SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
, VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201885
PERADABANISLAMDIIBERIA(AL-ANDALUS):
KELAHIRAN,KEJAYAAN,DANKEHANCURAN
Oleh Syamsuddin Arif
Visiting Research Fellow, Oxford Centre for Islamic Studies
P
eristiwa masa lalu memang mustahil
diubah. Namun, perubahan di masa kini
dan masa depan tidak jarang dimotivasi
oleh masa lalu. Pembantaian di Bosnia dan di
Myanmar (Rohingya) hanya dua contoh paling
nyata yang mengungkit dan mengangkat masa
lalu untuk membenarkan masa kini. Sama halnya
dengan penaklukan Anatolia (kerajaan Romawi
Timur alias Byzantium) oleh Turki Usmani yang
masih meninggalkan trauma di dalam benak
orang-orang Eropa hingga saat ini. Begitu pula
pembunuhan masal yang dilakukan oleh kaum
Yahudi Israel di Palestina; dasar hukumnya adalah
masa lalu alias ‘dalil sejarah’ (historical argument).
David Lowenthal benar apabila mengatakan
bahwa masa lalu merupakan medan tarung
antara pelbagai kelompok dan golongan, aneka
kekuatan dan kepentingan yang bersaing satu
sama lain. Masing-masing berusaha saling
mengatasi dan memenuhi ambisi masa kini
dengan mencari pembenaran dari masa lalu: “The
past is everywhere a battleground of rival attachments,
where competing groups struggle to validate present goals
by appealing to continuity with, or inheritance from,
ancestral or other precursors.”1
Jelas bagi kita betapa pentingnya memahami
dan menguasai masa lalu. Mengapa semua
orang berlomba-lomba menulis masa lalu.
Pemenang maupun pecundang, mayoritas
maupun minoritas, merasa perlu mengetahui
dan merujuk masa lalu, betapapun jauhnya itu.
Tulisan pendek ini bermaksud mengangkat
masa lalu umat Islam di Semenanjung Iberia
yang dulu pernah –lebih dari 700 tahun
lamanya– disebut BilÉd al-Andalus (‘Negeri
kaum Vandals’). Akan kita telusuri kembali
proses kemunculan, kejayaan, kemerosotan, dan
akhirnya kehancuran Peradaban Islam di wilayah
yang di masa kini bernama Spanyol dan Portugal.
Ekspansi Dakwah
Setiap insan muslim adalah pendakwah (dÉ‘Ê).
Tugas menyiarkan Islam telah dicontohkan oleh
1	 DavidLowenthal,ThePoliticsofthePast,ed.PeterGathercoleand
David Lowenthal (London: Unwin Hyman, 1990), hlm. 308.
, VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201886
RasËlullah dan tertanam di dalam jiwa para
Sahabat yang rela berkorban waktu, tenaga,
harta hingga jiwa demi tegaknya agama Allah
di muka bumi. Semangat ini –yang kita sebut
‘ruh jihad’ yang mendorong kaum Muslim untuk
menempuh perjalanan ratusan hingga ribuan
kilometer melewati gurun pasir yang panas dan
tandus dan mengarungi lautan untuk membawa
syiar Islam. Ekspansi ke Semenanjung Iberia
bermula ketika MËsÉ ibn NuËayr, Gubernur
Jenderal yang ditempatkan di Afrika Utara,
mengutus salah seorang panglimanya, ÙÉriq
ibn ZiyÉd, untuk pergi ke daratan Spanyol yang
saat itu di bawah kekuasaan bangsa Visigoth.
Ikut bersamanya sekitar 12,000 orang prajurit.2
Mereka menyebrang selat yang kemudian
dinamakan Gibraltar dan masuk melalui
pelabuhan Ceuta. Pasukan Ùariq dihadang
oleh Roderick (Rodrigo), Raja Visigoth
terakhir, di sebuah tempat bernama Medina-
Sidonia dekat sungai Guadalete di wilayah
Cadiz. Pertempuran pertama terjadi pada
bulan Juli tahun 711 Masehi, di mana tentara
Visigoth berhasil dikalakan dan Roderick
tewas terbunuh. Tak lama kemudian pasukan
Muslim berhasil menguasai Córdoba dan
menaklukkan Toledo tanpa perlawanan yang
berarti. Di tahun berikutnya, pada bulan Juni
tahun 712 Masehi, Jenderal MËsÉ ibn NuËayr
sendiri turun memimpin pasukannya yang
berjumlah sekitar 18,000 orang dari suku
Kalbi (Yaman). Mereka menyerbu Seville dan
berhasil merebutnya pada musim dingin tahun
712-713 setelah mengepung kota itu selama
kurang lebih tiga bulan.
Darisana,pasukanMËsÉ ibnNuËayrbergerak
ke Mérida, di mana mereka menghadapi
perlawanan berat tetapi akhirnya berhasil juga
menguasai kota itu pada bulan Juli 713. MËsÉ
ibn NuËayr mempersilahkan penduduk yang
2	 Lihat Joseph F. O’Callaghan, A History of Medieval Spain
(Ithaca: Cornell University Press, 1975), hlm. 95 dan
David L. Lewis, God’s Crucible: Islam and the Making of Europe
570 to 1121 (New York: Norton, 2008), hlm. 119. Cf. Evariste
Lévi Provençal, Histoire de l’Espagne musulmane, 3 vols. (Leiden:
Brill, 1950 3), vol. 1, hlm. 1-89; Pedro Chalmeta, Invasión e
Islamización: La Sumisión de Hispania y la Formación de al Andalus
(Madrid: Universidad de Jaén, 1994); dan Hugh Kennedy,
Muslim Spain and Portugal: A Political History of al-Andalus
(London: Longman, 1996), hlm. 1 29.
beragama Kristen untuk meninggalkan Merida
jika mereka mau. Dibentuknya pemerintahan
baru dengan bantuan orang-orang Yahudi.
Jenderal ‘Abdu’l-‘AzÊz, putra MËsÉ ibn NuËayr,
terus bergerak bersama pasukannya untuk
menaklukkan Coimbra dan Santarem pada
tahun 714 –dua kota yang kini termasuk wilayah
Portugal, dan mengikat perjanjian dengan
penguasa Málaga dan Lisabon.
Meskipun diperintahkan untuk datang
melapor kepada Khalifah al-WalÊd (r. 705-715)
di Damaskus, MËsÉ ibn NuËayr dan ÙÉriq
ibn ZiyÉd maju terus bersama tentaranya ke
utara melintasi sungai Duero dan sungai Ebro.
Zaragoza berhasil mereka taklukkan, begitu
pula León, Castile, dan Astorga. Dari Asturias
pasukan MËsÉ ibn NuËayr berhasil menguasai
Oviedo dan maju terus sampai ke Tanjung Biscay
pada musim panas 714. MËsÉ ibn NuËayr dan
ÙÉriq ibn ZiyÉd sempat kembali ke Damaskus
untuk melapor kepada Khalifah al-WalÊd yang
ketika itu sudah lanjut usia dan meninggal dunia
tidak lama setelahnya, lalu digantikan oleh
SulaymÉn ibn ‘Abdi’l-Malik yang memerintah
selama kurang lebih dua tahun (r. 715-717).
SulaymÉn ibn ‘Abdi’l-Malik digantikan oleh
‘Umar ibn ‘Abd al-‘Aziz (r. 717-720) yang
lebih banyak menata urusan dalam negeri
daripada ekspansi ke luar. Adalah khalifah
penerusnya, yaitu HisyÉm ibn ‘Abdi’l-Malik
(r. 724-743), yang memberikan lampu hijau
kepada pasukan Muslim di Spanyol untuk
meneruskan pergerakan ke utara. Sampailah
mereka ke wilayah Gaul dan Languedoc di
selatan Perancis, dan sempat menduduki
Narbonne. Pasukan Muslim juga masuk ke
Toulouse pada tahun 721 dan Autun pada
tahun 725, sebelum akhirnya dikalahkan oleh
Charles Martel pada tahun 732 dalam sebeuah
pertempuran di daerah Poitiers. Sesudahnya,
sebagian pasukan ditarik ke Zaragoza untuk
menumpas pemberontakan di sana, walaupun
sebagian yang lain masih bergerak melanjutkan
misinya ke utara hingga tahun 739. Pada saat
itu, Córdoba sudah menjadi pusat pemerintahan
gubernur Muslim yang berhubungan dengan
Khalifah di Damaskus.
Dinasti Umayyah di Andalus
Wafatnya Khalifah HisyÉm ibn ‘Abd’il-
, VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201887
Malik pada tahun 743 mengawali keruntuhan
Dinasti Umayyah. Pasukan Abu Muslim al-
KhurÉsÉnÊ mulai bergerak untuk menguasai
satu per satu wilayah Persia dan Iraq. Ketika
akhirnya pemerintahan Bani Umayyah di
Damaskus jatuh dan anggota keluarga khalifah
akan dibunuh semua, salah seorang pangeran
yang bernama ‘Abdu’r-RaÍmÉn, cucu Khalifah
HisyÉm, berhasil menyelamatkan diri dan lari
ke Afrika kemudian menyebrang ke Spanyol.
Dengan dukungan tentara dari suku Kalbi dan
suku Qays, ‘Abdu’r-RaÍmÉn masuk ke Córdoba
pada tahun 756 dan berhasil menggulingkan
gubernurnya, YËsuf al-FihrÊ, untuk kemudian
membentuk pemerintahan baru. Itulah awal
b e r d i r i n y a
Dinasti Bani
Umayyah di
Andalusia. Para
ahli sejarah
k e m u d i a n
menyebutnya
s e b a g a i
‘ A b d u ’ r -
RaÍmÉn I (ad-
DÉkhil).
K e n d a t i
m e n d a p a t
b a n y a k
p e r l a w a n a n
dari kelompok-
k e l o m p o k
Arab maupun
K r i s t e n ,
‘ A b d u ’ r -
RaÍmÉn I sukses mengukuhkan kekuasannya
dan memerintah di Córdoba dari tahun 756
hingga 788 (yakni selama lebih kurang 32 tahun).
Ia mampu menyatukan pelbagai kelompok
minoritas dengan mayoritas yang berbeda suku
maupun agama (Muslim, Kristen, Yahudi),
sekaligus menciptakan rasa damai dan aman
di kalangan penduduk. Dengan demikian
perekonomian kembali normal, perkebunan
dan pertanian maju pesat berkat sistem irigasi
hidrolik (noria) dan perbaikan saluran-saluran
air (qanÉt) di bawah tanah untuk mengatasi
banjir. Ia juga membangun masjid raya Córdoba
yang terkenal itu, dengan menggabungkan seni
arsitektur Romawi, Visigothik dan Arab. Satu hal
penting untuk diingat, meskipun berkuasa penuh
selama 200 tahun di Spanyol, ‘Abdu’r-RaÍmÉn
I dan para penerusnya tidak pernah secara
langsung ataupun secara terbuka menentang
otoritas Khalifah Bani ‘Abbasiyyah di Baghdad.
‘Abdu’r-RaÍmÉn I digantikan oleh putranya
yang bernama HisyÉm (r. 788-796). Dihormati
karena kesalehan dan kedermawanannya, ia
meneruskan kebijakan-kebijakan ayahnya,
termasuk mengirim ekspedisi militer secara
berkala untuk menyerang dua kerajaan Kristen,
Asturia dan Navarre, di sebelah utara. HisyÉm
digantikan oleh putranya yang bernama al-
×akam (r. 796-822). Menghadapi banyak
ancaman dan tantangan, HisyÉm mengerahkan
s e g e n a p
k e k u a t a n
m i l i t e r n y a
u n t u k
m e n u m p a s
s e m u a
k e l o m p o k
pemberontak
tanpa ampun.
Di Toledo,
m i s a l n y a ,
k e l o m p o k
M o z á r a b e s
(penduduk asli
Iberia yang
tetap beragama
Kristen tetapi
m e n y e r a p
bahasa dan
budaya Arab),3
Yahudi, dan MuwalladËn alias Muladies
(penduduk asli Iberia yang sudah memeluk
Islam)4
yang memprotes kebijakan fiskalnya,
3	 Tentang golongan ini, lihat: Mikel de Epalza, “Mozarabs:
An Emblematic Christian Minority in Islamic al-Andalus”,
dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi
dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 149-170;
Margarita López Gómez, “The Mozarabs: Worthy Bearers
of Islamic Culture”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed.
Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill,
1994), hlm. 171-175; Richard Hitchcock, Mozarabs in
Medieval and Early Modern Spain: Identities and Influences (London:
The Warburg Institute, 2016); dan Simon Barton dan Peter
Linehan, Cross, Crescent and Conversion: Studies on Medieval Spain
and Christendom in Memory of Richard Fletcher (Leiden: Brill,
2008).
4	 Mengenai mereka ini lihat Maribel Fierro, “MawÉlÊ and
MuwalladËn in al-Andalus”, dalam Patronate and Patronage in
Early and Classical Islam, ed. Monique Bernards dan John
Abdallah Nawas (Leiden: Brill, 2005), hlm. 195-245.
, VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201888
dan di Córdoba tokoh-tokoh agama yang
sebelumnya merajalela ditekan dan dibatasi
geraknya.5
Pada tahun 805, sebanyak 72 orang
dihukum mati karena terlibat dalam konspirasi
untuk membunuhnya.
Sepeninggal al-×akam, naiklah putranya
yang juga dinamakan ‘Abdu’r-RaÍmÉn (r.
822-852), disebut juga ‘Abdu’r-RaÍmÉn II.
Ia mensentralisir pemerintahan, membenahi
birokrasi, dan menata keuangan dan
perekonomian. Ia juga mengirim ekspedisi
militer ke Asturia dan Barcelona di utara,
mengusir penyerang dari Seville dan Cadiz pada
tahun 844-845, dan membangun angkatan laut.
Pada tahun 850 ia menjatuhkan hukuman mati
kepada Perfectus, seorang pendeta Kristen dari
golongan Mozárabes yang terbukti menghina
Nabi Muhammad. ‘Abdu’r-RaÍmÉn II ini wafat
pada tahun 852 dan digantikan oleh putranya
MuÍammad (r. 852-886).
Era pemerintahan MuÍammad ibn
‘Abdi’r-RaÍmÉn banyak diganggu oleh para
pemberontak dari golongan MuwalladËn dan
Mozárabes. Menyusul kekalahan pasukannya
pada tahun 878 oleh tentara Asturia, ia terpaksa
menerima perjanjian damai dengan Alfonso III
(r. 866-910), di samping harus menghadapi
pemberontakan ‘Umar ibn Hafsun, seorang
Muwallad keturunan Visigoth. Sejak itu raja-raja
Kristen dari utara (Leon, Asturia, Barcelona,
Navarre, Pamplona) semakin menguat dan
mulai sering melakukan serangan ke wilayah
kekuasaan orang Islam.
Antara tahun 912-961 (selama 49 tahun)
Córdoba diperintah oleh ‘Abdu’r-RaÍmÉn
ibn MuÍammad (dikenal sebagai ‘Abdu’r-
RaÍmÉn III). Pada zamannya wilayah Islam
dapat kembali disatukan dan pemberontakan
dipadamkan. Empat orang putra Ibn Hafsun
ditewaskan dalam sebuah pertempuran di
Bobastro pada tahun 928 dan pada tahun
berikutnya ia memproklamirkan diri sebagai
Khalifah berdaulat penuh di Andalusia, setara
dengan Khalifah ‘Abbasiyyah di Baghdad dan
Khalifah FaÏimiyyah di Mesir. Ia menganjurkan
toleransi antar penganut agama agar mereka
hidup berdampingan dengan aman dan damai
–kondisi yang kemudian diistilahkan sebagai
5	 Baca ulasan Ann Rosemary Christys , Christians in Al-Andalus
711-1000 (London: Routledge, 2003).
convivencia oleh sejarawan Ramon Menendez
Pidal (w. 1968) dan muridnya, Americo Castro
(w. 1972).6
Dirangkulnya kaum Mozárabes
dan MuwalladËn, dan dijaminnya kebebasan
beragamabagiparapemelukKristendanYahudi.
Hasilnya, negara makmur dan rakyat sejahtera7
sehingga, mayoritas penduduk Andalusia masuk
