SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013
CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014
Prestasi itu diraih bukan didapat !!!
SOLUSI SOAL
Bidang Matematika
Disusun oleh : Eddy Hermanto, ST
Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013
SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST
1. �94 + 2√2013 = √ 𝑎 + √𝑏
2013 = 61 ⋅ 33 dan 94 = 61 + 33
�94 + 2√2013 = √61 + √33
Maka, 𝑎 = 61 dan 𝑏 = 33
∴ Jadi, nilai 𝑎 − 𝑏 adalah 28.
2. Misalkan H adalah perpotongan AE dan DF. Misalkan juga [XYZ] menyatakan luas segitiga XYZ.
Karena [ABE] = [ABEF] maka [ADH] = [EFH]
Karena [ADH] = [EFH] maka [ADF] = [AEF].
Karena ∆ADF dan ∆AEF memiliki alas yang sama dan luas keduanya juga sama maka tinggi
keduanya harus sama. Jadi, DE akan sejajar AC.
Karena DE sejajar AC maka ∆DBE sebangun dengan ∆ABC
Jadi, BE : EC = 3 : 2
[ABE] : [ABC] = 3 : 5
[ABE] = 6
∴ Jadi, luas segitiga ABE sama dengan 6.
3. x2014
− px2013
+ q = 0
q = x2013
(p − x)
Maka x = ±1
• Jika x = −1
q = −p − 1
p + q = −1 yang tidak mungkin terpenuhi kesamaan sebab p dan q prima.
• Jika x = 1
q = p − 1
p − q = 1
Dua bilangan prima berselisih 1 hanya p = 3 dan q = 2.
∴ Jadi, p + q = 5.
4. 𝑓(𝑥) =
𝑘𝑥
2𝑥+3
𝑓�𝑓(𝑥)� = 𝑥
𝑘 �
𝑘𝑥
2𝑥 + 3�
2 �
𝑘𝑥
2𝑥 + 3� + 3
= 𝑥
𝑘2
= 2𝑘𝑥 + 3(2𝑥 + 3)
(𝑘 + 3)(𝑘 − 2𝑥 − 3) = 0
Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013
SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST
𝑘 = −3 atau 𝑘 = 2𝑥 + 3
Karena 𝑘 adalah konstanta maka 𝑘 = −3.
∴ Jadi, nilai 𝑘 adalah −3.
5. Nampaknya ada kesalahan dalam soal. Soal seharusnya adalah menentukan koefisien dari x2013
pada ekspansi
(1 + x)4016
+ x(1 + x)4015
+ x2
(1 + x)4014
+ ⋅⋅⋅ + x2013
(1 + x)2003
Maka koefisien x2013
adalah �4016
2013
� + �4015
2012
� + �4014
2011
� + ⋯ + �2003
0
�.
�4016
2013
� + �4015
2012
� + �4014
2011
� + ⋯ + �2003
0
� = �4016
2003
� + �4015
2003
� + �4014
2003
� + ⋯ + �2003
2003
�.
Rumus :
�
𝑚
𝑚
� + �
𝑚 + 1
𝑚
� + �
𝑚 + 2
𝑚
� + ⋯ + �
𝑚 + 𝑛 − 1
𝑚
� = �
𝑚 + 𝑛
𝑚 + 1
�
Bukti (dengan induksi matematika) :
• Jika n = 1
�
𝑚
𝑚
� = �
𝑚 + 1
𝑚 + 1
� = 1
• Andaikan benar untuk n = k
�
𝑚
𝑚
� + �
𝑚 + 1
𝑚
� + �
𝑚 + 2
𝑚
� + ⋯ + �
𝑚 + 𝑘 − 1
𝑚
� = �
𝑚 + 𝑘
𝑚 + 1
�
�
𝑚
𝑚
� + �
𝑚 + 1
𝑚
� + �
𝑚 + 2
𝑚
� + ⋯ + �
𝑚 + 𝑘 − 1
𝑚
� + �
𝑚 + 𝑘
𝑚
� = �
𝑚 + 𝑘
𝑚 + 1
� + �
𝑚 + 𝑘
𝑚
� = �
𝑚 + 𝑘 + 1
𝑚 + 1
�
Terbukti benar untuk n = k + 1
Maka �4016
2003
� + �4015
2003
� + �4014
2003
� + ⋯ + �2003
2003
� = �4017
2004
� = �4017
2013
�
∴ Jadi, koefisien x2013
pada ekspansi tersebut adalah � 𝟒𝟎𝟏𝟕
𝟐𝟎𝟎𝟒
�.
6.
2
𝑥
−
2
𝑦
= 1
2(𝑦 − 𝑥) = 𝑥𝑦
𝑦 − 𝑥 = 2
𝑥𝑦 = 4
(𝑥 + 𝑦)2
− (𝑦 − 𝑥)2
= 4𝑥𝑦
(𝑥 + 𝑦)2
= (2)2
+ 4(4) = 20
∴ Jadi, (𝑥 + 𝑦)2
= 20
7. Semua kemungkinan susunan jumlah mata dadu sama dengan 28 dengan angka 6 muncul tepat
sekali adalah :
• Susunan dadu (6,5,5,5,5,2)
Banyaknya susunan =
6!
4!
= 30
• Susunan dadu (6,5,5,5,4,3)
Banyaknya susunan =
6!
3!
= 120
• Susunan dadu (6,5,5,4,4,4)
Banyaknya susunan =
6!
3!2!
= 60
Maka banyaknya semua kemungkinan adalah 30 + 120 + 60 = 210
∴ Jadi, banyak cara memperoleh jumlah mata 28 dengan tepat satu dadu muncul 6 = 210.
Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013
SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST
8. ∠PAB = 10o
, ∠PBA = 20o
, ∠PCA = 30o
, dan ∠PAC = 40o
.
∠APB = 150o
dan ∠APC = 110o
. Maka ∠BPC = 100o
. Misalkan ∠PBC = x maka ∠PCB = 80o
− x.
Dengan dalil sinus pada ∆APB didapat
𝐴𝑃 =
sin20 𝑜
sin150 𝑜 𝐴𝐵 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (1)
Dengan dalil sinus pada ∆APC didapat
𝐴𝑃 =
sin30 𝑜
sin110 𝑜 𝐴𝐶 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (2)
Dari persamaan (1) dan (2) didapat
𝐴𝐵
𝐴𝐶
=
sin30 𝑜 sin150 𝑜
sin20 𝑜 sin110 𝑜 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (3)
∠ABC = ∠PBA + ∠PBC = 20o
+ x dan ∠ACB = ∠ACP + ∠PCB = 110o
− x
Dengan dalil sinus pada ∆ABC didapat
𝐴𝐵
𝐵𝐶
=
sin(110 𝑜−𝑥)
sin(20 𝑜+𝑥)
⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (4)
Dari persamaan (3) dan (4) didapat
sin (20o
+ x) sin 30o
sin 150o
= sin (110o
− x) sin 20o
sin 110o
Mengingat sin 110o
= cos 20o
maka
sin (20o
+ x) = 2 sin (110o
− x) sin 40o
sin (20o
+ x) = 2 sin (110o
− x) cos 50o
= sin (160o
− x) + sin (60o
− x)
Mengingat bahwa sin (160o
− x) = sin (20o
+ x) maka
sin (60o
− x) = 0
Jadi, x = 60o
∠ABC = 20o
+ x = 80o
∴ Jadi, ∠ABC = 80o
.
9. Misalkan (a,b) adalah kejadian munculnya angka a pada pengambilan kartu dan angka b pada
