SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman Rasulullah, kita mengenal istilah barter. Kegiatan barter disaat itu ialah
saling menukarkan milik pribadi dengan milik orang lain yang bernilai sama guna
memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan
terlepas dari hubungan terhadap sesama manusia. Tanpa hubungan dengan orang lain,
tidak mungkin berbagai kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Dalam kehidupan
masyarakat, senantiasa terjadi kerjasama, didorong oleh keinginan untuk saling
tolong menolong dalam hal kebaikan dan keuntungan bersama.
Terkait dengan hal ini maka perlu diciptakan suasana yang baik terhadap sesama
manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan akad syirkah dengan
pihak lain. Selain pembahasan tentang syirkah, dalam makalah ini juga mempaparkan
penjelasan mengenai ji’alah
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian serta dasar hukum dari Syirkah dan Ji’alah?
b. Apa saja rukun dan syarat Syirkah dan Ji’alah?
c. Bagaimana hikmah dari Syirkah dan Jialah?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai Syirkah dan Ji’alah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SYIRKAH
2.1.1 Pengertian Syirkah
Menurut bahasa syirkah artinya: persekutuan, kerjasama atau bersama-sama.
Menurut istilah, para fuqaha memiliki pendapat yang berbeda mengenai
pengertian syirkah sebagai berikut:
1. Menurut Hanafiayah
Syirkah adalah sesuatu ungkapan tentang akad (perjanjian) antara dua orang
berserikat di dalam modal dan keuntungan
2. Menurut Malikiyah
Syirkah adalah persetujuan untuk melakukan tasarruf bagi keduanya beserta diri
mereka, yakni setiap orang yang berserikat memberikan persetujuan kepada teman
serikatnya untuk melakukan tasarruf terhadap harta keduanya di samping masih
tetapnya hak tasarruf bagi masing-masing peserta.
3. Menurut Syafi’iyah
Syirkah adalah suatu ungkapan tentang tetapnya hak atas suatu barang bagi dua
orang atau lebih secara bersama-sama.
4. Menurut Hanabilah
2
Syirkah adalah berkumpul atau bersama-sama dalam kepemilikan atau hak atau
tasarruf.
Setelah diketahui definisi-definisi di atas, maka yang dimaksud dengan syirkah
secara istilah adalah suatu akad dalam bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih
dalam bidang modal atau jasa, untuk mendapatkan keuntungan.
Syirkah atau kerjasama ini sangat baik kita lakukan karena sangat banyak
manfaatnya, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan bersama. Kerjasama itu ada
yang sifatnya antar pribadi, antar group bahkan antar Negara.
Bagaimana firman Allah SWT. dalam Surah Al Maidah ayat 2:
… …
Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa,
dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”
2.1.2 Dasar Hukum Syirkah
Adapun yang dijadikan dasar hukum syirkah oleh para ulama adalah:
a. Surah An-Nisa ayat 12, yang artinya:
“Tetapi jika saudara-saudara seibu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam
yang sepertiga itu.”
b. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abi Hurairah dari Nabi Saw.
Dari Abu Hurairah, ia merafa’kannya kepada nabi, beliau bersabda: Saya adalah
pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, selagi salah satunya tidak mengkhianati
temannya. Apabila ia berkhianat kepada temannya, maka saya akan keluar dari antara
keduanya. (HR. Abu Dawud)
3
Dari Al-Qur’an dan Sunnah tersebut, jelaslah bahwa syirkah merupakan akad
yang dibolehkan oleh syara’. Namun apabila terjadi penyimpangan oleh anggota
syarikat, maka hal ini sudah tidak benar.
2.1.3 Rukun dan Syarat Syirkah
Rukun dan syarat syirkah dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Anggota yang berserikat, dengan syarat : baligh, berakal sehat, atas kehendak
sendiri dan baligh, berakal sehat, atas kehendak sendiri dan mengetahui pokok-pokok
perjanjian.
2. Pokok-pokok perjanjian syaratnya :
– Modal pokok yang dioperasikan harus jelas.
– Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga harus jelas.
