SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
OLEH
SRI RAHAYUNINGSIH
MASALAH ETIS SEPUTAR
KONSUMEN
Posisi konsumen lemah.
Daya beli seringkali tidak seperti yang diinginkan
sehingga ia tidak sanggup mengungkapkan preferensi
yang sesungguhnya.
Pengetahuan tentang produk atau jasa yang tersedia di
pasaran kerap kali tidak cukup untuk mengambil
keputusan yang tepat.
Konsumen tidak memiliki keahlian maupun waktu untuk
secara seksama menyelidiki tepat tidaknya mutu dan
harga dari begitu banyak produk yang ditawarkan.
The Customer is King?.
PERHATIAN UNTUK
KONSUMEN
Hak Konsumen
 Hak atas keamanan
 Hak atas informasi
 Hak untuk memilih
 Hak untuk didengarkan
 Hak lingkungan hidup
 Hak konsumen atas
pendidikan.
PERHATIAN UMUM KONSUMEN
Hak Atas Keamanan;
 Konsumen berhak atas produk yang aman.
 Produk yang tidak mempunyai kesalahan
teknis atau kesalahan lainnya yang bisa
merugikan kesehatan atau membahayakan
hidup konsumen.
 Jika produk pada hakikatnya mengandung
risiko – gergaji listrik – risiko harus dibatasi
sampai tingkat seminimal mungkin.
HAK KONSUMEN
Hak Atas Keamanan;
 Produk makanan mengandung zat pengawet
atau pewarna yang merugikan kesehatan
konsumen.
 Mainan anak dilapisi cat yang tidak sesuai
standar kesehatan sehingga menyebabkan
anak terkena kanker kulit.
 Tingkat keamanan mobil sangat kecil dimana
peluang penumpang untuk hidup sangat kecil
ketika terjadi tabrakan.
HAK KONSUMEN

