SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
1
BAB 9
WAKALAH DAN SHULHU
A. Wakalah
Wakalah Secara bahasa wakalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau
pemberian mandat. Sedang secara istilah syarak, wakalah artinya
menyerahkan sesuatu kepada orang lain untuk dikerjakan dalam hidupnya.
Wakalah berlaku selama yang mewakili masih hidup. Contoh teks wakalah:
Setelah memuji Allah SWT. “Si A telah mewakilkan kepada si B (keduanya
sehat dan berakal sempurna) untuk melakukan sesuatu untuk si A. Si A yang
diwakili menerima wakalah dan mengakuinya setelah disaksikan saksi C dan
si B pada tanggal sekian.” Dasar hukum wakalah adalah sebagai berikut:
Yang artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara
keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang
hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud
mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami- isteri
itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. An-
Nisaa: 35)
b. Sunah Rasulullah SAW
Artinya: “Dari Jabir RA berkata: Aku keluar pergi ke Khaibar, lalu aku
datang kepada Rasulullah SAW. Maka beliau bersabda, 'Apabila engkau
datang pada wakilku di Khaibar maka ambillah darinya 15 wasaq'.” (H.R.
Abu Dawud)
1. Rukun Wakalah
Rukun wakil adalah sebagai berikut:
a. Ada yang berwakil dan wakil. Anak kecil yang sudah dapat membedakan
baik buruk dapat mewakilkan, seperti untuk menerima hibah, sedekah atau
wasiat.
2
b. Ada pekerjaan yang diserahkan.
c. Ada lafal yang menunjukkan rida yang berwakil.
2. Syarat-Syarat Wakalah
Syarat-syarat wakalah adalah sebagai berikut:
a. Orang yang mewakilkan adalah orang yang sah menurut hukum.
b. Pekerjaan yang diwakilkan harus jelas.
c. Tidak boleh mewakilkan dalam hal ibadah karena ibadah menuntut
dikerjakan secara badaniah dan dilakukan sendiri (ibadah mahdah).
3. Hal-Hal yang Boleh Diwakilkan
Hal-hal yang boleh diwakilkan dalam hal ibadah yaitu: menyembelih binatang
kurban, membagi zakat, perniagaan (jual beli).
4. Berakhirnya Akad
Wakalah Akad wakalah akan berakhir apabila ada hal-hal berikut ini:
a. Salah seorang yang berakad gila.
b. Dihentikan pekerjaan yang dimaksud.
c. Matinya salah seorang yang berakad.
d. Pemutusan oleh orang yang mewakilkan terhadap wakil, sekalipun wakil
belum mengetahui (pendapat Syafi'i dan Hambali).
e. Wakil memutuskan sendiri.
f. Keluarnya orang yang mewakilkan dari status pemilikan.
6. Hikmah Wakalah
Hikmah yang didapat dari adanya wakalah adalah berikut ini:
3
a. Mendidik kepada manusia tentang prinsip tolong-menolong antara sesama
manusia untuk tujuan kebaikan, bukan untuk hal-hal yang melanggar
agama.
b. Mendidik manusia bahwa tidak mungkin kita dapat menyelesaikan segala
urusan hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk itulah kita terkadang
perlu mewakilkan suatu pekerjaan kepada orang lain untuk
menyelesaikannya.
c. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan
kita sehingga kita memberikan pekerjaan pada orang lain dengan kata lain
mengurangi pengangguran.
B. Sulhu
1. Pengertian dan Hukum Sulhu
As-sulhu menurut bahasa Arab bermakna memutus pertengkaran,