pelemparan dadu. Agar hasil kali kedua angka merupakan bilangan kuadrat maka kemungkinan
semua kejadian adalah (1,1), (1,4), (2,2), (3,3), (4,1), (4,4), (5,5), (6,6), (8,2), (9,1), (9,4) yang
banyaknya ada 11. Peluang masing-masing kejadian adalah
1
10
∙
1
6
=
1
60
.
Maka peluang seluruh kejadian =
11
60
.
∴ Jadi, peluang seluruh kejadian =
𝟏𝟏
𝟔𝟎
Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013
SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST
10. Kemungkinan susunan keenam siswa adalah :
• Susunannya adalah 4, 1, 1.
�6
4
��2
1
��1
1
�(4 − 1)! = 180
Terdapat perhitungan ganda pada perhitungan di atas. Contoh : A, B, C. D berada di meja I,
E di meja II dan F di meja III dianggap berbeda dengan A, B, C. D berada di meja I, F di meja
II dan E di meja III padahal seharusnya sama. Maka perhitungan tersebut harus dibagi 2!.
Jadi, banyaknya susunan =
�6
4��2
1��1
1�(4−1)!
2!
= 90
• Susunannya adalah 3, 2, 1.
�6
3
��3
2
��1
1
�(3 − 1)! (2 − 1)! = 120
• Susunannya adalah 2, 2, 2.
�6
2��4
2��2
2�
3!
= 15
Jadi, banyaknya susunan seluruhnya = 90 + 120 + 15 = 225.
∴ Jadi, susunan keenam siswa tersebut adalah 225.
11. Banyaknya cara melangkah dari titik (0,0) ke (3,4) adalah 7C3 = 35.
Banyaknya cara melangkah dari titk (3,4) ke titik (6,4) adalah 3C0 = 1.
Banyaknya langkah ke kanan dari titik (0,0) ke titik (6,4) ada sebanyak 6 dan langkah ke atas ada
sebanyak 4.
Maka peluang kejadian = 35 ⋅ 1 ⋅ (0,6)6
⋅ (0,4)4
.
∴ Jadi, peluang kejadian = 35 ⋅ 1 ⋅ (0,6)6
⋅ (0,4)4
=
𝟖𝟏𝟔𝟒𝟖
𝟓 𝟗
12. Karena titik D dan E terletak pada setengah lingkaran maka ∠AEB = ∠ADB = 90o
.
Misalkan panjang AC = 3x dan BC = 4y. Maka AD = x ; DC = 2x ; BE = y dan EC = 3y
Pada ∆AEB berlaku :
AB2
= BE2
+ AE2
AE2
= 900 − y2
⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (1)
Pada ∆AEC berlaku :
AC2
= AE2
+ EC2
AE2
= 9x2
− 9y2
⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (2)
Dari persamaan (1) dan (2) didapat
9x2
− 8y2
= 900 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (3)
Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013
SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST
Pada ∆BAD berlaku :
AB2
= AD2
+ BD2
BD2
= 900 − x2
⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (4)
Pada ∆BCD berlaku :
BC2
= BD2
+ CD2
BD2
= 16y2
− 4x2
⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (5)
Dari persamaan (4) dan (5) didapat
16y2
− 3x2
= 900 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (6)
Dari persamaan (3) dan (6) didapat
x2
= 180 sehingga x = 6√5 serta
y2
= 90 sehingga y = 3√10
AC = 3x = 18√5
BD2
= 16y2
− 4x2
= 16(90) − 4(180) = 720 sehingga BD = 12√5
Luas ∆ABC =
1
2
AC ⋅ BD = 9√5 ⋅ 12√5 = 540
∴ Jadi, luas segitiga ABC sama dengan 540.
13. (1 + cos 𝛼)(1 + cos 2𝛼)(1 + cos 4𝛼) =
1
8
�1 − cos2 𝛼�(1 + cos2𝛼)(1 + cos4𝛼) =
1
8
(1 − cos 𝛼)
Mengingat bahwa 1 − cos2
α =
1
2
(1 − cos 2α) dan dengan melakukan terus menerus didapat
(1 − cos 8𝛼) = (1 − cos 𝛼)
cos 8α = cos α
8α = α + k ⋅ 360o
atau 8α = −α + k ⋅ 360o
• 7α = k ⋅ 360o
Karena 0 < α < 90o
maka ada 1 nilai α yang memenuhi.
• 9α = k ⋅ 360o
α = k ⋅ 40o
Karena 0 < α < 90o
maka ada 2 nilai α yang memenuhi.
Maka banyaknya nilai α yang memenuhi ada 1 + 2 = 3.
∴ Jadi, banyaknya nilai α yang memenuhi ada 3.
14. Misalkan ∠OMN = α maka ∠ABC = 4α dan ∠ACB = 6α
Karena N pertengahan BC maka ∠CNO = 90o
.
Sudut pusat = 2 kali sudut keliling.
Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013
SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST
∠AOB = 2∠ACB = 12α sehingga ∠OBA = ∠OAB = 90o
− 6α.
∠AOC = 2∠ABC = 8α
Karena ∠ABC = 4α maka ∠OBC = ∠OCB = 4α − (90o
− 6α) = 10α − 90o
.
Maka ∠CON = 90o
− (10α − 90o
) = 180o
− 10α
∠MON = ∠AOC + ∠CON = (8α) + (180o
− 10α) = 180o
− 2α
Karena ∠MON = 180o
− 2α dan ∠OMN = α maka ∠ONM = α
Maka ∆OMN sama kaki dengan OM = ON =
𝑅
2
dengan R adalah jari-jari lingkaran luar ∆ABC.
Karena ON =
𝑅
2
maka ∠OBC = 30o
= 10α − 90o
α = 12o
.
∴ Jadi, besarnya ∠OMN sama dengan 12o
.
15. Misalkan bilangan tersebut adalah 100a + 10b + c maka 100a + 10b + c = a! + b! + c!
Karena 0! = 1, 1! = 1, 2! = 2, 3! = 6, 4! = 24, 5! = 120, 6! = 720 dan 7! = 5040 maka jelas bahwa
a, b, c ≤ 6.
Jika salah satu dari a, b dan c = 6 maka a! + b! + c! > 720 sedangkan 100a + 10b + c ≤ 666.
Maka a, b, c ≤ 5.
100a + 10b + c = a! + b! + c!
100a − a! = b! + c! − (10b + c)
Maksimum b! + c! − (10b + c) = 5! + 5! = 240
