Balanced Scorecard (BSC) awalnya dikembangkan sebagai sistem pengukuran kinerja yang lebih berimbang daripada hanya fokus pada aspek keuangan. Kemudian, BSC berkembang menjadi alat perencanaan dan pengukuran strategis inti dalam manajemen strategis. Pencipta BSC menyadari bahwa kekuatan sebenarnya BSC adalah ketika menjadi sistem manajemen dan bukan sekadar sistem pengukuran. BSC memungk
1. BALANCED SCORECARD:
KONSEP, SEJARAH, DAN
KEUNGGULANNYA
Pengantar Ilmu Manajemen
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
qowim_wisanggeni@yahoo.co.id
2. BUTIR PENTING
Ú Konsep BSC
Ú Sejarah BSC
Ú Mengapa strategic management
system?
Ú Dampak BSC terhadap strategic
management system
Ú Concluding remark
6. PERKEMBANGAN KONSEP BSC
1990-1991 Eksperimen Perluasan Ukuran
Kinerja Eksekutif ke Empat Perspektif
1992 BSC: Measures that Drive Performance
1993-1995 Eksperimen BSC sebagai Inti
Sistem Manajemen Strategik
1996 Using BSC as a Strategic
Management System
1997-2000 Pemanfaatan BSC untuk pemfokus strategi
2001 Strategy Focused Organization
2004 Strategy Map
7. PERKEMBANGAN BSC
BSc as a Basis for
Integrated Performance
Management System
BSc as a Core
Strategic
Management
System
BSc as an Improved
Executive Performance
Measurement System
8. BSC as an Improved Executive
Performance Measurement System
9. KETERBATASAN PENGUKURAN
KINERJA DALAM MANAJEMEN
TRADISIONAL
Pusat pertanggungjawaban
ditetapkan perannya hanya dalam
pencapaian kinerja keuangan
Eksekutif hanya diukur kinerja
mereka berdasarkan pencapaian
kinerja keuangan
10. BSC AS AN IMPROVED
EXECUTIVE PERFORMANCE
MEASUREMENT SYSTEM
BSC digunakan untuk memperluas ukuran
kinerja eksekutif agar menjadi berimbang:
– Antara ukuran keuangan dan ukuran
nonkeuangan
– Antara ukuran berjangka pendek dan ukuran
berjangka panjang
Ukuran kinerja hanya terbatas diterapkan
untuk mengukur kinerja eksekutif.
11. TAHAP-TAHAP MANAJEMEN POSISI BSC DALAM
STRATEGIK
STRATEGIC
Perumusan Strategi MANAGEMENT
SYSTEM PADA
TAHAP AWAL
Perencanaan PERKEMBANGANN
Strategik
YA
Penyusunan
Program
Penyusunan
Anggaran BSC sebagai alat
pengukur kinerja
(1990-1992)
Implementasi
Pemantauan
12. BSC AS AN IMPROVED EXECUTIVE
PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM
Perspektif Ukuran Kinerja Eksekutif
Keuangan
Return on
Investment (ROI)
Pemanfaatan Cost
Revenue Mix Aktiva (Asset Effectiveness
Turnover)
Customer
Jumlah Jumlah Customers Kecepatan
Customers Baru yang Menjadi Waktu Layanan
Noncustomers Customer
Proses
Bisnis/Intern On-Time Cycle
Cycle Time Effectiveness
Delivery
(CE)
Pembelajaran
dan Pertumbuhan
Skill Coverage Quality Work
Life Index
14. BSC AS CORE OF STRATEGIC
MANAGEMENT SYSTEM
BSC digunakan untuk meningkatkan
kualitas perencanaan.
BSC diterapkan dalam strategic planning
sebagai alat untuk menerjemahkan misi,
visi, goals, dan strategi ke dalam sasaran
dan inisiatif strategik yang memiliki
empat atribut sbb.: komprehensif,
koheren, terukur, dan berimbang.
