SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PERAWATAN JENAZAH SECARA ISLAM
Oleh: Muhammad Zainul Fadli
Hukum Merawat Jenazah
Hukum merawat Jenazah dalah Wajib Kifayah artinya cukup
dikerjakan oleh sebagian masyarakat , bila seluruh masyarakat tidak ada
yang merawat maka seluruh masyarakat akan dituntut dihadapan Allah
Swt. sedang bagi orang yang mengerjakannya, mendapat pahala yang
banyak di sisi Allah Swt.
Siapa Orang yang Merawat
*) Keluarga terdekat (Ayah, Ibunya, Suami/Istrinya, Anak putra/Putrinya,
Kakak/Adiknya dst) namun sebaiknya yang sejenis pria oleh pria, wanita
oleh wanita kecuali Suami / istrinya atau ayah dan ibunya.
*) Bila Urutan tersebut di atas tidak ada baru beralih kepada yang lain .
Waktu Penyelenggaraan
Sesegera mungkin, tidak ada keharusan menunggu berkumpulnya
seluruh kerabat. Sabda Rasullulah :
> Ada 3(tiga) hal Hai Ali.. Jangan ditunda, dilarang ditangguhkannya yaitu
sholat bila telah datang waktunya, Jenazah bila telah nyata kematiannya, dan
wanita yang tidak ada suami bila telah menemukan jodohnya.(Al Hadist).
> Percepatkanlah penyelenggaraan jenazah, bila ia seorang yang baik,
perdekatkanlah kebaikannya, dan bila tidak demikian, maka kamu akan
lepas kejelekannya tersebut dari bebanmu.
Perlakuan Saat Sakaratil Maut.
Ada 3 hal yang dianjurkan untuk dilakukan terhadap orang yang
sedang menghadapi kematian (sakaratil maut) :
1. Mentalqin (membisikkan kalimat tauhid)
2. Menghadapkan ke arah kiblat
3. Membacakan surat Yaasiin
Ajaran Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terhormat
dan dimuliakan, sampai ketika meninggalpun tetap harus diperlakukan
secara baik dan penuh kehormatan. Tuntunan Islam dalam memperlakukan
orang meninggal bahkan sudah dimulai sejak menjelang datangnya ajal
(sakaratil maut), yaitu dengan mentalqin (menuntun) dengan cara
membisikkan kalimat tauhid “Laa Ilaaha Illallaah”. Anjuran mentalqin
kepada orang yang akan meninggal ini diharapkan agar kalimat terakhir
yang diucapkan oleh mayyit tersebut adalah kalimat Tauhid. Hal ini sesuai
dengan anjuran Rasulullah saw. :
Tuntunlah orang yang akan meninggal di antara kamu supaya mengucapkan
“Laa Ilaaha illallaah” (HR Muslim)
Barang siapa yang akhir ucapannya ialah kalimat “Laa Ilaaha illallaah”,
niscaya ia masuk surga. (HR Ahmad dan Abu Daud).
Selain mentalqin dengan kalimat tauhid, juga dianjurkan
menghadapkan wajah orang yang akan meninggal itu ke arah kiblat dengan
posisi miring ke sisi kanan. Tetapi bila tidak bisa, hendaklah diposisikan
dalam keadaan terlentang dengan mengarahkan kedua kakinya ke arah
kiblat.
Bila ada orang yang kesulitan dalam menghadapi sakaratil maut,
dianjurkan untuk membacakan surat Yaasiin, dengan harapan agar ALLAH
memudahkan dan meringankan proses kematiannya. Hal ini sesuai dengan
sabda Rasulullah saw :
Tidaklah seseorang yang akan meninggal, lalu dibacakan kepadanya surat
Yaasiin, kecuali ALLAH akan meringankan kematiannya. (HR Abu Daud &
Nasa'i).
Perlakuan setelah Meninggal
Apabila telah dapat dipastikan kematiannya, maka beberapa hal
berikut harus dilakukan :
1. Mengucapkan kalimat istirja'
2. Memejamkan kedua matanya
3. Menutupi seluruh tubuh mayyit dengan kain.
4. Mendo'akan dan memohonkan ampunan
5. Mengucapkan hal-hal yang baik saja.
6. Mengumumkan kematiannya.
7. Memandikan
8. Mengkafani
9. Menshalati
10.Menguburkan
Keluarga mayyit, para kerabat, kenalan dan handai taulan,
diwajibkan bersabar atas musibah (kematian) yang terjadi. Hendaknya
mereka banyak berdo'a dan mengucap kalimat istirja'. Hal ini berdasar hadis
Rasul saw.:
Tidaklah seorang hamba yang ditimpa suatu musibah, kemudian ia
mengucapkan “ sesungguhnya kami adalah milik ALLAH dan sesungguhnya
hanya kepadaNYA-lah kami semua akan kembali, yaa ALLAH berilah aku
pahala dalam menghadapi musibah ini dan berilah aku pengganti dengan
yang lebih baik”,kecuali ALLAH akan memberinya pahala dalam menghadapi
musibahnya dan memberinya pengganti dengan yang lebih baik dari
musibahnya itu (HR Muslim).
Kemudian memejamkan mata si mayyit dengan cara mengusap
wajahnya dari atas (dahi) ke arah bawah sambil berdo'a :
Yaa Allah ampunilah dia, Yaa Allah rahmatilah dia.
Ketika Rasulullah saw masuk ke rumah Abu Salamah (yang baru saja
meninggal), saat itu kedua matanya terbelalak, maka beliau memejamkan-
nya, dan bersabda :
:
Ketika ruh itu dicabut, niscaya mata akan mengikutinya, (mendengar hal itu)
maka keluarga Abu Salamah menjerit, kemudian Rasulullah bersabda :
“Janganblah kamu berdo'a untuk dirimu kecuali dengan yang baik, karena
para malaikat mengamini apa yang kamu katakan” (HR Muslim).
Dianjurkan mengumumkan kematian seorang muslim kepada para
kerabat, sahabat, dan orang-orang shalih di sekitarnya agar mereka
menghadiri jenaqzahnya. Pengumuman kematian sebaiknya tidak dengan
berteriak di jalan-jalan, tetapi dengan suara yang syahdu dan jelas. Bila
perlu dijelaskan pula jadual prosesi shalat jenazah dan pemakamannya.
Keluarga/ahli waris segera menyelesaikan hak-hak insani/sesama,
utang piutang, mengambil alih tanggunga jawab hingga bagi yang telah
wafat tiada lagi memiliki kewajiban. Kecuali mempertanggung jawabkan
amal perbuatannya.
MENSUCIKAN/MEMANDIKAN JENAZAH
Perlengkapan yang diperlukan :
1. Air suci yang mensucikan yang cukup, dengan dicampuri bau-bauan
