SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
LISNA UNITA, DRG.M.KES
DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL
MEKANISME PERTAHANAN IMUN
DAN NON IMUN SALIVA
SALIVA
Pembersihan secara mekanik
Kerja otot lidah, pipi dan bibir 
mempertahankan kebersihan sisi-sisi
mempertahankan kebersihan sisi-sisi
mulut dibantu oleh saliva dgn
penambahan lubrikasi pd pergerakan
selama berbicara, mengisap dan menelan
yg memungkinkan tertelannya bakteri,
lekosit, jaringan dan sisa2 makanan ke
dalam perut
LISOZIM ATAU MURAMIDASE
Lisozim merupakan suatu protein
kation yang kecil, berada pada
sebagian besar cairan-cairan tubuh
sebagian besar cairan-cairan tubuh
diantaranya pada saliva.
Lisozim saliva mewakili enzim untuk
pertahanan imun saliva non-spesifik
Struktur lisozim
Lisozim merupakan suatu peptidoglikan
N-acetylmuramoylhydrolase yang
sering dihubungkan dengan nama
muramidase. Substrat alamnya
muramidase. Substrat alamnya
adalah peptidoglikan, disebut juga
murein merupakan komponen utama
dari dinding sel bakteri.
Dinding sel bakteri
terdiri atas suatu jaringan makromolekul
disebut peptidoglikan (murein,
mukopeptida).
Peptidoglikan terdiri dari disakharida yang
berulang-ulang melekat pada polipeptida
berulang-ulang melekat pada polipeptida
dan membentuk suatu pola dari molekul-
molekul kecil mengelilingi seluruh sel.
Disakharida merupakan monosakharida
disebut N-acetylglucosamine (NAG) dan
N-acetylmuramic acid (NAM)
Enzim yang menunjukkan aktivitas
bakteriosid dengan memecah ikatan
antara N-asetil glukosamin dan N-asetil
muramik dinding sel bakteri
NAM dihubungkan
pada NAG oleh
ß(14) ikatan
glikosidik
Peran lisozim saliva terhadap bakteri
rongga mulut
Lisozim saliva  suatu zat pertahanan
tubuh secara alamiah yang dapat melisis
beberapa spesies bakteri dan
mengagregasi sel-sel bakteri di rongga
mengagregasi sel-sel bakteri di rongga
mulut dengan menghambat kolonisasinya
pada permukaan mukosa mulut dan gigi.
lisozim saliva sangat berperan dalam
kontrol karies.
Lisozim atau Muramidase
Pencernaan lisozim pada
dinding sel diisolasi
dari suatu sel bakteri Gram positif
Peroksidase
Enzim yg labil terhadap panas
ditemukan dalam saliva yg dgn adanya
ion thiosianat dan hidrogen peroksida
mematikan Laktobasilus asidofilus
mematikan Laktobasilus asidofilus
dengan menghambat pengambilan lisisn
dan menginaktifkan beberapa
streptokokus dengan menghambat
enzim glikolisis
Laktoferin
Protein yg stabil terhadap panas yg
ditemukan dalam saliva dan air susu
Mempunyai efek bakteriostatik pada
spektrum jasad renik yg luas dan akan
spektrum jasad renik yg luas dan akan
memberikan efek dgn cara
mengosongkan lingkungan zat besi pd
konsentrasi yg akan meggagalkan
pertumbuhan bakteri
Agglutinin saliva
Glikoprotein saliva terikat pada adhesin
bakteri oral dan menyebabkan aglutinasi
bakteri yang memudahkan
pembuangannya
Komplemen
 Protein yang labil terhadap panas
ditemukan dalam serum normal dlm
keadaan inaktif
dan berisi 9 protein (C1-C9)
Aktivasi komplemen menyebabkan
bermacam-macam fungsi termasuk
