2. NAMA : MARIA ESFERA DYAH UNTARI
NIM : 14/365253/TK/42063
HARI : KAMIS
TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2015
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
JURUSAN TE - TI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
A. PENDAHULUAN
A. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui cara mengukur komponen elektronis dengan benar
2. Memahami fungsi komponen-komponen elektronis
3. Mengetahui besaran-besaran dan harga dari komponen-komponen elektronis
B. Landasan Teori
• Resistor
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat
menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. Sesuai
dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Berikut
adalah lambang resistor:
• Kapasitor
Kapasitor adalah
komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor
terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Kapasitor
merupakan alat untuk menyimpan muatan listrik.
• Dioda
3. Definisi dioda adalah piranti elektronika yang terbuat dari sambungan semikonduktor tipe p
dan tipe n. dioda mempunyai dua kutub yaitu kutub positif (anoda) dan kutub negative
(katoda). Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Dengan struktur
demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
P N
Anoda Katoda
• LDR ( Light Dependent Resistor )
LDR (Light Dependent Resistor) yaitu jenis resistor yang berubah hambatannya karena
pengaruh cahaya. Bila terkena cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan bila
terkena cahaya terang nilainya menjadi semakin kecil.
• NTC ( Negative
Temperature Co-
efficient )
NTC memiliki
karakteristik kebalikan
PTC, tahanan NTC
akan turun jika temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai
sensor? Dari nilai tahanannya. Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang
mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus
ini akan berubah2 sesuai perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai
identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC dan NTC sendiri adalah Kelvin (K).
• PTC ( Possitive
Temperature Co-
efficient )
PTC biasanya digunakan
untuk sensor
4. temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar
tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan
naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun.
• Transformator
Transformator
adalah alat yang
digunakan
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik bolak-balik (AC). Transformator disusun
menggunakan kumparan-kumparan. Tiap kumparan dililit menggunakan tembaga.
Kumparan primer digunakan sebagai masukan dan kumparan sekunder digunakan sebagai
keluaran.
• Transistor
Transistor adalah alat
semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau fungsi lainnya. Transistor juga merupakan komponen aktif yang
menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor
memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor.
Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP.
Vp/Vs = Np/Ns=Is/Ip
Keterangan:
Vp : tegangan primer Is : arus sekunder
Vs : tegangan sekunder Ip : arus primer
Np : jumlah lilitan primer
Ns : jumlah lilitan sekunder
5. NPN PNP
• Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk
pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal
tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.
Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali
suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan
sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
6. • Relay
Relay
adalah sebuah
saklar elekronis
yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya.Relay terdiri dari 3 bagian utama,
yaitu:koil : lilitan dari relaycommon : bagian yang tersambung dengan NC(dlm
keadaan normal)kontak : terdiri dari NC dan NO
B. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter digital
2. Resistor
3. Potensio
4. LDR (Light Dependant Resistor)
5. Transformator
6. NTC (Negatif Temperature
Coefficient)
7. PTC ( Positif Temperature Coefficient )
8. Kapasitor
9. Dioda
10. Transistor PNP ( 2SA 671 )
11. Transistor NPN ( 2SC 1061 ) dan (2SC
3055)
12. Relay
C. ANALISA GAMBAR RANGKAIAN
a. Rangkaian Resistor Seri
7. Analisa gambar
Terdapat 5 buah resistor yang besar hambatannya bermacam-macam yang dirangkai secara
seri sehingga: (dalam Ohm)
RAB= R1= 10k RCD= R3= 10k
RBC= R2= 27k RDE= R4= 10k
RAC= R1+R2=36.7k RAF= R1+R2+R3+R4+R5= 56.7k
b. Rangkaian Resistor Parallel
8. Analisa gambar
Terdapat 8 buah resistor yang dirangkai paralel seperti gambar diatas, karena rangkaiannya
paralel, maka: (dalam Ohm)
RAB= 1/(1/R1+1/R4)=448.9 RCD= 1/(1/R3+1/R5)=5k
RBC= OverLoad RDE= Hambatan Penghantar=3
RAC= 1/(RAB +1/R2)=441.56 RAF= 1/(1/ RAB +1/R2+1/ RCD +1/R6+1/R7) + R8
c. Rangkaian Relay
9. Analisa gambar rangkaian
Gambar rangkaian pada poin c adalah rangkaian untuk menguji tegangan pada relay (titik
NO,NC, dan A) dan arus pada beban yang pada percobaan kali ini bebannya adalah motor
DC seperti tampak pada gambar.