2. Serbuk/larutan kapur barus, untuk meredam bau.
3. Sarung tangan/handuk tangan untuk membersihkan kotoran, darah
atau najis lain.
4. Lidi dan sebagainya untuk membersihkan kuku.
5. Handuk untuk mengeringkan badan/tubuh mayat selesai dimandikan.
TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
1. Bujurkanlah jenazah ditempat yang tertutup serta diutamakan membujur
menghadap kiblat dengan kepala di sebelah kanan.
2. Lepaskanlah seluruh pakaian yang melekat dan menutup,serta pengikat
dagu dan pergelangan tangan.
3. Tutuplah bagian auratnya sekedarnya.
4. Lepaskan logam seperti cincin, dan gigi palsunya (Kalau ada)
5. Bersihkan kotoran najisnya dengan didudukkan dan meremas bagian
perutnya hingga kotorannya keluar.
6. Bersihkan rongga mulutnya dari riak atau darah kalau ada
7. Bersihkan kuku-kuku jari kaki dan tangannya.
8. Disunahkan menyiram air mulai anggota yang kanan diawali dari kepala
bagian kanan terus kebawah, kemudian bagian kiri dan diulang 3(tiga) kali.
PERHATIAN !!!!!
Dilarang memotong kuku, rambut dsb. karena dilarang menganiaya
seseorang jenazah dengan menimbulkan kerusakan atau cacat tubuhnya.
CARA PELAKSANAAN MEMANDIKAN JENAZAH
1. Mulai menyiram anggota wudhu secara urut, tertib, segera dan rata,
hingga 3(tiga) kali serta memulainya anggota wudhu sebelah kanan.
2. Menyiram seluruh tubuh
3. Menggosok seluruh tubuh dengan air sabun.
4. Menyiram berulang kali sejumlah gasal, misalnya 3,5,7,9,11 kali, hingga
rata dan bersih sesuai kebutuhan.
5. Menyiram dengan larutan kapur barus atau bau-bauan yang harum,
cendana dsb.
6. Mengeringkan seluruh tubuh badannya dengan handuk hingga kering
Perhatian :
* Saat menyiram air pada wajah muka, tutuplah lubang mata, hidung,
mulut dan telinganya, agar tidak kemasukan air.
* Apabila ada anggota tubuh terluka, dalam menggosok dan membersihkan
bagian terluka supaya hati-hati dengan lembut seakan memperlakukan
pada waktu masih hidup, tidak boleh semena-mena.
MENGKAFANI JENAZAH.
1. Perlengkapan
a. Selembar lingkaran badan dan yang lebih panjang dari seluruh tubuh.
b. Tujuh utas tali dari sobekan kain putih.
c. Segi tiga tutup kepala/rambut
d. Sehelai tutup dada, dengan berlobang pada bagian lehernya
e. Sehelai tutup aurat dengan terlipat panjang.
Khusus wanita dilengkapi dengan :
f. Kain Basahan, sebagai penutup bagian aurat bawah.
g. Mukena untuk rambut
h. Baju untuk penutup bagian dada dan lengan.
Perhatian :
Bahan perlengkapan, kain putih, cukup yang sederhana, tidak berlebihan
jenisnya,demikian juga bagai jenazah wanita kain basahan, baju, mukena
adalah yang sehari-hari dipakai.
Demikian juga disunahkan bagi mayat laki² dikafani sampai 3 lapis kain,
tiap-tiap lapis hendaknya dapat menutup seluruh tubuhnya, Selain 3 lapis
itu ditambah baju kurung dan sorban.
Adapun bagi mayat wanita disunahkan 5 lapis, masing-masing berupa
Sarung, Baju, Kerudung dan 2 lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
2. Kapas
- 5 helai kapas selembar telapak tangan
- 7 Bulatan kecil, penutup lobang
- Serbuk kapur barus, cendana dsb yang berfungsi sebagai pengharum.
PERSIAPAN PENGATURAN BAHAN KAFAN
1. Tali sebanyak 7 diletakkan di:
a. Ujung Kepala
b. Leher
c. Pinggang/ pada lengan tangan
d. Perut
e. Lutut
f. Pergelangan tangan
g. Ujung kaki
2. Letakkan kain memanjang seluruh tubuhnya, serta melebar lingkaran
badan dengan ditaburi serbuk kapur barus.
3. Aturlah dan letakkan sehelai tutup kepala/rambut.
4. Bentangkan tutup dada, dengan masih terhampar ke atas.
5. Letakkan sehelai tutup aurat (Semacam Celdam) memanjang dan melebar
ke bawah dan merupakan kain lipatan
6. Bagi wanita aturlah mukena,baju dan kain basahan yang sesuai dengan
letaknya.
CARA PELAKSANAAN MENGKAFANI
1. Letakkan janazah membujur di atas kain kafan, dalam keadaan tertutup
selubung kain kafan (jangan sampai mayat telanjang secara terbuka).
2. Tutuplah tujuh lubang yaitu, 2 mata, 2 telinga, 2 hidung dan 1.pusar
dengan bulatan kapas yang ditaburi serbuk kapur barus
3. Tutuplah lembaran kapas yang ditaburi sebuk kapur barus pada:
a. Wajah muka
b. Leher kanan & kiri
c. Ketiak kanan & kiri
d. Lengan siku kanan dan kiri
e. Di bawah dan atas peregelangan tangan.
f. Kedua pergelangan kakinya.
g. Kedua lingkaran mulut.
4. Bagi Jenazah pria :
a. Tutuplah segitiga kain putih di bagian rambut kepala dengan ikatan
pada jidat.
b. Katupkan tutup dada melalui lubang pada lehernya
c. Katupkan lipatan tutup Celana dalam-nya
5. Bagi jenazah Wanita :
a. Letakkan tiga pintalan rambut ke bawah belakang kepala
b. Tutupkan kain mukena pada rambut kepala.
c. Tutupkan belahan kain baju pada dada.
d. Lipatkankain basahan melingkar badan perut dan auratnya, di atas
penutup Celana Dalam - nya.
6. Katupkan dengan melingkar tubuh badannya kain kafan yang rapat,
tertib, menyeluruh.
SHOLAT JENAZAH.
1. Syarat-syarat sholat Jenazah
a. Sholat mayit sama syaratnya dengan sholat lain yaitu menutup
aurat,suci dari hadast besar maupun kecil, bersih badan, pakain dan
tempatnya serta menghadap kiblat.
b. Mayat sudah dimandikan dan dikafani
c. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyembahyangkannya,
kecuali kalau sholat dilakukan di atas kubur atau sholat ghoib.
2. Rukun Sholat Jenazah.
a. Niat (Usholli "ala Haadza al mayyiti arba'a takbiiraatin fardo al
