Cerita pendek ini menceritakan petualangan tiga sahabat yaitu Cindi, Rani, dan Salsa yang mencoba memecahkan misteri di sebuah gua dekat danau. Ketiganya bergegas menuju lokasi setelah berdiskusi di kamar Cindi, meski Rani agak takut. Mereka lalu mulai menjelajahi gua tersebut untuk menemukan petunjuk.
1. 1
Kancil Yang Baik Hati
Cerpen Karangan: Khofifah Aisyah Nurandita
Pada suatu siang hari yang panas. Di sebuah hutan yang sangat rindang. Ada seekor
kancil yang sedang berjalan di tepi sungai. Pada saat itu kancil sedang mencari
makan. Di tengah perjalanan kancil mendengar teriakan. Si kancil berkata “siapa
yang berteriak minta tolong?”. Mendengar suara teriakan itu, kemudian kancil
mencari di mana asal suara itu.
Kemudian kancil melihat ada seekor rusa yang badannya tertusuk kayu. Lalu si kancil
pun menghampiri rusa tersebut. Dan si rusa pun berkata “Kancil tolonglah aku, tolong
aku untuk mencabut kayu yang menusuk di tubuhku ini!”.
Kancil kebingungan bagaimana caranya untuk bisa mencabut kayu yang menusuk di
tubuh si rusa.
“Tenanglah rusa aku akan menolongmu sebisaku”. Jawab kancil.
Beberapa jam kemudian. Tetapi kancil belum bias mencabut kayu itu dari tubuh rusa.
Dan si rusa pun sudah terbaring lemah tak berdaya menahan rasa sakit yang ia
rasakan.
“Bagaimana ini kancil aku sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit ini?”. Kata rusa
“Sabar rusa aku sedang berusaha sebisaku untuk menolongmu”. Jawab kancil
Dan si kancil pergi meninggalkan rusa untuk mencari bantuan binatang lain.
Kancil sudah mengelilingi hutan tetapi tidak ada satu pun binatang lain. Lalu si kancil
kembali ke tempat rusa berada dengan tubuh lelah dan lemas.
“Bagaimana ini rusa aku sudah mencari bantuan tapi tidak ada satu pun binatang lain
yang berkeliaran di hutan ini?”. Kata si kancil dengan wajah sedih
“Lalu lalu aku harus bagaimana kancil aku sudah tidak kuat lagi rasanya sakit sekali”.
Saut si rusa dengan wajah kesakitan
“Tenanglah rusa aku akan mencoba lagi sekuat tenagaku untuk membantumu”.
Kemudian si kancil mencoba lagi untuk mencabut kayu yang menusuk di tubuh rusa.
Kancil dengan sekuat tenaganya untuk bisa mencabut kayu itu hingga kancil
kelelahan.
Dan si kancil berhasil mencabut kayu yang menusuk di tubuh rusa tersebut. Setelah
berhasil mencabut si kancil pun mengobati luka di tubuh si rusa, dan setelah
mengobati luka si rusa, kemudian rusa berterima kasih kepada si kancil.
“Terima kasih kancil kau sudah berusaha untuk menolongku hingga kau kelelahan,
kau sangat berjasa kepadaku kancil”. Ucap si rusa
“Sama-sama rusa aku senang bias menolongmu karena kau adalah temanku”. Kata si
kancil
“tanpa kau aku tidak tahu lagi kancil mungkin aku sudah tiada, sungguh kau baik hati
kancil”. Ucap si rusa dengan penuh berterima kasih
Akhirnya si kancil pun mengantarkan si rusa pulang ke rumahnya. Setelah sampai
mengantar si rusa pulang kemudian si kancil berpamitan kepada si rusa.
“Aku pulang dulu ya rusa”. Kata si rusa
“Iya kancil, sekali lagi terima kasih atas bantuanmu kancil”. Jawab rusa
“Iya rusa”.
Dan kancil berjalan menuju pulang ke rumahnya.
2. 2
Si Kembar
Cerpen Karangan: Marshanda Shafa Aulia
Aku akan menceritakan kisah anak kembar yang bernama Charrolin Prisilia Audina dan Chattrine Pricila
Audina. Mereka kembar indentik. Hanya satu yang dapat membedakan keduanya. Kalau Charr itu sombong
dan centil, sedangkan Chatt itu rendah hati dan agak tomboi. Tak terasa tanggal23 Agustus telah tiba. Berarti
lusa tanggal 25 Agustus 2013 ini mereka ulang tahun kesepuluh. Mereka akan minta ke Mom dan Dadmereka.
“Charr, mau gak kalau kita bilang ke Mom and Dad untuk merayakan ultah kita lusa?” tanya Chatt. “Brilian!
