SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Policy brief
KONSUMSI ROKOK
DI KALANGAN KELUARGA MISKIN
KASUS PADA KELUARGA PENERIMA MANFAAT
PROGRAM KELUARGA HARAPAN1
Oleh :
Badrun. Susantyo
onsumsi rokok di kalangan
penerima manfaat Program
Keluarga Harapan (PKH)
tergolong tinggi. Ironisnya, konsumsi rokok
itu telah menggeser konsumsi keluarga
lainnya, khususnya untuk pangan,
pendidikan, pakaian, dan kesehatan.
ermasalahan lain yang perlu diperhitungkan
adalah dampak langsung merokok, yang
dapat merugikan kesehatan perokok dan
orang-orang di sekitarnya. Hal demikian
bisa menurunkan produktivitas bahkan
menyebabkan kematian prematur pencari
nafkah. Semua itu akan menambah beban
berat bagi masyarakat miskin dengan kepala
keluarga perokok.
Hasil penelitian Nainggolan, Susantyo,
Suyanto dan Sitepu (2016), menyebutkan
sebanyak 46,67 persen responden
menyatakan bahwa beberapa di antara
anggota keluarga mereka (suami, anak
bahkan istri) adalah perokok. Penelitian ini
dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan
(Sumatera Barat), Kupang (Nusa Tenggara
Timur) dan Kota Gorontalo, dengan
melibatkan 180 responden. Penelitian
dilakukan dengan metode kombinasi,
1
Diambil dari hasil penelitian tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan melalui Program Keluarga
Harapan. Peneliti: Togiaratua Nainggolan, Badrun Susantyo, Suyanto dan Hemat Sitepu.
kuantitatif yang ditopang dengan metode
kualitatif, melalui wawancara mendalam.
Konsumsi rokok di kalangan keluarga
miskin ini tentunya akan berpengaruh pada
pola pengeluaran rumah tangganya. Dari
temuan penelitian tersebut diperoleh data
lain yang lebih mencengangkan. Ternyata,
dari 46,67 persen responden perokok,
sebanyak 6,67 persen adalah para istri,
penerima manfaat PKH. Hal demikian
menjadi tanda tanya besar terkait prasyarat
perubahan perilaku penerima manfaat
dalam penyelenggaraan PKH, khususnya
perubahan perilaku untuk mengurangi atau
bahkan menghentikan konsumsi rokok.
Informasi lain dari hasil penelitian
Nainggolan, Susantyo, Suyanto dan Sitepu
(2016) tersebut adalah bahwa alokasi
pengeluaran tambahan untuk rokok oleh
keluarga miskin peserta PKH cukup
bervariasi. Pengeluaran untuk konsumsi
rokok berkisar antara Rp300 ribu sampai
dengan Rp500 ribu per bulan, atau
K
6,67 % perokok adalah
para istri merokok
setidaknya menghabiskan satu bungkus
rokok sehari. Sementara itu, pengeluaran
rumah tangga per bulannya mencapai Rp1
juta sampai Rp1,5 juta. Dari sini terlihat
bahwa proporsi pengeluaran untuk
konsumsi rokok terhadap pengeluaran
rumah tangga secara keseluruhan relatif
besar.
PERMASALAHAN
Pedoman operasional PKH
menjelaskan bahwa program ini merupakan
salah satu strategi penanggulangan
kemiskinan yang dirancang untuk
membantu keluarga sangat miskin pada sisi
beban pengeluaran. Khususnya, terkait
upaya peningkatan sumber daya manusia
jangka pendek, dan memperbaiki pola pikir
serta perilaku yang dapat memutus rantai
kemiskinan. Hal demikian memiliki tiga
aspek penting, yaitu (1) PKH sebagai strategi
penanggulangan kemiskinan; (2)
peningkatan sumber daya manusia, dan (3)
perbaikan pola pikir dan perilaku. Dengan
temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
kondisi peserta yang 46,67 persen
menyatakan merokok menjadi kontra
produktif dengan tujuan program.
Kemenkes RI (2016) lebih lanjut
menjelaskan bahwa kebiasaan merokok
merupakan salah satu faktor risiko
munculnya penyakit tidak menular, seperti
jantung, stroke, diabetes, ginjal, hingga
kanker. Sejumlah penyakit tersebut ternyata
menempati urutan teratas daftar penyakit