15. TAHAP-TAHAP MANAJEMEN
BSC sebagai
Alat
STRATEGIK
Perumusan Strategi
Pada 1993-1995,
Perencanaan
Balanced Scorecard
diterapkan dalam
perencanaan strategik
dan Pengukuran
Perencanaan Strategik Kinerja
Penyusunan Program
Penyusunan Anggaran
Pada tahun 1990-1992,
Balanced Scorecard
digunakan sebagai alat
pengukur kinerja
eksekutif
Pengimplementasian
Pemantauan
16. Alat
Hasil trendwatching
Trendwatching
SWOT analysis,
PERUMUSAN
envisioning, dan
STRATEGI SWOT Analysis pemilihan strategi
Visi, Tujuan, Misi, Keyakinan
Dasar, dan Nilai Dasar Strategi
Alat
dan Strategi
penerjemahan
Diterjemahkan Diterjemahkan
Diterjemahkan
PERENCANAAN
STRATEGIK
Sasaran Inisiatif
Strategik Strategik
K C PB PP C PB PP
Alat alokasi
Dijabarkan
PENYUSUNAN sumber daya
PROGRAM Program
jangka panjang
C PB PP
Dijabarkan
PENYUSUNAN
ANGGARAN Anggaran
C PB PP
17. SASARAN INISIATIF
Lag Indicator Lead Indicator TARGET
STRATEGIK STRATEGIK
Keuangan
Sustainable Rp4.000.000.000
EVA
Outstanding
Financial Returns
mulai tahun
ke-3 SASARAN DAN
INISIATIF
Bertumbuhnya Tingkat Pangsa Pasar Jumlah customer
Pendapatan Pertumbuhan baru 100/tahun
Pendapatan
Berkurangnya
Biaya
Penurunan Biaya Cost Effectiveness
Proses
Biaya operasi
berkurang 20% STRATEGIK
per tahun
Customer
Meningkatnya
Jumlah customer Tingkat
Jumlah customer
baru 100
Meningkatkan
Ketepatan Tindakan
DENGAN
baru Kesalahan
Kualitas Jasa
Meningkatnya
Layanan
Persentase Customer
orang/tahun
90% customer
Medik
RERANGKA BSC
Kesetiaan Meningkatkan Kualitas
Kualitas Hubungan Customer yang Menjadi dapat Hubungan dengan
dengan Customer Non-customer dipertahankan Customer
Meningkatnya Citra Frekuensi Jumlah Inisiatif 10 liputan
Meningkatkan
Rumah Sakit Peliputan Bagus Komunikasi Massa bagus di
media massa Citra Rumah Sakit
oleh Media yang Diciptakan
Proses Bisnis/Intern
Jumlah non-value CE 70% Merekayasa Ulang
Terintegrasikannya Cycle Proses Layanan Intern
Proses Layanan added activities
Effectiveness yang dikurangi
Intern (CE)
atau dihilangkan
Meningkatnya Waktu dan kualitas Ketersediaan Waktu layanan Mengembangkan
Kualitas Proses respons atas Customer Database customer Customer
Layanan kepada permintaan customer berkurang 60% Relationship
Customers Management
Meningkatnya Jumlah Jasa Baru Waktu untuk 5 jasa baru Meningkatkan Kecepatan
Kecepatan Proses memasarkan jasa baru per tahun Proses Komersialisasi
Inovasi Jasa Inovasi
Meningkatnya Jumlah Keikutsertaan Persentase 10 partisipasi Meningkatkan Kecepatan
Kepedulian Kepada dalam Kegiatan Teralsanakannya Rencana dalam dan Efektivitas Proses
Masyarakat Lingkungan Masyarakat Keikutsertaan dalam pengembangan Layanan Kepada
Lingkungan Kegiatan Masyarakat masyarakat Masyarakat Lingkungan
Lingkungan
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
Rp20.000.000
Karyawan yang Value Added per Strategic Job EVA per Memberdayakan
