SlideShare a Scribd company logo
1 of 116
Download to read offline
MENTORING-36
(LEADERSHIP CHALLENGE)
BMF collections - 2015
i | P a g e
Table of Contents
PENDAHULUAN........................................................................................................ iii
KONSEP DAN PRAKTIK PEMIMPIN YANG DINAMIS SEBAGAI KEPEMIMPINAN
TELADAN................................................................................................................... 1
Resensi Buku 5 Teladan Kepemimpinan................................................. 32
Analisis Lima Praktik Kepemimpinan Teladan........................................................ 37
The Leadership Challenge....................................................................................... 49
Introduction: When People Are at Their Best as Leaders ...................................... 52
THE FIVE PRACTICES OF EXEMPLARY LEADERSHIP................................................. 57
Model the Way ................................................................................................... 58
Inspire a Shared Vision ....................................................................................... 59
Challenge the Process......................................................................................... 59
Enable Others to Act........................................................................................... 60
Encourage the Heart........................................................................................... 61
The Ten Commitments of Exemplary Leadership................................................... 62
The Five Practices Make a Difference..................................................................... 64
You Make a Difference ........................................................................................... 65
NOTES ..................................................................................................................... 65
LEVEL 5 LEADERSHIP – GOOD TO GREAT – JIM COLLINS........................................ 67
FIVE LEVELS OF LEADERSHIP – JOHN MAXWELL .................................................... 81
BERBAGAI GAMBAR LEADERSHIP........................................................................... 87
LEADERSHIP CHALLENGE (5 PRAKTEK KEPEMIMPINAN) ........................................ 98
Bagaimanakah KEPEMIMPINAN KRISTIANI itu? ................................................... 102
Kepemimpinan LEVEL 5. ....................................................................................... 105
Ciri Kepemimpinan Kristen ................................................................................... 108
PENUTUP .............................................................................................................. 110
ii | P a g e
iii | P a g e
PENDAHULUAN
Tuhan Yesus memberkati.
1 |LEADERSHIP CHALLENGE
KONSEP DAN PRAKTIK PEMIMPIN YANG DINAMIS
SEBAGAI KEPEMIMPINAN TELADAN
A. Menantang Proses
B. Mengilhami Wawasan Bersama
C. Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
D. Menjadi Penunjuk Jalan
E. Mendorong Hati
A. Pemimpin menantang proses
Mereka mencari kesempatan untuk mengubah status quo. Mereka
mencari cara yang inovatif untuk meningkatkan organisasi. Mereka
melakukan eksperimen dan mengambil resiko. Dan karena
pengambilan resiko melibatkan kesalahan dan kegagalan, pemimpin
menerima kekecewaan sebagai kesempatan belajar.
B. Pemimpin mengilhamkan wawasan bersama
Mereka secara pribadi meyakini bisa membuat perbedaan. Mereka
membayangkan masa depan, menciptakan bayangan yang ideal dan
unik tentang bisa menjadi apa masyarakat, keagenan, atau organisasi.
Melalui daya tarik dan bujukan, pemimpin mengajak orang lain dalam
impian. Mereka mengembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan
bersama dan membuat orang lain melihat kemungkinan masa depan
yang menarik.
C. Pemimpin memungkinkan orang lain bisa bertindak
Mereka mengajukan kerjasama dan membentuk tim yang bersemangat.
Mereka secara aktif melibatkan orang lain. Pemimpin memahami bahwa
rasa laing menghormati adalah usaha yang sangat baik; mereka
berusaha keras menciptakan suasana kepercayaan dan martabat
manusia. Mereka memperkuat orang lain dengan berbagai informasi
dan memberikan pilihan. Mereka memberikan kekuasaan, membuat
setiap orang merasa mampu dan berkuasa.
2 |LEADERSHIP CHALLENGE
D. Pemimpin menjadi penunjuk jalan
Mereka menciptakan standar keunggulan, dan kemudian memberikan
teladan untuk diikuti lain. Mereka menetapkan nilai-nilai tentang
bagaimana peserta, rekan kerja, dan pelanggan harus diperlakukan.
Karena perubahan yang rumit bisa membuat kewalahan dan mematikan
tindakan, pemimpin mencapai kemenangan-kemenangan kecil. Mereka
membongkar birokrasi, memasang papan tanda, dan menciptakan
kesempatan untuk kemenangan.
E. Pemimpin mendorong hati
Menyelesaikan banyak hal yang luar biasa dalam organisasi adalah
kerja keras. Untuk menjaga agar harapan dan tekad tetap hidup,
pemimpin menghargai sumbangan yang diberikan individu dalam
mendaki ke puncak. Dan karena setiap tim yang merebut kemenangan
perlu berbagi imbalan usaha, pemimpin merayakan keberhasilan.
Mereka membuat setiap orang merasa seperti pahlawan.
Lima praktek mendasar kepemimpinan teladan tersebut di atas, masing-
masing dijabarkan dalam dua komitmen :
SEPULUH
KOMITMEN
KEPEMIMPINAN
LATIHAN
KOMITMEN
A. Menjadi Contoh 1. Menemukan suara Anda dengan
memahami nilai pribadi Anda secara Jelas
2. Memberi contoh dengan menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai bersama
B. Menginspirasi Suatu Visi Bersama 3. Melihat masa depan dengan
membayangkan kemungkinan-
kemungkinan yang menggairahkan dan
yang menaikkan derajat.
4. Melibatkan orang lain dalam suatu visi bersama melalui ketertarikan pada aspirasi
bersama.
C. Menantang Prosesnya 5. Mencari peluang dengan mencari cara-
cara yang inovatif untuk mengubah,
bertumbuh, dan menjadi lebih baik.
6. Bereksperimen dan mengambil risiko dengan terus menghasilkan berbagai
kemenangan kecil dan belajar dari kesalahan.
3 |LEADERSHIP CHALLENGE
D. Memampukan Orang Lain untuk
Bertindak
7. Memupuk kerja sama dengan
memajukan tujuan bersama dan
membangun kepercayaan.
8. Memperkuat orang lain dengan membagi kekuasaan dan wewenang.
E. Membangkitkan Semangat 9. Mengakui kontribusi dengan
menunjukkan penghargaan atas
keunggulan individual
10. Merayakan nilai dan kemenangan dengan menciptakan semangat kebersamaan
KOMITMEN NOMOR 1
Mencari Kesempatan yang menantang untuk mengubah,
mengembangkan, membuat inovasi, dan meningkatkan.
Memperlakukan setiap tugas sebagai petualangan
Memperlakukan setiap tugas baru sebagai permulaan, bahkan
seandainya bukan.
Mempertanyakan status quo.
Menyuruh orang mencari gagasan
Memasukkan pengumpulan gagasan ke dalam agenda Anda
Pergi keluar dan menemukan sesuatu yang perlu diperbaiki.
Menugaskan orang ke kesempatan
Memperbaharui tim Anda
Menambahkan petualangan dan kesenangan kepada pekerja setiap
orang.
Mengambil les; mempelajari keahlian baru
KOMITMEN NOMOR 2
Melakukan Eksperimen, Mengambil Risiko, dan Belajar dari Kesalahan
yang Menyertainya
Menetapkan eksperimen kecil
Membuatnya aman bagi orang lain untuk melakukan eksperimen
Menyingkirkan tindakan memadamkan kebakaran
Bekerja bahkan dengan gagasan yang mula-mula kedengaran aneh
Menghargai pengambilan resiko
Melakukan debriefing tentang setiap kegagalan seperti setiap
sukses
Memberikan teladan pengambilan risiko
Mendorong pemikiran kemungkinan
Memaksimalkan kesempatan untuk pilihan
Membuat pakaian dan jabatan resmi sebagai pilihan
4 |LEADERSHIP CHALLENGE
KOMITMEN NOMOR 3
Membayangkan Masa Depan Yang Meningkatkan Semangat dan
Memuliakan
Memikirkan lebih dulu masa lalu Anda
Menetapkan apa yang Anda inginkan
Menulis artikel tentang bagaimana Anda membuat perbedaan
Menulis pernyataan wawasan singkat
Bertindak berdasarkan intuisi Anda
Menguji pengandaian Anda
Menjadi pakar masa depan
Berlatih dengan visualisasi dan pengukuhan
KOMITMEN NOMOR 4
Mengajak Orang Lain dalam Wawasan Bersama dengan Menghimbau
Nilai-nilai, Perhatian, Harapan, dan Impian Mereka
Mengenali peserta Anda
Menemukan satu landasan bersama
Mengembangkan kecakapan antar pribadi Anda
Menghembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan Anda
Bicara secara positif
Bicara dari hati sanubari
Membuat apa yang tidak nyata menjadi nyata
Mendengar lebih dulu …. dan sering
KOMITMEN NOMOR 5
Menganjurkan Kerjasama dengan Mengemukakan Tujuan yang Penuh
Kerjasama dan Membina Kepercayaan
Selalu mengatakan kita
Meningkatkan interaksi
Berfokus pada perolehan, bukan kehilangan
Membuat daftar alat pembayaran alternatif
Membentuk kemitraan perencanaan dan pemecahan masalah
Melakukan pemeriksaan kerjasama
Berjalan lebih dulu
KOMITMEN NOMOR 6
Memperkuat Orang dengan Memberikan Kekuasaan,
Menyediakan Pilihan, Mengembangkan Kecakapan,
Memberikan Tugas Penting, dan Menawarkan
5 |LEADERSHIP CHALLENGE
Dukungan yang Kelihatan
Meningkatkan pengembalian dari luas lantai Anda
Memperbesar lingkup pengaruh orang lain
Memastikan bahwa tugas yang didelegasikan relevan
Mendidik, mendidik, mendidik.
Melangsungkan pertemuan besar Anda sendiri.
Membuat hubungan.
Menjadinkan orang lain pahlawan
KOMITMEN NOMOR 7
Memberikan Teladan dengan Berprilaku
Dengan Cara yang Konsisten dengan wawasan bersama
Melihat ke dalam cermin
Menulis kredo kepemimpinan Anda
Menulis pujian pribadi dan pujian kepada organisasi Anda
Membuka dialog tentang nilai-nilai pribadi dan bersama
Memeriksa tindakan Anda
Bertukar tempat
Bersikap dramatis
Menceritakan kisah tentang saat untuk memberikan pelajaran.
KOMITMEN NOMOR 8
Mencapai Kemenangan Kecil Yang Meningkatkan Kemajuan
Yang Konsisten dan Membina Komitmen
Mengambilnya secara pribadi
Membuat rencana
Menciptakan Model
Memecah-mecah dan menurunkan
Mengimbau sukarelawan
Menggunakan papan pengumuman
Menjual keuntungan
Mengajak orang lain makan malam (atau makan pagi).
KOMITMEN NOMOR 9
Menghargai Sumbangan Individu Kepada Keberhasilan
Setiap Proyek
Bersifat kreatif tentang imbalan dan penghargaan serta
memberikanya secara pribadi
Memberikan penghargaan dimuka umum
6 |LEADERSHIP CHALLENGE
Merancang imbalan dan penghargaan sistem peran serta
Memberikan umpan balik sambil jalan
Menciptakan pygmalion
Menemukan orang yang banyak hal dengan benar.
Melatih
KOMITMEN NOMOR 10
Merayakan Keberhasilan Tim Secara Teratur
Menjadwalkan perayaan
Menjadi pemandu sorak dengan cara Anda
Menjadi bagian regu pemandu sorak
Bersenang-senang
Menetapkan jaringan sosial Anda … dan mendukungnya
Tetap mencintai
Merencanakan perayaan sekarang juga
Tujuan Tantangan Kepemimpinan adalah untuk membantu manajer
maupun individu dalam meningkatkan kemampuan memimpin
menyelesaikan masalah yang sangat rumit.
Pertanyaan untuk peningkatan kemampuan kepemimpinan :
 Apa kekuatan dan kelemahan saya sebagai pemimpin ?
 Dimana saya perlu meningkatkan kemampuan kepemimpinan saya ?
 Apa yang diperlukan untuk mengenali kesempatan dan
menempatkan risiko dalam perpektifnya ?
 Bagaimana cara saya bisa mengilhami dan memotivasi orang lain ke
arah tujuan bersama ?
 Keahlian apa yang diperlukan untuk membina tim yang padu dan
bersemangat ?
 Apa sumber keyakinan diri yang diperlukan untuk memimpin orang
lain ?
 Bagaimana cara saya bisa memasukan lebih banyak suka cita dan
kegembiraan ke dalam usaha kami
7 |LEADERSHIP CHALLENGE
Rumus Nilai Mutu MCH = MPT + KMT + KPN
MCH : Mutu cara hidup
MPT : Mutu pribadi total
KMT : Kendali mutu total
KPN : Kepemimpinan
“Mutu adalah cara hidup” yang dihasilkan dari “mutu pribadi totaL”
ditambah “kendalIi mutu total” ditambah “kepemimpinan”.
“pemimpin belajar dengan memimpin, dan memimpin belajar yang
paling baik dengan memimpin yang menghadapi rintangan”.
“Dengan perkataan lain, pemimpin adalah pelajar. Mereka belajar dari
kegagalan dan dari keberhasilannya”.
Impian besar tidak menjadi realita penting melalui tindakan satu
pemimpin. Kepemimpinan adalah upaya tim.
Kepemimpinan adalah hubungan, yang berdasarkan kepercayaan dan
keyakinan. Tanpa kepercayaan dan keyakinan, orang tidak mengambil
risiko. Tanpa risiko tidak ada perubahan. Tanpa perubahan, oraganisasi
dan gerakan mati.
Ciri Khas Pemimpin yang Dikagumi :
1. Jujur
2. Memandang kedepan
3. Memberikan inspirasi
4. Cakap
5. Berpikir adil
6. Mau memberikan dukungan
7. Berpikir luas
8. Cerdas
9. Lugas
10. Bisa diandalkan
11. Berani
12. Mau bekerjasama
13. Punya imajinasi
14. Peduli
15. Bertekad kuat
16. Dewasa
17. Ambisius
18. Setia
8 |LEADERSHIP CHALLENGE
19. Bisa mengendalikan diri
20. Mandiri
Dari 20 ciri tersebut di atas, mayoritas semua mengagumi dan bersedia
mengikuti kepemimpinan yang bercirikan :
 Jujur
 Memandang ke depan
 Memberikan inspirasi
 Cakap
Ciri-ciri Manajer yang memiliki kredibilitas tinggi :
 Bangga mengatakankepada orang lain bahwa mereka bagian dari
organisasi
 Memiliki rasa semangat tim yang kuat
 Memandang nilai-nilai pribadi mereka konsisten dengan nilai-nilai
organisasi
 Merasa berhubungan dan berkomitmen dengan organisasi
 Punya rasa pemilikan dalam organisasi.
Ciri-ciri Manajer yang mempunyai kridibilitas rendah :
 Berproduksi hanya kalau diawasi dengan cermat
 Dimotivasi terutama oleh uang
 Mengatakan hal-hal yang baik tentang organisasi di muka umum
tetapi mencela secara pribadi.
 Mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain kalau organisasi
mengalami masalah.
 Merasa tidak diberi dukungan dan penghargaan.
Kepemimpinan adalah seni memobilisasi orang lain supaya ingin
berjuang mengejar aspirasi bersama.
Kepemimpinan adalah membuat orang melihat melampaui deskripsi
kerja mereka untuk menemukan cara meningkatkan dan menantang
proses. (Maureen Fries)
Kata pemimpin, pada akarnya berarti “pergi, melancong, menuntun”.
Kepemimpinan adalah perasaan kinestetik, rasa akan gerakan.
Pemimpin “berjalan lebih dulu”. Mereka adalah pelopor.
Asal akar manage (mengurus) adalah kata yang berarti “tangan”. Pada
intinya, melakukan manajemen adalah “menangani” banyak hal, tentang
9 |LEADERSHIP CHALLENGE
memelihara keteraturan dan organisasidan pengendalian. Perbedaan
penting manajemen dan kepemimpinan tercermin dalam makna akar
kedua kata ini – perbedaan antara apa artinya menangani banyak hal
dan apa artinya pergi ke suatu tempat.
Pemimpin tuntutan dari pelanggan :
 Membangkitkan motivasi intrinsik
 Menyeimbangkan paradoks rutinitas
 Menggunakan wawasan luar, melihat keluar untuk mendapatkan
rangsangan dan informasi.
Teknik supaya pemimpin bisa melakukan unjuk kerja yang terbaik
secara pribadi, mereka harus
 Pecaya bahwa proyek memerlukan penggunaan keahlian dan bakat
sepenuhnya.
 Mengalami proyek itu sendiri sebagai hal yang menyenangkan dan
menantang.
Dan kalau pemimpin ingin mendapatkan apa yang terbaik dari orang
lain harus
 Mencari atau menciptakan kesempatan bagi anak buah untuk
mengalahkan kinerja mereka sendiri.
 Menemukan kesempatan bagi anak buah untuk memecahkan
masalah, membuat penemuan, menjelajahi medan baru, mencapai
tujuan yang sulit, atau memikirkan cara berurusan dengan suatu
ancaman luar.
 Menjadikan pekerjaan menyenangkan secara bertanggung jawab.
Pemimpin harus mengetahui kemampuan peserta mereka. Mereka
harus
 Mengetahui apa yang bisa dilakukan orang lain
 Mengenali apa yang dipandang orang lain menantang secara pribadi.
Semua pemimpin teladan:
 Belajar dari kesalahan (dan mendorong orang lain melakukan hal yag
sama)
 Meningkatkan ketangguhan dan mendukung pengambilan risiko
 Membuat sesuatu terjadi
Ciri-ciri Ketangguhan Psikologi Pemimpin :
 Mereka berkomitmen berbagai bagian dalam kehidupan mereka
10 |LEADERSHIP CHALLENGE
 Mereka mempunyai rasa akan pengendalian atas hal-hal yang terjadi
dalam kehidupan mereka.
 Mereka mengalami perubahan sebagai tantangan positif.
Orang dengan sikap yang tangguh menghadapi stres dalam kehidupan
 Mereka memandang peristiwanya menarik
 Mereka merasa bisamempengaruhi hasilnya
 Mereka memandangnya sebagai kesempatan untuk pengembangan
Tiga hal untuk menciptakan iklim yang mengembangkan ketangguhan
terhadap stress :
 Membina komitmen dengan menawarkan lebih banyak imbalan
daripada hukuman.
 Membinarasa pengendalian dengan memilih tugas yang menantang,
tetapi dalam tingkat keahlian orang itu.
 Membina sikap menantang dengan mendorong orang memandang
perubahan sebagai hal yang penuh kemungkinan.
KOMITMEN NOMOR 1
Mencari Kesempatan yang menantang untuk mengubah,
mengembangkan, membuat inovasi, dan meningkatkan.
Memperlakukan setiap tugas sebagai petualangan
Memperlakukan setiap tugas baru sebagai permulaan, bahkan
seandainya bukan.
Meskipun Anda memegang tugas selama kurun waktu yang lama,
perlakukan hari ini seakan-akan merupakan hari pertama. Pikirkanlah
Tugas kepemimpinan anda sebagai petualangan yang memberikan
semangat hidup.
Mempertanyakan status quo.
Membuat catatan semua praktek kegiatan dalam organisasi. Beberapa
praktek kegiatan dan kebijaksanaan standar sangat penting bagi
kepastian produktivitas dan mutu.
Menyuruh orang mencari gagasan
Komunikasi ekstern dan intern merupakan kunci menuju inovasi, untuk
mencari cara mengumpulkan saran dan inovasi dari orang lain.
Memasukkan pengumpulan gagasan ke dalam agenda Anda
Jadikanlah pengumpulan gagasan merupakan bagian dari jadwal
harian, mingguan, dan bulanan.
11 |LEADERSHIP CHALLENGE
Pergi keluar dan menemukan sesuatu yang perlu di perbaiki.
Setiap organisasi selalu memerlukan perbaikan, oleh karena itu perlu
menemukan sesuatu yang perlu diperbaiki.
Menugaskan orang ke kesempatan
Organisasi menugaskan kepada orang yang kinerjanya paling baik
untuk menangani masalah yang dihadapi organisasi.
Memperbaharui tim Anda
Organisasi tetap berada di depan dalam persaingan, berarti berada
di depan dalam pengetahuan, teknologi, dan pasar. Tambahkan satu
atau dua anggota batu ke dalam kelompok setiap beberapa tahun.
Menambahkan petualangan dan kesenangan kepada pekerja setiap
orang.
Mengambil les; mempelajari keahlian baru
Mendaftarkan diri untuk mengikuti kursus, lokakarya, atau seminar
tentang hal-hal yang terkait dengan sesuatu yang belum diketahui.
KOMITMEN NOMOR 2
Melakukan Eksperimen, Mengambil Risiko, dan Belajar
dari Kesalahan yang Menyertainya
Menetapkan eksperimen kecil
“jangan menunggu sampai Anda mempunyai produk atau proses yang
sempurna sebelum mengujinya “.
Membuatnya aman bagi orang lain untuk melakukan eksperimen
Kalau anda menginginkan orang lain bertindak dengan rasa urgensi
yang dibagi bersama, pastikan mereka merasa aman dalam menantang
wewenangnya.
Menyingkirkan tindakan memadamkan gagasan baru
Pemimpin sebaliknya harus selalu mencari cara menyingkirkan tindakan
memadamkan gagasan.
Bekerja bahkan dengan gagasan yang mula-mula kedengaran aneh
Gagasan kedengaran aneh dan ditolak atau diejek, dua hal biasanya
terjadi :
 Kemungkinan gagasan yang baik hilang
 Orang berhenti menawarkan gagasan– tidak peduli sesering apa
mereka diminta
Menghargai resiko
12 |LEADERSHIP CHALLENGE
Pastikan untuk memberikan imbalan keapada usaha yang baik, bukan
hanya keberhasilan.
Melakukan debriefing tentang setiap kegagalan seperti setiap
sukses
Pada akhir sebuah proyek, ajaklah tim ke luar lokasi perusahaan,
buatlah agenda di sekeliling empat pertanyaan :
 Apa yang kita lakukan dengan baik?
 Apa yang kita lakukan dengan buruk?
 Apa yang kita pelajari dari hal ini?
 Bagaimana kita bisa melakukannya dengan lebih baik lain kali?
Memberikan teladan pengambilan risiko
Doronglah orang lain untuk mengambil resiko dengan melakukannya
sendiri.
Mendorong pemikiran kemungkinan
Supaya bisa membina sikap tantangan, doronglah orang lain untuk
melihat perubahan sebagai suatu hal yang penuh kemungkinan.
Memaksimalkan kesempatan untuk pilihan
Inovasi dan perubahan harus dipandang sebagai kesempatan dan
bukannya ancaman, kalau Anda menginginkan agar peserta Anda
merasa kuat dan efektif.
Membuat pakaian dan jabatan resmi sebagai pilihan
Hierarki adalah rancangan organisasi yang paling buruk dalam keadaan
yang mendesak.
TIDAK ADA IMPIAN YANG TELALU LAMA UNTUK DI TEBUS
Sharon Williams
Pemimpin mengembangkan kemampuan ini untuk membayangkan
masa depan dengan menguasai pokok-pokok
 Mengangankan apa yang ideal
 Membuat intuisi masa depan
Orientasi Campuran Masa Sekarang – Masa Depan Pemimpin Masa Depan
Orientasi waktu:
Pemimpin Taktis
Pemimpin Strategis
13 |LEADERSHIP CHALLENGE
KOMITMEN NOMOR 3
Membayangkan Masa Depan Yang Meningkatkan Semangat
dan Memuliakan
Memikirkan lebih dulu masa lalu Anda
Pemimpin dengan cakrawala waktu yang paling panjang adalah mereka
yang memahami masa lalu mereka.
Menetapkan apa yang Anda inginkan
Untuk melakukan sesuatu, atau Apakah Anda dalam pekerjaan Anda
agar sesuatu terjadi? Mengapa saya menginginkan ini?
Menulis artikel tentang bagaimana Anda membuat perbedaan
Dalam menulis artikel Anda, ajukan kepad adiri sendiri pertanyaan
berikut ini :
 Apa yang paling kau banggakan ?
 Apa sumbanganmu yang terbesar kepada pertumbuhan masyarakat
atau organisasi?
Menulis pernyataan wawasan singkat
Slogan Edward Goeppaner “Kami tidak menjual bunga, kami menjual
keindahan.” Slogan singkat sangat berguna untuk komunikasi. Ini bukan
pengganti bagi pernyataan yang lengkap, tetapi ini membantu orang lain
mengingat-ingat alasan pokok bagi keberadaan organisasi.
Bertindak berdasarkan intuisi Anda
Wawasan kerap kali memerlukan waktu sejenak untuk terbentuk dalam
pikiran. Kami memerlukan waktu yang lebih lama sebelum kami bisa
merumuskannya ke dalam pernyataan yang bisa diutarakan.
Menguji pengandaian Anda
Pengandaian kita adalah layar mental yang memperluas atau
menciutkan apa yang mungkin terjadi.
Menjadi pakar masa depan
Jadikanlah urusan Anda untuk melewatkan sedikit waktu mempelajari
masa depan. Terdapat berpuluh-puluh buku dan sumber informasi
lainnya.
Berlatih dengan visualisasi dan pengukuhan
Latihan mental – tindakan secara mental mempraktekkan keahlian,
keahlian lanjutan, atau sikap dengan menggunakan bayangan visual
atau perasaan kinestetik.
Sebagai awal, berikut ini beberapa pengukuhan kepemimpinan :
14 |LEADERSHIP CHALLENGE
 Saya yakin bahwa saya menemukan kesempatan yang menarik
sementara saya menerima tantangan baru ini.
 Saya belajar dari kesalahan saya sementara saya melakukan
eksperimen dengan gagasan dan metode baru.
 Saya menciptakan antusiasme sementara saya mengkomunikasikan
wawasan saya tentang masa depan.
Mengajak Orang Lain
Menarik Orang lain ke Tujuan Bersama
PEMIMPIN HARUS MENGKOMUNIKASIKAN WAWASAN DENGAN
CARA YANG MENARIK DAN MENGGAIRAHKAN ANGGOTA
ORGANISASI.
David E. Berklew
Mengembangkan rasa akan nasib bersama
 Kepuasan kerja
 Motivasi
 Komitmen
 Loyalitas
 Semangat korps
 Kejelasan tentang nilai-nilai organisasi
 Kebanggaan dalam organisasi
 Produktivitas organisasi
Supaya bisa menggerakkan orang lain untuk berbagai impian,
pemimpin harus
 Menemukan dan menghimbau tujuan bersama
 Berkomunikasi secara ekspresif, dengan demikian memberikan
kehidupan kepada wawasan dengan cara sedemikian rupa sehingga
orang bisa melihat diri mereka sendiri di dalamnya.
 Dengan tuluspercaya kepada apa yang mereka katakan, dan
memperlihatkan keyakinan pribadi mereka.
KOMITMEN NOMOR 4
Mengajak Orang Lain dalam Wawasan Bersama dengan Menghimbau
Nilai-nilai, Perhatian, Harapan, dan Impian Mereka
Mengenali peserta Anda
Buatlah daftar tentang semua individu atau kelompok individu yang
ingin Anda ajak dalam wawasan Anda tentang masa depan.
Menemukan satu landasan bersama
15 |LEADERSHIP CHALLENGE
Supaya bisa menarik orang dari latar belakang dan kepentingan yang
beragam, Anda harus menemukan apa aspirasi, tujuan, kebutuhan, dan
impian yang mereka miliki bersama.
Mengembangkan kecakapan antar pribadi Anda
Kalau Anda merasa bahwa kemampuan antar pribadi Anda punya
peluang untuk peningkatan, mendaftarlah dalam kesempatan latihan
pertama yang bisa Anda ikuti.
Menghembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan Anda
Gunakanlah sebanyak mungkin bentuk pernyataan sebisa Anda untuk
mengubah apa yang tidak nyata dari wawasan Anda menjadi nyata.
Bicara secara positif
Kalau bicara tentang aspirasi bersama, jangan katakan berusaha,
katakan akan dan sedang.
Bicara dari hati sanubari
Tidak ada satupun dari semua saran ini yang akan ada harganya kalau
Anda tidak mempercayai apa yang Anda katakan.
Membuat apa yang tidak nyata menjadi nyata
Karena wawasan ada di masa depan, pemimpin harus membuat orang
lain di masa sekarang membayangkan akan seperti apa rupa masa
depan.
Mendengar lebih dulu …. dan sering
KITA MEMERLUKAN SETIAP ORANG MEMAHAMI BAHWA INI
ADALAH URUSAN KITA. KITA ADALAH ORANG YANG
MENGUASAI NASIB KITA SENDIRI.
Robert Owyang
KOMITMEN NOMOR 5
Menganjurkan Kerjasama dengan Mengemukakan Tujuan yang Penuh
Kerjasama dan Membina Kepercayaan
Selalu mengatakan kita
Tugas Anda sebagai pemimpin adalah membantu orang lain mencapai
tujuan bersama, bukan tujuan Anda.
Meningkatkan interaksi
Seupaya bisa memastikan agar orang tidak bekerja secara tersaing
antara satu dan lainnya, ciptakan kesempatan fisik dan psikologis untuk
interaksi.
Berfokus pada perolehan, bukan kehilangan
16 |LEADERSHIP CHALLENGE
Mulailah acara pemecahan masalah dengan meminta kepada pihak-
pihak yang terlibat agar menyatakan bidang kesamaan mendapat
mereka lebih dulu, bukannya perbedaan mereka.
Membuat daftar alat pembayaran alternatif
Contoh Bagan Alat Pembayaran Alternatif
Kebutuhan Saya :
 Membuat rekan kerja mengambil
pemilikan lebih banyak atas keberhasilan
usahanya.
Kebutuan Orang Lain :
 Merasa sama-sama mendapat imbalan
untuk upaya meningkatkan keberhasilan
bisnis.
 Melewatkan waktu untuk mempelajari
pekerjaan
 Mengajukan lebih banyak pertanyaan
tentang apa yang dilakukan departemen
 Mendengarkan untuk memahami
pembicaraan tentang margin
 Menyerahkan laporan pengeluaran yang
tepat waktu dan akurat
Menyumbangkan gagasan yang
menghemat biaya
Mempelajari bagian lain pekerjaan…. Lintas
latihan
Alat Pembayaran Saya :
 Melembagakan kelenturan waktu
 Beralih ke minggu kerja empat hari
 Memasukan peran serta karyawan ke
dalam rencana bonus
 Menawarkan manfaat pilihan paket bonus
 Berbagi informasi tentang keuangan
organisasi
 Menunjukkan rasa hormat lebih besar
Kendaraan ulang-alik jarak jauh.
Membentuk kemitraan perencanaan dan pemecahan masalah
Organisasi dengan keterlibatan tinggi mempunyai “keunggulan
tertinggi.”
Melakukan pemeriksaan kerjasama
Berjalan lebih dulu
Membina kepercayaan adalah proses dimulai ketika satu pihak bersedia
mengambil resiko sebagai orang pertama yang membuka diri.
Memeriksa Interaksi
Unjuk kerja dan
keinginan meningkat
Lebih mampu
Sebagai hasil interaksi yang saya pilih, apakah saya merasa
lebih atau kurang mampu menyelesaikan banyak hal yang
17 |LEADERSHIP CHALLENGE
luar biasa ?
Kurang mampu Untuk kerja dan keinginan merosot
MENJADI TELADAN
Para pemimpin teladan yakin terhadap sesuatu, percaya terhadap
sesuatu, dan peduli terhadap sesuatu. Mereka menemukan suara
mereka dengan memahami nilai pribadi mereka secara jelas dan
mengekspresikan nilai tersebut dalam cara mereka sendiri yang unik
dan autentik. Para pemimpin juga tahu bahwa mereka tidak dapat
memaksakan pandangan mereka kepada orang lain. Sebaliknya,
mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk mencapai konsensus dalam
prinsip-prinsip bersama.
Pembicaraan yang fasih tentang keyakinan patut dikagumi,
bagaimanapun, tidaklah cukup. Kata-kata dan tindakan seorang
pemimpin harus konsisten untuk menunjukkan adanya integritas. Para
pemimpin harus memberikan contoh melalui menyelaraskan tindakan
pribadi mereka dengan nilai-nilai bersama. Apabila pengikutnya
mengetahui bahwa pemimpin mereka memiliki keberanian tentang
pendirian mereka, mereka akan lebih bersedia untuk berkomitmen.
Orang pertama-tama mengikuti orang, kemudian rencananya.
2. REFLEKSI TENTANG MENJADI TELADAN
JOHN C MAXWELL
Anda sudah berkali-kali mendengarnya: “Tindakan berbicara lebih keras
ketimbang kata-kata.” Jika Anda diberi kesempatan untuk tumbuh
dalam sebuah lingkungan yang mendukung, beruntunglah Anda. Pada
kenyataannya, banyak pemimpin kristiani saat ini dibesarkan dalam
lingkungan yang tidak ideal. Rumah tangga berantakan, orangtua
berpisah, masyarakat yang rusak moralnya – semua keadaan ini
menjadi faktor yang membentuk seseorang menjadi manusia, entah
menjadi yang lebih baik atau yang lebih buruk. Meskipun memiliki masa
lalu yang kelam, Tuhan tetap memanggil para pria dan wanita ini untuk
melayani Dia dalam peran kepemimpinan. Bahkan, melalui pandangan
sekilas ke dalam Kitab Suci, akan terlihat bagaimana Tuhan
18 |LEADERSHIP CHALLENGE
secara khusus memanggil orang yang hancur dan lemah, dan
mengubah alur sejarah melalui mereka. Dia memberikan sebuah
petunjuk mengapa Dia menggunakan taktik yang tidak lazim ini.
Banyak dari kita merasa berada pada urutan teratas untuk dimasukkan
ke dalam katagori “lemah” menganggapnya sebagai kabar baik.
Sebagai orang lemah, kita memiliki posisi awal yang bagus dalam
mencari cara untuk memberi Teladan yang dapat diikuti oleh orang lain.
Tapi, bagaimana cara memberi Teladan ini? Terus terang, ini adalah
sebuah pemikiran yang menakutkan: orang lain akan mengawasi sitiap
gerak gerik saya dan mencontoh apa yang mereka lihat. Bagi sebagian
pemimpin, konsep ini menjadi sebuah perjalanan ego. Tapi,setiap
pemimpin religius yang di wawancarai untuk buku ini merasa malu demi
menyadari bahwa hidup mereka merupakan sebuah cermin, yang
merekflesikan ajaran yang diikuti oleh pengikut mereka.
Saya mengidentifikasikan lima prinsip yang dapat dianggap sebagai
petunjuk bagi Anda jika Anda berusaha menjadi teladan:
1. Perbaiki diri sendiri sebelum Anda memperbaiki orang lain
2. Perbaiki diri sendiri lebih banyak dibandingkan Anda memperbaiki
orang lain.
3. Lebih mudah mengajar apa yang benar dibandingkan melakukan apa
yang benar
4. Orang meniru apa yang mereka lihat
5. Teladan dari orang lain sangat besar pengaruhnya terhadap hidup
kita.
PERTAMA-TAMA PIMPINLAH DIRI ANDA SENDIRI
Dua prinsip yang pertama saling berhubungan, jadi saya akan
menjelaskan keduanya sekaligus.
Perbaiki diri sendiri sebelum Anda memperbaiki orang lain.
Perbaiki diri sendiri lebih banyak dibandingkan Anda
memperbaiki orang lain
Dari semua nilai yang membuat seseorang menjadi pemimpin yang
baik, salah satu yang nilainya paling tinggi bagi saya adalah
melaksanakan Hukum Utama. Sebagai seorang pemimpin, orang
pertama yang harus saya pimpin adalah diri saya sendiri. Jika saya
tidak mau mengikuti diri saya sendiri, mengapa orang lain perlu repot-
repot mengikuti saya? Oleh karena itu, saya harus puas dengan cara
saya memimpin “diri sendiri” ini bukanlah motif yang egois; ini adalah
cara saya untuk bisa memastikan bahwa apa yang saya bagikan kepda
orang lain dan yang saya minta agar orang lain lakukan. Jika para
19 |LEADERSHIP CHALLENGE
pemimpin tidak melakukan perjalanan ke dalam diri mereka sendiri
untuk mengembangkan diri sebagai manusia, dua hal bisa terjadi: entah
mereka menjadi pemimpin yang dangkal atau mereka akan terlupakan
dalam waktu singkat.
Sebagai seorang pemimpin, Anda wajib memimpin diri sendiri sebelum
memimpin orang lain. Ini adalah hal yang sederhana tapi mengandung
kebenaran yang sangat dalam, dan sering kali kita harus belajar
mengenai hal ini melalui pengalaman sulit. Sebelum kita mencoba
meluruskan orang lain, kita harus meluruskan diri sendiri terlebih
dahulu. Seperti percakapan antara Charlie Brown dan Lucy di bawah
ini:
: Charlie Brown, kupikir aku ingin mengubah dunia.
Charlie Brown : Well, Lucy, itu hal yang mengagumkan. Siapa yang
pertama ingin kamu ubah?
: Kamu, Charlie Brown. Aku ingin mengubah kamu lebih dahulu.
Acap kali sebagai pemimpin, kita ingin mengubah orang lain. Tapi,
dalam hal memberi contoh, prinsip ini sangat penting: jangan mengubah
orang lain sebelum Anda mengubah diri sendiri. Kita suka berpikir
bahwa para pemimpin selalu melobi untuk suatu perubahan dan para
pengikut mereka akan mencoba bertahan dan menolak, tapi
sebenarnya para pemimpin juga tidak menyukai perubahan sama
seperti pengikutnya – kecuali itu memang ide mereka. Sesungguhnya,
para pemimpinlah yang lebih banyakmenolak perubahan dibandingkan
para pengikutnya (sekali lagi, kecuali itu adalah ide mereka). Mengapa
demikian? Karena ketika terjadi perubahan dalam organisasi,
pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh pemimpin departemen
adalah, “Apakah ini akan mempengaruhi wilayah kekuasaan dan orang-
orang saya?” setiap kali sebuah organisasi berhenti melakukan
perubahan, hal ini pasti karena ada seorang pemimpin yang merasa
keberatan. Para pengikut tidak pernah menghentikan perubahan suatu
organisasi: para pemimpinlah yang selalu melakukannya.
Seseorang pernah bertanya kepada saya, “Siapa orang pertama yang
harus saya pimpin?” Jawabannya sangat mudah. “Diri Anda sendiri,”
jawab saya. “Sesungguhnya, itu juga orang pertama yang ingin Anda
pimpin. Jika Anda tidak mau mengikuti diri Anda sendiri, mengapa
orang lain harus mengikuti Anda?”
Perubahan selalu berawal dari dalam. Jangan mencoba membangun
sesuatu yang besar di dunia luar jika Anda belum mencoba
membangun sesuatu yang besar di dalam. Sama halnya, jangan khwatir
20 |LEADERSHIP CHALLENGE