Catu Daya DC 12V yang paling kiri berfungsi sebagai penyuplai tegangan menuju
rangkaian, sisi negatif dihubungkan ke ground agar tidak terjadi kelebihan elektron.
Fuse atau sekering berfungsi sebagai pelindung rangkaian agar tidak terjadi short akibat
arus yang terlalu berlebih
Switch atau saklar berfungsi untuk menyambung atau memutus rangkaian
Fungsi trafo pada rangkaian ini adalah untuk mengatur keluaran tegangan dan arus dari
sumber listrik PLN (AC 220V)
Catu daya 5 Volt DC pada bagian pojok kanan berfungsi untuk supply tegangan ke relay
yang dihubungkan dengan NC dan A (titik 87a dan 30)
Motor DC 12Volt berfungsi sebagai beban untuk menguji relay yang dihubungkan ke titik
NO (titik 87)
D. HASIL PENGUJIAN
A. Pengujian Resistor
a. Harga Hambatan
NO Kode Warna Nilai Terbaca Nilai Terukur Tolerans
i
Nilai Susut
1 Coklat, Hitam, Hijau, Perak 106
Ω 1,018 MΩ 10% 18kΩ
2 Biru, Abu2, Coklat, Emas 680Ω 666Ω 5% 14Ω
3 Jingga, Putih, Coklat, Emas 390Ω 384Ω 5% 6Ω
4 Merah, Merah, Coklat, Emas 220Ω 217Ω 5% 3Ω
5 Kuning, Ungu, Coklat, Perak 470Ω 464Ω 10% 6Ω
6 10W100RJ 100Ω 1004Ω 20% 4Ω
10. 7 5W47KΩ 47kΩ 48.1kΩ 20% 1.1kΩ
b. Mencari Total Hambatan Seri
A-B B-C A-C C-D D-E A-F
2Ω 4,4Ω 2,2Ω 400kΩ 40Ω 2,2kΩ
c. Mencari Total Hambatan Parallel
A-B B-C C-D D-E D-F A-F
60Ω 6Ω 2Ω 2,2Ω 0,2Ω 306Ω
B. Pengujian Potensio
Posisi 45 derajat = 0,92kΩ
Posisi 90 derajat = 1.8kΩ
Posisi 135 derajat = 43,76kΩ
Posisi maks =4,48kΩ
C. Pengujian LDR (light Dependant Resistor)
a. Keadaan terbuka = 7,68 Ω
b. Keadaan terhalang telapak tangan = 7,1kΩ
c. Keadaan tertutup jari secara rapat =0,11kΩ
D. Pengujian Trafo
No Kumparan Primer
Besarnya
Hambatan Kumparan Sekunder Besarnya Hambatan
1 0 dengan 110 0,827 Ω CT dengan 9 0,18 Ω
2 0 dengan 220 0,01 Ω CT dengan 12 0,02 Ω
3 110 dengan 220 300 Ω 12 dengan 12 0,02 Ω
4 7.5 dengan 7.5 0,03 Ω
11. E. Pengujian NTC dan PTC
Posisi netral NTC = 0,02 Ω
Posisi netral PTC = 0,13 Ω
Posisi dipanasi NTC = 0,07 Ω
Posisi dipanasi PTC = 0,33 Ω
F. Pengujian Dioda
Pengujian ini menggunakan Diode 1N5402
Merah dengan anoda, hitam dengan katoda 32k Ω.
