[Ringkasan]
1. Kepemimpinan melibatkan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan. Peran pemimpin meliputi berkomunikasi, membudayakan mutu, dan mengembangkan tim kecil.
2. Syarat pemimpin mencakup memiliki visi, kerja keras, tekun, dan sikap pelayanan. Sifat ideal pemimpin diantaranya sabar, jujur, dan adil.
3. Pemimpin perlu memiliki visi, misi, dan tu
2. KEPEMIMPINAN adalah suatu kegiatan mempengaruhi
perilaku orang banyak agar mau bekerjasama untuk
mencapai sesuatu tujuan tertentu.
PERAN PEMIMPIN
1. Berkomunikasi.
2. Membudayakan mutu.
3. Mengadakan inovasi.
4. Menampung aspirasi pelanggan.
5. Menetapkan struktur lembaga, tanggung-jawab
dan wewenang.
6. Mengoreksi kebijaksanaan.
7. Mengatasi kendala.
8. Mengembangkan tim-tim kecil.
9. Mengembangkan mekanisme pemantauan dan
evaluasi keberhasilan.
10. Mengadakan kaderisasi.
11. Memberdayakan anggota ( Empowerment)
12. Memotivasi anggota.
2
3. SYARAT-SYARAT PEMIMPIN
1. Memiliki visi.
2. Kemampuan dan kemauan kerja
keras.
3. Tekun dan tabah
4. Disiplin.
5. Memiliki sikap kepelayanan :
– Care (Kepedulian)
– Courtesy (Sopan, Berbudi)
– Concern ( Kepedulian )
– Friendliness (Sikap bersahabat)
– Helpfulness (Sedia membantu)
3
4. SIFAT-SIFAT IDEAL PEMIMPIN
H
Imtaq Sabar Jujur
Bertanggung-jawab Disiplin Berani
Terampil Cerdas Tegas
Terbuka Toleran Adil
Obyektif Sederhana Sehat
Memiliki rasa humor
4
5. PEMIMPIN PERLU
MEMILIKI WAWASAN
VISI (VISION)
* Pandangan jauh ke depan, angan-angan
* Impian, idaman, cita-cita.
• Misalnya :
Melaksanakan tugas dengan standar kinerja
tinggi.
Membersihkan unsur-unsur KKN di daerah.
Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Membangun SDM yang mampu bersaing
dan bersanding dengan bangsa lain.
Menjadi teladan bagi daerah lain.
Membangun masyarakat yang adil dan
sejahtera.
5
6. MISI (MISSION)
Terkait dengan visi.
Membedakan lembaga yang satu dari yang lain.
Pelaksanaan tugas jangka panjang.
Dapat fleksibel.
PEMIMPIN DALAM
ISLAM
۞Acuan dan Tujuan kepada Allah SWT
۞Sebagai Amanah
۞Berpegang teguh pada Syariat dan Akhlak Islam
6
7. TUJUAN (GOAL)
• Apa yang ingin dicapai dibawah kepemimpinannya.
• Tujuan yang dapat diraih sesuai dengan
kemampuan.
* Realistis sesuai sikon.
• Dapat diukur dan dinilai.
7
8. Menurut W. Edwards Deming
P E M I M P I N seharusnya :
1. Memahami dan mengutarakan pada orang-orangnya
makna sesuatu sistem : menjelaskan tujuan-tujuan sistem,
dan pentingnya kerja kelompok untuk mencapai tujuan.
2. Membantu orang-orang memandang diri mereka
sendiri sebagai komponen-komponen dalam suatu
sistem: untuk membangun kerjasamake arah optimasi usaha-
usaha untuk mencapai tujuan.
8
9. 3. Mengerti bahwa orang-orang berbeda satu
dengan lainnya : berusaha menciptakan minat,
tantangan, dan kegembiraan bagi setiap orang
dalam pekerjaan. Berusaha mengoptimasikan latar
belakang keluarga, pendidikan, pengalaman,
keterampilan, harapan, dan kemampuan setiap
orang. Bukan meranking orang-orang, melainkan
mengakui adanya perbedaan-perbedaan, dan
berusaha menempatkan setiap orang pada posisi
siap berkembang.