tentang kemana tujuan Anda sampai Anda tahu siapa diri Anda.
Pertama-tama selesaikan masalah di dalam diri Anda dahulu. Apabila
semua sudah berjalan dengan baik, barulah Anda bisa mulai bekerja di
luar diri Anda.
Sebagai seorang pemimpin, Anda adalah gambar dan contoh. Orang
bukannya menerima visi Anda; orang menerima diri Anda. Satu-satunya
cara agar mereka dapat menerima Anda bersama keyakinan dan
kredibilitas Anda adalah dengan menghidupinya terlebih dahulu.
NILAI ADALAH PEMANDU
Michael Joseph, direktur dari Dacor – perusahaan industri perkakas
dapur yang mahal – adalah salah satu pemimpin yang memutuskan
untuk memulai dari dirinya sendiri terlebih dahulu, dan hal ini telah
mengubah secara drastis cara perusahaannya berbisnis. Pada tahun
1997, Michael memutuskan untuk melakukan sesuatu secara radikal
dengan perusahaan yang di dirikan oleh orang tuanya tiga dekade
sebelumnya dan yang telah di pimpinnya selama lebih dari 25 tahun.
Sebagai perusahaan yang sukses, Dacor dikelola dengan standar etika
dan memiliki reputasi pekerjaan yang berkualitas. Tapi Michael ingin
agar Dacor dikenal untuk sesuatu yang lain.
Pada pertengahan tahun 1990-an , perjalanan spiritual pribadi Michael
sedang mencapai puncaknya, dan ia percaya bahwa ia membawa
keyakinannya ke tempat kerja. Michael, yang mengganggap “tulisan
merah dalam Kitab Suci” – kata-kata Tuhan – adalah pedoman kerjanya
dalam kepemimpinan yang relegius, ingin memasukkan semangat ini ke
dalam perusahaannya.
“kami telah memiliki lingkungan yang sangat menunjang di Dacor, tetapi
suatu hari saya melihat sekilas pada moto perusahaan kami,” katanya
seraya mengenang kembali. “Kemuliakan Tuhan dalam segala
perbuatan kita” adalah bagian dari moto itu. Tapi, ini sekadar salah satu
dari serangkaian yang sama pentingnya. “semakin saya memerhatikan
pertanyaan itu, semakin saya menyadari bahwa hanya ada satu pesan
yang benar-benar penting; Michael memutuskan untuk mengambil
resiko ditertawakan pihak industri – dan sedikit keryitan dari 600
karyawan – untuk mengubah kalimatnya menjadi: “Memuliakan Tuhan
dalam segala perbuatan kita dengan menghormati orang lain,
melakukan pekerjaan baik, membantu sesama, memaafkan orang lain,
mengucap syukur, dan merayakan kehidupan kita.”
21 |LEADERSHIP CHALLENGE
Untuk mempertegas moto baru perusahaannya, michael
memasukkanya ke dalam situs Dacor dan mencetak kartu nama serta
materi pemasaran baru untuk merefleksikan perubahan ini. Ketika ia
memperkenalkan pernyataan moto baru itu kepada karyawannya, yang
mewakili 26 bangsa yang berbeda dan semua agama besar, ia
mengatakan bahwa mereka semua diterima dengan baik di
perusahaannya. Kemudian ia menambahkan kalimat ini: “Moto ini
adalah sebuah tantangan bgi saya secara oribadiuntuk menjadi orang
yang lebih baik, dan saya percaya hal ini akan memanggil perusahaan
kepada tujuan yang lebih tinggi. Saya percaya bahwa apabila kita saling
menghargi membantu satu sama yang lain, kita dapat mengenali bakat
dan kemampuan yang ada di seluruh bagian organisasi. Apabila kita
saling memaafkan dan berterima kasih satu sama lain, dan juga kepada
Tuhan, kita membuka dan memperbaiki komunikasi. Ketika kita
memberikan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi, kita melakukan
pekerjaan dengan baik. Dan, ketika perilaku bisnis kita dikendalikan
oleh nilai ini maka semua orang akan mendapatkan manfaatnya dan
kita memiliki banyak alasan untuk merayakan kehidupan kita.”
Apa yang terjadi setelah itu adalah terciptanya suasana yang “penuh
kehangatan dan sangat positif”, kenang Michael. Perusahaan, termasuk
dewan penasehat Dacor, mengampanyekan moto baru itu, mempererat
hubungan antar karyawan dalam cara-cara yang belum pernah ia
bayangkan sebelumnya. “setelah beberapa bulan pertama bertanya-
tanya, apa tujuan Michael dengan ini?, orang-orang mulai
meresponsnya dengan baik. Kami mempunyai 70 tenaga penjualan
yang mencantumkan kalimat tersebut pada kartu nama mereka. Mereka
berada di dunia nyata, di garis depan, membagikan kartu tersebut. Kami
bertanya-tanya bagaimana reaksi psar kelak. Pada awalnya kami
mendapat komentar yang meremehkan, tapi sekarang, beberapa tahun
kemudian, moto ini telah sangat berakar dalam perusahaan. Ketika
seorang pemimpin membuat langkah seperti ini, ia akan sangat terbantu
jika orang-orang di sekitarnya mendukung langkah tersebut.”
Sebagai seorang kristiani yang “ladang misinya” adalah perusahaan
manufaktur, Michael menganggap moto perusahaannya sebagai cara
untuk menebarkan benih spiritualnya. “Saya tahu saya harus
memanggil perusahaan untuk tujuan yang lebih tinggi,” katanya. “Di
satu pihak, kerja keras, bagaimana membuat pilihan yang baik, dan
menerima karyawan yang baik adalah hal-hal yang penting.tapi, ada hal
lain yang saya sebut sebagai campur tangan ilahi. Karena saya
22 |LEADERSHIP CHALLENGE
bukanlah seorang pendeta, cara saya untuk berterima kasih dan
menghormati kehadiran Tuhan di dalam hidup saya adalah melalui
kalimat ini. Saya tidak dapat tidak melakukannya.
 Lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar dibanding
melakukan apa yang benar.
Mengatakan bahwa Anda percaya pada prinsip-prinsip kristiani adalah
satu hal; menjalaninya setiap hari adalah hal yang lain, entah Anda
memimpin dalam lingkungan bisnis, seperti Michael Joseph, atau dalam
sebuah pelayanan. Sebagai seorang pendeta muda yang memimpin
gereja pertama saya, ini adalah tantangan kepemimpinan saya yang
pertama. Saya masih bisa mengingat bangaimana di gereja pertama
saya mengajar jemaat ayat demi ayat selama beberapa bulan sampai
saya tiba pada ayat dalam Kitab Suci yang tidak saya hidupi.
Pertentangan dalam diri saya semakin intens. Saya mulai bertanya
kepada diri sendiri,”Apa yang aku lakukan dengan ayat Kitab Suci yang
aku ajarkan tapi tidak aku jalani atau lakukan dalam kehidupanku?
Bagaimana bisa aku meminta orang lain mengikuti ajaran tertentu jika
aku sendiri tidak menjalankannya?” Hal ini menjadi dilema yang cukup
besar bagi diri saya.
Sayangnya, saya mencoba melarikan diri dari dilema ini. Setelah
berkhotbah mengenai pesan tersebut, saya membuat suatu keputusan
yang sangat penting yang saya pegang sampai sekarang:jika saya tidak
menjalaninya, saya tidak akan mengajarkannya. Saya tidak akan
mencoba memberikan apa yang tidak saya miliki. Sebagai pemimpin,
kita mengajarkan apa yang kita ketahui, tapi kita mereproduksi siapa
kita. Wahyu ini sangat besar untuk saya.
Beberapa tahun yang lalu, saya mendapatkan sebuah buku yang
tertulis oleh Fred Smith yang berjudul Learingto Lead (yang tidak
dicetak lagi). Buku sederhana ini mengandung wawasan yang
mendalam tentang kepemimpinan. Saya sedang di pesawat dari San
Diego, dalam perjalanan menuju sebuah konferensi di mana saya jadi
pembicara. Ketika saya membaca salah satu babnya, kalimat
pertamanya langsung menarik perhatian saya: “Kepemimpinan…..
adalah mengenai siapa diri Anda dan apa yang Anda lakukan,” Dengan
kata lain, kepemimipinan bukan hanya sesuatu yang menjadi perilaku
Anda. Kepemimpinan harus muncul dalam tindakan. Saya berhenti
sampai di situ. Saya tidak membacanya lebih lanjut. Saya mengambil
pena dan membuat tiga kolom pada halaman kosong di
23 |LEADERSHIP CHALLENGE
sebelahnya.kolom pertama berisi tentang siapa diri saya., kolom tengah
berisi tentang apa yang saya lakukan, dankolom kanan berisi hasilnya.
Saya mulai melihat bahwa siapa diri saya haruslah sesuai dengan apa
yang saya lakukan. Saya tidak bisa menyatakan menjadi seseorang
yang perilakunya tidak merefleksikan apa yang saya nyatakan. Ketika
kebenaran dari kenyataan ini mulai tersingkap, saya sadar bahwa saya
harus menjadi contoh bagi orang lain. Salah satu kata yang saya tulis
adalah karakter, maka kolomnya tertulis sebagai berikut: “Jika saya
adalah seseorang yang memiliki karakter (kolom kiri), saya akan
melakukan apa yang benar (kolom tengah). Jika apa yang saya lakukan
ini benar, hasilnya adalah saya akan mempunyai kredibilitas (kolom
kanan).” Saya melakukan latihan ini dengan beberapa karakter
kepemimpinan lain yang berbeda. Apabila diri saya sesuai dengan apa
yang saya lakukan, saya sekaligus memiliki karakter dan kredibilitas.
Jika tidak sesuai, saya bukanlah pemimpin yang baik.
Jadi, ingatlah prinsip awal kita: lebih mudah untuk mengajarkan apa
yang benar ketimbang melakukan apa yang benar. Kepemimpinan yang
kuat mengemuka ketika hidup Anda sesuai dengan pesan yang Anda
sampaikan. Michael Joseph mengetahui hal ini dengan baik. “Kata-kata
sangat penting, tapi menjadi tidak penting jika Anda tidak bertindak
secara konsisten. Pastinya, tak seorang pun akan mempercayai Anda
dan mengikuti Anda. Tantangan bagi pemimpin kristiani adalah untuk
mengambil langkah pertama, apapun langkahnya. Pemimpin yang
efektif menyampaikan pesan mereka melalui perilaku dan tindakan
mereka, bukan dengan kata-kata saja. “jadi, Michael dan pemimpin
Dacor lainnya sebaiknya mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan
selama masa jaya dan terutama pada masa sulit.
Mungkin pertunjukan yang paling mengejutkan perihal dukungan dari
kepemimpinan Dacor terhadap nilai muncul ketika krisis ekonomi pada
tahun 2002 terjadi. Seperti bisnis lainnya, Dacor mengalami hambatan
keuangan dan terpaksa harus mengurangi waktu lembur pada kuartal
ketiga. Bagi karyawan yang dibayar per jam, kehilangan jam tambahan
dan separuh gaji mempunyai pengaruh ekonomi yang berarti, dan
Michael sadar akan hal ini. Ia meresponnya dengan menaikan gaji
pokok karyawan pabrik sebesar 10%, langkah yang menambah biaya
perusahaan sebesar $1 juta per tahun. Meskipun resesi,penjualan
ternyata naik sebesar 22% pada tahun 2002, dan laba meningkat
sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Hebatnya, dalam empat tahun
terakhir – tahun-tahun di mana moto baru perusahaan mulai diterapkan
24 |LEADERSHIP CHALLENGE
oleh Michael – penjualan tahunan Dacor naik berlipat ganda, dari $100
juta menjadi $200 juta.
“ada hal-hal kecil lain yang bisa kita lakukan, seperti mengirim kartu
ulang tahun dan duduk bersama setiap orang yang bekerja di
perusahaan, entah mereka karyawan biasa atau seorang eksekutif,”
kata Michael. “saya meluangkan waktu 15 atau 20 menit dengan setiap
orang yang bekerja di perusahaan. Itulah yang bisa saya lakukan untuk
mengatakan bahwa mereka dihargai. “para karyawan yang tidak sukses
diberikan apa yang oleh Michael disebut sebagai “pendaratan lembut”
untuk membantu mereka agar dapat bangkit kembali. Dacor juga
menyediakan sebuah botline untuk spikolog profesional bagi karyawan
yang sedang menghadapi masalah keluarga – suatu pengakuan bahwa
karyawan memiliki kehidupan lain di luar pekerjaan. “kami lebih dari
sekadar apa yang kami lakukan dalam bekerja untuk kelangsungan
hidup. Keadaan ini menunjukkan bahwa manajemen peduli dan sedang
mendengarkan,” perusahaan juga membagi 10% laba mereka kepada
karyawan, dan juga memberi kesempatan kepada karyawan untuk
memiliki perusahaan atau membeli saham perusahaan.
Orang melakukan apa yang mereka lihat.
Ini adalah salah satu motivator yang terhebat di dunia. Seumur hidup,
kita benar-benar memainkan peran “mengikuti sang pemimpin”, dan
penelitian di Stanford University menunjukkan bahwa 89% dari apa
yang kita pelajari bersifat visual, 10% pendengaran, dan 1% didapat
dari indra lainnya. Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus mengatakan
11 kali di dalam suratnya kepada gereja pada zaman dulu, “Ingatlah
bagaimana aku telah bertindak,” atau “Ingatlah apa yang telah aku
lakukan,” atau “Ingatlah apa yang kukatakan ketika aku bersama-sama
dengan kamu.” Ia berkali-kali merujuk pada perilakunya, yang pada
dasarnya hendak berkata kepada para pengikutnya, “Aku tahu bahwa
kamu tidak selalu bisa mengingat apa yang telah kukatakan, tapi kamu
selalu bisa mengingat apa yang telah aku lakukan.” Hal ini disebabkan
manusia pada dasarnya belajar secara visual. Ketika Anda sama saja
seperti melihat pada sebuah cermin karena mereka menjadi mirip
dengan Anda.
Dalam buku saya The 21 Irrefutable Laws of Leadership, saya
menyebut-nyebut hukum maknetisme, yang menyatakan bahwa kita
menarik orang yang mirip dengan kita, bukan orang yang kita inginkan.
Ini adalah perbedaan penting yang perlu diingat oleh para pemimpin:
25 |LEADERSHIP CHALLENGE
orang melakukan apa yang mereka lihat. Mereka mendengar pesan
Anda, tapi yang mereka ikuti adalah jejak langkah Anda.
Walt Griffin adalah seorang pemimpin yang berbicara dengan kakinya.
Ketika Walt mengambil alih pemimpin Lakeview Middle School di
Seminole County, florida, sekolah tersebut bukanlah jenis sekolah yang
diinginkan oleh para orang tua bagi anak-anak mereka. Dipenuhi oleh
masalah disiplin dan fasilitas yang buruk, status sosioekonomi sekolah
yang rendah hanya membuat reputasinya menjadi semakin buruk.
Sebagai akibatnya, sekolah itu tidak berhasil mendapatkan banyak
murid yang berasal dari lingkungan sekitarnya.
Tambahan lagi, seorang perwakilan dari Departemen Kehakiman AS
datang ke Simonale Country beberapa tahun sebelumnya untuk
memeriksa sekolah pemerintah sebagai bagiandari usaha
penggabungan sekolah. Pemerintah tidak terkejut dengan apa yang
mereka saksikan. Terdapat perbedaan besar antara Lakeview dengan
sekolah menengah di daerah lain, yang dianggap memiliki status
sosioekonomi yang lebih tinggi, populasi Afrika – Amerika yang lebih
rendah, sumberdaya yang lebih banyak, dan kesempatan yang lebih
baik. Maka, mereka mengambil tindakan. Untuk membantu agar
sekolah menjadi lebih baik, pemerintah memutuskan membuat
Lakeview menjadi sekolah magnet – istilah yang digunakanbagi sekolah
tertentu yang memfokuskan diri pada program pendidikan khusus,
seperti sain, metematika, atau seni liberal – sebagai upaya untuk
menarik perhatian murid yang dalam kondisi sebaliknya tidak akan
datang.
Dinyatakan sebagai “sebuah sekolah magnet untuk seni
panggung/komunikasi” dengan program persiapan pra – IB
(international baccalaureate), Lakeview membutuhkan seorang
pemimpin yang kuat untuk mengubahnya dan membuat program
magnet ini berhasil.sekolah baru yang diajukan tampak bagus di atas
kertas. Tapi, bagaimana mengubah gagasan diatas tersebut menjadi
kenyataan sehari-hari? Mungkinkah itu diwujutkan? Di situlah Walt
masuk.
Dewan sekolah memindahkan Walt, seorang wakil kepala sekolah
menengah lain, untuk menjadi wakil kepala sekolah Lakeview dan
mengkoordinasikan program magnet. Dikenal dengan etika kerjanya
yang tidak kenal lelah dan antusiasmenya yang tinggi, ia memahami visi
sekolah “baru” dan mulai bekerja untuk mewujudkannya.
26 |LEADERSHIP CHALLENGE
“itu adalah tugas besar dan pengalaman yang mengagumkan bagi
saya,” kata Walt, yang menekankan bahwa walaupun iman merupakan
bagian integral dari struktur nilainya, ia memilih untuk membiarkan
tindakannya yang berbicara – dan tindakannya memang berbicara
dengan lantang. “Sebagai pemimpin sekolah, setiap tindakan yang
Anda buat dan kata yang Anda ucapkan didengarkan oleh banyak
orang, terutama anak-anak,” katanya. “Kepercayaan, integritas, dan
kejujuran adalah hal-hal penting yang bisa dicontoh oleh anak-anak.
Hal-hal ini bukanlah nilai yang bisa Anda ajarkan lewat buku. Anak-anak
belajar dengan melihat tindakan.”
“saya membagi moto pribadi saya dengan para staf, tapi Anda tidak
bisa hanya mengatakan saja, Anda harus melakukannya,” kata Walt,
yang mendorong terciptanya lingkungan yang peduli pada “orang
secara keseluruhan” di Mellenium (perubahan nama yang
mencerminkan transformasi di sekolah magnet ini). “mereka tahu jika
ada masalah yang bisa saya bantu, saya pasti membantu. Beberapa
pengajar kami harus berhadapan dengan masalah, seperti perceraian,
kematian, kanker, ataupun orangtua yang di masukkan ke panti jompo.
Kami memiliki mekanisme dukungan yang sangat kuat di sekolah. Kami
bukan hanya berkata bahwa kami akan selalu membantu mereka, tapi
ada orang yang benar-benar akan datang berkujung ke rumah mereka
setiap malam dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan. Para
pengajar tersebut sangat baik dalam menangani anak-anak karena
mereka di sini mereka merasa aman dan terdukung.”
Walt melangkah lebih jauh dengan moto pribadinya, yaitu melalui murid
miskin yang dibantu oleh sekolahnya setiap tahun. “Saya memilih lima
murid yang paling membutuhkan bantuan di sekolah dan meminta
mereka untuk membantu saya dengan cara tertentu. Kamimemberikan
makanan kepada yang membutuhkan dan pakaian kepada yang miskin.
Ini adalah anak-anak yang rentan, yang menimbulkan masalah. Kami
memberikan semua yang mereka butuhkan, dari pakaian sampai
memastikan bahwa mereka mendapatkan sarapan setiap pagi di
sekolah. Anak-anak lain melihat saya selalu bersama anak-anak ini. Ini
adalah proses selama tiga tahun. Kami memulai dari kelas enam, dan
saat mereka telah masuk SMU mereka telah memiliki semua kebutuhan
yang di perlukan untuk bisa berhasil di sekolah.”
Perubahan SMP Lakeview menjadi SMP Millenium merupakan sebuah
kesuksesan yang menganggumkan. Dari 1.760 murid pada tahun 2002-
2003, 280 murid tinggal di luar daerah tapi mendaftar ke san . pada
27 |LEADERSHIP CHALLENGE
tahun yang sama, sekolah ini telah memenuhi kuota jumlah murid
sekolah luar daerah, dengan lebih dari 200 anak masuk dalam daftar
tunggu.
Teladan dari orang lain berpengaruh besar dalam kehidupan kita.
Seperti apa diri kita saat ini sebagian besar adalah hasil dari masukan
kita terima selama bertahun-tahun. Jim Kouzes dan Barry Posner
menyarankan agar para pemimpin “mendengarkan ahlinya”. Mereka
mengamati bahwa, “Eksplorasi internal dalam diri kita untuk
menemukan sura kita sering kali tertentu dengan mendengarkan secara
cermat pemimpin yang paling kita hormati. Pemimpin yang kita kagumi
secara pribadi adalah sumber informasi yang kaya tentang nilai dan
keyakinan kita sendiri. Kita memilih mereka karena suatu alasan, oleh
karena itu memikirkan mereka secara lebih cermat dapat sangat
bermanfaat.”
Siapa yang paling berpengaruh dalam hidup Anda? Nama yang berada
paling atas dalam daftar saya – adalah Bill Brigh, pendiri Campus
Crusade for Christ. Dua tahun yang lalu, saya menulis surat kepadanya
untuk menyatakan rasa terima kasih saya atas teladan yang telah ia
berikan. Di samping ayah saya, Bill adalah orang yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan spiritual saya, dan ketika saya
membayangkan seorang pemimpin religius, saya membayangkan
kedua orang tersebut.
Bill telah mengajarkan kepada saya tentang iman kepada Tuhan. Suatu
saat, ketika kami sedang berdua di San Diego, saya bertanya
bagaimana ia bisa menjadi seorang yang beriman teguh. Saya tidak
pernah melupakan jawabannya: “jonh saya mempelajari atribut Tuhan,
dan hal itu membentuk dan membangun iman kita.” Sejak saat itu, saya
mengikuti praktiknya dalam membangun imannya dengan mempelajari
atribut Tuhan.
Bill juga menjadi teladan saya tentang bagaimana mencari kerajaan
Allah terlebih dahulu, baru kemudian membiarkan hal-hal lain mengikuti.
Belum pernah saya melihat orang menjalani hidupnya sebaik Bill.
Ekspresi kepemimpinan, yaitu “Anda harus menyerah untuk naik”
adalah sebuah kesaksian atas pelayanannya. Semanagtnya dalam
mencari jiwa dan komitmennya untuk memenuhi Amanat Agung telah
merasuki hati saya. Ia adalah pemimpin dari para pemimpin, dan saya
percaya bahwa ada ribuan orang akan meneruskan visinya. Sebagai
hasilnya, jutaan orang akan percaya kepada Kristus. Sumbangan
28 |LEADERSHIP CHALLENGE
terbesarnya bagi gereja adalah para pemimpin yang telah ia inspirasi
dan yang melanjutkan panggilan hidupnya.
Tapi, mungkin masukan terbesar yang ia berikan bagi hidup saya
adalah ketertarikannya secara pribadi kepada saya. Karena kasih dan
teladannya, saya berusaha menumbuhkan iman, visi, dan kasih saya
kepada Tuhan; saya berusaha mencari kerajaanNya terlebih dahulu dan
melahirkan generasi baru pemimpin Kristiani; saya berupaya keras
menyebarkan nilai-nilai dan prioritas ini kepada para pri dan wanita di
kelompok kepemimpinan INJOY. Bill memberi teladan dengan hidupnya
sendiri, memberi saya suatu standar untuk saya ikuti.
Apabila Anda sedang berusaha menjadi teladan bagi orang lain,
ingatlah bahwa hidup anda adalah sebuah inspirasi, bukan hanya bagi
orang yang Anda pimpin tapi juga bagi dunia yang mengamatinya. Kita
hidup pada hari di mana perusahaan yang rakus dan kepemimpinan
yang korup menjadi berita utama. Penyalahgunaan kepemimpinan
spiritual telah membuat banyak orang merasa tawar terhadap klaim Injil.
Saya tidak bisa membayangkan waktu lain dalam sejarah di mana kita
lebih membutuhkan standar yang benar – dan pembawa standar –
untuk mengarahkan jalan.
Pertanyaan untuk refleksi
1. Siapakah contoh kepemimpinan saya? Mengapa saya
menganggapnya sebagai teladan.
2. Apakah saya sudah mengarti tentang nilai yang memandu kehidupan
dan kepemimpinan saya?
3. Ada berapa banyak kesepakatan mengenai nilai di dalam kelompok
yang saya pimpin?
4. Sudah sesuaikah cara saya untuk menghabiskan waktu setiap
minggunya dengan nilai yang saya anggap paling penting.
5. Seberapa sering saya berbicara tentang niali saya dengan orang
lain? Seberapa efektif cara saya menuturkan kisah untuk mengajar
tentang pelejaran yang penting.
29 |LEADERSHIP CHALLENGE
Tes kepemimpinan teladan.
1. Kepemimpinan teladan disebutkan sebagai kunci sukses mengenai
hal-hal berikut ini…
a. Bertindak, berdasar, dan berilmu.
b. Bernilai, berprinsip, dan berdasar
c. Memulai, memproses, dan mengakhiri
d. Menjalankan, menilai, dan mengawasi
2. Pemimpin dalam Manajemen Mutu Terpadu berorientasi pada
pelanggan artinya adalah...
a. Pelayanan diberikan pada para pelanggan secara terpadu
b. Peningkatan mutu berkelanjutan untuk kepuasan pelanggan
c. Jaminan mutu agar para pelanggan percaya dan puas
d. Proses pelayanan hanya melihat pada kebutuhan pelanggan
3. Pemimpin teladan adalah pemimpin yang...
a. Mendasarkan perencanaan yang matang
b. Merencanaan yang harus dilaksanakan
c. Mencatat semua proses sebagai fakta
d. Menunjukkan tindakan yang dipercaya
4. Pemimpin yang teladan adalah pemimpin yang ...
a. Sebagai sumber-sumber etos, pathos, dan logos
b. Sebagai pelaku planner, visioner, dan missioner
c. Melakukan penilaian, pengawasan, dan pembinaan
d. mendahulukan pencapaian tujuan program
5. Kekuatan pemimpin yang teladan harus mendasarkan pada...
a. Kekuatan fisik, intelektual, emosi, dan spiritual
b. Kekuatan pikir, naluri, insani, dan hati nurani
c. Visioner, emosional, disiplin, dan kebijaksanaan
d. Kebijaksanaan, kedisiplinan, naluriah, dan intelek
6. Tanda seorang pemimpin teladan adalah...
a. Perencanaan yang matang untuk dilaksanakan
b. Tindakan yang dipercaya semua orang
c. Konsistensi pemikiran dari setiap saat
d. Kekuatan intelektualitas yang tinggi
30 |LEADERSHIP CHALLENGE
7. pemimpin yang mempunyai kecerdasan intelek yang tinggi adalah...
a. ditunjukkannya perencanaan yang matang dan menantang
b. tindakan yang berbasis pada fakta dan kebijaksanaan
c. perilaku kerja yang mendasarkan pada kinerja yang jelas
d. pengawasan yang pembinaan yang terencana dan faktual
8. kepemimpinan yang mendasarkan pada kebijaksanaan dan
kemuliaan adalah
a. pemimpin yang cerdas spiritual
b. pemimpin yang mempunyai emosi yang cerdas
c. kecerdasan intelektual yang terkendali
d. keluwesan kerja yang menuju pada kinerja
9. Penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal atau global
adalah upaya memberikan kesempatan bagi penyelenggara pendidikan
adalah dalam rangka untuk...
a. Menampung adaya perkembangan tuntutan masyarakat
b. Memberikan tantangan masyarakat untuk berkembang
c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembelajaran
d. Mengejar kemajuan ilmu, teknologi, dan seni
10. Integritas seorang pemimpin diperlukan paling utama pada saat dia
sebagai...
a. Guru dari pengikutnya
b. Pemberi semangat pengikutnya
c. Penunjuk jalan pengikutnya
d. Penentu arah organisasi
11. Kepemimpinan teladan harus berani bertindak...
a. Melawan proses
b. Mengikuti proses
c. Mengubah proses
d. Menentang proses
12. memberdayakan orang dalam kepemimpinan teladan adalah
a. memberikan kepercayaan dan penugasan lebih tinggi pada staf
b. membimbing dan memberikan contoh untuk dapat berbuat lebih
c. memberikan inspirasi, sosialisasi visi, dan pelatihan para staf
d. dedikasi pada tujuan, budaya kerja, dan sistem nilai
31 |LEADERSHIP CHALLENGE
13. membangkitkan semangat dalam kepemimpinan teladan adalah...
a. mendidik dan melatih staf untuk lebih mampu bekerja
b. membina dan memberdayakan staf untuk mampu bekerja
c. memberikan sugesti pada taf agar mau bekerja lebih baik
d. mengelola dan pengendalian tugas secara menyeluruh
14. menemukan suara hati dalam kepemimpinan teladan adalah...
a. membangun integritas pribadi
b. memahami tugas secara mendalam
c. meningkatkan kemampuan kerja
d. Penentuan kompetensi pribadi
15. Proses pembakuan pendidikan sebagai pelaksanaan MMT di bidang
pendidikan menyangkut hal-hal berikut...
a. Dana, sarana, penilaian, kurikulum, dan masyarakat
b. Dunia bisnis, sistem penilaian, kompetensi lulusan
c. Kurikulum, dana, kompetensi lulusan, dan tenaga keperndidikan
d. Tenaga pendidikan, masayarakat, dunia bisnis, dan pengelolaan
Daftar Pustaka :
James M. Kouzes; Barry Z. Posner (1999), The Leadership Challenge
Terjemahan : Anton Adiwiyoto. Batam: Interaksara.
http://wignyoadiwibowo.blogspot.com/2013/03/konsep-dan-praktik-pemimpin-
yang.html
32 |LEADERSHIP CHALLENGE
Resensi Buku 5
Teladan Kepemimpinan
5 Teladan Kepemimpinan,David Mc Allister-Willson, James M. Kouzes & Barry Z
Posner, John C Maxwell, Ken Blanchard, Nancy Ortberg,Patrick Lencioni.
Judul Buku : 5 Teladan Kepemimpinan
Editor : James M. Kouzes & Barry Z Posner
Jenis Buku : Bisnis, Manajemen & Keuangan » Manajemen
& Leadership
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Edisi : Soft Cover
ISBN : 979-694-907-5
Tanggal Penerbitan : 2006
Pengalih Bahasa : Reslian Pardede
Penyunting : Kartika Simatupang
Bahasa : Indonesia
Halaman : xii + 221
33 |LEADERSHIP CHALLENGE
Ukuran :140x210x0mm
Sinopsis Buku:
Bab 1 James dan Barry membahas pentingnya mempelajari
kepemimpinan secara serius. Kepemimpinan bukanlah hak khusus
segelintir orang tertentu, satu jend er tertentu saja, atau satu ras atau
agama, suku dan budaya tertentu saja. Kepemimpinan bukan hanya
berbicara tentang cakupan kekuasaan, tetapi juga kemampuan
pemimpin untuk memberikan keteladanan bagi orang-orang di
sekitarnya.
Baik hidup dalam konteks sekular maupun religius, warisan
kepemimpinan yang ditinggalkan adalah kehidupan dari sang
pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah suatu keterampilan
yang bisa dipelajari, dilatih, dan dikembangkan. Inilah pelajaran
terpenting yang diperoleh James M. Kouzes dan Barry Posner dalam
penelitian mereka selama lebih dari 20 tahun.
Buku ini mengungkapkan 5 Teladan Kepemimpinan, yaitu Menjadi
Contoh, Menginspirasi Suatu Visi Bersama, Menantang Proses,
Memampukan Orang Lain untuk Bertindak, dan Membangkitkan
Semangat. Pembahasan dalam buku ini menawarkan panduan
praktis dan berbagai contoh untuk mengilhami tentang bagaimana
para pemimpin Kristen dapat memiliki pengaruh yang sangat kuat di
tempat kerja, komunitas, dan jemaat, dengan membawa iman ke
dalam kepemimpinan mereka.
James dan Barry mengemukakan iman yang nyata ini merupakan
bentuk konversi nilai-nilai Alkitabiah dalam setiap tindakan nyata.
Untuk memperjelas hubungan tersebut, James dan Barry
mengumpulkan lima pemimpin yang mencerminkan lima praktek
dari sudut pandang kekristenan. John C Maxwell, David Mc Allister-
Willson, Patrick Lencioni, Nancy Ortberg, dan Ken Blanchard
berbagi wawasan dan kisah yang dipetik dari pengalaman pribadi
dan kehidupan para pemimpin Kristen lain yang telah mencapai hal-
hal yang luar biasa di dalam Gereja, komunitas, ruang kelas, dan
perusahaan.
34 |LEADERSHIP CHALLENGE
Bab 2 James dan Barry mengungkapkan bagaimana seorang
pemimpin teladan dapat tetap berdiri dengan kokoh menantang
angin resistansi yang hendak menggoncangnya. pemimpin harus
menemukan nilai-nilai yang penting baginya, dan motivasi yang
mendorongnya untuk bertindak. Kejelasan nilai-nilai ini
memberikan kompas moral untuk mengarahkannya setiap hari. Di
sini James dan Barry mengangkat kisah kepemimpinan dari Pendeta
Ken Horne.
Ken Horne berkata “Seharusnya tidak ada orang yang kelaparan di
Amerika Serikat.” Ia melihat pentingnya menolong orang miskin
yang kelaparan. James dan Barry mencatat bahwa penemuan nilai ini
mendorong Pendeta Ray Buchanan seorang rekan Ken Horne untuk
mewujudkan nilai ini dalam satu tindakan nyata. Kemudian
keduanya mendirikan Society of St. Andrews pada tahun 1979.
Mereka menyadari tidak dipanggil secara khusus untuk berkhotbah,
melainkan untuk melayani orang miskin. Pelayanan ini berhasil
menekan angka kelaparan di Amerika Serikat.
Ternyata pemimpin tidak cukup menemukan nilai-nilai yang
dianutnya, ia juga harus menemukan “apa yang diyakini oleh
komunitasnya.” Pemimpin tidak dapat memaksakan nilai-nilainya
untuk diterima oleh orang yang ada dipimpinannya. Ini penting
untuk membangun hubungan kerja yang orisinal dan produktif.
Di sisi lain, James dan Barry menyoroti pentingnya seorang
pemimpin memiliki kemampuan melihat keberhasilan yang lebih
baik untuk masa depan atau yang disebut “visi.” Visi sang pemimpin
teladan harusnya menarik perhatian banyak orang untuk terlibat di
dalamnya. Dengan kata lain pemimpin teladan tidak menarik segala
sesuatu kepada dirinya, tetapi ia memberdayakan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama.
Kalau Anda melangkah untuk membaca buku ini lebih jauh lagi,
khususnya di halaman 47-53 Anda akan menemukan bagaimana
hubungan antara keberhasilan untuk mencapai tujuan bersama
dengan kecakapan pemimpin menjadi pendengar yang baik, dan
kecakapannya untuk memberikan penghargaan atas setiap orang
yang telah mendukungnya.
Bab 3 John C. Maxwell menuliskan bagaimana seorang pemimpin
rohani harus terlebih dahulu menerapkan kebenaran rohani dalam
praktik hidupnya. Pemimpin tidak dapat mengharapkan orang lain
35 |LEADERSHIP CHALLENGE
berubah sementara ia sendiri tidak berubah. Ini penting karena
progresivitas komunitas yang dipimpinnya bergantung kepadanya,
dan keefektivannya menyampaikan pesan kepada orang-orang
ditentukan oleh perilaku dan tindakannya.
Bab 4 David Mc Allister & Wilson mengungkapkan rahasia
bagaimana seorang pemimpin dapat mewujudkan visinya dan
bagaimana membuatnya dapat bertahan lama serta berkembang. Visi
akan tinggal menjadi satu statemen jika pemimpin tidak melibatkan
para pengikutnya untuk ikut terlibat. Sekali lagi David dan Wilson
membenarkan tentang pentingnya seorang pemimpin memiliki
pemahaman yang mendalam tentang iman kristiani. Dengan
demikian ia akan siap berkorban demi mewujudkan visinya.
Bab 5 Ken Blanchard membahas perihal bagaimana menjadi
pemimpin teladan yang membangkitkan semangat para pengikutnya.
Ini merupakan langkah penting lainnya untuk dapat mewujudkan
visi pemimpin menjadi satu kenyataan. Untuk itu Ken menuliskan
satu refleksi kepemimpinan dari tokoh Yesus. Di sini Ken
mengungkapkan rahasia kepemimpinan Yesus sehingga berhasil
mendorong pengikut-Nya untuk tetap bersemangat.
Bab 6 Nancy Ortberg menuliskan pengalamannya melayani di Gereja
Komunitas Willow Creek. Ia menangani pelayanan untuk generasi
dengan usia18 sampai dengan 20-an tahun. Pelayanan itu diberi
nama Axis. Yang menarik adalah pelayanan ini memiliki tantangan
tersendiri, khususnya pada bulan Agustus. Biasanya kehadiran pada
bulan ini sangat rendah karena semua orang sedang di luar kota.
Namun dapat diubah menjadi bulan dengan tingkat kehadiran
terbaik. Menarik bukan? Mengapa? Sekilas karena proyek ini
dikerjakan secara tim. Padahal anggota tim pelayanan ini berasal
dari berbagai multidisiplin. Bagaimana ini dapat berjalan? Pemimpin
membuat setiap anggota timnya memiliki rasa percaya diri untuk
bertindak.
Bab 7 Ken Blanchard menuliskan refleksi tentang membangkitkan
semangat. Dalam persfektif Kristiani, Ken mengarahkan para
pembacanya untuk melihat kepada tokoh Yesus. Mengapa?
Jawabannya jelas karena Yesus adalah tokoh pemimpin yang
36 |LEADERSHIP CHALLENGE
melayani. Dia memimpin bukan untuk kepentingan-Nya, melainkan
untuk melayani kepentingan orang lain. Yesus memimpin agar orang
lain berhasil menjalani hidupnya sesuai dengan visi yang Tuhan
taruh dalam dirinya. Untuk itu berjuang untuk menghadapi setiap
tantangan dengan tetap bersandar pada TUHAN. Dalam rangka
menghadapi tantangan ini, Ken menuliskan 5 tips bagaimana
menjadi pemimpin seperti Yesus yang membangkitkan semangat.
Bab 8 merupakan bab terakhir dari buku 5 Teladan Kepemimpinan
yang ditulis oleh James M. Kouzes dan Barry Z. Pasner. James dan
Barry mengemukakan Kepemimpinan adalah suatu hubungan antara
mereka yang terpangginl untuk memimpin dan mereka yang memilih
untuk mengikutinya. Artinya bahwa pemimpin tidak dapat memaksa
orang-orang untuk mengikutinya, tetapi orang-oranglah yang
memilih dengan suka rela mengikutinya. Untuk itu James dan Barry
mengemukakan 5 pesan penting bagaimana seorang pemimpin dapat
membangun hubungan yang baik dengan orang-orang sehingga
kepemimpinannya menjadi dinamis.
Kesimpulan:
1. Kepemimpinan adalah tanggung jawab setiap orang. Dalam