Hitam dengan anoda, merah dengan katoda OverLoad
G. Pengujian Transistor
a. Transistor PNP 2SA 671
Merah ke Basis
Hitam ke Kolektor
Merah ke Basis
Hitam ke Emitor
Merah ke Kolektor
Hitam ke Emitor
Overload Overload Overload
Hitam ke Basis
Merah ke Kolektor
Hitam ke Basis
Merah ke Emitor
Hitam ke Kolektor
Merah ke Emitor
0,517 Ω 0,51 Ω Overload
b. Transistor NPN 2SC 1061
Merah ke Basis
Hitam ke Kolektor
Merah ke Basis
Hitam ke Emitor
Merah ke Kolektor
Hitam ke Emitor
0,504 Ω 0,505 Ω Overload
Hitam ke Basis
Merah ke Kolektor
Hitam ke Basis
Merah ke Emitor
Hitam ke Kolektor
Merah ke Emitor
12. Overload Overload Overload
c. Transistor NPN 2SC 3055
Merah ke Basis
Hitam ke Kolektor
Merah ke Basis
Hitam ke Emitor
Merah ke Kolektor
Hitam ke Emitor
0,462 Ω 0,465 Ω Overload
Hitam ke Basis
Merah ke Kolektor
Hitam ke Basis
Merah ke Emitor
Hitam ke Kolektor
Merah ke Emitor
Overload Overload Overload
H. Pengujuan Relay
a. Keadaan Normal
Titik A dengan NO = OverLoad
Titik A dengan NC = 0.5 Ω
b. Keadaan aktif dengan Beban Motor DC (lihat gambar 3.c)
Ground dengan NO = 5,31 V
Ground dengan NC = 0,02 V
Arus Pada Motor = -4,71 mA
c. Keadaan Aktif (tanpa beban)
Ground dengan NO = 5,31 V
Ground dengan NC = 0,0
E. ANALISA HASIL PENGUJIAN
A. Pengujian Resistor
a. Harga Hambatan
13. No. 1 Coklat,Hitam,Kuning,Emas nilai terbacanya:
2 kode angka warna awal x 10^kode warna ke 3
Coklat&Hitam x 10^Kuning = 10x10^3 = 10kΩ
Dengan Nilai terukur 98.4k Ω maka nilai susutnya adalah selisih keduanya yaitu 1.6k Ω
Karena toleransinya 5% maka nilai minimum resistor = (100% - Toleransi) x nilai terbaca:
95% x 10k Ω = 9500 Ω
Nilai maksimumnya = (100% + Toleransi) x nilai terbaca:
105% x 10kΩ = 10.5kΩ
Ketelitian Pengukuran = 100% (karena belum melampaui batas nilai maks. atau min.)
No. 2 Coklat,Abu2,Hitam,Emas
Nilai terbaca : Coklat&Abu2 x 10^Hitam = 18 x 10^0 = 18 x 1 = 18Ω
Dengan nilai terukur 18.1Ω maka nilai susutnya adalah 0.1Ω
Nilai maksimum resistor = 105% x 18Ω = 18.9Ω
14. Nilai minimum resistor = 95% x 18Ω = 17,1Ω
Ketelitian Pengukuran = 100%
No. 3 Kuning,Ungu,Merah,Emas
Nilai terbaca : Kuning&Ungu x 10^Merah = 47x10^2 = 4.7kΩ
Dengan nilai terukur 4.62kΩ maka nilai susutnya adalah 0.12kΩ
Nilai maksimum resistor = 105% x 4.7kΩ = 4935Ω
Nilai minimum resistor = 95% x 4.7kΩ = 4465Ω
Ketelitian pengukuran = 100%
No. 4 Coklat,Hitam,Merah,Emas
Nilai terbaca : Coklat&Hitam x 10^Jingga = 10 x 10^2 = 1kΩ
Dengan nilai terukur 0.98kΩ maka nilai susutnya adalah 0.02kΩ
Nilai maksimum resistor = 105% x 1kΩ = 1050Ω
Nilai minimum resistor = 95% x 1kΩ = 950Ω
Ketelitian pengukuran = 100%
No.5 Coklat,Hitam,Jingga,Emas
Nilai terbaca : Coklat&Hitam x 10^Jingga = 10 x 10^3 = 10kΩ
Dengan nilai terukur 9.9kΩ maka nilai susutnya adalah 0.1kΩ
Nilai maksimum resistor = 105% x 10kΩ = 10.5kΩ
