SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR
UNIT : I
PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIS
NAMA : MARIA ESFERA DYAH UNTARI
NIM : 14/365253/TK/42063
HARI : KAMIS
TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2015
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
JURUSAN TE - TI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
A. PENDAHULUAN
A. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui cara mengukur komponen elektronis dengan benar
2. Memahami fungsi komponen-komponen elektronis
3. Mengetahui besaran-besaran dan harga dari komponen-komponen elektronis
B. Landasan Teori
• Resistor
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat
menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. Sesuai
dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Berikut
adalah lambang resistor:
• Kapasitor
Kapasitor adalah
komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor
terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Kapasitor
merupakan alat untuk menyimpan muatan listrik.
• Dioda
Definisi dioda adalah piranti elektronika yang terbuat dari sambungan semikonduktor tipe p
dan tipe n. dioda mempunyai dua kutub yaitu kutub positif (anoda) dan kutub negative
(katoda). Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Dengan struktur
demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
P N
Anoda Katoda
• LDR ( Light Dependent Resistor )
LDR (Light Dependent Resistor) yaitu jenis resistor yang berubah hambatannya karena
pengaruh cahaya. Bila terkena cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan bila
terkena cahaya terang nilainya menjadi semakin kecil.
• NTC ( Negative
Temperature Co-
efficient )
NTC memiliki
karakteristik kebalikan
PTC, tahanan NTC
akan turun jika temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai
sensor? Dari nilai tahanannya. Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang
mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus
ini akan berubah2 sesuai perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai
identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC dan NTC sendiri adalah Kelvin (K).
• PTC ( Possitive
Temperature Co-
efficient )
PTC biasanya digunakan
untuk sensor
temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar
tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan
naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun.
• Transformator
Transformator
adalah alat yang
digunakan
untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik bolak-balik (AC). Transformator disusun
menggunakan kumparan-kumparan. Tiap kumparan dililit menggunakan tembaga.
Kumparan primer digunakan sebagai masukan dan kumparan sekunder digunakan sebagai
keluaran.
• Transistor
Transistor adalah alat
semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau fungsi lainnya. Transistor juga merupakan komponen aktif yang
menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor
memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor.
Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP.
Vp/Vs = Np/Ns=Is/Ip
Keterangan:
Vp : tegangan primer Is : arus sekunder
Vs : tegangan sekunder Ip : arus primer
Np : jumlah lilitan primer
Ns : jumlah lilitan sekunder
NPN PNP
• Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk
pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal
tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat.
Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali
suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan
sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
• Relay
Relay
adalah sebuah
saklar elekronis
yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya.Relay terdiri dari 3 bagian utama,
yaitu:koil : lilitan dari relaycommon : bagian yang tersambung dengan NC(dlm
keadaan normal)kontak : terdiri dari NC dan NO
B. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter digital
2. Resistor
3. Potensio
4. LDR (Light Dependant Resistor)
5. Transformator
6. NTC (Negatif Temperature
Coefficient)
7. PTC ( Positif Temperature Coefficient )
8. Kapasitor
9. Dioda
10. Transistor PNP ( 2SA 671 )
11. Transistor NPN ( 2SC 1061 ) dan (2SC
3055)
12. Relay
C. ANALISA GAMBAR RANGKAIAN
a. Rangkaian Resistor Seri
Analisa gambar
Terdapat 5 buah resistor yang besar hambatannya bermacam-macam yang dirangkai secara
seri sehingga: (dalam Ohm)
RAB= R1= 10k RCD= R3= 10k
RBC= R2= 27k RDE= R4= 10k
RAC= R1+R2=36.7k RAF= R1+R2+R3+R4+R5= 56.7k
b. Rangkaian Resistor Parallel
Analisa gambar
Terdapat 8 buah resistor yang dirangkai paralel seperti gambar diatas, karena rangkaiannya
paralel, maka: (dalam Ohm)
RAB= 1/(1/R1+1/R4)=448.9 RCD= 1/(1/R3+1/R5)=5k
RBC= OverLoad RDE= Hambatan Penghantar=3
RAC= 1/(RAB +1/R2)=441.56 RAF= 1/(1/ RAB +1/R2+1/ RCD +1/R6+1/R7) + R8
c. Rangkaian Relay
Analisa gambar rangkaian
Gambar rangkaian pada poin c adalah rangkaian untuk menguji tegangan pada relay (titik
NO,NC, dan A) dan arus pada beban yang pada percobaan kali ini bebannya adalah motor
DC seperti tampak pada gambar.
Catu Daya DC 12V yang paling kiri berfungsi sebagai penyuplai tegangan menuju
rangkaian, sisi negatif dihubungkan ke ground agar tidak terjadi kelebihan elektron.
Fuse atau sekering berfungsi sebagai pelindung rangkaian agar tidak terjadi short akibat
arus yang terlalu berlebih
Switch atau saklar berfungsi untuk menyambung atau memutus rangkaian
Fungsi trafo pada rangkaian ini adalah untuk mengatur keluaran tegangan dan arus dari
sumber listrik PLN (AC 220V)
Catu daya 5 Volt DC pada bagian pojok kanan berfungsi untuk supply tegangan ke relay
yang dihubungkan dengan NC dan A (titik 87a dan 30)
Motor DC 12Volt berfungsi sebagai beban untuk menguji relay yang dihubungkan ke titik
NO (titik 87)
D. HASIL PENGUJIAN
A. Pengujian Resistor
a. Harga Hambatan
NO Kode Warna Nilai Terbaca Nilai Terukur Tolerans
i
Nilai Susut
1 Coklat, Hitam, Hijau, Perak 106
Ω 1,018 MΩ 10% 18kΩ
2 Biru, Abu2, Coklat, Emas 680Ω 666Ω 5% 14Ω
3 Jingga, Putih, Coklat, Emas 390Ω 384Ω 5% 6Ω
4 Merah, Merah, Coklat, Emas 220Ω 217Ω 5% 3Ω
5 Kuning, Ungu, Coklat, Perak 470Ω 464Ω 10% 6Ω
6 10W100RJ 100Ω 1004Ω 20% 4Ω
7 5W47KΩ 47kΩ 48.1kΩ 20% 1.1kΩ
b. Mencari Total Hambatan Seri
A-B B-C A-C C-D D-E A-F
2Ω 4,4Ω 2,2Ω 400kΩ 40Ω 2,2kΩ
c. Mencari Total Hambatan Parallel
A-B B-C C-D D-E D-F A-F
60Ω 6Ω 2Ω 2,2Ω 0,2Ω 306Ω
B. Pengujian Potensio
Posisi 45 derajat = 0,92kΩ
Posisi 90 derajat = 1.8kΩ
Posisi 135 derajat = 43,76kΩ
Posisi maks =4,48kΩ
C. Pengujian LDR (light Dependant Resistor)
