SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
INDUSTRI PARIWISATA
DEDY WIJAYANTO
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 1
SIFAT DAN CIRI PARIWISATA
Pariwisata merupakan gabungan dari produk
barang dan produk jasa.
Pada dasarnya, wisata memiliki sifat dari
pariwisata sebagai sebuah kegiatan yang unik.
1.Perpaduan Sifat Fana (intangible) dengan sifat
Berwujud (tangible);
Apa yang ditawarkan di industri pariwisata
adalah sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak
dapat dibawa untuk ditunjukkan kepada orang
lain.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 2
SIFAT DAN CIRI PARIWISATA
Sarana dan prasarana yang digunakan untuk
memberikan kenyamanan yang ditawarkan
dapat dikatakan sebagai sesuatu yang
berwujud.
Kombinasi keduanya menjadi unik dan menjadi
tidak mudah diukur meskipun standarisasi
pelayanan telah ditetapkan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 3
SIFAT DAN CIRI PARIWISATA
2. Sifat tak terpisahkan (Inseparable)
Kegiatan wisata membutuhkan interaksi antara
wisatawan sebagai pengguna jasa dan tuan
rumah sebagai penyedia jasa, bahkan
partisipasi konsumen dalam setiap produk yang
ditawarkan menjadi hal yang sangat penting.
Sifat yang tidak dapat dipisahkan juga
bermakna bahwa setiap transakasi antara
penyedia jasa seperti hotel dengan konsumen,
yakni tamu harus dilakukan pada saat yang
sama.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 4
Segala yang ditawarkan di industri pariwisata
harus dikonsumsi dilokasi ketika produk
diproduksi dan dihasilkan.
Sebagai contoh : Wisatawan akan bisa
menikmati kehangatan matahari, kalau ia
datang ke pantai yang dinikmati.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 5
3. Keatsirian (Volatility)
Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa
dipengaruhi banyak faktor, seperti :
pribadi, sosio-budaya, pengetahuan dan
pengalaman.
Akibat dari banyaknya hal yang mempengaruhi,
pelayanan terhadap wisatawan mudah
menguap sehingga penyedia jasa harus secara
rutin dan akif berinovasi memperbaharui
tawaran jasa wisata kepada wisatawan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 6
4. Keragaman
Bentuk pelayanan di industri pariwisata cukup
sulit untuk distandarisasikan.
Setiap wisatawan ingin diperlakukan sebagai
pribadi-pribadi yang beragam. Setiap
wisawatan memiliki preferensi terhadap apa
yang diinginkan dan dibutuhkan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 7
5. Sifat Rapuh (perishable)
Jasa adalah sesuatu yang fana, tetapi dapat
memberikan pengalaman menyenangan dan
perasaan puas.
Pelayanan hari esok akan lebih baik dari hari
kemarin sehingga harus diproduksi dan
dikonsumsi secara simultan.
Sifat rapuh merujuk pada jasa yang ditawarkan
dalam pariwisata yang tidak dapat disimpan
untuk dikonsumsi di kemudian hari.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 8
6. Musiman (seasonality)
Musiman merupakan sifat yang paling unik dari
kegiatan manusia yang dinamis. Adakalanya
pariwisata mengalami musim ramai ketika
jumlah orang yang melakukan perjalanan
mencapai titik puncak.
Adakalanya tidak seorangpun melakukan
perjalanan wisata. Kondisi ini menyebabkan
pengusaha pariwisata harus melakukan inovasi
dan memunculkan ide kreatif agar pendapatan
usaha tetap meningkat.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 9
7. Tak Bertuan (no-ownership)
Wisatawan adalah pembeli. Namun, uniknya ia
tidak dapat memiliki apa yang telah dibeli dan
dibayarkan.
Seorang wisatawan yang membeli tiket
pesawat berhak menduduki kursi pesawat agar
sampai ke daerah tujuan yang diinginkan,
tetapi ia tidak berhak untuk memiliki kursi
tersebut sebagai bukti transaksi pembelian
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 10
USAHA-USAHA PARIWISATA
Industri pariwisata, adalah :
kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait
dalam menghasilkan barang dan/atau jasa bagi
pemenuhan kebutuhan wisatawan pada
penyelenggaraan pariwisata.
Dalam industri pariwisata terdapat berbagai usaha
pariwisata, yaitu :
- usaha yang menyediakan barang / jasa bagi
pe-
menuhan kebutuhan wisatawan;
- penyelenggaraan pariwisata
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 11
USAHA-USAHA PARIWISATA
Pengusaha pariwisat :
adalah orang atau sekelompok orang yang
melakukan kegiatan usaha pariwisata
Usaha pariwisata/fasilitas wisata/sarana wisata
meli-
Puti antara lain :
a. Daya tarik wisata;
usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik
wisata alam, budaya, dan buatan
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 12
b. Kawasan pariwisata;
usaha yang kegiatannya membangun
dan/mengelola kawasan dengan luas tertentu
untuk memenuhi kebutuhan pariwisata
c. Jasa transportasi;
usaha khusus yang menyediakan angkutan
untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata dan
bukan angkutan transportasi reguler / umum
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 13
d. Jasa perjalanan wisata;
usaha biro perjalanan wisata dan usaha
agen perjalanan wisata.
Usaha biro perjalanan wisata, meliputi
perencanaan perjalanan dan
penyelenggaraan pariwisata termasuk
penyelenggaraan perjalanan ibadah.
Usaha agen perjalanan wisata, meliputi
usaha jasa pemesanan sarana, seperti
pemesanan tiket dan pemesanan
akomodasi, serta pengurusan dokumen
perjalanan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 14
e. Jasa makanan dan minuman;
usaha jasa penyediaan makanan dan minuman
yang dilengkapi dengan peralatan dan
perlengkapan untuk proses yang berupa