Nilai minimum resistor = 95% x 10kΩ = 0.95kΩ
Ketelitian pengukuran = 100%
No. 6 Putih Polos
Nilai terbaca : 100Ω (tertera pada resistor)
Dengan nilai terukur 100.1Ω maka nilai susutnya adalah 0.1Ω
Nilai maksimum resistor = 120% x 100Ω = 120Ω
Nilai minimum resistor = 80% x 100Ω = 80Ω
Ketelitian pengukuran = 100%
No. 7 Putih Polos
Nilai terbaca 47kΩ (tertera pada resistor)
Dengan nilai terukur 48.6kΩ maka nilai susutnya adalah 1.6kΩ
Nilai maksimum resistor = 120% x 47kΩ = 5640Ω
Nilai minimum resistor = 80% x 47kΩ = 3760Ω
Ketelitian pengukuran = 100%
15. b. Rangkaian Resistor Seri
Titik A-B = R1 = 10kΩ
Nilai terukur = 9.9kΩ
Ketelitian = 100% - [100%(selisih nilai terukur dan nilai terbaca/nilai terbaca)]
= 100% - [100%(0.1kΩ/10kΩ)]
= 100% - [100%(0.01)]
= 100% - 1%
= 99%
Titik B-C = R2 = 27kΩ
Nilai terukur = 26.9kΩ
Ketelitian = 100% - [100%(0.1kΩ/27kΩ)]
= 100% - [100%(0.00370)]
= 99.629%
Titik A-C = R2+R1 = 10kΩ + 27kΩ = 37kΩ
Nilai terukur = 36.7kΩ
Ketelitian = 100% - [100%(0.3kΩ/37kΩ)]
= 100% - [100%(0.0081)]
= 100% - [0.81%]
= 99.189%
Titik C-D = R3 = 10kΩ
Nilai terukur = 9.9kΩ
Ketelitian = 99%
Titik D-E = R4 = 10kΩ
Nilai terukur = 9.9kΩ
Ketelitian = 99%
Titik A-F = Rs = R1+R2+R3+R4+R5 = 10kΩ+27kΩ+10kΩ+10kΩ+470Ω = 57470Ω
Nilai terukur = 56900Ω
Ketelitian = 100% - [100%(570Ω/57470Ω)]
= 100% - [100%(0.009918218)]
= 100% - 0.9918218
= 99.008178%
16. c. Rangkaian Resistor Paralel
Titik A-B = 1/(1/R1+1/R4) = 1/(1/10kΩ+1/470Ω) = 1/(0.0001+0.00213) = 448.9Ω
Nilai terukur = 463Ω
Ketelitian = 100% - [100%(14.1/448.9)]
= 100% - 3.14%
= 96.86%
Titik B-C = OverLoad karena pada 2 titik tersebut tidak jelas mana rangkaian resistor yang
akan diukur sehingga hambatannya tidak dapat terukur. Terlalu banyak percabangan yang
janggal pula.
Titik A-C = 1/(1/R A-B+1/R2) = 1/(1/463Ω+1/27kΩ) = 441.56Ω
Nilai terukur = 483Ω
Ketelitian = 100% - [100%(41.44/441.56)]
= 100% - 9.38%
= 90.62%
Titik C-D = 1(1/R3+1/R5) =1(1/10kΩ+1/10kΩ) = 5kΩ
Nilai terukur = 4930Ω
Ketelitian = 100% - [100%(170/5k)]
= 100% - [100%(0.034)]
= 100% - 3.4% = 96.6%
Titik D-E = Hambatan Penghantar sebesar 3Ω. Pada area D-E tidak ada resistor yang terukur.
Titik A-F = 1/(1/RAC+1/RCD) + 1/(1/R6+1/R7) + R8
= 1/(1/441.56+1/5k) + 1/(1/100k+1/10k) + 10k (Ω)
= 406.1 + 9091 + 10k (Ω)
= 19497.1 Ω
Nilai terukur = 14500Ω
Ketelitian = 100% - [100%(4997.1/19497.1)]
= 100% - [100%(0.256)]
= 100% - 25.6%
= 74.4%
Ketelitian pada pengukuran rangkaian resistor ini tidak sampai 100% karena beberapa faktor.
Yaitu yang pertama faktor toleransi resistor. Yang kedua adalah adanya hambatan pada kawat
17. penghantarnya. Sehingga membuat hasil pengukuran tidak 100% akurat.
d. Pengukuran Potensiometer
Pengukuran dilakukan menggunakan multimeter, dengan pencolok hitam kaki kiri potensio
dan pencolok merah ke kaki tengah potensio.