perselisihan, atau perdamaian. Sulhu menurut Hasbi Ash-Shiddiqie dalam
bukunya Pengantar Fiqh Muamalah adalah:
Yang artinya: “Akad yang disepakati dua orang yang bertengkar dalam hak
untuk melaksanakan sesuatu dengan akad itu bisa dapat hilang perselisihan.”
Berdasarkan pengertian di atas, dapat kita pahami bahwa sulhu adalah
akad yang bertujuan untuk mengakhiri perselisihan atau persengketaan.
Contohnya, penuduh mengklaim mempunyai hak terhadap tertuduh dan
tertuduh mengakuinya karena tidak kenal dengannya. Kemudian, penuduh
berdamai dengan tertuduh dengan sebagian dari haknya pada tertuduh untuk
menghindari perselisihan. Adapun sumpah diharuskan jika terjadi penolakan
dari salah satu pihak
2. Rukun Sulhu
4
Rukun sulhu (perjanjian damai), yaitu ijab, kabul, dan lafal sulhu. Ketiga
rukun itu merupakan ketentuan yang harus ada dalam suatu perjanjian sulhu.
Tanpa ijab, kabul, dan lafal secara formal tidak dapat diketahui terciptanya
suatu perdamaian. Dengan adanya ikatan perdamaian, masing-masing pihak
yang bersengketa berkewajiban melaksanakan semua isi perjanjian atau tidak
boleh mengingkari isi perjanjian. Apabila salah satu pihak berkhianat,
konsekuensinya dapat dituntut ke pengadilan. Akad perdamaian tidak dapat
dibatalkan dengan begitu saja oleh satu pihak, melainkan harus ada
persetujuan antara kedua belah pihak. Apabila hanya sepihak, pembatalan itu
tidak sah atau pihak yang dirugikan dapat melakukan tuntutan.
3. Syarat sulhu
syarat diklasifikasikan dalam dua hal, yaitu yang menyangkut subjek
(pihak-pihak yang mengadakan perjanjian) dan objek perdamaian.
a. Menyangkut subjek (pihak-pihak yang mengadakan perjanjian). Haruslah
orang yang cakap bertindak menurut hukum (orang dewasa) dan memiliki
kekuasaan dan kewenangan untuk melepaskan hak-hak yang dimaksud dalam
perdamaian tersebut.
b. Menyangkut objek perdamaian.
Objek perdamaian harus memenuhi ketentuan, antara lain sebagai berikut:
1) Berbentuk harta; harta di sini dapat berbentuk benda berwujud atau
benda tidak berwujud yang dapat dinilai dan dihargai atau dapat
diserahterimakan dan dimanfaatkan.
2) Dapat diketahui dengan jelas sehingga tidak menimbulkan kesamaran
dan ketidakjelasan.
4. Macam-Macam Perdamaian (Sulhu)
Ada banyak macam akad sulhu (perdamaian), seperti perdamaian antara
muslim dan nonmuslim, perdamaian antara suami istri, perdamaian dengan
5
orang-orang yang bugah (pemberontak). Di sini hanya akan dipaparkan dua
macam perdamaian, yaitu perdamaian pembebasan tanggung jawab dan
permintaan ganti rugi.
a. Perdamaian pembebasan tanggung jawab. Perdamaian permintaan
pembebasan tanggung jawab dapat dicontohkan dengan perkataan, “Saya
bebaskan hutangmu yang seribu rupiah itu dengan lima ratus rupiah.” Ini
adalah pembebasan sebagian hutang dengan kata damai. Sementara itu,
perdamaian dengan cara permintaan ganti rugi atas barang yang
disengketakan dapat dicontohkan bahwa, “ada dua orang yang bersengketa
atas sebuah rumah, lalu satu pihak mengajak berdamai dengan meminta
sebidang tanah sebagai ganti rugi atas sebidang tanah yang disengketakan