konteks kepemimpinan Kristen, Kepemimpinan itu haruslah
dibangun di atas dasar yang benar, yaitu firman Tuhan.
2. Kepemimpinan Teladan adalah kepemimpinan yang
dilaksanakan dengan maksud untuk membuat orang lain
menjadi pemimpin yang handal dan berkarakter seperti Kristus.
3. Buku ini sangat baik dibaca oleh setiap orang Kristen, khususnya
para Gembala Sidang, Dosen Teologia, Mahasiswa dan
Mahasiswi Teologia, juga Para Pelayan Tuhan.
https://talk2theworld.wordpress.com/2012/09/03/resensi-
buku-5-teladan-kepemimpinan/
37 |LEADERSHIP CHALLENGE
Analisis Lima Praktik Kepemimpinan Teladan
Analisis yang lebih dalam mengungkapkan bahwa keterpurukan
perusahaan biasanya disebabkan sesuatu yang luput dari
perhatian,seperti halnya semangat pegawai yang rendah, system
keuangan yang sudah usang, dan tingkat loyalitas pelanggan yang
rendah.Ukuran keberhasilan kinerja perusahaan dititiberatkan pada
efisiensi dan biaya overhead,sedangkan kepuasan pelanggan
kurang mendapatkan perhatian.Oleh karenanya perlu dilakukan
serangkaian kegiatan yang bertujuan agar bisa menjadi sebuah
perusahaan dimana setiap orang diperlakukan dengan penuh rasa
hormat,merasa dilibatkan dan dihargai,serta bertanggung jawab atas
tindakan mereka tanpa harus takut disalahkan.
Adapun salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan
mengadakan diskusi dengan pelanggannya yang kemudian direkam
dengan video dan memutarnya dihadapan pegawainya,sehingga
para pegawai tahu bahwa banyak para pelanggan yang merasa
kurang puas dengan pelayanan yang diberikan perusahaan. Setelah
melihat video tersebut perusahaan membentuk kelompok-kelompok
untuk mendiskusikan perubahan apa yang akan dilakukan
selanjutnya.Semua manajer selalu meyediakan waktu untuk
menyatakan terima kasih secara pribadi pada karyawannya dalam
setiap kesempatan,selain berterima kasih para manajer juga
memberikan penghargaan bagi para karyawan yang telah
berkontribusi dengan memberikakan “pelayan ekstra(extra mile)”
pada saat melayani pelanggan,bentuk penghargaan tersebut dapat
berupa kenaikan gaji atau kenaikan pangkat.
Selain itu kita dapat memotivasi para karyawan dengan
memberikan pengakuan atas pekerjaan yang telah diselesaiakan
dengan baik dan memberi mereka kepercayaan diri agar
mereka dapat melakukannya dengan lebih baik lagi, karena
beranggapan bahwa bila dia seorang diri dia tidak dapat
menyelesaikan tugas itu sendiri tanpa bantuan orang lain.
KEPEMIMPINAN UNTUK MASA KINI DAN MASA DEPAN
Kepemimpinan tidak mengenal ikatan rasis atau
agama,batasan etnis atau kultur.Terkadang peluang kepemimpinan
38 |LEADERSHIP CHALLENGE
langsung menantang anda seperti ia mengetuk pintu anda
mengundang anda untuk berpartisipasi.Ketika hal itu terjadi,anda
harus siap meraih peluang tersebut. Yang berkembang kini adalah
system pendukung yang jauh lebih ramping tetapi lebih
kompak,salah satu bagian dari proses penciptaan system yang
terpercaya adalah mencoba mengenal orang yang bekerja
bersamanya. Secara perlahan namun pasti suasana studio mulai
berubah dimana terjadi perombakan total hingga mendekor ulang
ruangan agar dapat menimbulkan semangat kreatifitas bagi setiap
orang yang bekerja didalamnya.
Untuk mengajari orang bagaimana cara bekerja dalam system
yang baru yang terpercaya ini, team building ,aktivitas keluar kota,
dan bentuk pelatihan lain banyak dilakukan. Banyak waktu, energy
dan sumberdaya yang dihabiskan untuk mengembangkan
kepemimpinan dalam organisasi,sesuatu yang membuat manajer
mendedikasikan dirinya secara pribadi.
MEMPERKENALKAN KELIMA PRAKTIK
Dari pengalaman para ahli kita dapat belajar mengenai
apa yang dibutuhkan untuk memobilisasi orang lain dengan kekuatan
dari kehendak bebas mereka sendiri walaupun butuh kerja keras dan
ada resiko potensial untuk berkeinginan mencapai kepuncak
kesuksesan. Ketika diteliti lebih jauh tentang proses dinamis dari
kepemimpinan,melalui analisis kasus dan kuisioner
penelitian,ditemukan lima praktek serupa dari pengalaman pribadi
terbaik.Pada saat melakukan hal-hal yang luar biasa dalam
organisasi,pemimpin menggunakan Lima Praktik Kepemimpinan
Teladan sebagai berikut:
 Mencontohkan Caranya
 Menginspirasi Visi Bersama
 Menantang Proses
 Memungkinkan Orang Lain Bertindak
 Menyemangati Jiwa
Kelima praktik ada untuk siapa saja,di setiap organisasi atau situasi
apapun,yang berani menerima tantangan kepemimpinan.
MENCONTOHKAN CARANYA
Pemimpin teladan tahu bahwa jika mereka tetap memegang
teguh komitmen standar tertinggi, mereka harus menjadi perilaku
39 |LEADERSHIP CHALLENGE
yang mereka harapkan dari orang lain. Agar dapat mencohtohkan
perilaku yang mereka harapkan dari orang lain secara efektif,
pertama-tama mereka harus mengerti dengan jelas mengenai
prinsip-prinsip yang memandu mereka. Para pemimpin harus
menemukan jati diri mereka sendiri. Para pemimpin seharusnya
memegang teguh kepercayan mereka, karenanya mereka harus
memiliki keyakinan yang dapat diperjuangkan.
Namun demikian, pidato-pidato mengesankan tentang nilai-
nilai umum tidaklah cukup. Perbuatan para pemimpin jauh lebih
penting daripada kata-kata mereka untuk menentukan seberapa
seriusnya mereka tentang apa yang mereka katakan. Kata-kata dan
perbuatan harus konsisten, pemimpin teladan selalu berjalan di
muka. Mereka berjalan terlebih dulu dan memberikan contoh. Melalui
tindakan sehari-hari yang menunjukkan besarnya komitmen mereka
trerhadap apa yang mereka yakini.
Pemimpin mempunyai rencana operasional dan strategik.
Namun contoh-contoh yang mereka berikan bukanlah mengenai
desain yang sangat rumit. Melainkan mengenai pentingnya
mencurahkan waktu dengan seseorang, bekerja bahu membahu
dengan para kolega, menceritakan kisah yang dapat melihat nilai-
nilai yang terlihat nyata, menjadi amat yakin selama masa
ketidakpastian dan memberikan pertanyaan yang membuat orang
berpikir tentang nilai-nilai dan prioritas. Mencontohkan caranya pada
dasarnya berbicara tentang mendapatkan hak dan penghargaan
untuk memimpin melalui keterlibatan pribadi dan tindakan secara
langsung. Orang terklebih dulu akan mengikuti perilaku seseorang ,
baru kemudian rencananya.
MENGINSPIRASI VISI BERSAMA
Setiap organisasi, setiap gerakan sosial, dimualai dari
sebuah mimpi. Mimpi atau visi adalah kekuatan yang dapat
menciptakan masa depan. Para pemimpin menginspirasi visi
bersama. Mereka dapat melihat melampaui batasan waktu,
membayangkan peluang menarik yang masih tersimpan ketika
mereka dan para pengikutnya berada dalam jarak yang jauh di
belakang. Pemimpin memiliki keinginan untuk membuat membuat
sesuatu terjadi, untuk mengubah cara-cara lama, untuk menciptakan
sesuatu yang belum pernah diciptakan oleh seorang pun. Dengan
kata lain pemimpin menjalani kehidupan mereka secara mundur.
40 |LEADERSHIP CHALLENGE
Mereka melihat gambaran dalam benak mereka mengenai hasil-hasil
yang akan terwujud, bahkan sebelum mereka memulai proyek
mereka, seperti seseorang arsitek menggambar cetak biru atau
seorang insinyur membangun sebuah model contoh. Imajinasi
mereka yang jelas tentang masa depan mendorong mereka maju.
Namun visi yang hanya dilihat oleh pemimpin tidak cukup untuk
menciptakan gerakan terorisme atau perubahan signifikan dalam
perusahaan. Seseorang tanpa pengikut bukanlah seorang pemimpin,
dan orang tidak akan mengikutinya sebelum mereka menerima baik
sebuah visi layaknya visi mereka sendiri. Pemimin tidak dapat
memerintahkan komitmen, meeka hanya dapat
menginspirasikannya.
Untuk membuat seseorang menerima sebuah visi, pemimpin
harus mengenali para pengikutnya dan berbicara dalam bahasa
mereka. Orang harus percaya bahwa pemimpin mengerti kebutuhan
mereka dan memperhatikan keinginan mereka. Kepemimpinan
merupakan dialog., bukan monolog. Untuk mengumpulkan
dukungan, para pemimpin harus memiliki pengetahuan yang lengkap
mengenai mimpi., harapan, aspirasi, visi, dan nilai orang-orang.
Pemimpin meniupkan harapan ke dalam harapan dan mimpi
orang dan memungkinkan mereka untuk melihat kemungkinan
menggairahkan yang ada di masa depan. Pemimpin membentuk
kesatuan tujuan dan menunjukkan pada pengikutnya betapa mimpi
adalah untuk kebaikan bersama. Para pemimpin menyalakan api
semangat daklam diri orang dengan mengekpresikan antusiasme
pada visi kelompok yang menakjubkan. Pemimpin
mengkomunikasikan kegairahan mereka melalui bahasa yang jelas
dan gaya yang ekspresif.
MENANTANG PROSES
Setiap kasus kepemimpinan pribadi terbaik melibatkan
tantangan. Tantangannya dapat berupa produk baru yang inovatif,
pelayanan yang sama sekali baru, peraturan yang baru., kampanye
yang segar untuk membuat para remaja mau berpartisipasi dalam
program lingkungan., perubahan revolusioner dalam program militer
birokratis , maupun membangun pabrik atau bisnis baru. Adapun
tantangannya, semua kasus melibatkan perubahan dari status quo.
Tidak seorang pun yang mengklaim setelah mencapai hasil terbaik
41 |LEADERSHIP CHALLENGE
dengan membiarkan keadaan tetap sama seperti adanya. Semua
pemimpin menantang setiap proses.
Pemimpin adalah pionir – orang yang bersedia melangkah ke
dalam situasiyabng tidak diketahui. Mereka melakukan peluang
untuk melakukan inovasi, tumbuh, dan melakukan perbaikan. Namun
pemimpin bukan lah satu-satunya pencipta atau penyusun produk,
layanan, atau proses baru. Bahkan pada kenyataannnya, mereka
bukanlah orang semacam itu: inovasi datang lebih banyak dari
kemauan untuk mendengar bukannya berbicara, inovasi produk dan
jasa cenderung datang dari pelanggan, klien, pemasok, orang
laboratorium, orang di garda depan perusahaan: sedangkan proses
inovasi, berasal dari orang-orang yang melakukan
pekerjaan. Kadang kala kejadian eksternal yang dramatis mengubah
organisasi ke dalam kondisi baru yang radikal.
Kontribusi utama pemimpin adalah dalam mengenali ide-ide
bagus, mendukung ide tersebut, dan kesediannya untuk menantang
sistem kerja yang ada dalam merealisasikan produk baru, proses
baru, jasa baru, dan penggunaan bahwa para pemimpin adalah
seorang realisator inovasi.
MEMUNGKINKAN ORANG LAIN BERTINDAK
Mimpi-mimpi indah tidak akan pernah menjadi realita yang
signifikan bila hanya melalui tindakan satu orang saja.
Kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan secara bersama-sama
dalam tim.Pemimpin teladan memungkinkan orang lain untuk
bertindak. Mereka memupuk kolaborasi dan membangun
kepercayaan.
Pemimpin memungkinkan orang lain untuk mengerjakan
pekerjaan dengan baik. Mereka menyadari bahwa siapapun yang
diharapkan untuk dapat memproduksi hasil yang baik harus memiliki
rasa kepemilikan dan kekuatan dalam hatinya. Pemimpin memahami
bahwa teknik main perintah dan pengendalian pada masa revolusi
Industri tidak dpat lagi diterapkan, sebaliknya, pemimipin harus
bekerja untuk membuat orang merasa kuat, mampu, dan memiliki
komitmen. Pemimpin memunginkan orang lain untuk bertindak, tidak
dengan mendelegasikannya, pemimpin teladan memperkuat
kapasitas setiap orang untuk menepati janji yang mereka buat.
Kemampuan seorang pemimpin untuk memungkinkan orang
lain melakukan tindakan sangatlah penting. Para pengikut tidak akan
42 |LEADERSHIP CHALLENGE
memberikan kinerja terbaik mereka ataupun tetap setia dalam jangka
waktu yang lama jika pemimpin mereka membuat mereka merasa
lemah, memiliki ketergantungan, atau terasingkan. Namun ketika
seorang pemimpin membuat orang merasa kuat dan mampu –
dimana mereka dapat berbuat lebih dari apa yang selama ini mereka
pikirkan – mereka akan memberikan yang terbaik bahkan melebihi
ekspektasi mereka sendiri. Ketika kepemimpinan menjadi sebuah
hubungan yang dibangun berlandaskan rasa saling percaya serta
kepercayaan diri, orang akan berani mengambil risiko, membuat
perubahan, terus menjaga organisasi dan pergerakannya tetap
hidup. Melalui hubungan tersebut, para pemimpin mengubah para
pengikut mereka menjadi pemimpin pula.
MENYEMANGATI JIWA
Pemimpin menyemangati jiwa para pengikutnya untuk terus
melangkah. Tindakan tulus dalam usaha untuk memperdulikan
mereka dapat mengangkat semangat dan membuat orang terus
maju. Pemberian semangat dapat ditujukan dengan sikap yang
dramatis atau tindakan yang sederhana.
Pemberian semangat adalah persoalan yang amat serius. Ini
tentang bagaiman aseorang pemimpin secara nyata dan bersunguh-
sungguh menghubungkan penghargaan dengan kinerja. Ketika
berjuang untuk meningkatkan kualitas, perbaikan setelah mengalami
bencana, mengawali penyediaan layanan baru, atau membuat
perubahan dramatis dalam bentuk apapun, para pemimpin
memastikan orang untuk mau melihat keuntungan dari perilaku yang
selaras dengan nilai-nilai yang dihargai. Pemimpin juga tahu bahwa
perayaan dan ritual, jika dilakukan dengan benar dan sepenuh hati,
akan membangun identitas kolektif dan semangat komunitas yang
kuat, yang dapat membawa sebuah kelompok melalui masa-masa
yang amat sulit.
KEPEMIMPINAN ADALAH SEBUAH HUBUNGAN
Kepemimpinan adalah gabungan dari keahlian dan praktik
yang dapayt dikenali, yang terdapat pada diri setiap orang, bukan
hanya sedikit pria dan wanita yang karismatik. Kepemimpinan
merupakan hubungan antara mereka yang terpanggil untuk
memimpin dan mereka yang memilih untuk mengikuti.
43 |LEADERSHIP CHALLENGE
Bukti-bukti yang tersedia sangatlah banyak untuk sudut
pandang ini. Salah satu contohnya adalah riset Public Allies, sebuah
organisasi yang ditujukan untuk menciptakan pemimpin muda yang
dapat memperkuat komunitras mereka. Public Allies mencari opini
dari orang-orang yang berusia delapan belas hingga tiga puluh tahun
mengenai subyek kepemimpinan. Di antara soal-soal yang ada
terdapat sebuah pertanyaan mengenai kualitas seperti apa yang
penting dalam diri seorang pemimpin yang baik. Teratas dalam
daftar jawaban responden adalah ”Kemampuan untuk melihat situasi
dari sudut pandang orang lain.” Di tempat kedua ” Dapat berinteraksi
dengan baik dengan orang lain.”
Kesuksesan dalam kepemimpinan, bisnis, dan kehidupan
telah, sedang, dan akan terus menjadi eberapa baik orang bekerja
dan bermain bersama. Kesuksesan pemimpin sepenuhnya
bergantung pada kapasitas untuk membangun dan mempertahankan
hubungan manusia yang memunginkan orang untuk mewujudkan
hal-hal yang luar biasa secara reguler.
SEPULUH KOMITMEN KEPEMIMPINAN
Terangkai dalam lima Praktik kepemimpinan adalah perilaku
yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk mempelajari
kepemimpinan. Yang disebut sebagai Sepuluh Komitmen
Kepemimpinan:
1. Temukan suara hati Anda dengan memperjelas nilai-nilai pribadi
Anda.
2. Beri contoh dengan menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai
bersama.
3. Lihat masa depan dengan membayangkan peluang-peluang yang
menggairahkan dan luhur.
4. Kumpulkan orang ke dalam visi bersama dengan memperhatikan
aspirasi bersama.
5. Cari peluang melalui pencarian cara-cara inovatif untuk berubah,
tumbuh, dan menjadi lebih baik.
6. Lakukan eksperimen dan ambil risiko dengan terus-menerus
menghasilkan kemenangan-kemenangan kecil dan belajar dari
kesalahan.
7. Pupuk kolaborasi denagn mempromosikan tujuan bersama dan
membangun kepercayaan
44 |LEADERSHIP CHALLENGE
8. Perkuat orang lain dengan membagi kekuasaan dan keleluasaan.
9. Alat kontribusi dengan menunjukkan penghargaan bagi
pencapaian individu.
10. Rayakan nilai-nilai dan kemenangan dengan menciptakan
semangat komunitas.
MERANGKAI KESELURUHAN : Kredibilitas adalah Landasannya
Jujur, berorientasi ke depan, kompeten dan membangkitkan
semangat, adalah karakteristik yang tetap konstan selama dua
dekade yang diwarnai dengan pertumbuhan dan resesi,
meningkatnya juumlah perusahaan berteknologi baru, lahirnya World
Wide Web, terjadinya globalisasi ekonomi yang signifikan, peta
politik yang terus berubah, pengembanagan dan berakhirnya zaman
keemasan internet. Arti penting dari kualitas yang paling diinginkan
telah berubah dari masa ke masa, tapi pada kenyataanya tidak ada
perubahan dalam empat kualitas yang paling diinginkan orang dari
pemimpin mereka. Masalah kita mempercayai apakah pemimpin kita
benar-benar setia pada kualitas-kualitas ini atau tidak adalah
persoalan lain, tapi apa yang kita inginkan dari mereka tetaplah
sama.
Para peneliti secara khusus mengevaluasi orang dalam tiga
kriteria, yaitu kejujuran, keahlian dan kedinamisan. Mereka yang
lebih tinggi peringkatnya pada ketiga dimensi ini akan dianggap
sebagai sumber informasi yang lebih berkredibilitas. Ketiga
karakteristik ini hampir sama dengan kualitas pemimpin yang
dikagumi, yaitu jujur, berkompeten, dan membangkitkan semangat.
Yang terpenting adalah kita harus dapat memercayai
pemimpin kita. Kita harus yakin bahwa kata-kata mereka dapat
dipercaya, bahwa mereka kan melakukan apa yang mereka
katakana dan mereka memiliki pengetahuan dan keahlian untuk
memimpin.
KREBILITAS MEMBUAT SUATU PERUBAHAN
Ketika karyawan merasa manajer mereka memiliki kredibilitas
yang tinggi, mereka secara signifikan akan cenderung untuk :
 Bangga mengatakan pada orang lain bahwa mereka adalah bagian
dari organisasi.
 Merasakan semangat kelompok yang kuat.
45 |LEADERSHIP CHALLENGE
 Melihat bahwa nilai-nilai pribadi mereka konsisten dengan nilai-nilai
organisasi.
 Merasa terikat dan berkomoitmen pada organisasi.
 Memiliki rasa kepemilikan terhadap organisasi.
Di sisi lain, ketika karyawan merasa manajer mereka memiliki
kredibilitas yang rendah, mereka secara signifikan akan cenderung
untuk :
 Berproduksi hanya ketika merasa diawasi dengan seksama.
 Termotivasi terutama karena uang.
 Mengatakan hal-hal yang baik mengenai organisasi mereka kepada
public tapi secara diam-diam mengkritiknya.
 Mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain jika organisasi
mengalami masalah.
 Merasa tidak mendapat dukungan dan tidak dihargai.
Bukti-bukti atas efek yang signifikan dari kredibilitas
kepemimpinan terhadap sikap dan perilaku pekerja ini memberikan
prinsip-prinsip yang jelas, yang perlu ditaati oleh pemimpin
organisasi. Kredibilitas membuat perubahan, dan pemimpin harus
menyikapi secara pribadi. Loyalitas, komitmen, energi, dan
produktivitas tergantung pada kredibilitas seorang pemimpin.
PERSYARATAN DAN KEAHLIAN UNTUK MEMILIKI
ORIENTASI KE DEPAN
Sebisa mungkin kita meminta pemimpin untuk memiliki
kredibilitas sebelum kita bersedia menuruti perintah mereka, namun
jika hanya berpegang pada kredibilitas pasti tidak memuaskan kita,
karena kita membutuhkan sesuatu yang lebih dari pemimpin kita.
Kita mengaharapkan pemimpin untuk memiliki arah atau visi ke
masa depan, dengan kata lain kita mengharapkan mereka
berorientasi ke depan. Dilemanya adalah pemimpin yang
berorientasi ke depan juga dapat menjadi bias, bias mengenai masa
depan. Mereka ingin mengubah segala sesuatu yang ada pada saat
ini dan membimbing kita menuju hari esok yang lebih baik. Namun
kualitas kepemimpinan yang dikagumi dan diinginkan tersebut juga
berarti bahwa pemimpin sering menjadi target dari mereka yang
menawarkan masa depan alternatif. Tapi ketika seorang pemimpin
mengambil kendali untuk menyelesaikan masalah (yaitu ketika
pemimpin tersebut memiliki sudut pandang yang jelas serta
keyakinan yang kuat mengenai ke mana arah negara, organisasi
46 |LEADERSHIP CHALLENGE
atau perusahaan akan dibawa), individu tersebut akan terlihat kurang
dapat dipercaya dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki
pendapat. Akibatnya sesuai dengan sifat peran yang mereka
lakukan, kredibilitas pemimpin akan selalu dipertanyakan oleh orang-
orang yng menentang mereka.
Apakah artinya bagi orang yang ingin menjadi pemimpin?
Pertama, mesyarakat menempatkan pemimpin pada posisi yang
aneh, kita meminta mereka memiliki kerdibilitas, tapi kita juga ikut
ambil bagian dalam meragukan kredibilitas mereka dengan
mengharapkan para pemimpin untuk memfokuskan arah yang jelas
mengenai masa depan. Para pemimpin harus belajar bagaimana
cara menyeimbangkan keinginan pribadi mereka untuk meraih hasil
yang penting dengan kebutuhan para pengikut untuk memercayai
bahwa pemimpin mereka juga memikirkan kepentingan orang
banyak.
Kedua, karena dilema ini pemimpin harus rajin menjaga
kredibilitas mereka. Kemampuan mereka untuk memiliki pengaruh
yang kuat terhadap orang lain bergantung pada sejauh mana mereka
dipercaya memiliki kredibilitas yang tinggi. Kredibilitas sangat
berpengaruh pada pemimpin, sama halnya seperti pada sumber
informasi lain, bahkan mungkin lebih tinggi. Jika pemimpin meminta
orang lain untuk mengikuti mereka menuju masa depan yang tidak
pasti (masa depan yang mungkin tidak akan terwujud selama hidup
mereka), dan jika perjalanan itu membutuhkan pengorbanan, maka
bukankah itu masuk akal jika para pengikut harus sungguh-sungguh
percaya pada mereka? Untuk dapat dipercaya pada kemungkinan
masa depan nyang menggairahkan yang diajukan pemimpin,
pertama-tama para pengikut harus percaya kepada kejujuran,
kehlian dan kedinamisan pemimpinnya.
Hal ini bukan berarti bahwa kepemimpinan itu semata-mata
sebuah kontes popularitas. Sama sekali tidak realistis bila seorang
pemimpin mengaharapkan 100 persen dari pengikutnya bersedia
menurutinya. Pemimpin harus belajar mengatasi ketegangan antara
panggilan pribadi mereka dengan suara orang banyak.
Adalah hal yang gegabah bagi para pemimpin untuk
menempatkan faktor situasi sabagai faktor kuat penyebab berhasil
atau tidaknya kredibilitas itu diperoleh. Pemimpin tidak boleh
mengabaikan kredibilitas, bagaimanapun keadaan atau posisi
mereka. Bagaimanapun keadaannya, kredibilitas adalah salah satu
47 |LEADERSHIP CHALLENGE
atribut yang paling sulit untuk didapatkan dan dipertahankan.
Kredibilitas bersifat pribadi, kredibilitas diperoleh dengan usaha dari
tahap demi tahap dan waktu demi waktu. Namun dapat hilang dalam
waktu yang sangat singkat jika tidak dipertahankan.
ARTI KREDIBILITAS DARI SEGI PERILAKU
Kredibilitas adalah landasan kepemimpinan, yaitu kualitas,
kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Dari
hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa frase yang biasa
digunakan orang untuk menggambarkan cara mereka mengetahui
kredibilitas ketika mereka melihatnya :
“Pemimpin mempraktikkan apa yang dikhotbahkannya.”
“Mereka melakukan apa yang mereka katakan.”
“Tindakan mereka konsisten dengan perkataan mereka.”
“Mereka berani bertaruh atas kebenaran perkataan mereka.”
“Mereka menepati apa yang mereka janjikam.”
“Mereka melakukan apa yang mereka katakan akan mereka
lakukan.”
Kalimat terakhir adalah respons yang paling sering diucapkan.
Ketika memutuskan apakah seorang pemimpin dapat dipercaaya,
pertama-tama orang akan mendengar perkataannya, kemudian
mereka memperhatikan tindakannya. Sebuah penilaiian “kredibel”
diberikan ketika kata-kata dengan perbuatan selaras. Jika orang
tidak melihat konsistensi, mereka menyimpulkan bahwa pemimpin
tidak terlalu bersungguh-sungguh atau bahkan lebih buruk, seorang
yang munafik. Jika pemimpin mengungkapkan sekumpulan nilai-nilai
tapi secara pribadi mempraktikkan nilai-nilai lain, kita akan
menganggap mereka berpura-pura. Jika pemimpin mempraktikkan
apa yang dikhotbahkannya, kita akan lebih bersedia memercayai
mereka dengan memertaruhkan karier, jaminan dan bahkan
terkadang hidup kita.
Kesadaran ini membawa kita kepada sebuah persyaratan yang
harus ditepati oleh pemimpin untuk membangun kredibilitas. Syarat
tersebut adalah :
LAAKAAL : Lakukan Apa yang Anda Katakan Akan Anda
Lakukan
Definisi yang masuk akal dari kredibilitas ini berkaitan
langsung dengan salah satu dari lima praktik kepemimpinan teladan
48 |LEADERSHIP CHALLENGE
yang dipaparkan pada kasus-kasus terbaik. LAAKAAL memiliki dua
elemen penting, yaitu katakan dan lakukan. Untuk menjadi kredibel
dalam tindakan, pemimpin harus jelas dengan apa yang menjadi
kepercayaan mereka; mereka harus tahu apa yang mereka yakini.
Itu adalah bagian dari “katakan.” Kemudian mereka harus
menempatkan perkataannya dalam bentuk praktik; mereka harus
bertindak sesuai dengan kepercayaan mereka dan “lakukan.” Praktik
“Mencontohkan Caranya” berkaitan langsung dengan kedua dimensi
dari kredibilitas berdasarkan perilaku ini. Praktik ini juga mencakup
klarifikasi atas sekumpulan nilai-nilai dan pemberian contoh dari
penerapan nilai-nilai tersebut kepada orang lain. Konsistensi dalam
menjalankan nilai-nilai ini adalah cara untuk menunjukkan kejujuran
dan sifat dapat dipercaya. Kita memercayai pemimpin ketika
perbuatan dan perkataannya selaras.
Ada lebih banyak lagi hubungan yang menakjubkan antara
apa yang dikatakan pemimpin akan mereka lakukan dari sudut
pandang pribadi, dengan atribut yang orang cari dan kagumi dari
pemimpin kita. Praktik kepemimpinan dari “Inspirasikan Visi
Bersama” melibatkan kemampuan berorientasi ke depan dan
kemampuan membangkitkan semangat. Ketika pemimpin
“Menantang Proses”, mereka membentuk persepsi bahwa mereka
dinamis. Kepercayaan juga merupakan elemen utama dari cara
pemimpin “Memungkinkan Orang Lain bertindak.” Dalam persepsi
mereka sendiri, pemimpin mengatakan bahwa mereka memercayai
orang lain, yang meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap diri
mereka.
Read more: http://laskarcahaya.blogspot.com/2013/05/lima-praktik-
kepemimpinan-teladan.html#ixzz3P3MB2eIj
49 |LEADERSHIP CHALLENGE
The Leadership Challenge
Table of Contents
Preface: Making Extraordinary Things Happen with Others xi
1 Introduction: When People Are at Their Best as Leaders 3
The Five Practices of Exemplary Leadership
PRACTICE 1: MODEL THE WAY
2 Commitment #1: Clarify Values 22
Find Your Voice
Affirm Shared Values
3 Commitment #2: Set the Example 40
Live the Shared Values
Teach Others to Model the Values
PRACTICE 2: INSPIRE A SHARED VISION
4 Commitment #3: Envision the Future 66
Imagine the Possibilities
Find a Common Purpose
5 Commitment #4: Enlist Others 89
50 |LEADERSHIP CHALLENGE
Appeal to Common Ideals
Animate the Vision
PRACTICE 3: CHALLENGE THE PROCESS
6 Commitment #5: Search for Opportunities 114
Seize the Initiative
Exercise Outsight
7 Commitment #6: Experiment and Take Risks 136
Generate Small Wins
Learn from Experience
PRACTICE 4: ENABLE OTHERS TO ACT
8 Commitment #7: Foster Collaboration 164
Create a Climate of Trust
Facilitate Relationships
9 Commitment #8: Strengthen Others 186
Enhance Self-Determination
Coach for Competence and Confi dence
51 |LEADERSHIP CHALLENGE
PRACTICE 5: ENCOURAGE THE HEART
10 Commitment #9: Recognize Contributions 212
Expect the Best
Personalize Recognition
11 Commitment #10: Celebrate the Values and the Victories 234
Create a Spirit of Community
Get Personally Involved
12 A Call to Action for Young Leaders 257
Your Continuing Leadership Journey
Acknowledgments 269
About the Authors 273
Index 277
52 |LEADERSHIP CHALLENGE
Introduction: When People Are at Their Best as Leaders
1
You don ’t have to be a superstar or an overachiever to lead; you just need to
care about something and do something about it. It doesn ’t have to be big,
just do something. Every great change starts small. You just need to take that
fi rst step, not because you necessarily have the authority or responsibility, but
because you care.
—Elliese Judge, Panama City, Panama
This was the thinking that got Elliese Judge going. When she
was nineteen, she helped start a nonprofi t organization called
Arvita that continues to focus on improving environmental awareness
through organic recycling and sustainable reforestation. 1
Elliese was born in Australia and moved with her family to
Panama when she was fourteen. When she got a part-time job at a
Panama City bank she wanted to recycle some of the papers in the
offi ce. “While I was working there,” Elliese told us, “I realized how
inconvenient it was to recycle and how nobody seemed to think it was
important. Th ere was no truck or pick-up; you had to take everything
to the landfi ll yourself and nobody wanted to be bothered.”
THE STUDENT LEADERSHIP CHALLENGE
4
When Elliese went to the landfi ll she met some of the people in
the community who were living right next to it. Th e whole neighborhood
smelled terrible and this bothered her deeply. She realized that
her family and others like it were producing a great deal of waste that
was being dumped directly next to these people. Th at didn ’t feel right.
Her new perspective on the whole cycle of waste in the country deepened
her belief that this was a signifi cant issue, a problem that needed
to be addressed. So she decided to do something about it, fi rst at the
bank, then in her own home, and from there the idea started to grow,
bit by bit.
As Elliese talked about it more with her friends, she found there
53 |LEADERSHIP CHALLENGE
were others who shared her passion. When she met Milko Dilgado
while camping with friends at an Ecological Music Festival, they
quickly discovered they were both passionate about the environment
and eager to do something to make a diff erence in protecting and
restoring it. So they began a very simple organic recycling project
in Elliese ’s backyard: a simple worm farm they started from scratch
with a pound of worms. From that modest beginning their vision
for a more eco-friendly Panama began to take form. As they looked
more deeply into all the organic waste being produced they discovered
that it could be used to regenerate growth in deforested areas.
Th ey saw a connection between the issues of bad waste management
and the rampant deforestation throughout Panama that their project
could address. Th ey kept asking themselves: “Once we recycle all this
organic waste, turning it into fertilizer, can ’t we fi nd a way to put it
to good use?”
Elliese and Milko started visiting restaurants, sharing with them
the negative impacts that restaurant waste had on people and the
environment, and explaining the positive impacts it could have in
reforestation. Th ey believed that by showing people a diff erent picture
of how things might work to help Panama, they could infl uence
restaurant owners, employees, and customers to act in more
INTRODUCTION: WHEN PEOPLE ARE AT T H E I R B E S T A S L E A D E R S
5
responsible ways towards the environment. Th e idea was that through
Arvita, restaurants would be able to play a part in restoring Panama ’s
forests by separating their organic waste and donating it to the foundation
’s recycling eff ort. Arvita would take the restaurants ’ organic
waste and turn it into compost, fertilizers, and raw material for their
worm farm. Th e products would then be used to support the planting
of native trees and bringing animals back to deforested areas.
“Our vision,” explains Elliese, “is that every restaurant in Panama
will be eco-friendly, do organic recycling, and support sustainable
reforestation.”
Starting Arvita was not without challenges. Environmental awareness
and consciousness were relatively low in Panama. Th ere were few
young people driving change of any sort in Panama to serve as role
models, and Elliese and her colleagues encountered skepticism about
54 |LEADERSHIP CHALLENGE
whether people their age could have a signifi cant impact on
environmental
issues. But Elliese and Milko recognized that each time
they connected with a restaurant, explaining the degrading eff ects of
their waste on the environment and the positive change possible from
recycling organic waste, the direct connection made a diff erence, and
so they continued promoting environmental awareness restaurant by
restaurant.
Elliese ’s story speaks to a fundamental question: When does leadership
begin? Th e answer is that leaders seize the moment. Elliese saw
an opportunity and took it, fi rst in the bank where she had a parttime
job, and then with Milko with the backyard worm farm. Th ose
fairly small opportunities transformed into something much greater.
Elliese and Milko didn ’t wait for someone to appoint either of them
as “the” leader. Th ey recognized an issue, had a passion for it, found
others with a similar vision, and just got started. Th en they kept going.
Although leadership, just like any other skill in life, can be learned
and strengthened through coaching and practice, you don ’t have to
wait for that support and preparation to happen before you start
THE STUDENT LEADERSHIP CHALLENGE
6
to lead. In fact, no amount of coaching or practice can make much of
a diff erence if you don ’t care about doing or making something better
than it currently is.
Everyone has the capacity to lead whether or not they are in a formal
position of authority or even part of an organized group. 2 Th at ’s
what we mean when we say leadership is everyone ’s business. It is not
about being a president, captain, director, editor, CEO, general, or
prime minister. It ’s not about celebrity, wealth, or even age. It ’s not
about your family background or the neighborhood you come from.
It ’s about knowing your values and those of the people around you
and taking the steps, however small, to make what you do every day
demonstrate that you live by those values.
As we continue to learn from Elliese ’s leadership experience, it
is clear that leadership is about transforming values and goals into
action. Th e operational side of bringing an eff ort like Arvita to life was
brand-new territory for Elliese and Milko. Th ey started with lots of
passion and plans but turning them into a reality seemed overwhelming.
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge

More Related Content

What's hot

1 Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
1 Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga1 Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
1 Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluargarobby chandra
 
5 tahap kepimpinan john maxwell sadilah
5 tahap kepimpinan john maxwell sadilah5 tahap kepimpinan john maxwell sadilah
5 tahap kepimpinan john maxwell sadilahTracy Richard
 
Materi leadership
Materi leadershipMateri leadership
Materi leadershipnursaudi
 
Kuliah 5 team building
Kuliah 5 team buildingKuliah 5 team building
Kuliah 5 team buildingZuzu Aja
 
Membangun kerjasama-tim
Membangun kerjasama-timMembangun kerjasama-tim
Membangun kerjasama-timOnna AsSanadie
 
Leadership dan Tim Kerja
Leadership dan Tim Kerja Leadership dan Tim Kerja
Leadership dan Tim Kerja HerdinNurdin1
 
Bmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipBmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipPT Wings Surya
 
Bab 2 (jiwa kewirausahaan)
Bab 2 (jiwa kewirausahaan)Bab 2 (jiwa kewirausahaan)
Bab 2 (jiwa kewirausahaan)icang19
 
P.1. leadership n management
P.1. leadership n managementP.1. leadership n management
P.1. leadership n managementdikawati
 

What's hot (13)

Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Teori Kepemimpinan
Teori KepemimpinanTeori Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
 
1 Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
1 Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga1 Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
1 Pelatihan Kepemimpinan Dan Keluarga
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
5 tahap kepimpinan john maxwell sadilah
5 tahap kepimpinan john maxwell sadilah5 tahap kepimpinan john maxwell sadilah
5 tahap kepimpinan john maxwell sadilah
 
Materi leadership
Materi leadershipMateri leadership
Materi leadership
 
Kuliah 5 team building
Kuliah 5 team buildingKuliah 5 team building
Kuliah 5 team building
 
Membangun kerjasama-tim
Membangun kerjasama-timMembangun kerjasama-tim
Membangun kerjasama-tim
 
Leadership dan Tim Kerja
Leadership dan Tim Kerja Leadership dan Tim Kerja
Leadership dan Tim Kerja
 
Bmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipBmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadership
 
Bab 2 (jiwa kewirausahaan)
Bab 2 (jiwa kewirausahaan)Bab 2 (jiwa kewirausahaan)
Bab 2 (jiwa kewirausahaan)
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
 
P.1. leadership n management
P.1. leadership n managementP.1. leadership n management
P.1. leadership n management
 

Similar to Bmf 36 leadership challenge

PROPOSAL PENAWARAN IN – HOUSE TRAINING PROGRAM "LEADERSHIP CHALLENGE" Training
PROPOSAL PENAWARAN IN – HOUSE TRAINING PROGRAM "LEADERSHIP CHALLENGE" TrainingPROPOSAL PENAWARAN IN – HOUSE TRAINING PROGRAM "LEADERSHIP CHALLENGE" Training
PROPOSAL PENAWARAN IN – HOUSE TRAINING PROGRAM "LEADERSHIP CHALLENGE" TrainingKanaidi ken
 
P5 Kewirausahaan_ppt.pptx
P5 Kewirausahaan_ppt.pptxP5 Kewirausahaan_ppt.pptx
P5 Kewirausahaan_ppt.pptxTOChanel
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptMuhAsrilYusuf
 
1. Sosialisasi Kewirausahaan.ppt
1. Sosialisasi Kewirausahaan.ppt1. Sosialisasi Kewirausahaan.ppt
1. Sosialisasi Kewirausahaan.pptssuserfa72d5
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptWIJIYANTI4
 
LEADING & COACHING.ppt
LEADING & COACHING.pptLEADING & COACHING.ppt
LEADING & COACHING.pptTeguhHWidodo
 
Bahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaanBahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaanZul Karnain
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptLanaDelPlayOn
 
Pelatihan appreciative leadership
Pelatihan appreciative leadershipPelatihan appreciative leadership
Pelatihan appreciative leadershipborobudurconsulting
 
(2022) Silabus Pelatihan "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
(2022) Silabus Pelatihan  "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...(2022) Silabus Pelatihan  "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
(2022) Silabus Pelatihan "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...Kanaidi ken
 
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"Kanaidi ken
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanEdwarn Abazel
 
Sikap dan perilaku wirausahawan sukses
Sikap dan perilaku wirausahawan suksesSikap dan perilaku wirausahawan sukses
Sikap dan perilaku wirausahawan suksesDyah Arum Anggraeni
 

Similar to Bmf 36 leadership challenge (20)

Praktek kepemimpinan efektif
Praktek kepemimpinan efektifPraktek kepemimpinan efektif
Praktek kepemimpinan efektif
 
PROPOSAL PENAWARAN IN – HOUSE TRAINING PROGRAM "LEADERSHIP CHALLENGE" Training
PROPOSAL PENAWARAN IN – HOUSE TRAINING PROGRAM "LEADERSHIP CHALLENGE" TrainingPROPOSAL PENAWARAN IN – HOUSE TRAINING PROGRAM "LEADERSHIP CHALLENGE" Training
PROPOSAL PENAWARAN IN – HOUSE TRAINING PROGRAM "LEADERSHIP CHALLENGE" Training
 
Presentasi pak mulyadi
Presentasi pak mulyadiPresentasi pak mulyadi
Presentasi pak mulyadi
 
P5 Kewirausahaan_ppt.pptx
P5 Kewirausahaan_ppt.pptxP5 Kewirausahaan_ppt.pptx
P5 Kewirausahaan_ppt.pptx
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.ppt
 
1. Sosialisasi Kewirausahaan.ppt
1. Sosialisasi Kewirausahaan.ppt1. Sosialisasi Kewirausahaan.ppt
1. Sosialisasi Kewirausahaan.ppt
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.ppt
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.ppt
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
LEADING & COACHING.ppt
LEADING & COACHING.pptLEADING & COACHING.ppt
LEADING & COACHING.ppt
 
Bahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaanBahan ajar kewirausahaan
Bahan ajar kewirausahaan
 
Handout 14 ld
Handout 14 ldHandout 14 ld
Handout 14 ld
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.ppt
 
Leadership 1
Leadership 1Leadership 1
Leadership 1
 
Pelatihan appreciative leadership
Pelatihan appreciative leadershipPelatihan appreciative leadership
Pelatihan appreciative leadership
 
(2022) Silabus Pelatihan "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
(2022) Silabus Pelatihan  "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...(2022) Silabus Pelatihan  "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
(2022) Silabus Pelatihan "Becoming an AGILITY and Great LEADERSHIP" For Mark...
 
