Dokumen tersebut membahas tentang industri pariwisata, termasuk ciri-ciri pariwisata, usaha-usaha yang terkait, dan pemangku kepentingan. Pariwisata memiliki sifat tak terpisahkan, rapuh, dan musiman, serta terdiri dari berbagai usaha seperti akomodasi, transportasi, dan daya tarik wisata. Pemangku kepentingannya adalah pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sebagai wisatawan atau tuan rum
2. SIFAT DAN CIRI PARIWISATA
Pariwisata merupakan gabungan dari produk
barang dan produk jasa.
Pada dasarnya, wisata memiliki sifat dari
pariwisata sebagai sebuah kegiatan yang unik.
1.Perpaduan Sifat Fana (intangible) dengan sifat
Berwujud (tangible);
Apa yang ditawarkan di industri pariwisata
adalah sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak
dapat dibawa untuk ditunjukkan kepada orang
lain.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 2
3. SIFAT DAN CIRI PARIWISATA
Sarana dan prasarana yang digunakan untuk
memberikan kenyamanan yang ditawarkan
dapat dikatakan sebagai sesuatu yang
berwujud.
Kombinasi keduanya menjadi unik dan menjadi
tidak mudah diukur meskipun standarisasi
pelayanan telah ditetapkan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 3
4. SIFAT DAN CIRI PARIWISATA
2. Sifat tak terpisahkan (Inseparable)
Kegiatan wisata membutuhkan interaksi antara
wisatawan sebagai pengguna jasa dan tuan
rumah sebagai penyedia jasa, bahkan
partisipasi konsumen dalam setiap produk yang
ditawarkan menjadi hal yang sangat penting.
Sifat yang tidak dapat dipisahkan juga
bermakna bahwa setiap transakasi antara
penyedia jasa seperti hotel dengan konsumen,
yakni tamu harus dilakukan pada saat yang
sama.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 4
5. Segala yang ditawarkan di industri pariwisata
harus dikonsumsi dilokasi ketika produk
diproduksi dan dihasilkan.
Sebagai contoh : Wisatawan akan bisa
menikmati kehangatan matahari, kalau ia
datang ke pantai yang dinikmati.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 5
6. 3. Keatsirian (Volatility)
Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa
dipengaruhi banyak faktor, seperti :
pribadi, sosio-budaya, pengetahuan dan
pengalaman.
Akibat dari banyaknya hal yang mempengaruhi,
pelayanan terhadap wisatawan mudah
menguap sehingga penyedia jasa harus secara
rutin dan akif berinovasi memperbaharui
tawaran jasa wisata kepada wisatawan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 6
7. 4. Keragaman
Bentuk pelayanan di industri pariwisata cukup
sulit untuk distandarisasikan.
Setiap wisatawan ingin diperlakukan sebagai
pribadi-pribadi yang beragam. Setiap
wisawatan memiliki preferensi terhadap apa
yang diinginkan dan dibutuhkan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 7
8. 5. Sifat Rapuh (perishable)
Jasa adalah sesuatu yang fana, tetapi dapat
memberikan pengalaman menyenangan dan
perasaan puas.
Pelayanan hari esok akan lebih baik dari hari
kemarin sehingga harus diproduksi dan
dikonsumsi secara simultan.
Sifat rapuh merujuk pada jasa yang ditawarkan
dalam pariwisata yang tidak dapat disimpan
untuk dikonsumsi di kemudian hari.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 8
9. 6. Musiman (seasonality)
Musiman merupakan sifat yang paling unik dari
kegiatan manusia yang dinamis. Adakalanya
pariwisata mengalami musim ramai ketika
jumlah orang yang melakukan perjalanan
mencapai titik puncak.
Adakalanya tidak seorangpun melakukan
perjalanan wisata. Kondisi ini menyebabkan
pengusaha pariwisata harus melakukan inovasi
dan memunculkan ide kreatif agar pendapatan
usaha tetap meningkat.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 9
10. 7. Tak Bertuan (no-ownership)
Wisatawan adalah pembeli. Namun, uniknya ia
tidak dapat memiliki apa yang telah dibeli dan
dibayarkan.
Seorang wisatawan yang membeli tiket
pesawat berhak menduduki kursi pesawat agar
sampai ke daerah tujuan yang diinginkan,
tetapi ia tidak berhak untuk memiliki kursi
tersebut sebagai bukti transaksi pembelian
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 10
11. USAHA-USAHA PARIWISATA
Industri pariwisata, adalah :
kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait
dalam menghasilkan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan pada
penyelenggaraan pariwisata.
Dalam industri pariwisata terdapat berbagai usaha
pariwisata, yaitu :
- usaha yang menyediakan barang / jasa bagi
pe-
menuhan kebutuhan wisatawan;
- penyelenggaraan pariwisata
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 11
12. USAHA-USAHA PARIWISATA
Pengusaha pariwisat :
adalah orang atau sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata
Usaha pariwisata/fasilitas wisata/sarana wisata
meli-
Puti antara lain :
a. Daya tarik wisata;
usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik
wisata alam, budaya, dan buatan
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 12
13. b. Kawasan pariwisata;
usaha yang kegiatannya membangun
dan/mengelola kawasan dengan luas tertentu
untuk memenuhi kebutuhan pariwisata
c. Jasa transportasi;
usaha khusus yang menyediakan angkutan
untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata dan
bukan angkutan transportasi reguler / umum
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 13
14. d. Jasa perjalanan wisata;
usaha biro perjalanan wisata dan usaha
agen perjalanan wisata.