• Jika a = 5 maka 100a − a! = 380 > 240 (tidak memenuhi)
• Jika a = 4 maka 100a − a! = 376 > 240 (tidak memenuhi)
• Jika a = 3 maka 100a − a! = 294 > 240 (tidak memenuhi)
• Jika a = 2 maka 100a − a! = 198
b! + c! − (10b + c) = 198
Karena 4! + 4! = 48 < 198. Maka sedikitnya salah satu dari b atau c = 5
Misalkan b = 5
b! + c! − (10b + c) = 5! + c! − 50 − c
198 = 70 + c! − c
c! − c = 128. Tidak ada nilai c yang memenuhi.
Jika c = 5
b! + c! − (10b + c) = b! + 5! − 10b − 5
198 = 115 + b! − 10b.
b! − 10b = 83. Tidak ada nilai b yang memenuhi.
• Jika a = 1 maka 100a − a! = 99
b! + c! − (10b + c) = 99
99 − b! + 10b = c! − c
Jika b = 0 maka c! − c = 98 (tidak ada nilai c memenuhi)
Jika b = 1 maka c! − c = 108 (tidak ada nilai c memenuhi)
Jika b = 2 maka c! − c = 117 (tidak ada nilai c memenuhi)
Jika b = 3 maka c! − c = 123 (tidak ada nilai c memenuhi)
Jika b = 4 maka c! − c = 115. Nilai c yang memenuhi adalah c = 5
Jika b = 5 maka c! − c = 29 (tidak ada nilai c memenuhi)
Bilangan tersebut adalah 145.
∴ Jadi, semua bilangan yang memenuhi adalah 145.
Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013
SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST
16. 𝑆 = �𝑥 ∈ 𝑍�
𝑥2
−2𝑥+7
2𝑥−1
∈ 𝑍�
(2x − 1)  (x2
− 2x + 7) sehingga (2x − 1)  (2x2
− 4x + 14) = (x(2x − 1) − 3x + 14)
Maka (2x − 1)  (−3x + 14) sehingga (2x − 1)  (−6x + 28) = −3(2x − 1) + 25
Akibatnya (2x − 1)  25
• Jika 2x − 1 = −1
x = 0 yang memenuhi (2x − 1)  (x2
− 2x + 7)
• Jika 2x − 1 = 1
x = 1 yang memenuhi (2x − 1)  (x2
− 2x + 7)
• Jika 2x − 1 = −5
x = −2 yang memenuhi (2x − 1)  (x2
− 2x + 7)
• Jika 2x − 1 = 5
x = 3 yang memenuhi (2x − 1)  (x2
− 2x + 7)
• Jika 2x − 1 = −25
x = −12 yang memenuhi (2x − 1)  (x2
− 2x + 7)
• Jika 2x − 1 = 25
x = 13 yang memenuhi (2x − 1)  (x2
− 2x + 7)
Banyaknya nilai x ∈ Z yang memenuhi ada sebanyak 6.
∴ Jadi, banyaknya himpunan bagian dari 𝑆 adalah 26
.
17. Misalkan saja 𝑎 = 𝑥 dan 𝑏 =
1
𝑦
sehingga 𝑎 > 0 dan 𝑏 > 0
𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑎, 𝑏) = min(𝑎, 𝑏,
1
2𝑏
+
2
𝑎
)
Jika 𝑎 = 𝑏 =
1
2𝑏
+
2
𝑎
𝑎(2𝑎) = 5
𝑎 = 𝑏 =
1
2𝑏
+
2
𝑎
=
√10
2
• Jika 𝑎 ≤
√10
2
atau 𝑏 ≤
√10
2
Maka 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤
√10
2
• Jika 𝑎 >
√10
2
dan 𝑏 >
√10
2
Maka 𝑓(𝑥, 𝑦) =
1
2𝑏
+
2
𝑎
<
1
√10
+
4
√10
=
√10
2
Maka 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤
√10
2
dengan tanda kesamaan terjadi jika 𝑎 = 𝑏 =
√10
2
.
∴ Jadi, nilai terbesar yang mungkin dicapai oleh 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah
√𝟏𝟎
𝟐
.
18. Misalkan A = {10, 11, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 23, 26, 29, 30}
B = {1, 4, 9, 16, 25}
C = {2, 8, 18}
D = {3, 12, 27}
E = {5, 20}
G = {6, 24}
H = {7, 28}
A adalah himpunan yang jika dikalikan salah satu anggotanya dengan anggota himpunan A
maupun anggota himpunan lainnya maka tidak akan menghasilkan bilangan kuadrat.
Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013
SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST
Himpunan B, C, D, E, F, G dan H adalah himpunan yang jika salah satu anggotanya dikalikan
dengan anggota dari himpunannya sendiri akan menghasilkan bilangan kuadrat sempurna.
Maka jika seluruh anggota A, digabungkan dengan masing-masing satu anggota dari himpunan B,
C, D, E, F, G dan H maka tidak akan ada 2 anggota yang jika dikalikan akan menghasilkan
bilangan kuadrat. Banyaknya anggota himpunan ini ada 13 + 6(1) = 19.
Tetapi jika satu anggota lagi dipilih dari himpunan manapun maka akan ada 2 anggota dari
himpunan tersebut yang jika dikalikan akan menghasilkan bilangan kuadrat sempurna.
∴ Jadi, nilai k terkecil yang memenuhi adalah 20.
19. x2
+ px + q + 1 = 0 memiliki akar-akar x1 dan x2.
p = −(x2 + x2)
q = x1x2 − 1
p2
+ q2
= (x1 + x2)2
+ (x1x2 − 1)2
= (x1
2
+ 1)(x2
2
+ 1)
Karena p2
+ q2
maka salah satu x1 atau x2 sama dengan 0. Tanpa mengurangi keumuman misalkan
x1 = 0.
Maka q = −1
p2
+ 1 merupakan bilangan prima.
Jika p ganjil maka p2
+ 1 prima genap yang hanya dicapai jika p = ±1. Tetapi p juga harus prima.
Maka tidak ada p ganjil yang memenuhi.
Jika p genap maka p = 2 yang memenuhi p2
+ 1 bilangan prima.
Maka x2 = −p = −2
∴ Jadi, x1
2013
+ x2
2013
= −22013
.
20. x + x = 5
Jika x bulat maka x = x sehingga tidak mungkin x + x = 5.
Jika x tidak bulat maka x − x = 1 yang dapat dicapai jika x = 3 dan x = 2.
Nilai x yang memenuhi hanya jika 2 < x < 3.
∴ Jadi, nilai x yang memenuhi adalah 2 < x < 3.