– Yang disyarikat kerjakan (obyeknya) tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syari’at Islam.
3. Sighat, dengan Syarat : Akad kerjasama harus jelas sesuai dengan perjanjian.
Sedangkan menurut ulama Hanafiyah rukun syirkah ada dua, yaitu ijab dan
Kabul. Sebab ijab kabul (akad) yang menentukan adanya syirkah.1
Syarat-syarat yang berhubungan dengan syirkah menurut Hanafiyah dibagi
menjadi empat:
1. Sesuatu yang bertalian dengan sebuah bentuk syirkah baik dengan harta
maupun dengan yang lainnya. Dalam hal ini terdapat dua syarat, yaitu yang pertama
yang berkenaan dengan benda yang diakadkan adalah harus dapat diterima sebagai
1
Suhendi Hendi, Fiqh Muamalah, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 127.
4
perwakilan, yang kedua adalah yang berkenaan dengan keuntungan, yaitu pembagian
keuntungan harus jelas dan dapat diketahui dua pihak.
2. Sesuatu yang bertalian dengan syirkah mal (harta), dalam hal ini terdapat dua
perkara yang harus dipenuhi yaitu yang pertama, bahwa modal yang dijadikan objek
akad syirkah adalah dari alat pembayaran, seperti rupiah, yang kedua adalah yang
dijadikan modal (harta pokok) ada ketika akad syirkah dilakukan, baik jumlahnya
sama maupun bebeda.
3. Sesuatu yang bertalian dengan syarikat mufawadhah, bahwa dalam
mufawadhah disyaratkan yang pertama yaitu modal (pokok harta) dalam syirkah
muwafadhah harus sama, yang kedua bagi yang bersyirkah ahli untuk kafalah, yang
ketiga adalah bagi yang dijadikan objek akad disyaratkan syirkah umum, yakni pada
semua macam jual beli atau perdagangan.
4. Adapun syarat yang bertalian dengan syirkah inan sama dengan syarat-syarat
syirkah mufawadhah.
2.1.4 Macam-Macam Syirkah
Secara garis besar syirkah dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Syirkah amlak (Syirkah kepemilikan): Syirkah amlak ini terwujud karena wasiat
atau kondisi lain yang menyebabkan kepemilikan suatu asset oleh dua orang atau
lebih.
2. Syirkah uqud (Syirkah kontrak atau kesepakatan): Syirkah uqud ini terjadi karena
kesepakatan dua orang atau lebih kerjasama dalam syarikat modal untuk usaha,
keuntungan dan kerugian ditanggung bersama. Syirkah uqud dibedakan menjadi
empat macam :
5
a. Syirkah ‘inan (harta)
Syirkah harta adalah akad kerjasama dalam bidang permodalan sehingga
terkumpul sejumlah modal yang memadai untuk diniagakan supaya mendapat
keuntungan.
Sabda Nabi SAW. dari Abu Hurairah ra.:
Rasulullah SAW. bersabda: Firman Allah SWT. Saya adalah pihak ketiga dari
dua orang yang berserikat selama seorang diantaranya tidak mengkhianati yang
lain. Maka apabila berkhianat salah seorang diantara keduanya, saya keluar dari
perserikatannya itu” (HR. Abu Daud dan Hakim menshohihkannya).
b. Syirkah a’mal (serikat kerja/ syirkah ‘abdan)
Syirkah a’mal adalah suatu bentuk kerjasama dua orang atau lebih yang
bergerak dalam bidang jasa atau pelayanan pekerjaan dan keuntungan dibagi
menurut kesepakatan. Contoh: CV, NP, Firma, Koperasi dan lain-lain.
c. Syirkah Muwafadah
Syirkah Muwafadah adalah kontrak kerjasama dua orang atau lebih, dengan
syarat kesamaan modal, kerja, tanggung jawab, beban hutang dan kesamaan laba
yang didapat.
d. Syirkah Wujuh (Syirkah keahlian)
Syirkah wujuh adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki
reputasi baik serta ahli dalam bisnis.
6
2.1.5 Hikmah Syirkah
Mengenai hikmah syirkah dapat dikemukakan disini sebagai berikut :
1. Dapat meningkatkan daya saing produksi, karena ada tambahan modal yang
besar.
2. Dapat meningkatkan hubungan kerja sama antar kelompok sosial dan hubungan
bilateral antar negara.
3. Dapat memberi kesempatan kepada pihak yang lemah ekonominya untuk
bekerjasama dengan pihak ekonomi yang lebih kuat.
4. Jika usaha berkembang dengan baik, jangkauan operasi rasionalnya semakin
meluas, maka dengan sendirinya membutuhkan tenaga kerja yang banyak, ini
berarti syirkah akan menampung banyak tenaga kerja sehingga dapat
mensejahterakan sebagian masyarakat.
2.2 JI’ALAH
2.2.1 Pengertian Ji’alah
Menurut bahasa Ji’alah artinya upah atau pemberian. Sedangkan secara istilah