restoran, kafe, jasa boga, dan bar atau kedai
minum.
f. Penyediaan akomodasi;
usaha yang menyediakan pelayanan
penginapan yang dilengkapi dengn pelayanan
pariwisata lain.
contoh : hotel, vila, pondok wisata, karavan, dllINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 15
g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
usaha yang ruang lingkupnya berupa usaha seni
pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop,
dan kegiatan hiburan serta rekreasi lain yang
bertujuan untuk pariwisata.
h. Usaha jasa Impresariat;
merupakan kegiatan pengurusan penyelengga-
raan hiburan, baik yang mendatangkan, mengirim,
maupun mengembalikan, serta menentukan waktu,
tempat dan jenis hiburan.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 16
i. Penyelenggaraan MICE;
usaha yang memberikan jasa
penyelenggaraan Meeting, Incentive Trip,
Conference, dan Exhibition
j. Jasa Informasi Pariwisata;
usaha yang menyediakan data, berita, feature,
foto, video, dan hasil penelitian mengenai
kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk
bahan cetak dan / atau elektronik
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 17
k. Jasa konsultansi pariwisata;
usaha yang menyediakan saran dan
rekomendasi mengenai studi kelayakan,
perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian
dan pemasaran di bidang kepariwisataan
l. Jasa pramuwisata;
usaha yang menyediakan dan/atau
mengkoordi-
nasikan tenaga pemandu wisata untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau
kebutuhan biro perjalanan wisataINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 18
m. Wisata tirta;
usaha yang menyelenggarakan wisata dan olah-
raga air, termasuk penyediaan sarana & prasara-
na serta jasa lain yang dikelola secara komersial di
perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk
n. Spa;
usaha jasa perawatan dengan metode kombinasi
terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah,
layanan makanan/minuman sehat dan olah
aktifitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa
dan raga, yang tetap memperhatikan tradisi dan
budaya bangsa Indonesia
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 19
PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM
INDUSTRI PARIWISATA
Banyak negara sangat bergantung pada industri
pa-
riwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan.
Kepariwisataan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
b. Menghapus kemiskinan;
c. Mengatasi pengangguran;
d. Meningkatkan kesejahteraan rakyat;
e. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber
daya; INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 20
f. Memajukan kebudayaan;
g. Mengangkat citra bangsa;
h. Memupuk rasa cinta Tanah Air;
i. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan
j. Mempererat persahabatan antar bangsa.
Manfaat-manfaat yang didapatkan dari industri pa-
riwisata dirasakan oleh para pemangku kepentingan
yang terdiri dari : pemerintah, pemerintah daerah,
dunia usaha, dan masyarakat sebagai wisatawan dan
sebagai tuan rumah.
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 21
Pemerintah dan pemerintah daerah memiliki peran
:
a. Menyediakan informasi
kepariwisataan,perlindungan hukum,
keamanan, dan keselamatan kepada
wisatawan;
b. Menciptakan iklim yang kondusif yang meliputi
terbukanya kesempatan yang sama dalam
berusaha, fasilitas, dan kepastian hukum;
c. Memelihara, mengembangkan & melestarikan
aset-aset nasional yang potensial & belum
tergali;
d. Mengawasi, mengendalikan kegiatan
kepariwisa-INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 22
Setiap pengusaha pariwisata berperan untuk :
a. Menjaga dan menghormati norma agama, adat
istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat setempat;
b. Memberikan informasi yang akurat dan
bertanggungjawab;
c. Memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif;
d. Memberikan kenyamanan, keramahan,
perlindungan keamanan dan keselamatan
masyarakat;
e. Memberikan perlindungan asuransi yang berisiko
tinggi;
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 23
f. Mengembangkan kemitraan dengan usaha mikro
dan kecil serta koperasi setempat yang saling
memerlukan, memperkuat, dan menguntungkan;
g. Mengutamakan penggunaan produk masyarakat
setempat dan produk dalam negeri serta
memberikan kesempatan kepada tenaga kerja
lokal;
h. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui
pelatihan dan pendidikan;
i. Berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat
j. Berpartisipasi mencegah perbuatan yang
melanggar kesusilaan di lingkungan tempat usahaINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 24
k. Memelihara lingkungan yang sehat, bersih, dan
asri;
l. Memelihara kelestarian lingkungan alam dan
budaya;
m. Menjaga citra negara & bangsa Indonesia
melalui kegiatan usaha kepariwisataan yang
bertanggungjawab;
n. Menerapkan standar usaha dan standar
kompetensi yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 25
Setiap masyarakat yang menjadi wisatawan ber-
peran untuk :
a. Menjaga dan menghormati norma agama, adat
istiadat, budaya dan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat setempat;
b. Memelihara dan melestarikan lingkungan;
c. Turut serta menjaga ketertiban dan keamanan
lingkungan; dan
d. Berpartisipasi mencegah segala bentuk
perbuatan yang melanggar kesusilaan dan
kegiatab yang melanggar hukum
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 26
INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 27