More Related Content

What's hot

Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 SiswaBuku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 SiswaAbdul Hafifudin
 
Kumpulan soal olimpiade matematika sma
Kumpulan soal olimpiade matematika smaKumpulan soal olimpiade matematika sma
Kumpulan soal olimpiade matematika smaRisca Wentiari
 
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014 Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014 IWAN SUKMA NURICHT
 
Rpp 7.1 perbandingan trigonometri
Rpp 7.1 perbandingan trigonometriRpp 7.1 perbandingan trigonometri
Rpp 7.1 perbandingan trigonometriManaek Lumban Gaol
 
11 latihan sisipan, suku tengah, deret aritmatika
11 latihan sisipan, suku tengah, deret aritmatika11 latihan sisipan, suku tengah, deret aritmatika
11 latihan sisipan, suku tengah, deret aritmatikaEva Nurmalasari
 
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5nurwa ningsih
 
Garis Singgung Lingkaran (GSL)
Garis Singgung Lingkaran (GSL)Garis Singgung Lingkaran (GSL)
Garis Singgung Lingkaran (GSL)Shinta Novianti
 
Olimpiade mipa (matematika)
Olimpiade mipa  (matematika)Olimpiade mipa  (matematika)
Olimpiade mipa (matematika)SUKAWANGI03
 
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika KombinatorikContoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika Kombinatoriksiska sri asali
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiTris Yubrom
 
C. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaC. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaSMKN 9 Bandung
 
MATEMATIKA KELAS V SKALA PERBANDINGAN.pptx
MATEMATIKA KELAS V SKALA PERBANDINGAN.pptxMATEMATIKA KELAS V SKALA PERBANDINGAN.pptx
MATEMATIKA KELAS V SKALA PERBANDINGAN.pptxAirnaSaukani
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikarestu sri rahayu
 
Operasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatOperasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatBang Jon
 
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)Ana Safrida
 
SOAL MATEMATIKA SD OSN 2016
SOAL MATEMATIKA SD OSN 2016SOAL MATEMATIKA SD OSN 2016
SOAL MATEMATIKA SD OSN 2016MJUNAEDI1961
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisRetna Rindayani
 
Rumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorRumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorIr Al
 

What's hot (20)

Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 SiswaBuku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
Buku Matematika 7 SMP/MTs Semester 1 Siswa
 
Soal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasanSoal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasan
 
Kumpulan soal olimpiade matematika sma
Kumpulan soal olimpiade matematika smaKumpulan soal olimpiade matematika sma
Kumpulan soal olimpiade matematika sma
 
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014 Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
Latihan Soal Ujian Sekolah PKn Kelas IX Tahun 2014
 
Rpp 7.1 perbandingan trigonometri
Rpp 7.1 perbandingan trigonometriRpp 7.1 perbandingan trigonometri
Rpp 7.1 perbandingan trigonometri
 
11 latihan sisipan, suku tengah, deret aritmatika
11 latihan sisipan, suku tengah, deret aritmatika11 latihan sisipan, suku tengah, deret aritmatika
11 latihan sisipan, suku tengah, deret aritmatika
 
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
Lkpd soal mengenal bentuk aljabar 3.5
 
Garis Singgung Lingkaran (GSL)
Garis Singgung Lingkaran (GSL)Garis Singgung Lingkaran (GSL)
Garis Singgung Lingkaran (GSL)
 
Olimpiade mipa (matematika)
Olimpiade mipa  (matematika)Olimpiade mipa  (matematika)
Olimpiade mipa (matematika)
 
Soal tema 6 b kelas 2
Soal tema 6 b kelas 2Soal tema 6 b kelas 2
Soal tema 6 b kelas 2
 
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika KombinatorikContoh Soal Matematika Kombinatorik
Contoh Soal Matematika Kombinatorik
 
Latihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsiLatihan soal relasi dan fungsi
Latihan soal relasi dan fungsi
 
C. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaC. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hingga
 
MATEMATIKA KELAS V SKALA PERBANDINGAN.pptx
MATEMATIKA KELAS V SKALA PERBANDINGAN.pptxMATEMATIKA KELAS V SKALA PERBANDINGAN.pptx
MATEMATIKA KELAS V SKALA PERBANDINGAN.pptx
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
Operasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulatOperasi hitung bilangan bulat
Operasi hitung bilangan bulat
 