Islam pada zaman pemerintahannya, walau tidak
dinafikan juga kemungkinan faktor ekonomi dan
status sosial di sana.8
‘Abdu’r-RaÍmÉn III wafat pada tahun 961
dan digantikan oleh putranya yang bernama al-
×akam (r. 961-971). Dialah yang membangun
sekitar 70 perpustakaan di seluruh Córdoba
dengan jumlah buku mencapai 400,000 jilid.
Buku-buku itu sebagiannya didatangkan
dari Baghdad dan kota-kota lainnya.9
Ia juga
mendanai proyek-proyek penelitian yang
dikerjakan oleh para ilmuwan semisal Maslama
al-MajrÊÏÊ (w. 397/1007), pakar astronomi
dan kimia yang lahir di Madrid dan wafat di
Córdoba pada tahun 1007. Pada abad ke-10
ini Córdoba mencapai puncak kejayaannya,
secara politik, ekonomi, keagamaan, dan
keilmuan. Penduduk yang multi-etnis, multi-
religius, dan multi-kultural hidup aman, damai
dan sejahtera secara berdampingan. Keamanan,
kemajuan, dan kesejahteraan itu terwujud pada
zaman ‘Abdu’r-RaÍmÉn III yang dilukiskan oleh
salah seorang pejabatnya, Hasdai ibn Shaprut,
sebagai berikut:
“Our king has collected very large treasures of
silver, gold, precious things, and valuables such
as no king has ever collected. His yearly revenue
is about 100,000 gold pieces, the greater part of
6	 Lihat Alex Novikoff, “Between Tolerance and Intolerance
in Medieval Spain: A Historiographic Enigma,” dalam
Medieval Encounters: Jewish, Christian, and Muslim in Confluence and
Dialogue 11, no. 1- 2, (2005), hlm. 21 dan Thomas F. Glick,
“Convivencia: An Introductory Note,” dalam Convivencia:
Jews, Muslims, and Christians in Medieval Spain, ed. Vivian B.
Mann, Thomas F. Glick, Jerrilynn D. Dodds (New York:
George Braziller, 1992), hlm. 2.
7	 Kondisi perekonomian pada zaman itu dipaparkan oleh
Pedro Chalmeta, “An Approximate Picture of the Economy
of al-Andalus”,dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma
Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994),
hlm. 741-758 dan Olivia Remie Constable, Trade and
Traders in Muslim Spain: The Commercial Realignment of the Iberian
(Cambridge: Cambridge University Press, 1996)
8	 Lihat Syed M. Imamuddin, Muslim Spain: 0711-1492 A.D.
(Leiden: Brill, 1981), hlm. 26-31.
9	 Lihat Miquel Forcada, “Books from Abroad: The Evolution
of Science and Philosophy in Umayyad al-Andalus”, dalam
Intellectual History of the Islamicate World, vol. 5, no. 1-2 (2017),
hlm. 55-85.
, VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201889
which is derived from the merchants who come
hither from various countries and islands.”10
Wafatnya al-×akam pada tahun 976
menandai awal keruntuhan Dinasti Umayyah
di Andalusia. Ia digantikan oleh putranya,
HisyÉm, yang ketika itu baru berusia 10 tahun.
Maka pemerintahan dikendalikan oleh Perdana
Menterinya, al-ManËËr ibn AbÊ ‘Ómir. Pasca
kematian HisyÉm pada tahun 1008, kondisi
internal semakin kacau. Khalifah yang dilantik
sesudahnya pun hanya diakui secara simbolis.
Pelbagai kekuatan politik saling tarik-menarik
dan berbenturan. Institusi khilafah akhirnya
dihapuskan pada tahun 1031 setelah terjadi
perebutan takhta khilafah antara anggota
keluarga Bani Umayyah dengan campur-tangan
orang-orang di lingkaran istana. Wilayah
Islam pun terpecah-pecah menjadi kerajaan-
kerajaan kecil. Keturunan Slavs (keturunan
Eropa) mendirikan pemerintahan di Almería,
Murcia, Denia, Tortosa, Valencia, Badajoz
dan kepulauan Balearik, sementara keturunan
Berber (Afrika Utara) mendirikan kerajaan-
kerajaan kecil di Arcos, Carmona, Granada,
Morón, Ronda, Algeciras, dan Malaga.11
Adapun golongan Andalusi (keturunan Arab
dan pribumi) menguasai Albarracín, Alpuente,
Huelva, Santa María del Algarve, Silves, Toledo
and Saragossa, Mértola, Niebla, dan Seville.
Kemajuan dan Kejayaan
Ada semacam blessing in disguise atau kebaikan
di balik keterpurukan politik akibat pembubaran
dan pecahnya khilafah pada tahun 1031 menjadi
kerajaan-kerajaan kecil dengan penguasa-
penguasa lemah yang dijuluki MulËk at-ÙawÉ’if.
Di satu sisi kita menyaksikan desentralisasi
dan kompetisi antara mereka yang tentunya
menciptakan banyak celah bagi musuh-musuh
dari utara (raja-raja kafir) untuk ikut ‘bermain’
catur politik mereka. Namun, di sisi lain, berkat
keamanan dan kemakmuran yang dinikmati,
terjadi persaingan yang justru menguntungkan
para pujangga, ulama, filosof dan saintis, karena
para sultan itu berusaha menarik mereka
ke istana dan menawarkan patronase demi
menaikkan prestise kesultanan masing-masing.12
10	 Jane S. Gerber, The Jews of Spain: A History of the Sephardic
Experience (New York: Free Press, 1992), hlm. 31.
11	 Lihat Peter C. Scales, the Fall of the Caliphate of Córdoba: Berbers
and Andalusis in Conflict (Leiden: Brill, 1993).
12	LihatPatronateandPatronageinEarlyandClassicalIslam,ed.Monique
Hal ini ditegaskan, misalnya, oleh J. Vernet,
seorang pakar Andalusia:
The beginning of the political decline of a country
often occurs before it has attained its cultural
pinnacle.ThisiswhathappenedinMuslimSpain:
the political and military hegemony of the caliphs
was succeeded by the impotence of the “petty
kings” (mulËk at-ÏawÉ’if) … their sovereigns
devoted themselves to the pursuit of a luxurious life,
opposingoneanotherandindulgingtheirwhims,so
that they were sometimes encouraged to offer their
patronage to specialists in different branches of
learning. Thus, the kings of Saragossa, the BanË
HËd, favoured philosophers and men of letters;
those of Toledo, the BanË DhÊ’l-NËn, favoured
scientists; those of Seville, the BanË ‘AbbÉd,
favoured poets, etc.13
Sistem pengelolaan wakaf juga berjalan
dengan sangat baik.14
Secara kronologis akan
kita sebutkan nama-nama ulama, pujangga,
saintis dan filosof beserta kontribusinya
bagi kemajuan dan pengembangan ilmu
pengetahuan.15
Bernards dan John Abdallah Nawas (Leiden: Brill, 2005).
13	 Juan Vernet, “Natural and Technical Sciences in al-Andalus”,
dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi
dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 940.
14	 Lihat Alejandro García Sanjuán, Till God Inherits the Earth: Islamic
PiousEndowmentsinAl-Andalus(9-15thCenturies) (Leiden: Brill, 2007).
15	 Di samping sumber-sumber primer dalam bahasa Arab, ulasan
mengenai pengembangan ilmu pengetahuan di Andalusia
dapat dibaca dalam: Julio Samsó, Las Ciencias de los Antiguos en
al-‘Andalus (Madrid: Mapfre, 1992; Almeria: Fundación Ibn
Ùufayl, 2011); Julio Samsó, Islamic Astronomy and Medieval Spain
(Aldershot: Variorum, 1994); José Augusto Sánchez Pérez,
Biografias de matematicos árabes que florecieron en España (Madrid:
Impr. de E. Maestre, 1921); George Sarton, Introduction to the
Histoiy of Science (Baltimore: Williams & Wilkins, 1931), vol. II,
part 2; José María Millás Vallicrosa, LasTraduccionesOrientalesen
los Manuscritos de la Biblioteca Catedral de Toledo (Madrid: Consejo
Superior de Investigationes Científicas, 1942); id., Estudios
sobre Historia de la Ciencia Española (Barcelona: Consejo Superior
de Investigaciones Científicas, 1949); id., Nuevos Estudios sobre
Historia de la Ciencia Española (Barcelona: Instituto Luis Vives de
Filosofía, 1960); Juan Vernet dan Julio Samsó, “Development
of Arabic Science in Andalusia”, dalam EncyclopediaoftheHistory
of Arabic Science, ed. Roshdi Rashed (London: Routledge,
1996), vol. 1, hlm. 243-276; E. Garcia Sánchez, Ciencias de
la Naturaleza en Al-Andalus (Granada: Concejo Superior de
Investigaciones Cientificas, 1994); From Baghdad to Barcelona:
Essays on the History of the Islamic Exact Sciences in Honour of Prof.
Juan Vernet, ed. Josep Casulleras dan Julio Samsó (Barcelona:
Instituto “MillásVallicrosa” de Historia de la Ciencia árabe,
1996); TheLiteratureofAl-Andalus, ed. María Rosa Menocal et al.
(Cambridge: Cambridge University Press, 2000); Thomas F.
Glick, “Science in Medieval Spain: The Jewish Contribution
in the Context of the Convivencia” dalam Convivencia: Jews,
Muslims, and Christians in Medieval Spain, ed. Vivian B. Mann,
Thomas F. Glick, and Jerrilynn D. Dodds (New York: George
Braziller, 1992); dan José Maria Forneas Besteiro, Elencos
Biobibliograficos Arabigo Andaluces. Estudio especial de la Fahrasa de
Ibn‘AÏiyyaal-GarnÉÏÊ(481-541/1088-1147), PhD diss. Madrid, 1971.
, VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201890
Abad Nama pakar Tahun Karya ilmiah
ke-3 ‘Abd al-Malik Ibn ×abÊb (w. 238/852) kitab al-WÉÌiÍah (Tratado Juridico)
al-‘UtbÊ al-QurÏubÊ (w. 255/869) kitab al-Mustakhrajah (al-‘Utbiyyah)
‘AbbÉs ibn FirnÉs (w. 273/887 eksperimen terbang (Sarton, 1:720)
Ibn al-WÉÌÌÉÍ (w. 287/900) kitÉb al-Bida‘ wa-‘n-Nahy ‘anhÉ
al-KhusyanÊ (w. 286/899) kitab QuÌÉt QurÏubah dan AkhbÉr al-
FuqahÉ’ wa’l-MuÍadditsÊn
ke-4 Ibn Masarra (w. 319/931) kitÉb al-×urËf dan kitab at-TabËirah
Ibn AËbagh (w. 340/951) kitÉb fÊ’s-Sunan wa fÊ AÍkÉm a-Qur’Én
Ibn JayyÉn (fl. 360/971) kitÉb al-×adÉ’iq dan TÉrÊkh al-MuntazÊn
wa’l-QÉ’imÊn bi’l-Andalus wa AkhbÉruhum
Ibn ‘Abdi Rabbih (w. 366/977) kitab al-‘Iqd al-FarÊd
Ibn al-QËÏiyyah (w. 367/977) kitab TÉrÊkh IftitÉÍ al-Andalus
Ibn ×awqal (w. ca. 378/988) kitab ØËrat al-ArÌ dan AÍsan at-TaqÉsim
Ibn Juljul (w. ca. 385/996) kitab ÙabaqÉt al-AÏibbÉ’ wa’l-×ukamÉ’
Maslamah al-MajrÊÏÊ (w. 397/1007) Rutbat al-×akÊm dan GhÉyat al-×akÊm
ke-5 Ibn al-FaraÌÊ (w. 403/1012) TÉrÊkh al-‘UlamÉ’ al-Andalus
Ibn as-SamÍ (w. 426/1035) kitÉb al-Mu‘ÉmalÉt > Liber Mahameleth
Ibn as-ØaffÉr (w. 426/1035) kitab az-ZÊj = Tratado de Astrolabio
az-ZahrÉwÊ = Albucasis (w. ca.400/1009) at-TaËrÊf liman ‘ajiza ‘an at-Ta’lÊf
AbË ‘Amr ad-DÉnÊ (w. 444/1053) kitab al-Muqni‘ dan at-TaysÊr
Ibn ×ayyÉn (w. 469/1076) al-Muqtabas min AnbÉ’ Ahl al-Andalus
Ibn ×azm (w. 456/1064) al-FiËal fÊ’l-Milal wa’l-AhwÉ’ wa’n-NiÍal
Ibn ×ajjÉj (fl. 450/1050) kitab al-Muqni‘ fÊ al-FilÉÍah
Ibn BuÏlÉn (w. ca.455/1063) TaqwÊmu’s-ØiÍÍah bi’l-AsbÉb as-Sittah
ØÉ‘id al-AndalusÊ (w. 462/1070) ÙabaqÉt al-Umam
Ibn ‘Abd al-Barr (w. 463/1071) at-TamhÊd limÉ fÊ al-MuwaÏÏa’ min al-Ma‘ÉnÊ
wa’l-AsÉnÊd
Ibn WÉfid = Abenguefit (w. 467/1074) kitÉb fÊ’l-Adwiyah al-Mufradah
AbË’l-WalÊd al-BÉjÊ (w. 474/1081) al-×udËd dan al-MinhÉj fÊ TartÊb al-×ijÉj
Ibn BaËËÉl (fl. 478/1085) Al-QaËd wa’l-BayÉn dan DÊwÉn al-filÉÍah
at-ÙighnarÊ (w. ca.480/1087) Zahr al-BustÉn wa Nuzhat al-AdzhÉn
Ibn Mu‘Édz al-JayyÉnÊ (w. 486/1093) MaqÉlah fÊ syarÍ an-Nisbah
al-×umaydÊ (w. 488/1095) Jadzwat al-Muqtabis fÊ dzikr WulÉt al-And.
ke-6 Abu Bakr at-ÙurÏËsyÊ (w. 520/1126) kitab SirÉj al-MulËk
Ibn as-SÊd al-BaÏalyawsÊ (w. 521/1127) kitÉb al-×adÉ’iq fÊ’l-MaÏÉlib al-‘Óliyah al-
Falsafiyya al-‘AwÊËah dan kitab al-InËÉf
al-FatÍ Ibn KhÉqÉn (w. 528/1134) MaÏmaÍ al-AnfËs wa MasraÍ at-Ta’annus fÊ
MilÍ Ahl al-Andalus
, VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201891
Ibn Abi’Ë-Øalt = Albuzale (w. 529/1134) kitÉb al-WajÊz fÊ ‘ilm al-Hay’ah
Ibn BÉjjah = Avempace (w. 533/1139) al-KalÉm fÊ al-Hay’ah
Ibn BarrajÉn (w. 536/1141) tafsir ÔÌÉÍ al-×ikmah bi-AÍkÉm al-‘Ibrah
Ibn al-‘ArÊf (w. 536/1141) kitab MaÍÉsin al-MajÉlis
Ibn ‘AÏiyyah (w. 541/1147) tafsir al-MuÍarrar al-WajÊz
Ibn BassÉm (w. 542/1147) kitab ad-DzakhÊrah fÊ MaÍÉsin al-JazÊrah
AbË Bakr Ibn al-‘ArabÊ (w. 543/1148) kitab tafsir AÍkÉm al-Qur’Én
Ibn QasÊ (w. 546/1151) kitab Khal‘ an-Na‘layn
JÉbir Ibn AflaÍ (fl. 545/1150) kitab IËlÉÍ al-MajisÏÊ
Ibn Zuhr = Avenzoar (w. 557/1162) kitab at-TaysÊr fÊ’l-MudÉwÉt wa’t-TadbÊr
al-IdrÊsÊ as-SyarÊf (w. 560/1165) Nuzhat al-MusytÉq fÊ ’khtirÉq al-ÓfÉq
al-MÉzinÊ (w. 565/1170) TuÍfat al-KibÉr fÊ AsfÉr al-BiÍÉr
Ibn BayskuwÉl (w. 578/1183) as-Øilah fÊ TÉrÊkh A’immat al-Andalus
al-BiÏrËjÊ = Alpetragius (w. 581/1185) kitÉb fÊ al-Hay’ah
Ibn Ùufayl (w. 581/1185) RisÉlah ×ayy ibn YaqÐÉn
al-JazÊrÊ as-ØinhÉjÊ (w. 585/1189) al-MaqËad al-MaÍmËd fÊ TalkhÊË al-‘UqËd
AbË’l-QÉsim as-SyÉÏibÊ (w. 590/1194) ×irz al-AmÉnÊ wa Wajh at-TahÉnÊ
AbË Madyan (w. 594/1197) DÊwÉn AbÊ Madyan
Ibn Rusyd = Averroes (w. 595/1198) TahÉfut at-TahÉfut dan Colliget
ad-ÖabbÊ (w. 599/1202) Bughyat al-Multamis fÊ TÉrÊkh RijÉl Ahl
al-Andalus
ke-7 Ibn al-YÉsamÊn (w. 601/1204) al-UrjËzah fÊ al-JudzËr
MËsÉ ibn MaymËn =
Moses Maimonides
(w. 601/1204) DalÉlat al-×É’irÊn dan kitÉb al-FuËËl fÊ
at-Ùibb
al-QurÏubÊ (w. 621/1273) al-JÉmi‘ li-AÍkÉm al-Qur’Én
Ibn ‘ArabÊ (w. 638/1240) kitab al-FutËÍÉt al-Makkiyyah
Ibn al-BÊÏÉr (w. 646/1248) kitab al-MughnÊ fi’l-adwiyah al-mufradah
Ibn al-AbbÉr (w. 658/1260) kitab at-Takmilah li-kitÉb as-Øilah
Ibn al-‘AwwÉm (w. ca.663/1265) kitÉb al-Muqni‘ fÊ’l-FilÉÍah
Ibn MÉlik (w. 672/1274) kitab al-KhulÉËat al-Alfiyyah
Ibn Sab‘Ên (w. 669/1271) Budd al-‘Órif dan al-MasÉ’il as-Øiqiliyyah
ke-8 Ibn az-Zubayr (w. 708/1308) kitab Øilat as-Øilah
Ibn ‘IdzÉrÊ (w. ca. 712/1313) al-BayÉn al-mughrib fÊ akhbÉr al-Andalus
wa-al-Maghrib
Ibn ar-RaqqÉm (w. 715/1315) RisÉlah fÊ ‘Ilm az-Úilal