 Hak Atas Informasi
 Informasi bahan baku produk.
 Informasi pemakaian produk.
 Informasi mengenai risiko yang menyertai
pemakaian produk.
 Jika suatu produk diberi garansi untuk
jangka waktu tertentu, maka segala
syarat dan konsekuensi harus dijelaskan
secara lengkap.
HAK KONSUMEN
 Hak Atas Informasi;
 Informasi pada label produk harus
benar: isi, berat, tanggal
kadaluwarsa, ciri-ciri khusus.
 Label harus sesuai dengan kebenaran
kondisi sesungguhnya : ‘makanan ini
halal untuk umat Islam’
HAK KONSUMEN
 Hak untuk Memilih
 Konsumen berhak untuk membandingkan
kualitas dan harga produk sebelum
mengambil keputusan untuk membeli.
 Menolak sistem produksi komunis/monopoli:
hanya satu jenis produk tersedia, tidak
mengenal kompetisi.
HAK KONSUMEN
 Hak untuk Didengarkan
 Keinginan konsumen mengenai produk
atau jasa yang diinginkan harus
didengarkan/dipertimbangkan terutama
keluhannya.
 Konsumen harus dikonsultasikan jika
pemerintah ingi membuat peraturan
menyangkut produk/jasa.
HAK KONSUMEN
Hak Lingkungan Hidup
 Konsumen memanfaatkan sumber daya alam
melalui produk yang digunakannya.
 Konsumen berhak atas produk yang tidak
mengakibatkan pencemaran lingkungan.
 Konsumen berhak atas produk yang tidak
merugikan keberlanjutan proses alam.
 Konsumen berhak menuntuk bahwa dengan
memanfaatkan produk ia tidak akan mengurangi
kualitas kehidupan di bumi.
 Konsumen berhak atas produk yang ramah
lingkungan.
HAK KONSUMEN
Hak Konsumen atas Pendidikan
 Konsumen memiliki hak untuk secara positif
dididik untuk menyadari hak
konsumen,mengemukakan kritik atau
keluhan jika hak nya dilanggar.
 Masyarakat harus dipersiapkan menjadi
konsumen yang kritis dan sadar akan hak nya
sehingga konsumen sanggup memberikan
sumbangan yang berarti kepada mutu
kehidupan ekonomi dan bisnis.
HAK KONSUMEN
 Hak atas keamanan
 Hak atas informasi
 Hak untuk memilih
 Hak untuk didengarkan
 Hak konsumen atas pendidikan.
 Hak mendapatkan advokasi serta
perlindungan
 Hak mendapatkan ganti rugi atau
penggantian jika produk tidak dalam
keadaan semestinya.
UU PERLINDUNGAN KONSUMEN
 Pemerintah sepatutnya mendukung gerakan
konsumen.
 Inisiatif dan pelaksanaannya berasal dari konsumen
sendiri yang membentuk organisasi seperti LSM.
 Kekuatan organisasi konsumen yaitu dari segi
jumlahnya.
 Meningkatkan kesadaran konsumen akan
kepentingannya.
 Mengadakan aksi jika perlu, seperti boiko produk
GERAKAN KONSUMEN
TANGGUNG JAWAB
BISNIS UNTUK
MENYEDIAKAN PRODUK
YANG AMAN
 Apakah produsen bertanggung jawab jika
produknya mengakibatkan kerugian bagi
konsumen?
 Produsen bertanggung jawab jika kerugian
konsumen terjadi karena kesalahan produksi atau
konstruksi.
 Kerugian konsumen yang terjadi karena kesalahan
konsumen atau penyalahgunaan produk menjadi
tanggung jawab konsumen, ex: produk pisau, obat
Product Liability
 Produsen harus menjamin bahwa produk
pada saat pembelian dalam keadaan prima
sehingga bisa dipakai dengan aman, ex:
produk mobil
 Bagaimana garis pemisah antara tanggung
jawab konsumen sendiri dan tanggung
jawab produsen atas produknya?
Product Liability
 Dimana persisnya tanggung jawab
konsumen untuk melindungi dirinya
berhenti dan tanggung jawab produsen
dimulai?
 Teori kontrak
 Teori perhatian semestinya
 Teori buaya sosial
Product Liability
 Hubungan antara produsen dan konsumen dilihat sebagai
kontrak dan kewajiban produsen terhadap konsumen
didasarkan atas kontrak itu.
 Jika konsumen membeli produk, ia mengadakan kontrak
dengan perusahaan yang menjualnya.
 Perusahaan dengan tahu & mau menyerahkan produk
dengan ciri-ciri tertentu kepada pembeli dan pembeli
membayar jumlah uang yang disetujui.
 Produsen berkewajiban menyampaikan produk dengan
ciri tersebut & konsumen berhak memperoleh produk
tersebut setelah jumlah uang dilunasi
Teori Kontrak
 Caveat emptor: hendaklah si
pembeli berhati-hati.
 Pembeli dengan hati-hati harus
mempelajari keadaan produk serta
ciri-cirinya sebelum melakukan
pembayaran
Teori Kontrak
 Kedua belah pihak harus mengetahui betul baik arti
kontrak maupun sifat-sifat produk.
 Kedua belah pihak harus melukiskan dengan benar fakta
yang menjadi obyek kontrak. Jika salah satu pihak dengan
sengaja memberi gambaran palsu tentang fakta, maka
kontrak menjadi tidak sah.
 Tidak boleh terjadi, kedua belah pihak mengadakan
kontrak karena dipaksa atau karena pengaruh yang
kurang wajar seperti ancaman.
Teori Kontrak dan syarat kontrak
 Produsen melaksanakan kontrak sesuai dengan
ketentuan.
 Produk yang disampaikan kepada konsumen
harus mempunyai kualitas yang dijanjikan atau
disepakati sebelumnya.
 Produsen memberi kebebasan penuh kepada
konsumen untuk mengambil keputusan
pembelian.
 Bait and switch tidak etis
Teori Kontrak ; Implikasi.
 Menjamin bahwa produk bisa diandalkan dan
berfungsi sebagaimana mestinya.
 Menjamin bahwa produk dapat digunakan
selama periode waktu yang diharapkan.
 Menjamin bahwa produk dapat
dipelihara/diperbaiki bila rusak
 Menjamin bahwa produk aman dan tidak
membahayakan kesehatan/keselamatan
pemakai
Teori Kontrak ; Implikasi.
 Produsen & konsumen berada pada taraf yang sama, tapi
pada kenyataannya tidak terdapat persamaan antara
produsen & konsumen.
 Hubungan langsung antara produsen & konsumen,
padahal konsumen kenyataannya jarang sekali
berhubungan langsung dengan produsen. Tidak ada
persetujuan antara produsen & konsumen.
 Konsepsi kontrak tidak cukup melindungi konsumen
dengan baik. Konsumen terlanjur menyetujui kontrak jual
beli, padahal di situ tidak terjamin bahwa produk bisa
diandalkan.
Teori Kontrak ; Sanggahan.
 Kedudukan produsen & konsumen tidak setara.
 Konsumen selalu dalam posisi yang lemah.
 Produsen mempunyai jauh lebih banyak
pengetahuan dan pengalaman tentang produk