Kifaayati Ma'muman/Imaaman Lillaahi Ta'ala).
)/()/(
Artinya:
"Aku berniat shalat atas mayit ini dengan empat kali takbir, fardhu kifayah
karena Allah Ta'ala” . Allaahu Akbar.
b. Berdiri bagi yang mampu.
c. Takbir empat kali
d. Membaca Fatihah
e. Membaca Sholawat nabi.
f. Mendo'akan mayit.
yaa Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah (kesalahan)nya,
muliakanlah tempat kembalinya, lapangkanlah jalan masuknya (kuburnya).
g. Berdo'a untuk diri sendiri dan untuk mayyit :
"Wahai Tuhanku, janganlah Engkau halangi, pahalanya kepada kami dan
janganlah Engkau memberi fitnah sepeninggalnya kepada kami, serta
ampunilah kami dan dia, dan bagi segenap saudara kami yang telah
mendahului kami dengan iman, dan janganlah Engkau jadikan gelisah di
dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, sesungguhnya Engkau
adalah Dzat Yang Maha Belas Kasihan lagi Maha Penyayang".
h. Mengucapkan salam.
CARA MENGERJAKAN SHALAT JENAZAH
1. Mayit diletakkan paling muka, apabila mayit laki-laki, hendaknya Imam
berdiri menghadap dekat kepala mayit, sedang mayat wanita Imam
menghadap dekat perutnya.
2. Letak Imam paling muka diikuti oleh para ma'mum, jika yang menyolati
sedikit usahakan dibuat 3 baris / shaf.
3. Setelah semua siap lalu dimulai dengan takbiratul ihrom oleh Imam
setelah itu baru makmum. (ini Merupakan takbir pertama)
4. Setelah takbiratul ihrom, tangan diletakkan bersedekap lalu membaca
Surat Al Fatihah.
5. Setelah membaca Surat Al Fatihah , lalu takbir lagi dengan mengangkat
kedua tangan, kemudian bersedekap kembali.
6. Dalam posisi bersedekap tersebut membaca Sholawat.
7. Selesai membaca sholawat, lalu takbir kembali dengan mengangkat
kedua tangan dan bersedekap kembali (ini takbir ke 3 (tiga)
8. Dalam posisi bersedekap membaca do'a untuk mayyit.
9. Selesai berdo'a lalu takbir lagi dengan mengangkat kedua tangan dan
kemudian bersedekap (ini takbir ke empat)
10. Dalam posisi takbir ke 4 Lalu bedo'a untuk diri sendiri dan mayyit.
11. Selesai berdo'a baru mengucap salam
MENGUBUR JENAZAH
A. Tempat penguburan
Tempat penguburan adalah tempat penguburan khusus kaum
muslimin, terpisah dari kuburan bukan muslim, dan karena diutamakan
pelaksanaan penyelesaian Jenazah sesegera mungkin, maka cukup dikubur
di tempat yang tersedia dan yang terdekat, dengan pengertian tidak selalu
di tempat kuburan keluarga.
B. Persiapan Penguburan.
1. Pembuatan liang lahat sekurang-kurangnya jangan sampai bau busuk
mayit dapat keluar,dan sampai dapat dibongkar oleh binatang.
2. Pilih tempat yang cukup kuat tanahnya, dari penggalian binatang buas,
cukup jauh dari arus air, tidak mudah longsor dan hanyut tergusur aliran .
3. Penutup lubang lahat harus cukup kuat dan rapat, supaya tidak mudah
longsor ke bawah.
4. Keranda Janazah hendaknya tertutup rapat dan sesederhana mungkin.
Pemberangkatan Jenazah.
1. Segerakanlah pemberangkatan penguburan dengan iring-iringan
terutama keluarga terdekat.
2. Hendaknya berjalan secara cepat-segera.
3. Kaum Wanita, walaupun keluarga terdekat tidak diperkenankan turut
mengiringi jenazah dalam proses penguburan.
4. Bagi yang melihat iringan jenazah hendaknya menghormati dan berdiri
tegak, sampai janazah lewat.
Tata cara Penguburan :
1. Letakkan usungan keranda Janazah di sebelah liang kubur yg longggar.
2. Dibuka tutup keranda dan selubung jenazah.
3. Dua/tiga orang lelaki, dari keluarga jenazah terdekat dan diutamakan
yang tidak junub pada malam hari, sebelumnya.masuk dalam liang kubur
dengan berdiri, menyiapkan diri menerima jenazah.
4. Masukkan jenazah dari arah kaki , didahulukan kepalanya (dimasukkan
dari arah selatan)
5. Letakkan jenazah secara membujur, arah kepala di sebelah utara, dan
badan jasadnya dihadapkan miring/serong, mukanya menghadap kiblat.
6. Lepaskan semua ikatan tali, serta dilonggarkan kain kafannya (pipi
pelipis tidak harus meneyentuh tanah)
7. Letakkkan gumpalan tanah sebagai penyangga di bagian belakang badan,
kepala, pinggang, perut, kaki, agar jasad tidak terlentang.
8. Tutuplah rongga dengan rapat dengan kayu atau batu untuk kemudian
ditimbuni tanah yang cukup padat dan rapat.
9. Buatlah onggakan gundukan tanah asal tidak melebihi sejengkal tangan
tingginya.
10. Para pelayat diutamakan turut serta menimbuni tanah dengan tiga kali
taburan tanah (sambil memohonkan ampunan).
Lain-lain :
1. Disunnahkan berdo'a setelah selesai penguburan sebelum meninggalkan
kuburan dengan harapan siap menjawab pertanyaan Malaikat Mungkar -
Nakir.
2. Setiap mengangkat dan meletakkan mayat hendaklah diiringi do'a
"Bismillahi wa 'ala millati Rosuulillah" .artinya : Dengan nama Allah serta
mengikuti tuntunan Rasulullah.
3. Do'a selesai penguburan : "Ya Allah, ampunilah dia dan kasihilah dia dan
sejahterakanlah dia dan maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat
yang terhormat, dan lapangkanlah tempatnya, dan empukkanlah bumi tempat
tidurnya dan jauhkanlah dia dari siksaan kubur, dan lindungilah dia dari
siksaan neraka, Ya Allah tetapkanlah dia dengan perkataan yang benar di
dunia dan akhirat”.
PELATIHAN PENANGANAN DAN PERAWATAN JENAZAH
PERAWATAN JENAZAH
SECARA ISLAM
Oleh :
Muhammad Zainul Fadli
MALANG, 29 JULI 2017
PERAWATAN JENAZAH
SECARA ISLAM
Oleh :
Muhammad Zainul Fadli
MALANG, 29 JULI 2017

