SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
z
PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan SoalSoalSoalSoal
OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMAOLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMAOLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMAOLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA
OSN Guru MatematikaOSN Guru MatematikaOSN Guru MatematikaOSN Guru Matematika SMASMASMASMA
(Olimpiade Sains Nasional)
Disusun oleh:
Pak AnangPak AnangPak AnangPak Anang
Halaman 2 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN SOALSOALSOALSOAL
OLIMPIADE GURU MATEMATIKAOLIMPIADE GURU MATEMATIKAOLIMPIADE GURU MATEMATIKAOLIMPIADE GURU MATEMATIKA SMASMASMASMA
TINGKAT PROPINSITINGKAT PROPINSITINGKAT PROPINSITINGKAT PROPINSI
TANGGALTANGGALTANGGALTANGGAL 20202020 JUJUJUJULLLLI 201I 201I 201I 2011111
By Pak Anang (By Pak Anang (By Pak Anang (By Pak Anang (http://pakhttp://pakhttp://pakhttp://pak----anang.blogspot.comanang.blogspot.comanang.blogspot.comanang.blogspot.com))))
Bagian pertamaBagian pertamaBagian pertamaBagian pertama
1. Diketahui suatu barisan bilangan riil 12 yang memenuhi 1234 = 21236 + 12, dimana
19 = 9 dan 1; = 128, 1= = ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
19 = 214 + 16
1? = 219 + 14 = 2(214 + 16) + 14 = 514 + 216
1= = 21? + 19 = 2(514 + 216) + 214 + 16 = 1214 + 516
1; = 21= + 1? = 2(1214 + 516) + 514 + 216 = 2914 + 1216
Dari soal diketahui 19 = 9 dan 1; = 128, eliminasi 16 untuk mendapatkan nilai 16
2914 + 1216 = 128 × 1 2914 + 1216 = 128
214 + 16 = 9 × 12 2414 + 1216 = 108
514 = 20 ⇔ 14 = 4
Substitusi 14 ke 214 + 16 = 9, sehingga
214 + 16 = 9 ⇔ 2(4) + 16 = 9
⇔ 8 + 16 = 9
⇔ 16 = 9 − 8
⇔ 16 = 1
Jadi, didapatkan nilai 1= yaitu:
1= = 1214 + 516
= 12(4) + 5(1)
= 48 + 5
= 53
Halaman 3 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
2. Jika FG dan H̅ vektor sehingga K|FG + H̅|K = 3 dan K|FG − H̅|K = 5, maka FG ∙ H̅ = ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Dari bentuk berikut:
K|FG + H̅|K
4
= |F|4
+ |H|4
+ 2|F||H| cosN
K|FG − H̅|K
4
= |F|4
+ |H|4
− 2|F||H| cosN
Eliminasi |F|4
+ |H|4
pada K|FG + H̅|K
4
dan K|FG − H̅|K
4
, sehingga:
K|FG + H̅|K
4
= |F|4
+ |H|4
+ 2|F||H| cos N
K|FG − H̅|K
4
= |F|4
+ |H|4
− 2|F||H| cos N
K|FG + H̅|K
4
− K|FG − H̅|K
4
= 4|F||H| cos N ⇔ |FG||H̅| cosN =
K|FG + H̅|K
4
− K|FG − H̅|K
4
4
⇔ FG ∙ H̅ =
34
− 54
4
⇔ FG ∙ H̅ =
9 − 25
4
⇔ FG ∙ H̅ =
−16
4
⇔ FG ∙ H̅ = −4
Halaman 4 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
3. Diberikan gambar berikut:
P
A B
O
Banyaknya rute terpendek dari titik O ke P yang tidak melalui ruas garis AB adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
Lintasan atau rute terpendek dari titik O ke P adalah lintasan yang terdiri kombinasi dari
gerakan ke kanan dan ke atas. Misal titik-titik C, D, E terletak seperti pada gambar berikut:
P
A B
O
Perhatikan gambar, dari titik O ke titik C ada 1 lintasan, dari titik O ke titik C ada 1 lintasan,
sehingga dari titik O ke titik D terdapat 2 lintasan, yaitu melalui titik C atau titik E. Demikian
seterusnya hingga mencapai titik P.
Dengan demikian untuk mencapai titik P dapat melalui titik Q dan R, sehingga banyak
lintasan atau rute terpendek dari titik O ke titik P yang tidak melewati titik A dan B adalah
sebanyak 20 + 22 = 42 lintasan.
C
E
D
1111 2222
1111 1111 1111 1111 1111
3333 4444 5555 6666
1111 3333 0000 0000 5555 11111111
1111 4444 4444 4444 9999 20202020
1111 5555 9999 13131313 22222222 42424242
Q
R
Halaman 5 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
4. Segitiga ABC memiliki titik sudut A = (2, 0), B = (0, 2) dan C, dimana C berada pada garis
S + T = 5. Luas segitiga ABC yang terbesar adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Pertama, kita harus memahami maksud soal tersebut. Misal U adalah alas segitiga ABC, dan
kita misalkan ruas garis AB adalah alas dari segitiga ABC, maka
U = V(0 − 2)4 + (2 − 0)4 = √8 = 2√2
Selanjutnya, tinggi segitiga ABC adalah jarak antara ruas garis AB terhadap titik C yang
terletak pada garis S + T = 5. Luas daerah segitiga ABC akan menjadi tak hingga apabila
garis S + T = 5 dan ruas garis AB tidak sejajar, karena tinggi segitiga ABC akan berbeda
untuk setiap titik C.
Sehingga, kita akan memeriksa apakah ruas garis AB sejajar dengan garis S + T = 5.
Misal YZ[ adalah gradien ruas garis AB, dan Y adalah gradient garis S + T = 5, maka:
YZ[ =
2 − 0
0 − 2
= −1
S + T = 5 ⇔ T = 5 − S ⇔ Y = −1
Karena YZ[ = Y, maka ruas garis AB sejajar dengan garis S + T = 5.
Dengan demikian misalkan  menyatakan tinggi segitiga ABC terhadap alas AB, maka 
adalah jarak titik pada ruas garis AB terhadap garis S + T = 5. Kita ambil titik A yang
berada di ruas garis AB, maka  adalah jarak titik A = (2, 0) ke garis S + T − 5 = 0,
sehingga:
 = ]
(2) + (0) − 5
√14 + 14
] = ^
−3
√2
^ =
3
√2
=
3
2
√2
Jadi, luas daerah segitiga ABC yang terbesar adalah:
_∆abc =
1
2
U =
1
2
∙ 2√2 ∙
3
2
√2 = 3 satuan luas
Halaman 6 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
5. Wati memiliki dua orang kakak laki-laki yang kembar. Wati berumur U tahun dan kakak
laki-lakinya berumur e tahun, dimana U dan e adalah bilangan bulat. Hasil perkalian ketiga
umur mereka adalah 128. Jumlah ketiga umur mereka adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
128 = 2f
Diketahui umur Wati adalah U, umur kakak laki-laki Wati yang kembar adalah e, dimana
U, e adalah bilangan bulat dan U < e, maka perkalian umur ketiganya adalah:
Ue4
= 128
Nilai U dan e yang mungkin adalah:
2 × (29)4
= 128 ⇔ U = 2, e = 29
Sehingga, misal h adalah jumlah ketiga umur mereka, maka:
h = U + 2e = 2 + 2 ∙ 29
= 2 + 16 = 18 tahun.
Halaman 7 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
6. Banyakya segitiga siku-siku yang memiliki sisi tegak U, e dan sisi miring e + 1, dimana U, e
adalah bilangan bulat dan e < 100, adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Jika U, e, dan e + 1 adalah sisi-sisi segitiga siku-siku dengan sisi miring e + 1, maka nilai
sisi-sisi segitiga tersebut harus memenuhi:
U + e > e + 1 ⇔ U > 1
Pada segitiga siku-siku dengan sisi tegak U, e dan sisi miring e + 1 berlaku teorema
Pythagoras:
U4
+ e4
= (e + 1)4
⇔ U4
= (e + 1)4
− e4
⇔ U4
= j(e + 1) + ekj(e + 1) − ek
⇔ U4
= 2e + 1
Padahal dari soal diketahui e < 100, sehingga nilai U4
yang mungkin U4
< 201. Sedangkan
dari syarat U > 1 maka U4
> 1. Berarti nilai U harus berada pada interval 1 < U4
< 201
Mengingat 2e adalah bilangan bulat dan U4
= 2e + 1, sehingga U4
pasti bernilai ganjil.
Karena U adalah bilangan bulat, maka nilai U4
adalah bilangan kuadrat yang bernilai ganjil
yang harus memenuhi 1 < U4
< 201.
Nilai U4
yang mungkin adalah 9, 25, 49, 81, 121, dan 169.
Sehingga pasangan sisi segitiga siku-siku yang mungkin dibuat adalah:
U4
= 9 ⇔ 2e + 1 = 9 ⇔ e = 4, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 3, 4, dan 5.
U4
= 25 ⇔ 2e + 1 = 25 ⇔ e = 12, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 5, 12, dan 13.
U4
= 49 ⇔ 2e + 1 = 49 ⇔ e = 24, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 7, 24, dan 25.
U4
= 81 ⇔ 2e + 1 = 81 ⇔ e = 40, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 9, 40, dan 41.
U4
= 121 ⇔ 2e + 1 = 121 ⇔ e = 60, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 11, 60, dan 61.
U4
= 169 ⇔ 2e + 1 = 169 ⇔ e = 84, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 13, 84, dan 85.
Jadi dapat disusun sebanyak 6 buah segitiga siku-siku.
Halaman 8 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
7. Misalkan diberikan fungsi n: ℝ → ℝ dengan n(1) = 1 dan untuk sebarang S ∈ ℝ memenuhi
n(S + 5) ≥ n(S) + 5 dan n(S + 1) ≤ n(S) + 1. Jika t(S) = n(S) − S + 1 maka t(2011)
adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Kita periksa fungsi rekursif dari n(S + 1) ≤ n(S) + 1 dengan nilai awal n(1) = 1, maka:
n(2) ≤ n(1) + 1 ⇔ n(2) ≤ 1 + 1 ⇔ n(2) ≤ 2
n(3) ≤ n(2) + 1 ⇔ n(3) ≤ 2 + 1 ⇔ n(3) ≤ 3
n(4) ≤ n(3) + 1 ⇔ n(4) ≤ 3 + 1 ⇔ n(4) ≤ 4
⋮
n(2012) ≤ 2012
Dari pola tersebut, bisa disimpulkan nilai n(2012) ≤ 2012
Sekarang periksa fungsi rekursif dari n(S + 5) ≥ n(S) + 5 dengan nilai awal n(1) = 1, maka
n(6) ≥ n(1) + 5 ⇔ n(6) ≥ 1 + 5 ⇔ n(6) ≥ 6
n(7) ≥ n(2) + 5 ⇔ n(7) ≥ 2 + 5 ⇔ n(7) ≥ 7
n(8) ≥ n(1) + 5 ⇔ n(8) ≥ 3 + 5 ⇔ n(8) ≥ 8
⋮
n(2012) ≥ 2012
Dari pola tersebut, bisa disimpulkan nilai n(2012) ≥ 2012
Karena 2012 ≤ n(2012) ≤ 2012, artinya n(2012) = 2012, sehingga:
t(S) = n(S) − S + 1, jika S = 2012, maka diperoleh:
t(2012) = n(2012) − 2012 + 1 = 2012 − 2012 + 1 = 1
Halaman 9 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
8. Banyaknya nilai U yang memenuhi v 3S4
− 3 wS
x
y6
= −4 adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
z 3S4
− 3 wS
x
y6
= −4 ⇔ {S9
− 3S|y6
x
= −4
⇔ (U9
− 3U) − (−1 + 3) = −4
⇔ U9
− 3U − 2 = −4
⇔ U9
− 3U + 2 = 0
⇔ (U − 1)4(U + 2) = 0
Jadi, ada 2 nilai U yang memenuhi adalah U = 1 atau U = −2.
Halaman 10 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
9. Misalkan U, e, }, w bilangan asli sehingga logx e =
9
4
dan log~ w =
=
?
. Jika U − } = 9 maka
e − w = ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
logx e =
3
2
⇔ e = U
•
€
log~ w =
5
4
⇔ w = }
•
‚
Misalkan S = U
ƒ
€ maka berakibat e = U
•
€ ⇔ e = „U
ƒ
€…
9
⇔ e = S9
.
Misalkan T = }
ƒ
‚ maka berakibat w = }
•
‚ ⇔ w = „}
ƒ
‚…
=
⇔ w = T=
.
Sementara itu, dari S = U
ƒ
€ diperoleh U = S4