Ibn Badr (fl. 744/1343) IkhtiËÉr al-Jabr wa’l-MuqÉbalah
AbË ×ayyÉn al-AndalusÊ (w. 745/1344) tafsir al-BaÍr al-MuÍÊÏ dan TuÍfat al-ArÊb
Ibn LuyËn (w. 750/1349) IbdÉ’ al-MalÉÍah wa InhÉ’ ar-RiyÉÍah fÊ
UËËl ØinÉ‘at al-FilÉÍah
, VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201892
Ibn al-KhaÏÊb (w. 776/1375) kitab al-IÍÉÏah fÊ AkhbÉr GharnÉÏah
AbË IsÍÉq as-SyÉÏibÊ (w. 790/1388) kitab al-I‘tiÎÉm dan al-MuwÉfaqÉt
Ibn ‘Abbad ar-RundÊ (w. 792/1390) kitab Ghayts al-MawÉhib al-‘Aliyyah
ke-9 Ibn al-HÉ’im al-IsybÊlÊ (w. 815/1413) az-ZÊj al-KÉmil fÊ’t-Ta‘ÉlÊm
Ibn KhaldËn (w. 808/1406) al-Muqaddimah dan kitab al-‘Ibar
al-QalaËÉdÊ (w. 891/1486) Kasyf al-asrÉr ‘an ‘ilm ÍurËf al-GhubÉr
ke-10 al-WansharÊshÊ (w. 914/1508) kitab al-Mi‘yÉr al-Mu‘rib wa’l-JÉmi‘
al-Mughrib ‘an FatÉwÊ ‘UlamÉ’ IfrÊqiyÉ wa’l-
Andalus wa’l-Maghrib
Kemerosotan dan Kejatuhan
Meskipun kegiatan ilmiah masih berlangsung
pasca pecahnya wilayah Muslim menjadi
kerajaan-kerajaan kecil (MulËk at-ÙawÉ’if),
secara politik boleh dikata Andalusia semenjak
itu memasuki periode kemerosotannya. Ada
beberapa faktor utama yang menyebabkan
erosi kekuatan Islam mulai abad ke-11 Masehi,
yaitu: (i) invasi raja-raja Kristen dari utara;16
(ii)
disintegrasi politik dan fragmentasi territorial
akibat pertikaian dan persaingan antara ‘raja-
raja kecil’ (MulËk at-ÙawÉ’if) yang sebagian
justru bersekutu dengan penguasa Kristen
untuk mempertahankan wilayahnya; (iii)
pengkhianatan sebagian orang-orang Yahudi,
Mozárabes dan Muwalladun terhadap kedaulatan
khilafah (‘Negara Kesatuan Islam Andalusia’)
yang telah dibangun oleh ‘Abdu’r-RaÍmÉn I:
The connivance of the local Christian communites
with the invaders from the north outraged the
Muslims. In autumn of 520/1126, a fatwa issued by
Ibn Rushd ordered the expulsion of the Christians
from Granada, Córdoba and Seville. They were
deported to Meknes and Salé in the Maghrib, where
they were allowed to maintain their dhimmÊ status.
There would be further deportations of Christians to
the Maghrib in the sixth/twelfth century.17
16	 Pasca kedatangan Islam, sebagian komunitas Kristen
mengungsi ke wilayah pegunungan di bagian utara Iberia,
membentuk kerajaan-kerajaan kecil (Asturia, Leon, Castile,
dan Aragon). Pasukan Muslim pernah beberapa kali invasi ke
sana tetapi gagal dan berhasil dikalahkan. Mereka inilah yang
kemudian bangkit untuk menyerang dan menguasai kembali
(reconquista) Iberia. Lihat Aziz al-Azmeh, “Mortal Enemies,
Invisible Neighbours: Northerners in AndalusÊ Eyes”, dalam
The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan
Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 259-272.
17	 Maria Jesus Viguera Molins, “Al-Andalus and North and
West Africa (Eleventh to Fifteenth Centuries)”, dalam The
New Cambridge History of Islam Vol. 2: The Western Islamic World –
Eleventh to Eighteenth Centuries, ed. Maribel Fierro (Cambridge:
Cambridge University Press, 2010), hlm. 33-34.
Akibat dari semua itu mudah ditebak.
Satu persatu pilar-pilar kejayaan Andalusia
runtuh: keamanan, kedamaian, kebebasan,
kesejahteraan, dan kemajuan berangsur-
angsur hilang digantikan oleh kerusuhan,
konflik, penindasan, diskriminasi, dan akhirnya
Reconquista yang disertai dengan bermacam-
macam kekerasan seperti persekusi (pemburuan
dan penangkapan), inkuisisi (penyidangan dan
penyiksaan), konversi (pemurtadan) secara
paksa dan ekpulsi (pengusiran).
Invasi militer raja-raja Kristen berhasil
merebut Toledo pada tahun 1085 (478 Hijriah),
wilayah Huesca pada 1096 (489 Hijriah),
wilayah sepanjang sungai Ebro pada tahun
1118 (512 Hijriah). Serangan balik ini dimulai
sesudah Fernando III menyatukan dua kerajaan,
Castile dan León. Pada tahun 1125, Alfonso I,
raja Aragon, memimpin tentaranya berkeliling
selama 15 bulan sampai ke Vélez dan sempat
mengepung Granada, sebelum kembali ke utara
untuk konsolidasi. Sementara kaum Muslimin
dalam kondisi terpecah belah. Ibn HËd
mendirikan pemerintahan di Murcia yang hanya
berlangsung sembilan tahun (1228-1237),
dan MuÍammad dari Bani AÍmar mendirikan
pemerintahan sendiri (Dinasti NaÎrid) di
Arjona dan kemudian di Granada hanya mampu
bertahan sampai 2 Januari 1492, hari terakhir
kekuasaan Islam di Andalusia. Dialah yang
menandatangani perjanjian di kota Jaén pada
tahun 1246 dengan Fernando III, di mana ia
bersedia tunduk, melepaskan kota tersebut, dan
membayar upeti (parias).
Semenjak itu penguasa-penguasa Muslim
dipermainkan dan ‘diadu-domba’ satu sama lain
oleh penguasa Kristen. Konspirasi, kudeta, dan
, VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201893
assasinasi menjadi peristiwa lumrah di kalangan
penguasa Muslim yang ada. Perang saudara
seperti yang terjadi antara SulÏÉn MuÍammad
IX dan MuÍammad VIII mengundang intervensi
tentara Castile pimpinan Juan II, yang berhasil
mengalahkan pasukan Muslim di pertempuran
La Higueruela pada tahun 1431.
Perkawinan Ratu Isabella I dan Raja Fernando
II (dijuluki Los Reyes Catolicos) yang diikuti oleh
penggabungan dua kerajaan, Castile dan
Aragon, melahirkan kekuatan baru yang tak
terbendung. Duet mereka membuat gelombang
Reconquista berhasil menggulung dan
menghapuskan dominasi Muslim di Andalusia.
Perebutan kekuasaan antara Sultan Abu’l-
×asan ‘AlÊ dan putranya, Sultan MuÍammad
XI (alias ‘Boabdil’) yang meminta bantuan
dari raja Kristen, dan seterusnya antara Sultan
MuÍammad XI dan pamannya sendiri, Sultan
MuÍammad XII, telah menjadikan Granada
sasaran yang sangat empuk. Pengepungan
yang dimulai pada tahun 1491 (896 Hijriah)
itu berakhir dengan menyerahnya Sultan
MuÍammad XI dan jatuhnya Granada ke tangan
orang-orang Kristen pada 2 Januari 1492 (2
Rabʑul Awwal 897).
Kaum Muslim memang tidak serta merta
lenyap dari bumi Andalusia. Sebagian mereka
yang tunduk kepada penguasa baru, dengan
tetap bertahan sebagai Muslim, dinamakan
Mudejar (dari bahasa Arab mudajjan: yang sudah
dijinakkan), sementara sebagian lainnya yang
terpaksa dan dipaksa murtadd menjadi Kristen
kemudian disebut Moriscos. Penguasa baru
memanfaatkan Mudejar untuk mereka jadikan
pekerja ladang, pembantu, penterjemah,
dan sebagainya. Pada mulanya, keselamatan
mereka dijamin oleh raja. Namun, setelah
terjadi pemberontakan pada tahun 1264,
golongan Mudejar semakin ditekan dan sesudah
pemberontakan kedua di Granada pada tahun
1499, maka pada tahun 1502 mewajibkan semua
Mudejar masuk Kristen atau meninggalkan
Spanyol.18
Dua bulan setelah Granada jatuh, tepatnya
pada31Maret1492RajadanRatumengeluarkan
titahnya (Decreto de la Alhambra atau Edicto de
Granada) yang memerintahkan pengusiran
orang-orang Yahudi dari seluruh wilayah
Spanyol selambat-lambatnya 31 Juli 1492.
Karena mesti memilih meninggalkan Spanyol
atau pindah agama, banyak orang Yahudi yang
pindah ke agama Kristen. Mereka itu kemudian
disebut Converso dan Marranos (dalam bahasa
Spanyol berarti “babi”). Namun demikian,
sebagian besar tetap menjalankan tradisi agama
mereka secara sembunyi-sembunyi.19
Sama halnya dengan orang-orang Islam.
Karena ancaman dan pemaksaan, banyak yang
terpaksa atau berpura-pura masuk Kristen
18	 Tentang mereka, lihat L.P. Harvey, “The Mudejars”, dalam
The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan
Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm.176-187 dan
Isabel A. O’Connor, AForgottenCommunity:TheMudejarAljama
of Xátiva, 1240-1327 (Leiden: Brill, 2003).
19	 Posisi dan kondisi orang Yahudi di Andalusia diulas oleh
Raymond P. Scheindlin, “The Jews in Muslim Spain”, dalam
The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan
Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 188-200 dan
Kevin Ingram, The Conversos and Moriscos in Late Medieval Spain
and Beyond (Leiden: Brill, 2009).
Penyiksaan ala inkuisisi di Andalusia
, VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201894
(dan kemudian dijuluki ‘Morisco’),20
akan
tetapi masih berpakaian seperti sebelumnya,
berbicara bahasa Arab, menggunakan tulisan
Aljamiado (bahasa Latin dengan huruf Arab),
dan beribadah menurut agama Islam secara
sembunyi-sembunyi. Hal ini menyebabkan
Kardinal Cisneros menerapkan peraturan yang
lebih keras dan memaksa, sehingga meletus
pemberontakan lagi di Alpujarras pada tahun
1499 kendati berhasil dipadamkan. Namun,
pada tahun 1508 pakaian bernuansa Islam pun
dilarang dan pada tahun 1567, Raja Philipps II
menerbitkan aturan yang melarang penggunaan
nama berbau Islam, pakaian Islam, serta larangan
berbahasa Arab. Bahkan orang-orang Morisco
itu disuruh menyerahkan anak-anak mereka
untuk dididik oleh para pendeta Kristen.
Lenyapnya toleransi tersebut disertai
dengan persekusi dan inkuisisi. Sebuah komite
khusus dibentuk atas perintah Raja Fernando II
dan Ratu Isabella I dengan nama resmi Tribunal
del Santo Oficio de la Inquisición (‘Pengadilan Dinas
Suci Inkuisisi’). Tugasnya adalah mencari,
menangkap dan ‘mengadili’ orang-orang
Mudejar, Converso dan Morisco yang dituduh
munafik, heretik, dan sebagainya. Bukan
dengan cara biasa, akan tetapi dengan cara-
cara kekerasan dan penyiksaan. Eksekusi
20	 Lihat L.P. Harvey, “The Political, Social and Cltural History
of the Moriscos”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma
Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994),
hlm. 201-234.
pertama diadakan di Seville pada 6 Februari
1481: enam orang yang tertuduh telah dibakar
hidup-hidup.21
Ujung dari semua itu adalah pengusiran
semua orang Islam dan orang Yahudi secara
besar-besaran dari Spanyol atas perintah
Raja Philipps pada tanggal 9 April 1609.
Titah tersebut dengan tegas memerintahkan
“The Moriscos to depart, under the pain of death and
confiscation, without trial or sentence... to take with
them no money, bullion, jewels or bills of exchange ... just
what they could carry”.22
Demikianlah akhir dari
cerita orang Islam di Andalusia. Persekusi masal
terhadap Moriscos yang dikatakan crypto-Muslims
itu terjadi lagi pada tahun 1727 di Granada.
Namun, pada tahun 1767 muncul kesepakatan
antara kerajaan Spanyol dan Marokko untuk
saling menjamin kebebasan beragama orang
Islam dan orang Kristen di wilayah negara
masing-masing.
21	 Laporan mengerikan seputar prosedur dan praktik
kebiadaban para pelaku Inkuisisi dapat dibaca dalam: Toby
Green, Inquisition : the Reign ofFear (New York: Thomas Books,
2007); Edward Peters, Inquisition (New York dan London:
Free Press dan Collier Macmillan, 1988); Helen Rawlings,
The Spanish Inquisition (Oxford: Blackwell, 2006); Lu Ann
Homza, The Spanish Inquisition, 1478–1614: An Anthology of
Sources (London: Hackett Publishing, 2006); Henry Kamen,
The Spanish Inquisition: a Historical Revision (New Haven: Yale
University Press, 1998); dan Henry Charles Lea, A History
of the Inquisition of Spain, 4 jilid (New York and London,
1906–1907).
22	 Henry Charles Lea, The Moriscos of Spain: Their Conversion and
Expulsion (Philadelphia: Lea Brothers and Co. 1901), hlm. 345.
Muslim tergenggam belenggu kafir,
Akhirat luput, dunia tercicir,
Budaya jahil luas membanjir,
Banyak yang karam tiada tertaksir.
Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir
Silam ditelan masa nan mungkir;
Lupa jawaban dihafal mahir
Bagi menyangkal Munkar dan Nakir.
Muslim tergenggam belenggu kafir,
Akhirat luput, dunia tercicir,
Budaya jahil luas membanjir,
Banyak yang karam tiada tertaksir.
Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir
Silam ditelan masa nan mungkir;
Lupa jawaban dihafal mahir
Bagi menyangkal Munkar dan Nakir.
Muslim tergenggam belenggu kafir,
Akhirat luput, dunia tercicir,
Budaya jahil luas membanjir,
Banyak yang karam tiada tertaksir.
Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir
Silam ditelan masa nan mungkir;
Lupa jawaban dihafal mahir
Bagi menyangkal Munkar dan Nakir.
Sifat sejarah menurut orang,
Ibarat pentas bermain wayang;
Cerita lampau dihurai dalang,
'Pabila tamat segera diulang
Jika demikian mustahil pantang
Giliran Islam pula mendatang;
Lakonan lama indah gemilang,
Di layar dunia semula terbentang
Sifat sejarah menurut orang,
Ibarat pentas bermain wayang;
Cerita lampau dihurai dalang,
'Pabila tamat segera diulang
Jika demikian mustahil pantang
Giliran Islam pula mendatang;
Lakonan lama indah gemilang,
Di layar dunia semula terbentang
Sifat sejarah menurut orang,
Ibarat pentas bermain wayang;
Cerita lampau dihurai dalang,
'Pabila tamat segera diulang
Jika demikian mustahil pantang
Giliran Islam pula mendatang;
Lakonan lama indah gemilang,
Di layar dunia semula terbentang
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Risalah untuk Kaum muslimin, hlm vii dan ix
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Risalah untuk Kaum muslimin, hlm vii dan ix
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Risalah untuk Kaum muslimin, hlm vii dan ix

