SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Bab 2 
Peluang 
November 30, 2014
Kaidah Pencacahan Hitung Peluang 
Aturan Kombinasi 
Perkalian 
Perulangan 
Saling 
Asing 
Pembatasan Siklis 
Unsur 
Permutasi 
Kejadian 
Majemuk 
Bersyarat 
Kejadian Komplemen 
Tunggal 
Saling Bebas 
Stokastik 
Teorema 
Binomial 
Peluang 
mempelajari 
Terdiri atas 
November 30, 2014
1. Apakah yang kamu ketahui tentang: 
a. ruang sampel dan titik sampel; 
b. peluang suatu kejadian; 
c. frekuensi harapan. 
2. Misalkan dalam sebuah kantong plastik terdapat 4 
kelereng merah, 5 kelereng putih, dan sebuah kelereng 
biru. Dari hal tersebut, tentukan ruang sampelnya dan 
peluang terambil kelereng merah jika darikantong plastik 
itu akan diambil sebuah kelereng saja. 
November 30, 2014
1. Aturan Perkalian 
Misal kalian akan meneruskan ke Universitas A. 
Pada perguruan tinggi itu terdapat dua fakultas yang 
kalian gemari, yaitu: 
Fakultas MIPA (F.MIPA), yang memiliki 4 jurusan, yaitu: 
Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia; 
Fakultas Pendidikan MIPA (P.MIPA), yang 
memiliki 4 jurusan, yaitu: 
Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia 
Bagaimana cara kalian menentukan pilihan di perguruan 
tinggi itu? 
November 30, 2014
a. Diagram Pohon 
F. MIPA, Matematika 
F. MIPA, Fisika 
F.MIPA, Biologi 
F.MIPA, Kimia 
P.MIPA, Matematika 
P.MIPA, Fisika 
P.MIPA, Biologi 
November 30, 2014 
F.MIPA 
P.MIPA 
Matematika 
Fisika 
Biologi 
Kimia 
Matematika 
Fisika 
Biologi 
Kimia 
P.MIPA, Kimia
Dari diagram pohon di atas, diperoleh 8 pasangan pilihan 
yang dapat kalian ambil, yaitu: 
(F. MIPA, Matematika) (P. MIPA, Matematika) 
(F. MIPA, Fisika) (P. MIPA, Fisika) 
(F. MIPA, Biologi) (P. MIPA, Biologi) 
(F. MIPA, Kimia) (P. MIPA, Kimia) 
Pilihan (F. MIPA, Matematika), artinya kalian memilih 
Fakultas MIPA Jurusan Matematika. 
November 30, 2014
b. Tabel Persilangan 
Fakultas Jurusan 
Matematika Fisika Biologi Kimia 
F.MIPA (F.MIPA, 
Matematika) 
(F.MIPA 
, Fisika) 
(F.MIPA, 
Biologi) 
(F.MIPA, 
Kimia) 
P.MIPA (P.MIPA, 
Matematika) 
(P.MIPA 
, Fisika) 
(P.MIPA, 
Biologi) 
(P.MIPA, 
Kimia) 
November 30, 2014
c. Pasangan Berurutan 
F.MIPA • 
P.MIPA • 
 Matematika 
Fisika 
Biologi 
Kimia 
(F. MIPA, Matematika) (P. MIPA, Matematika) 
(F. MIPA, Fisika) (P. MIPA, Fisika) 
(F. MIPA, Biologi) (P. MIPA, Biologi) 
(F. MIPA, Kimia) (P. MIPA, Kimia) 
Jadi, diperoleh 8 pasang pilihan yang kalian lakukan. 
November 30, 2014
Aturan Filling Slots (Pengisian tempat) 
Misalkan terddapat n tempat dengan ketentuan: 
1) banyak cara untuk mengisi tempat pertama c1; 
2) banyak cara untuk mengisi tempat kedua setelah tempat 
pertama dipenuhi c2; 
3) banyak cara untuk mengisi tempat ketiga setelah tempat 
pertama dan kedua dipenuhi c3 dan seterusnya hingga cn . 
Banyak cara untuk mengisi n buah tempat secara 
keseluruhan dapat dirumuskan dengan: 
November 30, 2014 
c1 x c2 x c3 x … x cn
Contoh: 
Perhatikan jalur yang menghubungkan kota satu dengan 
lainnya pada gambar berikut. 
Tentukan banyak cara seseorang yang hendak bepergian dari 
kota A ke kota D. 
November 30, 2014
Jawab: 
a. Pehatikan jalur A–B–D. 
Jalur A ke B ada 3 cara dan jalur B ke D ada 4 cara. 
Banyak cara menurut jalur A–B–D adalah 3 x 4 = 12 cara. 
b. Perhaikan jalur A–C–D. 
Jalur A ke C ada 2 cara dan jalur C ke D ada 3 cara. 
Banyak cara menurut jalur A–C–D adalah 2 x 3 = 6 cara. 
Jadi, banyak cara seseorang yang hendak bepergian dari 
kota A ke kota D adalah (12 + 6) cara = 18 cara. 
November 30, 2014
2. Permutasian 
a. Faktorial 
Jika n bilangan asli maka n faktorial (ditulis n!) 
didefinisikan dengan 
n! = n × (n – 1) × (n – 2) × (n – 3) × ... × 3 × 2 × 1 
Dari definisi di atas, kita juga memperoleh 
n! = n(n – 1)! 0! = 1 
November 30, 2014
Contoh: 
Nyatakan 6 × 5 dalam bentuk faktorial. 
Jawab: 
November 30, 2014
b. Permutasi Dari Unsur-Unsur yang Berbeda 
Perhatikan susunan angka 4, 5, dan 6 berikut. 
456 465 546 564 645 654 
Susunlah objek-objek yang memperhatikan urutan seperti itu 
terkait permutasi. 
Permutasi k unsur atau objek dari n unsur yang tersedia, 
dengan memperhatikan urutan susunannya dapat 
ditentukan dengan rumus: 
Notasi selain yang sering dipakai adalah n P k , n P k, atau P(n, k). 
November 30, 2014
Contoh: 
Di dalam sebuah kelas, akan dibentuk kepengurusan 
yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara kelas. 
Berapa banyak cara 6 calon yang akan memperebutkan 
ketiga posisi tersebut? 
Jawab: 
Karena posisi yang diperebutkan masing-masing 
berbeda, kasus ini dapat dikerjakan dengan permutasi 3 
unsur dari 6 unsur yang tersedia. 
November 30, 2014
c. Permutasi Memuat Beberapa Unsur yang Sama 
Permutasi 3 unsur dari 3 unsur yang tersedia, yaitu A1, P, 
A3 (A1 dan A3 diandaikan berbeda) adalah 
= 3! = 3 × 2 × 1 = 6. 