tersebut.” Perdamaian semacam ini dapat digolongkan dengan masalah
jual beli.
b. Perdamaian dengan permintaan ganti rugi. Perdamaian dapat pula terjadi
atas barang yang dipakai oleh salah satu pihak yang bersengketa, seperti
terjadinya kerusakan pada kendaraan yang dipinjam seseorang. Contoh,
perdamaian atas kendaraan yang rusak karena dipakai oleh pihak kedua,
lalu pihak pertama mengajak berdamai dengan meminta ganti rugi atas
manfaat kendaraan yang dipakai oleh pihak kedua. Perdamaian semacam
ini dapat digolongkan dalam hal sewa-menyewa.
C. Daman
Daman adalah menanggung utang orang yang berutang. Misalnya, Ahmad
mempunyai piutang kepada Fahmi dan ingin memintanya, kemudian Hasan
yang dibenarkan bertindak berkata, “Hutang tersebut berada dalam
tanggunganku dan aku yang menanggungya.” Dengan cara seperti itu Hasan
menjadi damin (penanggung) dan Ahmad berhak meminta piutangnya pada
Hasan. Jika Hasan tidak menepati janjinya, Ahmad meminta Fahmi membayar
utangnya.
6
Setiap orang Islam diperbolehkan menjadi daman bagi orang lain. Hal tersebut
didasarkan atas firman Allah SWT sebagai berikut.
Yang artinya: “Mereka menjawab, ‘Kami kehilangan piala raja, dan siapa
yang dapat mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat)
beban onta, dan aku jamin itu’.” (Q.S. Yusuf: 72).
Setelah diketahui pengertian dan kebolehan daman, berikut ini akan dijelaskan
mengenai rukun dan syarat daman.
1. Rukun Daman
Untuk terselenggaranya daman dengan baik, maka harus dipenuhi rukunnya
sebagai berikut.
a. Yang menanggung disyaratkan sudah balig, berakal, tidak dicegah
membelanjakan hartanya (mahjur) dan dengan kehendaknya sendiri.
b. Yang berpiutang (madmun lah) disyaratkan diketahui oleh yang
menanggung.
c. Yang berutang (madmun 'anhu).
d. Utang barang disyaratkan diketahui dan tetap keadaannya.
e. Lafal disyaratkan berupa jaminan dan tidak perlu ada kabul.
2. Syarat-Syarat Daman Di antara syarat-syarat daman adalah sebagai berikut:
a. Penanggung harus mengenal orang yang ditanggung sebab setiap orang
berbeda-beda di mata orang yang menanggung. Mereka juga memiliki
tujuan yang tidak sama. Apabila belum mengenalnya berarti penipuan.
b. Jumlah utang yang ditanggung harus sudah resmi dan tetap. Sehubungan
dengan hal itu, tidaklah sah menanggung jatah makan seorang istri untuk
besok pagi sebab jumlahnya belum pasti dan ketentuannya juga belum
tetap (belum wajib).
c. Jumlah yang ditanggung sudah diketahui. Apabila belum diketahui,
tanggungan itu batal dan tidak sah, seperti dalam pernyataan, “Saya
7
tanggung segala kewajibanmu terhadap si Fulan,” adalah tidak sah karena
belum diketahui jumlahnya.
d. Penanggung diisyaratkan harus orang yang ahli dalam penggunaan uang
atau harta. Anak kecil, orang gila, dan anak yang bodoh tidaklah sah
menanggung orang lain.
D. Kafalah
Pengertian dan Dasar Hukum Kafalah Kafalah termasuk jenis daman
(tanggungan), tetapi lebih khusus pada tanggungan badan. Jadi, kafalah adalah
orang yang diperbolehkan bertindak (berakal sehat) berfungsi menunaikan hak
yang wajib ditunaikan orang lain atau berjanji menghadirkan hak tersebut di
pengadilan.

