Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi penghapusan alat kesehatan bermerkuri di fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Target penghapusan 100% pada tahun 2020 ditetapkan untuk mengurangi risiko pajanan merkuri bagi pekerja kesehatan dan pasien serta lingkungan.
1. KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM PENGHAPUSAN DAN PENARIKAN
ALAT KESEHATAN BERMERKURI
DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI NTB
Disampaikan pada :
Pertemuan dalam Upaya Penghapusan Alat Kesehatan Bermerkuri di PMI cabang
Lombok Timur 2022
4. Produk Alat Kesehatan Bermerkuri
Termometer
Sfigmomanometer (alat ukur tekanan darah)
Esophageal devices, Cantor & Miller-Abbott
tubes
Amalgam gigi
Batere
Lampu dan alat pencahayaan
Switch
Alat Kesehatan Bermerkuri
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. FASYANKES
Rumah sakit
Puskesmas
Klinik
Laboratorium
Kesehatan
Apotek
Unit Transfusi Darah
Optikal
Fasilitas Pelayanan
Kedokteran untuk
kepentingan hukum
Fasyankes tradisional
Tempat Praktek
Mandiri
TARGET 100 % PADA
TAHUN 2020
ISU ALKES BERMERKURI
- Mekanisme transportasi
dan penyimpanan
sementara alkes
bermerkuri yang aman di
masing-masing
kabupaten/kota belum
ada
- Interim storage untuk
penyimpanan lestari
belum ada
Penghapusan alkes
bermerkuri
Waktu terbatas
( akhir 2020 ) untuk
pencapaian target
Perpres
MASALAH
MASALAH
Target lotim?
Data di Kab Lombok
Timur?
6. Mengurangi
potensi
risiko
pajanan
merkuri dari
alkes pada
pekerja dan
pasien, serta
lingkungan
Termometer
, tensimeter
dan dental
amalgam
masih
digunakan
di
Fasyankes
Tidak seragamnya
pemahaman petugas
fasyankes dalam
penanganan tumpahan
merkuri dari alkes
bermerkuri yang pecah
(tdk ada SOP, tdk ada
spill kit, dll) makin
banyak titik cemaran,
kelompok berisiko
makin luas
MENGAPA DILAKUKAN PENGHAPUSAN ALKES
BERMERKURI?
Sudah diamanatkan
dalam kesepakatan
internasional
(Konvensi Minamata)
dan Indonesia sudah
berkomitmen untuk
melaksanakannya
dengan tujuan
mengurangi risiko
pajanan merkuri
7. 5% merkuri yang dibuang bersama limbah cair
(WHO, 1999)
7,41 ton merkuri dari dental amalgam per
tahun dibuang ke sewer, atmosfir dan tanah,
dan sekitar 11,5 ton merkuri didaur ulang atau
dibuang bersama limbah klinis (OSPHAR
Commission UK, 2000)
53% dari total emisi merkuri berasal dari
merkuri di dalam dental amalgam, peralatan
medis dan laboratorium (OSPHAR Commission
UK, 2000)
FASYANKES bertanggung jawab atas:
9. Merkuri pada Manusia dan Lingkungan
Media/Manusia Minimal Maksimal Rata-rata NAB
Tanah 0,0005 0,83 -
Air 0,0005 0,62 0,001
Udara 0,0001 76,13 0,1
Ikan 0,0005 6,09 0,5
Sayuran 0,001 9,71 0,03
Non-penambang 0,005 70,105 3,359 50,00
Penambang 0,005 293,510 7,510 50,00
Merkuri merupakan polutan
persisten yang memiliki karakteristik
toksik, bioakumulasi, berdampak
luas dan tersebar melalui udara, air,
tanah, dan makanan.
Hasil penelitian Balitbangkes tahun
2007 di Sumbar, Jambi, Kalbar,
Kalteng, Gorontalo, dan Sulteng
pada penambang dan non-
penambang didapatkan bahwa
kadar merkuri dalam rambut sudah
melebihi nilai ambang batas.