yang tidak dimiliki konsumen.
 Produsen berada pada posisi yang lebih kuat
dalam menilai produk sehingga memiliki
kewajiban menjaga agar konsumen tidak
mengalami kerugian dari produk yang dibeli.
Teori Perhatian Semestinya
 Caveat venditor: hendaklah si penjual berhati-
hati.
 Produsen bertanggung jawab atas kerugian yang
dialami konsumen dengan memakai produk,
walaupun tanggung jawab itu tidak tertera
dalam kontrak jual beli secara eksplisit.
 Contoh: mainan anak. Anak terluka karena
mainan, produsen bertanggung jawab?
Teori Perhatian Semestinya
 Produsen harus menjaga agar
produk seaman mungkin pada
saat keluar pabrik.
 Tanggung jawab produsen: desain
produk, bahan baku produk,
peringatan, label pada produk.?
Teori Perhatian Semestinya
Kelemahan
 Sulit untuk menentukan apa arti ‘semestinya’
dalam konteks produsen harus memberikan
‘perhatian semestinya’. Misal: sejauh mana mobil
harus dirancang & dikonstruksi dengan aman?
Tingkat keamanan mobil mempengaruhi harga
jual.
 Produsen tidak selalu mengetahui semua akibat
negatif dari produk yang dihasilkan. Kadang
terjadi, akibat negatif suatu produk baru tampak
setelah dipakai. Misal obat tidur
Teori Perhatian Semestinya
 Produsen bertanggung jawab atas semua
kekurangan produk dan setiap kerugian yang
dialami konsumen dalam memakai produk
tersebut.
 Hal ini juga berlaku jika produsen sudah
mengambil semua tindakan yang semestinya
dalam merancang serta memproduksi produk
bersangkutan atau jika mereka sudah
memperingatkan konsumen tentang risiko yang
berkaitan dengan pemakaian produk/ Contoh:
rokok
Teori Biaya Sosial
Semua akibat negatif dari produk harus
dibebankan kepada produsen.
Satu-satunya cara untuk memaksakan
para produsen membuat produk-produk
yang aman.
Teori Biaya Sosial
Kritik
 Kurang adil karena menganggap orang bertanggung
jawab atas hal-hal yang tidak diketahui atau tidak bisa
dihindarkan.
 Kerugian ekonomis, produsen terpaksa harus
mengambil asuransi terhadap klaim kerugian dan
biaya asuransi bisa menjadi sangat tinggi sehingga
tidak mampu dipikul oleh banyak perusahaan.
 Banyaknya tuntutan ganti rugi terhadap produsen di
pengadilan akan menyebabkan produk semakin
mahal.
 Konsumen menjadi tidak bertanggung jawab
dalam menggunakan produk.
Teori Biaya Sosial
TANGGUNG JAWAB
BISNIS LAINNYA
TERHADAP KONSUMEN
 Tanggung jawab atas kualitas
produk
 Tanggung jawab atas harga
 Tanggung jawab atas
pemberian label serta
pengemasan.
Tanggung Jawab Lain
 Produk sesuai dengan apa yang dijanjikan
oleh produsen (melalui iklan atau informasi
lainnya) dan apa yang secara wajar
diharapkan oleh konsumen.
 Cara menjamin kualitas produk yaitu
memberikan garansi baik secara eksplisit
maupun implisit. Garansi implisit: spare part
mobil.
 Kualitas produk merupakan tuntutan etis
sekaligus kunci sukses perusahaan
Kualitas Produk
 Dari sistem ekonomi pasar bebas, harga yang
adil dihasilkan oleh kesepakatan antara
pembeli dan penjual atau disetujui oleh
semua pihak yang terlibat dalam proses
pembentukannya.
 Akan tetapi, untuk menjadi adil, harga tidak
boleh merupakan hasil mekanisme pasar
secara murni. Perlu intervensi pemerintah
untuk menjaga stabilitas harga. Why
Harga
Karena:
1) Pasar praktis tidak pernah sempurna.
Beberapa produsen besar memberi
kesan menentukan harga sesuai dengan
permintaan pasar, kenyataannya
mereka berkolusi untuk secara sepihak
menetapkan harga yang
menguntungkan mereka.
Harga
Karena:
2) Konsumen dalam posisi yang lemah
untuk membandingkan harga serta
menganalisis semua faktor yang turut
menentukan harga.
Konsumen sering menganggap produk
yang harganya mahal memiliki kualitas
yang lebih baik, padahal belum tentu
benar.
Harga
Karena:
3) Fluktuasi harga bisa jadi terlalu besar
dan merugikan produsen dan
konsumen. Kelangsungan bisnis
produsen terancam dan kebutuhan
konsumen akan suatu produk terancam
tidak bisa terpenuhi.
Harga
Karena:
 Penipuan
 Ketidaktahuan
 Penyalahgunaan kuasa
 Manipulasi emosi
Harga Tidak Adil
 Penipuan :
 Beberapa produsen berkolusi untuk menentukan
harga.
 Bertentangan dengan etika pasar bebas baik itu yang
bermaksud untuk mencari untung yang tidak wajar
maupun dengan maksud baik untuk melindungi
pengusaha kecil.
 Tidak etis karena penentuan harga berlangsung
dengan sembunyi-sembunyi.
 Mekanisme permintaan-penawaran tidak bisa
berlangsung karena harga sudah ditetapkan secara
sepihak.
Harga Tidak Adil
 Ketidaktahuan:
 Toko menawarkan barang dengan harga
obralan padahal harga obralan itu adalah
harga biasa.
 Toko memberi diskon sekian persen untuk
suatu barang tertentu, padahal
sebelumnya harga dinaikkan dulu.
 Toko menjual dengan slogan, beli satu
gratis satu, tetapi harganya sebenarnya
sama dengan harga dua produk.
Harga Tidak Adil
 Penyalahgunaan Kuasa:
 Pengusaha besar memasang harga
murah hingga saingannya (produsen
kecil yang tidak bisa bertahan lama
dengan harga semurah itu) tergeser
dari pasar.
 Pengusaha besar menjadi monopolo
dan bisa
Harga Tidak Adil
 Manipulasi Emosi:
 Memanipulasi keadaan emosional
seseorang untuk memperoleh untung
besar melalui harga tinggi.
 Contoh: rumah sakit komersial.
 Harga Rp 9.900 ditetapkan dengan
sengaja karena lebih menarik
ketimbang Rp 10.000
Harga Tidak Adil
 Informasi yang disebut dalam kemasan
harus benar.
 Informasi kurang benar atau tidak pasti
merugikan konsumen dan pihak lain.
 Kemungkinan minyak sawit menaikkan
kadar kolesterol.
Pengemasan & Labeling: Tuntutan Etis
 Pengemasan tidak menyesatkan
konsumen.
 Kemasan bisa dirancang tinggi besar
untuk memberi kesan isinya banyak
tetapi pada kenyataannya isinya tidak
lebih banyak dari kemasan lain.
Pengemasan & Labeling: Tuntutan Etis
Wass Wr Wb
Wass Wr Wb

