SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Nama :Prisky Ratna Aningtiyas
NPM : 15115398
Kelas : 1KA10
Pengertian Pemuda:
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani macam-macam harapan,
terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan
sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi
sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara
terus-menerus.
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan
kemempuan diri pemuda untuk menyelaraskan diri di tengah-tengah kehidupan
masyarakatnya. Oleh karena itu pada tahapan pengembangannya dan pembinaannya,
melalui proses kematangan dirinya dan belajar dari berbagai media sosialisasi yang
ada di masyarakat, seorang pemuda harus dapat menyeleksi berbagai kemungkinan
yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah
masyarakat, dan tetep mempunyai motivasi sosial yang tinggi.
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu belajar dan penyesuaian diri,
bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal
dari keluarga.
Melalui proses sosialisasi individu (pemuda) akan terwarnai cara berpikir dan
kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu
bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan kehidupan
budayanya.
1) Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi
kehidupan kelak dimasyarakat.
2) Individu haris mampu berkomunikasi secara efektif dan megembangkan
kemampuannya
3) Pengendalian fungs-fungs organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri
yang tepat
4) Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang
ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakata umumnya.
Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir
sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah
internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang
menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada
perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh
seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki
oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan
lama.
Ada 2 teori proses sosialisasi yang paling umum digunakan, yaitu teori Charles H. Cooley dan teori George Herbert Mead. Teori
Charles H. Cooley lebih menekankan pada peran interaksi antar manusia yang akan menghasilkan konsep diri (self concept). Proses
pembentukan konsep diri ini yang kemudian disebut Cooley sebagai looking-glass self terbagi menjadi tiga tahapan sebagai berikut.
” Seorang anak membayangkan bagaimana dia di mata orang lain.”
Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki prestasi dan sering
menang diberbagai.
“Seorang anak membayangkan bagaimana orang lain menilainya.”
Dengan perasaan bahwa dirinya hebat, anak membayangkan pandangan orang lain terhadap dirinya. Ia merasa orang lain selalu
memujinya, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini muncul akibat perlakuan orang lain terhadap dirinya. Misalnya, orang tua
selalu memamerkan kepandaiannya.
“Apa yang dirasakan anak akibat penilaian tersebut”
Penilaian yang positif pada diri seorang anak akan menimbulkan konsep diri yang positif pula.Semua tahap di atas berkaitan
dengan teori labeling, yaitu bahwa seseorang akan berusaha memainkan peran sosial sesuai dengan penilaian orang terhadapnya. Jika
seorang anak di beri label “nakal”, maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai “anak nakal” sesuai dengan penilaian
orang terhadapnya, meskipun penilaian itu belum tentu benar.
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya
di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang
menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan
menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan
perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas
bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja
jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena
hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara
percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar,
membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai
“penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang
dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ditetapkan oleh menteri
pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan
nomor: 0323/U/1978 tanggal 228 Oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan
pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam kepentingannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman
sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua
pengertian pokok, yaitu:
 Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang
telah memiliki bekal-bekal kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam
keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan
bernegara serta pembangunan nasional.
 Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang
masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan
kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap
mandiri yang melibatkan secara fungsional.
a) Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk
generasi muda
b) Kekurangpastian yang dialami generasi muda terhadap masa depannya.
c) Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang
formal maupun non formal.
d) Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dikalangan generasi
muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju
perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
e) Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan
badan dikalangan generasi muda, hal tersebut karena rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian
tentang gizi dan menu makanan seimbang dikalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
f) Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama dikalangan masyarakat pedesaan
g) Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
h) Belum adnaya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
a) Idealisme dan daya kritis
b) Dinamika dan kreativitas
c) Keberanian mengambil resiko
d) Optimis dan kegairahan semangat
e) Sikap kemandirian dan disiplin murni
f) Terdidik
g) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h) Patriotisme dan nasionalisme
i) Sikap kesatria
j) Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Sebagaimana upaya bangsa Indonesia untuk mengembangkan potensi tenaga generasi muda agar
menjadi inovator-inovator yang memiliki keterampilan dan skill berkualitas tinggi.
Pembinaan sedini mungkin difokuskan kepada angkatan muda pada tingkat SLTP/SLTA, dengan cara
penyelenggaraan lomba karya ilmiah tingkat nasional oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI). Minat generasi muda untuk mengikuti lomba karya ilmiah dari berbagai cabang disiplin ilmu
itu ternyata lebih banyak dari perkiraan semula.
Setiap peserta lomba karya ilmiah remaja itu semakin bertambah jumlahnya. Yang sangat
menaggembirakan, dalam usia yang belia itu mereka telah mempu menghasilkan karya-karya ilmiah
yang cukup membuat kagum para cendekiawan tua.
Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih
banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka
dibina di laboratorium-laboratorium dan pada kesempatan-kesempatan praktek lapangan.
Kaum muda, memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan
bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan
pengembangan potensi mereka.
Pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat
utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara ‘self
propeling’ dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah
dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya.
Sebagai suatu bangsa yang menetapkan pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan negara
Indonesia, maka pendidikan nasional yang dibutuhkan adalah pendidikan dengan dasar dan tujuan
menurut pancasila. Dalam implementasinya, pendidikan tersebut diarahkan menjad pendidikan
pembangunan, satu pendidikan yang akan membina ketahanan hidup bangsa, baik secara fisik,
ideologis, dan mental.
Pembicaraan tentang generasi muda khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan
tinggi menjadi penting karena berbagai alasan, diantaranya adalah:
Pembicaraan tentang generasi muda khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting
karena berbagai alasan, diantaranya adalah:
1. Sebagai kelompok yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang
masyarakatnya, karena ada kesempatan untuk terlibat dalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang
berbagai masalah yang ada dalam masyarakat. Kesempatan ini telah dimiliki generasi muda pada umumnya.
2. Sebagai kelompok yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapat masa sosialisasi
terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya.
3. Mahasiswa yang berasal dari berbagai etis dan suku bangsa dan dapat menyatu dalam bentuk akulturasi sosial
da budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya, sehingga mampu melihat Indonesia secara
keseluruhan.
4. Mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari struktur kekuasaan, struktur
perekonomian, dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi
muda, umumnya memiliki latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan yang lebih baik dari keseluruhan
generasi muda lainnya. Dan jelas bahwa mahasiswa pada umumnya memiliki pandangan yang lebih luas dan
jauh kedepan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi muda lainnya.
Pemuda dan sosialisasi