Is Good Idea!Okay, kita belanja bajunya di butik Beautiful Girl dan kuenya di Birthday Cake.Rayain di Hotel
Rainbow Land.” Jelasnya panjang lebar. “Oh no! kita rayain di Panti Asuhan Kasih Bunda. Masa kita rayain
di hotel terus. Giliran aku nentuin. Masa kamu terus,” omel Chatt. Charr hanya diam sambil menata ulang
make-upnya yang luntur. “Kita bilang sekarang aja!” ajak Charr. Mereka pun menuju ruang keluarga. “Mom,
Dad!Hari ini ke Butik Beautiful Girl, teruske Birthday Cake,and ke Gift and Birthday Partybuat siapin ulang
tahun kita lusa!” kata Charr langsung menyerobot omongan Chatt. “It’s okay, honey. No problem. Sekarang
ya,” kata Mom. Mereka langsung menunggu di luar pagar. “Wah, hai Charr and Chatt. Mau ke mana?” tanya
Lina, tetangga mereka. “Mau ke–” omongan Chatt terputus. “Hello. Ada apa nanya-nanya? Pingin ya? Biasa
orang kaya mau pergi buat siapin ulang tahun. Anak gak level kayak kamu itu gak usah tanya-tanya!” serobot
Charr. “Charr! Kamu ini! Lina maaf ya! Biasa orang agak gak sehat. Gak usah dipikirin.” Kata Chatt sembari
mencubit dan membungkam mulut Charr. Lina hanya mengangguk dan tersenyum sembari berlari ke rumah.
“Charr kalau ngomong sopan dikit dong!” kata Chatt marah. “Well to the Well. What Happen? Gak masalah
kali. Dia kan emang–” omonganya terputus karena Dad menyuruhnya naik ke dalam mobil. Mereka langsung
naik. Tujuan pertama ke Butik Beautiful Girl dulu. Mereka masuk dan memilih baju ywng sama. Gambarnya
adalah Winnie The Pooh. Mereka emang suka sekali Winnie The Pooh. Bedanya, kalau Charr pakai rok
pendek tapi memakai legging warna pink. Kalau Chatt jeans pensil. Untuk aksesoris Charr memakai bando
yang berhiaskan topi kecil. Chatt kuncit cantik dan jepit rambut. Tak lupa juga mereka ke Birthday cake.
Mereka memesan kue ulang tahun bergambar Winnie The Pooh dan bertuliskan ‘Charr and Chatt Birthday 10
years old’. Setelah ini mereka akan ke Gift and Birthday Party. Mereka memilih kartu undangan bergambar
Winnie The Pooh. Serta bingkisan yaitu jam weker bergambar Winnie The Pooh. Mereka juga menyediakan
6 tas dan 6 botol minum untuk pemenang lomba di rumahnya saat ulang tahun. Mereka juga membeli
perlengkapan pestanya. Setelah cape memilih mereka langsung pulang. Dua hari kemudian. Mereka berdua
tampak cantik Vita, Siska, Zahra, dan Aisyah sahabat mereka sudah datang duluan dan memberi kado. Lama
kelamaan banyak sekali yang datang. Setelahm meniup lilin dan makan-makan, mereka memulai lomba.
Lombanya adalah lomba menyanyi. Ada juara harapan 1-3 dan juara umum 1-3. Setelah selesai lomba para
peserta, langsung ke atas panggung. “Semua nyanyian kalian sangat bagus dan merdu. Kami akan memilih.
Terima kasih kalian telah menghibur kami.” Kata Chatt. “Juara harapan tiga adalah Vita. Harapan dua Noveli.
Harapan satu ialah Siska.” Kata Charr. “Tak lupa juara umum. Yang ketiga Zahra. Lalu kedua Lina.” Kata
Chatt. “Dan yang pertama adalah AISYAH!!!” mereka berteriak bersamaan. Para peserta merasa gembira.
Setelah para tamu pergi, tinggallah sahabat mereka. Mereka membuka kado. Pertama dari Mom and Dad.
Mereka memberi dua pasang sepatu bergambar Winnie The Pooh. Lalu dari Vita, dia memberi 2 kaos yang
bergambar 6 cewek bergandengan di taman dan ada tulisan ‘Best Friend 4ever’. Siska memberi dua gelang
berwarna pink untuk Charr dan biru untuk Chatt. Zahra memberi 2 boneka teddy bear berukuran sedang yang
berwarna cokelat. Ih, hadiah yang diberi Aisyah lucu banget. Yaitu, 2 mug kecil bergambar Winnie The Pooh.
Di bawahnya ada tulisan nama mereka masing-masing agar tidak tertukar. Sepupu mereka tersayang yaitu
Fina memberi poster Winnie The Pooh serta bando lucu. Hadiah yang tak terduga dari Lina. Dia memberi 2
kalung yang dia rangkai sendiri. Setiap butir bergambar Winnie The Pooh serta surat.
To : Charr And Chatt
From : Lina
Happy Birthday yang kesepuluh ya.
Semoga makin pinter, cantik, jadi anak saleha.
Dan punya inner beauty.
Tidak lupa juga, maaf ya kalau kadonya jelek.
Aku rangkai sama Adikku. Dia hanya mengumpulkan butirnya.
Pokoknya semoga panjang umur ya..
