SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1 |MAKALAH EVAPORASI
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis
ucakan kepada Allah SWT, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa
menyelesaikan sebuah makalah tentang alat evaporasi jenis “Forced Circulation of
Evaporation” Terimakasih kami ucapkan kepada orang tua kami yang telah
mendukung kami dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi nilai mata pelajaran
KK12 yang di bimbing oleh ibu Sri Marlina S.T. Selain itu kami juga bertujuan
untuk memberikan edukasi kepada teman – teman kami tentang alat evaporasi
jenis ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi
kita semua.
Bogor, 26 Januari 2014
Penulis
2 |MAKALAH EVAPORASI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................3
1.2 Definisi...................................................................................................3
1.3 Metode....................................................................................................4
1.4 Jenis........................................................................................................4
1.5 Pertimbangan Pemilihan Evaporator......................................................4
1.6 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Proses Evaporator .........................5
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................8
KESIMPULAN ............................................................................................8
KRITIK DAN SARAN ................................................................................8
3 |MAKALAH EVAPORASI
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam
dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin.
Evaporasi adalah salah satu kaedah utama dalam industri kimia
untuk memekatkan larutan yang encer. Pengertian umum dari evaporasi ini
adalah menghilangkan air dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam
tabung yang sesuai yang disebut evaporator. Evaporasi bertujuan
untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat
terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap
1.2 DEFINISI
Evaporasi dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaituevaporasi yang
berarti proses penguapan yang terjadi secara alami dan evaporasi yang
dimaknai proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam)
dalam suatu peralatan. Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan
daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas
dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan
steam. Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu
pemberian panas ke dalam cairan, pembentukan gelembung-gelembung (bubbles)
akibat uap, pemisahan uap dari cairan, dan mengkondensasikan uapnya.
Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke
dalam zat cair mendidih (Warren L. Mc Cabe, 1999).
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut
sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi.
Tujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari
zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam
kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan
pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat
cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitu pula, evaporasi berbeda
dengan distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun
uap itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat
itulah yang merupakan produk yang berharga dan uapnya biasanya
dikondensasikan dan dibuang.
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan banyak dipakai
dalam industri kimia dan mineral. Evaporasi merupakan proses pemekatan cairan
dengan memberikan panas pada cairan tersebut dengan menggunakan energi yang
intensif yaitu sejumlah uap sebagai sumber panas.Evaporator adalah alat yang
banyak digunakan dalam industri kimia untuk memekatkan suatu larutan.Terdapat
banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam industri kimia.
4 |MAKALAH EVAPORASI
1.3 METODE
Prinsip-prinsip Evaporasi
 Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair
menjadi uap
 Penguapan betujuan memisahkan pelarut (solvent) dari larutan sehingga
menghsilkan larutan yang lebih pekat
 Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas
untukk merekatkan cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi
dengan cara menguapkan pelarutnya, umumnya air dan cairan.
 Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berup cairan
pekat yang dapat dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada
pula cairan volatile sebagai hasil utama, misalnya selama pemulihan
pelarut.
1.4 JENIS
Evaporator dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Submerged combustion evaporator yang dipanaskan oleh api yang menyala
dibawah permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung melewati
cairan.
2. Direct fired evaporator adalah evaporator degan pengapian langsung dimana api
dan pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau
permukaan untuk memanaskan.
3. Steam heated evaporator adalah evaporator dengan pemanasan stero dimanauap
atau uap lain yang dapat dikondensasi adalah sumber panas dimana uap
terkondesasi di satu sisi dari permukaan pemanas dan panas ditransmisi lewat
dinding ke cairan mendidih.
Jenis-jenis utama evaporator tabung dengan pemasukan uap yang lazim
dipakai adalah:
1. Evaporator tabung horizontal
2. Evaporator.vertikal tabung panjang
a. Aliran ke atas (film-panjat)
b. Aliran ke bawah (film-jatuh)
c. Sirkulasi paksa
3. Evaporator film aduk
1.5 PERTIMBANGAN PEMILIHAN EVAPORATOR
1. Kontak panas harus tetap menjaga produk yang harus diuapkan
2. Pemeriksaan permukaan cukup mudah dengan membukan rak evaporator
3. Ekonomis dibuat bertingkat atau rekompressi termal/mekanis