*NAB: Nilai Ambang Batas
10. Dampak Pajanan Merkuri Terhadap Kesehatan Manusia
Menghirup udara yang
terkontaminasi
Mengkonsumsi pangan
yang terkontaminasi
Absorpsi/penyerapan
melalui kulit
Kerusakan sistem saraf pusat
Kerusakan ginjal
Kerusakan paru-paru
Kerusakan hati
Kerusakan gastrointestinal (saluran pencernaan)
Pajanan pada janin dapat mengakibatkan:
• cacat mental
• buta
• cerebral palsy
• gangguan pertumbuhan
• Gangguan fungsi saraf
Meningkatkan angka kematian
Kronis
Akut
Gejala gangguan
pencernaan
Gangguan penglihatan
Sakit kepala
Gangguan pada ginjal
11. Dampak Merkuri terhadap Janin, Bayi dan Anak
Rusak otak
Cacat mental
Gerakan tidak koordinasi
Kejang
Tidak dapat bicara dan kekacauan bahasa
Fungsi ginjal terganggu
Sistim pencernaan terganggu
Gangguan pertumbuhan
Gangguan pandangan (buta)
Gangguan pendengaran (tuli)
Diperkirakan 316,588-637,233 anak di USA setiap tahun terpajan merkuri dalam darah
pada level >5.8 µg/L, menyebabkan kehilangan IQ, kehilangan produktivitas mencapai 8.7
miliar dollar, kisaran 2.2–43.8 milyar dollar setiap tahun (The US Centers for Disease
Control, 2005)
13. UU No. 11/2017 tentang Pengesahan
Konvensi Minamata Mengenai
Merkuri
Perpres
No. 21/2019 tentang Rencana Aksi
Nasional Pengurangan dan
Penghapusan Merkuri
UU No. 32/2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
PP No. 74/2001 tentang
Pengelolaan B3
UU No. 36/2009 tentang
Kesehatan
PP No. 66/2014 tentang
Kesehatan Lingkungan
Pengurangan
Manufaktur Energi
Penghapusan
PESK Kesehatan
Sinergitas Regulasi Terkait
Pengurangan dan Penghapusan Merkuri
Peran
Kementerian
Kesehatan
PP No. 101/2014 tentang
Pengelolaan Limbah B3
PP No. 47/2016 tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
14. Penghapusan
PESK
Target: 100%
tidak pakai
merkuri
(2025)
1. Penguatan Komitmen, Koordinasi dan Kerjasama antara
pusat dan daerah
2. Pengembangan teknologi non merkuri
1) 3. Pembentukan sistem informasi
2) 4. Penguatan keterlibatan masyarakat
3) 5. Penyimpanan mekuri
Kesehatan
Target: 100%
tidak pakai
Alkes
Bermerkuri
(2020)
1. Penguatan komitmen, koordinasi dan
kerjasama, antara pusat dan daerah
2. Pembentukan sistem informasi
3. Penguatan keterlibatan masyarakat
4. Penerapan penggunaan alkes non
merkuri
5. Penyimpanan limbah alkes bermerkuri
Target dan Strategi Penghapusan Merkuri
di Sektor Kesehatan dan Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK)
STRATEGI
Peraturan Presiden No. 21/2019
tentang Rencana Aksi Nasional
Pengurangan dan Penghapusan
Merkuri
15. Surat Edaran Dirjen Farmalkes
Nomor HK.02.02/V/0720/2018
Tentang
Penetapan Masa Berlaku Izin Edar dan Peredaran Alat
Kesehatan yang Mengandung Merkuri
Surat Edaran Dirjen YAnkes
Nomor HK.02.02/I/2899/2019
Tentang
Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri
16. PERMENKES NO. 41 TAHUN 2019 TENTANG
PENGHAPUSAN DAN PENARIKAN
ALAT KESEHATAN BERMERKURI DI FASYANKES
Dapat di download di
Website
hukor.depkes.go.id
17. Ditjen Farmasi dan Alat Kesehatan
• Kebijakan Stop Izin Edar (Surat Edaran)
• Monitoring Peredaran
Ditjen Pelayanan Kesehatan
• Penyediaan data dasar
• Kebijakan Substitusi (Surat Edaran)
• Monitoring substitusi
Ditjen Kesehatan Masyarakat
• Kebijakan Penyimpanan Limbah
• Koordinasi program
• Pedoman penghapusan alkes bermerkuri
• Sosialisasi dan advokasi
• Kompilasi data
Badan Litbang Kesehatan
• Kajian risiko dan dampak
Badan Pengembangan SDM Kesehatan
• Peningkatan kapasitas SDM
UPAYA UNIT UTAMA KEMENKES DALAM
PENGHAPUSAN MERKURI DI FASYANKES
F
A
S
Y
A
N
K
E
S
Peran Kementerian LHK
Stop Pembelian
Alkes
Bermerkuri
Substitusi
Alkes
Bermerkuri
Penyimpanan