Bye. See you.Charr hampir meneteskan air mata. Dia sadar apa yang dia perbuat oleh Lina walaupun dia
berbuat jahat, tapi Lina memaafkannya. Esoknya, Charr dan Chatt langsung mengetuk pintu rumah
seseorang. Tok! Tok! Tok! Dia pun membuka pintunya.“Eng, ada apa ya?” tanya Lina. “Ini, Charr mau
ngomong sesuatu,” ujar Chatt. “Anu. Eh.. Ini.. Apa ya? Aku mau minta maaf padamu. Padahalaku berbuat
jahat sama kamu. Tapi kamu memaafkan aku. Aku sadar aku yang salah. Aku janji tidak sombong lagi.”
Kata Charr. “Oh, itu udah kumaafkan kok yang penting kamu sudah sadar. Terimakasih ya,” kata Lina.
Mereka berpelukan. Pagi ini adalah pagi paling indah dalam hidup mereka.
TAMAT
3. 3
Impian Lita
Cerpen Karangan: Delia Seftiani Zubir
“Kalau kamu sudah besar, impian seperti apa yang kamu harapkan, Lita?” Tanya Ibu
padaku sambil menyodorkan sepiring pisang goreng. Aku menyuapkan salah satu
pisang goreng ke dalam mulutku. “Aku ingin menjadi penjahit, Bu,” sahutku. Ibu
menatapku dengan heran. Heran, mengapa setiap kali Ibu bertanya, pasti aku jawab,
“Aku ingin jadi penjahit, Bu. Nanti, aku bangun sebuah tempat untuk aku menjahit.”
Ibu hafal kata-kata yang selalu aku lontarkan. Aku hanya tersenyum misterius.
Pernah, kemarin, Syilva berkunjung ke rumahku. Hanya untuk bermain saja. Lalu Ibu
bertanya, “Kalau Syilva sudah besar, Syilva ingin jadi apa?” Tanya Ibu pada Syilva.
“Aku ingin jadi guru, Tante. Kalau jadi guru, aku dapat banyak pahala dan masuk surga,
kan, Tante?” Ucap Syilva. Ibu tersenyum.
Ya, Ibu ingin sekali aku jadi guru. Namun aku selalu menolak. Aku tetap bersikeras
dengan pilihanku.
Suatu hari, Ibu berulang tahun. Aku sudah mempersiapkan sebuah baju yang aku beli
dengan uang tabunganku. Jauh-jauh hari aku sudah mempersiapkan semua dengan
baik.
Setelah semua siap, aku segera menuju dapur. Di dapur, Ibu sedang memasak
sarapan. “Selamat ulang tahun, Ibu! Maaf, ya, Bu, kalau aku suka nakal. Semoga Ibu
panjang umur, sehat selalu!” Kejutku. Ibu tentu terkejut. Lalu tersenyum haru. Ibu lalu
memelukku. “Terima kasih, ya, Nak,” kata Ibu sambil mencium keningku. Aku
tersenyum bahagia. Aku bahagia bisa membahagiakan orang yang aku sayangi.
“Aku ingin jadi penjahit. Sebab, kalau aku sudah besar, aku ingin menghadiahi Ibu
pakaian yang layak untuk Ayah dan Ibu,” kataku. Ibu menitikkan bulir air mata. Tak
tahan menahan rasa harunya.
4. 4
Petualangan 3 Sekawan Mencari Kebenaran
Cerpen Karangan: Sarah N. F
Namaku Cindi. Aku sekolah di SMP Negeri8 Bandung. Dan kenalkan dua sahabatku, Rani dan Salsa. Kami
berteman dari kelas satu SD, yaitu SD Negeri ciparai. Memang SD-ku berada sangat jauh dengan tempat
tinggalku yang sekarang. Sebenarnya kami bertiga memiliki banyak cerita yang buat bulukuduk kalian
berdiri, tapi kali ini aku kasih satu dari sekian banyak pengalaman kami. Ini dia ceritanya. “Cindi… Cindi…
Cindi bangun nak, ada temanmu tuh di bawah” suara Mamah membangunkan tidurku.
“iya mah…” jawabku.“itu Rani dan Salsa sudah menunggumu dari tadi” lanjut Mamah.
“hah… Rani, Salsa, ada apa dia ke sini?”
Mereka menungguku di ruang tamu dengan pakaian yang rapi.“ada apa kalian ke sini?” tanyaku pada
mereka.
“astaga… kau lupa cin?”
“lupa apa?”
“sekarang kan kita mau memecahkan misteri di gua dekat danau itu…”
“hah… emangnya sekarang?”
“aduh… udah cepat cin, cepan mandi kita pecahkan misterinya sekarang!!!”
Itulah isi dialog kami di kamar tidurku. Mereka ku bawa ke kamar tidurku untuk mengobrol agar Mamahku
tak tahu isi obrolan kami. Setelah siap semua kami pergi. Dengan sedikit berbohong pada Mama kami
bergegas menuju tujuan utama kami. Setelah sampai di sana kita langsung masuk ke dalam gua yang
dimaksud.
“aduuuh… cin guanya angker banget. Aku jadi takut” gerutu Rani yang agak penakut.
