SlideShare a Scribd company logo
1 of 124
Download to read offline
MENTORING-46
(LEADERSHIP PRINCIPLES)
BMF collections - 2015
i | P a g e
Table of Contents
PENDAHULUAN........................................................................................................ iii
Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan’....................................................................... 1
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN ............................................................... 4
9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE............................................................. 8
9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 2) ......................................... 15
3 Prinsip Kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara ................................................. 23
3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara............................................... 24
PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN .......................................................................... 26
8 PRINSIP KEPEMIMPINAN DINAMIS...................................................................... 29
15 Leadership Lessons From The Billy Graham Library ............................... 34
18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead The Movie .................. 36
15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders: 15 Leadership Quotes
From Russell Wilson................................................................................................ 39
26 Things I Say To Encourage Church Volunteers .................................................. 42
10 Defining Words of a Stellar Leader.................................................................... 45
7 Habits of a Successful Leader .............................................................................. 49
25 People You Should Say Thank You To Today..................................................... 52
7 Commandments of a Great Marriage.................................................................. 55
Top 5 Obstacles to Having a Great Marriage.......................................................... 59
THE LEADERSHIP SECRETS OF BILLY GRAHAM..................................... 64
In His Own Words: What Has Billy Graham Said About Leadership? ........ 66
Billy Graham Quotes on Leadership ...................................................................... 69
RAHASIA KEPEMIMPINAN BILLY GRAHAM............................................................. 72
”DOA ADALAH NAFAS KEHIDUPAN ORANG PERCAYA”.......................................... 96
”MINTALAH KEPADA TUHAN” ................................................................................ 97
”PENOLONG SEPADAN”.......................................................................................... 99
”BUKAN EMOSI, TAPI REFLEKSI”........................................................................... 104
ii | P a g e
”ORANG BENAR, MENGASIHI TUHAN” .................................................................107
”PRIBADI YANG BERKUALITAS” .............................................................................110
”SIKAP DAN PERKATAAN, JANGAN MENDUKAKAN ROH KUDUS” ........................112
”MENOLAK TINGKAH LAKU YANG JAHAT”............................................................114
PENUTUP...............................................................................................................117
iii | P a g e
PENDAHULUAN
Secara lahir, manusia memang mempunyai kepribadian bawaan.
Sesuatu yang Tuhan beri untuk melengkapi dunia. Karena itu
ada orang yang cenderung bersifat dominant, keras kepala,
gigih, pekerja keras. Ada orang yang ceria, mudah bergaul,
pandai mencairkan suasana, terlihat selalu gembira. Ada orang
yang tenang, suka di rumah, suka membaca, mendengarkan
musik, merasakan ketenangan/keteduhan/kesejukan. Dan ada
pula orang yang perfectionis, tukang kritik, teliti. Dunia
membutuhkan semua tipe orang itu. Biarlah mereka saling
melengkapi dan saling belajar, sehingga tercapai yang disebut
keseimbangan hidup, kebijaksanaan, dan harmoni. Dan dalam
proses pencapaian harmoni itu, kadang terjadi “peperangan”
dan “pertikaian”.
Kenapa muncul perjuangan? Kenapa muncul pahlawan? Karena
ada penjajahan yang tak berperikemanusiaan.
Kenapa muncul pemimpin? Karena ada kebutuhan dan ada
dorongan dari dalam diri manusia yang mulia.
Kepemimpinan perlu dibentuk, diarahkan, diperlengkapi,
didewasakan.
Kehidupan adalah senantiasa belajar. Untuk belajar, kita
membutuhkan guru atau bahan pelajaran supaya kita maju.
Kiranya koleksi ini memperlengkapi kita.
Tuhan Yesus memberkati.
iv | P a g e
1 |SERVANT LEADERSHIP
Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan’
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa ―kepemimpinan‖ muncul pada
abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan
langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok
yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah
kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti
kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin
dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa
kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu
maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke
orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau
2 |SERVANT LEADERSHIP
organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah
mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan
tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan
oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat
orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi,
melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-
sama (Panji Anogara, Page 23).
TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu
dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik
orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
(akuntabilitas).
3 |SERVANT LEADERSHIP
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas,
mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin
bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas
dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus
dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus
dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.
Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat
menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan
lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin
harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai
seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan
gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
4 |SERVANT LEADERSHIP
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi
pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya
atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu
kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan
berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip
merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang
ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang
bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada
prinsip-prinsip (Stephen R. Covey) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya,
belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai
pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan
prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi
pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
5 |SERVANT LEADERSHIP
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif
didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain.
Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang
pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi
tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan
energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga
mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh
karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada
prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat
dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan
akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‗tantangan‘ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti
kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan
adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari
dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas,
kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan.
Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja
kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier
Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana
memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang
pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
6 |SERVANT LEADERSHIP
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai
keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses
daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan
dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan
pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-
prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan
pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali
menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala
dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2)
kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut,
memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman
sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi.
Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding
perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai
keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam
kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar.
Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang
lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah
bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong.
Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti
dengan memenuhi keinginan orang.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada
bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk
melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan.
Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan
untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin
seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional dan
spiritual (IQ, EQ dan SQ).
KEPUSTAKAAN
7 |SERVANT LEADERSHIP
Deviton JA., 1995 The Interpersonal Communication Book, 7th Ed., Hunter
College of The
City University of New York.
Greenberg J. & Baron RA., 1996 Behavior in Organizations: Understanding &
Managing The Human Side of Work, Prentice Hall International Inc., p: 283 – 322.
Muchlas M., 1998 Perilaku Organisasi, dengan Studi kasus Perumahsakitan,
Program Pendidikan Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumahsakit, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Nortcraft GB and Neale MA., 1990 Organizational Behavior: A Management
Challenge, The Dryden Press, Rinehart & Winston Inc.
Robbins S., 1996 Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and
Applications., San Diego State Uniersity, Prentice Hall International Inc.
Robbins S., 1996 Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, San
Diego State University, diterbitkan oleh PT Prenhalinddo, Jakarta.
Artikel terkait: Hubungan Organisasi, Manajemen dan Kepemimpinan
sumber:
Materi Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK (infolab.uns.ac.id)
https://saripedia.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-dasar-
kepemimpinan/
8 |SERVANT LEADERSHIP
9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 1)
Dale Carnegie adalah seorang motivator dan pembicara terbesar abad 20 ini.
Tema bukunya tentang hubungan antar sesama manusia menjadi kary klasik.
Setahu saya, dia menulis dua buku. Yang pertama, sudah saya baca dan buat
resensinya, Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain.
Yang kedua judulnya “Bagaimana mempengaruhi orang lain dalam berbisnis”
(belum baca). 9 prinsip kepemimpinan yang saya tulis ini saya kutip dari
buku How to Win Friend and Influence People.
Prinsip kepemimpinan Dale Carnegie ini bersifat praktis dan lebih mengarah
pada hubungan atasan dengan bawahan. Bagaimana seorang pimpinan bisa
mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan bawahannya dengan efektif
dan efisien. Jujur, cara ini sudah sering saya praktekan jauh sebelum saya
membaca buku ini. Hasilnya memang luar biasa. Seandainya saja semua
pemimpin menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan ini, saya yakin tidak akan
ada sakit hati, kebencian, saling jegal, dan iri hati dalam hubungan atasan-
bawahan. Tapi saya paham bahwa impian saya ini mustahil karena pada
dasarnya semua manusia egois, mau menang sendiri, dan serakah ! Tanyakan
pada diri anda sendiri, lebih mudah mana bersedih karena kegagalan teman
sekerja atau bergembira karena kesuksesan rekan sekerja kita ?
9 |SERVANT LEADERSHIP
Menjadi pemimpin tidak mudah ! Namun bukan berarti mustahil untuk
dikerjakan. Saya juga tahu masih banyak pemimpin-pemimpin yang peduli
dengan bawahannya. Untuk merekalah artikel kepemimpinan ini saya tulis !
Meskipun kita tidak bisa mengubah dunia, paling tidak kita berusaha untuk
mengubah dunia sekitar kita menjadi lebih baik, lebih berwarna, dan lebih
menyenangkan untuk dijalani bersama. Mari kita lihat 9 prinsip kepemimpinan
yang diwariskan Dale Carnegie kepada kita.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 1 : KALAU ANDA HARUS MENCARI
KESALAHAN, Mulailah Dengan Pujian dan Penghargaan yang Jujur
Akan selalu lebih mudah untuk mendengar perihal tidak menyenangkan
setelah kita mendengar sedikit pujian untuk hal-hal baik dalam diri kita. Tukang
cukur menyabuni seorang pria sebelum dia mencukurnya, demikianlah yang
harus kita lakukan ketika menemukan sesuatu yang salah. Cerita tentang W.P.
Gaw dari perusahaan Wark, Philadelphia ini mungkin mengajarkan nilai ini.
Perusahaan Wark telah dikontrak untuk membangun dan menyelesaikan
sebuah gedung kantor yang besar di Philadelphia pada tanggal tertentu yang
sudah diberikan. Segalanya berjalan lancar; gedung itu sudah hampir selesai,
tatkla tiba-tiba subkontraktor yang membuat pekerjan perunggu untuk hiasan di
bagian luar gedung ini, menyatakan bahwa dia tidak bisa mengantarnya tepat
jadwal. Apa! Keseluruhan gedung bisa terhambat! Denda yang berat! Kerugian
yang sungguh menekan! Semuanya karena satu orang!
Telepon-telepon interlokal dilakukan. Perdebatan-perdepatan! Percakapan
yang memanas! Semua ini sia-sia. Kemudian Gaw pergi ke New York untuk
mengunjungi singa perunggu itu dalam sarangnya.
“Apakah anda tahu kalau anda adalah satu-satunya orang di Brooklyn yang
menggunakan nama anda?” Gaw bertanya pada sang presiden dari
perusahaan subkontraktor itu, segera setelah mereka diperkenalkan. “Tidak,
saya tidak tahu itu.”
10 |SERVANT LEADERSHIP
“Nah, ujar Gaw, “begitu saya turun dari kereta api tadi pagi, saya mencari di
buku telepon untuk menemukan alamat Anda, dan ternyata Anda adalah satu-
satunya orang di buku telepon Brooklyn dengan nama yang Anda miliki.”
“Saya tidak pernah tahu itu,” jawab subkontraktor itu. Dia memeriksa buku
telepon itu dengan berminat.
“Ya, ini memang tidak biasa,” katanya bangga. “Keluarga saya datang dari
elanda dan berdiam di New York selama hampir dua ratus tahun yang lalu.”
Dia melanjutkan berbicara tentang keluarganya dan leluhurnya selama
beberapa menit. Ketika di selesai dengan ceritanya. Gaw memujinya betapa
besar pabrik yang dia miliki dan membandingkannya dengan sejumlah pabrik
serupa yang pernah dikunjunginya. „Ini adalah salah satu pabrik perunggu
yang terbersih dan paling rapi yang pernah saya lihat.” Komentar Gaw.
“Saya sudah melewatkan seumur hidup saya membangun bisnis ini,” jelas si
subkontraktor, „dan saya agak bangga tentang hal itu. Maukah Anda melihat ke
sekeliling pabrik ini?”
Selama tur inspeksi ini. Gaw memujinya mengenai system fabrikasinya, dan
menanyakan kepadanya bagaimana dan mengapa sistemnya kelihatan
superior dibandingkan dengan para pesaingnya. Gaw memberi komentar
tentang beberapa mesin yang kelihatan tidak biasa, dan subkontraktor tersebut
mengataknnya kalau dia sendiri yang telah menemukan mesin-mesin tersebut.
Dia meluangkan waku cukup lama untuk memperlihatkan kepada Gaw
bagaimana mesin-mesin itu beroperasi dan kerja luar biasa yang akhirnya
dihasilkan mesin-mesin itu. Dia mendesak mengundang tamunya itu untuk
makan siang. Sejauh ini, tak sepatah kata pun yang telah diucapkan tentang
tujuan sebenarnya dari kunjungan Gaw ini.
Sesudah makan siang, subkontraktor tadi berkata, “Sekarang, kembali ke
bisnis. Sudah sewajarnya, saya tahu mengapa Anda berada di sini. Saya tidak
mengira bahwa pertemuan kita bisa jadi begitu menyenangkan. Anda bisa
kembali ke Philadelphia dengan janji saya bahwa material Anda akan dip roses
dan segera dikirim, bahkan bisa jadi pesanan lainnya harus ditunda.”
11 |SERVANT LEADERSHIP
Gaw mendapatkan segala yang dia inginkan, bahkan tanpa memintanya.
Material itu tiba tepat pada waktunya, dan gedung itu selesai pada hari yang
telah ditentukan dalam kontrak.
Akankah hal itu bisa terjadi kalau Gaw menggunakan metode martil dan
dinamit, yang umunya digunakan untuk peristiwa semacam itu ?
PRINSIP KEPEMIMPINAN 2 : MENGKRITIK NAMUN TIDAK DIBENCI,
Beritahu Kesalahan Orang Lain Dengan
Cara Tidak Langsung
Banyak orang yang memulai kritik mereka
dengan pujian yang sopan, kemudian diikuti
oleh kata ”tetapi”, kemudian mengakhirinya
dengan satu pernyataan kritik. Bagi mereka
yang mendengarnya, pujian tadi tampaknya
hanya sebagai pendahulu untuk kritik dan
merupakan pujian yang tidak tulus atau
jujur. Kabar baiknya, hal ini dapat dengan
mudah diatasi, yaitu dengan mengganti kata
“tetapi” dengan kata “dan.”
Memberi perhatian secara tidak langsung pada kesalahan seseorang bekerja
luar biasa untuk orang-orang yang sensitive yang bisa marah sekali terhadap
kritik langsung apa pun. Cerita Marge Jacob dari Rhode Island tentang
bagaimana dia meyakinkan beberapa pekerja konstruksi yang malas untuk
membersihkan sisa pekerjaannya, tatkala mereka mengerjakan bangunan
tambahan untuk rumahnya membuktikan keberhasilan prinsip kepemimpinan
ini.
Selama beberapa hari pertama dari pekerjaan itu, saat Nyonya Jacob kembali
dari kantornya, dia mendapatkan halaman rumahnya berantakan dengan sisa-
sisa potongan kayu. Dia tidak ingin menentang para pekerja bangunan itu,
karena mereka memberikan hasil kerja yang baik sekali. Maka, ketika para
pekerja itu pulang, dia dan anak-anaknya memunguti sampah itu, dan dengan
12 |SERVANT LEADERSHIP
rapi menumpuk sisa kayu itu di pojok. Esok paginya dia memanggil seorang
mandor ke samping, dan berkata, “Saya sungguh senang dengan cara
bagaimana halaman depan ditinggalkan seusai kerja tadi malam; kelihatan rapi
dan bersih, tidak menganggu para tetangga.‟ Sejak hari itu dan selanjutnya,
para pekerja mengumpulkan dan menumpuk sisa-sia potongan kayu ke satu
sudut, dan si mandor datang setiap hari memeriksa kondisi halaman itu saat
ditinggalkan setelah usai kerja untuk hari itu.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 3 : BICARAKAN KESALAHAN ANDA DULU
SEBELUM MENGKRITIK ORANG LAIN
Nyaris sama sekali tidak sulit untuk mendengarkan tentang kesalahan kita jika
orang yang mengritik memulai dengan mengakui bahwa dia juga masih jauh
dari sempurna.
E.G Dillistone, seorang insinyur di Canada memiliki masalah dengan sekertaris
barunya. Surat-surat yang didiktekannya tiba di mejanya untuk ditandatangani
dengan dua atau tiga kesalahan eja tiap halaman. Dilistone melaporkan
bagaimana dia mengatasi hal ini:
“Seperti kebanyakan insinyur, saya dikenal tidak mempunyai kemampuan
bahasa inggris yang baik, atau pengejaan yang baik. Selama bertahun-tahun
saya menyimpan satu buku indeks hitam, untuk kata-kata yang saya merasa
sulit mengejanya. Tatkala saya ketahui bahwa dengan semata-mata
menunjukkan kesalahan tidak akan membuat sekertaris saya melakukan lebih
banyak membaca ulang dan melihat kamus, maka saya memutuskan untuk
mengambil pendekatan lain. Ketika surat berikutnya datang pada saya, dengan
kesalahan di dalamnya, saya duduk dengan juru ketik itu dan berkata:
“Ah, kata ini kelihatannya tidak tepat. Ini adalah satu kata yang saya pun
mengalami kesulitan dengannya. Itulah sebabnya saya mulai memakai buku
ejaan ini. [Dilistone membuka buku itu pada halaman yang tepat.] Ya, ini dia.
Saya sangat sadar tentang masalah ejaan saya, karena orang memang
13 |SERVANT LEADERSHIP
menilai kita dengan surat-surat kita, dan salah eja membuat kita kelihatan
kurang professional.”
“Saya tidak tahu apakah dia meniru system saya atau tidak, tapi sejak
pembicaraan itu, frekunsi kesalahan ejanya telah banyak berkurang.”
PRINSIP KEPEMIMPINAN 4 : TAK SEORANGPUN YANG SUKA
DIPERINTAH, Ajukan Pertanyaan Sebagai Ganti Memberi Perintah Langsung
Rasa marah yang disebabkan oleh satu perintah yang kurang ajar, mungkin
akan bekhir dalam waktu lama – bahkan bila perintah itu diberikan untuk
mengkoreksi suatu situasi yang jelas memang buruk. Sebaliknya, mengajukan
pertanyaan sebagai ganti perintah membua orang mudah memperbaiki
kesalahannya, mampu menyelamatkan rasa bangga seseorang dan
memberinya perasaan penting. Cara ini mendorong semangat kerjasama,
bukannya pertentangan. Orang akan lebih suka menerima perintah bila
14 |SERVANT LEADERSHIP
mereka ikut ambil bagian dalam membuat keputusan yang menyebabkan
perintah itu dikeluarkan.
Tatkala Ian Macdonald dari Johanesburk, sebagai manajer umum pada
sebuah pabrik kecil yang mengkhususkan dalam suku cadang mesin presisi
mendapat kesempatan menerima pesanan sangat besar, dia yakin bahwa dia
tidak akan mampu menepati tanggal pengiriman yang dijanjikan. Pekerjaan
sudah dijadwalkan dalam bengkel tersebut, dan waktu penyelesaiannya yang
cukup singkat untuk pesanan ini membuatnya tidak mungkin bisa menerima
pesanan tersebut.
Dia tidak mendorong anak buahnya agar mempercepat pekerjaan mereka dan
terburu-buru mengerjakan pesanan itu, tetapi dia memanggil mereka semua
berkumpul, menjelaskan situasinya, dan menyampaikan kepada mereka
betapa besar arti pekerjaan ini untuk perusahaan dan untuk mereka, kalau
mereka mampu menyelesaikan pesanan itu tepat waktu. Kemudian dia mulai
mengajukan pertanyaan:
“Menurut kalian, adakah sesuatu yang bisa kita lakukan untuk menangani
pesanan ini?”
“Adakah seseorang yang bisa memikirkan cara-cara tertentu untuk
memprosesnya di bengkel, yang akan memungkinkan kita mengambil pesanan
itu ?”
“Adakah jalan lain untuk menyesuaikan jam-jam kerja kita atau penugasan
personil, yang kira-kira akan menolong?”
Ternyata para pegawai itu memberi banyak ide dan mendesak dia menerima
pesanan itu. Mereka mendekati tugas ini dengan satu sikap “Kita bisa
mengerjakannya”, dan pesanan itupun diterima, di produksi dan dikirimkan
tepat pada waktunya.
http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/9-prinsip-
kepemimpinan-dale-carnegie.html
15 |SERVANT LEADERSHIP
9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 2)
PRINSIP KEPEMIMPINAN 5 : BERI KESEMPATAN ORANG LAIN UNTUK
MENYELAMATKAN MUKA
Biarkan orang menyelamatkan muka ! Betapa pentingnya hal itu! Dan betapa
sedikit dari kita yang pernah berhenti untuk memikirkannya! Kita terus
menabrak perasaan-perasaan orang lain, menggunakan cara kita sendiri,
menemukan kesalahan orang lain, memberi ancaman, mengkritik seorang
anak atau seorang pegawai di depan orang lain, bahkan tanpa menimbang
rasa terluka pada kebangaan orang lain. Padahal dengan beberapa menit saja
untuk berpikir, satu atau dua kata bijaksana, satu pengertian murni atas sikap
orang lain, akan memberi hasil jauh lebih besar unutuk meredakan rasa sakit
hati ! Dua cerita yang bertolak belakang ini mungkin sering kita lihat dalam
keseharian kita.
Fred Clark dari Pennsylvania menceritakan sebuah insiden yang terjadi di
perusahaannya:
16 |SERVANT LEADERSHIP
Pada salah satu rapat produksi kami, seorang wakil presiden mengajukan
pertanyaan langsung kepada salah satu supervisor produksi kami,
sehubungan dengan salah satu proses produksi. Nada suaranya agresif dan
ditujukan untuk memaparkan hasil kerja yang salah dari pihak si supervisor.
Karena tidak ingin dipermalukan di depan rekan-rekannya, sang supervisor
menjadi banyak mengelak dalam respon-responnya. Hal ini menyebabkan si
wakil presiden jadi hilang sabar, memaki si supervisor dan menuduhnya
berdusta.
“Hubungan kerja apa pun, yang mungkin sudah berlangsung sebelum
pertemuan ini akan menjadi hancur dalam waktu singkat. Supervisor ini, yang
pada dasarnya adalah seorang pekerja yang baik, sejak saat itu menjadi
seorang yang tidak berguna bagi perusahaan kami. Beberapa bulan kemudian
dia keluar dari perusahaan kami dan pergi bekerja untuk perusahaan saingan
kami, di mana saya mengerti dia melakukan pekerjaan yang bagus di sana.”
Sebaliknya, Anna Mazzone, menceritakan tentang insiden yang sama di
tempat kerjanya – tapi betapa berbedanya dalam pendekatan yang dilakukan
dan betapa berbeda hasilnya! Nona Mazzone, seorang spesialis pemasaran
untuk sebuah usaha pengepakan makanan, diberi tugas besar yang pertama –
yaitu uji pemasaran terhadap satu produk baru. Dia menceritakan kepada
kelasnya : “Ketika hasil tes itu muncul, saya merasa hancur luluh. Ternyata
saya sudah membuat kesalahan serius dalam perencanaan saya, sehingga
seluruh tes itu harus dikerjakan dari awal lagi. Dan lebih parah lagi, saya sudah
tidak punya waktu lagi untuk membahasnya dengan bos saya sebelum rapat di
mana saya harus menyerahkan laporan proyek itu.
“Ketika saya dipanggil untuk menyerahkan laporan itu, saya menjadi gemetar
karena takut. Saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak jatuh, tapi saya
memutuskan untuk tidak menangis agar semua lelaki di situ tidak mengatakan
bahwa wanita tidak mampu menangani pekerjaan manajemen karena mereka
terlalu emosional. Saya membuat laporan dengan singkat dan menyatakan
bahwa karena satu kesalahan yang saya buat, saya harus mengulang studi
tersebut sebelum rapat berikutnya. Saya duduk, sambil berharap bos saya
meledak marah.
17 |SERVANT LEADERSHIP
“Yang terjadi malah sebaliknya, dia berterima kasih pada saya untuk pekerjaan
saya, dan menyatakan bahwa bukan hal yang tidak biasa kalau seseorang
membuat kesalahan pada proyek baru, dan dia yakin bahwa survai ulangan
akan akurat dan berarti bagi perusahaan. Dia meyakinkan saya, di depan
semua kolega saya, kalau dia mempunyai kepercayaan pada saya dan dia
tahu saya telah berusaha sebaik mungkin, dan bahwa pengalaman saya yang
kurang, bukan kurangnya kemampuan saya, yang merupakan alasan
kegagalan ini.
"Saya meninggalkan rapat dengan kepala terangkat dan dengan ketetapan
hati bahwa saya tidak akan pernah lagi mengecewakan bos saya.”
Bahkan meskipun kita ternyata benar dan orang lain sudah jelas salah, kita
hanya akan menghancurkan keakuan dengan menyebabkan seseorang
kehilangan muka
PRINSIP KEPEMIMPINAN 6 : BAGAIMANA MEMACU ORANG LAIN
MENUJU SUKSES, Pujilah Peningkatan Sekecil Apa Pun dan Pujilah Setiap
Peningkatan. Jadilah “Tulus Dalam
Penerimaan Anda dan Murah Hati Dalam
Penghargaan Anda.”
Dalam bukunya, I Ain't Much, Baby – But I'm
All I Got, psikolog Jess lair berkomentar: “
Pujian itu ibaratnya sinar mentari yang
menghangati semangat manusia; kita tidak
bisa berkembang dan tumbuh tanpa pujian.
Sayangnya, kebanyakan dari kita hanya siap
untuk menerapkan angin dingin kritik kepada
orang lain, kita entah kenapa enggan
memberi kawan kita kehangatan sinar
mentari dalam bentuk pujian.”
Pada awal abad sembilan belas, seorang
18 |SERVANT LEADERSHIP
pemuda di London sangat ingin menjadi penulis. Namun segalanya
kelihatannya menentang keinginannya. Dia tidak pernah mampu hadir di
sekolah lebih dari empat tahun. Ayahnya masuk penjara karena tidak bisa
membayar utang-utangnya, dan pemuda ini sudah sering mengalami rasa
sakitnya kelaparan. Akhirnya, dia memperoleh pekerjaan menempelkan label
pada botol di gudang yang banyak tikusnya, dan dia tidur pada malam harinya
di loteng yang suram, bersama dua anak lelaki lainnya – anak-anak gembel
dari daerah kumuh London. Dia hanya mempunyai sangat sedikit rasa percaya
diri tentang kemampuannya dalam menulis, sampai-sampai dia menyelinap
dan mengirimkan naskah pertamanya pada tengah malam, supaya tidak
seorang pun menertawakannya. Cerita demi cerita ditolak. Akhirnya hari besar
itu pun tiba juga, ketika satu ceritanya ditermia. Benar, dia tidak dibayar
sesenpun untuk itu, namun seorang editor telah memujinya. Seorang editor
telah memberinya penghargaan. Hatinya begitu tergetar sehingga dia tidak
tahan dan berjalan-jalan keluar tanpa tujuan, di jalan-jalan London, dengan air
mata yang mengalir turun di pipinya.
Pujian, penghargaan itu, yang diterimanya melalui satu ceritanya yang
diterbitkan, telah mengubah seluruh hidupnya, karena kalau bukan karena
dorongan semangat itu, dia mungkin telah melewatkan seluruh hidupnya terus
bekerja di pabrik yang penuh dengan tikus. Anda mungkin sudah pernah
mendengar tentang anak lelaki itu. Ya, namanya Charles Dickens.
Kritikan menurunkan semangat dan sebaliknya pujian memperkuat semangat.
Hal-hal baik yang dilakukan manusia akan diperkuat, dan hal-hal buruk akan
terhenti karena kurangnya perhatian.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 7 : BERI ORANG LAIN REPUTASI BAIK UNTUK
MEREKA PENUHI
Rata-rata manusia dapat dipimpin dengan mudah kalau anda mempunyai
respek dari mereka, dan kalau anda memperlihatkan bahwa anda menghargai
kemampuan mereka. Pendeknya, kalau anda ingin meningkatkan seseorang
dalam satu hal tertentu, bertindaklah seakan-akan ciri khusus itu sudah
19 |SERVANT LEADERSHIP
merupakan salah satu karakteristik unggulnya. Berikan mereka reputasi yang
baik untuk dipenuhi, dan mereka akan berusaha sekuat tenaga daripada
melihat anda kecewa.
Ketika Nyonya Ruth Hopkins, seorang guru kelas empat di Brooklyn, New
York, memandang murid-murid kelasnya pada hari pertama masuk sekolah,
rasa semangat dan gembiranya karena memulai semester baru diwarnai juga
dengan perasaan cemas. Dalam kelasnya tahun ini, ternyata dia mendapat
murid bernama Tommy T., “Anak nakal” yang terkenal paling nakal di sekolah.
Guru kelas-tiganya mengeluh terus-menerus kepada koleganya tentang ulah
Tommy, juga kepala sekolah dan mereka yang lain. Anak itu bukan saja
sangat nakal; dia juga menyebabkan masalah serius mengenai disiplin dalam
kelas, dia berkelahi dengan anak-anak lelaki lainnya, mengganggu anak-anak
perempuan, kurang ajar kepada guru, dan tampaknya malah semakin parah
begitu dia menanjak besar. Satu-satunya hal yang menarik tentang anak itu
adalah daya tangkapnya yang cepat dalam pelajaran, dan menguasai tugas
sekolah dengan mudah.
Nyonya Hopkins memutuskan untuk menghadapi “masalah Tommy” dengan
segera. Ketika dia menyapa murid-murid barunya, dia hanya memberi
komentar sedikit kepada masing-masing murid itu: “Rose, cantik sekali baju
yang kamu pakai,” “Alicia, saya dengar kamu menggambar bagus sekali.”
Tatkala dia sampai pada Tommy, dia memandang tepat ke matanya dan
berkata, “Tommy, saya mengerti kamu berbakat alami menjadi seorang
pemimpin. Saya akan mengandalkanmu untuk membantu saya menjadikan
kelas empat ini kelas terbaik,” Nyonya Hopkins sudah menekankan hal ini
pada hari-hari pertamanya dengan memuji Tommy untuk semua yang dia
lakukan, bagaimana hal ini memperlihatkan betapa dia adalah seorang murid
yang baik. Dengan reputasi yang harus dipenuhi seperti itu, bahkan seorang
anak berumur sembilan tahun tidak mungkin mengecewakannya – dan anak