a. Keadaan terbuka = 7,68 Ω
b. Keadaan terhalang telapak tangan = 7,1kΩ
c. Keadaan tertutup jari secara rapat =0,11kΩ
D. Pengujian Trafo
No Kumparan Primer
Besarnya
Hambatan Kumparan Sekunder Besarnya Hambatan
1 0 dengan 110 0,827 Ω CT dengan 9 0,18 Ω
2 0 dengan 220 0,01 Ω CT dengan 12 0,02 Ω
3 110 dengan 220 300 Ω 12 dengan 12 0,02 Ω
4 7.5 dengan 7.5 0,03 Ω
E. Pengujian NTC dan PTC
Posisi netral NTC = 0,02 Ω
Posisi netral PTC = 0,13 Ω
Posisi dipanasi NTC = 0,07 Ω
Posisi dipanasi PTC = 0,33 Ω
F. Pengujian Dioda
Pengujian ini menggunakan Diode 1N5402
Merah dengan anoda, hitam dengan katoda 32k Ω.
Hitam dengan anoda, merah dengan katoda OverLoad
G. Pengujian Transistor
a. Transistor PNP 2SA 671
Merah ke Basis
Hitam ke Kolektor
Merah ke Basis
Hitam ke Emitor
Merah ke Kolektor
Hitam ke Emitor
Overload Overload Overload
Hitam ke Basis
Merah ke Kolektor
Hitam ke Basis
Merah ke Emitor
Hitam ke Kolektor
Merah ke Emitor
0,517 Ω 0,51 Ω Overload
b. Transistor NPN 2SC 1061
Merah ke Basis
Hitam ke Kolektor
Merah ke Basis
Hitam ke Emitor
Merah ke Kolektor
Hitam ke Emitor
0,504 Ω 0,505 Ω Overload
Hitam ke Basis
Merah ke Kolektor
Hitam ke Basis
Merah ke Emitor
Hitam ke Kolektor
Merah ke Emitor
Overload Overload Overload
c. Transistor NPN 2SC 3055
Merah ke Basis
Hitam ke Kolektor
Merah ke Basis
Hitam ke Emitor
Merah ke Kolektor
Hitam ke Emitor
0,462 Ω 0,465 Ω Overload
Hitam ke Basis
Merah ke Kolektor
Hitam ke Basis
Merah ke Emitor
Hitam ke Kolektor
Merah ke Emitor
Overload Overload Overload
H. Pengujuan Relay
a. Keadaan Normal
Titik A dengan NO = OverLoad
Titik A dengan NC = 0.5 Ω
b. Keadaan aktif dengan Beban Motor DC (lihat gambar 3.c)
Ground dengan NO = 5,31 V
Ground dengan NC = 0,02 V
Arus Pada Motor = -4,71 mA
c. Keadaan Aktif (tanpa beban)
Ground dengan NO = 5,31 V
Ground dengan NC = 0,0
E. ANALISA HASIL PENGUJIAN
A. Pengujian Resistor
a. Harga Hambatan
No. 1 Coklat,Hitam,Kuning,Emas nilai terbacanya:
2 kode angka warna awal x 10^kode warna ke 3
Coklat&Hitam x 10^Kuning = 10x10^3 = 10kΩ
Dengan Nilai terukur 98.4k Ω maka nilai susutnya adalah selisih keduanya yaitu 1.6k Ω
Karena toleransinya 5% maka nilai minimum resistor = (100% - Toleransi) x nilai terbaca:
95% x 10k Ω = 9500 Ω
Nilai maksimumnya = (100% + Toleransi) x nilai terbaca:
105% x 10kΩ = 10.5kΩ
Ketelitian Pengukuran = 100% (karena belum melampaui batas nilai maks. atau min.)
No. 2 Coklat,Abu2,Hitam,Emas
Nilai terbaca : Coklat&Abu2 x 10^Hitam = 18 x 10^0 = 18 x 1 = 18Ω
Dengan nilai terukur 18.1Ω maka nilai susutnya adalah 0.1Ω
Nilai maksimum resistor = 105% x 18Ω = 18.9Ω
Nilai minimum resistor = 95% x 18Ω = 17,1Ω
Ketelitian Pengukuran = 100%
No. 3 Kuning,Ungu,Merah,Emas
Nilai terbaca : Kuning&Ungu x 10^Merah = 47x10^2 = 4.7kΩ
Dengan nilai terukur 4.62kΩ maka nilai susutnya adalah 0.12kΩ
Nilai maksimum resistor = 105% x 4.7kΩ = 4935Ω
Nilai minimum resistor = 95% x 4.7kΩ = 4465Ω
Ketelitian pengukuran = 100%
No. 4 Coklat,Hitam,Merah,Emas
Nilai terbaca : Coklat&Hitam x 10^Jingga = 10 x 10^2 = 1kΩ
Dengan nilai terukur 0.98kΩ maka nilai susutnya adalah 0.02kΩ
Nilai maksimum resistor = 105% x 1kΩ = 1050Ω
Nilai minimum resistor = 95% x 1kΩ = 950Ω
Ketelitian pengukuran = 100%
No.5 Coklat,Hitam,Jingga,Emas
Nilai terbaca : Coklat&Hitam x 10^Jingga = 10 x 10^3 = 10kΩ
Dengan nilai terukur 9.9kΩ maka nilai susutnya adalah 0.1kΩ
Nilai maksimum resistor = 105% x 10kΩ = 10.5kΩ
Nilai minimum resistor = 95% x 10kΩ = 0.95kΩ
Ketelitian pengukuran = 100%
No. 6 Putih Polos
Nilai terbaca : 100Ω (tertera pada resistor)
Dengan nilai terukur 100.1Ω maka nilai susutnya adalah 0.1Ω
Nilai maksimum resistor = 120% x 100Ω = 120Ω
Nilai minimum resistor = 80% x 100Ω = 80Ω
Ketelitian pengukuran = 100%
No. 7 Putih Polos
Nilai terbaca 47kΩ (tertera pada resistor)
Dengan nilai terukur 48.6kΩ maka nilai susutnya adalah 1.6kΩ
Nilai maksimum resistor = 120% x 47kΩ = 5640Ω
Nilai minimum resistor = 80% x 47kΩ = 3760Ω
Ketelitian pengukuran = 100%
b. Rangkaian Resistor Seri
Titik A-B = R1 = 10kΩ
Nilai terukur = 9.9kΩ
Ketelitian = 100% - [100%(selisih nilai terukur dan nilai terbaca/nilai terbaca)]
= 100% - [100%(0.1kΩ/10kΩ)]
= 100% - [100%(0.01)]
= 100% - 1%
= 99%
Titik B-C = R2 = 27kΩ
Nilai terukur = 26.9kΩ
Ketelitian = 100% - [100%(0.1kΩ/27kΩ)]
= 100% - [100%(0.00370)]
= 99.629%
Titik A-C = R2+R1 = 10kΩ + 27kΩ = 37kΩ
Nilai terukur = 36.7kΩ
Ketelitian = 100% - [100%(0.3kΩ/37kΩ)]
= 100% - [100%(0.0081)]
= 100% - [0.81%]
= 99.189%
Titik C-D = R3 = 10kΩ
Nilai terukur = 9.9kΩ
Ketelitian = 99%
Titik D-E = R4 = 10kΩ
Nilai terukur = 9.9kΩ
Ketelitian = 99%
Titik A-F = Rs = R1+R2+R3+R4+R5 = 10kΩ+27kΩ+10kΩ+10kΩ+470Ω = 57470Ω
Nilai terukur = 56900Ω
Ketelitian = 100% - [100%(570Ω/57470Ω)]
= 100% - [100%(0.009918218)]
= 100% - 0.9918218
= 99.008178%
c. Rangkaian Resistor Paralel
Titik A-B = 1/(1/R1+1/R4) = 1/(1/10kΩ+1/470Ω) = 1/(0.0001+0.00213) = 448.9Ω
Nilai terukur = 463Ω
Ketelitian = 100% - [100%(14.1/448.9)]
= 100% - 3.14%
= 96.86%
Titik B-C = OverLoad karena pada 2 titik tersebut tidak jelas mana rangkaian resistor yang
akan diukur sehingga hambatannya tidak dapat terukur. Terlalu banyak percabangan yang
janggal pula.
Titik A-C = 1/(1/R A-B+1/R2) = 1/(1/463Ω+1/27kΩ) = 441.56Ω
Nilai terukur = 483Ω
Ketelitian = 100% - [100%(41.44/441.56)]
= 100% - 9.38%
= 90.62%
Titik C-D = 1(1/R3+1/R5) =1(1/10kΩ+1/10kΩ) = 5kΩ
Nilai terukur = 4930Ω
Ketelitian = 100% - [100%(170/5k)]
= 100% - [100%(0.034)]
= 100% - 3.4% = 96.6%
Titik D-E = Hambatan Penghantar sebesar 3Ω. Pada area D-E tidak ada resistor yang terukur.
Titik A-F = 1/(1/RAC+1/RCD) + 1/(1/R6+1/R7) + R8
= 1/(1/441.56+1/5k) + 1/(1/100k+1/10k) + 10k (Ω)
= 406.1 + 9091 + 10k (Ω)
= 19497.1 Ω
Nilai terukur = 14500Ω
Ketelitian = 100% - [100%(4997.1/19497.1)]
= 100% - [100%(0.256)]
= 100% - 25.6%
= 74.4%
Ketelitian pada pengukuran rangkaian resistor ini tidak sampai 100% karena beberapa faktor.
Yaitu yang pertama faktor toleransi resistor. Yang kedua adalah adanya hambatan pada kawat
penghantarnya. Sehingga membuat hasil pengukuran tidak 100% akurat.
d. Pengukuran Potensiometer
Pengukuran dilakukan menggunakan multimeter, dengan pencolok hitam kaki kiri potensio
dan pencolok merah ke kaki tengah potensio.
Pada posisi : = 611Ω = 4320Ω
= 2547Ω max = 9400Ω
Artinya, hambatan pada potensiometer terus bertambah apabila pemutarnya diputar ke
kanan(ke arah max)
e. Pengukuran LDR
- LDR pada posisi terbuka terhadap sinar = 1500 Ω
- LDR pada posisi terhalang telapak tangan = 2200 Ω
- LDR pada posisi tertutup telapak tangan = 40k Ω
