SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
I. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mempelajari reaksi kimia spesifik pada protein (asam amino).
b. Memanfaatkan sifat kimia untuk identifikasi protein pada sampel.
II. TEORI PERCOBAAN
Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat
bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Disamping berat molekul yang
berbeda-beda, protein mempunyai sifat yang berbeda-beda pula. Ada protein yang
mudah larut dalam air, tetapi ada juga yang tidak larut dalam air. Rambut dan kuku
adalah suatu jenis protein yan tidak larut dalam air dan tidak mudah bereaksi,
sedangkan protein yang dalam bagian putih telur mudah larut dalam air dan mudah
bereaksi (Anna P, 1994).
Meskipun tidak ada sistem klasifikasi yang biasa diterima secara universal,
protein dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan, bentuk, fungsi biologi serta
struktur tiga dimensinya. Setelah system dengan pemakaian terbatas pada ilmu
biokimia klinik membedakan “albumin”, “globulin”, “histon”, dan lain-lain.
Berdasarkan kelarutannya dalam larutan garam akueso. Protein dapat pula
diklasifikasikan berdasarkan bentuk keseluruhannya. Jadi, protein globular (misal,
banyak enzim) mempunyai rantai polipeptida yang berpilin serta terlipat secara padat
rasionya tidak lebih dari 3-4. Protein pibrosa memiliki rasio aksial lebih besar dari 10
(Robert K, 1979 ).
Fungsi dari protein dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berikut ini, yaitu
(Jan Koolman-Klaus, 1973) :
1. Membentuk dan Mempertahankan Struktur.
Protein struktur bertanggung jawab terhadap stabilitas mekanik dari organ
dan jaringan.
2. Transport.
Protein transport yang terkenal adalah hemoglobin dari eritrosit yang sangat
diperlukan untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida antara paru-paru dan
jaringan. Di dalam plasma darah juga ditemukan sejumlah protein dengan fungsi
transport
3. Perlindungan dan pertahanan.
Sistem imun melindungi organisme dari penyebab penyakit dan substansi
yang asing bagi tubuh. Contohnya ialah imunoglobulin G sebagai komponen
yang penting. Pengendali dan pengatur. Pada rantai sinyal biokimiawi protein-
protein bekerja sebagai pembawa sinyal maupun sebagai reseptor hormon.
Sebagian
4. Katalisator.
Enzim merupakan kelompok yang sangat besar dengan protein yang beribu-
ribu. Enzim yan kecil mempunyai berat molekul sekitar 10-15 kDa, yang sedang
sekitar 100 kDa, dan yang terdiri dari 12 subunit mencapai ukuran lebih dari 500
kDa. Aktin dan myosin bersama-sama bertanggung jawab pada kontraksi otot dan
peristiwa gerak lainnya.
Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup. Senyawa ini terdapat
dalam semua jaringan hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Fungsi biologis protein
sangat beragam antara lain sebagai sumber energi, pembangun, pengatur, dan
pertahanan. Protein merupakan salah satu zat makanan yang sangat penting bagi
2
manusia karena selain dapat berfungsi sebagai sumber kalori yang amat penting juga
sebagai zat pembangun dan pengganti bagian-bagian yang aus dalam tubuh. Asam
amino merupakan hasil hidrolisis dari protein. Sedangkan asam amino itu sendiri
terdiri atas berbagai jenis. Sehingga diperlukan pengetahuan untuk mengenal jenis
asam-asam amino tersebut yaitu dengan analisa protein. Sehingga dengan melakukan
suatu reaksi kita dapat mengetahui jenis dari asam amino tersebut.Beberapa reaksi
asam amino yang khas:
1. Reaksi ninhidrin
Asam amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk suatu produk yang disebut
ungu Ruheman. Reaksi ini bersifat kuantitatif dan dapat dijadikan sebagai pelacak
asam amino pada uji bercak (spot test). Asam amino akan menyumbangkan atom
hidrogennya pada warna violet. Warna violet yang sama dihasilkan dari seluruh
assam α-amino dengan gugus NH2 primer dan ketajaman (intensitas) setiap warna
yang tergantung pada konsentrasi asam amino (Hart, 1983: 221).
2. Reaksi Xanthoprotein (protein kuning)
Reaksi berdasar pada titrasi inti benzena yang terdapat didalam molekul protein
yang mengandung asam amino dengan inti benzena, misalnya tirosin, fenilonolin
dan tritofan, Adapun reaksi yang terjadi adalah:
3. Reaksi Nillon
Reaksi ini digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya tirosin, berdasarkan
pengikatan Hg dengan gugus Hidroksifenil dari tirosin. Reaksi ini tidak spesifik
karena senyawa fenol juga memberikan positif.
4. Reaksi Hopkin Cole
Reaksi ini berdasarkan pada kondensansi 2 inti indol dari triftopan dengan
aldehid. Reaksi positif ditandai dengan terjadinya cincin ungu pada bidang batas.
5. Reaksi Reduksi Sulfur
Reaksi ini digunakan untuk menunjukkan adanya asam amino yang
