SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
PT Corelab Indonesia

SPECTROMETRIC OIL ANALYSIS PROGRAM

   • MELIHAT KEDALAM KOMPONEN
   MELALUI ANALISA PELUMAS UNTUK
   MENCEGAH KERUSAKAN DAN
   MENGHEMAT BIAYA PEMELIHARAAN
ANALOGI PEMERIKSAAN PELUMAS DAN
PEMERIKSAAN DARAH PADA MANUSIA

•   Pemeriksaan Darah   •   Pemeriksaan Pelumas
          Pasien                  Konsumen

          Dokter               Incoming Sample

       Laboratorium              Laboratorium


       Hasil analisa             Hasil analisa

        Diagnosa                    evaluasi

       pengobatan               Corrective action
LATAR BELAKANG :

 Dengan Spectometric Oil Analysis Program
 memungkinkan manajemen perusahaan untuk
 membuat rencana pemeliharaan peralatan
 sehingga dapat mengurangi biaya dengan cara
 mengetahui gejala keausan lebih awal
 Gambaran dari keadaan suatu komponen dan
 kemampuan ketahanan pelumas dapat dicapai
 melalui kombinasi antara Analisa Spectrometri dan
 Analisa fisik/ kimia pelumas.
MANFAAT :

   Mendeteksi keausan abnormal pada tingkat awal.
   Mengurangi kerusakan mesin pada waktu operasi.
   Merencanakan waktu perbaikan yang efisien.
   Mengidentifikasikan pemeliharaan yang tak
   lengkap/kurang lengkap dan kesalahan dari pihak
   operator.
   Mengetahui kelaikan untuk pemakaian pelumas
   yang lebih lama (Perpanjangan pemakaian
   pelumas).
GAMBARAN SPECTROMETRIC OIL ANALYSIS
      PROGRAM YANG EFEKTIF


 Tentukan sasaran yang utama
 Pilihlah laboratorium yang berkualitas dalam bidang
 Spectromtric Oil Analysis Program
 Jalur komunikasi yang jelas
 Gunakan data laboratorium sebaik mungkin
 Memberikan feed back yang tepat
 Mengukur biaya operasi secara efisien
METODOLOGI :



 PREPARASI          ANALISA                     REPORTING
                                     EVALUASI
  SAMPLE         LABORATORIUM                     DATA




         SPECTROMETRIC   ANALISA FISIK
METODE PENGAMBILAN SAMPEL PELUMAS


                     I. Pengambilan sampel
                     • Sampel yang tepat adalah
                        sampel yang homogen tidak
                        terjadi kontaminasi dan
                        jumlahnya tidak kurang dari 1
                        Botol SOAP
                     • Untuk mendapatkan sampel
                        yang homogen mesin perlu
                        dihidupkan dahulu 15 menit
                        kemudian baru dilakukan
                        sampling.

                     II. Pengisian Formulir SOAP
                         dengan benar dan lengkap
Pengambilan Sampel Pelumas Bekas

 •   Kondisi Pengambilan sampel :
      – Diambil saat mesin beroperasi atau langsung setelah mesin
        dimatikan.
      – Pada bagian dimana pelumas dalam kondisi mengalir.
      – Before & After filter/purifier (bila ingin mengetahui
        efektifitas filter/purifier).
      – Alas sampling bersih, bebas kontaminan.
      – Container sampel bersih
 •   Hindari sampling pelumas :
      – Saluran drain, jika terpaksa biarkan pelumas mengalir
        beberapa saat.
      – Dasar sump tank.
      – Pada saat topping up.
PENGISIAN FORMULIR SOAP


    Nama Perusahaan, Alamat lengkap
    Nama dan alamat Perusahaan/
    pelanggan., kontak person
    Data Model dan type Mesin, serial
    number, Total hrs, running hrs.
    Komponen
    Jenis bahan bakar
    Data pelumas yang digunakan (Merk
    dan type pelumas, kekentalan).
    Data – data spesifik lainnya.
PENGUJIAN FISIK & KIMIA PELUMAS BEKAS


   Propertis              Metoda
   • K.Viscosity          ASTM D – 445
   • Water content        ASTM D – 1744, D – 95
   • Total Acid Number    ASTM D – 644
   • Total Base Number    ASTM D – 2896
   • Wear Metal           AAS/ICP
   • Fuel dilution        ASTM D – 92
   • Jelaga               FTIR
   • Nitrasi & Oksidasi   FTIR
VISCOSITY
Kinematik Viskosity
Viskositas merupakan kecepatan alir dari pelumas pada temperatur yang
ditentukan. Dua hal yang perlu dicatat dalam melaporkan Kinematik
Viscosity yaitu Temperatur dan jumlah volume pelumas yang mengalir
melewati volume tertentu. Temperatur biasanya ditentukan pada 100 0
Celsius atau 210 0 Fahrenheit. Viscosity dilaporkan dalam centiStokes ( cSt)
. Viskositas diukur dengan alat Viskosimeter dengan metoda ASTM D 445.

