Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar kebutuhan akan rasa aman dan nyaman, termasuk definisi, hierarki kebutuhan menurut Maslow, teori comfort Kolcaba, empat aspek kenyamanan, definisi dan etiologi nyeri, fisiologi nyeri, fase-fase nyeri, proses persepsi nyeri, respon terhadap nyeri, dan teori gate control nyeri.
2. Definisi Rasa Aman
Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera
fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan
aman dan tentram (Perry & Potter, 2005).
Kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan
untuk melindungi diri dari bahaya fisik.
Kebutuhan akan keamanan terkait dengan
konteks fisiologis dan hubungan interpersonal
(Perry & Potter, 2005). Ancaman bisa bersifat
nyata atau imajinasi (misal: penyakit, nyeri,
cemas, dsb).
3. Definisi Rasa Nyaman
Kenyamanan adalah kebutuhan yang diperlukan
pada rentang sakit sampai sehat dan kenyamanan
merupakan lebel tahap akhir dari tindakan terapeutik
perawat terhadap pasien (Siefert, 2002).
Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan
telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden
(keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
dan nyeri) (Kolcaba 1992, dalam Perry & Potter,
2005).
5. Comfort Theory
Teori comfort mengedepankan kenyamanan
sebagai kebutuhan semua manusia. Menurut
Kolcaba, comfort mempunyai arti yang holistik dan
kompleks. Kolcaba dalam teori comfort yang
dikembangkan menyebutkan holistic comfort
merupakan bentuk keyamanan yang meliputi tiga
tipe comfort yaitu relief, ease dan transcendence
yang digabungkan dalam empat konteks yaitu
physical, psychospiritual, sociocultural dan
environmental (Kolcaba & Dimarco, 2005).
7. Empat Aspek Kenyamanan
Physical comfort/kenyamanan fisik meliputi
kebutuhan pasien akan status hemodinamik
(kebutuhan cairan, elektrolit, pernafasan, suhu
tubuh, eliminasi, sirkulasi, metabolisme, nutrisi
dan lain-lain), nyeri dan kenyamanan
manajemen nyeri, ketidaknyamanan fisik
lainnya (yang dirasakan saat ini atau potensial),
kurangnya sensori (alat bantu dengar,
kacamata, bicara pelan, proses berfikir lama).
8. Empat Aspek
Kenyamanan
Physical comfort/kenyamanan fisik
meliputi kebutuhan pasien akan status
hemodinamik (kebutuhan cairan,
elektrolit, pernafasan, suhu tubuh,
eliminasi, sirkulasi, metabolisme,
nutrisi dan lain-lain), nyeri dan
kenyamanan manajemen nyeri,
ketidaknyamanan fisik lainnya (yang
dirasakan saat ini atau potensial),
kurangnya sensori (alat bantu dengar,
kacamata, bicara pelan, proses berfikir
lama).
9. Empat Aspek
Kenyamanan
Psychospiritual comfort atau
kenyamanan psikospiritual antara
lain kebutuhan dihadirkan
rohaniawan, kecemasan,
ketakutan, berdoa dengan
perawat atau yang lainnya,
persepsi terhadap penyakit,
persepsi terhadap hidup dan
pengalaman hidup.
10. Empat Aspek Kenyamanan
Sociocultural comfort/kenyamanan sosial
budaya meliputi keuangan, perencanaan
pulang, rutinitas di RS, kebutuhan
penkes/informasi kesehatan, kunjungan teman
atau kerabat, hubungan dengan orang lain,
dukungan atau kekuatan, ketersediaan tenaga
untuk keberlanjutan perawatan di rumah.
11. Empat Aspek Kenyamanan
Environmental comfort atau
kenyamanan lingkungan meliputi
privasi, bau, kebisingan,
pencahayaan, tempat tidur yang
nyaman, hiasan ruangan dan lain-
lain
12.
13.
14.
15. Definisi Nyeri
Nyeri merupakan sensasi yang rumit,
universal, dan bersifat individual.
Bersifat individual karena respons individu
terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak
bisa disamakan satu dengan lainnya.
Perasaan tidak nyaman yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan yang
dirasakan individu secara subyektif dan menimbulkan respon berbeda setiap
individu serta memicu untuk menghilangkan rasa nyerinya.
21. Fase Nyeri
Transduksi
Transmisi
Stimulus akan memicu sel yang terkena nyeri utk
melepaskan mediator kimia (prostaglandin, bradikinin,
histamin, kalium dan substansi P) yg mensensitisasi
nosiseptor. Mediator kimia akan berkonversi mjd
impuls2 nyeri elektrik
Fase transmisi nyeri terdiri atas tiga bagian. Pada
bagian pertama, nyeri merambat dari serabut
saraf perifer ke medulla spinalis. Bagian kedua
adalah transmisi nyeri dari medulla spinalis
menuju batang otak dan thalamus melalui jaras
spinotalamikus. Pada bagian ketiga, sinyal
tersebut diteruskan ke korteks sensorik somatic-
tempat nyeri dipersepsikan
22. Fase Nyeri
Persepsi
Modulasi
Pada fase ini, individu mulai
menyadari adanya nyeri
Fase ini disebut juga “sistem
desenden”. Pada fase ini, neuron
dibatang otak mengirimkan
sinyal-sinyal kembali ke medulla
spinalis.
25. Teori Gate Control
Teori pengontrol nyeri (Gate Control), impuls
nyeri dapat diatur atau dihambat oleh
mekanisme pertahanan di sepanjang sel saraf
pusat . Impuls nyeri dihantarkan saat sebuah
pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat
pertahanan tertutup. Neuromodulator menutup
mekanisme pertahanan dengan menghambat
pelepasan substansi P