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
Bahan Ajar Tabung, Kerucut, dan Bola (Kelas IX)
 
SOAL MATEMATIKA SD OSN 2016
SOAL MATEMATIKA SD OSN 2016SOAL MATEMATIKA SD OSN 2016
SOAL MATEMATIKA SD OSN 2016
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
 
Rumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektorRumus cepat-matematika-vektor
Rumus cepat-matematika-vektor
 

Similar to Olimpiade Matematika 2013

Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Didik Sadianto
 
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Wayan Sudiarta
 
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221Lydia Putrii
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawabanfondaessa
 
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak PenyisihanPembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihanhimatika_jaya
 
Latihan soal-2
Latihan soal-2Latihan soal-2
Latihan soal-2ata bik
 
Ss inge didin pdf
Ss inge didin pdfSs inge didin pdf
Ss inge didin pdfInge A
 
Ss inge didin pdf
Ss inge didin pdfSs inge didin pdf
Ss inge didin pdfInge A
 
Bahas osp matematika sma 2011
Bahas osp matematika sma 2011Bahas osp matematika sma 2011
Bahas osp matematika sma 2011Mina Lim
 
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Codang Edogawa
 
2017 osn matematika sma kota (solusi)
2017 osn matematika sma kota (solusi)2017 osn matematika sma kota (solusi)
2017 osn matematika sma kota (solusi)Ahmad Kholili
 
Pembahasan soal osn guru matematika sma 2011 tingkat provinsi
Pembahasan soal osn guru matematika sma 2011 tingkat provinsiPembahasan soal osn guru matematika sma 2011 tingkat provinsi
Pembahasan soal osn guru matematika sma 2011 tingkat provinsiMoh Aunur Rofik Zarkasi
 
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Hendrijanto Mazhend
 
Latihan UN Matematika SMP 2014.
Latihan UN Matematika SMP 2014.Latihan UN Matematika SMP 2014.
Latihan UN Matematika SMP 2014.Yan Aryana
 
Jawaban soal babak final
Jawaban soal babak finalJawaban soal babak final
Jawaban soal babak finalPebri Anto
 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllNur Ahmad Abrori
 

Similar to Olimpiade Matematika 2013 (20)

Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013
 
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
Pembahasan soal snmptn 2012 matematika ipa kode 634
 
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
Pembahasan soal simak ui 2012 matematika dasar kode 221
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawaban
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawaban
 
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak PenyisihanPembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
Pembahasan Soal Olimpiade Tungkat SMP Babak Penyisihan
 
Latihan soal-2
Latihan soal-2Latihan soal-2
Latihan soal-2
 
Ss inge didin pdf
Ss inge didin pdfSs inge didin pdf
Ss inge didin pdf
 
Smart solution pdf
Smart solution pdfSmart solution pdf
Smart solution pdf
 
Smart solution pdf
Smart solution pdfSmart solution pdf
Smart solution pdf
 
Ss inge didin pdf
Ss inge didin pdfSs inge didin pdf
Ss inge didin pdf
 
Bahas osp matematika sma 2011
Bahas osp matematika sma 2011Bahas osp matematika sma 2011
Bahas osp matematika sma 2011
 
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
 
2017 osn matematika sma kota (solusi)
2017 osn matematika sma kota (solusi)2017 osn matematika sma kota (solusi)
2017 osn matematika sma kota (solusi)
 
Pembahasan soal osn guru matematika sma 2011 tingkat provinsi
Pembahasan soal osn guru matematika sma 2011 tingkat provinsiPembahasan soal osn guru matematika sma 2011 tingkat provinsi
Pembahasan soal osn guru matematika sma 2011 tingkat provinsi
 
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
Soal dan-pembahasan-osn-guru-mat-sma-2011
 
Latihan UN Matematika SMP 2014.
Latihan UN Matematika SMP 2014.Latihan UN Matematika SMP 2014.
Latihan UN Matematika SMP 2014.
 
Jawaban soal babak final
Jawaban soal babak finalJawaban soal babak final
Jawaban soal babak final
 
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dllContoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
Contoh soal-olimpiade-matematika-smama-aime-omits-dll
 
Soal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade MatematikaSoal Olimpiade Matematika
Soal Olimpiade Matematika
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Olimpiade Matematika 2013