Dengan demikian, diperoleh susunan dalam 3 kelompok 
berikut. 
a) A1PA3 b) A1A3P c) PA1A3 
Permutasi n unsur, dengan k unsur sama dari n unsur 
itu (k ≤ n) adalah 
A3PA1 A3A1P PA3A1 
Secara umum, dapat disimpulkan sebagai berikut. 
November 30, 2014 
3 
3 P
Contoh: 
Misalnya, terdapat 6 kelereng dengan rincian sebagai 
berikut: 
2 kelereng berwarna merah; 
3 kelereng berwarna putih; 
1 kelereng berwarna biru. 
Berapa banyak susunan yang dapat dibuat untuk 
menyusun kelereng itu secara berdampingan? 
Jawab: 
Banyak susunan yang dapat dibuat adalah 
November 30, 2014
d. Permutasi Siklis 
Untuk menentukan bentuk susunan n objek yang disusun 
melingkar, anggap sebuah titik sebagai titik tetap. 
Kemudian, sisanya dianggap sebagai penyusunan n – 1 
unsur dari n – 1 unsur yang berbeda. 
Jadi, dapat kita simpulkan sebagai berikut. 
Misalkan terdapat n unsur yang berbeda disusun 
melingkar. Banyak susunan dapat ditentukan dengan 
permutasi siklis dengan aturan 
Psiklis = (n – 1)! 
November 30, 2014
Contoh: 
Sebanyak 6 orang mengadakan rapat. Mereka duduk 
menghadap sebuah meja bundar. Berapa banyak cara 
mereka menempati kursi yang disusun melingkar itu? 
Jawab: 
Banyak cara mereka menempati kursi ditentukan dengan 
permutasi siklis, yaitu 
Psiklis = (6 – 1)! = 5! = 120 cara. 
November 30, 2014
3. Kombinasi 
Pada kombinasi, urutan unsur pada suatu susunan tidak 
diperhatikan. Misalnya, susunan ABC sama dengan CBA. 
Oleh karena itu, permutasi k unsur dari n unsur yang 
tersedia = k! kali kombinasinya, atau ditulis 
Kombinasi k unsur dari n unsur yang tersedia 
dirumuskan dengan 
November 30, 2014
Contoh: 
Dari 10 orang yang mendaftar karyawan di suatu perusahaan, 
hanya akan diterima 6 orang sebagai karyawan. Tentukan 
banyak cara untuk memilih keenam orang itu. 
Jawab: 
Jadi, banyak cara untuk memilih keenam orang itu ada 210 
cara. 
November 30, 2014
Dapat juga ditulis dengan notasi sigma berikut. 
Untuk n = 1 → (a + b)1 → koefisien 
Untuk n = 2 → (a + b)2 → koefisien 
Untuk n = 3 → (a + b)3 → koefisien 
Untuk n = 4 → (a + b)4 → koefisien 
Untuk n = 5 → (a + b)5 → koefisien 
November 30, 2014
(a + b)1 1 1 → a + b 
(a + b)2 1 2 1 → a2 + 2ab + b2 
(a + b)3 1 3 3 1 → a3 + 3a2b + 3ab2 + b3 
(a + b)4 1 4 6 4 1 → a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 
+ b4 
(a + b)5 1 5 10 10 5 1 → a5 + 5a4b + 10a3b2 + 10a2b3 
+ 5ab5 + b5 
November 30, 2014
Contoh: 
Tentukan koefisien suku x7y4 pada ekspansi (3x + 2y)11. 
Jawab: 
Terlebih dahulu tentukan . 
Jadi, koefisien x7y4 pada ekspansi (3x + 2y)11 adalah 
11.547.360. 
November 30, 2014
1. Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian 
 Tindakan melempar dadu ke atas dinamakan percobaan. 
 Sisi-sisi (mata dadu) 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dinamakan ruang 
sampel. 
 Kejadian munculnya salah satu mata dadu pada sisi atas 
dinamakan kejadian. 
 Pada ruang sampel, titik (sisi) yang mungkin muncul 
dinamakan titik sampel. 
 Kejadian yang hanya terdiri atas satu titik sampel 
dinamakan kejadian sederhana. 
 Kejadian yang terdiri atas beberapa titik sampel 
dinamakan kejadian majemuk. 
November 30, 2014
Contoh: 
Pada pelemparan sebuah koin, dengan sisi-sisinya 
gambar (G) dan angka (A), tentukan ruang sampelnya. 
Kemudian, sebutkan pula ruang sampelnya (S) jika koin 
yang dilemparkan 2 buah. 
Jawab: 
S = {A, G}. 
II 
I 
A G 
A AA GA 
G GA GG 
Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, GA, GA, GG}. 
November 30, 2014
2. Peluang Suatu Kejadian 
Jika kejadian A dapat muncul sebanyak k kali, peluang 
kejadiannya dirumuskan dengan 
Jika A suatu kejadian, dengan A Í S, peluangnya dapat 
dirumuskan dengan 
November 30, 2014
Contoh: 
Di dalam sebuah kotak berisi 8 kelereng kuning, 2 kelereng 
merah, dan 5 kelereng biru. Tentukan peluang terambil 
kelereng berwarna merah dalam sekali pengambilan. 
Jawab: 
n(K) = 8 
n(S) = 8 + 2 + 5 = 15 
Jadi, peluang terambil kelereng kuning adalah 
November 30, 2014
3. Komplemen Suatu Kejadian dan Peluangnya 
 Misalkan A adalah kejadian munculnya angka 5 pada 
pelemparan sebuah dadu. Jadi, A = {5}. 
 Kejadian munculnya angka bukan 5, yaitu Ac = {1, 2, 3, 4,6}, 
dinamakan komplemen dari kejadian A, ditulis Ac (dibaca A 
komplemen). 
 Jadi, jika P(Ac) peluang komplemen A dan P(A) peluang 
kejadian A, berlaku 
November 30, 2014
Contoh: 
Sebuah kotak berisi 3 kelereng merah dan 4 kelereng biru. 
Dari dalam kotak itu diambil 2 kelereng sekaligus. Tentukan 
peluang terambil kelereng kedua-duanya bukan biru. 
Jawab: 
November 30, 2014
4. Kisaran Nilai Peluang 
Misalkan A adalah kejadian dalam ruang sampel S. 
Sudah tentu, n(A) ≤ n(S) dan n(A) ≥ 0. 
Hal ini dapat dituliskan dengan 0 ≤ n(A) ≤ n(S). Jika pada 
setiap ruas dibagi dengan n(S), 
Diperoleh 0 ≤ P(A) ≤ 1 karena . 
