SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
REFERAT INFEKSI SALURAN
KEMIH (ISK)
Teuku Saiful Mahya
Internship Batch IV 2021/2022
RS Tk.IV DKT Kencana Serang
Supervisor:
dr. TB Yuli R. SpAn
PENDAHULUAN BAB I
Infeksi saluran kemih
merupakan salah satu
penyakit infeksi yang
sering ditemukan dalam
masyarakat
Secara epidemiologis,
hampir 25-35%
perempuan dewasa
pernah mengalami ISK
selama hidupnya. Di
Amerika Serikat, terdapat
>7 juta kunjungan pasien
dengan ISK di tempat
praktik umum.
bakteri Escherichia coli
penyebab tersering
Infeksi Saluran Kemih
yang melakukan invasi
secara asending ke
saluran kemih dan
menimbulkan reaksi
peradangan
Anatomi dan Fisiologi BAB II
DEFINISI
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi (ada
pertumbuhan dan perkembangan bakteri) dalam saluran
kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di uretra
dengan jumlah bakteriuria yang bermakna
EPIDEMIOLOGI
 Menurut penelitian, hampir 25-35% perempuan dewasa
pernah mengalami ISK selama hidupnya.
 Bakteriuria lebih sering ditemukan pada perempuan.
 Selama periode sekolah (School girls) 1% meningkat
menjadi 5 % selama periode aktif secara seksual.
 Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai
30% pada laki-laki dan perempuan jika disertai faktor
predisposisi.
EPIDEMIOLOGI
. No Faktor Predisposis (Pencetus)
1 Litiasis
2 Obstruksi Saluran kemih
3 Penyakit ginjal polikistik
4 Nekrosis papilar
5 Penyakit Sikle-cell
6 Nefropati analgesik
7 Senggama
8 Kehamilan dan peserta KB dengan tabletprogesteron
9 Kateterisasi
10 Diabetes Melitus pasca transplantasi ginjal
ETIOLOGI
Pada umumnya ISK disebabkan oleh mikroorganisme (MO) tunggal seperti:
 Eschericia coli 80% sering pada orang dewasa.
 Proteus spp Sering pada anak-anak
 Enterococcus spp. Stafilokokus Aureus 10-15% Post Pemasangan
kateter
Patogenesis bakteriuria asimtomatik menjadi bakteriuri simtomatik
tergantung dari :
 Patogenitas bakteri sebagai agent
 Status pasien sebagai host
 Cara bakteri masuk ke saluran kemih (bacterial entry)
PATOGENESIS
KLASIFIKASI
Infeksi Saluran Kemih
Atas Bawah
Trias:
Demam Tinggi
1. Menggigil
2. Nyeri Ketok CVA (+) / topping pain
1. Nyeri tekan Suprapubik
2. Nyeri pinggang bawah
3. Disuria
4. Demam subfebris
KLASIFIKASI
ISK atas terdiri
• Pielonefritis terbagi 2:
pielonefritis akut (PNA)
dan pielonefritis kronik
(PNK).
• Pielitis
ISK bawah terdiri
• sistitis
• prostatitis
• epidimitis
• Uretritis
• Sindrom uretra
ISKB pada Perempuan berupa sistitis dan sindrom uretra akut, sedangkan pada
Laki-laki berupa sistitis, prostatitis, epidimitis, dan uretritis
MANIFESTASI KLINIS
Lokal
• Disuria
• Polakisuria Stranguria
• Tenesmus
• Nokturia
• Enuresis nocturnal
• Prostatismus
• Inkontinesia
• Nyeri uretra
• Nyeri kandung kemih
• Nyeri kolik
• Nyeri ginjal
Sistemik
• Panas badan sampai
menggigil
• Septikemia dan syok
Perubahan Urinalis
• Hematuria
• Piuria
• Chylusuria
• pneumaturia
TERAPI
1. Infeksi saluran kemih atas (ISKA)
 Pasien dengan pielonefritis akut (PNA) memerlukan rawat inap untuk