itu memang tidak mengecewakan.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 8 : BUATLAH KESALAHAN TAMPAK MUDAH
DIPERBAIKI
20 |SERVANT LEADERSHIP
Sampaikan kepada anak anda, pasangan anda, atau pegawai anda, bahwa dia
itu orang bodoh atau tolol pada suatu hal tertentu, seorang yang tidak berbakat
untuk itu, dan mengerjakannya selalu salah, maka anda sudah
menghancurkan hampir setiap semangat untuk usaha meningkatkan diri.
Sebaliknya, gunakan teknik yang berlawanan – murah hatilah dengan
dorongan anda, jadikan hal itu kelihatan mudah dikerjakan, biarkan orang lain
tahu bahwa anda memiliki kepercayaan bahwa dia mampu untuk melakukan
hal itu, bahwa dia memiliki bakat yang belum dikembangkan untuk
keterampilan itu – kemudian lihatlah, dia akan berlatih sampai fajar muncul di
jendela agar dapat menjadi unggul.
Clarence M. Jones, salah seorang instruktur kurus Dale Carnegie Training di
Ohio menceritakan bagaimana dorongan dan menjadikan kesalahan tampak
mudah diperbaiki sepenuhnya telah mengubah kehidupan putranya.
“Pada tahun 1970 putra saya David, berusia lima belas tahun saat itu, datang
untuk tinggal bersama saya di Cincinnati. Dia telah menjalani kehidupan yang
sulit. Pada tahun 1958, kepalanya harus dibuka karena kecelakaan mobil,
operasi itu meninggalkan bekas luka yang sangat buruk di dahinya. Tahun
1960 ibunya dan saya bercerai dan dia pindah ke Dallas, Texas, tinggal
bersama ibunya. Sampai dia berusia lima belas dia telah melewatkan sebagian
besar tahun-tahun sekolahnya dalam kelas khusus untuk pelajar yang lamban.
Barangkali karena bekas luka itu, administrator sekolah telah memutuskan
bahwa dia mengalami cedera otak dan tidak bisa berfungsi pada level normal.
Dia dua tahun ketinggalan dari kelompok usianya, jadi dia masih berada di
21 |SERVANT LEADERSHIP
kelas tujuh. Namun dia tidak menguasai tabel-tabel perkaliannya, dia hanya
dapat menjumlah dengan jari-jarinya dan hampir tidak bisa membaca.
“Ada satu hal positif dalam dirinya. Dia suka sekali mengutak-atik pesawat
radio dan TV. Dia ingin menjadi teknisi TV. Saya mendorong minatnya ini, dan
menunjukkan bahwa dia membutuhkan matematika untuk mengikuti pelatiahn
tersebut. Saya memutuskan untuk membantunya menjadi ahli dalam bidang
ini. Kami menyiapkan empat set kartu: perkalian, pembagian, penjumlahan,
dan pengurangan. Sementara kami menelusuri kartu-kartu itu, kami menaruh
jawaban yang benar dalam tumpukan buangan. Ketika David membuat
kesalahan, saya akan memberinya jawaban yang benar, kemudian menaruh
kartu itu dalam tumpukan ulangan sampai tidak ada lagi kartu yang tersisa.
Saya memujinya untuk tiap kartu yang benar, khususnya jika ia salah
sebelumnya. Setiap malam kami akan menelusuri tumpukan ulangan itu
sampai tidak ada kartu yang tersisa. Setiap malam kami menghitung waktu
latihan ini denganstopwatch. Saya menjanjikannya, kalau pada saat dia bisa
memperoleh semua kartu itu dengan benar dalam waktu delapan menit tanpa
ada jawaban yang salah, kami akan berhenti mengerjakan latihan ini setiap
malam. Ini kelihatannya seperti prestasi yang tidak mungkin bagi David. Pada
malam pertama, dia memerlukan waktu 52 menit, malam kedua 48, kemudian
45, 44, 41, kemudian di bawah 40 menit. Kami merayakan setiap penurunan
ini. Saya memanggil istri saya, dan kami berdua memeluknya dan kami semua
sangat senang. Pada akhir bulan itu dia mengerjakan semua kartu itu dengan
sempurna dalam waktu kurang dari delapan menit. Tatkala dia membuat
peningkatan kecil dia akan minta mengerjakan lagi. Dia telah mendapatkan
penemuan fantastis bahwa belajar adalah hal mudah dan menyenangkan.
“Sudah sewajarnya, nilai-nilai aljabarnya kemudian melompat naik. Sungguh
mengagumkan betapa mudahnya aljabar apabila anda bisa mengerjakan
perkalian. Dia sendiri tercengang ketika membawa pulang nilai B untuk
matematika. Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Perubahan-perubahan
yang lain muncul kemudian dengan kecepatan yang hampir tidak bisa
dipercaya. Kemampuan membacanya meningkat dengan pesat, dan dia mulai
menggunakan bakat alamnya dalam menggambar. Selanjutnya di tahun-tahun
sekolahnya, guru sainsnya menugaskannya untuk mengadakan sebuah
22 |SERVANT LEADERSHIP
pameran. Dia memilih untuk mengembangkan serangkaian model-model
gambar yang sangat kompleks untuk memperlihatkan efek pengungkit. Untuk
itu diperlukan tidak hanya kemampuan menggambar, tetapi juga matematika
terapan. Pameran itu mendapat hadiah pertama dalam perlombaan sains
sekolah, dan diikutsertakan dalam kompetisi seluruh kota di mana dia
memenangkan juara ketiga untuk seluruh kota Cincinnati.
PRINSIP KEPEMIMPINAN 9 : BUAT ORANG LAIN SENANG
MENGERJAKAN HAL YANG ANDA SARANKAN
Pemimpin yang efektif seharusnya mengingat petunjuk-petunjuk berikut ini
ketika mereka perlu mengubah sikap atau tingkah laku:
Bersikaplah tulus. Jangan janjikan apa pun yang tidak bisa anda tepati.
Lupakan keuntungan bagi diri anda dan pusatkan keuntungan orang lain.
Ketahuilah dengan tepat apa sesungguhnya yang anda ingin agar orang lain
kerjakan.
Bersifatlah empatik. Tanyakan diri anda apa yang sungguh-sungguh diinginkan
orang lain.
Pertimbangkan keuntungan yang akan diterima orang lain dari mengerjakan
apa yang anda sarankan.
Cocokkan keuntungan tersebut dengan keinginan orang lain itu.
Ketika anda mengajukan permintaan anda, usahakan itu dalam bentuk yang
akan menimbulkan ide bahwa dia sendiri akan memperoleh manfaat.
Gunter Schmidt, pemilik sebuah toko makanan di Jerman, menceritakan
tentang seorang pegawai yang enggan untuk menempelkan harga yang benar
di rak-rak di mana barang-barang diletakkan. Hal ini menimbulkan kekacauan
dan keluhan dari pelanggan. Peringatan, teguran, konfrontasi dengannnya
mengenai masalah ini, tidak membawa hasil. Akhirnya Schmidt memanggilnya
ke kantornya, dan menyampaikan kepadanya kalau Scmidt kini
23 |SERVANT LEADERSHIP
menugaskannya sebagai “supervisor penempelan label harga” untuk seluruh
toko, dan dia yang bertanggungjawab untuk menjaga agar semua rak diberi
harga dengan tepat. Tanggungjawab baru ini dan titelnya, sama sekali
mengubah sikapnya, dan dia melaksanakan tugas-tugasnya dengan
memuaskan sejak saat itu.
Kekanakan ? Mungkin. Namun itu pula yang mereka katakan kepada
Napoleon ketika dia menciptakan Legium Kehormatan dan membagikan
15.000 salib kepada tentaranya dan menjadikan delapan belas jendral-
jendralnya “Para Marsekal dari Perancis” dan menyebut pasukannya “Tentara
Agung.” Napoleon dikiritik karena telah memberikan “mainan: kepada para
veteran perang, dan Napoleon menjawab, “Manusia memang diperintah
dengan menggunakan mainan.”
3 Prinsip Kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara
Keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya terletak kepada kemampuan
individunya saja namun meliputi semua unsur pendukung tersmasuk peran
bawahan yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik tidak hanya
memperhatikan tujuan utama dari organisasi yang dia pimpin, namun juga
selalu memperhatikan bawahannya. Seperti yang tertuang dalam tiga
prinsip kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu:
Ing ngarso sung tulodo = bahwa seorang pemimpin haruslah
memberikan sauri tauladan yang baik bagi bawahan. Selalau
bertindak dan bertutur kata yang bisa memberikan contoh yang baik
yang bisa merangsang para bawahan untuk bersikap seperti
pemimpinnya.
Img madya mangun karso = yaitu pemimpin haruslah bisa bekerja
sama dengan bawahan. Sehingga semua pekerjaan yang dilakukan
akan terasa mudah atau ringan dan akan makin mempererat
hubungan antara bawahan dan pimpinan, namun tidak melanggar
etika jalur kepemimpinan.
24 |SERVANT LEADERSHIP
Tut wuri handayani = yaitu memberi kesempatan kepada bawahan
untuk maju. Prinsip yang ke tiga ini yang dipakai dalam lingkungan
pendidikan di kita. Beri bawahan ilmu-ilmu dan bekal-bekal yang
akan menambah wawasan dan kepintaran mereka. Janganlah
mempunyai pikiran takut tersaingi, berilah kesempatan bawahan kita
untuk maju. Seandainya atasan tidak ada maka ada bawahan yang
mampu untuk menghandle. Dan bila pimpinannya cerdas,
bawahannya pintar lalu dikelola dengan baik maka tujuan dari
kelompok akan tercapai dengan sempurna.
http://berbagiilmu.wen.ru/files/menu/3prinsip-
kepemimpinan.html
3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara
Ada 3 Prinsip Dasar Kepemimpinan yang selalu saya pegang, dan yang ini asli
berasal dari dalam negeri.
Indonesia memiliki pemimpin yang baik, antara lain Ki Hajar Dewantara. Beliau
adalah tokoh dan pelopor pendidikan yang mendirikan sekolah Taman Siswa pada
tahun 1922.
3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara adalah:
1. Ing ngarsa sung tulada. Artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin harus
menjadi contoh bagi anak buahnya.
2. Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah membangun kehendak atau niat.
Pemimpin harus berjuang bersama anak buah.
3. Tut wuri handayani. Artinya, dari belakang memberikan dorongan. Ada saatnya
pemimpin membiarkan anak buah melakukan sendiri.
25 |SERVANT LEADERSHIP
Ketiga prinsip tersebut, ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani, perlu dilakukan sesuai dengan tingkat kepentingan.
Banyak orang melakukan kesalahan, yaitu hanya mengedepankan satu gaya
kepemimpinan.
Ada pemimpin yang hanya mengutamakan leading, leading dan leading. Gaya ini
baik untuk anak buah yang kurang berpengalaman, tetapi membosankan bagi
mereka yang sudah berpengalaman.
Ada juga pemimpin yang hanya mengutamakan coaching, coaching dan coaching,
padahal anak buahnya sendiri belum memiliki resources untuk melakukan
pekerjaan. Tentu saja, tujuan tidak tercapai.
Ing ngarsa sung tulada
Sebagai pemimpin, terkadang kita perlu berdiri di depan dan memimpin pasukan.
Ini penting, terutama jika pasukan kita terdiri dari orang-orang yang kurang
berpengalaman. Cara paling mudah memimpin pasukan adalah menjadi teladan
dan cara paling mudah menjadi teladan adalah practice what you preach.
Menjalankan yang Anda kotbahkan.
Ing madya mangun karsa
Karsa artinya kemauan, kehendak atau niat. Dalam beberapa artikel, karsa sering
di salah-artikan sebagai prakasa atau ide. Dan, tentu saja, karsa berbeda dengan
prakarsa.
Terkadang, sebagai pemimpin, kita perlu ditengah-tengah membangun pasukan
dan berjuang bersama anak buah. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika anak buah
Anda belum terlalu mengerti tugas dan kewajibannya dan mereka sedang
menghadapi pekerjaan sulit. Anda pelu membiarkan mereka melakukan sendiri,
tetapi dengan membangun jiwa mereka, agar semangat dan motivasi mereka
tetap membara. Di tengah-tengah mereka, Anda menjadi motivator yang
membangun semangat. Presiden Soekarno sangat hebat dalam hal ini.
Tut wuri handayani
26 |SERVANT LEADERSHIP
Ketiga, pasukan Anda sudah mampu melakukan pekerjaan mereka. Kini tugas
sudah lebih mudah. Anda perlu step back dan berdiri dibelakang memberikan
dorongan dan coaching. Biarkan mereka bertugas dan tugas Anda, mengamati
hasil pekerjaan mereka.
See you at the top!
Johny Rusly
Pengarang buku: “Jadi, Anda Ingin Menjadi Pengusaha”, terbitan Elex Media.
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/05/23/
3-prinsip-dasar-kepemimpinan-ki-hajar-dewantara-
459284.html
PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN
SINOPSIS BUKU - Prinsip-Prinsip Kepemimpinan
Judul Prinsip-Prinsip Kepemimpinan
No. ISBN 9789790994751
Penulis Marshall Sashkin & Molly G. Sashkin
Penerbit Erlangga
Tanggal terbit 2012
Jumlah Halaman 256
Berat Buku -
Jenis Cover Soft Cover
27 |SERVANT LEADERSHIP
Dimensi(L x P) -
Kategori Kepemimpinan
Bonus -
Text Bahasa Indonesia ·
Buku “Prinsip-prinsip Kepemimpinan” ini pada hakikatnya
menjelaskan tentang kepemimpinan transformasional.
Kepemimpinan semacam ini tidak hanya berkutat pada upaya
meningkatkan produktivitas dan kinerja yang bermanfaat bagi
tujuan organisasi, melainkan juga mengubah hidup para anggota
organisasi ke arah yang lebih baik. Kepemimpinan
Transformasional memberdayakan para pengikut sehingga
mereka tidak hanya sekedar menjalankan perintah, tapi juga
memiliki inisiatif dan mampu mengarahkan dirinya sendiri.
Sebagai hasilnya, para pengikut yang telah diberdayakan akan
membawa organisasi pada hasil-hasil yang jauh lebih baik lagi.
Berdasarkan hasil penelitian yang memperhitungkan aspek
kepemimpinan, budaya, dan kinerja dari banyak organisasi,
Sashkins berhasil menarik benang merah karakteristik pribadi
dari para pemimpin yang menjalankan kepemimpinan
transformasional. Kemampuan membangun budaya organisasi,
rasa percaya diri, dan menciptakan visi merupakan contoh-
contoh karakteristik pemimpin transformasional. Hal inilah yang
membuat kepemimpinan menjadi bermakna.
Buku ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Dosen dan
mahasiswa dapat mempergunakannya untuk mempelajari
kepemimpinan seperti apa yang akan berguna untuk kemajuan
organisasi beserta sumber daya manusianya. Bagi para manajer
dan pengelola perusahaan, buku ini dapat memberi masukan
mengenai kiat-kiat dan contoh kasus yang bisa bermanfaat untuk
diterapkan dalam perusahaan mereka.
Daftar Isi:
Bab 1 Apakah Kepemimpinan Itu?
28 |SERVANT LEADERSHIP
Bab 2 Apakah yang Telah Kita Pelajari tentang Kepemimpinan?
Bab 3 Keterampilan dan Perilaku Kepemimpinan
Bab 4 Karisma dan Karakter
Bab 5 Pemimpin, Pengikut, dan Kekuasaan
Bab 6 Pemimpin dengan Keyakinan Bertindak
Bab 7 Visi – Bagaimana Pemimpin Berpikir
Bab 8 Kepemimpinan dalam Konteks
Bab 9 Bagaimana KepemimpinanTransformasional Membangun
Konteks Budaya
Bab 10 Enam Paradoks Kepemimpinan: Mentransformasi
Pengikut
Bab 11 Bagaimana Kita Mengetahui Kepemimpinan Itu Penting?
Bukti Penelitian
Bab 12 Isu-isu Kepemimpinan: Implikasinya bagi Para Pemimpin
Transformasional
Bab 13 Kepemimpinan yang Penting dan Bermakna: Sebuah
Sintesis Baru
Apendiks Satu Bibliografi
Apendiks Dua Perkembangan Profil Kepemimpinan
Keunggulan produk:
1. Menyajikan teori-teori dasar kepemimpinan secara lengkap
2. Setiap bab disertai contoh-contoh kasus yang dapat
memperdalam pemahaman pembaca mengenai prinsip-prinsip
kepemimpinan
3. Sangat cocok dipakai sebagai buku panduan untuk mata kuliah
dasar-dasar kepemimpinan (MKDU)
4. Bahasanya sederhana sehingga mudah dipahami oleh
mahasiswa pemula
http://www.bukukita.com/Inspirasi-dan-
Spiritual/Kepemimpinan/117046-Prinsip-Prinsip-
Kepemimpinan.html
29 |SERVANT LEADERSHIP
8 PRINSIP KEPEMIMPINAN DINAMIS
Bersama-sama, kita berada di perjalanan kepemimpinan. Sebuah
perjalanan untuk menjadi individu yang lebih kompeten, manajer
efisien dan pemimpin yang dinamis.
Pencarian ini melibatkan berbagi pengalaman unik, belajar prinsip
dan pelajaran kepemimpinan fundamental. Pengembangan
pribadi yang disengaja Ini adalah alasan saya menulis artikel ini
dan alasan Anda berbagi waktu dengan saya. Hal inilah yang
akan membuat kita pemimpin yang lebih dinamis dan
meningkatkan kemungkinan kita sukses dalam peran dan
tantangan baru. Berikut adalah delapan prinsip saya
kepemimpinan yang dinamis:
1. Fokus pada perubahan positif.
Perubahan sederhana tidak positif dan merupakan frase alasan
seperti 'perbaikan terus-menerus' menjadi baik istilah-istilah kerah
putih dan kerah biru lelucon. Untuk perubahan positif, itu harus
mengurangi waktu yang dibutuhkan, meningkatkan efisiensi,
memperbaiki struktur atau meningkatkan kesederhanaan. Itu saja,
hanya menempatkan. Tidak ada sabuk warna, tidak ada pelatih
perubahan, tidak ada biaya konsultasi.Setiap perbaikan yang
diinginkan atau dibutuhkan harus memenuhi setidaknya satu dari
kriteria tersebut. Jika tidak, jangan lakukan itu.
2. Pertanyaan segalanya: kemarin menarik
tetapi tidak relevan.
Militer memiliki aspek bisnis yang paling tidak: sering 100% omset
tenaga kerja. Meskipun banyak melihat ini sebagai negatif,
seorang pemimpin yang dinamis mengkapitalisasi pada
itu. Selamat datang-kapal bertemu dengan setiap anggota baru
30 |SERVANT LEADERSHIP
organisasi Anda harus mencakup tugas sederhana ini:
mempertanyakan segala sesuatu. Kedua kata harus menjadi
kondisi kerja.Memberdayakan mereka untuk selalu
mempertanyakan cara bisnis dilakukan untuk menemukan cara
yang lebih baik untuk berfungsi.Kebaruan pekerjaan akan hilang
dalam enam sampai sembilan bulan.Sebelum hal ini terjadi,
tanyakan mengapa organisasi melakukan setiap tugas dengan
cara saat ini.
Tentukan apakah segar, pendapat yg tak dipolitur mereka dapat
menghasilkan perubahan positif. Masalah dengan taktik ini adalah
karyawan baru takut goyang perahu di mata saat 'ahli'. Untuk
strategi ini berhasil, para pemimpin harus menanamkan dalam
budaya organisasi mentalitas bahwa perubahan positif sangat
penting untuk perbaikan tim dan kesuksesan. Selalu ingat kemarin
mungkin telah membawa Anda untuk hari ini, tetapi kemungkinan
besar tidak akan membawa Anda melalui besok. Menerima ide-
ide baru, metode baru, dan selalu mempertanyakan asumsi yang
mendefinisikan model bisnis Anda.
3. Jangan menjadi pemimpin surat
kesembilan.
Perhatian harus digunakan dengan 'I, me, mine' terminologi oleh
para pemimpin. Kata-kata ini adalah seleksi alam dari banyak
individu dan tidak sengaja dapat menyinggung perasaan orang
lain. Ketika membangun budaya kerja sama tim, tiga kata ganti
pribadi tunggal ini menyisipkan individualisme dan
posesif. Sebaliknya, pemimpin yang dinamis memaksimalkan
penggunaan 'kami, kami, kami frase. Mereka memungkinkan
pengembangan solusi bersama di mana semua pihak percaya
pada kesuksesan bersama.
31 |SERVANT LEADERSHIP
Untuk sepenuhnya memahami kekuatan konsep ini, menghitung
berapa kali orang menggunakan saya, saya dan saya dalam
pertukaran sehari-hari.Sekarang, pikirkan bagaimana topik
mungkin diterima berbeda jika setiap salah satu dari kata-kata
secara individual posesif digantikan dengan istilah team building
kita, kita dan kita. Perubahan ganti sederhana menciptakan sikap
side-by-side, menarik perhatian kepentingan bersama dan usaha
bersama. Titik halus ini, strategi yang sederhana, akan sangat
mempengaruhi pembangunan tim dan membantu membangun
kasus Anda sebagai win-win bukan menang-kalah. Jangan terlalu
posesif; jika 'aku' mengambil kredit untuk sukses, tidak
membangun 'Us' sebagai sebuah tim.Apakah Anda terlalu sering
menggunakan huruf kesembilan alfabet kami ... huruf 'I'?
4. Tahu ukuran sebenarnya dari
kepemimpinan tidak ditemukan dalam
individu, tetapi individu-individu yang
dikembangkan.
Jangan pernah menghargai keberhasilan Anda sebagai pemimpin
atas bahwa individu-individu yang Anda pimpin. Pekerjaan utama
Anda sebagai seorang pemimpin adalah untuk mengembangkan
pengganti Anda, untuk menempatkan diri Anda keluar dari
pekerjaan.
5. Jadilah efisien efektif
Perhatikan pilihan kata gawang - efisien efektif. Prioritas Salah
satu kepemimpinan dan tujuan dari setiap organisasi adalah
menjadi efektif. Ini berarti fokus pengembangan, dari semua
upaya, pertama harus pada pemenuhan tujuan yang telah
ditetapkan. Setelah itu dijamin, maka, dan hanya kemudian, kita
32 |SERVANT LEADERSHIP
harus mengalihkan perhatian kita untuk secara efisien
menyelesaikan tugas.
6. Waktu adalah dari esensi.
Waktu adalah sumber daya yang paling penting dari setiap
organisasi, setiap individu dan semua pemimpin. Lain kali
pertemuan dimulai 15 menit terlambat, melihat sekeliling ruangan
dan menghitung anggota tim Anda.Pikirkan apa yang bisa
dilakukan dalam waktu yang terbuang. Pikirkan upah per jam rata-
rata untuk ruang. Melakukan matematika berapa banyak
keterlambatan Anda biaya perusahaan dalam dolar nyata,
kemudian tambahkan frustrasi yang dialami oleh tim Anda (yang
tak ternilai harganya).
Secara pribadi, saya menulis posting ini di notebook
saya. Sepertinya saya mengambil catatan yang luar biasa karena
saya sering melihat ke atas untuk memberikan yang terbaik, aktif
mendengarkan, kepala-anggukan pengakuan saya dan membuat
kontak mata langsung dengan lawan bicara.Kita sedang
memasuki jam empat dari pertemuan dua jam dengan 29 dari
rekan-rekan saya dan supervisor. Untungnya, saya
memanfaatkan waktu ini dengan menempatkan pikiran dan
frustrasi saya di atas kertas. Sayangnya, ini telah melumpuhkan
staf kami dan membuat hari kerugian total. Ini akan membawa kita
setidaknya tiga hari untuk mendapatkan kepala kita kembali di
atas air dan mengambil napas karena 26 penonton dipaksa untuk
menonton percakapan dengan empat orang. Dengan perhitungan
kasar saya, pertemuan ini kami biaya $ 9072 tanpa anjak dalam
biaya peluang!Seorang pemimpin yang dinamis selalu berat risiko
/ imbalan atau biaya / manfaat untuk setiap tindakan /
kelambanan. Seorang pemimpin yang dinamis menghargai waktu
semua orang dengan cara yang mereka inginkan mereka
diperlakukan.
33 |SERVANT LEADERSHIP
7. Keragu-raguan masih keputusan.
Seorang pemimpin terus diminta untuk membuat keputusan dengan set
data yang tidak lengkap dan bervariasi. Pilihan berkali-kali tidak benar
atau salah, tetapi berbeda-beda derajat cukup baik dengan efek
yang saling bertentangan urutan kedua dan ketiga. Hal ini menarik
banyak pemimpin dalam analisis kelumpuhan di mana keputusan
tertunda menjadi tidak adanya karena pencarian terus-menerus
untuk solusi sempurna. Seorang pemimpin yang dinamis tahu nilai
mereka ditentukan oleh kemampuan mereka untuk benar
menganalisis situasi dan mengambil disengaja, risiko yang telah
diperhitungkan untuk memindahkan tim ke depan.
8. Kepemimpinan adalah sebuah proses
bukan posisi.
Seorang pemimpin yang dinamis merindukan pengetahuan,
pengalaman, meningkatkan mereka seperangkat keterampilan
kepemimpinan. Mereka menyadari kepemimpinan tidak
didefinisikan oleh judul di pintu, tapi tindakan sehari-hari. Seorang
pemimpin yang dinamis tumbuh setiap hari dan belajar sebanyak
mungkin dari setiap percakapan, pertemuan, interaksi dan
pengalaman.
http://nuestrahistoriaescrita.blogspot.com/2014/10/8-
prinsip-kepemimpinan-dinamis.html
34 |SERVANT LEADERSHIP
15 Leadership Lessons From The Billy
Graham Library
This is a post I feel completely inadequate to write. Billy Graham is one
of the most influential and impactful Christians who has ever lived. So much
has been written about this great man and his life that I don’t exactly know
what I could add.
However, today I had the privilege of touring The Billy Graham Library in
Charlotte, NC. It is an experience I’ll always remember and that I cannot
recommend enough. I think if I went back a dozen times I would take away
different ideas with each visit.Â
With that being said, here are some of my thoughts from today:
Great leaders have a singular focus. While he had offers from Hollywood
and United States presidents, Mr. Graham wanted to spend each breath of his
life telling people about Jesus.
Great leaders who are completely sold out to a cause can change the
world.
Many great leaders come from humble beginnings. Mr. Graham grew up
on a dairy farm.
Great leaders need a great team to accomplish great things. The Billy
Graham Evangelistic Association was started in 1950 by Mr. Graham and a
handful of his closest friends.
35 |SERVANT LEADERSHIP
Great leaders build lasting organizations.
Great leaders understand preparation. Ruth Bell, Mr. Graham’s wife, grew
up in what is now North Korea as the child of a missionary. She dreamed of
returning to Tibet as a missionary herself. Little did she know, she was being
prepared and equipped to support the man who would take the Gospel to the
uttermost regions of the earth. You never know what God is preparing
you to do.
Great leaders are on the leading edge of technology. With television
beginning to impact American culture in the 1950s, Mr. Graham utilized this
medium to expand his influence and message. Church leaders, can you say
“Holographic Technology“? Why multi-site or have a video venue on dvd
when an image of the person can actually be on-site at your meeting or
event?
Great leaders build bridges with people of different ideological views. I
was amazed as I watched video of Mr. Graham share the gospel message
with Woody Allen, Phil Donahue, and Larry King. Leaders, are
you developing friendships with people outside your homogenous circles?
Great Christian leaders enjoy the favor of God and people.
Great leaders draw great crowds. That’s the power of influence.
Great leaders, the ones worth following, have great integrity.Â
Great leaders embrace a successful routine.
Great leaders have many people who finish the journey with them.
Great leaders are respected by those closest to them, their family.
I think we will be very surprised at who all is in Heaven when we get there.Â
When you look at the variety of friends Billy Graham had, I’m sure many of
them became Christians.
Once again, it was a memorable day and I will be returning in the future.Â
Maybe I’ll see you there.
36 |SERVANT LEADERSHIP
http://www.briandoddonleadership.com/2011/01/13/15-
leadership-lessons-from-the-billy-graham-library/
18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead
The Movie
The movie God’s Not Dead is ABSOLUTELY SPECTACULAR!!! The film
centers on college freshman Josh Wheaton, played by Shane Harper, being
forced to make an argument for the existence of God in a class taught by
Philosophy Professor Radisson, played by Kevin Sorbo. However, it also
weaves in several additional stories showing how far Christians must go to
defend their faith.
I watched God’s Not Dead with my wife and high school daughter. My
recommendation is for all parents to use is this movie as a conversation
pieceto educate their children in how to make Godly choices regarding family,
dating and for being equipped to not only stand firm in their faith, but defend it.
Following Home Run and Grace Unplugged, God’s Not Dead is the latest in
a string of great Christian films. Go see this movie this weekend.
The following are 18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not
Dead The Movie:
Enormous Peer Pressure Exists On College Campuses. As mentioned
earlier, we must equip our young people to stand firm in their faith and even
defend it regardless of the cost.
“We’ve been married 20 years. I don’t go with everything he (Willie) says
but on major things I go along with everything he says.” Making a cameo
appearance, Korie Robertson reminds us of the trust which builds over two
decades of shared experiences in a healthy marriage.
37 |SERVANT LEADERSHIP
“My life and my whole eternity belongs to God. All this stuff is
temporary. Money, fame, success…temporary. Even life is temporary.
Jesus…that’s eternal.” Responding to Amy’s ambush interview, Willie
Robertson reminds her fame and fortune is not what is most important in this
life. Jesus is.
“It’s not easy. But it’s simple.” Earlier this week someone admitted to my
wife how much they were struggling with the Christian life. Reverend Dave, a
pastor of a local church in the movie, puts the Christian life in perspective for
Josh.
“Don’t be clever. Be content to tell the truth.” Furthermore, Dave goes on
to add how Josh should defend his faith. We often make telling the story of
Jesus and what He did in our life far too complex. We should be content to
simply tell the truth.
“I don’t have time for cancer. I’m too busy.” – This was Amy’s response
upon receiving a diagnosis she had cancer. Our health always has the ability
to always slow us down. We must take care of it.
“I know the world can’t get along without you but it’s preparing to do just
that.” – Wheaton’s cell phone was continually going off as the doctor was
discussing the extent of her cancer. The words above were his response. As
important as any of us may think we are, the world will continue on without us.
It is only through Jesus that our life has true meaning.
“Some of the most important work we do seems meaningless.” - Rev.
Dave played a small church pastor. These words spoken by a visiting
missionary played by Benjamin Onyango should be a source of
encouragement for all pastors operating in a small-church environment.
True Friends Always Point You To Jesus – Josh lost a significant
relationship in his life because of his stance on Christianity. When selecting
friends, please know true friends always point you to Jesus.
“I think of Jesus as my friend…I don’t want to disappoint Him.” Do you?
38 |SERVANT LEADERSHIP
“Nonsense is nonsense even when spoken by when said by world-
famous scientists.” – John Lennox
“Using romance to uphold one’s self-image is bad planning.” For teens
and single adults, finding your self-worth in a romantic relationship is an
unsustainable model. You must find your self-image in Jesus.
“To the wrong person you will never have any worth. To the right person
you will mean everything.” – Ladies, wait for a Christian man who will treat
you like fine china and cherish you.
People From Other Cultures Pay A Far Bigger Price To Follow Christ
Than Americans – The movie does an incredible job telling the story of both a
Muslim and Chinese student who elected to follow Christ and the incredible
price they paid to do so.
“You’re not alone. You’re going to be O.K.” – No matter what
circumstances you may face in life, no matter how alone you feel, with Jesus
everything will turn out to your benefit.
“How can you hate someone (God) who is dead?” – Josh ultimately wins
the debate by forcing Professor Radisson to acknowledge, he actually hated
God rather than not believe in Him. Most people who reject God have a deep
wound they blame Him for. Always deal with the right issue.
“Sometimes the devil allows people to live free of trouble so they don’t
need God.” – The Apostle Paul wrote to the church in Rome, “God’s kindness
is meant to lead you to repentance.”
Make A Decision To Follow Jesus Christ Today – If you are reading this
post and do not have a personal relationship with Jesus Christ, the movie
reminds us we are not guaranteed tomorrow. Make the decision today to put
your trust in Him.
Go see God’s Not Dead this weekend. Opening weekend numbers are a big
deal with movie studio executives and theater owners. This is the kind of film
Christians should support.
39 |SERVANT LEADERSHIP
http://www.briandoddonleadership.com/2014/03/22/18-
leadership-quotes-and-lessons-from-gods-not-dead-the-
movie/
15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders:
15 Leadership Quotes From Russell Wilson
The world is crying out for inspiration and hope. They are begging for it.
And this past Sunday we were given a vivid picture of what an inspirational
leader looks like.
After defeating the Green Bay Packers 28-22 in a classic overtime victory, an
emotionally-spent Seattle Seahawks quarterback Russell Wilson was
interviewed by Fox’s Erin Andrews.
As shown in the video above, Wilson poured out his soul before a national
television audience through tears of joy. As I listened to Wilson, I gleaned 15
Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders:
The following are those 15 practices followed by Wilson’s supporting quote:
Highly Successful Inspirational Leaders Give God Glory – “God is good all
the time. Every time.”
Highly Successful Inspirational Leaders Give Credit To Others - Smart
leaders know there is only so much they can accomplish individually. They
need a great team around them. “These guys on the team are unbelievable.”
40 |SERVANT LEADERSHIP
Highly Successful Inspirational Leaders Are Resilient – Inspirational
leaders refuse to quit and inspire us to do likewise. “They fight. They’re in this
fight over and over again.”
Highly Successful Inspirational Leaders Build Lasting Authentic
Relationships - People simply want to be around inspiring leaders. “I’m just
excited to be on this team. Excited to play with the guys.”
Highly Successful Inspirational Leaders Have Overcome Adversity –
