4. 4*
Pengembangan Pembelajaran
Pembelajaran
Dikembangkan Prinsip
Pembelajaran
Karakteristik
Kompetensi Dasar
• Pembelajaran langsung (Direct
Teaching)
• Pembelajaran tidak langsung
(Indirect Teaching)
• Mengembangkan berpikir tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills)
• Mengembangkan kemampuan
bekerja secara ilmiah dan
keselamatan diri serta lingkungan
• Kompetensi Abad ke-21 (Critical
Thinking and Problem Solving, Creativity and
Innovation, Communication, and
Collaboration)
• Sikap
• Pengetahuan
• Keterampilan
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
5. PEMBELAJARAN LANGSUNG
• Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta
didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber
belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik
melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa
yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau
yang disebut dengan instructional effect.
6. PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG
• Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang
nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh
mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran
dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua
kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk
mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
7. *
Model Pembelajaran
Model
Pembelajaran Pendekatan Saintifik
Guru diberi ruang
menggunakan
pendekatan/model
pembelajaran lain
• Bukan satu-satunya pendekatan
pembelajaran.
• Bukan berbasis ceramah
• Bukan berbasis hafalan
• Memberikan pengalaman
• Mengembangkan sikap ilmiah
• Mendorong ekosistem sekolah berbasis
aktivitas ilmiah
• Menantang
• Memotivasi
• Berbasis aktivitas dan kreativitas
• Menginspirasi
• Meyenangkan
• Berprakarsa
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
8. 1. TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM
PENDEKATAN SAINTIFIK
Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:
1. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
2. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
3. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
4. diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah
6. Untuk mengembangkan karakter siswa
PPT 3a-1.2
10. Prinsip-prinsip pembelajaran
dengan pendekatan Saintifik
1. pembelajaran berpusat pada siswa
2. pembelajaran membentuk students’ self concept
3. pembelajaran terhindar dari verbalisme
4. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan
prinsip
5. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan
kemampuan berpikir siswa
PPT 3a-1.4
11. Prinsip-prinsip pembelajaran
dengan pendekatan saintifik
(lanjutan)
6. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan
motivasi mengajar guru
7. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi
8. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan
prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur
kognitifnya.
PPT 3a-1.5
12. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga
ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
PPT 3a-1.6
14. Langkah Pendekatan Saintifik
(PERMENDIKBUD 81A)
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman
belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
PPT 3a-1.8
16. MENANYA
KEGIATAN BELAJAR:
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
PPT 3a-1.10
17. MENGUMPULKAN INFORMASI
KEGIATAN BELAJAR
• melakukan eksperimen
• membaca sumber lain selain buku teks
• mengamati objek/ kejadian/
• aktivitas
• wawancara dengan nara sumber
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
PPT 3a-1.11
18. MENGASOSIASI/MENALAR
KEGIATAN BELAJAR:
1.mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
2.Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang
PPT 3a-1.12
19. Lanjutan:
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan
PPT 3a-1.13
20. MENGKOMUNIKASIKAN
KEGIATAN BELAJAR:
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan
benar.
PPT 3a-1.14
21. A. KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
2. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru
menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira
(mengucapkan salam),
PPT 3a-1.15
22. B. KEGIATAN INTI
1.Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu
proses pembentukan pengalaman dan
kemampuan siswa secara terprogram yang
dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
2.Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan
untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip
oleh siswa dengan bantuan dari guru melalaui
PPT 3a-1.16
23. C. KEGIATAN PENUTUP
1.Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok.
2.Pertama, validasi terhadap konsep, hukum atau
prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa.
3.Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai
siswa. Validasi dapat dilakukan dengan
PPT 3a-1.17
24. Teknik penilaian
dalam pembelajaran
dengan pendekatan saintifik
Penilaian pada pembelajaran dengan
pendekatan saintifik meliputi :
Penilaian Proses,
Penilaian Produk, Dan
Penilaian Sikap.
PPT 3a-1.18
25. PENILAIAN PROSES
Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui:
a. observasi saat siswa bekerja kelompok,
b. bekerja individu,
c. berdiskusi,
d. presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja.
