SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Suara Pembaruan 
Minggu, 20 Januari 2008 
Pasangan Muda 
Cerpen: Ni Komang Ariani 
Selalu terbetik rasa bangga di hatiku, bila kubayangkan, aku dan istriku barangkali adalah 
satu dari sekian juta pasangan muda yang menghuni Jakarta. Orang bilang, Jakarta memang 
surganya pasangan muda. Karena itulah, aku seringkali membenarkan diri untuk 
membusungkan dada di depan teman-teman seangkatanku di kampung. Mereka yang 
memilih mengayunkan pacul dan bergelut pada lumpur sawah penghabisan di desa kami. 
Lebih-lebih, ibu mertuaku selalu mengatakan, aku adalah menantu yang paling ia sukai. 
Menurut dia, dari semua rumah tangga anaknya, hanya rumah tangga kamilah yang 
sederhana namun bahagia. Rumah tangga anaknya yang lain, tidak ada yang bener katanya. 
Rumah tangga kakak sulung Laila, Leni, memang jauh lebih mewah daripada kami, namun 
kabarnya mereka sering bertengkar. Hubungan persaudaraan antaranggota keluarga juga 
kabarnya tidak hangat. Sementara rumah tangga adik Laila, Ranti malah lebih berantakan 
lagi. Suaminya pemabuk dan penjudi, sementara Ranti hanya petugas jasa parkir di salah 
satu mall. Seharian penuh Ranti terkurung dalam boks parkir di lantai basement yang 
pengap. Tak heran bila ia sering marah-marah tak jelas apalagi dengan kelakuan suaminya 
yang tidak bertanggungjawab. 
Mertuaku itu tinggal bersama kami dan ialah yang memasak masakan terlezat untuk kami. 
Ia tinggal di salah satu kamar dalam rumah kontrakan sempit yang kami sewa. Maklumlah, 
kami hanyalah sepasang suami istri yang hanya bisa hidup pas-pasan di ibukota. Aku hanya 
lulusan STM dan bekerja di bengkel resmi motor merek terkenal. Sementara istriku lulusan 
SMA yang kini menjadi SPG counter voucher isi ulang. Bila ada rezeki berlebih, kami 
sekeluarga cukup gembira dengan makan di warung tenda di pinggir jalan besar. Makan 
sate ayam atau bebek goreng menjadi hiburan tersendiri bagi aku dan istriku tiap Sabtu dan 
Minggu. 
Yah, janganlah membayangkan kami seperti kebanyakan pasangan muda yang menghuni 
Jakarta. Jangan membayangkan sepasang dokter dengan pegawai bank, sepasang arsitek 
dengan dosen, sepasang wartawan dengan marketing, yang mempunyai penghasilan jutaan 
rupiah dan memiliki rumah mungil di kawasan Jabodetabek. Aku dan istriku cukuplah 
disebut pasangan muda kelas dua saja. 
Walau begitu, kami adalah pasangan yang bahagia. Kami adalah pasangan muda yang 
menikmati manisnya rumah tangga yang harmonis. Aku dan istrinya banyak ngobrol dan 
tertawa. Selain itu, kami adalah pasangan serasi. Soal yang satu itu, bolehlah aku 
menyombong. Istriku cantik dan seksi. Tubuhnya langsing dan rambutnya panjang. Ia juga 
rajin berdandan dengan alis yang dibentuk rapi. Sementara aku bolehlah dibilang cukup 
tampan. Aku selalu tampak gagah dengan seragam montirku. Oh ya, perkenalkan namaku 
Setyo dan Laila istriku. 
Laila istriku adalah perempuan yang tidak pernah berhenti berpikir. Sejak kami pacaran di 
kampung dulu, sampai saat-saat menjelang menikah, Laila selalu hadir dengan ide-idenya. 
Akhir-akhir ini, Laila sering mengeluh prihatin akan nasib adiknya. Beberapa kali 
kudengar, ia menasehati Ranti agar bercerai saja dengan suaminya yang bajingan. Laila 
juga berjanji mencarikan pekerjaan sebagai SPG untuk Ranti. Pastilah tidak terlalu susah 
baginya. Ranti sangat cantik. Kalau saja nasibnya beruntung, ia tidak kalah cantik dengan
model-model yang muncul di majalah atau TV. Ia juga cerdas. Sering dapat juara kelas 
