Dokumen tersebut membahas seni rupa tradisional di Indonesia. Seni rupa tradisional adalah karya seni yang bentuk dan cara pembuatannya diturunkan secara turun temurun tanpa perubahan signifikan. Contoh seni rupa tradisional di Indonesia antara lain wayang kulit, batik, dan ornamen pada rumah-rumah tradisional di berbagai daerah.
1. BAB 1
SENI RUPA TRADISIONAL
1. SENI RUPA TRADISIONAL
Istilah tradisional berasal dari kata "tradisi" yang menunjuk kepada suatu
lembaga, artefak, kebiasaan atau perilaku yang didasarkan pada tata aturan
atau norma tertentu baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang diwariskan
secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka secara singkat dapat dikatakan bahwa karya seni
rupa tradisional adalah karya seni rupa yang bentuk dan cara pembuatannya
nyaris tidak berubah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Seni rupa tradisional adalah segala hal yang berkaitan dengan nilai-nilai suatu
komunitas masyarakat tertentu yang dijaga secara turun temurun kemurnian
dan keutuhannya. Berdasarkan pengertian ini, karya seni rupa tradisional dapat
diartikan sebagai karya-karya seni rupa yang merupakan hasil budaya suatu
masyarakat tertentu yang telah lama hidup dan dijaga dengan baik secara turun-
temurun. Yang termasuk karya seni rupa jenis ini diantaranya adalah batik tulis
jenis keraton, ukuran Toraja, patung suku Asmat, dan sebagainya.
Bukan hanya itu, nilai dan landasan filosofis yang berada dibalik bentuk karya
seni rupa tradisional tersebut pun umumnya relatif tidak berubah dari masa ke
masa. Bentuk-bentuk seni rupa tradisional ini dibuat dan diciptakan kembali
mengikuti suatu aturan (pakem) yang ketat berdasarkan sistem keyakinan atau
otoritas tertentu yang hidup dan terpelihara dimasyarakatnya. Dalam konteks
perkembangan seni rupa di Barat (Eropa), istilah seni rupa tradisional ini
menunjukkan pada otoritas penguasa agama (gereja), raja dan para bangsawan.
Para seniman tradisional menciptakan karya berdasarkan keinginan atau aturan
yang telah ditetapkan sesuai "selera" institusi-institusi tersebut dan berlangsung
dalam rentang waktu yang panjang, sepanjang kekuasaan institusi-institusi
tersebut.
Berdasarkan pengertian seni tradisional yang telah disebutkan di atas, kita
menjumpai berbagai karya seni rupa di Indonesia khususnya karya-karya seni
kriya dapat dikategorikan sebagai karya seni rupa tradisional. Banyak sekali
benda-benda kriya yang tersebar dikepulauan Nusantara, yang bentuk, bahan
dan cara pembuatannya hingga saat ini tidak mengalami perubahan yang berarti
sejak pertama kali diciptakannya. Karya-karya seni tradisi ini umumnya hidup di
lingkungan masyarakat yang masih kuat memegang norma atau adat istiadat yang
diwariskan para leluhurnya. Perubahan umumnya terjadi pada fungsi dari benda-
benda kriya tersebut yang semula berfungsi sebagai benda pakai atau benda-
benda pusaka kini menjadi benda hias atau cindera mata. Perubahan sistem
2. sosial dan budaya masyarakat serta kemajuan teknologi berperan besar
mempengaruhi perubahan fungsi benda-benda tersebut.
Ciri-ciri
-Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu
budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
-Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
Contoh:
Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah
tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.