Jadi, nilai peluang dari suatu kejadian berada pada interval 
tertutup [0, 1]. 
November 30, 2014
Frekuensi harapan (Fh) adalah banyak kejadian yang 
diharapkan dapat terjadi pada suatu percobaan dan 
dirumuskan dengan 
November 30, 2014 
Fh(A) = P(A) × n 
dengan P(A) peluang kejadian A dan n banyak 
percobaan.
Contoh: 
Peluang terjadi hujan pada bulan November adalah 0,71. 
Berapa hari kemungkinan tidak hujan pada bulan itu? 
Jawab: 
P(A) = 0,71. 
P(Ac) = 1 – P(A) 
= 1 – 0,71 
= 0,29 
Oleh karena itu, kemungkinan tidak terjadi hujan pada bulan 
November adalah 0,29 × 30 hari = 8,7 hari ≈ 9 hari. 
November 30, 2014
Misalkan A dan B adalah kejadian-kejadian dalam 
ruang sampel S. Peluang kejadian A atau B dapat 
ditentukan dengan 
P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) 
November 30, 2014
Contoh: 
Sebuah dadu dilemparkan sekali ke atas. Jika A kejadian 
muncul angka genap dan B kejadian muncul angka prima, 
tentukan peluang muncul A atau B. 
Jawab: 
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ® n(S) = 6 
A = {2, 4 ,6} ® n(A) = 3 
B = {2, 3, 5} ® n(B) = 3 
A ∩ B = {2} ® n(A ∩ B) = 1 
P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) = 
Jadi, peluang muncul A atau B adalah . 
November 30, 2014
1. Peluang Kejadian Saling Lepas 
Kejadian saling lepas berarti A ∩ B = ø. 
Misal A dan B adalah kejadian-kejadian dalam ruang sampel 
S yang saling lepas. 
Peluang A atau B dirumuskan dengan 
P(A U B) = P(A) + P(B) 
November 30, 2014
Contoh: 
Dalam sebuah kotak terdapat 6 kelereng merah dan 4 
kelereng biru. 
Tentukan peluang terambil kelereng merah atau biru pada 
pengambilan sebuah kelereng dari kotak itu. 
Jawab: 
M adalah kelereng merah n(M) = 6 
B adalah kejadian terambil kelereng biru n(B) = 4 
n(S) = 10. 
Jadi, P(M U B) = P(M) + P(B) = 
= 1 
November 30, 2014
2. Peluang Kejadian Saling Bebas Stokastik 
Jika kejadian A dan B saling bebas stokastik, P(A) 
peluang terjadinya kejadian A dan P(B) peluang 
terjadinya kejadian B, peluang terjadinya A dan B, ditulis 
P(A ∩ B) adalah 
Aturan di atas biasanya disebut aturan perkalian kejadian 
majemuk. 
November 30, 2014 
P(A ∩ B) = P(A) × P(B)
Contoh: 
Peluang sebuah pohon jati mampu bertahan hidup hingga 
30 tahun lagi 
Peluang sebuah pohon randu mampu bertahan hidup 
hingga 30 tahun lagi dari sekarang adalah 
Tentukan 
a. peluang (dari sekarang) keduanya akan hidup; 
b. peluang hanya pohon jati yang bertahan hidup. 
November 30, 2014
Jawab: 
P(Ac) = peluang pohon jati mati 30 tahun dari sekarang 
= 1 – P(A) 
P(Bc) = peluang pohon randu mati 30 tahun dari sekarang 
= 1 – P(B) 
a. P(A ∩ B) = P(A) × P(B) 
= 
b. P(A ∩ Bc) = P(A) × P(Bc) 
= 
November 30, 2014
3. Peluang Kejadian Bersyarat 
Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi, 
dirumuskan dengan 
Contoh: 
Dalam suatu wadah terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelereng biru. 
Diambil 2 kelereng satu per satu dari wadah itu, tanpa 
pengembalian. Tentukan peluang terambil kelereng berturut-turut 
merah, kemudian biru. 
Jawab: 
M = kejadian terambil merah 
B = kejadian terambil biru 
B|M = kejadian terambil biru setelah kejadian pertama terambil 
merah. 
November 30, 2014
Peluang terambil merah pada pengambilan pertama 
adalah 
Banyak kelereng setelah pengambilan pertama adalah 
9, yaitu 6 merah dan 3 biru. 
3 1 
Jadi, 
= 
Dengan demikian, 
Jadi, peluang terambil kelereng merah diikuti kelereng biru 
berturut-turut adalah 
November 30, 2014 
3 
9
4. Menghitung Peluang Dengan Cara Lain 
Contoh 1: 
Sebanyak 6 pelari (masing-masing pelari memiliki nomor 
punggung 1–6) ikut serta dalam lomba lari. Tentukan 
peluang pelari bernomor punggung 3, 2, dan 6 berturut-turut 
akan keluar sebagai juara I, II, dan III. 
Jawab: 
Misalkan A adalah kejadian pelari bernomor punggung 3, 2, 
dan 6 berturut-turut sebagai juara I, II, dan III. 
November 30, 2014
Banyak cara agar 3 pelari dari 6 pelari memenangkan lomba 
yang mementingkan urutan pemenang adalah sebagai 
berikut. 
Hanya ada satu kemungkinan (cara) pelari bernomor 3, 2, dan 
6. Jadi, peluang yang dimaksud pada soal adalah 
November 30, 2014
Contoh 2: 
Dalam sebuah kantong terdapat 21 kelereng, yaitu 8 hijau, 
4 putih, dan 9 kuning. Akan diambil acak 3 kelereng 
sekaligus. 
Tentukan peluang terambil 
a. kelerang kuning semua; 
b. 1 kelereng hijau, 2 kelereng kuning; 
c. ketiga warna kelereng berbeda. 
Jawab: 
a. Misalkan A terpilih 3 kelereng kuning (dari 9 kelereng 
kuning) 
November 30, 2014
b. Misalkan B terpilih 1 kelereng hijau (dari 8 kelereng hijau) 
dan 2 kelereng kuning (dari 9 kelereng kuning) 
c. Misalkan C terpilih ketiga nama kelereng berbeda 
(1 hijau, 1 putih, dan kuning) 
November 30, 2014 
( ) 21 
3 
9 
2 
8 
1 
C 
P B = C ´C 
( ) 21 
3 
9 
1 
4 
1 
8 
1 
C 
P C = C ´C ´C

