Komunikasi efektif tercapai apabila tujuan komunikasi terpenuhi, kedua belah pihak merasa puas, dan terjalin pemahaman yang sama. Faktor-faktor penting komunikasi efektif adalah kepercayaan, dukungan, dan sikap terbuka antara komunikator dan komunikan.
1. Komunikasi Yang Efektif
Pengertian Apa itu Komunikasi Yang Efektif Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan
• Komunikasi yang tercapai tujuannya
• Komunikasi yang terjadi menyenangkan kedua
belah pihak, Komunikator (yg mengajak dan
Komunikan (yg diajak)
• Komunikasi di mana Komunikator dan
Komunikan berhasil berbagi pengertian yang
sama dalam nuansa yang menyenangkan
Komunikasi yang efektif dapat juga dikatakan =>
komunikasi yang:
• merefleksi kualitas hubungan interpersonal
yang terjadi/yang ada
• kualitas hubungan tsb bisa sudah ada
sebelumnya
• kualitas hubungan tsb bisa merupakan hasil
yang terjadi selama proses komunikasi terjadi
(tidak diupayakan)
• kualitas hubungan tsb merupakan hal yang
diupayakan selama proses komunikasi tsb
terjadi
Dalam Hubungan Interpersonal yang berkualitas (baik),
disitu ada:
1. Percaya
• (rasa aman krn tidak ada risiko dia
akan direndahkan, atau “dihakimi”
krn pendapatnya dll. Seandainya ada
A. KUASAI Materi
B. Tambah wawasan & Informasi yang berkaitan
langsung dengan MATERI
C. Tambah wawasan & informasi yang tidak
berpengarung langsung, namun akan
menyenangkan jika disampaikan
1. Tentukan TUJUAN ( Tujuan = adalah APA yang kita
ingin Komunikan lakukan setelah proses
komunikasi berakhir) => pernyataan/kalimat tujuan
HARUS mengandung kata kerja)
2. Tentukan PENUTUP (Penutup = APA YANG akan kita
katakana saat komunikas akan berakhir => kita
menyadari bhw pernyataan/kalimat yg akan kita
sampaikan adalh kesempatan TERAKHIR kita saat
itu untuk mengupayakan tercapainya TUJUAN)
3. Rancang PEMBUKA (Pembuka = adalah kalimat
yang kta sampaik saat membuka/memulai proses
komunikasi kita => ini adalah saat-saat yg
menentukan bagi Komunikan untuk memutus bhw
dia akan mendengarkan apa yg akan kita
sampaikan selanjutnya, atau “membunuh” kita
dalam pikiran dan berkata dalam hatinga “EGP”
PEMBUKA harus menarik (bisa berupa cuplikan
data, fata, kejadian, peribahasa, anekdot) apapun
itu Pembuka harus menarik minat/perhatian
Komunikan DAN mendukung pencapaian TUJUAN
4. Kumpulkan/tata/susun DATA PENDUKUNG (Data
pendukung = fakta, data, aturan, kejadian, dll) yang
dengan pasti mendukung/diperlukan untuk
mencapai TUJUAN), Pilih dan pilah mana yang
paling cocok dan menyenangkan bagi KOMUNIKAN.
1. Sampaikan PEMBUKA yang menarik minat dan
menyenangkan Komunikan berpartisipasi untuk
mencapainya (atau dapat juga berupa situasi yg
mungkin tidak menggembirakan, tapi kita tahu
pasti bhw itu adalah hal yang menjadi
kepedulian/concern Komunikan.
Upayakan agar Komunikan berpartisipasi/bereaksi
menyatakan “persetujuannya” atas PEMBUKA yang
kita sampaikan (dapat ikut berkomentar, atau
mengangguk kepala tanda setuju, atau sinat mata
yang menjadi “lebih ramah” dari sebelumnya).
Intinya saat Pembukaan kita membangun
“persamaan-ersamaa” diantara kita dengan
Komunikan.
2. Sampaikan DATA PENUKUNG yang
membukti/mendukung PEMBUKA tadi
3. Sampaikan DATA PENDUKUNG, dan selama proses
ini berlangsung, bangun minat Komunikan untuk
memahami “proses/langkah berikutnya” yang
merupakan “bagian” atau partisipasi aktif
Komunikan untuk mencapai TUJUAN, Karen sejak
Pembuka disampaikan Komunikan “telah setuju”
bahwa hal itu adalah hal yang harus dicapai.
4. Sampaikan PENUTUP yag meyakinkan dan
meneguhkan Komunikan atas tindak lanjut yang
akan dia laksanakan (notabene = tindak lanjut itu
adalah = Tujuan kita).
2. risiko tidak disetujui, atau berbeda
pendapat, dia tahu pasti risiko itu
tidak akan berpengaruh buruk bagi
dirinya, bahkan kadang membawa
manfaat)
• Dia sadar ada konsekuensi/akibat yg
ada ditangan orang yg dia pecayai,
• 3 (tiga) faktor utama yg akan
menumbuhkan sikap PECAYA: sikap
menerima, empati, dan kejujuran
2. Sikap Supportif
( = mengurangi sikap defensive)
3. Sikap Terbuka ( = lawan dari sikap Dogmatis,
atau Sikap Tertutup). Sikap Tertutup: a)
menilai pesan berdasarkan motif pribadi, b)
berpikir simplistik (hitam putih), c) dalam
mempertahankan system yg diyakininya, dia
menolak, mengabaikan apa yg tidak
sama/sesuai dengan system yg diyakininya, d)
menolak menerima masukan dari luar pihak
yg sama dengan dia.
Sikap Terbuka=kebalikan dari Sikap Tertutup.
Sikap Terbuka = a) menilai pesan dng sikap
objektif, dng data dan keajegan logika, b)
dapat dng mudah membedakan isi dengan
nuansa, c) berorientasi pada isi, d) mencari
informasi dari berbagai sumber, e) lebih
bersifat peovisional (provision=menunggu,
mau menunggu utk hasil pengertian yg lebih
baik, f) bersedia mengubah pendapatnya jika
data dan info mendukung