4. Ukuran disesuaikan dengan kapsitas produksinya
5. Mudah pembersihan dan perawatannya
6. Mudah dioperasikan, suara tidak gaduh
7. Bahan pembuatannya cukup baik
5 |MAKALAH EVAPORASI
1.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
EVAPORATOR
1. Konsentrasi dalam cairan
Untuk liquida masuk evaporator dalam keadaan encer, juga semakin pekat
larutan, semakin tinggi pula titik didih larutan dan untuk ini harus diperhatikan
adanya kenaikan titik didih (KTD).
2. Kelatutan solute dalam larutan
a. Dengan demikian pekatnya larutan, maka konsentrasi solute makin
tinggi pula, sehingga btas hasil kali kelarutan dapat terlampaui yang akibatnya
terbentuk Kristal solute. Jika dengan adanya hal ini, dalam evaporasi harus
diperhatikan batas konsentrasi solute yang maksimal yang dapat dihasilkan oleh
proses evaporasi.
b. Pada umumnya, kelarutan suatu granul/solid makin besar dengan makin
tingginya suhu, sehingga pada waktu “drainage” dalam keadaan dingin dapat
terbentuk Kristal yang dalam hal ini dapat merusak evaporator. Jadi harus
diperhatikan suhu drainage.
c. Sensitifitas materi terhadap suhu dan lama pemanasan
Beberapa zat materi yang dipanaskan dalam evaporasi tidak tahan terhadap suhu
tinggi atau terhadap pemanasan yang terlalu alam. Misalnya bahan-bahan
biologis seperti susu, jus, bahan-bahan farmasi dan sebagainya. Jadi untuk zat-
zat semacam ini diperlukan suatu cara tertentu untuk mengurangi waktu
pemanasan dan suhu operasi.
d. Pembuataan buih dan percikan
Kadang-kadang beberapa zat, seperti larutan NaOH, “skim milk” dan beberapa
asam lemak akan menimbulkan buih, busa yang cukup banyak selama
penguapan disertai dengan percikan-percikan liquida yang tinggi. Buih/percikan
ini dapat terbawa oleh uap yang keluar dari evaporator dan akibatnya terjadi
kehilangan. Jadi harus diusahakan pencegahannya.
e. Pembentukan kerak
Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk kerak/endapan. Dengan
terbentuknya kerak ini akan mengurangi overall heat transfer coefficient, jadi
diusahakan konsentrasi/teknikevaporator yang tepat karena biaya pembersihan
kerak atau memakan waktu atau biaya.
6 |MAKALAH EVAPORASI
BAB II
PEMBAHASAN
Pembagian evaporasi telah dibahas secara ringkas pada bab sebelumnya.
Namun dalam makalah ini akan dibahas lebih spesifik mengenai Evaporator
Sirkulasi Paksa.
Pada evaporator jenis ini larutan dipompa melalui Heat Exchanger karena
adanya tekanan hidrostatik dari liquida sendiri maka mendidihnya larutan dalam
tube dapat dicegah dan larutan baru mendidih ini di dalam evaporator secara
flashing,dimana larutan yang mendidih tersebut bila terdapat entraitment dan buih
akan dipecahkan oleh deflector sehingga terjadi penetesan kembali. Letak Het
Exchanger bila didalam evaporator atau diluar evaporator yang sering dipakai
dipabrik-pabrik adalah Long Tube Evaporation dengan external heating karena
mudah dalam membersihkan,perbaikan,dan penggantian tube.
Macam – macam Forced Circulation Type of Evaporation
2. LTEFC Dengan Internal Heating Proces
Feed masuk,kemudian dipompa menuju tube-tube dan mengisinya hingga
hamper penuh. Steam dimasukkan pada pipa-pipa yang menyelubungi
pipa feed, sehingga membuat feed mendidih. Percikan-percikanb feed atau
uap yang masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh
deflector dan terjadi penetasan kembali,sedangkan uap yang bebas air
keluar melalui saluran vapor. Sedangkan cairan kental yang terbentuk jika
telah memenuhi syarat untuk keluar dikeluarkan melalui saluran thick
liquor,jika belum memenuhi syarat maka direcycle.
3. LTEFC Dengan External Heating Proces
Feed masuk kemudian dipompa menuju HE kemudian mendidih dan dimasukkan
kedalam evaporator (dengan cara tangensial untuk mempercepat pemisahan uap
air dan liquida). Uap air naik keatas dan liquida mengalir kebawah. Jika liquida
yang sudah cukup kental maka dikeluarkan melalui discharge. Jika belum
memenuhi syarat untuk keluar
maka direcycle kembali.
Evaporator sirkulasi paksa mempunyai bentuk seperti berikut :
Merupakan evaporator sirkulasi paksa dengan elemen pemanas yang
tersusun dan berada di dalam tabung terlihat dari gambar 1
7 |MAKALAH EVAPORASI
Evaporator sirkulasi paksa dengan elemen pemanas tersusun horizontal
dan berada di dalam tabung. Terlihat pada gambar 2.
Perbedaan Internal Heating dan External Heating
Internal :
♣ Pemeriharaan dan perbaikkan sukar
♣ Jarang dipakai
♣ Pemanasan terjadi didalam tabung
External :
♠ Pemeliharaan dan perbaikkan lebih mudah
♠ Lebih umum dipakai
♠ Pemanasan terjadi diluar tabung dan memakan tempat yang luas.
Kelebihan dan kekurangan evaporasi sirkulasi paksa
Kelebihan:
Dengan sirkulasi paksa ini larutan mempunyai daya hantar konveksi yang lebih
baik sehingga rasio penguapan besar, sedang waktu kontaknya singkat
(sekitar 3 detik) maka larutan yang peka terhadap panas pun dapat dipekatkan
dengan alat ini.
Kekurangan :
kadang–kadang mengandung padatan terlarut akibat percikan atau butiran cairan
yang terbawa aliran uap.
8 |MAKALAH EVAPORASI
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Evaporasi Sirkulasi Paksa merupakan jenis evaporasi yang menggunakan
pompa untuk melakukan sirkulasi. Cocok untuk mengevaporasi hasil yang kental.
KRITIK DAN SARAN
Kami sadar dalam malkalah kami masih banyak kekurangan untuk itu
kami memohon kritik dan saran dari bapak ibu pembaca sekalian agar kami lebih
terampil lagi dalam membuat makalah.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Agitated film evaporator
Agitated film evaporatorAgitated film evaporator
Agitated film evaporator
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
Evaporator apr 2013
Evaporator apr 2013Evaporator apr 2013
Evaporator apr 2013
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
Heat exchanger [ Alat Penukar Panas]
 
