SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB
PENDAHULUAN
Tujuan Percobaan dan Dasar Teori
Merupakan pemeriksaan penyaring untuk mengetahui adanya gula dalam urine
dan sifatnya semi kuantitatif. Salah satu reagen yang dapat digunakan untuk
melakukan tes ada tidaknya glukosa adalah dengan benedict yang menggunakan sifat
glukosa sebagai sifat pereduksi. Benedict adalah reagen yang berwarna biru jernih
(karena mengandung kupri, Cu2+) tetapi ketika dicampurkan lalu dipanaskan hingga
mendidih dengan suatu substrat yang mengandung glukosa dirantai kimianya, ion
kupri akan direduksi menjadi Cu2+ atau kupro lalu dioksidasi menjadi Cu2O. hasil
oksidasi ini akan menghasilkan substrat yang berwarna orange-kecoklatan yang tidak
bias dilarutkan di air.
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, dimana
glukosa memiliki electron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima electron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini Cu2+ tereduksi menjadi Cu+. Ketika Cu
mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi.
Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai
gula pereduksi.
Pemeriksaan dengan reagen benedict paling sering untuk mendeteksi diabetes
mellitus dengan melihat ada tidaknya glukosa dalam urin pasien. Penderita diabetes
mensekresikan glukosa di dalam urine karena pada diabetes, glukosa tidak dapat
diabsorsi secara maksimal ke dalam sel-sel atau jaringan. Jika hasil benedict
memberikan hasil yang positif pada seorang pasien, alangkah baiknya jika dilakukan
pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Pada keadaan normal karbohidrat
diekskresi lewat urine dalam jumlah yang kecil (<50 mg/ml).
 Untuk membantu membuat diagnosa atau mengikuti perjalanan penyakit atau
gangguan metabolism dan gangguan organ-organ atau factor-faktor yang
berhubungan dengan metabolisme tersebut.
 Untuk mengetahui kandungan glukosa yang terdapat didalam urine baik secara
normal maupun patologis.
Glukosa didalam urine dapat diukur. Penanganan glukosa di ginjal bergantung
pada transportasi yang diperantarai oleh pembawa, karena glukosa difiltrasi secara
bebas menembus kapiler glomerulus. Pada orang non diabetes, semua glukosa yang
difiltrasi ke dalam urine akan diserap secara aktif kembali ke dalam darah. Glukosa
urine dalam keadaan normal adalah nol. Apabila kadar glukosa > darah, seperti
yang dapat terjadi pada diabetes, maka pengangkut glukosa di ginjal yang membawa
glukosa keluar urine untuk masuk kembali ke darah mengalami kejenuhan. Dengan
demikian, pengangkut-pengangkut tersebut tidak dapat mengangkut glukosa lebih
banyak. Setiap glukosa yang lebih dari > akan keluar melalui urine.
Referensi : (Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin:hlm.456)
Alat dan Bahan
 Alat :
1. Tabung reaksi
2. Tabung ukur
3. Pipet ukur
4. Rak tabung reaksi
5. Penjepit tabung reaksi
6. Api Bunsen
7. Korek api
 Bahan :
1. 2,5 ml pereaksi benedict kualitatif
2. Urine normal dan patologis (masing-masing 4 tetes)
Prosedur Percobaan
1. Siapkan urine yang akan diperiksa beserta semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Siapkan tabung ukur lalu ukurlah pereaksi benedict kualitatif sebanyak 2,5 ml
3. 2,5 ml pereaksi benedict kualitatif tersbut dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. Teteskan urine sebanyak 4 tetes ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 2,5 ml