More Related Content

What's hot

DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian Dindi2
 
Matematika diskrit adiwijaya
Matematika diskrit adiwijayaMatematika diskrit adiwijaya
Matematika diskrit adiwijayaDermawan12
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04
Matematika Diskrit - 03 himpunan -  04Matematika Diskrit - 03 himpunan -  04
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04KuliahKita
 
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaTugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaPaarief Udin
 
Polinomial [(practical exam), (Clarinta Ega, Monica Laurencia, Yani Aprilia)
Polinomial [(practical exam), (Clarinta Ega, Monica Laurencia, Yani Aprilia)Polinomial [(practical exam), (Clarinta Ega, Monica Laurencia, Yani Aprilia)
Polinomial [(practical exam), (Clarinta Ega, Monica Laurencia, Yani Aprilia)MonicaGPS
 
Logika informatika-4
Logika informatika-4Logika informatika-4
Logika informatika-4rabib
 
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Reynal Dasukma Hidayat
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptAisyah Turidho
 
Polinomial uprak sc math
Polinomial uprak sc mathPolinomial uprak sc math
Polinomial uprak sc mathMaresaW
 

What's hot (17)

DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
DINDI , desain media pelajaran , materi peluang suatu kejadian
 
Matematika diskrit adiwijaya
Matematika diskrit adiwijayaMatematika diskrit adiwijaya
Matematika diskrit adiwijaya
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04
Matematika Diskrit - 03 himpunan -  04Matematika Diskrit - 03 himpunan -  04
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 04
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zuridaTugas final tik jahratunnisa & zurida
Tugas final tik jahratunnisa & zurida
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
Bab 1 peluang
Bab 1 peluangBab 1 peluang
Bab 1 peluang
 
Polinomial [(practical exam), (Clarinta Ega, Monica Laurencia, Yani Aprilia)
Polinomial [(practical exam), (Clarinta Ega, Monica Laurencia, Yani Aprilia)Polinomial [(practical exam), (Clarinta Ega, Monica Laurencia, Yani Aprilia)
Polinomial [(practical exam), (Clarinta Ega, Monica Laurencia, Yani Aprilia)
 
