Cerita ini menceritakan kisah hidup sulit seorang anak bernama Emank yang tinggal bersama ibunya dan adiknya di sebuah desa. Emank mengalami banyak penderitaan seperti kelaparan dan dipukuli ibunya. Walaupun demikian, terkadang ada tetangga atau kerabat yang kasihan dan membantu keluarga Emank dengan memberi makanan. Cerita ini mendokumentasikan kenangan pahit Emank saat masih kecil.
1. Ini kisah lanjutan emank….
Pembaca setia blog sedikit ungkit dulu cerita sebelumnya yang terakhir yah. Yang terakhir kisah
sebelumnya waktu aku nakal ama anak sekolah…hehehehe mungkin aku jengkel aja ama anak
sekolah waktu itu, jadi aku selalu kerjain mereka. Di waktu yang berlalu itu ada banyak kisah
yang sangat perih, selain dari kisah nakal yang aku kisahkan di kisah sebelumnya. Di kisah ini
saya bercerita lansung tentang pribadi saya yang berkisahkan dari ungkitan sebelumnya Si Ibu
cantik dan Anak-anaknya. Kisah selanjutnya saya bercerita agak pribadi dari anak Si Ibu cantik.
Kisah Ini saya kasih judul “Kehidupan Emankpopeye”. Pasti pembaca blog penasaran kenapa
mesti ada popeyenya… hehehe.. ada kisah lagi di balik itu, nanti aja itu yah. Sebelumnya saya
minta maaf yah karena kalimatnya ngga teratur.
Luka-luka Hidup emank
Dikala waktu terus berlalu hidup seorang ibu di suatu desa yang lumayan banyak
penduduknya. Kehidupan emank dan keluarnya serba kekurangan di desa itu. Kadang-kadang
emank dan keluarganya mau makan ngga ada Makanan yang bisa dimakan.. kasian banget.
Banyak tetangga yang perihatin sama keluarga emank. Saking merhatiinnya keluarga emank
kadang tetangga yang kasih makanan untuk dimakan. Sepanjang perjalanan yang berlalu ada
banyak kekesalan juga sama tetangga dikarenakan keluarga emank sering di hina, dilempar
rumahnya dan berbagai caci-maki dari orang yang tak bertanggung jawab. Hidup memang
kadang sangat menyedihkan dan kadang sangat membahagiakan. Ada beberapa tahun hidup
emank sekeluarga berjalan berulang seperti, makanya dikisah sebelumnya ada beberapa sejarah
yang sama.
Hidup emank sangat sulit untuk mencapai kehidupan yang lama karena kejadian yang
sama itu tak bisa di elakkan, tapi ada-ada aja kejadian yang yang membuat kami senang. Takdir
Tuhan kali ya….. . Di rumah yang sederhana itu emank beraktifitas, disitulah keluh kesahnya
emank ukir bersama keluarga. Iya lupa aku kenali dulu yang keluarga yang saya maksud. Ibu
cantik namanya Kanwiah dan Syamsidar sodara perempuan emank. Emank sendiri nama
2. lengkapnya Abdul Rahman. Itu aja yang menjalani hidup yang perih itu dan sering di bantu ama
nenek emank dan kadang-kadang ada om dari mama yang membantu.
Pada suatu hari emank kedatangan seorang kakek, tapi emank ngga tau kakek itu siapa?
Emank kan masih kecil ngga tau apa-apa. Umur emank waktu itu sekitar 4 tahun kali yah.
Setelah kakek itu duduk dia pun memanggil ibunya emank. Disini emank manggil ibu cantik itu
Emmi yah. Kakek tanya ke emank kalo dia itu kakek dari bapaknya emank. Yah ,, Emank pun
bercanda dengan kakek, disitulah kami agak bahagia karena ada yang merhatiin lagi. Sekian
lama Bapak ngga pernah datang melihat kami akhirnya kakek datang dengan membawa
keceriaan. Waktu terus berlalu, kakek pun pulang. Oh iya emank lupa infoin kalo kakek itu
datang bersama Om yang konon katanya dia om sodara bapaknya emank. Waktu kakek pulang
dia tak lupa kasih kami uang, tapi emank lupa uang berapa waktu itu dia kasih ke emank. Kakek
pun berjalan pulang, emank tak lupa melambaikan tangan. Sedikit kisah bersama kakek emank
dan beliau sudah meninggal.
Waktu begitu lama berlalu kehidupan emank masih seperti itu, akan tetapi terkadang ada
keluarga yang entah keluarga dari mana datang memberikan kami makanan dan mereka sering
bermalam dirumah. Bukan hal biasa kalo makanan yang kami makan itu hanya berupa nasi di
tambah garam dan terkadang ditambah lagi ikan yang sangat asing(kannasa namanya kata
orang). Emank dan adiknya terkandang Cuma makanan beras saja tanpa di olah. Sungguh luar
biasa kejamnya hidup. Terkadang didalam rumah batu itu emank dan adiknya ngga bisa apa-
apain karena keluar aja ngga bisa. Nah disini ada sedikit kisah jorok yang di alami emank.
Waktu itu emank ngga bisa keluar rumah lantas emank mau berak, akan tetapi dirumah ngga ada
air, makanya emank berak aja di rumah lalu di timbung dengan pasir dan emank Cuma cebo
pake kain…hehehehe….jorok banget yah emank, yah kisah kecil emank.
Lanjut yah kisahnya. Pernah ada waktu dimana ibu cantik atau mamanya emank marah
sama emank. Sepertinya emank lapar pada waktu itu tepatnya sore hari, tetapi emank tidur sore
pada saat emank bangun masih ngga ada makanan. Ihhh emank nangis waktu itu, nangis keras
sampai-sampai tetangga dengar. Nach parahnya lagi mama mukulin emank lagi sampai menangis
terseduh-seduh. kasian emank. Emank menangis mulai sebelum magrib sampai tengah malam
dan tidak diperdulikan lagi sama mamanya. Mama emank pergi tidur bersama dengan adik
emank dan emank di biarkan saja emank menangis. Saat itu emank menangis sampai ngompol
3. dilantai dan makin ngga di perduli lagi sama mama. Menangislah, menangislah emank sampai
tertidur dilantai sampai matahari pagi yang menghampiri kecerahan suasana di pagi hari.
Tangisan sampai tengah malam terlupankan dan melanjutkan hidup untuk kedepan sampai ada
waktu dimana aku bisa ceria.
Gara-gara lapar tangisan jawabannya. Emank tak dapat mengisahkan semua masih kecil
emank di rumah batu itu. Cuma itu yang emank bisa emank ingat dimasa umur 4,5,6 Tahun kalo
ngga salah. Kisah ini berdasarkan fakta yang emank alami dengan tambahan bumbu kata yang
perih. Kisah ini emank bercerita belak-belakan ngga tau mana koma mana titik berhentinya
cerita, tapi seperti itulah cerita dan perjalanan hidup emank apa adanya yang sangat parah luka-
luka,liku-liku dan belak-belakkannya. Sedikit banyaknya cerita itulah yang dapat terukir.
Bersambung
Sahabat setia blog tunggu episode selanjutnya yah emank lanjutin kisahnya masih banyak cerita
yang emank mau ukir diatas blog ini.
Terkadang hidup yang mengajari kita untuk berbuat
Dan terkadang kita harus berbuat untuk hidup…
Tak ada ukiran yang indah tanpa perih didalamnya
Dan yang sudah indah itu akan terus indah sampai dimana
Batas memancarkan ke indahannya…