memelihara status hidrasi dan terapi antibiotik parenteral minimal 48 jam.
 The Infectious Disease Society of America menganjurkan terapi
antibiotic IV sebagai terapi awal selama 48-72 jam, sebelum adanya hasil
kepekaan biakan yakni fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau tanpa
ampisilin dan sefalosporin spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
TERAPI
2. Infeksi saluran kemih bawah (ISKB)
 Meningkatkan intake cairan, pemberian antibiotik yang adekuat, dan kalau
perlu terapi simtomatik untuk alkanisasi urin dengan natrium bikarbonat 16-20
gram per hari.
 Pada sistitis akut, antibiotika pilihan pertama antara lain nitrofurantoin,
ampisilin, penisilin G, asam nalidiksik dan tetrasiklin. Golongan sulfonamid
cukup efektif tetapi tidak ekspansif. Pada sistitis kronik dapat diberikan
nitrofurantoin dan sulfonamid sebagai pengobatan permulaan sebelum
diketahui hasil bakteriogram.
KOMPLIKASI
• Yaitu non-obstruksi dan bukan pada
perempuan hamil pada umumnya merupakan
penyakit ringan (self limited disease) dan
tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama.
ISK sederhana
(uncomplicated)
• Biasanya terjadi pada perempuan hamil
dan pasien dengan diabetes mellitus.
Selain itu basiluria asimtomatik (BAS)
merupakan risiko untuk pielonefritis diikuti
penurun laju filtrasi glomerulus (LFG).
ISK tipe
berkomplikasi
(complicated)
PROGNOSIS
 Prognosis pasien dengan pielonefritis
akut, pada umumnya baik dengan
penyembuhan 100% secara klinik
maupun bakteriologi bila terapi
antibiotika yang diberikan sesuai. Bila
terdapat faktor predisposisi yang tidak
diketahui atau sulit dikoreksi maka
40% pasien PNA dapat menjadi
kronik atau PNK
 Prognosis sistitis akut pada umumnya
baik dan dapat sembuh sempurna,
kecuali bila terdapat faktor-faktor
predisposisi yang lolos dari
pengamatan
 Prognosis sistitis kronik baik bila
diberikan antibiotik yang intensif dan
tepat serta faktor predisposisi mudah
dikenal dan diatasi.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi (ada
pertumbuhan dan perkembangan bakteri) dalam saluran kemih,
meliputi infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di uretra dengan
jumlah bakteriuria yang bermakna
Sebagian besar ISK disebabkan oleh invasi bakteri Escherichia coli
secara asending ke saluran kemih
Patogenesis ISK dipengaruhi oleh patogenisitas bakteri (perlekatan
mukosa dan faktor virulensi), faktor tuan rumah (host) dan
bacterial entry
KESIMPULAN
BAB III
ISK terbagi menjadi infeksi saluran kemih atas
(pielonefritis akut dan pielonefritis kronik) serta infeksi
saluran kemih bawah (sistitis akut, sistitis kronik, sindrom
uretra akut, uretritis, epididimitis)
ISK akut belum menimbulkan kelainan struktural atau
radiologis dengan gejala awitan akut seperti demam,
nyeri pinggang, nyeri suprapubic, disuria, polakisuria,
stranguria, nokturia. Sedangkan ISK kronik sudah
menimbulkan kelainan struktural atau radiologis dan
biasanya kurang bergejala
KESIMPULAN
BAB III
THANK YOU