mengandung atom S. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya endapan hitam
dari pts, setelah protein ditambah alkali untuk mengubah S organik menjadi S
anorganik. Asam amino yang mengandung atom S misalnya sistain dan metionin.
6. Reaksi Biuret
Uji ini positif untuk asam amino yang mempunyai ikatan peptida lebih dari satu.
Reaksi yang terjadi adalah:
R-CH-COOH + 2NaOH + CuSO4 R-CH-COOH + Cu(OH)2 + Na2SO4
NH2 NH2
(Fessenden and Fessenden, 1997: 365).
3
III. METODOLOGI PERCOBAAN
III. 1. Alat
- Penjepit
- Sendok
III.2. Bahan
- NH3
III. 3. Skema Percobaan
1. Reaksi – Reaksi Pengendapan Oleh Garam – Garam Netral Alkohol
2. Reaksi Warna
- Beaker glass 500 ml
- Gelas ukur 100 ml
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Batang pengaduk
- Bunsen
- H2SO4 pekat
- Larutan protein (putih telur)
- Alkohol Absolut
- Amonium sulfat jenuh
- NaOH 40%
- HNO3 pekat
- CuSO4
- HgSO4
- HNO3
- Formaldehid encer
- NaNO3 1%
5 ml larutan protein ditambah Amonium sulfat jenuh yang berlebih
Menambahkan 2 ml alkohol absolute kepada larutan protein pekat
1 ml larutan protein ditambah 2 ml NaOH 40%
Menambahkan setetes larutan CuSO4 5%
4
3. Reaksi Dengan Nillon
4. Reaksi Hopkin Cole
5. Reaksi Xanthoprotein
Ditambah1 ml larutan Merkuri sulfat (campuran HgSO4 1% dan
Asam sulfat10 :5)
2 ml larutan HNO3
Menambahkan campuran tersebut pada 1 ml larutan protein
Memanaskan larutan sampai terjadi larutan kuning
Mendinginkan + Larutan natrium nitrat 1%
Lalu dipanaskan lagi
1 ml larutan protein ditambah 1 ml larutan formaldehid yang sangat
encer (diencerkan 500 kali)
Menambahkan 1 ml larutan H2SO4 pekat melalui dinding tabung
1 ml HNO3 pekat ditambah 3 ml larutan protein
Tabung 1 tidak ditambah Amoniak
Tabung 2 ditambah Amoniak.
Dibagi dua dari larutan tersebut
5
IV. HASIL PERCOBAAN
1. Reaksi-reaksi pengendapan oleh garam-garam netral alkohol.
 5 ml larutan protein ditambah amonium sulfat jenuh yang berlebih.
Hasilnya : terbentuk endapan putih.
 Menambahakan 2 ml alkohol absolut ke larutan protein pertama.
Hasilnya : terbentuk endapan putih dan ada gumpalan putih diatas larutan.
2. Reaksi warna
 Menambahkan 2 ml NaOH 40% kepada 1 ml larutan protein.
Hasilnya : larutan menggumpal berwarna bening.
 Menambahkan setetes larutan CuSO4 5%.
Hasilnya : larutan menjadi berwarna ungu dan terdapat gumpalan protein.
3. Reaksi dengan Nillon
 Menambahkan 2 ml HNO3 dengan 1 ml larutan merkuri sulfat.
Hasilnya : tidak terjadi perubahan warna.
 Menambahkan campuran pada 1 ml larutan protein.
Hasilnya : terbentuk endapan putih.
 Memanaskan larutan.
Hasilnya : larutan menjadi kuning.
 Mendinginkan dan kemudian menambahkan larutan natrium nitrat 1 % dan
memanaskannya lagi.
Hasilnya : larutan menjadi kuning.
4. Reaksi Hopkin Cole
 1 ml larutan protein ditambahkan 1 ml larutan formaldehid yang sangat encer
Hasilnya : larutan terdapat dua lapisan, yaitu atas putih kekeruhan dan bawah
berwarna sedikit kekuningan.
 Menambahkan 1 ml larutan asam sulfat pekat melalui dinding tabung
Hasilnya : larutan terdapat dua lapisan, warna putih pada bagian atas, coklat
pada bagian bawah, dan dantaranya ada cincin berwarna ungu.
5. Reaksi Xanthoprotein
 1 ml HNO3 pekat ditambahkan 3 ml larutan protein
Hasilnya : terdapat dua lapisan, bening bagian bawah dan endapan putih pada
bagian atas.
 Larutan dibagi menjadi 2 bagian , tabung ke-2 ditambahkan amoniak
Hasilnya : tabung ke-1 larutan menjadi gumpalan kuning, tabung ke-2 larutan
menjadi kuning.
6
V. PEMBAHASAN
1. Reaksi – Reaksi Pengendapan Oleh Garam – Garam Netral Alkohol
Reaksi Pengendapan menunjukan bahwa protein mengalami denaturasi. Uji positif
pada reaksi. Pengendapan adalah terbentuknya endapan pada sampel. Pembentukan
gumpalan maupun endapan merupakan keadaan dimana protein mengalami
denaturasi. Denaturasi ini tejadi dipengaruhi oleh suhu, pH dan zat tambahan yang
menyebabkan protein mengalami denaturasi (protein rusak). Saat sampel
ditambahkan ammonium sulfat maka akan terbentuk endapan putih.
2. Reaksi Warna
Percobaan ini yakni Uji biuret bertujuan untuk menunjukkan asam amino yang
memiliki ikatan peptide yang lebih dari satu. Ikatan peptide (CO-NH) merupakan
jembatan antara gugus asam amino yang satu dengan yang lain. Uji ini positif jika
terjadi perubahan warna, yaitu larutan berubah menjadi warna ungu atau keunguan.
Saat ditambahkan NaOH akan menunjukkan warna bening tetapi jika ditambahkan
dengan CuSO4 menghasilkan warna ungu. Perubahan ini menunjukkan bahwa putih
telur memiliki ikatan peptide lebih dari satu. Warna ungu pada uji biuret ini karena
terbentuk kompleks dengan ion fosfat Cu²+ dan gugus NH2. Reaksi yang terjadi
sebagai berikut :
3. Reaksi Dengan Nillon
Reaksi nillon nasse merupakan uji protein yang didasarkan pada gugus fenol yang