“udan ran ayo masuk!!” perintahku pada Rani yang penakut. “oke ran, kalau kamu mau masuk bareng kami
aku bakal beliin es krim kesukaan kamu. Gimana?” ajak Salsa dengan lembut. Setelah menyusun rencana
kami langsung masuk dan mencari semua hal tentang ini semua. Saat di tengah gua kami bertemu dengan
seorang wanita. “mbak, mbak ngapain di sini? Sendiri lagi” tanya Salsa.Tapi, bukannya menjawab wanita
itu menunjukkan wajahnya yang pucat dan berlumuran darah. Spontan kami
teriak, “Aaaaaa…. Ha..ha…hantuuuu..” terik kami bertiga. “jangan takut! Aku hanya ingin meminta bantuan
pada kalian” ucap wanita tersebut. “kau siapa?” tanya Salsa.“aku Sania aku korban pembunuhan” jawabnya
panjang lebar.“oh… Jadi kamu Sania. Dan apa yang harus aku bantu?” tanya kami bertiga. “kalian harus
menemukan jasadku yang mungkin sudah menjadi tulang belulang. Dan melaporkan kasus ini pada pihak
yang berwajib. Kalian harus menyalesaikan tugas ini sebelum hari jumat tengah malam!!” pintanya pada kami.
“memang kronologis kejadiannya seperti apa?” tanyaku padanya. “waktu itu aku habis pulang dari kampus
dan kebetulan aku kuliah malam, tapi saat aku pulang tak ada jalan lain selain lewar taman kota yang banyak
ditinggali preman-preman. Tanpa ku sadariada dua preman yang membuntutiku dan seketika ia menodongkan
pisau ke hadapanku. Ia tak segan-segan membunuhku jika aku tak memberika dompetku pada mereka.
Sedangkan dompetku tertinggal di kantin kampus mereka tak percaya dan langsung membunuhku. Dan jasad
ku dikubur di taman kota itu makanya taman itu menjadi angker.” ceritanya panjang lebar pada kami. “kalau
begitu kami bersedia membantu” jawab Salsa. Karena hari sudah hampir malam kami teruskan misi ini besok.
Dan kebetulan besok libur. Sesampai di rumah aku langsung mandi salat magrib, tadarusan di masjid, dan
dilanjutkan salat isya berjamaah di masjid. Sampai di rumah aku langsung berbaring di sofa dan minta izin
agaraku tidur di sofa.Kalau kalian bertanya kenapa aku ingin tidur di sofa aku masih membayangkan kejadian
itu jika terjadi kepadaku. Pasti aku takan kuat menahan itu semua. Tak terasa hari sudah pagi dan aku segera
bersiap untuk melanjutkan misi yang tertunda itu. Setelah kami mencari berjam jam lamanya akhirnya misi
ini ditunda kembali karena langit sudah gelap. Hari berganti kembali dan kami berharap hari ini tidak ada
halangan untuk membantu wanita itu -Sania. Setelah lama kami mencari dan akhirnya jasad Sania dapat
ditemukan. Setelah itu kami langsung menuju kantor polisi dan langsung menceritakan semuanya. “akhirnya
misi ini selesai juga” kata Salsa. “tapi sa, satu misi lagi belum selesai” ucap Rani. “apaan lagi sih ran?” “es
krim mana?” jawab Rani. Spontan kami tertawa. Tapi, di tengah tertawa kami melihat wanita itu lagi. Ya
Sania, tapi dia menampakkan dirinya dengan wajah yang bercahaya dengan disertai senyum manis. “lihat
Sania sangat cantik ya?” seruku pada Salsa. “iya. Andai dia masih ada pasti dia cantik banget” jawab Salsa.
“dah Sania. Kami percaya pasti kamu akan bahagia di sana” ujar Rani. Setelah misteri itu dipecahkan taman
dan gua yang sangat angker kini berubah menjadi tempat rekreasi yang banyak dikunjungi.
The End
5. 5
HK HT dan AT
Cerpen Karangan: Fatikhatul Fitriyah
Ini kisahku dan kedua sahabatku, mereka bernama Hirokawa Tsunji dan Akane Tsugiru. Oh iya
perkenalkan, aku Harumi Keijino. Persahabatan kami dimulai dari kelas 4 SD. Persahabatan kami
sangatlah erat, ke manapun kami pergi selalu bersama. Hingga akhirnya, kini aku lebih akrab
dengan Makisa yamura atau Maki. Sedangkan Akane dengan Yumewa ninama atau Yume. Hiroka
dengan Kirani nijino atau Rani. Kami sudah jarang bertigaan, yang lebih parah, Hiroka sudah
menjadi sekongkol dengan Rika. Setiap aku mengajak Hiroka ke kantin, pasti Rani mengajaknya ke
taman belakang sekolah. Kini aku lebih suka bersama Akane, Maki, dan Yume. Itu pun terpisah
saat kerja kelompok, apalagi aku sekelompok dengan Akane, Hiroka, Yume dan Khanza.