More Related Content

Similar to 5PPT ETIKA BISNIS ( 5 )- Etis Seputar Konsumen 2017-2018.ppt

9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...An Nisa Rizki Yulianti
 
Hbl 9, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
Hbl 9, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...Hbl 9, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
Hbl 9, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...Dyana Anggraini
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...Hayyu Safitri
 
Hbl forum dan quiz minggu 9
Hbl forum dan quiz minggu 9Hbl forum dan quiz minggu 9
Hbl forum dan quiz minggu 9rifaaa_092
 
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hefti Juliza
 
Consumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsConsumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsYusnitaTRD
 
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...Gunawan Adam
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055retnoduwi
 
Ethics of consumer protection
Ethics of consumer protectionEthics of consumer protection
Ethics of consumer protectionpetraaja
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055retnoduwi
 
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Hbl 9,nurcholis muttaqin,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
Hbl 9,nurcholis muttaqin,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...Hbl 9,nurcholis muttaqin,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
Hbl 9,nurcholis muttaqin,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...nurcholismn
 
9. hbl,clara monalisa,hapzi ali, perlindungan konseumen dan tanggungjawab huk...
9. hbl,clara monalisa,hapzi ali, perlindungan konseumen dan tanggungjawab huk...9. hbl,clara monalisa,hapzi ali, perlindungan konseumen dan tanggungjawab huk...
9. hbl,clara monalisa,hapzi ali, perlindungan konseumen dan tanggungjawab huk...claramonalisa09
 

Similar to 5PPT ETIKA BISNIS ( 5 )- Etis Seputar Konsumen 2017-2018.ppt (20)

9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
9,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,perlindungan konsumen & tanggung jawab huku...
 
Hbl 9, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
Hbl 9, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...Hbl 9, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
Hbl 9, dyana anggraini, hapzi ali, perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
 
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen &  tanggung jaw...
Tugas 7. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, perlindungan konsumen & tanggung jaw...
 
Hbl forum dan quiz minggu 9
Hbl forum dan quiz minggu 9Hbl forum dan quiz minggu 9
Hbl forum dan quiz minggu 9
 
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
Hbl minggu 9, hefti juliza, hapzi ali, perlindungan konsumen, universitas mer...
 
Consumerology dan ethics
Consumerology dan ethicsConsumerology dan ethics
Consumerology dan ethics
 
Konsumerisme
KonsumerismeKonsumerisme
Konsumerisme
 
etika produksi dan pemasaran konsumen
etika produksi dan pemasaran konsumenetika produksi dan pemasaran konsumen
etika produksi dan pemasaran konsumen
 
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
4, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercu buana...
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
 
Ethics of consumer protection
Ethics of consumer protectionEthics of consumer protection
Ethics of consumer protection
 
Pengguna
PenggunaPengguna
Pengguna
 
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
Tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
 
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
9. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung ja...
 
Hbl 9,nurcholis muttaqin,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
Hbl 9,nurcholis muttaqin,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...Hbl 9,nurcholis muttaqin,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
Hbl 9,nurcholis muttaqin,hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggung jawab h...
 