Artinya, nilai hambatan pada LDR selalu berkurang jika intensitas cahaya yang mengenai
bagian atas LDR bertambah
f. Pengujian Transformator
Percobaan kali ini dilakukan menggunakan multimeter yang tiap jarumnya dicolokkan ke
ujung-ujung kumparan,baik primer maupun sekunder, dan mengamati hambatan pada
kumparan tersebut
No Kumparan Primer
Besarnya
Hambatan Kumparan Sekunder Besarnya Hambatan
1 0 dengan 110 255.3 Ω CT dengan 9 2.2 Ω
2 0 dengan 220 526 Ω CT dengan 12 4.3 Ω
3 110 dengan 220 271.6 Ω 12 dengan 12 7.8 Ω
4 7.5 dengan 7.5 4.9 Ω
Pada tabel tersebut terlihat bahwa hambatan dalam kumparan primer jauh lebih besar
daripada hambatan dalam kuparan sekunder. Hal ini dekarenakan jumlah lilitan kumparan
primer jauh lebih banyak daripada jumlah lilitan kumparan sekunder.
Kemudian terlihat bahwa hambatan 0 dengan 220 lebih besar dari 0 dengan 110 pada
kumparan primer. Hal ini dikarenakan jika kita mengukur dari titik 0 ke 220 maka kita
mengukur hambatan dalam seluruh kumparan primer pada trafo karena letak titik 0 hingga
220 adalah dari ujung ke ujung. Sedangkan titik 110 berada di tengah-tengah 0 dan 220. Maka
jika kita mengukur dari titik 0 ke 110 itu hanya mengukur setengahnya saja. Begitu pula
dengan 110 ke 220.
Hal ini juga berlaku pada kumparan sekunder dengan titik ujungnya 12 dan 12.
g. Pengujian NTC dan PTC
Pada bagian hasil pengukuran NTC dan PTC terlihat jelas perbedaan antara keduanya bahwa
NTC yang dipanaskan akan berkurang nilai hambatannya, berkebalikan dengan PTC yang
nilai hambatannya bertambah ketika dipanaskan.
h. Pengujian Diode
Pada pengujian diode kali ini, digunakan diode tipe 1N5402
Pada bagian hasil pengukuran terlihat bahwa diode yang dipasang terbalik merubah nilai
hambatannya. Ketika pencolok merah dengan anoda, pencolok hitam dengan katoda maka
nilai hambatannya adalah 32k Ω sedangkan Overload pada keadaan kebalikannya. Hal ini
dikarenakan ketika pencolok merah(+) dihubungkan dengan anoda dan pencolok hitam(-)
dihubungkan dengan katoda maka terjadi forward bias yang menghasilkan nilai hambatan.
Sedangkan bila kita melakukan hal yang berkebalikan maka nilai hambatannya menjadi
sangat besar,mendekati tak terhingga,karena pada keadaan ini terjadi reverse bias yang tidak
memungkinkan adanya arus yang mengalir bila diberi tegangan.
i. Pengujian Transistor PNP dan NPN
Dapat kita lihat di tabel hasil pengukuran bahwa perbedaan transistor PNP dan NPN adalah
transistor PNP akan memiliki nilai hambatan hanya pada 2 keadaan yaitu kutub (-)
dihubungkan ke basis dan kutub (+) dihubungkan ke kolektor atau emitor. Sedangkan pada
transistor NPN akan memiliki nilai juga hanya pada 2 keadaan yaitu kutub (+) dihubungkan
ke basis dan kutub (-) dihubungkan ke kolektor atau emitor. Hal ini dikarenakan seperti diode,
pada transistor yang muncul nilai hambatannya dikarenakan terjadi forward bias, sedangkan
yang Overload terjadi reverse bias dan juga Arus hanya dapat mengalir jika tegangan yang
diberikan pada terminal semikonduktor transistor type p lebih positif dari terminal
semikonduktor type n, namun Jika pencolok multitester dipasang pada terminal kolektor dan
emitor maka multitester akan selalu memberikan nilai overload
j. Pengujian Relay
Percobaan ini menggunakan Relay 12DC 3A DC
Keadaan Normal : Titik A dan NO = Overload
: Titik A dan NC = 0.3 Ω (Hambatan dalam relay)
Keadaan Aktif(dg beban motor DC) : Ground dengan NO = 4.9 V
: Ground dengan NC = Overload
: Arus pada motor = 37.3 mA
Keadaan aktif tanpa beban : Ground dengan NO = 4.9 V
: Ground dengan NC = Oveload
Relay mendapat supply tegangan dari catu daya 5 volt yang dihubungkan ke A dan NC
sehingga beda potensial antara ground dan NO adalah 5 volt juga. Sedangkan ground dan NC
terjadi Overload tegangan karena NC terhubung dengan A sehingga tidak terhubung dengan
ground, jadi tidak ada beda potensial antara ground dengan NC. Arus pada motor dihasilkan
dari catu daya DC 12 volt,relay dan hambatan pada rangkaian. Saat keadaan aktif beda
potensial antara ground dan NO juga tidak berubah yaitu tetap sekitar 5 volt karena rangkaian
dirangkai secara parallel.
F. KESIMPULAN
1. Besarnya nilai suatu resistor tidak semua cocok dengan nilai yang tertera pada resistor.
Tergantung toleransinya
2. Dari toleransi sebuah resistor akan menghasilkan nilai maksimum dan minimum sebuah
resistor
3. Nilai susut resistor dihitung dari hasil pengurangan nilai terukur terhadap nilai terbaca.
4. Resistor jika dirangkai menjadi rangkaian seri maupun paralel akan memberikan nilai
hambatan total yang berbeda.
5. Nilai hambatan total unutk rangkain seri dapat dihitung dengan :
Rs = R1+R2+R3+…+Rn
6. Nilai hambatan total untuk resistor yang dirangkai paralel adalah :
Rp = 1/(1/R1+1/R2+1/R3+…+1/Rn)
7. Potensiometer akan berubah ubah nilai hambatannya apabila kita putar pemutarnya,
semakin kea rah maksimal semakin besar nilai hambatannya
8. LDR memiliki harga hambatan yang variatif. Semakin banyak intensitas cahayanya,
semakin kecil nilai hambatannya ( intensitas cahaya berbanding terbalik dengan nilai
hambatan)
9. Kumparan pada transformator juga memiliki nilai hambatan, tergantung jumlah
lilitannya, semakin banyak lilitannya semakin besar nilai hambatannya ( nilai hambatan
berbanding lurus dengan jumlah lilitan)
10. NTC akan mengecil nilai hambatannya apabila dipanaskan (suhu berbanding terbalik
dengan nilai hambatan)
11. PTC akan membesar nilai hambatannya apabila dipanaskan (suhu berbanding lurus
dengan hambatan)
12. Dioda harus diukur menggunakan multitester digital, karena besarnya kemampuan dioda
melebihi kemampuan pengukuran multitester analog.
13. Dioda memiliki harga hambatan hanya pada keadaan forward bias. Karena pada keadaan
reverse nilai hambatannya sangat besar dan hampir mendekati tak terhingga.
14. Saat dioda reverse bias, tidak ada arus yang mengalir melalui dioda, sehingga yang
terbaca pada multitester adalah overload.
15. Transistor memiliki tiga buah terminal, yaitu basis, emitor dan kolektor.
16. Arus hanya dapat mengalir jika tegangan yang diberikan pada terminal semikonduktor
transistor type p lebih positif dari terminal semikonduktor type n.
17. Jika prob multitester dipasang pada terminal kolektor dan emitor maka multitester akan
selalu memberikan nilai overload.
18. Relay memiliki hambatan dalam
19. Relay dapat berfungsi sebagai pengatur arus atau saklar dari arus yang masuk dan keluar.
Arus yang keluar ini bisa lebih besar dari arus inputnya
G. LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

