SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
*
ASTUTY
astuty64@gmail.com
KURIKULUM 2013
(Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan
Penilaian)
PEMBELAJARAN
3*
Perubahan Paradigma Pembelajaran
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
Dari Model
Pembelajaran
• Mencari tahu
• Berbasis aneka sumber belajar
• Pendekatan ilmiah
• Berbasis kompetensi
• Holistik/terpadu
• Kebenaran jawaban multi
dimensi
• Keterampilan aplikatif
• Diberitahu
• Guru sebagai sumber utama
• Tekstual
• Berbasis Konten
• Parsial
• Jawaban Tunggal
• Verbalisme
Menjadi Model Pembelajaran
4*
Pengembangan Pembelajaran
Pembelajaran
Dikembangkan Prinsip
Pembelajaran
Karakteristik
Kompetensi Dasar
• Pembelajaran langsung (Direct
Teaching)
• Pembelajaran tidak langsung
(Indirect Teaching)
• Mengembangkan berpikir tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills)
• Mengembangkan kemampuan
bekerja secara ilmiah dan
keselamatan diri serta lingkungan
• Kompetensi Abad ke-21 (Critical
Thinking and Problem Solving, Creativity and
Innovation, Communication, and
Collaboration)
• Sikap
• Pengetahuan
• Keterampilan
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
PEMBELAJARAN LANGSUNG
• Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta
didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber
belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik
melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa
yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau
yang disebut dengan instructional effect.
PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG
• Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang
nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh
mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses
pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran
dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua
kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk
mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
*
Model Pembelajaran
Model
Pembelajaran Pendekatan Saintifik
Guru diberi ruang
menggunakan
pendekatan/model
pembelajaran lain
• Bukan satu-satunya pendekatan
pembelajaran.
• Bukan berbasis ceramah
• Bukan berbasis hafalan
• Memberikan pengalaman
• Mengembangkan sikap ilmiah
• Mendorong ekosistem sekolah berbasis
aktivitas ilmiah
• Menantang
• Memotivasi
• Berbasis aktivitas dan kreativitas
• Menginspirasi
• Meyenangkan
• Berprakarsa
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
1. TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM
PENDEKATAN SAINTIFIK
Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:
1. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
2. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
3. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar
itu merupakan suatu kebutuhan.
4. diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah
6. Untuk mengembangkan karakter siswa
PPT 3a-1.2
2.2. PENGERTIANPENGERTIAN
PEMBELAJARAN DENGANPEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN SAINTIFIKPENDEKATAN SAINTIFIK
PPT 3a-1.3
Prinsip-prinsip pembelajaran
dengan pendekatan Saintifik
1. pembelajaran berpusat pada siswa
2. pembelajaran membentuk students’ self concept
3. pembelajaran terhindar dari verbalisme
4. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan
prinsip
5. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan
kemampuan berpikir siswa
PPT 3a-1.4
Prinsip-prinsip pembelajaran
dengan pendekatan saintifik
(lanjutan)
6. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan
motivasi mengajar guru
7. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
kemampuan dalam komunikasi
8. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan
prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur
kognitifnya.
PPT 3a-1.5
Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga
ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
PPT 3a-1.6
Langkah-Langkah Pendekatan
Saintifik
Observing
(mengamati)
Questioning
(menanya)
Associating
(menalar)
Experimen-ting
(mencoba)
Networking
(membentuk
Jejaring)
PPT 3a-1.7
Langkah Pendekatan Saintifik
(PERMENDIKBUD 81A)
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman
belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
PPT 3a-1.8
MENGAMATI
KEGIATAN BELAJAR:
Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
PPT 3a-1.9
MENANYA
KEGIATAN BELAJAR:
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
PPT 3a-1.10
MENGUMPULKAN INFORMASI
KEGIATAN BELAJAR
• melakukan eksperimen
• membaca sumber lain selain buku teks
• mengamati objek/ kejadian/
• aktivitas
• wawancara dengan nara sumber
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
PPT 3a-1.11
MENGASOSIASI/MENALAR
KEGIATAN BELAJAR:
1.mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
2.Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang
PPT 3a-1.12
Lanjutan:
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan
PPT 3a-1.13
MENGKOMUNIKASIKAN
KEGIATAN BELAJAR:
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN:
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan
benar.
PPT 3a-1.14
A. KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik.
2. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru
menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira
(mengucapkan salam),
PPT 3a-1.15
B. KEGIATAN INTI
1.Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu
proses pembentukan pengalaman dan
kemampuan siswa secara terprogram yang
dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
2.Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan
untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip
oleh siswa dengan bantuan dari guru melalaui
PPT 3a-1.16
C. KEGIATAN PENUTUP
1.Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok.
2.Pertama, validasi terhadap konsep, hukum atau
prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa.
3.Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai
siswa. Validasi dapat dilakukan dengan