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
(2021) Silabus Pelatihan "AGILITY and APPRECIATIVE LEADERSHIP"
 
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinanFaktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
 
Sikap dan perilaku wirausahawan sukses
Sikap dan perilaku wirausahawan suksesSikap dan perilaku wirausahawan sukses
Sikap dan perilaku wirausahawan sukses
 

More from PT Wings Surya

Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)PT Wings Surya
 
Bmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedBmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedPT Wings Surya
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesPT Wings Surya
 
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanBmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanPT Wings Surya
 
Bmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaBmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaPT Wings Surya
 
Bmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada whiteBmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada whitePT Wings Surya
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesPT Wings Surya
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaPT Wings Surya
 
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanBmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanPT Wings Surya
 
Bmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancyBmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancyPT Wings Surya
 
Bmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadershipBmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadershipPT Wings Surya
 
Bmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidupBmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidupPT Wings Surya
 
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTESBmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTESPT Wings Surya
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipPT Wings Surya
 

More from PT Wings Surya (20)

Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
 
Bmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedBmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformed
 
Bmf 51 tulip
Bmf 51 tulipBmf 51 tulip
Bmf 51 tulip
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principles
 
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanBmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
 
Bmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaranBmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaran
 
Bmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaBmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doa
 
Bmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada whiteBmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada white
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principles
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatika
 
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanBmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
 
Bmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancyBmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancy
 
Bmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadershipBmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadership
 
Bmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidupBmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidup
 
Bmf 40 air hidup
Bmf 40 air hidupBmf 40 air hidup
Bmf 40 air hidup
 
Bmf 39 keluarga
Bmf 39 keluargaBmf 39 keluarga
Bmf 39 keluarga
 
Bmf 38 the bible
Bmf 38 the bibleBmf 38 the bible
Bmf 38 the bible
 
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTESBmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadership
 
Bmf 33 rho
Bmf 33 rhoBmf 33 rho
Bmf 33 rho
 

Recently uploaded

Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 

Recently uploaded (6)

Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 

Bmf 36 leadership challenge

  • 2.
  • 3. i | P a g e Table of Contents PENDAHULUAN........................................................................................................ iii KONSEP DAN PRAKTIK PEMIMPIN YANG DINAMIS SEBAGAI KEPEMIMPINAN TELADAN................................................................................................................... 1 Resensi Buku 5 Teladan Kepemimpinan................................................. 32 Analisis Lima Praktik Kepemimpinan Teladan........................................................ 37 The Leadership Challenge....................................................................................... 49 Introduction: When People Are at Their Best as Leaders ...................................... 52 THE FIVE PRACTICES OF EXEMPLARY LEADERSHIP................................................. 57 Model the Way ................................................................................................... 58 Inspire a Shared Vision ....................................................................................... 59 Challenge the Process......................................................................................... 59 Enable Others to Act........................................................................................... 60 Encourage the Heart........................................................................................... 61 The Ten Commitments of Exemplary Leadership................................................... 62 The Five Practices Make a Difference..................................................................... 64 You Make a Difference ........................................................................................... 65 NOTES ..................................................................................................................... 65 LEVEL 5 LEADERSHIP – GOOD TO GREAT – JIM COLLINS........................................ 67 FIVE LEVELS OF LEADERSHIP – JOHN MAXWELL .................................................... 81 BERBAGAI GAMBAR LEADERSHIP........................................................................... 87 LEADERSHIP CHALLENGE (5 PRAKTEK KEPEMIMPINAN) ........................................ 98 Bagaimanakah KEPEMIMPINAN KRISTIANI itu? ................................................... 102 Kepemimpinan LEVEL 5. ....................................................................................... 105 Ciri Kepemimpinan Kristen ................................................................................... 108 PENUTUP .............................................................................................................. 110
  • 4. ii | P a g e
  • 5. iii | P a g e PENDAHULUAN Tuhan Yesus memberkati.
  • 6.
  • 7. 1 |LEADERSHIP CHALLENGE KONSEP DAN PRAKTIK PEMIMPIN YANG DINAMIS SEBAGAI KEPEMIMPINAN TELADAN A. Menantang Proses B. Mengilhami Wawasan Bersama C. Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak D. Menjadi Penunjuk Jalan E. Mendorong Hati A. Pemimpin menantang proses Mereka mencari kesempatan untuk mengubah status quo. Mereka mencari cara yang inovatif untuk meningkatkan organisasi. Mereka melakukan eksperimen dan mengambil resiko. Dan karena pengambilan resiko melibatkan kesalahan dan kegagalan, pemimpin menerima kekecewaan sebagai kesempatan belajar. B. Pemimpin mengilhamkan wawasan bersama Mereka secara pribadi meyakini bisa membuat perbedaan. Mereka membayangkan masa depan, menciptakan bayangan yang ideal dan unik tentang bisa menjadi apa masyarakat, keagenan, atau organisasi. Melalui daya tarik dan bujukan, pemimpin mengajak orang lain dalam impian. Mereka mengembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan bersama dan membuat orang lain melihat kemungkinan masa depan yang menarik. C. Pemimpin memungkinkan orang lain bisa bertindak Mereka mengajukan kerjasama dan membentuk tim yang bersemangat. Mereka secara aktif melibatkan orang lain. Pemimpin memahami bahwa rasa laing menghormati adalah usaha yang sangat baik; mereka berusaha keras menciptakan suasana kepercayaan dan martabat manusia. Mereka memperkuat orang lain dengan berbagai informasi dan memberikan pilihan. Mereka memberikan kekuasaan, membuat setiap orang merasa mampu dan berkuasa.
  • 8. 2 |LEADERSHIP CHALLENGE D. Pemimpin menjadi penunjuk jalan Mereka menciptakan standar keunggulan, dan kemudian memberikan teladan untuk diikuti lain. Mereka menetapkan nilai-nilai tentang bagaimana peserta, rekan kerja, dan pelanggan harus diperlakukan. Karena perubahan yang rumit bisa membuat kewalahan dan mematikan tindakan, pemimpin mencapai kemenangan-kemenangan kecil. Mereka membongkar birokrasi, memasang papan tanda, dan menciptakan kesempatan untuk kemenangan. E. Pemimpin mendorong hati Menyelesaikan banyak hal yang luar biasa dalam organisasi adalah kerja keras. Untuk menjaga agar harapan dan tekad tetap hidup, pemimpin menghargai sumbangan yang diberikan individu dalam mendaki ke puncak. Dan karena setiap tim yang merebut kemenangan perlu berbagi imbalan usaha, pemimpin merayakan keberhasilan. Mereka membuat setiap orang merasa seperti pahlawan. Lima praktek mendasar kepemimpinan teladan tersebut di atas, masing- masing dijabarkan dalam dua komitmen : SEPULUH KOMITMEN KEPEMIMPINAN LATIHAN KOMITMEN A. Menjadi Contoh 1. Menemukan suara Anda dengan memahami nilai pribadi Anda secara Jelas 2. Memberi contoh dengan menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai bersama B. Menginspirasi Suatu Visi Bersama 3. Melihat masa depan dengan membayangkan kemungkinan- kemungkinan yang menggairahkan dan yang menaikkan derajat. 4. Melibatkan orang lain dalam suatu visi bersama melalui ketertarikan pada aspirasi bersama. C. Menantang Prosesnya 5. Mencari peluang dengan mencari cara- cara yang inovatif untuk mengubah, bertumbuh, dan menjadi lebih baik. 6. Bereksperimen dan mengambil risiko dengan terus menghasilkan berbagai kemenangan kecil dan belajar dari kesalahan.
  • 9. 3 |LEADERSHIP CHALLENGE D. Memampukan Orang Lain untuk Bertindak 7. Memupuk kerja sama dengan memajukan tujuan bersama dan membangun kepercayaan. 8. Memperkuat orang lain dengan membagi kekuasaan dan wewenang. E. Membangkitkan Semangat 9. Mengakui kontribusi dengan menunjukkan penghargaan atas keunggulan individual 10. Merayakan nilai dan kemenangan dengan menciptakan semangat kebersamaan KOMITMEN NOMOR 1 Mencari Kesempatan yang menantang untuk mengubah, mengembangkan, membuat inovasi, dan meningkatkan. Memperlakukan setiap tugas sebagai petualangan Memperlakukan setiap tugas baru sebagai permulaan, bahkan seandainya bukan. Mempertanyakan status quo. Menyuruh orang mencari gagasan Memasukkan pengumpulan gagasan ke dalam agenda Anda Pergi keluar dan menemukan sesuatu yang perlu diperbaiki. Menugaskan orang ke kesempatan Memperbaharui tim Anda Menambahkan petualangan dan kesenangan kepada pekerja setiap orang. Mengambil les; mempelajari keahlian baru KOMITMEN NOMOR 2 Melakukan Eksperimen, Mengambil Risiko, dan Belajar dari Kesalahan yang Menyertainya Menetapkan eksperimen kecil Membuatnya aman bagi orang lain untuk melakukan eksperimen Menyingkirkan tindakan memadamkan kebakaran Bekerja bahkan dengan gagasan yang mula-mula kedengaran aneh Menghargai pengambilan resiko Melakukan debriefing tentang setiap kegagalan seperti setiap sukses Memberikan teladan pengambilan risiko Mendorong pemikiran kemungkinan Memaksimalkan kesempatan untuk pilihan Membuat pakaian dan jabatan resmi sebagai pilihan
  • 10. 4 |LEADERSHIP CHALLENGE KOMITMEN NOMOR 3 Membayangkan Masa Depan Yang Meningkatkan Semangat dan Memuliakan Memikirkan lebih dulu masa lalu Anda Menetapkan apa yang Anda inginkan Menulis artikel tentang bagaimana Anda membuat perbedaan Menulis pernyataan wawasan singkat Bertindak berdasarkan intuisi Anda Menguji pengandaian Anda Menjadi pakar masa depan Berlatih dengan visualisasi dan pengukuhan KOMITMEN NOMOR 4 Mengajak Orang Lain dalam Wawasan Bersama dengan Menghimbau Nilai-nilai, Perhatian, Harapan, dan Impian Mereka Mengenali peserta Anda Menemukan satu landasan bersama Mengembangkan kecakapan antar pribadi Anda Menghembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan Anda Bicara secara positif Bicara dari hati sanubari Membuat apa yang tidak nyata menjadi nyata Mendengar lebih dulu …. dan sering KOMITMEN NOMOR 5 Menganjurkan Kerjasama dengan Mengemukakan Tujuan yang Penuh Kerjasama dan Membina Kepercayaan Selalu mengatakan kita Meningkatkan interaksi Berfokus pada perolehan, bukan kehilangan Membuat daftar alat pembayaran alternatif Membentuk kemitraan perencanaan dan pemecahan masalah Melakukan pemeriksaan kerjasama Berjalan lebih dulu KOMITMEN NOMOR 6 Memperkuat Orang dengan Memberikan Kekuasaan, Menyediakan Pilihan, Mengembangkan Kecakapan, Memberikan Tugas Penting, dan Menawarkan
  • 11. 5 |LEADERSHIP CHALLENGE Dukungan yang Kelihatan Meningkatkan pengembalian dari luas lantai Anda Memperbesar lingkup pengaruh orang lain Memastikan bahwa tugas yang didelegasikan relevan Mendidik, mendidik, mendidik. Melangsungkan pertemuan besar Anda sendiri. Membuat hubungan. Menjadinkan orang lain pahlawan KOMITMEN NOMOR 7 Memberikan Teladan dengan Berprilaku Dengan Cara yang Konsisten dengan wawasan bersama Melihat ke dalam cermin Menulis kredo kepemimpinan Anda Menulis pujian pribadi dan pujian kepada organisasi Anda Membuka dialog tentang nilai-nilai pribadi dan bersama Memeriksa tindakan Anda Bertukar tempat Bersikap dramatis Menceritakan kisah tentang saat untuk memberikan pelajaran. KOMITMEN NOMOR 8 Mencapai Kemenangan Kecil Yang Meningkatkan Kemajuan Yang Konsisten dan Membina Komitmen Mengambilnya secara pribadi Membuat rencana Menciptakan Model Memecah-mecah dan menurunkan Mengimbau sukarelawan Menggunakan papan pengumuman Menjual keuntungan Mengajak orang lain makan malam (atau makan pagi). KOMITMEN NOMOR 9 Menghargai Sumbangan Individu Kepada Keberhasilan Setiap Proyek Bersifat kreatif tentang imbalan dan penghargaan serta memberikanya secara pribadi Memberikan penghargaan dimuka umum
  • 12. 6 |LEADERSHIP CHALLENGE Merancang imbalan dan penghargaan sistem peran serta Memberikan umpan balik sambil jalan Menciptakan pygmalion Menemukan orang yang banyak hal dengan benar. Melatih KOMITMEN NOMOR 10 Merayakan Keberhasilan Tim Secara Teratur Menjadwalkan perayaan Menjadi pemandu sorak dengan cara Anda Menjadi bagian regu pemandu sorak Bersenang-senang Menetapkan jaringan sosial Anda … dan mendukungnya Tetap mencintai Merencanakan perayaan sekarang juga Tujuan Tantangan Kepemimpinan adalah untuk membantu manajer maupun individu dalam meningkatkan kemampuan memimpin menyelesaikan masalah yang sangat rumit. Pertanyaan untuk peningkatan kemampuan kepemimpinan :  Apa kekuatan dan kelemahan saya sebagai pemimpin ?  Dimana saya perlu meningkatkan kemampuan kepemimpinan saya ?  Apa yang diperlukan untuk mengenali kesempatan dan menempatkan risiko dalam perpektifnya ?  Bagaimana cara saya bisa mengilhami dan memotivasi orang lain ke arah tujuan bersama ?  Keahlian apa yang diperlukan untuk membina tim yang padu dan bersemangat ?  Apa sumber keyakinan diri yang diperlukan untuk memimpin orang lain ?  Bagaimana cara saya bisa memasukan lebih banyak suka cita dan kegembiraan ke dalam usaha kami
  • 13. 7 |LEADERSHIP CHALLENGE Rumus Nilai Mutu MCH = MPT + KMT + KPN MCH : Mutu cara hidup MPT : Mutu pribadi total KMT : Kendali mutu total KPN : Kepemimpinan “Mutu adalah cara hidup” yang dihasilkan dari “mutu pribadi totaL” ditambah “kendalIi mutu total” ditambah “kepemimpinan”. “pemimpin belajar dengan memimpin, dan memimpin belajar yang paling baik dengan memimpin yang menghadapi rintangan”. “Dengan perkataan lain, pemimpin adalah pelajar. Mereka belajar dari kegagalan dan dari keberhasilannya”. Impian besar tidak menjadi realita penting melalui tindakan satu pemimpin. Kepemimpinan adalah upaya tim. Kepemimpinan adalah hubungan, yang berdasarkan kepercayaan dan keyakinan. Tanpa kepercayaan dan keyakinan, orang tidak mengambil risiko. Tanpa risiko tidak ada perubahan. Tanpa perubahan, oraganisasi dan gerakan mati. Ciri Khas Pemimpin yang Dikagumi : 1. Jujur 2. Memandang kedepan 3. Memberikan inspirasi 4. Cakap 5. Berpikir adil 6. Mau memberikan dukungan 7. Berpikir luas 8. Cerdas 9. Lugas 10. Bisa diandalkan 11. Berani 12. Mau bekerjasama 13. Punya imajinasi 14. Peduli 15. Bertekad kuat 16. Dewasa 17. Ambisius 18. Setia
  • 14. 8 |LEADERSHIP CHALLENGE 19. Bisa mengendalikan diri 20. Mandiri Dari 20 ciri tersebut di atas, mayoritas semua mengagumi dan bersedia mengikuti kepemimpinan yang bercirikan :  Jujur  Memandang ke depan  Memberikan inspirasi  Cakap Ciri-ciri Manajer yang memiliki kredibilitas tinggi :  Bangga mengatakankepada orang lain bahwa mereka bagian dari organisasi  Memiliki rasa semangat tim yang kuat  Memandang nilai-nilai pribadi mereka konsisten dengan nilai-nilai organisasi  Merasa berhubungan dan berkomitmen dengan organisasi  Punya rasa pemilikan dalam organisasi. Ciri-ciri Manajer yang mempunyai kridibilitas rendah :  Berproduksi hanya kalau diawasi dengan cermat  Dimotivasi terutama oleh uang  Mengatakan hal-hal yang baik tentang organisasi di muka umum tetapi mencela secara pribadi.  Mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain kalau organisasi mengalami masalah.  Merasa tidak diberi dukungan dan penghargaan. Kepemimpinan adalah seni memobilisasi orang lain supaya ingin berjuang mengejar aspirasi bersama. Kepemimpinan adalah membuat orang melihat melampaui deskripsi kerja mereka untuk menemukan cara meningkatkan dan menantang proses. (Maureen Fries) Kata pemimpin, pada akarnya berarti “pergi, melancong, menuntun”. Kepemimpinan adalah perasaan kinestetik, rasa akan gerakan. Pemimpin “berjalan lebih dulu”. Mereka adalah pelopor. Asal akar manage (mengurus) adalah kata yang berarti “tangan”. Pada intinya, melakukan manajemen adalah “menangani” banyak hal, tentang
  • 15. 9 |LEADERSHIP CHALLENGE memelihara keteraturan dan organisasidan pengendalian. Perbedaan penting manajemen dan kepemimpinan tercermin dalam makna akar kedua kata ini – perbedaan antara apa artinya menangani banyak hal dan apa artinya pergi ke suatu tempat. Pemimpin tuntutan dari pelanggan :  Membangkitkan motivasi intrinsik  Menyeimbangkan paradoks rutinitas  Menggunakan wawasan luar, melihat keluar untuk mendapatkan rangsangan dan informasi. Teknik supaya pemimpin bisa melakukan unjuk kerja yang terbaik secara pribadi, mereka harus  Pecaya bahwa proyek memerlukan penggunaan keahlian dan bakat sepenuhnya.  Mengalami proyek itu sendiri sebagai hal yang menyenangkan dan menantang. Dan kalau pemimpin ingin mendapatkan apa yang terbaik dari orang lain harus  Mencari atau menciptakan kesempatan bagi anak buah untuk mengalahkan kinerja mereka sendiri.  Menemukan kesempatan bagi anak buah untuk memecahkan masalah, membuat penemuan, menjelajahi medan baru, mencapai tujuan yang sulit, atau memikirkan cara berurusan dengan suatu ancaman luar.  Menjadikan pekerjaan menyenangkan secara bertanggung jawab. Pemimpin harus mengetahui kemampuan peserta mereka. Mereka harus  Mengetahui apa yang bisa dilakukan orang lain  Mengenali apa yang dipandang orang lain menantang secara pribadi. Semua pemimpin teladan:  Belajar dari kesalahan (dan mendorong orang lain melakukan hal yag sama)  Meningkatkan ketangguhan dan mendukung pengambilan risiko  Membuat sesuatu terjadi Ciri-ciri Ketangguhan Psikologi Pemimpin :  Mereka berkomitmen berbagai bagian dalam kehidupan mereka
  • 16. 10 |LEADERSHIP CHALLENGE  Mereka mempunyai rasa akan pengendalian atas hal-hal yang terjadi dalam kehidupan mereka.  Mereka mengalami perubahan sebagai tantangan positif. Orang dengan sikap yang tangguh menghadapi stres dalam kehidupan  Mereka memandang peristiwanya menarik  Mereka merasa bisamempengaruhi hasilnya  Mereka memandangnya sebagai kesempatan untuk pengembangan Tiga hal untuk menciptakan iklim yang mengembangkan ketangguhan terhadap stress :  Membina komitmen dengan menawarkan lebih banyak imbalan daripada hukuman.  Membinarasa pengendalian dengan memilih tugas yang menantang, tetapi dalam tingkat keahlian orang itu.  Membina sikap menantang dengan mendorong orang memandang perubahan sebagai hal yang penuh kemungkinan. KOMITMEN NOMOR 1 Mencari Kesempatan yang menantang untuk mengubah, mengembangkan, membuat inovasi, dan meningkatkan. Memperlakukan setiap tugas sebagai petualangan Memperlakukan setiap tugas baru sebagai permulaan, bahkan seandainya bukan. Meskipun Anda memegang tugas selama kurun waktu yang lama, perlakukan hari ini seakan-akan merupakan hari pertama. Pikirkanlah Tugas kepemimpinan anda sebagai petualangan yang memberikan semangat hidup. Mempertanyakan status quo. Membuat catatan semua praktek kegiatan dalam organisasi. Beberapa praktek kegiatan dan kebijaksanaan standar sangat penting bagi kepastian produktivitas dan mutu. Menyuruh orang mencari gagasan Komunikasi ekstern dan intern merupakan kunci menuju inovasi, untuk mencari cara mengumpulkan saran dan inovasi dari orang lain. Memasukkan pengumpulan gagasan ke dalam agenda Anda Jadikanlah pengumpulan gagasan merupakan bagian dari jadwal harian, mingguan, dan bulanan.
  • 17. 11 |LEADERSHIP CHALLENGE Pergi keluar dan menemukan sesuatu yang perlu di perbaiki. Setiap organisasi selalu memerlukan perbaikan, oleh karena itu perlu menemukan sesuatu yang perlu diperbaiki. Menugaskan orang ke kesempatan Organisasi menugaskan kepada orang yang kinerjanya paling baik untuk menangani masalah yang dihadapi organisasi. Memperbaharui tim Anda Organisasi tetap berada di depan dalam persaingan, berarti berada di depan dalam pengetahuan, teknologi, dan pasar. Tambahkan satu atau dua anggota batu ke dalam kelompok setiap beberapa tahun. Menambahkan petualangan dan kesenangan kepada pekerja setiap orang. Mengambil les; mempelajari keahlian baru Mendaftarkan diri untuk mengikuti kursus, lokakarya, atau seminar tentang hal-hal yang terkait dengan sesuatu yang belum diketahui. KOMITMEN NOMOR 2 Melakukan Eksperimen, Mengambil Risiko, dan Belajar dari Kesalahan yang Menyertainya Menetapkan eksperimen kecil “jangan menunggu sampai Anda mempunyai produk atau proses yang sempurna sebelum mengujinya “. Membuatnya aman bagi orang lain untuk melakukan eksperimen Kalau anda menginginkan orang lain bertindak dengan rasa urgensi yang dibagi bersama, pastikan mereka merasa aman dalam menantang wewenangnya. Menyingkirkan tindakan memadamkan gagasan baru Pemimpin sebaliknya harus selalu mencari cara menyingkirkan tindakan memadamkan gagasan. Bekerja bahkan dengan gagasan yang mula-mula kedengaran aneh Gagasan kedengaran aneh dan ditolak atau diejek, dua hal biasanya terjadi :  Kemungkinan gagasan yang baik hilang  Orang berhenti menawarkan gagasan– tidak peduli sesering apa mereka diminta Menghargai resiko
  • 18. 12 |LEADERSHIP CHALLENGE Pastikan untuk memberikan imbalan keapada usaha yang baik, bukan hanya keberhasilan. Melakukan debriefing tentang setiap kegagalan seperti setiap sukses Pada akhir sebuah proyek, ajaklah tim ke luar lokasi perusahaan, buatlah agenda di sekeliling empat pertanyaan :  Apa yang kita lakukan dengan baik?  Apa yang kita lakukan dengan buruk?  Apa yang kita pelajari dari hal ini?  Bagaimana kita bisa melakukannya dengan lebih baik lain kali? Memberikan teladan pengambilan risiko Doronglah orang lain untuk mengambil resiko dengan melakukannya sendiri. Mendorong pemikiran kemungkinan Supaya bisa membina sikap tantangan, doronglah orang lain untuk melihat perubahan sebagai suatu hal yang penuh kemungkinan. Memaksimalkan kesempatan untuk pilihan Inovasi dan perubahan harus dipandang sebagai kesempatan dan bukannya ancaman, kalau Anda menginginkan agar peserta Anda merasa kuat dan efektif. Membuat pakaian dan jabatan resmi sebagai pilihan Hierarki adalah rancangan organisasi yang paling buruk dalam keadaan yang mendesak. TIDAK ADA IMPIAN YANG TELALU LAMA UNTUK DI TEBUS Sharon Williams Pemimpin mengembangkan kemampuan ini untuk membayangkan masa depan dengan menguasai pokok-pokok  Mengangankan apa yang ideal  Membuat intuisi masa depan Orientasi Campuran Masa Sekarang – Masa Depan Pemimpin Masa Depan Orientasi waktu: Pemimpin Taktis Pemimpin Strategis
  • 19. 13 |LEADERSHIP CHALLENGE KOMITMEN NOMOR 3 Membayangkan Masa Depan Yang Meningkatkan Semangat dan Memuliakan Memikirkan lebih dulu masa lalu Anda Pemimpin dengan cakrawala waktu yang paling panjang adalah mereka yang memahami masa lalu mereka. Menetapkan apa yang Anda inginkan Untuk melakukan sesuatu, atau Apakah Anda dalam pekerjaan Anda agar sesuatu terjadi? Mengapa saya menginginkan ini? Menulis artikel tentang bagaimana Anda membuat perbedaan Dalam menulis artikel Anda, ajukan kepad adiri sendiri pertanyaan berikut ini :  Apa yang paling kau banggakan ?  Apa sumbanganmu yang terbesar kepada pertumbuhan masyarakat atau organisasi? Menulis pernyataan wawasan singkat Slogan Edward Goeppaner “Kami tidak menjual bunga, kami menjual keindahan.” Slogan singkat sangat berguna untuk komunikasi. Ini bukan pengganti bagi pernyataan yang lengkap, tetapi ini membantu orang lain mengingat-ingat alasan pokok bagi keberadaan organisasi. Bertindak berdasarkan intuisi Anda Wawasan kerap kali memerlukan waktu sejenak untuk terbentuk dalam pikiran. Kami memerlukan waktu yang lebih lama sebelum kami bisa merumuskannya ke dalam pernyataan yang bisa diutarakan. Menguji pengandaian Anda Pengandaian kita adalah layar mental yang memperluas atau menciutkan apa yang mungkin terjadi. Menjadi pakar masa depan Jadikanlah urusan Anda untuk melewatkan sedikit waktu mempelajari masa depan. Terdapat berpuluh-puluh buku dan sumber informasi lainnya. Berlatih dengan visualisasi dan pengukuhan Latihan mental – tindakan secara mental mempraktekkan keahlian, keahlian lanjutan, atau sikap dengan menggunakan bayangan visual atau perasaan kinestetik. Sebagai awal, berikut ini beberapa pengukuhan kepemimpinan :
  • 20. 14 |LEADERSHIP CHALLENGE  Saya yakin bahwa saya menemukan kesempatan yang menarik sementara saya menerima tantangan baru ini.  Saya belajar dari kesalahan saya sementara saya melakukan eksperimen dengan gagasan dan metode baru.  Saya menciptakan antusiasme sementara saya mengkomunikasikan wawasan saya tentang masa depan. Mengajak Orang Lain Menarik Orang lain ke Tujuan Bersama PEMIMPIN HARUS MENGKOMUNIKASIKAN WAWASAN DENGAN CARA YANG MENARIK DAN MENGGAIRAHKAN ANGGOTA ORGANISASI. David E. Berklew Mengembangkan rasa akan nasib bersama  Kepuasan kerja  Motivasi  Komitmen  Loyalitas  Semangat korps  Kejelasan tentang nilai-nilai organisasi  Kebanggaan dalam organisasi  Produktivitas organisasi Supaya bisa menggerakkan orang lain untuk berbagai impian, pemimpin harus  Menemukan dan menghimbau tujuan bersama  Berkomunikasi secara ekspresif, dengan demikian memberikan kehidupan kepada wawasan dengan cara sedemikian rupa sehingga orang bisa melihat diri mereka sendiri di dalamnya.  Dengan tuluspercaya kepada apa yang mereka katakan, dan memperlihatkan keyakinan pribadi mereka. KOMITMEN NOMOR 4 Mengajak Orang Lain dalam Wawasan Bersama dengan Menghimbau Nilai-nilai, Perhatian, Harapan, dan Impian Mereka Mengenali peserta Anda Buatlah daftar tentang semua individu atau kelompok individu yang ingin Anda ajak dalam wawasan Anda tentang masa depan. Menemukan satu landasan bersama
  • 21. 15 |LEADERSHIP CHALLENGE Supaya bisa menarik orang dari latar belakang dan kepentingan yang beragam, Anda harus menemukan apa aspirasi, tujuan, kebutuhan, dan impian yang mereka miliki bersama. Mengembangkan kecakapan antar pribadi Anda Kalau Anda merasa bahwa kemampuan antar pribadi Anda punya peluang untuk peningkatan, mendaftarlah dalam kesempatan latihan pertama yang bisa Anda ikuti. Menghembuskan napas kehidupan ke dalam wawasan Anda Gunakanlah sebanyak mungkin bentuk pernyataan sebisa Anda untuk mengubah apa yang tidak nyata dari wawasan Anda menjadi nyata. Bicara secara positif Kalau bicara tentang aspirasi bersama, jangan katakan berusaha, katakan akan dan sedang. Bicara dari hati sanubari Tidak ada satupun dari semua saran ini yang akan ada harganya kalau Anda tidak mempercayai apa yang Anda katakan. Membuat apa yang tidak nyata menjadi nyata Karena wawasan ada di masa depan, pemimpin harus membuat orang lain di masa sekarang membayangkan akan seperti apa rupa masa depan. Mendengar lebih dulu …. dan sering KITA MEMERLUKAN SETIAP ORANG MEMAHAMI BAHWA INI ADALAH URUSAN KITA. KITA ADALAH ORANG YANG MENGUASAI NASIB KITA SENDIRI. Robert Owyang KOMITMEN NOMOR 5 Menganjurkan Kerjasama dengan Mengemukakan Tujuan yang Penuh Kerjasama dan Membina Kepercayaan Selalu mengatakan kita Tugas Anda sebagai pemimpin adalah membantu orang lain mencapai tujuan bersama, bukan tujuan Anda. Meningkatkan interaksi Seupaya bisa memastikan agar orang tidak bekerja secara tersaing antara satu dan lainnya, ciptakan kesempatan fisik dan psikologis untuk interaksi. Berfokus pada perolehan, bukan kehilangan
  • 22. 16 |LEADERSHIP CHALLENGE Mulailah acara pemecahan masalah dengan meminta kepada pihak- pihak yang terlibat agar menyatakan bidang kesamaan mendapat mereka lebih dulu, bukannya perbedaan mereka. Membuat daftar alat pembayaran alternatif Contoh Bagan Alat Pembayaran Alternatif Kebutuhan Saya :  Membuat rekan kerja mengambil pemilikan lebih banyak atas keberhasilan usahanya. Kebutuan Orang Lain :  Merasa sama-sama mendapat imbalan untuk upaya meningkatkan keberhasilan bisnis.  Melewatkan waktu untuk mempelajari pekerjaan  Mengajukan lebih banyak pertanyaan tentang apa yang dilakukan departemen  Mendengarkan untuk memahami pembicaraan tentang margin  Menyerahkan laporan pengeluaran yang tepat waktu dan akurat Menyumbangkan gagasan yang menghemat biaya Mempelajari bagian lain pekerjaan…. Lintas latihan Alat Pembayaran Saya :  Melembagakan kelenturan waktu  Beralih ke minggu kerja empat hari  Memasukan peran serta karyawan ke dalam rencana bonus  Menawarkan manfaat pilihan paket bonus  Berbagi informasi tentang keuangan organisasi  Menunjukkan rasa hormat lebih besar Kendaraan ulang-alik jarak jauh. Membentuk kemitraan perencanaan dan pemecahan masalah Organisasi dengan keterlibatan tinggi mempunyai “keunggulan tertinggi.” Melakukan pemeriksaan kerjasama Berjalan lebih dulu Membina kepercayaan adalah proses dimulai ketika satu pihak bersedia mengambil resiko sebagai orang pertama yang membuka diri. Memeriksa Interaksi Unjuk kerja dan keinginan meningkat Lebih mampu Sebagai hasil interaksi yang saya pilih, apakah saya merasa lebih atau kurang mampu menyelesaikan banyak hal yang
  • 23. 17 |LEADERSHIP CHALLENGE luar biasa ? Kurang mampu Untuk kerja dan keinginan merosot MENJADI TELADAN Para pemimpin teladan yakin terhadap sesuatu, percaya terhadap sesuatu, dan peduli terhadap sesuatu. Mereka menemukan suara mereka dengan memahami nilai pribadi mereka secara jelas dan mengekspresikan nilai tersebut dalam cara mereka sendiri yang unik dan autentik. Para pemimpin juga tahu bahwa mereka tidak dapat memaksakan pandangan mereka kepada orang lain. Sebaliknya, mereka bekerja tanpa kenal lelah untuk mencapai konsensus dalam prinsip-prinsip bersama. Pembicaraan yang fasih tentang keyakinan patut dikagumi, bagaimanapun, tidaklah cukup. Kata-kata dan tindakan seorang pemimpin harus konsisten untuk menunjukkan adanya integritas. Para pemimpin harus memberikan contoh melalui menyelaraskan tindakan pribadi mereka dengan nilai-nilai bersama. Apabila pengikutnya mengetahui bahwa pemimpin mereka memiliki keberanian tentang pendirian mereka, mereka akan lebih bersedia untuk berkomitmen. Orang pertama-tama mengikuti orang, kemudian rencananya. 2. REFLEKSI TENTANG MENJADI TELADAN JOHN C MAXWELL Anda sudah berkali-kali mendengarnya: “Tindakan berbicara lebih keras ketimbang kata-kata.” Jika Anda diberi kesempatan untuk tumbuh dalam sebuah lingkungan yang mendukung, beruntunglah Anda. Pada kenyataannya, banyak pemimpin kristiani saat ini dibesarkan dalam lingkungan yang tidak ideal. Rumah tangga berantakan, orangtua berpisah, masyarakat yang rusak moralnya – semua keadaan ini menjadi faktor yang membentuk seseorang menjadi manusia, entah menjadi yang lebih baik atau yang lebih buruk. Meskipun memiliki masa lalu yang kelam, Tuhan tetap memanggil para pria dan wanita ini untuk melayani Dia dalam peran kepemimpinan. Bahkan, melalui pandangan sekilas ke dalam Kitab Suci, akan terlihat bagaimana Tuhan
  • 24. 18 |LEADERSHIP CHALLENGE secara khusus memanggil orang yang hancur dan lemah, dan mengubah alur sejarah melalui mereka. Dia memberikan sebuah petunjuk mengapa Dia menggunakan taktik yang tidak lazim ini. Banyak dari kita merasa berada pada urutan teratas untuk dimasukkan ke dalam katagori “lemah” menganggapnya sebagai kabar baik. Sebagai orang lemah, kita memiliki posisi awal yang bagus dalam mencari cara untuk memberi Teladan yang dapat diikuti oleh orang lain. Tapi, bagaimana cara memberi Teladan ini? Terus terang, ini adalah sebuah pemikiran yang menakutkan: orang lain akan mengawasi sitiap gerak gerik saya dan mencontoh apa yang mereka lihat. Bagi sebagian pemimpin, konsep ini menjadi sebuah perjalanan ego. Tapi,setiap pemimpin religius yang di wawancarai untuk buku ini merasa malu demi menyadari bahwa hidup mereka merupakan sebuah cermin, yang merekflesikan ajaran yang diikuti oleh pengikut mereka. Saya mengidentifikasikan lima prinsip yang dapat dianggap sebagai petunjuk bagi Anda jika Anda berusaha menjadi teladan: 1. Perbaiki diri sendiri sebelum Anda memperbaiki orang lain 2. Perbaiki diri sendiri lebih banyak dibandingkan Anda memperbaiki orang lain. 3. Lebih mudah mengajar apa yang benar dibandingkan melakukan apa yang benar 4. Orang meniru apa yang mereka lihat 5. Teladan dari orang lain sangat besar pengaruhnya terhadap hidup kita. PERTAMA-TAMA PIMPINLAH DIRI ANDA SENDIRI Dua prinsip yang pertama saling berhubungan, jadi saya akan menjelaskan keduanya sekaligus. Perbaiki diri sendiri sebelum Anda memperbaiki orang lain. Perbaiki diri sendiri lebih banyak dibandingkan Anda memperbaiki orang lain Dari semua nilai yang membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik, salah satu yang nilainya paling tinggi bagi saya adalah melaksanakan Hukum Utama. Sebagai seorang pemimpin, orang pertama yang harus saya pimpin adalah diri saya sendiri. Jika saya tidak mau mengikuti diri saya sendiri, mengapa orang lain perlu repot- repot mengikuti saya? Oleh karena itu, saya harus puas dengan cara saya memimpin “diri sendiri” ini bukanlah motif yang egois; ini adalah cara saya untuk bisa memastikan bahwa apa yang saya bagikan kepda orang lain dan yang saya minta agar orang lain lakukan. Jika para
  • 25. 19 |LEADERSHIP CHALLENGE pemimpin tidak melakukan perjalanan ke dalam diri mereka sendiri untuk mengembangkan diri sebagai manusia, dua hal bisa terjadi: entah mereka menjadi pemimpin yang dangkal atau mereka akan terlupakan dalam waktu singkat. Sebagai seorang pemimpin, Anda wajib memimpin diri sendiri sebelum memimpin orang lain. Ini adalah hal yang sederhana tapi mengandung kebenaran yang sangat dalam, dan sering kali kita harus belajar mengenai hal ini melalui pengalaman sulit. Sebelum kita mencoba meluruskan orang lain, kita harus meluruskan diri sendiri terlebih dahulu. Seperti percakapan antara Charlie Brown dan Lucy di bawah ini: : Charlie Brown, kupikir aku ingin mengubah dunia. Charlie Brown : Well, Lucy, itu hal yang mengagumkan. Siapa yang pertama ingin kamu ubah? : Kamu, Charlie Brown. Aku ingin mengubah kamu lebih dahulu. Acap kali sebagai pemimpin, kita ingin mengubah orang lain. Tapi, dalam hal memberi contoh, prinsip ini sangat penting: jangan mengubah orang lain sebelum Anda mengubah diri sendiri. Kita suka berpikir bahwa para pemimpin selalu melobi untuk suatu perubahan dan para pengikut mereka akan mencoba bertahan dan menolak, tapi sebenarnya para pemimpin juga tidak menyukai perubahan sama seperti pengikutnya – kecuali itu memang ide mereka. Sesungguhnya, para pemimpinlah yang lebih banyakmenolak perubahan dibandingkan para pengikutnya (sekali lagi, kecuali itu adalah ide mereka). Mengapa demikian? Karena ketika terjadi perubahan dalam organisasi, pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh pemimpin departemen adalah, “Apakah ini akan mempengaruhi wilayah kekuasaan dan orang- orang saya?” setiap kali sebuah organisasi berhenti melakukan perubahan, hal ini pasti karena ada seorang pemimpin yang merasa keberatan. Para pengikut tidak pernah menghentikan perubahan suatu organisasi: para pemimpinlah yang selalu melakukannya. Seseorang pernah bertanya kepada saya, “Siapa orang pertama yang harus saya pimpin?” Jawabannya sangat mudah. “Diri Anda sendiri,” jawab saya. “Sesungguhnya, itu juga orang pertama yang ingin Anda pimpin. Jika Anda tidak mau mengikuti diri Anda sendiri, mengapa orang lain harus mengikuti Anda?” Perubahan selalu berawal dari dalam. Jangan mencoba membangun sesuatu yang besar di dunia luar jika Anda belum mencoba membangun sesuatu yang besar di dalam. Sama halnya, jangan khwatir