Crisis is the platform inspiration is built upon. It provides the basis of their
message. “Four minutes left in the game…Four interceptions and just keep
playing.”
Highly Successful Inspirational Leaders Are Believed In By Others - Think
about it, why would you follow a leader who lacks inspiration? “The guys just
keep believing in me.”
Highly Successful Inspirational Leaders Have Faced And Overcome Great
Obstacles – “You have to give credit to the Packers. They had an
unbelievable season.”
Highly Successful Inspirational Leaders Are Grateful – Pride and
arrogance have no place in an inspirational leader’s life. “It’s an honor. I’m just
blessed to be on this team.”
Highly Successful Inspirational Leaders Never Lose Hope – Inspirational
leaders are never down. They are either up or getting up. They believe their
best days are ahead. “Just making the plays. Keep believing.”
Highly Successful Inspirational Leaders Overcome Doubt And
Discouragement - Doubt and discouragement are constant unwelcome
companions. “I just had no doubt. We had no doubt as a team.”
Highly Successful Inspirational Leaders Cast Great Vision – Where there
is no vision the people will perish. Inspirational leaders are simply never
without a picture of a brighter tomorrow. “I’m going to throw a touchdown and
win the game.”
41 |SERVANT LEADERSHIP
Highly Successful Inspirational Leaders Are Well-Prepared - There is not
only sizzle in an inspirational leader’s message but steak as well. “God’s been
preparing me for these situations.”
Highly Successful Inspirational Leaders Are Focused On The Success Of
Others - For inspirational leaders, their success is found in the success of
others. “God’s prepared our team as well.”
Highly Successful Inspirational Leaders Receive Honor – “I’m honored to
be on this team.”
Highly Successful Inspirational Leaders Are Marked By
Accomplishment - What validates inspiration is accomplishment. “I’m going
to the Super Bowl again.”
What are your thoughts about Wilson’s post-game comments? Also, I’m
picking Seattle to win their second consecutive Super Bowl with a 35-17
victory.
http://www.briandoddonleadership.com/2015/01/19/15-
practices-of-highly-successful-inspirational-leaders-15-
leadership-quotes-from-russell-wilson/
42 |SERVANT LEADERSHIP
26 Things I Say To Encourage Church Volunteers
Tomorrow morning I will stand before dozens of key volunteer leaders at
my church to encourage and equip them for a major initiative our we are
undertaking. The responsibility of my 20 minutes is daunting because of the
influence and potential impact this group has. I must serve them well.
The following are 26 Things I Will Say To Equip And Encourage Our
Church Volunteer Leaders:
First and foremost, I will tell them “Thank You. Our mission and vision could
not be a reality without you.”
I will quote our mission statement – We exist to glorify God by making disciples
who love God passionately and others unconditionally.
I will tell them how deeply I love our church.
I will tell them I love our church because in a world which is becoming
increasingly hostile to the Gospel, we preach the Bible with courage and clarity
each and every week.
I will tell them I love our church because of the impact we have around the
world.
I will tell them I love our church because of the increasing presence we have in
our community of Roswell, GA.
I will tell them I love our church because broken families are reconciled there.
I will tell them I love our church because addictions are broken there.
I will tell them I love our church because hopeless people find hope there.
I will tell them I love our church because people are set financially free there.
I will tell them I love our church because the next generation is finding purpose
and meaning there.
I will tell them I love our church because we are a multi-generational church.
43 |SERVANT LEADERSHIP
I will tell them I love our church because we are a church where white people
sit next to African-Americans who sit next to people of a Latino descent who sit
next to people of an Asian descent.
I will tell them I love our church because I have seen dozens miraculously
healed.
I will tell them I love our church because landmark moments of my life
happened in our church.
I will tell them I love our church because my daughter gave her life to Christ in
our church.
I will tell them I love our church because I baptized my daughter in our church.
I will tell them I love our church because my daughter has grown up to be a
small group and worship leader at our church.
I will tell them the story of my wife approaching me this past December
between our two morning services to tell me my mother had died. I remember
every detail of that moment.
However, I will also tell them I have a great burden.
I will tell them I need their help because we are out of youth space.
I will tell them the role leaders play in a local church is to utilize their area of
influence to multiply mission and vision.
I will tell them the critical elements needed to spread the message of our
mission and vision.
I will tell them what is next so there will be no surprises.
I will answer all their questions and address all their concerns.
And finally, I will conclude by reminding them, “Thank You. We cannot do this
without you.”
44 |SERVANT LEADERSHIP
If I can ever encourage your church and its volunteers, please let me know. It
would be a joy to serve you.
http://www.briandoddonleadership.com/2015/01/17/26-things-i-say-to-
encourage-church-volunteers/
45 |SERVANT LEADERSHIP
10 Defining Words of a Stellar Leader
Leadership is abuzz these days. Everyone is talking
about it. I‘m not the only blog — or certainly not the best
blog — that addresses leadership frequently.
Yet, as much as it‘s in our conversations and thought process, it appears most
organizations and churches are consistently looking for new leaders. In my
conversations with other churches, people want to know how to find, attract, and
train leaders.
Apparently it is far easier to talk about it — even perhaps easier to call oneself a
leader — than it is to actually be a leader.
46 |SERVANT LEADERSHIP
Perhaps we need to do a better job distinguishing what leadership actually means.
Defining leadership.
Even with an advanced degree in leadership, I can tell you experts who ―schooled‖
me didn‘t always agree on the definition of leadership. Perhaps, even more, we
need to better understand what makes up great leadership — even more than add a
definition in which we may not all agree.
Additionally, I almost wonder if one reason we have such a hard time defining
leadership is because there are actually levels of leadership. There could be the
kind anyone can do. Everyone is a leader at some level. If leadership is truly
―influence‖, then all of us are leaders in some area of life.
And, then, maybe there is something even more defined — simply for discussion
I‘ll use a term —
Stellar Leadership
The kind of leadership the truly great leaders provide.
Stellar means: Pertaining to a preeminent performer — or — outstanding or
immense.
Isn‘t this the kind of leadership we are all seeking?
Stellar leadership?
I am still a leader in training. Not sure when I‘ll ―get there‖, but I know I‘m not
looking to be an average leader. I want to be a stellar leader someday. One who is
outstanding or immense in my profession.
With that in mind, here are 10 definitions I think we find in stellar leadership:
(These words are mine, but I got the definition of each from dictionary.com)
Cognizance – awareness, realization, or knowledge; notice; perception:
47 |SERVANT LEADERSHIP
Stellar leaders have a keen sense of what‘s ahead. They study. They learn. They
listen. They remain aware.
Optimistic – reflecting a favorable view of events and conditions and the
expectation of a positive outcome
Stellar leaders see the glass half-full. They aren‘t negative-minded or hyper-
critical. They are encouraging. They build momentum. They invest in others and
build up the people around them.
Causal – a person or thing that acts, happens, or exists in such a way that some
specific thing happens as a result
Stellar leaders are purpose-driven. Mission-minded. It guides their thoughts and
keeps them on task.
Steadfast –firm in purpose, resolution, faith, attachment,etc.
Stellar leaders are consistent. Dependable. Buoyant. They aren‘t quitters — even
when things get difficult, boring, or even unpopular.
Respectable – worthy of respect or esteem
Stellar leaders have been tested. They‘ve earned a reputation worthy of following
— mostly because they are servant leaders — willing to lay their life down for the
people and cause they are trying to lead.
Truthfulness - telling the truth, especially habitually
Stellar leaders word is their bond. They could function — and be trusted — in a
handshake world. You can trust them emphatically.
Valor - boldness or determination in facing great danger; courage
Stellar leaders are courageous. They lead into uncharted areas. They take us where
we need to go, but haven‘t, for whatever reason — many times because of fear.
Integrity – adherence to moral and ethical principles; soundness of moral
character; honesty.
48 |SERVANT LEADERSHIP
Stellar leaders have a strong moral fiber. They base decisions on a sense of right
and wrong. What you see at work you‘ll see at play. They are the same with their
family as with their co-workers.
Authentic - not false or copied; genuine; real
Stellar leaders have a unique style and confidence about them. While remaining
teachable, they aren‘t clones of another leader.
Humble – not proud or arrogant
Stellar leaders recognize they can‘t — or won‘t — do it alone. They are
appreciative; thankful; knowing the value of team — and appreciative of the people
they are trying to lead. Recognition for success is shared.
In my opinion, a stellar leader would possess ALL of these attributes.
(Of course, my greatest leader inspiration is Jesus — He didn‘t ―need‖ anything
from His followers — that‘s why He came — to provide what we needed — but
He was all these in leadership. That, by the way, is an aspect of His grace —
another great quality for a stellar leader.)
http://www.ronedmondson.com/2015/01/7-defining-words-of-a-stellar-
leader.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3
A+GracedAgain+%28Ron+Edmondson+%29
49 |SERVANT LEADERSHIP
7 Habits of a Successful Leader
I‘m a student of leadership. I am consistently talking to,
interviewing, and learning from leaders I believe have been
successful; regardless of their vocational field. If they have
honorable intentions (which I believe is necessary to be
considered successful anyway), then I can learn from them.
I‘ve observed a few common habits that successful leaders have that may, in my
opinion, separate them from less successful leaders. I‘m not sure you can eliminate
any of them completely, but certainly one would need 5 or more, in my
observation, to reach the status of success in leadership.
50 |SERVANT LEADERSHIP
Here are 7 habits of successful leaders:
Prioritizing each day – Everyday we are flooded with opportunities. Some are
good. Some are bad. Some are best. You often won‘t know until you try on some
of them, but successful leaders strive everyday to identify and do that which is the
best use of their time.
Yielding to experience – Successful leaders know they must seek the input from
others for continued success. There will always be someone with more experience
in a subject. Many times that person will be someone the leader is supposed to be
leading. Successful leaders surround themselves with people smarter they they are,
especially in areas of their weaknesses. They are never afraid to ask, ―Can you help
me?‖ Pretending to have all the answers can destroy a leader. When a leader is
willing to humble him or herself and solicit input, the team feels validated and the
best answer is discovered.
Networking – Iron sharpens iron. The most successful leaders I know have a
network of other successful leaders around them. They glean from each other,
share war stories and help each other when needed. The sheltered leader will
seldom reach his or her full potential.
Continuous learning – Successful leaders are sponges for new information. They
are continually reading, taking notes, and exploring new ideas and ways of doing
things.
Maintaining health – Successful leaders learn to balance the demands on them by
remaining healthy physically, mentally, spiritually and relationally, as much as it
depends on them. No one can escape sudden tragedy or the trials of life, but
successful leaders weather those storms by being as prepared as possible before
they arrive.
Willing to make hard decisions – Successful leaders don‘t allow fear,
intimidation or friendship to keep them from making the right decisions for the
organization they lead. Leading doesn‘t always make a person popular, but
successful leaders care more about the greater purpose than their personal
advancement.
51 |SERVANT LEADERSHIP
Commitment to a higher purpose – Successful leaders are striving for something
bigger than themselves…bigger than the reality of today. For me personally, this is
my passion for the Gospel of Jesus Christ, but successful leaders are willing to
endure the loneliness of leadership, the stress of leading, and the pressure to
perform at higher levels, because they believe in something worth the fight.
Those are my observations.
What would you add?
http://www.ronedmondson.com/2012/07/7-habits-of-a-successful-leader.html
52 |SERVANT LEADERSHIP
25 People You Should Say Thank You To Today
Thankfulness is a virtue that we often ignore.
Sometimes we get so caught up in our own little world that
we forget to thank the people who have helped us the most.
Then there are people who just simply need thanking to help
them feel better about their own situation. Everyone likes to
be appreciated.
I thought I would use my platform to encourage a little thankfulness.
Here are 25 people you could easily thank today:
53 |SERVANT LEADERSHIP
The person who gave you a start in your career.
Someone who encourages you that you only know online.
A random stranger God lays on your heart.
A teacher who had the greatest impact on you.
A friend who was there when you needed one most.
A pastor who helped shape your understanding of God.
The person you know who prays for you regularly.
The person who waits on you everyday — somewhere — and you don‘t even know
their name.
A politician you admire for doing the right thing — as best as you can tell.
The unexpected person who was there for you at just the right time in your life.
A person who may not receive encouragement from anyone else.
A leader you admire.
Someone who has invested in you and doesn‘t even know it.
The person who has been the most patient with you.
Someone who believed in you when no one else did.
An emergency services professional — police, fire, military, etc.
Your childhood best friend.
The person who introduced you to the person you married.
A college professor who challenged you to think bigger.
Someone who inspires you with something they do well.
Someone who was a good friend to your parents.
54 |SERVANT LEADERSHIP
A person you think is under appreciated.
Someone who has a smile that encourages you.
A family member who holds the family together.
The parent who paved your way.
A few suggestions.
I‘m sure you have many more. Send a card. (Handwritten notes are awesome —
and rare.) Write the email. Make the phone call. Plan a personal visit. Say thank
you.
By the way, if you can‘t thank the person anymore — thank their family. Can you
imagine how encouraging that would be?
http://www.ronedmondson.com/2014/08/25-people-you-should-say-thank-you-to-
today.html
55 |SERVANT LEADERSHIP
7 Commandments of a Great Marriage
Ihave an advanced degree in counseling and hundreds of
hours experience working with couples. I‘ve taught marriage
retreats for years. I wouldn‘t say I‘m an ―expert‖ in marriage
— because I‘m married — and my wife reads my blog. That
would be a stretch. Actually, I know more to do than I have
the practice of doing. (Isn‘t that true for most of us?)
But, I‘ve learned a few things. I‘ve observed things that work and things that don‘t.
I think there are some necessary ingredients for a healthy marriage. That‘s the point
of this post.
Want a healthier marriage?
56 |SERVANT LEADERSHIP
Consider these 7 Commandments of Marriage:
Thou shalt serve one another. A good marriage practices mutual submission.
Ephesians 5:21 commands us to submit to one another out of reverence to Christ.
Marriage is not a 50/50 deal. It‘s a 100/100 deal — each willing to surrender all to
the other person.
How are you at serving your spouse? Would they say you strive to serve them
more everyday? Are you more the giver or the taker in the relationship? Be honest.
Thou shalt love unconditionally. Unconditionally means without conditions. (See
how deep this blog can be.) I’ll love you if … is not the command. It‘s I’ll love you
even if not. God commands us to love our enemies. How much more should this
commitment be strong within a` marriage?
Are you loving your spouse even with the flaws that you can see better than anyone
else? Here‘s a quick test: Does the way you communicate with your spouse
indicate you have the highest regard for them — always?
Thou shalt respect one another. The Golden Rule covers this one. Everyone
wants to be respected — so in any good marriage respect is granted to and by both
parties. And, by the way, I believe respect too is to be unconditional.
In my experience, this one is sometimes easier for one spouse to give than the
other, especially the one who works hardest in the marriage. Respect is mostly
given because of actions. But respect is important for both spouses. Most people
grant respect only when all conditions are met to be respected. That makes sense,
but it doesn‘t provide motivation to improve when the other party needs it most.
All of us need someone who believes in us even when we don‘t believe in
ourselves. That‘s the grace of respect. When most of us feel respected we will work
harder to keep that respect.
Thou shalt put no other earthly relationships before this one. ―Let not man put
asunder‖ is not just a good King James Version wedding line. It‘s God‘s desire for
a marriage. Great couples strive to allow no one — even children — even in-laws
— to get in the way of building a healthy marriage.
57 |SERVANT LEADERSHIP
Wow! Isn‘t this a hard one? Yet, I can‘t tell you how many marriages I have seen
ruined because the children came first or the in-laws interfered. I‘ve seen marriages
ruined by friends — sometimes co-workers — who had little regard for the
integrity of the marriage, and so they built a wedge between the couple. As hard as
it is sometimes, great couples work to protect the marriage from every outside
interruption.
Thou shalt commit beyond feelings. The Bible talks a great deal about the
renewal of our mind. (Romans 12:2 for example.) The mind is more reliable than
emotions. You may not always feel as in love as you did the day you married.
There will be tough seasons in any marriage. Strong marriages last because they
have a commitment beyond their emotional response to each other. And, when
that‘s true for both parties feelings almost always reciprocate and grow over time.
As true and necessary as this is, great marriages continue to pursue each other —
they date one another — fostering the romantic feelings that everyone craves in a
relationship. Sobering question: When‘s the last time you pursued your spouse?
Thou shalt consider the other person’s interest ahead of thine own. Again, we
are commanded to to do this in all relationships. How much more should we in
marriage?
Over the years, as couples get comfortable with one another, I‘ve observed couples
who become very selfish with their individual time. Sometimes, for example, one
spouse pursues a hobby that excludes the other one, and more and more time is
committed to that hobby. The other spouse begins to feel neglected. It may be
allocation of time, in actions or the words used to communicate, but sometimes a
spouse can make the other spouse feel they are no longer valuable to them. Are
you considering how you are being perceived by your spouse?
Thou shalt complete one another. The Biblical command is one flesh. (Ephesians
5) I‘m not sure that‘s anymore possible than the command that our individual flesh
be molded into the image of Christ. It‘s a command we obey in process. We are
saints still under construction. We still sin. And, that process isn‘t completed here
on earth in my opinion. So it is in a marriage. We never completely ―get there‖, but
58 |SERVANT LEADERSHIP
we set such a high standard for our marriage that we continue to press towards the
goal.
There is no better place where ―iron sharpens iron‖ than in a marriage. Cheryl
makes me a better person. And, if I can be so bold — I think I do the same for her.
There are qualities in her I need and qualities in me she needs to become one flesh.
But, that‘s a process. That takes time, humility and intentionality. I must allow her
to make me better — and likewise for her. But, when we do, we are both the
benefactors. One question I always ask couples: Are you becoming closer as a
couple — or are you drifting further apart? That‘s a great question to ask frequently
throughout the marriage.
These are obviously not the ―10 Commandments‖. They aren‘t even necessarily
God‘s commandments — although I do believe they are based on the commands of
God. The point is to take Biblical principles and apply them to our marriage.
And, what marriage wouldn’t benefit from that?
59 |SERVANT LEADERSHIP
Top 5 Obstacles to Having a Great Marriage
One of the toughest verses in the Bible to obey is
Ephesians 5:31 which says, ―For this reason a man will
leave his father and mother and be united to his wife, and the
two will become one flesh.”
The process of blending two very different people is what causes stress to many
marriages. In my work with marriages, I‘ve identified 5 of the major obstacles to
making a great ONE out of two very different people. Sometimes just
understanding what obstacles exist and that they are common to most marriages
can helps us better learn to see them not as obstacles, but as God-given
opportunities to grow a stronger ―one flesh‖.
The 5 major obstacles I have seen are:
60 |SERVANT LEADERSHIP
Lack of Biblical knowledge about marriage – There is very little premarital
training in churches today or even in most homes that are raising children who will
one day marry. When my boys got their driver‘s license we sent them to four
Saturdays of classes. How much training do most of us get for marriage? The fact
is that most of us are somewhat surprised by marriage and we don‘t really know
how to make it work. We need to do a better job training people for marriage.
Differences in Men and Women – Men and women are designed differently by
God; not just physically, but emotionally. We look at the world differently. We
process information differently. We expect different things from relationships. We
have wrongly tried to equalize everything when it comes to men and women. I
strongly agree we need equality when it comes to things like workplace treatment
or educational opportunities, but when it comes to matters of the heart, and
especially marriage, we better know that God designed a difference in men and
women.
Communication Styles – Because of our differences, men and women
communicate differently. Men tend to communicate thinking to thinking; while
women tend to communicate heart to heart. One of the reasons Cheryl and I might
have conflict is because I say things I intend for her mind to hear and it‘s received
with her heart. We need to remember that we communicate differently.
Outside influences – Every marriage has influences beyond their immediate
control, but that have profound and direct impact on the marriage. Some of those
influences include:
Children
In-laws/other relatives
Friends
Pressures of life/stress
Devil
61 |SERVANT LEADERSHIP
All of these are normal influences in any marriage. Some of them are even
welcome influencers in the marriage. The key is not to let ANY of them distract
from the plan God has for the marriage to become one flesh.
Differing Goals/Objectives – Remember every couple is made up of two unique,
differently designed individuals. That means each one brings unique qualities,
personalities and opinions to the relationship. Again, that‘s part of God‘s overall
design to make two people one.
Some of the major differences include:
Outlook on life; usually one is more positive and one is more negative.
Differences in family backgrounds
Personality differences Introvert/Extrovert; Thinker/Feeler;
Organized/Disorganized
Parenting Objectives
The overall goal of marriage is not to make both parties in the marriage like one of
the parties. It‘s to make ONE new unit out of the two. Discovering how to blend
one flesh out of two different people takes years and requires practice, patience and
lots of hard work. Remembering that differences are a part of God‘s plan and can
actually help us build stronger marriages.
Remember also that God didn‘t promise this would be easy. In fact, the very next
line after the difficult verse I shared in the opening of this post says, ―This is a
profound mystery‖ (Ephesians 5:32). If you are married, praise God for the
mystery He gave you today.
What other obstacles have you seen to having a great
marriage?
http://www.ronedmondson.com/2011/08/top-5-obstacles-to-having-a-great-
marriage.html
62 |SERVANT LEADERSHIP
PRACTICAL MINISTRY SKILLS
Leadership Lessons from Billy Graham
Apply the principles that defined Billy's leadership to your own
ministry.For well over 50 years, Billy Graham has been one of the most
visible figures not just in evangelical spheres but in America and all over
the world. He built the Kingdom by preaching the Word faithfully and
passionately, but he built a global ministry by developing and exercising
his skills in every area of leadership.
This Resource contains all of the following:
Forming the Team (free sample)
Get the right people in the right positions and watch them flourish.
Harold Myra and Marshall Shelley
Dealing with Pain and Betrayal
The people you trust most can hurt you most.
Harold Myra and Marshall Shelley
Fiscal Leadership
Ministry integrity begins with financial responsibility.
Harold Myra
Beyond Home Field Advantage
The best communicators speak to people where they are.
63 |SERVANT LEADERSHIP
Marshall Shelley
Mr. President
Billy Graham's four years as president of Northwestern College shaped
his ministry.
Doug Trouten
The Responsibility of Leadership
What leaders do greatly influences so many people.
Joe McKeever
Leading with Love
It was the defining trait of his leadership: Billy always led with love.
Harold Myra and Marshall Shelley
http://www.buildingchurchleaders.com/downloads/practicalministryskills/le
adershipbillygraham/
64 |SERVANT LEADERSHIP
THE LEADERSHIP SECRETS OF BILLY
GRAHAM
„How did a shy boy who grew up
on a dairy farm in Charlotte, North
Carolina, come to be chosen
by TIME Magazine as one of the
top leaders of the 20th
century?‟ This book seeks to
answer this question.
Billy Graham was not only
remarkably effective as a preacher,
but was known also as an
innovative and influential global
leader of a Christian organisation.
He successfully combined sound
leadership with deep spirituality.
The co-writers present 21 essential
leadership principles which can be
used as guidelines and inspiration
for anyone in a leadership role, in
church, education or politics. Each
chapter stands alone in its subject matter, beginning with quotations from
other colleagues or Christian writers and concluding with quotations that
could well be used as discussion points.
Each chapter contains a final section on „applying the principles‟ explored in
the previous passages - valuable tools in leadership training.
The Leadership Secrets of Billy
Graham
Co-authors: Harold Myra and Marshall
Shelley
Publisher: Zondervan
ISBN: 10:0-310-26306-9 13: 976-0-
310-26306-7
Price: US$14.99 /UK�8.99/Can$20.99
65 |SERVANT LEADERSHIP
The chapter headings and subheadings draw us deeper into the life and
ministry of Billy Graham, with titles such as „Lasering in on the
mission‟, ‘Growing through fire and ice‟,‘Learning from failure‟, „Igniting
other leaders‟ and „Birthing dreams‟.
Under the heading „Coming alive‟, Philip Yancey is quoted as saying in
relation to other great leaders: „The giants all had one thing in common:
neither victory nor success, but passion.‟
Reading the principles outlined in the book we become aware that Billy
Graham‟s leadership has been paradoxical in blending extraordinary
humility with fierce intensity of purpose. He was passionate. Where did his
power come from? „Billy would face conflicting realities by laying them
before God with extreme earnestness, spending many entire nights on his
knees in prayer seeking the right course of action.‟
His ministry was brought to the world through teamwork. The book
highlights how the team was formed and what kept the team together in
common purpose through decades of global ministry. The underlying
principle of seeking guidance in every situation came through absolute
commitment to God, intense prayer and study.
In the section „Learning from failure‟ a quotation from Robert F. Kennedy is
used: „Only those who dare to fail miserably can achieve greatly.‟
The book highlights the situation of human vulnerability, human frailties
and the truth that each player in the team has burdens to bear and
challenges to confront, yet each must follow and be part of the team. The
teaching principles in the book emphasise how each team member must
accept personal weaknesses and how they must support each other‟s
weakness, dividing the key roles so that each player can maximise his or
her strength.
66 |SERVANT LEADERSHIP
The final chapter is called „Leading with love‟. An employee of Billy‟s
organisation for more than 35 years was asked the question: „What was
the bottom line of Billy‟s distinctive leadership?‟ He answered: „Billy always
led with love‟. The book reveals that in the most difficult of situations Billy
Graham communicated a heart full of love for others. As he listened to the
Holy Spirit, the fruitfulness of love flowed out continually to all who came
his way.
The penultimate word in the last chapter is Billy‟s: „In an age that is given
over to cynicism, coldness and doubt and in an age in which the fire and
warmth of God is conspicuous for its absence … my heart cry is, “Let the
fire fall, O, God, let the fire of your love fall on us”.‟
Major Joyce Ebden
United Kingdom
http://www.salvationarmy.org/ihq/A44FA508005E6FBD802573C200578278
In His Own Words: What Has Billy
Graham Said About Leadership?
by BGLIBRARY on Aug 17, 2012 • 9:00 amNo Comments
Throughout his ministry, Billy Graham has spoken often on the topic of
leadership. Here are excerpts from one of his speeches entitled “Qualities
of Leadership.” He delivered this address at a civic luncheon in Denver in
1987. He also gave similar speeches at other luncheons around the
country, and the truths contained within are just as applicable today.
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES
LEADERSHIP PRINCIPLES