PPT 3a-1.17
Teknik penilaian
dalam pembelajaran
dengan pendekatan saintifik
Penilaian pada pembelajaran dengan
pendekatan saintifik meliputi :
 Penilaian Proses,
 Penilaian Produk, Dan
 Penilaian Sikap.
PPT 3a-1.18
PENILAIAN PROSES
Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui:
a. observasi saat siswa bekerja kelompok,
b. bekerja individu,
c. berdiskusi,
d. presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja.
PPT 3a-1.19
PENILAIAN PRODUK
PPT 3a-1.20
PENILAIAN SIKAP
PPT 3a-1.21
Mekanisme
Analisis
SI/SKL/
SK-KD
Indikator
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Sumber/
Bahan
Penilaian
Alokasi Waktu
Bambang Sugeng-NTT
Pengembangan
Indikator• Indikator merupakan penanda pencapaian
kompetensi dasar yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat
diukur/diobservasi yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
• Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa
indikator (lebih dari dua)
• Indikator menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur dan/atau
diobservasi
• Tingkat kata kerja dalam indikator lebih
rendah atau setara dengan kata kerja
dalam KD maupun SK
• Prinsip pengembangan indikator adalah
Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, dan
Kontekstual
• Keseluruhan indikator dalam satu KD
merupakan tanda-tanda, prilaku, dan lain-
lain untuk pencapaian kompetensi yang
Bambang Sugeng-NTT
Acuan Pengembangan
Indikator
• Kata kerja operasional (KKO) Indikator
dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke
sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh,
dan dari konkrit ke abstrak (bukan
sebaliknya);
• Dapat mempertimbangkan konsep tingkatan
berpikir kognitif Taxonomi Bloom (C1 s.d. C6)
atau hasil revisi Anderson & Krathwohl, 2001;
• Kata kerja operasional pada KD benar-benar
terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi
yang ada di kata kerja operasional indikator;
• Urutan KKO indikator mengikuti tahapan
aluran berpikir berdasar tingkat kesukaran;
• Kata kerja operasional dalam indikator harus
dapat diukur;
Bambang Sugeng-NTT
ASPEK YANG DIUKUR DALAM
PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
ASPEK KOGNITIF (6 Tingkat Kognitif Berfikir)
>>TAXONOMY COGNITIVE BLOOM (Bloom, Englehart, Furst, Hill, Krathwohl’ 56)
1. Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu
kota, rumus).
2. Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya:
menyimpulkan suatu paragraf).
3. Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan
suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan
masalah).
4. Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas
menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau
arti suatu puisi).
5. Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi
menjadi suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di
laboratorium).
6. Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana
yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.
Untuk penyusunan soal, sesuai dengan indikator yang telah disusun dalam silabus,
hendaknya memiliki tingkat berpikir menengah sampai tinggi.
Bambang Sugeng-NTT
Taxonomi Bloom-ranah Kognitif
Tingkatan Definisi Contoh Kata kunci Contoh Persoalan
Pengetahua
n (ingatan)
Dapat mengingat istilah, fakta,
prosedur, keterhubungan, konsep
(tingkat yang paling rendah)
Mendaftar, label, nama
garis besar, meniru,
menetapkan,
menggambarkan
Daftarlah nama-nama dari karakter
utama dalam cerita itu !
Pemahaman Mengerti maksud materi yang
dipelajari, dapat menafsirkan,
menyatakan kembali dalam kata-
kata sendiri (satu langkah di atas
mengingat pengetahuan)
Jelaskan, tafsirkan,
nyatakan kembali,
terjemahkan, uraikan
dengan kata-kata sendiri,
merangkum
Apa ide utama dari cerita itu ?
Aplikasi Menggunakan materi yang
dipelajari, hubungan dengan
dunia nyata
Perlihatkan,
manipulasikan,
operasikan, mengubah,
menggunakan,
menghasilkan
Penggunaan apa yang anda ketahui
tentang struktur dari cerita yang
dibaca di kelas. Tulis sebuah cerita
baru karanganmu sendiri
Analisa Mengerti tentang beberapa
komponen bagian dari sesuatu
dan dapat mengkategorikan
unsure-unsur melalui cara-cara
yang bijaksana dan bagaimana
mengelompokannya dengan tepat
Membagi, membedakan,
mengkategorikan,
mengklasifikasikan,
menguraikan
Uraikan cerita itu dalam beberapa
bagian, lukiskan bagaimana
hubungan mereka ?
Sintesa Mengkombinasikan pengetahuan,
konsep-konsep dan pengertian
yang terpisah ke dalam suatu
kesatuan dan bacaan utuh.
Mengkombinasikan,
menghubungkan,
mengkategorikan,
menyusun kembali
Melalui cerita itu, tentang ikan paus,
apa yang kamu perkirakan tentang
populasi ikan paus di bumi pada
waktu yang akan datang ?
Evaluasi Dapat mempertimbangkan nilai
atau kepatutan dengan
mengaplikasikan criteria yang
tepat dalam suatu cara yang logis
Menilai, menghargai,
mengembangkan,
membenarkan,
menggantungkan
Apakah ini suatu cerita yang baik
menurut opinimu ? Mengapa ?
Bambang Sugeng-NTT
DIMENSI PROSES KOGNITIF (Anderson & Krathwohl, 2001)
KATEGORI PROSES CONTOH
Mengingat (Remember)
a. Mengenal/ identifikasi
b. Menghafal/ telusuri
(Memanggil pengetahuan relevan dari memori jangka panjang)
Mengenal tanggal penting tertentu
Menghafal tanggal penting tertentu
Mengerti (understand)
a. Interpretasi
b. Eksemplifikasi
c. Klasifikasi
d. Merangkum
e. Inferensi
f. Komparasi
g. Eksplanasi
(Membangun makna dari pesan pembelajaran)
Mengubah bentuk penyajian, klasifikasi, translasi
Menemukan contoh spesifik, ilustrasi
Mengelompokkan, mengkategorikan
Berabstraksi, generalisasi
Menyimpulkan, interpolasi, ekstrapolasi, prediksi
Mengontraskan, memetakan, mencocokkan
Membangun hubungan sebab akibat
Menerapkan (apply)
a. Melaksanakan
b. Implementasi
(Menggunakan prosedur pada situasi tertentu)
Menerapkan suatu prosedur pada tugas umum
Menggunakan suatu prosedur pada tugas khusus
Menguraikan (analyze)
a. Diferensiasi
b. Organisasi
c. Dekonstruksi
(Menguraikan bagian-bagian tertentu dan menentukan hubungan-hubungannya)
Membedakan, memfokuskan, menyeleksi