More Related Content

What's hot

Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyahBab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyahhadisukmo
 
Dinasti Ayyubiyah
Dinasti AyyubiyahDinasti Ayyubiyah
Dinasti AyyubiyahAhmad Rifki
 
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sbaDinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba45hk3tchum
 
sejarah berdirinya dinasti ayyubiyah
sejarah berdirinya dinasti ayyubiyahsejarah berdirinya dinasti ayyubiyah
sejarah berdirinya dinasti ayyubiyahdivadienalhaq
 
terjatuhnya kerajaan granada dan toledo
terjatuhnya kerajaan granada dan toledoterjatuhnya kerajaan granada dan toledo
terjatuhnya kerajaan granada dan toledocantiikku
 
Dinasti al ayyubiyah
Dinasti al ayyubiyahDinasti al ayyubiyah
Dinasti al ayyubiyahrizafifah
 
KEPIMPINAN SALEHUDDIN AL-AYYUBI
KEPIMPINAN SALEHUDDIN AL-AYYUBIKEPIMPINAN SALEHUDDIN AL-AYYUBI
KEPIMPINAN SALEHUDDIN AL-AYYUBINUR HUMAIRAH AMIRA
 
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAHPERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAHNada Nasiroh M
 
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusiaBab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusiahadisukmo
 
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyah
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyahSki kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyah
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyahTatik Suwartinah
 
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IVSejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IVriyatno abdillah
 
Rpp ski viii penilaian
Rpp ski viii penilaianRpp ski viii penilaian
Rpp ski viii penilaianiwan Alit
 
Sejarah dinasti al ayyubiyah.istiqomah dh-sbm
Sejarah dinasti al ayyubiyah.istiqomah dh-sbmSejarah dinasti al ayyubiyah.istiqomah dh-sbm
Sejarah dinasti al ayyubiyah.istiqomah dh-sbmISTI DH
 
Salahuddin al ayyubi
Salahuddin al ayyubiSalahuddin al ayyubi
Salahuddin al ayyubiAnsyari Win
 
Salehuddin Al-Ayyubi Sejarah Islam Penggal 2 STPM
Salehuddin Al-Ayyubi Sejarah Islam Penggal 2 STPMSalehuddin Al-Ayyubi Sejarah Islam Penggal 2 STPM
Salehuddin Al-Ayyubi Sejarah Islam Penggal 2 STPMalifah808
 
Era Gabenor Umawiyyah di al-Andalus
Era Gabenor Umawiyyah di al-AndalusEra Gabenor Umawiyyah di al-Andalus
Era Gabenor Umawiyyah di al-AndalusEzad Azraai Jamsari
 

What's hot (20)

Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyahBab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
Bab 7 perkembangan islam pada masa daulah bani abbasyiyah
 
Dinasti Ayyubiyah
Dinasti AyyubiyahDinasti Ayyubiyah
Dinasti Ayyubiyah
 
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sbaDinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
Dinasti ayyubiyah shidqi ghozi 8sba
 
sejarah berdirinya dinasti ayyubiyah
sejarah berdirinya dinasti ayyubiyahsejarah berdirinya dinasti ayyubiyah
sejarah berdirinya dinasti ayyubiyah
 
terjatuhnya kerajaan granada dan toledo
terjatuhnya kerajaan granada dan toledoterjatuhnya kerajaan granada dan toledo
terjatuhnya kerajaan granada dan toledo
 
Dinasti al ayyubiyah
Dinasti al ayyubiyahDinasti al ayyubiyah
Dinasti al ayyubiyah
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
KEPIMPINAN SALEHUDDIN AL-AYYUBI
KEPIMPINAN SALEHUDDIN AL-AYYUBIKEPIMPINAN SALEHUDDIN AL-AYYUBI
KEPIMPINAN SALEHUDDIN AL-AYYUBI
 
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAHPERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
PERKEMBANGAN POLITIK DAN MILITIER PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
 
Biografi al makmun
Biografi al makmunBiografi al makmun
Biografi al makmun
 
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusiaBab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
 
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyah
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyahSki kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyah
Ski kelas 8 semester 2 dinasti fatimiyah
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Air Mata Andalusia
Air Mata AndalusiaAir Mata Andalusia
Air Mata Andalusia
 
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IVSejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
Sejarah kebudayaan islam kelas 7 bab IV
 
Rpp ski viii penilaian
Rpp ski viii penilaianRpp ski viii penilaian
Rpp ski viii penilaian
 
Sejarah dinasti al ayyubiyah.istiqomah dh-sbm
Sejarah dinasti al ayyubiyah.istiqomah dh-sbmSejarah dinasti al ayyubiyah.istiqomah dh-sbm
Sejarah dinasti al ayyubiyah.istiqomah dh-sbm
 
Salahuddin al ayyubi
Salahuddin al ayyubiSalahuddin al ayyubi
Salahuddin al ayyubi
 
Salehuddin Al-Ayyubi Sejarah Islam Penggal 2 STPM
Salehuddin Al-Ayyubi Sejarah Islam Penggal 2 STPMSalehuddin Al-Ayyubi Sejarah Islam Penggal 2 STPM
Salehuddin Al-Ayyubi Sejarah Islam Penggal 2 STPM
 
Era Gabenor Umawiyyah di al-Andalus
Era Gabenor Umawiyyah di al-AndalusEra Gabenor Umawiyyah di al-Andalus
Era Gabenor Umawiyyah di al-Andalus
 

Similar to Peradaban Islam di Iberia Andalusia

Kehancuran islam di spanyol
Kehancuran islam di spanyolKehancuran islam di spanyol
Kehancuran islam di spanyolegivirus
 
Sejarah Islam pada Masa Bani Umayyah
Sejarah Islam pada Masa Bani UmayyahSejarah Islam pada Masa Bani Umayyah
Sejarah Islam pada Masa Bani UmayyahAdi Suwarno
 
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan.pdf
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan.pdfPertumbuhan Ilmu Pengetahuan.pdf
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan.pdfKusnadi35
 
Peradaban islam di eropa.1 (1)
Peradaban islam di eropa.1 (1)Peradaban islam di eropa.1 (1)
Peradaban islam di eropa.1 (1)Rizal203749
 
