ini
dibuat untuk mengetahui status keuangan dari law firm itu sendiri.
26. Laporan Penghasilan dan Pengeluaran
Neraca
Sistem Akuntansi dengan Menggunakan Komputer
Adapun yang termasuk penghasilan adalah :
Penghasilan kotor, penghapusan, dan/atau penghasilan tambahan;
Pengeluaran :
Biaya staf praktisi hukum, staf pendukung, sewa kantor ruangan, peralatan
kantor dan komunikasi, biaya umum, dan/atau perubahan nilai tukar valuta
asing
Neraca merupakan gambaran keadaan keuangan law firm pada suatu saat,
tanggal tertentu.
Untuk mengelola data keuangan dan penyiapan laporan-laporan serta
neraca keuangan maka akan lebih mudah jika dikelola menggunakan
komputer