More Related Content

What's hot

9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi WisataIrwan Haribudiman
 
3.1. memahami industri pariwisata
3.1. memahami industri pariwisata3.1. memahami industri pariwisata
3.1. memahami industri pariwisataSigitHaryadi3
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaantopik16
 
02 konsep kepariwisataan
02 konsep kepariwisataan02 konsep kepariwisataan
02 konsep kepariwisataanEko Efendi
 
Travel agent presentsi
Travel agent presentsiTravel agent presentsi
Travel agent presentsiashri nur arsy
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XAde Ela Pratiwi
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanTogar Simatupang
 
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataPPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataDoris Agusnita
 
Part II, menyusun menjual paket wisata
Part II, menyusun menjual paket wisataPart II, menyusun menjual paket wisata
Part II, menyusun menjual paket wisatahattaalwi
 
Konsep waktu luang, rekreasi dan Kegiatan Wisata
Konsep waktu luang, rekreasi dan Kegiatan WisataKonsep waktu luang, rekreasi dan Kegiatan Wisata
Konsep waktu luang, rekreasi dan Kegiatan WisataRichie Rafsanjani
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisataNur Agustin Mufarokhah
 

What's hot (20)

9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
9. Geografi Pariwisata - Faktor Geografi Sebagai Penentu Destinasi Wisata
 
PEMASARAN DESA WISATA .ppt
PEMASARAN DESA WISATA .pptPEMASARAN DESA WISATA .ppt
PEMASARAN DESA WISATA .ppt
 
Hukum dan Etika Pariwisata
Hukum dan Etika PariwisataHukum dan Etika Pariwisata
Hukum dan Etika Pariwisata
 
Industri pariwisata
Industri pariwisataIndustri pariwisata
Industri pariwisata
 
3.1. memahami industri pariwisata
3.1. memahami industri pariwisata3.1. memahami industri pariwisata
3.1. memahami industri pariwisata
 
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point KepariwisataaanPresentasi Power Point Kepariwisataaan
Presentasi Power Point Kepariwisataaan
 
02 konsep kepariwisataan
02 konsep kepariwisataan02 konsep kepariwisataan
02 konsep kepariwisataan
 
1 Bisnis Pariwisata.ppt
1 Bisnis Pariwisata.ppt1 Bisnis Pariwisata.ppt
1 Bisnis Pariwisata.ppt
 
Travel agent presentsi
Travel agent presentsiTravel agent presentsi
Travel agent presentsi
 
