SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
PERITONITIS ec APENDISITIS
PERFORASI PADA SEORANG ANAK
LAPORAN KASUS
Oleh :
Yuke Nelwan
Pembimbing :
Dr. dr. Ari L. Runtunuwu, Sp.A(K)
dr. Harsali F. Lampus, MHSM, SpBA
1
DIAGRAM WAKTU PEMERIKSAAN
2
Identitas
AASK, ♀, usia 4 9/12 tahun
Alamat : Perkamil Link. 5
MRS 8 Maret 2019
Rujukan RS. A
3
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Rujukan dari RS. A dengan diagnosa suspek apendisitis perforasi dd/
ileus obstruksi
• Nyeri perut sejak 5 hari SMRS, awalnya di ulu hati,menjalar ke kanan
bawah
• Demam sejak 5 hari SMRS
• Muntah sejak 4 hari SMRS, frekuensi 5x/hari, berisi cairan dan sisa
makanan, sejak 1 hari SMRS muntah hijau tidak menyemprot
• Perut kembung sejak 1 hari SMRS
• BAB cair 2 hari SMRS, frekuensi 8x/hari, darah (-), lendir (-), sejak 1
hari SMRS BAB (-)
4
Riwayat Penyakit Keluarga
Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga
5
Silsilah Keluarga
6
Ayah
42 tahun, pegawai swasta
Ibu
38 tahun, wiraswasta
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
7
Ibu
• ANC teratur di dokter
spesialis kandungan dan
kebidanan
• Imunisasi TT 2x
• Sehat
Penderita
• Lahir SC
• BBL 3.200 gr, PBL 50 cm
• Ditolong dokter spesialis
kandungan dan kebidanan
Riwayat Tumbuh Kembang
Membalik : 3 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berdiri : 9 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berlari : 18 bulan
Memanggil mama/ papa : 10 bulan
Sudah bisa memakai baju, sepatu sendiri dan menyikat gigi sendiri
Sudah bisa menghitung dan menulis namanya sendiri
8
Sesuai Usia
Riwayat Pemberian Makan
ASI : Lahir – 2 tahun
PASI : 4 bulan - 24 bulan
Bubur susu : 6 bulan - 7 bulan
Bubur saring : 8 bulan - 9 bulan
Bubur halus : 10 bulan – 12 bulan
Nasi lembek : 12 bulan - 24 bulan
Nasi & lauk pauk : 24 bulan - sekarang
Riwayat Imunisasi
BCG 1x dengan parut (+), Polio 3 kali, DPT 3 kali, Hepatitis B 3 kali,
dan Campak 1 kali, MMR 1 kali
9
Kebutuhan Asuh
• Kebutuhan primer (sandang, pangan, papan), rekreasi dan olahraga
10
Kebutuhan Asah
• Belajar dan bermain dengan teman sebaya, mudah bergaul, sekolah di
PAUD
Kebutuhan Asih
• Kasih sayang dari kedua orang tua dan keluarga, orang tua menerima
kondisi sakitnya
• Rumah permanen atap seng, dinding beton, lantai keramik. Jumlah kamar 2.
Dihuni oleh 4 orang yang terdiri dari 2 orang dewasa dan 2 orang anak.
• Ventilasi dan pencahayaan rumah baik.
• Kamar mandi dan WC terletak di dalam rumah.
• Sumber penerangan listrik berasal dari PLN.
• Sumber air minum berasal dari air kemasan isi ulang.
• Penanganan sampah dengan cara dibuang
Ayah : Pegawai swasta, Ibu : wiraswasta
Biaya pengobatan ditanggung BPJS kelas 1
11
Keadaan Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Lingkungan baik
(hygiene & sanitasi
baik)
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
8 Maret 2019
12
• Nyeri perut sejak 5
hari SMRS, demam,
muntah (+), perut
kembung
• Rujukan RS. A
KU : tampak sakit Kes : compos mentis
TD : 100/70 mmHg N : 114x/m R : 24x/m Sb : 38,1°C
BB: 18 kg TB : 110 cm  gizi baik
Kepala : conj. anemis (-), sklera ikterik (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-)
Cor : bising (-)
Pulmo : Sp. Bronkovesikuler, Rh -/-,
Wh -/-
Abdomen : cembung, tegang, bising usus ↓,
defans muskulare (-), nyeri tekan McBurney (+),
Rovsing’s sign (+), Hepar dan Lien sulit
dievaluasi
Ekstremitas : akral hangat, CRT ≤ 2”
Pemeriksaan RT : sfingter cekat, ampula terisi,mukosa licin,
nyeri arah jam 12, Sarung tangan feses(+), darah (-), lendir (-)
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
8 Maret 2019
13
Hb : 11,7 g/dL
Ht : 33,5%
Leukosit : 11.500/L
Trombosit : 452.000/L
MCV : 78,3 fL
MCH : 27,3 pg
MCHC : 34,9 g/dL
Natrium : 134 mEq/L
Kalium : 4,16 mEq/L
Clorida : 90,5 mEq/L
CRP : 48 mg/L
Urinalisis
Warna : kuning jernih
Berat jenis : 1015
pH : 7
Leukosit : 0-1
Protein : +1
Glukosa : (-)
Keton : +4
Eritrosit : 0-1
Epitel : (-)
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
8 Maret 2019
14
Gejala / tanda Skor
Nyeri berpindah ke kuadran kanan bawah 1
Anoreksia 1
Mual / muntah 1
Nyeri tekan di kuadran kanan bawah 2
Nyeri saat batuk / perkusi di kuadran kanan bawah 2
Demam 1