Berdaya Employee Coverage Ratio karyawaan Karyawan
Sistem Informasi yang Keterpaduan Ketersediaan Data Terimplementasi- Membangun
Terintegrasi Warehouse dan kannya arsitektur Infrastruktur Informasi
antara OLTP dan
OLAP ERP infrastruktur
informasi
Organisasi Nirbatas Boundaryless Index Jumlah Tim Lintas Score BI 90 Mengembangkan
dan Berkapabilitas Fungsional yang Organisasi Nirbatas
Dioperasikan
Learning Jumlah Waktu Score LI 80 Mengembangkan
Capability Index Pendidikan/ Kapabilitas Organisasi
Pelatihan Karyawan untuk Belajar
Capacity to Jumlah Ide Score CCI 80 Mengembangkan
Change Index Karyawan yang Kapasitas Organisasi
Diaplikasikan untuk Berubah
Sistem Perencanaan yang Score AI 90
Accountability Diaplikasikan dengan Mengembangkan
Index Berhasil Sistem Perencanaan
18. Komprehensif dan Terukur
Koheren
SASARAN STRATEGIK Lag Indicator Lead Indicator TARGET INISIATIF STRATEGIK
PERSPEKTIF STRATEGY MAP
Keuangan
Sustainable
Outstanding EVA Rp4.000.000.000
Financial Returns mulai tahun ke-3
Keuangan
Bertumbuhnya Tingkat Pangsa Pasar Jumlah customer
Pendapatan Pertumbuhan baru 100/tahun
Sustainable Pendapatan
Outstanding Berkurangnya Biaya Penurunan Biaya Cost Effectiveness Biaya operasi
Financial Returns Proses berkurang 20%
per tahun
Customer Jumlah customer
Meningkatnya Jumlah customer Tingkat Kesalahan baru 100 Meningkatkan Ketepatan
Kualitas Jasa baru Layanan orang/tahun Tindakan Medik
Pertumbuhan Meningkatnya Kesetiaan Persentase Customer 90% customer Meningkatkan
Kualitas Hubungan Kualitas Hubungan
Pendapatan Berkurangnya
dengan Customer
Customer yang Menjadi
Non-customer
dapat
dipertahankan dengan Customer
Biaya
Meningkatnya Citra Frekuensi Jumlah Inisiatif 10 liputan Meningkatkan Citra
Rumah Sakit Peliputan Bagus Komunikasi Massa bagus di media Rumah Sakit
oleh Media yang Diciptakan massa
Proses
Customer Bisnis/Intern Jumlah non-value CE 70% Merekayasa Ulang
Meningkatnya Terintegrasikannya
Proses Layanan
Cycle added activities Proses Layanan Intern
Effectiveness
Meningkatnya Kualitas Hubungan Intern (CE)
yang dikurangi
atau dihilangkan
Kualitas Jasa dengan
Customer Meningkatnya Citra
Mengembangkan
Rumah Sakit
Meningkatnya Kualitas
Proses Layanan
Waktu dan kualitas
respons atas
Ketersediaan
Customer Database
Waktu layanan
customer Customer
kepada Customers permintaan customer berkurang 60% Relationship
Management
Meningkatnya Jumlah Jasa Baru Waktu untuk Meningkatkan Kecepatan
5 jasa baru
Kecepatan Proses memasarkan Proses Komersialisasi
per tahun
Inovasi Jasa jasa baru Inovasi
Jumlah Persentase Teralsanakannya 10 partisipasi Meningkatkan Kecepatan
Proses Bisnis/ Meningkatnya
Kepedulian Kepada
Keikutsertaan dalam Rencana Keikutsertaan dalam dan Efektivitas Proses
pengembangan
Intern Masyarakat Lingkungan
Kegiatan Masyarakat
Lingkungan
dalam Kegiatan Masyarakat
Lingkungan masyarakat
Layanan Kepada