Teori probabilitas
Teori probabilitasTeori probabilitas
Teori probabilitas
 
Pp 12(bab6)
Pp 12(bab6)Pp 12(bab6)
Pp 12(bab6)
 
Logika informatika-4
Logika informatika-4Logika informatika-4
Logika informatika-4
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2Peluang - Matematika kelas XI semster 2
Peluang - Matematika kelas XI semster 2
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
 
Operasi pada himpunan
Operasi pada himpunanOperasi pada himpunan
Operasi pada himpunan
 
Polinomial uprak sc math
Polinomial uprak sc mathPolinomial uprak sc math
Polinomial uprak sc math
 
Materi himpunan
Materi himpunanMateri himpunan
Materi himpunan
 

Similar to Kombinasi Peluang

Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Wayan Sudiarta
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluangLilin Ariandi
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaAmnil Wardiah
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGnissayyo
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxCuYaShaaIrmaAlsiZy
 
Probabilitas konsepsi peluang
Probabilitas konsepsi peluangProbabilitas konsepsi peluang
Probabilitas konsepsi peluangIsna Aryanty
 
Statistika & peluang
Statistika & peluangStatistika & peluang
Statistika & peluangputrapakulonan
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxTaufikRamadhan47
 
Kombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangKombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangprofkhafifa
 
Statistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangStatistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangEko Mardianto
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukanisukani
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).pptAmbarPristiarini
 

Similar to Kombinasi Peluang (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
peluang matematika
 peluang matematika peluang matematika
peluang matematika
 
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02Bab1peluang 130318191228-phpapp02
Bab1peluang 130318191228-phpapp02
 
Makalah matematika peluang
Makalah matematika peluangMakalah matematika peluang
Makalah matematika peluang
 
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran MatematikaMakalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
Makalah Peluang Dalam Pelajaran Matematika
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptxstatistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
statistika pertemuan 5 (materi 2).pptx
 
Probabilitas konsepsi peluang
Probabilitas konsepsi peluangProbabilitas konsepsi peluang
Probabilitas konsepsi peluang
 
Statistika & peluang
Statistika & peluangStatistika & peluang
Statistika & peluang
 
Makalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docxMakalah_Matematika_Peluang.docx
Makalah_Matematika_Peluang.docx
 
Matematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasiMatematika-Mutasi dan kombinasi
Matematika-Mutasi dan kombinasi
 
Kombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluangKombinasi, permutasi dan peluang
Kombinasi, permutasi dan peluang
 
Statistika Konsep Peluang
Statistika Konsep PeluangStatistika Konsep Peluang
Statistika Konsep Peluang
 
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
 
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).pptPERTEMUAN 1 &2  (PELUANG).ppt
PERTEMUAN 1 &2 (PELUANG).ppt
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
Xii peluang
Xii peluangXii peluang
Xii peluang
 

More from arman11111 (20)

Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7Kelas xii bab 7
Kelas xii bab 7
 
Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6Kelas xii bab 6
Kelas xii bab 6
 
Kelas xii bab 5
Kelas xii bab 5Kelas xii bab 5
Kelas xii bab 5
 
Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4Kelas xii bab 4
Kelas xii bab 4
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kelas x bab 9
Kelas x bab 9Kelas x bab 9
Kelas x bab 9
 
Kelas x bab 8
Kelas x bab 8Kelas x bab 8
Kelas x bab 8
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 6
Kelas x bab 6Kelas x bab 6
Kelas x bab 6
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
 

Recently uploaded

081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 

Recently uploaded (14)