Masuknya islam ke spanyol
Masuknya islam ke spanyolMasuknya islam ke spanyol
Masuknya islam ke spanyolm3onku
 
Makalah kajian peradaban islam (anggi pratiwi)
Makalah kajian peradaban islam (anggi pratiwi)Makalah kajian peradaban islam (anggi pratiwi)
Makalah kajian peradaban islam (anggi pratiwi)Anggie Pratiwi
 
PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA
PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIAPERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA
PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIApalmyrawinda1
 
Sejarah Peradaban Islam Andalusia ( spanyol dan portugal )
Sejarah Peradaban Islam Andalusia ( spanyol dan portugal )Sejarah Peradaban Islam Andalusia ( spanyol dan portugal )
Sejarah Peradaban Islam Andalusia ( spanyol dan portugal )DinWahyuddin
 
Daulah Umayyah di Andalusia
Daulah Umayyah di AndalusiaDaulah Umayyah di Andalusia
Daulah Umayyah di AndalusiaRizkita Putri
 
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayahMateri pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayahFasta Qoirita
 
Sejarah Islam Andalusia.pdf
Sejarah Islam Andalusia.pdfSejarah Islam Andalusia.pdf
Sejarah Islam Andalusia.pdfhaelfishy
 
Makalah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).docx
Makalah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).docxMakalah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).docx
Makalah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).docxZukét Printing
 
Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).pdf
Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).pdfPeradaban Islam di Andalusia (Spanyol).pdf
Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).pdfZukét Printing
 
Bab 5 bani umayah
Bab 5 bani umayahBab 5 bani umayah
Bab 5 bani umayah2805khusna
 
Sejarah singkat perkembangan islam di dunia
Sejarah singkat perkembangan islam di duniaSejarah singkat perkembangan islam di dunia
Sejarah singkat perkembangan islam di duniaYudi Setiana
 
Spi andalusia
Spi andalusiaSpi andalusia
Spi andalusiaLtfltf
 
Makalah sejarah islam di spanyol
Makalah sejarah islam di spanyolMakalah sejarah islam di spanyol
Makalah sejarah islam di spanyolika_nuriana
 

Similar to Peradaban Islam di Iberia Andalusia (20)

Umayyah ii
Umayyah iiUmayyah ii
Umayyah ii
 
Kehancuran islam di spanyol
Kehancuran islam di spanyolKehancuran islam di spanyol
Kehancuran islam di spanyol
 
Sejarah Islam pada Masa Bani Umayyah
Sejarah Islam pada Masa Bani UmayyahSejarah Islam pada Masa Bani Umayyah
Sejarah Islam pada Masa Bani Umayyah
 
ISLAM DI SPANYOL
ISLAM DI SPANYOLISLAM DI SPANYOL
ISLAM DI SPANYOL
 
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan.pdf
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan.pdfPertumbuhan Ilmu Pengetahuan.pdf
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan.pdf
 
Peradaban islam di eropa.1 (1)
Peradaban islam di eropa.1 (1)Peradaban islam di eropa.1 (1)
Peradaban islam di eropa.1 (1)
 
Masuknya islam ke spanyol
Masuknya islam ke spanyolMasuknya islam ke spanyol
Masuknya islam ke spanyol
 
Makalah kajian peradaban islam (anggi pratiwi)
Makalah kajian peradaban islam (anggi pratiwi)Makalah kajian peradaban islam (anggi pratiwi)
Makalah kajian peradaban islam (anggi pratiwi)
 
PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA
PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIAPERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA
PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA
 
Sejarah Peradaban Islam Andalusia ( spanyol dan portugal )
Sejarah Peradaban Islam Andalusia ( spanyol dan portugal )Sejarah Peradaban Islam Andalusia ( spanyol dan portugal )
Sejarah Peradaban Islam Andalusia ( spanyol dan portugal )
 
Daulah Umayyah di Andalusia
Daulah Umayyah di AndalusiaDaulah Umayyah di Andalusia
Daulah Umayyah di Andalusia
 
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayahMateri pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
Materi pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa bani umayah
 
Sejarah Islam Andalusia.pdf
Sejarah Islam Andalusia.pdfSejarah Islam Andalusia.pdf
Sejarah Islam Andalusia.pdf
 
Makalah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).docx
Makalah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).docxMakalah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).docx
Makalah Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).docx
 
Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).pdf
Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).pdfPeradaban Islam di Andalusia (Spanyol).pdf
Peradaban Islam di Andalusia (Spanyol).pdf
 
Bab 5 bani umayah
Bab 5 bani umayahBab 5 bani umayah
Bab 5 bani umayah
 
Spi
SpiSpi
Spi
 
Sejarah singkat perkembangan islam di dunia
Sejarah singkat perkembangan islam di duniaSejarah singkat perkembangan islam di dunia
Sejarah singkat perkembangan islam di dunia
 
Spi andalusia
Spi andalusiaSpi andalusia
Spi andalusia
 
Makalah sejarah islam di spanyol
Makalah sejarah islam di spanyolMakalah sejarah islam di spanyol
Makalah sejarah islam di spanyol
 

More from Syamsuddin Arif

PKS and Its Policy on Gender-related Issues
PKS and Its Policy on Gender-related IssuesPKS and Its Policy on Gender-related Issues
PKS and Its Policy on Gender-related IssuesSyamsuddin Arif
 
Islam Nusantara - historiografi dan metodologi
Islam Nusantara - historiografi dan metodologiIslam Nusantara - historiografi dan metodologi
Islam Nusantara - historiografi dan metodologiSyamsuddin Arif
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama Syamsuddin Arif
 
Pemikiran Liberal Islam Indonesia
Pemikiran Liberal Islam IndonesiaPemikiran Liberal Islam Indonesia
Pemikiran Liberal Islam IndonesiaSyamsuddin Arif
 
Filsafat Islam - Tradisi dan Kontroversi
Filsafat Islam - Tradisi dan KontroversiFilsafat Islam - Tradisi dan Kontroversi
Filsafat Islam - Tradisi dan KontroversiSyamsuddin Arif
 
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg Syamsuddin Arif
 
Memahami Syiah - Kronologi, Ideologi, Tipologi
Memahami Syiah - Kronologi, Ideologi, TipologiMemahami Syiah - Kronologi, Ideologi, Tipologi
Memahami Syiah - Kronologi, Ideologi, TipologiSyamsuddin Arif
 

More from Syamsuddin Arif (8)

PKS and Its Policy on Gender-related Issues
PKS and Its Policy on Gender-related IssuesPKS and Its Policy on Gender-related Issues
PKS and Its Policy on Gender-related Issues
 
Islam Nusantara - historiografi dan metodologi
Islam Nusantara - historiografi dan metodologiIslam Nusantara - historiografi dan metodologi
Islam Nusantara - historiografi dan metodologi
 
Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama   Islam dan Dialog Antaragama
Islam dan Dialog Antaragama
 
Tekstualisasi al-Qur'an
Tekstualisasi al-Qur'anTekstualisasi al-Qur'an
Tekstualisasi al-Qur'an
 
Pemikiran Liberal Islam Indonesia
Pemikiran Liberal Islam IndonesiaPemikiran Liberal Islam Indonesia
Pemikiran Liberal Islam Indonesia
 
Filsafat Islam - Tradisi dan Kontroversi
Filsafat Islam - Tradisi dan KontroversiFilsafat Islam - Tradisi dan Kontroversi
Filsafat Islam - Tradisi dan Kontroversi
 
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
Al-Qur'an, Orientalisme dan Luxenberg
 
Memahami Syiah - Kronologi, Ideologi, Tipologi
Memahami Syiah - Kronologi, Ideologi, TipologiMemahami Syiah - Kronologi, Ideologi, Tipologi
Memahami Syiah - Kronologi, Ideologi, Tipologi
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Peradaban Islam di Iberia Andalusia