        Penurunan viskositas             Kenaikan viskositas

  Kontaminasi bahan bakar cair           Kontaminasi padatan seperti soot
  Kontaminasi air yang tidak             Emulsi dengan air
  membentuk emulsi                       Degradasi / oksidasi pelumas
  Putusnya rantai polimer dari VI        Kesalahan penambahan pelumas
  improver
  Kesalahan penambahan pelumas
SOOT (JELAGA)
 – Dalam diesel engine padatan biasanya berupa soot / jelaga dari
   hasil pembakaran yang kurang sempurna. Dalam jumlah
   tertentu adanya soot normal saja karena dengan adanya aditive
   soot dibiarkan tersuspensi dalam pelumas. Biasanya soot ini
   ukurannya kurang dari satu Micron. Soot dapat terjadi karena :
        • Fuel – soot , karena air intake yang tersumbat
        • Kerusakan sprayer injektor ( Nozel yang tersumbat, dll)
        • Ring, valve guide, turbocharger atau supercharger seal
          yang telah cacat
        • Produk oksidasi pelumas atau fuel
        • Filter pelumas yang tersumbat
 – Alat yang digunakan untuk mengukur SOOT adalah FTIR
FLASH POINT

 Flash Point adalah temperatur terendah
 dimana minyak mengeluarkan uap yang
 akan tersulut ketika nyala api kecil secara
 periodik dilewatkan diatas permukaan
 minyak.
 Flash point diukur dengan menggunakan
 metoda ASTM D 92 dan ASTM D 93
TOTAL ACID NUMBER

 Total Acid Number (TAN)
 Secara sederhana TAN dinyatakan sebagai
 jumlah asam yang bertindak sebagai asam dalam
 pelumas. Ungkapan asam tidak perlu berkonotasi
 dengan senyawa korosif. Banyak senyawa
 termasuk oil aditive mempunyai nilai acid number.
 Metode yang digunakan ASTM D 974

 PENTING ! Kenaikan TAN pelumas yang telah
 dipakai dari nilai awal pelumas baru (yang tidak
 harus NOL) biasanya menunjukan adanya
 oksidasi atau kontaminasi oleh asam korosif
TOTAL BASE NUMBER

 Total Base Number (TBN)
 TBN merupakan jumlah senyawa basa (umumnya sebagai
 penetral asam) dalam pelumas.
 Senyawa – senyawa basa dalam pelumas baru dibutuhkan
 pada pelumas mesin dengan bahan bakar bersulfur tinggi
 untuk menetralisir senyawa asam yang terbentuk.
 Metode yang digunakan ASTM D – 2896

  PENTING ! TBN sangat diperhatikan pada pelumas engine.
  Sebagai aditive dalam pelumas untuk menetralkan asam -
  asam korosif yang terbentuk dalam crankcase sebagai suatu
  kejadian yang normal pada proses pembakaran.
FUEL / BAHAN BAKAR

– Kontaminasi bahan bakar diukur dalam % volume dari
  bahan bakar yang tidak terbakar yang terdapat dalam
  crankshaft. Diesel Fuel hanya terdapat dalam pelumas
  mesin diesel.
– Pada setiap Mesin Diesel akan terdapat bahan bakar dalam
  keadaan normal. Biasanya panas dari mesin akan
  menguapkan bagian yang mudah menguap dari bahan
  bakar dalam kecepatan yang seimbang. Jika keseimbangan
  tidak tercapai maka kemungkinan ada masalah dalam:
  injektor bocor, kegagalan karburasi, fuel pump, saluran
  yang bocor, ring yang cacat dll.
– Metoda yang digunakan untuk mengukur Fuel/Bahan Bakar
  dengan Flash Point Analysis ASTM - 93
WATER CONTENT