PPT 3a-1.19
29. Bambang Sugeng-NTT
Pengembangan
Indikator• Indikator merupakan penanda pencapaian
kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat
diukur/diobservasi yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
• Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa
indikator (lebih dari dua)
• Indikator menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur dan/atau
diobservasi
• Tingkat kata kerja dalam indikator lebih
rendah atau setara dengan kata kerja
dalam KD maupun SK
• Prinsip pengembangan indikator adalah
Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, dan
Kontekstual
• Keseluruhan indikator dalam satu KD
merupakan tanda-tanda, prilaku, dan lain-
lain untuk pencapaian kompetensi yang
30. Bambang Sugeng-NTT
Acuan Pengembangan
Indikator
• Kata kerja operasional (KKO) Indikator
dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke
sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh,
dan dari konkrit ke abstrak (bukan
sebaliknya);
• Dapat mempertimbangkan konsep tingkatan
berpikir kognitif Taxonomi Bloom (C1 s.d. C6)
atau hasil revisi Anderson & Krathwohl, 2001;
• Kata kerja operasional pada KD benar-benar
terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi
yang ada di kata kerja operasional indikator;
• Urutan KKO indikator mengikuti tahapan
aluran berpikir berdasar tingkat kesukaran;
• Kata kerja operasional dalam indikator harus
dapat diukur;
31. Bambang Sugeng-NTT
ASPEK YANG DIUKUR DALAM
PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
ASPEK KOGNITIF (6 Tingkat Kognitif Berfikir)
>>TAXONOMY COGNITIVE BLOOM (Bloom, Englehart, Furst, Hill, Krathwohl’ 56)
1. Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu
kota, rumus).
2. Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya:
menyimpulkan suatu paragraf).
3. Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan
suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan
masalah).
4. Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas
menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau
arti suatu puisi).
5. Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi
menjadi suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di
laboratorium).
6. Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana
yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.
Untuk penyusunan soal, sesuai dengan indikator yang telah disusun dalam silabus,
hendaknya memiliki tingkat berpikir menengah sampai tinggi.
32. Bambang Sugeng-NTT
Taxonomi Bloom-ranah Kognitif
Tingkatan Definisi Contoh Kata kunci Contoh Persoalan
Pengetahua
n (ingatan)
Dapat mengingat istilah, fakta,
prosedur, keterhubungan, konsep
(tingkat yang paling rendah)
Mendaftar, label, nama
garis besar, meniru,
menetapkan,
menggambarkan
Daftarlah nama-nama dari karakter
utama dalam cerita itu !
Pemahaman Mengerti maksud materi yang
dipelajari, dapat menafsirkan,
menyatakan kembali dalam kata-
kata sendiri (satu langkah di atas
mengingat pengetahuan)
Jelaskan, tafsirkan,
nyatakan kembali,
terjemahkan, uraikan
dengan kata-kata sendiri,
merangkum
Apa ide utama dari cerita itu ?
Aplikasi Menggunakan materi yang
dipelajari, hubungan dengan
dunia nyata
Perlihatkan,
manipulasikan,
operasikan, mengubah,
menggunakan,
menghasilkan
Penggunaan apa yang anda ketahui
tentang struktur dari cerita yang
dibaca di kelas. Tulis sebuah cerita
baru karanganmu sendiri
Analisa Mengerti tentang beberapa
komponen bagian dari sesuatu
dan dapat mengkategorikan
unsure-unsur melalui cara-cara
yang bijaksana dan bagaimana
mengelompokannya dengan tepat
Membagi, membedakan,
mengkategorikan,
mengklasifikasikan,
menguraikan
Uraikan cerita itu dalam beberapa
bagian, lukiskan bagaimana
hubungan mereka ?
Sintesa Mengkombinasikan pengetahuan,
konsep-konsep dan pengertian
yang terpisah ke dalam suatu
kesatuan dan bacaan utuh.
Mengkombinasikan,
menghubungkan,
mengkategorikan,
menyusun kembali
Melalui cerita itu, tentang ikan paus,
apa yang kamu perkirakan tentang
populasi ikan paus di bumi pada
waktu yang akan datang ?
Evaluasi Dapat mempertimbangkan nilai
atau kepatutan dengan
mengaplikasikan criteria yang
tepat dalam suatu cara yang logis
Menilai, menghargai,
mengembangkan,
membenarkan,
menggantungkan
Apakah ini suatu cerita yang baik
menurut opinimu ? Mengapa ?
