Komunikasi efektif tercapai apabila tujuan komunikasi terpenuhi, kedua belah pihak merasa puas, dan terjalin pemahaman yang sama. Faktor-faktor penting komunikasi efektif adalah kepercayaan, dukungan, dan sikap terbuka antara komunikator dan komunikan.
Horenso adalah mutlak dalam kehidupan sehari-hari.Kesuksesan tidak dapat diraih oleh diri sendiri,melainkan kerjasama dan bantuan orang lain sangat dibutuhkan.
Horenso adalah mutlak dalam kehidupan sehari-hari.Kesuksesan tidak dapat diraih oleh diri sendiri,melainkan kerjasama dan bantuan orang lain sangat dibutuhkan.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
Dana desa adalah sebuah program, pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengalokasikan dana kepada desa-desa di seluruh Indonesia guna mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan di tingkat desa.
1. Komunikasi Yang Efektif
Pengertian Apa itu Komunikasi Yang Efektif Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan
• Komunikasi yang tercapai tujuannya
• Komunikasi yang terjadi menyenangkan kedua
belah pihak, Komunikator (yg mengajak dan
Komunikan (yg diajak)
• Komunikasi di mana Komunikator dan
Komunikan berhasil berbagi pengertian yang
sama dalam nuansa yang menyenangkan
Komunikasi yang efektif dapat juga dikatakan =>
komunikasi yang:
• merefleksi kualitas hubungan interpersonal
yang terjadi/yang ada
• kualitas hubungan tsb bisa sudah ada
sebelumnya
• kualitas hubungan tsb bisa merupakan hasil
yang terjadi selama proses komunikasi terjadi
(tidak diupayakan)
• kualitas hubungan tsb merupakan hal yang
diupayakan selama proses komunikasi tsb
terjadi
Dalam Hubungan Interpersonal yang berkualitas (baik),
disitu ada:
1. Percaya
• (rasa aman krn tidak ada risiko dia
akan direndahkan, atau “dihakimi”
krn pendapatnya dll. Seandainya ada
A. KUASAI Materi
B. Tambah wawasan & Informasi yang berkaitan
langsung dengan MATERI
C. Tambah wawasan & informasi yang tidak
berpengarung langsung, namun akan
menyenangkan jika disampaikan
1. Tentukan TUJUAN ( Tujuan = adalah APA yang kita
ingin Komunikan lakukan setelah proses
komunikasi berakhir) => pernyataan/kalimat tujuan
HARUS mengandung kata kerja)
2. Tentukan PENUTUP (Penutup = APA YANG akan kita
katakana saat komunikas akan berakhir => kita
menyadari bhw pernyataan/kalimat yg akan kita
sampaikan adalh kesempatan TERAKHIR kita saat
itu untuk mengupayakan tercapainya TUJUAN)
3. Rancang PEMBUKA (Pembuka = adalah kalimat
yang kta sampaik saat membuka/memulai proses
komunikasi kita => ini adalah saat-saat yg
menentukan bagi Komunikan untuk memutus bhw
dia akan mendengarkan apa yg akan kita
sampaikan selanjutnya, atau “membunuh” kita
dalam pikiran dan berkata dalam hatinga “EGP”
PEMBUKA harus menarik (bisa berupa cuplikan
data, fata, kejadian, peribahasa, anekdot) apapun
itu Pembuka harus menarik minat/perhatian
Komunikan DAN mendukung pencapaian TUJUAN
4. Kumpulkan/tata/susun DATA PENDUKUNG (Data
pendukung = fakta, data, aturan, kejadian, dll) yang
dengan pasti mendukung/diperlukan untuk
mencapai TUJUAN), Pilih dan pilah mana yang
paling cocok dan menyenangkan bagi KOMUNIKAN.
1. Sampaikan PEMBUKA yang menarik minat dan
menyenangkan Komunikan berpartisipasi untuk
mencapainya (atau dapat juga berupa situasi yg
mungkin tidak menggembirakan, tapi kita tahu
pasti bhw itu adalah hal yang menjadi
kepedulian/concern Komunikan.
Upayakan agar Komunikan berpartisipasi/bereaksi
menyatakan “persetujuannya” atas PEMBUKA yang
kita sampaikan (dapat ikut berkomentar, atau
mengangguk kepala tanda setuju, atau sinat mata
yang menjadi “lebih ramah” dari sebelumnya).
Intinya saat Pembukaan kita membangun
“persamaan-ersamaa” diantara kita dengan
Komunikan.
2. Sampaikan DATA PENUKUNG yang
membukti/mendukung PEMBUKA tadi
3. Sampaikan DATA PENDUKUNG, dan selama proses
ini berlangsung, bangun minat Komunikan untuk
memahami “proses/langkah berikutnya” yang
merupakan “bagian” atau partisipasi aktif
Komunikan untuk mencapai TUJUAN, Karen sejak
Pembuka disampaikan Komunikan “telah setuju”
bahwa hal itu adalah hal yang harus dicapai.
4. Sampaikan PENUTUP yag meyakinkan dan
meneguhkan Komunikan atas tindak lanjut yang
akan dia laksanakan (notabene = tindak lanjut itu
adalah = Tujuan kita).
2. risiko tidak disetujui, atau berbeda
pendapat, dia tahu pasti risiko itu
tidak akan berpengaruh buruk bagi
dirinya, bahkan kadang membawa
manfaat)
• Dia sadar ada konsekuensi/akibat yg
ada ditangan orang yg dia pecayai,
• 3 (tiga) faktor utama yg akan
menumbuhkan sikap PECAYA: sikap
menerima, empati, dan kejujuran
2. Sikap Supportif
( = mengurangi sikap defensive)
3. Sikap Terbuka ( = lawan dari sikap Dogmatis,
atau Sikap Tertutup). Sikap Tertutup: a)
menilai pesan berdasarkan motif pribadi, b)
berpikir simplistik (hitam putih), c) dalam
mempertahankan system yg diyakininya, dia
menolak, mengabaikan apa yg tidak
sama/sesuai dengan system yg diyakininya, d)
menolak menerima masukan dari luar pihak
yg sama dengan dia.
Sikap Terbuka=kebalikan dari Sikap Tertutup.
Sikap Terbuka = a) menilai pesan dng sikap
objektif, dng data dan keajegan logika, b)
dapat dng mudah membedakan isi dengan
nuansa, c) berorientasi pada isi, d) mencari
informasi dari berbagai sumber, e) lebih
bersifat peovisional (provision=menunggu,
mau menunggu utk hasil pengertian yg lebih
baik, f) bersedia mengubah pendapatnya jika
data dan info mendukung