– Air biasanya terdapat dalam sistem tidak lebih dari 0.05
  % atau 500 ppm. Kadar air dapat ditentukan sampai 50
  ppm dengan metoda Karl Fisher. Kadar air yang rendah
  (kurang dari 0.1 %) dalam pelumas engine mungkin
  disebabkan oleh pengembunan, tapi kalau sudah lebih
  besar dari 0.2 % mungkin disebabkan oleh kebocoran
  bahan pendingin.
– Seringkali kita menemukan aditive bahan pendingin
  padahal airnya tidak ada. Ini dikarenakan air mudah
  menguap sedangkan logam yang terdapat dalam air akan
  tertinggal dalam pelumas .
– Metoda yang digunakan dengan ASTM D-1744.
EVALUASI
 •   Evaluasi merupakan bagian yang paling penting dari
     analisa pelumas.
 •   Hal - hal yang pelu diperhatikan dalam melakukan
     evaluasi :
      – Model mesin
      – Tipe Komponen
      – Lama pemakaian pelumas
      – Jenis Pelumas yang digunakan
 •   Analisa yang berkesinambungan akan menghasilkan
     historical data dari mesin yang digunakan.
 •   Historical data kemudian dijadikan sebagai batasan
     tingkat keausan minimum yang dijinkan untuk jenis
     mesin tersebut.
SPECTROMETRIC
1. Logam - logam keausan
  Hasil-hasil gesekan dua permukaan, Korosi dari
  komponen pada unit yang bersangkutan.
2. Logam - logam kontaminasi
  Hasil abrasi, debu, Contaminasi pada penyimpanan
  pelumas, pasir casting dari pabrik, logam bahan pendingin
3. Logam - logam additive
        Logam Keausan          Kontaminan         Logam Additive

      Besi                 Silikon/debu         Magnesium
      Kromium              Sodium (pendingin)   Kalsium
      Alumunium            Boron (pendingin)    Barium
      Tembaga                                   Pospor
      Timbal                                    Seng
      Perak
      Nikel
KESIMPULAN

•   SOAP merupakan salah satu perangkat dalam
    melakukan program pemeliharaan mesin
•   SOAP dapat digunakan untuk mendeteksi gejala akan
    timbulnya kerusakan secara dini.
•   SOAP dapat menghemat biaya pemeliharaan
•   SOAP dapat memperpanjang umur mesin, mengurangi
    konsumsi pelumas dan bbm
•   Kerja sama yang baik antara manajemen, operator
    dilapangan dan fihak laboratorium sangat penting guna
    keberhasilan SOAP

More Related Content

What's hot

1609 p1-p psp-kimia industri
1609 p1-p psp-kimia industri1609 p1-p psp-kimia industri
1609 p1-p psp-kimia industriWinarto Winartoap
 
Thesis Presentation
Thesis PresentationThesis Presentation
Thesis PresentationRizky Novara
 
Analisis parameter mutu
Analisis parameter mutuAnalisis parameter mutu
Analisis parameter mutuHenggar Dianto
 
1618 p1-p psp-kimia industri
1618 p1-p psp-kimia industri1618 p1-p psp-kimia industri
1618 p1-p psp-kimia industriWinarto Winartoap
 
Oil storakge tank
Oil storakge tankOil storakge tank
Oil storakge tankHendri Anur
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...Muhamad Imam Khairy
 
seminar firenda
seminar firendaseminar firenda
seminar firendafirenda
 
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEMHIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEMBagus Budiman
 
Supplier chemical boiler 0858-1354-1395
Supplier chemical boiler 0858-1354-1395Supplier chemical boiler 0858-1354-1395
Supplier chemical boiler 0858-1354-1395igoy nerazzurri
 
Presentasi pkl
Presentasi pklPresentasi pkl
Presentasi pklguszu
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Pipi Haqiqi
 
metode petrokimia
metode petrokimiametode petrokimia
metode petrokimiaebenezerskl
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...Muhamad Imam Khairy
 
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin UnhasMotor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin UnhasAlen Pepa
 

What's hot (19)

1609 p1-p psp-kimia industri
1609 p1-p psp-kimia industri1609 p1-p psp-kimia industri
1609 p1-p psp-kimia industri
 
Thesis Presentation
Thesis PresentationThesis Presentation
Thesis Presentation
 
Analisis parameter mutu
Analisis parameter mutuAnalisis parameter mutu
Analisis parameter mutu
 
1618 p1-p psp-kimia industri
1618 p1-p psp-kimia industri1618 p1-p psp-kimia industri
1618 p1-p psp-kimia industri
 
Oil storakge tank
Oil storakge tankOil storakge tank
Oil storakge tank
 
Stasiun pemurnian minyak 5
Stasiun pemurnian minyak 5Stasiun pemurnian minyak 5
Stasiun pemurnian minyak 5
 
Protap produk-jadi-fix
Protap produk-jadi-fixProtap produk-jadi-fix
Protap produk-jadi-fix
 
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
SNI 06-6989.25-2005 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 25: Cara Uji Kekeruha...
 
seminar firenda
seminar firendaseminar firenda
seminar firenda
 
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEMHIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
 
Supplier chemical boiler 0858-1354-1395
Supplier chemical boiler 0858-1354-1395Supplier chemical boiler 0858-1354-1395
Supplier chemical boiler 0858-1354-1395
 
Presentasi pkl
Presentasi pklPresentasi pkl
Presentasi pkl
 
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)
 
metode petrokimia
metode petrokimiametode petrokimia
metode petrokimia
 
10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu
 
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
SNI 19-7119.4-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 4: Cara Uji Kadar Timbal (Pb...
 