33. Bambang Sugeng-NTT
DIMENSI PROSES KOGNITIF (Anderson & Krathwohl, 2001)
KATEGORI PROSES CONTOH
Mengingat (Remember)
a. Mengenal/ identifikasi
b. Menghafal/ telusuri
(Memanggil pengetahuan relevan dari memori jangka panjang)
Mengenal tanggal penting tertentu
Menghafal tanggal penting tertentu
Mengerti (understand)
a. Interpretasi
b. Eksemplifikasi
c. Klasifikasi
d. Merangkum
e. Inferensi
f. Komparasi
g. Eksplanasi
(Membangun makna dari pesan pembelajaran)
Mengubah bentuk penyajian, klasifikasi, translasi
Menemukan contoh spesifik, ilustrasi
Mengelompokkan, mengkategorikan
Berabstraksi, generalisasi
Menyimpulkan, interpolasi, ekstrapolasi, prediksi
Mengontraskan, memetakan, mencocokkan
Membangun hubungan sebab akibat
Menerapkan (apply)
a. Melaksanakan
b. Implementasi
(Menggunakan prosedur pada situasi tertentu)
Menerapkan suatu prosedur pada tugas umum
Menggunakan suatu prosedur pada tugas khusus
Menguraikan (analyze)
a. Diferensiasi
b. Organisasi
c. Dekonstruksi
(Menguraikan bagian-bagian tertentu dan menentukan hubungan-hubungannya)
Membedakan, memfokuskan, menyeleksi
Memadukan, menentukan, membuat struktur
Menetapkan bias/pandangan/nilai/perhatian
Menilai (Evaluate) :
a. Mencek
b. Mengkritik
(Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar)
mengkoordinasikan, memonitor, menguji
Menimbang/ mempertimbangkan
Mencipta (create) :
a. Menurunkan/berhipotesis
b. Merencanakan
(Memasang unsure-unsur untuk membentuk kesatuan yang fungsional; mereorganisasi
bagian-bagian pola/ struktur baru)
Mengusulkan hipotesis berdasarkan criteria
Menyusun prosedur untuk melengkapi tugas
Menemukan suatu produk
34. PERBEDAAN KKO
BLOOM DAN ANDERSON
BLOOM ANDERSON
Pengetahuan Mengingat
Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
Analisis Menganalisis
Sintesis Menilai
Penilaian Menciptakan
35. KKO ANDERSON
KKO ANDERSON KATA KUNCI
MENGINGAT Menyebutkan definisi, menirukan ucapan, menyatakan
mengucapkan, mengulang, menyatakan
MEMAHAMI Mengelompokkan, menggambarkan, menjelaskan identifikasi,
menempatkan, melaporkan, menjelaskan, menerjemahkan,
pharaprase.
MENERAPKAN Memilih, mendemonstrasikan, memerankan, menggunakan,
mengilustrasikan, menginterpretasi, menyusun jadwal,
membuat sketsa, memecahkan masalah, menulis
36. LANJUTAN
KKO ANDERSON KATA KUNCI
MENGANALISIS Mengkaji, membandingkan, mengkontraskan, membedakan,
melakukan deskriminasi, memisahkan, menguji, melakukan
eksperimen, mempertanyakan.
MENILAI Memberi argumentasi, mempertahankan, menyatakan,
memilih, memberi dukungan, memberi penilaian, melakukan
evaluasi
MENCIPTAKAN Merakit, mengubah, membangun, mencipta, merancang,
mendirikan, merumuskan, menulis.
37. Bambang Sugeng-NTT
KONDISI RIIL DI LAPANGAN
• Pengembangan KD menjadi indikator tidak
memperhatikan prinsip pengembangan
indikator yang benar (lihat contoh);
• Banyak pengembangan indikator yang
tidak menggambarkan pencapaian KD;
• Tuntutan tingkat kesulitan pada KD tidak
menjadi perhatian dalam penjabaran
indikator shg terjadi pemborosan
penetapan alokasi waktu pertemuan atau
38. Bambang Sugeng-NTT
• Pemilihan kata kerja operasional (KKO)
Indikator tidak dimulai dari tingkatan
berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan atau dari
konkrit ke abstrak;
• Pemilahan kata kerja operasional lebih
berorientasi pada materi pokok bukan ke
tingkatan berpikir yang ada pada kata
kerja operasional KD;
• Tidak terjadi analisis tingkat kesulitan
kata kerja operasional KD;
39. 39
1. Mengamati: SISWA mengamati FENOMENON dengan
indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat,
menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat
(untuk menemukan gap of knowledge).
2. Menanya: SISWA merumuskan pertanyaan tentang hal-hal
yang tidak diketahui terkait fenomena yang diamati.
3. Mengumpulkan informasi: SISWA mengumpulkan
data/informasi untuk menjawab pertanyaan (dengan
eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks,
mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan
nara sumber dan/atau cara lainnya).
*
Pembelajaran dengan Metode Ilmiah
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
40. 40
4. Menalar/mengasosiasi: SISWA menggunakan
informasi/data yang sudah dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan (dan/atau menarik kesimpulan).
5. Mengomunikasikan: SISWA menyampaikan jawaban atas
pertanyaan (kesimpulan) secara lisan dan/atau tertulis.
CATATAN: Sampai langkah 5 (mengomunikasikan) peserta
didik akan telah memperoleh pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan/atau metkognitif.
*
Pembelajaran dengan Metode Ilmiah
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
41. 41
6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA
menggunakan/menerapkan pengetahuan pengetahuan
yang telah diperoleh (untuk mencipta dan/atau
menginovasi produk, model, gagasan atau memecahkan
masalah).
CIPTAAN:
• merupakan aplikasi dari pengetahuan yang diperoleh
• merupakan sesuatu yang tangible maupun non-tangible
*
Pembelajaran dengan Metode Ilmiah
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
49. Kooperatif (CL, Cooperative Learning).
• Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain,
mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian
tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu,
belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan
dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan,
pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan
berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena kooperatif
adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar
menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
50. LANJUTAN
• Jadi model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran
dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu
mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut
teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap
anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan,
gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab
hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
URUTAN pembelajaran kooperatif adalah informasi, pengarahan-strategi,
membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil
kelompok, dan pelaporan.