, dan dari dari T = }
ƒ
‚ diperoleh } = T?
,
sehingga:
U − } = 9 ⇔ S4
− T?
= 9 j†‡tU eˆ‡F‰ U4
− e4
= (U + e)(U − e)k
⇔ (S + T4)(S − T4) = 9 (†‡tU nU‰Š‹ wU‹† 9 UwUŒUℎ 3 × 3 UUF 9 × 1)
Ž†•UŒ (S + T4) = 3 wU‡ (S − T4) = 3, •UwUℎUŒ (S + T4) ≠ (S − T4).
’Uw† (S + T4) = 3 wU‡ (S − T4) = 3 †wU‰ YˆYˆ‡Fℎ†.
⇔ hˆℎ†‡ttU TU‡t YˆYˆ‡Fℎ† UwUŒUℎ (S + T4) = 9 wU‡ (S − T4) = 1
Dengan metode eliminasi dan substitusi pada persamaan (S + T4) = 9 dan (S − T4) = 1
akan diperoleh nilai S dan T sebagai berikut:
S + T4
= 9
S − T4
= 1
2S = 10 ⇔ S = 5
Sehingga,
S + T4
= 9 ⇔ T4
= 9 − S
⇔ T4
= 9 − 5
⇔ T4
= 4
⇔ T = ±2 (‰U‹ˆ‡U S, T e†ŒU‡tU‡ U•Œ†, YU‰U TU‡t YˆYˆ‡Fℎ† ℎU‡TU T = 2)
⇔ T = 2
Jadi,
e − w = S9
− T=
= 59
− 2=
= 125 − 32 = 93
Halaman 11 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
10. Jika U dan e bilangan asli dan V12 + √140 = √U + √e, maka nilai U × e adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
”12 + √140 ⇔ ”12 + 2√35
⇔ ”j7 + 2√7√5 + 5k
⇔ ”j√7 + √5k
4
⇔ √7 + √5
Jadi, nilai U = 7 dan e = 5, sehingga U × e = 7 × 5 = 35.
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
”12 + √140 ⇔ ”12 + 2√35
Jadi, dengan mengingat konsep ”(U + e) + 2√Ue = √U + √e dan dengan melihat bentuk
V12 + 2√35 di atas, sangat mudah kita temukan bahwa nilai U × e = 35.
Halaman 12 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
11. Nilai dari
log tan 1° + log tan 2° + log tan 3° + … + log tan 89°
adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
log tan 1° + log tan 2° + log tan 3° + … + log tan 89°
⇔ log(tan 1° × tan 2° × tan 3° × … × tan 89°)
⇔ log(tan 1° × tan 89° × tan 2° × tan 88° × tan 3° × tan 87° × … × tan 45°)
⇔ log(tan 1° × tan(90° − 1°) × tan 2° × tan(90° − 2°) × tan 3° × tan(90° − 3°) × … × tan 45°)
⇔ logj(tan 1° × cot 1°) × (tan 2° × cot 2°) × (tan 3° × cot 3°) × … × tan 45°k
⇔ log(1 × 1 × 1 × … × 1)
⇔ log 1
⇔ 0
Halaman 13 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
12. U, e, 2011 adalah sebuah barisan dengan U dan e adalah bilangan bulat positif dan
U < e < 2011. Jika setiap suku dikurangi dengan dua, maka barisan tersebut menjadi
barisan geometri dengan rasio bilangan bulat. Nilai U adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
U, e, 2011 adalah sebuah barisan, U, e ∈ ℕ.
Jika setiap suku dikurangi dua, diperoleh barisan geometri dengan rasio ‹, untuk ‹ ∈ ℤ.
Barisan geometri tersebut adalah:
(U − 2), (e − 2), 2009
Perhatikan bilangan pada suku ke-3 barisan geometri tersebut. Dikarenakan rumus suku
ke-‡ dari barisan geometri adalah F2 = U‹2y6
, maka suku ke-3 adalah F9 = U‹4
.
Padahal diketahui U, e ∈ ℕ dan ‹ ∈ ℤ, maka untuk suku ke-3 pasti memuat faktor kuadrat.
Kita periksa faktor dari bilangan 2009, diperoleh:
2009 = 74
× 41
Dan karena F9 = U‹4
dan F9 = 2009 maka diperoleh:
U‹4
= 74
× 41 ⇒ ‹4
= 74
⇒ ‹ = 7
⇒ U = 41
Halaman 14 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
13. Suku banyak •(S) = Sf
+ US;
+ eS=
+ }S?
+ wS9
+ ˆS4
+ nS + t mempunyai tujuh akar
real berbeda dan salah satunya adalah nol. Koefisien yang tidak boleh nol adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Misal akar-akar suku banyak •(S) = Sf
+ US;
+ eS=
+ }S?
+ wS9
+ ˆS4
+ nS + t adalah
S6, S4, S9, S?, S=, S;, dan Sf. Diketahui suku banyak memiliki tujuah akar real berbeda dan
salah satu akarnya adalah nol, misal S6 = 0.
Sehingga dengan memeriksa sifat simetri akar (teorema Vieta) diperoleh:
S6 + S4 + S9 + S? + S= + S; + Sf = −U (eŠŒˆℎ ‡ŠŒ)
S6S4 + S6S9 + S6S? + … + S;Sf = e (eŠŒˆℎ ‡ŠŒ)
S6S4S9 + S6S4S? + S6S4S= + … + S=S;Sf = −}(eŠŒˆℎ ‡ŠŒ)
S6S4S9S? + S6S4S9S= + S6S4S9S; + … + S?S=S;Sf = w(eŠŒˆℎ ‡ŠŒ)
S6S4S9S?S= + S6S4S9S?S; + S6S4S9S?Sf + … + S9S?S=S;Sf = −ˆ(eŠŒˆℎ ‡ŠŒ)
S6S4S9S?S=S; + S6S4S9S?S=Sf + S6S4S9S?S;Sf + … + S4S9S?S=S;Sf = n(†wU‰ eŠŒˆℎ ‡ŠŒ)
S6S4S9S?S=S;Sf = −t = 0(•U•† ‡ŠŒ)
Nilai – U, e, −}, w, −ˆ mungkin saja nol jika jumlah suku yang tidak memuat S6 adalah nol.
Nilai – t pasti nol. Karena terdapat S6 = 0 yang membuat nilai S6S4S9S?S=S;Sf = 0.
Sedangkan untuk n, tidak boleh nol, karena semua yang berwarna merah nilainya adalah 0,
dan mengingat hanya satu akar yang nol yaitu S6 maka akar suku banyak yang lainnya
adalah tidak nol. Jadi perkalian S4S9S?S=S;Sf tidak boleh nol!
Halaman 15 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
14.
4
1 2 32 16
8
Tiga dadu dibentuk dengan pola seperti gambar di atas. Jika ketiga dadu tersebut ditumpuk
di atas sebuah meja sedemikian sehingga satu dadu berada di atas dadu lainnya, maka
jumlah maksimum dari angka-angka yang dapat terlihat adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Perhatikan jumlah angka-angka pada sisi-sisi berhadapan adalah:
1 + 32 = 33
2 + 16 = 18
4 + 8 = 12
Sehingga jumlah semua angka pada sisi dadu adalah 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 = 63
UY•U‰ wˆ•U‡ UY•U‰ eˆŒU‰U‡t
Jika kita menyusun tiga dadu secara bertumpuk, maka akan terdapat dua pasang sisi
berhadapan yang tidak terlihat pada dua buah dadu terbawah, sementara pada dadu teratas
hanya ada satu sisi yang tidak terlihat.
Sehingga, jumlah maksimum dari angka-angka yang dapat terlihat bisa diperoleh dengan
meminimumkan angka-angka yang tidak terlihat.
Pertama, untuk dua pasang sisi berhadapan kita pilih pasangan angka 4 dan 8.
Kedua, untuk satu sisi yang tidak terlihat di dadu teratas kita pilih angka 1.
Jadi, jumlah maksimum dari angka-angka yang terlihat adalah:
(3 × 63) − j(2 × 12) + 1k = 189 − 25 = 164
Halaman 16 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
15. Barisan naik 1, 3, 4, 9, 10, 12, 13, … terdiri dari bilangan-bilangan asli perpangkatan dari 3
atau jumlah dari perpangkatan 3 yang berbeda. Suku ke-2011 barisan itu adalah ….
PembPembPembPembahasan:ahasan:ahasan:ahasan:
(3œ), (36), (36
+ 3œ), (34), (34
+ 3œ), (34
+ 36), (34
+ 36
+ 3œ), …
Jika diamati, barisan tersebut ekuivalen dengan barisan bilangan biner 1, 10, 11, 100, 101,
110, 111, … pada basis 3.
Jadi untuk mendapatkan suku ke 2011 maka kita harus mencari bilangan biner untuk 2011:
2011
1005
0502
0251
0125
0062
0031
0015
0007
0003
0001
Jadi 20116œ = 111110110114.
Perhatikan bahwa bisa dibuktikan 2011 = 26œ
+ 2•
+ 2ž
+ 2f
+ 2;
+ 2?
+ 29
+ 26
+ 2œ
.
Sehingga suku ke 2011 barisan tersebut adalah:
F4œ66 = 36œ
+ 3•
+ 3ž
+ 3f
+ 3;
+ 3?
+ 39
+ 36
+ 3œ
= 59049 + 19683 + 6561 + 2187 + 729 + 81 + 27 + 3 + 1
= 88321
sisa 1
sisa 1
sisa 0
sisa 1
sisa 1
sisa 0
sisa 1
sisa 1
sisa 1
sisa 1
÷2
÷2
÷2
÷2
÷2
÷2
÷2
÷2
÷2
÷2
Halaman 17 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
16. Misalkan Y dan ‡ bilangan asli yang memenuhi
6
+
6
2
=
?
f
. Nilai Y + ‡ adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
1
Y
+
1
‡
=
4
7
⇔
Y + ‡
Y‡
=
4
7
⇔ 7(Y + ‡) = 4Y‡
⇔ 4Y‡ − 7Y − 7‡ = 0
¡c¢(4, −7, −7) = 1, ŒUŒF ‰ˆwFU ‹FU• w†‰UŒ† 4.
⇔ 16Y‡ − 28Y − 28‡ = 0 (UYeUℎ‰U‡ ‰ˆwFU ‹FU• wˆ‡tU‡ 49)
⇔ 16Y‡ − 28Y − 28‡ + 49 = 49
⇔ (4Y − 7)(4‡ − 7) = 49
’Uw† (4Y − 7) •U•† •UŒUℎ •UF nU‰Š‹ wU‹† 49 = ±1, ±7 ± 49
• Karena 1 adalah faktor 49, maka:
(4Y − 7) = 1 ⇔ 4Y = 8 ⇔ Y = 2, sehingga:
(4Y − 7)(4‡ − 7) = 49 ⇔ (4‡ − 7) =
?•
6
⇔ 4‡ = 56 ⇔ ‡ = 14
Jadi, Y = 2 dan ‡ = 14 adalah solusi bulat dari
6
+
6
2
=
?
f
.
• Karena −1 adalah faktor 49, maka:
(4Y − 7) = −1 ⇔ 4Y = 6 ⇔ Y =
;
?
, sehingga ini bukan solusi bulat dari
6
+
6
2
=
?
f
.
• Karena 7 adalah faktor 49, maka:
(4Y − 7) = 7 ⇔ 4Y = 14 ⇔ Y =
6?
?
, sehingga ini juga bukan solusi bulat dari
6
+
6
2
=
?
f
.
• Karena −7 adalah faktor 49, maka:
(4Y − 7) = −7 ⇔ 4Y = 0 ⇔ Y = 0, sehingga:
(4Y − 7)(4‡ − 7) = 49 ⇔ (4‡ − 7) =
49
−7
⇔ 4‡ = 0 ⇔ ‡ = 0
Jadi, Y = 0 dan ‡ = 0, namun sayang bukan bilangan asli, dan penyebut pecahan haram
diisi bilangan nol. Sehingga tidak jadi masuk ke jawaban. Hehe…
• Karena 49 adalah faktor 49, maka:
(4Y − 7) = 49 ⇔ 4Y = 56 ⇔ Y = 14, sehingga:
(4Y − 7)(4‡ − 7) = 49 ⇔ (4‡ − 7) =
49
49
⇔ 4‡ = 8 ⇔ ‡ = 2
Jadi, Y = 14 dan ‡ = 2 adalah solusi bulat dari
6
+
6
2
=
?
f
.
• Karena −49 adalah faktor 49, maka:
(4Y − 7) = −49 ⇔ 4Y = −42 ⇔ Y =
y?4
?
, sehingga bukan solusi bulat dari
6
+
6
2
=
?
f
.
Jadi Y + ‡ = 2 + 14 = 14 + 2 = 16
Halaman 18 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
1
Y
+
1
‡
=
4
7
⇔
Y + ‡
Y‡
=
4
7
⇔ 7(Y + ‡) = 4Y‡
⇔ 7Y + 7‡ = 4Y‡
⇔ 7Y = 4Y‡ − 7‡
⇔ 7Y = ‡(4Y − 7)
⇔ ‡ =
7Y
4Y − 7
; 4Y − 7 ≠ 0
Solusi bulat Y dan ‡ didapatkan untuk nilai Y = 2 ⇒ ‡ = 14 dan Y = 14 ⇒ ‡ = 2
Jadi Y + ‡ = 2 + 14 = 14 + 2 = 16
Halaman 19 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
17. Untuk bilangan riil U dan e didefinisikan U $ e = (U − e)4
. Bentuk sederhana dari
(S − T)4
$(T − S)4
adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
(S − T)4
$(T − S)4
= ((S − T)4
− (T − S)4)4
= j(S4
− 2ST + T4) − (T4
− 2ST + S4)k
4
= 04
= 0
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
Ingat S4
= (−S)4
, maka (S − T)4
= j−(S − T)k
4
= (T − S)4
Jadi (S − T)4
$(T − S)4
= (S − T)4
$(S − T)4
= j(S − T) − (S − T)k
4
= 04
= 0
Halaman 20 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
18. Jika 50œ
+ 506
+ 504
+ 509
+ … + 504œ66
dibagi oleh 7, maka sisanya adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Misal S2 adalah sisa pembagian 502
oleh 7, maka:
50 = 1 (YŠw 7) ¥‰U‹ˆ‡U 50 − 1 = 49 = 7 × 7, ¦Uw† 7|49§
502
= 12 (YŠw 7)
Jadi berapapun nilai ‡ (pangkat) dari 502
, sisa pembagian 502
adalah S2 = 12
= 1.
Sehingga,
Sisa pembagian 50œ
+ 506
+ 504
+ 509
+ … + 504œ66
oleh 7, bisa dituliskan sebagai:
¨ 52
4œ66
2©œ
(YŠw 7) = ¨ 1