Memadukan, menentukan, membuat struktur
Menetapkan bias/pandangan/nilai/perhatian
Menilai (Evaluate) :
a. Mencek
b. Mengkritik
(Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar)
mengkoordinasikan, memonitor, menguji
Menimbang/ mempertimbangkan
Mencipta (create) :
a. Menurunkan/berhipotesis
b. Merencanakan
(Memasang unsure-unsur untuk membentuk kesatuan yang fungsional; mereorganisasi
bagian-bagian pola/ struktur baru)
Mengusulkan hipotesis berdasarkan criteria
Menyusun prosedur untuk melengkapi tugas
Menemukan suatu produk
PERBEDAAN KKO
BLOOM DAN ANDERSON
BLOOM ANDERSON
Pengetahuan Mengingat
Pemahaman Memahami
Penerapan Menerapkan
Analisis Menganalisis
Sintesis Menilai
Penilaian Menciptakan
KKO ANDERSON
KKO ANDERSON KATA KUNCI
MENGINGAT Menyebutkan definisi, menirukan ucapan, menyatakan
mengucapkan, mengulang, menyatakan
MEMAHAMI Mengelompokkan, menggambarkan, menjelaskan identifikasi,
menempatkan, melaporkan, menjelaskan, menerjemahkan,
pharaprase.
MENERAPKAN Memilih, mendemonstrasikan, memerankan, menggunakan,
mengilustrasikan, menginterpretasi, menyusun jadwal,
membuat sketsa, memecahkan masalah, menulis
LANJUTAN
KKO ANDERSON KATA KUNCI
MENGANALISIS Mengkaji, membandingkan, mengkontraskan, membedakan,
melakukan deskriminasi, memisahkan, menguji, melakukan
eksperimen, mempertanyakan.
MENILAI Memberi argumentasi, mempertahankan, menyatakan,
memilih, memberi dukungan, memberi penilaian, melakukan
evaluasi
MENCIPTAKAN Merakit, mengubah, membangun, mencipta, merancang,
mendirikan, merumuskan, menulis.
Bambang Sugeng-NTT
KONDISI RIIL DI LAPANGAN
• Pengembangan KD menjadi indikator tidak
memperhatikan prinsip pengembangan
indikator yang benar (lihat contoh);
• Banyak pengembangan indikator yang
tidak menggambarkan pencapaian KD;
• Tuntutan tingkat kesulitan pada KD tidak
menjadi perhatian dalam penjabaran
indikator shg terjadi pemborosan
penetapan alokasi waktu pertemuan atau
Bambang Sugeng-NTT
• Pemilihan kata kerja operasional (KKO)
Indikator tidak dimulai dari tingkatan
berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan atau dari
konkrit ke abstrak;
• Pemilahan kata kerja operasional lebih
berorientasi pada materi pokok bukan ke
tingkatan berpikir yang ada pada kata
kerja operasional KD;
• Tidak terjadi analisis tingkat kesulitan
kata kerja operasional KD;
39
1. Mengamati: SISWA mengamati FENOMENON dengan
indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat,
menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat
(untuk menemukan gap of knowledge).
2. Menanya: SISWA merumuskan pertanyaan tentang hal-hal
yang tidak diketahui terkait fenomena yang diamati.
3. Mengumpulkan informasi: SISWA mengumpulkan
data/informasi untuk menjawab pertanyaan (dengan
eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks,
mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan
nara sumber dan/atau cara lainnya).
*
Pembelajaran dengan Metode Ilmiah
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
40
4. Menalar/mengasosiasi: SISWA menggunakan
informasi/data yang sudah dikumpulkan untuk menjawab
pertanyaan (dan/atau menarik kesimpulan).
5. Mengomunikasikan: SISWA menyampaikan jawaban atas
pertanyaan (kesimpulan) secara lisan dan/atau tertulis.
CATATAN: Sampai langkah 5 (mengomunikasikan) peserta
didik akan telah memperoleh pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan/atau metkognitif.
*
Pembelajaran dengan Metode Ilmiah
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
41
6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA
menggunakan/menerapkan pengetahuan pengetahuan
yang telah diperoleh (untuk mencipta dan/atau
menginovasi produk, model, gagasan atau memecahkan
masalah).
CIPTAAN:
• merupakan aplikasi dari pengetahuan yang diperoleh
• merupakan sesuatu yang tangible maupun non-tangible
*
Pembelajaran dengan Metode Ilmiah
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
42*
Problem-Based Learning
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
43*
Problem-Based Learning
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
44*
Problem Based Learning
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
*
Inquiry/Discovery Learning
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
Langkah-langkah pembelajaran:
1.Merumuskan pertanyaan (masalah)
2.Membuat rancangan pengumpulan
data/informasi
3.Mengumpulkan data/informasi dengan
teknik yang sesuai dan menganalisis
data/informasi
4.Merumuskan simpulan (menjawab
pertanyaan)
5.Menerapkan/menggunakan “temuan” dalam
kehidupan
*
Project-Based Learning
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
*
Project-Based Learning
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
*
Project-Based Learning
KOMPETENSI
PENILAIAN
PENDAMPINGAN
MONEV
PENGANTAR
MATERI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
Kooperatif (CL, Cooperative Learning).
• Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain,
mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian
tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu,
belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan
dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan,
pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan
berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena kooperatif
adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar
menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
LANJUTAN
• Jadi model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran
dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu
mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut
teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap
anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan,
gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab
hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
URUTAN pembelajaran kooperatif adalah informasi, pengarahan-strategi,
membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil
kelompok, dan pelaporan.
Bambang Sugeng-NTT