More Related Content

What's hot

What's hot (16)

Al-Kafalah
Al-KafalahAl-Kafalah
Al-Kafalah
 
Kel.10 al kafalah
Kel.10 al  kafalahKel.10 al  kafalah
Kel.10 al kafalah
 
Ppt muamalah
Ppt muamalah Ppt muamalah
Ppt muamalah
 
Utang Piutang
Utang PiutangUtang Piutang
Utang Piutang
 
Kafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalahKafalah , rahn, wakalah
Kafalah , rahn, wakalah
 
Rangkuman Fiqh Muamalah
Rangkuman Fiqh MuamalahRangkuman Fiqh Muamalah
Rangkuman Fiqh Muamalah
 
Perdamain (sulh)
Perdamain (sulh)Perdamain (sulh)
Perdamain (sulh)
 
Muamalah
MuamalahMuamalah
Muamalah
 
hutang piutang, sewa, pinjam meminjam, dan akad
hutang piutang, sewa, pinjam meminjam, dan akadhutang piutang, sewa, pinjam meminjam, dan akad
hutang piutang, sewa, pinjam meminjam, dan akad
 
Tugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad psTugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad ps
 
Power Point Hutang
Power Point HutangPower Point Hutang
Power Point Hutang
 
Jaminan (Kafalah)
Jaminan (Kafalah)Jaminan (Kafalah)
Jaminan (Kafalah)
 
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)
 
Bab 10 wakalah dan sulhu
Bab 10 wakalah dan sulhuBab 10 wakalah dan sulhu
Bab 10 wakalah dan sulhu
 
Materi bab 10
Materi bab 10Materi bab 10
Materi bab 10
 
Qardh dalam islam
Qardh dalam islamQardh dalam islam
Qardh dalam islam
 

Similar to Materi bab 9

wakalah, dhaman
wakalah, dhamanwakalah, dhaman
wakalah, dhamanfawaida
 
Syirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahSyirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahayusl268
 
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.pptAKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.pptRefkyFielnanda1
 
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, KafalahMuamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, KafalahDavina Vina
 
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamPresentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamikarahma97
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahchaoru
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Izzatul Ulya
 
Jual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadaiJual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadaiIsma Jihan
 
Presentasi 10 pemanfaatan barang gadaian (rahn)
Presentasi 10   pemanfaatan barang gadaian (rahn)Presentasi 10   pemanfaatan barang gadaian (rahn)
Presentasi 10 pemanfaatan barang gadaian (rahn)Marhamah Saleh
 

Similar to Materi bab 9 (20)

A
AA
A
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
wakalah, dhaman
wakalah, dhamanwakalah, dhaman
wakalah, dhaman
 
Syirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alahSyirkah dan Ji'alah
Syirkah dan Ji'alah
 
Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.pptAKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
 
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.pptAKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
AKAD DALAM ISLAM NEW.ppt
 
94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat
 
94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat
 
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, KafalahMuamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
 
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamPresentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalah
 
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHSISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 
Mu'amalah xi
Mu'amalah xiMu'amalah xi
Mu'amalah xi
 
GADAI.pptx
GADAI.pptxGADAI.pptx
GADAI.pptx
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 
Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 
Jual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadaiJual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadai
 
Presentasi 10 pemanfaatan barang gadaian (rahn)
Presentasi 10   pemanfaatan barang gadaian (rahn)Presentasi 10   pemanfaatan barang gadaian (rahn)
Presentasi 10 pemanfaatan barang gadaian (rahn)
 

More from dinanurfadhilah (20)

Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Silabus fiqih ma kelas x, 1 2
Silabus fiqih ma kelas x, 1 2Silabus fiqih ma kelas x, 1 2
Silabus fiqih ma kelas x, 1 2
 
Rpp fiqih ma kelas x, 1 2
Rpp fiqih ma kelas x, 1 2Rpp fiqih ma kelas x, 1 2
Rpp fiqih ma kelas x, 1 2
 
Rpp bab 11
Rpp bab 11Rpp bab 11
Rpp bab 11
 
Rpp bab 10
Rpp bab 10Rpp bab 10
Rpp bab 10
 
Rpp bab 9
Rpp bab 9Rpp bab 9
Rpp bab 9
 
Rpp bab 8
Rpp bab 8Rpp bab 8
Rpp bab 8
 
Rpp bab 7
Rpp bab 7Rpp bab 7
Rpp bab 7
 
Rpp bab 6
Rpp bab 6Rpp bab 6
Rpp bab 6
 
Rpp bab 5
Rpp bab 5Rpp bab 5
Rpp bab 5
 
Rpp bab 3
Rpp bab 3Rpp bab 3
Rpp bab 3
 
Rpp bab 2
Rpp bab 2Rpp bab 2
Rpp bab 2
 
Rpp bab 1
Rpp bab 1Rpp bab 1
Rpp bab 1
 
Protah fiqih ma kelas x, 1 2
Protah fiqih  ma kelas x, 1 2Protah fiqih  ma kelas x, 1 2
Protah fiqih ma kelas x, 1 2
 