More Related Content

What's hot

Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazahKelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazahEka Nur Afiani
 
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFTata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFRizal Kurnia Rohman
 
Power point janazah video jadi sound
Power point janazah video jadi soundPower point janazah video jadi sound
Power point janazah video jadi soundAsikin6
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahArdhia Pramesti
 
Tata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahTata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahRizka Aprilia
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahRosyida Hutami
 
Makalah tata cara perawatan jenazah
Makalah  tata cara perawatan jenazahMakalah  tata cara perawatan jenazah
Makalah tata cara perawatan jenazahErna Avita S
 
06 jenazah
06 jenazah06 jenazah
06 jenazahwk_aiman
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazahummulzahida
 
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul JanazahMakalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul JanazahDian Oktavia
 
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02mucham04
 
Tata Cara Pengurusan Jenazah Sesuai Sunnah
Tata Cara Pengurusan Jenazah Sesuai SunnahTata Cara Pengurusan Jenazah Sesuai Sunnah
Tata Cara Pengurusan Jenazah Sesuai SunnahHendri yana
 
Pengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuanPengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuanWann Wan Sha
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahhufronafid07
 

What's hot (19)

Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazah
 
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazahKelompok 3 (xi 2)   tata cara merawat jenazah
Kelompok 3 (xi 2) tata cara merawat jenazah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDFTata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
Tata Cara Mengurus Jenazah Sesuai Sunnah Nabi-PDF
 
Presentasi jenazah
Presentasi jenazahPresentasi jenazah
Presentasi jenazah
 
Power point janazah video jadi sound
Power point janazah video jadi soundPower point janazah video jadi sound
Power point janazah video jadi sound
 
perawatan jenazah
perawatan jenazahperawatan jenazah
perawatan jenazah
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Tata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazahTata cara mengurus jenazah
Tata cara mengurus jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Makalah tata cara perawatan jenazah
Makalah  tata cara perawatan jenazahMakalah  tata cara perawatan jenazah
Makalah tata cara perawatan jenazah
 
06 jenazah
06 jenazah06 jenazah
06 jenazah
 
Pengurusan jenazah
Pengurusan jenazahPengurusan jenazah
Pengurusan jenazah
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul JanazahMakalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
Makalah Fiqh Ibadah Tajhizul Janazah
 