tangki berpengaduk
tangki berpengaduktangki berpengaduk
tangki berpengaduk
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
 
Filtrasi
FiltrasiFiltrasi
Filtrasi
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Rotary Drum Filter
Rotary Drum FilterRotary Drum Filter
Rotary Drum Filter
 
Laporan Sedimentasi
Laporan SedimentasiLaporan Sedimentasi
Laporan Sedimentasi
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Kp3 crystallization
Kp3 crystallizationKp3 crystallization
Kp3 crystallization
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 

Similar to Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)

Similar to Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa) (20)

EVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptxEVAPORASI_4_pptx.pptx
EVAPORASI_4_pptx.pptx
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 
Makalah destilasi kelompok 3
Makalah destilasi kelompok 3Makalah destilasi kelompok 3
Makalah destilasi kelompok 3
 
PPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara PanasPPT Ekstraksi Cara Panas
PPT Ekstraksi Cara Panas
 
Pt evaporasi
Pt evaporasiPt evaporasi
Pt evaporasi
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
pekerti.pptx
pekerti.pptxpekerti.pptx
pekerti.pptx
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdfBab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
Bab 3 - Tipe tipe dan metode operasi evaporator.pdf
 
SIFAT KOLIGATIF.docx
SIFAT KOLIGATIF.docxSIFAT KOLIGATIF.docx
SIFAT KOLIGATIF.docx
 
Ppt distilasi ari
Ppt distilasi ariPpt distilasi ari
Ppt distilasi ari
 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Evaporasi.pptx
Evaporasi.pptxEvaporasi.pptx
Evaporasi.pptx
 
EVAPORASI - NEW.ppt
EVAPORASI - NEW.pptEVAPORASI - NEW.ppt
EVAPORASI - NEW.ppt
 

Recently uploaded

Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 

Recently uploaded (6)

Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 

Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)