4œ66
2©œ
(YŠw 7)
= ª1 + 1 + 1 + … + 1«¬¬¬¬¬-¬¬¬¬¬®
4œ64 ¯x°±²³
´ (YŠw 7)
= 2012 (YŠw 7)
= 24
× 503 (YŠw 7) ¥503 = 6 (YŠw 7)§
= 4 × 6 (YŠw 7)
= 24 (YŠw 7)
= 3 (YŠw 7)
Jadi sisa pembagian 50œ
+ 506
+ 504
+ 509
+ … + 504œ66
oleh 7 adalah 3.
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
Menggunakan cara pembagian tradisional, sisa pembagian 2012 terhadap 7 adalah 3.
Halaman 21 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
19. Volume dari sebuah kubus yang memiliki luas permukaan dua kali lebih luas dari luas
permukaan kubus yang memiliki volume satu satuan adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Dari soal diperoleh informasi berikut:
_4 = 2_6 ⇔ 6•4
4
= 2 ∙ 6•6
4
⇔
•6
4
•4
4 =
1
2
⇔
•6
•4
=
1
√2
Sehingga, karena
µƒ
µ€
=
6
√4
dan H6 = 1 satuan volume, maka:
H6
H4
=
•6
9
•4
9 ⇔
H6
H4
= ¶
•6
•4
·
9
⇔
1
H4
= ¶
1
√2
·
9
⇔
1
H4
=
1
√29
⇔ H4 = √8
⇔ H4 = 2√2 satuan volume
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
Volume dan luas adalah ¸ ∼ _
•
€.
Sehingga volumenya adalah 2
•
€ = 2√2
Halaman 22 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
20. Jika bilangan real S dan T memenuhi (S + 5)4
+ (T − 12)4
= 144
, maka nilai minimum
S4
+ T4
adalah ….
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
(S + 5)4
+ (T − 12)4
= 144
Persamaan tersebut adalah persamaan lingkaran dengan pusat (−5, 12) dan jari-jari 14.
S4
+ T4
= ‹4
Persamaan tersebut adalah persamaan lingkaran dengan pusat (0, 0) dan jari-jari ‹.
Sekarang, mari kita periksa apakah titik (0, 0) berada di dalam lingkaran atau tidak?
S = 0 dan T = 0 ⇔ 54
+ (−12)4
< 144
Jadi titik (0, 0) berada di dalam lingkaran, sehingga agar nilai S4
+ T4
maksimum maka
lingkaran S4
+ T4
= ‹4
harus menyinggung lingkaran (S + 5)4
+ (T − 12)4
= 144
.
Misalkan titik singgung tersebut adalah titik », maka diperoleh:
Jarak titik (−5, 12) ke titik P adalah jari-jari lingkaran tersebut, yaitu 14.
Jarak titik (−5, 12) ke titik (0, 0) dengan menggunakan teorema Pythagoras adalah 13 .
Nah, karena titik », (−5, 12), (0,0) adalah sebuah garis lurus, sehingga jarak jari-jari
lingkaran yang berpusat di (0, 0) adalah 1.
Jadi, nilai minimum S4
+ T4
adalah 14
= 1.
TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:
Dari teorema Pythagoras diperoleh jarak ke titik O adalah 13, sementara jari-jari lingkaran
luar adalah 14. Berarti selisihnya adalah jari-jari maksimum lingkaran dalam yang
menyinggung sisi lingkaran luar. Jadi nilai maksimum 14 − 13 = 1.
Halaman 23 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
BagianBagianBagianBagian keduakeduakeduakedua
A. Persamaan kuadrat
S4
− (2U + 1)S + U(U − 1) = 0
mempunyai dua akar real S6 ≤ −1 dan S4 > 1.
21. Apakah nilai dari diskriminan ¢ ≥ 0 dan S6 ∙ S4 < 0 perlu dan cukup untuk menentukan
nilai U yang memenuhi persamaan dengan akar-akar tersebut? Mengapa?
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Tidak, karena jika ¢ ≥ 0 berarti ada kemungkinan dua akar tersebut real dan kembar.
Padahal kenyataannya nilai akar-akar persamaan kuadrat tersebut terpisah pada dua
interval S6 ≤ −1 dimana nilai S6 pasti negatif, sementara S4 > 1 nilai S4 pasti positif. Jelas
diketahui bahwa tidak aka nada irisan yang tercipta antara bilangan positif dan negatif.
Untuk syarat S6 ∙ S4 < 0 juga kurang tepat, mengingat perkalian paling kecil yang tercipta
adalah −1 × 1 Œˆe†ℎ w†‰† = −1 ‰F‹U‡t w†‰†.
22. Jika tidak, tuliskan kondisi (persyaratan) yang harus dimiliki agar nilai U dapat ditentukan
untuk akar-akar tersebut? Catatan:Catatan:Catatan:Catatan: Saudara tidak perlu menentukan nilai U.
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Syarat yang harus dimiliki adalah:
S6 ≤ −1
S4 > 1 ⇔ 1 < S4
¼ Jadi S6 ≤ −1 < 1 < S4.
Sehingga daerah penyelesaian dari S6 ≤ −1 < 1 < S4 adalah irisan dari:
S6 ≤ −1 < S4 ⇔ S6 + 1 ≤ 0 < S4 + 1 ⇔ (S6 + 1)(S4 + 1) ≤ 0 ………….(1)
S6 < 1 < S4 ⇔ S6 − 1 < 0 < S4 − 1 ⇔ (S6 − 1)(S4 − 1) < 0 …………….(2)
Dan juga jangan lupa, karena persamaan kuadrat memiliki dua akar real berbeda, maka
determinan harus positif, sehingga:
¢ > 0 ⇔ j−(2U + 1)k
4
− 4(1)jU(U − 1)k > 0 …………………….…………….(3)
Sehingga daerah penyelesaiannya agar nilai U dapat ditentukan untuk akar-akar tersebut
adalah irisan dari daerah penyelesaian (1), (2), dan (3).
Halaman 24 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
B. Perhatikan persamaan:
|S − 1| − 3|S + 1| + |S − 2| = U
Untuk mencari nilai U agar persamaan itu memiliki penyelesaian dapat dilakukan
dengan menggambar grafik
T = n(S) = |S − 1| − 3|S + 1| + |S − 2|.
23. Gambar sketsa grafik fungsi n!
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
n(S) = |S − 1| − 3|S + 1| + |S − 2|
Pertama kita hilangkan tanda mutlak pada |S − 1|, sehingga n(S) menjadi:
n(S) = ½
S − 1 − 3|S + 1| + |S − 2|, S − 1 ≥ 0
−S + 1 − 3|S + 1| + |S − 2|, S − 1 < 0
Selanjutnya kita hilangkan tanda mutlak pada |S + 1|, sehingga n(S) menjadi:
n(S) = ¾
S − 1 − 3(S + 1) + |S − 2|, S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 ≥ 0
S − 1 − 3(−S − 1) + |S − 2|, S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 < 0
−S + 1 − 3(S + 1) + |S − 2|, S − 1 < 0 wU‡ S + 1 ≥ 0
−S + 1 − 3(−S − 1) + |S − 2|, S − 1 < 0 wU‡ S + 1 < 0
Selanjutnya kita hilangkan tanda mutlak pada |S − 2|, sehingga n(S) menjadi:
n(S) =
¿
À
À
À
Á
À
À
À
Â
S − 1 − 3(S + 1) + (S − 2), S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 wU‡ S − 2 ≥ 0
S − 1 − 3(S + 1) + (−S + 2), S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 wU‡ S − 2 < 0
S − 1 − 3(−S − 1) + (S − 2), S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 < 0 wU‡ S − 2 ≥ 0
S − 1 − 3(−S − 1) + (−S + 2), S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 < 0 wU‡ S − 2 < 0
−S + 1 − 3(S + 1) + (S − 2), S − 1 < 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 wU‡ S − 2 ≥ 0
−S + 1 − 3(S + 1) + (−S + 2), S − 1 < 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 wU‡ S − 2 < 0
−S + 1 − 3(−S − 1) + (S − 2), S − 1 < 0 wU‡ S + 1 < 0 wU‡ S − 2 ≥ 0
−S + 1 − 3(−S − 1) + (−S + 2), S − 1 < 0 wU‡ S + 1 < 0 wU‡ S − 2 < 0
Sehingga dengan menyederhanakan fungsi n(S) akan diperoleh:
n(S) =
¿
À
À
Á
À
À
Â
−S − 6, S ≥ 2
−3S − 2, 1 ≤ S < 2
5S, S ≥ 1 wU‡ S < −1 wU‡ S ≥ 2
3S − 4, S ≥ 1 wU‡ S < −1 wU‡ S < 2
−3S − 4, S < 1 wU‡ S ≥ −1 wU‡ S ≥ 2
−5S, −1 ≤ S < 1
3S − 2, S < 1 wU‡ S < −1 wU‡ S ≥ 2
S − 6, S < −1
Perhatikan untuk yang saya tandai merah adalah domain tidak valid.
Sehingga, fungsi n(S) adalah:
n(S) = ¾
−S − 6, F‡F‰ S ≥ 2
−3S − 2, F‡F‰ 1 ≤ S < 2
−5S − 6, F‡F‰ − 1 ≤ S < 1
S + 6, F‡F‰ S < −1
Untuk sketsa grafiknya bisa dilihat di sebelah kanan.
−8
5
21−1
−5
Halaman 25 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
24. Dengan menggunakan sketsa grafik yang telah Saudara buat, tentukan nilai U agar
persamaan itu memiliki paling sedikit satu penyelesaian untuk S.
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Nilai U bisa dimaknai sebagai titik-titik potong keempat garis tersebut.
Sehingga dengan eliminasi dan substitusi diperoleh titik-titik potong berikut:
−3S − 2, −5S − 6, dan S + 6 berpotongan di (−2, 4). Sehingga U = T = 4.
−S − 6 dan S + 6 berpotongan di (−6,0). Sehingga U = T = 0.
−S − 6 dan − 3S − 2 berpotongan di (2, −2). Sehingga U = T = −2.
−S − 6 dan − 5S − 6 berpotongan di (0, −6). Sehingga U = T = 0.
Halaman 26 dari 26
Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com
C. Misalkan N adalah bilangan bulat positif, dan N* menyatakan bilangan bulat yang
diperoleh dari menjumlahkan bilangan N dengan semua angka-angkanya. Sebagai
contoh: 5* = 10, 86* = 100, 977* = 1000, 9968* = 10000. Untuk menentukan bilangan
bulat N sehingga N* = 1.000.000, perhatikan proses pencarian berikut ini:
i. N memiliki paling banyak enam angka, sehingga jumlahnya paling besar 54.
ii. Misalkan N = 999.9Ue dengan U dan e adalah dua angka terakhir, dan N ≥ 999.946
iii. 1.000.000 = N* = (999.900 + 10U +e) + (36 + U + e) atau 11U + 2e = 64.
iv. Kita memperoleh 46 ≤ 11U ≤ 64 atau 46/11 ≤ U ≤ 64/11.
v. Nilai U = 5 dan e =
•
4
25. Tuliskan pernyataan yang salah atau buat suatu kesimpulan dari proses pencarian bilangan
bulat N di atas!
Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:
Pernyataan yang salah berwarna merah:
i. N memiliki paling banyak enam angka, sehingga jumlahnya paling besar 54.
ii. Misalkan N = 999.9Ue dengan U dan e adalah dua angka terakhir, dan N ≥ 999.946
iii. 1.000.000 = N* = (999.900 + 10U +e) + (36 + U + e) atau 11U + 2e = 64.
iv. Kita memperoleh 46 ≤ 11U ≤ 64 atau 46/11 ≤ U ≤ 64/11.
v. Nilai U = 5 dan e =
•
4
Solusi bulat untuk persamaan linear dua variabel tersebut adalah dengan menggunakan
teorema Diophantine.
Setelah menyelesaikan teorema Diophantine pada persamaan tersebut, ternyata tidak
ditemukan hasil yang memenuhi, karena nilai bulat yang memenuhi adalah, U = 4, dan
e = 10. Ingat U, e adalah bilangan satuan mulai 0 sampai 9.
Sehingga kesimpulannya, untuk N* = 1.000.000 tidak akan ditemukan solusinya.
Pembahasan soal OSN Guru Matematika SMA 2011 ini sangat mungkin jauh dari sempurna
mengingat keterbatasan penulis. Saran, koreksi dan tanggapan sangat diharapkan demi perbaikan
pembahasan soal OSN ini.
Untuk download pembahasan soal SNMPTN, UNAS, Olimpiade, dan rangkuman materi pelajaran
serta soal-soal ujian yang lainnya, silahkan kunjungi http://pak-anang.blogspot.com.
Terima kasih.
Pak Anang.