Pada posisi : = 611Ω = 4320Ω
= 2547Ω max = 9400Ω
Artinya, hambatan pada potensiometer terus bertambah apabila pemutarnya diputar ke
kanan(ke arah max)
e. Pengukuran LDR
- LDR pada posisi terbuka terhadap sinar = 1500 Ω
- LDR pada posisi terhalang telapak tangan = 2200 Ω
- LDR pada posisi tertutup telapak tangan = 40k Ω
Artinya, nilai hambatan pada LDR selalu berkurang jika intensitas cahaya yang mengenai
bagian atas LDR bertambah
f. Pengujian Transformator
Percobaan kali ini dilakukan menggunakan multimeter yang tiap jarumnya dicolokkan ke
ujung-ujung kumparan,baik primer maupun sekunder, dan mengamati hambatan pada
kumparan tersebut
No Kumparan Primer
Besarnya
Hambatan Kumparan Sekunder Besarnya Hambatan
1 0 dengan 110 255.3 Ω CT dengan 9 2.2 Ω
2 0 dengan 220 526 Ω CT dengan 12 4.3 Ω
3 110 dengan 220 271.6 Ω 12 dengan 12 7.8 Ω
4 7.5 dengan 7.5 4.9 Ω
Pada tabel tersebut terlihat bahwa hambatan dalam kumparan primer jauh lebih besar
daripada hambatan dalam kuparan sekunder. Hal ini dekarenakan jumlah lilitan kumparan
primer jauh lebih banyak daripada jumlah lilitan kumparan sekunder.
Kemudian terlihat bahwa hambatan 0 dengan 220 lebih besar dari 0 dengan 110 pada
kumparan primer. Hal ini dikarenakan jika kita mengukur dari titik 0 ke 220 maka kita
mengukur hambatan dalam seluruh kumparan primer pada trafo karena letak titik 0 hingga
220 adalah dari ujung ke ujung. Sedangkan titik 110 berada di tengah-tengah 0 dan 220. Maka
jika kita mengukur dari titik 0 ke 110 itu hanya mengukur setengahnya saja. Begitu pula
dengan 110 ke 220.
18. Hal ini juga berlaku pada kumparan sekunder dengan titik ujungnya 12 dan 12.
g. Pengujian NTC dan PTC
Pada bagian hasil pengukuran NTC dan PTC terlihat jelas perbedaan antara keduanya bahwa
NTC yang dipanaskan akan berkurang nilai hambatannya, berkebalikan dengan PTC yang
nilai hambatannya bertambah ketika dipanaskan.
h. Pengujian Diode
Pada pengujian diode kali ini, digunakan diode tipe 1N5402
Pada bagian hasil pengukuran terlihat bahwa diode yang dipasang terbalik merubah nilai
hambatannya. Ketika pencolok merah dengan anoda, pencolok hitam dengan katoda maka
nilai hambatannya adalah 32k Ω sedangkan Overload pada keadaan kebalikannya. Hal ini
dikarenakan ketika pencolok merah(+) dihubungkan dengan anoda dan pencolok hitam(-)
dihubungkan dengan katoda maka terjadi forward bias yang menghasilkan nilai hambatan.
Sedangkan bila kita melakukan hal yang berkebalikan maka nilai hambatannya menjadi
sangat besar,mendekati tak terhingga,karena pada keadaan ini terjadi reverse bias yang tidak
memungkinkan adanya arus yang mengalir bila diberi tegangan.