Suatu hari, ibu guru memberi tugas pada tiap kelompok untuk mengerjakan tugas SBK jumlah
anggota ada 2 anak. Ibu guru akan membacakan pasangan kelompoknya.
“baiklah bu guru akan tulis di papan tulis ya harap terima dan tak boleh protes jika protes akan
dikeluarkan” jelas bu guru lalu mulai menulisnya.
Hasilnya menyakitkan hatiku sekali. ‘Hiroka dengan Rani? aku jelas tak mengerti!’ batinku
“Harumi-San!! kita satu kelompok!” kata Akane.
“ya… tapi H.. Hiroka-Chan… dia…” kataku.
“sstt… biarin! sahabat tak mesti selalu bersama diam saja ya!” bisik Akane padaku. Aku hanya
mengangguk.
Seminggu berlalu, kini bu guru memerintahkan muridnya untuk menampilkan tarian boleh bebas
berkelompok, aku, Akane, Hiroka, Yume, Khanza, Makidan Mitha satu kelompok. Sebelum itu,
aku sempat terhasut omongan Hiroka yang menjadikan persahabatan kami lumpuh dan hancur tak
berbekas.
Saat aku dan Hiroka di kantin,..
“ka… aku pikir pertengkaran ini cukup di sini!” jelasku.
“tapi aku gak terima dia. Dia bertindak semena mena sama kita!!” jawab Hiroka ketus.
“kalo nggak mau, mending aku aja yang maaf ke dia” jelasku. Akhirnya Hiroka ikut pendapatku.
“Akane… aku maaf ya…” kataku.
“ya… aku maafin jadi kan narinya?” tanya Akane tiba tiba
“oke.. kita mulai dari besok Rabu ya…” usul Yume
Semua setuju.
Akhirnya kelompokku yang terbaik. Dari pertengkaran, tetapi membuahkan hasil yang baik.
6. 6
Membeli Cincau
Cerpen Karangan: Diwanti Panca Satiti
Di Sore yang cerah pada suatu kompleks, Amir, Fara, Tara, dan Yoyo sudah menenteng gelas
untuk membeli cincau dari seorang Nenek yang biasa berkeliling lewat depan rumah Fara.
Mereka selalu berkumpul dan bermain di rumah Fara saat sore hari agar tidak ketinggalan
cincau yang dijajakan si Nenek.
“Itu Nek Cincau.” teriak Fara kepada Amir, Tara dan Yoyo.
“Ye.. ye.. ye.. ye.. Nek Cincau datang.” Dengan nada seadanya mereka bernyanyi menyambut
Nenek penjual cincau yang masih nampak kecil menjunjung ember besar untuk wadah
cincaunya, Nenek itu masih berada di ujung kompleks, belum begitu dekat dengan mereka.
Sesampainya Nenek di rumah Fara, Nenek itu berhenti dan menyendokkan cincau bergantian
ke dalam gelas-gelas yang sudah dibawa Fara dan teman-temannya tadi. Betapa bahagianya
mereka bisa menikmati cincau bersama-sama setiap hari.
Keesokkan harinya Amir, Tara dan Yoyo kembali berkumpul ke Rumah Fara untuk membeli
cincau lagi. Tapi, hari itu tidak seperti biasanya, sudah ditunggu lama Si Nenek Cinc au tidak
datang, mereka kecewa dan pulang dengan menenteng gelas kosong. Hari berikutnya mereka
datang lagi ke Rumah Fara berharap Si Nenek Cincau datang, ternyata Nenek Cincau tidak
juga datang. Hari berikutnya, Amir, Fara, Tara dan Yoyo tetap tidak putus asa untuk
menunggu Nenek penjual cincau datang.
“Semoga hari ini Nenek Cincau datang ya!” kata Fara.
“Iya, semoga Nenek datang, aku sudah ingin minum cincau nih.” kata Amir.
Setelah mereka menunggu agak lama, ternyata Nenek tidak datang juga.
“Mbeek.. mbeek..” terdengar suara kambing. Ternyata ada Pak Amin yang sedang
menggembala kambing-kambingnya. Melihat Pak Amin yang sedang menggembala timbullah
inisiatif Tara untuk bertanya kepada Pak Amin.
“Pak Amin, Pak Amin tahu tidak kemana nenek tukang cincau? sudah tiga hari kami nungguin
cincaunya tapi gak lewat-lewat.” kata Tara.
“Nenek tukang cincau?” Pak Amin agak menyernyitkan dahinya. Dia tidak terbiasa memanggil
seseorang dengan nama pekerjaan seperti itu. Setelah agak lama berpikir
“Oh, Nek Ipah ya?”
“Ya, itu mungkin. Kami tidak tahu namanya, lagi pula kan hanya satu yang berjualan cincau di
kompleks ini.” Kata Yoyo.
“Saya juga tidak tahu. Saya anter ke rumahnya saja gimana?” tanya Pak Amin.
“Ya.. ya.. ya.. setuju. Berangkat sekarang ya Pak.” kata Yoyo lagi.
Di sore itu, Amir, Fara, Tara, Yoyo dan Pak Amin berjalan menuju rumah Nek Ipah.