rangkaian resistor by Resty Annisa
rangkaian resistor by Resty Annisarangkaian resistor by Resty Annisa
rangkaian resistor by Resty AnnisaResty annisa
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaayu purwati
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukurDhea Intan Patya
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaYuwan Kilmi
 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR Rinanda S
 
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor SuhuIPA 2014
 
Modul praktikum rangkaian listrik (rev juli 2013)
Modul praktikum rangkaian listrik (rev juli 2013)Modul praktikum rangkaian listrik (rev juli 2013)
Modul praktikum rangkaian listrik (rev juli 2013)Desy Puspa Kusumadi
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifeaseko agus
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORsuyono fis
 
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}Asf-Screamo Madridista
 
Tugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarTugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarSyafrizal
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Asta Wibawa
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
rangkaian thevenin
rangkaian theveninrangkaian thevenin
rangkaian thevenindaimul
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Samantars17
 

What's hot (19)

rangkaian resistor by Resty Annisa
rangkaian resistor by Resty Annisarangkaian resistor by Resty Annisa
rangkaian resistor by Resty Annisa
 
Laporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronikaLaporan praktikum elektronika
Laporan praktikum elektronika
 
Laporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersamaLaporan penguat emitor bersama
Laporan penguat emitor bersama
 
1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur1 laporan praktikum alat pengukur
1 laporan praktikum alat pengukur
 
Acar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahayaAcar 4 sensor cahaya
Acar 4 sensor cahaya
 
ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR ebook ELEKTRONIKA DASAR
ebook ELEKTRONIKA DASAR
 
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
14708251128_Nilia Fithriyyati_Sensor Suhu
 
Modul praktikum rangkaian listrik (rev juli 2013)
Modul praktikum rangkaian listrik (rev juli 2013)Modul praktikum rangkaian listrik (rev juli 2013)
Modul praktikum rangkaian listrik (rev juli 2013)
 
Dasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotifDasar kelistrikan otomotif
Dasar kelistrikan otomotif
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
CIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTORCIRI STATIK TRANSISTOR
CIRI STATIK TRANSISTOR
 
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}
 
Tugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasarTugas praktik elektronika dasar
Tugas praktik elektronika dasar
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
 
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
Penguat tegangan bersama(ditanahkan)
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Soal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-finalSoal eks osn2009-final
Soal eks osn2009-final
 
rangkaian thevenin
rangkaian theveninrangkaian thevenin
rangkaian thevenin
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 

Similar to KOMPONEN ELEKTRONIKA

Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfKomponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfMFebriansyah10
 
Mengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaMengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaachmad yani
 
Mengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi KomponenMengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi Komponenfairuz059
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breakerbernadus lokaputra
 
Tugas Elektronika dan RL
Tugas Elektronika dan RLTugas Elektronika dan RL
Tugas Elektronika dan RLHasyim Tri
 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenanggawibisono91
 
Komponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaKomponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaIlham Khoir
 
6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronika6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronikaEdi Sutanto
 
RESISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR DAN KAPASITORRESISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR DAN KAPASITORAllanIndra
 
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptx
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptxBAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptx
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptxRovikuZidan
 
Transistor
TransistorTransistor
TransistorRifqiAdy
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarRetnoWulan26
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
PresentasiRifqiAdy
 
Karakteristik Resistor
 Karakteristik Resistor Karakteristik Resistor
Karakteristik ResistorRifqiAdy
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeterEdi Sutanto
 

Similar to KOMPONEN ELEKTRONIKA (20)

Mdde visual
Mdde visualMdde visual
Mdde visual
 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
 
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdfKomponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
Komponen Elektronika & Alat Ukur.pdf
 
Mengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronikaMengenal komponen elektronika
Mengenal komponen elektronika
 
Mengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi KomponenMengidentifikasi Komponen
Mengidentifikasi Komponen
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
 
Tugas Elektronika dan RL
Tugas Elektronika dan RLTugas Elektronika dan RL
Tugas Elektronika dan RL
 
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimenEksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
Eksperimen soal eks osn2009-final eksperimen
 
Komponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronikaKomponen pasif elektronika
Komponen pasif elektronika
 
6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronika6 materi komponen elektronika
6 materi komponen elektronika
 
RESISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR DAN KAPASITORRESISTOR DAN KAPASITOR
RESISTOR DAN KAPASITOR
 
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptx
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptxBAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptx
BAB1_pendahuluan dan Dasar2_ELDAS.pptx
 
Modul 1.pptx
Modul 1.pptxModul 1.pptx
Modul 1.pptx
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Karakteristik Resistor
 Karakteristik Resistor Karakteristik Resistor
Karakteristik Resistor
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
 
7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter7 menggunakan alat ukur multimeter
7 menggunakan alat ukur multimeter
 