dimiliki asam amino. Reaksi ini akan bernilai positif untuk protein yang mengandung
asam amino yang mempunyai gugus fenol seperti terosin. Ini ditandai dengan
terbentuknya endapan setelah sampel ditambahkan reagen, dipanaskan, kemudian
didinginkan. Sedangkan penambahan NaNO3 pada endapan hanya untuk
memekatkan endapan yang terbentuk. Pada penambahan HNO3 dengan larutan
merkuri sulfat tidak terjadi perubahan. Saat penambahan protein (putih telur)
terbentuk endapan putih pasa dasar tabung. Lalu dipanaskan dan larutan menjadi
kuning. Setelah itu mendinginkan kemudian menambahkan NaNO3, larutan menjadi
kuning.
Reaksi asam amino dengan HgSO4 :
7
4. Reaksi Hopkin Cole
Reaksi ini khas untuk asam amino yang mempunyai gugus indol ini hanya terdapat
pada asam amino triptopan. Reaksi ini juga digunakan untuk mengetahui apakah
triptopan terkandung dalam larutan protein yang ditandai dengan terbentuknya
endapan. Sampel yang diberi perlakuan mengalami perubahan seperti tabung menjadi
panas setelah penambahan H2SO4, warna larutan ini putih bagian atas dan coklat
bagian bawah dan terdapat cincin berwarna ungu.
5. Reaksi Xanthoprotein
Reaksi ini berdasarkan pada nitrasi inti benzena yang terdapat dalam molekul protein,
seperti pada triptopan, tirosin dan fenil alanin. Setelah larutan dipanaskan, terbentuk
endapan kuning. Ini menunjukkan adanya nitrasi inti benzena dari molekul protein.
Hal ini disebabkan produk reaksinya menghasilkan cincin benzena. Cincin benzena
ini ditunjukkan dengan endapan kuning pada hasil reaksinya. Kemudian hasil yang
diperoleh dibagi menjadi 2, pada tabung I ditambahkan ammonia, dan pada tabung II
tidak ditambahkan ammonia. Pada penambahan ammonia warna larutan menjadi
kuning.
Reaksi asam amino dengan HNO3 dan Amonia:
VI. KESIMPULAN
1. Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer - monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida.
2. Dalam uji yang dilakukan dalam praktikum ini protein dapat diketahui dengan cara
uji reaksi – reaksi pengendapan oleh garam – garam netral alkohol, uji reaksi warna,
uji reaksi Nillon, uji reaksi Hopkin Cole, dan uji reaksi xanthoprotein bahwa semua
positif mengandung protein.
3. Pada reaksi warna dengan penambahan CuSO4 akan menghsilkan warna ungu yang
berarti pada putih telur ada ikatan peptida ( protein).
4. Dengan penambahan reagen akan timbul endapan protein. Dalam putih telur
terdapat kandungan protein dan juga mengandung inti benzena atau cincin benzena.
8
DAFTAR PUSTAKA
Allen LH, Oddoye EA, Margen S. 1979. Protein-induced hypercalciuria : a longerterm
study. Am J Clin Nutr 32 : 741-749.
Clark,B.F.C. dan K.A.Maroker. 1973. Howproteinstart. SanFransisco : W .H.
Freemanandcomny.
Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Girindra, A. 1986. Biokimia I. Gramedia : Jakarta.
Hawab, HM. 2004. Pengantar Biokimia. Jakarta : Bayu Media Publishing.
Poedjiyadi, Anna dkk. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.
9
Lampiran
No. Percobaan Hasil Percobaan
1. Reaksi – reaksi pengendapan oleh garam –
garam netral alcohol :
a. 5 ml protein + ammonium sulfat jenuh 2
ml terdapat endapan putih dibawah.
b. Larutan (a) ditambahkan 2 ml alkohol
absolut terdapat endapan putih di atas.
2. Reaksi warna :
a. Menambahkan 2 ml NaOH 40% pada 1
ml larutan protein hasilnya warna bening
dan meggupal.
b. Larutan (a) ditambahkan setetes larutan
CuSO4 5% warna larutan berubah
menjadi ungu dan tetap menggumpal.
3. Reaksi dengan Nillon :
a. 2 ml HNO3 + 1 ml larutan merkuri sulfat
(campuran HgSO4 hasilnya larutan
bening.
b. Larutan (a) ditambahkan 1 ml larutan
protein hasilnya terdapat endapan putih
diatas.
a.
b.
10
c. Memanaskan larutan (b) hingga berubah
warna menjadi kuning.
d. Setelah di panaskan larutan di dinginkan
kemudian ditambahkan larutan natrium
nitrat 1% dan memanaskan lagi hasilnya
endapan menyatu menjadi satu natrium
nitrat larut dan warna tetap kuning.
c.
d.
5. Reaksi Hopkin Cole
a. 1 ml protein ditambahkan 1 ml
formaldehid hasilnya terdapat dua lapisan
yaitu atas putih kekeruhan dan bagian
bawah sedikit kuning.
b. Larutan (a) ditambahkan dengan larutan
asam sulfat pekat melalui dinding tabung
hasilnya terdapat dua lapisan putih susu
bagian atas, coklat dibagian tengah dan
diantaranya terdapat cincin berwarna
ungu.
a.
b.
11
6. Reaksi Xanthoprotein
a. 1 ml HNO3 pekat + 3 ml protein
hasilnya terdapat dua lapisan, bening
bagian bawah dan endapan putih
dibagian atas.
b. Larutan (a) di bagi menjadi dua bagian, ,
larutan ke satu dibiarkan menghasilkan
dua lapisan yaitu bening pada bagian
bawah dan ada endapan putih diatas serta
menggumpal, sedangkan larutan kedua
ditambahkan amoniak hasilnya gumpalan
yang terbentuk larut menjadi satu.
a.
b.