Masyarakat Lingkungan
Meningkatnya
Meningkatnya Meningkatnya
Terintegrasikannya Kecepatan Proses Layanan dan
Kualitas Proses Kualitas Pembelajaran
Pertumbuhan
Proses Layanan Inovasi Jasa
Layanan kepada Masyarakat Rp20.000.000
Karyawan yang
Intern Customer Lingkungan Berdaya
Value Added per
Employee
Strategic Job
Coverage Ratio
EVA per
karyawaan
Memberdayakan Karyawan
Sistem Informasi yang Ketersediaan Data Terimplementasi- Membangun
Keterpaduan
Terintegrasi Warehouse dan kannya arsitektur Infrastruktur Informasi
antara OLTP dan
ERP infrastruktur
OLAP
informasi
Boundaryless Index Jumlah Tim Lintas
Pembelajaran dan Organisasi Nirbatas
dan Berkapabilitas Fungsional yang
Score BI 90 Mengembangkan
Organisasi Nirbatas
Pertumbuhan Dioperasikan
Organisasi Learning Score LI 80 Mengembangkan
Karyawan Sistem Informasi
Nirbatas dan Capability Index
Jumlah Waktu Pendidikan/
Pelatihan Karyawan
Kapabilitas Organisasi
untuk Belajar
Berdaya Terintegrasi Berkapabilitas Jumlah Ide Karyawan
Capacity to Score CCI 80 Mengembangkan
Change Index yang Diaplikasikan
Kapasitas Organisasi
Sistem Perencanaan yang untuk Berubah
Accountability Score AI 90
Diaplikasikan dengan Mengembangkan
Index Berhasil Sistem Perencanaan
19. The real power of Balanced
Scorecard occurs when it is
transformed from a
measurement system to a
management system
Robert S. Kaplan and David P.
Norton
20. The Balanced Scorecard had
evolved from an improved
measurement system to a
core management system
Robert S. Kaplan and David P.
Norton
21. But we learned that adopting companies
used the Balanced Scorecard to solve a much
more important problem than how to
measure performance in the information
era. That problem, of which we were frankly
unaware when first proposing the Balanced
Scorecard, was how to implement new
strategies.
Robert S. Kaplan and David P.
Norton
2001
22. BSC as a Basis for Integrated
Performance Management
System
23. BSC AS A BASIS FOR
INTEGRATED PERFORMANCE
MANAGEMENT SYSTEM
Kinerja tidak hanya diukur, namun dikelola
Tidak hanya terbatas pada kinerja eksekutif,
namun mencakup kinerja seluruh personel
(manajer dan karyawan)
Kinerja personel diukur secara komprehensif
(kinerja keuangan dan nonkeuangan)
Penghargaan berbasis kinerja diberikan kepada
personel
24. TEKNOLOGI MANUAL MEMBATASI PEMANFAATAN
INFORMASI HANYA OLEH MANAJEMEN PUNCAK
Direktur
Command Utama
and Control
Direktur Direktur Direktur Direktur
Pemasaran Operasi Keuangan Umum
Jenjang
Information is
Bagian Bagian
menengah Promosi Penjualan closely guarded
Jenjang Seksi Seksi
bawah Penerimaan Pengiriman
Order
25. TEKNOLOGI INFORMASI
MEMBERDAYAKAN KARYAWAN
Shared
Direktur
Utama Database
Direktur Direktur Direktur Direktur
Pemasaran Operasi Keuangan Umum
Information is
shared
Jenjang Bagian Bagian Direct
menengah Promosi Penjualan
Access
Jenjang Seksi Seksi
bawah Penerimaan Pengiriman