  • 1. , VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201885 PERADABANISLAMDIIBERIA(AL-ANDALUS): KELAHIRAN,KEJAYAAN,DANKEHANCURAN Oleh Syamsuddin Arif Visiting Research Fellow, Oxford Centre for Islamic Studies P eristiwa masa lalu memang mustahil diubah. Namun, perubahan di masa kini dan masa depan tidak jarang dimotivasi oleh masa lalu. Pembantaian di Bosnia dan di Myanmar (Rohingya) hanya dua contoh paling nyata yang mengungkit dan mengangkat masa lalu untuk membenarkan masa kini. Sama halnya dengan penaklukan Anatolia (kerajaan Romawi Timur alias Byzantium) oleh Turki Usmani yang masih meninggalkan trauma di dalam benak orang-orang Eropa hingga saat ini. Begitu pula pembunuhan masal yang dilakukan oleh kaum Yahudi Israel di Palestina; dasar hukumnya adalah masa lalu alias ‘dalil sejarah’ (historical argument). David Lowenthal benar apabila mengatakan bahwa masa lalu merupakan medan tarung antara pelbagai kelompok dan golongan, aneka kekuatan dan kepentingan yang bersaing satu sama lain. Masing-masing berusaha saling mengatasi dan memenuhi ambisi masa kini dengan mencari pembenaran dari masa lalu: “The past is everywhere a battleground of rival attachments, where competing groups struggle to validate present goals by appealing to continuity with, or inheritance from, ancestral or other precursors.”1 Jelas bagi kita betapa pentingnya memahami dan menguasai masa lalu. Mengapa semua orang berlomba-lomba menulis masa lalu. Pemenang maupun pecundang, mayoritas maupun minoritas, merasa perlu mengetahui dan merujuk masa lalu, betapapun jauhnya itu. Tulisan pendek ini bermaksud mengangkat masa lalu umat Islam di Semenanjung Iberia yang dulu pernah –lebih dari 700 tahun lamanya– disebut BilÉd al-Andalus (‘Negeri kaum Vandals’). Akan kita telusuri kembali proses kemunculan, kejayaan, kemerosotan, dan akhirnya kehancuran Peradaban Islam di wilayah yang di masa kini bernama Spanyol dan Portugal. Ekspansi Dakwah Setiap insan muslim adalah pendakwah (dÉ‘Ê). Tugas menyiarkan Islam telah dicontohkan oleh 1 DavidLowenthal,ThePoliticsofthePast,ed.PeterGathercoleand David Lowenthal (London: Unwin Hyman, 1990), hlm. 308.
  • 2. , VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201886 RasËlullah dan tertanam di dalam jiwa para Sahabat yang rela berkorban waktu, tenaga, harta hingga jiwa demi tegaknya agama Allah di muka bumi. Semangat ini –yang kita sebut ‘ruh jihad’ yang mendorong kaum Muslim untuk menempuh perjalanan ratusan hingga ribuan kilometer melewati gurun pasir yang panas dan tandus dan mengarungi lautan untuk membawa syiar Islam. Ekspansi ke Semenanjung Iberia bermula ketika MËsÉ ibn NuËayr, Gubernur Jenderal yang ditempatkan di Afrika Utara, mengutus salah seorang panglimanya, ÙÉriq ibn ZiyÉd, untuk pergi ke daratan Spanyol yang saat itu di bawah kekuasaan bangsa Visigoth. Ikut bersamanya sekitar 12,000 orang prajurit.2 Mereka menyebrang selat yang kemudian dinamakan Gibraltar dan masuk melalui pelabuhan Ceuta. Pasukan Ùariq dihadang oleh Roderick (Rodrigo), Raja Visigoth terakhir, di sebuah tempat bernama Medina- Sidonia dekat sungai Guadalete di wilayah Cadiz. Pertempuran pertama terjadi pada bulan Juli tahun 711 Masehi, di mana tentara Visigoth berhasil dikalakan dan Roderick tewas terbunuh. Tak lama kemudian pasukan Muslim berhasil menguasai Córdoba dan menaklukkan Toledo tanpa perlawanan yang berarti. Di tahun berikutnya, pada bulan Juni tahun 712 Masehi, Jenderal MËsÉ ibn NuËayr sendiri turun memimpin pasukannya yang berjumlah sekitar 18,000 orang dari suku Kalbi (Yaman). Mereka menyerbu Seville dan berhasil merebutnya pada musim dingin tahun 712-713 setelah mengepung kota itu selama kurang lebih tiga bulan. Darisana,pasukanMËsÉ ibnNuËayrbergerak ke Mérida, di mana mereka menghadapi perlawanan berat tetapi akhirnya berhasil juga menguasai kota itu pada bulan Juli 713. MËsÉ ibn NuËayr mempersilahkan penduduk yang 2 Lihat Joseph F. O’Callaghan, A History of Medieval Spain (Ithaca: Cornell University Press, 1975), hlm. 95 dan David L. Lewis, God’s Crucible: Islam and the Making of Europe 570 to 1121 (New York: Norton, 2008), hlm. 119. Cf. Evariste Lévi Provençal, Histoire de l’Espagne musulmane, 3 vols. (Leiden: Brill, 1950 3), vol. 1, hlm. 1-89; Pedro Chalmeta, Invasión e Islamización: La Sumisión de Hispania y la Formación de al Andalus (Madrid: Universidad de Jaén, 1994); dan Hugh Kennedy, Muslim Spain and Portugal: A Political History of al-Andalus (London: Longman, 1996), hlm. 1 29. beragama Kristen untuk meninggalkan Merida jika mereka mau. Dibentuknya pemerintahan baru dengan bantuan orang-orang Yahudi. Jenderal ‘Abdu’l-‘AzÊz, putra MËsÉ ibn NuËayr, terus bergerak bersama pasukannya untuk menaklukkan Coimbra dan Santarem pada tahun 714 –dua kota yang kini termasuk wilayah Portugal, dan mengikat perjanjian dengan penguasa Málaga dan Lisabon. Meskipun diperintahkan untuk datang melapor kepada Khalifah al-WalÊd (r. 705-715) di Damaskus, MËsÉ ibn NuËayr dan ÙÉriq ibn ZiyÉd maju terus bersama tentaranya ke utara melintasi sungai Duero dan sungai Ebro. Zaragoza berhasil mereka taklukkan, begitu pula León, Castile, dan Astorga. Dari Asturias pasukan MËsÉ ibn NuËayr berhasil menguasai Oviedo dan maju terus sampai ke Tanjung Biscay pada musim panas 714. MËsÉ ibn NuËayr dan ÙÉriq ibn ZiyÉd sempat kembali ke Damaskus untuk melapor kepada Khalifah al-WalÊd yang ketika itu sudah lanjut usia dan meninggal dunia tidak lama setelahnya, lalu digantikan oleh SulaymÉn ibn ‘Abdi’l-Malik yang memerintah selama kurang lebih dua tahun (r. 715-717). SulaymÉn ibn ‘Abdi’l-Malik digantikan oleh ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Aziz (r. 717-720) yang lebih banyak menata urusan dalam negeri daripada ekspansi ke luar. Adalah khalifah penerusnya, yaitu HisyÉm ibn ‘Abdi’l-Malik (r. 724-743), yang memberikan lampu hijau kepada pasukan Muslim di Spanyol untuk meneruskan pergerakan ke utara. Sampailah mereka ke wilayah Gaul dan Languedoc di selatan Perancis, dan sempat menduduki Narbonne. Pasukan Muslim juga masuk ke Toulouse pada tahun 721 dan Autun pada tahun 725, sebelum akhirnya dikalahkan oleh Charles Martel pada tahun 732 dalam sebeuah pertempuran di daerah Poitiers. Sesudahnya, sebagian pasukan ditarik ke Zaragoza untuk menumpas pemberontakan di sana, walaupun sebagian yang lain masih bergerak melanjutkan misinya ke utara hingga tahun 739. Pada saat itu, Córdoba sudah menjadi pusat pemerintahan gubernur Muslim yang berhubungan dengan Khalifah di Damaskus. Dinasti Umayyah di Andalus Wafatnya Khalifah HisyÉm ibn ‘Abd’il-
  • 3. , VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201887 Malik pada tahun 743 mengawali keruntuhan Dinasti Umayyah. Pasukan Abu Muslim al- KhurÉsÉnÊ mulai bergerak untuk menguasai satu per satu wilayah Persia dan Iraq. Ketika akhirnya pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus jatuh dan anggota keluarga khalifah akan dibunuh semua, salah seorang pangeran yang bernama ‘Abdu’r-RaÍmÉn, cucu Khalifah HisyÉm, berhasil menyelamatkan diri dan lari ke Afrika kemudian menyebrang ke Spanyol. Dengan dukungan tentara dari suku Kalbi dan suku Qays, ‘Abdu’r-RaÍmÉn masuk ke Córdoba pada tahun 756 dan berhasil menggulingkan gubernurnya, YËsuf al-FihrÊ, untuk kemudian membentuk pemerintahan baru. Itulah awal b e r d i r i n y a Dinasti Bani Umayyah di Andalusia. Para ahli sejarah k e m u d i a n menyebutnya s e b a g a i ‘ A b d u ’ r - RaÍmÉn I (ad- DÉkhil). K e n d a t i m e n d a p a t b a n y a k p e r l a w a n a n dari kelompok- k e l o m p o k Arab maupun K r i s t e n , ‘ A b d u ’ r - RaÍmÉn I sukses mengukuhkan kekuasannya dan memerintah di Córdoba dari tahun 756 hingga 788 (yakni selama lebih kurang 32 tahun). Ia mampu menyatukan pelbagai kelompok minoritas dengan mayoritas yang berbeda suku maupun agama (Muslim, Kristen, Yahudi), sekaligus menciptakan rasa damai dan aman di kalangan penduduk. Dengan demikian perekonomian kembali normal, perkebunan dan pertanian maju pesat berkat sistem irigasi hidrolik (noria) dan perbaikan saluran-saluran air (qanÉt) di bawah tanah untuk mengatasi banjir. Ia juga membangun masjid raya Córdoba yang terkenal itu, dengan menggabungkan seni arsitektur Romawi, Visigothik dan Arab. Satu hal penting untuk diingat, meskipun berkuasa penuh selama 200 tahun di Spanyol, ‘Abdu’r-RaÍmÉn I dan para penerusnya tidak pernah secara langsung ataupun secara terbuka menentang otoritas Khalifah Bani ‘Abbasiyyah di Baghdad. ‘Abdu’r-RaÍmÉn I digantikan oleh putranya yang bernama HisyÉm (r. 788-796). Dihormati karena kesalehan dan kedermawanannya, ia meneruskan kebijakan-kebijakan ayahnya, termasuk mengirim ekspedisi militer secara berkala untuk menyerang dua kerajaan Kristen, Asturia dan Navarre, di sebelah utara. HisyÉm digantikan oleh putranya yang bernama al- ×akam (r. 796-822). Menghadapi banyak ancaman dan tantangan, HisyÉm mengerahkan s e g e n a p k e k u a t a n m i l i t e r n y a u n t u k m e n u m p a s s e m u a k e l o m p o k pemberontak tanpa ampun. Di Toledo, m i s a l n y a , k e l o m p o k M o z á r a b e s (penduduk asli Iberia yang tetap beragama Kristen tetapi m e n y e r a p bahasa dan budaya Arab),3 Yahudi, dan MuwalladËn alias Muladies (penduduk asli Iberia yang sudah memeluk Islam)4 yang memprotes kebijakan fiskalnya, 3 Tentang golongan ini, lihat: Mikel de Epalza, “Mozarabs: An Emblematic Christian Minority in Islamic al-Andalus”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 149-170; Margarita López Gómez, “The Mozarabs: Worthy Bearers of Islamic Culture”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 171-175; Richard Hitchcock, Mozarabs in Medieval and Early Modern Spain: Identities and Influences (London: The Warburg Institute, 2016); dan Simon Barton dan Peter Linehan, Cross, Crescent and Conversion: Studies on Medieval Spain and Christendom in Memory of Richard Fletcher (Leiden: Brill, 2008). 4 Mengenai mereka ini lihat Maribel Fierro, “MawÉlÊ and MuwalladËn in al-Andalus”, dalam Patronate and Patronage in Early and Classical Islam, ed. Monique Bernards dan John Abdallah Nawas (Leiden: Brill, 2005), hlm. 195-245.
  • 4. , VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201888 dan di Córdoba tokoh-tokoh agama yang sebelumnya merajalela ditekan dan dibatasi geraknya.5 Pada tahun 805, sebanyak 72 orang dihukum mati karena terlibat dalam konspirasi untuk membunuhnya. Sepeninggal al-×akam, naiklah putranya yang juga dinamakan ‘Abdu’r-RaÍmÉn (r. 822-852), disebut juga ‘Abdu’r-RaÍmÉn II. Ia mensentralisir pemerintahan, membenahi birokrasi, dan menata keuangan dan perekonomian. Ia juga mengirim ekspedisi militer ke Asturia dan Barcelona di utara, mengusir penyerang dari Seville dan Cadiz pada tahun 844-845, dan membangun angkatan laut. Pada tahun 850 ia menjatuhkan hukuman mati kepada Perfectus, seorang pendeta Kristen dari golongan Mozárabes yang terbukti menghina Nabi Muhammad. ‘Abdu’r-RaÍmÉn II ini wafat pada tahun 852 dan digantikan oleh putranya MuÍammad (r. 852-886). Era pemerintahan MuÍammad ibn ‘Abdi’r-RaÍmÉn banyak diganggu oleh para pemberontak dari golongan MuwalladËn dan Mozárabes. Menyusul kekalahan pasukannya pada tahun 878 oleh tentara Asturia, ia terpaksa menerima perjanjian damai dengan Alfonso III (r. 866-910), di samping harus menghadapi pemberontakan ‘Umar ibn Hafsun, seorang Muwallad keturunan Visigoth. Sejak itu raja-raja Kristen dari utara (Leon, Asturia, Barcelona, Navarre, Pamplona) semakin menguat dan mulai sering melakukan serangan ke wilayah kekuasaan orang Islam. Antara tahun 912-961 (selama 49 tahun) Córdoba diperintah oleh ‘Abdu’r-RaÍmÉn ibn MuÍammad (dikenal sebagai ‘Abdu’r- RaÍmÉn III). Pada zamannya wilayah Islam dapat kembali disatukan dan pemberontakan dipadamkan. Empat orang putra Ibn Hafsun ditewaskan dalam sebuah pertempuran di Bobastro pada tahun 928 dan pada tahun berikutnya ia memproklamirkan diri sebagai Khalifah berdaulat penuh di Andalusia, setara dengan Khalifah ‘Abbasiyyah di Baghdad dan Khalifah FaÏimiyyah di Mesir. Ia menganjurkan toleransi antar penganut agama agar mereka hidup berdampingan dengan aman dan damai –kondisi yang kemudian diistilahkan sebagai 5 Baca ulasan Ann Rosemary Christys , Christians in Al-Andalus 711-1000 (London: Routledge, 2003). convivencia oleh sejarawan Ramon Menendez Pidal (w. 1968) dan muridnya, Americo Castro (w. 1972).6 Dirangkulnya kaum Mozárabes dan MuwalladËn, dan dijaminnya kebebasan beragamabagiparapemelukKristendanYahudi. Hasilnya, negara makmur dan rakyat sejahtera7 sehingga, mayoritas penduduk Andalusia masuk Islam pada zaman pemerintahannya, walau tidak dinafikan juga kemungkinan faktor ekonomi dan status sosial di sana.8 ‘Abdu’r-RaÍmÉn III wafat pada tahun 961 dan digantikan oleh putranya yang bernama al- ×akam (r. 961-971). Dialah yang membangun sekitar 70 perpustakaan di seluruh Córdoba dengan jumlah buku mencapai 400,000 jilid. Buku-buku itu sebagiannya didatangkan dari Baghdad dan kota-kota lainnya.9 Ia juga mendanai proyek-proyek penelitian yang dikerjakan oleh para ilmuwan semisal Maslama al-MajrÊÏÊ (w. 397/1007), pakar astronomi dan kimia yang lahir di Madrid dan wafat di Córdoba pada tahun 1007. Pada abad ke-10 ini Córdoba mencapai puncak kejayaannya, secara politik, ekonomi, keagamaan, dan keilmuan. Penduduk yang multi-etnis, multi- religius, dan multi-kultural hidup aman, damai dan sejahtera secara berdampingan. Keamanan, kemajuan, dan kesejahteraan itu terwujud pada zaman ‘Abdu’r-RaÍmÉn III yang dilukiskan oleh salah seorang pejabatnya, Hasdai ibn Shaprut, sebagai berikut: “Our king has collected very large treasures of silver, gold, precious things, and valuables such as no king has ever collected. His yearly revenue is about 100,000 gold pieces, the greater part of 6 Lihat Alex Novikoff, “Between Tolerance and Intolerance in Medieval Spain: A Historiographic Enigma,” dalam Medieval Encounters: Jewish, Christian, and Muslim in Confluence and Dialogue 11, no. 1- 2, (2005), hlm. 21 dan Thomas F. Glick, “Convivencia: An Introductory Note,” dalam Convivencia: Jews, Muslims, and Christians in Medieval Spain, ed. Vivian B. Mann, Thomas F. Glick, Jerrilynn D. Dodds (New York: George Braziller, 1992), hlm. 2. 