ketika sekolah dulu. Namun otaknya yang cerdas tidak disertai kemampuan bergaul yang 
baik. Ranti pendiam dan pemurung. Ia yang semestinya bisa menjadi SPG mobil yang 
digaji mahal, malah hanya bekerja sebagai petugas parkir yang terjebak dalam kotak 
nerakanya. Ah, nasib orang memang susah ditebak. 
Namun usul Laila untuk bercerai itu, tidak pernah disanggupi Ranti. Barangkali karena ia 
sungguh-sungguh mencintai suaminya atau mungkin ia takut mendapat sebutan janda. 
Entahlah. Keadaan ini membuat Laila sering terlihat termangu-mangu sambil mencangkung 
di beranda rumah. Sampai suatu ketika, dari mulutnya meluncur sebuah ide. 
"Saya ingin buka warung, Mas!" kata Laila 
"Warung kecil yang menjual perlengkapan sehari-hari. Daerah sini terlalu jauh ke toko 
terdekat, saya pikir bakal laku!" tambahnya lagi tanpa diminta. 
"Lalu modalnya?" 
"Ibu masih punya sepetak sawah di kampung yang sekarang digarap orang. Menurutnya, 
lebih baik untuk modal saja. Ibu dan saya juga punya perhiasan peninggalan eyang yang 
nilainya lumayan. Mungkin bisa kita gadaikan untuk pinjam modal. Begitu warungnya 
jalan, langsung kita tebus!" 
"Wah, pikiranmu sudah sejauh itu. Apa modalnya memang cukup untuk buka warung?" 
"Cukup, Mas. Saya sudah hitung semua. Mas setuju?" tanyanya antusias. 
"Aku sih setuju saja, Dik. Apalagi untuk kemajuan kita juga. Lalu pekerjaanmu sebagai 
SPG?" 
"Aku sudah minta izin pada bosku agar pekerjaanku digantikan Ranti. Ia setuju setelah 
Ranti saya bawa menghadapnya. Maaf saya baru bilang ke Mas. Tadinya kalau Mas tidak 
setuju, saya mau cari pekerjaan baru sebagai SPG. Kasihan Ranti, biar hidupnya lebih 
senang!" jelas Laila panjang lebar. Aku semakin mengagumi istriku ini. Ia begitu cekatan 
dan cerdas. 
"Tentu saja aku setuju. Cuma saja, aku tidak bisa ikut membantu modalnya. Maklumlah, 
aku sebatang kara dan tidak punya warisan apapun!" kataku memandang sayu. 
Istriku hanya tersenyum mendengar suaraku terdengar sedih. "Nggak apa-apa, Mas. Mas 
kan sudah bekerja untuk mencari nafkah untuk keluarga." Kata Laila menghibur hatiku. Ah 
sungguh ia seorang Dewi yang diturunkan untukku. Aku berjanji untuk lebih rajin dan 
bekerja keras, agar terus dapat memberinya nafkah. 
Dan mimpi kamipun diwujudkan Laila dalam sebulan. Waktu terlama adalah menjual 
sepetak sawah warisan Ibu Laila. Setelah ditawarkan ke sana ke mari, akhirnya seorang 
kenalan baik bersedia membelinya dengan harga lumayan bagus. Itung-itung membalas 
jasa Ayah Laila, kata kenalan baik itu. Mereka mengaku banyak berutang jasa pada Ayah 
Laila yang terkenal murah hati dan ringan tangan. 
Dan warung itu buka hari ini. Kami membuat syukuran kecil-kecilan dengan membuat nasi 
tumpeng mungil untuk kami santap bertiga dan beberapa tetangga dekat. Maklumlah nasi 
tumpeng biasa terlalu mahal buat kami dan juga rasanya terlalu wah untuk warung sekecil 
ini. Kami sesaat hening, mensyukuri karunia-Nya.
Hari-hari berikutnya adalah saat kami bicara tentang warung dan warung. Hari ini laku tiga 
sabun dan dua kilogram beras, beberapa permen dan satu korek api. Atau hari ini hanya 
laku dua batang rokok. Atau kadangkala dengan gembira Laila bercerita hari itu laku 5 
kilogram gula, mi instan 5 biji, 10 kilogram beras dan 3 bungkus rokok. Menurutnya, para 
tetangga sudah mulai mengenal warungnya. Mereka mulai beralih dari toko yang jauh ke 
warung Laila yang harganya tidak terpaut jauh. Apalagi Laila yang ramah dan ringan 