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
Pengurusanjenazahpowerpoint 140227053638-phpapp02
 
Tata Cara Pengurusan Jenazah Sesuai Sunnah
Tata Cara Pengurusan Jenazah Sesuai SunnahTata Cara Pengurusan Jenazah Sesuai Sunnah
Tata Cara Pengurusan Jenazah Sesuai Sunnah
 
Pengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuanPengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuan
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 

Similar to PERAWATAN

Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahraudatulhusna82
 
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA Johan Setiawan
 
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxMEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxRizkiKurniashih2
 
Pelatihan jenazah
Pelatihan jenazahPelatihan jenazah
Pelatihan jenazahabu zubair
 
perawatan-jenazah.ppt
perawatan-jenazah.pptperawatan-jenazah.ppt
perawatan-jenazah.pptgunadi35
 
Makalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan JenazahMakalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan Jenazahannisadahlan_
 
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptvdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptDeanWardana
 
11. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t211. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t2adulcharli
 
11.perawatan jenazah
11.perawatan jenazah11.perawatan jenazah
11.perawatan jenazahinspekturade
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahMuhammadFauzi260
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahmateripptgc
 
Pengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuanPengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuannasuha79 nas
 
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan JenazahMakalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazahannisadahlan_
 
Presentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahPresentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahIswi Haniffah
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointNenk Ajalah
 

Similar to PERAWATAN (20)

Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
PERAWATAN JENAZAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA
 
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptxMEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
MEMANDIKAN JENAZAH - Copy.pptx
 
Pelatihan jenazah
Pelatihan jenazahPelatihan jenazah
Pelatihan jenazah
 
perawatan-jenazah.ppt
perawatan-jenazah.pptperawatan-jenazah.ppt
perawatan-jenazah.ppt
 
Makalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan JenazahMakalah Cara Memandikan Jenazah
Makalah Cara Memandikan Jenazah
 
Ringkasan Jenazah
Ringkasan JenazahRingkasan Jenazah
Ringkasan Jenazah
 
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.pptvdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
vdocuments.mx_bab-11-perawatan-jenazah.ppt
 
11. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t211. perawatan jenazah sm t2
11. perawatan jenazah sm t2
 
SOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAHSOLAT JENAZAH
SOLAT JENAZAH
 
11.perawatan jenazah
11.perawatan jenazah11.perawatan jenazah
11.perawatan jenazah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazah
 
Amalan berwuduk
Amalan berwudukAmalan berwuduk
Amalan berwuduk
 
Pengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuanPengurusan jenazah satu kefardhuan
Pengurusan jenazah satu kefardhuan
 
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan JenazahMakalah Tata Cara Memandikan Jenazah
Makalah Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Presentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahPresentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazah
 
materi 5 (Pengurusan Jenazah).pdf
materi 5 (Pengurusan Jenazah).pdfmateri 5 (Pengurusan Jenazah).pdf
materi 5 (Pengurusan Jenazah).pdf
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpoint
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