4. Adalah pengarah (coach) dan penasihat,
bukan hakim. Mendorong orang yang dipimpin
untuk selalu mencari perbaikan prestasi, bukan
mencari-cari kesalahan dan menghukumnya.
5. Belajar tanpa henti. Mendorong orang-orang
agar belajar. Lembagakan sistem pendidikan dan
pelatihan untuk selalu meningkatkan kemampuan
kerja orang-orang. Mendorong adanya pendidikan
berkelanjutan. 9
10. 6. Memahami sistem yang stabil. Ia mengetahui
bahwa kiner-ja setiap orang yang bisa mempelajari
sesuatu ketrampilan akan sampai pada suatu
keadaan stabil, dan pelajaran-pelajaran lebih lanjut
tidak akan meningkatkan kinerjanya. Dalam
keadaan stabil, jika orang tersebut diberi tahu
mengenai suatu kekeliruan, perhatiannya akan
terbelokkan ke arah lain.
7. Ia mempunyai tiga sumber kekuatan :
otoritas jabatan; pengetahuan; dan kepriba-
dian, daya persuasi, serta ketaktisan. Para
pemimpin sering mengembangkan dan mengguna-
kan yang kedua dan yang ketiga, tapi jarang me-
ngandalkan yang pertama. Namun demikian dia me-
ngemban kewajiban menggunakan otoritas jabatan
untuk mengubah proses -- peralatan, bahan-bahan,
metode-metode -- untuk mewujudkan peningkatan.
10
( W. Edwards Deming )
11. 8. Mempelajari/menilai hasil-hasil kinerja
dengan tujuan meningkatkan kinerjanya
sebagai pengelola orang-orang. Apakah
dirinya berhasil mengelola orang hingga orang-
orang itu mampu bekerja dengan sungguh-
sungguh dan hasil yang baik.
9. Berusaha menemukan siapa, kalau ada,
di dalam sistem yang membutuhkan
bantuan khusus. Adanya individu-individu
yang menghadapi hambatan sehingga gagal da-
lam melaksanakan tugasnya. Bantuan khusus
mungkin dalam bentuk pengaturan kerja yang
baru.
10. Menciptakan kepercayaan. Ia menciptakan
lingkungan yang mendorong kebebasan dan
inovasi. 11
( W. Edwards Deming )
12. 11.Tidak terlalu mengharapkan kesempurnaan.
Tak ada orang yang sempurna, tetapi semua harus
bisa menyadari kekurangannya dan mau berusaha
memperbaiki diri.
12. Mendengarkan dan belajar tanpa menjatuh-
kan palu hakim pada orang yang ia dengar-
kan. Belajar mendengarkan bawahan untuk diana-
lisa dan dikoreksi, tanpa marah-marah dan menghu-
kumnya.
13. Melakukan percakapan informal, spontan,
santai dengan setiap orang setidak-tidaknya
sekali setahun, bukan untuk menghakimi,
melainkan hanya untuk mendengarkannya.
Tujuannya adalah untuk mengembangkan pema-
haman mengenai orang-orangnya, tujuan-tujuan
mereka, harapan-harapan serta kekhawatiran-
kekhawatiran mereka.
12
13. 14. Ia memahami keuntungan-keuntungan
kerja sama dan kerugian-kerugian dari
persaingan antara orang-orang dan
antara kelompok-kelompok. Dorong orang-
orang untuk berkerjasama, saling bantu dan
tolong-menolong, serta hindari adanya
persaingan yang tak perlu.
13
( W. Edwards Deming, )
14. KEPEMIMPINAN YANG BAIK
Pemimpin yang baik memiliki lima kebiasaan
dan sepuluh tekad.