More Related Content

What's hot

Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Guss No
 
Konsep pendekatan-scientific
Konsep pendekatan-scientificKonsep pendekatan-scientific
Konsep pendekatan-scientificroni640088
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikAmin Herwansyah
 
1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifik1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifikKusmiati
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifikPembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifikSuaidin -Dompu
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningMJUNAEDI1961
 
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNINGDenny Boy
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientificDesy Aryanti
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningZo Ri
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningAndi Johar
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningmirdaelisa
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery LearningNurrijal Jhi
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningsadiman dimas
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMJUNAEDI1961
 

What's hot (20)

Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
Pendekatan Saintifik (Scientific Approach)
 
Konsep pendekatan-scientific
Konsep pendekatan-scientificKonsep pendekatan-scientific
Konsep pendekatan-scientific
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifik1. pembelajaran saintifik
1. pembelajaran saintifik
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifikPembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik10 pendekatan-saintifik
10 pendekatan-saintifik
 
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
2.5 model pembelajaran INQUIRY LEARNING
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
3.8. discovery learning
3.8. discovery learning3.8. discovery learning
3.8. discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 

Similar to Materi s2 untidar, pembelajaran

Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Suaidin -Dompu
 
Pendekatan scientific des 2016
Pendekatan scientific  des  2016Pendekatan scientific  des  2016
Pendekatan scientific des 2016sadirun
 
Pendekatan, penilaian, model
Pendekatan, penilaian, model Pendekatan, penilaian, model
Pendekatan, penilaian, model bbawor aji
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajarankurnia1hebat
 
Pendekatan keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan ProsesPendekatan keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan ProsesPRIMA UNIVERSITY
 
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxYolandaYol
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPratiwiKartikaSari
 
PLPG 2017 Tugas lk 2.1 praktik menganalisis proses pembelajaran
PLPG 2017 Tugas lk 2.1 praktik menganalisis proses pembelajaranPLPG 2017 Tugas lk 2.1 praktik menganalisis proses pembelajaran
PLPG 2017 Tugas lk 2.1 praktik menganalisis proses pembelajaranSaLihun Putra Mandar
 
1 model.ctl
1 model.ctl1 model.ctl
1 model.ctlKary Adi
 
Pendekatan Scientific Learning
Pendekatan Scientific LearningPendekatan Scientific Learning
Pendekatan Scientific Learningtbpck
 
Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)Oki Feri Juniawan
 
Pendekatan pembelajaran saintifik
Pendekatan pembelajaran saintifikPendekatan pembelajaran saintifik
Pendekatan pembelajaran saintifikDeir Irhamni
 
Struktur Kurikulum 2013.pdf
Struktur Kurikulum 2013.pdfStruktur Kurikulum 2013.pdf
Struktur Kurikulum 2013.pdfZhepANuoerjaman
 
Struktur Kurikulum 2013.pdf
Struktur Kurikulum 2013.pdfStruktur Kurikulum 2013.pdf
Struktur Kurikulum 2013.pdfAsepAkon2
 
Kurikulum K13
Kurikulum K13Kurikulum K13
Kurikulum K13Afrils
 

Similar to Materi s2 untidar, pembelajaran (20)

Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
Kurikulum2013 150320233537-conversion-gate01
 