yang banyak dibiayai dari dana yang
dikelola Badan Jaminan Kesejahteraan Sosial
(BPJS) Kesehatan. Data klaim Indonesian-Case
Based Groups (INA-CBGs) sampai dengan
pembayaran bulan Januari 2016, penyakit
jantung paling banyak membutuhkan biaya
pengobatan, sebesar Rp6,9 triliun, disusul
penyakit kanker Rp1,8 triliun, stroke Rp1,5
triliun, ginjal Rp1,5 triliun, dan diabetes
Rp1,2 triliun. Porsi anggaran untuk biaya
pengobatan ini, khususnya diperuntukkan
bagi penanganan penyakit pasien yang
terdaftar dalam Penerima Bantuan Iuran
(PBI) melalui Kartu Indonesia Sehat, atau
program sejenisnya.
Secara jelas Menteri Kesehatan RI
(2014) menegaskan bahwa, jika perilaku
merokok tidak dihentikan, maka Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bisa
bangkrut. "Banyak dana yang harus
dikeluarkan untuk pengobatan pasien yang
terserang penyakit akibat merokok. Ini bisa
membangkrutkan BPJS.” Berdasarkan
gambaran tersebut, jika perubahan perilaku
menjadi bagian dari tujuan PKH, maka
penambahan prasyarat “tidak merokok”
harus menjadi bagian desain Program
Keluarga Harapan (PKH).
Berdasarkan temuan dalam penelitian
ini juga diperoleh informasi bahwa sebagai
keluarga penerima manfaat PKH, responden
mengakui dengan terus terang manfaat
PKH. Mayoritas responden (83,3 persen)
menyatakan bahwa kesejahteraannya
meningkat setelah mengikuti PKH sejak
tahun 2007, dibandingkan kondisi
sebelumnya. Sementara itu, 10 persen
responden mengeluhkan tidak ada
perubahan kesejahteraan. Bahkan, sebanyak
6,7 persen responden mengungkapkan
bahwa kondisi kesejahteraan mereka
semakin menurun.
46,67 % peserta PKH,
merokok
Hasil penelusuran pada dua kelompok
terakhir yang menyatakan kesejahteraannya
tidak meningkat, atau bahkan menurun ini,
karena ada perokok di antara anggota
keluarga mereka. Sebagaimana informasi
dari tetangga dan pengurus RT setempat
“...itu suami-suami dalam empat keluarga
itu perokok berat pak. Bahkan satu sudah
sakit paru-paru berat”.
Karena itu, perilaku dan konsumsi
merokok di kalangan warga miskin peserta
PKH ini perlu mendapatkan perhatian
serius. Salah satunya adalah
mempertimbangkan kebijakan yang
menyentuh langsung perilaku merokok bagi
para peserta program. Jika hal demikian
tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin
perilaku kontra produktif ini akan merembet
kepada peserta PKH yang lain.
REKOMENDASI
a. Pastikan sasaran intervensi paralel
dengan unit sasaran program.
Semestinya, unit sasaran intervensi PKH
adalah keluarga sangat miskin secara
utuh, tidak terbatas pada ibu dan anak.
Temuan di lapangan menunjukkan
banyaknya kaum suami yang tidak
memahami dengan baik substansi PKH.
Oleh karenanya, program ini juga perlu
aktif melibatkan para suami peserta
PKH.
b. Menjadikan perubahan perilaku
produktif sebagai bagian prasyarat
peserta PKH. Misalnya, peserta PKH
tidak diperbolehkan merokok.
PUSTAKA RUJUKAN
Kemenkes RI. (2016). Penyakit Terkait Rokok
Paling Banyak Sedot Dana BPJS . dalam
http:// health. kompas. com/read
/2016/07/30/ 080000723/Penyakit.
Terkait. Rokok. Paling. Banyak.Sedot.
Dana.BPJS (akses 15 Agustus 2016)
Menkes RI. (2014). Perokok Bisa Bikin
Bangkrut BPJS (Senin, 18 Agustus 2014
/ 16:41 WIB http:// nasional.
kontan.co.id /news/ menkes-perokok
-bisa-bikin-bangkrut-bpjs, (akses 15
Agustus 2016).
Nainggolan, T. Susantyo, B., Suyanto &
Sitepu, H. (2017). Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan melalui
Program Keluarga Harapan. Pusat
Penelitian dan Pengembangan
Kesejahteraan Sosial.
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL, KEMENTERIAN SOSIAL RI