artinya upah yang diberikan kepada seseorang atas keberhasilannya dalam memenuhi
keinginan pemberi upah.
Bagi seseorang yang kehilangan sesuatu yang berharga menurut pendapatnya,
tentu akan berupaya menemukan kembali benda-benda yang hilang. Salah satu cara
mencari benda-benda yang hilang dan boleh menurut para ulama adalah dengan
pengumuman, baik melalui media massa, radio, pamflet-pamflet, maupun yang
lainnya. Pengumuman ini biasanya dibarengi dengan imbalan (memberikan imbalan)
bagi penemunya sebagai daya tarik .
7
Al-Ji’alah boleh juga diartikan sebagai sesuatu yang mesti diberikan sebagai
pengganti suatu pekerjaan dan padanya terdapat suatu jaminan, meskipun jaminan itu
tidak dinyatakan, al-ji’alah dapat diartikan pula sebagai upah mencari benda-benda
yang hilang.
Contohnya: seorang yang kehilangan kudanya, dia berkata: “Barang siapa yang
mendapatkan kudaku dan dia kembalikan kuda itu, maka akan aku berikan upah
sebesar (sekian).”
2.2.2 Dasar Hukum Ji’alah
Ji’alah hukumnya mubah (Boleh), dasar hukumnya bermula dari Firman Allah SWT.:
Artinya: “Penyeru-penyeru itu berkata :”Kami kehilangan Piala Raja dan barang
siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat)
beban unta, dan akan menjanjikan terhadapnya“ (QS. Yusuf : 72).
2.2.3 Rukun dan Syarat Ji’alah
1. Lafazd (akad) Ji’alah, dengan syarat :
a. Lafazd dapat dimengerti isi dan maksudnya.
b. Mengandung izin untuk melakukan apa yang diharapkan oleh pembuat lafazd.
c. Ada batas tertentu dalam melakukan sayembara.
2. Orang yang menjanjikan upah, syaratnya:
a. Orang yang punya hak memberikan sayembara.
b. Orang yang dibenarkan secara hukum menyelenggarakan sayembara.
8
3. Pekerjaan (sesuatu yang harus dilakukan), syaratnya:
a. Pekerjaan itu memungkinkan untuk dilakukan oleh manusia.
b. Pekerjaan itu adalah pekerjaan yang tidak mengandung unsur maksiat.
4. Upah, syaratnya diketahui terlebih dahulu sebelum pekerjaan itu dilaksanakan.
2.2.4 Hikmah Ji’alah
Hikmah ji’alah diantaranya ialah:
1. Dapat memacu prestasi seseorang dalam suatu bidang yang disayembarakan
(dilombakan).
2. Menumbuhkan sikap saling tolong menolong antar sesama manusia. Mungkin
memang awalnya seorang menolong hanya karena mengharapkan hadiah yang
ditawarkan, tetapi dengan seperti itu orang tersebut juga menolong orang lain
yang sangat membutuhkan pertolongan.
3. Adanya penghargaan terhadap suatu prestasi dari pekerjaan yang
dilaksanakan. Memberikan pelajaran kepada semua orang bahwa orang yang
telah berusaha dan bekerja keras perlu untuk diberikan apresiasi baik berupa
hadiah atau semacamnya. Karena dengan hal tersebut akan
mendorong/membiasakan seseorang untuk terus melakukan kebaikan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan sebelumnya dapat di tarik kesimpulan, bahwa syirkah adalah
suatu akad dalam bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih dalam bidang modal
atau jasa, untuk mendapatkan keuntungan.
Syirkah atau kerjasama ini sangat baik kita lakukan karena sangat banyak
manfaatnya, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan bersama. Kerjasama itu ada
yang sifatnya antar pribadi, antar group bahkan antar Negara. Biasanya syirkah
dilakukan di perusahaan, yang mana dari mereka ada yang mempunyai saham dan
ada yang menjalankan saham.
Syirkah akan berlaku jika masing-masing pihak berakad untuk melakukan syikrah
itu. Syarat-syarat syirkah pun harus terpenuhi dengan jelas, agar syirkah tersebut sah.
Hukumnya sangat dianjurkan jika kedua belah pihak saling amanah. Dan haram jika
keduanya saling berkhianat. Syirkah dinyatakan sah jika memenuhi rukun dan syarat.
Sedangkan ji’alah adalah upah yang diberikan kepada seseorang atas
keberhasilannya dalam memenuhi keinginan pemberi upah. Contohnya, jika
seseorang kehilangan harta miliknya atau semacamnya dan melakukan sayembara
bahwa bagi siapapun yang menemukan milik orang tersebut akan diberikan imbalan
berupa hadiah. Ji’alah pada dasarnya adalah mubah (boleh).
10