More Related Content

What's hot

contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikanfenty_febriani
 
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitaPendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitadevi harisandi
 
Pentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiPentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiFega Net
 
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatPLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatLia Oktafiani
 
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...Rajabul Gufron
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
Esai Tentang Reformasi Bangsa Indonesia
Esai Tentang Reformasi Bangsa IndonesiaEsai Tentang Reformasi Bangsa Indonesia
Esai Tentang Reformasi Bangsa IndonesiaAtto Urrohman
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4sopiannudin
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanLSP3I
 
Generasi Muda dan Kebudayaan
Generasi Muda dan Kebudayaan Generasi Muda dan Kebudayaan
Generasi Muda dan Kebudayaan Maria Ervania
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 

What's hot (17)

contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kitaPendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Pentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasiPentingnya pendidikan era globalisasi
Pentingnya pendidikan era globalisasi
 
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan MasyarakatPLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
PLS/PNF dengan Pemberdayaan Masyarakat
 
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
Peran mahasiswa dalam mempersiapkan generasi emas sebagai generasi penerus pe...
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasional
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasionalPeranan pendidikan dalam pendidikan nasional
Peranan pendidikan dalam pendidikan nasional
 
Ppd
PpdPpd
Ppd
 
Esai Tentang Reformasi Bangsa Indonesia
Esai Tentang Reformasi Bangsa IndonesiaEsai Tentang Reformasi Bangsa Indonesia
Esai Tentang Reformasi Bangsa Indonesia
 
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
Tugas Ilmu Sosial Dasar 4
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
 