More Related Content

What's hot

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderFistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderAprizal Tsumaruto
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis proteinMifta Rahmat
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Analisis senyawa sulfonamida
Analisis senyawa sulfonamidaAnalisis senyawa sulfonamida
Analisis senyawa sulfonamidaHaInYoo
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoiddharma281276
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnafahmiganteng
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairMina Audina
 

What's hot (20)

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderFistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
 
Makalah amilun
Makalah amilunMakalah amilun
Makalah amilun
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Analisis senyawa sulfonamida
Analisis senyawa sulfonamidaAnalisis senyawa sulfonamida
Analisis senyawa sulfonamida
 
Laporan isolasi bromelin
Laporan isolasi bromelinLaporan isolasi bromelin
Laporan isolasi bromelin
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
 
1.metabolisme
1.metabolisme1.metabolisme
1.metabolisme
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
PROTEIN
PROTEINPROTEIN
PROTEIN
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
 
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cairLaporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
Laporan farmasi fisika kerapatan bobot jenis zat cair
 

Similar to PROTEIN]Judul singkat yang saya sarankan untuk dokumen tersebut adalah:[JUDUL]Analisis ProteinJudul ini menggunakan kata kunci "Analisis Protein" yang sesuai dengan isi dokumen yang membahas berbagai reaksi untuk menganalisis protein. Judul ini juga sangat optimis untuk pencarian kata kunci terkait "analisis protein

Praktikum bio protein
Praktikum bio proteinPraktikum bio protein
Praktikum bio proteinganidonk
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1Dedi Kun
 
Week 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfWeek 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfEmmyKwon
 
Ujiproteinkimia
UjiproteinkimiaUjiproteinkimia
UjiproteinkimiaMita Megah
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptssuser9848b0
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
 
Sifat Spektral Molekul
Sifat Spektral MolekulSifat Spektral Molekul
Sifat Spektral Molekulhendrykaiizhyz
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Johan Setiawan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2Fransiska Puteri
 