More Related Content

What's hot

Ju'alah ( Commision) in Islam
Ju'alah ( Commision) in IslamJu'alah ( Commision) in Islam
Ju'alah ( Commision) in IslamMohd Yunus
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamSifa Siti Mukrimah
 
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)Indah Agustina
 
Presentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahPresentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahMarhamah Saleh
 
PPT KONSEP KHIYAR.pptx
PPT KONSEP KHIYAR.pptxPPT KONSEP KHIYAR.pptx
PPT KONSEP KHIYAR.pptxardi577897
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)fissilmikaffah1
 
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamHaristian Sahroni Putra
 
Pengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahPengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahYISC Al-Azhar
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Trie Nakita Sabrina
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAMfissilmikaffah1
 

What's hot (20)

Ju'alah ( Commision) in Islam
Ju'alah ( Commision) in IslamJu'alah ( Commision) in Islam
Ju'alah ( Commision) in Islam
 
Ijaarah dan jialah (upah dlm islam)
Ijaarah dan jialah (upah dlm islam)Ijaarah dan jialah (upah dlm islam)
Ijaarah dan jialah (upah dlm islam)
 
Konsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islamKonsep kepemilikan dalam islam
Konsep kepemilikan dalam islam
 
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
Jualah (sayembara atau undian berhadiah)
 
Presentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahPresentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabah
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
Jual beli dalam islam
Jual beli dalam islamJual beli dalam islam
Jual beli dalam islam
 
Bay' al-Dayn
Bay' al-DaynBay' al-Dayn
Bay' al-Dayn
 
Jaminan (Kafalah)
Jaminan (Kafalah)Jaminan (Kafalah)
Jaminan (Kafalah)
 
PPT KONSEP KHIYAR.pptx
PPT KONSEP KHIYAR.pptxPPT KONSEP KHIYAR.pptx
PPT KONSEP KHIYAR.pptx
 
PPT Ijarah kelompok 7
PPT Ijarah kelompok 7PPT Ijarah kelompok 7
PPT Ijarah kelompok 7
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
 
Pengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahPengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariah
 
Al- murabahah
Al- murabahahAl- murabahah
Al- murabahah
 
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
Pendidikan Agama Islam XI : Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam K-13
 
Manajemen pembiayaan bank syariah
Manajemen pembiayaan bank syariahManajemen pembiayaan bank syariah
Manajemen pembiayaan bank syariah
 
Murabahah
MurabahahMurabahah
Murabahah
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
 

Viewers also liked

Control de medicamentos tarea 2
Control de medicamentos tarea 2Control de medicamentos tarea 2
Control de medicamentos tarea 2Jhon Rogel
 
Presentación de medicamentos
Presentación de medicamentosPresentación de medicamentos
Presentación de medicamentosisaac_valladares
 
SYUF'AH DALAM FIQH MUAMALAT
SYUF'AH DALAM FIQH MUAMALATSYUF'AH DALAM FIQH MUAMALAT
SYUF'AH DALAM FIQH MUAMALATAbu eL IQram
 
Presentacion de medicamentos
Presentacion de medicamentos Presentacion de medicamentos
Presentacion de medicamentos bezeta1320
 
Kel.14 jualah
Kel.14 jualahKel.14 jualah
Kel.14 jualahMulyanah
 
Fiqih Muamalah - Ji'alah, Utang Piutang, Jaminan
Fiqih Muamalah - Ji'alah, Utang Piutang, JaminanFiqih Muamalah - Ji'alah, Utang Piutang, Jaminan
Fiqih Muamalah - Ji'alah, Utang Piutang, JaminanFatkul Amri
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaDodyk Fallen
 
Makalah Kaidah Fiqih Muamalat
Makalah Kaidah Fiqih MuamalatMakalah Kaidah Fiqih Muamalat
Makalah Kaidah Fiqih MuamalatYugo Fandita
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajarJeny Hardiah
 
Normas de bioseguridad y 10 correctos para la
Normas de bioseguridad y 10 correctos para laNormas de bioseguridad y 10 correctos para la
Normas de bioseguridad y 10 correctos para lajeessale
 
Normas generales sobre las administracion de medicamentos
Normas generales sobre las administracion de medicamentos Normas generales sobre las administracion de medicamentos
Normas generales sobre las administracion de medicamentos Evelyn Yurieth Perez Bonilla
 
Administración de medicamentos por vía oral sublingual y nasal Farmacocinética
Administración de medicamentos por vía oral sublingual y nasal Farmacocinética Administración de medicamentos por vía oral sublingual y nasal Farmacocinética
Administración de medicamentos por vía oral sublingual y nasal Farmacocinética Brandon Diaz Marce
 