More Related Content

Similar to Konsumsi rokok peserta pkh

16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuansakuramochi
 
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019AntiNarkoba.com
 
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdfaisyahfathanhaikalai
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokokujang khairiry
 
PHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxPHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxFfiqieza
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanTerminal Purba
 
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...Dian631634
 
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxPOPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxNiyaCimut
 
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaintervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaSave Joe
 
Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013ppidkemenkes
 
RELASI KEYAKINAN BERAGAMA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI KELUAR...
RELASI KEYAKINAN BERAGAMA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI KELUAR...RELASI KEYAKINAN BERAGAMA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI KELUAR...
RELASI KEYAKINAN BERAGAMA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI KELUAR...Arafah Pramasto, S.Pd.
 
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A TM E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A TBebaskita Ginting
 
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdfWahyuPriambodo9
 
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokokJurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokoknrukmana rukmana
 
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di IndonesiaData Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesiamayangsorayabeliana
 
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaMakalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaTiyaPurnanita
 
Makalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMakalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMelaFitriyani1
 

Similar to Konsumsi rokok peserta pkh (20)

16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
16_Kendali Jumlah Perokok Untuk Melindungi Kesehatan Perempuan
 
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
Riset Kesehatan Dampak Penyalahgunaan Narkoba 2019
 
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
36-Article Text-70-1-10-20190930(1).pdf
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok7.kajian.sosial.merokok
7.kajian.sosial.merokok
 
PHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptxPHBS RUMAH TANGGA.pptx
PHBS RUMAH TANGGA.pptx
 
Contoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatanContoh makalah-keperawatan
Contoh makalah-keperawatan
 
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
22870-ID-peranan-program-pkpr-pelayanan-kesehatan-peduli-remaja-terhadap-kese...
 
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docxPOPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
POPOSAL SUNNAH REVISI (AutoRecovered) (2)-1.docx
 
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaintervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remaja
 
Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013Info Kita Juni 2013
Info Kita Juni 2013
 
RELASI KEYAKINAN BERAGAMA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI KELUAR...
RELASI KEYAKINAN BERAGAMA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI KELUAR...RELASI KEYAKINAN BERAGAMA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI KELUAR...
RELASI KEYAKINAN BERAGAMA DALAM PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGI KELUAR...
 
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A TM E N G U B A H  C A R A  P A N D A N G  M A S Y A R A K A T
M E N G U B A H C A R A P A N D A N G M A S Y A R A K A T
 
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
140-Article Text-4896-1-10-20220923.pdf
 
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokokJurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan  perilaku merokok
Jurnal hubungan antara paparan iklan rokok dengan perilaku merokok
 
Rokok sik
Rokok sikRokok sik
Rokok sik
 
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di IndonesiaData Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
Data Perilaku Merokok Berdasarkan Umur Mulai Merokok Di Indonesia
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usiaMakalah Perilaku merokok berdasarkan usia
Makalah Perilaku merokok berdasarkan usia
 
Makalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data KesehatanMakalah Penyajian Data Kesehatan
Makalah Penyajian Data Kesehatan
 

More from Be Susantyo

Partisipasi masy dlm pemb di pedesaan
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaanPartisipasi masy dlm pemb di pedesaan
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaanBe Susantyo
 
Memahami perilaku-agresif-sebuah-tinjaua
Memahami perilaku-agresif-sebuah-tinjauaMemahami perilaku-agresif-sebuah-tinjaua
Memahami perilaku-agresif-sebuah-tinjauaBe Susantyo
 
Prevalensi kekerasan anak
Prevalensi kekerasan anakPrevalensi kekerasan anak
Prevalensi kekerasan anakBe Susantyo
 