More Related Content

What's hot (14)

Kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasiKepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan dalam organisasi
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
TEORI-TEORI KEPEMIMPINANTEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
 
Makalah kepemimpian
Makalah kepemimpianMakalah kepemimpian
Makalah kepemimpian
 
Kepimpinan
KepimpinanKepimpinan
Kepimpinan
 
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah analisa kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Presentasi kepemimpinan
Presentasi kepemimpinanPresentasi kepemimpinan
Presentasi kepemimpinan
 
Taktik Pemimpin Yang Efektif
Taktik Pemimpin Yang EfektifTaktik Pemimpin Yang Efektif
Taktik Pemimpin Yang Efektif
 
Kepimpinan situasi
Kepimpinan situasiKepimpinan situasi
Kepimpinan situasi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Kepemimpinan dalam Pelatihan
Kepemimpinan dalam PelatihanKepemimpinan dalam Pelatihan
Kepemimpinan dalam Pelatihan
 
Kepimpinan
KepimpinanKepimpinan
Kepimpinan
 
Pentingnya kepemimpinan
Pentingnya kepemimpinanPentingnya kepemimpinan
Pentingnya kepemimpinan
 

Viewers also liked

Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)PT Wings Surya
 
Bmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaBmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaPT Wings Surya
 
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanBmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanPT Wings Surya
 
Bmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaBmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaPT Wings Surya
 
Bmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipBmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipPT Wings Surya
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaPT Wings Surya
 
Bmf 1 spiritual mentoring
Bmf 1 spiritual mentoringBmf 1 spiritual mentoring
Bmf 1 spiritual mentoringPT Wings Surya
 
Ppt manajemen
Ppt manajemenPpt manajemen
Ppt manajemenadryanSW
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipPT Wings Surya
 
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic ChurchBuku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic ChurchGBI KAPERNAUM - BALI
 
Kepemimpinan pelayan (servant leadership)
Kepemimpinan pelayan (servant leadership)Kepemimpinan pelayan (servant leadership)
Kepemimpinan pelayan (servant leadership)Dwi Diantono
 

Viewers also liked (14)

Bmf 21 cahaya injil
Bmf 21 cahaya injilBmf 21 cahaya injil
Bmf 21 cahaya injil
 
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
 
Bmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaBmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doa
 
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanBmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
 
Bmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaBmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluarga
 