081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 

Kombinasi Peluang

  • 1. Bab 2 Peluang November 30, 2014
  • 2. Kaidah Pencacahan Hitung Peluang Aturan Kombinasi Perkalian Perulangan Saling Asing Pembatasan Siklis Unsur Permutasi Kejadian Majemuk Bersyarat Kejadian Komplemen Tunggal Saling Bebas Stokastik Teorema Binomial Peluang mempelajari Terdiri atas November 30, 2014
  • 3. 1. Apakah yang kamu ketahui tentang: a. ruang sampel dan titik sampel; b. peluang suatu kejadian; c. frekuensi harapan. 2. Misalkan dalam sebuah kantong plastik terdapat 4 kelereng merah, 5 kelereng putih, dan sebuah kelereng biru. Dari hal tersebut, tentukan ruang sampelnya dan peluang terambil kelereng merah jika darikantong plastik itu akan diambil sebuah kelereng saja. November 30, 2014
  • 4. 1. Aturan Perkalian Misal kalian akan meneruskan ke Universitas A. Pada perguruan tinggi itu terdapat dua fakultas yang kalian gemari, yaitu: Fakultas MIPA (F.MIPA), yang memiliki 4 jurusan, yaitu: Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia; Fakultas Pendidikan MIPA (P.MIPA), yang memiliki 4 jurusan, yaitu: Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia Bagaimana cara kalian menentukan pilihan di perguruan tinggi itu? November 30, 2014
  • 5. a. Diagram Pohon F. MIPA, Matematika F. MIPA, Fisika F.MIPA, Biologi F.MIPA, Kimia P.MIPA, Matematika P.MIPA, Fisika P.MIPA, Biologi November 30, 2014 F.MIPA P.MIPA Matematika Fisika Biologi Kimia Matematika Fisika Biologi Kimia P.MIPA, Kimia
  • 6. Dari diagram pohon di atas, diperoleh 8 pasangan pilihan yang dapat kalian ambil, yaitu: (F. MIPA, Matematika) (P. MIPA, Matematika) (F. MIPA, Fisika) (P. MIPA, Fisika) (F. MIPA, Biologi) (P. MIPA, Biologi) (F. MIPA, Kimia) (P. MIPA, Kimia) Pilihan (F. MIPA, Matematika), artinya kalian memilih Fakultas MIPA Jurusan Matematika. November 30, 2014
  • 7. b. Tabel Persilangan Fakultas Jurusan Matematika Fisika Biologi Kimia F.MIPA (F.MIPA, Matematika) (F.MIPA , Fisika) (F.MIPA, Biologi) (F.MIPA, Kimia) P.MIPA (P.MIPA, Matematika) (P.MIPA , Fisika) (P.MIPA, Biologi) (P.MIPA, Kimia) November 30, 2014
  • 8. c. Pasangan Berurutan F.MIPA • P.MIPA •  Matematika Fisika Biologi Kimia (F. MIPA, Matematika) (P. MIPA, Matematika) (F. MIPA, Fisika) (P. MIPA, Fisika) (F. MIPA, Biologi) (P. MIPA, Biologi) (F. MIPA, Kimia) (P. MIPA, Kimia) Jadi, diperoleh 8 pasang pilihan yang kalian lakukan. November 30, 2014
  • 9. Aturan Filling Slots (Pengisian tempat) Misalkan terddapat n tempat dengan ketentuan: 1) banyak cara untuk mengisi tempat pertama c1; 2) banyak cara untuk mengisi tempat kedua setelah tempat pertama dipenuhi c2; 3) banyak cara untuk mengisi tempat ketiga setelah tempat pertama dan kedua dipenuhi c3 dan seterusnya hingga cn . Banyak cara untuk mengisi n buah tempat secara keseluruhan dapat dirumuskan dengan: November 30, 2014 c1 x c2 x c3 x … x cn
  • 10. Contoh: Perhatikan jalur yang menghubungkan kota satu dengan lainnya pada gambar berikut. Tentukan banyak cara seseorang yang hendak bepergian dari kota A ke kota D. November 30, 2014
  • 11. Jawab: a. Pehatikan jalur A–B–D. Jalur A ke B ada 3 cara dan jalur B ke D ada 4 cara. Banyak cara menurut jalur A–B–D adalah 3 x 4 = 12 cara. b. Perhaikan jalur A–C–D. Jalur A ke C ada 2 cara dan jalur C ke D ada 3 cara. Banyak cara menurut jalur A–C–D adalah 2 x 3 = 6 cara. Jadi, banyak cara seseorang yang hendak bepergian dari kota A ke kota D adalah (12 + 6) cara = 18 cara. November 30, 2014
  • 12. 2. Permutasian a. Faktorial Jika n bilangan asli maka n faktorial (ditulis n!) didefinisikan dengan n! = n × (n – 1) × (n – 2) × (n – 3) × ... × 3 × 2 × 1 Dari definisi di atas, kita juga memperoleh n! = n(n – 1)! 0! = 1 November 30, 2014
  • 13. Contoh: Nyatakan 6 × 5 dalam bentuk faktorial. Jawab: November 30, 2014
  • 14. b. Permutasi Dari Unsur-Unsur yang Berbeda Perhatikan susunan angka 4, 5, dan 6 berikut. 456 465 546 564 645 654 Susunlah objek-objek yang memperhatikan urutan seperti itu terkait permutasi. Permutasi k unsur atau objek dari n unsur yang tersedia, dengan memperhatikan urutan susunannya dapat ditentukan dengan rumus: Notasi selain yang sering dipakai adalah n P k , n P k, atau P(n, k). November 30, 2014
  • 15. Contoh: Di dalam sebuah kelas, akan dibentuk kepengurusan yang terdiri atas ketua, sekretaris, dan bendahara kelas. Berapa banyak cara 6 calon yang akan memperebutkan ketiga posisi tersebut? Jawab: Karena posisi yang diperebutkan masing-masing berbeda, kasus ini dapat dikerjakan dengan permutasi 3 unsur dari 6 unsur yang tersedia. November 30, 2014