More Related Content

What's hot

Soal dan pembahasan osn matematika smp tingkat nasional 2016 (hari pertama)
Soal dan pembahasan osn matematika smp tingkat nasional 2016 (hari pertama)Soal dan pembahasan osn matematika smp tingkat nasional 2016 (hari pertama)
Soal dan pembahasan osn matematika smp tingkat nasional 2016 (hari pertama)Risou Kun
 
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelPersamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Provinsi 2018
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Provinsi 2018Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Provinsi 2018
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Provinsi 2018Mathematics Sport
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaIrianto Aras
 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Mathbycarl
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxYanniFryda
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenarlanridfan farid
 
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)IZZATUR RAHMI
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Bahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanBahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanIka Deavy
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruangVektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruangSebastian Rizal
 

What's hot (20)

Soal dan pembahasan osn matematika smp tingkat nasional 2016 (hari pertama)
Soal dan pembahasan osn matematika smp tingkat nasional 2016 (hari pertama)Soal dan pembahasan osn matematika smp tingkat nasional 2016 (hari pertama)
Soal dan pembahasan osn matematika smp tingkat nasional 2016 (hari pertama)
 
Persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabelPersamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabel
 
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Provinsi 2018
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Provinsi 2018Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Provinsi 2018
Soal dan Pembahasan OSN Matematika SMP Tingkat Provinsi 2018
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
 
Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)Lingkaran(PPT)
Lingkaran(PPT)
 
Modul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensiModul 7 basis dan dimensi
Modul 7 basis dan dimensi
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
PPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptxPPT MATERI SPLDV.pptx
PPT MATERI SPLDV.pptx
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Kelompok 2 translasi
Kelompok 2 translasi Kelompok 2 translasi
Kelompok 2 translasi
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
 
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Bahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanBahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunan
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
 
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruangVektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
Vektor vektor di ruang dimensi 2 dan ruang
 
Ursula
UrsulaUrsula
Ursula
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
84 results to_3
84 results to_384 results to_3
84 results to_3
 
Results
ResultsResults
Results
 
Emilioblog grand prix hradec králové 2013 (2)
Emilioblog grand prix hradec králové 2013   (2)Emilioblog grand prix hradec králové 2013   (2)
Emilioblog grand prix hradec králové 2013 (2)
 
Emilioblogrys
EmilioblogrysEmilioblogrys
Emilioblogrys
 
Emilioblogharasuto results
Emilioblogharasuto resultsEmilioblogharasuto results
Emilioblogharasuto results
 
children stockholm open
children stockholm open children stockholm open
children stockholm open
 
Office auto
Office autoOffice auto
Office auto
 
What Is An Audiogram
What Is An AudiogramWhat Is An Audiogram
What Is An Audiogram
 
Male
MaleMale
Male
 
Marr
MarrMarr
Marr
 
Draw Sorteo sabado
Draw Sorteo sabadoDraw Sorteo sabado
Draw Sorteo sabado
 
Wuc%20 karate%202012 bulletin_i_
Wuc%20 karate%202012 bulletin_i_Wuc%20 karate%202012 bulletin_i_
Wuc%20 karate%202012 bulletin_i_
 
NM 2011
NM 2011NM 2011
NM 2011
 
Open de luxembourg_2013_tableau_des_médailles
Open de luxembourg_2013_tableau_des_médaillesOpen de luxembourg_2013_tableau_des_médailles
Open de luxembourg_2013_tableau_des_médailles
 
Banzai
BanzaiBanzai
Banzai
 
Resultat kkc2011
Resultat kkc2011Resultat kkc2011
Resultat kkc2011
 
2015 wkf-anti-doping-rules
2015 wkf-anti-doping-rules2015 wkf-anti-doping-rules
2015 wkf-anti-doping-rules
 