Karangan esai
Karangan esaiKarangan esai
Karangan esai
 
Generasi Muda dan Kebudayaan
Generasi Muda dan Kebudayaan Generasi Muda dan Kebudayaan
Generasi Muda dan Kebudayaan
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
Peran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraanPeran pendidikan dalam kesetaraan
Peran pendidikan dalam kesetaraan
 

Viewers also liked

5. chapter 3 introduction to economic instruments
5. chapter 3  introduction to economic instruments5. chapter 3  introduction to economic instruments
5. chapter 3 introduction to economic instrumentsAndrey Skopenko
 
3. chapter 1 part 3 e&f instruments
3. chapter 1  part 3  e&f instruments3. chapter 1  part 3  e&f instruments
3. chapter 1 part 3 e&f instrumentsAndrey Skopenko
 
6. chapter 3 valuation methods
6. chapter 3 valuation methods6. chapter 3 valuation methods
6. chapter 3 valuation methodsAndrey Skopenko
 
Soal Sistem Regulasi
Soal Sistem RegulasiSoal Sistem Regulasi
Soal Sistem Regulasipriskyra
 
4. разрешение конфликтов и навыки ведения переговоров в сфере иувр
4. разрешение конфликтов и навыки ведения переговоров в сфере иувр4. разрешение конфликтов и навыки ведения переговоров в сфере иувр
4. разрешение конфликтов и навыки ведения переговоров в сфере иуврAndrey Skopenko
 
Banghay aralin sa filipino( 9 lessons)ikatlong markahan
Banghay aralin sa filipino( 9  lessons)ikatlong markahanBanghay aralin sa filipino( 9  lessons)ikatlong markahan
Banghay aralin sa filipino( 9 lessons)ikatlong markahanlovelyjoy ariate
 
Thermodynamics of confined fluid
Thermodynamics of confined fluidThermodynamics of confined fluid
Thermodynamics of confined fluidminaebrahimy
 
management information system on resort
management information system on resortmanagement information system on resort
management information system on resortSachin Kulkarni
 

Viewers also liked (17)

Music Equipment Rentals
Music Equipment RentalsMusic Equipment Rentals
Music Equipment Rentals
 
Bercerita
BerceritaBercerita
Bercerita
 
5. chapter 3 introduction to economic instruments
5. chapter 3  introduction to economic instruments5. chapter 3  introduction to economic instruments
5. chapter 3 introduction to economic instruments
 
11. capnet ch8.1
11. capnet ch8.111. capnet ch8.1
11. capnet ch8.1
 
Synopsis on Smart price
Synopsis on Smart priceSynopsis on Smart price
Synopsis on Smart price
 
3. chapter 1 part 3 e&f instruments
3. chapter 1  part 3  e&f instruments3. chapter 1  part 3  e&f instruments
3. chapter 1 part 3 e&f instruments
 
Equipment rentals
Equipment rentalsEquipment rentals
Equipment rentals
 
4. capnetch2.1
4. capnetch2.14. capnetch2.1
4. capnetch2.1
 
Bercerita
BerceritaBercerita
Bercerita
 
6. chapter 3 valuation methods
6. chapter 3 valuation methods6. chapter 3 valuation methods
6. chapter 3 valuation methods
 
Soal Sistem Regulasi
Soal Sistem RegulasiSoal Sistem Regulasi
Soal Sistem Regulasi
 
Silent mutation
Silent mutationSilent mutation
Silent mutation
 
4. разрешение конфликтов и навыки ведения переговоров в сфере иувр
4. разрешение конфликтов и навыки ведения переговоров в сфере иувр4. разрешение конфликтов и навыки ведения переговоров в сфере иувр
4. разрешение конфликтов и навыки ведения переговоров в сфере иувр
 
Banghay aralin sa filipino( 9 lessons)ikatlong markahan
Banghay aralin sa filipino( 9  lessons)ikatlong markahanBanghay aralin sa filipino( 9  lessons)ikatlong markahan
Banghay aralin sa filipino( 9 lessons)ikatlong markahan
 
Thermodynamics of confined fluid
Thermodynamics of confined fluidThermodynamics of confined fluid
Thermodynamics of confined fluid
 
management information system on resort
management information system on resortmanagement information system on resort
management information system on resort
 