kemotaksis bakteri,opsonisasi dan lisis
Lekosit
Sejumlah besar lekosit ditemukan dalam
Sejumlah besar lekosit ditemukan dalam
seluruh saliva. Lekosit berasal dari
darah dan bermigrasi melalui sulkus
gingiva ke dalam rongga mulut
IgA Sekretori dalam saliva
Ig A : Pertahanan imun spesifik
Mukosa mulut dibasahi oleh saliva
Saliva berisi kurang lebih 19 mg IgA per
100 ml, kira-kira 100 mg IgA disekresi
tiap hari dalam rongga mulut.
tiap hari dalam rongga mulut.
IgG : 1,4 mg
IgM 0,2 mg
IgA secara kuantitatif  imunoglobulin
terpenting yg disekresi saliva
• Molekul SIgA saliva, 98%
diproduksi dalam kelenjar saliva,
• hanya 2% yang berasal dari serum.
• hanya 2% yang berasal dari serum.
SIgA terutama disintesis lokal
didalam kelenjar saliva.
Struktur
Imunoglobulin A
(IgA): dibangun
dari dua rantai
berat (H) dan dua
berat (H) dan dua
rantai ringan (L),
dijadikan satu
melalui jembatan S-
S (disulfida)
CAIRAN SULKUS GINGIVA (CSG)
Berasal dari serum darah yg terdapat
dalam sulkus gingiva dalam keadaan
sehat maupun meradang
Komponen darah humoral dan selular 
permukaan gigi dan epitel dalam rongga
mulut melalui aliran cairan menembus
perlekatan dari gingiva
Mekanisme Pembentukan CSG
Komponen selular  humoral dari darah
dapat melewati epitel perlekatan yang
terletak pd celah gingiva dalam bentuk
CSG
CSG mengalir secara terus menerus
CSG mengalir secara terus menerus
melalui epitel dan masuk ke sulkus
gingiva dengan aliran yg sangat lambat,
0,24-1,56 µl/menit pd daerah yg tidak
mengalami inflamasi.
Aliran akan  pada gingivitis dan
periodontitis
Cairan mengalir dari kapiler menuju ke
jaringan sub epitel, terus ke epitel
perlekatan.
Dari sini cairan disekresikan daam
Dari sini cairan disekresikan daam
bentuk CSG bercampur dengan
saliva di dalam rongga mulut
Gambar
Kegunaan volume SCG  membantu dalam
mendagnosis status periodontal
Aliran SCG akan bertambah besar pd
gingivitis krn adanya pertambahan
permeabilitas pembuluh vaskuler.
Hal ini telah dibuktikan  dengan
Hal ini telah dibuktikan  dengan
memberikan rangsangan yg dapat
menimbulkan peradangan marginal
gingiva didptkan adanya pertambahanan
cairan disekitar gigi tsb.
Pencegahan terhadap karies
Hancock dkk  CSG mempunyai aksi
mekanis dan pertahanan terhadap
bakteri dan benda asing lainnya
Carranza  mendukung teori tsb dgn
mengatakan bhw CSG berfungsi untuk
membersihkan sulkus dari materi-materi
mengatakan bhw CSG berfungsi untuk
membersihkan sulkus dari materi-materi
patogen
Grant dkk  bila bakteri atau benda asing
tertentu masuk ke sulkus ggv segera
akan lenyap dari sulkus krn keluar oleh
aliran CSG
McGehee berpendapat  pd gingiva yg
sehat CSG bersifat alkali shg dpt
mencegah terjadinya karies gigi pd
permukaan enamel  sementum yg halus.
Sifat ini disebabkan oleh daerah
mikrosirkulasi setempat bersifat alkali.
menunjang netralisasi asam yg dpt
mikrosirkulasi setempat bersifat alkali.
menunjang netralisasi asam yg dpt
ditemukan dlm proses karies di area
gingival margin
Mikrosirkulasi adalah sirkulasi di dlm
pembuluh darah dgn diameter kurang
dari 100µm