Emilioblogpanam
EmilioblogpanamEmilioblogpanam
Emilioblogpanam
 
1clinic rfek-web
1clinic rfek-web1clinic rfek-web
1clinic rfek-web
 

Similar to Matematika Olimpiade Guru 2011

Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Codang Edogawa
 
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak PenyisihanPembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihanhimatika_jaya
 
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Wayan Sudiarta
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...Catur Prasetyo
 
Solusi osn matematika sma kab. 2013
Solusi osn matematika sma kab. 2013Solusi osn matematika sma kab. 2013
Solusi osn matematika sma kab. 2013thelesssonsblog
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawabanfondaessa
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.11 sudut antara dua vektor)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.11 sudut antara dua vektor)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.11 sudut antara dua vektor)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.11 sudut antara dua vektor)Catur Prasetyo
 
Diktat Pembinaan OM Materi Dasar versi 5.1
Diktat Pembinaan OM Materi Dasar versi 5.1Diktat Pembinaan OM Materi Dasar versi 5.1
Diktat Pembinaan OM Materi Dasar versi 5.1Kia Hti
 
Tugas matematika kelas xi mipa 1,2,dan 3
Tugas matematika kelas xi mipa 1,2,dan 3Tugas matematika kelas xi mipa 1,2,dan 3
Tugas matematika kelas xi mipa 1,2,dan 3rizkipn_
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.4 aplikasi integral (luas daerah...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.4 aplikasi integral (luas daerah...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.4 aplikasi integral (luas daerah...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.4 aplikasi integral (luas daerah...Catur Prasetyo
 
latihan soal dan pembahsan barisan dan deret
latihan soal dan pembahsan barisan dan deretlatihan soal dan pembahsan barisan dan deret
latihan soal dan pembahsan barisan dan deretMohamad Nur Fauzi
 
Soal uas math kls 8 13-14-ok
Soal uas math kls 8 13-14-okSoal uas math kls 8 13-14-ok
Soal uas math kls 8 13-14-okMtk Sumarno
 
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221Lydia Putrii
 

Similar to Matematika Olimpiade Guru 2011 (20)

Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
 
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak PenyisihanPembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
 
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.5 persamaan lingkaran dan garis ...
 
Solusi osn matematika sma kab. 2013
Solusi osn matematika sma kab. 2013Solusi osn matematika sma kab. 2013
Solusi osn matematika sma kab. 2013
 
Barisanderet
BarisanderetBarisanderet
Barisanderet
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawaban
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawaban
 
Diantra pdf
Diantra pdfDiantra pdf
Diantra pdf
 
Diantra pdf
Diantra pdfDiantra pdf
Diantra pdf
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.11 sudut antara dua vektor)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.11 sudut antara dua vektor)Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.11 sudut antara dua vektor)
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 2.11 sudut antara dua vektor)
 
Diktat Pembinaan OM Materi Dasar versi 5.1
Diktat Pembinaan OM Materi Dasar versi 5.1Diktat Pembinaan OM Materi Dasar versi 5.1
Diktat Pembinaan OM Materi Dasar versi 5.1
 
Smart solution
Smart solutionSmart solution
Smart solution
 
Tugas matematika kelas xi mipa 1,2,dan 3
Tugas matematika kelas xi mipa 1,2,dan 3Tugas matematika kelas xi mipa 1,2,dan 3
Tugas matematika kelas xi mipa 1,2,dan 3
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.4 aplikasi integral (luas daerah...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.4 aplikasi integral (luas daerah...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.4 aplikasi integral (luas daerah...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 5.4 aplikasi integral (luas daerah...
 
latihan soal dan pembahsan barisan dan deret
latihan soal dan pembahsan barisan dan deretlatihan soal dan pembahsan barisan dan deret
latihan soal dan pembahsan barisan dan deret
 
Materi Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearMateri Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan Linear
 
Soal uas math kls 8 13-14-ok
Soal uas math kls 8 13-14-okSoal uas math kls 8 13-14-ok
Soal uas math kls 8 13-14-ok
 