Aral pan visual aids
Aral pan visual aidsAral pan visual aids
Aral pan visual aids
 

Similar to Pemuda dan sosialisasi

117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasionalAlieska Waye
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiabelavier
 
Muhamad ro'uuf pemuda dan sosialisasi
Muhamad ro'uuf pemuda dan sosialisasiMuhamad ro'uuf pemuda dan sosialisasi
Muhamad ro'uuf pemuda dan sosialisasimrouufsyihaab
 
Tugas 3 ISD
Tugas 3 ISDTugas 3 ISD
Tugas 3 ISDanamuno
 
Internalisai Belajar dan Spesialisasi
Internalisai Belajar dan SpesialisasiInternalisai Belajar dan Spesialisasi
Internalisai Belajar dan Spesialisasid a
 
Tugas isd
Tugas isdTugas isd
Tugas isdd a
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiVinda Syakira
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsaHamida ID
 
Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikanMut Mu3tiah
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingNailal Annisa
 
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanwt_19_88
 
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitasModul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitascindrya
 
Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4sopiannudin
 

Similar to Pemuda dan sosialisasi (20)

Isd pert 4
Isd pert 4Isd pert 4
Isd pert 4
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
117520939 peran-pemuda-dalam-pembangunan-nasional
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Muhamad ro'uuf pemuda dan sosialisasi
Muhamad ro'uuf pemuda dan sosialisasiMuhamad ro'uuf pemuda dan sosialisasi
Muhamad ro'uuf pemuda dan sosialisasi
 
Tugas 3 ISD
Tugas 3 ISDTugas 3 ISD
Tugas 3 ISD
 
Internalisai Belajar dan Spesialisasi
Internalisai Belajar dan SpesialisasiInternalisai Belajar dan Spesialisasi
Internalisai Belajar dan Spesialisasi
 
Tugas isd
Tugas isdTugas isd
Tugas isd
 
Tugas isd
Tugas isdTugas isd
Tugas isd
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
AKU dan Bangsaku
AKU dan BangsakuAKU dan Bangsaku
AKU dan Bangsaku
 
Tugas ISD Pertemuan ke-4
Tugas ISD Pertemuan ke-4Tugas ISD Pertemuan ke-4
Tugas ISD Pertemuan ke-4
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
 
Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikan
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikanPemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
Pemikiran ki hajar dewantara tentang pendidikan
 
BMP MKDU4109
BMP MKDU4109BMP MKDU4109
BMP MKDU4109
 
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitasModul pengembangan bakat dan kreativitas
Modul pengembangan bakat dan kreativitas
 
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan SosialisasiPertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
 
Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4Tugas ilmu sosial dasar 4
Tugas ilmu sosial dasar 4
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Pemuda dan sosialisasi