Order
Karyawan
26. Hasil Trendwatching ,
SWOT Analysis , Misi, Visi,
Sistem Perumusan Keyakinan Dasar, Nilai BSC BASED
Strategi Dasar, Tujuan (Goals),
dan Strategi
INTEGRATED
PERFORMANCE
Rencana Strategik:
Sistem Perencanaan Sasaran Strategik dengan MANAGEMENT
Ukuran Hasil dan Ukuran
Strategik
Pemacu Kinerja
Sistem
Perencanaan
SYSTEM
Target Kinerja
Inisiatif Strategik
Program
Sistem Penyusunan (Long-Range Profit Plan)
Program Sistem
Manajemen
Kinerja
Anggaran Terpadu
Sistem Penyusunan (Short-Range Profit Plan)
Anggaran
Sistem Pengukuran Kinerja
Pengimplementasian
Sistem
Hasil Pemantauan: Pengelolaan
Kinerja
Sistem Pemantauan Hasil Penilaian Kinerja
Umpan Balik (Feedback)
Berupa Tindakan Koreksi
Sebagaimana Diperlukan
dan Distribusi Penghargaan
Berbasis Kinerja
27. PERKEMBANGAN
TERKINI
BSC telah diadopsi oleh hampir
setengah organisasi Fortune 1000
BSC diadopsi secara luas baik oleh
organisasi bermotif laba, organisasi
nirlaba, maupun sektor publik
Oleh Harvard Business Review, BSC
dimasukkan sebagai satu di antara 75
ide yang paling berpengaruh di Abad
29. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN
LEMBAGA PENDIDIKAN SEKARANG
KARAKTERISTIK DAMPAK
Turbulen Sense and respond
Kompetitif Organisasi sebagai
wealth-multiplying
institution
30. STRATEGIC
Sistem Perumusan Strategi Strategic
MANAGEMENT
Feedforward SYSTEM
Sistem Perencanaan Strategik
PENINGKATAN
KUALITAS
PERENCANAAN
Sistem Penyusunan Program
DENGAN
MENAMBAHKAN
Feedback Tactical TIGA TAHAP
Sistem Penyusunan Anggaran
PERENCANAAN
DI ATAS SISTEM
PENYUSUNAN
Sistem Pengimplementasian
ANGGARAN
Sistem Pemantauan
Operational
Feedback
31. TIGA KELOMPOK SISTEM YANG MEMBENTUK
BALANCED SCORECARD BASED STRATEGIC
MANAGEMENT SYSTEM
BSC BASED STRATEGIC
MANAGEMENT SYSTEM
Sistem trendwatching, STRATEGIC
SWOT analysis,
Sistem Perumusan Strategi
envisioning, dan
pemilihan strategi
Sistem penerjemah.
Balanced Scorecard
digunakan untuk
Sistem Perencanaan Strategik menerjemahkan misi, visi,
tujuan, keyakinan dasar,
nilai dasar, dan strategi ke
dalam sasaran dan inisiatif
strategik yang
komprehensif, koheren,
terukur, dan berimbang
Sistem Penyusunan Program
TACTICAL
Sistem Penyusunan Anggaran Resource
Management
System
Sistem
Pengimplementasian
Sistem Pemantauan OPERATIONAL
32. Butir Penting Ke-4
DAMPAK BALANCED
SCORECARD TERHADAP
STRATEGIC MANAGEMENT
SYSTEM
33. DAMPAK BSC TERHADAP
STRATEGIC MANAGEMENT
Keluaran yang dihasilkan dari total
business planning
Total business planning terdiri dari
empat distinct phases
Action plans yang dihasilkan
memiliki empat atribut: komprehensif,
koheren, terukur, dan berimbang
35. TOTAL BUSINESS KEGIATAN UTAMA DAN
KELUARAN
PLANNING SYSTEM KELUARANNYA
TRENDWATCHING
YANG
SISTEM PERUMUSAN
STRATEGI
Hasil analisis lingkungan
SWOT Analysis
DIHASILKAN
ENVISIONING
Misi
DARI TOTAL
Visi
Tujuan ( Goals )
BUSINESS
