SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
National Research Council (NRC) mengungkapkan bahwa pemahaman
konseptual (conceptual understanding) dan kelancaran prosedural (procedural
fluency) merupakan dua di antara 5 komponen penting dari kecakapan matematis
(NRC, 2001: 116). Pemahaman konseptual adalah kemampuan siswa dalam
mengaplikasi definisi konsep, relasi, dan berbagai representasi (NAEP, 2002: 38).
Sedangkan kelancaran prosedural mengacu pada pengetahuan mengenai prosedur,
pengetahuan mengenai kapan dan bagaimana menggunakannya secara tepat, dan
keterampilan dalam melakukannya secara fleksibel, akurat, dan efisien (NRC,
2001: 121). Karena itu, pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural
merupakan kecakapan matematis yang saling terkait penggunaannya untuk
menyelesaikan masalah matematika.
Di dalam tujuan pembelajaran matematika yang dikeluarkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dinyatakan bahwa kelancaran prosedural itu
dapat dilakukan setelah memahami konsep, menjelaskan keterkaitan konsep, dan
mengaplikasikannya (BSNP, 2006). Artinya pemahaman konseptual merupakan
pengetahuan dasar untuk memunculkan kelancaran prosedural. Namun, kondisi
yang terjadi di lapangan pemahaman konseptual jarang dibahas oleh guru dalam
pembelajaran. Hal ini didukung oleh pernyataan guru matematika tingkat SMP
yang menyatakan bahwa siswa hanya diajarkan sekilas saja mengenai materi
2
perkalian bilangan bulat, karena guru menganggap siswa sudah mendapatkan
materi tersebut pada waktu sekolah dasar (wawancara tanggal 4 April 2016).
Untuk mendukung pandangan teoritis tersebut, dilakukan penjajagan
mengenai kelancaran prosedural siswa. Misalnya dalam perkalian bilangan bulat
45 × 45, siswa cenderung mencari hasilnya menggunakan pensil dan kertas
(Wawancara tanggal 27 April 2015). Diduga lemahnya kelancaran prosedural
siswa disebabkan oleh guru yang terbiasa mengajarkan perhitungan di atas kertas
dan jarang melakukan perhitungan secara mencongak (intuitif). Padahal,
mempelajari matematika juga memerlukan kemampuan berpikir intuitif. Hal ini
sesuai dengan pandangan Dreyfus, T dan Eisenberg, T (1982) bahwa proses
pembelajaran harus juga didasari oleh pengetahuan intuitif siswa untuk
menyelesaikan masalah.
Untuk membanding kebenaran teoritis dari pandangan ahli mengenai
pemahaman konseptual, kelancaran prosedural, dan berpikir intuitif, peneliti
melakukan pengamatan awal mengenai ketiga hal tersebut. Dalam materi
perkalian bilangan bulat misalnya, 45 × 45. Dari 5 orang siswa yang telah
diajukan pertanyaan secara lisan mengenai perkalian bilangan bulat 45 × 45, tidak
ada siswa yang menjawab secara mencongak. Ada kemungkinan mengapa siswa
belum dapat menjawab perkalian bilangan tersebut secara mencongak: (1) bagi
sebagian besar siswa mengalikan bilangan secara mencongak cenderung untuk
perkalian bilangan satu angka dengan satu angka; (2) siswa terbiasa mengalikan
perkalian 45 × 45 dengan menggunakan prosedur umum seperti yang guru
ajarkan di sekolah; (3) setelah mengalikan bilangan dua angka dengan dua angka
3
mereka cenderung tidak diajar untuk mengkoneksikan antar angka dengan angka
berdasarkan nilai tempat.
Butir satu dan butir dua tidak salah untuk dilakukan dalam proses
pembelajaran dan justru harus dilakukan, tetapi yang tidak kalah penting butir tiga
itu merupakan pra syarat untuk memunculkan berpikit intuitif siswa sehingga
pemahaman konseptual menjadi landasan kelancaran prosedural. Alasan-alasan
seperti inilah yang menjadi sebab siswa lebih cenderung menggunakan pensil dan
kertas untuk menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan prosedur-prosedur
yang memerlukan waktu agak lama.
Kebiasaan siswa yang menggunakan pensil dan kertas dalam menyelesaikan
soal sering terjadi secara berulang-ulang di dalam pembelajaran, ini menunjukkan
bahwa selama ini proses pembelajaran memang sudah terbiasa dengan
menggunakan pensil dan kertas. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan
guru matematika tingkat SMP yang menyatakan bahwa pada perkalian bilangan