Perlindungan_Konsumen.pptx
Perlindungan_Konsumen.pptxPerlindungan_Konsumen.pptx
Perlindungan_Konsumen.pptx
 
9. hbl,clara monalisa,hapzi ali, perlindungan konseumen dan tanggungjawab huk...
9. hbl,clara monalisa,hapzi ali, perlindungan konseumen dan tanggungjawab huk...9. hbl,clara monalisa,hapzi ali, perlindungan konseumen dan tanggungjawab huk...
9. hbl,clara monalisa,hapzi ali, perlindungan konseumen dan tanggungjawab huk...
 
perlindungan konsumen
perlindungan konsumenperlindungan konsumen
perlindungan konsumen
 
Hki kadaluarsa
Hki kadaluarsaHki kadaluarsa
Hki kadaluarsa
 
Ethics in marketing
Ethics in marketingEthics in marketing
Ethics in marketing
 

More from Reynaldi Wahyu

4PPT ETIKA PROFESI ( 4 )- Kewajiban Perusahaan (1).pptx
4PPT ETIKA PROFESI ( 4 )- Kewajiban Perusahaan (1).pptx4PPT ETIKA PROFESI ( 4 )- Kewajiban Perusahaan (1).pptx
4PPT ETIKA PROFESI ( 4 )- Kewajiban Perusahaan (1).pptxReynaldi Wahyu
 
3PPT ETIKA PROFESI ( 3 )- Kewajiban Karyawan.pptx
3PPT ETIKA PROFESI ( 3 )- Kewajiban Karyawan.pptx3PPT ETIKA PROFESI ( 3 )- Kewajiban Karyawan.pptx
3PPT ETIKA PROFESI ( 3 )- Kewajiban Karyawan.pptxReynaldi Wahyu
 
2PPT ETIKA PROFESI ( 2 )- Kode Etik Profesi Insinyur 600118.pptx
2PPT ETIKA PROFESI ( 2 )- Kode Etik Profesi Insinyur 600118.pptx2PPT ETIKA PROFESI ( 2 )- Kode Etik Profesi Insinyur 600118.pptx
2PPT ETIKA PROFESI ( 2 )- Kode Etik Profesi Insinyur 600118.pptxReynaldi Wahyu
 
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptxReynaldi Wahyu
 
karakteristik sistem orde kedua_new.pptx
karakteristik sistem orde kedua_new.pptxkarakteristik sistem orde kedua_new.pptx
karakteristik sistem orde kedua_new.pptxReynaldi Wahyu
 
Fuzzy-Logic-Pertemuan-8.pptx
Fuzzy-Logic-Pertemuan-8.pptxFuzzy-Logic-Pertemuan-8.pptx
Fuzzy-Logic-Pertemuan-8.pptxReynaldi Wahyu
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxReynaldi Wahyu
 
Hukum Ketenagakerjaan.pdf
Hukum Ketenagakerjaan.pdfHukum Ketenagakerjaan.pdf
Hukum Ketenagakerjaan.pdfReynaldi Wahyu
 
Teori dasar-listrik-01
Teori dasar-listrik-01Teori dasar-listrik-01
Teori dasar-listrik-01Reynaldi Wahyu
 

More from Reynaldi Wahyu (11)

4PPT ETIKA PROFESI ( 4 )- Kewajiban Perusahaan (1).pptx
4PPT ETIKA PROFESI ( 4 )- Kewajiban Perusahaan (1).pptx4PPT ETIKA PROFESI ( 4 )- Kewajiban Perusahaan (1).pptx
4PPT ETIKA PROFESI ( 4 )- Kewajiban Perusahaan (1).pptx
 
3PPT ETIKA PROFESI ( 3 )- Kewajiban Karyawan.pptx
3PPT ETIKA PROFESI ( 3 )- Kewajiban Karyawan.pptx3PPT ETIKA PROFESI ( 3 )- Kewajiban Karyawan.pptx
3PPT ETIKA PROFESI ( 3 )- Kewajiban Karyawan.pptx
 
2PPT ETIKA PROFESI ( 2 )- Kode Etik Profesi Insinyur 600118.pptx
2PPT ETIKA PROFESI ( 2 )- Kode Etik Profesi Insinyur 600118.pptx2PPT ETIKA PROFESI ( 2 )- Kode Etik Profesi Insinyur 600118.pptx
2PPT ETIKA PROFESI ( 2 )- Kode Etik Profesi Insinyur 600118.pptx
 
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
 
karakteristik sistem orde kedua_new.pptx
karakteristik sistem orde kedua_new.pptxkarakteristik sistem orde kedua_new.pptx
karakteristik sistem orde kedua_new.pptx
 
Fuzzy-Logic-Pertemuan-8.pptx
Fuzzy-Logic-Pertemuan-8.pptxFuzzy-Logic-Pertemuan-8.pptx
Fuzzy-Logic-Pertemuan-8.pptx
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
 
Hukum Ketenagakerjaan.pdf
Hukum Ketenagakerjaan.pdfHukum Ketenagakerjaan.pdf
Hukum Ketenagakerjaan.pdf
 
Decoder kelompok 1
Decoder kelompok 1Decoder kelompok 1
Decoder kelompok 1
 
Teori dasar-listrik-01
Teori dasar-listrik-01Teori dasar-listrik-01
Teori dasar-listrik-01
 