tangan itu pasti gampang membuat pembeli menyukainya. 
* 
Aku menghirup kopiku dengan nikmat hari itu. Warung istriku telah berkembang dan 
memberikan penghasilan yang lumayan kepada kami. Kadangkala bahkan lebih besar 
daripada gajiku. Ia mulai membeli baju-baju kesukaannya dan sesekali membeli blus baru 
buat Ibu dan Ranti, juga kemeja untukku. Ia juga menabung, katanya untuk anak kami yang 
akan lahir nanti. 
Kami duduk di beranda rumah sore itu. Warung sedang sepi dan aku mendapat jatah libur 
dua hari. Hidup terasa nikmat betul. Berkali-kali kuhirup kopiku dengan tegukan pelan agar 
kenikmatannya terasa lama. 
Laila memperhatikanku dengan geli. 
"Mas Setyo ini, ngopi kok sampai menghayati begitu?" katanya sambil tersenyum lebar. 
"Ah kamu Dik, mengganggu saja. Aku kan sedang menikmati hidupku memiliki istri 
seperti kamu!" kataku dengan nada serius. 
Laila meleletkan lidahnya mengejekku. "Ah Mas, istri sendiri kok dipuji-puji. Ntar 
didengar orang malu!" katanya sambil tersipu. Itulah Laila, amat kental dengan budaya 
Jawa yang low profile. Ia selalu mengelak bila dipuji, padahal aku sangat bersungguh-sungguh. 
Ia malah tersipu-sipu bahkan biasanya melangkah pergi meninggalkanku bila aku 
katakan aku bersungguh-sungguh. 
Tapi kali ini ia tidak pergi. Ia malah menatapku serius. 
"Mas, mau dengar saya lagi ndak?" Katanya menunggu reaksiku 
"Masalah apa Dik? Tentu saja aku mau dengar. Wong aku suamimu dan kamu istriku!" 
"Saya ingin mencicil rumah ini." 
"Wah...!" kataku tanpa bisa kucegah. "Apa kita mampu dan apa pemiliknya menjualnya?" 
"Satu-satu dulu Mas. Saya sudah ngobrol dengan Bu Retno. Saya membujuknya untuk 
menjual rumah ini. Awalnya dia bingung tapi lama-lama tidak keberatan. Sekarang kan 
suaminya sudah pensiun. Ia butuh banyak uang untuk menyekolahkan anak-anaknya. Ia 
malah berterima kasih pada saya karena menasihatinya. Sebelumnya ia bingung kemana 
harus mencari tambahan uang, ia lupa pada rumah ini. Saya bilang kita mau mencicil, 
sedikit demi sedikit dulu. Maklumlah keuangan kita belum begitu baik. Saya tawarkan 
cicilannya tiga kali harga sewa setiap bulannya. Lumayan buat dia menutupi biaya hidup 
sehari-hari. Kalau kita dapat rezeki lebih suatu kali, barulah dibayar cukup besar. Ia setuju. 
Lagi pula Bu Retno memang baik, mengerti keadaan ekonomi kita.
Aku hanya bengong mendengar penjelasan Laila. "Kamu seperti tau semuanya, apa kamu 
memang punya ilmu nujum!" kataku dengan kekaguman yang mengental pekat di mataku. 
"Ah Mas ini !" Sekali lagi dengan senyum tersipu di wajahnya. "Saya kan hanya 
memikirkan keluarga. Kelak kita akan punya anak. Rumah sendiri tentu lebih enak daripada 
ngontrak!" Sekali lagi Laila menunjukkan wawasannya yang memandang jauh ke depan. Ia 
seperti terus bergerak maju dengan mimpi-mimpi barunya. Ia, lebih daripada aku, benar-benar 
mewakili semangat pasangan muda, yang terus bergerilya meraih mimpi-mimpinya. 
Walaupun mimpi-mimpi kami, tentu saja, mimpi-mimpi kecil pasangan muda kelas dua. 
"Setelah nyicil rumah, kira- kira apa selanjutnya ya Dik?" kataku menggodanya di 
penghujung sore itu. 
"Ah Mas, pelan-pelan dong. Satu-satu!" katanya. Tapi setelah memalingkan wajah, ia 
memandang lurus ke depan. Memandang petak-petak rumah kontrakan yang bertebaran di 
sekeliling kami. Memandang kerlip-kerlip lampu dari gedung-gedung tinggi nun jauh di 
sana. Mata itu dalam dan berbinar. Aku yakin Laila sedang merangkai satu lagi mimpi 
baru. Mimpi kecil dari pojok Jakarta. * **