bulat yang terdiri dari dua angka, siswa selalu diajarkan dengan cara perkalian
bersusun ke bawah saja sesuai dengan sajian buku teks. Siswa tidak pernah
diajarkan untuk menghitung mencongak atau menggunakan cara yang lain, karena
untuk mengajarkan cara yang lainnya akan memerlukan waktu yang lama dan
akibatnya guru tidak selesai menyampaikan materinya. Sedangkan guru harus
menyelesaikan materi sesuai dengan program semester yang telah dibuat
(wawancara tanggal 4 April 2016). Hal ini menunjukkan upaya-upaya dalam
menghubungkan antara pemahaman konseptual dengan kelancaran prosedural
belum diterapkan. Satu di antara langkah awal untuk memperbaiki kondisi
4
tersebut yaitu dengan mendeskripsikan bagaimana pemahaman konseptual dan
kelancaran prosedural siswa dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu,
peneliti melakukan penelitian mengenai “pemahaman konseptual dan kelancaran
prosedural siswa dalam materi operasi hitung bilangan bulat di sekolah menengah
pertama (SMP)”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang menjadi
perhatian di dalam penelitian ini adalah: “bagaimana pemahaman konseptual dan
kelancaran prosedural siswa dalam operasi hitung bilangan bulat di SMP Negeri 1
Pontianak tahun ajaran 2015/2016?.”
Adapun sub-sub masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pemahaman konseptual siswa dalam materi operasi hitung
perkalian bilangan bulat di SMP?
2. Bagaimana kelancaran prosedural siswa dalam materi operasi hitung
perkalian bilangan bulat di SMP?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan
pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural siswa dalam operasi hitung
bilangan bulat di SMP. Adapun tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk
mendeskripsikan:
1. Pemahaman konseptual siswa dalam materi operasi hitung perkalian
bilangan bulat di SMP.
5
2. Kelancaran prosedural siswa dalam materi operasi hitung perkalian
bilangan bulat di SMP.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi dunia pendidikan
dan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti permasalahan yang
sama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan
sistem pengajaran yang memperhatikan kemampuan pemahaman konseptual
dan kelancaran prosedural siswa.
b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi
siswa mengenai peranan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural
dalam menyelesaikan masalah matematika.
E. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan
dalam penelitian ini, maka perlu dibuat definisi operasional sebagai berikut:
1. Pemahaman konseptual
Pemahaman konseptual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kesanggupan siswa dalam menerapkan konsep, relasi, dan berbagai representasi.
Dengan indikator siswa mampu: (1) menunjukkan contoh dan bukan contoh dari
suatu konsep; (2) menerapkan dan menyesuaikan ide-ide untuk situasi baru;
6
(3) mendekati masalah secara visual dan mengubahnya ke dalam berbagai bentuk
representasi; (4) menghubungkan makna dengan hasil; (5) menghubungkan ide-
ide lama dengan ide-ide baru. Materi yang terkait dalam penelitian ini adalah
operasi perkalian bilangan bulat yang ruang lingkupnya adalah angka satuannya
harus berjumlah 10 dan angka puluhannya harus sama.
2. Kelancaran prosedural
Kelancaran prosedural yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal matematika secara fleksibel,
efisien, dan akurat yang terkait dengan operasi perkalian bilangan bulat yang
ruang lingkupnya adalah angka satuannya harus berjumlah 10 dan angka
puluhannya harus sama. Yang dimaksud dengan fleksibel, efisien, dan akurat
adalah:
a. Fleksibel, artinya siswa mampu menyelesaikan soal matematika lebih dari
satu cara penyelesaian dengan benar.
b. Efisien, artinya siswa mampu menyelesaikan soal matematika menggunakan
langkah yang sesingkat-singkatnya berdasarkan setiap cara penyelesaian
dengan benar.
c. Akurat, artinya siswa mampu menyelesaikan soal matematika menggunakan
perhitungan yang benar dan penggunaan simbol matematika yang tepat.