Via sublingual
Via sublingualVia sublingual
Via sublingualRUSTICA
 
Forma farmaceutica topica
Forma farmaceutica topicaForma farmaceutica topica
Forma farmaceutica topicaCristhian Ortiz
 

Viewers also liked (20)

Control de medicamentos tarea 2
Control de medicamentos tarea 2Control de medicamentos tarea 2
Control de medicamentos tarea 2
 
Presentación de medicamentos
Presentación de medicamentosPresentación de medicamentos
Presentación de medicamentos
 
SYUF'AH DALAM FIQH MUAMALAT
SYUF'AH DALAM FIQH MUAMALATSYUF'AH DALAM FIQH MUAMALAT
SYUF'AH DALAM FIQH MUAMALAT
 
Sharf
SharfSharf
Sharf
 
Hawalah dan Ji'alah
Hawalah dan Ji'alahHawalah dan Ji'alah
Hawalah dan Ji'alah
 
Presentacion de medicamentos
Presentacion de medicamentos Presentacion de medicamentos
Presentacion de medicamentos
 
Kel.14 jualah
Kel.14 jualahKel.14 jualah
Kel.14 jualah
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Rangkuman Fiqh Muamalah
Rangkuman Fiqh MuamalahRangkuman Fiqh Muamalah
Rangkuman Fiqh Muamalah
 
Fiqih Muamalah - Ji'alah, Utang Piutang, Jaminan
Fiqih Muamalah - Ji'alah, Utang Piutang, JaminanFiqih Muamalah - Ji'alah, Utang Piutang, Jaminan
Fiqih Muamalah - Ji'alah, Utang Piutang, Jaminan
 
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidihaKaidah cabang al umuru bi maqasidiha
Kaidah cabang al umuru bi maqasidiha
 
Makalah Kaidah Fiqih Muamalat
Makalah Kaidah Fiqih MuamalatMakalah Kaidah Fiqih Muamalat
Makalah Kaidah Fiqih Muamalat
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
Makalah fiqih muamalah
Makalah fiqih muamalahMakalah fiqih muamalah
Makalah fiqih muamalah
 
Normas de bioseguridad y 10 correctos para la
Normas de bioseguridad y 10 correctos para laNormas de bioseguridad y 10 correctos para la
Normas de bioseguridad y 10 correctos para la
 
Normas generales sobre las administracion de medicamentos
Normas generales sobre las administracion de medicamentos Normas generales sobre las administracion de medicamentos
Normas generales sobre las administracion de medicamentos
 
Administración de medicamentos por vía oral sublingual y nasal Farmacocinética
Administración de medicamentos por vía oral sublingual y nasal Farmacocinética Administración de medicamentos por vía oral sublingual y nasal Farmacocinética
Administración de medicamentos por vía oral sublingual y nasal Farmacocinética
 
Via sublingual
Via sublingualVia sublingual
Via sublingual
 
Forma farmaceutica topica
Forma farmaceutica topicaForma farmaceutica topica
Forma farmaceutica topica
 

Similar to Syirkah dan Ji'alah

Similar to Syirkah dan Ji'alah (20)

Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamPresentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
 
PPT FIQIH MUAMALAH KEL 8.pptx
PPT FIQIH MUAMALAH KEL 8.pptxPPT FIQIH MUAMALAH KEL 8.pptx
PPT FIQIH MUAMALAH KEL 8.pptx
 
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
 
A
AA
A
 
Wakalah, Sulhu, Daman, Kafalah
Wakalah, Sulhu, Daman, KafalahWakalah, Sulhu, Daman, Kafalah
Wakalah, Sulhu, Daman, Kafalah
 
Materi bab 9
Materi bab 9Materi bab 9
Materi bab 9
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 10
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 10Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 10
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 10
 
Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
H U KU M S Y I R K A H.ppt
H U KU M  S Y I R K A H.pptH U KU M  S Y I R K A H.ppt
H U KU M S Y I R K A H.ppt
 
Kel.10 al kafalah
Kel.10 al  kafalahKel.10 al  kafalah
Kel.10 al kafalah
 
Syirkah (partnership) dan akad-akad dalam bisnis Islam
Syirkah (partnership) dan akad-akad dalam bisnis IslamSyirkah (partnership) dan akad-akad dalam bisnis Islam
Syirkah (partnership) dan akad-akad dalam bisnis Islam
 
Bab_Syirkah.pptx
Bab_Syirkah.pptxBab_Syirkah.pptx
Bab_Syirkah.pptx
 
Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
Akuntansi Musyarakah
 
Syirkah
SyirkahSyirkah
Syirkah
 
Landasan teoritis asuransi syariah
Landasan teoritis asuransi syariahLandasan teoritis asuransi syariah
Landasan teoritis asuransi syariah
 