Alkes
Bermerkuri
Pengumpulan
di Storage
Depo
Penyimpanan
Limbah Alkes
Bermerkuri
Pengumpulan
Limbah B3
19. Alat kesehatan
pecah/rusak
TPS limbah B3
Pengangkutan
limbah B3
berizin
Alat kesehatan
utuh/tidak
rusak
Ruang khusus
Penarikan
(berita acara
penghapusan)
Pengangkutan
Depo storage
Komitmen
Pimpinan
Perencanaan
penggantian
alat kesehatan
Penggantian/
substitusi alat
kesehatan
Penyimpanan
sementara
Pengolahan
Alat
kesehatan
non merkuri
Alat
kesehatan
bermerkuri
Pelaporan melalui
online
Penilaian &
Inventarisasi
Alkes
MEKANISME PENGHAPUSAN
DAN PENARIKAN ALKES BERMERKURI
FASYANKES PEMERINTAH DAN SWASTA
20. 1. Pencatatan alkes bermerkuri yang masih
tersedia dengan klasifikasi sesuai dengan jenis
alat, jumlah, volume, kondisi, dan keberadaan
alkes bermerkuri;
2. Identifikasi wadah yang berlabel untuk
penampungan alkes bermerkuri yang akan
dihapuskan berdasarkan jenis alat;
3. Identifikasi untuk alternatif penyimpanan
sementara, jika Fasyankes tidak memiliki
tempat/gudang penyimpanan;
4. Menggunakan formulir khusus dan harus di isi
dengan lengkap dan benar.
1. Kelayakan penggantian/substitusi alkes
bermerkuri dan penentuan jenis produknya,
biayanya, dan pemenuhan standar
internasional;
2. Ketersediaan sarana dan prasarana dalam
pemeliharaan, layanan kalibrasi termasuk
penggantian bagian dari alat tersebut jika
diperlukan;
3. Penentuan jumlah alat yang akan diganti/
disubstitusi;
4. Identifikasi regulasi yang relevan dan
persyaratan yang harus dipenuhi
5. Kapasitas, prosedur dan fasilitas penyimpanan
yang aman di semua bagian/unit
6. Identifikasi sarana dan prasarana penyimpanan
sementara
Penilaian dan Inventarisasi
PENILAIAN INVENTARISASI
21. ALTERNATIF PENGGANTIAN ALAT KESEHATAN
MENGANDUNG MERKURI
NO CURRENT PRODUCTS ALTERNATIVES PRODUCTS
1 Thermometers Digital, alcohol, galinstan
2 Hg-based Blood Pressure Monitoring Devices Aneroid, electronic(oscillometric)
3 Esophageal devices, Cantor & Miller-Abbott
tubes
Tungsten-filled Dilators, Products Tungsten
Tubing Anderson AN-20
4 Hg Dental Amalgams Composite Resin, Porcelain, Glass Ionomer
5 Hg batteries Lithium, Zinc Air, Alkaline
6 Lamps And Lighting Devices Non-Hg Lamps, LEDs
7 Hg Switches Non-Hg switches
Jorge Emmanuel, Peter Orris, Mercury : Its Properties,
Sources and Health Effects, UNDP
22. a. dibedakan berdasarkan jenis alkes bermerkuri;
b. wadah kuat, tidak mudah bocor/retak, terkunci;
c. wadah memiliki tutup dengan baik dan tidak
rusak;
d. wadah melindungi alkes bermerkuri agar tidak
berbenturan, sehingga tidak pecah ketika
berada dalam wadah;
e. ukuran wadah disesuaikan kebutuhan;
f. wadah diberi label/tanda yang berisi informasi
tentang jenis dan jumlah alat kesehatan
bermerkuri;
g. wadah ditempatkan di tempat yang tidak
mudah dijangkau pihak yang tidak
berkepentingan
a. ruang dengan luas yang cukup;
b. ruang harus aman dari risiko rusak dan bocor
yang memungkinkan merkuri tumpah dari
alkes bermerkuri;
c. ruang dapat dikunci dan hanya dapat dimasuki
oleh petugas yang telah ditetapkan oleh
pimpinan Fasyankes;
d. memiliki penerangan dan ventilasi yang cukup
e. memiliki catatan jenis dan jumlah alat
kesehatan bermerkuri yang disimpan.
f. Tersedia spill kit
Wadah Ruangan
PENYIMPANAN SEMENTARA
23. INSTRUMEN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGHAPUSAN ALKES BERMERKURI DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
Nama Fasyankes : RS/ Puskesmas/ Klinik/Praktik Mandiri ………
Alamat : ………………………………………………………………
Status : Pemerintah/ Swasta/ TNI/ POLRI
Penanggun Jawab : ………………………………………………………………
Tanggal pemeriksaan : ……………………………………………………………..