Aspal
 Aspal Aspal
Aspal
 
Boiler sop 20100217
Boiler sop 20100217Boiler sop 20100217
Boiler sop 20100217
 
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin UnhasMotor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
Motor Bakar - Peragaan Alat - Teknik Mesin Unhas
 

Viewers also liked

Whizol product cat 03 14
Whizol product cat 03 14Whizol product cat 03 14
Whizol product cat 03 14Eko Kiswanto
 
Optimized maspi pama april 2009 rev1 pomer point
Optimized maspi pama april 2009 rev1 pomer pointOptimized maspi pama april 2009 rev1 pomer point
Optimized maspi pama april 2009 rev1 pomer pointbocah666
 
Automatic Filling Drum
Automatic Filling Drum Automatic Filling Drum
Automatic Filling Drum Eko Kiswanto
 
Evonik driveline cost efficient 2013
Evonik driveline cost efficient 2013Evonik driveline cost efficient 2013
Evonik driveline cost efficient 2013Sam Cheng
 
09 lubrizol, jason chong
09   lubrizol, jason chong09   lubrizol, jason chong
09 lubrizol, jason chongbocah666
 
06 toyota manufacturing, eko rudianto
06   toyota manufacturing, eko rudianto06   toyota manufacturing, eko rudianto
06 toyota manufacturing, eko rudiantobocah666
 
Dasar Dasar Additive Pelumas
Dasar Dasar Additive PelumasDasar Dasar Additive Pelumas
Dasar Dasar Additive PelumasEko Kiswanto
 
Tribology data handbook
Tribology data handbookTribology data handbook
Tribology data handbookEko Kiswanto
 
Masalah grease
Masalah greaseMasalah grease
Masalah greasebocah666
 
Heavy duty diesel engine oil technology trends 重负荷柴油发动机油技术趋势 lubrizol
Heavy duty diesel engine oil technology trends 重负荷柴油发动机油技术趋势 lubrizolHeavy duty diesel engine oil technology trends 重负荷柴油发动机油技术趋势 lubrizol
Heavy duty diesel engine oil technology trends 重负荷柴油发动机油技术趋势 lubrizolSam Cheng
 
Brake Fluids DOT 3 (Material Safety Data Sheet)
Brake Fluids DOT 3 (Material Safety Data Sheet)Brake Fluids DOT 3 (Material Safety Data Sheet)
Brake Fluids DOT 3 (Material Safety Data Sheet)Eko Kiswanto
 

Viewers also liked (20)

003-LUBE-1115
003-LUBE-1115003-LUBE-1115
003-LUBE-1115
 
Whizol product cat 03 14
Whizol product cat 03 14Whizol product cat 03 14
Whizol product cat 03 14
 
1 shell
1 shell1 shell
1 shell
 
Super Hero
Super HeroSuper Hero
Super Hero
 
Liqtro industrial
Liqtro industrialLiqtro industrial
Liqtro industrial
 
Liqtro automotive
Liqtro automotiveLiqtro automotive
Liqtro automotive
 
Optimized maspi pama april 2009 rev1 pomer point
Optimized maspi pama april 2009 rev1 pomer pointOptimized maspi pama april 2009 rev1 pomer point
Optimized maspi pama april 2009 rev1 pomer point
 
Automatic Filling Drum
Automatic Filling Drum Automatic Filling Drum
Automatic Filling Drum
 
Evonik driveline cost efficient 2013
Evonik driveline cost efficient 2013Evonik driveline cost efficient 2013
Evonik driveline cost efficient 2013
 
09 lubrizol, jason chong
09   lubrizol, jason chong09   lubrizol, jason chong
09 lubrizol, jason chong
 
06 toyota manufacturing, eko rudianto
06   toyota manufacturing, eko rudianto06   toyota manufacturing, eko rudianto
06 toyota manufacturing, eko rudianto
 
Dasar Dasar Additive Pelumas
Dasar Dasar Additive PelumasDasar Dasar Additive Pelumas
Dasar Dasar Additive Pelumas
 
Tribology data handbook
Tribology data handbookTribology data handbook
Tribology data handbook
 