Bmf 39 keluarga
Bmf 39 keluargaBmf 39 keluarga
Bmf 39 keluarga
 
Bmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadershipBmf 10 christian leadership
Bmf 10 christian leadership
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatika
 
Bmf 1 spiritual mentoring
Bmf 1 spiritual mentoringBmf 1 spiritual mentoring
Bmf 1 spiritual mentoring
 
Bmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaranBmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaran
 
Ppt manajemen
Ppt manajemenPpt manajemen
Ppt manajemen
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadership
 
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic ChurchBuku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
 
Kepemimpinan pelayan (servant leadership)
Kepemimpinan pelayan (servant leadership)Kepemimpinan pelayan (servant leadership)
Kepemimpinan pelayan (servant leadership)
 

Similar to LEADERSHIP PRINCIPLES

Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesPT Wings Surya
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanWarnet Raha
 
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerKepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerMusdalifah yusuf
 
Makalah manajemen dan kepemimpinan
Makalah manajemen dan kepemimpinanMakalah manajemen dan kepemimpinan
Makalah manajemen dan kepemimpinanWarnet Raha
 
makalah kepemimpinan
makalah kepemimpinanmakalah kepemimpinan
makalah kepemimpinaniswakil
 
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Sintya M
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMDoryRamadhan
 
Bang pim pertemuan 5 2016 2017
Bang pim pertemuan 5 2016 2017Bang pim pertemuan 5 2016 2017
Bang pim pertemuan 5 2016 2017Mohamad Noor
 

Similar to LEADERSHIP PRINCIPLES (20)

Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principles
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
 
kepemimpinan leadership
kepemimpinan leadershipkepemimpinan leadership
kepemimpinan leadership
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
 
Makalah manajemen dan kepemimpinan
Makalah manajemen dan kepemimpinanMakalah manajemen dan kepemimpinan
Makalah manajemen dan kepemimpinan
 
Makalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinanMakalah analisa kepemimpinan
Makalah analisa kepemimpinan
 
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visionerKepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
Kepemimpinan dan pemimpin membentuk pemimpin yang visioner
 
Makalah manajemen dan kepemimpinan
Makalah manajemen dan kepemimpinanMakalah manajemen dan kepemimpinan
Makalah manajemen dan kepemimpinan
 
kepemimpinan
kepemimpinankepemimpinan
kepemimpinan
 
makalah kepemimpinan
makalah kepemimpinanmakalah kepemimpinan
makalah kepemimpinan
 
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
Makalah Dasar Manajemen "Kepemimpinan"
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
 
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
MAKALAH KEPEMIMPINAN " LP3I "
 
Makalah i
Makalah iMakalah i
Makalah i
 
kepemimpinan.pptx
kepemimpinan.pptxkepemimpinan.pptx
kepemimpinan.pptx
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
 
Bang pim pertemuan 5 2016 2017
Bang pim pertemuan 5 2016 2017Bang pim pertemuan 5 2016 2017
Bang pim pertemuan 5 2016 2017
 

More from PT Wings Surya

More from PT Wings Surya (20)

Bmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedBmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformed
 
Bmf 51 tulip
Bmf 51 tulipBmf 51 tulip
Bmf 51 tulip
 
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanBmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
 
Bmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada whiteBmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada white
 
Bmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancyBmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancy
 
Bmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadershipBmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadership
 
Bmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidupBmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidup
 
Bmf 40 air hidup
Bmf 40 air hidupBmf 40 air hidup
Bmf 40 air hidup
 
Bmf 38 the bible
Bmf 38 the bibleBmf 38 the bible
Bmf 38 the bible
 
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTESBmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
 
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challengeBmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
 
Bmf 34 level 5 leadership
Bmf 34 level 5 leadershipBmf 34 level 5 leadership
Bmf 34 level 5 leadership
 
Bmf 33 rho
Bmf 33 rhoBmf 33 rho
Bmf 33 rho
 
Bmf 32 rho
Bmf 32 rhoBmf 32 rho
Bmf 32 rho
 
Bmf 31 rho
Bmf 31 rhoBmf 31 rho
Bmf 31 rho
 
Bmf 30 rho
Bmf 30 rhoBmf 30 rho
Bmf 30 rho
 
Bmf 29 rho
Bmf 29 rhoBmf 29 rho
Bmf 29 rho
 
Bmf 27 rho
Bmf 27 rhoBmf 27 rho
Bmf 27 rho
 
Bmf 26 renungan harian online
Bmf 26 renungan harian onlineBmf 26 renungan harian online
Bmf 26 renungan harian online
 
Bmf 25 renungan harian online
Bmf 25 renungan harian onlineBmf 25 renungan harian online
Bmf 25 renungan harian online
 