i. Pengujian Transistor PNP dan NPN
Dapat kita lihat di tabel hasil pengukuran bahwa perbedaan transistor PNP dan NPN adalah
transistor PNP akan memiliki nilai hambatan hanya pada 2 keadaan yaitu kutub (-)
dihubungkan ke basis dan kutub (+) dihubungkan ke kolektor atau emitor. Sedangkan pada
transistor NPN akan memiliki nilai juga hanya pada 2 keadaan yaitu kutub (+) dihubungkan
ke basis dan kutub (-) dihubungkan ke kolektor atau emitor. Hal ini dikarenakan seperti diode,
pada transistor yang muncul nilai hambatannya dikarenakan terjadi forward bias, sedangkan
yang Overload terjadi reverse bias dan juga Arus hanya dapat mengalir jika tegangan yang
diberikan pada terminal semikonduktor transistor type p lebih positif dari terminal
semikonduktor type n, namun Jika pencolok multitester dipasang pada terminal kolektor dan
emitor maka multitester akan selalu memberikan nilai overload
j. Pengujian Relay
Percobaan ini menggunakan Relay 12DC 3A DC
Keadaan Normal : Titik A dan NO = Overload
: Titik A dan NC = 0.3 Ω (Hambatan dalam relay)
Keadaan Aktif(dg beban motor DC) : Ground dengan NO = 4.9 V
: Ground dengan NC = Overload
: Arus pada motor = 37.3 mA
Keadaan aktif tanpa beban : Ground dengan NO = 4.9 V
: Ground dengan NC = Oveload
Relay mendapat supply tegangan dari catu daya 5 volt yang dihubungkan ke A dan NC
sehingga beda potensial antara ground dan NO adalah 5 volt juga. Sedangkan ground dan NC
19. terjadi Overload tegangan karena NC terhubung dengan A sehingga tidak terhubung dengan
ground, jadi tidak ada beda potensial antara ground dengan NC. Arus pada motor dihasilkan
dari catu daya DC 12 volt,relay dan hambatan pada rangkaian. Saat keadaan aktif beda
potensial antara ground dan NO juga tidak berubah yaitu tetap sekitar 5 volt karena rangkaian
dirangkai secara parallel.
F. KESIMPULAN
1. Besarnya nilai suatu resistor tidak semua cocok dengan nilai yang tertera pada resistor.
Tergantung toleransinya
2. Dari toleransi sebuah resistor akan menghasilkan nilai maksimum dan minimum sebuah
resistor
3. Nilai susut resistor dihitung dari hasil pengurangan nilai terukur terhadap nilai terbaca.
4. Resistor jika dirangkai menjadi rangkaian seri maupun paralel akan memberikan nilai
hambatan total yang berbeda.
5. Nilai hambatan total unutk rangkain seri dapat dihitung dengan :
Rs = R1+R2+R3+…+Rn
6. Nilai hambatan total untuk resistor yang dirangkai paralel adalah :
Rp = 1/(1/R1+1/R2+1/R3+…+1/Rn)
7. Potensiometer akan berubah ubah nilai hambatannya apabila kita putar pemutarnya,
semakin kea rah maksimal semakin besar nilai hambatannya
8. LDR memiliki harga hambatan yang variatif. Semakin banyak intensitas cahayanya,
semakin kecil nilai hambatannya ( intensitas cahaya berbanding terbalik dengan nilai
hambatan)
9. Kumparan pada transformator juga memiliki nilai hambatan, tergantung jumlah
lilitannya, semakin banyak lilitannya semakin besar nilai hambatannya ( nilai hambatan
berbanding lurus dengan jumlah lilitan)
10. NTC akan mengecil nilai hambatannya apabila dipanaskan (suhu berbanding terbalik
dengan nilai hambatan)
11. PTC akan membesar nilai hambatannya apabila dipanaskan (suhu berbanding lurus
dengan hambatan)
20. 12. Dioda harus diukur menggunakan multitester digital, karena besarnya kemampuan dioda
melebihi kemampuan pengukuran multitester analog.
13. Dioda memiliki harga hambatan hanya pada keadaan forward bias. Karena pada keadaan
reverse nilai hambatannya sangat besar dan hampir mendekati tak terhingga.
14. Saat dioda reverse bias, tidak ada arus yang mengalir melalui dioda, sehingga yang
terbaca pada multitester adalah overload.
15. Transistor memiliki tiga buah terminal, yaitu basis, emitor dan kolektor.
16. Arus hanya dapat mengalir jika tegangan yang diberikan pada terminal semikonduktor
transistor type p lebih positif dari terminal semikonduktor type n.
17. Jika prob multitester dipasang pada terminal kolektor dan emitor maka multitester akan
selalu memberikan nilai overload.
18. Relay memiliki hambatan dalam
19. Relay dapat berfungsi sebagai pengatur arus atau saklar dari arus yang masuk dan keluar.
Arus yang keluar ini bisa lebih besar dari arus inputnya
G. LAMPIRAN