pereaksi benedict kualitatif
5. Nyalakan api Bunsen
6. Didihkan urine dan pereaksi benedict kualitatif yang telah dicampur tersebut diatas
api Bunsen selama 1 menit
7. Biarkan menjadi dingin perlahan-lahan
8. Lakukan penafsiran dan catat hasil percobaan
Skema Kerja
Analisis Percobaan
WARNA PENILAIAN KADAR
BIRU - -
HIJAU + <0,5 %
KUNING ++ 0,5 – 1,0 %
JINGGA +++ 1,0 – 2,0 %
MERAH ++++ >2 %
Hasil Pengamatan
TABUNG WARNA PENILAIAN KAD
1. Benedict + lar. Glukosa 0,5% Biru + sedikit endapan + -
2. Benedict + lar. Glukosa 1% Biru tua + sedikit endapan ++ -
3. Benedict + lar. Glukosa 2% Biru kemerahan + sedikit endapan +++ -
4. Benedict + lar. Glukosa 3% Merah bata ++++ >2%
5. Benedict + lar. Urine normal Biru - -
6. Benedict + lar. Urine patologis Hijau lumut + <0,5
BAB II
PEMBAHASAN
Test glukosa urine merupakan tes atau pemeriksaan pada sampel urine untuk
mengetahui ada atau tidaknya glukosa yang terkandung didalamnya. Pemeriksaan ini
termasuk pemeriksaan penyaring dalam urinalisis.
Urine adalah cairan yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Fungsi utama urine adalah untuk
membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Ekskresi oleh
ginjal dan untuk menjaga homeostatis cairan tubuh. Urine disaring dalam ginjal,
dibawa melalui ureter menuju kandung kemih dan akhirnya dibuang keluar tubuh
melalui uretra.
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula atau
karbohidrat pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monoksakarida dan
beberapa disakarida seperti laktosa dan maltose. Uji ini dapat dilakukan pada urine
untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine yang mengandung glukosa dapat
menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine diketahui mengandung gula
pereduksi, test lebih jauh harus dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa
yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes.
Pada praktikum ini, menggunakan enam tabung reaksi yang sudah berisi
larutan benedict sebanyak 2,5 ml. Pada tabung pertama ditambahi dengan
memasukkan empat tetes larutan glukosa 0,5%, tabung kedua diisi larutan glukosa
1%, tabung ketiga berisi larutan glukosa 2%, tabung keempat diisi larutan glukosa
3%, tabung kelima diisi dengan urine normal dan tabung keenam diisi urine patologis.
Setelah itu dipanaskan ± 5 menit dan pada tabung pertama menghasilkan warna biru +
sedikit endapan [+], tabung kedua menghasilkan warna biru tua + sedikit endapan
[++], tabung ketiga menghasilkan warna merah kebiruan + sedikit endapan [+++],
tabung keempat menghasilkan warna merah bata [++++], pada tabung kelima
diperoleh hasil [-] karena tidak terjadi perubahan warna atau tetap berwarna biru
jernih serta pada tabung keenam diperoleh hasil [+] karena terjadi perubahan warna
dari biru menjadi hijau lumut. Hal ini menunjukkan adanya glukosa pada urine
dengan kadar glukosa <0,5%.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
o Tabung 1 samoai 4 sebagai control positif [+] yang menunjukkan perubahan
warna yang mengindikasikan adanya glukosa pada larutan dengan berbagai
konsentrasi
o Tabung 5 menunjukkan hasil [-] karena tetap berwarna biru dan disimpulkan
bahwa pada tabung ini tidak mengandung glukosa
o Tabung 6 berisi urine patologis yang menunjukkan hasil [+] maka terdapat
glukosa sekitar <0,5%