Api eolcs
Api eolcsApi eolcs
Api eolcs
 
Sni gemuk
Sni gemukSni gemuk
Sni gemuk
 
Yubase apps
Yubase appsYubase apps
Yubase apps
 
Asphalt brochure
Asphalt brochureAsphalt brochure
Asphalt brochure
 
Masalah grease
Masalah greaseMasalah grease
Masalah grease
 
Heavy duty diesel engine oil technology trends 重负荷柴油发动机油技术趋势 lubrizol
Heavy duty diesel engine oil technology trends 重负荷柴油发动机油技术趋势 lubrizolHeavy duty diesel engine oil technology trends 重负荷柴油发动机油技术趋势 lubrizol
Heavy duty diesel engine oil technology trends 重负荷柴油发动机油技术趋势 lubrizol
 
Brake Fluids DOT 3 (Material Safety Data Sheet)
Brake Fluids DOT 3 (Material Safety Data Sheet)Brake Fluids DOT 3 (Material Safety Data Sheet)
Brake Fluids DOT 3 (Material Safety Data Sheet)
 

Similar to 6 corelab

Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2dwi_dop19
 
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersamaDasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersamamulyadiwork
 
Makalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraanMakalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraaniyoes tobing
 
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di IndonesiaBerbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesiarus2win20
 
Pengenalan Minyak Lumas
Pengenalan Minyak LumasPengenalan Minyak Lumas
Pengenalan Minyak Lumasebenezerskl
 
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxsistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxabdulaziz9021
 
Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1bocah666
 
Elemen mesin (Bush)
Elemen mesin (Bush)Elemen mesin (Bush)
Elemen mesin (Bush)DYA_25
 
PPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptxPPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptxEgaAryaPangestu
 
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangSni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangAcong Kimia
 
M02 02.02-is
M02 02.02-isM02 02.02-is
M02 02.02-iskopaki87
 
5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor dieselWahyuIchsan4
 
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Advento Abdiel'Dc
 
Bahan bakar & pelumas daihatsu training center
Bahan bakar & pelumas daihatsu training centerBahan bakar & pelumas daihatsu training center
Bahan bakar & pelumas daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiEko Supriyadi
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiEko Supriyadi
 

Similar to 6 corelab (20)

380638268 oil-analysis-training
380638268 oil-analysis-training380638268 oil-analysis-training
380638268 oil-analysis-training
 
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
 
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersamaDasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
Dasar Filtrasi Lengkap untuk dipelajari bersama
 
Makalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraanMakalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraan
 
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di IndonesiaBerbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
Berbagi Pengetahuan Bahan Bakar Minyak di Indonesia
 
Pengenalan Minyak Lumas
Pengenalan Minyak LumasPengenalan Minyak Lumas
Pengenalan Minyak Lumas
 
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptxsistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
sistem pelumasan pada sepeda motor..pptx
 
Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1Materi diskusi ilmiah 1
Materi diskusi ilmiah 1
 
Elemen mesin (Bush)
Elemen mesin (Bush)Elemen mesin (Bush)
Elemen mesin (Bush)
 
PPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptxPPT LAPORAN PKL RU III.pptx
PPT LAPORAN PKL RU III.pptx
 
Inspeksi persentasi
Inspeksi persentasiInspeksi persentasi
Inspeksi persentasi
 
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buangSni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
Sni 09 7118.1-2005. emisi gas buang
 
M02 02.02-is
M02 02.02-isM02 02.02-is
M02 02.02-is
 
4_standardisasi-memberikan-nilai-tambah-bagi-perusahaan-pertamina
4_standardisasi-memberikan-nilai-tambah-bagi-perusahaan-pertamina4_standardisasi-memberikan-nilai-tambah-bagi-perusahaan-pertamina
4_standardisasi-memberikan-nilai-tambah-bagi-perusahaan-pertamina
 
PEMERIKSAAN VISUAL SISTEM GAS ASLI KENDERAAN
PEMERIKSAAN VISUAL SISTEM GAS ASLI KENDERAAN PEMERIKSAAN VISUAL SISTEM GAS ASLI KENDERAAN
PEMERIKSAAN VISUAL SISTEM GAS ASLI KENDERAAN
 
5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel5.sistem pelumasan motor diesel
5.sistem pelumasan motor diesel
 
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
 
Bahan bakar & pelumas daihatsu training center
Bahan bakar & pelumas daihatsu training centerBahan bakar & pelumas daihatsu training center
Bahan bakar & pelumas daihatsu training center
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisi
 
Bahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisiBahan bakar & pelumas guru revisi
Bahan bakar & pelumas guru revisi
 