Pendekatan scientifik
Pendekatan scientifikPendekatan scientifik
Pendekatan scientifik
 
Pendekatan scientific des 2016
Pendekatan scientific  des  2016Pendekatan scientific  des  2016
Pendekatan scientific des 2016
 
4 pendekatan-scientific
4 pendekatan-scientific4 pendekatan-scientific
4 pendekatan-scientific
 
Pendekatan, penilaian, model
Pendekatan, penilaian, model Pendekatan, penilaian, model
Pendekatan, penilaian, model
 
Model Pembelajaran
Model PembelajaranModel Pembelajaran
Model Pembelajaran
 
Pendekatan keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan ProsesPendekatan keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan Proses
 
Pendekatan Saintifik
Pendekatan SaintifikPendekatan Saintifik
Pendekatan Saintifik
 
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxMODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptx
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
 
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran SaintifikPendekatan Pembelajaran Saintifik
Pendekatan Pembelajaran Saintifik
 
PLPG 2017 Tugas lk 2.1 praktik menganalisis proses pembelajaran
PLPG 2017 Tugas lk 2.1 praktik menganalisis proses pembelajaranPLPG 2017 Tugas lk 2.1 praktik menganalisis proses pembelajaran
PLPG 2017 Tugas lk 2.1 praktik menganalisis proses pembelajaran
 
1 model.ctl
1 model.ctl1 model.ctl
1 model.ctl
 
Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifikPembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik
 
Pendekatan Scientific Learning
Pendekatan Scientific LearningPendekatan Scientific Learning
Pendekatan Scientific Learning
 
Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
Pendekatan Scientific (Pendekatan Ilmiah)
 
Pendekatan pembelajaran saintifik
Pendekatan pembelajaran saintifikPendekatan pembelajaran saintifik
Pendekatan pembelajaran saintifik
 
Struktur Kurikulum 2013.pdf
Struktur Kurikulum 2013.pdfStruktur Kurikulum 2013.pdf
Struktur Kurikulum 2013.pdf
 
Struktur Kurikulum 2013.pdf
Struktur Kurikulum 2013.pdfStruktur Kurikulum 2013.pdf
Struktur Kurikulum 2013.pdf
 
Kurikulum K13
Kurikulum K13Kurikulum K13
Kurikulum K13
 

More from astutyutomo

Rps manajemen dan supervisi (16 pert) (format 20191 versi 1)
Rps manajemen dan supervisi (16 pert) (format 20191 versi 1)Rps manajemen dan supervisi (16 pert) (format 20191 versi 1)
Rps manajemen dan supervisi (16 pert) (format 20191 versi 1)astutyutomo
 
Astuty jurnal internasional ATMR
Astuty  jurnal internasional ATMRAstuty  jurnal internasional ATMR
Astuty jurnal internasional ATMRastutyutomo
 
Rps gangguan berbahasa siap unggah
Rps gangguan berbahasa  siap unggahRps gangguan berbahasa  siap unggah
Rps gangguan berbahasa siap unggahastutyutomo
 
Metode dan teknik
Metode dan teknikMetode dan teknik
Metode dan teknikastutyutomo
 
Ulasan buku ASTUTY
Ulasan buku ASTUTYUlasan buku ASTUTY
Ulasan buku ASTUTYastutyutomo
 
Rps media pembelajaran
Rps media pembelajaranRps media pembelajaran
Rps media pembelajaranastutyutomo
 
Tugas individu telaah kurikulum s2
Tugas individu telaah kurikulum s2Tugas individu telaah kurikulum s2
Tugas individu telaah kurikulum s2astutyutomo
 
Penilaian s2 untidar, pembelajaran
Penilaian s2 untidar, pembelajaranPenilaian s2 untidar, pembelajaran
Penilaian s2 untidar, pembelajaranastutyutomo
 
Rpp teks berita kd 3
Rpp teks berita kd 3Rpp teks berita kd 3
Rpp teks berita kd 3astutyutomo
 

More from astutyutomo (12)

Rps manajemen dan supervisi (16 pert) (format 20191 versi 1)
Rps manajemen dan supervisi (16 pert) (format 20191 versi 1)Rps manajemen dan supervisi (16 pert) (format 20191 versi 1)
Rps manajemen dan supervisi (16 pert) (format 20191 versi 1)
 
Astuty jurnal internasional ATMR
Astuty  jurnal internasional ATMRAstuty  jurnal internasional ATMR
Astuty jurnal internasional ATMR
 
Rps menulis
Rps   menulisRps   menulis
Rps menulis
 
Rps gangguan berbahasa siap unggah
Rps gangguan berbahasa  siap unggahRps gangguan berbahasa  siap unggah
Rps gangguan berbahasa siap unggah
 
Metode dan teknik
Metode dan teknikMetode dan teknik
Metode dan teknik
 
A ulasan buku
A  ulasan bukuA  ulasan buku
A ulasan buku
 
Ulasan buku
Ulasan bukuUlasan buku
Ulasan buku
 
Ulasan buku ASTUTY
Ulasan buku ASTUTYUlasan buku ASTUTY
Ulasan buku ASTUTY
 
Rps media pembelajaran
Rps media pembelajaranRps media pembelajaran
Rps media pembelajaran
 