Impian jaya ancol shella
Impian jaya ancol   shellaImpian jaya ancol   shella
Impian jaya ancol shella
 
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas XPotensi dan daya tarik wisata kelas X
Potensi dan daya tarik wisata kelas X
 
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata BerkelanjutanModel Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Model Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
 
Etika Pariwisata dan Penelitian
Etika Pariwisata dan PenelitianEtika Pariwisata dan Penelitian
Etika Pariwisata dan Penelitian
 
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya PariwisataPPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
PPT Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Pariwisata
 
Sapta pesona
Sapta  pesonaSapta  pesona
Sapta pesona
 
Zonasi destinasi pariwisata
Zonasi destinasi pariwisataZonasi destinasi pariwisata
Zonasi destinasi pariwisata
 
Part II, menyusun menjual paket wisata
Part II, menyusun menjual paket wisataPart II, menyusun menjual paket wisata
Part II, menyusun menjual paket wisata
 
Konsep waktu luang, rekreasi dan Kegiatan Wisata
Konsep waktu luang, rekreasi dan Kegiatan WisataKonsep waktu luang, rekreasi dan Kegiatan Wisata
Konsep waktu luang, rekreasi dan Kegiatan Wisata
 
Hukum kepariwisataan
Hukum kepariwisataanHukum kepariwisataan
Hukum kepariwisataan
 
contoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisatacontoh cara menghitung harga paket wisata
contoh cara menghitung harga paket wisata
 

Similar to Sesi 2 Industri pariwisata

Tour panning process
Tour panning processTour panning process
Tour panning processHartokoEdo
 
Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Travalink Bdo
 
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASPRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASdewigita16
 
Uu tentang kepariwisataan penjelasan
Uu tentang kepariwisataan   penjelasanUu tentang kepariwisataan   penjelasan
Uu tentang kepariwisataan penjelasanFitri Indra Wardhono
 
Dokumen 19-39
Dokumen 19-39Dokumen 19-39
Dokumen 19-39winda fe
 
Sap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fixSap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fixpritawanda
 
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata SiskaMandalia1
 
Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide
Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slideMateri strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide
Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slideTravalink Bdo
 
MANAJEMEN PERJALANAN WISATA RELIGI ke 1 (Erin N.P).pptx
MANAJEMEN PERJALANAN WISATA RELIGI ke 1 (Erin N.P).pptxMANAJEMEN PERJALANAN WISATA RELIGI ke 1 (Erin N.P).pptx
MANAJEMEN PERJALANAN WISATA RELIGI ke 1 (Erin N.P).pptxErinNurPutriani1
 
Makalah pariwisata new revisi
Makalah pariwisata new revisiMakalah pariwisata new revisi
Makalah pariwisata new revisilisahidayah2
 
regulation_subject_1558319843_67_tahun_1996.pdf
regulation_subject_1558319843_67_tahun_1996.pdfregulation_subject_1558319843_67_tahun_1996.pdf
regulation_subject_1558319843_67_tahun_1996.pdfAndreWibisono4
 
Konsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITKonsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITSTT Harapan
 
Digital Sustainable Tourism.pptx
Digital Sustainable Tourism.pptxDigital Sustainable Tourism.pptx
Digital Sustainable Tourism.pptxssuserd99934
 
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025Anindya Kenyo Larasti
 

Similar to Sesi 2 Industri pariwisata (20)

Tour panning process
Tour panning processTour panning process
Tour panning process
 
Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012Company profile travalink group 2012
Company profile travalink group 2012
 
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITASPRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
PRODUK PARIWISATA (3A) ATRAKSI, AKSESIBILITAS, AMENITAS
 
Uu tentang kepariwisataan penjelasan
Uu tentang kepariwisataan   penjelasanUu tentang kepariwisataan   penjelasan
Uu tentang kepariwisataan penjelasan
 
Dokumen 19-39
Dokumen 19-39Dokumen 19-39
Dokumen 19-39
 
Sap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fixSap 1 ak hotel fix
Sap 1 ak hotel fix
 
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata
Peluang UMKM dalam Bisnis Pariwisata
 
Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide
Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slideMateri strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide
Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide
 
Pengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko WisataPengembangan Eko Wisata
Pengembangan Eko Wisata
 
MANAJEMEN PERJALANAN WISATA RELIGI ke 1 (Erin N.P).pptx
MANAJEMEN PERJALANAN WISATA RELIGI ke 1 (Erin N.P).pptxMANAJEMEN PERJALANAN WISATA RELIGI ke 1 (Erin N.P).pptx
MANAJEMEN PERJALANAN WISATA RELIGI ke 1 (Erin N.P).pptx
 
pertemuan 1
pertemuan 1pertemuan 1
pertemuan 1
 
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
Paparan ripparda Bapak Tazbir SH MHum,Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Da...
 