  • 26. 20 |LEADERSHIP CHALLENGE tentang kemana tujuan Anda sampai Anda tahu siapa diri Anda. Pertama-tama selesaikan masalah di dalam diri Anda dahulu. Apabila semua sudah berjalan dengan baik, barulah Anda bisa mulai bekerja di luar diri Anda. Sebagai seorang pemimpin, Anda adalah gambar dan contoh. Orang bukannya menerima visi Anda; orang menerima diri Anda. Satu-satunya cara agar mereka dapat menerima Anda bersama keyakinan dan kredibilitas Anda adalah dengan menghidupinya terlebih dahulu. NILAI ADALAH PEMANDU Michael Joseph, direktur dari Dacor – perusahaan industri perkakas dapur yang mahal – adalah salah satu pemimpin yang memutuskan untuk memulai dari dirinya sendiri terlebih dahulu, dan hal ini telah mengubah secara drastis cara perusahaannya berbisnis. Pada tahun 1997, Michael memutuskan untuk melakukan sesuatu secara radikal dengan perusahaan yang di dirikan oleh orang tuanya tiga dekade sebelumnya dan yang telah di pimpinnya selama lebih dari 25 tahun. Sebagai perusahaan yang sukses, Dacor dikelola dengan standar etika dan memiliki reputasi pekerjaan yang berkualitas. Tapi Michael ingin agar Dacor dikenal untuk sesuatu yang lain. Pada pertengahan tahun 1990-an , perjalanan spiritual pribadi Michael sedang mencapai puncaknya, dan ia percaya bahwa ia membawa keyakinannya ke tempat kerja. Michael, yang mengganggap “tulisan merah dalam Kitab Suci” – kata-kata Tuhan – adalah pedoman kerjanya dalam kepemimpinan yang relegius, ingin memasukkan semangat ini ke dalam perusahaannya. “kami telah memiliki lingkungan yang sangat menunjang di Dacor, tetapi suatu hari saya melihat sekilas pada moto perusahaan kami,” katanya seraya mengenang kembali. “Kemuliakan Tuhan dalam segala perbuatan kita” adalah bagian dari moto itu. Tapi, ini sekadar salah satu dari serangkaian yang sama pentingnya. “semakin saya memerhatikan pertanyaan itu, semakin saya menyadari bahwa hanya ada satu pesan yang benar-benar penting; Michael memutuskan untuk mengambil resiko ditertawakan pihak industri – dan sedikit keryitan dari 600 karyawan – untuk mengubah kalimatnya menjadi: “Memuliakan Tuhan dalam segala perbuatan kita dengan menghormati orang lain, melakukan pekerjaan baik, membantu sesama, memaafkan orang lain, mengucap syukur, dan merayakan kehidupan kita.”
  • 27. 21 |LEADERSHIP CHALLENGE Untuk mempertegas moto baru perusahaannya, michael memasukkanya ke dalam situs Dacor dan mencetak kartu nama serta materi pemasaran baru untuk merefleksikan perubahan ini. Ketika ia memperkenalkan pernyataan moto baru itu kepada karyawannya, yang mewakili 26 bangsa yang berbeda dan semua agama besar, ia mengatakan bahwa mereka semua diterima dengan baik di perusahaannya. Kemudian ia menambahkan kalimat ini: “Moto ini adalah sebuah tantangan bgi saya secara oribadiuntuk menjadi orang yang lebih baik, dan saya percaya hal ini akan memanggil perusahaan kepada tujuan yang lebih tinggi. Saya percaya bahwa apabila kita saling menghargi membantu satu sama yang lain, kita dapat mengenali bakat dan kemampuan yang ada di seluruh bagian organisasi. Apabila kita saling memaafkan dan berterima kasih satu sama lain, dan juga kepada Tuhan, kita membuka dan memperbaiki komunikasi. Ketika kita memberikan produk yang inovatif dan berkualitas tinggi, kita melakukan pekerjaan dengan baik. Dan, ketika perilaku bisnis kita dikendalikan oleh nilai ini maka semua orang akan mendapatkan manfaatnya dan kita memiliki banyak alasan untuk merayakan kehidupan kita.” Apa yang terjadi setelah itu adalah terciptanya suasana yang “penuh kehangatan dan sangat positif”, kenang Michael. Perusahaan, termasuk dewan penasehat Dacor, mengampanyekan moto baru itu, mempererat hubungan antar karyawan dalam cara-cara yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya. “setelah beberapa bulan pertama bertanya- tanya, apa tujuan Michael dengan ini?, orang-orang mulai meresponsnya dengan baik. Kami mempunyai 70 tenaga penjualan yang mencantumkan kalimat tersebut pada kartu nama mereka. Mereka berada di dunia nyata, di garis depan, membagikan kartu tersebut. Kami bertanya-tanya bagaimana reaksi psar kelak. Pada awalnya kami mendapat komentar yang meremehkan, tapi sekarang, beberapa tahun kemudian, moto ini telah sangat berakar dalam perusahaan. Ketika seorang pemimpin membuat langkah seperti ini, ia akan sangat terbantu jika orang-orang di sekitarnya mendukung langkah tersebut.” Sebagai seorang kristiani yang “ladang misinya” adalah perusahaan manufaktur, Michael menganggap moto perusahaannya sebagai cara untuk menebarkan benih spiritualnya. “Saya tahu saya harus memanggil perusahaan untuk tujuan yang lebih tinggi,” katanya. “Di satu pihak, kerja keras, bagaimana membuat pilihan yang baik, dan menerima karyawan yang baik adalah hal-hal yang penting.tapi, ada hal lain yang saya sebut sebagai campur tangan ilahi. Karena saya
  • 28. 22 |LEADERSHIP CHALLENGE bukanlah seorang pendeta, cara saya untuk berterima kasih dan menghormati kehadiran Tuhan di dalam hidup saya adalah melalui kalimat ini. Saya tidak dapat tidak melakukannya.  Lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar dibanding melakukan apa yang benar. Mengatakan bahwa Anda percaya pada prinsip-prinsip kristiani adalah satu hal; menjalaninya setiap hari adalah hal yang lain, entah Anda memimpin dalam lingkungan bisnis, seperti Michael Joseph, atau dalam sebuah pelayanan. Sebagai seorang pendeta muda yang memimpin gereja pertama saya, ini adalah tantangan kepemimpinan saya yang pertama. Saya masih bisa mengingat bangaimana di gereja pertama saya mengajar jemaat ayat demi ayat selama beberapa bulan sampai saya tiba pada ayat dalam Kitab Suci yang tidak saya hidupi. Pertentangan dalam diri saya semakin intens. Saya mulai bertanya kepada diri sendiri,”Apa yang aku lakukan dengan ayat Kitab Suci yang aku ajarkan tapi tidak aku jalani atau lakukan dalam kehidupanku? Bagaimana bisa aku meminta orang lain mengikuti ajaran tertentu jika aku sendiri tidak menjalankannya?” Hal ini menjadi dilema yang cukup besar bagi diri saya. Sayangnya, saya mencoba melarikan diri dari dilema ini. Setelah berkhotbah mengenai pesan tersebut, saya membuat suatu keputusan yang sangat penting yang saya pegang sampai sekarang:jika saya tidak menjalaninya, saya tidak akan mengajarkannya. Saya tidak akan mencoba memberikan apa yang tidak saya miliki. Sebagai pemimpin, kita mengajarkan apa yang kita ketahui, tapi kita mereproduksi siapa kita. Wahyu ini sangat besar untuk saya. Beberapa tahun yang lalu, saya mendapatkan sebuah buku yang tertulis oleh Fred Smith yang berjudul Learingto Lead (yang tidak dicetak lagi). Buku sederhana ini mengandung wawasan yang mendalam tentang kepemimpinan. Saya sedang di pesawat dari San Diego, dalam perjalanan menuju sebuah konferensi di mana saya jadi pembicara. Ketika saya membaca salah satu babnya, kalimat pertamanya langsung menarik perhatian saya: “Kepemimpinan….. adalah mengenai siapa diri Anda dan apa yang Anda lakukan,” Dengan kata lain, kepemimipinan bukan hanya sesuatu yang menjadi perilaku Anda. Kepemimpinan harus muncul dalam tindakan. Saya berhenti sampai di situ. Saya tidak membacanya lebih lanjut. Saya mengambil pena dan membuat tiga kolom pada halaman kosong di
  • 29. 23 |LEADERSHIP CHALLENGE sebelahnya.kolom pertama berisi tentang siapa diri saya., kolom tengah berisi tentang apa yang saya lakukan, dankolom kanan berisi hasilnya. Saya mulai melihat bahwa siapa diri saya haruslah sesuai dengan apa yang saya lakukan. Saya tidak bisa menyatakan menjadi seseorang yang perilakunya tidak merefleksikan apa yang saya nyatakan. Ketika kebenaran dari kenyataan ini mulai tersingkap, saya sadar bahwa saya harus menjadi contoh bagi orang lain. Salah satu kata yang saya tulis adalah karakter, maka kolomnya tertulis sebagai berikut: “Jika saya adalah seseorang yang memiliki karakter (kolom kiri), saya akan melakukan apa yang benar (kolom tengah). Jika apa yang saya lakukan ini benar, hasilnya adalah saya akan mempunyai kredibilitas (kolom kanan).” Saya melakukan latihan ini dengan beberapa karakter kepemimpinan lain yang berbeda. Apabila diri saya sesuai dengan apa yang saya lakukan, saya sekaligus memiliki karakter dan kredibilitas. Jika tidak sesuai, saya bukanlah pemimpin yang baik. Jadi, ingatlah prinsip awal kita: lebih mudah untuk mengajarkan apa yang benar ketimbang melakukan apa yang benar. Kepemimpinan yang kuat mengemuka ketika hidup Anda sesuai dengan pesan yang Anda sampaikan. Michael Joseph mengetahui hal ini dengan baik. “Kata-kata sangat penting, tapi menjadi tidak penting jika Anda tidak bertindak secara konsisten. Pastinya, tak seorang pun akan mempercayai Anda dan mengikuti Anda. Tantangan bagi pemimpin kristiani adalah untuk mengambil langkah pertama, apapun langkahnya. Pemimpin yang efektif menyampaikan pesan mereka melalui perilaku dan tindakan mereka, bukan dengan kata-kata saja. “jadi, Michael dan pemimpin Dacor lainnya sebaiknya mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan selama masa jaya dan terutama pada masa sulit. Mungkin pertunjukan yang paling mengejutkan perihal dukungan dari kepemimpinan Dacor terhadap nilai muncul ketika krisis ekonomi pada tahun 2002 terjadi. Seperti bisnis lainnya, Dacor mengalami hambatan keuangan dan terpaksa harus mengurangi waktu lembur pada kuartal ketiga. Bagi karyawan yang dibayar per jam, kehilangan jam tambahan dan separuh gaji mempunyai pengaruh ekonomi yang berarti, dan Michael sadar akan hal ini. Ia meresponnya dengan menaikan gaji pokok karyawan pabrik sebesar 10%, langkah yang menambah biaya perusahaan sebesar $1 juta per tahun. Meskipun resesi,penjualan ternyata naik sebesar 22% pada tahun 2002, dan laba meningkat sebesar 40% dari tahun sebelumnya. Hebatnya, dalam empat tahun terakhir – tahun-tahun di mana moto baru perusahaan mulai diterapkan
  • 30. 24 |LEADERSHIP CHALLENGE oleh Michael – penjualan tahunan Dacor naik berlipat ganda, dari $100 juta menjadi $200 juta. “ada hal-hal kecil lain yang bisa kita lakukan, seperti mengirim kartu ulang tahun dan duduk bersama setiap orang yang bekerja di perusahaan, entah mereka karyawan biasa atau seorang eksekutif,” kata Michael. “saya meluangkan waktu 15 atau 20 menit dengan setiap orang yang bekerja di perusahaan. Itulah yang bisa saya lakukan untuk mengatakan bahwa mereka dihargai. “para karyawan yang tidak sukses diberikan apa yang oleh Michael disebut sebagai “pendaratan lembut” untuk membantu mereka agar dapat bangkit kembali. Dacor juga menyediakan sebuah botline untuk spikolog profesional bagi karyawan yang sedang menghadapi masalah keluarga – suatu pengakuan bahwa karyawan memiliki kehidupan lain di luar pekerjaan. “kami lebih dari sekadar apa yang kami lakukan dalam bekerja untuk kelangsungan hidup. Keadaan ini menunjukkan bahwa manajemen peduli dan sedang mendengarkan,” perusahaan juga membagi 10% laba mereka kepada karyawan, dan juga memberi kesempatan kepada karyawan untuk memiliki perusahaan atau membeli saham perusahaan. Orang melakukan apa yang mereka lihat. Ini adalah salah satu motivator yang terhebat di dunia. Seumur hidup, kita benar-benar memainkan peran “mengikuti sang pemimpin”, dan penelitian di Stanford University menunjukkan bahwa 89% dari apa yang kita pelajari bersifat visual, 10% pendengaran, dan 1% didapat dari indra lainnya. Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus mengatakan 11 kali di dalam suratnya kepada gereja pada zaman dulu, “Ingatlah bagaimana aku telah bertindak,” atau “Ingatlah apa yang telah aku lakukan,” atau “Ingatlah apa yang kukatakan ketika aku bersama-sama dengan kamu.” Ia berkali-kali merujuk pada perilakunya, yang pada dasarnya hendak berkata kepada para pengikutnya, “Aku tahu bahwa kamu tidak selalu bisa mengingat apa yang telah kukatakan, tapi kamu selalu bisa mengingat apa yang telah aku lakukan.” Hal ini disebabkan manusia pada dasarnya belajar secara visual. Ketika Anda sama saja seperti melihat pada sebuah cermin karena mereka menjadi mirip dengan Anda. Dalam buku saya The 21 Irrefutable Laws of Leadership, saya menyebut-nyebut hukum maknetisme, yang menyatakan bahwa kita menarik orang yang mirip dengan kita, bukan orang yang kita inginkan. Ini adalah perbedaan penting yang perlu diingat oleh para pemimpin:
  • 31. 25 |LEADERSHIP CHALLENGE orang melakukan apa yang mereka lihat. Mereka mendengar pesan Anda, tapi yang mereka ikuti adalah jejak langkah Anda. Walt Griffin adalah seorang pemimpin yang berbicara dengan kakinya. Ketika Walt mengambil alih pemimpin Lakeview Middle School di Seminole County, florida, sekolah tersebut bukanlah jenis sekolah yang diinginkan oleh para orang tua bagi anak-anak mereka. Dipenuhi oleh masalah disiplin dan fasilitas yang buruk, status sosioekonomi sekolah yang rendah hanya membuat reputasinya menjadi semakin buruk. Sebagai akibatnya, sekolah itu tidak berhasil mendapatkan banyak murid yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Tambahan lagi, seorang perwakilan dari Departemen Kehakiman AS datang ke Simonale Country beberapa tahun sebelumnya untuk memeriksa sekolah pemerintah sebagai bagiandari usaha penggabungan sekolah. Pemerintah tidak terkejut dengan apa yang mereka saksikan. Terdapat perbedaan besar antara Lakeview dengan sekolah menengah di daerah lain, yang dianggap memiliki status sosioekonomi yang lebih tinggi, populasi Afrika – Amerika yang lebih rendah, sumberdaya yang lebih banyak, dan kesempatan yang lebih baik. Maka, mereka mengambil tindakan. Untuk membantu agar sekolah menjadi lebih baik, pemerintah memutuskan membuat Lakeview menjadi sekolah magnet – istilah yang digunakanbagi sekolah tertentu yang memfokuskan diri pada program pendidikan khusus, seperti sain, metematika, atau seni liberal – sebagai upaya untuk menarik perhatian murid yang dalam kondisi sebaliknya tidak akan datang. Dinyatakan sebagai “sebuah sekolah magnet untuk seni panggung/komunikasi” dengan program persiapan pra – IB (international baccalaureate), Lakeview membutuhkan seorang pemimpin yang kuat untuk mengubahnya dan membuat program magnet ini berhasil.sekolah baru yang diajukan tampak bagus di atas kertas. Tapi, bagaimana mengubah gagasan diatas tersebut menjadi kenyataan sehari-hari? Mungkinkah itu diwujutkan? Di situlah Walt masuk. Dewan sekolah memindahkan Walt, seorang wakil kepala sekolah menengah lain, untuk menjadi wakil kepala sekolah Lakeview dan mengkoordinasikan program magnet. Dikenal dengan etika kerjanya yang tidak kenal lelah dan antusiasmenya yang tinggi, ia memahami visi sekolah “baru” dan mulai bekerja untuk mewujudkannya.
  • 32. 26 |LEADERSHIP CHALLENGE “itu adalah tugas besar dan pengalaman yang mengagumkan bagi saya,” kata Walt, yang menekankan bahwa walaupun iman merupakan bagian integral dari struktur nilainya, ia memilih untuk membiarkan tindakannya yang berbicara – dan tindakannya memang berbicara dengan lantang. “Sebagai pemimpin sekolah, setiap tindakan yang Anda buat dan kata yang Anda ucapkan didengarkan oleh banyak orang, terutama anak-anak,” katanya. “Kepercayaan, integritas, dan kejujuran adalah hal-hal penting yang bisa dicontoh oleh anak-anak. Hal-hal ini bukanlah nilai yang bisa Anda ajarkan lewat buku. Anak-anak belajar dengan melihat tindakan.” “saya membagi moto pribadi saya dengan para staf, tapi Anda tidak bisa hanya mengatakan saja, Anda harus melakukannya,” kata Walt, yang mendorong terciptanya lingkungan yang peduli pada “orang secara keseluruhan” di Mellenium (perubahan nama yang mencerminkan transformasi di sekolah magnet ini). “mereka tahu jika ada masalah yang bisa saya bantu, saya pasti membantu. Beberapa pengajar kami harus berhadapan dengan masalah, seperti perceraian, kematian, kanker, ataupun orangtua yang di masukkan ke panti jompo. Kami memiliki mekanisme dukungan yang sangat kuat di sekolah. Kami bukan hanya berkata bahwa kami akan selalu membantu mereka, tapi ada orang yang benar-benar akan datang berkujung ke rumah mereka setiap malam dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan. Para pengajar tersebut sangat baik dalam menangani anak-anak karena mereka di sini mereka merasa aman dan terdukung.” Walt melangkah lebih jauh dengan moto pribadinya, yaitu melalui murid miskin yang dibantu oleh sekolahnya setiap tahun. “Saya memilih lima murid yang paling membutuhkan bantuan di sekolah dan meminta mereka untuk membantu saya dengan cara tertentu. Kamimemberikan makanan kepada yang membutuhkan dan pakaian kepada yang miskin. Ini adalah anak-anak yang rentan, yang menimbulkan masalah. Kami memberikan semua yang mereka butuhkan, dari pakaian sampai memastikan bahwa mereka mendapatkan sarapan setiap pagi di sekolah. Anak-anak lain melihat saya selalu bersama anak-anak ini. Ini adalah proses selama tiga tahun. Kami memulai dari kelas enam, dan saat mereka telah masuk SMU mereka telah memiliki semua kebutuhan yang di perlukan untuk bisa berhasil di sekolah.” Perubahan SMP Lakeview menjadi SMP Millenium merupakan sebuah kesuksesan yang menganggumkan. Dari 1.760 murid pada tahun 2002- 2003, 280 murid tinggal di luar daerah tapi mendaftar ke san . pada
  • 33. 27 |LEADERSHIP CHALLENGE tahun yang sama, sekolah ini telah memenuhi kuota jumlah murid sekolah luar daerah, dengan lebih dari 200 anak masuk dalam daftar tunggu. Teladan dari orang lain berpengaruh besar dalam kehidupan kita. Seperti apa diri kita saat ini sebagian besar adalah hasil dari masukan kita terima selama bertahun-tahun. Jim Kouzes dan Barry Posner menyarankan agar para pemimpin “mendengarkan ahlinya”. Mereka mengamati bahwa, “Eksplorasi internal dalam diri kita untuk menemukan sura kita sering kali tertentu dengan mendengarkan secara cermat pemimpin yang paling kita hormati. Pemimpin yang kita kagumi secara pribadi adalah sumber informasi yang kaya tentang nilai dan keyakinan kita sendiri. Kita memilih mereka karena suatu alasan, oleh karena itu memikirkan mereka secara lebih cermat dapat sangat bermanfaat.” Siapa yang paling berpengaruh dalam hidup Anda? Nama yang berada paling atas dalam daftar saya – adalah Bill Brigh, pendiri Campus Crusade for Christ. Dua tahun yang lalu, saya menulis surat kepadanya untuk menyatakan rasa terima kasih saya atas teladan yang telah ia berikan. Di samping ayah saya, Bill adalah orang yang sangat berpengaruh dalam kehidupan spiritual saya, dan ketika saya membayangkan seorang pemimpin religius, saya membayangkan kedua orang tersebut. Bill telah mengajarkan kepada saya tentang iman kepada Tuhan. Suatu saat, ketika kami sedang berdua di San Diego, saya bertanya bagaimana ia bisa menjadi seorang yang beriman teguh. Saya tidak pernah melupakan jawabannya: “jonh saya mempelajari atribut Tuhan, dan hal itu membentuk dan membangun iman kita.” Sejak saat itu, saya mengikuti praktiknya dalam membangun imannya dengan mempelajari atribut Tuhan. Bill juga menjadi teladan saya tentang bagaimana mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, baru kemudian membiarkan hal-hal lain mengikuti. Belum pernah saya melihat orang menjalani hidupnya sebaik Bill. Ekspresi kepemimpinan, yaitu “Anda harus menyerah untuk naik” adalah sebuah kesaksian atas pelayanannya. Semanagtnya dalam mencari jiwa dan komitmennya untuk memenuhi Amanat Agung telah merasuki hati saya. Ia adalah pemimpin dari para pemimpin, dan saya percaya bahwa ada ribuan orang akan meneruskan visinya. Sebagai hasilnya, jutaan orang akan percaya kepada Kristus. Sumbangan
  • 34. 28 |LEADERSHIP CHALLENGE terbesarnya bagi gereja adalah para pemimpin yang telah ia inspirasi dan yang melanjutkan panggilan hidupnya. Tapi, mungkin masukan terbesar yang ia berikan bagi hidup saya adalah ketertarikannya secara pribadi kepada saya. Karena kasih dan teladannya, saya berusaha menumbuhkan iman, visi, dan kasih saya kepada Tuhan; saya berusaha mencari kerajaanNya terlebih dahulu dan melahirkan generasi baru pemimpin Kristiani; saya berupaya keras menyebarkan nilai-nilai dan prioritas ini kepada para pri dan wanita di kelompok kepemimpinan INJOY. Bill memberi teladan dengan hidupnya sendiri, memberi saya suatu standar untuk saya ikuti. Apabila Anda sedang berusaha menjadi teladan bagi orang lain, ingatlah bahwa hidup anda adalah sebuah inspirasi, bukan hanya bagi orang yang Anda pimpin tapi juga bagi dunia yang mengamatinya. Kita hidup pada hari di mana perusahaan yang rakus dan kepemimpinan yang korup menjadi berita utama. Penyalahgunaan kepemimpinan spiritual telah membuat banyak orang merasa tawar terhadap klaim Injil. Saya tidak bisa membayangkan waktu lain dalam sejarah di mana kita lebih membutuhkan standar yang benar – dan pembawa standar – untuk mengarahkan jalan. Pertanyaan untuk refleksi 1. Siapakah contoh kepemimpinan saya? Mengapa saya menganggapnya sebagai teladan. 2. Apakah saya sudah mengarti tentang nilai yang memandu kehidupan dan kepemimpinan saya? 3. Ada berapa banyak kesepakatan mengenai nilai di dalam kelompok yang saya pimpin? 4. Sudah sesuaikah cara saya untuk menghabiskan waktu setiap minggunya dengan nilai yang saya anggap paling penting. 5. Seberapa sering saya berbicara tentang niali saya dengan orang lain? Seberapa efektif cara saya menuturkan kisah untuk mengajar tentang pelejaran yang penting.
  • 35. 29 |LEADERSHIP CHALLENGE Tes kepemimpinan teladan. 1. Kepemimpinan teladan disebutkan sebagai kunci sukses mengenai hal-hal berikut ini… a. Bertindak, berdasar, dan berilmu. b. Bernilai, berprinsip, dan berdasar c. Memulai, memproses, dan mengakhiri d. Menjalankan, menilai, dan mengawasi 2. Pemimpin dalam Manajemen Mutu Terpadu berorientasi pada pelanggan artinya adalah... a. Pelayanan diberikan pada para pelanggan secara terpadu b. Peningkatan mutu berkelanjutan untuk kepuasan pelanggan c. Jaminan mutu agar para pelanggan percaya dan puas d. Proses pelayanan hanya melihat pada kebutuhan pelanggan 3. Pemimpin teladan adalah pemimpin yang... a. Mendasarkan perencanaan yang matang b. Merencanaan yang harus dilaksanakan c. Mencatat semua proses sebagai fakta d. Menunjukkan tindakan yang dipercaya 4. Pemimpin yang teladan adalah pemimpin yang ... a. Sebagai sumber-sumber etos, pathos, dan logos b. Sebagai pelaku planner, visioner, dan missioner c. Melakukan penilaian, pengawasan, dan pembinaan d. mendahulukan pencapaian tujuan program 5. Kekuatan pemimpin yang teladan harus mendasarkan pada... a. Kekuatan fisik, intelektual, emosi, dan spiritual b. Kekuatan pikir, naluri, insani, dan hati nurani c. Visioner, emosional, disiplin, dan kebijaksanaan d. Kebijaksanaan, kedisiplinan, naluriah, dan intelek 6. Tanda seorang pemimpin teladan adalah... a. Perencanaan yang matang untuk dilaksanakan b. Tindakan yang dipercaya semua orang c. Konsistensi pemikiran dari setiap saat d. Kekuatan intelektualitas yang tinggi
  • 36. 30 |LEADERSHIP CHALLENGE 7. pemimpin yang mempunyai kecerdasan intelek yang tinggi adalah... a. ditunjukkannya perencanaan yang matang dan menantang b. tindakan yang berbasis pada fakta dan kebijaksanaan c. perilaku kerja yang mendasarkan pada kinerja yang jelas d. pengawasan yang pembinaan yang terencana dan faktual 8. kepemimpinan yang mendasarkan pada kebijaksanaan dan kemuliaan adalah a. pemimpin yang cerdas spiritual b. pemimpin yang mempunyai emosi yang cerdas c. kecerdasan intelektual yang terkendali d. keluwesan kerja yang menuju pada kinerja 9. Penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal atau global adalah upaya memberikan kesempatan bagi penyelenggara pendidikan adalah dalam rangka untuk... a. Menampung adaya perkembangan tuntutan masyarakat b. Memberikan tantangan masyarakat untuk berkembang c. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pembelajaran d. Mengejar kemajuan ilmu, teknologi, dan seni 10. Integritas seorang pemimpin diperlukan paling utama pada saat dia sebagai... a. Guru dari pengikutnya b. Pemberi semangat pengikutnya c. Penunjuk jalan pengikutnya d. Penentu arah organisasi 11. Kepemimpinan teladan harus berani bertindak... a. Melawan proses b. Mengikuti proses c. Mengubah proses d. Menentang proses 12. memberdayakan orang dalam kepemimpinan teladan adalah a. memberikan kepercayaan dan penugasan lebih tinggi pada staf b. membimbing dan memberikan contoh untuk dapat berbuat lebih c. memberikan inspirasi, sosialisasi visi, dan pelatihan para staf d. dedikasi pada tujuan, budaya kerja, dan sistem nilai
  • 37. 31 |LEADERSHIP CHALLENGE 13. membangkitkan semangat dalam kepemimpinan teladan adalah... a. mendidik dan melatih staf untuk lebih mampu bekerja b. membina dan memberdayakan staf untuk mampu bekerja c. memberikan sugesti pada taf agar mau bekerja lebih baik d. mengelola dan pengendalian tugas secara menyeluruh 14. menemukan suara hati dalam kepemimpinan teladan adalah... a. membangun integritas pribadi b. memahami tugas secara mendalam c. meningkatkan kemampuan kerja d. Penentuan kompetensi pribadi 15. Proses pembakuan pendidikan sebagai pelaksanaan MMT di bidang pendidikan menyangkut hal-hal berikut... a. Dana, sarana, penilaian, kurikulum, dan masyarakat b. Dunia bisnis, sistem penilaian, kompetensi lulusan c. Kurikulum, dana, kompetensi lulusan, dan tenaga keperndidikan d. Tenaga pendidikan, masayarakat, dunia bisnis, dan pengelolaan Daftar Pustaka : James M. Kouzes; Barry Z. Posner (1999), The Leadership Challenge Terjemahan : Anton Adiwiyoto. Batam: Interaksara. http://wignyoadiwibowo.blogspot.com/2013/03/konsep-dan-praktik-pemimpin- yang.html
  • 38. 32 |LEADERSHIP CHALLENGE Resensi Buku 5 Teladan Kepemimpinan 5 Teladan Kepemimpinan,David Mc Allister-Willson, James M. Kouzes & Barry Z Posner, John C Maxwell, Ken Blanchard, Nancy Ortberg,Patrick Lencioni. Judul Buku : 5 Teladan Kepemimpinan Editor : James M. Kouzes & Barry Z Posner Jenis Buku : Bisnis, Manajemen & Keuangan » Manajemen & Leadership Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP) Edisi : Soft Cover ISBN : 979-694-907-5 Tanggal Penerbitan : 2006 Pengalih Bahasa : Reslian Pardede Penyunting : Kartika Simatupang Bahasa : Indonesia Halaman : xii + 221
  • 39. 33 |LEADERSHIP CHALLENGE Ukuran :140x210x0mm Sinopsis Buku: Bab 1 James dan Barry membahas pentingnya mempelajari kepemimpinan secara serius. Kepemimpinan bukanlah hak khusus segelintir orang tertentu, satu jend er tertentu saja, atau satu ras atau agama, suku dan budaya tertentu saja. Kepemimpinan bukan hanya berbicara tentang cakupan kekuasaan, tetapi juga kemampuan pemimpin untuk memberikan keteladanan bagi orang-orang di sekitarnya. Baik hidup dalam konteks sekular maupun religius, warisan kepemimpinan yang ditinggalkan adalah kehidupan dari sang pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah suatu keterampilan yang bisa dipelajari, dilatih, dan dikembangkan. Inilah pelajaran terpenting yang diperoleh James M. Kouzes dan Barry Posner dalam penelitian mereka selama lebih dari 20 tahun. Buku ini mengungkapkan 5 Teladan Kepemimpinan, yaitu Menjadi Contoh, Menginspirasi Suatu Visi Bersama, Menantang Proses, Memampukan Orang Lain untuk Bertindak, dan Membangkitkan Semangat. Pembahasan dalam buku ini menawarkan panduan praktis dan berbagai contoh untuk mengilhami tentang bagaimana para pemimpin Kristen dapat memiliki pengaruh yang sangat kuat di tempat kerja, komunitas, dan jemaat, dengan membawa iman ke dalam kepemimpinan mereka. James dan Barry mengemukakan iman yang nyata ini merupakan bentuk konversi nilai-nilai Alkitabiah dalam setiap tindakan nyata. Untuk memperjelas hubungan tersebut, James dan Barry mengumpulkan lima pemimpin yang mencerminkan lima praktek dari sudut pandang kekristenan. John C Maxwell, David Mc Allister- Willson, Patrick Lencioni, Nancy Ortberg, dan Ken Blanchard berbagi wawasan dan kisah yang dipetik dari pengalaman pribadi dan kehidupan para pemimpin Kristen lain yang telah mencapai hal- hal yang luar biasa di dalam Gereja, komunitas, ruang kelas, dan perusahaan.
  • 40. 34 |LEADERSHIP CHALLENGE Bab 2 James dan Barry mengungkapkan bagaimana seorang pemimpin teladan dapat tetap berdiri dengan kokoh menantang angin resistansi yang hendak menggoncangnya. pemimpin harus menemukan nilai-nilai yang penting baginya, dan motivasi yang mendorongnya untuk bertindak. Kejelasan nilai-nilai ini memberikan kompas moral untuk mengarahkannya setiap hari. Di sini James dan Barry mengangkat kisah kepemimpinan dari Pendeta Ken Horne. Ken Horne berkata “Seharusnya tidak ada orang yang kelaparan di Amerika Serikat.” Ia melihat pentingnya menolong orang miskin yang kelaparan. James dan Barry mencatat bahwa penemuan nilai ini mendorong Pendeta Ray Buchanan seorang rekan Ken Horne untuk mewujudkan nilai ini dalam satu tindakan nyata. Kemudian keduanya mendirikan Society of St. Andrews pada tahun 1979. Mereka menyadari tidak dipanggil secara khusus untuk berkhotbah, melainkan untuk melayani orang miskin. Pelayanan ini berhasil menekan angka kelaparan di Amerika Serikat. Ternyata pemimpin tidak cukup menemukan nilai-nilai yang dianutnya, ia juga harus menemukan “apa yang diyakini oleh komunitasnya.” Pemimpin tidak dapat memaksakan nilai-nilainya untuk diterima oleh orang yang ada dipimpinannya. Ini penting untuk membangun hubungan kerja yang orisinal dan produktif. Di sisi lain, James dan Barry menyoroti pentingnya seorang pemimpin memiliki kemampuan melihat keberhasilan yang lebih baik untuk masa depan atau yang disebut “visi.” Visi sang pemimpin teladan harusnya menarik perhatian banyak orang untuk terlibat di dalamnya. Dengan kata lain pemimpin teladan tidak menarik segala sesuatu kepada dirinya, tetapi ia memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Kalau Anda melangkah untuk membaca buku ini lebih jauh lagi, khususnya di halaman 47-53 Anda akan menemukan bagaimana hubungan antara keberhasilan untuk mencapai tujuan bersama dengan kecakapan pemimpin menjadi pendengar yang baik, dan kecakapannya untuk memberikan penghargaan atas setiap orang yang telah mendukungnya. Bab 3 John C. Maxwell menuliskan bagaimana seorang pemimpin rohani harus terlebih dahulu menerapkan kebenaran rohani dalam praktik hidupnya. Pemimpin tidak dapat mengharapkan orang lain
  • 41. 35 |LEADERSHIP CHALLENGE berubah sementara ia sendiri tidak berubah. Ini penting karena progresivitas komunitas yang dipimpinnya bergantung kepadanya, dan keefektivannya menyampaikan pesan kepada orang-orang ditentukan oleh perilaku dan tindakannya. Bab 4 David Mc Allister & Wilson mengungkapkan rahasia bagaimana seorang pemimpin dapat mewujudkan visinya dan bagaimana membuatnya dapat bertahan lama serta berkembang. Visi akan tinggal menjadi satu statemen jika pemimpin tidak melibatkan para pengikutnya untuk ikut terlibat. Sekali lagi David dan Wilson membenarkan tentang pentingnya seorang pemimpin memiliki pemahaman yang mendalam tentang iman kristiani. Dengan demikian ia akan siap berkorban demi mewujudkan visinya. Bab 5 Ken Blanchard membahas perihal bagaimana menjadi pemimpin teladan yang membangkitkan semangat para pengikutnya. Ini merupakan langkah penting lainnya untuk dapat mewujudkan visi pemimpin menjadi satu kenyataan. Untuk itu Ken menuliskan satu refleksi kepemimpinan dari tokoh Yesus. Di sini Ken mengungkapkan rahasia kepemimpinan Yesus sehingga berhasil mendorong pengikut-Nya untuk tetap bersemangat. Bab 6 Nancy Ortberg menuliskan pengalamannya melayani di Gereja Komunitas Willow Creek. Ia menangani pelayanan untuk generasi dengan usia18 sampai dengan 20-an tahun. Pelayanan itu diberi nama Axis. Yang menarik adalah pelayanan ini memiliki tantangan tersendiri, khususnya pada bulan Agustus. Biasanya kehadiran pada bulan ini sangat rendah karena semua orang sedang di luar kota. Namun dapat diubah menjadi bulan dengan tingkat kehadiran terbaik. Menarik bukan? Mengapa? Sekilas karena proyek ini dikerjakan secara tim. Padahal anggota tim pelayanan ini berasal dari berbagai multidisiplin. Bagaimana ini dapat berjalan? Pemimpin membuat setiap anggota timnya memiliki rasa percaya diri untuk bertindak. Bab 7 Ken Blanchard menuliskan refleksi tentang membangkitkan semangat. Dalam persfektif Kristiani, Ken mengarahkan para pembacanya untuk melihat kepada tokoh Yesus. Mengapa? Jawabannya jelas karena Yesus adalah tokoh pemimpin yang
  • 42. 36 |LEADERSHIP CHALLENGE melayani. Dia memimpin bukan untuk kepentingan-Nya, melainkan untuk melayani kepentingan orang lain. Yesus memimpin agar orang lain berhasil menjalani hidupnya sesuai dengan visi yang Tuhan taruh dalam dirinya. Untuk itu berjuang untuk menghadapi setiap tantangan dengan tetap bersandar pada TUHAN. Dalam rangka menghadapi tantangan ini, Ken menuliskan 5 tips bagaimana menjadi pemimpin seperti Yesus yang membangkitkan semangat. Bab 8 merupakan bab terakhir dari buku 5 Teladan Kepemimpinan yang ditulis oleh James M. Kouzes dan Barry Z. Pasner. James dan Barry mengemukakan Kepemimpinan adalah suatu hubungan antara mereka yang terpangginl untuk memimpin dan mereka yang memilih untuk mengikutinya. Artinya bahwa pemimpin tidak dapat memaksa orang-orang untuk mengikutinya, tetapi orang-oranglah yang memilih dengan suka rela mengikutinya. Untuk itu James dan Barry mengemukakan 5 pesan penting bagaimana seorang pemimpin dapat membangun hubungan yang baik dengan orang-orang sehingga kepemimpinannya menjadi dinamis. Kesimpulan: 1. Kepemimpinan adalah tanggung jawab setiap orang. Dalam konteks kepemimpinan Kristen, Kepemimpinan itu haruslah dibangun di atas dasar yang benar, yaitu firman Tuhan. 2. Kepemimpinan Teladan adalah kepemimpinan yang dilaksanakan dengan maksud untuk membuat orang lain menjadi pemimpin yang handal dan berkarakter seperti Kristus. 3. Buku ini sangat baik dibaca oleh setiap orang Kristen, khususnya para Gembala Sidang, Dosen Teologia, Mahasiswa dan Mahasiswi Teologia, juga Para Pelayan Tuhan. https://talk2theworld.wordpress.com/2012/09/03/resensi- buku-5-teladan-kepemimpinan/