More Related Content

What's hot

cerita tentang budaya demokrasi
cerita tentang budaya demokrasicerita tentang budaya demokrasi
cerita tentang budaya demokrasiNita Mardiana
 
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015Fajar Sany
 
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Izhan Nassuha
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Andri Goodwood
 
Naskah Drama Malin Kundang
Naskah Drama Malin KundangNaskah Drama Malin Kundang
Naskah Drama Malin KundangRy Born
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangWarnet Raha
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-overonessfee
 
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpen
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpenSemangat yang tak terkalahkan versi cerpen
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpenMuhammad Jaenal
 
1st love never die camarillo maxwell
1st love never die   camarillo maxwell1st love never die   camarillo maxwell
1st love never die camarillo maxwellonessfee
 

What's hot (16)

cerita tentang budaya demokrasi
cerita tentang budaya demokrasicerita tentang budaya demokrasi
cerita tentang budaya demokrasi
 
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
Kumpulan Cerpen Fajar Sany: Desember 2014 - Mei 2015
 
Analekta Kisah Semesta
Analekta Kisah SemestaAnalekta Kisah Semesta
Analekta Kisah Semesta
 
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
Ebook learning for life (Cerita inspiratif pembangun motivasi hidup)
 
Toga i'm coming
Toga i'm comingToga i'm coming
Toga i'm coming
 
Contoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatanContoh cerpen persahabatan
Contoh cerpen persahabatan
 
Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)Perempuan kedua (labibah zain)
Perempuan kedua (labibah zain)
 
Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )Anting (ratna indraswari ibrahim )
Anting (ratna indraswari ibrahim )
 
Naskah Drama Malin Kundang
Naskah Drama Malin KundangNaskah Drama Malin Kundang
Naskah Drama Malin Kundang
 
Pelangi di atap langit
Pelangi di atap langitPelangi di atap langit
Pelangi di atap langit
 
Contoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundangContoh naskah drama malin kundang
Contoh naskah drama malin kundang
 
Rumah perkara
Rumah perkaraRumah perkara
Rumah perkara
 
Di batas senja
Di batas senjaDi batas senja
Di batas senja
 
Game is-over
Game is-overGame is-over
Game is-over
 
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpen
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpenSemangat yang tak terkalahkan versi cerpen
Semangat yang tak terkalahkan versi cerpen
 
1st love never die camarillo maxwell
1st love never die   camarillo maxwell1st love never die   camarillo maxwell
1st love never die camarillo maxwell
 

Viewers also liked (11)

OKH resume
OKH resumeOKH resume
OKH resume
 
Las huellas de los dioses
Las huellas de los diosesLas huellas de los dioses
Las huellas de los dioses
 
CS150
CS150CS150
CS150
 
Programación anual indicadores
Programación anual indicadoresProgramación anual indicadores
Programación anual indicadores
 
El rockv5
El rockv5El rockv5
El rockv5
 
Barrionuevo y garcía primo
Barrionuevo y garcía primoBarrionuevo y garcía primo
Barrionuevo y garcía primo
 
Booktuva
BooktuvaBooktuva
Booktuva
 
Estanderes
EstanderesEstanderes
Estanderes
 
Copy-Cut & Paste Συντομεύσεις
Copy-Cut & Paste ΣυντομεύσειςCopy-Cut & Paste Συντομεύσεις
Copy-Cut & Paste Συντομεύσεις
 