7 Kondisi perekonomian pada zaman itu dipaparkan oleh Pedro Chalmeta, “An Approximate Picture of the Economy of al-Andalus”,dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 741-758 dan Olivia Remie Constable, Trade and Traders in Muslim Spain: The Commercial Realignment of the Iberian (Cambridge: Cambridge University Press, 1996) 8 Lihat Syed M. Imamuddin, Muslim Spain: 0711-1492 A.D. (Leiden: Brill, 1981), hlm. 26-31. 9 Lihat Miquel Forcada, “Books from Abroad: The Evolution of Science and Philosophy in Umayyad al-Andalus”, dalam Intellectual History of the Islamicate World, vol. 5, no. 1-2 (2017), hlm. 55-85.
  • 5. , VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201889 which is derived from the merchants who come hither from various countries and islands.”10 Wafatnya al-×akam pada tahun 976 menandai awal keruntuhan Dinasti Umayyah di Andalusia. Ia digantikan oleh putranya, HisyÉm, yang ketika itu baru berusia 10 tahun. Maka pemerintahan dikendalikan oleh Perdana Menterinya, al-ManËËr ibn AbÊ ‘Ómir. Pasca kematian HisyÉm pada tahun 1008, kondisi internal semakin kacau. Khalifah yang dilantik sesudahnya pun hanya diakui secara simbolis. Pelbagai kekuatan politik saling tarik-menarik dan berbenturan. Institusi khilafah akhirnya dihapuskan pada tahun 1031 setelah terjadi perebutan takhta khilafah antara anggota keluarga Bani Umayyah dengan campur-tangan orang-orang di lingkaran istana. Wilayah Islam pun terpecah-pecah menjadi kerajaan- kerajaan kecil. Keturunan Slavs (keturunan Eropa) mendirikan pemerintahan di Almería, Murcia, Denia, Tortosa, Valencia, Badajoz dan kepulauan Balearik, sementara keturunan Berber (Afrika Utara) mendirikan kerajaan- kerajaan kecil di Arcos, Carmona, Granada, Morón, Ronda, Algeciras, dan Malaga.11 Adapun golongan Andalusi (keturunan Arab dan pribumi) menguasai Albarracín, Alpuente, Huelva, Santa María del Algarve, Silves, Toledo and Saragossa, Mértola, Niebla, dan Seville. Kemajuan dan Kejayaan Ada semacam blessing in disguise atau kebaikan di balik keterpurukan politik akibat pembubaran dan pecahnya khilafah pada tahun 1031 menjadi kerajaan-kerajaan kecil dengan penguasa- penguasa lemah yang dijuluki MulËk at-ÙawÉ’if. Di satu sisi kita menyaksikan desentralisasi dan kompetisi antara mereka yang tentunya menciptakan banyak celah bagi musuh-musuh dari utara (raja-raja kafir) untuk ikut ‘bermain’ catur politik mereka. Namun, di sisi lain, berkat keamanan dan kemakmuran yang dinikmati, terjadi persaingan yang justru menguntungkan para pujangga, ulama, filosof dan saintis, karena para sultan itu berusaha menarik mereka ke istana dan menawarkan patronase demi menaikkan prestise kesultanan masing-masing.12 10 Jane S. Gerber, The Jews of Spain: A History of the Sephardic Experience (New York: Free Press, 1992), hlm. 31. 11 Lihat Peter C. Scales, the Fall of the Caliphate of Córdoba: Berbers and Andalusis in Conflict (Leiden: Brill, 1993). 12 LihatPatronateandPatronageinEarlyandClassicalIslam,ed.Monique Hal ini ditegaskan, misalnya, oleh J. Vernet, seorang pakar Andalusia: The beginning of the political decline of a country often occurs before it has attained its cultural pinnacle.ThisiswhathappenedinMuslimSpain: the political and military hegemony of the caliphs was succeeded by the impotence of the “petty kings” (mulËk at-ÏawÉ’if) … their sovereigns devoted themselves to the pursuit of a luxurious life, opposingoneanotherandindulgingtheirwhims,so that they were sometimes encouraged to offer their patronage to specialists in different branches of learning. Thus, the kings of Saragossa, the BanË HËd, favoured philosophers and men of letters; those of Toledo, the BanË DhÊ’l-NËn, favoured scientists; those of Seville, the BanË ‘AbbÉd, favoured poets, etc.13 Sistem pengelolaan wakaf juga berjalan dengan sangat baik.14 Secara kronologis akan kita sebutkan nama-nama ulama, pujangga, saintis dan filosof beserta kontribusinya bagi kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan.15 Bernards dan John Abdallah Nawas (Leiden: Brill, 2005). 13 Juan Vernet, “Natural and Technical Sciences in al-Andalus”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 940. 14 Lihat Alejandro García Sanjuán, Till God Inherits the Earth: Islamic PiousEndowmentsinAl-Andalus(9-15thCenturies) (Leiden: Brill, 2007). 15 Di samping sumber-sumber primer dalam bahasa Arab, ulasan mengenai pengembangan ilmu pengetahuan di Andalusia dapat dibaca dalam: Julio Samsó, Las Ciencias de los Antiguos en al-‘Andalus (Madrid: Mapfre, 1992; Almeria: Fundación Ibn Ùufayl, 2011); Julio Samsó, Islamic Astronomy and Medieval Spain (Aldershot: Variorum, 1994); José Augusto Sánchez Pérez, Biografias de matematicos árabes que florecieron en España (Madrid: Impr. de E. Maestre, 1921); George Sarton, Introduction to the Histoiy of Science (Baltimore: Williams & Wilkins, 1931), vol. II, part 2; José María Millás Vallicrosa, LasTraduccionesOrientalesen los Manuscritos de la Biblioteca Catedral de Toledo (Madrid: Consejo Superior de Investigationes Científicas, 1942); id., Estudios sobre Historia de la Ciencia Española (Barcelona: Consejo Superior de Investigaciones Científicas, 1949); id., Nuevos Estudios sobre Historia de la Ciencia Española (Barcelona: Instituto Luis Vives de Filosofía, 1960); Juan Vernet dan Julio Samsó, “Development of Arabic Science in Andalusia”, dalam EncyclopediaoftheHistory of Arabic Science, ed. Roshdi Rashed (London: Routledge, 1996), vol. 1, hlm. 243-276; E. Garcia Sánchez, Ciencias de la Naturaleza en Al-Andalus (Granada: Concejo Superior de Investigaciones Cientificas, 1994); From Baghdad to Barcelona: Essays on the History of the Islamic Exact Sciences in Honour of Prof. Juan Vernet, ed. Josep Casulleras dan Julio Samsó (Barcelona: Instituto “MillásVallicrosa” de Historia de la Ciencia árabe, 1996); TheLiteratureofAl-Andalus, ed. María Rosa Menocal et al. (Cambridge: Cambridge University Press, 2000); Thomas F. Glick, “Science in Medieval Spain: The Jewish Contribution in the Context of the Convivencia” dalam Convivencia: Jews, Muslims, and Christians in Medieval Spain, ed. Vivian B. Mann, Thomas F. Glick, and Jerrilynn D. Dodds (New York: George Braziller, 1992); dan José Maria Forneas Besteiro, Elencos Biobibliograficos Arabigo Andaluces. Estudio especial de la Fahrasa de Ibn‘AÏiyyaal-GarnÉÏÊ(481-541/1088-1147), PhD diss. Madrid, 1971.
  • 6. , VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201890 Abad Nama pakar Tahun Karya ilmiah ke-3 ‘Abd al-Malik Ibn ×abÊb (w. 238/852) kitab al-WÉÌiÍah (Tratado Juridico) al-‘UtbÊ al-QurÏubÊ (w. 255/869) kitab al-Mustakhrajah (al-‘Utbiyyah) ‘AbbÉs ibn FirnÉs (w. 273/887 eksperimen terbang (Sarton, 1:720) Ibn al-WÉÌÌÉÍ (w. 287/900) kitÉb al-Bida‘ wa-‘n-Nahy ‘anhÉ al-KhusyanÊ (w. 286/899) kitab QuÌÉt QurÏubah dan AkhbÉr al- FuqahÉ’ wa’l-MuÍadditsÊn ke-4 Ibn Masarra (w. 319/931) kitÉb al-×urËf dan kitab at-TabËirah Ibn AËbagh (w. 340/951) kitÉb fÊ’s-Sunan wa fÊ AÍkÉm a-Qur’Én Ibn JayyÉn (fl. 360/971) kitÉb al-×adÉ’iq dan TÉrÊkh al-MuntazÊn wa’l-QÉ’imÊn bi’l-Andalus wa AkhbÉruhum Ibn ‘Abdi Rabbih (w. 366/977) kitab al-‘Iqd al-FarÊd Ibn al-QËÏiyyah (w. 367/977) kitab TÉrÊkh IftitÉÍ al-Andalus Ibn ×awqal (w. ca. 378/988) kitab ØËrat al-ArÌ dan AÍsan at-TaqÉsim Ibn Juljul (w. ca. 385/996) kitab ÙabaqÉt al-AÏibbÉ’ wa’l-×ukamÉ’ Maslamah al-MajrÊÏÊ (w. 397/1007) Rutbat al-×akÊm dan GhÉyat al-×akÊm ke-5 Ibn al-FaraÌÊ (w. 403/1012) TÉrÊkh al-‘UlamÉ’ al-Andalus Ibn as-SamÍ (w. 426/1035) kitÉb al-Mu‘ÉmalÉt > Liber Mahameleth Ibn as-ØaffÉr (w. 426/1035) kitab az-ZÊj = Tratado de Astrolabio az-ZahrÉwÊ = Albucasis (w. ca.400/1009) at-TaËrÊf liman ‘ajiza ‘an at-Ta’lÊf AbË ‘Amr ad-DÉnÊ (w. 444/1053) kitab al-Muqni‘ dan at-TaysÊr Ibn ×ayyÉn (w. 469/1076) al-Muqtabas min AnbÉ’ Ahl al-Andalus Ibn ×azm (w. 456/1064) al-FiËal fÊ’l-Milal wa’l-AhwÉ’ wa’n-NiÍal Ibn ×ajjÉj (fl. 450/1050) kitab al-Muqni‘ fÊ al-FilÉÍah Ibn BuÏlÉn (w. ca.455/1063) TaqwÊmu’s-ØiÍÍah bi’l-AsbÉb as-Sittah ØÉ‘id al-AndalusÊ (w. 462/1070) ÙabaqÉt al-Umam Ibn ‘Abd al-Barr (w. 463/1071) at-TamhÊd limÉ fÊ al-MuwaÏÏa’ min al-Ma‘ÉnÊ wa’l-AsÉnÊd Ibn WÉfid = Abenguefit (w. 467/1074) kitÉb fÊ’l-Adwiyah al-Mufradah AbË’l-WalÊd al-BÉjÊ (w. 474/1081) al-×udËd dan al-MinhÉj fÊ TartÊb al-×ijÉj Ibn BaËËÉl (fl. 478/1085) Al-QaËd wa’l-BayÉn dan DÊwÉn al-filÉÍah at-ÙighnarÊ (w. ca.480/1087) Zahr al-BustÉn wa Nuzhat al-AdzhÉn Ibn Mu‘Édz al-JayyÉnÊ (w. 486/1093) MaqÉlah fÊ syarÍ an-Nisbah al-×umaydÊ (w. 488/1095) Jadzwat al-Muqtabis fÊ dzikr WulÉt al-And. ke-6 Abu Bakr at-ÙurÏËsyÊ (w. 520/1126) kitab SirÉj al-MulËk Ibn as-SÊd al-BaÏalyawsÊ (w. 521/1127) kitÉb al-×adÉ’iq fÊ’l-MaÏÉlib al-‘Óliyah al- Falsafiyya al-‘AwÊËah dan kitab al-InËÉf al-FatÍ Ibn KhÉqÉn (w. 528/1134) MaÏmaÍ al-AnfËs wa MasraÍ at-Ta’annus fÊ MilÍ Ahl al-Andalus
  • 7. , VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201891 Ibn Abi’Ë-Øalt = Albuzale (w. 529/1134) kitÉb al-WajÊz fÊ ‘ilm al-Hay’ah Ibn BÉjjah = Avempace (w. 533/1139) al-KalÉm fÊ al-Hay’ah Ibn BarrajÉn (w. 536/1141) tafsir ÔÌÉÍ al-×ikmah bi-AÍkÉm al-‘Ibrah Ibn al-‘ArÊf (w. 536/1141) kitab MaÍÉsin al-MajÉlis Ibn ‘AÏiyyah (w. 541/1147) tafsir al-MuÍarrar al-WajÊz Ibn BassÉm (w. 542/1147) kitab ad-DzakhÊrah fÊ MaÍÉsin al-JazÊrah AbË Bakr Ibn al-‘ArabÊ (w. 543/1148) kitab tafsir AÍkÉm al-Qur’Én Ibn QasÊ (w. 546/1151) kitab Khal‘ an-Na‘layn JÉbir Ibn AflaÍ (fl. 545/1150) kitab IËlÉÍ al-MajisÏÊ Ibn Zuhr = Avenzoar (w. 557/1162) kitab at-TaysÊr fÊ’l-MudÉwÉt wa’t-TadbÊr al-IdrÊsÊ as-SyarÊf (w. 560/1165) Nuzhat al-MusytÉq fÊ ’khtirÉq al-ÓfÉq al-MÉzinÊ (w. 565/1170) TuÍfat al-KibÉr fÊ AsfÉr al-BiÍÉr Ibn BayskuwÉl (w. 578/1183) as-Øilah fÊ TÉrÊkh A’immat al-Andalus al-BiÏrËjÊ = Alpetragius (w. 581/1185) kitÉb fÊ al-Hay’ah Ibn Ùufayl (w. 581/1185) RisÉlah ×ayy ibn YaqÐÉn al-JazÊrÊ as-ØinhÉjÊ (w. 585/1189) al-MaqËad al-MaÍmËd fÊ TalkhÊË al-‘UqËd AbË’l-QÉsim as-SyÉÏibÊ (w. 590/1194) ×irz al-AmÉnÊ wa Wajh at-TahÉnÊ AbË Madyan (w. 594/1197) DÊwÉn AbÊ Madyan Ibn Rusyd = Averroes (w. 595/1198) TahÉfut at-TahÉfut dan Colliget ad-ÖabbÊ (w. 599/1202) Bughyat al-Multamis fÊ TÉrÊkh RijÉl Ahl al-Andalus ke-7 Ibn al-YÉsamÊn (w. 601/1204) al-UrjËzah fÊ al-JudzËr MËsÉ ibn MaymËn = Moses Maimonides (w. 601/1204) DalÉlat al-×É’irÊn dan kitÉb al-FuËËl fÊ at-Ùibb al-QurÏubÊ (w. 621/1273) al-JÉmi‘ li-AÍkÉm al-Qur’Én Ibn ‘ArabÊ (w. 638/1240) kitab al-FutËÍÉt al-Makkiyyah Ibn al-BÊÏÉr (w. 646/1248) kitab al-MughnÊ fi’l-adwiyah al-mufradah Ibn al-AbbÉr (w. 658/1260) kitab at-Takmilah li-kitÉb as-Øilah Ibn al-‘AwwÉm (w. ca.663/1265) kitÉb al-Muqni‘ fÊ’l-FilÉÍah Ibn MÉlik (w. 672/1274) kitab al-KhulÉËat al-Alfiyyah Ibn Sab‘Ên (w. 669/1271) Budd al-‘Órif dan al-MasÉ’il as-Øiqiliyyah ke-8 Ibn az-Zubayr (w. 708/1308) kitab Øilat as-Øilah Ibn ‘IdzÉrÊ (w. ca. 712/1313) al-BayÉn al-mughrib fÊ akhbÉr al-Andalus wa-al-Maghrib Ibn ar-RaqqÉm (w. 715/1315) RisÉlah fÊ ‘Ilm az-Úilal Ibn Badr (fl. 744/1343) IkhtiËÉr al-Jabr wa’l-MuqÉbalah AbË ×ayyÉn al-AndalusÊ (w. 745/1344) tafsir al-BaÍr al-MuÍÊÏ dan TuÍfat al-ArÊb Ibn LuyËn (w. 750/1349) IbdÉ’ al-MalÉÍah wa InhÉ’ ar-RiyÉÍah fÊ UËËl ØinÉ‘at al-FilÉÍah