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
 
Tugas mtk wajib
Tugas mtk wajibTugas mtk wajib
Tugas mtk wajib
 

Recently uploaded

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

Matematika Olimpiade Guru 2011

  • 1. z PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan SoalSoalSoalSoal OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMAOLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMAOLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMAOLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA OSN Guru MatematikaOSN Guru MatematikaOSN Guru MatematikaOSN Guru Matematika SMASMASMASMA (Olimpiade Sains Nasional) Disusun oleh: Pak AnangPak AnangPak AnangPak Anang
  • 2. Halaman 2 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN SOALSOALSOALSOAL OLIMPIADE GURU MATEMATIKAOLIMPIADE GURU MATEMATIKAOLIMPIADE GURU MATEMATIKAOLIMPIADE GURU MATEMATIKA SMASMASMASMA TINGKAT PROPINSITINGKAT PROPINSITINGKAT PROPINSITINGKAT PROPINSI TANGGALTANGGALTANGGALTANGGAL 20202020 JUJUJUJULLLLI 201I 201I 201I 2011111 By Pak Anang (By Pak Anang (By Pak Anang (By Pak Anang (http://pakhttp://pakhttp://pakhttp://pak----anang.blogspot.comanang.blogspot.comanang.blogspot.comanang.blogspot.com)))) Bagian pertamaBagian pertamaBagian pertamaBagian pertama 1. Diketahui suatu barisan bilangan riil 12 yang memenuhi 1234 = 21236 + 12, dimana 19 = 9 dan 1; = 128, 1= = …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: 19 = 214 + 16 1? = 219 + 14 = 2(214 + 16) + 14 = 514 + 216 1= = 21? + 19 = 2(514 + 216) + 214 + 16 = 1214 + 516 1; = 21= + 1? = 2(1214 + 516) + 514 + 216 = 2914 + 1216 Dari soal diketahui 19 = 9 dan 1; = 128, eliminasi 16 untuk mendapatkan nilai 16 2914 + 1216 = 128 × 1 2914 + 1216 = 128 214 + 16 = 9 × 12 2414 + 1216 = 108 514 = 20 ⇔ 14 = 4 Substitusi 14 ke 214 + 16 = 9, sehingga 214 + 16 = 9 ⇔ 2(4) + 16 = 9 ⇔ 8 + 16 = 9 ⇔ 16 = 9 − 8 ⇔ 16 = 1 Jadi, didapatkan nilai 1= yaitu: 1= = 1214 + 516 = 12(4) + 5(1) = 48 + 5 = 53
  • 3. Halaman 3 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 2. Jika FG dan H̅ vektor sehingga K|FG + H̅|K = 3 dan K|FG − H̅|K = 5, maka FG ∙ H̅ = …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Dari bentuk berikut: K|FG + H̅|K 4 = |F|4 + |H|4 + 2|F||H| cosN K|FG − H̅|K 4 = |F|4 + |H|4 − 2|F||H| cosN Eliminasi |F|4 + |H|4 pada K|FG + H̅|K 4 dan K|FG − H̅|K 4 , sehingga: K|FG + H̅|K 4 = |F|4 + |H|4 + 2|F||H| cos N K|FG − H̅|K 4 = |F|4 + |H|4 − 2|F||H| cos N K|FG + H̅|K 4 − K|FG − H̅|K 4 = 4|F||H| cos N ⇔ |FG||H̅| cosN = K|FG + H̅|K 4 − K|FG − H̅|K 4 4 ⇔ FG ∙ H̅ = 34 − 54 4 ⇔ FG ∙ H̅ = 9 − 25 4 ⇔ FG ∙ H̅ = −16 4 ⇔ FG ∙ H̅ = −4
  • 4. Halaman 4 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 3. Diberikan gambar berikut: P A B O Banyaknya rute terpendek dari titik O ke P yang tidak melalui ruas garis AB adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: Lintasan atau rute terpendek dari titik O ke P adalah lintasan yang terdiri kombinasi dari gerakan ke kanan dan ke atas. Misal titik-titik C, D, E terletak seperti pada gambar berikut: P A B O Perhatikan gambar, dari titik O ke titik C ada 1 lintasan, dari titik O ke titik C ada 1 lintasan, sehingga dari titik O ke titik D terdapat 2 lintasan, yaitu melalui titik C atau titik E. Demikian seterusnya hingga mencapai titik P. Dengan demikian untuk mencapai titik P dapat melalui titik Q dan R, sehingga banyak lintasan atau rute terpendek dari titik O ke titik P yang tidak melewati titik A dan B adalah sebanyak 20 + 22 = 42 lintasan. C E D 1111 2222 1111 1111 1111 1111 1111 3333 4444 5555 6666 1111 3333 0000 0000 5555 11111111 1111 4444 4444 4444 9999 20202020 1111 5555 9999 13131313 22222222 42424242 Q R
  • 5. Halaman 5 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 4. Segitiga ABC memiliki titik sudut A = (2, 0), B = (0, 2) dan C, dimana C berada pada garis S + T = 5. Luas segitiga ABC yang terbesar adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Pertama, kita harus memahami maksud soal tersebut. Misal U adalah alas segitiga ABC, dan kita misalkan ruas garis AB adalah alas dari segitiga ABC, maka U = V(0 − 2)4 + (2 − 0)4 = √8 = 2√2 Selanjutnya, tinggi segitiga ABC adalah jarak antara ruas garis AB terhadap titik C yang terletak pada garis S + T = 5. Luas daerah segitiga ABC akan menjadi tak hingga apabila garis S + T = 5 dan ruas garis AB tidak sejajar, karena tinggi segitiga ABC akan berbeda untuk setiap titik C. Sehingga, kita akan memeriksa apakah ruas garis AB sejajar dengan garis S + T = 5. Misal YZ[ adalah gradien ruas garis AB, dan Y adalah gradient garis S + T = 5, maka: YZ[ = 2 − 0 0 − 2 = −1 S + T = 5 ⇔ T = 5 − S ⇔ Y = −1 Karena YZ[ = Y, maka ruas garis AB sejajar dengan garis S + T = 5. Dengan demikian misalkan menyatakan tinggi segitiga ABC terhadap alas AB, maka adalah jarak titik pada ruas garis AB terhadap garis S + T = 5. Kita ambil titik A yang berada di ruas garis AB, maka adalah jarak titik A = (2, 0) ke garis S + T − 5 = 0, sehingga: = ] (2) + (0) − 5 √14 + 14 ] = ^ −3 √2 ^ = 3 √2 = 3 2 √2 Jadi, luas daerah segitiga ABC yang terbesar adalah: _∆abc = 1 2 U = 1 2 ∙ 2√2 ∙ 3 2 √2 = 3 satuan luas
  • 6. Halaman 6 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 5. Wati memiliki dua orang kakak laki-laki yang kembar. Wati berumur U tahun dan kakak laki-lakinya berumur e tahun, dimana U dan e adalah bilangan bulat. Hasil perkalian ketiga umur mereka adalah 128. Jumlah ketiga umur mereka adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: 128 = 2f Diketahui umur Wati adalah U, umur kakak laki-laki Wati yang kembar adalah e, dimana U, e adalah bilangan bulat dan U < e, maka perkalian umur ketiganya adalah: Ue4 = 128 Nilai U dan e yang mungkin adalah: 2 × (29)4 = 128 ⇔ U = 2, e = 29 Sehingga, misal h adalah jumlah ketiga umur mereka, maka: h = U + 2e = 2 + 2 ∙ 29 = 2 + 16 = 18 tahun.
  • 7. Halaman 7 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 6. Banyakya segitiga siku-siku yang memiliki sisi tegak U, e dan sisi miring e + 1, dimana U, e adalah bilangan bulat dan e < 100, adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Jika U, e, dan e + 1 adalah sisi-sisi segitiga siku-siku dengan sisi miring e + 1, maka nilai sisi-sisi segitiga tersebut harus memenuhi: U + e > e + 1 ⇔ U > 1 Pada segitiga siku-siku dengan sisi tegak U, e dan sisi miring e + 1 berlaku teorema Pythagoras: U4 + e4 = (e + 1)4 ⇔ U4 = (e + 1)4 − e4 ⇔ U4 = j(e + 1) + ekj(e + 1) − ek ⇔ U4 = 2e + 1 Padahal dari soal diketahui e < 100, sehingga nilai U4 yang mungkin U4 < 201. Sedangkan dari syarat U > 1 maka U4 > 1. Berarti nilai U harus berada pada interval 1 < U4 < 201 Mengingat 2e adalah bilangan bulat dan U4 = 2e + 1, sehingga U4 pasti bernilai ganjil. Karena U adalah bilangan bulat, maka nilai U4 adalah bilangan kuadrat yang bernilai ganjil yang harus memenuhi 1 < U4 < 201. Nilai U4 yang mungkin adalah 9, 25, 49, 81, 121, dan 169. Sehingga pasangan sisi segitiga siku-siku yang mungkin dibuat adalah: U4 = 9 ⇔ 2e + 1 = 9 ⇔ e = 4, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 3, 4, dan 5. U4 = 25 ⇔ 2e + 1 = 25 ⇔ e = 12, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 5, 12, dan 13. U4 = 49 ⇔ 2e + 1 = 49 ⇔ e = 24, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 7, 24, dan 25. U4 = 81 ⇔ 2e + 1 = 81 ⇔ e = 40, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 9, 40, dan 41. U4 = 121 ⇔ 2e + 1 = 121 ⇔ e = 60, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 11, 60, dan 61. U4 = 169 ⇔ 2e + 1 = 169 ⇔ e = 84, jadi sisi-sisi segitiga tersebut adalah 13, 84, dan 85. Jadi dapat disusun sebanyak 6 buah segitiga siku-siku.
  • 8. Halaman 8 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 7. Misalkan diberikan fungsi n: ℝ → ℝ dengan n(1) = 1 dan untuk sebarang S ∈ ℝ memenuhi n(S + 5) ≥ n(S) + 5 dan n(S + 1) ≤ n(S) + 1. Jika t(S) = n(S) − S + 1 maka t(2011) adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Kita periksa fungsi rekursif dari n(S + 1) ≤ n(S) + 1 dengan nilai awal n(1) = 1, maka: n(2) ≤ n(1) + 1 ⇔ n(2) ≤ 1 + 1 ⇔ n(2) ≤ 2 n(3) ≤ n(2) + 1 ⇔ n(3) ≤ 2 + 1 ⇔ n(3) ≤ 3 n(4) ≤ n(3) + 1 ⇔ n(4) ≤ 3 + 1 ⇔ n(4) ≤ 4 ⋮ n(2012) ≤ 2012 Dari pola tersebut, bisa disimpulkan nilai n(2012) ≤ 2012 Sekarang periksa fungsi rekursif dari n(S + 5) ≥ n(S) + 5 dengan nilai awal n(1) = 1, maka n(6) ≥ n(1) + 5 ⇔ n(6) ≥ 1 + 5 ⇔ n(6) ≥ 6 n(7) ≥ n(2) + 5 ⇔ n(7) ≥ 2 + 5 ⇔ n(7) ≥ 7 n(8) ≥ n(1) + 5 ⇔ n(8) ≥ 3 + 5 ⇔ n(8) ≥ 8 ⋮ n(2012) ≥ 2012 Dari pola tersebut, bisa disimpulkan nilai n(2012) ≥ 2012 Karena 2012 ≤ n(2012) ≤ 2012, artinya n(2012) = 2012, sehingga: t(S) = n(S) − S + 1, jika S = 2012, maka diperoleh: t(2012) = n(2012) − 2012 + 1 = 2012 − 2012 + 1 = 1
  • 9. Halaman 9 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 8. Banyaknya nilai U yang memenuhi v 3S4 − 3 wS x y6 = −4 adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: z 3S4 − 3 wS x y6 = −4 ⇔ {S9 − 3S|y6 x = −4 ⇔ (U9 − 3U) − (−1 + 3) = −4 ⇔ U9 − 3U − 2 = −4 ⇔ U9 − 3U + 2 = 0 ⇔ (U − 1)4(U + 2) = 0 Jadi, ada 2 nilai U yang memenuhi adalah U = 1 atau U = −2.