  • 16. c. Permutasi Memuat Beberapa Unsur yang Sama Permutasi 3 unsur dari 3 unsur yang tersedia, yaitu A1, P, A3 (A1 dan A3 diandaikan berbeda) adalah = 3! = 3 × 2 × 1 = 6. Dengan demikian, diperoleh susunan dalam 3 kelompok berikut. a) A1PA3 b) A1A3P c) PA1A3 Permutasi n unsur, dengan k unsur sama dari n unsur itu (k ≤ n) adalah A3PA1 A3A1P PA3A1 Secara umum, dapat disimpulkan sebagai berikut. November 30, 2014 3 3 P
  • 17. Contoh: Misalnya, terdapat 6 kelereng dengan rincian sebagai berikut: 2 kelereng berwarna merah; 3 kelereng berwarna putih; 1 kelereng berwarna biru. Berapa banyak susunan yang dapat dibuat untuk menyusun kelereng itu secara berdampingan? Jawab: Banyak susunan yang dapat dibuat adalah November 30, 2014
  • 18. d. Permutasi Siklis Untuk menentukan bentuk susunan n objek yang disusun melingkar, anggap sebuah titik sebagai titik tetap. Kemudian, sisanya dianggap sebagai penyusunan n – 1 unsur dari n – 1 unsur yang berbeda. Jadi, dapat kita simpulkan sebagai berikut. Misalkan terdapat n unsur yang berbeda disusun melingkar. Banyak susunan dapat ditentukan dengan permutasi siklis dengan aturan Psiklis = (n – 1)! November 30, 2014
  • 19. Contoh: Sebanyak 6 orang mengadakan rapat. Mereka duduk menghadap sebuah meja bundar. Berapa banyak cara mereka menempati kursi yang disusun melingkar itu? Jawab: Banyak cara mereka menempati kursi ditentukan dengan permutasi siklis, yaitu Psiklis = (6 – 1)! = 5! = 120 cara. November 30, 2014
  • 20. 3. Kombinasi Pada kombinasi, urutan unsur pada suatu susunan tidak diperhatikan. Misalnya, susunan ABC sama dengan CBA. Oleh karena itu, permutasi k unsur dari n unsur yang tersedia = k! kali kombinasinya, atau ditulis Kombinasi k unsur dari n unsur yang tersedia dirumuskan dengan November 30, 2014
  • 21. Contoh: Dari 10 orang yang mendaftar karyawan di suatu perusahaan, hanya akan diterima 6 orang sebagai karyawan. Tentukan banyak cara untuk memilih keenam orang itu. Jawab: Jadi, banyak cara untuk memilih keenam orang itu ada 210 cara. November 30, 2014
  • 22. Dapat juga ditulis dengan notasi sigma berikut. Untuk n = 1 → (a + b)1 → koefisien Untuk n = 2 → (a + b)2 → koefisien Untuk n = 3 → (a + b)3 → koefisien Untuk n = 4 → (a + b)4 → koefisien Untuk n = 5 → (a + b)5 → koefisien November 30, 2014
  • 23. (a + b)1 1 1 → a + b (a + b)2 1 2 1 → a2 + 2ab + b2 (a + b)3 1 3 3 1 → a3 + 3a2b + 3ab2 + b3 (a + b)4 1 4 6 4 1 → a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 + b4 (a + b)5 1 5 10 10 5 1 → a5 + 5a4b + 10a3b2 + 10a2b3 + 5ab5 + b5 November 30, 2014
  • 24. Contoh: Tentukan koefisien suku x7y4 pada ekspansi (3x + 2y)11. Jawab: Terlebih dahulu tentukan . Jadi, koefisien x7y4 pada ekspansi (3x + 2y)11 adalah 11.547.360. November 30, 2014
  • 25. 1. Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian  Tindakan melempar dadu ke atas dinamakan percobaan.  Sisi-sisi (mata dadu) 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dinamakan ruang sampel.  Kejadian munculnya salah satu mata dadu pada sisi atas dinamakan kejadian.  Pada ruang sampel, titik (sisi) yang mungkin muncul dinamakan titik sampel.  Kejadian yang hanya terdiri atas satu titik sampel dinamakan kejadian sederhana.  Kejadian yang terdiri atas beberapa titik sampel dinamakan kejadian majemuk. November 30, 2014
  • 26. Contoh: Pada pelemparan sebuah koin, dengan sisi-sisinya gambar (G) dan angka (A), tentukan ruang sampelnya. Kemudian, sebutkan pula ruang sampelnya (S) jika koin yang dilemparkan 2 buah. Jawab: S = {A, G}. II I A G A AA GA G GA GG Jadi, ruang sampelnya adalah S = {AA, GA, GA, GG}. November 30, 2014
  • 27. 2. Peluang Suatu Kejadian Jika kejadian A dapat muncul sebanyak k kali, peluang kejadiannya dirumuskan dengan Jika A suatu kejadian, dengan A Í S, peluangnya dapat dirumuskan dengan November 30, 2014
  • 28. Contoh: Di dalam sebuah kotak berisi 8 kelereng kuning, 2 kelereng merah, dan 5 kelereng biru. Tentukan peluang terambil kelereng berwarna merah dalam sekali pengambilan. Jawab: n(K) = 8 n(S) = 8 + 2 + 5 = 15 Jadi, peluang terambil kelereng kuning adalah November 30, 2014
  • 29. 3. Komplemen Suatu Kejadian dan Peluangnya  Misalkan A adalah kejadian munculnya angka 5 pada pelemparan sebuah dadu. Jadi, A = {5}.  Kejadian munculnya angka bukan 5, yaitu Ac = {1, 2, 3, 4,6}, dinamakan komplemen dari kejadian A, ditulis Ac (dibaca A komplemen).  Jadi, jika P(Ac) peluang komplemen A dan P(A) peluang kejadian A, berlaku November 30, 2014
  • 30. Contoh: Sebuah kotak berisi 3 kelereng merah dan 4 kelereng biru. Dari dalam kotak itu diambil 2 kelereng sekaligus. Tentukan peluang terambil kelereng kedua-duanya bukan biru. Jawab: November 30, 2014
  • 31. 4. Kisaran Nilai Peluang Misalkan A adalah kejadian dalam ruang sampel S. Sudah tentu, n(A) ≤ n(S) dan n(A) ≥ 0. Hal ini dapat dituliskan dengan 0 ≤ n(A) ≤ n(S). Jika pada setiap ruas dibagi dengan n(S), Diperoleh 0 ≤ P(A) ≤ 1 karena . Jadi, nilai peluang dari suatu kejadian berada pada interval tertutup [0, 1]. November 30, 2014