Tugas individu telaah kurikulum s2
Tugas individu telaah kurikulum s2Tugas individu telaah kurikulum s2
Tugas individu telaah kurikulum s2
 
Penilaian s2 untidar, pembelajaran
Penilaian s2 untidar, pembelajaranPenilaian s2 untidar, pembelajaran
Penilaian s2 untidar, pembelajaran
 
Rpp teks berita kd 3
Rpp teks berita kd 3Rpp teks berita kd 3
Rpp teks berita kd 3
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Materi s2 untidar, pembelajaran

  • 3. 3* Perubahan Paradigma Pembelajaran KOMPETENSI PENILAIAN PENDAMPINGAN MONEV PENGANTAR MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN Dari Model Pembelajaran • Mencari tahu • Berbasis aneka sumber belajar • Pendekatan ilmiah • Berbasis kompetensi • Holistik/terpadu • Kebenaran jawaban multi dimensi • Keterampilan aplikatif • Diberitahu • Guru sebagai sumber utama • Tekstual • Berbasis Konten • Parsial • Jawaban Tunggal • Verbalisme Menjadi Model Pembelajaran
  • 4. 4* Pengembangan Pembelajaran Pembelajaran Dikembangkan Prinsip Pembelajaran Karakteristik Kompetensi Dasar • Pembelajaran langsung (Direct Teaching) • Pembelajaran tidak langsung (Indirect Teaching) • Mengembangkan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) • Mengembangkan kemampuan bekerja secara ilmiah dan keselamatan diri serta lingkungan • Kompetensi Abad ke-21 (Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation, Communication, and Collaboration) • Sikap • Pengetahuan • Keterampilan KOMPETENSI PENILAIAN PENDAMPINGAN MONEV PENGANTAR MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN
  • 5. PEMBELAJARAN LANGSUNG • Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
  • 6. PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG • Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
  • 7. * Model Pembelajaran Model Pembelajaran Pendekatan Saintifik Guru diberi ruang menggunakan pendekatan/model pembelajaran lain • Bukan satu-satunya pendekatan pembelajaran. • Bukan berbasis ceramah • Bukan berbasis hafalan • Memberikan pengalaman • Mengembangkan sikap ilmiah • Mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah • Menantang • Memotivasi • Berbasis aktivitas dan kreativitas • Menginspirasi • Meyenangkan • Berprakarsa KOMPETENSI PENILAIAN PENDAMPINGAN MONEV PENGANTAR MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN
  • 8. 1. TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah: 1. untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 2. untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3. terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4. diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5. untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah 6. Untuk mengembangkan karakter siswa PPT 3a-1.2
  • 9. 2.2. PENGERTIANPENGERTIAN PEMBELAJARAN DENGANPEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIKPENDEKATAN SAINTIFIK PPT 3a-1.3
  • 10. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan Saintifik 1. pembelajaran berpusat pada siswa 2. pembelajaran membentuk students’ self concept 3. pembelajaran terhindar dari verbalisme 4. pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip 5. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa PPT 3a-1.4
  • 11. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik (lanjutan) 6. pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru 7. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi 8. adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. PPT 3a-1.5
  • 12. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sikap (Tahu Mengapa) Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. PPT 3a-1.6
  • 14. Langkah Pendekatan Saintifik (PERMENDIKBUD 81A) Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan. PPT 3a-1.8
  • 15. MENGAMATI KEGIATAN BELAJAR: Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN: Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi PPT 3a-1.9
  • 16. MENANYA KEGIATAN BELAJAR: Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN: Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat PPT 3a-1.10
  • 17. MENGUMPULKAN INFORMASI KEGIATAN BELAJAR • melakukan eksperimen • membaca sumber lain selain buku teks • mengamati objek/ kejadian/ • aktivitas • wawancara dengan nara sumber KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN: Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. PPT 3a-1.11
  • 18. MENGASOSIASI/MENALAR KEGIATAN BELAJAR: 1.mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. 2.Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang PPT 3a-1.12
  • 19. Lanjutan: KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN: Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan PPT 3a-1.13
  • 20. MENGKOMUNIKASIKAN KEGIATAN BELAJAR: Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN: Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. PPT 3a-1.14
  • 21. A. KEGIATAN PENDAHULUAN 1. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. 2. Sebagai contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat dan gembira (mengucapkan salam), PPT 3a-1.15
  • 22. B. KEGIATAN INTI 1.Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. 2.Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan bantuan dari guru melalaui PPT 3a-1.16