Gjh
GjhGjh
Gjh
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

5PPT ETIKA BISNIS ( 5 )- Etis Seputar Konsumen 2017-2018.ppt

  • 3. Posisi konsumen lemah. Daya beli seringkali tidak seperti yang diinginkan sehingga ia tidak sanggup mengungkapkan preferensi yang sesungguhnya. Pengetahuan tentang produk atau jasa yang tersedia di pasaran kerap kali tidak cukup untuk mengambil keputusan yang tepat. Konsumen tidak memiliki keahlian maupun waktu untuk secara seksama menyelidiki tepat tidaknya mutu dan harga dari begitu banyak produk yang ditawarkan. The Customer is King?.
  • 5. Hak Konsumen  Hak atas keamanan  Hak atas informasi  Hak untuk memilih  Hak untuk didengarkan  Hak lingkungan hidup  Hak konsumen atas pendidikan. PERHATIAN UMUM KONSUMEN
  • 6. Hak Atas Keamanan;  Konsumen berhak atas produk yang aman.  Produk yang tidak mempunyai kesalahan teknis atau kesalahan lainnya yang bisa merugikan kesehatan atau membahayakan hidup konsumen.  Jika produk pada hakikatnya mengandung risiko – gergaji listrik – risiko harus dibatasi sampai tingkat seminimal mungkin. HAK KONSUMEN
  • 7. Hak Atas Keamanan;  Produk makanan mengandung zat pengawet atau pewarna yang merugikan kesehatan konsumen.  Mainan anak dilapisi cat yang tidak sesuai standar kesehatan sehingga menyebabkan anak terkena kanker kulit.  Tingkat keamanan mobil sangat kecil dimana peluang penumpang untuk hidup sangat kecil ketika terjadi tabrakan. HAK KONSUMEN 
  • 8.  Hak Atas Informasi  Informasi bahan baku produk.  Informasi pemakaian produk.  Informasi mengenai risiko yang menyertai pemakaian produk.  Jika suatu produk diberi garansi untuk jangka waktu tertentu, maka segala syarat dan konsekuensi harus dijelaskan secara lengkap. HAK KONSUMEN
  • 9.  Hak Atas Informasi;  Informasi pada label produk harus benar: isi, berat, tanggal kadaluwarsa, ciri-ciri khusus.  Label harus sesuai dengan kebenaran kondisi sesungguhnya : ‘makanan ini halal untuk umat Islam’ HAK KONSUMEN
  • 10.  Hak untuk Memilih  Konsumen berhak untuk membandingkan kualitas dan harga produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli.  Menolak sistem produksi komunis/monopoli: hanya satu jenis produk tersedia, tidak mengenal kompetisi. HAK KONSUMEN
  • 11.  Hak untuk Didengarkan  Keinginan konsumen mengenai produk atau jasa yang diinginkan harus didengarkan/dipertimbangkan terutama keluhannya.  Konsumen harus dikonsultasikan jika pemerintah ingi membuat peraturan menyangkut produk/jasa. HAK KONSUMEN
  • 12. Hak Lingkungan Hidup  Konsumen memanfaatkan sumber daya alam melalui produk yang digunakannya.  Konsumen berhak atas produk yang tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan.  Konsumen berhak atas produk yang tidak merugikan keberlanjutan proses alam.  Konsumen berhak menuntuk bahwa dengan memanfaatkan produk ia tidak akan mengurangi kualitas kehidupan di bumi.  Konsumen berhak atas produk yang ramah lingkungan. HAK KONSUMEN
  • 13. Hak Konsumen atas Pendidikan  Konsumen memiliki hak untuk secara positif dididik untuk menyadari hak konsumen,mengemukakan kritik atau keluhan jika hak nya dilanggar.  Masyarakat harus dipersiapkan menjadi konsumen yang kritis dan sadar akan hak nya sehingga konsumen sanggup memberikan sumbangan yang berarti kepada mutu kehidupan ekonomi dan bisnis. HAK KONSUMEN
  • 14.  Hak atas keamanan  Hak atas informasi  Hak untuk memilih  Hak untuk didengarkan  Hak konsumen atas pendidikan.  Hak mendapatkan advokasi serta perlindungan  Hak mendapatkan ganti rugi atau penggantian jika produk tidak dalam keadaan semestinya. UU PERLINDUNGAN KONSUMEN
  • 15.  Pemerintah sepatutnya mendukung gerakan konsumen.  Inisiatif dan pelaksanaannya berasal dari konsumen sendiri yang membentuk organisasi seperti LSM.  Kekuatan organisasi konsumen yaitu dari segi jumlahnya.  Meningkatkan kesadaran konsumen akan kepentingannya.  Mengadakan aksi jika perlu, seperti boiko produk GERAKAN KONSUMEN
  • 17.  Apakah produsen bertanggung jawab jika produknya mengakibatkan kerugian bagi konsumen?  Produsen bertanggung jawab jika kerugian konsumen terjadi karena kesalahan produksi atau konstruksi.  Kerugian konsumen yang terjadi karena kesalahan konsumen atau penyalahgunaan produk menjadi tanggung jawab konsumen, ex: produk pisau, obat Product Liability