  • 1. SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2014 Prestasi itu diraih bukan didapat !!! SOLUSI SOAL Bidang Matematika Disusun oleh : Eddy Hermanto, ST
  • 2. Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013 SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST 1. �94 + 2√2013 = √ 𝑎 + √𝑏 2013 = 61 ⋅ 33 dan 94 = 61 + 33 �94 + 2√2013 = √61 + √33 Maka, 𝑎 = 61 dan 𝑏 = 33 ∴ Jadi, nilai 𝑎 − 𝑏 adalah 28. 2. Misalkan H adalah perpotongan AE dan DF. Misalkan juga [XYZ] menyatakan luas segitiga XYZ. Karena [ABE] = [ABEF] maka [ADH] = [EFH] Karena [ADH] = [EFH] maka [ADF] = [AEF]. Karena ∆ADF dan ∆AEF memiliki alas yang sama dan luas keduanya juga sama maka tinggi keduanya harus sama. Jadi, DE akan sejajar AC. Karena DE sejajar AC maka ∆DBE sebangun dengan ∆ABC Jadi, BE : EC = 3 : 2 [ABE] : [ABC] = 3 : 5 [ABE] = 6 ∴ Jadi, luas segitiga ABE sama dengan 6. 3. x2014 − px2013 + q = 0 q = x2013 (p − x) Maka x = ±1 • Jika x = −1 q = −p − 1 p + q = −1 yang tidak mungkin terpenuhi kesamaan sebab p dan q prima. • Jika x = 1 q = p − 1 p − q = 1 Dua bilangan prima berselisih 1 hanya p = 3 dan q = 2. ∴ Jadi, p + q = 5. 4. 𝑓(𝑥) = 𝑘𝑥 2𝑥+3 𝑓�𝑓(𝑥)� = 𝑥 𝑘 � 𝑘𝑥 2𝑥 + 3� 2 � 𝑘𝑥 2𝑥 + 3� + 3 = 𝑥 𝑘2 = 2𝑘𝑥 + 3(2𝑥 + 3) (𝑘 + 3)(𝑘 − 2𝑥 − 3) = 0
  • 3. Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013 SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST 𝑘 = −3 atau 𝑘 = 2𝑥 + 3 Karena 𝑘 adalah konstanta maka 𝑘 = −3. ∴ Jadi, nilai 𝑘 adalah −3. 5. Nampaknya ada kesalahan dalam soal. Soal seharusnya adalah menentukan koefisien dari x2013 pada ekspansi (1 + x)4016 + x(1 + x)4015 + x2 (1 + x)4014 + ⋅⋅⋅ + x2013 (1 + x)2003 Maka koefisien x2013 adalah �4016 2013 � + �4015 2012 � + �4014 2011 � + ⋯ + �2003 0 �. �4016 2013 � + �4015 2012 � + �4014 2011 � + ⋯ + �2003 0 � = �4016 2003 � + �4015 2003 � + �4014 2003 � + ⋯ + �2003 2003 �. Rumus : � 𝑚 𝑚 � + � 𝑚 + 1 𝑚 � + � 𝑚 + 2 𝑚 � + ⋯ + � 𝑚 + 𝑛 − 1 𝑚 � = � 𝑚 + 𝑛 𝑚 + 1 � Bukti (dengan induksi matematika) : • Jika n = 1 � 𝑚 𝑚 � = � 𝑚 + 1 𝑚 + 1 � = 1 • Andaikan benar untuk n = k � 𝑚 𝑚 � + � 𝑚 + 1 𝑚 � + � 𝑚 + 2 𝑚 � + ⋯ + � 𝑚 + 𝑘 − 1 𝑚 � = � 𝑚 + 𝑘 𝑚 + 1 � � 𝑚 𝑚 � + � 𝑚 + 1 𝑚 � + � 𝑚 + 2 𝑚 � + ⋯ + � 𝑚 + 𝑘 − 1 𝑚 � + � 𝑚 + 𝑘 𝑚 � = � 𝑚 + 𝑘 𝑚 + 1 � + � 𝑚 + 𝑘 𝑚 � = � 𝑚 + 𝑘 + 1 𝑚 + 1 � Terbukti benar untuk n = k + 1 Maka �4016 2003 � + �4015 2003 � + �4014 2003 � + ⋯ + �2003 2003 � = �4017 2004 � = �4017 2013 � ∴ Jadi, koefisien x2013 pada ekspansi tersebut adalah � 𝟒𝟎𝟏𝟕 𝟐𝟎𝟎𝟒 �. 6. 2 𝑥 − 2 𝑦 = 1 2(𝑦 − 𝑥) = 𝑥𝑦 𝑦 − 𝑥 = 2 𝑥𝑦 = 4 (𝑥 + 𝑦)2 − (𝑦 − 𝑥)2 = 4𝑥𝑦 (𝑥 + 𝑦)2 = (2)2 + 4(4) = 20 ∴ Jadi, (𝑥 + 𝑦)2 = 20 7. Semua kemungkinan susunan jumlah mata dadu sama dengan 28 dengan angka 6 muncul tepat sekali adalah : • Susunan dadu (6,5,5,5,5,2) Banyaknya susunan = 6! 4! = 30 • Susunan dadu (6,5,5,5,4,3) Banyaknya susunan = 6! 3! = 120 • Susunan dadu (6,5,5,4,4,4) Banyaknya susunan = 6! 3!2! = 60 Maka banyaknya semua kemungkinan adalah 30 + 120 + 60 = 210 ∴ Jadi, banyak cara memperoleh jumlah mata 28 dengan tepat satu dadu muncul 6 = 210.
  • 4. Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013 SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST 8. ∠PAB = 10o , ∠PBA = 20o , ∠PCA = 30o , dan ∠PAC = 40o . ∠APB = 150o dan ∠APC = 110o . Maka ∠BPC = 100o . Misalkan ∠PBC = x maka ∠PCB = 80o − x. Dengan dalil sinus pada ∆APB didapat 𝐴𝑃 = sin20 𝑜 sin150 𝑜 𝐴𝐵 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (1) Dengan dalil sinus pada ∆APC didapat 𝐴𝑃 = sin30 𝑜 sin110 𝑜 𝐴𝐶 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (2) Dari persamaan (1) dan (2) didapat 𝐴𝐵 𝐴𝐶 = sin30 𝑜 sin150 𝑜 sin20 𝑜 sin110 𝑜 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (3) ∠ABC = ∠PBA + ∠PBC = 20o + x dan ∠ACB = ∠ACP + ∠PCB = 110o − x Dengan dalil sinus pada ∆ABC didapat 𝐴𝐵 𝐵𝐶 = sin(110 𝑜−𝑥) sin(20 𝑜+𝑥) ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (4) Dari persamaan (3) dan (4) didapat sin (20o + x) sin 30o sin 150o = sin (110o − x) sin 20o sin 110o Mengingat sin 110o = cos 20o maka sin (20o + x) = 2 sin (110o − x) sin 40o sin (20o + x) = 2 sin (110o − x) cos 50o = sin (160o − x) + sin (60o − x) Mengingat bahwa sin (160o − x) = sin (20o + x) maka sin (60o − x) = 0 Jadi, x = 60o ∠ABC = 20o + x = 80o ∴ Jadi, ∠ABC = 80o . 9. Misalkan (a,b) adalah kejadian munculnya angka a pada pengambilan kartu dan angka b pada pelemparan dadu. Agar hasil kali kedua angka merupakan bilangan kuadrat maka kemungkinan semua kejadian adalah (1,1), (1,4), (2,2), (3,3), (4,1), (4,4), (5,5), (6,6), (8,2), (9,1), (9,4) yang banyaknya ada 11. Peluang masing-masing kejadian adalah 1 10 ∙ 1 6 = 1 60 . Maka peluang seluruh kejadian = 11 60 . ∴ Jadi, peluang seluruh kejadian = 𝟏𝟏 𝟔𝟎
