2. Suatu perubahan cara bercocok tanam dari
cara tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau
ditandai dengan makin berkurangnya
ketergantungan petani pada cuaca dan alam,
digantikan dengan peran ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam upaya meningkatkan
produksi pangan.
3. TEORI ROBERT MALTHUS DALAM BUKUNYA
BERJUDUL ”AN ESSAY ON THE PRINCIPLE OF
POPULATION“
MENYATAKAN: kemiskinan merupakan masalah
yang tidak bisa dihindari oleh manusia.
Kemiskinan terjadi karena pertumbuhan
penduduk dan peningkatan produksi pangan
yang tidak seimbang.
4. Pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur
(1, 2, 4, 8, 16, 31, 64, dan seterusnya),
sedangkan hasil pertanian mengikuti deret
hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dan seterusnya).
Hasil penelitian Malthus itu menimbulkan
kegemparan di Eropa dan Amerika.
5. UPAYA PENELITIAN MALTHUS DIDUKUNG
OLEH DUA LEMBAGA RISET ILMIAH
“FORD FOUNDATION DAN ROCKEFELLER”
TUJUAN RISET TERSEBUT MENCARI BERBAGAI
VARIETAS TANAMAN PENGHASIL BIJI-BIJIAN
TERUTAMA BERAS DAN GANDUM YANG
DAPAT BERPRODUKSI DENGAN CUKUP
TINGGI”
6. PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU
NEGARA BERKEMBANG SANGAT MERESPON
POSITIF REVOLUSI HIJAU (INDIA, FHILIPINA,
TURKI, PAKISTAN, MEKSIKO)
PASCA PERANG DUNIA PERKEMBANGAN
REVOLUSI HIJAU SANGAT PESAT YAKNI”
MEKANISASI PERTANIAN”
LEMBAGA RISET INTERNASIONAL YANG SUKSES
MENEMUKAN VARIETAS PADI BARU “IRRI“
INTERNATIONAL RICE RESEARCH INSTITUTE
7. PENERAPAN REVOLUSI HIJAU DI
INDONESIA ERA ORDE BARU
Perkembangan revolusi hijau yang semakin
bertambah pesat, juga berpengaruh terhadap
masyarakat Indonesia. Sebagian besar kondisi
sosial ekonomi masyarakat Indonesia berciri
agraris.
8. Pertanian menjadi setor penting dalam
upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi
Indonesia, hal ini didasakan pada:
• Kebutuhan penduduk yang meningkat dengan
pesat.
• Tingkat produksi pertanian yang masih sangat
rendah.
• Produksi pertanian belum mampu memenuhi
seluruh kebutuhan penduduk.
9. Pemerintah Orde Baru berupaya untuk
meningkatkan produksi pertanian
dengan melakukan berbagai cara :
Intensifikasi pertanian
Usaha mengolah lahan pertanian yang
ada guna meningkatkan produksi
pertanian dengan menerapkan
pancausaha tani
10. PANCAUSAHA TANI
• pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau
varitas unggul
• pemupukan yang teratur
• pengairan yang cukup
• pemberantasan hama secara intensif
• teknik penanaman yang lebih teratur
11. Ekstensifikasi pertanian
Usaha meningkatkan produksi pertanian
dengan membuka lahan baru.
Diversifikasi pertanian
Usaha penganekaragaman jenis usaha atau
tanaman pertanian untuk menghindari
ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.
12. Rehabilitasi pertanian
Usaha memperbaiki lahan pertanian yang
semula tidak produktif menjadi lahan
produktif atau mengganti tanaman yang
sudah tidak produktif menjadi tanaman yang
lebih produktif.
13. Sebagai tindak lanjut dari program-program
tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah
sebagai berikut:
• Memperluas, memperbaiki dan memelihara
jaringan irigasi
• Menyempurnakan sistem produksi pertanian
pangan melalui penerapan program
Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970.
• Membangun pabrik pupuk serta pabrik
insektisida dan pestisida yang dilaksanakan
untuk menunjang proses produksi pertanian.
14. • Membangun gudang-gudang, pabrik
penggilingan padi dan menetapkan harga
dasar gabah
• Memberikan berbagai subsidi dan insentif
modal kepada para petani agar petani dapat
meningkatkan produksi pertaniannya.
• Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha
tani melalui pembentukan kelompok tani, dan
Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok
daerah yang bertujuan untuk memberikan
motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan
yang dihadapi para petani.
15. DAMPAK POSITIF REVOLUSI HIJAU
• Revolusi Hijau menyebabkan munculnya tanaman
jenis unggul berumur
pendek sehingga intensitas penanaman per tahun
menjadi bertambah (dari satu kali menjadi dua kali
atau tiga kali per dua tahun)
• Revolusi Hijau dapat meningkatkan pendapatan
petani
• Revolusi Hijau dapat merangsang kesadaran petani
dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya
teknologi.
• Revolusi Hijau merangsang dinamika ekonomi
masyarakat karena dengan hasil melimpah akan
melahirkan pertumbuhan ekonomi yang
meningkat pula di masyarakat.
16. DAMPAK NEGATIF REVOLUSI HIJAU
• Sistem bagi hasil mengalami perubahan
• Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai
hubungan sosial di daerah pedesaan makin kuat.
• Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia
pembasmi hama juga
berdampak pada tingginya biaya produksi yang
harus ditanggung petani
• Peningkatanproduksi pangan tidak diikuti oleh
pendapatan petani secara keseluruhan karena
penggunaan teknologi modern hanya dirasakan
oleh petani kaya