  • 43. 37 |LEADERSHIP CHALLENGE Analisis Lima Praktik Kepemimpinan Teladan Analisis yang lebih dalam mengungkapkan bahwa keterpurukan perusahaan biasanya disebabkan sesuatu yang luput dari perhatian,seperti halnya semangat pegawai yang rendah, system keuangan yang sudah usang, dan tingkat loyalitas pelanggan yang rendah.Ukuran keberhasilan kinerja perusahaan dititiberatkan pada efisiensi dan biaya overhead,sedangkan kepuasan pelanggan kurang mendapatkan perhatian.Oleh karenanya perlu dilakukan serangkaian kegiatan yang bertujuan agar bisa menjadi sebuah perusahaan dimana setiap orang diperlakukan dengan penuh rasa hormat,merasa dilibatkan dan dihargai,serta bertanggung jawab atas tindakan mereka tanpa harus takut disalahkan. Adapun salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan diskusi dengan pelanggannya yang kemudian direkam dengan video dan memutarnya dihadapan pegawainya,sehingga para pegawai tahu bahwa banyak para pelanggan yang merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan perusahaan. Setelah melihat video tersebut perusahaan membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikan perubahan apa yang akan dilakukan selanjutnya.Semua manajer selalu meyediakan waktu untuk menyatakan terima kasih secara pribadi pada karyawannya dalam setiap kesempatan,selain berterima kasih para manajer juga memberikan penghargaan bagi para karyawan yang telah berkontribusi dengan memberikakan “pelayan ekstra(extra mile)” pada saat melayani pelanggan,bentuk penghargaan tersebut dapat berupa kenaikan gaji atau kenaikan pangkat. Selain itu kita dapat memotivasi para karyawan dengan memberikan pengakuan atas pekerjaan yang telah diselesaiakan dengan baik dan memberi mereka kepercayaan diri agar mereka dapat melakukannya dengan lebih baik lagi, karena beranggapan bahwa bila dia seorang diri dia tidak dapat menyelesaikan tugas itu sendiri tanpa bantuan orang lain. KEPEMIMPINAN UNTUK MASA KINI DAN MASA DEPAN Kepemimpinan tidak mengenal ikatan rasis atau agama,batasan etnis atau kultur.Terkadang peluang kepemimpinan
  • 44. 38 |LEADERSHIP CHALLENGE langsung menantang anda seperti ia mengetuk pintu anda mengundang anda untuk berpartisipasi.Ketika hal itu terjadi,anda harus siap meraih peluang tersebut. Yang berkembang kini adalah system pendukung yang jauh lebih ramping tetapi lebih kompak,salah satu bagian dari proses penciptaan system yang terpercaya adalah mencoba mengenal orang yang bekerja bersamanya. Secara perlahan namun pasti suasana studio mulai berubah dimana terjadi perombakan total hingga mendekor ulang ruangan agar dapat menimbulkan semangat kreatifitas bagi setiap orang yang bekerja didalamnya. Untuk mengajari orang bagaimana cara bekerja dalam system yang baru yang terpercaya ini, team building ,aktivitas keluar kota, dan bentuk pelatihan lain banyak dilakukan. Banyak waktu, energy dan sumberdaya yang dihabiskan untuk mengembangkan kepemimpinan dalam organisasi,sesuatu yang membuat manajer mendedikasikan dirinya secara pribadi. MEMPERKENALKAN KELIMA PRAKTIK Dari pengalaman para ahli kita dapat belajar mengenai apa yang dibutuhkan untuk memobilisasi orang lain dengan kekuatan dari kehendak bebas mereka sendiri walaupun butuh kerja keras dan ada resiko potensial untuk berkeinginan mencapai kepuncak kesuksesan. Ketika diteliti lebih jauh tentang proses dinamis dari kepemimpinan,melalui analisis kasus dan kuisioner penelitian,ditemukan lima praktek serupa dari pengalaman pribadi terbaik.Pada saat melakukan hal-hal yang luar biasa dalam organisasi,pemimpin menggunakan Lima Praktik Kepemimpinan Teladan sebagai berikut:  Mencontohkan Caranya  Menginspirasi Visi Bersama  Menantang Proses  Memungkinkan Orang Lain Bertindak  Menyemangati Jiwa Kelima praktik ada untuk siapa saja,di setiap organisasi atau situasi apapun,yang berani menerima tantangan kepemimpinan. MENCONTOHKAN CARANYA Pemimpin teladan tahu bahwa jika mereka tetap memegang teguh komitmen standar tertinggi, mereka harus menjadi perilaku
  • 45. 39 |LEADERSHIP CHALLENGE yang mereka harapkan dari orang lain. Agar dapat mencohtohkan perilaku yang mereka harapkan dari orang lain secara efektif, pertama-tama mereka harus mengerti dengan jelas mengenai prinsip-prinsip yang memandu mereka. Para pemimpin harus menemukan jati diri mereka sendiri. Para pemimpin seharusnya memegang teguh kepercayan mereka, karenanya mereka harus memiliki keyakinan yang dapat diperjuangkan. Namun demikian, pidato-pidato mengesankan tentang nilai- nilai umum tidaklah cukup. Perbuatan para pemimpin jauh lebih penting daripada kata-kata mereka untuk menentukan seberapa seriusnya mereka tentang apa yang mereka katakan. Kata-kata dan perbuatan harus konsisten, pemimpin teladan selalu berjalan di muka. Mereka berjalan terlebih dulu dan memberikan contoh. Melalui tindakan sehari-hari yang menunjukkan besarnya komitmen mereka trerhadap apa yang mereka yakini. Pemimpin mempunyai rencana operasional dan strategik. Namun contoh-contoh yang mereka berikan bukanlah mengenai desain yang sangat rumit. Melainkan mengenai pentingnya mencurahkan waktu dengan seseorang, bekerja bahu membahu dengan para kolega, menceritakan kisah yang dapat melihat nilai- nilai yang terlihat nyata, menjadi amat yakin selama masa ketidakpastian dan memberikan pertanyaan yang membuat orang berpikir tentang nilai-nilai dan prioritas. Mencontohkan caranya pada dasarnya berbicara tentang mendapatkan hak dan penghargaan untuk memimpin melalui keterlibatan pribadi dan tindakan secara langsung. Orang terklebih dulu akan mengikuti perilaku seseorang , baru kemudian rencananya. MENGINSPIRASI VISI BERSAMA Setiap organisasi, setiap gerakan sosial, dimualai dari sebuah mimpi. Mimpi atau visi adalah kekuatan yang dapat menciptakan masa depan. Para pemimpin menginspirasi visi bersama. Mereka dapat melihat melampaui batasan waktu, membayangkan peluang menarik yang masih tersimpan ketika mereka dan para pengikutnya berada dalam jarak yang jauh di belakang. Pemimpin memiliki keinginan untuk membuat membuat sesuatu terjadi, untuk mengubah cara-cara lama, untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah diciptakan oleh seorang pun. Dengan kata lain pemimpin menjalani kehidupan mereka secara mundur.
  • 46. 40 |LEADERSHIP CHALLENGE Mereka melihat gambaran dalam benak mereka mengenai hasil-hasil yang akan terwujud, bahkan sebelum mereka memulai proyek mereka, seperti seseorang arsitek menggambar cetak biru atau seorang insinyur membangun sebuah model contoh. Imajinasi mereka yang jelas tentang masa depan mendorong mereka maju. Namun visi yang hanya dilihat oleh pemimpin tidak cukup untuk menciptakan gerakan terorisme atau perubahan signifikan dalam perusahaan. Seseorang tanpa pengikut bukanlah seorang pemimpin, dan orang tidak akan mengikutinya sebelum mereka menerima baik sebuah visi layaknya visi mereka sendiri. Pemimin tidak dapat memerintahkan komitmen, meeka hanya dapat menginspirasikannya. Untuk membuat seseorang menerima sebuah visi, pemimpin harus mengenali para pengikutnya dan berbicara dalam bahasa mereka. Orang harus percaya bahwa pemimpin mengerti kebutuhan mereka dan memperhatikan keinginan mereka. Kepemimpinan merupakan dialog., bukan monolog. Untuk mengumpulkan dukungan, para pemimpin harus memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai mimpi., harapan, aspirasi, visi, dan nilai orang-orang. Pemimpin meniupkan harapan ke dalam harapan dan mimpi orang dan memungkinkan mereka untuk melihat kemungkinan menggairahkan yang ada di masa depan. Pemimpin membentuk kesatuan tujuan dan menunjukkan pada pengikutnya betapa mimpi adalah untuk kebaikan bersama. Para pemimpin menyalakan api semangat daklam diri orang dengan mengekpresikan antusiasme pada visi kelompok yang menakjubkan. Pemimpin mengkomunikasikan kegairahan mereka melalui bahasa yang jelas dan gaya yang ekspresif. MENANTANG PROSES Setiap kasus kepemimpinan pribadi terbaik melibatkan tantangan. Tantangannya dapat berupa produk baru yang inovatif, pelayanan yang sama sekali baru, peraturan yang baru., kampanye yang segar untuk membuat para remaja mau berpartisipasi dalam program lingkungan., perubahan revolusioner dalam program militer birokratis , maupun membangun pabrik atau bisnis baru. Adapun tantangannya, semua kasus melibatkan perubahan dari status quo. Tidak seorang pun yang mengklaim setelah mencapai hasil terbaik
  • 47. 41 |LEADERSHIP CHALLENGE dengan membiarkan keadaan tetap sama seperti adanya. Semua pemimpin menantang setiap proses. Pemimpin adalah pionir – orang yang bersedia melangkah ke dalam situasiyabng tidak diketahui. Mereka melakukan peluang untuk melakukan inovasi, tumbuh, dan melakukan perbaikan. Namun pemimpin bukan lah satu-satunya pencipta atau penyusun produk, layanan, atau proses baru. Bahkan pada kenyataannnya, mereka bukanlah orang semacam itu: inovasi datang lebih banyak dari kemauan untuk mendengar bukannya berbicara, inovasi produk dan jasa cenderung datang dari pelanggan, klien, pemasok, orang laboratorium, orang di garda depan perusahaan: sedangkan proses inovasi, berasal dari orang-orang yang melakukan pekerjaan. Kadang kala kejadian eksternal yang dramatis mengubah organisasi ke dalam kondisi baru yang radikal. Kontribusi utama pemimpin adalah dalam mengenali ide-ide bagus, mendukung ide tersebut, dan kesediannya untuk menantang sistem kerja yang ada dalam merealisasikan produk baru, proses baru, jasa baru, dan penggunaan bahwa para pemimpin adalah seorang realisator inovasi. MEMUNGKINKAN ORANG LAIN BERTINDAK Mimpi-mimpi indah tidak akan pernah menjadi realita yang signifikan bila hanya melalui tindakan satu orang saja. Kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan secara bersama-sama dalam tim.Pemimpin teladan memungkinkan orang lain untuk bertindak. Mereka memupuk kolaborasi dan membangun kepercayaan. Pemimpin memungkinkan orang lain untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik. Mereka menyadari bahwa siapapun yang diharapkan untuk dapat memproduksi hasil yang baik harus memiliki rasa kepemilikan dan kekuatan dalam hatinya. Pemimpin memahami bahwa teknik main perintah dan pengendalian pada masa revolusi Industri tidak dpat lagi diterapkan, sebaliknya, pemimipin harus bekerja untuk membuat orang merasa kuat, mampu, dan memiliki komitmen. Pemimpin memunginkan orang lain untuk bertindak, tidak dengan mendelegasikannya, pemimpin teladan memperkuat kapasitas setiap orang untuk menepati janji yang mereka buat. Kemampuan seorang pemimpin untuk memungkinkan orang lain melakukan tindakan sangatlah penting. Para pengikut tidak akan
  • 48. 42 |LEADERSHIP CHALLENGE memberikan kinerja terbaik mereka ataupun tetap setia dalam jangka waktu yang lama jika pemimpin mereka membuat mereka merasa lemah, memiliki ketergantungan, atau terasingkan. Namun ketika seorang pemimpin membuat orang merasa kuat dan mampu – dimana mereka dapat berbuat lebih dari apa yang selama ini mereka pikirkan – mereka akan memberikan yang terbaik bahkan melebihi ekspektasi mereka sendiri. Ketika kepemimpinan menjadi sebuah hubungan yang dibangun berlandaskan rasa saling percaya serta kepercayaan diri, orang akan berani mengambil risiko, membuat perubahan, terus menjaga organisasi dan pergerakannya tetap hidup. Melalui hubungan tersebut, para pemimpin mengubah para pengikut mereka menjadi pemimpin pula. MENYEMANGATI JIWA Pemimpin menyemangati jiwa para pengikutnya untuk terus melangkah. Tindakan tulus dalam usaha untuk memperdulikan mereka dapat mengangkat semangat dan membuat orang terus maju. Pemberian semangat dapat ditujukan dengan sikap yang dramatis atau tindakan yang sederhana. Pemberian semangat adalah persoalan yang amat serius. Ini tentang bagaiman aseorang pemimpin secara nyata dan bersunguh- sungguh menghubungkan penghargaan dengan kinerja. Ketika berjuang untuk meningkatkan kualitas, perbaikan setelah mengalami bencana, mengawali penyediaan layanan baru, atau membuat perubahan dramatis dalam bentuk apapun, para pemimpin memastikan orang untuk mau melihat keuntungan dari perilaku yang selaras dengan nilai-nilai yang dihargai. Pemimpin juga tahu bahwa perayaan dan ritual, jika dilakukan dengan benar dan sepenuh hati, akan membangun identitas kolektif dan semangat komunitas yang kuat, yang dapat membawa sebuah kelompok melalui masa-masa yang amat sulit. KEPEMIMPINAN ADALAH SEBUAH HUBUNGAN Kepemimpinan adalah gabungan dari keahlian dan praktik yang dapayt dikenali, yang terdapat pada diri setiap orang, bukan hanya sedikit pria dan wanita yang karismatik. Kepemimpinan merupakan hubungan antara mereka yang terpanggil untuk memimpin dan mereka yang memilih untuk mengikuti.
  • 49. 43 |LEADERSHIP CHALLENGE Bukti-bukti yang tersedia sangatlah banyak untuk sudut pandang ini. Salah satu contohnya adalah riset Public Allies, sebuah organisasi yang ditujukan untuk menciptakan pemimpin muda yang dapat memperkuat komunitras mereka. Public Allies mencari opini dari orang-orang yang berusia delapan belas hingga tiga puluh tahun mengenai subyek kepemimpinan. Di antara soal-soal yang ada terdapat sebuah pertanyaan mengenai kualitas seperti apa yang penting dalam diri seorang pemimpin yang baik. Teratas dalam daftar jawaban responden adalah ”Kemampuan untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain.” Di tempat kedua ” Dapat berinteraksi dengan baik dengan orang lain.” Kesuksesan dalam kepemimpinan, bisnis, dan kehidupan telah, sedang, dan akan terus menjadi eberapa baik orang bekerja dan bermain bersama. Kesuksesan pemimpin sepenuhnya bergantung pada kapasitas untuk membangun dan mempertahankan hubungan manusia yang memunginkan orang untuk mewujudkan hal-hal yang luar biasa secara reguler. SEPULUH KOMITMEN KEPEMIMPINAN Terangkai dalam lima Praktik kepemimpinan adalah perilaku yang dapat berfungsi sebagai dasar untuk mempelajari kepemimpinan. Yang disebut sebagai Sepuluh Komitmen Kepemimpinan: 1. Temukan suara hati Anda dengan memperjelas nilai-nilai pribadi Anda. 2. Beri contoh dengan menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai bersama. 3. Lihat masa depan dengan membayangkan peluang-peluang yang menggairahkan dan luhur. 4. Kumpulkan orang ke dalam visi bersama dengan memperhatikan aspirasi bersama. 5. Cari peluang melalui pencarian cara-cara inovatif untuk berubah, tumbuh, dan menjadi lebih baik. 6. Lakukan eksperimen dan ambil risiko dengan terus-menerus menghasilkan kemenangan-kemenangan kecil dan belajar dari kesalahan. 7. Pupuk kolaborasi denagn mempromosikan tujuan bersama dan membangun kepercayaan
  • 50. 44 |LEADERSHIP CHALLENGE 8. Perkuat orang lain dengan membagi kekuasaan dan keleluasaan. 9. Alat kontribusi dengan menunjukkan penghargaan bagi pencapaian individu. 10. Rayakan nilai-nilai dan kemenangan dengan menciptakan semangat komunitas. MERANGKAI KESELURUHAN : Kredibilitas adalah Landasannya Jujur, berorientasi ke depan, kompeten dan membangkitkan semangat, adalah karakteristik yang tetap konstan selama dua dekade yang diwarnai dengan pertumbuhan dan resesi, meningkatnya juumlah perusahaan berteknologi baru, lahirnya World Wide Web, terjadinya globalisasi ekonomi yang signifikan, peta politik yang terus berubah, pengembanagan dan berakhirnya zaman keemasan internet. Arti penting dari kualitas yang paling diinginkan telah berubah dari masa ke masa, tapi pada kenyataanya tidak ada perubahan dalam empat kualitas yang paling diinginkan orang dari pemimpin mereka. Masalah kita mempercayai apakah pemimpin kita benar-benar setia pada kualitas-kualitas ini atau tidak adalah persoalan lain, tapi apa yang kita inginkan dari mereka tetaplah sama. Para peneliti secara khusus mengevaluasi orang dalam tiga kriteria, yaitu kejujuran, keahlian dan kedinamisan. Mereka yang lebih tinggi peringkatnya pada ketiga dimensi ini akan dianggap sebagai sumber informasi yang lebih berkredibilitas. Ketiga karakteristik ini hampir sama dengan kualitas pemimpin yang dikagumi, yaitu jujur, berkompeten, dan membangkitkan semangat. Yang terpenting adalah kita harus dapat memercayai pemimpin kita. Kita harus yakin bahwa kata-kata mereka dapat dipercaya, bahwa mereka kan melakukan apa yang mereka katakana dan mereka memiliki pengetahuan dan keahlian untuk memimpin. KREBILITAS MEMBUAT SUATU PERUBAHAN Ketika karyawan merasa manajer mereka memiliki kredibilitas yang tinggi, mereka secara signifikan akan cenderung untuk :  Bangga mengatakan pada orang lain bahwa mereka adalah bagian dari organisasi.  Merasakan semangat kelompok yang kuat.
  • 51. 45 |LEADERSHIP CHALLENGE  Melihat bahwa nilai-nilai pribadi mereka konsisten dengan nilai-nilai organisasi.  Merasa terikat dan berkomoitmen pada organisasi.  Memiliki rasa kepemilikan terhadap organisasi. Di sisi lain, ketika karyawan merasa manajer mereka memiliki kredibilitas yang rendah, mereka secara signifikan akan cenderung untuk :  Berproduksi hanya ketika merasa diawasi dengan seksama.  Termotivasi terutama karena uang.  Mengatakan hal-hal yang baik mengenai organisasi mereka kepada public tapi secara diam-diam mengkritiknya.  Mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain jika organisasi mengalami masalah.  Merasa tidak mendapat dukungan dan tidak dihargai. Bukti-bukti atas efek yang signifikan dari kredibilitas kepemimpinan terhadap sikap dan perilaku pekerja ini memberikan prinsip-prinsip yang jelas, yang perlu ditaati oleh pemimpin organisasi. Kredibilitas membuat perubahan, dan pemimpin harus menyikapi secara pribadi. Loyalitas, komitmen, energi, dan produktivitas tergantung pada kredibilitas seorang pemimpin. PERSYARATAN DAN KEAHLIAN UNTUK MEMILIKI ORIENTASI KE DEPAN Sebisa mungkin kita meminta pemimpin untuk memiliki kredibilitas sebelum kita bersedia menuruti perintah mereka, namun jika hanya berpegang pada kredibilitas pasti tidak memuaskan kita, karena kita membutuhkan sesuatu yang lebih dari pemimpin kita. Kita mengaharapkan pemimpin untuk memiliki arah atau visi ke masa depan, dengan kata lain kita mengharapkan mereka berorientasi ke depan. Dilemanya adalah pemimpin yang berorientasi ke depan juga dapat menjadi bias, bias mengenai masa depan. Mereka ingin mengubah segala sesuatu yang ada pada saat ini dan membimbing kita menuju hari esok yang lebih baik. Namun kualitas kepemimpinan yang dikagumi dan diinginkan tersebut juga berarti bahwa pemimpin sering menjadi target dari mereka yang menawarkan masa depan alternatif. Tapi ketika seorang pemimpin mengambil kendali untuk menyelesaikan masalah (yaitu ketika pemimpin tersebut memiliki sudut pandang yang jelas serta keyakinan yang kuat mengenai ke mana arah negara, organisasi
  • 52. 46 |LEADERSHIP CHALLENGE atau perusahaan akan dibawa), individu tersebut akan terlihat kurang dapat dipercaya dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pendapat. Akibatnya sesuai dengan sifat peran yang mereka lakukan, kredibilitas pemimpin akan selalu dipertanyakan oleh orang- orang yng menentang mereka. Apakah artinya bagi orang yang ingin menjadi pemimpin? Pertama, mesyarakat menempatkan pemimpin pada posisi yang aneh, kita meminta mereka memiliki kerdibilitas, tapi kita juga ikut ambil bagian dalam meragukan kredibilitas mereka dengan mengharapkan para pemimpin untuk memfokuskan arah yang jelas mengenai masa depan. Para pemimpin harus belajar bagaimana cara menyeimbangkan keinginan pribadi mereka untuk meraih hasil yang penting dengan kebutuhan para pengikut untuk memercayai bahwa pemimpin mereka juga memikirkan kepentingan orang banyak. Kedua, karena dilema ini pemimpin harus rajin menjaga kredibilitas mereka. Kemampuan mereka untuk memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang lain bergantung pada sejauh mana mereka dipercaya memiliki kredibilitas yang tinggi. Kredibilitas sangat berpengaruh pada pemimpin, sama halnya seperti pada sumber informasi lain, bahkan mungkin lebih tinggi. Jika pemimpin meminta orang lain untuk mengikuti mereka menuju masa depan yang tidak pasti (masa depan yang mungkin tidak akan terwujud selama hidup mereka), dan jika perjalanan itu membutuhkan pengorbanan, maka bukankah itu masuk akal jika para pengikut harus sungguh-sungguh percaya pada mereka? Untuk dapat dipercaya pada kemungkinan masa depan nyang menggairahkan yang diajukan pemimpin, pertama-tama para pengikut harus percaya kepada kejujuran, kehlian dan kedinamisan pemimpinnya. Hal ini bukan berarti bahwa kepemimpinan itu semata-mata sebuah kontes popularitas. Sama sekali tidak realistis bila seorang pemimpin mengaharapkan 100 persen dari pengikutnya bersedia menurutinya. Pemimpin harus belajar mengatasi ketegangan antara panggilan pribadi mereka dengan suara orang banyak. Adalah hal yang gegabah bagi para pemimpin untuk menempatkan faktor situasi sabagai faktor kuat penyebab berhasil atau tidaknya kredibilitas itu diperoleh. Pemimpin tidak boleh mengabaikan kredibilitas, bagaimanapun keadaan atau posisi mereka. Bagaimanapun keadaannya, kredibilitas adalah salah satu
  • 53. 47 |LEADERSHIP CHALLENGE atribut yang paling sulit untuk didapatkan dan dipertahankan. Kredibilitas bersifat pribadi, kredibilitas diperoleh dengan usaha dari tahap demi tahap dan waktu demi waktu. Namun dapat hilang dalam waktu yang sangat singkat jika tidak dipertahankan. ARTI KREDIBILITAS DARI SEGI PERILAKU Kredibilitas adalah landasan kepemimpinan, yaitu kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa frase yang biasa digunakan orang untuk menggambarkan cara mereka mengetahui kredibilitas ketika mereka melihatnya : “Pemimpin mempraktikkan apa yang dikhotbahkannya.” “Mereka melakukan apa yang mereka katakan.” “Tindakan mereka konsisten dengan perkataan mereka.” “Mereka berani bertaruh atas kebenaran perkataan mereka.” “Mereka menepati apa yang mereka janjikam.” “Mereka melakukan apa yang mereka katakan akan mereka lakukan.” Kalimat terakhir adalah respons yang paling sering diucapkan. Ketika memutuskan apakah seorang pemimpin dapat dipercaaya, pertama-tama orang akan mendengar perkataannya, kemudian mereka memperhatikan tindakannya. Sebuah penilaiian “kredibel” diberikan ketika kata-kata dengan perbuatan selaras. Jika orang tidak melihat konsistensi, mereka menyimpulkan bahwa pemimpin tidak terlalu bersungguh-sungguh atau bahkan lebih buruk, seorang yang munafik. Jika pemimpin mengungkapkan sekumpulan nilai-nilai tapi secara pribadi mempraktikkan nilai-nilai lain, kita akan menganggap mereka berpura-pura. Jika pemimpin mempraktikkan apa yang dikhotbahkannya, kita akan lebih bersedia memercayai mereka dengan memertaruhkan karier, jaminan dan bahkan terkadang hidup kita. Kesadaran ini membawa kita kepada sebuah persyaratan yang harus ditepati oleh pemimpin untuk membangun kredibilitas. Syarat tersebut adalah : LAAKAAL : Lakukan Apa yang Anda Katakan Akan Anda Lakukan Definisi yang masuk akal dari kredibilitas ini berkaitan langsung dengan salah satu dari lima praktik kepemimpinan teladan
  • 54. 48 |LEADERSHIP CHALLENGE yang dipaparkan pada kasus-kasus terbaik. LAAKAAL memiliki dua elemen penting, yaitu katakan dan lakukan. Untuk menjadi kredibel dalam tindakan, pemimpin harus jelas dengan apa yang menjadi kepercayaan mereka; mereka harus tahu apa yang mereka yakini. Itu adalah bagian dari “katakan.” Kemudian mereka harus menempatkan perkataannya dalam bentuk praktik; mereka harus bertindak sesuai dengan kepercayaan mereka dan “lakukan.” Praktik “Mencontohkan Caranya” berkaitan langsung dengan kedua dimensi dari kredibilitas berdasarkan perilaku ini. Praktik ini juga mencakup klarifikasi atas sekumpulan nilai-nilai dan pemberian contoh dari penerapan nilai-nilai tersebut kepada orang lain. Konsistensi dalam menjalankan nilai-nilai ini adalah cara untuk menunjukkan kejujuran dan sifat dapat dipercaya. Kita memercayai pemimpin ketika perbuatan dan perkataannya selaras. Ada lebih banyak lagi hubungan yang menakjubkan antara apa yang dikatakan pemimpin akan mereka lakukan dari sudut pandang pribadi, dengan atribut yang orang cari dan kagumi dari pemimpin kita. Praktik kepemimpinan dari “Inspirasikan Visi Bersama” melibatkan kemampuan berorientasi ke depan dan kemampuan membangkitkan semangat. Ketika pemimpin “Menantang Proses”, mereka membentuk persepsi bahwa mereka dinamis. Kepercayaan juga merupakan elemen utama dari cara pemimpin “Memungkinkan Orang Lain bertindak.” Dalam persepsi mereka sendiri, pemimpin mengatakan bahwa mereka memercayai orang lain, yang meningkatkan kepercayaan orang lain terhadap diri mereka. Read more: http://laskarcahaya.blogspot.com/2013/05/lima-praktik- kepemimpinan-teladan.html#ixzz3P3MB2eIj
  • 55. 49 |LEADERSHIP CHALLENGE The Leadership Challenge Table of Contents Preface: Making Extraordinary Things Happen with Others xi 1 Introduction: When People Are at Their Best as Leaders 3 The Five Practices of Exemplary Leadership PRACTICE 1: MODEL THE WAY 2 Commitment #1: Clarify Values 22 Find Your Voice Affirm Shared Values 3 Commitment #2: Set the Example 40 Live the Shared Values Teach Others to Model the Values PRACTICE 2: INSPIRE A SHARED VISION 4 Commitment #3: Envision the Future 66 Imagine the Possibilities Find a Common Purpose 5 Commitment #4: Enlist Others 89
  • 56. 50 |LEADERSHIP CHALLENGE Appeal to Common Ideals Animate the Vision PRACTICE 3: CHALLENGE THE PROCESS 6 Commitment #5: Search for Opportunities 114 Seize the Initiative Exercise Outsight 7 Commitment #6: Experiment and Take Risks 136 Generate Small Wins Learn from Experience PRACTICE 4: ENABLE OTHERS TO ACT 8 Commitment #7: Foster Collaboration 164 Create a Climate of Trust Facilitate Relationships 9 Commitment #8: Strengthen Others 186 Enhance Self-Determination Coach for Competence and Confi dence
  • 57. 51 |LEADERSHIP CHALLENGE PRACTICE 5: ENCOURAGE THE HEART 10 Commitment #9: Recognize Contributions 212 Expect the Best Personalize Recognition 11 Commitment #10: Celebrate the Values and the Victories 234 Create a Spirit of Community Get Personally Involved 12 A Call to Action for Young Leaders 257 Your Continuing Leadership Journey Acknowledgments 269 About the Authors 273 Index 277
  • 58. 52 |LEADERSHIP CHALLENGE Introduction: When People Are at Their Best as Leaders 1 You don ’t have to be a superstar or an overachiever to lead; you just need to care about something and do something about it. It doesn ’t have to be big, just do something. Every great change starts small. You just need to take that fi rst step, not because you necessarily have the authority or responsibility, but because you care. —Elliese Judge, Panama City, Panama This was the thinking that got Elliese Judge going. When she was nineteen, she helped start a nonprofi t organization called Arvita that continues to focus on improving environmental awareness through organic recycling and sustainable reforestation. 1 Elliese was born in Australia and moved with her family to Panama when she was fourteen. When she got a part-time job at a Panama City bank she wanted to recycle some of the papers in the offi ce. “While I was working there,” Elliese told us, “I realized how inconvenient it was to recycle and how nobody seemed to think it was important. Th ere was no truck or pick-up; you had to take everything to the landfi ll yourself and nobody wanted to be bothered.” THE STUDENT LEADERSHIP CHALLENGE 4 When Elliese went to the landfi ll she met some of the people in the community who were living right next to it. Th e whole neighborhood smelled terrible and this bothered her deeply. She realized that her family and others like it were producing a great deal of waste that was being dumped directly next to these people. Th at didn ’t feel right. Her new perspective on the whole cycle of waste in the country deepened her belief that this was a signifi cant issue, a problem that needed to be addressed. So she decided to do something about it, fi rst at the bank, then in her own home, and from there the idea started to grow, bit by bit. As Elliese talked about it more with her friends, she found there
  • 59. 53 |LEADERSHIP CHALLENGE were others who shared her passion. When she met Milko Dilgado while camping with friends at an Ecological Music Festival, they quickly discovered they were both passionate about the environment and eager to do something to make a diff erence in protecting and restoring it. So they began a very simple organic recycling project in Elliese ’s backyard: a simple worm farm they started from scratch with a pound of worms. From that modest beginning their vision for a more eco-friendly Panama began to take form. As they looked more deeply into all the organic waste being produced they discovered that it could be used to regenerate growth in deforested areas. Th ey saw a connection between the issues of bad waste management and the rampant deforestation throughout Panama that their project could address. Th ey kept asking themselves: “Once we recycle all this organic waste, turning it into fertilizer, can ’t we fi nd a way to put it to good use?” Elliese and Milko started visiting restaurants, sharing with them the negative impacts that restaurant waste had on people and the environment, and explaining the positive impacts it could have in reforestation. Th ey believed that by showing people a diff erent picture of how things might work to help Panama, they could infl uence restaurant owners, employees, and customers to act in more INTRODUCTION: WHEN PEOPLE ARE AT T H E I R B E S T A S L E A D E R S 5 responsible ways towards the environment. Th e idea was that through Arvita, restaurants would be able to play a part in restoring Panama ’s forests by separating their organic waste and donating it to the foundation ’s recycling eff ort. Arvita would take the restaurants ’ organic waste and turn it into compost, fertilizers, and raw material for their worm farm. Th e products would then be used to support the planting of native trees and bringing animals back to deforested areas. “Our vision,” explains Elliese, “is that every restaurant in Panama will be eco-friendly, do organic recycling, and support sustainable reforestation.” Starting Arvita was not without challenges. Environmental awareness and consciousness were relatively low in Panama. Th ere were few young people driving change of any sort in Panama to serve as role models, and Elliese and her colleagues encountered skepticism about
  • 60. 54 |LEADERSHIP CHALLENGE whether people their age could have a signifi cant impact on environmental issues. But Elliese and Milko recognized that each time they connected with a restaurant, explaining the degrading eff ects of their waste on the environment and the positive change possible from recycling organic waste, the direct connection made a diff erence, and so they continued promoting environmental awareness restaurant by restaurant. Elliese ’s story speaks to a fundamental question: When does leadership begin? Th e answer is that leaders seize the moment. Elliese saw an opportunity and took it, fi rst in the bank where she had a parttime job, and then with Milko with the backyard worm farm. Th ose fairly small opportunities transformed into something much greater. Elliese and Milko didn ’t wait for someone to appoint either of them as “the” leader. Th ey recognized an issue, had a passion for it, found others with a similar vision, and just got started. Th en they kept going. Although leadership, just like any other skill in life, can be learned and strengthened through coaching and practice, you don ’t have to wait for that support and preparation to happen before you start THE STUDENT LEADERSHIP CHALLENGE 6 to lead. In fact, no amount of coaching or practice can make much of a diff erence if you don ’t care about doing or making something better than it currently is. Everyone has the capacity to lead whether or not they are in a formal position of authority or even part of an organized group. 2 Th at ’s what we mean when we say leadership is everyone ’s business. It is not about being a president, captain, director, editor, CEO, general, or prime minister. It ’s not about celebrity, wealth, or even age. It ’s not about your family background or the neighborhood you come from. It ’s about knowing your values and those of the people around you and taking the steps, however small, to make what you do every day demonstrate that you live by those values. As we continue to learn from Elliese ’s leadership experience, it is clear that leadership is about transforming values and goals into action. Th e operational side of bringing an eff ort like Arvita to life was brand-new territory for Elliese and Milko. Th ey started with lots of passion and plans but turning them into a reality seemed overwhelming.