More from bocah666

07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andikabocah666
 
07 ministry of esdm, evita legowo
07   ministry of esdm, evita legowo07   ministry of esdm, evita legowo
07 ministry of esdm, evita legowobocah666
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andikabocah666
 
08 ministry of esdm, evita legowo
08   ministry of esdm, evita legowo08   ministry of esdm, evita legowo
08 ministry of esdm, evita legowobocah666
 
05 toyota manufacturing, eko rudianto
05   toyota manufacturing, eko rudianto05   toyota manufacturing, eko rudianto
05 toyota manufacturing, eko rudiantobocah666
 
05 pertamina, yuttie nurianti
05   pertamina, yuttie nurianti05   pertamina, yuttie nurianti
05 pertamina, yuttie nuriantibocah666
 
06 meb, ibnu s andika
06   meb, ibnu s andika06   meb, ibnu s andika
06 meb, ibnu s andikabocah666
 
04 sk energy, j. rock lee
04   sk energy, j. rock lee04   sk energy, j. rock lee
04 sk energy, j. rock leebocah666
 
02 h.e. purnomo yusgiantoro
02   h.e. purnomo yusgiantoro02   h.e. purnomo yusgiantoro
02 h.e. purnomo yusgiantorobocah666
 
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmitabocah666
 
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01 welcoming remarks, sanusi wiradimajabocah666
 
3 gaikindo
3 gaikindo3 gaikindo
3 gaikindobocah666
 
2 itb tatang
2 itb tatang2 itb tatang
2 itb tatangbocah666
 
1 lubrizol
1 lubrizol1 lubrizol
1 lubrizolbocah666
 

More from bocah666 (20)

Api eolcs
Api eolcsApi eolcs
Api eolcs
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andika
 
07 ministry of esdm, evita legowo
07   ministry of esdm, evita legowo07   ministry of esdm, evita legowo
07 ministry of esdm, evita legowo
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andika
 
08 ministry of esdm, evita legowo
08   ministry of esdm, evita legowo08   ministry of esdm, evita legowo
08 ministry of esdm, evita legowo
 
05 toyota manufacturing, eko rudianto
05   toyota manufacturing, eko rudianto05   toyota manufacturing, eko rudianto
05 toyota manufacturing, eko rudianto
 
05 pertamina, yuttie nurianti
05   pertamina, yuttie nurianti05   pertamina, yuttie nurianti
05 pertamina, yuttie nurianti
 
06 meb, ibnu s andika
06   meb, ibnu s andika06   meb, ibnu s andika
06 meb, ibnu s andika
 
04 sk energy, j. rock lee
04   sk energy, j. rock lee04   sk energy, j. rock lee
04 sk energy, j. rock lee
 
02 h.e. purnomo yusgiantoro
02   h.e. purnomo yusgiantoro02   h.e. purnomo yusgiantoro
02 h.e. purnomo yusgiantoro
 