More Related Content

Similar to POPON 2.pptx (20)

Makalah isk
Makalah iskMakalah isk
Makalah isk
 
IHT ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
IHT  ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptxIHT  ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
IHT ISK RUANG GARDENIA LIA CS.pptx
 
Makalah pyelonephritis
Makalah pyelonephritisMakalah pyelonephritis
Makalah pyelonephritis
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA  AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
Askep isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Pylonephritis
PylonephritisPylonephritis
Pylonephritis
 
Askep demam typoid
Askep demam typoidAskep demam typoid
Askep demam typoid
 
asuhan kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit ginjal
asuhan kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit ginjal asuhan kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit ginjal
asuhan kehamilan,persalinan dan nifas dengan penyakit ginjal
 
Askep isk kelompok 4 b11 a
Askep isk kelompok 4 b11 aAskep isk kelompok 4 b11 a
Askep isk kelompok 4 b11 a
 
Infeksi Neonatus
Infeksi NeonatusInfeksi Neonatus
Infeksi Neonatus
 
bahan materi tb bumil.docx
bahan materi tb bumil.docxbahan materi tb bumil.docx
bahan materi tb bumil.docx
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Askep hiv
Askep hivAskep hiv
Askep hiv
 
Power point infeksi neonatus
Power point infeksi neonatusPower point infeksi neonatus
Power point infeksi neonatus
 
Kehamilan dengan kelainan sistem perkemihan
Kehamilan dengan kelainan sistem perkemihanKehamilan dengan kelainan sistem perkemihan
Kehamilan dengan kelainan sistem perkemihan
 
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
Patofisiologi isk AKPER PEMKAB MUNA
 
Patofisiologi isk
Patofisiologi iskPatofisiologi isk
Patofisiologi isk
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