  • 1. Nama :Prisky Ratna Aningtiyas NPM : 15115398 Kelas : 1KA10
  • 2. Pengertian Pemuda: Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani macam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus-menerus.
  • 3. Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menentukan kemempuan diri pemuda untuk menyelaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu pada tahapan pengembangannya dan pembinaannya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar dari berbagai media sosialisasi yang ada di masyarakat, seorang pemuda harus dapat menyeleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan tetep mempunyai motivasi sosial yang tinggi.
  • 4. Sosialisasi adalah proses yang membantu individu belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari keluarga. Melalui proses sosialisasi individu (pemuda) akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan kehidupan budayanya.
  • 5. 1) Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak dimasyarakat. 2) Individu haris mampu berkomunikasi secara efektif dan megembangkan kemampuannya 3) Pengendalian fungs-fungs organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat 4) Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakata umumnya.
  • 6. Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
  • 7. Ada 2 teori proses sosialisasi yang paling umum digunakan, yaitu teori Charles H. Cooley dan teori George Herbert Mead. Teori Charles H. Cooley lebih menekankan pada peran interaksi antar manusia yang akan menghasilkan konsep diri (self concept). Proses pembentukan konsep diri ini yang kemudian disebut Cooley sebagai looking-glass self terbagi menjadi tiga tahapan sebagai berikut. ” Seorang anak membayangkan bagaimana dia di mata orang lain.” Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak memiliki prestasi dan sering menang diberbagai. “Seorang anak membayangkan bagaimana orang lain menilainya.” Dengan perasaan bahwa dirinya hebat, anak membayangkan pandangan orang lain terhadap dirinya. Ia merasa orang lain selalu memujinya, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini muncul akibat perlakuan orang lain terhadap dirinya. Misalnya, orang tua selalu memamerkan kepandaiannya. “Apa yang dirasakan anak akibat penilaian tersebut” Penilaian yang positif pada diri seorang anak akan menimbulkan konsep diri yang positif pula.Semua tahap di atas berkaitan dengan teori labeling, yaitu bahwa seseorang akan berusaha memainkan peran sosial sesuai dengan penilaian orang terhadapnya. Jika seorang anak di beri label “nakal”, maka ada kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai “anak nakal” sesuai dengan penilaian orang terhadapnya, meskipun penilaian itu belum tentu benar.
  • 8. Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain. Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah. Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif. Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
  • 9. Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor: 0323/U/1978 tanggal 228 Oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam kepentingannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
  • 10. Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu:  Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.  Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
  • 11. a) Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda b) Kekurangpastian yang dialami generasi muda terhadap masa depannya. c) Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal. d) Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dikalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya. e) Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan dikalangan generasi muda, hal tersebut karena rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang dikalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah. f) Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama dikalangan masyarakat pedesaan g) Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga. h) Belum adnaya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
  • 12. a) Idealisme dan daya kritis b) Dinamika dan kreativitas c) Keberanian mengambil resiko d) Optimis dan kegairahan semangat e) Sikap kemandirian dan disiplin murni f) Terdidik g) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan h) Patriotisme dan nasionalisme i) Sikap kesatria j) Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
  • 13. Sebagaimana upaya bangsa Indonesia untuk mengembangkan potensi tenaga generasi muda agar menjadi inovator-inovator yang memiliki keterampilan dan skill berkualitas tinggi. Pembinaan sedini mungkin difokuskan kepada angkatan muda pada tingkat SLTP/SLTA, dengan cara penyelenggaraan lomba karya ilmiah tingkat nasional oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Minat generasi muda untuk mengikuti lomba karya ilmiah dari berbagai cabang disiplin ilmu itu ternyata lebih banyak dari perkiraan semula. Setiap peserta lomba karya ilmiah remaja itu semakin bertambah jumlahnya. Yang sangat menaggembirakan, dalam usia yang belia itu mereka telah mempu menghasilkan karya-karya ilmiah yang cukup membuat kagum para cendekiawan tua. Pembinaan dan pengembangan potensi angkatan muda pada tingkat perguruan tinggi, lebih banyak diarahkan dalam program-program studi dalam berbagai ragam pendidikan formal. Mereka dibina di laboratorium-laboratorium dan pada kesempatan-kesempatan praktek lapangan. Kaum muda, memang betul-betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebutuhan dan pengembangan potensi mereka.
  • 14. Pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara ‘self propeling’ dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya. Sebagai suatu bangsa yang menetapkan pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia, maka pendidikan nasional yang dibutuhkan adalah pendidikan dengan dasar dan tujuan menurut pancasila. Dalam implementasinya, pendidikan tersebut diarahkan menjad pendidikan pembangunan, satu pendidikan yang akan membina ketahanan hidup bangsa, baik secara fisik, ideologis, dan mental. Pembicaraan tentang generasi muda khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting karena berbagai alasan, diantaranya adalah:
  • 15. Pembicaraan tentang generasi muda khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting karena berbagai alasan, diantaranya adalah: 1. Sebagai kelompok yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena ada kesempatan untuk terlibat dalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat. Kesempatan ini telah dimiliki generasi muda pada umumnya. 2. Sebagai kelompok yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapat masa sosialisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya. 3. Mahasiswa yang berasal dari berbagai etis dan suku bangsa dan dapat menyatu dalam bentuk akulturasi sosial da budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya, sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan. 4. Mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari struktur kekuasaan, struktur perekonomian, dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda, umumnya memiliki latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan yang lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan jelas bahwa mahasiswa pada umumnya memiliki pandangan yang lebih luas dan jauh kedepan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi muda lainnya.