KEBIASAAN TEKAD
1. Menantang adanya Proses 1. Mencari kesempatan
2. Mencoba dan Ambil Risiko.
2. Berbagi visi dengan orang 3. Berfikir Jauh kedepan
lain 4. Mengajak orang lain
3. Memberdayakan orang lain 5. Lakukan Kerjasama
untuk bertindak 6. Memperkuat orang lain
4. Membuat Model 7. Memberi contoh
8. Meraih kemenangan kecil
5. Memberi semangat 9. Mengakui Sumbangan
Anggota / Orang lain 10. Rayakan Keberhasilan
14
15. BERFIKIR PIMPINAN TENTANG MUTU
PIMPINAN KONVENSIONAL PIMPINAN MUTU
Perbaikan Mutu perlu uang dan waktu. Perbaikan Mutu menghemat waktu dan uang.
Pekerjaan adalah rangkaian peristiwa. Pekerjaan adalah sistem terpadu dari
beberapa proses.
Kuantitas sama pentingnya dgn Tanpa kualitas, kuantitas tiada arti.
kualitas.
Mutu berarti mencapai tujuan yang Mutu berarti Perbaikan yang berkelanjutan.
ditentukan sebelumnya .
95% betul adalah cukup bagus. Hanya 100% usaha terbaik yang cukup.
Mutu adalah hasil dari pemeriksaan Mutu menyatu dengan cara kerja dari awal.
yg baik.
Untuk mendapatkan mutu kita perlu Mutu dapat dicapai melalui pelatihan yang
karyawan yang lebih baik. lebih baik bagi karyawan kita plus kepemim-
pinan yang bermutu.
15
Mgs/MMT/96
16. PEMIMPIN, BUKAN MANAJER
!!
MANAJER PEMIMPIN
1. Tunduk pada konteks. 1. Menguasai konteks.
2. Mengurus / Mengelola 2. Memperbarui organisasi.
organisasi.
3. Salinan / Turunan. 3. Asli.
4. Memelihara organisasi. 4. Mengembangkan
organisasi.
5. Fokus pada sistem
dan struktur. 5. Fokus pada orang.
6. Menyandarkan diri 6. Didasari oleh rasa
pada struktur. percaya diri.
16
17. PERBEDAAN ANTARA
PEMIMPIN DAN KEPALA
PEMIMPIN KEPALA
* Dipilih * Ditunjuk, diangkat
* Kepercayaan kelompok * Kekuasaan atasan
* Pencetus ide, koordinator * Penguasa
* Tanggung-jawab terhadap * Tanggung-jawab terhadap
atasan dan kelompok. atasan.
* Berasal dari kelompok * Bisa bukan berasal dari
kelompok
* Punya kelebihan * Belum tentu punya kele-
bihan
17
18. PEMBERDAYAAN
KEPADA BAWAHAN
Beri tugas yang jelas tujuannya.
Beri kebebasan mencari cara kerjanya.
Beri fleksibilitas kerja yang diperlukan.
Beri pendidikan & pelatihan yang diperlukan.
Sediakan fasilitas yang memang diperlukan.
Akui dan hargai segala usahanya.
Ciptakan suasana kerja yang mendukung.
18
19. PERBEDAAN : KEPEMIMPINAN DAN
KEMANAJERAN
KEPEMIMPINAN KEMANAJERAN
+ Fokus pada kelompok. o Fokus pada individu.
+ Melimpahkan wewenang untuk o Mengendalikan proses ambil
keputusan. keputusan.
+ Merangsang kreativitas. o Memaksakan ide lama.
+ Memberi semangat/motivasi, o Mempertahankan kebiasaan
inisiatif dan inovasi. lama.
+ Memikirkan program penyertaan o Usulan program sendiri.
bersama.
+ Proaktif (Pencegahan masalah) o Reaktif.
+ Memperhatikan SDM. o Memperhatikan bisnis.
+ Bicara tentang persaingan ketat. o Sedikit tentang persaingan.
+ Membina karakter, budaya, dan o Tidak penting, bukan tugas-
iklim organisasi. nya.
+ Kepemimpinan tersebar. o Kepemimpinan terpusat.
19
20. GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER DEMOKRATIK
DAERAH KEKUASAAN PIMPINAN
WILAYAH INTERAKSI ANTARA
PIMPINAN DAN BAWAHAN
DAERAH “KEBEBASAN” BAWAHAN
1 2 3 4
MEMERINTAH MEMBIMBING MEMPERMUDAH MENDELEGASIKAN
GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN
20