Syirkah
SyirkahSyirkah
Syirkah
 
Syariah 2
Syariah 2Syariah 2
Syariah 2
 
Fikih Syirkah
Fikih SyirkahFikih Syirkah
Fikih Syirkah
 
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptxKERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
KERJA_SAMA_EKONOMI_ISLAM.pptx
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Syirkah dan Ji'alah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman Rasulullah, kita mengenal istilah barter. Kegiatan barter disaat itu ialah saling menukarkan milik pribadi dengan milik orang lain yang bernilai sama guna memenuhi kebutuhan hidup. Dalam upaya memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan terlepas dari hubungan terhadap sesama manusia. Tanpa hubungan dengan orang lain, tidak mungkin berbagai kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Dalam kehidupan masyarakat, senantiasa terjadi kerjasama, didorong oleh keinginan untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan keuntungan bersama. Terkait dengan hal ini maka perlu diciptakan suasana yang baik terhadap sesama manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan akad syirkah dengan pihak lain. Selain pembahasan tentang syirkah, dalam makalah ini juga mempaparkan penjelasan mengenai ji’alah 1.2 Rumusan Masalah a. Apa pengertian serta dasar hukum dari Syirkah dan Ji’alah? b. Apa saja rukun dan syarat Syirkah dan Ji’alah? c. Bagaimana hikmah dari Syirkah dan Jialah? 1.3 Tujuan Penulisan Untuk memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai Syirkah dan Ji’alah. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1 SYIRKAH 2.1.1 Pengertian Syirkah Menurut bahasa syirkah artinya: persekutuan, kerjasama atau bersama-sama. Menurut istilah, para fuqaha memiliki pendapat yang berbeda mengenai pengertian syirkah sebagai berikut: 1. Menurut Hanafiayah Syirkah adalah sesuatu ungkapan tentang akad (perjanjian) antara dua orang berserikat di dalam modal dan keuntungan 2. Menurut Malikiyah Syirkah adalah persetujuan untuk melakukan tasarruf bagi keduanya beserta diri mereka, yakni setiap orang yang berserikat memberikan persetujuan kepada teman serikatnya untuk melakukan tasarruf terhadap harta keduanya di samping masih tetapnya hak tasarruf bagi masing-masing peserta. 3. Menurut Syafi’iyah Syirkah adalah suatu ungkapan tentang tetapnya hak atas suatu barang bagi dua orang atau lebih secara bersama-sama. 4. Menurut Hanabilah 2
  • 3. Syirkah adalah berkumpul atau bersama-sama dalam kepemilikan atau hak atau tasarruf. Setelah diketahui definisi-definisi di atas, maka yang dimaksud dengan syirkah secara istilah adalah suatu akad dalam bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih dalam bidang modal atau jasa, untuk mendapatkan keuntungan. Syirkah atau kerjasama ini sangat baik kita lakukan karena sangat banyak manfaatnya, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan bersama. Kerjasama itu ada yang sifatnya antar pribadi, antar group bahkan antar Negara. Bagaimana firman Allah SWT. dalam Surah Al Maidah ayat 2: … … Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” 2.1.2 Dasar Hukum Syirkah Adapun yang dijadikan dasar hukum syirkah oleh para ulama adalah: a. Surah An-Nisa ayat 12, yang artinya: “Tetapi jika saudara-saudara seibu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu.” b. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abi Hurairah dari Nabi Saw. Dari Abu Hurairah, ia merafa’kannya kepada nabi, beliau bersabda: Saya adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, selagi salah satunya tidak mengkhianati temannya. Apabila ia berkhianat kepada temannya, maka saya akan keluar dari antara keduanya. (HR. Abu Dawud) 3