  • 32. Frekuensi harapan (Fh) adalah banyak kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada suatu percobaan dan dirumuskan dengan November 30, 2014 Fh(A) = P(A) × n dengan P(A) peluang kejadian A dan n banyak percobaan.
  • 33. Contoh: Peluang terjadi hujan pada bulan November adalah 0,71. Berapa hari kemungkinan tidak hujan pada bulan itu? Jawab: P(A) = 0,71. P(Ac) = 1 – P(A) = 1 – 0,71 = 0,29 Oleh karena itu, kemungkinan tidak terjadi hujan pada bulan November adalah 0,29 × 30 hari = 8,7 hari ≈ 9 hari. November 30, 2014
  • 34. Misalkan A dan B adalah kejadian-kejadian dalam ruang sampel S. Peluang kejadian A atau B dapat ditentukan dengan P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) November 30, 2014
  • 35. Contoh: Sebuah dadu dilemparkan sekali ke atas. Jika A kejadian muncul angka genap dan B kejadian muncul angka prima, tentukan peluang muncul A atau B. Jawab: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ® n(S) = 6 A = {2, 4 ,6} ® n(A) = 3 B = {2, 3, 5} ® n(B) = 3 A ∩ B = {2} ® n(A ∩ B) = 1 P(A U B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B) = Jadi, peluang muncul A atau B adalah . November 30, 2014
  • 36. 1. Peluang Kejadian Saling Lepas Kejadian saling lepas berarti A ∩ B = ø. Misal A dan B adalah kejadian-kejadian dalam ruang sampel S yang saling lepas. Peluang A atau B dirumuskan dengan P(A U B) = P(A) + P(B) November 30, 2014
  • 37. Contoh: Dalam sebuah kotak terdapat 6 kelereng merah dan 4 kelereng biru. Tentukan peluang terambil kelereng merah atau biru pada pengambilan sebuah kelereng dari kotak itu. Jawab: M adalah kelereng merah n(M) = 6 B adalah kejadian terambil kelereng biru n(B) = 4 n(S) = 10. Jadi, P(M U B) = P(M) + P(B) = = 1 November 30, 2014
  • 38. 2. Peluang Kejadian Saling Bebas Stokastik Jika kejadian A dan B saling bebas stokastik, P(A) peluang terjadinya kejadian A dan P(B) peluang terjadinya kejadian B, peluang terjadinya A dan B, ditulis P(A ∩ B) adalah Aturan di atas biasanya disebut aturan perkalian kejadian majemuk. November 30, 2014 P(A ∩ B) = P(A) × P(B)
  • 39. Contoh: Peluang sebuah pohon jati mampu bertahan hidup hingga 30 tahun lagi Peluang sebuah pohon randu mampu bertahan hidup hingga 30 tahun lagi dari sekarang adalah Tentukan a. peluang (dari sekarang) keduanya akan hidup; b. peluang hanya pohon jati yang bertahan hidup. November 30, 2014
  • 40. Jawab: P(Ac) = peluang pohon jati mati 30 tahun dari sekarang = 1 – P(A) P(Bc) = peluang pohon randu mati 30 tahun dari sekarang = 1 – P(B) a. P(A ∩ B) = P(A) × P(B) = b. P(A ∩ Bc) = P(A) × P(Bc) = November 30, 2014
  • 41. 3. Peluang Kejadian Bersyarat Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi, dirumuskan dengan Contoh: Dalam suatu wadah terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelereng biru. Diambil 2 kelereng satu per satu dari wadah itu, tanpa pengembalian. Tentukan peluang terambil kelereng berturut-turut merah, kemudian biru. Jawab: M = kejadian terambil merah B = kejadian terambil biru B|M = kejadian terambil biru setelah kejadian pertama terambil merah. November 30, 2014
  • 42. Peluang terambil merah pada pengambilan pertama adalah Banyak kelereng setelah pengambilan pertama adalah 9, yaitu 6 merah dan 3 biru. 3 1 Jadi, = Dengan demikian, Jadi, peluang terambil kelereng merah diikuti kelereng biru berturut-turut adalah November 30, 2014 3 9
  • 43. 4. Menghitung Peluang Dengan Cara Lain Contoh 1: Sebanyak 6 pelari (masing-masing pelari memiliki nomor punggung 1–6) ikut serta dalam lomba lari. Tentukan peluang pelari bernomor punggung 3, 2, dan 6 berturut-turut akan keluar sebagai juara I, II, dan III. Jawab: Misalkan A adalah kejadian pelari bernomor punggung 3, 2, dan 6 berturut-turut sebagai juara I, II, dan III. November 30, 2014
  • 44. Banyak cara agar 3 pelari dari 6 pelari memenangkan lomba yang mementingkan urutan pemenang adalah sebagai berikut. Hanya ada satu kemungkinan (cara) pelari bernomor 3, 2, dan 6. Jadi, peluang yang dimaksud pada soal adalah November 30, 2014
  • 45. Contoh 2: Dalam sebuah kantong terdapat 21 kelereng, yaitu 8 hijau, 4 putih, dan 9 kuning. Akan diambil acak 3 kelereng sekaligus. Tentukan peluang terambil a. kelerang kuning semua; b. 1 kelereng hijau, 2 kelereng kuning; c. ketiga warna kelereng berbeda. Jawab: a. Misalkan A terpilih 3 kelereng kuning (dari 9 kelereng kuning) November 30, 2014
  • 46. b. Misalkan B terpilih 1 kelereng hijau (dari 8 kelereng hijau) dan 2 kelereng kuning (dari 9 kelereng kuning) c. Misalkan C terpilih ketiga nama kelereng berbeda (1 hijau, 1 putih, dan kuning) November 30, 2014 ( ) 21 3 9 2 8 1 C P B = C ´C ( ) 21 3 9 1 4 1 8 1 C P C = C ´C ´C