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
 
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
 
7 lemigas
7 lemigas7 lemigas
7 lemigas
 
5 pln
5 pln5 pln
5 pln
 
4 ciba
4 ciba4 ciba
4 ciba
 
3 gaikindo
3 gaikindo3 gaikindo
3 gaikindo
 
2 itb tatang
2 itb tatang2 itb tatang
2 itb tatang
 
3 itb
3 itb3 itb
3 itb
 
2 roh max
2 roh max2 roh max
2 roh max
 
1 lubrizol
1 lubrizol1 lubrizol
1 lubrizol
 

6 corelab

  • 1. PT Corelab Indonesia SPECTROMETRIC OIL ANALYSIS PROGRAM • MELIHAT KEDALAM KOMPONEN MELALUI ANALISA PELUMAS UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN DAN MENGHEMAT BIAYA PEMELIHARAAN
  • 2. ANALOGI PEMERIKSAAN PELUMAS DAN PEMERIKSAAN DARAH PADA MANUSIA • Pemeriksaan Darah • Pemeriksaan Pelumas Pasien Konsumen Dokter Incoming Sample Laboratorium Laboratorium Hasil analisa Hasil analisa Diagnosa evaluasi pengobatan Corrective action
  • 3. LATAR BELAKANG : Dengan Spectometric Oil Analysis Program memungkinkan manajemen perusahaan untuk membuat rencana pemeliharaan peralatan sehingga dapat mengurangi biaya dengan cara mengetahui gejala keausan lebih awal Gambaran dari keadaan suatu komponen dan kemampuan ketahanan pelumas dapat dicapai melalui kombinasi antara Analisa Spectrometri dan Analisa fisik/ kimia pelumas.
  • 4. MANFAAT : Mendeteksi keausan abnormal pada tingkat awal. Mengurangi kerusakan mesin pada waktu operasi. Merencanakan waktu perbaikan yang efisien. Mengidentifikasikan pemeliharaan yang tak lengkap/kurang lengkap dan kesalahan dari pihak operator. Mengetahui kelaikan untuk pemakaian pelumas yang lebih lama (Perpanjangan pemakaian pelumas).
  • 5. GAMBARAN SPECTROMETRIC OIL ANALYSIS PROGRAM YANG EFEKTIF Tentukan sasaran yang utama Pilihlah laboratorium yang berkualitas dalam bidang Spectromtric Oil Analysis Program Jalur komunikasi yang jelas Gunakan data laboratorium sebaik mungkin Memberikan feed back yang tepat Mengukur biaya operasi secara efisien
  • 6. METODOLOGI : PREPARASI ANALISA REPORTING EVALUASI SAMPLE LABORATORIUM DATA SPECTROMETRIC ANALISA FISIK
  • 7. METODE PENGAMBILAN SAMPEL PELUMAS I. Pengambilan sampel • Sampel yang tepat adalah sampel yang homogen tidak terjadi kontaminasi dan jumlahnya tidak kurang dari 1 Botol SOAP • Untuk mendapatkan sampel yang homogen mesin perlu dihidupkan dahulu 15 menit kemudian baru dilakukan sampling. II. Pengisian Formulir SOAP dengan benar dan lengkap
  • 8. Pengambilan Sampel Pelumas Bekas • Kondisi Pengambilan sampel : – Diambil saat mesin beroperasi atau langsung setelah mesin dimatikan. – Pada bagian dimana pelumas dalam kondisi mengalir. – Before & After filter/purifier (bila ingin mengetahui efektifitas filter/purifier). – Alas sampling bersih, bebas kontaminan. – Container sampel bersih • Hindari sampling pelumas : – Saluran drain, jika terpaksa biarkan pelumas mengalir beberapa saat. – Dasar sump tank. – Pada saat topping up.
  • 9. PENGISIAN FORMULIR SOAP Nama Perusahaan, Alamat lengkap Nama dan alamat Perusahaan/ pelanggan., kontak person Data Model dan type Mesin, serial number, Total hrs, running hrs. Komponen Jenis bahan bakar Data pelumas yang digunakan (Merk dan type pelumas, kekentalan). Data – data spesifik lainnya.
  • 10. PENGUJIAN FISIK & KIMIA PELUMAS BEKAS Propertis Metoda • K.Viscosity ASTM D – 445 • Water content ASTM D – 1744, D – 95 • Total Acid Number ASTM D – 644 • Total Base Number ASTM D – 2896 • Wear Metal AAS/ICP • Fuel dilution ASTM D – 92 • Jelaga FTIR • Nitrasi & Oksidasi FTIR
  • 11. VISCOSITY Kinematik Viskosity Viskositas merupakan kecepatan alir dari pelumas pada temperatur yang ditentukan. Dua hal yang perlu dicatat dalam melaporkan Kinematik Viscosity yaitu Temperatur dan jumlah volume pelumas yang mengalir melewati volume tertentu. Temperatur biasanya ditentukan pada 100 0 Celsius atau 210 0 Fahrenheit. Viscosity dilaporkan dalam centiStokes ( cSt) . Viskositas diukur dengan alat Viskosimeter dengan metoda ASTM D 445. Penurunan viskositas Kenaikan viskositas Kontaminasi bahan bakar cair Kontaminasi padatan seperti soot Kontaminasi air yang tidak Emulsi dengan air membentuk emulsi Degradasi / oksidasi pelumas Putusnya rantai polimer dari VI Kesalahan penambahan pelumas improver Kesalahan penambahan pelumas