  • 4. Dari Al-Qur’an dan Sunnah tersebut, jelaslah bahwa syirkah merupakan akad yang dibolehkan oleh syara’. Namun apabila terjadi penyimpangan oleh anggota syarikat, maka hal ini sudah tidak benar. 2.1.3 Rukun dan Syarat Syirkah Rukun dan syarat syirkah dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Anggota yang berserikat, dengan syarat : baligh, berakal sehat, atas kehendak sendiri dan baligh, berakal sehat, atas kehendak sendiri dan mengetahui pokok-pokok perjanjian. 2. Pokok-pokok perjanjian syaratnya : – Modal pokok yang dioperasikan harus jelas. – Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga harus jelas. – Yang disyarikat kerjakan (obyeknya) tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syari’at Islam. 3. Sighat, dengan Syarat : Akad kerjasama harus jelas sesuai dengan perjanjian. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah rukun syirkah ada dua, yaitu ijab dan Kabul. Sebab ijab kabul (akad) yang menentukan adanya syirkah.1 Syarat-syarat yang berhubungan dengan syirkah menurut Hanafiyah dibagi menjadi empat: 1. Sesuatu yang bertalian dengan sebuah bentuk syirkah baik dengan harta maupun dengan yang lainnya. Dalam hal ini terdapat dua syarat, yaitu yang pertama yang berkenaan dengan benda yang diakadkan adalah harus dapat diterima sebagai 1 Suhendi Hendi, Fiqh Muamalah, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, hlm. 127. 4
  • 5. perwakilan, yang kedua adalah yang berkenaan dengan keuntungan, yaitu pembagian keuntungan harus jelas dan dapat diketahui dua pihak. 2. Sesuatu yang bertalian dengan syirkah mal (harta), dalam hal ini terdapat dua perkara yang harus dipenuhi yaitu yang pertama, bahwa modal yang dijadikan objek akad syirkah adalah dari alat pembayaran, seperti rupiah, yang kedua adalah yang dijadikan modal (harta pokok) ada ketika akad syirkah dilakukan, baik jumlahnya sama maupun bebeda. 3. Sesuatu yang bertalian dengan syarikat mufawadhah, bahwa dalam mufawadhah disyaratkan yang pertama yaitu modal (pokok harta) dalam syirkah muwafadhah harus sama, yang kedua bagi yang bersyirkah ahli untuk kafalah, yang ketiga adalah bagi yang dijadikan objek akad disyaratkan syirkah umum, yakni pada semua macam jual beli atau perdagangan. 4. Adapun syarat yang bertalian dengan syirkah inan sama dengan syarat-syarat syirkah mufawadhah. 2.1.4 Macam-Macam Syirkah Secara garis besar syirkah dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Syirkah amlak (Syirkah kepemilikan): Syirkah amlak ini terwujud karena wasiat atau kondisi lain yang menyebabkan kepemilikan suatu asset oleh dua orang atau lebih. 2. Syirkah uqud (Syirkah kontrak atau kesepakatan): Syirkah uqud ini terjadi karena kesepakatan dua orang atau lebih kerjasama dalam syarikat modal untuk usaha, keuntungan dan kerugian ditanggung bersama. Syirkah uqud dibedakan menjadi empat macam : 5
  • 6. a. Syirkah ‘inan (harta) Syirkah harta adalah akad kerjasama dalam bidang permodalan sehingga terkumpul sejumlah modal yang memadai untuk diniagakan supaya mendapat keuntungan. Sabda Nabi SAW. dari Abu Hurairah ra.: Rasulullah SAW. bersabda: Firman Allah SWT. Saya adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama seorang diantaranya tidak mengkhianati yang lain. Maka apabila berkhianat salah seorang diantara keduanya, saya keluar dari perserikatannya itu” (HR. Abu Daud dan Hakim menshohihkannya). b. Syirkah a’mal (serikat kerja/ syirkah ‘abdan) Syirkah a’mal adalah suatu bentuk kerjasama dua orang atau lebih yang bergerak dalam bidang jasa atau pelayanan pekerjaan dan keuntungan dibagi menurut kesepakatan. Contoh: CV, NP, Firma, Koperasi dan lain-lain. c. Syirkah Muwafadah Syirkah Muwafadah adalah kontrak kerjasama dua orang atau lebih, dengan syarat kesamaan modal, kerja, tanggung jawab, beban hutang dan kesamaan laba yang didapat. d. Syirkah Wujuh (Syirkah keahlian) Syirkah wujuh adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi baik serta ahli dalam bisnis. 6