  • 8. , VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201892 Ibn al-KhaÏÊb (w. 776/1375) kitab al-IÍÉÏah fÊ AkhbÉr GharnÉÏah AbË IsÍÉq as-SyÉÏibÊ (w. 790/1388) kitab al-I‘tiÎÉm dan al-MuwÉfaqÉt Ibn ‘Abbad ar-RundÊ (w. 792/1390) kitab Ghayts al-MawÉhib al-‘Aliyyah ke-9 Ibn al-HÉ’im al-IsybÊlÊ (w. 815/1413) az-ZÊj al-KÉmil fÊ’t-Ta‘ÉlÊm Ibn KhaldËn (w. 808/1406) al-Muqaddimah dan kitab al-‘Ibar al-QalaËÉdÊ (w. 891/1486) Kasyf al-asrÉr ‘an ‘ilm ÍurËf al-GhubÉr ke-10 al-WansharÊshÊ (w. 914/1508) kitab al-Mi‘yÉr al-Mu‘rib wa’l-JÉmi‘ al-Mughrib ‘an FatÉwÊ ‘UlamÉ’ IfrÊqiyÉ wa’l- Andalus wa’l-Maghrib Kemerosotan dan Kejatuhan Meskipun kegiatan ilmiah masih berlangsung pasca pecahnya wilayah Muslim menjadi kerajaan-kerajaan kecil (MulËk at-ÙawÉ’if), secara politik boleh dikata Andalusia semenjak itu memasuki periode kemerosotannya. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan erosi kekuatan Islam mulai abad ke-11 Masehi, yaitu: (i) invasi raja-raja Kristen dari utara;16 (ii) disintegrasi politik dan fragmentasi territorial akibat pertikaian dan persaingan antara ‘raja- raja kecil’ (MulËk at-ÙawÉ’if) yang sebagian justru bersekutu dengan penguasa Kristen untuk mempertahankan wilayahnya; (iii) pengkhianatan sebagian orang-orang Yahudi, Mozárabes dan Muwalladun terhadap kedaulatan khilafah (‘Negara Kesatuan Islam Andalusia’) yang telah dibangun oleh ‘Abdu’r-RaÍmÉn I: The connivance of the local Christian communites with the invaders from the north outraged the Muslims. In autumn of 520/1126, a fatwa issued by Ibn Rushd ordered the expulsion of the Christians from Granada, Córdoba and Seville. They were deported to Meknes and Salé in the Maghrib, where they were allowed to maintain their dhimmÊ status. There would be further deportations of Christians to the Maghrib in the sixth/twelfth century.17 16 Pasca kedatangan Islam, sebagian komunitas Kristen mengungsi ke wilayah pegunungan di bagian utara Iberia, membentuk kerajaan-kerajaan kecil (Asturia, Leon, Castile, dan Aragon). Pasukan Muslim pernah beberapa kali invasi ke sana tetapi gagal dan berhasil dikalahkan. Mereka inilah yang kemudian bangkit untuk menyerang dan menguasai kembali (reconquista) Iberia. Lihat Aziz al-Azmeh, “Mortal Enemies, Invisible Neighbours: Northerners in AndalusÊ Eyes”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 259-272. 17 Maria Jesus Viguera Molins, “Al-Andalus and North and West Africa (Eleventh to Fifteenth Centuries)”, dalam The New Cambridge History of Islam Vol. 2: The Western Islamic World – Eleventh to Eighteenth Centuries, ed. Maribel Fierro (Cambridge: Cambridge University Press, 2010), hlm. 33-34. Akibat dari semua itu mudah ditebak. Satu persatu pilar-pilar kejayaan Andalusia runtuh: keamanan, kedamaian, kebebasan, kesejahteraan, dan kemajuan berangsur- angsur hilang digantikan oleh kerusuhan, konflik, penindasan, diskriminasi, dan akhirnya Reconquista yang disertai dengan bermacam- macam kekerasan seperti persekusi (pemburuan dan penangkapan), inkuisisi (penyidangan dan penyiksaan), konversi (pemurtadan) secara paksa dan ekpulsi (pengusiran). Invasi militer raja-raja Kristen berhasil merebut Toledo pada tahun 1085 (478 Hijriah), wilayah Huesca pada 1096 (489 Hijriah), wilayah sepanjang sungai Ebro pada tahun 1118 (512 Hijriah). Serangan balik ini dimulai sesudah Fernando III menyatukan dua kerajaan, Castile dan León. Pada tahun 1125, Alfonso I, raja Aragon, memimpin tentaranya berkeliling selama 15 bulan sampai ke Vélez dan sempat mengepung Granada, sebelum kembali ke utara untuk konsolidasi. Sementara kaum Muslimin dalam kondisi terpecah belah. Ibn HËd mendirikan pemerintahan di Murcia yang hanya berlangsung sembilan tahun (1228-1237), dan MuÍammad dari Bani AÍmar mendirikan pemerintahan sendiri (Dinasti NaÎrid) di Arjona dan kemudian di Granada hanya mampu bertahan sampai 2 Januari 1492, hari terakhir kekuasaan Islam di Andalusia. Dialah yang menandatangani perjanjian di kota Jaén pada tahun 1246 dengan Fernando III, di mana ia bersedia tunduk, melepaskan kota tersebut, dan membayar upeti (parias). Semenjak itu penguasa-penguasa Muslim dipermainkan dan ‘diadu-domba’ satu sama lain oleh penguasa Kristen. Konspirasi, kudeta, dan
  • 9. , VOLUME XII No. 1, OKTOBER 201893 assasinasi menjadi peristiwa lumrah di kalangan penguasa Muslim yang ada. Perang saudara seperti yang terjadi antara SulÏÉn MuÍammad IX dan MuÍammad VIII mengundang intervensi tentara Castile pimpinan Juan II, yang berhasil mengalahkan pasukan Muslim di pertempuran La Higueruela pada tahun 1431. Perkawinan Ratu Isabella I dan Raja Fernando II (dijuluki Los Reyes Catolicos) yang diikuti oleh penggabungan dua kerajaan, Castile dan Aragon, melahirkan kekuatan baru yang tak terbendung. Duet mereka membuat gelombang Reconquista berhasil menggulung dan menghapuskan dominasi Muslim di Andalusia. Perebutan kekuasaan antara Sultan Abu’l- ×asan ‘AlÊ dan putranya, Sultan MuÍammad XI (alias ‘Boabdil’) yang meminta bantuan dari raja Kristen, dan seterusnya antara Sultan MuÍammad XI dan pamannya sendiri, Sultan MuÍammad XII, telah menjadikan Granada sasaran yang sangat empuk. Pengepungan yang dimulai pada tahun 1491 (896 Hijriah) itu berakhir dengan menyerahnya Sultan MuÍammad XI dan jatuhnya Granada ke tangan orang-orang Kristen pada 2 Januari 1492 (2 RabÊ‘ul Awwal 897). Kaum Muslim memang tidak serta merta lenyap dari bumi Andalusia. Sebagian mereka yang tunduk kepada penguasa baru, dengan tetap bertahan sebagai Muslim, dinamakan Mudejar (dari bahasa Arab mudajjan: yang sudah dijinakkan), sementara sebagian lainnya yang terpaksa dan dipaksa murtadd menjadi Kristen kemudian disebut Moriscos. Penguasa baru memanfaatkan Mudejar untuk mereka jadikan pekerja ladang, pembantu, penterjemah, dan sebagainya. Pada mulanya, keselamatan mereka dijamin oleh raja. Namun, setelah terjadi pemberontakan pada tahun 1264, golongan Mudejar semakin ditekan dan sesudah pemberontakan kedua di Granada pada tahun 1499, maka pada tahun 1502 mewajibkan semua Mudejar masuk Kristen atau meninggalkan Spanyol.18 Dua bulan setelah Granada jatuh, tepatnya pada31Maret1492RajadanRatumengeluarkan titahnya (Decreto de la Alhambra atau Edicto de Granada) yang memerintahkan pengusiran orang-orang Yahudi dari seluruh wilayah Spanyol selambat-lambatnya 31 Juli 1492. Karena mesti memilih meninggalkan Spanyol atau pindah agama, banyak orang Yahudi yang pindah ke agama Kristen. Mereka itu kemudian disebut Converso dan Marranos (dalam bahasa Spanyol berarti “babi”). Namun demikian, sebagian besar tetap menjalankan tradisi agama mereka secara sembunyi-sembunyi.19 Sama halnya dengan orang-orang Islam. Karena ancaman dan pemaksaan, banyak yang terpaksa atau berpura-pura masuk Kristen 18 Tentang mereka, lihat L.P. Harvey, “The Mudejars”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm.176-187 dan Isabel A. O’Connor, AForgottenCommunity:TheMudejarAljama of Xátiva, 1240-1327 (Leiden: Brill, 2003). 19 Posisi dan kondisi orang Yahudi di Andalusia diulas oleh Raymond P. Scheindlin, “The Jews in Muslim Spain”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 188-200 dan Kevin Ingram, The Conversos and Moriscos in Late Medieval Spain and Beyond (Leiden: Brill, 2009). Penyiksaan ala inkuisisi di Andalusia
  • 10. , VOLUME XII, No. 1, OKTOBER 201894 (dan kemudian dijuluki ‘Morisco’),20 akan tetapi masih berpakaian seperti sebelumnya, berbicara bahasa Arab, menggunakan tulisan Aljamiado (bahasa Latin dengan huruf Arab), dan beribadah menurut agama Islam secara sembunyi-sembunyi. Hal ini menyebabkan Kardinal Cisneros menerapkan peraturan yang lebih keras dan memaksa, sehingga meletus pemberontakan lagi di Alpujarras pada tahun 1499 kendati berhasil dipadamkan. Namun, pada tahun 1508 pakaian bernuansa Islam pun dilarang dan pada tahun 1567, Raja Philipps II menerbitkan aturan yang melarang penggunaan nama berbau Islam, pakaian Islam, serta larangan berbahasa Arab. Bahkan orang-orang Morisco itu disuruh menyerahkan anak-anak mereka untuk dididik oleh para pendeta Kristen. Lenyapnya toleransi tersebut disertai dengan persekusi dan inkuisisi. Sebuah komite khusus dibentuk atas perintah Raja Fernando II dan Ratu Isabella I dengan nama resmi Tribunal del Santo Oficio de la Inquisición (‘Pengadilan Dinas Suci Inkuisisi’). Tugasnya adalah mencari, menangkap dan ‘mengadili’ orang-orang Mudejar, Converso dan Morisco yang dituduh munafik, heretik, dan sebagainya. Bukan dengan cara biasa, akan tetapi dengan cara- cara kekerasan dan penyiksaan. Eksekusi 20 Lihat L.P. Harvey, “The Political, Social and Cltural History of the Moriscos”, dalam The Legacy of Muslim Spain, ed. Salma Khadra Jayyusi dan Manuela Marín (Leiden: Brill, 1994), hlm. 201-234. pertama diadakan di Seville pada 6 Februari 1481: enam orang yang tertuduh telah dibakar hidup-hidup.21 Ujung dari semua itu adalah pengusiran semua orang Islam dan orang Yahudi secara besar-besaran dari Spanyol atas perintah Raja Philipps pada tanggal 9 April 1609. Titah tersebut dengan tegas memerintahkan “The Moriscos to depart, under the pain of death and confiscation, without trial or sentence... to take with them no money, bullion, jewels or bills of exchange ... just what they could carry”.22 Demikianlah akhir dari cerita orang Islam di Andalusia. Persekusi masal terhadap Moriscos yang dikatakan crypto-Muslims itu terjadi lagi pada tahun 1727 di Granada. Namun, pada tahun 1767 muncul kesepakatan antara kerajaan Spanyol dan Marokko untuk saling menjamin kebebasan beragama orang Islam dan orang Kristen di wilayah negara masing-masing. 21 Laporan mengerikan seputar prosedur dan praktik kebiadaban para pelaku Inkuisisi dapat dibaca dalam: Toby Green, Inquisition : the Reign ofFear (New York: Thomas Books, 2007); Edward Peters, Inquisition (New York dan London: Free Press dan Collier Macmillan, 1988); Helen Rawlings, The Spanish Inquisition (Oxford: Blackwell, 2006); Lu Ann Homza, The Spanish Inquisition, 1478–1614: An Anthology of Sources (London: Hackett Publishing, 2006); Henry Kamen, The Spanish Inquisition: a Historical Revision (New Haven: Yale University Press, 1998); dan Henry Charles Lea, A History of the Inquisition of Spain, 4 jilid (New York and London, 1906–1907). 22 Henry Charles Lea, The Moriscos of Spain: Their Conversion and Expulsion (Philadelphia: Lea Brothers and Co. 1901), hlm. 345. Muslim tergenggam belenggu kafir, Akhirat luput, dunia tercicir, Budaya jahil luas membanjir, Banyak yang karam tiada tertaksir. Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir Silam ditelan masa nan mungkir; Lupa jawaban dihafal mahir Bagi menyangkal Munkar dan Nakir. Muslim tergenggam belenggu kafir, Akhirat luput, dunia tercicir, Budaya jahil luas membanjir, Banyak yang karam tiada tertaksir. Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir Silam ditelan masa nan mungkir; Lupa jawaban dihafal mahir Bagi menyangkal Munkar dan Nakir. Muslim tergenggam belenggu kafir, Akhirat luput, dunia tercicir, Budaya jahil luas membanjir, Banyak yang karam tiada tertaksir. Barus dan Singkel, Pasai dan Ranir Silam ditelan masa nan mungkir; Lupa jawaban dihafal mahir Bagi menyangkal Munkar dan Nakir. Sifat sejarah menurut orang, Ibarat pentas bermain wayang; Cerita lampau dihurai dalang, 'Pabila tamat segera diulang Jika demikian mustahil pantang Giliran Islam pula mendatang; Lakonan lama indah gemilang, Di layar dunia semula terbentang Sifat sejarah menurut orang, Ibarat pentas bermain wayang; Cerita lampau dihurai dalang, 'Pabila tamat segera diulang Jika demikian mustahil pantang Giliran Islam pula mendatang; Lakonan lama indah gemilang, Di layar dunia semula terbentang Sifat sejarah menurut orang, Ibarat pentas bermain wayang; Cerita lampau dihurai dalang, 'Pabila tamat segera diulang Jika demikian mustahil pantang Giliran Islam pula mendatang; Lakonan lama indah gemilang, Di layar dunia semula terbentang Syed Muhammad Naquib al-Attas Risalah untuk Kaum muslimin, hlm vii dan ix Syed Muhammad Naquib al-Attas Risalah untuk Kaum muslimin, hlm vii dan ix Syed Muhammad Naquib al-Attas Risalah untuk Kaum muslimin, hlm vii dan ix