Promes fiqih ma kelas x, 1 2
Promes fiqih ma kelas x, 1 2Promes fiqih ma kelas x, 1 2
Promes fiqih ma kelas x, 1 2
 
Materi bab 11
Materi bab 11Materi bab 11
Materi bab 11
 
Materi bab 10
Materi bab 10Materi bab 10
Materi bab 10
 
Materi bab 8
Materi bab 8Materi bab 8
Materi bab 8
 
Materi bab 7
Materi bab 7Materi bab 7
Materi bab 7
 

Recently uploaded

PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 

Materi bab 9

  • 1. 1 BAB 9 WAKALAH DAN SHULHU A. Wakalah Wakalah Secara bahasa wakalah berarti penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat. Sedang secara istilah syarak, wakalah artinya menyerahkan sesuatu kepada orang lain untuk dikerjakan dalam hidupnya. Wakalah berlaku selama yang mewakili masih hidup. Contoh teks wakalah: Setelah memuji Allah SWT. “Si A telah mewakilkan kepada si B (keduanya sehat dan berakal sempurna) untuk melakukan sesuatu untuk si A. Si A yang diwakili menerima wakalah dan mengakuinya setelah disaksikan saksi C dan si B pada tanggal sekian.” Dasar hukum wakalah adalah sebagai berikut: Yang artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami- isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. An- Nisaa: 35) b. Sunah Rasulullah SAW Artinya: “Dari Jabir RA berkata: Aku keluar pergi ke Khaibar, lalu aku datang kepada Rasulullah SAW. Maka beliau bersabda, 'Apabila engkau datang pada wakilku di Khaibar maka ambillah darinya 15 wasaq'.” (H.R. Abu Dawud) 1. Rukun Wakalah Rukun wakil adalah sebagai berikut: a. Ada yang berwakil dan wakil. Anak kecil yang sudah dapat membedakan baik buruk dapat mewakilkan, seperti untuk menerima hibah, sedekah atau wasiat.
  • 2. 2 b. Ada pekerjaan yang diserahkan. c. Ada lafal yang menunjukkan rida yang berwakil. 2. Syarat-Syarat Wakalah Syarat-syarat wakalah adalah sebagai berikut: a. Orang yang mewakilkan adalah orang yang sah menurut hukum. b. Pekerjaan yang diwakilkan harus jelas. c. Tidak boleh mewakilkan dalam hal ibadah karena ibadah menuntut dikerjakan secara badaniah dan dilakukan sendiri (ibadah mahdah). 3. Hal-Hal yang Boleh Diwakilkan Hal-hal yang boleh diwakilkan dalam hal ibadah yaitu: menyembelih binatang kurban, membagi zakat, perniagaan (jual beli). 4. Berakhirnya Akad Wakalah Akad wakalah akan berakhir apabila ada hal-hal berikut ini: a. Salah seorang yang berakad gila. b. Dihentikan pekerjaan yang dimaksud. c. Matinya salah seorang yang berakad. d. Pemutusan oleh orang yang mewakilkan terhadap wakil, sekalipun wakil belum mengetahui (pendapat Syafi'i dan Hambali). e. Wakil memutuskan sendiri. f. Keluarnya orang yang mewakilkan dari status pemilikan. 6. Hikmah Wakalah Hikmah yang didapat dari adanya wakalah adalah berikut ini:
  • 3. 3 a. Mendidik kepada manusia tentang prinsip tolong-menolong antara sesama manusia untuk tujuan kebaikan, bukan untuk hal-hal yang melanggar agama. b. Mendidik manusia bahwa tidak mungkin kita dapat menyelesaikan segala urusan hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk itulah kita terkadang perlu mewakilkan suatu pekerjaan kepada orang lain untuk menyelesaikannya. c. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan pekerjaan kita sehingga kita memberikan pekerjaan pada orang lain dengan kata lain mengurangi pengangguran. B. Sulhu 1. Pengertian dan Hukum Sulhu As-sulhu menurut bahasa Arab bermakna memutus pertengkaran, perselisihan, atau perdamaian. Sulhu menurut Hasbi Ash-Shiddiqie dalam bukunya Pengantar Fiqh Muamalah adalah: Yang artinya: “Akad yang disepakati dua orang yang bertengkar dalam hak untuk melaksanakan sesuatu dengan akad itu bisa dapat hilang perselisihan.” Berdasarkan pengertian di atas, dapat kita pahami bahwa sulhu adalah akad yang bertujuan untuk mengakhiri perselisihan atau persengketaan. Contohnya, penuduh mengklaim mempunyai hak terhadap tertuduh dan tertuduh mengakuinya karena tidak kenal dengannya. Kemudian, penuduh berdamai dengan tertuduh dengan sebagian dari haknya pada tertuduh untuk menghindari perselisihan. Adapun sumpah diharuskan jika terjadi penolakan dari salah satu pihak 2. Rukun Sulhu
  • 4. 4 Rukun sulhu (perjanjian damai), yaitu ijab, kabul, dan lafal sulhu. Ketiga rukun itu merupakan ketentuan yang harus ada dalam suatu perjanjian sulhu. Tanpa ijab, kabul, dan lafal secara formal tidak dapat diketahui terciptanya suatu perdamaian. Dengan adanya ikatan perdamaian, masing-masing pihak yang bersengketa berkewajiban melaksanakan semua isi perjanjian atau tidak boleh mengingkari isi perjanjian. Apabila salah satu pihak berkhianat, konsekuensinya dapat dituntut ke pengadilan. Akad perdamaian tidak dapat dibatalkan dengan begitu saja oleh satu pihak, melainkan harus ada persetujuan antara kedua belah pihak. Apabila hanya sepihak, pembatalan itu tidak sah atau pihak yang dirugikan dapat melakukan tuntutan. 3. Syarat sulhu syarat diklasifikasikan dalam dua hal, yaitu yang menyangkut subjek (pihak-pihak yang mengadakan perjanjian) dan objek perdamaian. a. Menyangkut subjek (pihak-pihak yang mengadakan perjanjian). Haruslah orang yang cakap bertindak menurut hukum (orang dewasa) dan memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk melepaskan hak-hak yang dimaksud dalam perdamaian tersebut. b. Menyangkut objek perdamaian. Objek perdamaian harus memenuhi ketentuan, antara lain sebagai berikut: 1) Berbentuk harta; harta di sini dapat berbentuk benda berwujud atau benda tidak berwujud yang dapat dinilai dan dihargai atau dapat diserahterimakan dan dimanfaatkan. 2) Dapat diketahui dengan jelas sehingga tidak menimbulkan kesamaran dan ketidakjelasan. 4. Macam-Macam Perdamaian (Sulhu) Ada banyak macam akad sulhu (perdamaian), seperti perdamaian antara muslim dan nonmuslim, perdamaian antara suami istri, perdamaian dengan
  • 5. 5 orang-orang yang bugah (pemberontak). Di sini hanya akan dipaparkan dua macam perdamaian, yaitu perdamaian pembebasan tanggung jawab dan permintaan ganti rugi. a. Perdamaian pembebasan tanggung jawab. Perdamaian permintaan pembebasan tanggung jawab dapat dicontohkan dengan perkataan, “Saya bebaskan hutangmu yang seribu rupiah itu dengan lima ratus rupiah.” Ini adalah pembebasan sebagian hutang dengan kata damai. Sementara itu, perdamaian dengan cara permintaan ganti rugi atas barang yang disengketakan dapat dicontohkan bahwa, “ada dua orang yang bersengketa atas sebuah rumah, lalu satu pihak mengajak berdamai dengan