More Related Content

Similar to slide_faktor_kekebalan_yang_terdapat_didalam_cairan_rongga_mulut_2.pdf

Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiSeptian Muna Barakati
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Ferdiana Agustin
 
144455091 case-tumor-parotis
144455091 case-tumor-parotis144455091 case-tumor-parotis
144455091 case-tumor-parotishomeworkping3
 
Perdarahan saluran cerna
Perdarahan saluran cernaPerdarahan saluran cerna
Perdarahan saluran cernayusrizal zal
 
KEBAIKAN KOLOSTRUM DAN KANDUNGAN IMMUNOGLOBULIN
KEBAIKAN KOLOSTRUM DAN KANDUNGAN IMMUNOGLOBULINKEBAIKAN KOLOSTRUM DAN KANDUNGAN IMMUNOGLOBULIN
KEBAIKAN KOLOSTRUM DAN KANDUNGAN IMMUNOGLOBULINPaklangCB
 
7. a Tingkah Laku Merumput (Grazzing Behaviour).pptx
7. a Tingkah Laku Merumput (Grazzing Behaviour).pptx7. a Tingkah Laku Merumput (Grazzing Behaviour).pptx
7. a Tingkah Laku Merumput (Grazzing Behaviour).pptxRagilpriyautomo2
 
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFerdiana Agustin
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaanRini Utami
 
Materi Gangguan pada Sistem Pencernaan.pdf
Materi Gangguan pada Sistem Pencernaan.pdfMateri Gangguan pada Sistem Pencernaan.pdf
Materi Gangguan pada Sistem Pencernaan.pdfIsnaQoilaKurniasari
 
demam typoid
demam typoiddemam typoid
demam typoidsryast
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerSofiaNofianti
 
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht klMekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht klIntan Pb
 

Similar to slide_faktor_kekebalan_yang_terdapat_didalam_cairan_rongga_mulut_2.pdf (20)

Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
 
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
Gingival crevicular fluid (caian Sulkus GIngiva)
 
144455091 case-tumor-parotis
144455091 case-tumor-parotis144455091 case-tumor-parotis
144455091 case-tumor-parotis
 
Perdarahan saluran cerna
Perdarahan saluran cernaPerdarahan saluran cerna
Perdarahan saluran cerna
 
Referat vicki
Referat vickiReferat vicki
Referat vicki
 
KEBAIKAN KOLOSTRUM DAN KANDUNGAN IMMUNOGLOBULIN
KEBAIKAN KOLOSTRUM DAN KANDUNGAN IMMUNOGLOBULINKEBAIKAN KOLOSTRUM DAN KANDUNGAN IMMUNOGLOBULIN
KEBAIKAN KOLOSTRUM DAN KANDUNGAN IMMUNOGLOBULIN
 
7. a Tingkah Laku Merumput (Grazzing Behaviour).pptx
7. a Tingkah Laku Merumput (Grazzing Behaviour).pptx7. a Tingkah Laku Merumput (Grazzing Behaviour).pptx
7. a Tingkah Laku Merumput (Grazzing Behaviour).pptx
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuh
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Materi Gangguan pada Sistem Pencernaan.pdf
Materi Gangguan pada Sistem Pencernaan.pdfMateri Gangguan pada Sistem Pencernaan.pdf
Materi Gangguan pada Sistem Pencernaan.pdf
 
Ibnu syah
Ibnu syahIbnu syah
Ibnu syah
 
demam typoid
demam typoiddemam typoid
demam typoid
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
 
Rongga mulut
Rongga mulutRongga mulut
Rongga mulut
 
DIARE_KRONIK.pptx
DIARE_KRONIK.pptxDIARE_KRONIK.pptx
DIARE_KRONIK.pptx
 
Pneumonia.pptx
Pneumonia.pptxPneumonia.pptx
Pneumonia.pptx
 
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht klMekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
Mekanisme pertahanan mukosa esofagus jurnal tht kl
 