  • 12. SOOT (JELAGA) – Dalam diesel engine padatan biasanya berupa soot / jelaga dari hasil pembakaran yang kurang sempurna. Dalam jumlah tertentu adanya soot normal saja karena dengan adanya aditive soot dibiarkan tersuspensi dalam pelumas. Biasanya soot ini ukurannya kurang dari satu Micron. Soot dapat terjadi karena : • Fuel – soot , karena air intake yang tersumbat • Kerusakan sprayer injektor ( Nozel yang tersumbat, dll) • Ring, valve guide, turbocharger atau supercharger seal yang telah cacat • Produk oksidasi pelumas atau fuel • Filter pelumas yang tersumbat – Alat yang digunakan untuk mengukur SOOT adalah FTIR
  • 13. FLASH POINT Flash Point adalah temperatur terendah dimana minyak mengeluarkan uap yang akan tersulut ketika nyala api kecil secara periodik dilewatkan diatas permukaan minyak. Flash point diukur dengan menggunakan metoda ASTM D 92 dan ASTM D 93
  • 14. TOTAL ACID NUMBER Total Acid Number (TAN) Secara sederhana TAN dinyatakan sebagai jumlah asam yang bertindak sebagai asam dalam pelumas. Ungkapan asam tidak perlu berkonotasi dengan senyawa korosif. Banyak senyawa termasuk oil aditive mempunyai nilai acid number. Metode yang digunakan ASTM D 974 PENTING ! Kenaikan TAN pelumas yang telah dipakai dari nilai awal pelumas baru (yang tidak harus NOL) biasanya menunjukan adanya oksidasi atau kontaminasi oleh asam korosif
  • 15. TOTAL BASE NUMBER Total Base Number (TBN) TBN merupakan jumlah senyawa basa (umumnya sebagai penetral asam) dalam pelumas. Senyawa – senyawa basa dalam pelumas baru dibutuhkan pada pelumas mesin dengan bahan bakar bersulfur tinggi untuk menetralisir senyawa asam yang terbentuk. Metode yang digunakan ASTM D – 2896 PENTING ! TBN sangat diperhatikan pada pelumas engine. Sebagai aditive dalam pelumas untuk menetralkan asam - asam korosif yang terbentuk dalam crankcase sebagai suatu kejadian yang normal pada proses pembakaran.
  • 16. FUEL / BAHAN BAKAR – Kontaminasi bahan bakar diukur dalam % volume dari bahan bakar yang tidak terbakar yang terdapat dalam crankshaft. Diesel Fuel hanya terdapat dalam pelumas mesin diesel. – Pada setiap Mesin Diesel akan terdapat bahan bakar dalam keadaan normal. Biasanya panas dari mesin akan menguapkan bagian yang mudah menguap dari bahan bakar dalam kecepatan yang seimbang. Jika keseimbangan tidak tercapai maka kemungkinan ada masalah dalam: injektor bocor, kegagalan karburasi, fuel pump, saluran yang bocor, ring yang cacat dll. – Metoda yang digunakan untuk mengukur Fuel/Bahan Bakar dengan Flash Point Analysis ASTM - 93
  • 17. WATER CONTENT – Air biasanya terdapat dalam sistem tidak lebih dari 0.05 % atau 500 ppm. Kadar air dapat ditentukan sampai 50 ppm dengan metoda Karl Fisher. Kadar air yang rendah (kurang dari 0.1 %) dalam pelumas engine mungkin disebabkan oleh pengembunan, tapi kalau sudah lebih besar dari 0.2 % mungkin disebabkan oleh kebocoran bahan pendingin. – Seringkali kita menemukan aditive bahan pendingin padahal airnya tidak ada. Ini dikarenakan air mudah menguap sedangkan logam yang terdapat dalam air akan tertinggal dalam pelumas . – Metoda yang digunakan dengan ASTM D-1744.
  • 18. EVALUASI • Evaluasi merupakan bagian yang paling penting dari analisa pelumas. • Hal - hal yang pelu diperhatikan dalam melakukan evaluasi : – Model mesin – Tipe Komponen – Lama pemakaian pelumas – Jenis Pelumas yang digunakan • Analisa yang berkesinambungan akan menghasilkan historical data dari mesin yang digunakan. • Historical data kemudian dijadikan sebagai batasan tingkat keausan minimum yang dijinkan untuk jenis mesin tersebut.
  • 19. SPECTROMETRIC 1. Logam - logam keausan Hasil-hasil gesekan dua permukaan, Korosi dari komponen pada unit yang bersangkutan. 2. Logam - logam kontaminasi Hasil abrasi, debu, Contaminasi pada penyimpanan pelumas, pasir casting dari pabrik, logam bahan pendingin 3. Logam - logam additive Logam Keausan Kontaminan Logam Additive Besi Silikon/debu Magnesium Kromium Sodium (pendingin) Kalsium Alumunium Boron (pendingin) Barium Tembaga Pospor Timbal Seng Perak Nikel
  • 20.
  • 21.
  • 22. KESIMPULAN • SOAP merupakan salah satu perangkat dalam melakukan program pemeliharaan mesin • SOAP dapat digunakan untuk mendeteksi gejala akan timbulnya kerusakan secara dini. • SOAP dapat menghemat biaya pemeliharaan • SOAP dapat memperpanjang umur mesin, mengurangi konsumsi pelumas dan bbm • Kerja sama yang baik antara manajemen, operator dilapangan dan fihak laboratorium sangat penting guna keberhasilan SOAP