Makalah pariwisata new revisi
Makalah pariwisata new revisiMakalah pariwisata new revisi
Makalah pariwisata new revisi
 
regulation_subject_1558319843_67_tahun_1996.pdf
regulation_subject_1558319843_67_tahun_1996.pdfregulation_subject_1558319843_67_tahun_1996.pdf
regulation_subject_1558319843_67_tahun_1996.pdf
 
Pembekalan dimas di ajeng
Pembekalan dimas di ajengPembekalan dimas di ajeng
Pembekalan dimas di ajeng
 
Ruang LIngkup manajemen Pariwisata Kreatif
Ruang LIngkup manajemen Pariwisata KreatifRuang LIngkup manajemen Pariwisata Kreatif
Ruang LIngkup manajemen Pariwisata Kreatif
 
Konsep pariwisata IT
Konsep pariwisata ITKonsep pariwisata IT
Konsep pariwisata IT
 
Digital Sustainable Tourism.pptx
Digital Sustainable Tourism.pptxDigital Sustainable Tourism.pptx
Digital Sustainable Tourism.pptx
 
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN 2010 - 2025
 
Uu 09 1990
Uu 09 1990Uu 09 1990
Uu 09 1990
 

More from Dedy Wijayanto

Part 3 develop new products and services
Part 3 develop new products and servicesPart 3 develop new products and services
Part 3 develop new products and servicesDedy Wijayanto
 
Part 2 develop new products and services
Part 2 develop new products and servicesPart 2 develop new products and services
Part 2 develop new products and servicesDedy Wijayanto
 
Part 1 develop new products and services
Part 1 develop new products and servicesPart 1 develop new products and services
Part 1 develop new products and servicesDedy Wijayanto
 
Various types of reports
Various types of reportsVarious types of reports
Various types of reportsDedy Wijayanto
 
Protective environments for children in tourism destinations
Protective environments for children in tourism destinationsProtective environments for children in tourism destinations
Protective environments for children in tourism destinationsDedy Wijayanto
 
Part 3 up-date local knowledge
Part 3 up-date local knowledgePart 3 up-date local knowledge
Part 3 up-date local knowledgeDedy Wijayanto
 
Part 3 escort, carry and store valuable items
Part 3 escort, carry and store valuable itemsPart 3 escort, carry and store valuable items
Part 3 escort, carry and store valuable itemsDedy Wijayanto
 
Part 3 operational approaches
Part 3  operational approachesPart 3  operational approaches
Part 3 operational approachesDedy Wijayanto
 
Part 2 up-date local knowledge
Part 2 up-date  local knowledgePart 2 up-date  local knowledge
Part 2 up-date local knowledgeDedy Wijayanto
 
Part 2 operational approaches
Part 2 operational approachesPart 2 operational approaches
Part 2 operational approachesDedy Wijayanto
 
Part 2 design meals to meet specific dietary or cultural needs
Part 2 design meals to meet specific dietary or cultural needsPart 2 design meals to meet specific dietary or cultural needs
Part 2 design meals to meet specific dietary or cultural needsDedy Wijayanto
 
Part 1 escort, carry and store valuable items
Part 1 escort, carry and store valuable itemsPart 1 escort, carry and store valuable items
Part 1 escort, carry and store valuable itemsDedy Wijayanto
 
Part 1 develop and up-date local knowledge
Part 1 develop and up-date local knowledgePart 1 develop and up-date local knowledge
Part 1 develop and up-date local knowledgeDedy Wijayanto
 
Part 1 operational approaches
Part 1  operational approachesPart 1  operational approaches
Part 1 operational approachesDedy Wijayanto
 
Escort, carry and store valuable items
Escort, carry and store valuable itemsEscort, carry and store valuable items
Escort, carry and store valuable itemsDedy Wijayanto
 