Makalah hisprong
Makalah hisprongMakalah hisprong
Makalah hisprong
 

Recently uploaded

epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 

Recently uploaded (20)

epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 

slide_faktor_kekebalan_yang_terdapat_didalam_cairan_rongga_mulut_2.pdf

  • 2. MEKANISME PERTAHANAN IMUN DAN NON IMUN SALIVA SALIVA Pembersihan secara mekanik Kerja otot lidah, pipi dan bibir mempertahankan kebersihan sisi-sisi mempertahankan kebersihan sisi-sisi mulut dibantu oleh saliva dgn penambahan lubrikasi pd pergerakan selama berbicara, mengisap dan menelan yg memungkinkan tertelannya bakteri, lekosit, jaringan dan sisa2 makanan ke dalam perut
  • 3. LISOZIM ATAU MURAMIDASE Lisozim merupakan suatu protein kation yang kecil, berada pada sebagian besar cairan-cairan tubuh sebagian besar cairan-cairan tubuh diantaranya pada saliva. Lisozim saliva mewakili enzim untuk pertahanan imun saliva non-spesifik
  • 4. Struktur lisozim Lisozim merupakan suatu peptidoglikan N-acetylmuramoylhydrolase yang sering dihubungkan dengan nama muramidase. Substrat alamnya muramidase. Substrat alamnya adalah peptidoglikan, disebut juga murein merupakan komponen utama dari dinding sel bakteri.
  • 5. Dinding sel bakteri terdiri atas suatu jaringan makromolekul disebut peptidoglikan (murein, mukopeptida). Peptidoglikan terdiri dari disakharida yang berulang-ulang melekat pada polipeptida berulang-ulang melekat pada polipeptida dan membentuk suatu pola dari molekul- molekul kecil mengelilingi seluruh sel. Disakharida merupakan monosakharida disebut N-acetylglucosamine (NAG) dan N-acetylmuramic acid (NAM)
  • 6. Enzim yang menunjukkan aktivitas bakteriosid dengan memecah ikatan antara N-asetil glukosamin dan N-asetil muramik dinding sel bakteri NAM dihubungkan pada NAG oleh ß(14) ikatan glikosidik
  • 7. Peran lisozim saliva terhadap bakteri rongga mulut Lisozim saliva suatu zat pertahanan tubuh secara alamiah yang dapat melisis beberapa spesies bakteri dan mengagregasi sel-sel bakteri di rongga mengagregasi sel-sel bakteri di rongga mulut dengan menghambat kolonisasinya pada permukaan mukosa mulut dan gigi. lisozim saliva sangat berperan dalam kontrol karies.
  • 8. Lisozim atau Muramidase Pencernaan lisozim pada dinding sel diisolasi dari suatu sel bakteri Gram positif
  • 9. Peroksidase Enzim yg labil terhadap panas ditemukan dalam saliva yg dgn adanya ion thiosianat dan hidrogen peroksida mematikan Laktobasilus asidofilus mematikan Laktobasilus asidofilus dengan menghambat pengambilan lisisn dan menginaktifkan beberapa streptokokus dengan menghambat enzim glikolisis
  • 10. Laktoferin Protein yg stabil terhadap panas yg ditemukan dalam saliva dan air susu Mempunyai efek bakteriostatik pada spektrum jasad renik yg luas dan akan spektrum jasad renik yg luas dan akan memberikan efek dgn cara mengosongkan lingkungan zat besi pd konsentrasi yg akan meggagalkan pertumbuhan bakteri
  • 11. Agglutinin saliva Glikoprotein saliva terikat pada adhesin bakteri oral dan menyebabkan aglutinasi bakteri yang memudahkan pembuangannya Komplemen Protein yang labil terhadap panas ditemukan dalam serum normal dlm keadaan inaktif dan berisi 9 protein (C1-C9)