LEADERSHIP PRINCIPLES

  • 2.
  • 3. i | P a g e Table of Contents PENDAHULUAN........................................................................................................ iii Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan’....................................................................... 1 PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN ............................................................... 4 9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE............................................................. 8 9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 2) ......................................... 15 3 Prinsip Kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara ................................................. 23 3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara............................................... 24 PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN .......................................................................... 26 8 PRINSIP KEPEMIMPINAN DINAMIS...................................................................... 29 15 Leadership Lessons From The Billy Graham Library ............................... 34 18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead The Movie .................. 36 15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders: 15 Leadership Quotes From Russell Wilson................................................................................................ 39 26 Things I Say To Encourage Church Volunteers .................................................. 42 10 Defining Words of a Stellar Leader.................................................................... 45 7 Habits of a Successful Leader .............................................................................. 49 25 People You Should Say Thank You To Today..................................................... 52 7 Commandments of a Great Marriage.................................................................. 55 Top 5 Obstacles to Having a Great Marriage.......................................................... 59 THE LEADERSHIP SECRETS OF BILLY GRAHAM..................................... 64 In His Own Words: What Has Billy Graham Said About Leadership? ........ 66 Billy Graham Quotes on Leadership ...................................................................... 69 RAHASIA KEPEMIMPINAN BILLY GRAHAM............................................................. 72 ”DOA ADALAH NAFAS KEHIDUPAN ORANG PERCAYA”.......................................... 96 ”MINTALAH KEPADA TUHAN” ................................................................................ 97 ”PENOLONG SEPADAN”.......................................................................................... 99 ”BUKAN EMOSI, TAPI REFLEKSI”........................................................................... 104
  • 4. ii | P a g e ”ORANG BENAR, MENGASIHI TUHAN” .................................................................107 ”PRIBADI YANG BERKUALITAS” .............................................................................110 ”SIKAP DAN PERKATAAN, JANGAN MENDUKAKAN ROH KUDUS” ........................112 ”MENOLAK TINGKAH LAKU YANG JAHAT”............................................................114 PENUTUP...............................................................................................................117
  • 5. iii | P a g e PENDAHULUAN Secara lahir, manusia memang mempunyai kepribadian bawaan. Sesuatu yang Tuhan beri untuk melengkapi dunia. Karena itu ada orang yang cenderung bersifat dominant, keras kepala, gigih, pekerja keras. Ada orang yang ceria, mudah bergaul, pandai mencairkan suasana, terlihat selalu gembira. Ada orang yang tenang, suka di rumah, suka membaca, mendengarkan musik, merasakan ketenangan/keteduhan/kesejukan. Dan ada pula orang yang perfectionis, tukang kritik, teliti. Dunia membutuhkan semua tipe orang itu. Biarlah mereka saling melengkapi dan saling belajar, sehingga tercapai yang disebut keseimbangan hidup, kebijaksanaan, dan harmoni. Dan dalam proses pencapaian harmoni itu, kadang terjadi “peperangan” dan “pertikaian”. Kenapa muncul perjuangan? Kenapa muncul pahlawan? Karena ada penjajahan yang tak berperikemanusiaan. Kenapa muncul pemimpin? Karena ada kebutuhan dan ada dorongan dari dalam diri manusia yang mulia. Kepemimpinan perlu dibentuk, diarahkan, diperlengkapi, didewasakan. Kehidupan adalah senantiasa belajar. Untuk belajar, kita membutuhkan guru atau bahan pelajaran supaya kita maju. Kiranya koleksi ini memperlengkapi kita. Tuhan Yesus memberkati.
  • 6. iv | P a g e
  • 7. 1 |SERVANT LEADERSHIP Prinsip-prinsip dasar Kepemimpinan’ DEFINISI KEPEMIMPINAN Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa ―kepemimpinan‖ muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain: 1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24). 2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7). 3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46). 4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. 5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281). Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau
  • 8. 2 |SERVANT LEADERSHIP organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut. PENGERTIAN PEMIMPIN Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama- sama (Panji Anogara, Page 23). TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah: 1. Pemimpin bekerja dengan orang lain Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi. 2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akuntabilitas).
  • 9. 3 |SERVANT LEADERSHIP Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan. 3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif. 4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain. 5. Manajer adalah seorang mediator Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah). 6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya. 7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah. Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah : 1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi. 2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara. 3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
  • 10. 4 |SERVANT LEADERSHIP PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Covey) sebagai berikut: 1. Seorang yang belajar seumur hidup Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar. 2. Berorientasi pada pelayanan Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik. 3. Membawa energi yang positif
  • 11. 5 |SERVANT LEADERSHIP Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ; a. Percaya pada orang lain Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian. b. Keseimbangan dalam kehidupan Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat. c. Melihat kehidupan sebagai tantangan Kata ‗tantangan‘ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan. d. Sinergi Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja. e. Latihan mengembangkan diri sendiri
  • 12. 6 |SERVANT LEADERSHIP Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip- prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi. Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang. Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional dan spiritual (IQ, EQ dan SQ). KEPUSTAKAAN
  • 13. 7 |SERVANT LEADERSHIP Deviton JA., 1995 The Interpersonal Communication Book, 7th Ed., Hunter College of The City University of New York. Greenberg J. & Baron RA., 1996 Behavior in Organizations: Understanding & Managing The Human Side of Work, Prentice Hall International Inc., p: 283 – 322. Muchlas M., 1998 Perilaku Organisasi, dengan Studi kasus Perumahsakitan, Program Pendidikan Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumahsakit, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nortcraft GB and Neale MA., 1990 Organizational Behavior: A Management Challenge, The Dryden Press, Rinehart & Winston Inc. Robbins S., 1996 Organizational Behavior: Concepts, Controversies, and Applications., San Diego State Uniersity, Prentice Hall International Inc. Robbins S., 1996 Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi dan Aplikasi, San Diego State University, diterbitkan oleh PT Prenhalinddo, Jakarta. Artikel terkait: Hubungan Organisasi, Manajemen dan Kepemimpinan sumber: Materi Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK (infolab.uns.ac.id) https://saripedia.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-dasar- kepemimpinan/
  • 14. 8 |SERVANT LEADERSHIP 9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 1) Dale Carnegie adalah seorang motivator dan pembicara terbesar abad 20 ini. Tema bukunya tentang hubungan antar sesama manusia menjadi kary klasik. Setahu saya, dia menulis dua buku. Yang pertama, sudah saya baca dan buat resensinya, Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain. Yang kedua judulnya “Bagaimana mempengaruhi orang lain dalam berbisnis” (belum baca). 9 prinsip kepemimpinan yang saya tulis ini saya kutip dari buku How to Win Friend and Influence People. Prinsip kepemimpinan Dale Carnegie ini bersifat praktis dan lebih mengarah pada hubungan atasan dengan bawahan. Bagaimana seorang pimpinan bisa mempengaruhi, memotivasi, dan mengarahkan bawahannya dengan efektif dan efisien. Jujur, cara ini sudah sering saya praktekan jauh sebelum saya membaca buku ini. Hasilnya memang luar biasa. Seandainya saja semua pemimpin menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan ini, saya yakin tidak akan ada sakit hati, kebencian, saling jegal, dan iri hati dalam hubungan atasan- bawahan. Tapi saya paham bahwa impian saya ini mustahil karena pada dasarnya semua manusia egois, mau menang sendiri, dan serakah ! Tanyakan pada diri anda sendiri, lebih mudah mana bersedih karena kegagalan teman sekerja atau bergembira karena kesuksesan rekan sekerja kita ?
  • 15. 9 |SERVANT LEADERSHIP Menjadi pemimpin tidak mudah ! Namun bukan berarti mustahil untuk dikerjakan. Saya juga tahu masih banyak pemimpin-pemimpin yang peduli dengan bawahannya. Untuk merekalah artikel kepemimpinan ini saya tulis ! Meskipun kita tidak bisa mengubah dunia, paling tidak kita berusaha untuk mengubah dunia sekitar kita menjadi lebih baik, lebih berwarna, dan lebih menyenangkan untuk dijalani bersama. Mari kita lihat 9 prinsip kepemimpinan yang diwariskan Dale Carnegie kepada kita. PRINSIP KEPEMIMPINAN 1 : KALAU ANDA HARUS MENCARI KESALAHAN, Mulailah Dengan Pujian dan Penghargaan yang Jujur Akan selalu lebih mudah untuk mendengar perihal tidak menyenangkan setelah kita mendengar sedikit pujian untuk hal-hal baik dalam diri kita. Tukang cukur menyabuni seorang pria sebelum dia mencukurnya, demikianlah yang harus kita lakukan ketika menemukan sesuatu yang salah. Cerita tentang W.P. Gaw dari perusahaan Wark, Philadelphia ini mungkin mengajarkan nilai ini. Perusahaan Wark telah dikontrak untuk membangun dan menyelesaikan sebuah gedung kantor yang besar di Philadelphia pada tanggal tertentu yang sudah diberikan. Segalanya berjalan lancar; gedung itu sudah hampir selesai, tatkla tiba-tiba subkontraktor yang membuat pekerjan perunggu untuk hiasan di bagian luar gedung ini, menyatakan bahwa dia tidak bisa mengantarnya tepat jadwal. Apa! Keseluruhan gedung bisa terhambat! Denda yang berat! Kerugian yang sungguh menekan! Semuanya karena satu orang! Telepon-telepon interlokal dilakukan. Perdebatan-perdepatan! Percakapan yang memanas! Semua ini sia-sia. Kemudian Gaw pergi ke New York untuk mengunjungi singa perunggu itu dalam sarangnya. “Apakah anda tahu kalau anda adalah satu-satunya orang di Brooklyn yang menggunakan nama anda?” Gaw bertanya pada sang presiden dari perusahaan subkontraktor itu, segera setelah mereka diperkenalkan. “Tidak, saya tidak tahu itu.”
  • 16. 10 |SERVANT LEADERSHIP “Nah, ujar Gaw, “begitu saya turun dari kereta api tadi pagi, saya mencari di buku telepon untuk menemukan alamat Anda, dan ternyata Anda adalah satu- satunya orang di buku telepon Brooklyn dengan nama yang Anda miliki.” “Saya tidak pernah tahu itu,” jawab subkontraktor itu. Dia memeriksa buku telepon itu dengan berminat. “Ya, ini memang tidak biasa,” katanya bangga. “Keluarga saya datang dari elanda dan berdiam di New York selama hampir dua ratus tahun yang lalu.” Dia melanjutkan berbicara tentang keluarganya dan leluhurnya selama beberapa menit. Ketika di selesai dengan ceritanya. Gaw memujinya betapa besar pabrik yang dia miliki dan membandingkannya dengan sejumlah pabrik serupa yang pernah dikunjunginya. „Ini adalah salah satu pabrik perunggu yang terbersih dan paling rapi yang pernah saya lihat.” Komentar Gaw. “Saya sudah melewatkan seumur hidup saya membangun bisnis ini,” jelas si subkontraktor, „dan saya agak bangga tentang hal itu. Maukah Anda melihat ke sekeliling pabrik ini?” Selama tur inspeksi ini. Gaw memujinya mengenai system fabrikasinya, dan menanyakan kepadanya bagaimana dan mengapa sistemnya kelihatan superior dibandingkan dengan para pesaingnya. Gaw memberi komentar tentang beberapa mesin yang kelihatan tidak biasa, dan subkontraktor tersebut mengataknnya kalau dia sendiri yang telah menemukan mesin-mesin tersebut. Dia meluangkan waku cukup lama untuk memperlihatkan kepada Gaw bagaimana mesin-mesin itu beroperasi dan kerja luar biasa yang akhirnya dihasilkan mesin-mesin itu. Dia mendesak mengundang tamunya itu untuk makan siang. Sejauh ini, tak sepatah kata pun yang telah diucapkan tentang tujuan sebenarnya dari kunjungan Gaw ini. Sesudah makan siang, subkontraktor tadi berkata, “Sekarang, kembali ke bisnis. Sudah sewajarnya, saya tahu mengapa Anda berada di sini. Saya tidak mengira bahwa pertemuan kita bisa jadi begitu menyenangkan. Anda bisa kembali ke Philadelphia dengan janji saya bahwa material Anda akan dip roses dan segera dikirim, bahkan bisa jadi pesanan lainnya harus ditunda.”
  • 17. 11 |SERVANT LEADERSHIP Gaw mendapatkan segala yang dia inginkan, bahkan tanpa memintanya. Material itu tiba tepat pada waktunya, dan gedung itu selesai pada hari yang telah ditentukan dalam kontrak. Akankah hal itu bisa terjadi kalau Gaw menggunakan metode martil dan dinamit, yang umunya digunakan untuk peristiwa semacam itu ? PRINSIP KEPEMIMPINAN 2 : MENGKRITIK NAMUN TIDAK DIBENCI, Beritahu Kesalahan Orang Lain Dengan Cara Tidak Langsung Banyak orang yang memulai kritik mereka dengan pujian yang sopan, kemudian diikuti oleh kata ”tetapi”, kemudian mengakhirinya dengan satu pernyataan kritik. Bagi mereka yang mendengarnya, pujian tadi tampaknya hanya sebagai pendahulu untuk kritik dan merupakan pujian yang tidak tulus atau jujur. Kabar baiknya, hal ini dapat dengan mudah diatasi, yaitu dengan mengganti kata “tetapi” dengan kata “dan.” Memberi perhatian secara tidak langsung pada kesalahan seseorang bekerja luar biasa untuk orang-orang yang sensitive yang bisa marah sekali terhadap kritik langsung apa pun. Cerita Marge Jacob dari Rhode Island tentang bagaimana dia meyakinkan beberapa pekerja konstruksi yang malas untuk membersihkan sisa pekerjaannya, tatkala mereka mengerjakan bangunan tambahan untuk rumahnya membuktikan keberhasilan prinsip kepemimpinan ini. Selama beberapa hari pertama dari pekerjaan itu, saat Nyonya Jacob kembali dari kantornya, dia mendapatkan halaman rumahnya berantakan dengan sisa- sisa potongan kayu. Dia tidak ingin menentang para pekerja bangunan itu, karena mereka memberikan hasil kerja yang baik sekali. Maka, ketika para pekerja itu pulang, dia dan anak-anaknya memunguti sampah itu, dan dengan
  • 18. 12 |SERVANT LEADERSHIP rapi menumpuk sisa kayu itu di pojok. Esok paginya dia memanggil seorang mandor ke samping, dan berkata, “Saya sungguh senang dengan cara bagaimana halaman depan ditinggalkan seusai kerja tadi malam; kelihatan rapi dan bersih, tidak menganggu para tetangga.‟ Sejak hari itu dan selanjutnya, para pekerja mengumpulkan dan menumpuk sisa-sia potongan kayu ke satu sudut, dan si mandor datang setiap hari memeriksa kondisi halaman itu saat ditinggalkan setelah usai kerja untuk hari itu. PRINSIP KEPEMIMPINAN 3 : BICARAKAN KESALAHAN ANDA DULU SEBELUM MENGKRITIK ORANG LAIN Nyaris sama sekali tidak sulit untuk mendengarkan tentang kesalahan kita jika orang yang mengritik memulai dengan mengakui bahwa dia juga masih jauh dari sempurna. E.G Dillistone, seorang insinyur di Canada memiliki masalah dengan sekertaris barunya. Surat-surat yang didiktekannya tiba di mejanya untuk ditandatangani dengan dua atau tiga kesalahan eja tiap halaman. Dilistone melaporkan bagaimana dia mengatasi hal ini: “Seperti kebanyakan insinyur, saya dikenal tidak mempunyai kemampuan bahasa inggris yang baik, atau pengejaan yang baik. Selama bertahun-tahun saya menyimpan satu buku indeks hitam, untuk kata-kata yang saya merasa sulit mengejanya. Tatkala saya ketahui bahwa dengan semata-mata menunjukkan kesalahan tidak akan membuat sekertaris saya melakukan lebih banyak membaca ulang dan melihat kamus, maka saya memutuskan untuk mengambil pendekatan lain. Ketika surat berikutnya datang pada saya, dengan kesalahan di dalamnya, saya duduk dengan juru ketik itu dan berkata: “Ah, kata ini kelihatannya tidak tepat. Ini adalah satu kata yang saya pun mengalami kesulitan dengannya. Itulah sebabnya saya mulai memakai buku ejaan ini. [Dilistone membuka buku itu pada halaman yang tepat.] Ya, ini dia. Saya sangat sadar tentang masalah ejaan saya, karena orang memang
  • 19. 13 |SERVANT LEADERSHIP menilai kita dengan surat-surat kita, dan salah eja membuat kita kelihatan kurang professional.” “Saya tidak tahu apakah dia meniru system saya atau tidak, tapi sejak pembicaraan itu, frekunsi kesalahan ejanya telah banyak berkurang.” PRINSIP KEPEMIMPINAN 4 : TAK SEORANGPUN YANG SUKA DIPERINTAH, Ajukan Pertanyaan Sebagai Ganti Memberi Perintah Langsung Rasa marah yang disebabkan oleh satu perintah yang kurang ajar, mungkin akan bekhir dalam waktu lama – bahkan bila perintah itu diberikan untuk mengkoreksi suatu situasi yang jelas memang buruk. Sebaliknya, mengajukan pertanyaan sebagai ganti perintah membua orang mudah memperbaiki kesalahannya, mampu menyelamatkan rasa bangga seseorang dan memberinya perasaan penting. Cara ini mendorong semangat kerjasama, bukannya pertentangan. Orang akan lebih suka menerima perintah bila
  • 20. 14 |SERVANT LEADERSHIP mereka ikut ambil bagian dalam membuat keputusan yang menyebabkan perintah itu dikeluarkan. Tatkala Ian Macdonald dari Johanesburk, sebagai manajer umum pada sebuah pabrik kecil yang mengkhususkan dalam suku cadang mesin presisi mendapat kesempatan menerima pesanan sangat besar, dia yakin bahwa dia tidak akan mampu menepati tanggal pengiriman yang dijanjikan. Pekerjaan sudah dijadwalkan dalam bengkel tersebut, dan waktu penyelesaiannya yang cukup singkat untuk pesanan ini membuatnya tidak mungkin bisa menerima pesanan tersebut. Dia tidak mendorong anak buahnya agar mempercepat pekerjaan mereka dan terburu-buru mengerjakan pesanan itu, tetapi dia memanggil mereka semua berkumpul, menjelaskan situasinya, dan menyampaikan kepada mereka betapa besar arti pekerjaan ini untuk perusahaan dan untuk mereka, kalau mereka mampu menyelesaikan pesanan itu tepat waktu. Kemudian dia mulai mengajukan pertanyaan: “Menurut kalian, adakah sesuatu yang bisa kita lakukan untuk menangani pesanan ini?” “Adakah seseorang yang bisa memikirkan cara-cara tertentu untuk memprosesnya di bengkel, yang akan memungkinkan kita mengambil pesanan itu ?” “Adakah jalan lain untuk menyesuaikan jam-jam kerja kita atau penugasan personil, yang kira-kira akan menolong?” Ternyata para pegawai itu memberi banyak ide dan mendesak dia menerima pesanan itu. Mereka mendekati tugas ini dengan satu sikap “Kita bisa mengerjakannya”, dan pesanan itupun diterima, di produksi dan dikirimkan tepat pada waktunya. http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/9-prinsip- kepemimpinan-dale-carnegie.html
  • 21. 15 |SERVANT LEADERSHIP 9 PRINSIP KEPEMIMPINAN DALE CARNEGIE (Bagian 2) PRINSIP KEPEMIMPINAN 5 : BERI KESEMPATAN ORANG LAIN UNTUK MENYELAMATKAN MUKA Biarkan orang menyelamatkan muka ! Betapa pentingnya hal itu! Dan betapa sedikit dari kita yang pernah berhenti untuk memikirkannya! Kita terus menabrak perasaan-perasaan orang lain, menggunakan cara kita sendiri, menemukan kesalahan orang lain, memberi ancaman, mengkritik seorang anak atau seorang pegawai di depan orang lain, bahkan tanpa menimbang rasa terluka pada kebangaan orang lain. Padahal dengan beberapa menit saja untuk berpikir, satu atau dua kata bijaksana, satu pengertian murni atas sikap orang lain, akan memberi hasil jauh lebih besar unutuk meredakan rasa sakit hati ! Dua cerita yang bertolak belakang ini mungkin sering kita lihat dalam keseharian kita. Fred Clark dari Pennsylvania menceritakan sebuah insiden yang terjadi di perusahaannya:
  • 22. 16 |SERVANT LEADERSHIP Pada salah satu rapat produksi kami, seorang wakil presiden mengajukan pertanyaan langsung kepada salah satu supervisor produksi kami, sehubungan dengan salah satu proses produksi. Nada suaranya agresif dan ditujukan untuk memaparkan hasil kerja yang salah dari pihak si supervisor. Karena tidak ingin dipermalukan di depan rekan-rekannya, sang supervisor menjadi banyak mengelak dalam respon-responnya. Hal ini menyebabkan si wakil presiden jadi hilang sabar, memaki si supervisor dan menuduhnya berdusta. “Hubungan kerja apa pun, yang mungkin sudah berlangsung sebelum pertemuan ini akan menjadi hancur dalam waktu singkat. Supervisor ini, yang pada dasarnya adalah seorang pekerja yang baik, sejak saat itu menjadi seorang yang tidak berguna bagi perusahaan kami. Beberapa bulan kemudian dia keluar dari perusahaan kami dan pergi bekerja untuk perusahaan saingan kami, di mana saya mengerti dia melakukan pekerjaan yang bagus di sana.” Sebaliknya, Anna Mazzone, menceritakan tentang insiden yang sama di tempat kerjanya – tapi betapa berbedanya dalam pendekatan yang dilakukan dan betapa berbeda hasilnya! Nona Mazzone, seorang spesialis pemasaran untuk sebuah usaha pengepakan makanan, diberi tugas besar yang pertama – yaitu uji pemasaran terhadap satu produk baru. Dia menceritakan kepada kelasnya : “Ketika hasil tes itu muncul, saya merasa hancur luluh. Ternyata saya sudah membuat kesalahan serius dalam perencanaan saya, sehingga seluruh tes itu harus dikerjakan dari awal lagi. Dan lebih parah lagi, saya sudah tidak punya waktu lagi untuk membahasnya dengan bos saya sebelum rapat di mana saya harus menyerahkan laporan proyek itu. “Ketika saya dipanggil untuk menyerahkan laporan itu, saya menjadi gemetar karena takut. Saya berusaha sekuat tenaga untuk tidak jatuh, tapi saya memutuskan untuk tidak menangis agar semua lelaki di situ tidak mengatakan bahwa wanita tidak mampu menangani pekerjaan manajemen karena mereka terlalu emosional. Saya membuat laporan dengan singkat dan menyatakan bahwa karena satu kesalahan yang saya buat, saya harus mengulang studi tersebut sebelum rapat berikutnya. Saya duduk, sambil berharap bos saya meledak marah.
  • 23. 17 |SERVANT LEADERSHIP “Yang terjadi malah sebaliknya, dia berterima kasih pada saya untuk pekerjaan saya, dan menyatakan bahwa bukan hal yang tidak biasa kalau seseorang membuat kesalahan pada proyek baru, dan dia yakin bahwa survai ulangan akan akurat dan berarti bagi perusahaan. Dia meyakinkan saya, di depan semua kolega saya, kalau dia mempunyai kepercayaan pada saya dan dia tahu saya telah berusaha sebaik mungkin, dan bahwa pengalaman saya yang kurang, bukan kurangnya kemampuan saya, yang merupakan alasan kegagalan ini. "Saya meninggalkan rapat dengan kepala terangkat dan dengan ketetapan hati bahwa saya tidak akan pernah lagi mengecewakan bos saya.” Bahkan meskipun kita ternyata benar dan orang lain sudah jelas salah, kita hanya akan menghancurkan keakuan dengan menyebabkan seseorang kehilangan muka PRINSIP KEPEMIMPINAN 6 : BAGAIMANA MEMACU ORANG LAIN MENUJU SUKSES, Pujilah Peningkatan Sekecil Apa Pun dan Pujilah Setiap Peningkatan. Jadilah “Tulus Dalam Penerimaan Anda dan Murah Hati Dalam Penghargaan Anda.” Dalam bukunya, I Ain't Much, Baby – But I'm All I Got, psikolog Jess lair berkomentar: “ Pujian itu ibaratnya sinar mentari yang menghangati semangat manusia; kita tidak bisa berkembang dan tumbuh tanpa pujian. Sayangnya, kebanyakan dari kita hanya siap untuk menerapkan angin dingin kritik kepada orang lain, kita entah kenapa enggan memberi kawan kita kehangatan sinar mentari dalam bentuk pujian.” Pada awal abad sembilan belas, seorang
  • 24. 18 |SERVANT LEADERSHIP pemuda di London sangat ingin menjadi penulis. Namun segalanya kelihatannya menentang keinginannya. Dia tidak pernah mampu hadir di sekolah lebih dari empat tahun. Ayahnya masuk penjara karena tidak bisa membayar utang-utangnya, dan pemuda ini sudah sering mengalami rasa sakitnya kelaparan. Akhirnya, dia memperoleh pekerjaan menempelkan label pada botol di gudang yang banyak tikusnya, dan dia tidur pada malam harinya di loteng yang suram, bersama dua anak lelaki lainnya – anak-anak gembel dari daerah kumuh London. Dia hanya mempunyai sangat sedikit rasa percaya diri tentang kemampuannya dalam menulis, sampai-sampai dia menyelinap dan mengirimkan naskah pertamanya pada tengah malam, supaya tidak seorang pun menertawakannya. Cerita demi cerita ditolak. Akhirnya hari besar itu pun tiba juga, ketika satu ceritanya ditermia. Benar, dia tidak dibayar sesenpun untuk itu, namun seorang editor telah memujinya. Seorang editor telah memberinya penghargaan. Hatinya begitu tergetar sehingga dia tidak tahan dan berjalan-jalan keluar tanpa tujuan, di jalan-jalan London, dengan air mata yang mengalir turun di pipinya. Pujian, penghargaan itu, yang diterimanya melalui satu ceritanya yang diterbitkan, telah mengubah seluruh hidupnya, karena kalau bukan karena dorongan semangat itu, dia mungkin telah melewatkan seluruh hidupnya terus bekerja di pabrik yang penuh dengan tikus. Anda mungkin sudah pernah mendengar tentang anak lelaki itu. Ya, namanya Charles Dickens. Kritikan menurunkan semangat dan sebaliknya pujian memperkuat semangat. Hal-hal baik yang dilakukan manusia akan diperkuat, dan hal-hal buruk akan terhenti karena kurangnya perhatian. PRINSIP KEPEMIMPINAN 7 : BERI ORANG LAIN REPUTASI BAIK UNTUK MEREKA PENUHI Rata-rata manusia dapat dipimpin dengan mudah kalau anda mempunyai respek dari mereka, dan kalau anda memperlihatkan bahwa anda menghargai kemampuan mereka. Pendeknya, kalau anda ingin meningkatkan seseorang dalam satu hal tertentu, bertindaklah seakan-akan ciri khusus itu sudah
  • 25. 19 |SERVANT LEADERSHIP merupakan salah satu karakteristik unggulnya. Berikan mereka reputasi yang baik untuk dipenuhi, dan mereka akan berusaha sekuat tenaga daripada melihat anda kecewa. Ketika Nyonya Ruth Hopkins, seorang guru kelas empat di Brooklyn, New York, memandang murid-murid kelasnya pada hari pertama masuk sekolah, rasa semangat dan gembiranya karena memulai semester baru diwarnai juga dengan perasaan cemas. Dalam kelasnya tahun ini, ternyata dia mendapat murid bernama Tommy T., “Anak nakal” yang terkenal paling nakal di sekolah. Guru kelas-tiganya mengeluh terus-menerus kepada koleganya tentang ulah Tommy, juga kepala sekolah dan mereka yang lain. Anak itu bukan saja sangat nakal; dia juga menyebabkan masalah serius mengenai disiplin dalam kelas, dia berkelahi dengan anak-anak lelaki lainnya, mengganggu anak-anak perempuan, kurang ajar kepada guru, dan tampaknya malah semakin parah begitu dia menanjak besar. Satu-satunya hal yang menarik tentang anak itu adalah daya tangkapnya yang cepat dalam pelajaran, dan menguasai tugas sekolah dengan mudah. Nyonya Hopkins memutuskan untuk menghadapi “masalah Tommy” dengan segera. Ketika dia menyapa murid-murid barunya, dia hanya memberi komentar sedikit kepada masing-masing murid itu: “Rose, cantik sekali baju yang kamu pakai,” “Alicia, saya dengar kamu menggambar bagus sekali.” Tatkala dia sampai pada Tommy, dia memandang tepat ke matanya dan berkata, “Tommy, saya mengerti kamu berbakat alami menjadi seorang pemimpin. Saya akan mengandalkanmu untuk membantu saya menjadikan kelas empat ini kelas terbaik,” Nyonya Hopkins sudah menekankan hal ini pada hari-hari pertamanya dengan memuji Tommy untuk semua yang dia lakukan, bagaimana hal ini memperlihatkan betapa dia adalah seorang murid yang baik. Dengan reputasi yang harus dipenuhi seperti itu, bahkan seorang anak berumur sembilan tahun tidak mungkin mengecewakannya – dan anak itu memang tidak mengecewakan. PRINSIP KEPEMIMPINAN 8 : BUATLAH KESALAHAN TAMPAK MUDAH DIPERBAIKI
  • 26. 20 |SERVANT LEADERSHIP Sampaikan kepada anak anda, pasangan anda, atau pegawai anda, bahwa dia itu orang bodoh atau tolol pada suatu hal tertentu, seorang yang tidak berbakat untuk itu, dan mengerjakannya selalu salah, maka anda sudah menghancurkan hampir setiap semangat untuk usaha meningkatkan diri. Sebaliknya, gunakan teknik yang berlawanan – murah hatilah dengan dorongan anda, jadikan hal itu kelihatan mudah dikerjakan, biarkan orang lain tahu bahwa anda memiliki kepercayaan bahwa dia mampu untuk melakukan hal itu, bahwa dia memiliki bakat yang belum dikembangkan untuk keterampilan itu – kemudian lihatlah, dia akan berlatih sampai fajar muncul di jendela agar dapat menjadi unggul. Clarence M. Jones, salah seorang instruktur kurus Dale Carnegie Training di Ohio menceritakan bagaimana dorongan dan menjadikan kesalahan tampak mudah diperbaiki sepenuhnya telah mengubah kehidupan putranya. “Pada tahun 1970 putra saya David, berusia lima belas tahun saat itu, datang untuk tinggal bersama saya di Cincinnati. Dia telah menjalani kehidupan yang sulit. Pada tahun 1958, kepalanya harus dibuka karena kecelakaan mobil, operasi itu meninggalkan bekas luka yang sangat buruk di dahinya. Tahun 1960 ibunya dan saya bercerai dan dia pindah ke Dallas, Texas, tinggal bersama ibunya. Sampai dia berusia lima belas dia telah melewatkan sebagian besar tahun-tahun sekolahnya dalam kelas khusus untuk pelajar yang lamban. Barangkali karena bekas luka itu, administrator sekolah telah memutuskan bahwa dia mengalami cedera otak dan tidak bisa berfungsi pada level normal. Dia dua tahun ketinggalan dari kelompok usianya, jadi dia masih berada di