  • 1. 1 |MAKALAH EVAPORASI KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah SWT, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah tentang alat evaporasi jenis “Forced Circulation of Evaporation” Terimakasih kami ucapkan kepada orang tua kami yang telah mendukung kami dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi nilai mata pelajaran KK12 yang di bimbing oleh ibu Sri Marlina S.T. Selain itu kami juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada teman – teman kami tentang alat evaporasi jenis ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua. Bogor, 26 Januari 2014 Penulis
  • 2. 2 |MAKALAH EVAPORASI DAFTAR ISI Kata Pengantar .............................................................................................1 Daftar Isi.......................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................3 1.1 Latar Belakang .......................................................................................3 1.2 Definisi...................................................................................................3 1.3 Metode....................................................................................................4 1.4 Jenis........................................................................................................4 1.5 Pertimbangan Pemilihan Evaporator......................................................4 1.6 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Proses Evaporator .........................5 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................6 BAB III PENUTUP......................................................................................8 KESIMPULAN ............................................................................................8 KRITIK DAN SARAN ................................................................................8
  • 3. 3 |MAKALAH EVAPORASI BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Evaporasi adalah salah satu kaedah utama dalam industri kimia untuk memekatkan larutan yang encer. Pengertian umum dari evaporasi ini adalah menghilangkan air dari larutan dengan mendidihkan larutan di dalam tabung yang sesuai yang disebut evaporator. Evaporasi bertujuan untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap 1.2 DEFINISI Evaporasi dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaituevaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami dan evaporasi yang dimaknai proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan. Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu pemberian panas ke dalam cairan, pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, pemisahan uap dari cairan, dan mengkondensasikan uapnya. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih (Warren L. Mc Cabe, 1999). Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitu pula, evaporasi berbeda dengan distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun uap itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang merupakan produk yang berharga dan uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang. Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan banyak dipakai dalam industri kimia dan mineral. Evaporasi merupakan proses pemekatan cairan dengan memberikan panas pada cairan tersebut dengan menggunakan energi yang intensif yaitu sejumlah uap sebagai sumber panas.Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk memekatkan suatu larutan.Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam industri kimia.
  • 4. 4 |MAKALAH EVAPORASI 1.3 METODE Prinsip-prinsip Evaporasi  Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi uap  Penguapan betujuan memisahkan pelarut (solvent) dari larutan sehingga menghsilkan larutan yang lebih pekat  Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas untukk merekatkan cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi dengan cara menguapkan pelarutnya, umumnya air dan cairan.  Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berup cairan pekat yang dapat dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada pula cairan volatile sebagai hasil utama, misalnya selama pemulihan pelarut. 1.4 JENIS Evaporator dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Submerged combustion evaporator yang dipanaskan oleh api yang menyala dibawah permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan. 2. Direct fired evaporator adalah evaporator degan pengapian langsung dimana api dan pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau permukaan untuk memanaskan. 3. Steam heated evaporator adalah evaporator dengan pemanasan stero dimanauap atau uap lain yang dapat dikondensasi adalah sumber panas dimana uap terkondesasi di satu sisi dari permukaan pemanas dan panas ditransmisi lewat dinding ke cairan mendidih. Jenis-jenis utama evaporator tabung dengan pemasukan uap yang lazim dipakai adalah: 1. Evaporator tabung horizontal 2. Evaporator.vertikal tabung panjang a. Aliran ke atas (film-panjat) b. Aliran ke bawah (film-jatuh) c. Sirkulasi paksa 3. Evaporator film aduk 1.5 PERTIMBANGAN PEMILIHAN EVAPORATOR 1. Kontak panas harus tetap menjaga produk yang harus diuapkan 2. Pemeriksaan permukaan cukup mudah dengan membukan rak evaporator 3. Ekonomis dibuat bertingkat atau rekompressi termal/mekanis 4. Ukuran disesuaikan dengan kapsitas produksinya 5. Mudah pembersihan dan perawatannya 6. Mudah dioperasikan, suara tidak gaduh 7. Bahan pembuatannya cukup baik