More Related Content

What's hot

7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pbFppi Unila
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktifPenalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktifSriNurwahyuni92
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...NERRU
 
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasAnalisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasSulistiawati .
 
Rps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sdRps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sdWidiarso Cahyoadi
 
5117 11181-1-sm
5117 11181-1-sm5117 11181-1-sm
5117 11181-1-smFppi Unila
 
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)  Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs) NERRU
 
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...Fppi Unila
 
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayatWahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayatdinamaulina25
 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaKemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaJujun Muhamad Jubaerudin
 
Teknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luas
Teknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luasTeknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luas
Teknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luasMagdalene Lim
 
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...tikamathworld
 
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...anggita ari
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Lukman
 
4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pbFppi Unila
 
P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)Cha Aisyah
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...umdatus
 

What's hot (20)

7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktifPenalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
 
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasAnalisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
 
Rps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sdRps konsep dasar matematika sd
Rps konsep dasar matematika sd
 
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina LisdiantiPp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
 
5117 11181-1-sm
5117 11181-1-sm5117 11181-1-sm
5117 11181-1-sm
 
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)  Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
Penerapan model pembelajaran conceptual understanding procedures (CUPs)
 
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
 
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayatWahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
 
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi StatistikaKemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Statistika
 
Teknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luas
Teknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luasTeknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luas
Teknik lewi meningkatkan kemahiran pelajar menulis formula kamiran luas
 
Analisis kemampuan penalaran mat pgsd
Analisis kemampuan penalaran mat pgsdAnalisis kemampuan penalaran mat pgsd
Analisis kemampuan penalaran mat pgsd
 
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
prosiding PGRI 2015 Pengembangan Soal Matematika Untuk Mengukur Kemampuan Kon...
 
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
 
4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb
 
P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)P 18 pendidikan(nila k)
P 18 pendidikan(nila k)
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
 
Kemampuan Koneksi Matematis
Kemampuan Koneksi MatematisKemampuan Koneksi Matematis
Kemampuan Koneksi Matematis
 

Similar to Pemahaman Konseptual dan Kelancaran Prosedural Siswa dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat di SMP

Similar to Pemahaman Konseptual dan Kelancaran Prosedural Siswa dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat di SMP (20)

Instrumen Review Tesis
Instrumen Review TesisInstrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis
 
PPT SEMPRO_TIARA LESTARI.pptx
PPT SEMPRO_TIARA LESTARI.pptxPPT SEMPRO_TIARA LESTARI.pptx
PPT SEMPRO_TIARA LESTARI.pptx
 
Artikel ptk
Artikel ptkArtikel ptk
Artikel ptk
 
Ipi350130
Ipi350130Ipi350130
Ipi350130
 
Bab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulatBab i bilangan bulat
Bab i bilangan bulat
 
Matematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4cMatematika sekolah dengan pbl4c
Matematika sekolah dengan pbl4c
 
Kajian tindakan-kpd
Kajian tindakan-kpdKajian tindakan-kpd
Kajian tindakan-kpd
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
 
PTK.docx
PTK.docxPTK.docx
PTK.docx
 
Ulasan artikel
Ulasan artikel Ulasan artikel
Ulasan artikel
 
Artikel kapita selekta 1
Artikel kapita selekta 1Artikel kapita selekta 1
Artikel kapita selekta 1
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis
 
05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf
 
contoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematikacontoh Jurnal Matematika
contoh Jurnal Matematika
 
Jurnal MPG
Jurnal MPGJurnal MPG
Jurnal MPG
 
laporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih meranginlaporan Ptk destri saragih merangin
laporan Ptk destri saragih merangin
 
Proposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSIProposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSI
 
yg baru
yg baruyg baru
yg baru
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Pemahaman Konseptual dan Kelancaran Prosedural Siswa dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat di SMP