  • 27. 21 |SERVANT LEADERSHIP kelas tujuh. Namun dia tidak menguasai tabel-tabel perkaliannya, dia hanya dapat menjumlah dengan jari-jarinya dan hampir tidak bisa membaca. “Ada satu hal positif dalam dirinya. Dia suka sekali mengutak-atik pesawat radio dan TV. Dia ingin menjadi teknisi TV. Saya mendorong minatnya ini, dan menunjukkan bahwa dia membutuhkan matematika untuk mengikuti pelatiahn tersebut. Saya memutuskan untuk membantunya menjadi ahli dalam bidang ini. Kami menyiapkan empat set kartu: perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Sementara kami menelusuri kartu-kartu itu, kami menaruh jawaban yang benar dalam tumpukan buangan. Ketika David membuat kesalahan, saya akan memberinya jawaban yang benar, kemudian menaruh kartu itu dalam tumpukan ulangan sampai tidak ada lagi kartu yang tersisa. Saya memujinya untuk tiap kartu yang benar, khususnya jika ia salah sebelumnya. Setiap malam kami akan menelusuri tumpukan ulangan itu sampai tidak ada kartu yang tersisa. Setiap malam kami menghitung waktu latihan ini denganstopwatch. Saya menjanjikannya, kalau pada saat dia bisa memperoleh semua kartu itu dengan benar dalam waktu delapan menit tanpa ada jawaban yang salah, kami akan berhenti mengerjakan latihan ini setiap malam. Ini kelihatannya seperti prestasi yang tidak mungkin bagi David. Pada malam pertama, dia memerlukan waktu 52 menit, malam kedua 48, kemudian 45, 44, 41, kemudian di bawah 40 menit. Kami merayakan setiap penurunan ini. Saya memanggil istri saya, dan kami berdua memeluknya dan kami semua sangat senang. Pada akhir bulan itu dia mengerjakan semua kartu itu dengan sempurna dalam waktu kurang dari delapan menit. Tatkala dia membuat peningkatan kecil dia akan minta mengerjakan lagi. Dia telah mendapatkan penemuan fantastis bahwa belajar adalah hal mudah dan menyenangkan. “Sudah sewajarnya, nilai-nilai aljabarnya kemudian melompat naik. Sungguh mengagumkan betapa mudahnya aljabar apabila anda bisa mengerjakan perkalian. Dia sendiri tercengang ketika membawa pulang nilai B untuk matematika. Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya. Perubahan-perubahan yang lain muncul kemudian dengan kecepatan yang hampir tidak bisa dipercaya. Kemampuan membacanya meningkat dengan pesat, dan dia mulai menggunakan bakat alamnya dalam menggambar. Selanjutnya di tahun-tahun sekolahnya, guru sainsnya menugaskannya untuk mengadakan sebuah
  • 28. 22 |SERVANT LEADERSHIP pameran. Dia memilih untuk mengembangkan serangkaian model-model gambar yang sangat kompleks untuk memperlihatkan efek pengungkit. Untuk itu diperlukan tidak hanya kemampuan menggambar, tetapi juga matematika terapan. Pameran itu mendapat hadiah pertama dalam perlombaan sains sekolah, dan diikutsertakan dalam kompetisi seluruh kota di mana dia memenangkan juara ketiga untuk seluruh kota Cincinnati. PRINSIP KEPEMIMPINAN 9 : BUAT ORANG LAIN SENANG MENGERJAKAN HAL YANG ANDA SARANKAN Pemimpin yang efektif seharusnya mengingat petunjuk-petunjuk berikut ini ketika mereka perlu mengubah sikap atau tingkah laku: Bersikaplah tulus. Jangan janjikan apa pun yang tidak bisa anda tepati. Lupakan keuntungan bagi diri anda dan pusatkan keuntungan orang lain. Ketahuilah dengan tepat apa sesungguhnya yang anda ingin agar orang lain kerjakan. Bersifatlah empatik. Tanyakan diri anda apa yang sungguh-sungguh diinginkan orang lain. Pertimbangkan keuntungan yang akan diterima orang lain dari mengerjakan apa yang anda sarankan. Cocokkan keuntungan tersebut dengan keinginan orang lain itu. Ketika anda mengajukan permintaan anda, usahakan itu dalam bentuk yang akan menimbulkan ide bahwa dia sendiri akan memperoleh manfaat. Gunter Schmidt, pemilik sebuah toko makanan di Jerman, menceritakan tentang seorang pegawai yang enggan untuk menempelkan harga yang benar di rak-rak di mana barang-barang diletakkan. Hal ini menimbulkan kekacauan dan keluhan dari pelanggan. Peringatan, teguran, konfrontasi dengannnya mengenai masalah ini, tidak membawa hasil. Akhirnya Schmidt memanggilnya ke kantornya, dan menyampaikan kepadanya kalau Scmidt kini
  • 29. 23 |SERVANT LEADERSHIP menugaskannya sebagai “supervisor penempelan label harga” untuk seluruh toko, dan dia yang bertanggungjawab untuk menjaga agar semua rak diberi harga dengan tepat. Tanggungjawab baru ini dan titelnya, sama sekali mengubah sikapnya, dan dia melaksanakan tugas-tugasnya dengan memuaskan sejak saat itu. Kekanakan ? Mungkin. Namun itu pula yang mereka katakan kepada Napoleon ketika dia menciptakan Legium Kehormatan dan membagikan 15.000 salib kepada tentaranya dan menjadikan delapan belas jendral- jendralnya “Para Marsekal dari Perancis” dan menyebut pasukannya “Tentara Agung.” Napoleon dikiritik karena telah memberikan “mainan: kepada para veteran perang, dan Napoleon menjawab, “Manusia memang diperintah dengan menggunakan mainan.” 3 Prinsip Kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara Keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya terletak kepada kemampuan individunya saja namun meliputi semua unsur pendukung tersmasuk peran bawahan yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik tidak hanya memperhatikan tujuan utama dari organisasi yang dia pimpin, namun juga selalu memperhatikan bawahannya. Seperti yang tertuang dalam tiga prinsip kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing ngarso sung tulodo = bahwa seorang pemimpin haruslah memberikan sauri tauladan yang baik bagi bawahan. Selalau bertindak dan bertutur kata yang bisa memberikan contoh yang baik yang bisa merangsang para bawahan untuk bersikap seperti pemimpinnya. Img madya mangun karso = yaitu pemimpin haruslah bisa bekerja sama dengan bawahan. Sehingga semua pekerjaan yang dilakukan akan terasa mudah atau ringan dan akan makin mempererat hubungan antara bawahan dan pimpinan, namun tidak melanggar etika jalur kepemimpinan.
  • 30. 24 |SERVANT LEADERSHIP Tut wuri handayani = yaitu memberi kesempatan kepada bawahan untuk maju. Prinsip yang ke tiga ini yang dipakai dalam lingkungan pendidikan di kita. Beri bawahan ilmu-ilmu dan bekal-bekal yang akan menambah wawasan dan kepintaran mereka. Janganlah mempunyai pikiran takut tersaingi, berilah kesempatan bawahan kita untuk maju. Seandainya atasan tidak ada maka ada bawahan yang mampu untuk menghandle. Dan bila pimpinannya cerdas, bawahannya pintar lalu dikelola dengan baik maka tujuan dari kelompok akan tercapai dengan sempurna. http://berbagiilmu.wen.ru/files/menu/3prinsip- kepemimpinan.html 3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara Ada 3 Prinsip Dasar Kepemimpinan yang selalu saya pegang, dan yang ini asli berasal dari dalam negeri. Indonesia memiliki pemimpin yang baik, antara lain Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah tokoh dan pelopor pendidikan yang mendirikan sekolah Taman Siswa pada tahun 1922. 3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara adalah: 1. Ing ngarsa sung tulada. Artinya, di depan memberi teladan. Pemimpin harus menjadi contoh bagi anak buahnya. 2. Ing madya mangun karsa. Artinya di tengah membangun kehendak atau niat. Pemimpin harus berjuang bersama anak buah. 3. Tut wuri handayani. Artinya, dari belakang memberikan dorongan. Ada saatnya pemimpin membiarkan anak buah melakukan sendiri.
  • 31. 25 |SERVANT LEADERSHIP Ketiga prinsip tersebut, ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, perlu dilakukan sesuai dengan tingkat kepentingan. Banyak orang melakukan kesalahan, yaitu hanya mengedepankan satu gaya kepemimpinan. Ada pemimpin yang hanya mengutamakan leading, leading dan leading. Gaya ini baik untuk anak buah yang kurang berpengalaman, tetapi membosankan bagi mereka yang sudah berpengalaman. Ada juga pemimpin yang hanya mengutamakan coaching, coaching dan coaching, padahal anak buahnya sendiri belum memiliki resources untuk melakukan pekerjaan. Tentu saja, tujuan tidak tercapai. Ing ngarsa sung tulada Sebagai pemimpin, terkadang kita perlu berdiri di depan dan memimpin pasukan. Ini penting, terutama jika pasukan kita terdiri dari orang-orang yang kurang berpengalaman. Cara paling mudah memimpin pasukan adalah menjadi teladan dan cara paling mudah menjadi teladan adalah practice what you preach. Menjalankan yang Anda kotbahkan. Ing madya mangun karsa Karsa artinya kemauan, kehendak atau niat. Dalam beberapa artikel, karsa sering di salah-artikan sebagai prakasa atau ide. Dan, tentu saja, karsa berbeda dengan prakarsa. Terkadang, sebagai pemimpin, kita perlu ditengah-tengah membangun pasukan dan berjuang bersama anak buah. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika anak buah Anda belum terlalu mengerti tugas dan kewajibannya dan mereka sedang menghadapi pekerjaan sulit. Anda pelu membiarkan mereka melakukan sendiri, tetapi dengan membangun jiwa mereka, agar semangat dan motivasi mereka tetap membara. Di tengah-tengah mereka, Anda menjadi motivator yang membangun semangat. Presiden Soekarno sangat hebat dalam hal ini. Tut wuri handayani
  • 32. 26 |SERVANT LEADERSHIP Ketiga, pasukan Anda sudah mampu melakukan pekerjaan mereka. Kini tugas sudah lebih mudah. Anda perlu step back dan berdiri dibelakang memberikan dorongan dan coaching. Biarkan mereka bertugas dan tugas Anda, mengamati hasil pekerjaan mereka. See you at the top! Johny Rusly Pengarang buku: “Jadi, Anda Ingin Menjadi Pengusaha”, terbitan Elex Media. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/05/23/ 3-prinsip-dasar-kepemimpinan-ki-hajar-dewantara- 459284.html PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN SINOPSIS BUKU - Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Judul Prinsip-Prinsip Kepemimpinan No. ISBN 9789790994751 Penulis Marshall Sashkin & Molly G. Sashkin Penerbit Erlangga Tanggal terbit 2012 Jumlah Halaman 256 Berat Buku - Jenis Cover Soft Cover
  • 33. 27 |SERVANT LEADERSHIP Dimensi(L x P) - Kategori Kepemimpinan Bonus - Text Bahasa Indonesia · Buku “Prinsip-prinsip Kepemimpinan” ini pada hakikatnya menjelaskan tentang kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan semacam ini tidak hanya berkutat pada upaya meningkatkan produktivitas dan kinerja yang bermanfaat bagi tujuan organisasi, melainkan juga mengubah hidup para anggota organisasi ke arah yang lebih baik. Kepemimpinan Transformasional memberdayakan para pengikut sehingga mereka tidak hanya sekedar menjalankan perintah, tapi juga memiliki inisiatif dan mampu mengarahkan dirinya sendiri. Sebagai hasilnya, para pengikut yang telah diberdayakan akan membawa organisasi pada hasil-hasil yang jauh lebih baik lagi. Berdasarkan hasil penelitian yang memperhitungkan aspek kepemimpinan, budaya, dan kinerja dari banyak organisasi, Sashkins berhasil menarik benang merah karakteristik pribadi dari para pemimpin yang menjalankan kepemimpinan transformasional. Kemampuan membangun budaya organisasi, rasa percaya diri, dan menciptakan visi merupakan contoh- contoh karakteristik pemimpin transformasional. Hal inilah yang membuat kepemimpinan menjadi bermakna. Buku ini dapat digunakan oleh berbagai kalangan. Dosen dan mahasiswa dapat mempergunakannya untuk mempelajari kepemimpinan seperti apa yang akan berguna untuk kemajuan organisasi beserta sumber daya manusianya. Bagi para manajer dan pengelola perusahaan, buku ini dapat memberi masukan mengenai kiat-kiat dan contoh kasus yang bisa bermanfaat untuk diterapkan dalam perusahaan mereka. Daftar Isi: Bab 1 Apakah Kepemimpinan Itu?
  • 34. 28 |SERVANT LEADERSHIP Bab 2 Apakah yang Telah Kita Pelajari tentang Kepemimpinan? Bab 3 Keterampilan dan Perilaku Kepemimpinan Bab 4 Karisma dan Karakter Bab 5 Pemimpin, Pengikut, dan Kekuasaan Bab 6 Pemimpin dengan Keyakinan Bertindak Bab 7 Visi – Bagaimana Pemimpin Berpikir Bab 8 Kepemimpinan dalam Konteks Bab 9 Bagaimana KepemimpinanTransformasional Membangun Konteks Budaya Bab 10 Enam Paradoks Kepemimpinan: Mentransformasi Pengikut Bab 11 Bagaimana Kita Mengetahui Kepemimpinan Itu Penting? Bukti Penelitian Bab 12 Isu-isu Kepemimpinan: Implikasinya bagi Para Pemimpin Transformasional Bab 13 Kepemimpinan yang Penting dan Bermakna: Sebuah Sintesis Baru Apendiks Satu Bibliografi Apendiks Dua Perkembangan Profil Kepemimpinan Keunggulan produk: 1. Menyajikan teori-teori dasar kepemimpinan secara lengkap 2. Setiap bab disertai contoh-contoh kasus yang dapat memperdalam pemahaman pembaca mengenai prinsip-prinsip kepemimpinan 3. Sangat cocok dipakai sebagai buku panduan untuk mata kuliah dasar-dasar kepemimpinan (MKDU) 4. Bahasanya sederhana sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa pemula http://www.bukukita.com/Inspirasi-dan- Spiritual/Kepemimpinan/117046-Prinsip-Prinsip- Kepemimpinan.html
  • 35. 29 |SERVANT LEADERSHIP 8 PRINSIP KEPEMIMPINAN DINAMIS Bersama-sama, kita berada di perjalanan kepemimpinan. Sebuah perjalanan untuk menjadi individu yang lebih kompeten, manajer efisien dan pemimpin yang dinamis. Pencarian ini melibatkan berbagi pengalaman unik, belajar prinsip dan pelajaran kepemimpinan fundamental. Pengembangan pribadi yang disengaja Ini adalah alasan saya menulis artikel ini dan alasan Anda berbagi waktu dengan saya. Hal inilah yang akan membuat kita pemimpin yang lebih dinamis dan meningkatkan kemungkinan kita sukses dalam peran dan tantangan baru. Berikut adalah delapan prinsip saya kepemimpinan yang dinamis: 1. Fokus pada perubahan positif. Perubahan sederhana tidak positif dan merupakan frase alasan seperti 'perbaikan terus-menerus' menjadi baik istilah-istilah kerah putih dan kerah biru lelucon. Untuk perubahan positif, itu harus mengurangi waktu yang dibutuhkan, meningkatkan efisiensi, memperbaiki struktur atau meningkatkan kesederhanaan. Itu saja, hanya menempatkan. Tidak ada sabuk warna, tidak ada pelatih perubahan, tidak ada biaya konsultasi.Setiap perbaikan yang diinginkan atau dibutuhkan harus memenuhi setidaknya satu dari kriteria tersebut. Jika tidak, jangan lakukan itu. 2. Pertanyaan segalanya: kemarin menarik tetapi tidak relevan. Militer memiliki aspek bisnis yang paling tidak: sering 100% omset tenaga kerja. Meskipun banyak melihat ini sebagai negatif, seorang pemimpin yang dinamis mengkapitalisasi pada itu. Selamat datang-kapal bertemu dengan setiap anggota baru
  • 36. 30 |SERVANT LEADERSHIP organisasi Anda harus mencakup tugas sederhana ini: mempertanyakan segala sesuatu. Kedua kata harus menjadi kondisi kerja.Memberdayakan mereka untuk selalu mempertanyakan cara bisnis dilakukan untuk menemukan cara yang lebih baik untuk berfungsi.Kebaruan pekerjaan akan hilang dalam enam sampai sembilan bulan.Sebelum hal ini terjadi, tanyakan mengapa organisasi melakukan setiap tugas dengan cara saat ini. Tentukan apakah segar, pendapat yg tak dipolitur mereka dapat menghasilkan perubahan positif. Masalah dengan taktik ini adalah karyawan baru takut goyang perahu di mata saat 'ahli'. Untuk strategi ini berhasil, para pemimpin harus menanamkan dalam budaya organisasi mentalitas bahwa perubahan positif sangat penting untuk perbaikan tim dan kesuksesan. Selalu ingat kemarin mungkin telah membawa Anda untuk hari ini, tetapi kemungkinan besar tidak akan membawa Anda melalui besok. Menerima ide- ide baru, metode baru, dan selalu mempertanyakan asumsi yang mendefinisikan model bisnis Anda. 3. Jangan menjadi pemimpin surat kesembilan. Perhatian harus digunakan dengan 'I, me, mine' terminologi oleh para pemimpin. Kata-kata ini adalah seleksi alam dari banyak individu dan tidak sengaja dapat menyinggung perasaan orang lain. Ketika membangun budaya kerja sama tim, tiga kata ganti pribadi tunggal ini menyisipkan individualisme dan posesif. Sebaliknya, pemimpin yang dinamis memaksimalkan penggunaan 'kami, kami, kami frase. Mereka memungkinkan pengembangan solusi bersama di mana semua pihak percaya pada kesuksesan bersama.
  • 37. 31 |SERVANT LEADERSHIP Untuk sepenuhnya memahami kekuatan konsep ini, menghitung berapa kali orang menggunakan saya, saya dan saya dalam pertukaran sehari-hari.Sekarang, pikirkan bagaimana topik mungkin diterima berbeda jika setiap salah satu dari kata-kata secara individual posesif digantikan dengan istilah team building kita, kita dan kita. Perubahan ganti sederhana menciptakan sikap side-by-side, menarik perhatian kepentingan bersama dan usaha bersama. Titik halus ini, strategi yang sederhana, akan sangat mempengaruhi pembangunan tim dan membantu membangun kasus Anda sebagai win-win bukan menang-kalah. Jangan terlalu posesif; jika 'aku' mengambil kredit untuk sukses, tidak membangun 'Us' sebagai sebuah tim.Apakah Anda terlalu sering menggunakan huruf kesembilan alfabet kami ... huruf 'I'? 4. Tahu ukuran sebenarnya dari kepemimpinan tidak ditemukan dalam individu, tetapi individu-individu yang dikembangkan. Jangan pernah menghargai keberhasilan Anda sebagai pemimpin atas bahwa individu-individu yang Anda pimpin. Pekerjaan utama Anda sebagai seorang pemimpin adalah untuk mengembangkan pengganti Anda, untuk menempatkan diri Anda keluar dari pekerjaan. 5. Jadilah efisien efektif Perhatikan pilihan kata gawang - efisien efektif. Prioritas Salah satu kepemimpinan dan tujuan dari setiap organisasi adalah menjadi efektif. Ini berarti fokus pengembangan, dari semua upaya, pertama harus pada pemenuhan tujuan yang telah ditetapkan. Setelah itu dijamin, maka, dan hanya kemudian, kita
  • 38. 32 |SERVANT LEADERSHIP harus mengalihkan perhatian kita untuk secara efisien menyelesaikan tugas. 6. Waktu adalah dari esensi. Waktu adalah sumber daya yang paling penting dari setiap organisasi, setiap individu dan semua pemimpin. Lain kali pertemuan dimulai 15 menit terlambat, melihat sekeliling ruangan dan menghitung anggota tim Anda.Pikirkan apa yang bisa dilakukan dalam waktu yang terbuang. Pikirkan upah per jam rata- rata untuk ruang. Melakukan matematika berapa banyak keterlambatan Anda biaya perusahaan dalam dolar nyata, kemudian tambahkan frustrasi yang dialami oleh tim Anda (yang tak ternilai harganya). Secara pribadi, saya menulis posting ini di notebook saya. Sepertinya saya mengambil catatan yang luar biasa karena saya sering melihat ke atas untuk memberikan yang terbaik, aktif mendengarkan, kepala-anggukan pengakuan saya dan membuat kontak mata langsung dengan lawan bicara.Kita sedang memasuki jam empat dari pertemuan dua jam dengan 29 dari rekan-rekan saya dan supervisor. Untungnya, saya memanfaatkan waktu ini dengan menempatkan pikiran dan frustrasi saya di atas kertas. Sayangnya, ini telah melumpuhkan staf kami dan membuat hari kerugian total. Ini akan membawa kita setidaknya tiga hari untuk mendapatkan kepala kita kembali di atas air dan mengambil napas karena 26 penonton dipaksa untuk menonton percakapan dengan empat orang. Dengan perhitungan kasar saya, pertemuan ini kami biaya $ 9072 tanpa anjak dalam biaya peluang!Seorang pemimpin yang dinamis selalu berat risiko / imbalan atau biaya / manfaat untuk setiap tindakan / kelambanan. Seorang pemimpin yang dinamis menghargai waktu semua orang dengan cara yang mereka inginkan mereka diperlakukan.
  • 39. 33 |SERVANT LEADERSHIP 7. Keragu-raguan masih keputusan. Seorang pemimpin terus diminta untuk membuat keputusan dengan set data yang tidak lengkap dan bervariasi. Pilihan berkali-kali tidak benar atau salah, tetapi berbeda-beda derajat cukup baik dengan efek yang saling bertentangan urutan kedua dan ketiga. Hal ini menarik banyak pemimpin dalam analisis kelumpuhan di mana keputusan tertunda menjadi tidak adanya karena pencarian terus-menerus untuk solusi sempurna. Seorang pemimpin yang dinamis tahu nilai mereka ditentukan oleh kemampuan mereka untuk benar menganalisis situasi dan mengambil disengaja, risiko yang telah diperhitungkan untuk memindahkan tim ke depan. 8. Kepemimpinan adalah sebuah proses bukan posisi. Seorang pemimpin yang dinamis merindukan pengetahuan, pengalaman, meningkatkan mereka seperangkat keterampilan kepemimpinan. Mereka menyadari kepemimpinan tidak didefinisikan oleh judul di pintu, tapi tindakan sehari-hari. Seorang pemimpin yang dinamis tumbuh setiap hari dan belajar sebanyak mungkin dari setiap percakapan, pertemuan, interaksi dan pengalaman. http://nuestrahistoriaescrita.blogspot.com/2014/10/8- prinsip-kepemimpinan-dinamis.html
  • 40. 34 |SERVANT LEADERSHIP 15 Leadership Lessons From The Billy Graham Library This is a post I feel completely inadequate to write. Billy Graham is one of the most influential and impactful Christians who has ever lived. So much has been written about this great man and his life that I don’t exactly know what I could add. However, today I had the privilege of touring The Billy Graham Library in Charlotte, NC. It is an experience I’ll always remember and that I cannot recommend enough. I think if I went back a dozen times I would take away different ideas with each visit. With that being said, here are some of my thoughts from today: Great leaders have a singular focus. While he had offers from Hollywood and United States presidents, Mr. Graham wanted to spend each breath of his life telling people about Jesus. Great leaders who are completely sold out to a cause can change the world. Many great leaders come from humble beginnings. Mr. Graham grew up on a dairy farm. Great leaders need a great team to accomplish great things. The Billy Graham Evangelistic Association was started in 1950 by Mr. Graham and a handful of his closest friends.
  • 41. 35 |SERVANT LEADERSHIP Great leaders build lasting organizations. Great leaders understand preparation. Ruth Bell, Mr. Graham’s wife, grew up in what is now North Korea as the child of a missionary. She dreamed of returning to Tibet as a missionary herself. Little did she know, she was being prepared and equipped to support the man who would take the Gospel to the uttermost regions of the earth. You never know what God is preparing you to do. Great leaders are on the leading edge of technology. With television beginning to impact American culture in the 1950s, Mr. Graham utilized this medium to expand his influence and message. Church leaders, can you say “Holographic Technology“? Why multi-site or have a video venue on dvd when an image of the person can actually be on-site at your meeting or event? Great leaders build bridges with people of different ideological views. I was amazed as I watched video of Mr. Graham share the gospel message with Woody Allen, Phil Donahue, and Larry King. Leaders, are you developing friendships with people outside your homogenous circles? Great Christian leaders enjoy the favor of God and people. Great leaders draw great crowds. That’s the power of influence. Great leaders, the ones worth following, have great integrity. Great leaders embrace a successful routine. Great leaders have many people who finish the journey with them. Great leaders are respected by those closest to them, their family. I think we will be very surprised at who all is in Heaven when we get there. When you look at the variety of friends Billy Graham had, I’m sure many of them became Christians. Once again, it was a memorable day and I will be returning in the future. Maybe I’ll see you there.
  • 42. 36 |SERVANT LEADERSHIP http://www.briandoddonleadership.com/2011/01/13/15- leadership-lessons-from-the-billy-graham-library/ 18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead The Movie The movie God’s Not Dead is ABSOLUTELY SPECTACULAR!!! The film centers on college freshman Josh Wheaton, played by Shane Harper, being forced to make an argument for the existence of God in a class taught by Philosophy Professor Radisson, played by Kevin Sorbo. However, it also weaves in several additional stories showing how far Christians must go to defend their faith. I watched God’s Not Dead with my wife and high school daughter. My recommendation is for all parents to use is this movie as a conversation pieceto educate their children in how to make Godly choices regarding family, dating and for being equipped to not only stand firm in their faith, but defend it. Following Home Run and Grace Unplugged, God’s Not Dead is the latest in a string of great Christian films. Go see this movie this weekend. The following are 18 Leadership Quotes And Lessons From God’s Not Dead The Movie: Enormous Peer Pressure Exists On College Campuses. As mentioned earlier, we must equip our young people to stand firm in their faith and even defend it regardless of the cost. “We’ve been married 20 years. I don’t go with everything he (Willie) says but on major things I go along with everything he says.” Making a cameo appearance, Korie Robertson reminds us of the trust which builds over two decades of shared experiences in a healthy marriage.
  • 43. 37 |SERVANT LEADERSHIP “My life and my whole eternity belongs to God. All this stuff is temporary. Money, fame, success…temporary. Even life is temporary. Jesus…that’s eternal.” Responding to Amy’s ambush interview, Willie Robertson reminds her fame and fortune is not what is most important in this life. Jesus is. “It’s not easy. But it’s simple.” Earlier this week someone admitted to my wife how much they were struggling with the Christian life. Reverend Dave, a pastor of a local church in the movie, puts the Christian life in perspective for Josh. “Don’t be clever. Be content to tell the truth.” Furthermore, Dave goes on to add how Josh should defend his faith. We often make telling the story of Jesus and what He did in our life far too complex. We should be content to simply tell the truth. “I don’t have time for cancer. I’m too busy.” – This was Amy’s response upon receiving a diagnosis she had cancer. Our health always has the ability to always slow us down. We must take care of it. “I know the world can’t get along without you but it’s preparing to do just that.” – Wheaton’s cell phone was continually going off as the doctor was discussing the extent of her cancer. The words above were his response. As important as any of us may think we are, the world will continue on without us. It is only through Jesus that our life has true meaning. “Some of the most important work we do seems meaningless.” - Rev. Dave played a small church pastor. These words spoken by a visiting missionary played by Benjamin Onyango should be a source of encouragement for all pastors operating in a small-church environment. True Friends Always Point You To Jesus – Josh lost a significant relationship in his life because of his stance on Christianity. When selecting friends, please know true friends always point you to Jesus. “I think of Jesus as my friend…I don’t want to disappoint Him.” Do you?
  • 44. 38 |SERVANT LEADERSHIP “Nonsense is nonsense even when spoken by when said by world- famous scientists.” – John Lennox “Using romance to uphold one’s self-image is bad planning.” For teens and single adults, finding your self-worth in a romantic relationship is an unsustainable model. You must find your self-image in Jesus. “To the wrong person you will never have any worth. To the right person you will mean everything.” – Ladies, wait for a Christian man who will treat you like fine china and cherish you. People From Other Cultures Pay A Far Bigger Price To Follow Christ Than Americans – The movie does an incredible job telling the story of both a Muslim and Chinese student who elected to follow Christ and the incredible price they paid to do so. “You’re not alone. You’re going to be O.K.” – No matter what circumstances you may face in life, no matter how alone you feel, with Jesus everything will turn out to your benefit. “How can you hate someone (God) who is dead?” – Josh ultimately wins the debate by forcing Professor Radisson to acknowledge, he actually hated God rather than not believe in Him. Most people who reject God have a deep wound they blame Him for. Always deal with the right issue. “Sometimes the devil allows people to live free of trouble so they don’t need God.” – The Apostle Paul wrote to the church in Rome, “God’s kindness is meant to lead you to repentance.” Make A Decision To Follow Jesus Christ Today – If you are reading this post and do not have a personal relationship with Jesus Christ, the movie reminds us we are not guaranteed tomorrow. Make the decision today to put your trust in Him. Go see God’s Not Dead this weekend. Opening weekend numbers are a big deal with movie studio executives and theater owners. This is the kind of film Christians should support.
  • 45. 39 |SERVANT LEADERSHIP http://www.briandoddonleadership.com/2014/03/22/18- leadership-quotes-and-lessons-from-gods-not-dead-the- movie/ 15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders: 15 Leadership Quotes From Russell Wilson The world is crying out for inspiration and hope. They are begging for it. And this past Sunday we were given a vivid picture of what an inspirational leader looks like. After defeating the Green Bay Packers 28-22 in a classic overtime victory, an emotionally-spent Seattle Seahawks quarterback Russell Wilson was interviewed by Fox’s Erin Andrews. As shown in the video above, Wilson poured out his soul before a national television audience through tears of joy. As I listened to Wilson, I gleaned 15 Practices Of Highly Successful Inspirational Leaders: The following are those 15 practices followed by Wilson’s supporting quote: Highly Successful Inspirational Leaders Give God Glory – “God is good all the time. Every time.” Highly Successful Inspirational Leaders Give Credit To Others - Smart leaders know there is only so much they can accomplish individually. They need a great team around them. “These guys on the team are unbelievable.”
  • 46. 40 |SERVANT LEADERSHIP Highly Successful Inspirational Leaders Are Resilient – Inspirational leaders refuse to quit and inspire us to do likewise. “They fight. They’re in this fight over and over again.” Highly Successful Inspirational Leaders Build Lasting Authentic Relationships - People simply want to be around inspiring leaders. “I’m just excited to be on this team. Excited to play with the guys.” Highly Successful Inspirational Leaders Have Overcome Adversity – Crisis is the platform inspiration is built upon. It provides the basis of their message. “Four minutes left in the game…Four interceptions and just keep playing.” Highly Successful Inspirational Leaders Are Believed In By Others - Think about it, why would you follow a leader who lacks inspiration? “The guys just keep believing in me.” Highly Successful Inspirational Leaders Have Faced And Overcome Great Obstacles – “You have to give credit to the Packers. They had an unbelievable season.” Highly Successful Inspirational Leaders Are Grateful – Pride and arrogance have no place in an inspirational leader’s life. “It’s an honor. I’m just blessed to be on this team.” Highly Successful Inspirational Leaders Never Lose Hope – Inspirational leaders are never down. They are either up or getting up. They believe their best days are ahead. “Just making the plays. Keep believing.” Highly Successful Inspirational Leaders Overcome Doubt And Discouragement - Doubt and discouragement are constant unwelcome companions. “I just had no doubt. We had no doubt as a team.” Highly Successful Inspirational Leaders Cast Great Vision – Where there is no vision the people will perish. Inspirational leaders are simply never without a picture of a brighter tomorrow. “I’m going to throw a touchdown and win the game.”