PERAWATAN

  • 1. PERAWATAN JENAZAH SECARA ISLAM Oleh: Muhammad Zainul Fadli Hukum Merawat Jenazah Hukum merawat Jenazah dalah Wajib Kifayah artinya cukup dikerjakan oleh sebagian masyarakat , bila seluruh masyarakat tidak ada yang merawat maka seluruh masyarakat akan dituntut dihadapan Allah Swt. sedang bagi orang yang mengerjakannya, mendapat pahala yang banyak di sisi Allah Swt. Siapa Orang yang Merawat *) Keluarga terdekat (Ayah, Ibunya, Suami/Istrinya, Anak putra/Putrinya, Kakak/Adiknya dst) namun sebaiknya yang sejenis pria oleh pria, wanita oleh wanita kecuali Suami / istrinya atau ayah dan ibunya. *) Bila Urutan tersebut di atas tidak ada baru beralih kepada yang lain . Waktu Penyelenggaraan Sesegera mungkin, tidak ada keharusan menunggu berkumpulnya seluruh kerabat. Sabda Rasullulah : > Ada 3(tiga) hal Hai Ali.. Jangan ditunda, dilarang ditangguhkannya yaitu sholat bila telah datang waktunya, Jenazah bila telah nyata kematiannya, dan wanita yang tidak ada suami bila telah menemukan jodohnya.(Al Hadist). > Percepatkanlah penyelenggaraan jenazah, bila ia seorang yang baik, perdekatkanlah kebaikannya, dan bila tidak demikian, maka kamu akan lepas kejelekannya tersebut dari bebanmu. Perlakuan Saat Sakaratil Maut. Ada 3 hal yang dianjurkan untuk dilakukan terhadap orang yang sedang menghadapi kematian (sakaratil maut) : 1. Mentalqin (membisikkan kalimat tauhid) 2. Menghadapkan ke arah kiblat 3. Membacakan surat Yaasiin Ajaran Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terhormat dan dimuliakan, sampai ketika meninggalpun tetap harus diperlakukan secara baik dan penuh kehormatan. Tuntunan Islam dalam memperlakukan orang meninggal bahkan sudah dimulai sejak menjelang datangnya ajal (sakaratil maut), yaitu dengan mentalqin (menuntun) dengan cara membisikkan kalimat tauhid “Laa Ilaaha Illallaah”. Anjuran mentalqin kepada orang yang akan meninggal ini diharapkan agar kalimat terakhir yang diucapkan oleh mayyit tersebut adalah kalimat Tauhid. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah saw. : Tuntunlah orang yang akan meninggal di antara kamu supaya mengucapkan “Laa Ilaaha illallaah” (HR Muslim) Barang siapa yang akhir ucapannya ialah kalimat “Laa Ilaaha illallaah”,
  • 2. niscaya ia masuk surga. (HR Ahmad dan Abu Daud). Selain mentalqin dengan kalimat tauhid, juga dianjurkan menghadapkan wajah orang yang akan meninggal itu ke arah kiblat dengan posisi miring ke sisi kanan. Tetapi bila tidak bisa, hendaklah diposisikan dalam keadaan terlentang dengan mengarahkan kedua kakinya ke arah kiblat. Bila ada orang yang kesulitan dalam menghadapi sakaratil maut, dianjurkan untuk membacakan surat Yaasiin, dengan harapan agar ALLAH memudahkan dan meringankan proses kematiannya. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw : Tidaklah seseorang yang akan meninggal, lalu dibacakan kepadanya surat Yaasiin, kecuali ALLAH akan meringankan kematiannya. (HR Abu Daud & Nasa'i). Perlakuan setelah Meninggal Apabila telah dapat dipastikan kematiannya, maka beberapa hal berikut harus dilakukan : 1. Mengucapkan kalimat istirja' 2. Memejamkan kedua matanya 3. Menutupi seluruh tubuh mayyit dengan kain. 4. Mendo'akan dan memohonkan ampunan 5. Mengucapkan hal-hal yang baik saja. 6. Mengumumkan kematiannya. 7. Memandikan 8. Mengkafani 9. Menshalati 10.Menguburkan Keluarga mayyit, para kerabat, kenalan dan handai taulan, diwajibkan bersabar atas musibah (kematian) yang terjadi. Hendaknya mereka banyak berdo'a dan mengucap kalimat istirja'. Hal ini berdasar hadis Rasul saw.: Tidaklah seorang hamba yang ditimpa suatu musibah, kemudian ia mengucapkan “ sesungguhnya kami adalah milik ALLAH dan sesungguhnya hanya kepadaNYA-lah kami semua akan kembali, yaa ALLAH berilah aku pahala dalam menghadapi musibah ini dan berilah aku pengganti dengan yang lebih baik”,kecuali ALLAH akan memberinya pahala dalam menghadapi musibahnya dan memberinya pengganti dengan yang lebih baik dari musibahnya itu (HR Muslim). Kemudian memejamkan mata si mayyit dengan cara mengusap wajahnya dari atas (dahi) ke arah bawah sambil berdo'a : Yaa Allah ampunilah dia, Yaa Allah rahmatilah dia. Ketika Rasulullah saw masuk ke rumah Abu Salamah (yang baru saja
  • 3. meninggal), saat itu kedua matanya terbelalak, maka beliau memejamkan- nya, dan bersabda : : Ketika ruh itu dicabut, niscaya mata akan mengikutinya, (mendengar hal itu) maka keluarga Abu Salamah menjerit, kemudian Rasulullah bersabda : “Janganblah kamu berdo'a untuk dirimu kecuali dengan yang baik, karena para malaikat mengamini apa yang kamu katakan” (HR Muslim). Dianjurkan mengumumkan kematian seorang muslim kepada para kerabat, sahabat, dan orang-orang shalih di sekitarnya agar mereka menghadiri jenaqzahnya. Pengumuman kematian sebaiknya tidak dengan berteriak di jalan-jalan, tetapi dengan suara yang syahdu dan jelas. Bila perlu dijelaskan pula jadual prosesi shalat jenazah dan pemakamannya. Keluarga/ahli waris segera menyelesaikan hak-hak insani/sesama, utang piutang, mengambil alih tanggunga jawab hingga bagi yang telah wafat tiada lagi memiliki kewajiban. Kecuali mempertanggung jawabkan amal perbuatannya. MENSUCIKAN/MEMANDIKAN JENAZAH Perlengkapan yang diperlukan : 1. Air suci yang mensucikan yang cukup, dengan dicampuri bau-bauan 2. Serbuk/larutan kapur barus, untuk meredam bau. 3. Sarung tangan/handuk tangan untuk membersihkan kotoran, darah atau najis lain. 4. Lidi dan sebagainya untuk membersihkan kuku. 5. Handuk untuk mengeringkan badan/tubuh mayat selesai dimandikan. TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH 1. Bujurkanlah jenazah ditempat yang tertutup serta diutamakan membujur menghadap kiblat dengan kepala di sebelah kanan. 