Design meals to meet specific dietary or cultural needs
Design meals to meet specific dietary or cultural needsDesign meals to meet specific dietary or cultural needs
Design meals to meet specific dietary or cultural needsDedy Wijayanto
 
Deliver a short oral presentation in english
Deliver a short oral presentation in englishDeliver a short oral presentation in english
Deliver a short oral presentation in englishDedy Wijayanto
 
Communicate in english on the telephone
Communicate in english on the telephoneCommunicate in english on the telephone
Communicate in english on the telephoneDedy Wijayanto
 
Part 4 public areas, facilities and equipment
Part 4 public areas, facilities and equipmentPart 4 public areas, facilities and equipment
Part 4 public areas, facilities and equipmentDedy Wijayanto
 

More from Dedy Wijayanto (20)

Part 3 develop new products and services
Part 3 develop new products and servicesPart 3 develop new products and services
Part 3 develop new products and services
 
Part 2 develop new products and services
Part 2 develop new products and servicesPart 2 develop new products and services
Part 2 develop new products and services
 
Part 1 develop new products and services
Part 1 develop new products and servicesPart 1 develop new products and services
Part 1 develop new products and services
 
Various types of reports
Various types of reportsVarious types of reports
Various types of reports
 
Protective environments for children in tourism destinations
Protective environments for children in tourism destinationsProtective environments for children in tourism destinations
Protective environments for children in tourism destinations
 
Part 3 up-date local knowledge
Part 3 up-date local knowledgePart 3 up-date local knowledge
Part 3 up-date local knowledge
 
Part 3 escort, carry and store valuable items
Part 3 escort, carry and store valuable itemsPart 3 escort, carry and store valuable items
Part 3 escort, carry and store valuable items
 
Part 3 operational approaches
Part 3  operational approachesPart 3  operational approaches
Part 3 operational approaches
 
Part 2 up-date local knowledge
Part 2 up-date  local knowledgePart 2 up-date  local knowledge
Part 2 up-date local knowledge
 
Part 2 operational approaches
Part 2 operational approachesPart 2 operational approaches
Part 2 operational approaches
 
Part 2 design meals to meet specific dietary or cultural needs
Part 2 design meals to meet specific dietary or cultural needsPart 2 design meals to meet specific dietary or cultural needs
Part 2 design meals to meet specific dietary or cultural needs
 
Part 1 escort, carry and store valuable items
Part 1 escort, carry and store valuable itemsPart 1 escort, carry and store valuable items
Part 1 escort, carry and store valuable items
 
Part 1 develop and up-date local knowledge
Part 1 develop and up-date local knowledgePart 1 develop and up-date local knowledge
Part 1 develop and up-date local knowledge
 
Part 1 operational approaches
Part 1  operational approachesPart 1  operational approaches
Part 1 operational approaches
 
Escort, carry and store valuable items
Escort, carry and store valuable itemsEscort, carry and store valuable items
Escort, carry and store valuable items
 
Design meals to meet specific dietary or cultural needs
Design meals to meet specific dietary or cultural needsDesign meals to meet specific dietary or cultural needs
Design meals to meet specific dietary or cultural needs
 
Deliver a short oral presentation in english
Deliver a short oral presentation in englishDeliver a short oral presentation in english
Deliver a short oral presentation in english
 
Conduct a night audit
Conduct a night auditConduct a night audit
Conduct a night audit
 
Communicate in english on the telephone
Communicate in english on the telephoneCommunicate in english on the telephone
Communicate in english on the telephone
 
Part 4 public areas, facilities and equipment
Part 4 public areas, facilities and equipmentPart 4 public areas, facilities and equipment
Part 4 public areas, facilities and equipment
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Sesi 2 Industri pariwisata