POPON 2.pptx

  • 1. REFERAT INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) Teuku Saiful Mahya Internship Batch IV 2021/2022 RS Tk.IV DKT Kencana Serang Supervisor: dr. TB Yuli R. SpAn
  • 2. PENDAHULUAN BAB I Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan dalam masyarakat Secara epidemiologis, hampir 25-35% perempuan dewasa pernah mengalami ISK selama hidupnya. Di Amerika Serikat, terdapat >7 juta kunjungan pasien dengan ISK di tempat praktik umum. bakteri Escherichia coli penyebab tersering Infeksi Saluran Kemih yang melakukan invasi secara asending ke saluran kemih dan menimbulkan reaksi peradangan
  • 4.
  • 5. DEFINISI Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan perkembangan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di uretra dengan jumlah bakteriuria yang bermakna
  • 6. EPIDEMIOLOGI  Menurut penelitian, hampir 25-35% perempuan dewasa pernah mengalami ISK selama hidupnya.  Bakteriuria lebih sering ditemukan pada perempuan.  Selama periode sekolah (School girls) 1% meningkat menjadi 5 % selama periode aktif secara seksual.  Prevalensi infeksi asimtomatik meningkat mencapai 30% pada laki-laki dan perempuan jika disertai faktor predisposisi.
  • 7. EPIDEMIOLOGI . No Faktor Predisposis (Pencetus) 1 Litiasis 2 Obstruksi Saluran kemih 3 Penyakit ginjal polikistik 4 Nekrosis papilar 5 Penyakit Sikle-cell 6 Nefropati analgesik 7 Senggama 8 Kehamilan dan peserta KB dengan tabletprogesteron 9 Kateterisasi 10 Diabetes Melitus pasca transplantasi ginjal
  • 8. ETIOLOGI Pada umumnya ISK disebabkan oleh mikroorganisme (MO) tunggal seperti:  Eschericia coli 80% sering pada orang dewasa.  Proteus spp Sering pada anak-anak  Enterococcus spp. Stafilokokus Aureus 10-15% Post Pemasangan kateter
  • 9. Patogenesis bakteriuria asimtomatik menjadi bakteriuri simtomatik tergantung dari :  Patogenitas bakteri sebagai agent  Status pasien sebagai host  Cara bakteri masuk ke saluran kemih (bacterial entry) PATOGENESIS
  • 10. KLASIFIKASI Infeksi Saluran Kemih Atas Bawah Trias: Demam Tinggi 1. Menggigil 2. Nyeri Ketok CVA (+) / topping pain 1. Nyeri tekan Suprapubik 2. Nyeri pinggang bawah 3. Disuria 4. Demam subfebris
  • 11. KLASIFIKASI ISK atas terdiri • Pielonefritis terbagi 2: pielonefritis akut (PNA) dan pielonefritis kronik (PNK). • Pielitis ISK bawah terdiri • sistitis • prostatitis • epidimitis • Uretritis • Sindrom uretra ISKB pada Perempuan berupa sistitis dan sindrom uretra akut, sedangkan pada Laki-laki berupa sistitis, prostatitis, epidimitis, dan uretritis
  • 12. MANIFESTASI KLINIS Lokal • Disuria • Polakisuria Stranguria • Tenesmus • Nokturia • Enuresis nocturnal • Prostatismus • Inkontinesia • Nyeri uretra • Nyeri kandung kemih • Nyeri kolik • Nyeri ginjal Sistemik • Panas badan sampai menggigil • Septikemia dan syok Perubahan Urinalis • Hematuria • Piuria • Chylusuria • pneumaturia
  • 13. TERAPI 1. Infeksi saluran kemih atas (ISKA)  Pasien dengan pielonefritis akut (PNA) memerlukan rawat inap untuk memelihara status hidrasi dan terapi antibiotik parenteral minimal 48 jam.  The Infectious Disease Society of America menganjurkan terapi antibiotic IV sebagai terapi awal selama 48-72 jam, sebelum adanya hasil kepekaan biakan yakni fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan sefalosporin spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
  • 14. TERAPI 2. Infeksi saluran kemih bawah (ISKB)  Meningkatkan intake cairan, pemberian antibiotik yang adekuat, dan kalau perlu terapi simtomatik untuk alkanisasi urin dengan natrium bikarbonat 16-20 gram per hari.  Pada sistitis akut, antibiotika pilihan pertama antara lain nitrofurantoin, ampisilin, penisilin G, asam nalidiksik dan tetrasiklin. Golongan sulfonamid cukup efektif tetapi tidak ekspansif. Pada sistitis kronik dapat diberikan nitrofurantoin dan sulfonamid sebagai pengobatan permulaan sebelum diketahui hasil bakteriogram.
  • 15. KOMPLIKASI • Yaitu non-obstruksi dan bukan pada perempuan hamil pada umumnya merupakan penyakit ringan (self limited disease) dan tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama. ISK sederhana (uncomplicated) • Biasanya terjadi pada perempuan hamil dan pasien dengan diabetes mellitus. Selain itu basiluria asimtomatik (BAS) merupakan risiko untuk pielonefritis diikuti penurun laju filtrasi glomerulus (LFG). ISK tipe berkomplikasi (complicated)
  • 16. PROGNOSIS  Prognosis pasien dengan pielonefritis akut, pada umumnya baik dengan penyembuhan 100% secara klinik maupun bakteriologi bila terapi antibiotika yang diberikan sesuai. Bila terdapat faktor predisposisi yang tidak diketahui atau sulit dikoreksi maka 40% pasien PNA dapat menjadi kronik atau PNK  Prognosis sistitis akut pada umumnya baik dan dapat sembuh sempurna, kecuali bila terdapat faktor-faktor predisposisi yang lolos dari pengamatan  Prognosis sistitis kronik baik bila diberikan antibiotik yang intensif dan tepat serta faktor predisposisi mudah dikenal dan diatasi.
  • 17. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan perkembangan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di uretra dengan jumlah bakteriuria yang bermakna Sebagian besar ISK disebabkan oleh invasi bakteri Escherichia coli secara asending ke saluran kemih Patogenesis ISK dipengaruhi oleh patogenisitas bakteri (perlekatan mukosa dan faktor virulensi), faktor tuan rumah (host) dan bacterial entry KESIMPULAN BAB III
  • 18. ISK terbagi menjadi infeksi saluran kemih atas (pielonefritis akut dan pielonefritis kronik) serta infeksi saluran kemih bawah (sistitis akut, sistitis kronik, sindrom uretra akut, uretritis, epididimitis) ISK akut belum menimbulkan kelainan struktural atau radiologis dengan gejala awitan akut seperti demam, nyeri pinggang, nyeri suprapubic, disuria, polakisuria, stranguria, nokturia. Sedangkan ISK kronik sudah menimbulkan kelainan struktural atau radiologis dan biasanya kurang bergejala KESIMPULAN BAB III