Presentation urine
Presentation urinePresentation urine
Presentation urineDae Liya
 

Similar to PROTEIN]Judul singkat yang saya sarankan untuk dokumen tersebut adalah:[JUDUL]Analisis ProteinJudul ini menggunakan kata kunci "Analisis Protein" yang sesuai dengan isi dokumen yang membahas berbagai reaksi untuk menganalisis protein. Judul ini juga sangat optimis untuk pencarian kata kunci terkait "analisis protein (20)

praktikum biokimia
praktikum biokimiapraktikum biokimia
praktikum biokimia
 
Praktikum bio protein
Praktikum bio proteinPraktikum bio protein
Praktikum bio protein
 
Biokim "Metabolisme Protein"
Biokim "Metabolisme Protein"Biokim "Metabolisme Protein"
Biokim "Metabolisme Protein"
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Modul praktek s1
Modul praktek s1Modul praktek s1
Modul praktek s1
 
Week 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdfWeek 8 - Analisis Protein.pdf
Week 8 - Analisis Protein.pdf
 
4. bab iv praktikum
4. bab iv praktikum4. bab iv praktikum
4. bab iv praktikum
 
Praktikum 1
Praktikum 1Praktikum 1
Praktikum 1
 
Ujiproteinkimia
UjiproteinkimiaUjiproteinkimia
Ujiproteinkimia
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
 
Sifat Spektral Molekul
Sifat Spektral MolekulSifat Spektral Molekul
Sifat Spektral Molekul
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 2 Identifikasi 2
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Ulasan biokimia
Ulasan biokimiaUlasan biokimia
Ulasan biokimia
 
Power Point Protein
Power Point ProteinPower Point Protein
Power Point Protein
 
Presentation urine
Presentation urinePresentation urine
Presentation urine
 

PROTEIN]Judul singkat yang saya sarankan untuk dokumen tersebut adalah:[JUDUL]Analisis ProteinJudul ini menggunakan kata kunci "Analisis Protein" yang sesuai dengan isi dokumen yang membahas berbagai reaksi untuk menganalisis protein. Judul ini juga sangat optimis untuk pencarian kata kunci terkait "analisis protein

