Dokumen ini membahas latar belakang masalah hipertensi yang merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular. Tujuan dokumen ini adalah melakukan evaluasi terhadap intervensi berupa penyuluhan dan kaderisasi mengenai hipertensi yang dilaksanakan di Desa Damit Hulu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Intervensi ini diharapkan memberikan manfaat bagi mahasiswa, dinas kesehatan, universitas, dan masyarakat.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius di seluruh
dunia. Disamping karena prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat
dari tahun ke tahun, hipertensi juga merupakan penyebab utama
timbulnya penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung, gagal
jantung, dan stroke. Hipertensi sering diabaikan karena tidak
menunjukkan gejala yang dapat dilihat dari luar sehingga sering disebut
sebagai silent killer, tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada
organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal. (1, 2). Faktor risiko
hipertensi adalah umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik (faktor
risiko yang tidak dapat diubah/dikontrol), kebiasaan merokok, konsumsi
garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan jelantah, kebiasaan konsumsi
minum-minuman beralkohol, obesitas, kurang aktivitas fisik, stres,
penggunaan estrogen (3,4). Hipertensi dapat dikendalikan apabila
ditangani dengan baik sejak dini. Namun banyak penderita hipertensi
yang baru menyadari menderita hipertensi ketika telah terjadi komplikasi
hipertensi (5).
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi
pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 di Indonesia adalah
2. 2
sebesar 31,7%. Menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi adalah di
Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat (20,1%).
Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan
sebesar 5,9% (dari 31,7% menjadi 25,8%). Penurunan ini bisa terjadi
berbagai macam faktor, seperti alat pengukur tensi yang berbeda,
masyarakat yang sudah mulai sadar akan bahaya penyakit hipertensi (3).
Data dari Dinas Kesehatan provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2013
menyatakan bahwa telah terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan pada
tahun 2012 terdapat prevalensi hipertensi pada penduduk usia 18 tahun
keatas berdasarkan hasil pengukuran darah adalah sebanyak 39,6%. Kasus
hipertensi lebih banyak terdeteksi dengan pengukuran dan minum obat
dibandingkan yang terdeteksi oleh tenaga kesehatan. Prevalensi penyakit
hipertensi maupun stroke meningkat sesuai peningkatan umur,
cenderung lebih tinggi pada wanita (6).
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan setelah melakukan
kegiatan Praktek Belajar Lapangan I (PBL) didapatkan bahwa, ditemukan
permasalahan yang terdapat di Desa Damit Hulu adalah masalah
hipertensi. Hipertensi yang terjadi di Desa Damit Hulu tersebut
diperkirakan karena tidak adanya pengetahuan masyarakat tentang
bagaimana cara mendeteksi hipertensi sehingga mereka masih belum
mengetahui penyakit hipertensi yang terdapat pada diri mereka ataupun
menyadari bahaya penyakit hipertensi.
3. 3
Diketahui sebanyak 10,5% dari banyaknya sampel yang telah
diwawancarai menderita hipertensi. Persentase tersebut diputuskan oleh
warga pada saat MMD (Musyawarah Mufakat Desa) untuk dijadikan
permasalahan hipertensi sebagai masalah utama yang juga disadari oleh
penduduk setempat untuk segera mendapatkan pemecahan masalah.
Berdasarkan permasalahan di atas, masyarakat Desa Damit Hulu
Kecamatan Batu Ampar sepakat untuk melaksanakan program intervensi
secara non fisik berupa kaderisasi dan penyuluhan ke masyarakat
mengenai bahayanya penyakit hipertensi serta bagaimana cara mencegah
penyakit hipertensi. Intervensi yang akan kami laksanakan ini
berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa
pemberian penyuluhan atau sosialisasi kepada masyarakat terbukti efisien
dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar masyarakat
sadar dan memahami bahaya dan cara mencegah hipertensi (7).
Intervensi yang kami lakukan adalah penyuluhan dengan metode
ceramah. Metode ceramah, selain sederhana juga efektif dalam upaya
penyampaian informasi secara cepat kepada kelompok sasaran yang
cukup besar. Keberhasilan upaya pendidikan kesehatan dengan metode
ceramah dipengaruhi oleh kemampuan penceramah memahami
karakteristik dan struktur sosial masyarakat (7). Selain itu, salah satu
ujung tombak untuk melakukan upaya penyebaran informasi adalah
melalui kader kesehatan karena mereka berasal dari masyarakat itu
4. 4
sendiri, sehingga mampu menyebarkan informasi kepada masyarakat
dengan baik. Kaderisasi juga mempunyai peran dalam menggerakkan
masyarakat. Berawal dari informasi yang sudah ia dapatkan dari
fasilitator, kemudian informasi tersebut akan disampaikan dengan jelas
dan mudah kepada masyarakat, sehingga masyarakat akan tergerak dan
sadar untuk melakukan pemeriksaan dini terhadap hipertensi di
pelayanan kesehatan terdekat (8).
Berdasarkan uraian tersebut maka kami mahasiswa program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat melakukan evaluasi terhadap intervensi non-fisik berupa
penyuluhan dan kaderisasi di Desa Damit Hulu.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Melakukan kegiatan intervensi terhadap masyarakat berupa
penyuluhan mengenai hipertensi dan melakukan kaderisasi di Desa
Damit Hulu.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kesehatan, terutama dalam mengatur pola makan.
5. 5
b. Melakukan evaluasi terhadap peningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai hipertensi.
c. Membentuk kaderisasi anti hipertensi untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pencegahan hipertensi dengan deteksi dini.
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Manfaat bagi mahasiswa adalah mahasiswa dapat meningkatkan
kemampuan untuk berpikir dan bekerja sama serta mendewasakan
kemampuan berpikir dan daya penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan kesehatan masyarakat, intervensi dan
evaluasi intervensi.
2. Bagi Dinas Kesehatan/Puskesmas
Manfaat bagi Dinas Kesehatan/Puskesmas adalah memperoleh
bantuan pemikiran dan tenaga, serta ilmu dalam pemecahan masalah
kesehatan masyarakat yang tertuang dalam kegiatan beserta evaluasi
intervensi terhadap masalah kesehatan masyarakat Di Desa Damit Hulu.
3. Bagi PSKM – FK UNLAM
Manfaat bagi PSKM – FK UNLAM adalah memperoleh hasil
kegiatan PBL yang dapat ditindaklanjuti ke dalam bentuk pengembangan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta memperluas dan
mempererat kemitraan dengan instansi tempat PBL dilaksanakan.
6. 6
4. Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat dalam bentuk pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan program intervensi yang dijalankan di Desa Damit Hulu.