meminta sebidang tanah sebagai ganti rugi atas sebidang tanah yang disengketakan tersebut.” Perdamaian semacam ini dapat digolongkan dengan masalah jual beli. b. Perdamaian dengan permintaan ganti rugi. Perdamaian dapat pula terjadi atas barang yang dipakai oleh salah satu pihak yang bersengketa, seperti terjadinya kerusakan pada kendaraan yang dipinjam seseorang. Contoh, perdamaian atas kendaraan yang rusak karena dipakai oleh pihak kedua, lalu pihak pertama mengajak berdamai dengan meminta ganti rugi atas manfaat kendaraan yang dipakai oleh pihak kedua. Perdamaian semacam ini dapat digolongkan dalam hal sewa-menyewa. C. Daman Daman adalah menanggung utang orang yang berutang. Misalnya, Ahmad mempunyai piutang kepada Fahmi dan ingin memintanya, kemudian Hasan yang dibenarkan bertindak berkata, “Hutang tersebut berada dalam tanggunganku dan aku yang menanggungya.” Dengan cara seperti itu Hasan menjadi damin (penanggung) dan Ahmad berhak meminta piutangnya pada Hasan. Jika Hasan tidak menepati janjinya, Ahmad meminta Fahmi membayar utangnya.
  • 6. 6 Setiap orang Islam diperbolehkan menjadi daman bagi orang lain. Hal tersebut didasarkan atas firman Allah SWT sebagai berikut. Yang artinya: “Mereka menjawab, ‘Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh (bahan makanan seberat) beban onta, dan aku jamin itu’.” (Q.S. Yusuf: 72). Setelah diketahui pengertian dan kebolehan daman, berikut ini akan dijelaskan mengenai rukun dan syarat daman. 1. Rukun Daman Untuk terselenggaranya daman dengan baik, maka harus dipenuhi rukunnya sebagai berikut. a. Yang menanggung disyaratkan sudah balig, berakal, tidak dicegah membelanjakan hartanya (mahjur) dan dengan kehendaknya sendiri. b. Yang berpiutang (madmun lah) disyaratkan diketahui oleh yang menanggung. c. Yang berutang (madmun 'anhu). d. Utang barang disyaratkan diketahui dan tetap keadaannya. e. Lafal disyaratkan berupa jaminan dan tidak perlu ada kabul. 2. Syarat-Syarat Daman Di antara syarat-syarat daman adalah sebagai berikut: a. Penanggung harus mengenal orang yang ditanggung sebab setiap orang berbeda-beda di mata orang yang menanggung. Mereka juga memiliki tujuan yang tidak sama. Apabila belum mengenalnya berarti penipuan. b. Jumlah utang yang ditanggung harus sudah resmi dan tetap. Sehubungan dengan hal itu, tidaklah sah menanggung jatah makan seorang istri untuk besok pagi sebab jumlahnya belum pasti dan ketentuannya juga belum tetap (belum wajib). c. Jumlah yang ditanggung sudah diketahui. Apabila belum diketahui, tanggungan itu batal dan tidak sah, seperti dalam pernyataan, “Saya
  • 7. 7 tanggung segala kewajibanmu terhadap si Fulan,” adalah tidak sah karena belum diketahui jumlahnya. d. Penanggung diisyaratkan harus orang yang ahli dalam penggunaan uang atau harta. Anak kecil, orang gila, dan anak yang bodoh tidaklah sah menanggung orang lain. D. Kafalah Pengertian dan Dasar Hukum Kafalah Kafalah termasuk jenis daman (tanggungan), tetapi lebih khusus pada tanggungan badan. Jadi, kafalah adalah orang yang diperbolehkan bertindak (berakal sehat) berfungsi menunaikan hak yang wajib ditunaikan orang lain atau berjanji menghadirkan hak tersebut di pengadilan.