Keyakinan Dasar
Nilai Dasar
PLANNING
PEMILIHAN STRATEGI
Strategi
SISTEM PERENCANAAN TRANSLATING
STRATEGIK Sasaran strategik
Ukuran hasil
Ukuran pemacu kinerja
Target
Inisiatif strategik
SISTEM PENYUSUNAN PROGRAMMING
PROGRAM
Program
Projected Balanced Sheet
Projected Income Statement
Projected Cash Flows
Kartu program
SISTEM PENYUSUNAN BUDGETING
ANGGARAN
Budget
Projected Balanced Sheet
Projected Income Statement
Projected Cash Flows
36. KELUARAN PROSES
PERENCANAAN TIDAK DIJILID
Perencanaan merupakan map making
process
Pengimplementasian rencana
memerlukan alignment berkelanjutan
39. Hasil
KOHERENSI
Trendwatching
TOTAL
BUSINESS
PERUMUSAN
STRATEGI SWOT Analysis PLANNING
Visi, Tujuan, Misi, Keyakinan
dan Strategi Dasar, dan Nilai Dasar Strategi
Diterjemahkan Diterjemahkan
Diterjemahkan
PERENCANAAN
STRATEGIK
Sasaran Inisiatif
Strategik Strategik
K C PB PP C PB PP
Dijabarkan
PENYUSUNAN
PROGRAM Program
C PB PP
Dijabarkan
PENYUSUNAN
ANGGARAN Anggaran
C PB PP
42. KEKOMPREHENSIVAN SASARAN STRATEGIK
BSC
Perspektif Differentiation Strategy Low Cost Strategy
Keuangan
Sustainable
Outstanding
Financial Returns
Bertumbuhnya Berkurangnya
Pendapatan Biaya
Customer
Meningkatnya Quality
Kepercayaan Kecepatan Relationship
Customers Layanan dengan Customers
Proses Meningkatnya Terintegrasikannya
Bisnis/ Kualitas Proses State-of-the-art
Proses Layanan
Intern Layanan kepada technology
kepada Customers
Customers
Pembelajaran
Meningkatnya Meningkatnya
dan Kapabilitas Komitmen
Pertumbuhan
Personel Personel
43. COMPREHENSIVENESS
PERSPECTIVES STRATEGIC OBJECTIVES
FINANCIAL
SHAREHOLDER VALUE
Sustainable outstanding financial returns
CUSTOMER
CUSTOMER CAPITAL
How we provide for our customer an ŅofferÓ with the
following attributes: speed, connectivity, and
intangibles?
PROCESS OPERATING CUSTOMER SOCIAL AND
INNOVATION
MANAGEMENT MANAGEMENT REGULATORY
PROCESS
PROCESS PROCESS PROCESS
How we design and operate cost effective processes to
convert intangible assets (human capital, information THE REAL
capital, and organizational capital) into customer value? DRIVERS OF
FINANCIAL
LEARNING
AND GROWTH HUMAN INFORMATION ORGANIZATIONAL
PERFORMANCE
CAPITAL CAPITAL CAPITAL
How we attract, recruit, motivate, empower, and utilize
the most talented people we can find?
How we build and maintain an organization with the
following attributes: boundaryless, learning capability,
capacity to change, and accountability
How we design, operate, and maintain information system
that provide quality information for decision making
44. KOHERENSI RENCANA
STRATEGIK
Kekoherenan mencerminkan hubungan
kausal antara sasaran strategik yang satu
dengan sasaran strategik yang lain.
Hubungan kausal merupakan hipotesis
yang memacu personel untuk
mengarahkan pencapaian sasaran
strategik tertentu ke sasaran strategik
lain, dan akhirnya ke sasaran strategik
keuangan.