More Related Content

What's hot

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERIAmphie Yuurisman
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratpure chems
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifTitis Sari
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 

What's hot (20)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Uji barfoed
Uji barfoedUji barfoed
Uji barfoed
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan NegatifLaporan Utama Pewarnaan Negatif
Laporan Utama Pewarnaan Negatif
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 

Viewers also liked

Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)Nurul Afdal Haris
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictMalikul Mulki
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urineFriska Silalahi
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineSantos Tos
 

Viewers also liked (6)

Sap makro 2 urine
Sap makro 2 urineSap makro 2 urine
Sap makro 2 urine
 
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
Laporan Praktikum Biologi (pH Urine)
 
Laporan Uji Benedict
Laporan Uji BenedictLaporan Uji Benedict
Laporan Uji Benedict
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urine
 
Percobaan benedict
Percobaan benedictPercobaan benedict
Percobaan benedict
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 

Similar to DETEKSI GULA DARAH

Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Bella Kriwangko
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineWidyanto Waroeng
 
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )DaPiDaBi
 
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineUji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineLaksmi_Perwira
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji KarbohidratParanody
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Johan Setiawan
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistabistakrenzcool
 
Laporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaLaporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaagta liem agta
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfpemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfMuhammadAndre28
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
 
Presentasi metode px mikroalbuminuria
Presentasi metode px mikroalbuminuriaPresentasi metode px mikroalbuminuria
Presentasi metode px mikroalbuminuriaDiana Arwati
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHMas Mahardika
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHMas Mahardika
 

Similar to DETEKSI GULA DARAH (20)

Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
 
Urin ibd 2012 rev
Urin ibd 2012 revUrin ibd 2012 rev
Urin ibd 2012 rev
 
Urin
UrinUrin
Urin
 
Uji protein
Uji proteinUji protein
Uji protein
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
 
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineUji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
 
Laporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agtaLaporan biokimia bab 2 agta
Laporan biokimia bab 2 agta
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
 
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfpemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
 
Presentasi metode px mikroalbuminuria
Presentasi metode px mikroalbuminuriaPresentasi metode px mikroalbuminuria
Presentasi metode px mikroalbuminuria
 
