PENENTUAN JARAK LIGHTNING ARRESTER DENGAN TRANSFORMATOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN ABNORMAL PADA TRAFO
Melihat pengaruhnya terhadap tegangan abnormal yang tiba pada transformator. Untuk memperoleh hasil perlindungan maksimal terhadap peralatan yang dilindunginya maka ada beberapa ketentuan dasar yang harus diketahui dari arrester itu sendiri seperti; tegangan kerja, karakteristik, koordinasi dengan peralatan pengaman lain dan sebagainya, serta jarak antara arrester dengan transformator.
Penelitian ini manekankan pada penentuan jarak antara arrester dengan transformator serta melihat pengaruhnya terhadap tegangan abnormal yang tiba pada transformator.
Dalam penelitian ini akan menentukan jarak lightning arrester dengan transformator serta pengaruh terhadap tegangan abnormal pada trafo tersebut. Pertama sekali akan dimulai dengan penentuan tegangan pengenal arrester, kemudian letak koordinasi arrester dengan isolasi, dan jarak arrester dangan trafo, serta pengaruh jarak arrester terhadap trafo sistem distribusi 20 KV pada PT. PLN Leung bata Cabang Banda Aceh.
3. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Setiap industri besar mambutuhkan sumber energi listrik yang
besar. Jika salah satu peralatan yang kritikal terjadi gangguan pada
jaringan transmisi atau jaringan distribusi yang, diakibatkan oleh
sambaran petir merupakan suntikan muatan listrik. Suntikan muatan
listrik ini menimbulkan kenaikan tegangan pada jaringan, sehingga di
jaringan timbul tegangan lebih berbentuk gelombang impuls dan
merambat ke ujung-ujung jaringan. Tegangan lebih ini akibat
sambaran petir ini sering disebut surja hubung (switching surge).
Jika tegangan lebih surja petir tiba disatu gardu maka tegangan
lebih tersebut merusak isolasi peralatan gardu. Oleh karena itu, perlu
dibuat suatu alat pelindung agar tegangan surja yang tiba digardu
tidak melebihi kekuatan isolasi peralatan gardu.
4. TUJUANTUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh jarak penempatan antara
arrester dengan transformator serta melihat pengaruhnya
terhadap tegangan abnormal yang tiba pada transformator
2. Untuk mengetahui penentuan tegangan pengenal arrester.
3. Untuk mengetahul prinsip kerja arrester.
BATASAN MASALAHBATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini akan menentukan jarak ligthning
arrester dengan transformator serta pengaruh terhadap
tegangan abnormal pada trafo tersebut. Pertama sekali akan
dimulai dengan penentuan tegangan pengenal arrester,
kemudian letak koordinasi arrester dengan isolasi, dan jarak
arrester dangan trafo, serta pengaruh jarak arrester terhadap
trafo sistem distribusi 20 KV pada PT. PLN Cabang Banda
Aceh.
5. TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Arrester adalah alat proteksi bagi peralatan listrik
terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh petir atau surja
hubung (switching surge). Alat ini bersifat by-pass disekitar
isolasi yang membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat
ke sistem pentanahan. By-pass ini harus sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem frekuensi 50 Hz.
Tetapi jika ada surja petir yang tiba di terminal pelindung,
maka pelindung berubah menjadi penghantar dan mengalirkan
surja petir tersebut ke tanah. Setelah surja hilang, arrester dapat
dengan cepat kembali menjadi isolasi.
6. METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Selesai
Tinjauan Pustaka
Penentuan Jarak Arrester
dan Trafo
Menghitung Tegangan
Jepitan Trafo (EP)
Simpulan dan Saran
Pengumpulan Data :
1.Data spesifikasi arrester
2.Data spesifikasi arrester
tipe 2 MBA 4
3.Data Transformator
daya
4.Meteran
7. PENENTUAN JARAKPENENTUAN JARAK
1. Penentuan tegangan pengenal Arrester
pengenal arrester dalam perencanaan perlindungan membutuhkan
peralatan :
a. Tegangan normal
b. Arus peluahan normal
c. Frekuensi pengenal
d. Tegangan percik frekuensi daya
e. Tegangan percik impuls maksimal
f. Tegangan peluahan atau tegangan sisa
g. Tegangan dasar (cut-off voltage)
h. Tegangan gagal sela
i. Karakteristik volt-waktu
j. Margin
k. Tingkat proteksi
l. Arus peluahan maksimal
8. 2. Penentuan BIL berdasarkan tegangan dasar Arrester
Untuk setiap tegangan sistim BIL (basic impulse level) dari
peralatan telah ditentukan sesuai dengan standar internasional
yang berlaku
3. Penentuan letak koordinasi Arrester dengan Isolasi
Karena fungsi arrester adalah mengamankan peralatan transmisi
ataupun distribusi dan mencegah terjadinya gangguan yang
disebabkan oleh tegangan lebih karena petir
4. Jarak Arrester dengan Transformator
Pada umumnya alat-alat pelindung harus diletakkan sedekat
mungkin dengan peralatan yang akan dilindunginya, terutama pada
10. SIMPULANSIMPULAN
1. Arrester ditempatkan sedekat mungkin dengan peralatan yang
dilindunginya (transformator)
2. Jarak arrester ke trafo di tentukan dengan jarak maksimum 6 meter.
3. Makin tinggi tingkat isolasi dari sistem, maka tingkat perlindungan yang
diberikan arrester akan semakin rendah
SARANSARAN
Perlu dilakukan pemeriksaan harian atau mingguan agar sebisa mungkin
mencegah kerusakan seperti gangguan jaringan dan lainnya.