  • 5. Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013 SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST 10. Kemungkinan susunan keenam siswa adalah : • Susunannya adalah 4, 1, 1. �6 4 ��2 1 ��1 1 �(4 − 1)! = 180 Terdapat perhitungan ganda pada perhitungan di atas. Contoh : A, B, C. D berada di meja I, E di meja II dan F di meja III dianggap berbeda dengan A, B, C. D berada di meja I, F di meja II dan E di meja III padahal seharusnya sama. Maka perhitungan tersebut harus dibagi 2!. Jadi, banyaknya susunan = �6 4��2 1��1 1�(4−1)! 2! = 90 • Susunannya adalah 3, 2, 1. �6 3 ��3 2 ��1 1 �(3 − 1)! (2 − 1)! = 120 • Susunannya adalah 2, 2, 2. �6 2��4 2��2 2� 3! = 15 Jadi, banyaknya susunan seluruhnya = 90 + 120 + 15 = 225. ∴ Jadi, susunan keenam siswa tersebut adalah 225. 11. Banyaknya cara melangkah dari titik (0,0) ke (3,4) adalah 7C3 = 35. Banyaknya cara melangkah dari titk (3,4) ke titik (6,4) adalah 3C0 = 1. Banyaknya langkah ke kanan dari titik (0,0) ke titik (6,4) ada sebanyak 6 dan langkah ke atas ada sebanyak 4. Maka peluang kejadian = 35 ⋅ 1 ⋅ (0,6)6 ⋅ (0,4)4 . ∴ Jadi, peluang kejadian = 35 ⋅ 1 ⋅ (0,6)6 ⋅ (0,4)4 = 𝟖𝟏𝟔𝟒𝟖 𝟓 𝟗 12. Karena titik D dan E terletak pada setengah lingkaran maka ∠AEB = ∠ADB = 90o . Misalkan panjang AC = 3x dan BC = 4y. Maka AD = x ; DC = 2x ; BE = y dan EC = 3y Pada ∆AEB berlaku : AB2 = BE2 + AE2 AE2 = 900 − y2 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (1) Pada ∆AEC berlaku : AC2 = AE2 + EC2 AE2 = 9x2 − 9y2 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (2) Dari persamaan (1) dan (2) didapat 9x2 − 8y2 = 900 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (3)
  • 6. Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013 SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST Pada ∆BAD berlaku : AB2 = AD2 + BD2 BD2 = 900 − x2 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (4) Pada ∆BCD berlaku : BC2 = BD2 + CD2 BD2 = 16y2 − 4x2 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (5) Dari persamaan (4) dan (5) didapat 16y2 − 3x2 = 900 ⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅ (6) Dari persamaan (3) dan (6) didapat x2 = 180 sehingga x = 6√5 serta y2 = 90 sehingga y = 3√10 AC = 3x = 18√5 BD2 = 16y2 − 4x2 = 16(90) − 4(180) = 720 sehingga BD = 12√5 Luas ∆ABC = 1 2 AC ⋅ BD = 9√5 ⋅ 12√5 = 540 ∴ Jadi, luas segitiga ABC sama dengan 540. 13. (1 + cos 𝛼)(1 + cos 2𝛼)(1 + cos 4𝛼) = 1 8 �1 − cos2 𝛼�(1 + cos2𝛼)(1 + cos4𝛼) = 1 8 (1 − cos 𝛼) Mengingat bahwa 1 − cos2 α = 1 2 (1 − cos 2α) dan dengan melakukan terus menerus didapat (1 − cos 8𝛼) = (1 − cos 𝛼) cos 8α = cos α 8α = α + k ⋅ 360o atau 8α = −α + k ⋅ 360o • 7α = k ⋅ 360o Karena 0 < α < 90o maka ada 1 nilai α yang memenuhi. • 9α = k ⋅ 360o α = k ⋅ 40o Karena 0 < α < 90o maka ada 2 nilai α yang memenuhi. Maka banyaknya nilai α yang memenuhi ada 1 + 2 = 3. ∴ Jadi, banyaknya nilai α yang memenuhi ada 3. 14. Misalkan ∠OMN = α maka ∠ABC = 4α dan ∠ACB = 6α Karena N pertengahan BC maka ∠CNO = 90o . Sudut pusat = 2 kali sudut keliling.
  • 7. Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013 SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST ∠AOB = 2∠ACB = 12α sehingga ∠OBA = ∠OAB = 90o − 6α. ∠AOC = 2∠ABC = 8α Karena ∠ABC = 4α maka ∠OBC = ∠OCB = 4α − (90o − 6α) = 10α − 90o . Maka ∠CON = 90o − (10α − 90o ) = 180o − 10α ∠MON = ∠AOC + ∠CON = (8α) + (180o − 10α) = 180o − 2α Karena ∠MON = 180o − 2α dan ∠OMN = α maka ∠ONM = α Maka ∆OMN sama kaki dengan OM = ON = 𝑅 2 dengan R adalah jari-jari lingkaran luar ∆ABC. Karena ON = 𝑅 2 maka ∠OBC = 30o = 10α − 90o α = 12o . ∴ Jadi, besarnya ∠OMN sama dengan 12o . 15. Misalkan bilangan tersebut adalah 100a + 10b + c maka 100a + 10b + c = a! + b! + c! Karena 0! = 1, 1! = 1, 2! = 2, 3! = 6, 4! = 24, 5! = 120, 6! = 720 dan 7! = 5040 maka jelas bahwa a, b, c ≤ 6. Jika salah satu dari a, b dan c = 6 maka a! + b! + c! > 720 sedangkan 100a + 10b + c ≤ 666. Maka a, b, c ≤ 5. 