Leukositosis 1
Pergeseran differential count ke kiri -
T o t a l 9
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
8 Maret 2019
15
Tampak gambaran multiple air
fluid level dan dialtasi dan
penebalan sebagian dinding usus
halus.
Kesan : suspek obstruksi usus
halus disertai peritonitis
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
8 Maret 2019
16
• IVFD D5% 1/2NS (HS) : 18 gtt/m
• Inj. Ceftriaxon 2x750 mg
• Inj. Gentamisisn 1x130 mg
• Inj. Ranitidin 2x20mg
• Oral stop sementara
• NGT dekompresi
• Lingkar perut / 6 jam
• Konsul bagian Bedah  belum ada tanda – tanda
akut abdomen, belum ada penanganan khusus
dari bedah
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
9 Maret 2019
17
• Nyeri perut (+),NGT
hijau (+),perut
kembung (+)
KU : tampak sakit Kes : compos mentis
TD : 100/70 mmHg N : 98x/m R : 24x/m Sb : 36,5°C
BB: 18 kg TB : 110 cm  gizi baik
Kepala : conj. anemis (-), sklera ikterik (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-)
Cor : bising (-)
Pulmo : Sp. Bronkovesikuler, Rh -/-,
Wh -/-
Abdomen : cembung, tegang, bising usus ↓,
defans muskulare (-), nyeri tekan McBurney (+),
Rovsing’s sign (+), hepar dan lien sulit
dievaluasi. LP 57 cm
Ekstremitas : akral hangat, CRT ≤ 2”
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
9 Maret 2019
18
• IVFD D5% 1/2NS (HS) : 18 gtt/m
• Inj. Ceftriaxon 2x750 mg
• Inj. Gentamisisn 1x130 mg
• Inj. Ranitidin 2x20mg
• Oral stop sementara
• NGT dekompresi
• Lingkar perut / 6 jam
• Konsul bagian Bedah Anak CITO  pro laparatomi
CITO
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
9 Maret 2019 jam 13.50 wita
19
• Saat operasi didapatkan dilatasi usus halus, tampak apendiks perforasi
pada 1/3 medial, tampak pus ± 5 ml dengan tampak apendiks posisi
retrosekal dengan panjang 6 cm, diameter ± 1,5 cm, tampak area
dengan gangrene (+) dan hiperemis. Pada daerah gangrene mengalami
perforasi sehingga dilakukan laparotomi apendektomi.
• Pemeriksaan kultur pus
• Pemeriksaan patologi anatomi jaringan apendiks
• Pemeriksaan kultur darah.
• Pasien kemudian dirawat di ruang PICU.
Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus
10 Maret 2019
20
Hb : 12 g/dL
Ht : 33,9%
Leukosit : 14.100/L
Trombosit : 478.000/L
MCV : 77,9 fL
MCH : 27,6 pg
MCHC : 35,4 g/dL
Natrium : 135 mEq/L
Kalium : 3,81 mEq/L
Clorida : 94 mEq/L
CRP : 48 mg/L
Data dan Kondisi Penderita Saat Dijadikan Kasus Panjang
PICU, 12 Maret 2019
21
Keluhan : nyeri luka bekas operasi (+),
NGT hijau (+)
Status Antropometri
BB : 18 kg TB : 110 cm
Antara persentil 1 dan -1  Gizi baik
menurut kurva kurva Weight for Height for Girls 2 to 5 years (z-scores)
Data dan Kondisi Penderita Saat Dijadikan Kasus Panjang
PICU, 12 Maret 2019
22
KU : tampak sakit Kes : compos mentis
TD : 90/60 mmHg N : 88 x/m R : 20 x/m Sb : 36,5°C
Kepala : conj. anemis (-), sklera ikterik (-)
Thoraks : simetris, retraksi (-)
Cor : bising (-)
Pulmo : Sp. Bronkovesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : cembung, lemas, bising usus ↓, Hepar dan Lien sulit di
evaluasi . LP 57 cm
Ekstremitas : akral hangat, CRT ≤ 2”
Post laparotomi eksplorasi ec peritonitis ec apendisitis
perforasi (K35.2)
DIAGNOSIS
23
1. Rencana Kerja Tatalaksana
• Antibiotika
• Perawatan luka
2. Asuhan Nutrisi Pediatri
a. Status Gizi : baik
b. Kebutuhan nutrisi sesuai Recommended Dietary Allowance (RDA)
menurut usia tinggi untuk anak usia 4-6 tahun:
Kebutuhan Kalori : 90 kkal/kgBB = 1.620 kkal/hari
Kebutuhan Protein : 1,2 g/kgBB = 21,6 g/hari
Kebutuhan Lemak : 30% x 1.620 kkal = 486 kkal/hari
Kebutuhan Cairan : 90-110 ml/kgbb/hari =1.620-1.980 ml/hari
3. Cara pemberian : Parenteral.
4. Jenis makanan : Diberikan dalam bentuk TPN : aminofusin 5% dan ivelip 20%
5. Pemantauan dan evaluasi: Toleransi, reaksi simpang dan perubahan berat
badan
RENCANA PENGELOLAAN
24
3. Rencana Konseling
• Penyebab
• Perjalanan penyakit
• Perawatan
• Rencana pengobatan
• Prognosis
• Komplikasi
RENCANA PENGELOLAAN
25
4. Rencana Pemantauan
• Keadaan umum dan tanda - tanda vital.
• Berat badan perhari
• Asupan nutrisi, cairan dan kalori setiap hari
• Terapi, evaluasi respon terapi dan efek samping
• Kebersihan bagi pasien, orang tua / pengasuh,
perawat, tenaga medis