  • 1. INDUSTRI PARIWISATA DEDY WIJAYANTO INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 1
  • 2. SIFAT DAN CIRI PARIWISATA Pariwisata merupakan gabungan dari produk barang dan produk jasa. Pada dasarnya, wisata memiliki sifat dari pariwisata sebagai sebuah kegiatan yang unik. 1.Perpaduan Sifat Fana (intangible) dengan sifat Berwujud (tangible); Apa yang ditawarkan di industri pariwisata adalah sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak dapat dibawa untuk ditunjukkan kepada orang lain. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 2
  • 3. SIFAT DAN CIRI PARIWISATA Sarana dan prasarana yang digunakan untuk memberikan kenyamanan yang ditawarkan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang berwujud. Kombinasi keduanya menjadi unik dan menjadi tidak mudah diukur meskipun standarisasi pelayanan telah ditetapkan. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 3
  • 4. SIFAT DAN CIRI PARIWISATA 2. Sifat tak terpisahkan (Inseparable) Kegiatan wisata membutuhkan interaksi antara wisatawan sebagai pengguna jasa dan tuan rumah sebagai penyedia jasa, bahkan partisipasi konsumen dalam setiap produk yang ditawarkan menjadi hal yang sangat penting. Sifat yang tidak dapat dipisahkan juga bermakna bahwa setiap transakasi antara penyedia jasa seperti hotel dengan konsumen, yakni tamu harus dilakukan pada saat yang sama. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 4
  • 5. Segala yang ditawarkan di industri pariwisata harus dikonsumsi dilokasi ketika produk diproduksi dan dihasilkan. Sebagai contoh : Wisatawan akan bisa menikmati kehangatan matahari, kalau ia datang ke pantai yang dinikmati. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 5
  • 6. 3. Keatsirian (Volatility) Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa dipengaruhi banyak faktor, seperti : pribadi, sosio-budaya, pengetahuan dan pengalaman. Akibat dari banyaknya hal yang mempengaruhi, pelayanan terhadap wisatawan mudah menguap sehingga penyedia jasa harus secara rutin dan akif berinovasi memperbaharui tawaran jasa wisata kepada wisatawan. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 6
  • 7. 4. Keragaman Bentuk pelayanan di industri pariwisata cukup sulit untuk distandarisasikan. Setiap wisatawan ingin diperlakukan sebagai pribadi-pribadi yang beragam. Setiap wisawatan memiliki preferensi terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 7
  • 8. 5. Sifat Rapuh (perishable) Jasa adalah sesuatu yang fana, tetapi dapat memberikan pengalaman menyenangan dan perasaan puas. Pelayanan hari esok akan lebih baik dari hari kemarin sehingga harus diproduksi dan dikonsumsi secara simultan. Sifat rapuh merujuk pada jasa yang ditawarkan dalam pariwisata yang tidak dapat disimpan untuk dikonsumsi di kemudian hari. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 8
  • 9. 6. Musiman (seasonality) Musiman merupakan sifat yang paling unik dari kegiatan manusia yang dinamis. Adakalanya pariwisata mengalami musim ramai ketika jumlah orang yang melakukan perjalanan mencapai titik puncak. Adakalanya tidak seorangpun melakukan perjalanan wisata. Kondisi ini menyebabkan pengusaha pariwisata harus melakukan inovasi dan memunculkan ide kreatif agar pendapatan usaha tetap meningkat. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 9
  • 10. 7. Tak Bertuan (no-ownership) Wisatawan adalah pembeli. Namun, uniknya ia tidak dapat memiliki apa yang telah dibeli dan dibayarkan. Seorang wisatawan yang membeli tiket pesawat berhak menduduki kursi pesawat agar sampai ke daerah tujuan yang diinginkan, tetapi ia tidak berhak untuk memiliki kursi tersebut sebagai bukti transaksi pembelian INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 10
  • 11. USAHA-USAHA PARIWISATA Industri pariwisata, adalah : kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan pada penyelenggaraan pariwisata. Dalam industri pariwisata terdapat berbagai usaha pariwisata, yaitu : - usaha yang menyediakan barang / jasa bagi pe- menuhan kebutuhan wisatawan; - penyelenggaraan pariwisata INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 11
  • 12. USAHA-USAHA PARIWISATA Pengusaha pariwisat : adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata Usaha pariwisata/fasilitas wisata/sarana wisata meli- Puti antara lain : a. Daya tarik wisata; usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 12
  • 13. b. Kawasan pariwisata; usaha yang kegiatannya membangun dan/mengelola kawasan dengan luas tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata c. Jasa transportasi; usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata dan bukan angkutan transportasi reguler / umum INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 13
  • 14. d. Jasa perjalanan wisata; usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan wisata, meliputi perencanaan perjalanan dan penyelenggaraan pariwisata termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata, meliputi usaha jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi, serta pengurusan dokumen perjalanan. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 14