45. PERSPEKTIF
KEUANGAN
Long-Term Shareholder Value
TANGIBLE
ASSETS
PERSPEKTIF
CUSTOMER Customer Value Proposition
CUSTOMER
(More Value-Added) VALUE
PERSPEKTIF Operations Customer Innovation Regulatory and
PROSES Management Management
Processes Processes
Processes Social
Processes VALUE-
Process that Process that Process that
CREATING
Process that
produce and
deliver
enhance create new improve
community
PROCESS
customer products and
products and value services and the
services environment
PERSPEKTIF
PEMBELAJARAN DAN
PERTUMBUHAN
Human Capital Information Organization
INTANGIBLE
Capital Capital ASSETS
Skills Systems Culture
Training Databases Leadership
Knowledge Networks Alignment
Teamwork
46. PROCESS CENTRIC KESEIMBANGAN
RENCANA
STRATEGIK
Proses
Bisnis/ Keuangan
Intern
INTERNAL EXTERNAL
FOCUS FOCUS
Pembelajaran
dan Customer
Pertumbuhan
PEOPLE CENTRIC
47. UKURAN
SASARAN ST RAT E GI K L AG I NDI CAT ORS AD I NDI CAT ORS T ARGE T
LE I N I SI AT I F ST RAT E GI K
Perspektif Keuangan
SustainableOutstandingROI T umbuh
HASIL DAN
F inancial Returns
Revenue Mix
15%/ th
Revenue dari UKURAN
pendptan kelas
Pertumbuhan
Pendapatan
Pertumbuhan
Pendapatan
dengan nonkelas PEMACU
berbanding 4:1
Kelas mulai tahun ke-3
Cycle E ffectiveness urun 15% pada
T
KINERJA
Berkurangnya Biaya Penurunan Biaya
tahun ke-3 SASARAN
Customer
Perspektif
Meningkatnya Persentase Bertambahnya 15%/ tahun Peningkatan Kualitas STRATEGIK
Kepercayaan Pendapatan dari CustomerBaru Data untuk L ayanan
Customers CustomerBaru Customers
Kecepatan L ayanan T hroughput T ime Berkurangnya 15 menit mulai Peningkatan Kecepatan
Non-value-added tahun ke-3 dan Ketepatan L ayanan
T ime Customers
Quality Customer 90% customerstetap Pembangunan Kemitraan
Relationship Depth of menjadi customers denganCustomers
Retention
dengan Customers Relationship mulai tahun ke-3
Perspektif Proses
Bisnis/ I ntern
Service E rror Berkurangnya 1% mulai tahun Pembangunan
Meningkatnya ke-3 Boundaryless Organization
Rate Service E rror
Kualitas Proses
Pendesainan dan I nstalasi
L ayanan kepada Digital Nervous Systems
Customers
Perbandingan N ilai nvestasi dalam
I 5: 1 Peremajaan E kuipmen
State-of-the-art Peralatan MutakhirPeralatan Baru secara Berkelanjutan
technology
dengan N ilai
Peralatan L ama Business Process
T erintegrasikannya Cycle E ffectiveness menit
15
Proses L ayanan Respond T ime Reengineering
kepada Customers
Perspektif Pembelajaran
dan Pertumbuhan
Strategic Job Rp100 juta per Pendidikan dan Pelatihan
Meningkatnya Revenue per
Coverage Ratio orang Strategic Job
Kapabilitas E mployee
Personel Rekruitmen untuk Mengisi
Strategic Job
Meningkatnya Survai Kepuasan I ndeks 90 mulai
Kepuasan PeningkatanQuality-work
Komitmen Personel tahun ke-3
Personel L ife
Personel
49. All organization do change
when put under sufficient
pressure. This pressure must
be either external to the
organization or the result of
very strong leadership
BRUCE HENDERSON
CEO BOSTON CONSULTING GROUP, INC
Editor's Notes
Tujuan a. Membuka wawasan manajemen rumah sakit bahwa: Rumah sakit merupakan usaha bisnis Sebagai usaha bisnis, manajemen rumah sakit memerlukan bahasa bisnis untuk mengkomunikasikan rencana bisnisnya kepada seluruh anggota organisasi dan untuk memantau pelaksanaan rencana tersebut. Disamping itu, manajemen rumah sakit memerlukan bahasa bisnis untuk mengkomunikasikan pertanggungjawaban keuangan rumah sakit kepada stakeholders. Rumah sakit sebagai usaha bisnis harus mampu menghasilkan laba yang dapat digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan untuk mengembangkan dirinya. Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang mengukur nilai sumber daya yang diperoleh oleh rumah sakit dan yang dikorbankan untuk melaksanakan aktivitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Sistem akuntansi merupakan sistem untuk melaksanakan bisnis rumah sakit. Sistem ini digunakan untuk menangkap data nilai sumber daya yang diperoleh dan dikorbankan oleh rumah sakit dalam berbubungan dengan customersnya. Data yang terkumpul dalam pelaksanakan transaksi kemudian diolah untuk menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.