KOMPONEN ELEKTRONIKA

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR UNIT : I PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIS
  • 2. NAMA : MARIA ESFERA DYAH UNTARI NIM : 14/365253/TK/42063 HARI : KAMIS TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2015 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR JURUSAN TE - TI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015 A. PENDAHULUAN A. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui cara mengukur komponen elektronis dengan benar 2. Memahami fungsi komponen-komponen elektronis 3. Mengetahui besaran-besaran dan harga dari komponen-komponen elektronis B. Landasan Teori • Resistor Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Berikut adalah lambang resistor: • Kapasitor Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Kapasitor merupakan alat untuk menyimpan muatan listrik. • Dioda
  • 3. Definisi dioda adalah piranti elektronika yang terbuat dari sambungan semikonduktor tipe p dan tipe n. dioda mempunyai dua kutub yaitu kutub positif (anoda) dan kutub negative (katoda). Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N. P N Anoda Katoda • LDR ( Light Dependent Resistor ) LDR (Light Dependent Resistor) yaitu jenis resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila terkena cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan bila terkena cahaya terang nilainya menjadi semakin kecil. • NTC ( Negative Temperature Co- efficient ) NTC memiliki karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTC akan turun jika temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai sensor? Dari nilai tahanannya. Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2 sesuai perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC dan NTC sendiri adalah Kelvin (K). • PTC ( Possitive Temperature Co- efficient ) PTC biasanya digunakan untuk sensor
  • 4. temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun. • Transformator Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik bolak-balik (AC). Transformator disusun menggunakan kumparan-kumparan. Tiap kumparan dililit menggunakan tembaga. Kumparan primer digunakan sebagai masukan dan kumparan sekunder digunakan sebagai keluaran. • Transistor Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya. Transistor juga merupakan komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Vp/Vs = Np/Ns=Is/Ip Keterangan: Vp : tegangan primer Is : arus sekunder Vs : tegangan sekunder Ip : arus primer Np : jumlah lilitan primer Ns : jumlah lilitan sekunder
  • 5. NPN PNP • Potensiometer Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
  • 6. • Relay Relay adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya.Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:koil : lilitan dari relaycommon : bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal)kontak : terdiri dari NC dan NO B. ALAT DAN BAHAN 1. Multimeter digital 2. Resistor 3. Potensio 4. LDR (Light Dependant Resistor) 5. Transformator 6. NTC (Negatif Temperature Coefficient) 7. PTC ( Positif Temperature Coefficient ) 8. Kapasitor 9. Dioda 10. Transistor PNP ( 2SA 671 ) 11. Transistor NPN ( 2SC 1061 ) dan (2SC 3055) 12. Relay C. ANALISA GAMBAR RANGKAIAN a. Rangkaian Resistor Seri
  • 7. Analisa gambar Terdapat 5 buah resistor yang besar hambatannya bermacam-macam yang dirangkai secara seri sehingga: (dalam Ohm) RAB= R1= 10k RCD= R3= 10k RBC= R2= 27k RDE= R4= 10k RAC= R1+R2=36.7k RAF= R1+R2+R3+R4+R5= 56.7k b. Rangkaian Resistor Parallel
  • 8. Analisa gambar Terdapat 8 buah resistor yang dirangkai paralel seperti gambar diatas, karena rangkaiannya paralel, maka: (dalam Ohm) RAB= 1/(1/R1+1/R4)=448.9 RCD= 1/(1/R3+1/R5)=5k RBC= OverLoad RDE= Hambatan Penghantar=3 RAC= 1/(RAB +1/R2)=441.56 RAF= 1/(1/ RAB +1/R2+1/ RCD +1/R6+1/R7) + R8 c. Rangkaian Relay
  • 9. Analisa gambar rangkaian Gambar rangkaian pada poin c adalah rangkaian untuk menguji tegangan pada relay (titik NO,NC, dan A) dan arus pada beban yang pada percobaan kali ini bebannya adalah motor DC seperti tampak pada gambar. Catu Daya DC 12V yang paling kiri berfungsi sebagai penyuplai tegangan menuju rangkaian, sisi negatif dihubungkan ke ground agar tidak terjadi kelebihan elektron. Fuse atau sekering berfungsi sebagai pelindung rangkaian agar tidak terjadi short akibat arus yang terlalu berlebih Switch atau saklar berfungsi untuk menyambung atau memutus rangkaian Fungsi trafo pada rangkaian ini adalah untuk mengatur keluaran tegangan dan arus dari sumber listrik PLN (AC 220V) Catu daya 5 Volt DC pada bagian pojok kanan berfungsi untuk supply tegangan ke relay yang dihubungkan dengan NC dan A (titik 87a dan 30) Motor DC 12Volt berfungsi sebagai beban untuk menguji relay yang dihubungkan ke titik NO (titik 87) D. HASIL PENGUJIAN A. Pengujian Resistor a. Harga Hambatan NO Kode Warna Nilai Terbaca Nilai Terukur Tolerans i Nilai Susut 1 Coklat, Hitam, Hijau, Perak 106 Ω 1,018 MΩ 10% 18kΩ 2 Biru, Abu2, Coklat, Emas 680Ω 666Ω 5% 14Ω 3 Jingga, Putih, Coklat, Emas 390Ω 384Ω 5% 6Ω 4 Merah, Merah, Coklat, Emas 220Ω 217Ω 5% 3Ω 5 Kuning, Ungu, Coklat, Perak 470Ω 464Ω 10% 6Ω 6 10W100RJ 100Ω 1004Ω 20% 4Ω
  • 10. 7 5W47KΩ 47kΩ 48.1kΩ 20% 1.1kΩ b. Mencari Total Hambatan Seri A-B B-C A-C C-D D-E A-F 2Ω 4,4Ω 2,2Ω 400kΩ 40Ω 2,2kΩ c. Mencari Total Hambatan Parallel A-B B-C C-D D-E D-F A-F 60Ω 6Ω 2Ω 2,2Ω 0,2Ω 306Ω B. Pengujian Potensio Posisi 45 derajat = 0,92kΩ Posisi 90 derajat = 1.8kΩ Posisi 135 derajat = 43,76kΩ Posisi maks =4,48kΩ C. Pengujian LDR (light Dependant Resistor) a. Keadaan terbuka = 7,68 Ω b. Keadaan terhalang telapak tangan = 7,1kΩ c. Keadaan tertutup jari secara rapat =0,11kΩ D. Pengujian Trafo No Kumparan Primer Besarnya Hambatan Kumparan Sekunder Besarnya Hambatan 1 0 dengan 110 0,827 Ω CT dengan 9 0,18 Ω 2 0 dengan 220 0,01 Ω CT dengan 12 0,02 Ω 3 110 dengan 220 300 Ω 12 dengan 12 0,02 Ω 4 7.5 dengan 7.5 0,03 Ω