  • 23. C. KEGIATAN PENUTUP 1.Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok. 2.Pertama, validasi terhadap konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh siswa. 3.Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai siswa. Validasi dapat dilakukan dengan PPT 3a-1.17
  • 24. Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik Penilaian pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi :  Penilaian Proses,  Penilaian Produk, Dan  Penilaian Sikap. PPT 3a-1.18
  • 25. PENILAIAN PROSES Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui: a. observasi saat siswa bekerja kelompok, b. bekerja individu, c. berdiskusi, d. presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja. PPT 3a-1.19
  • 29. Bambang Sugeng-NTT Pengembangan Indikator• Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur/diobservasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. • Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator (lebih dari dua) • Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi • Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK • Prinsip pengembangan indikator adalah Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, dan Kontekstual • Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, prilaku, dan lain- lain untuk pencapaian kompetensi yang
  • 30. Bambang Sugeng-NTT Acuan Pengembangan Indikator • Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya); • Dapat mempertimbangkan konsep tingkatan berpikir kognitif Taxonomi Bloom (C1 s.d. C6) atau hasil revisi Anderson & Krathwohl, 2001; • Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja operasional indikator; • Urutan KKO indikator mengikuti tahapan aluran berpikir berdasar tingkat kesukaran; • Kata kerja operasional dalam indikator harus dapat diukur;
  • 31. Bambang Sugeng-NTT ASPEK YANG DIUKUR DALAM PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI ASPEK KOGNITIF (6 Tingkat Kognitif Berfikir) >>TAXONOMY COGNITIVE BLOOM (Bloom, Englehart, Furst, Hill, Krathwohl’ 56) 1. Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu kota, rumus). 2. Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan suatu paragraf). 3. Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah). 4. Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi). 5. Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di laboratorium). 6. Evaluasi (Evaluation), Kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk dan memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu. Untuk penyusunan soal, sesuai dengan indikator yang telah disusun dalam silabus, hendaknya memiliki tingkat berpikir menengah sampai tinggi.
  • 32. Bambang Sugeng-NTT Taxonomi Bloom-ranah Kognitif Tingkatan Definisi Contoh Kata kunci Contoh Persoalan Pengetahua n (ingatan) Dapat mengingat istilah, fakta, prosedur, keterhubungan, konsep (tingkat yang paling rendah) Mendaftar, label, nama garis besar, meniru, menetapkan, menggambarkan Daftarlah nama-nama dari karakter utama dalam cerita itu ! Pemahaman Mengerti maksud materi yang dipelajari, dapat menafsirkan, menyatakan kembali dalam kata- kata sendiri (satu langkah di atas mengingat pengetahuan) Jelaskan, tafsirkan, nyatakan kembali, terjemahkan, uraikan dengan kata-kata sendiri, merangkum Apa ide utama dari cerita itu ? Aplikasi Menggunakan materi yang dipelajari, hubungan dengan dunia nyata Perlihatkan, manipulasikan, operasikan, mengubah, menggunakan, menghasilkan Penggunaan apa yang anda ketahui tentang struktur dari cerita yang dibaca di kelas. Tulis sebuah cerita baru karanganmu sendiri Analisa Mengerti tentang beberapa komponen bagian dari sesuatu dan dapat mengkategorikan unsure-unsur melalui cara-cara yang bijaksana dan bagaimana mengelompokannya dengan tepat Membagi, membedakan, mengkategorikan, mengklasifikasikan, menguraikan Uraikan cerita itu dalam beberapa bagian, lukiskan bagaimana hubungan mereka ? Sintesa Mengkombinasikan pengetahuan, konsep-konsep dan pengertian yang terpisah ke dalam suatu kesatuan dan bacaan utuh. Mengkombinasikan, menghubungkan, mengkategorikan, menyusun kembali Melalui cerita itu, tentang ikan paus, apa yang kamu perkirakan tentang populasi ikan paus di bumi pada waktu yang akan datang ? Evaluasi Dapat mempertimbangkan nilai atau kepatutan dengan mengaplikasikan criteria yang tepat dalam suatu cara yang logis Menilai, menghargai, mengembangkan, membenarkan, menggantungkan Apakah ini suatu cerita yang baik menurut opinimu ? Mengapa ?