  • 10. Halaman 10 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 9. Misalkan U, e, }, w bilangan asli sehingga logx e = 9 4 dan log~ w = = ? . Jika U − } = 9 maka e − w = …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: logx e = 3 2 ⇔ e = U • € log~ w = 5 4 ⇔ w = } • ‚ Misalkan S = U ƒ € maka berakibat e = U • € ⇔ e = „U ƒ €… 9 ⇔ e = S9 . Misalkan T = } ƒ ‚ maka berakibat w = } • ‚ ⇔ w = „} ƒ ‚… = ⇔ w = T= . Sementara itu, dari S = U ƒ € diperoleh U = S4 , dan dari dari T = } ƒ ‚ diperoleh } = T? , sehingga: U − } = 9 ⇔ S4 − T? = 9 j†‡tU eˆ‡F‰ U4 − e4 = (U + e)(U − e)k ⇔ (S + T4)(S − T4) = 9 (†‡tU nU‰Š‹ wU‹† 9 UwUŒUℎ 3 × 3 UUF 9 × 1) Ž†•UŒ (S + T4) = 3 wU‡ (S − T4) = 3, •UwUℎUŒ (S + T4) ≠ (S − T4). ’Uw† (S + T4) = 3 wU‡ (S − T4) = 3 †wU‰ YˆYˆ‡Fℎ†. ⇔ hˆℎ†‡ttU TU‡t YˆYˆ‡Fℎ† UwUŒUℎ (S + T4) = 9 wU‡ (S − T4) = 1 Dengan metode eliminasi dan substitusi pada persamaan (S + T4) = 9 dan (S − T4) = 1 akan diperoleh nilai S dan T sebagai berikut: S + T4 = 9 S − T4 = 1 2S = 10 ⇔ S = 5 Sehingga, S + T4 = 9 ⇔ T4 = 9 − S ⇔ T4 = 9 − 5 ⇔ T4 = 4 ⇔ T = ±2 (‰U‹ˆ‡U S, T e†ŒU‡tU‡ U•Œ†, YU‰U TU‡t YˆYˆ‡Fℎ† ℎU‡TU T = 2) ⇔ T = 2 Jadi, e − w = S9 − T= = 59 − 2= = 125 − 32 = 93
  • 11. Halaman 11 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 10. Jika U dan e bilangan asli dan V12 + √140 = √U + √e, maka nilai U × e adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: ”12 + √140 ⇔ ”12 + 2√35 ⇔ ”j7 + 2√7√5 + 5k ⇔ ”j√7 + √5k 4 ⇔ √7 + √5 Jadi, nilai U = 7 dan e = 5, sehingga U × e = 7 × 5 = 35. TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: ”12 + √140 ⇔ ”12 + 2√35 Jadi, dengan mengingat konsep ”(U + e) + 2√Ue = √U + √e dan dengan melihat bentuk V12 + 2√35 di atas, sangat mudah kita temukan bahwa nilai U × e = 35.
  • 12. Halaman 12 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 11. Nilai dari log tan 1° + log tan 2° + log tan 3° + … + log tan 89° adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: log tan 1° + log tan 2° + log tan 3° + … + log tan 89° ⇔ log(tan 1° × tan 2° × tan 3° × … × tan 89°) ⇔ log(tan 1° × tan 89° × tan 2° × tan 88° × tan 3° × tan 87° × … × tan 45°) ⇔ log(tan 1° × tan(90° − 1°) × tan 2° × tan(90° − 2°) × tan 3° × tan(90° − 3°) × … × tan 45°) ⇔ logj(tan 1° × cot 1°) × (tan 2° × cot 2°) × (tan 3° × cot 3°) × … × tan 45°k ⇔ log(1 × 1 × 1 × … × 1) ⇔ log 1 ⇔ 0
  • 13. Halaman 13 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 12. U, e, 2011 adalah sebuah barisan dengan U dan e adalah bilangan bulat positif dan U < e < 2011. Jika setiap suku dikurangi dengan dua, maka barisan tersebut menjadi barisan geometri dengan rasio bilangan bulat. Nilai U adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: U, e, 2011 adalah sebuah barisan, U, e ∈ ℕ. Jika setiap suku dikurangi dua, diperoleh barisan geometri dengan rasio ‹, untuk ‹ ∈ ℤ. Barisan geometri tersebut adalah: (U − 2), (e − 2), 2009 Perhatikan bilangan pada suku ke-3 barisan geometri tersebut. Dikarenakan rumus suku ke-‡ dari barisan geometri adalah F2 = U‹2y6 , maka suku ke-3 adalah F9 = U‹4 . Padahal diketahui U, e ∈ ℕ dan ‹ ∈ ℤ, maka untuk suku ke-3 pasti memuat faktor kuadrat. Kita periksa faktor dari bilangan 2009, diperoleh: 2009 = 74 × 41 Dan karena F9 = U‹4 dan F9 = 2009 maka diperoleh: U‹4 = 74 × 41 ⇒ ‹4 = 74 ⇒ ‹ = 7 ⇒ U = 41
  • 14. Halaman 14 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 13. Suku banyak •(S) = Sf + US; + eS= + }S? + wS9 + ˆS4 + nS + t mempunyai tujuh akar real berbeda dan salah satunya adalah nol. Koefisien yang tidak boleh nol adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Misal akar-akar suku banyak •(S) = Sf + US; + eS= + }S? + wS9 + ˆS4 + nS + t adalah S6, S4, S9, S?, S=, S;, dan Sf. Diketahui suku banyak memiliki tujuah akar real berbeda dan salah satu akarnya adalah nol, misal S6 = 0. Sehingga dengan memeriksa sifat simetri akar (teorema Vieta) diperoleh: S6 + S4 + S9 + S? + S= + S; + Sf = −U (eŠŒˆℎ ‡ŠŒ) S6S4 + S6S9 + S6S? + … + S;Sf = e (eŠŒˆℎ ‡ŠŒ) S6S4S9 + S6S4S? + S6S4S= + … + S=S;Sf = −}(eŠŒˆℎ ‡ŠŒ) S6S4S9S? + S6S4S9S= + S6S4S9S; + … + S?S=S;Sf = w(eŠŒˆℎ ‡ŠŒ) S6S4S9S?S= + S6S4S9S?S; + S6S4S9S?Sf + … + S9S?S=S;Sf = −ˆ(eŠŒˆℎ ‡ŠŒ) S6S4S9S?S=S; + S6S4S9S?S=Sf + S6S4S9S?S;Sf + … + S4S9S?S=S;Sf = n(†wU‰ eŠŒˆℎ ‡ŠŒ) S6S4S9S?S=S;Sf = −t = 0(•U•† ‡ŠŒ) Nilai – U, e, −}, w, −ˆ mungkin saja nol jika jumlah suku yang tidak memuat S6 adalah nol. Nilai – t pasti nol. Karena terdapat S6 = 0 yang membuat nilai S6S4S9S?S=S;Sf = 0. Sedangkan untuk n, tidak boleh nol, karena semua yang berwarna merah nilainya adalah 0, dan mengingat hanya satu akar yang nol yaitu S6 maka akar suku banyak yang lainnya adalah tidak nol. Jadi perkalian S4S9S?S=S;Sf tidak boleh nol!
  • 15. Halaman 15 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 14. 4 1 2 32 16 8 Tiga dadu dibentuk dengan pola seperti gambar di atas. Jika ketiga dadu tersebut ditumpuk di atas sebuah meja sedemikian sehingga satu dadu berada di atas dadu lainnya, maka jumlah maksimum dari angka-angka yang dapat terlihat adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Perhatikan jumlah angka-angka pada sisi-sisi berhadapan adalah: 1 + 32 = 33 2 + 16 = 18 4 + 8 = 12 Sehingga jumlah semua angka pada sisi dadu adalah 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 = 63 UY•U‰ wˆ•U‡ UY•U‰ eˆŒU‰U‡t Jika kita menyusun tiga dadu secara bertumpuk, maka akan terdapat dua pasang sisi berhadapan yang tidak terlihat pada dua buah dadu terbawah, sementara pada dadu teratas hanya ada satu sisi yang tidak terlihat. Sehingga, jumlah maksimum dari angka-angka yang dapat terlihat bisa diperoleh dengan meminimumkan angka-angka yang tidak terlihat. Pertama, untuk dua pasang sisi berhadapan kita pilih pasangan angka 4 dan 8. Kedua, untuk satu sisi yang tidak terlihat di dadu teratas kita pilih angka 1. Jadi, jumlah maksimum dari angka-angka yang terlihat adalah: (3 × 63) − j(2 × 12) + 1k = 189 − 25 = 164
  • 16. Halaman 16 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 15. Barisan naik 1, 3, 4, 9, 10, 12, 13, … terdiri dari bilangan-bilangan asli perpangkatan dari 3 atau jumlah dari perpangkatan 3 yang berbeda. Suku ke-2011 barisan itu adalah …. PembPembPembPembahasan:ahasan:ahasan:ahasan: (3œ), (36), (36 + 3œ), (34), (34 + 3œ), (34 + 36), (34 + 36 + 3œ), … Jika diamati, barisan tersebut ekuivalen dengan barisan bilangan biner 1, 10, 11, 100, 101, 110, 111, … pada basis 3. Jadi untuk mendapatkan suku ke 2011 maka kita harus mencari bilangan biner untuk 2011: 2011 1005 0502 0251 0125 0062 0031 0015 0007 0003 0001 Jadi 20116œ = 111110110114. Perhatikan bahwa bisa dibuktikan 2011 = 26œ + 2• + 2ž + 2f + 2; + 2? + 29 + 26 + 2œ . Sehingga suku ke 2011 barisan tersebut adalah: F4œ66 = 36œ + 3• + 3ž + 3f + 3; + 3? + 39 + 36 + 3œ = 59049 + 19683 + 6561 + 2187 + 729 + 81 + 27 + 3 + 1 = 88321 sisa 1 sisa 1 sisa 0 sisa 1 sisa 1 sisa 0 sisa 1 sisa 1 sisa 1 sisa 1 ÷2 ÷2 ÷2 ÷2 ÷2 ÷2 ÷2 ÷2 ÷2 ÷2
  • 17. Halaman 17 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 16. Misalkan Y dan ‡ bilangan asli yang memenuhi 6 + 6 2 = ? f . Nilai Y + ‡ adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: 1 Y + 1 ‡ = 4 7 ⇔ Y + ‡ Y‡ = 4 7 ⇔ 7(Y + ‡) = 4Y‡ ⇔ 4Y‡ − 7Y − 7‡ = 0 ¡c¢(4, −7, −7) = 1, ŒUŒF ‰ˆwFU ‹FU• w†‰UŒ† 4. ⇔ 16Y‡ − 28Y − 28‡ = 0 (UYeUℎ‰U‡ ‰ˆwFU ‹FU• wˆ‡tU‡ 49) ⇔ 16Y‡ − 28Y − 28‡ + 49 = 49 ⇔ (4Y − 7)(4‡ − 7) = 49 ’Uw† (4Y − 7) •U•† •UŒUℎ •UF nU‰Š‹ wU‹† 49 = ±1, ±7 ± 49 • Karena 1 adalah faktor 49, maka: (4Y − 7) = 1 ⇔ 4Y = 8 ⇔ Y = 2, sehingga: (4Y − 7)(4‡ − 7) = 49 ⇔ (4‡ − 7) = ?• 6 ⇔ 4‡ = 56 ⇔ ‡ = 14 Jadi, Y = 2 dan ‡ = 14 adalah solusi bulat dari 6 + 6 2 = ? f . • Karena −1 adalah faktor 49, maka: (4Y − 7) = −1 ⇔ 4Y = 6 ⇔ Y = ; ? , sehingga ini bukan solusi bulat dari 6 + 6 2 = ? f . • Karena 7 adalah faktor 49, maka: (4Y − 7) = 7 ⇔ 4Y = 14 ⇔ Y = 6? ? , sehingga ini juga bukan solusi bulat dari 6 + 6 2 = ? f . • Karena −7 adalah faktor 49, maka: (4Y − 7) = −7 ⇔ 4Y = 0 ⇔ Y = 0, sehingga: (4Y − 7)(4‡ − 7) = 49 ⇔ (4‡ − 7) = 49 −7 ⇔ 4‡ = 0 ⇔ ‡ = 0 Jadi, Y = 0 dan ‡ = 0, namun sayang bukan bilangan asli, dan penyebut pecahan haram diisi bilangan nol. Sehingga tidak jadi masuk ke jawaban. Hehe… • Karena 49 adalah faktor 49, maka: (4Y − 7) = 49 ⇔ 4Y = 56 ⇔ Y = 14, sehingga: (4Y − 7)(4‡ − 7) = 49 ⇔ (4‡ − 7) = 49 49 ⇔ 4‡ = 8 ⇔ ‡ = 2 Jadi, Y = 14 dan ‡ = 2 adalah solusi bulat dari 6 + 6 2 = ? f . • Karena −49 adalah faktor 49, maka: (4Y − 7) = −49 ⇔ 4Y = −42 ⇔ Y = y?4 ? , sehingga bukan solusi bulat dari 6 + 6 2 = ? f . Jadi Y + ‡ = 2 + 14 = 14 + 2 = 16
  • 18. Halaman 18 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: 1 Y + 1 ‡ = 4 7 ⇔ Y + ‡ Y‡ = 4 7 ⇔ 7(Y + ‡) = 4Y‡ ⇔ 7Y + 7‡ = 4Y‡ ⇔ 7Y = 4Y‡ − 7‡ ⇔ 7Y = ‡(4Y − 7) ⇔ ‡ = 7Y 4Y − 7 ; 4Y − 7 ≠ 0 Solusi bulat Y dan ‡ didapatkan untuk nilai Y = 2 ⇒ ‡ = 14 dan Y = 14 ⇒ ‡ = 2 Jadi Y + ‡ = 2 + 14 = 14 + 2 = 16
  • 19. Halaman 19 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 17. Untuk bilangan riil U dan e didefinisikan U $ e = (U − e)4 . Bentuk sederhana dari (S − T)4 $(T − S)4 adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: (S − T)4 $(T − S)4 = ((S − T)4 − (T − S)4)4 = j(S4 − 2ST + T4) − (T4 − 2ST + S4)k 4 = 04 = 0 TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: Ingat S4 = (−S)4 , maka (S − T)4 = j−(S − T)k 4 = (T − S)4 Jadi (S − T)4 $(T − S)4 = (S − T)4 $(S − T)4 = j(S − T) − (S − T)k 4 = 04 = 0
  • 20. Halaman 20 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 18. Jika 50œ + 506 + 504 + 509 + … + 504œ66 dibagi oleh 7, maka sisanya adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Misal S2 adalah sisa pembagian 502 oleh 7, maka: 50 = 1 (YŠw 7) ¥‰U‹ˆ‡U 50 − 1 = 49 = 7 × 7, ¦Uw† 7|49§ 502 = 12 (YŠw 7) Jadi berapapun nilai ‡ (pangkat) dari 502 , sisa pembagian 502 adalah S2 = 12 = 1. Sehingga, Sisa pembagian 50œ + 506 + 504 + 509 + … + 504œ66 oleh 7, bisa dituliskan sebagai: ¨ 52 4œ66 2©œ (YŠw 7) = ¨ 1 4œ66 2©œ (YŠw 7) = ª1 + 1 + 1 + … + 1«¬¬¬¬¬-¬¬¬¬¬® 4œ64 ¯x°±²³ ´ (YŠw 7) = 2012 (YŠw 7) = 24 × 503 (YŠw 7) ¥503 = 6 (YŠw 7)§ = 4 × 6 (YŠw 7) = 24 (YŠw 7) = 3 (YŠw 7) Jadi sisa pembagian 50œ + 506 + 504 + 509 + … + 504œ66 oleh 7 adalah 3. TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: Menggunakan cara pembagian tradisional, sisa pembagian 2012 terhadap 7 adalah 3.