Aumentando la visibilidad y posibilidad de citación
Aumentando la visibilidad y posibilidad de citaciónAumentando la visibilidad y posibilidad de citación
Aumentando la visibilidad y posibilidad de citación
 
Load shedding
Load sheddingLoad shedding
Load shedding
 

Similar to Pasangan muda (ni komang ariani)

Similar to Pasangan muda (ni komang ariani) (20)

Hikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe RawitHikayat Cabe Rawit
Hikayat Cabe Rawit
 
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)
Cerpen panggil namaku aisyah p. nuraeni (ponnoer)
 
Cerpen "Namaku farida"
 Cerpen "Namaku farida" Cerpen "Namaku farida"
Cerpen "Namaku farida"
 
Ketika Kita Berbeda.docx
Ketika Kita Berbeda.docxKetika Kita Berbeda.docx
Ketika Kita Berbeda.docx
 
rumah masa kecil.docx
rumah masa kecil.docxrumah masa kecil.docx
rumah masa kecil.docx
 
Garwo Omah Dowo.docx
Garwo Omah Dowo.docxGarwo Omah Dowo.docx
Garwo Omah Dowo.docx
 
Garwo Omah Dowo.docx
Garwo Omah Dowo.docxGarwo Omah Dowo.docx
Garwo Omah Dowo.docx
 
Cerkak
CerkakCerkak
Cerkak
 
Cerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdfCerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdf
 
Persahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuhPersahabatan yang rapuh
Persahabatan yang rapuh
 
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlaluPart 2 luka luka hidup yang telah berlalu
Part 2 luka luka hidup yang telah berlalu
 
Bangau menenun songket
Bangau menenun songketBangau menenun songket
Bangau menenun songket
 
Kelompok borobudur
Kelompok  borobudurKelompok  borobudur
Kelompok borobudur
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Kisah Hidup Damayanti
Kisah Hidup Damayanti Kisah Hidup Damayanti
Kisah Hidup Damayanti
 
Testimoni
TestimoniTestimoni
Testimoni
 
Testimoni
TestimoniTestimoni
Testimoni
 
Adhe
AdheAdhe
Adhe
 
Rasa sayang dibalik pengorbanan(sendiri)
Rasa sayang dibalik pengorbanan(sendiri)Rasa sayang dibalik pengorbanan(sendiri)
Rasa sayang dibalik pengorbanan(sendiri)
 
Layu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembangLayu sebelum berkembang
Layu sebelum berkembang
 

More from Arvinoor Siregar SH MH (20)

Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212
 
Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223
 
Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501
 
Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225
 
Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572
 
Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223
 
Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184
 
Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223
 
Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433
 
Thurgood marshall
Thurgood marshallThurgood marshall
Thurgood marshall
 
The rainbow coalition
The rainbow coalitionThe rainbow coalition
The rainbow coalition
 
The halls of power
The halls of powerThe halls of power
The halls of power
 
The dred scott decision
The dred scott decisionThe dred scott decision
The dred scott decision
 
Slavery
SlaverySlavery
Slavery
 
Rosa parks
Rosa parksRosa parks
Rosa parks
 
Martin luther king's dream
Martin luther king's dreamMartin luther king's dream
Martin luther king's dream
 
Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.
 
Jordon and ali
Jordon and aliJordon and ali
Jordon and ali
 
Jackie robinson
Jackie robinsonJackie robinson
Jackie robinson
 
Harriet tubman
Harriet tubmanHarriet tubman
Harriet tubman
 

Recently uploaded

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...Neta
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 

Recently uploaded (14)

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang JackpotWen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
Wen4D Situs Judi Slot Gacor Server Thailand Hari Ini Gampang Jackpot
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 

Pasangan muda (ni komang ariani)