  • 11. E. Pengujian NTC dan PTC Posisi netral NTC = 0,02 Ω Posisi netral PTC = 0,13 Ω Posisi dipanasi NTC = 0,07 Ω Posisi dipanasi PTC = 0,33 Ω F. Pengujian Dioda Pengujian ini menggunakan Diode 1N5402 Merah dengan anoda, hitam dengan katoda 32k Ω. Hitam dengan anoda, merah dengan katoda OverLoad G. Pengujian Transistor a. Transistor PNP 2SA 671 Merah ke Basis Hitam ke Kolektor Merah ke Basis Hitam ke Emitor Merah ke Kolektor Hitam ke Emitor Overload Overload Overload Hitam ke Basis Merah ke Kolektor Hitam ke Basis Merah ke Emitor Hitam ke Kolektor Merah ke Emitor 0,517 Ω 0,51 Ω Overload b. Transistor NPN 2SC 1061 Merah ke Basis Hitam ke Kolektor Merah ke Basis Hitam ke Emitor Merah ke Kolektor Hitam ke Emitor 0,504 Ω 0,505 Ω Overload Hitam ke Basis Merah ke Kolektor Hitam ke Basis Merah ke Emitor Hitam ke Kolektor Merah ke Emitor
  • 12. Overload Overload Overload c. Transistor NPN 2SC 3055 Merah ke Basis Hitam ke Kolektor Merah ke Basis Hitam ke Emitor Merah ke Kolektor Hitam ke Emitor 0,462 Ω 0,465 Ω Overload Hitam ke Basis Merah ke Kolektor Hitam ke Basis Merah ke Emitor Hitam ke Kolektor Merah ke Emitor Overload Overload Overload H. Pengujuan Relay a. Keadaan Normal Titik A dengan NO = OverLoad Titik A dengan NC = 0.5 Ω b. Keadaan aktif dengan Beban Motor DC (lihat gambar 3.c) Ground dengan NO = 5,31 V Ground dengan NC = 0,02 V Arus Pada Motor = -4,71 mA c. Keadaan Aktif (tanpa beban) Ground dengan NO = 5,31 V Ground dengan NC = 0,0 E. ANALISA HASIL PENGUJIAN A. Pengujian Resistor a. Harga Hambatan
  • 13. No. 1 Coklat,Hitam,Kuning,Emas nilai terbacanya: 2 kode angka warna awal x 10^kode warna ke 3 Coklat&Hitam x 10^Kuning = 10x10^3 = 10kΩ Dengan Nilai terukur 98.4k Ω maka nilai susutnya adalah selisih keduanya yaitu 1.6k Ω Karena toleransinya 5% maka nilai minimum resistor = (100% - Toleransi) x nilai terbaca: 95% x 10k Ω = 9500 Ω Nilai maksimumnya = (100% + Toleransi) x nilai terbaca: 105% x 10kΩ = 10.5kΩ Ketelitian Pengukuran = 100% (karena belum melampaui batas nilai maks. atau min.) No. 2 Coklat,Abu2,Hitam,Emas Nilai terbaca : Coklat&Abu2 x 10^Hitam = 18 x 10^0 = 18 x 1 = 18Ω Dengan nilai terukur 18.1Ω maka nilai susutnya adalah 0.1Ω Nilai maksimum resistor = 105% x 18Ω = 18.9Ω
  • 14. Nilai minimum resistor = 95% x 18Ω = 17,1Ω Ketelitian Pengukuran = 100% No. 3 Kuning,Ungu,Merah,Emas Nilai terbaca : Kuning&Ungu x 10^Merah = 47x10^2 = 4.7kΩ Dengan nilai terukur 4.62kΩ maka nilai susutnya adalah 0.12kΩ Nilai maksimum resistor = 105% x 4.7kΩ = 4935Ω Nilai minimum resistor = 95% x 4.7kΩ = 4465Ω Ketelitian pengukuran = 100% No. 4 Coklat,Hitam,Merah,Emas Nilai terbaca : Coklat&Hitam x 10^Jingga = 10 x 10^2 = 1kΩ Dengan nilai terukur 0.98kΩ maka nilai susutnya adalah 0.02kΩ Nilai maksimum resistor = 105% x 1kΩ = 1050Ω Nilai minimum resistor = 95% x 1kΩ = 950Ω Ketelitian pengukuran = 100% No.5 Coklat,Hitam,Jingga,Emas Nilai terbaca : Coklat&Hitam x 10^Jingga = 10 x 10^3 = 10kΩ Dengan nilai terukur 9.9kΩ maka nilai susutnya adalah 0.1kΩ Nilai maksimum resistor = 105% x 10kΩ = 10.5kΩ Nilai minimum resistor = 95% x 10kΩ = 0.95kΩ Ketelitian pengukuran = 100% No. 6 Putih Polos Nilai terbaca : 100Ω (tertera pada resistor) Dengan nilai terukur 100.1Ω maka nilai susutnya adalah 0.1Ω Nilai maksimum resistor = 120% x 100Ω = 120Ω Nilai minimum resistor = 80% x 100Ω = 80Ω Ketelitian pengukuran = 100% No. 7 Putih Polos Nilai terbaca 47kΩ (tertera pada resistor) Dengan nilai terukur 48.6kΩ maka nilai susutnya adalah 1.6kΩ Nilai maksimum resistor = 120% x 47kΩ = 5640Ω Nilai minimum resistor = 80% x 47kΩ = 3760Ω Ketelitian pengukuran = 100%
  • 15. b. Rangkaian Resistor Seri Titik A-B = R1 = 10kΩ Nilai terukur = 9.9kΩ Ketelitian = 100% - [100%(selisih nilai terukur dan nilai terbaca/nilai terbaca)] = 100% - [100%(0.1kΩ/10kΩ)] = 100% - [100%(0.01)] = 100% - 1% = 99% Titik B-C = R2 = 27kΩ Nilai terukur = 26.9kΩ Ketelitian = 100% - [100%(0.1kΩ/27kΩ)] = 100% - [100%(0.00370)] = 99.629% Titik A-C = R2+R1 = 10kΩ + 27kΩ = 37kΩ Nilai terukur = 36.7kΩ Ketelitian = 100% - [100%(0.3kΩ/37kΩ)] = 100% - [100%(0.0081)] = 100% - [0.81%] = 99.189% Titik C-D = R3 = 10kΩ Nilai terukur = 9.9kΩ Ketelitian = 99% Titik D-E = R4 = 10kΩ Nilai terukur = 9.9kΩ Ketelitian = 99% Titik A-F = Rs = R1+R2+R3+R4+R5 = 10kΩ+27kΩ+10kΩ+10kΩ+470Ω = 57470Ω Nilai terukur = 56900Ω Ketelitian = 100% - [100%(570Ω/57470Ω)] = 100% - [100%(0.009918218)] = 100% - 0.9918218 = 99.008178%
  • 16. c. Rangkaian Resistor Paralel Titik A-B = 1/(1/R1+1/R4) = 1/(1/10kΩ+1/470Ω) = 1/(0.0001+0.00213) = 448.9Ω Nilai terukur = 463Ω Ketelitian = 100% - [100%(14.1/448.9)] = 100% - 3.14% = 96.86% Titik B-C = OverLoad karena pada 2 titik tersebut tidak jelas mana rangkaian resistor yang akan diukur sehingga hambatannya tidak dapat terukur. Terlalu banyak percabangan yang janggal pula. Titik A-C = 1/(1/R A-B+1/R2) = 1/(1/463Ω+1/27kΩ) = 441.56Ω Nilai terukur = 483Ω Ketelitian = 100% - [100%(41.44/441.56)] = 100% - 9.38% = 90.62% Titik C-D = 1(1/R3+1/R5) =1(1/10kΩ+1/10kΩ) = 5kΩ Nilai terukur = 4930Ω Ketelitian = 100% - [100%(170/5k)] = 100% - [100%(0.034)] = 100% - 3.4% = 96.6% Titik D-E = Hambatan Penghantar sebesar 3Ω. Pada area D-E tidak ada resistor yang terukur. Titik A-F = 1/(1/RAC+1/RCD) + 1/(1/R6+1/R7) + R8 = 1/(1/441.56+1/5k) + 1/(1/100k+1/10k) + 10k (Ω) = 406.1 + 9091 + 10k (Ω) = 19497.1 Ω Nilai terukur = 14500Ω Ketelitian = 100% - [100%(4997.1/19497.1)] = 100% - [100%(0.256)] = 100% - 25.6% = 74.4% Ketelitian pada pengukuran rangkaian resistor ini tidak sampai 100% karena beberapa faktor. Yaitu yang pertama faktor toleransi resistor. Yang kedua adalah adanya hambatan pada kawat