2. Lepaskanlah seluruh pakaian yang melekat dan menutup,serta pengikat dagu dan pergelangan tangan. 3. Tutuplah bagian auratnya sekedarnya. 4. Lepaskan logam seperti cincin, dan gigi palsunya (Kalau ada) 5. Bersihkan kotoran najisnya dengan didudukkan dan meremas bagian perutnya hingga kotorannya keluar. 6. Bersihkan rongga mulutnya dari riak atau darah kalau ada 7. Bersihkan kuku-kuku jari kaki dan tangannya. 8. Disunahkan menyiram air mulai anggota yang kanan diawali dari kepala bagian kanan terus kebawah, kemudian bagian kiri dan diulang 3(tiga) kali. PERHATIAN !!!!! Dilarang memotong kuku, rambut dsb. karena dilarang menganiaya seseorang jenazah dengan menimbulkan kerusakan atau cacat tubuhnya. CARA PELAKSANAAN MEMANDIKAN JENAZAH 1. Mulai menyiram anggota wudhu secara urut, tertib, segera dan rata, hingga 3(tiga) kali serta memulainya anggota wudhu sebelah kanan. 2. Menyiram seluruh tubuh
  • 4. 3. Menggosok seluruh tubuh dengan air sabun. 4. Menyiram berulang kali sejumlah gasal, misalnya 3,5,7,9,11 kali, hingga rata dan bersih sesuai kebutuhan. 5. Menyiram dengan larutan kapur barus atau bau-bauan yang harum, cendana dsb. 6. Mengeringkan seluruh tubuh badannya dengan handuk hingga kering Perhatian : * Saat menyiram air pada wajah muka, tutuplah lubang mata, hidung, mulut dan telinganya, agar tidak kemasukan air. * Apabila ada anggota tubuh terluka, dalam menggosok dan membersihkan bagian terluka supaya hati-hati dengan lembut seakan memperlakukan pada waktu masih hidup, tidak boleh semena-mena. MENGKAFANI JENAZAH. 1. Perlengkapan a. Selembar lingkaran badan dan yang lebih panjang dari seluruh tubuh. b. Tujuh utas tali dari sobekan kain putih. c. Segi tiga tutup kepala/rambut d. Sehelai tutup dada, dengan berlobang pada bagian lehernya e. Sehelai tutup aurat dengan terlipat panjang. Khusus wanita dilengkapi dengan : f. Kain Basahan, sebagai penutup bagian aurat bawah. g. Mukena untuk rambut h. Baju untuk penutup bagian dada dan lengan. Perhatian : Bahan perlengkapan, kain putih, cukup yang sederhana, tidak berlebihan jenisnya,demikian juga bagai jenazah wanita kain basahan, baju, mukena adalah yang sehari-hari dipakai. Demikian juga disunahkan bagi mayat laki² dikafani sampai 3 lapis kain, tiap-tiap lapis hendaknya dapat menutup seluruh tubuhnya, Selain 3 lapis itu ditambah baju kurung dan sorban. Adapun bagi mayat wanita disunahkan 5 lapis, masing-masing berupa Sarung, Baju, Kerudung dan 2 lapis yang menutup seluruh tubuhnya. 2. Kapas - 5 helai kapas selembar telapak tangan - 7 Bulatan kecil, penutup lobang - Serbuk kapur barus, cendana dsb yang berfungsi sebagai pengharum. PERSIAPAN PENGATURAN BAHAN KAFAN 1. Tali sebanyak 7 diletakkan di: a. Ujung Kepala b. Leher c. Pinggang/ pada lengan tangan d. Perut e. Lutut f. Pergelangan tangan
  • 5. g. Ujung kaki 2. Letakkan kain memanjang seluruh tubuhnya, serta melebar lingkaran badan dengan ditaburi serbuk kapur barus. 3. Aturlah dan letakkan sehelai tutup kepala/rambut. 4. Bentangkan tutup dada, dengan masih terhampar ke atas. 5. Letakkan sehelai tutup aurat (Semacam Celdam) memanjang dan melebar ke bawah dan merupakan kain lipatan 6. Bagi wanita aturlah mukena,baju dan kain basahan yang sesuai dengan letaknya. CARA PELAKSANAAN MENGKAFANI 1. Letakkan janazah membujur di atas kain kafan, dalam keadaan tertutup selubung kain kafan (jangan sampai mayat telanjang secara terbuka). 2. Tutuplah tujuh lubang yaitu, 2 mata, 2 telinga, 2 hidung dan 1.pusar dengan bulatan kapas yang ditaburi serbuk kapur barus 3. Tutuplah lembaran kapas yang ditaburi sebuk kapur barus pada: a. Wajah muka b. Leher kanan & kiri c. Ketiak kanan & kiri d. Lengan siku kanan dan kiri e. Di bawah dan atas peregelangan tangan. f. Kedua pergelangan kakinya. g. Kedua lingkaran mulut. 4. Bagi Jenazah pria : a. Tutuplah segitiga kain putih di bagian rambut kepala dengan ikatan pada jidat. b. Katupkan tutup dada melalui lubang pada lehernya c. Katupkan lipatan tutup Celana dalam-nya 5. Bagi jenazah Wanita : a. Letakkan tiga pintalan rambut ke bawah belakang kepala b. Tutupkan kain mukena pada rambut kepala. c. Tutupkan belahan kain baju pada dada. d. Lipatkankain basahan melingkar badan perut dan auratnya, di atas penutup Celana Dalam - nya. 6. Katupkan dengan melingkar tubuh badannya kain kafan yang rapat, tertib, menyeluruh. SHOLAT JENAZAH. 1. Syarat-syarat sholat Jenazah a. Sholat mayit sama syaratnya dengan sholat lain yaitu menutup aurat,suci dari hadast besar maupun kecil, bersih badan, pakain dan tempatnya serta menghadap kiblat. b. Mayat sudah dimandikan dan dikafani c. Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyembahyangkannya, kecuali kalau sholat dilakukan di atas kubur atau sholat ghoib. 2. Rukun Sholat Jenazah. a. Niat (Usholli "ala Haadza al mayyiti arba'a takbiiraatin fardo al