Usaha biro perjalanan wisata, meliputi
perencanaan perjalanan dan
penyelenggaraan pariwisata termasuk
penyelenggaraan perjalanan ibadah.
Usaha agen perjalanan wisata, meliputi
usaha jasa pemesanan sarana, seperti
pemesanan tiket dan pemesanan
akomodasi, serta pengurusan dokumen
perjalanan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 14
15. e. Jasa makanan dan minuman;
usaha jasa penyediaan makanan dan minuman
yang dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses yang berupa
restoran, kafe, jasa boga, dan bar atau kedai
minum.
f. Penyediaan akomodasi;
usaha yang menyediakan pelayanan
penginapan yang dilengkapi dengn pelayanan
pariwisata lain.
contoh : hotel, vila, pondok wisata, karavan, dllINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 15
16. g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
usaha yang ruang lingkupnya berupa usaha seni
pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop,
dan kegiatan hiburan serta rekreasi lain yang
bertujuan untuk pariwisata.
h. Usaha jasa Impresariat;
merupakan kegiatan pengurusan penyelengga-
raan hiburan, baik yang mendatangkan, mengirim,
maupun mengembalikan, serta menentukan waktu,
tempat dan jenis hiburan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 16
17. i. Penyelenggaraan MICE;
usaha yang memberikan jasa
penyelenggaraan Meeting, Incentive Trip,
Conference, dan Exhibition
j. Jasa Informasi Pariwisata;
usaha yang menyediakan data, berita, feature,
foto, video, dan hasil penelitian mengenai
kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk
bahan cetak dan / atau elektronik
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 17
18. k. Jasa konsultansi pariwisata;
usaha yang menyediakan saran dan
rekomendasi mengenai studi kelayakan,
perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian
dan pemasaran di bidang kepariwisataan
l. Jasa pramuwisata;
usaha yang menyediakan dan/atau
mengkoordi-
nasikan tenaga pemandu wisata untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau
kebutuhan biro perjalanan wisataINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 18
19. m. Wisata tirta;
usaha yang menyelenggarakan wisata dan olah-
raga air, termasuk penyediaan sarana & prasara-
na serta jasa lain yang dikelola secara komersial di
perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk
n. Spa;
usaha jasa perawatan dengan metode kombinasi
terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah,
layanan makanan/minuman sehat dan olah
aktifitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa
dan raga, yang tetap memperhatikan tradisi dan
budaya bangsa Indonesia
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 19
20. PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM
INDUSTRI PARIWISATA
Banyak negara sangat bergantung pada industri
pa-
riwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan.
Kepariwisataan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
b. Menghapus kemiskinan;
c. Mengatasi pengangguran;
d. Meningkatkan kesejahteraan rakyat;
e. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber
daya; INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 20
21. f. Memajukan kebudayaan;
g. Mengangkat citra bangsa;
h. Memupuk rasa cinta Tanah Air;
i. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan
j. Mempererat persahabatan antar bangsa.
Manfaat-manfaat yang didapatkan dari industri pa-
riwisata dirasakan oleh para pemangku kepentingan
yang terdiri dari : pemerintah, pemerintah daerah,
dunia usaha, dan masyarakat sebagai wisatawan dan
sebagai tuan rumah.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 21
22. Pemerintah dan pemerintah daerah memiliki peran
:
a. Menyediakan informasi
kepariwisataan,perlindungan hukum,
keamanan, dan keselamatan kepada
wisatawan;
b. Menciptakan iklim yang kondusif yang meliputi
terbukanya kesempatan yang sama dalam
berusaha, fasilitas, dan kepastian hukum;
c. Memelihara, mengembangkan & melestarikan
aset-aset nasional yang potensial & belum
tergali;
d. Mengawasi, mengendalikan kegiatan
kepariwisa-INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 22
23. Setiap pengusaha pariwisata berperan untuk :
a. Menjaga dan menghormati norma agama, adat
istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat setempat;
b. Memberikan informasi yang akurat dan
bertanggungjawab;
c. Memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif;
d. Memberikan kenyamanan, keramahan,
perlindungan keamanan dan keselamatan
masyarakat;
e. Memberikan perlindungan asuransi yang berisiko
tinggi;
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 23
24. f. Mengembangkan kemitraan dengan usaha mikro
dan kecil serta koperasi setempat yang saling
memerlukan, memperkuat, dan menguntungkan;
g. Mengutamakan penggunaan produk masyarakat
setempat dan produk dalam negeri serta
memberikan kesempatan kepada tenaga kerja
lokal;
h. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui
pelatihan dan pendidikan;
i. Berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat
j. Berpartisipasi mencegah perbuatan yang
melanggar kesusilaan di lingkungan tempat usahaINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 24
25. k. Memelihara lingkungan yang sehat, bersih, dan
asri;
l. Memelihara kelestarian lingkungan alam dan
budaya;
m. Menjaga citra negara & bangsa Indonesia
melalui kegiatan usaha kepariwisataan yang
bertanggungjawab;
n. Menerapkan standar usaha dan standar
kompetensi yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 25
26. Setiap masyarakat yang menjadi wisatawan ber-
peran untuk :
a. Menjaga dan menghormati norma agama, adat
istiadat, budaya dan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat setempat;
b. Memelihara dan melestarikan lingkungan;
c. Turut serta menjaga ketertiban dan keamanan
lingkungan; dan
d. Berpartisipasi mencegah segala bentuk
perbuatan yang melanggar kesusilaan dan
kegiatab yang melanggar hukum
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 26