Tkk4
Tkk4Tkk4
Tkk4
 
I
II
I
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 

DETEKSI GULA DARAH

  • 1. BAB PENDAHULUAN Tujuan Percobaan dan Dasar Teori Merupakan pemeriksaan penyaring untuk mengetahui adanya gula dalam urine dan sifatnya semi kuantitatif. Salah satu reagen yang dapat digunakan untuk melakukan tes ada tidaknya glukosa adalah dengan benedict yang menggunakan sifat glukosa sebagai sifat pereduksi. Benedict adalah reagen yang berwarna biru jernih (karena mengandung kupri, Cu2+) tetapi ketika dicampurkan lalu dipanaskan hingga mendidih dengan suatu substrat yang mengandung glukosa dirantai kimianya, ion kupri akan direduksi menjadi Cu2+ atau kupro lalu dioksidasi menjadi Cu2O. hasil oksidasi ini akan menghasilkan substrat yang berwarna orange-kecoklatan yang tidak bias dilarutkan di air. Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, dimana glukosa memiliki electron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima electron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini Cu2+ tereduksi menjadi Cu+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Pemeriksaan dengan reagen benedict paling sering untuk mendeteksi diabetes mellitus dengan melihat ada tidaknya glukosa dalam urin pasien. Penderita diabetes mensekresikan glukosa di dalam urine karena pada diabetes, glukosa tidak dapat diabsorsi secara maksimal ke dalam sel-sel atau jaringan. Jika hasil benedict memberikan hasil yang positif pada seorang pasien, alangkah baiknya jika dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Pada keadaan normal karbohidrat diekskresi lewat urine dalam jumlah yang kecil (<50 mg/ml).
  • 2.  Untuk membantu membuat diagnosa atau mengikuti perjalanan penyakit atau gangguan metabolism dan gangguan organ-organ atau factor-faktor yang berhubungan dengan metabolisme tersebut.  Untuk mengetahui kandungan glukosa yang terdapat didalam urine baik secara normal maupun patologis. Glukosa didalam urine dapat diukur. Penanganan glukosa di ginjal bergantung pada transportasi yang diperantarai oleh pembawa, karena glukosa difiltrasi secara bebas menembus kapiler glomerulus. Pada orang non diabetes, semua glukosa yang difiltrasi ke dalam urine akan diserap secara aktif kembali ke dalam darah. Glukosa urine dalam keadaan normal adalah nol. Apabila kadar glukosa > darah, seperti yang dapat terjadi pada diabetes, maka pengangkut glukosa di ginjal yang membawa glukosa keluar urine untuk masuk kembali ke darah mengalami kejenuhan. Dengan demikian, pengangkut-pengangkut tersebut tidak dapat mengangkut glukosa lebih banyak. Setiap glukosa yang lebih dari > akan keluar melalui urine. Referensi : (Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin:hlm.456) Alat dan Bahan  Alat : 1. Tabung reaksi 2. Tabung ukur 3. Pipet ukur 4. Rak tabung reaksi 5. Penjepit tabung reaksi 6. Api Bunsen 7. Korek api  Bahan : 1. 2,5 ml pereaksi benedict kualitatif 2. Urine normal dan patologis (masing-masing 4 tetes) Prosedur Percobaan
  • 3. 1. Siapkan urine yang akan diperiksa beserta semua alat dan bahan yang diperlukan 2. Siapkan tabung ukur lalu ukurlah pereaksi benedict kualitatif sebanyak 2,5 ml 3. 2,5 ml pereaksi benedict kualitatif tersbut dimasukkan ke dalam tabung reaksi 4. Teteskan urine sebanyak 4 tetes ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 2,5 ml pereaksi benedict kualitatif 5. Nyalakan api Bunsen 6. Didihkan urine dan pereaksi benedict kualitatif yang telah dicampur tersebut diatas api Bunsen selama 1 menit 7. Biarkan menjadi dingin perlahan-lahan 8. Lakukan penafsiran dan catat hasil percobaan Skema Kerja Analisis Percobaan WARNA PENILAIAN KADAR
  • 4. BIRU - - HIJAU + <0,5 % KUNING ++ 0,5 – 1,0 % JINGGA +++ 1,0 – 2,0 % MERAH ++++ >2 % Hasil Pengamatan TABUNG WARNA PENILAIAN KAD 1. Benedict + lar. Glukosa 0,5% Biru + sedikit endapan + - 2. Benedict + lar. Glukosa 1% Biru tua + sedikit endapan ++ - 3. Benedict + lar. Glukosa 2% Biru kemerahan + sedikit endapan +++ - 4. Benedict + lar. Glukosa 3% Merah bata ++++ >2% 5. Benedict + lar. Urine normal Biru - - 6. Benedict + lar. Urine patologis Hijau lumut + <0,5 BAB II PEMBAHASAN
  • 5. Test glukosa urine merupakan tes atau pemeriksaan pada sampel urine untuk mengetahui ada atau tidaknya glukosa yang terkandung didalamnya. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan penyaring dalam urinalisis. Urine adalah cairan yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh. Ekskresi oleh ginjal dan untuk menjaga homeostatis cairan tubuh. Urine disaring dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih dan akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula atau karbohidrat pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monoksakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltose. Uji ini dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh harus dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes. Pada praktikum ini, menggunakan enam tabung reaksi yang sudah berisi larutan benedict sebanyak 2,5 ml. Pada tabung pertama ditambahi dengan memasukkan empat tetes larutan glukosa 0,5%, tabung kedua diisi larutan glukosa 1%, tabung ketiga berisi larutan glukosa 2%, tabung keempat diisi larutan glukosa 3%, tabung kelima diisi dengan urine normal dan tabung keenam diisi urine patologis. Setelah itu dipanaskan ± 5 menit dan pada tabung pertama menghasilkan warna biru + sedikit endapan [+], tabung kedua menghasilkan warna biru tua + sedikit endapan [++], tabung ketiga menghasilkan warna merah kebiruan + sedikit endapan [+++], tabung keempat menghasilkan warna merah bata [++++], pada tabung kelima diperoleh hasil [-] karena tidak terjadi perubahan warna atau tetap berwarna biru jernih serta pada tabung keenam diperoleh hasil [+] karena terjadi perubahan warna dari biru menjadi hijau lumut. Hal ini menunjukkan adanya glukosa pada urine dengan kadar glukosa <0,5%.
  • 6. BAB III PENUTUP Kesimpulan o Tabung 1 samoai 4 sebagai control positif [+] yang menunjukkan perubahan warna yang mengindikasikan adanya glukosa pada larutan dengan berbagai konsentrasi o Tabung 5 menunjukkan hasil [-] karena tetap berwarna biru dan disimpulkan bahwa pada tabung ini tidak mengandung glukosa o Tabung 6 berisi urine patologis yang menunjukkan hasil [+] maka terdapat glukosa sekitar <0,5%