  • 47. 41 |SERVANT LEADERSHIP Highly Successful Inspirational Leaders Are Well-Prepared - There is not only sizzle in an inspirational leader’s message but steak as well. “God’s been preparing me for these situations.” Highly Successful Inspirational Leaders Are Focused On The Success Of Others - For inspirational leaders, their success is found in the success of others. “God’s prepared our team as well.” Highly Successful Inspirational Leaders Receive Honor – “I’m honored to be on this team.” Highly Successful Inspirational Leaders Are Marked By Accomplishment - What validates inspiration is accomplishment. “I’m going to the Super Bowl again.” What are your thoughts about Wilson’s post-game comments? Also, I’m picking Seattle to win their second consecutive Super Bowl with a 35-17 victory. http://www.briandoddonleadership.com/2015/01/19/15- practices-of-highly-successful-inspirational-leaders-15- leadership-quotes-from-russell-wilson/
  • 48. 42 |SERVANT LEADERSHIP 26 Things I Say To Encourage Church Volunteers Tomorrow morning I will stand before dozens of key volunteer leaders at my church to encourage and equip them for a major initiative our we are undertaking. The responsibility of my 20 minutes is daunting because of the influence and potential impact this group has. I must serve them well. The following are 26 Things I Will Say To Equip And Encourage Our Church Volunteer Leaders: First and foremost, I will tell them “Thank You. Our mission and vision could not be a reality without you.” I will quote our mission statement – We exist to glorify God by making disciples who love God passionately and others unconditionally. I will tell them how deeply I love our church. I will tell them I love our church because in a world which is becoming increasingly hostile to the Gospel, we preach the Bible with courage and clarity each and every week. I will tell them I love our church because of the impact we have around the world. I will tell them I love our church because of the increasing presence we have in our community of Roswell, GA. I will tell them I love our church because broken families are reconciled there. I will tell them I love our church because addictions are broken there. I will tell them I love our church because hopeless people find hope there. I will tell them I love our church because people are set financially free there. I will tell them I love our church because the next generation is finding purpose and meaning there. I will tell them I love our church because we are a multi-generational church.
  • 49. 43 |SERVANT LEADERSHIP I will tell them I love our church because we are a church where white people sit next to African-Americans who sit next to people of a Latino descent who sit next to people of an Asian descent. I will tell them I love our church because I have seen dozens miraculously healed. I will tell them I love our church because landmark moments of my life happened in our church. I will tell them I love our church because my daughter gave her life to Christ in our church. I will tell them I love our church because I baptized my daughter in our church. I will tell them I love our church because my daughter has grown up to be a small group and worship leader at our church. I will tell them the story of my wife approaching me this past December between our two morning services to tell me my mother had died. I remember every detail of that moment. However, I will also tell them I have a great burden. I will tell them I need their help because we are out of youth space. I will tell them the role leaders play in a local church is to utilize their area of influence to multiply mission and vision. I will tell them the critical elements needed to spread the message of our mission and vision. I will tell them what is next so there will be no surprises. I will answer all their questions and address all their concerns. And finally, I will conclude by reminding them, “Thank You. We cannot do this without you.”
  • 50. 44 |SERVANT LEADERSHIP If I can ever encourage your church and its volunteers, please let me know. It would be a joy to serve you. http://www.briandoddonleadership.com/2015/01/17/26-things-i-say-to- encourage-church-volunteers/
  • 51. 45 |SERVANT LEADERSHIP 10 Defining Words of a Stellar Leader Leadership is abuzz these days. Everyone is talking about it. I‘m not the only blog — or certainly not the best blog — that addresses leadership frequently. Yet, as much as it‘s in our conversations and thought process, it appears most organizations and churches are consistently looking for new leaders. In my conversations with other churches, people want to know how to find, attract, and train leaders. Apparently it is far easier to talk about it — even perhaps easier to call oneself a leader — than it is to actually be a leader.
  • 52. 46 |SERVANT LEADERSHIP Perhaps we need to do a better job distinguishing what leadership actually means. Defining leadership. Even with an advanced degree in leadership, I can tell you experts who ―schooled‖ me didn‘t always agree on the definition of leadership. Perhaps, even more, we need to better understand what makes up great leadership — even more than add a definition in which we may not all agree. Additionally, I almost wonder if one reason we have such a hard time defining leadership is because there are actually levels of leadership. There could be the kind anyone can do. Everyone is a leader at some level. If leadership is truly ―influence‖, then all of us are leaders in some area of life. And, then, maybe there is something even more defined — simply for discussion I‘ll use a term — Stellar Leadership The kind of leadership the truly great leaders provide. Stellar means: Pertaining to a preeminent performer — or — outstanding or immense. Isn‘t this the kind of leadership we are all seeking? Stellar leadership? I am still a leader in training. Not sure when I‘ll ―get there‖, but I know I‘m not looking to be an average leader. I want to be a stellar leader someday. One who is outstanding or immense in my profession. With that in mind, here are 10 definitions I think we find in stellar leadership: (These words are mine, but I got the definition of each from dictionary.com) Cognizance – awareness, realization, or knowledge; notice; perception:
  • 53. 47 |SERVANT LEADERSHIP Stellar leaders have a keen sense of what‘s ahead. They study. They learn. They listen. They remain aware. Optimistic – reflecting a favorable view of events and conditions and the expectation of a positive outcome Stellar leaders see the glass half-full. They aren‘t negative-minded or hyper- critical. They are encouraging. They build momentum. They invest in others and build up the people around them. Causal – a person or thing that acts, happens, or exists in such a way that some specific thing happens as a result Stellar leaders are purpose-driven. Mission-minded. It guides their thoughts and keeps them on task. Steadfast –firm in purpose, resolution, faith, attachment,etc. Stellar leaders are consistent. Dependable. Buoyant. They aren‘t quitters — even when things get difficult, boring, or even unpopular. Respectable – worthy of respect or esteem Stellar leaders have been tested. They‘ve earned a reputation worthy of following — mostly because they are servant leaders — willing to lay their life down for the people and cause they are trying to lead. Truthfulness - telling the truth, especially habitually Stellar leaders word is their bond. They could function — and be trusted — in a handshake world. You can trust them emphatically. Valor - boldness or determination in facing great danger; courage Stellar leaders are courageous. They lead into uncharted areas. They take us where we need to go, but haven‘t, for whatever reason — many times because of fear. Integrity – adherence to moral and ethical principles; soundness of moral character; honesty.
  • 54. 48 |SERVANT LEADERSHIP Stellar leaders have a strong moral fiber. They base decisions on a sense of right and wrong. What you see at work you‘ll see at play. They are the same with their family as with their co-workers. Authentic - not false or copied; genuine; real Stellar leaders have a unique style and confidence about them. While remaining teachable, they aren‘t clones of another leader. Humble – not proud or arrogant Stellar leaders recognize they can‘t — or won‘t — do it alone. They are appreciative; thankful; knowing the value of team — and appreciative of the people they are trying to lead. Recognition for success is shared. In my opinion, a stellar leader would possess ALL of these attributes. (Of course, my greatest leader inspiration is Jesus — He didn‘t ―need‖ anything from His followers — that‘s why He came — to provide what we needed — but He was all these in leadership. That, by the way, is an aspect of His grace — another great quality for a stellar leader.) http://www.ronedmondson.com/2015/01/7-defining-words-of-a-stellar- leader.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3 A+GracedAgain+%28Ron+Edmondson+%29
  • 55. 49 |SERVANT LEADERSHIP 7 Habits of a Successful Leader I‘m a student of leadership. I am consistently talking to, interviewing, and learning from leaders I believe have been successful; regardless of their vocational field. If they have honorable intentions (which I believe is necessary to be considered successful anyway), then I can learn from them. I‘ve observed a few common habits that successful leaders have that may, in my opinion, separate them from less successful leaders. I‘m not sure you can eliminate any of them completely, but certainly one would need 5 or more, in my observation, to reach the status of success in leadership.
  • 56. 50 |SERVANT LEADERSHIP Here are 7 habits of successful leaders: Prioritizing each day – Everyday we are flooded with opportunities. Some are good. Some are bad. Some are best. You often won‘t know until you try on some of them, but successful leaders strive everyday to identify and do that which is the best use of their time. Yielding to experience – Successful leaders know they must seek the input from others for continued success. There will always be someone with more experience in a subject. Many times that person will be someone the leader is supposed to be leading. Successful leaders surround themselves with people smarter they they are, especially in areas of their weaknesses. They are never afraid to ask, ―Can you help me?‖ Pretending to have all the answers can destroy a leader. When a leader is willing to humble him or herself and solicit input, the team feels validated and the best answer is discovered. Networking – Iron sharpens iron. The most successful leaders I know have a network of other successful leaders around them. They glean from each other, share war stories and help each other when needed. The sheltered leader will seldom reach his or her full potential. Continuous learning – Successful leaders are sponges for new information. They are continually reading, taking notes, and exploring new ideas and ways of doing things. Maintaining health – Successful leaders learn to balance the demands on them by remaining healthy physically, mentally, spiritually and relationally, as much as it depends on them. No one can escape sudden tragedy or the trials of life, but successful leaders weather those storms by being as prepared as possible before they arrive. Willing to make hard decisions – Successful leaders don‘t allow fear, intimidation or friendship to keep them from making the right decisions for the organization they lead. Leading doesn‘t always make a person popular, but successful leaders care more about the greater purpose than their personal advancement.
  • 57. 51 |SERVANT LEADERSHIP Commitment to a higher purpose – Successful leaders are striving for something bigger than themselves…bigger than the reality of today. For me personally, this is my passion for the Gospel of Jesus Christ, but successful leaders are willing to endure the loneliness of leadership, the stress of leading, and the pressure to perform at higher levels, because they believe in something worth the fight. Those are my observations. What would you add? http://www.ronedmondson.com/2012/07/7-habits-of-a-successful-leader.html
  • 58. 52 |SERVANT LEADERSHIP 25 People You Should Say Thank You To Today Thankfulness is a virtue that we often ignore. Sometimes we get so caught up in our own little world that we forget to thank the people who have helped us the most. Then there are people who just simply need thanking to help them feel better about their own situation. Everyone likes to be appreciated. I thought I would use my platform to encourage a little thankfulness. Here are 25 people you could easily thank today:
  • 59. 53 |SERVANT LEADERSHIP The person who gave you a start in your career. Someone who encourages you that you only know online. A random stranger God lays on your heart. A teacher who had the greatest impact on you. A friend who was there when you needed one most. A pastor who helped shape your understanding of God. The person you know who prays for you regularly. The person who waits on you everyday — somewhere — and you don‘t even know their name. A politician you admire for doing the right thing — as best as you can tell. The unexpected person who was there for you at just the right time in your life. A person who may not receive encouragement from anyone else. A leader you admire. Someone who has invested in you and doesn‘t even know it. The person who has been the most patient with you. Someone who believed in you when no one else did. An emergency services professional — police, fire, military, etc. Your childhood best friend. The person who introduced you to the person you married. A college professor who challenged you to think bigger. Someone who inspires you with something they do well. Someone who was a good friend to your parents.
  • 60. 54 |SERVANT LEADERSHIP A person you think is under appreciated. Someone who has a smile that encourages you. A family member who holds the family together. The parent who paved your way. A few suggestions. I‘m sure you have many more. Send a card. (Handwritten notes are awesome — and rare.) Write the email. Make the phone call. Plan a personal visit. Say thank you. By the way, if you can‘t thank the person anymore — thank their family. Can you imagine how encouraging that would be? http://www.ronedmondson.com/2014/08/25-people-you-should-say-thank-you-to- today.html
  • 61. 55 |SERVANT LEADERSHIP 7 Commandments of a Great Marriage Ihave an advanced degree in counseling and hundreds of hours experience working with couples. I‘ve taught marriage retreats for years. I wouldn‘t say I‘m an ―expert‖ in marriage — because I‘m married — and my wife reads my blog. That would be a stretch. Actually, I know more to do than I have the practice of doing. (Isn‘t that true for most of us?) But, I‘ve learned a few things. I‘ve observed things that work and things that don‘t. I think there are some necessary ingredients for a healthy marriage. That‘s the point of this post. Want a healthier marriage?
  • 62. 56 |SERVANT LEADERSHIP Consider these 7 Commandments of Marriage: Thou shalt serve one another. A good marriage practices mutual submission. Ephesians 5:21 commands us to submit to one another out of reverence to Christ. Marriage is not a 50/50 deal. It‘s a 100/100 deal — each willing to surrender all to the other person. How are you at serving your spouse? Would they say you strive to serve them more everyday? Are you more the giver or the taker in the relationship? Be honest. Thou shalt love unconditionally. Unconditionally means without conditions. (See how deep this blog can be.) I’ll love you if … is not the command. It‘s I’ll love you even if not. God commands us to love our enemies. How much more should this commitment be strong within a` marriage? Are you loving your spouse even with the flaws that you can see better than anyone else? Here‘s a quick test: Does the way you communicate with your spouse indicate you have the highest regard for them — always? Thou shalt respect one another. The Golden Rule covers this one. Everyone wants to be respected — so in any good marriage respect is granted to and by both parties. And, by the way, I believe respect too is to be unconditional. In my experience, this one is sometimes easier for one spouse to give than the other, especially the one who works hardest in the marriage. Respect is mostly given because of actions. But respect is important for both spouses. Most people grant respect only when all conditions are met to be respected. That makes sense, but it doesn‘t provide motivation to improve when the other party needs it most. All of us need someone who believes in us even when we don‘t believe in ourselves. That‘s the grace of respect. When most of us feel respected we will work harder to keep that respect. Thou shalt put no other earthly relationships before this one. ―Let not man put asunder‖ is not just a good King James Version wedding line. It‘s God‘s desire for a marriage. Great couples strive to allow no one — even children — even in-laws — to get in the way of building a healthy marriage.
  • 63. 57 |SERVANT LEADERSHIP Wow! Isn‘t this a hard one? Yet, I can‘t tell you how many marriages I have seen ruined because the children came first or the in-laws interfered. I‘ve seen marriages ruined by friends — sometimes co-workers — who had little regard for the integrity of the marriage, and so they built a wedge between the couple. As hard as it is sometimes, great couples work to protect the marriage from every outside interruption. Thou shalt commit beyond feelings. The Bible talks a great deal about the renewal of our mind. (Romans 12:2 for example.) The mind is more reliable than emotions. You may not always feel as in love as you did the day you married. There will be tough seasons in any marriage. Strong marriages last because they have a commitment beyond their emotional response to each other. And, when that‘s true for both parties feelings almost always reciprocate and grow over time. As true and necessary as this is, great marriages continue to pursue each other — they date one another — fostering the romantic feelings that everyone craves in a relationship. Sobering question: When‘s the last time you pursued your spouse? Thou shalt consider the other person’s interest ahead of thine own. Again, we are commanded to to do this in all relationships. How much more should we in marriage? Over the years, as couples get comfortable with one another, I‘ve observed couples who become very selfish with their individual time. Sometimes, for example, one spouse pursues a hobby that excludes the other one, and more and more time is committed to that hobby. The other spouse begins to feel neglected. It may be allocation of time, in actions or the words used to communicate, but sometimes a spouse can make the other spouse feel they are no longer valuable to them. Are you considering how you are being perceived by your spouse? Thou shalt complete one another. The Biblical command is one flesh. (Ephesians 5) I‘m not sure that‘s anymore possible than the command that our individual flesh be molded into the image of Christ. It‘s a command we obey in process. We are saints still under construction. We still sin. And, that process isn‘t completed here on earth in my opinion. So it is in a marriage. We never completely ―get there‖, but
  • 64. 58 |SERVANT LEADERSHIP we set such a high standard for our marriage that we continue to press towards the goal. There is no better place where ―iron sharpens iron‖ than in a marriage. Cheryl makes me a better person. And, if I can be so bold — I think I do the same for her. There are qualities in her I need and qualities in me she needs to become one flesh. But, that‘s a process. That takes time, humility and intentionality. I must allow her to make me better — and likewise for her. But, when we do, we are both the benefactors. One question I always ask couples: Are you becoming closer as a couple — or are you drifting further apart? That‘s a great question to ask frequently throughout the marriage. These are obviously not the ―10 Commandments‖. They aren‘t even necessarily God‘s commandments — although I do believe they are based on the commands of God. The point is to take Biblical principles and apply them to our marriage. And, what marriage wouldn’t benefit from that?
  • 65. 59 |SERVANT LEADERSHIP Top 5 Obstacles to Having a Great Marriage One of the toughest verses in the Bible to obey is Ephesians 5:31 which says, ―For this reason a man will leave his father and mother and be united to his wife, and the two will become one flesh.” The process of blending two very different people is what causes stress to many marriages. In my work with marriages, I‘ve identified 5 of the major obstacles to making a great ONE out of two very different people. Sometimes just understanding what obstacles exist and that they are common to most marriages can helps us better learn to see them not as obstacles, but as God-given opportunities to grow a stronger ―one flesh‖. The 5 major obstacles I have seen are:
  • 66. 60 |SERVANT LEADERSHIP Lack of Biblical knowledge about marriage – There is very little premarital training in churches today or even in most homes that are raising children who will one day marry. When my boys got their driver‘s license we sent them to four Saturdays of classes. How much training do most of us get for marriage? The fact is that most of us are somewhat surprised by marriage and we don‘t really know how to make it work. We need to do a better job training people for marriage. Differences in Men and Women – Men and women are designed differently by God; not just physically, but emotionally. We look at the world differently. We process information differently. We expect different things from relationships. We have wrongly tried to equalize everything when it comes to men and women. I strongly agree we need equality when it comes to things like workplace treatment or educational opportunities, but when it comes to matters of the heart, and especially marriage, we better know that God designed a difference in men and women. Communication Styles – Because of our differences, men and women communicate differently. Men tend to communicate thinking to thinking; while women tend to communicate heart to heart. One of the reasons Cheryl and I might have conflict is because I say things I intend for her mind to hear and it‘s received with her heart. We need to remember that we communicate differently. Outside influences – Every marriage has influences beyond their immediate control, but that have profound and direct impact on the marriage. Some of those influences include: Children In-laws/other relatives Friends Pressures of life/stress Devil
  • 67. 61 |SERVANT LEADERSHIP All of these are normal influences in any marriage. Some of them are even welcome influencers in the marriage. The key is not to let ANY of them distract from the plan God has for the marriage to become one flesh. Differing Goals/Objectives – Remember every couple is made up of two unique, differently designed individuals. That means each one brings unique qualities, personalities and opinions to the relationship. Again, that‘s part of God‘s overall design to make two people one. Some of the major differences include: Outlook on life; usually one is more positive and one is more negative. Differences in family backgrounds Personality differences Introvert/Extrovert; Thinker/Feeler; Organized/Disorganized Parenting Objectives The overall goal of marriage is not to make both parties in the marriage like one of the parties. It‘s to make ONE new unit out of the two. Discovering how to blend one flesh out of two different people takes years and requires practice, patience and lots of hard work. Remembering that differences are a part of God‘s plan and can actually help us build stronger marriages. Remember also that God didn‘t promise this would be easy. In fact, the very next line after the difficult verse I shared in the opening of this post says, ―This is a profound mystery‖ (Ephesians 5:32). If you are married, praise God for the mystery He gave you today. What other obstacles have you seen to having a great marriage? http://www.ronedmondson.com/2011/08/top-5-obstacles-to-having-a-great- marriage.html
  • 68. 62 |SERVANT LEADERSHIP PRACTICAL MINISTRY SKILLS Leadership Lessons from Billy Graham Apply the principles that defined Billy's leadership to your own ministry.For well over 50 years, Billy Graham has been one of the most visible figures not just in evangelical spheres but in America and all over the world. He built the Kingdom by preaching the Word faithfully and passionately, but he built a global ministry by developing and exercising his skills in every area of leadership. This Resource contains all of the following: Forming the Team (free sample) Get the right people in the right positions and watch them flourish. Harold Myra and Marshall Shelley Dealing with Pain and Betrayal The people you trust most can hurt you most. Harold Myra and Marshall Shelley Fiscal Leadership Ministry integrity begins with financial responsibility. Harold Myra Beyond Home Field Advantage The best communicators speak to people where they are.
  • 69. 63 |SERVANT LEADERSHIP Marshall Shelley Mr. President Billy Graham's four years as president of Northwestern College shaped his ministry. Doug Trouten The Responsibility of Leadership What leaders do greatly influences so many people. Joe McKeever Leading with Love It was the defining trait of his leadership: Billy always led with love. Harold Myra and Marshall Shelley http://www.buildingchurchleaders.com/downloads/practicalministryskills/le adershipbillygraham/
  • 70. 64 |SERVANT LEADERSHIP THE LEADERSHIP SECRETS OF BILLY GRAHAM „How did a shy boy who grew up on a dairy farm in Charlotte, North Carolina, come to be chosen by TIME Magazine as one of the top leaders of the 20th century?‟ This book seeks to answer this question. Billy Graham was not only remarkably effective as a preacher, but was known also as an innovative and influential global leader of a Christian organisation. He successfully combined sound leadership with deep spirituality. The co-writers present 21 essential leadership principles which can be used as guidelines and inspiration for anyone in a leadership role, in church, education or politics. Each chapter stands alone in its subject matter, beginning with quotations from other colleagues or Christian writers and concluding with quotations that could well be used as discussion points. Each chapter contains a final section on „applying the principles‟ explored in the previous passages - valuable tools in leadership training. The Leadership Secrets of Billy Graham Co-authors: Harold Myra and Marshall Shelley Publisher: Zondervan ISBN: 10:0-310-26306-9 13: 976-0- 310-26306-7 Price: US$14.99 /UK�8.99/Can$20.99
  • 71. 65 |SERVANT LEADERSHIP The chapter headings and subheadings draw us deeper into the life and ministry of Billy Graham, with titles such as „Lasering in on the mission‟, ‘Growing through fire and ice‟,‘Learning from failure‟, „Igniting other leaders‟ and „Birthing dreams‟. Under the heading „Coming alive‟, Philip Yancey is quoted as saying in relation to other great leaders: „The giants all had one thing in common: neither victory nor success, but passion.‟ Reading the principles outlined in the book we become aware that Billy Graham‟s leadership has been paradoxical in blending extraordinary humility with fierce intensity of purpose. He was passionate. Where did his power come from? „Billy would face conflicting realities by laying them before God with extreme earnestness, spending many entire nights on his knees in prayer seeking the right course of action.‟ His ministry was brought to the world through teamwork. The book highlights how the team was formed and what kept the team together in common purpose through decades of global ministry. The underlying principle of seeking guidance in every situation came through absolute commitment to God, intense prayer and study. In the section „Learning from failure‟ a quotation from Robert F. Kennedy is used: „Only those who dare to fail miserably can achieve greatly.‟ The book highlights the situation of human vulnerability, human frailties and the truth that each player in the team has burdens to bear and challenges to confront, yet each must follow and be part of the team. The teaching principles in the book emphasise how each team member must accept personal weaknesses and how they must support each other‟s weakness, dividing the key roles so that each player can maximise his or her strength.
  • 72. 66 |SERVANT LEADERSHIP The final chapter is called „Leading with love‟. An employee of Billy‟s organisation for more than 35 years was asked the question: „What was the bottom line of Billy‟s distinctive leadership?‟ He answered: „Billy always led with love‟. The book reveals that in the most difficult of situations Billy Graham communicated a heart full of love for others. As he listened to the Holy Spirit, the fruitfulness of love flowed out continually to all who came his way. The penultimate word in the last chapter is Billy‟s: „In an age that is given over to cynicism, coldness and doubt and in an age in which the fire and warmth of God is conspicuous for its absence … my heart cry is, “Let the fire fall, O, God, let the fire of your love fall on us”.‟ Major Joyce Ebden United Kingdom http://www.salvationarmy.org/ihq/A44FA508005E6FBD802573C200578278 In His Own Words: What Has Billy Graham Said About Leadership? by BGLIBRARY on Aug 17, 2012 • 9:00 amNo Comments Throughout his ministry, Billy Graham has spoken often on the topic of leadership. Here are excerpts from one of his speeches entitled “Qualities of Leadership.” He delivered this address at a civic luncheon in Denver in 1987. He also gave similar speeches at other luncheons around the country, and the truths contained within are just as applicable today.