  • 1. Suara Pembaruan Minggu, 20 Januari 2008 Pasangan Muda Cerpen: Ni Komang Ariani Selalu terbetik rasa bangga di hatiku, bila kubayangkan, aku dan istriku barangkali adalah satu dari sekian juta pasangan muda yang menghuni Jakarta. Orang bilang, Jakarta memang surganya pasangan muda. Karena itulah, aku seringkali membenarkan diri untuk membusungkan dada di depan teman-teman seangkatanku di kampung. Mereka yang memilih mengayunkan pacul dan bergelut pada lumpur sawah penghabisan di desa kami. Lebih-lebih, ibu mertuaku selalu mengatakan, aku adalah menantu yang paling ia sukai. Menurut dia, dari semua rumah tangga anaknya, hanya rumah tangga kamilah yang sederhana namun bahagia. Rumah tangga anaknya yang lain, tidak ada yang bener katanya. Rumah tangga kakak sulung Laila, Leni, memang jauh lebih mewah daripada kami, namun kabarnya mereka sering bertengkar. Hubungan persaudaraan antaranggota keluarga juga kabarnya tidak hangat. Sementara rumah tangga adik Laila, Ranti malah lebih berantakan lagi. Suaminya pemabuk dan penjudi, sementara Ranti hanya petugas jasa parkir di salah satu mall. Seharian penuh Ranti terkurung dalam boks parkir di lantai basement yang pengap. Tak heran bila ia sering marah-marah tak jelas apalagi dengan kelakuan suaminya yang tidak bertanggungjawab. Mertuaku itu tinggal bersama kami dan ialah yang memasak masakan terlezat untuk kami. Ia tinggal di salah satu kamar dalam rumah kontrakan sempit yang kami sewa. Maklumlah, kami hanyalah sepasang suami istri yang hanya bisa hidup pas-pasan di ibukota. Aku hanya lulusan STM dan bekerja di bengkel resmi motor merek terkenal. Sementara istriku lulusan SMA yang kini menjadi SPG counter voucher isi ulang. Bila ada rezeki berlebih, kami sekeluarga cukup gembira dengan makan di warung tenda di pinggir jalan besar. Makan sate ayam atau bebek goreng menjadi hiburan tersendiri bagi aku dan istriku tiap Sabtu dan Minggu. Yah, janganlah membayangkan kami seperti kebanyakan pasangan muda yang menghuni Jakarta. Jangan membayangkan sepasang dokter dengan pegawai bank, sepasang arsitek dengan dosen, sepasang wartawan dengan marketing, yang mempunyai penghasilan jutaan rupiah dan memiliki rumah mungil di kawasan Jabodetabek. Aku dan istriku cukuplah disebut pasangan muda kelas dua saja. Walau begitu, kami adalah pasangan yang bahagia. Kami adalah pasangan muda yang menikmati manisnya rumah tangga yang harmonis. Aku dan istrinya banyak ngobrol dan tertawa. Selain itu, kami adalah pasangan serasi. Soal yang satu itu, bolehlah aku menyombong. Istriku cantik dan seksi. Tubuhnya langsing dan rambutnya panjang. Ia juga rajin berdandan dengan alis yang dibentuk rapi. Sementara aku bolehlah dibilang cukup tampan. Aku selalu tampak gagah dengan seragam montirku. Oh ya, perkenalkan namaku Setyo dan Laila istriku. Laila istriku adalah perempuan yang tidak pernah berhenti berpikir. Sejak kami pacaran di kampung dulu, sampai saat-saat menjelang menikah, Laila selalu hadir dengan ide-idenya. Akhir-akhir ini, Laila sering mengeluh prihatin akan nasib adiknya. Beberapa kali kudengar, ia menasehati Ranti agar bercerai saja dengan suaminya yang bajingan. Laila juga berjanji mencarikan pekerjaan sebagai SPG untuk Ranti. Pastilah tidak terlalu susah baginya. Ranti sangat cantik. Kalau saja nasibnya beruntung, ia tidak kalah cantik dengan