  • 1. 1 I. TUJUAN PERCOBAAN a. Mempelajari reaksi kimia spesifik pada protein (asam amino). b. Memanfaatkan sifat kimia untuk identifikasi protein pada sampel. II. TEORI PERCOBAAN Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Disamping berat molekul yang berbeda-beda, protein mempunyai sifat yang berbeda-beda pula. Ada protein yang mudah larut dalam air, tetapi ada juga yang tidak larut dalam air. Rambut dan kuku adalah suatu jenis protein yan tidak larut dalam air dan tidak mudah bereaksi, sedangkan protein yang dalam bagian putih telur mudah larut dalam air dan mudah bereaksi (Anna P, 1994). Meskipun tidak ada sistem klasifikasi yang biasa diterima secara universal, protein dapat diklasifikasikan berdasarkan kelarutan, bentuk, fungsi biologi serta struktur tiga dimensinya. Setelah system dengan pemakaian terbatas pada ilmu biokimia klinik membedakan “albumin”, “globulin”, “histon”, dan lain-lain. Berdasarkan kelarutannya dalam larutan garam akueso. Protein dapat pula diklasifikasikan berdasarkan bentuk keseluruhannya. Jadi, protein globular (misal, banyak enzim) mempunyai rantai polipeptida yang berpilin serta terlipat secara padat rasionya tidak lebih dari 3-4. Protein pibrosa memiliki rasio aksial lebih besar dari 10 (Robert K, 1979 ). Fungsi dari protein dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berikut ini, yaitu (Jan Koolman-Klaus, 1973) : 1. Membentuk dan Mempertahankan Struktur. Protein struktur bertanggung jawab terhadap stabilitas mekanik dari organ dan jaringan. 2. Transport. Protein transport yang terkenal adalah hemoglobin dari eritrosit yang sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen dan karbondioksida antara paru-paru dan jaringan. Di dalam plasma darah juga ditemukan sejumlah protein dengan fungsi transport 3. Perlindungan dan pertahanan. Sistem imun melindungi organisme dari penyebab penyakit dan substansi yang asing bagi tubuh. Contohnya ialah imunoglobulin G sebagai komponen yang penting. Pengendali dan pengatur. Pada rantai sinyal biokimiawi protein- protein bekerja sebagai pembawa sinyal maupun sebagai reseptor hormon. Sebagian 4. Katalisator. Enzim merupakan kelompok yang sangat besar dengan protein yang beribu- ribu. Enzim yan kecil mempunyai berat molekul sekitar 10-15 kDa, yang sedang sekitar 100 kDa, dan yang terdiri dari 12 subunit mencapai ukuran lebih dari 500 kDa. Aktin dan myosin bersama-sama bertanggung jawab pada kontraksi otot dan peristiwa gerak lainnya. Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup. Senyawa ini terdapat dalam semua jaringan hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Fungsi biologis protein sangat beragam antara lain sebagai sumber energi, pembangun, pengatur, dan pertahanan. Protein merupakan salah satu zat makanan yang sangat penting bagi
  • 2. 2 manusia karena selain dapat berfungsi sebagai sumber kalori yang amat penting juga sebagai zat pembangun dan pengganti bagian-bagian yang aus dalam tubuh. Asam amino merupakan hasil hidrolisis dari protein. Sedangkan asam amino itu sendiri terdiri atas berbagai jenis. Sehingga diperlukan pengetahuan untuk mengenal jenis asam-asam amino tersebut yaitu dengan analisa protein. Sehingga dengan melakukan suatu reaksi kita dapat mengetahui jenis dari asam amino tersebut.Beberapa reaksi asam amino yang khas: 1. Reaksi ninhidrin Asam amino bereaksi dengan ninhidrin membentuk suatu produk yang disebut ungu Ruheman. Reaksi ini bersifat kuantitatif dan dapat dijadikan sebagai pelacak asam amino pada uji bercak (spot test). Asam amino akan menyumbangkan atom hidrogennya pada warna violet. Warna violet yang sama dihasilkan dari seluruh assam α-amino dengan gugus NH2 primer dan ketajaman (intensitas) setiap warna yang tergantung pada konsentrasi asam amino (Hart, 1983: 221). 2. Reaksi Xanthoprotein (protein kuning) Reaksi berdasar pada titrasi inti benzena yang terdapat didalam molekul protein yang mengandung asam amino dengan inti benzena, misalnya tirosin, fenilonolin dan tritofan, Adapun reaksi yang terjadi adalah: 3. Reaksi Nillon Reaksi ini digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya tirosin, berdasarkan pengikatan Hg dengan gugus Hidroksifenil dari tirosin. Reaksi ini tidak spesifik karena senyawa fenol juga memberikan positif. 4. Reaksi Hopkin Cole Reaksi ini berdasarkan pada kondensansi 2 inti indol dari triftopan dengan aldehid. Reaksi positif ditandai dengan terjadinya cincin ungu pada bidang batas. 5. Reaksi Reduksi Sulfur Reaksi ini digunakan untuk menunjukkan adanya asam amino yang mengandung atom S. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya endapan hitam dari pts, setelah protein ditambah alkali untuk mengubah S organik menjadi S anorganik. Asam amino yang mengandung atom S misalnya sistain dan metionin. 6. Reaksi Biuret Uji ini positif untuk asam amino yang mempunyai ikatan peptida lebih dari satu. Reaksi yang terjadi adalah: R-CH-COOH + 2NaOH + CuSO4 R-CH-COOH + Cu(OH)2 + Na2SO4 NH2 NH2 (Fessenden and Fessenden, 1997: 365).