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang National Research Council (NRC) mengungkapkan bahwa pemahaman konseptual (conceptual understanding) dan kelancaran prosedural (procedural fluency) merupakan dua di antara 5 komponen penting dari kecakapan matematis (NRC, 2001: 116). Pemahaman konseptual adalah kemampuan siswa dalam mengaplikasi definisi konsep, relasi, dan berbagai representasi (NAEP, 2002: 38). Sedangkan kelancaran prosedural mengacu pada pengetahuan mengenai prosedur, pengetahuan mengenai kapan dan bagaimana menggunakannya secara tepat, dan keterampilan dalam melakukannya secara fleksibel, akurat, dan efisien (NRC, 2001: 121). Karena itu, pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural merupakan kecakapan matematis yang saling terkait penggunaannya untuk menyelesaikan masalah matematika. Di dalam tujuan pembelajaran matematika yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dinyatakan bahwa kelancaran prosedural itu dapat dilakukan setelah memahami konsep, menjelaskan keterkaitan konsep, dan mengaplikasikannya (BSNP, 2006). Artinya pemahaman konseptual merupakan pengetahuan dasar untuk memunculkan kelancaran prosedural. Namun, kondisi yang terjadi di lapangan pemahaman konseptual jarang dibahas oleh guru dalam pembelajaran. Hal ini didukung oleh pernyataan guru matematika tingkat SMP yang menyatakan bahwa siswa hanya diajarkan sekilas saja mengenai materi
  • 2. 2 perkalian bilangan bulat, karena guru menganggap siswa sudah mendapatkan materi tersebut pada waktu sekolah dasar (wawancara tanggal 4 April 2016). Untuk mendukung pandangan teoritis tersebut, dilakukan penjajagan mengenai kelancaran prosedural siswa. Misalnya dalam perkalian bilangan bulat 45 × 45, siswa cenderung mencari hasilnya menggunakan pensil dan kertas (Wawancara tanggal 27 April 2015). Diduga lemahnya kelancaran prosedural siswa disebabkan oleh guru yang terbiasa mengajarkan perhitungan di atas kertas dan jarang melakukan perhitungan secara mencongak (intuitif). Padahal, mempelajari matematika juga memerlukan kemampuan berpikir intuitif. Hal ini sesuai dengan pandangan Dreyfus, T dan Eisenberg, T (1982) bahwa proses pembelajaran harus juga didasari oleh pengetahuan intuitif siswa untuk menyelesaikan masalah. Untuk membanding kebenaran teoritis dari pandangan ahli mengenai pemahaman konseptual, kelancaran prosedural, dan berpikir intuitif, peneliti melakukan pengamatan awal mengenai ketiga hal tersebut. Dalam materi perkalian bilangan bulat misalnya, 45 × 45. Dari 5 orang siswa yang telah diajukan pertanyaan secara lisan mengenai perkalian bilangan bulat 45 × 45, tidak ada siswa yang menjawab secara mencongak. Ada kemungkinan mengapa siswa belum dapat menjawab perkalian bilangan tersebut secara mencongak: (1) bagi sebagian besar siswa mengalikan bilangan secara mencongak cenderung untuk perkalian bilangan satu angka dengan satu angka; (2) siswa terbiasa mengalikan perkalian 45 × 45 dengan menggunakan prosedur umum seperti yang guru ajarkan di sekolah; (3) setelah mengalikan bilangan dua angka dengan dua angka
  • 3. 3 mereka cenderung tidak diajar untuk mengkoneksikan antar angka dengan angka berdasarkan nilai tempat. Butir satu dan butir dua tidak salah untuk dilakukan dalam proses pembelajaran dan justru harus dilakukan, tetapi yang tidak kalah penting butir tiga itu merupakan pra syarat untuk memunculkan berpikit intuitif siswa sehingga pemahaman konseptual menjadi landasan kelancaran prosedural. Alasan-alasan seperti inilah yang menjadi sebab siswa lebih cenderung menggunakan pensil dan kertas untuk menyelesaikan soal tersebut dengan menggunakan prosedur-prosedur yang memerlukan waktu agak lama. Kebiasaan siswa yang menggunakan pensil dan kertas dalam menyelesaikan soal sering terjadi secara berulang-ulang di dalam pembelajaran, ini menunjukkan bahwa selama ini proses pembelajaran memang sudah terbiasa dengan menggunakan pensil dan kertas. Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru matematika tingkat SMP yang menyatakan bahwa pada perkalian bilangan bulat yang terdiri dari dua angka, siswa selalu diajarkan dengan cara perkalian bersusun ke bawah saja sesuai dengan sajian buku teks. Siswa tidak pernah diajarkan untuk menghitung mencongak atau menggunakan cara yang lain, karena untuk mengajarkan cara yang lainnya akan memerlukan waktu yang lama dan akibatnya guru tidak selesai menyampaikan materinya. Sedangkan guru harus menyelesaikan materi sesuai dengan program semester yang telah dibuat (wawancara tanggal 4 April 2016). Hal ini menunjukkan upaya-upaya dalam menghubungkan antara pemahaman konseptual dengan kelancaran prosedural belum diterapkan. Satu di antara langkah awal untuk memperbaiki kondisi
  • 4. 4 tersebut yaitu dengan mendeskripsikan bagaimana pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural siswa dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian mengenai “pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural siswa dalam materi operasi hitung bilangan bulat di sekolah menengah pertama (SMP)”. B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan yang menjadi perhatian di dalam penelitian ini adalah: “bagaimana pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural siswa dalam operasi hitung bilangan bulat di SMP Negeri 1 Pontianak tahun ajaran 2015/2016?.” Adapun sub-sub masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pemahaman konseptual siswa dalam materi operasi hitung perkalian bilangan bulat di SMP? 2. Bagaimana kelancaran prosedural siswa dalam materi operasi hitung perkalian bilangan bulat di SMP? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural siswa dalam operasi hitung bilangan bulat di SMP. Adapun tujuan penelitian ini secara khusus adalah untuk mendeskripsikan: 1. Pemahaman konseptual siswa dalam materi operasi hitung perkalian bilangan bulat di SMP.
  • 5. 5 2. Kelancaran prosedural siswa dalam materi operasi hitung perkalian bilangan bulat di SMP. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi dunia pendidikan dan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti permasalahan yang sama. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan sistem pengajaran yang memperhatikan kemampuan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural siswa. b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi siswa mengenai peranan pemahaman konseptual dan kelancaran prosedural dalam menyelesaikan masalah matematika. E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Pemahaman konseptual Pemahaman konseptual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesanggupan siswa dalam menerapkan konsep, relasi, dan berbagai representasi. Dengan indikator siswa mampu: (1) menunjukkan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep; (2) menerapkan dan menyesuaikan ide-ide untuk situasi baru;
  • 6. 6 (3) mendekati masalah secara visual dan mengubahnya ke dalam berbagai bentuk representasi; (4) menghubungkan makna dengan hasil; (5) menghubungkan ide- ide lama dengan ide-ide baru. Materi yang terkait dalam penelitian ini adalah operasi perkalian bilangan bulat yang ruang lingkupnya adalah angka satuannya harus berjumlah 10 dan angka puluhannya harus sama. 2. Kelancaran prosedural Kelancaran prosedural yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal matematika secara fleksibel, efisien, dan akurat yang terkait dengan operasi perkalian bilangan bulat yang ruang lingkupnya adalah angka satuannya harus berjumlah 10 dan angka puluhannya harus sama. Yang dimaksud dengan fleksibel, efisien, dan akurat adalah: a. Fleksibel, artinya siswa mampu menyelesaikan soal matematika lebih dari satu cara penyelesaian dengan benar. b. Efisien, artinya siswa mampu menyelesaikan soal matematika menggunakan langkah yang sesingkat-singkatnya berdasarkan setiap cara penyelesaian dengan benar. c. Akurat, artinya siswa mampu menyelesaikan soal matematika menggunakan perhitungan yang benar dan penggunaan simbol matematika yang tepat.