Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis transaksi murabahah menurut syariah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan. Terdapat 4 rukun utama murabahah yaitu penjual, pembeli, persetujuan, dan barang. Jenis-jenis murabahah meliputi berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan, serta contoh penerapannya dalam perbankan syaria
2. > PENGERTIAN
Secara bahasa murabahah berasal dari kata Ar-Ribhu yang
berarti (an-namaa’) yang berarti tumbuh dan
berkembang, atau murabahah juga berarti Al-Irbaah, karena
salah satu dari dua orang yang bertransaksi memberikan
keuntungan kepada yang lainnya (Ibnu Al-Mandzur., hal.
443).
MURABAHAH adalah akad jual beli barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli. (PSAK No. 59:
paragraph 52)
3. “... Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..” (Al
Baqarah: 275)
Dari suhaib ar Rum r.a bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, “ tiga hal yang didalamnya
terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradah (mudharabah), dan
mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” (HR
Ibnu Majah)
Transaksi ini sudah dipraktekkan di berbagai kurun dan tempat tanpa ada yang
mengingkarinya, ini berarti para ulama menyetujuinya (Ash-Shawy, 1990., hal. 200.).
Fatwa Dewan Syariah Nasonal Majelis Ulama Indonesia No.04/DSN-
MUI/IV/2000, tentang Murabahah
AL-QURAN
Fatwa
IJMA’ ULAMA
AL-HADITS
LANDASAN SYARI’AH
MURABAHAH
4. SYARAT MURABAHAH
Rukun adalah suatu elemen yang tidak dapat
dipisahkan dari suatu kegiatan atau lembaga,
sehingga bila tidak ada salah satu elemen tersebut
maka kegiatan terdebut dinyatakan tidak sah atau
lembaga tersebut tidak eksis.
Menurut Jumhur Ulama ada 4 rukun dalam
murabahah, yaitu orang yang menjual(Ba'I'),orang
yang membeli(Musytari),Sighat dan barang atau
sesuatu yang diakadkan.
5. Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang telah ditetapkan.
Kontrak harus bebas dari riba.
Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah
pembelian.
Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya
jika pembelian dilakukan secara hutang.
Secara prinsip jika syarat dalam (a), (d), atau (e) tidak dipenuhi, pembeli memiliki pilihan:
• Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.
• Kembali kepada penjual dan menyatakan ketidaksetujuan atas barang yang dijual.
• Membatalkan kontrak.
6. JENIS-JENIS MURABAHAH
Murabahah berdasarkan
pesanan
Bank Syari’ah baru akan melakukan
transaksi murabahah apabila ada
nasabah yang memesan barang,
sehingga penyediaan barang baru
dilakukan jika ada pesanan. Murabahah
ini dibagi menjadi dua, yaitu:
Murabahah berdasarkan pesanan
yang bersifat mengikat, maksudnya
apabila telah dipesan harus dibeli.
Murabahah berdasarkan pesanan
yang bersifat tidak mengikat,
maksudnya walaupun nasabah
sudah memesan, nasabah bisa
menerima atau membatalkan
barang tersebut.
Murabahah tanpa
pesanan
Maksudnya ada yang pesan
atau tidak, ada yang beli atau
tidak, Bank Syari’ah menyediakan
dagangannya, penyediaan barang
pada murabahah ini tidak
terpengaruh atau terkait langsung
dengan ada atau tidaknya
pesanan atau pembeli.
7. Aplikasi Murabahah
Aplikasi jual beli murabahah dalam perbankan antara lain :
Murabahah Lill Amri Bishira
Surat jaminan hutang (Letter Of Credit)
Pembelian melalui terbitan sukuk Murabahah
Produk komoditif Murabahah
Pembiayaan rumah
Pembiayaan Mobil
Pengadaan Barang
Pembelian Barang Dagangan