  • 17. penghantarnya. Sehingga membuat hasil pengukuran tidak 100% akurat. d. Pengukuran Potensiometer Pengukuran dilakukan menggunakan multimeter, dengan pencolok hitam kaki kiri potensio dan pencolok merah ke kaki tengah potensio. Pada posisi : = 611Ω = 4320Ω = 2547Ω max = 9400Ω Artinya, hambatan pada potensiometer terus bertambah apabila pemutarnya diputar ke kanan(ke arah max) e. Pengukuran LDR - LDR pada posisi terbuka terhadap sinar = 1500 Ω - LDR pada posisi terhalang telapak tangan = 2200 Ω - LDR pada posisi tertutup telapak tangan = 40k Ω Artinya, nilai hambatan pada LDR selalu berkurang jika intensitas cahaya yang mengenai bagian atas LDR bertambah f. Pengujian Transformator Percobaan kali ini dilakukan menggunakan multimeter yang tiap jarumnya dicolokkan ke ujung-ujung kumparan,baik primer maupun sekunder, dan mengamati hambatan pada kumparan tersebut No Kumparan Primer Besarnya Hambatan Kumparan Sekunder Besarnya Hambatan 1 0 dengan 110 255.3 Ω CT dengan 9 2.2 Ω 2 0 dengan 220 526 Ω CT dengan 12 4.3 Ω 3 110 dengan 220 271.6 Ω 12 dengan 12 7.8 Ω 4 7.5 dengan 7.5 4.9 Ω Pada tabel tersebut terlihat bahwa hambatan dalam kumparan primer jauh lebih besar daripada hambatan dalam kuparan sekunder. Hal ini dekarenakan jumlah lilitan kumparan primer jauh lebih banyak daripada jumlah lilitan kumparan sekunder. Kemudian terlihat bahwa hambatan 0 dengan 220 lebih besar dari 0 dengan 110 pada kumparan primer. Hal ini dikarenakan jika kita mengukur dari titik 0 ke 220 maka kita mengukur hambatan dalam seluruh kumparan primer pada trafo karena letak titik 0 hingga 220 adalah dari ujung ke ujung. Sedangkan titik 110 berada di tengah-tengah 0 dan 220. Maka jika kita mengukur dari titik 0 ke 110 itu hanya mengukur setengahnya saja. Begitu pula dengan 110 ke 220.
  • 18. Hal ini juga berlaku pada kumparan sekunder dengan titik ujungnya 12 dan 12. g. Pengujian NTC dan PTC Pada bagian hasil pengukuran NTC dan PTC terlihat jelas perbedaan antara keduanya bahwa NTC yang dipanaskan akan berkurang nilai hambatannya, berkebalikan dengan PTC yang nilai hambatannya bertambah ketika dipanaskan. h. Pengujian Diode Pada pengujian diode kali ini, digunakan diode tipe 1N5402 Pada bagian hasil pengukuran terlihat bahwa diode yang dipasang terbalik merubah nilai hambatannya. Ketika pencolok merah dengan anoda, pencolok hitam dengan katoda maka nilai hambatannya adalah 32k Ω sedangkan Overload pada keadaan kebalikannya. Hal ini dikarenakan ketika pencolok merah(+) dihubungkan dengan anoda dan pencolok hitam(-) dihubungkan dengan katoda maka terjadi forward bias yang menghasilkan nilai hambatan. Sedangkan bila kita melakukan hal yang berkebalikan maka nilai hambatannya menjadi sangat besar,mendekati tak terhingga,karena pada keadaan ini terjadi reverse bias yang tidak memungkinkan adanya arus yang mengalir bila diberi tegangan. i. Pengujian Transistor PNP dan NPN Dapat kita lihat di tabel hasil pengukuran bahwa perbedaan transistor PNP dan NPN adalah transistor PNP akan memiliki nilai hambatan hanya pada 2 keadaan yaitu kutub (-) dihubungkan ke basis dan kutub (+) dihubungkan ke kolektor atau emitor. Sedangkan pada transistor NPN akan memiliki nilai juga hanya pada 2 keadaan yaitu kutub (+) dihubungkan ke basis dan kutub (-) dihubungkan ke kolektor atau emitor. Hal ini dikarenakan seperti diode, pada transistor yang muncul nilai hambatannya dikarenakan terjadi forward bias, sedangkan yang Overload terjadi reverse bias dan juga Arus hanya dapat mengalir jika tegangan yang diberikan pada terminal semikonduktor transistor type p lebih positif dari terminal semikonduktor type n, namun Jika pencolok multitester dipasang pada terminal kolektor dan emitor maka multitester akan selalu memberikan nilai overload j. Pengujian Relay Percobaan ini menggunakan Relay 12DC 3A DC Keadaan Normal : Titik A dan NO = Overload : Titik A dan NC = 0.3 Ω (Hambatan dalam relay) Keadaan Aktif(dg beban motor DC) : Ground dengan NO = 4.9 V : Ground dengan NC = Overload : Arus pada motor = 37.3 mA Keadaan aktif tanpa beban : Ground dengan NO = 4.9 V : Ground dengan NC = Oveload Relay mendapat supply tegangan dari catu daya 5 volt yang dihubungkan ke A dan NC sehingga beda potensial antara ground dan NO adalah 5 volt juga. Sedangkan ground dan NC
  • 19. terjadi Overload tegangan karena NC terhubung dengan A sehingga tidak terhubung dengan ground, jadi tidak ada beda potensial antara ground dengan NC. Arus pada motor dihasilkan dari catu daya DC 12 volt,relay dan hambatan pada rangkaian. Saat keadaan aktif beda potensial antara ground dan NO juga tidak berubah yaitu tetap sekitar 5 volt karena rangkaian dirangkai secara parallel. F. KESIMPULAN 1. Besarnya nilai suatu resistor tidak semua cocok dengan nilai yang tertera pada resistor. Tergantung toleransinya 2. Dari toleransi sebuah resistor akan menghasilkan nilai maksimum dan minimum sebuah resistor 3. Nilai susut resistor dihitung dari hasil pengurangan nilai terukur terhadap nilai terbaca. 4. Resistor jika dirangkai menjadi rangkaian seri maupun paralel akan memberikan nilai hambatan total yang berbeda. 5. Nilai hambatan total unutk rangkain seri dapat dihitung dengan : Rs = R1+R2+R3+…+Rn 6. Nilai hambatan total untuk resistor yang dirangkai paralel adalah : Rp = 1/(1/R1+1/R2+1/R3+…+1/Rn) 7. Potensiometer akan berubah ubah nilai hambatannya apabila kita putar pemutarnya, semakin kea rah maksimal semakin besar nilai hambatannya 8. LDR memiliki harga hambatan yang variatif. Semakin banyak intensitas cahayanya, semakin kecil nilai hambatannya ( intensitas cahaya berbanding terbalik dengan nilai hambatan) 9. Kumparan pada transformator juga memiliki nilai hambatan, tergantung jumlah lilitannya, semakin banyak lilitannya semakin besar nilai hambatannya ( nilai hambatan berbanding lurus dengan jumlah lilitan) 10. NTC akan mengecil nilai hambatannya apabila dipanaskan (suhu berbanding terbalik dengan nilai hambatan) 11. PTC akan membesar nilai hambatannya apabila dipanaskan (suhu berbanding lurus dengan hambatan)
  • 20. 12. Dioda harus diukur menggunakan multitester digital, karena besarnya kemampuan dioda melebihi kemampuan pengukuran multitester analog. 13. Dioda memiliki harga hambatan hanya pada keadaan forward bias. Karena pada keadaan reverse nilai hambatannya sangat besar dan hampir mendekati tak terhingga. 14. Saat dioda reverse bias, tidak ada arus yang mengalir melalui dioda, sehingga yang terbaca pada multitester adalah overload. 15. Transistor memiliki tiga buah terminal, yaitu basis, emitor dan kolektor. 16. Arus hanya dapat mengalir jika tegangan yang diberikan pada terminal semikonduktor transistor type p lebih positif dari terminal semikonduktor type n. 17. Jika prob multitester dipasang pada terminal kolektor dan emitor maka multitester akan selalu memberikan nilai overload. 18. Relay memiliki hambatan dalam 19. Relay dapat berfungsi sebagai pengatur arus atau saklar dari arus yang masuk dan keluar. Arus yang keluar ini bisa lebih besar dari arus inputnya G. LAMPIRAN