  • 2. model-model yang muncul di majalah atau TV. Ia juga cerdas. Sering dapat juara kelas ketika sekolah dulu. Namun otaknya yang cerdas tidak disertai kemampuan bergaul yang baik. Ranti pendiam dan pemurung. Ia yang semestinya bisa menjadi SPG mobil yang digaji mahal, malah hanya bekerja sebagai petugas parkir yang terjebak dalam kotak nerakanya. Ah, nasib orang memang susah ditebak. Namun usul Laila untuk bercerai itu, tidak pernah disanggupi Ranti. Barangkali karena ia sungguh-sungguh mencintai suaminya atau mungkin ia takut mendapat sebutan janda. Entahlah. Keadaan ini membuat Laila sering terlihat termangu-mangu sambil mencangkung di beranda rumah. Sampai suatu ketika, dari mulutnya meluncur sebuah ide. "Saya ingin buka warung, Mas!" kata Laila "Warung kecil yang menjual perlengkapan sehari-hari. Daerah sini terlalu jauh ke toko terdekat, saya pikir bakal laku!" tambahnya lagi tanpa diminta. "Lalu modalnya?" "Ibu masih punya sepetak sawah di kampung yang sekarang digarap orang. Menurutnya, lebih baik untuk modal saja. Ibu dan saya juga punya perhiasan peninggalan eyang yang nilainya lumayan. Mungkin bisa kita gadaikan untuk pinjam modal. Begitu warungnya jalan, langsung kita tebus!" "Wah, pikiranmu sudah sejauh itu. Apa modalnya memang cukup untuk buka warung?" "Cukup, Mas. Saya sudah hitung semua. Mas setuju?" tanyanya antusias. "Aku sih setuju saja, Dik. Apalagi untuk kemajuan kita juga. Lalu pekerjaanmu sebagai SPG?" "Aku sudah minta izin pada bosku agar pekerjaanku digantikan Ranti. Ia setuju setelah Ranti saya bawa menghadapnya. Maaf saya baru bilang ke Mas. Tadinya kalau Mas tidak setuju, saya mau cari pekerjaan baru sebagai SPG. Kasihan Ranti, biar hidupnya lebih senang!" jelas Laila panjang lebar. Aku semakin mengagumi istriku ini. Ia begitu cekatan dan cerdas. "Tentu saja aku setuju. Cuma saja, aku tidak bisa ikut membantu modalnya. Maklumlah, aku sebatang kara dan tidak punya warisan apapun!" kataku memandang sayu. Istriku hanya tersenyum mendengar suaraku terdengar sedih. "Nggak apa-apa, Mas. Mas kan sudah bekerja untuk mencari nafkah untuk keluarga." Kata Laila menghibur hatiku. Ah sungguh ia seorang Dewi yang diturunkan untukku. Aku berjanji untuk lebih rajin dan bekerja keras, agar terus dapat memberinya nafkah. Dan mimpi kamipun diwujudkan Laila dalam sebulan. Waktu terlama adalah menjual sepetak sawah warisan Ibu Laila. Setelah ditawarkan ke sana ke mari, akhirnya seorang kenalan baik bersedia membelinya dengan harga lumayan bagus. Itung-itung membalas jasa Ayah Laila, kata kenalan baik itu. Mereka mengaku banyak berutang jasa pada Ayah Laila yang terkenal murah hati dan ringan tangan. Dan warung itu buka hari ini. Kami membuat syukuran kecil-kecilan dengan membuat nasi tumpeng mungil untuk kami santap bertiga dan beberapa tetangga dekat. Maklumlah nasi tumpeng biasa terlalu mahal buat kami dan juga rasanya terlalu wah untuk warung sekecil ini. Kami sesaat hening, mensyukuri karunia-Nya.
  • 3. Hari-hari berikutnya adalah saat kami bicara tentang warung dan warung. Hari ini laku tiga sabun dan dua kilogram beras, beberapa permen dan satu korek api. Atau hari ini hanya laku dua batang rokok. Atau kadangkala dengan gembira Laila bercerita hari itu laku 5 kilogram gula, mi instan 5 biji, 10 kilogram beras dan 3 bungkus rokok. Menurutnya, para tetangga sudah mulai mengenal warungnya. Mereka mulai beralih dari toko yang jauh ke warung Laila yang harganya tidak terpaut jauh. Apalagi Laila yang ramah dan ringan tangan itu pasti