  • 21. Halaman 21 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 19. Volume dari sebuah kubus yang memiliki luas permukaan dua kali lebih luas dari luas permukaan kubus yang memiliki volume satu satuan adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Dari soal diperoleh informasi berikut: _4 = 2_6 ⇔ 6•4 4 = 2 ∙ 6•6 4 ⇔ •6 4 •4 4 = 1 2 ⇔ •6 •4 = 1 √2 Sehingga, karena µƒ µ€ = 6 √4 dan H6 = 1 satuan volume, maka: H6 H4 = •6 9 •4 9 ⇔ H6 H4 = ¶ •6 •4 · 9 ⇔ 1 H4 = ¶ 1 √2 · 9 ⇔ 1 H4 = 1 √29 ⇔ H4 = √8 ⇔ H4 = 2√2 satuan volume TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: Volume dan luas adalah ¸ ∼ _ • €. Sehingga volumenya adalah 2 • € = 2√2
  • 22. Halaman 22 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 20. Jika bilangan real S dan T memenuhi (S + 5)4 + (T − 12)4 = 144 , maka nilai minimum S4 + T4 adalah …. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: (S + 5)4 + (T − 12)4 = 144 Persamaan tersebut adalah persamaan lingkaran dengan pusat (−5, 12) dan jari-jari 14. S4 + T4 = ‹4 Persamaan tersebut adalah persamaan lingkaran dengan pusat (0, 0) dan jari-jari ‹. Sekarang, mari kita periksa apakah titik (0, 0) berada di dalam lingkaran atau tidak? S = 0 dan T = 0 ⇔ 54 + (−12)4 < 144 Jadi titik (0, 0) berada di dalam lingkaran, sehingga agar nilai S4 + T4 maksimum maka lingkaran S4 + T4 = ‹4 harus menyinggung lingkaran (S + 5)4 + (T − 12)4 = 144 . Misalkan titik singgung tersebut adalah titik », maka diperoleh: Jarak titik (−5, 12) ke titik P adalah jari-jari lingkaran tersebut, yaitu 14. Jarak titik (−5, 12) ke titik (0, 0) dengan menggunakan teorema Pythagoras adalah 13 . Nah, karena titik », (−5, 12), (0,0) adalah sebuah garis lurus, sehingga jarak jari-jari lingkaran yang berpusat di (0, 0) adalah 1. Jadi, nilai minimum S4 + T4 adalah 14 = 1. TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT:TRIK SUPERKILAT: Dari teorema Pythagoras diperoleh jarak ke titik O adalah 13, sementara jari-jari lingkaran luar adalah 14. Berarti selisihnya adalah jari-jari maksimum lingkaran dalam yang menyinggung sisi lingkaran luar. Jadi nilai maksimum 14 − 13 = 1.
  • 23. Halaman 23 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com BagianBagianBagianBagian keduakeduakeduakedua A. Persamaan kuadrat S4 − (2U + 1)S + U(U − 1) = 0 mempunyai dua akar real S6 ≤ −1 dan S4 > 1. 21. Apakah nilai dari diskriminan ¢ ≥ 0 dan S6 ∙ S4 < 0 perlu dan cukup untuk menentukan nilai U yang memenuhi persamaan dengan akar-akar tersebut? Mengapa? Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Tidak, karena jika ¢ ≥ 0 berarti ada kemungkinan dua akar tersebut real dan kembar. Padahal kenyataannya nilai akar-akar persamaan kuadrat tersebut terpisah pada dua interval S6 ≤ −1 dimana nilai S6 pasti negatif, sementara S4 > 1 nilai S4 pasti positif. Jelas diketahui bahwa tidak aka nada irisan yang tercipta antara bilangan positif dan negatif. Untuk syarat S6 ∙ S4 < 0 juga kurang tepat, mengingat perkalian paling kecil yang tercipta adalah −1 × 1 Œˆe†ℎ w†‰† = −1 ‰F‹U‡t w†‰†. 22. Jika tidak, tuliskan kondisi (persyaratan) yang harus dimiliki agar nilai U dapat ditentukan untuk akar-akar tersebut? Catatan:Catatan:Catatan:Catatan: Saudara tidak perlu menentukan nilai U. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Syarat yang harus dimiliki adalah: S6 ≤ −1 S4 > 1 ⇔ 1 < S4 ¼ Jadi S6 ≤ −1 < 1 < S4. Sehingga daerah penyelesaian dari S6 ≤ −1 < 1 < S4 adalah irisan dari: S6 ≤ −1 < S4 ⇔ S6 + 1 ≤ 0 < S4 + 1 ⇔ (S6 + 1)(S4 + 1) ≤ 0 ………….(1) S6 < 1 < S4 ⇔ S6 − 1 < 0 < S4 − 1 ⇔ (S6 − 1)(S4 − 1) < 0 …………….(2) Dan juga jangan lupa, karena persamaan kuadrat memiliki dua akar real berbeda, maka determinan harus positif, sehingga: ¢ > 0 ⇔ j−(2U + 1)k 4 − 4(1)jU(U − 1)k > 0 …………………….…………….(3) Sehingga daerah penyelesaiannya agar nilai U dapat ditentukan untuk akar-akar tersebut adalah irisan dari daerah penyelesaian (1), (2), dan (3).
  • 24. Halaman 24 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com B. Perhatikan persamaan: |S − 1| − 3|S + 1| + |S − 2| = U Untuk mencari nilai U agar persamaan itu memiliki penyelesaian dapat dilakukan dengan menggambar grafik T = n(S) = |S − 1| − 3|S + 1| + |S − 2|. 23. Gambar sketsa grafik fungsi n! Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: n(S) = |S − 1| − 3|S + 1| + |S − 2| Pertama kita hilangkan tanda mutlak pada |S − 1|, sehingga n(S) menjadi: n(S) = ½ S − 1 − 3|S + 1| + |S − 2|, S − 1 ≥ 0 −S + 1 − 3|S + 1| + |S − 2|, S − 1 < 0 Selanjutnya kita hilangkan tanda mutlak pada |S + 1|, sehingga n(S) menjadi: n(S) = ¾ S − 1 − 3(S + 1) + |S − 2|, S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 S − 1 − 3(−S − 1) + |S − 2|, S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 < 0 −S + 1 − 3(S + 1) + |S − 2|, S − 1 < 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 −S + 1 − 3(−S − 1) + |S − 2|, S − 1 < 0 wU‡ S + 1 < 0 Selanjutnya kita hilangkan tanda mutlak pada |S − 2|, sehingga n(S) menjadi: n(S) = ¿ À À À Á À À À Â S − 1 − 3(S + 1) + (S − 2), S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 wU‡ S − 2 ≥ 0 S − 1 − 3(S + 1) + (−S + 2), S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 wU‡ S − 2 < 0 S − 1 − 3(−S − 1) + (S − 2), S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 < 0 wU‡ S − 2 ≥ 0 S − 1 − 3(−S − 1) + (−S + 2), S − 1 ≥ 0 wU‡ S + 1 < 0 wU‡ S − 2 < 0 −S + 1 − 3(S + 1) + (S − 2), S − 1 < 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 wU‡ S − 2 ≥ 0 −S + 1 − 3(S + 1) + (−S + 2), S − 1 < 0 wU‡ S + 1 ≥ 0 wU‡ S − 2 < 0 −S + 1 − 3(−S − 1) + (S − 2), S − 1 < 0 wU‡ S + 1 < 0 wU‡ S − 2 ≥ 0 −S + 1 − 3(−S − 1) + (−S + 2), S − 1 < 0 wU‡ S + 1 < 0 wU‡ S − 2 < 0 Sehingga dengan menyederhanakan fungsi n(S) akan diperoleh: n(S) = ¿ À À Á À À Â −S − 6, S ≥ 2 −3S − 2, 1 ≤ S < 2 5S, S ≥ 1 wU‡ S < −1 wU‡ S ≥ 2 3S − 4, S ≥ 1 wU‡ S < −1 wU‡ S < 2 −3S − 4, S < 1 wU‡ S ≥ −1 wU‡ S ≥ 2 −5S, −1 ≤ S < 1 3S − 2, S < 1 wU‡ S < −1 wU‡ S ≥ 2 S − 6, S < −1 Perhatikan untuk yang saya tandai merah adalah domain tidak valid. Sehingga, fungsi n(S) adalah: n(S) = ¾ −S − 6, F‡F‰ S ≥ 2 −3S − 2, F‡F‰ 1 ≤ S < 2 −5S − 6, F‡F‰ − 1 ≤ S < 1 S + 6, F‡F‰ S < −1 Untuk sketsa grafiknya bisa dilihat di sebelah kanan. −8 5 21−1 −5
  • 25. Halaman 25 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com 24. Dengan menggunakan sketsa grafik yang telah Saudara buat, tentukan nilai U agar persamaan itu memiliki paling sedikit satu penyelesaian untuk S. Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Nilai U bisa dimaknai sebagai titik-titik potong keempat garis tersebut. Sehingga dengan eliminasi dan substitusi diperoleh titik-titik potong berikut: −3S − 2, −5S − 6, dan S + 6 berpotongan di (−2, 4). Sehingga U = T = 4. −S − 6 dan S + 6 berpotongan di (−6,0). Sehingga U = T = 0. −S − 6 dan − 3S − 2 berpotongan di (2, −2). Sehingga U = T = −2. −S − 6 dan − 5S − 6 berpotongan di (0, −6). Sehingga U = T = 0.
  • 26. Halaman 26 dari 26 Pembahasan Soal Olimpiade Guru Matematika SMA 2011 by http://pak-anang.blogspot.com C. Misalkan N adalah bilangan bulat positif, dan N* menyatakan bilangan bulat yang diperoleh dari menjumlahkan bilangan N dengan semua angka-angkanya. Sebagai contoh: 5* = 10, 86* = 100, 977* = 1000, 9968* = 10000. Untuk menentukan bilangan bulat N sehingga N* = 1.000.000, perhatikan proses pencarian berikut ini: i. N memiliki paling banyak enam angka, sehingga jumlahnya paling besar 54. ii. Misalkan N = 999.9Ue dengan U dan e adalah dua angka terakhir, dan N ≥ 999.946 iii. 1.000.000 = N* = (999.900 + 10U +e) + (36 + U + e) atau 11U + 2e = 64. iv. Kita memperoleh 46 ≤ 11U ≤ 64 atau 46/11 ≤ U ≤ 64/11. v. Nilai U = 5 dan e = • 4 25. Tuliskan pernyataan yang salah atau buat suatu kesimpulan dari proses pencarian bilangan bulat N di atas! Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan:Pembahasan: Pernyataan yang salah berwarna merah: i. N memiliki paling banyak enam angka, sehingga jumlahnya paling besar 54. ii. Misalkan N = 999.9Ue dengan U dan e adalah dua angka terakhir, dan N ≥ 999.946 iii. 1.000.000 = N* = (999.900 + 10U +e) + (36 + U + e) atau 11U + 2e = 64. iv. Kita memperoleh 46 ≤ 11U ≤ 64 atau 46/11 ≤ U ≤ 64/11. v. Nilai U = 5 dan e = • 4 Solusi bulat untuk persamaan linear dua variabel tersebut adalah dengan menggunakan teorema Diophantine. Setelah menyelesaikan teorema Diophantine pada persamaan tersebut, ternyata tidak ditemukan hasil yang memenuhi, karena nilai bulat yang memenuhi adalah, U = 4, dan e = 10. Ingat U, e adalah bilangan satuan mulai 0 sampai 9. Sehingga kesimpulannya, untuk N* = 1.000.000 tidak akan ditemukan solusinya. Pembahasan soal OSN Guru Matematika SMA 2011 ini sangat mungkin jauh dari sempurna mengingat keterbatasan penulis. Saran, koreksi dan tanggapan sangat diharapkan demi perbaikan pembahasan soal OSN ini. Untuk download pembahasan soal SNMPTN, UNAS, Olimpiade, dan rangkuman materi pelajaran serta soal-soal ujian yang lainnya, silahkan kunjungi http://pak-anang.blogspot.com. Terima kasih. Pak Anang.