  • 5. 5 |MAKALAH EVAPORASI 1.6 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES EVAPORATOR 1. Konsentrasi dalam cairan Untuk liquida masuk evaporator dalam keadaan encer, juga semakin pekat larutan, semakin tinggi pula titik didih larutan dan untuk ini harus diperhatikan adanya kenaikan titik didih (KTD). 2. Kelatutan solute dalam larutan a. Dengan demikian pekatnya larutan, maka konsentrasi solute makin tinggi pula, sehingga btas hasil kali kelarutan dapat terlampaui yang akibatnya terbentuk Kristal solute. Jika dengan adanya hal ini, dalam evaporasi harus diperhatikan batas konsentrasi solute yang maksimal yang dapat dihasilkan oleh proses evaporasi. b. Pada umumnya, kelarutan suatu granul/solid makin besar dengan makin tingginya suhu, sehingga pada waktu “drainage” dalam keadaan dingin dapat terbentuk Kristal yang dalam hal ini dapat merusak evaporator. Jadi harus diperhatikan suhu drainage. c. Sensitifitas materi terhadap suhu dan lama pemanasan Beberapa zat materi yang dipanaskan dalam evaporasi tidak tahan terhadap suhu tinggi atau terhadap pemanasan yang terlalu alam. Misalnya bahan-bahan biologis seperti susu, jus, bahan-bahan farmasi dan sebagainya. Jadi untuk zat- zat semacam ini diperlukan suatu cara tertentu untuk mengurangi waktu pemanasan dan suhu operasi. d. Pembuataan buih dan percikan Kadang-kadang beberapa zat, seperti larutan NaOH, “skim milk” dan beberapa asam lemak akan menimbulkan buih, busa yang cukup banyak selama penguapan disertai dengan percikan-percikan liquida yang tinggi. Buih/percikan ini dapat terbawa oleh uap yang keluar dari evaporator dan akibatnya terjadi kehilangan. Jadi harus diusahakan pencegahannya. e. Pembentukan kerak Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk kerak/endapan. Dengan terbentuknya kerak ini akan mengurangi overall heat transfer coefficient, jadi diusahakan konsentrasi/teknikevaporator yang tepat karena biaya pembersihan kerak atau memakan waktu atau biaya.
  • 6. 6 |MAKALAH EVAPORASI BAB II PEMBAHASAN Pembagian evaporasi telah dibahas secara ringkas pada bab sebelumnya. Namun dalam makalah ini akan dibahas lebih spesifik mengenai Evaporator Sirkulasi Paksa. Pada evaporator jenis ini larutan dipompa melalui Heat Exchanger karena adanya tekanan hidrostatik dari liquida sendiri maka mendidihnya larutan dalam tube dapat dicegah dan larutan baru mendidih ini di dalam evaporator secara flashing,dimana larutan yang mendidih tersebut bila terdapat entraitment dan buih akan dipecahkan oleh deflector sehingga terjadi penetesan kembali. Letak Het Exchanger bila didalam evaporator atau diluar evaporator yang sering dipakai dipabrik-pabrik adalah Long Tube Evaporation dengan external heating karena mudah dalam membersihkan,perbaikan,dan penggantian tube. Macam – macam Forced Circulation Type of Evaporation 2. LTEFC Dengan Internal Heating Proces Feed masuk,kemudian dipompa menuju tube-tube dan mengisinya hingga hamper penuh. Steam dimasukkan pada pipa-pipa yang menyelubungi pipa feed, sehingga membuat feed mendidih. Percikan-percikanb feed atau uap yang masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector dan terjadi penetasan kembali,sedangkan uap yang bebas air keluar melalui saluran vapor. Sedangkan cairan kental yang terbentuk jika telah memenuhi syarat untuk keluar dikeluarkan melalui saluran thick liquor,jika belum memenuhi syarat maka direcycle. 3. LTEFC Dengan External Heating Proces Feed masuk kemudian dipompa menuju HE kemudian mendidih dan dimasukkan kedalam evaporator (dengan cara tangensial untuk mempercepat pemisahan uap air dan liquida). Uap air naik keatas dan liquida mengalir kebawah. Jika liquida yang sudah cukup kental maka dikeluarkan melalui discharge. Jika belum memenuhi syarat untuk keluar maka direcycle kembali. Evaporator sirkulasi paksa mempunyai bentuk seperti berikut : Merupakan evaporator sirkulasi paksa dengan elemen pemanas yang tersusun dan berada di dalam tabung terlihat dari gambar 1
  • 7. 7 |MAKALAH EVAPORASI Evaporator sirkulasi paksa dengan elemen pemanas tersusun horizontal dan berada di dalam tabung. Terlihat pada gambar 2. Perbedaan Internal Heating dan External Heating Internal : ♣ Pemeriharaan dan perbaikkan sukar ♣ Jarang dipakai ♣ Pemanasan terjadi didalam tabung External : ♠ Pemeliharaan dan perbaikkan lebih mudah ♠ Lebih umum dipakai ♠ Pemanasan terjadi diluar tabung dan memakan tempat yang luas. Kelebihan dan kekurangan evaporasi sirkulasi paksa Kelebihan: Dengan sirkulasi paksa ini larutan mempunyai daya hantar konveksi yang lebih baik sehingga rasio penguapan besar, sedang waktu kontaknya singkat (sekitar 3 detik) maka larutan yang peka terhadap panas pun dapat dipekatkan dengan alat ini. Kekurangan : kadang–kadang mengandung padatan terlarut akibat percikan atau butiran cairan yang terbawa aliran uap.
  • 8. 8 |MAKALAH EVAPORASI BAB III PENUTUP KESIMPULAN Evaporasi Sirkulasi Paksa merupakan jenis evaporasi yang menggunakan pompa untuk melakukan sirkulasi. Cocok untuk mengevaporasi hasil yang kental. KRITIK DAN SARAN Kami sadar dalam malkalah kami masih banyak kekurangan untuk itu kami memohon kritik dan saran dari bapak ibu pembaca sekalian agar kami lebih terampil lagi dalam membuat makalah.