gampang membuat pembeli menyukainya. * Aku menghirup kopiku dengan nikmat hari itu. Warung istriku telah berkembang dan memberikan penghasilan yang lumayan kepada kami. Kadangkala bahkan lebih besar daripada gajiku. Ia mulai membeli baju-baju kesukaannya dan sesekali membeli blus baru buat Ibu dan Ranti, juga kemeja untukku. Ia juga menabung, katanya untuk anak kami yang akan lahir nanti. Kami duduk di beranda rumah sore itu. Warung sedang sepi dan aku mendapat jatah libur dua hari. Hidup terasa nikmat betul. Berkali-kali kuhirup kopiku dengan tegukan pelan agar kenikmatannya terasa lama. Laila memperhatikanku dengan geli. "Mas Setyo ini, ngopi kok sampai menghayati begitu?" katanya sambil tersenyum lebar. "Ah kamu Dik, mengganggu saja. Aku kan sedang menikmati hidupku memiliki istri seperti kamu!" kataku dengan nada serius. Laila meleletkan lidahnya mengejekku. "Ah Mas, istri sendiri kok dipuji-puji. Ntar didengar orang malu!" katanya sambil tersipu. Itulah Laila, amat kental dengan budaya Jawa yang low profile. Ia selalu mengelak bila dipuji, padahal aku sangat bersungguh-sungguh. Ia malah tersipu-sipu bahkan biasanya melangkah pergi meninggalkanku bila aku katakan aku bersungguh-sungguh. Tapi kali ini ia tidak pergi. Ia malah menatapku serius. "Mas, mau dengar saya lagi ndak?" Katanya menunggu reaksiku "Masalah apa Dik? Tentu saja aku mau dengar. Wong aku suamimu dan kamu istriku!" "Saya ingin mencicil rumah ini." "Wah...!" kataku tanpa bisa kucegah. "Apa kita mampu dan apa pemiliknya menjualnya?" "Satu-satu dulu Mas. Saya sudah ngobrol dengan Bu Retno. Saya membujuknya untuk menjual rumah ini. Awalnya dia bingung tapi lama-lama tidak keberatan. Sekarang kan suaminya sudah pensiun. Ia butuh banyak uang untuk menyekolahkan anak-anaknya. Ia malah berterima kasih pada saya karena menasihatinya. Sebelumnya ia bingung kemana harus mencari tambahan uang, ia lupa pada rumah ini. Saya bilang kita mau mencicil, sedikit demi sedikit dulu. Maklumlah keuangan kita belum begitu baik. Saya tawarkan cicilannya tiga kali harga sewa setiap bulannya. Lumayan buat dia menutupi biaya hidup sehari-hari. Kalau kita dapat rezeki lebih suatu kali, barulah dibayar cukup besar. Ia setuju. Lagi pula Bu Retno memang baik, mengerti keadaan ekonomi kita.
  • 4. Aku hanya bengong mendengar penjelasan Laila. "Kamu seperti tau semuanya, apa kamu memang punya ilmu nujum!" kataku dengan kekaguman yang mengental pekat di mataku. "Ah Mas ini !" Sekali lagi dengan senyum tersipu di wajahnya. "Saya kan hanya memikirkan keluarga. Kelak kita akan punya anak. Rumah sendiri tentu lebih enak daripada ngontrak!" Sekali lagi Laila menunjukkan wawasannya yang memandang jauh ke depan. Ia seperti terus bergerak maju dengan mimpi-mimpi barunya. Ia, lebih daripada aku, benar-benar mewakili semangat pasangan muda, yang terus bergerilya meraih mimpi-mimpinya. Walaupun mimpi-mimpi kami, tentu saja, mimpi-mimpi kecil pasangan muda kelas dua. "Setelah nyicil rumah, kira- kira apa selanjutnya ya Dik?" kataku menggodanya di penghujung sore itu. "Ah Mas, pelan-pelan dong. Satu-satu!" katanya. Tapi setelah memalingkan wajah, ia memandang lurus ke depan. Memandang petak-petak rumah kontrakan yang bertebaran di sekeliling kami. Memandang kerlip-kerlip lampu dari gedung-gedung tinggi nun jauh di sana. Mata itu dalam dan berbinar. Aku yakin Laila sedang merangkai satu lagi mimpi baru. Mimpi kecil dari pojok Jakarta. * **