  • 33. Bambang Sugeng-NTT DIMENSI PROSES KOGNITIF (Anderson & Krathwohl, 2001) KATEGORI PROSES CONTOH Mengingat (Remember) a. Mengenal/ identifikasi b. Menghafal/ telusuri (Memanggil pengetahuan relevan dari memori jangka panjang) Mengenal tanggal penting tertentu Menghafal tanggal penting tertentu Mengerti (understand) a. Interpretasi b. Eksemplifikasi c. Klasifikasi d. Merangkum e. Inferensi f. Komparasi g. Eksplanasi (Membangun makna dari pesan pembelajaran) Mengubah bentuk penyajian, klasifikasi, translasi Menemukan contoh spesifik, ilustrasi Mengelompokkan, mengkategorikan Berabstraksi, generalisasi Menyimpulkan, interpolasi, ekstrapolasi, prediksi Mengontraskan, memetakan, mencocokkan Membangun hubungan sebab akibat Menerapkan (apply) a. Melaksanakan b. Implementasi (Menggunakan prosedur pada situasi tertentu) Menerapkan suatu prosedur pada tugas umum Menggunakan suatu prosedur pada tugas khusus Menguraikan (analyze) a. Diferensiasi b. Organisasi c. Dekonstruksi (Menguraikan bagian-bagian tertentu dan menentukan hubungan-hubungannya) Membedakan, memfokuskan, menyeleksi Memadukan, menentukan, membuat struktur Menetapkan bias/pandangan/nilai/perhatian Menilai (Evaluate) : a. Mencek b. Mengkritik (Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar) mengkoordinasikan, memonitor, menguji Menimbang/ mempertimbangkan Mencipta (create) : a. Menurunkan/berhipotesis b. Merencanakan (Memasang unsure-unsur untuk membentuk kesatuan yang fungsional; mereorganisasi bagian-bagian pola/ struktur baru) Mengusulkan hipotesis berdasarkan criteria Menyusun prosedur untuk melengkapi tugas Menemukan suatu produk
  • 34. PERBEDAAN KKO BLOOM DAN ANDERSON BLOOM ANDERSON Pengetahuan Mengingat Pemahaman Memahami Penerapan Menerapkan Analisis Menganalisis Sintesis Menilai Penilaian Menciptakan
  • 35. KKO ANDERSON KKO ANDERSON KATA KUNCI MENGINGAT Menyebutkan definisi, menirukan ucapan, menyatakan mengucapkan, mengulang, menyatakan MEMAHAMI Mengelompokkan, menggambarkan, menjelaskan identifikasi, menempatkan, melaporkan, menjelaskan, menerjemahkan, pharaprase. MENERAPKAN Memilih, mendemonstrasikan, memerankan, menggunakan, mengilustrasikan, menginterpretasi, menyusun jadwal, membuat sketsa, memecahkan masalah, menulis
  • 36. LANJUTAN KKO ANDERSON KATA KUNCI MENGANALISIS Mengkaji, membandingkan, mengkontraskan, membedakan, melakukan deskriminasi, memisahkan, menguji, melakukan eksperimen, mempertanyakan. MENILAI Memberi argumentasi, mempertahankan, menyatakan, memilih, memberi dukungan, memberi penilaian, melakukan evaluasi MENCIPTAKAN Merakit, mengubah, membangun, mencipta, merancang, mendirikan, merumuskan, menulis.
  • 37. Bambang Sugeng-NTT KONDISI RIIL DI LAPANGAN • Pengembangan KD menjadi indikator tidak memperhatikan prinsip pengembangan indikator yang benar (lihat contoh); • Banyak pengembangan indikator yang tidak menggambarkan pencapaian KD; • Tuntutan tingkat kesulitan pada KD tidak menjadi perhatian dalam penjabaran indikator shg terjadi pemborosan penetapan alokasi waktu pertemuan atau
  • 38. Bambang Sugeng-NTT • Pemilihan kata kerja operasional (KKO) Indikator tidak dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat ke jauh, dan atau dari konkrit ke abstrak; • Pemilahan kata kerja operasional lebih berorientasi pada materi pokok bukan ke tingkatan berpikir yang ada pada kata kerja operasional KD; • Tidak terjadi analisis tingkat kesulitan kata kerja operasional KD;
  • 39. 39 1. Mengamati: SISWA mengamati FENOMENON dengan indera (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat (untuk menemukan gap of knowledge). 2. Menanya: SISWA merumuskan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak diketahui terkait fenomena yang diamati. 3. Mengumpulkan informasi: SISWA mengumpulkan data/informasi untuk menjawab pertanyaan (dengan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber dan/atau cara lainnya). * Pembelajaran dengan Metode Ilmiah KOMPETENSI PENILAIAN PENDAMPINGAN MONEV PENGANTAR MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN
  • 40. 40 4. Menalar/mengasosiasi: SISWA menggunakan informasi/data yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan (dan/atau menarik kesimpulan). 5. Mengomunikasikan: SISWA menyampaikan jawaban atas pertanyaan (kesimpulan) secara lisan dan/atau tertulis. CATATAN: Sampai langkah 5 (mengomunikasikan) peserta didik akan telah memperoleh pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan/atau metkognitif. * Pembelajaran dengan Metode Ilmiah KOMPETENSI PENILAIAN PENDAMPINGAN MONEV PENGANTAR MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN
  • 41. 41 6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: SISWA menggunakan/menerapkan pengetahuan pengetahuan yang telah diperoleh (untuk mencipta dan/atau menginovasi produk, model, gagasan atau memecahkan masalah). CIPTAAN: • merupakan aplikasi dari pengetahuan yang diperoleh • merupakan sesuatu yang tangible maupun non-tangible * Pembelajaran dengan Metode Ilmiah KOMPETENSI PENILAIAN PENDAMPINGAN MONEV PENGANTAR MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN
  • 45. * Inquiry/Discovery Learning KOMPETENSI PENILAIAN PENDAMPINGAN MONEV PENGANTAR MATERI PEMBELAJARAN PENILAIAN Langkah-langkah pembelajaran: 1.Merumuskan pertanyaan (masalah) 2.Membuat rancangan pengumpulan data/informasi 3.Mengumpulkan data/informasi dengan teknik yang sesuai dan menganalisis data/informasi 4.Merumuskan simpulan (menjawab pertanyaan) 5.Menerapkan/menggunakan “temuan” dalam kehidupan
  • 49. Kooperatif (CL, Cooperative Learning). • Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena kooperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
  • 50. LANJUTAN • Jadi model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. URUTAN pembelajaran kooperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.