RENCANA PENGELOLAAN
26
5. Rencana Edukasi
• Penyakit yang diderita anak: penyebab, perjalanan
penyakit, perawatan, rencana pengobatan, prognosis
dan komplikasi
• Dampak terhadap kehidupan sosial anak karena
operasi
• Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
RENCANA PENGELOLAAN
27
1. Pemantauan tanda vital
2. Asuhan nutrisi dan tumbuh kembang
3. Perawatan kebersihan umum penderita
4. Pengawasan kebersihan orang tua / pengasuh,
perawat, tenaga medis
5. Monitor input dan output.
6. Dukungan mental ke orang tua.
ASUHAN KEPERAWATAN
28
•Ad Vitam : dubia ad bonam
•Ad Functionam : dubia ad bonam
•Ad Sanationam : dubia ad bonam
PROGNOSIS
29
30
BAGAN RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
31
Diagram Analisis Kasus
Int J Contemp Pediatr. Level of evidance 2b, rekomendasi B
Formos J Surg. Level of evidance 2b, rekomendasi B
Pediatr Surg Int. Level of evidance 1a, rekomendasi A
J Pediatr Surg. Level of evidance 2b, rekomendasi B
PEMBAHASAN
Apendisitis
Peradangan pada apendiks vermiformis
• Penyebab abdomen akut yang paling
sering pada anak maupun dewasa
• Kasus bedah emergensi yang paling
sering
32
• Pada semua kelompok usia : usia
prasekolah
• Hampir 1/3 anak dengan apendisitis akut
mengalami perforasi
• Angka apendektomi pada pediatrik
berkisar 10-50%.
PEMBAHASAN
Penyebab
hiperplasi limfoid
fekalit
striktur karena fibrosis
benda asing
33
penyumbatan lumen apendiks
neoplasma
cacing (Oxyuris vermikularis)
kongesti vaskular
iskemik nekrosis
perforasi
PEMBAHASAN
Apendisitis
34
24-36 jam
Pembentukan abses (2-3 hari)
Perforasi
Peritonitis Peradangan pada peritoneum
pelepasan cairan peradangan dan
bakteri ke rongga abdomen
Usia muda
Lokasi anatomis  ukuran
bertambah seiring umur
Kerentanan meningkat stelah
usia 2 tahun  hiperplasia
folikel limfoid
• Nyeri perut  berpindah ke
kuadran kanan bawah
• Mual & Muntah
• Demam
• Gejala ISPA
• Anoreksia
• Konstipasi
Pasien dengan gejala tidak khas
 misdiagnosis
• Suhu > 38.6°C
• Leukositosis > 14.000
• Gejala peritonitis
pada PF
Anamnesis Penderita ini :
• Nyeri Perut sejak 5 hari smrs, awalnya
di ulu hati  menyebar ke perut kanan
bawah
• Muntah sejak 4 hari
• Kembung
• BAB Cair 2 hari SMRS
LAMA GEJALA berhubungan dg
PERFORASI
• Suhu ↑ (38,1oC),
• Abdomen : Cembung, Tegang,
BU ↓, defans muskulare (-),
Nyeri tekan McBurney dan
Rovsing’s sign (+).
• RT : Sfingter cekat, Ampula
terisi, Mukosa licin, Nyeri pada
arah jam 12, Feses (-), Lendir (-),
Darah (-)
Roving’s
sign
Psoas
sign
Obturator
sign
Blumberg’s
sign
Nyeri pada
Cavum Douglas
Nyeri pada
pemeriksaan RT
Dunphy
sign
Defans muskular
Local*
Total Leukosit ↑ 15.000 sel/mm3 atau
Hitung Netrofil ↑ >10.000 sel/mm3
APENDISITIS PERFORASI :
Leukosit ↑, CRP ↑
Darah Lengkap tidak rutin
dilakukan pd PX klinis APP jelas
 membedakan APP, ISK atau Batu Ginjal
Pemeriksaan Penunjang Penderita:
• Darah Lengkap
• Hb 11,7 g/dL
• Ht 33,5%,
• Leukosit 11.500/L
• Trombosit 452.000/ L
• CRP 48 mg/L
• Urinalisis Lengkap (UL) : dbn
• Kultur Pus : Escherichia coli (+)
Urinalisis yg normal mempunyai
nilai diagnostik untuk APP
USG dan CT Scan  meningkatkan akurasi
& membantu diagnostik APP Akut
(menjadi protokol di negara maju)
BOF bisa membantu, tetapi
tidak bersifat diagnostik
• Skoliosis dextra (43%)
• Masa jaringan lunak (48%)
• Ileus lokal (35%)
• Obstruksi Usus (10%)
• Cairan bebas peritoneal (63%)
Sensitifitas 75-89%
Spesifistas 86-100%
53-100%
83-100%
USG CT Scan
Konvensional
X- Foto Abdomen 3 posisi :
• Gambaran Multiple Air Fluid Level (+)
• Dilatasi & Penebalan sebagian dinding usus halus (+)
 Kesan Susp. Obstruksi Usus Halus disertai Peritonitis
Pemeriksaan
Radiologis
Penderita
Gejala / tanda Skor
Nyeri saat batuk / perkusi di kuadran kanan bawah
Anoreksia
Demam > 38˚C
Mual / muntah
Nyeri tekan di kuadran kanan bawah
Leukositosis (>10.000/mm3)
Pergeseran ke kiri (> 75% neutrofilia)
Nyeri berpindah ke kuadran kanan bawah
2
1
1
1
2
1
1
1
PAS < 5 : Risiko rendah APP
PAS 6 – 8 : Sering dijumpai APP sederhana (harus Appendektomi)
PAS > 9 : Risiko tinggi APP komplikata. (9 harus Apendektomi)
Sensitivitas 85,71%
Spesifisitas 40%
Akurasi 86,95%
 untuk diagnosis
APP akut anak
&
paling dapat diandalkan
PAS  satu-satunya skor