  • 6. Kifaayati Ma'muman/Imaaman Lillaahi Ta'ala). )/()/( Artinya: "Aku berniat shalat atas mayit ini dengan empat kali takbir, fardhu kifayah karena Allah Ta'ala” . Allaahu Akbar. b. Berdiri bagi yang mampu. c. Takbir empat kali d. Membaca Fatihah e. Membaca Sholawat nabi. f. Mendo'akan mayit. yaa Allah ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah (kesalahan)nya, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkanlah jalan masuknya (kuburnya). g. Berdo'a untuk diri sendiri dan untuk mayyit : "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau halangi, pahalanya kepada kami dan janganlah Engkau memberi fitnah sepeninggalnya kepada kami, serta ampunilah kami dan dia, dan bagi segenap saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman, dan janganlah Engkau jadikan gelisah di dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Belas Kasihan lagi Maha Penyayang". h. Mengucapkan salam. CARA MENGERJAKAN SHALAT JENAZAH 1. Mayit diletakkan paling muka, apabila mayit laki-laki, hendaknya Imam berdiri menghadap dekat kepala mayit, sedang mayat wanita Imam menghadap dekat perutnya. 2. Letak Imam paling muka diikuti oleh para ma'mum, jika yang menyolati sedikit usahakan dibuat 3 baris / shaf. 3. Setelah semua siap lalu dimulai dengan takbiratul ihrom oleh Imam setelah itu baru makmum. (ini Merupakan takbir pertama) 4. Setelah takbiratul ihrom, tangan diletakkan bersedekap lalu membaca Surat Al Fatihah. 5. Setelah membaca Surat Al Fatihah , lalu takbir lagi dengan mengangkat kedua tangan, kemudian bersedekap kembali. 6. Dalam posisi bersedekap tersebut membaca Sholawat. 7. Selesai membaca sholawat, lalu takbir kembali dengan mengangkat kedua tangan dan bersedekap kembali (ini takbir ke 3 (tiga) 8. Dalam posisi bersedekap membaca do'a untuk mayyit. 9. Selesai berdo'a lalu takbir lagi dengan mengangkat kedua tangan dan kemudian bersedekap (ini takbir ke empat)
  • 7. 10. Dalam posisi takbir ke 4 Lalu bedo'a untuk diri sendiri dan mayyit. 11. Selesai berdo'a baru mengucap salam MENGUBUR JENAZAH A. Tempat penguburan Tempat penguburan adalah tempat penguburan khusus kaum muslimin, terpisah dari kuburan bukan muslim, dan karena diutamakan pelaksanaan penyelesaian Jenazah sesegera mungkin, maka cukup dikubur di tempat yang tersedia dan yang terdekat, dengan pengertian tidak selalu di tempat kuburan keluarga. B. Persiapan Penguburan. 1. Pembuatan liang lahat sekurang-kurangnya jangan sampai bau busuk mayit dapat keluar,dan sampai dapat dibongkar oleh binatang. 2. Pilih tempat yang cukup kuat tanahnya, dari penggalian binatang buas, cukup jauh dari arus air, tidak mudah longsor dan hanyut tergusur aliran . 3. Penutup lubang lahat harus cukup kuat dan rapat, supaya tidak mudah longsor ke bawah. 4. Keranda Janazah hendaknya tertutup rapat dan sesederhana mungkin. Pemberangkatan Jenazah. 1. Segerakanlah pemberangkatan penguburan dengan iring-iringan terutama keluarga terdekat. 2. Hendaknya berjalan secara cepat-segera. 3. Kaum Wanita, walaupun keluarga terdekat tidak diperkenankan turut mengiringi jenazah dalam proses penguburan. 4. Bagi yang melihat iringan jenazah hendaknya menghormati dan berdiri tegak, sampai janazah lewat. Tata cara Penguburan : 1. Letakkan usungan keranda Janazah di sebelah liang kubur yg longggar. 2. Dibuka tutup keranda dan selubung jenazah. 3. Dua/tiga orang lelaki, dari keluarga jenazah terdekat dan diutamakan yang tidak junub pada malam hari, sebelumnya.masuk dalam liang kubur dengan berdiri, menyiapkan diri menerima jenazah. 4. Masukkan jenazah dari arah kaki , didahulukan kepalanya (dimasukkan dari arah selatan) 5. Letakkan jenazah secara membujur, arah kepala di sebelah utara, dan badan jasadnya dihadapkan miring/serong, mukanya menghadap kiblat. 6. Lepaskan semua ikatan tali, serta dilonggarkan kain kafannya (pipi pelipis tidak harus meneyentuh tanah) 7. Letakkkan gumpalan tanah sebagai penyangga di bagian belakang badan, kepala, pinggang, perut, kaki, agar jasad tidak terlentang. 8. Tutuplah rongga dengan rapat dengan kayu atau batu untuk kemudian ditimbuni tanah yang cukup padat dan rapat. 9. Buatlah onggakan gundukan tanah asal tidak melebihi sejengkal tangan tingginya. 10. Para pelayat diutamakan turut serta menimbuni tanah dengan tiga kali taburan tanah (sambil memohonkan ampunan).
  • 8. Lain-lain : 1. Disunnahkan berdo'a setelah selesai penguburan sebelum meninggalkan kuburan dengan harapan siap menjawab pertanyaan Malaikat Mungkar - Nakir. 2. Setiap mengangkat dan meletakkan mayat hendaklah diiringi do'a "Bismillahi wa 'ala millati Rosuulillah" .artinya : Dengan nama Allah serta mengikuti tuntunan Rasulullah. 3. Do'a selesai penguburan : "Ya Allah, ampunilah dia dan kasihilah dia dan sejahterakanlah dia dan maafkanlah dia dan tempatkanlah dia di tempat yang terhormat, dan lapangkanlah tempatnya, dan empukkanlah bumi tempat tidurnya dan jauhkanlah dia dari siksaan kubur, dan lindungilah dia dari siksaan neraka, Ya Allah tetapkanlah dia dengan perkataan yang benar di dunia dan akhirat”. PELATIHAN PENANGANAN DAN PERAWATAN JENAZAH
  • 9. PERAWATAN JENAZAH SECARA ISLAM Oleh : Muhammad Zainul Fadli MALANG, 29 JULI 2017
  • 10. PERAWATAN JENAZAH SECARA ISLAM Oleh : Muhammad Zainul Fadli MALANG, 29 JULI 2017