  • 15. e. Jasa makanan dan minuman; usaha jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses yang berupa restoran, kafe, jasa boga, dan bar atau kedai minum. f. Penyediaan akomodasi; usaha yang menyediakan pelayanan penginapan yang dilengkapi dengn pelayanan pariwisata lain. contoh : hotel, vila, pondok wisata, karavan, dllINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 15
  • 16. g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; usaha yang ruang lingkupnya berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop, dan kegiatan hiburan serta rekreasi lain yang bertujuan untuk pariwisata. h. Usaha jasa Impresariat; merupakan kegiatan pengurusan penyelengga- raan hiburan, baik yang mendatangkan, mengirim, maupun mengembalikan, serta menentukan waktu, tempat dan jenis hiburan. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 16
  • 17. i. Penyelenggaraan MICE; usaha yang memberikan jasa penyelenggaraan Meeting, Incentive Trip, Conference, dan Exhibition j. Jasa Informasi Pariwisata; usaha yang menyediakan data, berita, feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan / atau elektronik INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 17
  • 18. k. Jasa konsultansi pariwisata; usaha yang menyediakan saran dan rekomendasi mengenai studi kelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian dan pemasaran di bidang kepariwisataan l. Jasa pramuwisata; usaha yang menyediakan dan/atau mengkoordi- nasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan/atau kebutuhan biro perjalanan wisataINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 18
  • 19. m. Wisata tirta; usaha yang menyelenggarakan wisata dan olah- raga air, termasuk penyediaan sarana & prasara- na serta jasa lain yang dikelola secara komersial di perairan laut, pantai, sungai, danau, dan waduk n. Spa; usaha jasa perawatan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah-rempah, layanan makanan/minuman sehat dan olah aktifitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga, yang tetap memperhatikan tradisi dan budaya bangsa Indonesia INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 19
  • 20. PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA Banyak negara sangat bergantung pada industri pa- riwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan. Kepariwisataan bertujuan untuk : a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi; b. Menghapus kemiskinan; c. Mengatasi pengangguran; d. Meningkatkan kesejahteraan rakyat; e. Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya; INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 20
  • 21. f. Memajukan kebudayaan; g. Mengangkat citra bangsa; h. Memupuk rasa cinta Tanah Air; i. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa; dan j. Mempererat persahabatan antar bangsa. Manfaat-manfaat yang didapatkan dari industri pa- riwisata dirasakan oleh para pemangku kepentingan yang terdiri dari : pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat sebagai wisatawan dan sebagai tuan rumah. INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 21
  • 22. Pemerintah dan pemerintah daerah memiliki peran : a. Menyediakan informasi kepariwisataan,perlindungan hukum, keamanan, dan keselamatan kepada wisatawan; b. Menciptakan iklim yang kondusif yang meliputi terbukanya kesempatan yang sama dalam berusaha, fasilitas, dan kepastian hukum; c. Memelihara, mengembangkan & melestarikan aset-aset nasional yang potensial & belum tergali; d. Mengawasi, mengendalikan kegiatan kepariwisa-INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 22
  • 23. Setiap pengusaha pariwisata berperan untuk : a. Menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat setempat; b. Memberikan informasi yang akurat dan bertanggungjawab; c. Memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif; d. Memberikan kenyamanan, keramahan, perlindungan keamanan dan keselamatan masyarakat; e. Memberikan perlindungan asuransi yang berisiko tinggi; INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 23
  • 24. f. Mengembangkan kemitraan dengan usaha mikro dan kecil serta koperasi setempat yang saling memerlukan, memperkuat, dan menguntungkan; g. Mengutamakan penggunaan produk masyarakat setempat dan produk dalam negeri serta memberikan kesempatan kepada tenaga kerja lokal; h. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan dan pendidikan; i. Berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat j. Berpartisipasi mencegah perbuatan yang melanggar kesusilaan di lingkungan tempat usahaINDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 24
  • 25. k. Memelihara lingkungan yang sehat, bersih, dan asri; l. Memelihara kelestarian lingkungan alam dan budaya; m. Menjaga citra negara & bangsa Indonesia melalui kegiatan usaha kepariwisataan yang bertanggungjawab; n. Menerapkan standar usaha dan standar kompetensi yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 25
  • 26. Setiap masyarakat yang menjadi wisatawan ber- peran untuk : a. Menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat, budaya dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat setempat; b. Memelihara dan melestarikan lingkungan; c. Turut serta menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan; dan d. Berpartisipasi mencegah segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan dan kegiatab yang melanggar hukum INDUSTRI PARIWISATA-Dedy Wijayanto 26