Sesampainya di Rumah Nek Ipah, Rumah Nek Ipah sudah terbuka pintunya. Dari depan pintu
sudah terlihat Nek Ipah sedang berbaring di kasur dengan wajah yang terlihat lemas, betapa
terkejutnya mereka melihat Nek Ipah. Ternyata tiga hari ini Nek Ipah sedang sakit, hanya
berbaring di kasur dan sesekali meminum air putih yang sudah ia masak terlebih dahulu tiga
hari yang lalu, ia tidak bisa kemana-mana. Oleh Pak Amin, Nek Ipah dibawa ke puskesmas.
“Terima kasih ya Min, kamu sudah nengok saya, sudah jenguk saya. Halah..lah, saya gak tahu
bakal jadi apa kalau kamu gak ke mari.”
“Bukan karena saya Nek, tapi karena pelanggan cincau Nenek ini saya jadi datang.” ucap Pak
Amin.
Amir, Fara, Tara dan Yoyo hanya cengengesan melihat Nenek Cincau, mereka tidak mengira
bahwa yang dilakukan mereka akan berguna bagi Nenek, padahal tadinya hanya mau beli
cincau saja. Indahnya peduli pada sesama, sesekali datanglah ke rumah orang yang tinggal
sendirian untuk sekadar memastikan bila keadaan orang itu baik-baik saja, jangan sampai ada
orang yang merasa hidup sendirian di dunia ini.
7. 7
Dunia Lain
Cerpen Karangan: Dickytomat
Namaku dicky, aku hanya seorang bocah yang sangat pemalas, tapi kehidupan
malasku akan berakhir, karena aku sedang sekarat.
Aku dengan malas berjalan keluar rumah, karena desakan ibuku.
“Jangan di rumah terus” katanya
Aku merasa di usir.
Saat 10 meter menjauh dari rumah, sebuah meteor jatuh tepat di kepalaku…
Byuuur
Suara hancur. ya benar, kepalaku hancur.
Semua gelap.
“Apa aku di alam kubur?” aku bertanya pada diri sendiri.
“Atau karena mataku juga hancur ketika ditabrak meteor. semua seakan
gelap”
Aku masih bingung dengan apa yang terjadi. Aku menyentuh kepalaku dan
masih utuh.
Apa cuman mimpi?
Aku mencubit pipiku sendiri
Sakit.
ini bukan mimpi.
Kreeek
Sebuah pintu terbuka, cahaya dari balik pintu merembes masuk dalam tempat
gelap ini.
“Si-siapa kau?” Suara seorang wanita. Dari balik pintu.
“Dimana ini?” tak menjawab pertanyaannya, aku malah balik bertanya.
“Di di lumbung peternakanku, tunggu, siapa kamu?” jawab si wanita, matanya
berwarna biru langit, dan rambutnya berwarna emas. ‘Apa dia bule?’ pikirku.
“Apa nama negara ini?”
“Dunia lain”
Tamat
8. 8
Sabar ya Pah
Cerpen Karangan: Anggia Leksa Putri
Suatu hari ada anak yang bernama Akira dan Amira. dia kembar lho.. tetapi ada
bedanya juga sih… Suatu hari ketika Amira sedang menata meja hias nya yang
berantakan. Akira mendekati Amira.. “Heeii Amira!!! Aku punya seseatu buat kamu!”
teriak Akira.. Lalu Amira mendekati Akira..
“Kenapa sih Akira!! jangan bikin rahasia-rahasiaan deh cepet kasih tau” Balas Amira
“Eiittt… Jangan dulu tunggu besok ya” seru Akira.
“Emang kenapa besok?” tanya Amira.
“Udah pokoknya hari yang spesial” Seru Akira..
Lalu Amira Pergi meninggalkan Akira dan dia menuju ke ruang Tamu.
Tiba tiba mama mendekati Amira yang sedang murung.. “Hey Amira kenapa sih
kamu? murung aja!” ucap mama.
“Ini loh mah memang besok hari spesial apa sih?” Tanya Amira.
Lalu mama tidak menjawabnya.
Lalu beberapa menit kemudian. Akira mendekati mama dan Amira.. “Hahahahaha hey
Amira mama dan seluruh di kampung ini nggak akan ngasih tau kamu besok hari
spesial apa!!” Seru Akira.
“memang Kenapa sih? aku ngak boleh tau!!!. Pasti Kalian mau meninggalkan aku ya
sendiri” Seru Amira kesal.
“Tidak tidak bukan begitu” Balas Akira yang tidak mau kalah.
“Sudah sudah jangan berantem” Ucap mama.
“Ini loh maa” Mereka saling senggol senggolan.
Akhirnya hari spesial yang dinantikan oleh Amira datang.. “Maahh kok di depan rame
sih?” tanya Amira sambil melihat ke jendela.
“Hahahahaha… Lihat saja nanti” balas mama sambil menghelus rambut Amira.
“Amira kamu mau tau?” tanya Akira
“Ihh emang apa?” Tanya Amira kesal.