  • 12. Aktivasi komplemen menyebabkan bermacam-macam fungsi termasuk kemotaksis bakteri,opsonisasi dan lisis Lekosit Sejumlah besar lekosit ditemukan dalam Sejumlah besar lekosit ditemukan dalam seluruh saliva. Lekosit berasal dari darah dan bermigrasi melalui sulkus gingiva ke dalam rongga mulut
  • 13. IgA Sekretori dalam saliva Ig A : Pertahanan imun spesifik Mukosa mulut dibasahi oleh saliva Saliva berisi kurang lebih 19 mg IgA per 100 ml, kira-kira 100 mg IgA disekresi tiap hari dalam rongga mulut. tiap hari dalam rongga mulut. IgG : 1,4 mg IgM 0,2 mg IgA secara kuantitatif imunoglobulin terpenting yg disekresi saliva
  • 14. • Molekul SIgA saliva, 98% diproduksi dalam kelenjar saliva, • hanya 2% yang berasal dari serum. • hanya 2% yang berasal dari serum. SIgA terutama disintesis lokal didalam kelenjar saliva.
  • 15. Struktur Imunoglobulin A (IgA): dibangun dari dua rantai berat (H) dan dua berat (H) dan dua rantai ringan (L), dijadikan satu melalui jembatan S- S (disulfida)
  • 16.
  • 17. CAIRAN SULKUS GINGIVA (CSG) Berasal dari serum darah yg terdapat dalam sulkus gingiva dalam keadaan sehat maupun meradang Komponen darah humoral dan selular permukaan gigi dan epitel dalam rongga mulut melalui aliran cairan menembus perlekatan dari gingiva
  • 18. Mekanisme Pembentukan CSG Komponen selular humoral dari darah dapat melewati epitel perlekatan yang terletak pd celah gingiva dalam bentuk CSG CSG mengalir secara terus menerus CSG mengalir secara terus menerus melalui epitel dan masuk ke sulkus gingiva dengan aliran yg sangat lambat, 0,24-1,56 µl/menit pd daerah yg tidak mengalami inflamasi. Aliran akan pada gingivitis dan periodontitis
  • 19. Cairan mengalir dari kapiler menuju ke jaringan sub epitel, terus ke epitel perlekatan. Dari sini cairan disekresikan daam Dari sini cairan disekresikan daam bentuk CSG bercampur dengan saliva di dalam rongga mulut Gambar
  • 20. Kegunaan volume SCG membantu dalam mendagnosis status periodontal Aliran SCG akan bertambah besar pd gingivitis krn adanya pertambahan permeabilitas pembuluh vaskuler. Hal ini telah dibuktikan dengan Hal ini telah dibuktikan dengan memberikan rangsangan yg dapat menimbulkan peradangan marginal gingiva didptkan adanya pertambahanan cairan disekitar gigi tsb.
  • 21. Pencegahan terhadap karies Hancock dkk CSG mempunyai aksi mekanis dan pertahanan terhadap bakteri dan benda asing lainnya Carranza mendukung teori tsb dgn mengatakan bhw CSG berfungsi untuk membersihkan sulkus dari materi-materi mengatakan bhw CSG berfungsi untuk membersihkan sulkus dari materi-materi patogen Grant dkk bila bakteri atau benda asing tertentu masuk ke sulkus ggv segera akan lenyap dari sulkus krn keluar oleh aliran CSG
  • 22. McGehee berpendapat pd gingiva yg sehat CSG bersifat alkali shg dpt mencegah terjadinya karies gigi pd permukaan enamel sementum yg halus. Sifat ini disebabkan oleh daerah mikrosirkulasi setempat bersifat alkali. menunjang netralisasi asam yg dpt mikrosirkulasi setempat bersifat alkali. menunjang netralisasi asam yg dpt ditemukan dlm proses karies di area gingival margin Mikrosirkulasi adalah sirkulasi di dlm pembuluh darah dgn diameter kurang dari 100µm