  • 3. 3 III. METODOLOGI PERCOBAAN III. 1. Alat - Penjepit - Sendok III.2. Bahan - NH3 III. 3. Skema Percobaan 1. Reaksi – Reaksi Pengendapan Oleh Garam – Garam Netral Alkohol 2. Reaksi Warna - Beaker glass 500 ml - Gelas ukur 100 ml - Tabung reaksi - Rak tabung reaksi - Pipet tetes - Batang pengaduk - Bunsen - H2SO4 pekat - Larutan protein (putih telur) - Alkohol Absolut - Amonium sulfat jenuh - NaOH 40% - HNO3 pekat - CuSO4 - HgSO4 - HNO3 - Formaldehid encer - NaNO3 1% 5 ml larutan protein ditambah Amonium sulfat jenuh yang berlebih Menambahkan 2 ml alkohol absolute kepada larutan protein pekat 1 ml larutan protein ditambah 2 ml NaOH 40% Menambahkan setetes larutan CuSO4 5%
  • 4. 4 3. Reaksi Dengan Nillon 4. Reaksi Hopkin Cole 5. Reaksi Xanthoprotein Ditambah1 ml larutan Merkuri sulfat (campuran HgSO4 1% dan Asam sulfat10 :5) 2 ml larutan HNO3 Menambahkan campuran tersebut pada 1 ml larutan protein Memanaskan larutan sampai terjadi larutan kuning Mendinginkan + Larutan natrium nitrat 1% Lalu dipanaskan lagi 1 ml larutan protein ditambah 1 ml larutan formaldehid yang sangat encer (diencerkan 500 kali) Menambahkan 1 ml larutan H2SO4 pekat melalui dinding tabung 1 ml HNO3 pekat ditambah 3 ml larutan protein Tabung 1 tidak ditambah Amoniak Tabung 2 ditambah Amoniak. Dibagi dua dari larutan tersebut
  • 5. 5 IV. HASIL PERCOBAAN 1. Reaksi-reaksi pengendapan oleh garam-garam netral alkohol.  5 ml larutan protein ditambah amonium sulfat jenuh yang berlebih. Hasilnya : terbentuk endapan putih.  Menambahakan 2 ml alkohol absolut ke larutan protein pertama. Hasilnya : terbentuk endapan putih dan ada gumpalan putih diatas larutan. 2. Reaksi warna  Menambahkan 2 ml NaOH 40% kepada 1 ml larutan protein. Hasilnya : larutan menggumpal berwarna bening.  Menambahkan setetes larutan CuSO4 5%. Hasilnya : larutan menjadi berwarna ungu dan terdapat gumpalan protein. 3. Reaksi dengan Nillon  Menambahkan 2 ml HNO3 dengan 1 ml larutan merkuri sulfat. Hasilnya : tidak terjadi perubahan warna.  Menambahkan campuran pada 1 ml larutan protein. Hasilnya : terbentuk endapan putih.  Memanaskan larutan. Hasilnya : larutan menjadi kuning.  Mendinginkan dan kemudian menambahkan larutan natrium nitrat 1 % dan memanaskannya lagi. Hasilnya : larutan menjadi kuning. 4. Reaksi Hopkin Cole  1 ml larutan protein ditambahkan 1 ml larutan formaldehid yang sangat encer Hasilnya : larutan terdapat dua lapisan, yaitu atas putih kekeruhan dan bawah berwarna sedikit kekuningan.  Menambahkan 1 ml larutan asam sulfat pekat melalui dinding tabung Hasilnya : larutan terdapat dua lapisan, warna putih pada bagian atas, coklat pada bagian bawah, dan dantaranya ada cincin berwarna ungu. 5. Reaksi Xanthoprotein  1 ml HNO3 pekat ditambahkan 3 ml larutan protein Hasilnya : terdapat dua lapisan, bening bagian bawah dan endapan putih pada bagian atas.  Larutan dibagi menjadi 2 bagian , tabung ke-2 ditambahkan amoniak Hasilnya : tabung ke-1 larutan menjadi gumpalan kuning, tabung ke-2 larutan menjadi kuning.
  • 6. 6 V. PEMBAHASAN 1. Reaksi – Reaksi Pengendapan Oleh Garam – Garam Netral Alkohol Reaksi Pengendapan menunjukan bahwa protein mengalami denaturasi. Uji positif pada reaksi. Pengendapan adalah terbentuknya endapan pada sampel. Pembentukan gumpalan maupun endapan merupakan keadaan dimana protein mengalami denaturasi. Denaturasi ini tejadi dipengaruhi oleh suhu, pH dan zat tambahan yang menyebabkan protein mengalami denaturasi (protein rusak). Saat sampel ditambahkan ammonium sulfat maka akan terbentuk endapan putih. 2. Reaksi Warna Percobaan ini yakni Uji biuret bertujuan untuk menunjukkan asam amino yang memiliki ikatan peptide yang lebih dari satu. Ikatan peptide (CO-NH) merupakan jembatan antara gugus asam amino yang satu dengan yang lain. Uji ini positif jika terjadi perubahan warna, yaitu larutan berubah menjadi warna ungu atau keunguan. Saat ditambahkan NaOH akan menunjukkan warna bening tetapi jika ditambahkan dengan CuSO4 menghasilkan warna ungu. Perubahan ini menunjukkan bahwa putih telur memiliki ikatan peptide lebih dari satu. Warna ungu pada uji biuret ini karena terbentuk kompleks dengan ion fosfat Cu²+ dan gugus NH2. Reaksi yang terjadi sebagai berikut : 3. Reaksi Dengan Nillon Reaksi nillon nasse merupakan uji protein yang didasarkan pada gugus fenol yang dimiliki asam amino. Reaksi ini akan bernilai positif untuk protein yang mengandung asam amino yang mempunyai gugus fenol seperti terosin. Ini ditandai dengan terbentuknya endapan setelah sampel ditambahkan reagen, dipanaskan, kemudian didinginkan. Sedangkan penambahan NaNO3 pada endapan hanya untuk memekatkan endapan yang terbentuk. Pada penambahan HNO3 dengan larutan merkuri sulfat tidak terjadi perubahan. Saat penambahan protein (putih telur) terbentuk endapan putih pasa dasar tabung. Lalu dipanaskan dan larutan menjadi kuning. Setelah itu mendinginkan kemudian menambahkan NaNO3, larutan menjadi kuning. Reaksi asam amino dengan HgSO4 :