  • 18.  Produsen harus menjamin bahwa produk pada saat pembelian dalam keadaan prima sehingga bisa dipakai dengan aman, ex: produk mobil  Bagaimana garis pemisah antara tanggung jawab konsumen sendiri dan tanggung jawab produsen atas produknya? Product Liability
  • 19.  Dimana persisnya tanggung jawab konsumen untuk melindungi dirinya berhenti dan tanggung jawab produsen dimulai?  Teori kontrak  Teori perhatian semestinya  Teori buaya sosial Product Liability
  • 20.  Hubungan antara produsen dan konsumen dilihat sebagai kontrak dan kewajiban produsen terhadap konsumen didasarkan atas kontrak itu.  Jika konsumen membeli produk, ia mengadakan kontrak dengan perusahaan yang menjualnya.  Perusahaan dengan tahu & mau menyerahkan produk dengan ciri-ciri tertentu kepada pembeli dan pembeli membayar jumlah uang yang disetujui.  Produsen berkewajiban menyampaikan produk dengan ciri tersebut & konsumen berhak memperoleh produk tersebut setelah jumlah uang dilunasi Teori Kontrak
  • 21.  Caveat emptor: hendaklah si pembeli berhati-hati.  Pembeli dengan hati-hati harus mempelajari keadaan produk serta ciri-cirinya sebelum melakukan pembayaran Teori Kontrak
  • 22.  Kedua belah pihak harus mengetahui betul baik arti kontrak maupun sifat-sifat produk.  Kedua belah pihak harus melukiskan dengan benar fakta yang menjadi obyek kontrak. Jika salah satu pihak dengan sengaja memberi gambaran palsu tentang fakta, maka kontrak menjadi tidak sah.  Tidak boleh terjadi, kedua belah pihak mengadakan kontrak karena dipaksa atau karena pengaruh yang kurang wajar seperti ancaman. Teori Kontrak dan syarat kontrak
  • 23.  Produsen melaksanakan kontrak sesuai dengan ketentuan.  Produk yang disampaikan kepada konsumen harus mempunyai kualitas yang dijanjikan atau disepakati sebelumnya.  Produsen memberi kebebasan penuh kepada konsumen untuk mengambil keputusan pembelian.  Bait and switch tidak etis Teori Kontrak ; Implikasi.
  • 24.  Menjamin bahwa produk bisa diandalkan dan berfungsi sebagaimana mestinya.  Menjamin bahwa produk dapat digunakan selama periode waktu yang diharapkan.  Menjamin bahwa produk dapat dipelihara/diperbaiki bila rusak  Menjamin bahwa produk aman dan tidak membahayakan kesehatan/keselamatan pemakai Teori Kontrak ; Implikasi.
  • 25.  Produsen & konsumen berada pada taraf yang sama, tapi pada kenyataannya tidak terdapat persamaan antara produsen & konsumen.  Hubungan langsung antara produsen & konsumen, padahal konsumen kenyataannya jarang sekali berhubungan langsung dengan produsen. Tidak ada persetujuan antara produsen & konsumen.  Konsepsi kontrak tidak cukup melindungi konsumen dengan baik. Konsumen terlanjur menyetujui kontrak jual beli, padahal di situ tidak terjamin bahwa produk bisa diandalkan. Teori Kontrak ; Sanggahan.
  • 26.  Kedudukan produsen & konsumen tidak setara.  Konsumen selalu dalam posisi yang lemah.  Produsen mempunyai jauh lebih banyak pengetahuan dan pengalaman tentang produk yang tidak dimiliki konsumen.  Produsen berada pada posisi yang lebih kuat dalam menilai produk sehingga memiliki kewajiban menjaga agar konsumen tidak mengalami kerugian dari produk yang dibeli. Teori Perhatian Semestinya
  • 27.  Caveat venditor: hendaklah si penjual berhati- hati.  Produsen bertanggung jawab atas kerugian yang dialami konsumen dengan memakai produk, walaupun tanggung jawab itu tidak tertera dalam kontrak jual beli secara eksplisit.  Contoh: mainan anak. Anak terluka karena mainan, produsen bertanggung jawab? Teori Perhatian Semestinya
  • 28.  Produsen harus menjaga agar produk seaman mungkin pada saat keluar pabrik.  Tanggung jawab produsen: desain produk, bahan baku produk, peringatan, label pada produk.? Teori Perhatian Semestinya
  • 29. Kelemahan  Sulit untuk menentukan apa arti ‘semestinya’ dalam konteks produsen harus memberikan ‘perhatian semestinya’. Misal: sejauh mana mobil harus dirancang & dikonstruksi dengan aman? Tingkat keamanan mobil mempengaruhi harga jual.  Produsen tidak selalu mengetahui semua akibat negatif dari produk yang dihasilkan. Kadang terjadi, akibat negatif suatu produk baru tampak setelah dipakai. Misal obat tidur Teori Perhatian Semestinya
  • 30.  Produsen bertanggung jawab atas semua kekurangan produk dan setiap kerugian yang dialami konsumen dalam memakai produk tersebut.  Hal ini juga berlaku jika produsen sudah mengambil semua tindakan yang semestinya dalam merancang serta memproduksi produk bersangkutan atau jika mereka sudah memperingatkan konsumen tentang risiko yang berkaitan dengan pemakaian produk/ Contoh: rokok Teori Biaya Sosial