100a + 10b + c = a! + b! + c! 100a − a! = b! + c! − (10b + c) Maksimum b! + c! − (10b + c) = 5! + 5! = 240 • Jika a = 5 maka 100a − a! = 380 > 240 (tidak memenuhi) • Jika a = 4 maka 100a − a! = 376 > 240 (tidak memenuhi) • Jika a = 3 maka 100a − a! = 294 > 240 (tidak memenuhi) • Jika a = 2 maka 100a − a! = 198 b! + c! − (10b + c) = 198 Karena 4! + 4! = 48 < 198. Maka sedikitnya salah satu dari b atau c = 5 Misalkan b = 5 b! + c! − (10b + c) = 5! + c! − 50 − c 198 = 70 + c! − c c! − c = 128. Tidak ada nilai c yang memenuhi. Jika c = 5 b! + c! − (10b + c) = b! + 5! − 10b − 5 198 = 115 + b! − 10b. b! − 10b = 83. Tidak ada nilai b yang memenuhi. • Jika a = 1 maka 100a − a! = 99 b! + c! − (10b + c) = 99 99 − b! + 10b = c! − c Jika b = 0 maka c! − c = 98 (tidak ada nilai c memenuhi) Jika b = 1 maka c! − c = 108 (tidak ada nilai c memenuhi) Jika b = 2 maka c! − c = 117 (tidak ada nilai c memenuhi) Jika b = 3 maka c! − c = 123 (tidak ada nilai c memenuhi) Jika b = 4 maka c! − c = 115. Nilai c yang memenuhi adalah c = 5 Jika b = 5 maka c! − c = 29 (tidak ada nilai c memenuhi) Bilangan tersebut adalah 145. ∴ Jadi, semua bilangan yang memenuhi adalah 145.
  • 8. Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013 SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST 16. 𝑆 = �𝑥 ∈ 𝑍� 𝑥2 −2𝑥+7 2𝑥−1 ∈ 𝑍� (2x − 1)  (x2 − 2x + 7) sehingga (2x − 1)  (2x2 − 4x + 14) = (x(2x − 1) − 3x + 14) Maka (2x − 1)  (−3x + 14) sehingga (2x − 1)  (−6x + 28) = −3(2x − 1) + 25 Akibatnya (2x − 1)  25 • Jika 2x − 1 = −1 x = 0 yang memenuhi (2x − 1)  (x2 − 2x + 7) • Jika 2x − 1 = 1 x = 1 yang memenuhi (2x − 1)  (x2 − 2x + 7) • Jika 2x − 1 = −5 x = −2 yang memenuhi (2x − 1)  (x2 − 2x + 7) • Jika 2x − 1 = 5 x = 3 yang memenuhi (2x − 1)  (x2 − 2x + 7) • Jika 2x − 1 = −25 x = −12 yang memenuhi (2x − 1)  (x2 − 2x + 7) • Jika 2x − 1 = 25 x = 13 yang memenuhi (2x − 1)  (x2 − 2x + 7) Banyaknya nilai x ∈ Z yang memenuhi ada sebanyak 6. ∴ Jadi, banyaknya himpunan bagian dari 𝑆 adalah 26 . 17. Misalkan saja 𝑎 = 𝑥 dan 𝑏 = 1 𝑦 sehingga 𝑎 > 0 dan 𝑏 > 0 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑎, 𝑏) = min(𝑎, 𝑏, 1 2𝑏 + 2 𝑎 ) Jika 𝑎 = 𝑏 = 1 2𝑏 + 2 𝑎 𝑎(2𝑎) = 5 𝑎 = 𝑏 = 1 2𝑏 + 2 𝑎 = √10 2 • Jika 𝑎 ≤ √10 2 atau 𝑏 ≤ √10 2 Maka 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ √10 2 • Jika 𝑎 > √10 2 dan 𝑏 > √10 2 Maka 𝑓(𝑥, 𝑦) = 1 2𝑏 + 2 𝑎 < 1 √10 + 4 √10 = √10 2 Maka 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ √10 2 dengan tanda kesamaan terjadi jika 𝑎 = 𝑏 = √10 2 . ∴ Jadi, nilai terbesar yang mungkin dicapai oleh 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah √𝟏𝟎 𝟐 . 18. Misalkan A = {10, 11, 13, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 23, 26, 29, 30} B = {1, 4, 9, 16, 25} C = {2, 8, 18} D = {3, 12, 27} E = {5, 20} G = {6, 24} H = {7, 28} A adalah himpunan yang jika dikalikan salah satu anggotanya dengan anggota himpunan A maupun anggota himpunan lainnya maka tidak akan menghasilkan bilangan kuadrat.
  • 9. Olimpiade Matematika Tk Kabupaten/Kota 2013 SMA Negeri 5 Bengkulu Eddy Hermanto, ST Himpunan B, C, D, E, F, G dan H adalah himpunan yang jika salah satu anggotanya dikalikan dengan anggota dari himpunannya sendiri akan menghasilkan bilangan kuadrat sempurna. Maka jika seluruh anggota A, digabungkan dengan masing-masing satu anggota dari himpunan B, C, D, E, F, G dan H maka tidak akan ada 2 anggota yang jika dikalikan akan menghasilkan bilangan kuadrat. Banyaknya anggota himpunan ini ada 13 + 6(1) = 19. Tetapi jika satu anggota lagi dipilih dari himpunan manapun maka akan ada 2 anggota dari himpunan tersebut yang jika dikalikan akan menghasilkan bilangan kuadrat sempurna. ∴ Jadi, nilai k terkecil yang memenuhi adalah 20. 19. x2 + px + q + 1 = 0 memiliki akar-akar x1 dan x2. p = −(x2 + x2) q = x1x2 − 1 p2 + q2 = (x1 + x2)2 + (x1x2 − 1)2 = (x1 2 + 1)(x2 2 + 1) Karena p2 + q2 maka salah satu x1 atau x2 sama dengan 0. Tanpa mengurangi keumuman misalkan x1 = 0. Maka q = −1 p2 + 1 merupakan bilangan prima. Jika p ganjil maka p2 + 1 prima genap yang hanya dicapai jika p = ±1. Tetapi p juga harus prima. Maka tidak ada p ganjil yang memenuhi. Jika p genap maka p = 2 yang memenuhi p2 + 1 bilangan prima. Maka x2 = −p = −2 ∴ Jadi, x1 2013 + x2 2013 = −22013 . 20. x + x = 5 Jika x bulat maka x = x sehingga tidak mungkin x + x = 5. Jika x tidak bulat maka x − x = 1 yang dapat dicapai jika x = 3 dan x = 2. Nilai x yang memenuhi hanya jika 2 < x < 3. ∴ Jadi, nilai x yang memenuhi adalah 2 < x < 3.