A Social Norms Manual for Viet Nam, Indonesia and the Philippines
A Social Norms Manual for Viet Nam, Indonesia and the PhilippinesA Social Norms Manual for Viet Nam, Indonesia and the Philippines
A Social Norms Manual for Viet Nam, Indonesia and the PhilippinesBe Susantyo
 
Tantangan kesetaraan gender dalam pkh
Tantangan kesetaraan gender dalam pkhTantangan kesetaraan gender dalam pkh
Tantangan kesetaraan gender dalam pkhBe Susantyo
 
Policy brief pkh
Policy brief pkhPolicy brief pkh
Policy brief pkhBe Susantyo
 
Policy brief genk motor
Policy brief genk motorPolicy brief genk motor
Policy brief genk motorBe Susantyo
 
Policy brief abh
Policy brief abhPolicy brief abh
Policy brief abhBe Susantyo
 
Expose badiklit lkp
Expose badiklit lkpExpose badiklit lkp
Expose badiklit lkpBe Susantyo
 
Model pembelajaran komunitas
Model pembelajaran komunitasModel pembelajaran komunitas
Model pembelajaran komunitasBe Susantyo
 
Memperkasakan orang asli
Memperkasakan orang asliMemperkasakan orang asli
Memperkasakan orang asliBe Susantyo
 
Konsepsia des 2016
Konsepsia des 2016Konsepsia des 2016
Konsepsia des 2016Be Susantyo
 
Konsepsia agust 2016
Konsepsia agust 2016Konsepsia agust 2016
Konsepsia agust 2016Be Susantyo
 
Informa april 2017
Informa april 2017Informa april 2017
Informa april 2017Be Susantyo
 
optimalisasi peran dan fungsi pendamping sosial studi di empat kota di indonesia
optimalisasi peran dan fungsi pendamping sosial studi di empat kota di indonesiaoptimalisasi peran dan fungsi pendamping sosial studi di empat kota di indonesia
optimalisasi peran dan fungsi pendamping sosial studi di empat kota di indonesiaBe Susantyo
 
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 20181 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018Be Susantyo
 

More from Be Susantyo (18)

Buku cd 2007
Buku cd 2007Buku cd 2007
Buku cd 2007
 
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaan
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaanPartisipasi masy dlm pemb di pedesaan
Partisipasi masy dlm pemb di pedesaan
 
Memahami perilaku-agresif-sebuah-tinjaua
Memahami perilaku-agresif-sebuah-tinjauaMemahami perilaku-agresif-sebuah-tinjaua
Memahami perilaku-agresif-sebuah-tinjaua
 
Prevalensi kekerasan anak
Prevalensi kekerasan anakPrevalensi kekerasan anak
Prevalensi kekerasan anak
 
A Social Norms Manual for Viet Nam, Indonesia and the Philippines
A Social Norms Manual for Viet Nam, Indonesia and the PhilippinesA Social Norms Manual for Viet Nam, Indonesia and the Philippines
A Social Norms Manual for Viet Nam, Indonesia and the Philippines
 
Tantangan kesetaraan gender dalam pkh
Tantangan kesetaraan gender dalam pkhTantangan kesetaraan gender dalam pkh
Tantangan kesetaraan gender dalam pkh
 
Policy brief pkh
Policy brief pkhPolicy brief pkh
Policy brief pkh
 
Policy brief genk motor
Policy brief genk motorPolicy brief genk motor
Policy brief genk motor
 
Policy brief abh
Policy brief abhPolicy brief abh
Policy brief abh
 
Expose badiklit lkp
Expose badiklit lkpExpose badiklit lkp
Expose badiklit lkp
 
Model pembelajaran komunitas
Model pembelajaran komunitasModel pembelajaran komunitas
Model pembelajaran komunitas
 
Memperkasakan orang asli
Memperkasakan orang asliMemperkasakan orang asli
Memperkasakan orang asli
 
Konsepsia des 2016
Konsepsia des 2016Konsepsia des 2016
Konsepsia des 2016
 
Konsepsia agust 2016
Konsepsia agust 2016Konsepsia agust 2016
Konsepsia agust 2016
 
Informa april 2017
Informa april 2017Informa april 2017
Informa april 2017
 
optimalisasi peran dan fungsi pendamping sosial studi di empat kota di indonesia
optimalisasi peran dan fungsi pendamping sosial studi di empat kota di indonesiaoptimalisasi peran dan fungsi pendamping sosial studi di empat kota di indonesia
optimalisasi peran dan fungsi pendamping sosial studi di empat kota di indonesia
 