No Variabel Hasil Keterangan
A Kebijakan/Komitmen
Adanya komitmen pimpinan
a. Adanya Surat Keputusan Pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
a. Ada
b. Tidak ada
b. Instruksi pimpinan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
a. Ada
b. Tidak ada
c. Komitmen tidak tertulis/lisan a. Ada
b. Tidak ada
B Pembentukan Tim/Tenaga Pelaksana
a. Adanya tim dengan legal a. Ada
b. Tidak ada
b. Adanya Tim tetapi tidak dilegalkan a. Ada
b. Tidak ada
c. Tidak ada tim a. Ada
b. Tidak ada
C Penilaian/Inventarisasi Alat Kesehatan
Bermerkuri
Dilakukan inventarisasi alat kesehatan
bermerkuri
a. Terdapat data jumlah alat kesehatan
seluruhnya
a. Ada
b. Tidak ada
b. Terdapat data alat kesehatan yang
bermerkuri
a. Ada
b. Tidak ada
c. Rencana penempatan/penyimpanan
sementara alat kesehatan
bermerkuri
a. Ada
b. Tidak ada
Pembinaan dan Pengawasan
Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan penghapusan
alkes bermerkuri diarahkan untuk tercapainya
penghapusan alkes bermerkuri di Fasyankes dan
penarikannya
Sosialisasi
Monitoring danEvaluasi
Peningkatan kapasitas SDM
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Pemberian penghargaan
Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan penghapusan
alkes bermerkuri dilakukan oleh Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota sesuai tugas, fungsi dan kewenangan
Form Pembinaan dan Pengawasan dapat dilihat di
Permenkes no.41 tahun 2019
24. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Setiap Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan, baik
pemerintah maupun
swasta WAJIB
melakukan
pencatatan dan
pelaporan
Dilakukan secara
berjenjang mulai
dari Fasyankes,
Dinas Kesehatan
Kab/Kota, Dinas
Kesehatan Prov, dan
Kemenkes.
Pencatatan dan
pelaporan dapat
terintegrasi dengan
sistem pelaporan
yang menggunakan
media daring
(online)
Pelaporan dapat ke
bit.ly/borangalkesm
erkuri
Fasyankes
Dinkes
Kabupaten/
Kota
Dinkes
Provinsi
Kemenkes
26. UPAYA PERCEPATAN PENGHAPUSAN ALKES
BERMERKURI DI SETIAP DAERAH
1. Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota harus segera menyusun
Rencana Aksi Daerah (RAD) mengacu pada Rencana Aksi Nasional (RAN)
2. Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup berkoordinasi dan bersinergi
melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
penghapusan dan penarikan alat kesehatan bermerkuri
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan penghapusan dan penarikan alat kesehatan
bermerkuri sampai akhir tahun 2020 melaksanakan langkah-langkah:
a.Penilaian dan inventarisasi
b.Substitusi
c. Penyimpanan Sementara
d.Monitoring dan evaluasi
27. APRESIASI
BAGI FASYANKES DAN PEMDA
• Apresiasi sebagai bentuk penghargaan akan diberikan kepada Fasyankes dan
Kab/kota serta Provinsi yang sudah 100% melaksanakan penghapusan alkes
bermerkuri
• Penghargaan tahap awal mulai akan diberikan pada acara HKN bulan
November 2020
• Penilaian dan verifikasi lapangan dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota, Dinkes
Provinsi, Dinas LHK Kab./Kota dan Dinas LHK Provinsi
• Instrument verifikasi dari Kemenkes dengan menggunakan pengisian data
alkes bermerkuri di bit.ly/borangalkesmerkuri dan pengisian ASPAK
• Surat kepada Dinas Kesehatan Provinsi segera akan disampaikan bersama
Juknis penilaian dan metode verifikasi
29. PENUTUP
1. Penghapusan Alat Kesehatan Bermerkuri wajib di laksanakan di
semua Fasilitas pelayanan kesehatan
2. Sinergi dan Kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan merupakan salah satu kunci keberhasilan selain
komitmen Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam pelaksanaan
penghapusan alat kesehatan bermerkuri di setiap daerah
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan diharapkan segera melaksanakan
penghapusan alat kesehatan bermerkuri sampai akhir tahun 2020 dan
setiap Provinsi dan Kabupaten memberikan target waktu pelaksanaan
penghapusan alat Kesehatan bermerkuri sebelum Desember 2020