khusus untuk anak usia 4-5 th
•  dignosis tertunda
•  Apendektomi tdk dilakukan
PAS pasien 9
SKORING
PAS
PASIEN
APP Perforasi yg
menyebabkan Peritonitis
 harus Laparatomi
Explorasi
PASIEN
• Penundaan apendektomi
 Abses / Perforasi
• Pembedahan APP + penyulit peritonitis
 Apendektomi melalui Laparotomi
APP  harus Apendektomi
• Dilatasi usus halus (+)
• APP perforasi 1/3 medial (+)
• Pus (+) ±5 ml
• Posisi Apendiks retrosekal P: 6 cm, diam. ±1,5 cm
• Area gangrene (+) dan hiperemis (+)  perforasi
 Laparotomi Apendektomi
• Jaringan Apendiks dengan fokus – fokus
jaringan nekrosis & banyak infitrasi sel
radang leukosit PMN
• Kesimpulan : APP Akut Supuratif
• spektrum luas & dapat
mengatasi bakteri Gram (-) &
(+), baik Aerob maupun
Anaerob
Antibiotik IV  harus segera diberikan
saat diagnosis APP ditegakkan
• membantu mengatasi bakteri
anaerob yang sering terjadi
sesudah pembedahan.
AB : harus dapat mengatasi bakteri Gram (-) & Anaerob
PASIEN
diberikan AB Ceftriaxone + Metronidazol pasca op
 diganti MEROPENEM
Pasien post Apendektomi harus dipuasakan
sampai fungsi sal. cerna kembali normal
• TUJUAN
Mengupayakan agar status gizi px segera
kembali normal  mempercepat proses
penyembuhan & meningkatkan daya tahan
tubuh pasien & memenuhi kebutuhan
nutrisi untuk mengganti kehilangan
• SYARAT
Memberikan makanan
secara bertahap
Cair  Saring
 Lunak  Biasa
Pemberian Diet Enteral / Parenteral harus sdh
dimulai dalam 24-48 jam post op.
DIET PASCA
BEDAH (DPB)*
I II III IV
PASIEN
• Nutrisi pasca bedah Parenteral : Aminofusin & Ivelip hr ke 1-4
• DPB I  Clear Water hr ke-5
• DPB II  Susu
• DPB III  Bubur saring, Susu & Biskuit Hr ke 6-7
• DPB IV  Bubur lunak hr ke-8
Prognosis Apendisitis Perforasi, tergantung
 Penggunaan antibiotik yang sesuai
 Daya tahan tubuh penderita
 Penyakit penyerta
 Komplikasi.
• Penelitian pada 47 anak, usia 7-13 tahun dg APP komplikasi
(perforasi, gangren dan massa)
• Waktu : Oktober 2014 – Oktober 2017
• Hasil :
• Gejala penyakit, jumlah leukosit, adanya fekolit merupakan indikator yang
mungkin menyebabkan apendisitis perforasi.
• 65% : Nyeri Perut selama >3 hari
• 50% : Total leukosit >15.000/mm3
• 32% : Fekolit terdapat pada 32% kasus
• 68% anak menjalani operasi laparatomi  Perforasi APP
merupakan penyebab tersering Peritonitis menyeluruh.
• Komplikasi post op
• Awal : ILO (15%), Lama Rawat (rata-rata 7,46 hr)
• Lambat : Obstruksi & Perlengketan (10% 6 mgg – 6 bln post op).
Pembedahan pd
APP perforasi
merupakan
tindakan aman
& layak dg tk
komplikasi dapat
diterima &
sebag. besar
dapat dikelola
secara
konservatif dg
prognosis yang
baik
(LoE 2b, rekomendasi B)
Penelitian Hung dkk pada 21.827 anak, usia 18 th
di Taiwan dengan APENDISITIS AKUT
Waktu : tahun 2007 - 2012
Hasil :
Perforasi Komplikasi post op
• Usia 6 th  51% 5%
• Usia 7-12 th  32% 2,4%
• Usia 13-18 th  24% 1,5%
p<0,0001 p<0,0001
(LoE 2b, rekomendasi B)
Komplikasi ABSES
INTRAABDOMINAL &
OBSTRUKSI USUS paling
tinggi pada anak usia
muda dan makin
menurun dengan
bertambahnya usia
Penelitian Dugan dkk43 pada 171 anak dengan APENDISITIS PERFORASI
Di bagi dalam 2 kelompok  Disertai Abses & Tanpa Abses yang
dilakukan Apendektomi Awal & Interval.
Hasil :
• Kelompok APP Perforasi Tanpa Abses yang dilakukan Apendektomi
Awal  secara signifikan mengurangi resiko
• Kejadian Sampingan (OR 0.28, 95% CI 0.1–0.77)
• MRS tidak direncanakan (OR 0.08, 95% CI 0.01–0.67)
• Total biaya
• Kelompok APP Perforasi dg Abses tidak ada perbedaan signifikan
antara yg dilakukan Apendektomi Awal dg Apendektomi Interval.
(LoE 1b, rekomendasi A)
Penelitian Church dkk44 pada 203 anak usia ≤ 18 tahun dg Apendisitis
Perforasi yang teridentifikasi,
Kriteria Inklusi : 94 pasien.
•  Op. Appendektomi Awal (n = 39)
•  Tidak dioperasi (n = 55)
Hasil :
• Total biaya perawatan selama 2 tahun secara signifikan lebih rendah pada
operasi Apendektomi Awal dibandingkan dengan yang tidak dilakukan
operasi ($19,300 ± 14,300 versus $26,000 ± 17,500; p=0.05)
• Lama rawat inap, Kunjungan klinik, Tindakan prosedur invasif &
Pemeriksaan Radiologis  lebih sedikit pada apendektomi awal
(LoE 2b, rekomendasi B)
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT LK 2 App.pptx

Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptxLaporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
NabilahHaptriani2
 
22 05-2015 zuh fixed
22 05-2015 zuh fixed22 05-2015 zuh fixed
22 05-2015 zuh fixed
dadupipa
 
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
AgungBudiLaksono7
 

Similar to PPT LK 2 App.pptx (20)

Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
 
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptxLapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
 
TUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptxTUTKLIN KDS.pptx
TUTKLIN KDS.pptx
 
CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptx
 
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptxLaporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
Laporan jaga 31 Maret 20211 april 2021.pptx
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
208548844 case-fix
208548844 case-fix208548844 case-fix
208548844 case-fix
 
file.pdf
file.pdffile.pdf
file.pdf
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
 
PPT luka bakar.pptx
PPT luka bakar.pptxPPT luka bakar.pptx
PPT luka bakar.pptx
 
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptxLaporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection Atypical Manifestations dengue virus infection
Atypical Manifestations dengue virus infection
 
127385992 case-diare
127385992 case-diare127385992 case-diare
127385992 case-diare
 
22 05-2015 zuh fixed
22 05-2015 zuh fixed22 05-2015 zuh fixed
22 05-2015 zuh fixed
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
 
Laporan Kasus Geriatri.pptx
Laporan Kasus Geriatri.pptxLaporan Kasus Geriatri.pptx
Laporan Kasus Geriatri.pptx
 
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptxCASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
CASE BP PERTUSIS SEPSIjjnjnS DR RITA.pptx
 
kasus sulit.ppt
kasus sulit.pptkasus sulit.ppt
kasus sulit.ppt
 
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
19 Oktober_Marasmus-Kwarshiokor_dr Yanuar.pptx
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 

Recently uploaded (20)

Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 

PPT LK 2 App.pptx

  • 1. PERITONITIS ec APENDISITIS PERFORASI PADA SEORANG ANAK LAPORAN KASUS Oleh : Yuke Nelwan Pembimbing : Dr. dr. Ari L. Runtunuwu, Sp.A(K) dr. Harsali F. Lampus, MHSM, SpBA 1
  • 3. Identitas AASK, ♀, usia 4 9/12 tahun Alamat : Perkamil Link. 5 MRS 8 Maret 2019 Rujukan RS. A 3 LAPORAN KASUS
  • 4. Riwayat Penyakit Sekarang • Rujukan dari RS. A dengan diagnosa suspek apendisitis perforasi dd/ ileus obstruksi • Nyeri perut sejak 5 hari SMRS, awalnya di ulu hati,menjalar ke kanan bawah • Demam sejak 5 hari SMRS • Muntah sejak 4 hari SMRS, frekuensi 5x/hari, berisi cairan dan sisa makanan, sejak 1 hari SMRS muntah hijau tidak menyemprot • Perut kembung sejak 1 hari SMRS • BAB cair 2 hari SMRS, frekuensi 8x/hari, darah (-), lendir (-), sejak 1 hari SMRS BAB (-) 4
  • 5. Riwayat Penyakit Keluarga Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga 5
  • 6. Silsilah Keluarga 6 Ayah 42 tahun, pegawai swasta Ibu 38 tahun, wiraswasta
  • 7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan 7 Ibu • ANC teratur di dokter spesialis kandungan dan kebidanan • Imunisasi TT 2x • Sehat Penderita • Lahir SC • BBL 3.200 gr, PBL 50 cm • Ditolong dokter spesialis kandungan dan kebidanan
  • 8. Riwayat Tumbuh Kembang Membalik : 3 bulan Tengkurap : 4 bulan Duduk : 7 bulan Merangkak : 8 bulan Berdiri : 9 bulan Berjalan : 12 bulan Berlari : 18 bulan Memanggil mama/ papa : 10 bulan Sudah bisa memakai baju, sepatu sendiri dan menyikat gigi sendiri Sudah bisa menghitung dan menulis namanya sendiri 8 Sesuai Usia
  • 9. Riwayat Pemberian Makan ASI : Lahir – 2 tahun PASI : 4 bulan - 24 bulan Bubur susu : 6 bulan - 7 bulan Bubur saring : 8 bulan - 9 bulan Bubur halus : 10 bulan – 12 bulan Nasi lembek : 12 bulan - 24 bulan Nasi & lauk pauk : 24 bulan - sekarang Riwayat Imunisasi BCG 1x dengan parut (+), Polio 3 kali, DPT 3 kali, Hepatitis B 3 kali, dan Campak 1 kali, MMR 1 kali 9
  • 10. Kebutuhan Asuh • Kebutuhan primer (sandang, pangan, papan), rekreasi dan olahraga 10 Kebutuhan Asah • Belajar dan bermain dengan teman sebaya, mudah bergaul, sekolah di PAUD Kebutuhan Asih • Kasih sayang dari kedua orang tua dan keluarga, orang tua menerima kondisi sakitnya
  • 11. • Rumah permanen atap seng, dinding beton, lantai keramik. Jumlah kamar 2. Dihuni oleh 4 orang yang terdiri dari 2 orang dewasa dan 2 orang anak. • Ventilasi dan pencahayaan rumah baik. • Kamar mandi dan WC terletak di dalam rumah. • Sumber penerangan listrik berasal dari PLN. • Sumber air minum berasal dari air kemasan isi ulang. • Penanganan sampah dengan cara dibuang Ayah : Pegawai swasta, Ibu : wiraswasta Biaya pengobatan ditanggung BPJS kelas 1 11 Keadaan Sosial Ekonomi dan Lingkungan Lingkungan baik (hygiene & sanitasi baik)
  • 12. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 8 Maret 2019 12 • Nyeri perut sejak 5 hari SMRS, demam, muntah (+), perut kembung • Rujukan RS. A KU : tampak sakit Kes : compos mentis TD : 100/70 mmHg N : 114x/m R : 24x/m Sb : 38,1°C BB: 18 kg TB : 110 cm  gizi baik Kepala : conj. anemis (-), sklera ikterik (-) Thoraks : simetris, retraksi (-) Cor : bising (-) Pulmo : Sp. Bronkovesikuler, Rh -/-, Wh -/- Abdomen : cembung, tegang, bising usus ↓, defans muskulare (-), nyeri tekan McBurney (+), Rovsing’s sign (+), Hepar dan Lien sulit dievaluasi Ekstremitas : akral hangat, CRT ≤ 2” Pemeriksaan RT : sfingter cekat, ampula terisi,mukosa licin, nyeri arah jam 12, Sarung tangan feses(+), darah (-), lendir (-)
  • 13. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 8 Maret 2019 13 Hb : 11,7 g/dL Ht : 33,5% Leukosit : 11.500/L Trombosit : 452.000/L MCV : 78,3 fL MCH : 27,3 pg MCHC : 34,9 g/dL Natrium : 134 mEq/L Kalium : 4,16 mEq/L Clorida : 90,5 mEq/L CRP : 48 mg/L Urinalisis Warna : kuning jernih Berat jenis : 1015 pH : 7 Leukosit : 0-1 Protein : +1 Glukosa : (-) Keton : +4 Eritrosit : 0-1 Epitel : (-)
  • 14. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 8 Maret 2019 14 Gejala / tanda Skor Nyeri berpindah ke kuadran kanan bawah 1 Anoreksia 1 Mual / muntah 1 Nyeri tekan di kuadran kanan bawah 2 Nyeri saat batuk / perkusi di kuadran kanan bawah 2 Demam 1 Leukositosis 1 Pergeseran differential count ke kiri - T o t a l 9
  • 15. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 8 Maret 2019 15 Tampak gambaran multiple air fluid level dan dialtasi dan penebalan sebagian dinding usus halus. Kesan : suspek obstruksi usus halus disertai peritonitis
  • 16. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 8 Maret 2019 16 • IVFD D5% 1/2NS (HS) : 18 gtt/m • Inj. Ceftriaxon 2x750 mg • Inj. Gentamisisn 1x130 mg • Inj. Ranitidin 2x20mg • Oral stop sementara • NGT dekompresi • Lingkar perut / 6 jam • Konsul bagian Bedah  belum ada tanda – tanda akut abdomen, belum ada penanganan khusus dari bedah
  • 17. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 9 Maret 2019 17 • Nyeri perut (+),NGT hijau (+),perut kembung (+) KU : tampak sakit Kes : compos mentis TD : 100/70 mmHg N : 98x/m R : 24x/m Sb : 36,5°C BB: 18 kg TB : 110 cm  gizi baik Kepala : conj. anemis (-), sklera ikterik (-) Thoraks : simetris, retraksi (-) Cor : bising (-) Pulmo : Sp. Bronkovesikuler, Rh -/-, Wh -/- Abdomen : cembung, tegang, bising usus ↓, defans muskulare (-), nyeri tekan McBurney (+), Rovsing’s sign (+), hepar dan lien sulit dievaluasi. LP 57 cm Ekstremitas : akral hangat, CRT ≤ 2”
  • 18. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 9 Maret 2019 18 • IVFD D5% 1/2NS (HS) : 18 gtt/m • Inj. Ceftriaxon 2x750 mg • Inj. Gentamisisn 1x130 mg • Inj. Ranitidin 2x20mg • Oral stop sementara • NGT dekompresi • Lingkar perut / 6 jam • Konsul bagian Bedah Anak CITO  pro laparatomi CITO