“Itu loh sekarang kan hari ulang tahun kamu Amira!!!” Seru Akira.
“Hah? Bener?” Tanya Amira bingung..
“Iyaaa…”
Setelah semua sudah pulang Amira Menuju Ke tempat tidurnya.. Sambil Merebahkan
Tubuhnya Amira Menelepon Papanya.. “Paah Kok papah ngak pulang pulang sih?”
tanya Amira.
“Maaf sayang papah banyak urusan” Jawab papa.
Dengan rasa kecewa Amira menutup teleponnya.
“Mamaah” Teriak Amira.
“Kenapa sayang?” Tanya mama..
“Papah kapan pulang maah kapann??” Tanya Amira kesal dan segera memeluk
mamahnya itu.
“Iya sayang” Ucap mama Ikut ikutan sedih.
Akhirnya Beberapa Hari kemudian Papa Pulang. Kami memeluk papa tapi papa
kayaknya lagi kecewa berat.
“Kenapa sih mas?” tanya mamah sambil memijit kaki papa.
“ini loh bu.. perusahaan papah bangkrut” Seru papa sedih..
“Masya allah paah” Ucap mama sedih..
Amira dan Akira yang tidak sengaja mendengar pembicaraan papa dan mama. Juga
menangis dan Mereka berdua memeluk papa.. “Papah Kalau kita diusir dari kampung
ini bagaimana pah? kita tinggal di mana” Ucap Amira sedih.
“Iya sayang. Papah juga bingung” Ucap papa.
Akhirnya benar apa yang Dibicarakan oleh Amira.. Mereka diusir dari kampung
PinkyStar. Dengan perasaan kecewa Amira membantu kedua orangtuanya. Hingga
mereka bangkit kembali dan akhirnya mereka Hidup bahagia.
9. 9
Mimpi Burukku
Cerpen Karangan: Ivana Angelita
Namaku Ellie. Panggil saja aku Lie Aku ini adalah anak yang suka membang kang dan melawan
ayah dan ibuku.
Pada suatu malam aku tertidur sangat lelap. Sampai-sampai aku tak dapat menahan mataku
untuk terbuka lagi.
“Ellie. Ayo mandi. Cepat sekolah.” ucap seorang dengan lembut kepadaku. Ya itu Ibu.
“Iya Bu.”
Saat di tengah jalan, aku melihat sebuah kunci yang berbentuk Bunga Mawar. Dengan sigap
aku mengambilnya. Karena menurutku itu sangat indah.
Saat hampir sampai di sekolah aku membeli nasi kuning dulu untuk bekal. Jadi, aku harus
melewati Gang Kelinci. Saat itu ada temanku bernama Bilia (perempuan) memanggilku.
Karena tak melihat jalan dan lalai akhirnya aku terjatuh di selokan. Aku memandangi seluruh
bajuku yang basah. Akan tetapi aku terpukau. “Kenapa bajuku nggak kotor dan bau ya?”
tanyaku dalam hati.
Saat itu juga aku melihat ada lubang yang sangat besar. Aku berani mencelup celupkan
kakiku ke situ. Saat kelima kalinya aku mencelupkan kakiku ke situ, aku disedot ke dalam
lubang itu.
Aku terjatuh. Saat aku membuka mataku, aku kaget melihat banyak sekali animasi-animasi
yang hidup tanpa sadar ada yang membawaku masuk ke dalam rumahnya.
“Siapa kamu?” tanyaku kepada.
“Aku Marvel. Kamu pasti Ellie kan?” katanya bertanya kembali padaku.
“Benar aku Ellie.”
“Dan kamu sering dipanggil dengan sebutan Lie kan?”
“Ya. Benar. Darimana kamu mengetahaui itu semua Marvel?” tanyaku kepadanya.
“Dari bola sihir ajaib. Hanya kamu yang dapat membebaskan kami dari kutukan monster jahat
yaitu Ton Marv Ridd yang sering dipanggil Lord Bomm. Lord B begitulah kami memanggilnya
karena kami takut padanya. Kamu adalah anak dari Lord B, Ellie kamu bukan anak kandung
Ibu Dan Ayahmu.”
“Apa? Tidak mungkin aku adalah anak kandung ayah dan ibu. Kau salah Marvel. Aku tidak
mungkin punya ayah yang jahat seperti Lord B.”
“Sebaliknya kamulah yang salah. Aku tahu siapa tokoh kartun kesukaanmu. Yang juga disukai
Lord B. Tom and Jerry kan?”
“Itu pasti cuma kebetulan.” sahutku.
“Muka kalian itu sangat mirip Ellie. Coba lihat inilah wajah asli Ton Marv Ridd yang dulu.”
Katanya menegaskan sambil memperlihatkan Lord B dan seorang wanita yang sangat cantik.
Wanita itu memegang sebuah bayi kecil yang sangat mirip denganku.”
“I… itu… itu kan gambar wajah ayah.”
“Dan coba kamu lihat gambar ayahmu yang ada di dunia.”
“Kenapa ayah jadi berkumis? Dan ayah jadi manusia kerdil? Kenapa kenapa? Ayo jawab
Marvel.”