  • 7. 2.1.5 Hikmah Syirkah Mengenai hikmah syirkah dapat dikemukakan disini sebagai berikut : 1. Dapat meningkatkan daya saing produksi, karena ada tambahan modal yang besar. 2. Dapat meningkatkan hubungan kerja sama antar kelompok sosial dan hubungan bilateral antar negara. 3. Dapat memberi kesempatan kepada pihak yang lemah ekonominya untuk bekerjasama dengan pihak ekonomi yang lebih kuat. 4. Jika usaha berkembang dengan baik, jangkauan operasi rasionalnya semakin meluas, maka dengan sendirinya membutuhkan tenaga kerja yang banyak, ini berarti syirkah akan menampung banyak tenaga kerja sehingga dapat mensejahterakan sebagian masyarakat. 2.2 JI’ALAH 2.2.1 Pengertian Ji’alah Menurut bahasa Ji’alah artinya upah atau pemberian. Sedangkan secara istilah artinya upah yang diberikan kepada seseorang atas keberhasilannya dalam memenuhi keinginan pemberi upah. Bagi seseorang yang kehilangan sesuatu yang berharga menurut pendapatnya, tentu akan berupaya menemukan kembali benda-benda yang hilang. Salah satu cara mencari benda-benda yang hilang dan boleh menurut para ulama adalah dengan pengumuman, baik melalui media massa, radio, pamflet-pamflet, maupun yang lainnya. Pengumuman ini biasanya dibarengi dengan imbalan (memberikan imbalan) bagi penemunya sebagai daya tarik . 7
  • 8. Al-Ji’alah boleh juga diartikan sebagai sesuatu yang mesti diberikan sebagai pengganti suatu pekerjaan dan padanya terdapat suatu jaminan, meskipun jaminan itu tidak dinyatakan, al-ji’alah dapat diartikan pula sebagai upah mencari benda-benda yang hilang. Contohnya: seorang yang kehilangan kudanya, dia berkata: “Barang siapa yang mendapatkan kudaku dan dia kembalikan kuda itu, maka akan aku berikan upah sebesar (sekian).” 2.2.2 Dasar Hukum Ji’alah Ji’alah hukumnya mubah (Boleh), dasar hukumnya bermula dari Firman Allah SWT.: Artinya: “Penyeru-penyeru itu berkata :”Kami kehilangan Piala Raja dan barang siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan akan menjanjikan terhadapnya“ (QS. Yusuf : 72). 2.2.3 Rukun dan Syarat Ji’alah 1. Lafazd (akad) Ji’alah, dengan syarat : a. Lafazd dapat dimengerti isi dan maksudnya. b. Mengandung izin untuk melakukan apa yang diharapkan oleh pembuat lafazd. c. Ada batas tertentu dalam melakukan sayembara. 2. Orang yang menjanjikan upah, syaratnya: a. Orang yang punya hak memberikan sayembara. b. Orang yang dibenarkan secara hukum menyelenggarakan sayembara. 8
  • 9. 3. Pekerjaan (sesuatu yang harus dilakukan), syaratnya: a. Pekerjaan itu memungkinkan untuk dilakukan oleh manusia. b. Pekerjaan itu adalah pekerjaan yang tidak mengandung unsur maksiat. 4. Upah, syaratnya diketahui terlebih dahulu sebelum pekerjaan itu dilaksanakan. 2.2.4 Hikmah Ji’alah Hikmah ji’alah diantaranya ialah: 1. Dapat memacu prestasi seseorang dalam suatu bidang yang disayembarakan (dilombakan). 2. Menumbuhkan sikap saling tolong menolong antar sesama manusia. Mungkin memang awalnya seorang menolong hanya karena mengharapkan hadiah yang ditawarkan, tetapi dengan seperti itu orang tersebut juga menolong orang lain yang sangat membutuhkan pertolongan. 3. Adanya penghargaan terhadap suatu prestasi dari pekerjaan yang dilaksanakan. Memberikan pelajaran kepada semua orang bahwa orang yang telah berusaha dan bekerja keras perlu untuk diberikan apresiasi baik berupa hadiah atau semacamnya. Karena dengan hal tersebut akan mendorong/membiasakan seseorang untuk terus melakukan kebaikan. 9
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari penjelasan sebelumnya dapat di tarik kesimpulan, bahwa syirkah adalah suatu akad dalam bentuk kerjasama antara dua orang atau lebih dalam bidang modal atau jasa, untuk mendapatkan keuntungan. Syirkah atau kerjasama ini sangat baik kita lakukan karena sangat banyak manfaatnya, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan bersama. Kerjasama itu ada yang sifatnya antar pribadi, antar group bahkan antar Negara. Biasanya syirkah dilakukan di perusahaan, yang mana dari mereka ada yang mempunyai saham dan ada yang menjalankan saham. Syirkah akan berlaku jika masing-masing pihak berakad untuk melakukan syikrah itu. Syarat-syarat syirkah pun harus terpenuhi dengan jelas, agar syirkah tersebut sah. Hukumnya sangat dianjurkan jika kedua belah pihak saling amanah. Dan haram jika keduanya saling berkhianat. Syirkah dinyatakan sah jika memenuhi rukun dan syarat. Sedangkan ji’alah adalah upah yang diberikan kepada seseorang atas keberhasilannya dalam memenuhi keinginan pemberi upah. Contohnya, jika seseorang kehilangan harta miliknya atau semacamnya dan melakukan sayembara bahwa bagi siapapun yang menemukan milik orang tersebut akan diberikan imbalan berupa hadiah. Ji’alah pada dasarnya adalah mubah (boleh). 10