  • 19. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 9 Maret 2019 jam 13.50 wita 19 • Saat operasi didapatkan dilatasi usus halus, tampak apendiks perforasi pada 1/3 medial, tampak pus ± 5 ml dengan tampak apendiks posisi retrosekal dengan panjang 6 cm, diameter ± 1,5 cm, tampak area dengan gangrene (+) dan hiperemis. Pada daerah gangrene mengalami perforasi sehingga dilakukan laparotomi apendektomi. • Pemeriksaan kultur pus • Pemeriksaan patologi anatomi jaringan apendiks • Pemeriksaan kultur darah. • Pasien kemudian dirawat di ruang PICU.
  • 20. Ringkasan Catatan Medis Sebelum Dijadikan Kasus 10 Maret 2019 20 Hb : 12 g/dL Ht : 33,9% Leukosit : 14.100/L Trombosit : 478.000/L MCV : 77,9 fL MCH : 27,6 pg MCHC : 35,4 g/dL Natrium : 135 mEq/L Kalium : 3,81 mEq/L Clorida : 94 mEq/L CRP : 48 mg/L
  • 21. Data dan Kondisi Penderita Saat Dijadikan Kasus Panjang PICU, 12 Maret 2019 21 Keluhan : nyeri luka bekas operasi (+), NGT hijau (+) Status Antropometri BB : 18 kg TB : 110 cm Antara persentil 1 dan -1  Gizi baik menurut kurva kurva Weight for Height for Girls 2 to 5 years (z-scores)
  • 22. Data dan Kondisi Penderita Saat Dijadikan Kasus Panjang PICU, 12 Maret 2019 22 KU : tampak sakit Kes : compos mentis TD : 90/60 mmHg N : 88 x/m R : 20 x/m Sb : 36,5°C Kepala : conj. anemis (-), sklera ikterik (-) Thoraks : simetris, retraksi (-) Cor : bising (-) Pulmo : Sp. Bronkovesikuler, Rh -/-, Wh -/- Abdomen : cembung, lemas, bising usus ↓, Hepar dan Lien sulit di evaluasi . LP 57 cm Ekstremitas : akral hangat, CRT ≤ 2”
  • 23. Post laparotomi eksplorasi ec peritonitis ec apendisitis perforasi (K35.2) DIAGNOSIS 23
  • 24. 1. Rencana Kerja Tatalaksana • Antibiotika • Perawatan luka 2. Asuhan Nutrisi Pediatri a. Status Gizi : baik b. Kebutuhan nutrisi sesuai Recommended Dietary Allowance (RDA) menurut usia tinggi untuk anak usia 4-6 tahun: Kebutuhan Kalori : 90 kkal/kgBB = 1.620 kkal/hari Kebutuhan Protein : 1,2 g/kgBB = 21,6 g/hari Kebutuhan Lemak : 30% x 1.620 kkal = 486 kkal/hari Kebutuhan Cairan : 90-110 ml/kgbb/hari =1.620-1.980 ml/hari 3. Cara pemberian : Parenteral. 4. Jenis makanan : Diberikan dalam bentuk TPN : aminofusin 5% dan ivelip 20% 5. Pemantauan dan evaluasi: Toleransi, reaksi simpang dan perubahan berat badan RENCANA PENGELOLAAN 24
  • 25. 3. Rencana Konseling • Penyebab • Perjalanan penyakit • Perawatan • Rencana pengobatan • Prognosis • Komplikasi RENCANA PENGELOLAAN 25
  • 26. 4. Rencana Pemantauan • Keadaan umum dan tanda - tanda vital. • Berat badan perhari • Asupan nutrisi, cairan dan kalori setiap hari • Terapi, evaluasi respon terapi dan efek samping • Kebersihan bagi pasien, orang tua / pengasuh, perawat, tenaga medis RENCANA PENGELOLAAN 26
  • 27. 5. Rencana Edukasi • Penyakit yang diderita anak: penyebab, perjalanan penyakit, perawatan, rencana pengobatan, prognosis dan komplikasi • Dampak terhadap kehidupan sosial anak karena operasi • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan RENCANA PENGELOLAAN 27
  • 28. 1. Pemantauan tanda vital 2. Asuhan nutrisi dan tumbuh kembang 3. Perawatan kebersihan umum penderita 4. Pengawasan kebersihan orang tua / pengasuh, perawat, tenaga medis 5. Monitor input dan output. 6. Dukungan mental ke orang tua. ASUHAN KEPERAWATAN 28
  • 29. •Ad Vitam : dubia ad bonam •Ad Functionam : dubia ad bonam •Ad Sanationam : dubia ad bonam PROGNOSIS 29
  • 31. 31 Diagram Analisis Kasus Int J Contemp Pediatr. Level of evidance 2b, rekomendasi B Formos J Surg. Level of evidance 2b, rekomendasi B Pediatr Surg Int. Level of evidance 1a, rekomendasi A J Pediatr Surg. Level of evidance 2b, rekomendasi B
  • 32. PEMBAHASAN Apendisitis Peradangan pada apendiks vermiformis • Penyebab abdomen akut yang paling sering pada anak maupun dewasa • Kasus bedah emergensi yang paling sering 32 • Pada semua kelompok usia : usia prasekolah • Hampir 1/3 anak dengan apendisitis akut mengalami perforasi • Angka apendektomi pada pediatrik berkisar 10-50%.
  • 33. PEMBAHASAN Penyebab hiperplasi limfoid fekalit striktur karena fibrosis benda asing 33 penyumbatan lumen apendiks neoplasma cacing (Oxyuris vermikularis) kongesti vaskular iskemik nekrosis perforasi
  • 34. PEMBAHASAN Apendisitis 34 24-36 jam Pembentukan abses (2-3 hari) Perforasi Peritonitis Peradangan pada peritoneum pelepasan cairan peradangan dan bakteri ke rongga abdomen Usia muda
  • 35. Lokasi anatomis  ukuran bertambah seiring umur Kerentanan meningkat stelah usia 2 tahun  hiperplasia folikel limfoid • Nyeri perut  berpindah ke kuadran kanan bawah • Mual & Muntah • Demam • Gejala ISPA • Anoreksia • Konstipasi Pasien dengan gejala tidak khas  misdiagnosis
  • 36. • Suhu > 38.6°C • Leukositosis > 14.000 • Gejala peritonitis pada PF Anamnesis Penderita ini : • Nyeri Perut sejak 5 hari smrs, awalnya di ulu hati  menyebar ke perut kanan bawah • Muntah sejak 4 hari • Kembung • BAB Cair 2 hari SMRS LAMA GEJALA berhubungan dg PERFORASI
  • 37. • Suhu ↑ (38,1oC), • Abdomen : Cembung, Tegang, BU ↓, defans muskulare (-), Nyeri tekan McBurney dan Rovsing’s sign (+). • RT : Sfingter cekat, Ampula terisi, Mukosa licin, Nyeri pada arah jam 12, Feses (-), Lendir (-), Darah (-) Roving’s sign Psoas sign Obturator sign Blumberg’s sign Nyeri pada Cavum Douglas Nyeri pada pemeriksaan RT Dunphy sign Defans muskular Local*