  • 31. Semua akibat negatif dari produk harus dibebankan kepada produsen. Satu-satunya cara untuk memaksakan para produsen membuat produk-produk yang aman. Teori Biaya Sosial
  • 32. Kritik  Kurang adil karena menganggap orang bertanggung jawab atas hal-hal yang tidak diketahui atau tidak bisa dihindarkan.  Kerugian ekonomis, produsen terpaksa harus mengambil asuransi terhadap klaim kerugian dan biaya asuransi bisa menjadi sangat tinggi sehingga tidak mampu dipikul oleh banyak perusahaan.  Banyaknya tuntutan ganti rugi terhadap produsen di pengadilan akan menyebabkan produk semakin mahal.  Konsumen menjadi tidak bertanggung jawab dalam menggunakan produk. Teori Biaya Sosial
  • 34.  Tanggung jawab atas kualitas produk  Tanggung jawab atas harga  Tanggung jawab atas pemberian label serta pengemasan. Tanggung Jawab Lain
  • 35.  Produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh produsen (melalui iklan atau informasi lainnya) dan apa yang secara wajar diharapkan oleh konsumen.  Cara menjamin kualitas produk yaitu memberikan garansi baik secara eksplisit maupun implisit. Garansi implisit: spare part mobil.  Kualitas produk merupakan tuntutan etis sekaligus kunci sukses perusahaan Kualitas Produk
  • 36.  Dari sistem ekonomi pasar bebas, harga yang adil dihasilkan oleh kesepakatan antara pembeli dan penjual atau disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pembentukannya.  Akan tetapi, untuk menjadi adil, harga tidak boleh merupakan hasil mekanisme pasar secara murni. Perlu intervensi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga. Why Harga
  • 37. Karena: 1) Pasar praktis tidak pernah sempurna. Beberapa produsen besar memberi kesan menentukan harga sesuai dengan permintaan pasar, kenyataannya mereka berkolusi untuk secara sepihak menetapkan harga yang menguntungkan mereka. Harga
  • 38. Karena: 2) Konsumen dalam posisi yang lemah untuk membandingkan harga serta menganalisis semua faktor yang turut menentukan harga. Konsumen sering menganggap produk yang harganya mahal memiliki kualitas yang lebih baik, padahal belum tentu benar. Harga
  • 39. Karena: 3) Fluktuasi harga bisa jadi terlalu besar dan merugikan produsen dan konsumen. Kelangsungan bisnis produsen terancam dan kebutuhan konsumen akan suatu produk terancam tidak bisa terpenuhi. Harga
  • 40. Karena:  Penipuan  Ketidaktahuan  Penyalahgunaan kuasa  Manipulasi emosi Harga Tidak Adil
  • 41.  Penipuan :  Beberapa produsen berkolusi untuk menentukan harga.  Bertentangan dengan etika pasar bebas baik itu yang bermaksud untuk mencari untung yang tidak wajar maupun dengan maksud baik untuk melindungi pengusaha kecil.  Tidak etis karena penentuan harga berlangsung dengan sembunyi-sembunyi.  Mekanisme permintaan-penawaran tidak bisa berlangsung karena harga sudah ditetapkan secara sepihak. Harga Tidak Adil
  • 42.  Ketidaktahuan:  Toko menawarkan barang dengan harga obralan padahal harga obralan itu adalah harga biasa.  Toko memberi diskon sekian persen untuk suatu barang tertentu, padahal sebelumnya harga dinaikkan dulu.  Toko menjual dengan slogan, beli satu gratis satu, tetapi harganya sebenarnya sama dengan harga dua produk. Harga Tidak Adil
  • 43.  Penyalahgunaan Kuasa:  Pengusaha besar memasang harga murah hingga saingannya (produsen kecil yang tidak bisa bertahan lama dengan harga semurah itu) tergeser dari pasar.  Pengusaha besar menjadi monopolo dan bisa Harga Tidak Adil
  • 44.  Manipulasi Emosi:  Memanipulasi keadaan emosional seseorang untuk memperoleh untung besar melalui harga tinggi.  Contoh: rumah sakit komersial.  Harga Rp 9.900 ditetapkan dengan sengaja karena lebih menarik ketimbang Rp 10.000 Harga Tidak Adil
  • 45.  Informasi yang disebut dalam kemasan harus benar.  Informasi kurang benar atau tidak pasti merugikan konsumen dan pihak lain.  Kemungkinan minyak sawit menaikkan kadar kolesterol. Pengemasan & Labeling: Tuntutan Etis
  • 46.  Pengemasan tidak menyesatkan konsumen.  Kemasan bisa dirancang tinggi besar untuk memberi kesan isinya banyak tetapi pada kenyataannya isinya tidak lebih banyak dari kemasan lain. Pengemasan & Labeling: Tuntutan Etis