  • 7. 7 4. Reaksi Hopkin Cole Reaksi ini khas untuk asam amino yang mempunyai gugus indol ini hanya terdapat pada asam amino triptopan. Reaksi ini juga digunakan untuk mengetahui apakah triptopan terkandung dalam larutan protein yang ditandai dengan terbentuknya endapan. Sampel yang diberi perlakuan mengalami perubahan seperti tabung menjadi panas setelah penambahan H2SO4, warna larutan ini putih bagian atas dan coklat bagian bawah dan terdapat cincin berwarna ungu. 5. Reaksi Xanthoprotein Reaksi ini berdasarkan pada nitrasi inti benzena yang terdapat dalam molekul protein, seperti pada triptopan, tirosin dan fenil alanin. Setelah larutan dipanaskan, terbentuk endapan kuning. Ini menunjukkan adanya nitrasi inti benzena dari molekul protein. Hal ini disebabkan produk reaksinya menghasilkan cincin benzena. Cincin benzena ini ditunjukkan dengan endapan kuning pada hasil reaksinya. Kemudian hasil yang diperoleh dibagi menjadi 2, pada tabung I ditambahkan ammonia, dan pada tabung II tidak ditambahkan ammonia. Pada penambahan ammonia warna larutan menjadi kuning. Reaksi asam amino dengan HNO3 dan Amonia: VI. KESIMPULAN 1. Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer - monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. 2. Dalam uji yang dilakukan dalam praktikum ini protein dapat diketahui dengan cara uji reaksi – reaksi pengendapan oleh garam – garam netral alkohol, uji reaksi warna, uji reaksi Nillon, uji reaksi Hopkin Cole, dan uji reaksi xanthoprotein bahwa semua positif mengandung protein. 3. Pada reaksi warna dengan penambahan CuSO4 akan menghsilkan warna ungu yang berarti pada putih telur ada ikatan peptida ( protein). 4. Dengan penambahan reagen akan timbul endapan protein. Dalam putih telur terdapat kandungan protein dan juga mengandung inti benzena atau cincin benzena.
  • 8. 8 DAFTAR PUSTAKA Allen LH, Oddoye EA, Margen S. 1979. Protein-induced hypercalciuria : a longerterm study. Am J Clin Nutr 32 : 741-749. Clark,B.F.C. dan K.A.Maroker. 1973. Howproteinstart. SanFransisco : W .H. Freemanandcomny. Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Girindra, A. 1986. Biokimia I. Gramedia : Jakarta. Hawab, HM. 2004. Pengantar Biokimia. Jakarta : Bayu Media Publishing. Poedjiyadi, Anna dkk. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.
  • 9. 9 Lampiran No. Percobaan Hasil Percobaan 1. Reaksi – reaksi pengendapan oleh garam – garam netral alcohol : a. 5 ml protein + ammonium sulfat jenuh 2 ml terdapat endapan putih dibawah. b. Larutan (a) ditambahkan 2 ml alkohol absolut terdapat endapan putih di atas. 2. Reaksi warna : a. Menambahkan 2 ml NaOH 40% pada 1 ml larutan protein hasilnya warna bening dan meggupal. b. Larutan (a) ditambahkan setetes larutan CuSO4 5% warna larutan berubah menjadi ungu dan tetap menggumpal. 3. Reaksi dengan Nillon : a. 2 ml HNO3 + 1 ml larutan merkuri sulfat (campuran HgSO4 hasilnya larutan bening. b. Larutan (a) ditambahkan 1 ml larutan protein hasilnya terdapat endapan putih diatas. a. b.
  • 10. 10 c. Memanaskan larutan (b) hingga berubah warna menjadi kuning. d. Setelah di panaskan larutan di dinginkan kemudian ditambahkan larutan natrium nitrat 1% dan memanaskan lagi hasilnya endapan menyatu menjadi satu natrium nitrat larut dan warna tetap kuning. c. d. 5. Reaksi Hopkin Cole a. 1 ml protein ditambahkan 1 ml formaldehid hasilnya terdapat dua lapisan yaitu atas putih kekeruhan dan bagian bawah sedikit kuning. b. Larutan (a) ditambahkan dengan larutan asam sulfat pekat melalui dinding tabung hasilnya terdapat dua lapisan putih susu bagian atas, coklat dibagian tengah dan diantaranya terdapat cincin berwarna ungu. a. b.
  • 11. 11 6. Reaksi Xanthoprotein a. 1 ml HNO3 pekat + 3 ml protein hasilnya terdapat dua lapisan, bening bagian bawah dan endapan putih dibagian atas. b. Larutan (a) di bagi menjadi dua bagian, , larutan ke satu dibiarkan menghasilkan dua lapisan yaitu bening pada bagian bawah dan ada endapan putih diatas serta menggumpal, sedangkan larutan kedua ditambahkan amoniak hasilnya gumpalan yang terbentuk larut menjadi satu. a. b.