2. Definisi
Adalah
keadaan adanya infeksi
(ada pertumbuhan dan perkembangan
bakteri) dalam saluran kemih, meliputi
infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di
kandung kemih dengan jumlah bakteriuria
yang bermakna
3. • Bakteriuria bermakna:
bila ditemukan bakteri pada kultur urin
sebanyak > 100.000 koloni/ml urin segar
(yang didapat dengan pengambilan steril
atau tanpa kontaminasi) gold standart
4.
5.
6.
7. • ISK simpleks (ISK sederhana):
ada infeksi tetapi tanpa penyulit (lesi)
anatomik maupun fungsional saluran
kemih
• ISK kompleks (ISK dengan komplikasi):
ada infeksi disertai lesi anatomik ataupun
fungsional yang menyebabkan obstruksi
mekanik ataupun fungsional saluran kemih
8. Etiologi infeksi saluran kemih
Spesies Total % Infeksi I Infeksi II
(n= 4176) (n= 1428) (n=2748)
E. Coli 79,5 88,6 74,7
Klebsiela 3,5 2,0 4,3
Proteus 3,5 3,4 3,2
Pseudomonas 0,5 0,1 0,6
Enterokokkus 2,6 2,9 2,5
Stafilokokkus 2,6 0,6 3,6
Lain-lain 8,0 2,4 11,1
9. Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
Pemeriksaan air kemih :
• Bakteriuria bermakna : dengan atau
tanpa lekosituria
• Silinder Lekosit Infeksi Ginjal
10. Cara Penampungan Air Kemih
1. Urine Pancar Tengah (UPT).
2. Pungsi Kandung Kemih/Suprapubik.
3. Kateterisasi Kandung Kemih.
4. Kantung plastik.
Pengiriman urin ke laboratorium
• 2 jam setelah pengambilan urin segera di
periksa di laboratorium.
• Bila lebih dari 2 jam sample urine harus
disimpan 4O C (Termos/Lemari Es).
11.
12. INTERPRETASI HASIL BIAKAN URIN
Cara penampungan Jumlah koloni Kemungkinan infeksi
Pungsi suprapubik Bakteri gram (-): asal ada >99%
Bakteri gram (+): beberapa ribu
Kateterisasi VU >105 95%
104 -105 Diperkirakan ISK
103 -104 Diragukan, ulangi
<103 Tidak ada ISK (kontaminasi)
Urin pancar tengah
Laki-laki >104 Diperkirakan ISK
Perempuan 3x biakan >105 95%
2x biakan >105 90%
1x biakan >105 80%
5x104 - 105 Diragukan, ulangi
104 -5x 104:
Klinis simptomatik Diperkirakan ISK, ulangi
Klinis asimptomatik Tidak ada ISK
<104 Tidak ada ISK
13. Pemeriksaan Radiologi
1. Foto polos abdomen (BNO).
2. Pielografi Intravena (PIV).
Kedua pemeriksaan ini tujuannya melihat :
a. Kerusakan traktus urinarius akibat infeksi.
b. Kelainan kongenital.
3. Miksio Sisto Uretrografi (MSU)
Tujuan melihat :
a. Refluks resiko ureter.
b. Kelainan Uretra.
16. Penanganan ISK : A. Umum
B. Khusus
A. Umum
1. Simtomatis : panas, muntah, dan lain-lain.
2. Banyak minum sering kencing
3. Menjaga kebersihan perineum
4. ISK simpleks. (tanpa kelainan radiologik)
Infeksi pertama : pengobatan fase akut :
selama 7 hari dengan
pilihan pertama : obat
primer, pilihan kedua :
obat sekunder
17. Infeksi ke dua (bila relaps > 2 kali) :
- pengobatan fase akut
- profilaksis 3 bulan
B. Khusus
ISK kompleks (dengan kelainan radiologik)
pengobatan fase akut (7 hari) dan profilaksis
minimum 6 bulan.
Tindak lanjut
Kultur ulang : - minggu pertama
- setelah 1 bulan
- selanjutnya tiap 3 bulan
Reinfeksi : - Pengobatan = Fase akut
- Antibiotika sesuai uji retensi
kuman
18. Jenis obat
1. Pengobatan Infeksi Akut
a. Obat primer b. Sekunder
Ampisillin Gentamisin
Kotrimoksasol Amikasin
Sulfisazol Dibekasin
Asam Nalidiksat Kanamisin
Nitrofurantion Sefotaksim
Sefaleksin Karbenisilin
19. 2. Pengobatan Profilaksis
- Nitrofurantion
- Kotrimoksazol dosis1/4 diberikan
- Asam Mandelamin 1 kali malam hari
- Sefaleksin