  • 38. Total Leukosit ↑ 15.000 sel/mm3 atau Hitung Netrofil ↑ >10.000 sel/mm3 APENDISITIS PERFORASI : Leukosit ↑, CRP ↑ Darah Lengkap tidak rutin dilakukan pd PX klinis APP jelas  membedakan APP, ISK atau Batu Ginjal Pemeriksaan Penunjang Penderita: • Darah Lengkap • Hb 11,7 g/dL • Ht 33,5%, • Leukosit 11.500/L • Trombosit 452.000/ L • CRP 48 mg/L • Urinalisis Lengkap (UL) : dbn • Kultur Pus : Escherichia coli (+) Urinalisis yg normal mempunyai nilai diagnostik untuk APP
  • 39. USG dan CT Scan  meningkatkan akurasi & membantu diagnostik APP Akut (menjadi protokol di negara maju) BOF bisa membantu, tetapi tidak bersifat diagnostik • Skoliosis dextra (43%) • Masa jaringan lunak (48%) • Ileus lokal (35%) • Obstruksi Usus (10%) • Cairan bebas peritoneal (63%) Sensitifitas 75-89% Spesifistas 86-100% 53-100% 83-100% USG CT Scan Konvensional X- Foto Abdomen 3 posisi : • Gambaran Multiple Air Fluid Level (+) • Dilatasi & Penebalan sebagian dinding usus halus (+)  Kesan Susp. Obstruksi Usus Halus disertai Peritonitis Pemeriksaan Radiologis Penderita
  • 40. Gejala / tanda Skor Nyeri saat batuk / perkusi di kuadran kanan bawah Anoreksia Demam > 38˚C Mual / muntah Nyeri tekan di kuadran kanan bawah Leukositosis (>10.000/mm3) Pergeseran ke kiri (> 75% neutrofilia) Nyeri berpindah ke kuadran kanan bawah 2 1 1 1 2 1 1 1 PAS < 5 : Risiko rendah APP PAS 6 – 8 : Sering dijumpai APP sederhana (harus Appendektomi) PAS > 9 : Risiko tinggi APP komplikata. (9 harus Apendektomi) Sensitivitas 85,71% Spesifisitas 40% Akurasi 86,95%  untuk diagnosis APP akut anak & paling dapat diandalkan PAS  satu-satunya skor khusus untuk anak usia 4-5 th •  dignosis tertunda •  Apendektomi tdk dilakukan PAS pasien 9 SKORING PAS PASIEN
  • 41. APP Perforasi yg menyebabkan Peritonitis  harus Laparatomi Explorasi PASIEN • Penundaan apendektomi  Abses / Perforasi • Pembedahan APP + penyulit peritonitis  Apendektomi melalui Laparotomi APP  harus Apendektomi • Dilatasi usus halus (+) • APP perforasi 1/3 medial (+) • Pus (+) ±5 ml • Posisi Apendiks retrosekal P: 6 cm, diam. ±1,5 cm • Area gangrene (+) dan hiperemis (+)  perforasi  Laparotomi Apendektomi • Jaringan Apendiks dengan fokus – fokus jaringan nekrosis & banyak infitrasi sel radang leukosit PMN • Kesimpulan : APP Akut Supuratif
  • 42. • spektrum luas & dapat mengatasi bakteri Gram (-) & (+), baik Aerob maupun Anaerob Antibiotik IV  harus segera diberikan saat diagnosis APP ditegakkan • membantu mengatasi bakteri anaerob yang sering terjadi sesudah pembedahan. AB : harus dapat mengatasi bakteri Gram (-) & Anaerob PASIEN diberikan AB Ceftriaxone + Metronidazol pasca op  diganti MEROPENEM
  • 43. Pasien post Apendektomi harus dipuasakan sampai fungsi sal. cerna kembali normal • TUJUAN Mengupayakan agar status gizi px segera kembali normal  mempercepat proses penyembuhan & meningkatkan daya tahan tubuh pasien & memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mengganti kehilangan • SYARAT Memberikan makanan secara bertahap Cair  Saring  Lunak  Biasa Pemberian Diet Enteral / Parenteral harus sdh dimulai dalam 24-48 jam post op. DIET PASCA BEDAH (DPB)* I II III IV PASIEN • Nutrisi pasca bedah Parenteral : Aminofusin & Ivelip hr ke 1-4 • DPB I  Clear Water hr ke-5 • DPB II  Susu • DPB III  Bubur saring, Susu & Biskuit Hr ke 6-7 • DPB IV  Bubur lunak hr ke-8
  • 44. Prognosis Apendisitis Perforasi, tergantung  Penggunaan antibiotik yang sesuai  Daya tahan tubuh penderita  Penyakit penyerta  Komplikasi.
  • 45. • Penelitian pada 47 anak, usia 7-13 tahun dg APP komplikasi (perforasi, gangren dan massa) • Waktu : Oktober 2014 – Oktober 2017 • Hasil : • Gejala penyakit, jumlah leukosit, adanya fekolit merupakan indikator yang mungkin menyebabkan apendisitis perforasi. • 65% : Nyeri Perut selama >3 hari • 50% : Total leukosit >15.000/mm3 • 32% : Fekolit terdapat pada 32% kasus • 68% anak menjalani operasi laparatomi  Perforasi APP merupakan penyebab tersering Peritonitis menyeluruh. • Komplikasi post op • Awal : ILO (15%), Lama Rawat (rata-rata 7,46 hr) • Lambat : Obstruksi & Perlengketan (10% 6 mgg – 6 bln post op). Pembedahan pd APP perforasi merupakan tindakan aman & layak dg tk komplikasi dapat diterima & sebag. besar dapat dikelola secara konservatif dg prognosis yang baik (LoE 2b, rekomendasi B)
  • 46. Penelitian Hung dkk pada 21.827 anak, usia 18 th di Taiwan dengan APENDISITIS AKUT Waktu : tahun 2007 - 2012 Hasil : Perforasi Komplikasi post op • Usia 6 th  51% 5% • Usia 7-12 th  32% 2,4% • Usia 13-18 th  24% 1,5% p<0,0001 p<0,0001 (LoE 2b, rekomendasi B) Komplikasi ABSES INTRAABDOMINAL & OBSTRUKSI USUS paling tinggi pada anak usia muda dan makin menurun dengan bertambahnya usia
  • 47. Penelitian Dugan dkk43 pada 171 anak dengan APENDISITIS PERFORASI Di bagi dalam 2 kelompok  Disertai Abses & Tanpa Abses yang dilakukan Apendektomi Awal & Interval. Hasil : • Kelompok APP Perforasi Tanpa Abses yang dilakukan Apendektomi Awal  secara signifikan mengurangi resiko • Kejadian Sampingan (OR 0.28, 95% CI 0.1–0.77) • MRS tidak direncanakan (OR 0.08, 95% CI 0.01–0.67) • Total biaya • Kelompok APP Perforasi dg Abses tidak ada perbedaan signifikan antara yg dilakukan Apendektomi Awal dg Apendektomi Interval. (LoE 1b, rekomendasi A)
  • 48. Penelitian Church dkk44 pada 203 anak usia ≤ 18 tahun dg Apendisitis Perforasi yang teridentifikasi, Kriteria Inklusi : 94 pasien. •  Op. Appendektomi Awal (n = 39) •  Tidak dioperasi (n = 55) Hasil : • Total biaya perawatan selama 2 tahun secara signifikan lebih rendah pada operasi Apendektomi Awal dibandingkan dengan yang tidak dilakukan operasi ($19,300 ± 14,300 versus $26,000 ± 17,500; p=0.05) • Lama rawat inap, Kunjungan klinik, Tindakan prosedur invasif & Pemeriksaan Radiologis  lebih sedikit pada apendektomi awal (LoE 2b, rekomendasi B)