“Itu karena Lord B bersikeras menemukan putrinya yang hilang. Saat dia mengetahui kalau
putrinya ternyata tinggal di rumah yang selama ini kamu tinggali dia merubah bentuk ayahmu
dan ibumu.” jawab Marvel.
“Kenapa dia sejahat itu?”
“Karena dia ingin bertemu putri sulungnya.”
“TIDAK BUKAN AKU, AKU BUKAN ANAK LORD V BUKAN MARVEL… BUKAN AKU AKU NGGAK
MAU… AKU PUNYA ORANGTUA YANG BAIK NGGAK JAHAT MARVEL. AKU JANJI NGGAK AKAN
NAKAL LAGI. HIKS HIKS BUKAN AKU.” teriakku kencang.
“Ada apa Ellie?” tanya ayah dan ibu hampir bersamaan. Ternyata tadi hanya mimpi buruk.
Tak menunggu apa-apa lagi aku langsung memeluk ayah dan ibu. Walau bingung ayah dan
ibu langsung tersenyum. Oh Tuhan terimakasih atas berkatmu padaku yang telah memberikan
ayah dan ibu yang baik. Bisikku dalam hati.
10. 10
Tikus dan Ular
Cerpen Karangan: Regita Pramesti Sudarmono
Pada suatu hari, hiduplah seekor tikus di sebuah hutan rimba. Tikus itu memiliki sifat
yang baik hati dan suka tolong menolong. Bahkan penghuni hutan lainnya sangat
menyukai tikus itu.
Pada suatu ketika tikus itu hendak memcari makan di sebuah pohon yang terdapat
banyak buah apel. Tetapi ketika si tikus hendak mengambil sebuah apel, tiba tiba
terdengar suatu suara. Dan tikus pun ingin melihat ada apa yang terjadi sehingga
menimbulkan suara tersebut.
Ternyata suara tersebut berasal dari semak semak yang bergerak. Dan tikus pun
mendekati semak tersebut. Tiba tiba ada seekor ular yang tak sadarkan diri. Tikus
pun mendekati ular tersebut karena ia penasaran kenapa ular tersebut ada di sini.
Semakin dekat tikus pun marasakan ada sesuatu yang tidak beres, ternyata ular itu
tidak benar benar pingsan, ular itu ternyata ingin memakan tikus. Tetapi saat tikus
tau ular itu berbohong tikus itu langsung melarikan diri menjauhi ular.
“Untung saja aku bisa selamat dari ular pembohong itu”. Tikus pun melanjutkan
mencari makan di tempat lain dan bertemu dengan kelinci. “Hai, kelinci mau
kemana?”, tikus bertanya kepada kelinci. “Aku ingin mencari makan, kau juga mau
kemana tikus?”. “Aku juga ingin mencari makan juga, apakah kau mau mencari
makan bersamaku?”. “Boleh juga ide yang bagus tikus kita mencari makan di hutan
sebelah timur saja”. “Baiklah ayo”. Tikus dan kelinci pun mencari makan bersama.
Hari pun semakin gelap tikus pun akan kembali ke rumahnya. Tetapi di tengah
tengah perjalanan tikus bertemu dengan ular lagi. Tetapi ular itu terjebak di jaring
pemburu. Sebanarnya tikus ingin menolong ular, tetapi ia takut jika nanti akan
dimakan oleh ular. “Tolong, tolong”, teriak ular. Ia pun berusaha untuk melepaskan
jaring yang melilitnya, tetapi tidak bisa dan ia melihat tikus yang akan lewat. “Tolong
aku tikus aku mohon”, pinta ular kepada tikus agar mau membantu ular untuk
melepaskan diri dari jaring tersebut. Tapi tikus malah semakin menjauh dan ia takut
ditipu lagi oleh ular. Tetapi ular terus meminta bantuan tikus, “tolong tikus tolonglah
aku, aku tidak sedang berbohong seperti kemarin”, kata ular agar tikus mau
menolongnya. “Benarkah ular kau tidak bohong, tapi aku tidak akan termakan
tipuanmu lagi”, tikus hendak pergi meninggalkan ular, tetapi ular berkata “tolonglah
aku tikus, aku berjanji akan memenuhi segala permintaanmu!”. Tikus pun
memikirkan pesetujuan yang diberikan ular dan ia berkata “Baiklah aku akan
membantumu, tetapi engkau tidak boleh menggangu hewan lain di hutan ini
termasuk aku!”. “Baiklah aku akan menuruti semua janjimu!”.
Lalu tikus pun membantu ular untuk bebas dari jaring pemburu. “Terima kasih tikus,
aku akan selalu mengingat jasamu dan jika kau ada masalah aku akan siap
membantumu!”. “Terima kasih juga atas penawaranmu ular”.
Lalu ular pun meninggalkan hutan. Akhirnya hutan pun menjadi aman, tentram dan
damai setelah ular pergi dan tidak pernah terlihat lagi bahkan tidak pernah
berkunjung ke hutan itu lagi.