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 20181 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
1 integrasi penanggulangan kemiskinan jurnal quantum vol xiv no 26 jul-des 2018
 
171 435-1-pb
171 435-1-pb171 435-1-pb
171 435-1-pb
 

Recently uploaded

Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 

Konsumsi rokok peserta pkh

  • 1. Policy brief KONSUMSI ROKOK DI KALANGAN KELUARGA MISKIN KASUS PADA KELUARGA PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN1 Oleh : Badrun. Susantyo onsumsi rokok di kalangan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) tergolong tinggi. Ironisnya, konsumsi rokok itu telah menggeser konsumsi keluarga lainnya, khususnya untuk pangan, pendidikan, pakaian, dan kesehatan. ermasalahan lain yang perlu diperhitungkan adalah dampak langsung merokok, yang dapat merugikan kesehatan perokok dan orang-orang di sekitarnya. Hal demikian bisa menurunkan produktivitas bahkan menyebabkan kematian prematur pencari nafkah. Semua itu akan menambah beban berat bagi masyarakat miskin dengan kepala keluarga perokok. Hasil penelitian Nainggolan, Susantyo, Suyanto dan Sitepu (2016), menyebutkan sebanyak 46,67 persen responden menyatakan bahwa beberapa di antara anggota keluarga mereka (suami, anak bahkan istri) adalah perokok. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan (Sumatera Barat), Kupang (Nusa Tenggara Timur) dan Kota Gorontalo, dengan melibatkan 180 responden. Penelitian dilakukan dengan metode kombinasi, 1 Diambil dari hasil penelitian tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan. Peneliti: Togiaratua Nainggolan, Badrun Susantyo, Suyanto dan Hemat Sitepu. kuantitatif yang ditopang dengan metode kualitatif, melalui wawancara mendalam. Konsumsi rokok di kalangan keluarga miskin ini tentunya akan berpengaruh pada pola pengeluaran rumah tangganya. Dari temuan penelitian tersebut diperoleh data lain yang lebih mencengangkan. Ternyata, dari 46,67 persen responden perokok, sebanyak 6,67 persen adalah para istri, penerima manfaat PKH. Hal demikian menjadi tanda tanya besar terkait prasyarat perubahan perilaku penerima manfaat dalam penyelenggaraan PKH, khususnya perubahan perilaku untuk mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi rokok. Informasi lain dari hasil penelitian Nainggolan, Susantyo, Suyanto dan Sitepu (2016) tersebut adalah bahwa alokasi pengeluaran tambahan untuk rokok oleh keluarga miskin peserta PKH cukup bervariasi. Pengeluaran untuk konsumsi rokok berkisar antara Rp300 ribu sampai dengan Rp500 ribu per bulan, atau K 6,67 % perokok adalah para istri merokok
  • 2. setidaknya menghabiskan satu bungkus rokok sehari. Sementara itu, pengeluaran rumah tangga per bulannya mencapai Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Dari sini terlihat bahwa proporsi pengeluaran untuk konsumsi rokok terhadap pengeluaran rumah tangga secara keseluruhan relatif besar. PERMASALAHAN Pedoman operasional PKH menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu strategi penanggulangan kemiskinan yang dirancang untuk membantu keluarga sangat miskin pada sisi beban pengeluaran. Khususnya, terkait upaya peningkatan sumber daya manusia jangka pendek, dan memperbaiki pola pikir serta perilaku yang dapat memutus rantai kemiskinan. Hal demikian memiliki tiga aspek penting, yaitu (1) PKH sebagai strategi penanggulangan kemiskinan; (2) peningkatan sumber daya manusia, dan (3) perbaikan pola pikir dan perilaku. Dengan temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi peserta yang 46,67 persen menyatakan merokok menjadi kontra produktif dengan tujuan program. Kemenkes RI (2016) lebih lanjut menjelaskan bahwa kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko munculnya penyakit tidak menular, seperti jantung, stroke, diabetes, ginjal, hingga kanker. Sejumlah penyakit tersebut ternyata menempati urutan teratas daftar penyakit yang banyak dibiayai dari dana yang dikelola Badan Jaminan Kesejahteraan Sosial (BPJS) Kesehatan. Data klaim Indonesian-Case Based Groups (INA-CBGs) sampai dengan pembayaran bulan Januari 2016, penyakit jantung paling banyak membutuhkan biaya pengobatan, sebesar Rp6,9 triliun, disusul penyakit kanker Rp1,8 triliun, stroke Rp1,5 triliun, ginjal Rp1,5 triliun, dan diabetes Rp1,2 triliun. Porsi anggaran untuk biaya pengobatan ini, khususnya diperuntukkan bagi penanganan penyakit pasien yang terdaftar dalam Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Kartu Indonesia Sehat, atau program sejenisnya. Secara jelas Menteri Kesehatan RI (2014) menegaskan bahwa, jika perilaku merokok tidak dihentikan, maka Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bisa bangkrut. "Banyak dana yang harus dikeluarkan untuk pengobatan pasien yang terserang penyakit akibat merokok. Ini bisa membangkrutkan BPJS.” Berdasarkan gambaran tersebut, jika perubahan perilaku menjadi bagian dari tujuan PKH, maka penambahan prasyarat “tidak merokok” harus menjadi bagian desain Program Keluarga Harapan (PKH). Berdasarkan temuan dalam penelitian ini juga diperoleh informasi bahwa sebagai keluarga penerima manfaat PKH, responden mengakui dengan terus terang manfaat PKH. Mayoritas responden (83,3 persen) menyatakan bahwa kesejahteraannya meningkat setelah mengikuti PKH sejak tahun 2007, dibandingkan kondisi sebelumnya. Sementara itu, 10 persen responden mengeluhkan tidak ada perubahan kesejahteraan. Bahkan, sebanyak 6,7 persen responden mengungkapkan bahwa kondisi kesejahteraan mereka semakin menurun. 46,67 % peserta PKH, merokok
  • 3. Hasil penelusuran pada dua kelompok terakhir yang menyatakan kesejahteraannya tidak meningkat, atau bahkan menurun ini, karena ada perokok di antara anggota keluarga mereka. Sebagaimana informasi dari tetangga dan pengurus RT setempat “...itu suami-suami dalam empat keluarga itu perokok berat pak. Bahkan satu sudah sakit paru-paru berat”. Karena itu, perilaku dan konsumsi merokok di kalangan warga miskin peserta PKH ini perlu mendapatkan perhatian serius. Salah satunya adalah mempertimbangkan kebijakan yang menyentuh langsung perilaku merokok bagi para peserta program. Jika hal demikian tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin perilaku kontra produktif ini akan merembet kepada peserta PKH yang lain. REKOMENDASI a. Pastikan sasaran intervensi paralel dengan unit sasaran program. Semestinya, unit sasaran intervensi PKH adalah keluarga sangat miskin secara utuh, tidak terbatas pada ibu dan anak. Temuan di lapangan menunjukkan banyaknya kaum suami yang tidak memahami dengan baik substansi PKH. Oleh karenanya, program ini juga perlu aktif melibatkan para suami peserta PKH. b. Menjadikan perubahan perilaku produktif sebagai bagian prasyarat peserta PKH. Misalnya, peserta PKH tidak diperbolehkan merokok. PUSTAKA RUJUKAN Kemenkes RI. (2016). Penyakit Terkait Rokok Paling Banyak Sedot Dana BPJS . dalam http:// health. kompas. com/read /2016/07/30/ 080000723/Penyakit. Terkait. Rokok. Paling. Banyak.Sedot. Dana.BPJS (akses 15 Agustus 2016) Menkes RI. (2014). Perokok Bisa Bikin Bangkrut BPJS (Senin, 18 Agustus 2014 / 16:41 WIB http:// nasional. kontan.co.id /news/ menkes-perokok -bisa-bikin-bangkrut-bpjs, (akses 15 Agustus 2016). Nainggolan, T. Susantyo, B., Suyanto & Sitepu, H. (2017). Percepatan Penanggulangan Kemiskinan melalui Program Keluarga Harapan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, KEMENTERIAN SOSIAL RI