SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Keutamaan Bulan Muharram 
  
فضل شهر الله المحرم 
  
Disusun Oleh: 
Team Indonesia 
  
  
Murajaah : 
Abu Ziyad 
  
  
  
  
  
  
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 
  
1428 – 2007
Keutamaan Bulan Muharram 
Hari-hari ini kita telah memasuki bulan Muharram tahun 1428 Hijriah. 
Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, 
bulan, dan tahun berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan 
malam. Bagi kita, barangkali tahun baru ini tidak seberapa berkesan karena 
negara kita tidak menggunakan kalender Hijriah, tetapi Masehi. Dan yang akrab 
dalam keseharian kita adalah hitungan kalender Masehi. Tanggal lahir, 
pernikahan, masuk dan libur kantor dan sebagainya. Akan tetapi sebagai 
seorang muslim kita perlu untuk sejenak menghayati beberapa hal yang terkait 
dengan penanggalan Islam ini. Beberapa hal yang seyogyanya kita jadikan 
renungan itu adalah : 
1. Syukur atas Usia yang diberikan Allah 
Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, dan jarang kita syukuri. 
Betapa banyak orang yang kita kenal, baik teman, sahabat , keluarga, guru, atau 
siapa pun yang kita kenal, tahun lalu masih hidup bersama kita. Bergurau, 
berkomunikasi, mengajar, menasehati atau melakukan aktifitas hidup sehari-hari, 
namun tahun ini dia telah tiada. Dia telah wafat, menghadap Allah 
Suhanahu wa ta’ala dengan membawa amal shalehnya dan 
mempertanggungjawabkan kesalahannya. Sementara kita saat ini masih diberi 
Allah kesempatan untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, 
menambah amal shaleh sebagai bekal menghadap Allah. 
Umur yang kita hitung pada diri kita seringkali kita tetapkan berdasarkan 
hitungan kalender Masehi. Dan hitungan atau jumlah usia kita tentu akan lebih 
sedikit bila dibandingkan dengan hitungan yang mengacu pada kalender 
hijriyah. Sementara, lepas dari masalah ajal yang akan datang menjemput 
sewakatu-waktu, terkadang kita menganggap usia kita yang dibanding 
Rasulullah saw. yang wafat pada usia 63 tahun, kita merasa masih jauh dari 
angka itu. Padahal bisa jadi hitungan umur kita telah lebih banyak dari yang 
kita tetapkan. Karena itu sangat tidak layak apabila seseorang yang masih diberi 
kesehatan, kelapangan rizki dan kesempatan untuk beramal lalai bersyukur 
pada Allah dengan mengabaikan perintah-perintahNya serta sering melanggar 
1
2 
larangan-laranganNya. 
2. Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar. 
Ini adalah hal yang penting dilakukan setiap muslim. Karena sebuah kepastian 
bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara 
disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat 
saat itu hanyalah amal shaleh. Apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk amal 
shaleh? Sudahkah tilawah al-Qur’an, sedekah dan dzikir kita menghapuskan 
kesalahan-kesalahan yang kita lakukan? Malam-malam yang kita lewati, lebih 
sering kita gunakan untuk sujud kepada Allah, meneteskan air mata keinsyafan 
ataukah lebih banyak untuk begadang menikmati tayangan-tayangan sinetron, 
film dan sebagainya dari televisi? Langkah-langkah kaki kita, kemana kita 
gunakan? Dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini selayaknya 
menemani hati dan pikiran seorang muslim yang beriman pada Allah dan Hari 
Akhir, lebih-lebih dalam suasana pergantian tahun seperti sekarang ini. 
Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun 
peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu, dan apa yang akan 
kita perbuat esok. 
Allah berfirman : 
(( ولتنظر نفسما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبیر بما تعملون يا أيھا الذين آمنوا اتقوا الله )) 
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap 
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan 
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang 
kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18). 
Ayat ini memperingatkan kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah kita 
lakukan pada masa lalu agar meningkat di masa datang yang pada akhirnya 
menjadi bekal kita pada hari kiamat kelak. 
Rasulullah saw bersabda : "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung 
amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal shaleh sebagai 
persiapan menghadapi kematian". 
Dalam sebuah atsar yang cukup mashur dari Umar bin Khaththab ra beliau 
berkata : 
"Hitunglah amal kalian, sebelum dihitung oleh Allah" 
3. Mengenang Hijrah Rasulullah saw
Sebenarnya dalam kitab Tarikh Ibnu Hisyam dinyatakan bahwa keberangkatan 
hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah adalah pada akhir bulan Shafar, dan 
tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal. Jadi bukan pada tanggal 1 
Muharram sebagaimana anggapan sebagian orang. Sedangkan penetapan Bulan 
Muharram sebagai awal bulan dalam kalender Hijriyah adalah hasil musyawarah 
pada zaman Khalifah Umar bin Khatthab ra tatkala mencanangkan penanggalan 
Islam. Pada saat itu ada yang mengusulkan Rabiul Awal sebagai l bulan ada pula 
yang mengusulkan bulan Ramadhan. Namun kesepakatan yang muncul saat itu 
adalah bulan Muharram, dengan pertimbangan pada bulan ini telah bulat 
keputusan Rasulullah saw untuk hijrah pasca peristiwa Bai’atul Aqabah, dimana 
terjadi bai’at 75 orang Madinah yang siap membela dan melindungi Rasulullah 
SAW, apabila beliau datang ke Madinah. Dengan adanya bai'at ini Rasulullah 
pun melakukan persiapan untuk hijrah, dan baru dapat terealisasi pada bulan 
Shafar, meski ancaman maut dari orang-orang Qurais senantiasa mengintai 
beliau. 
Peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga 
dalam kehidupan kita. Betapapun berat menegakkan agama Allah, tetapi 
seorang muslim tidak layak untuk mengundurkan diri untuk berperan 
didalamnya. Rasulullah SAW, akan keluar dari rumah sudah ditunggu orang-orang 
yang ingin membunuhnya. Begitu selesai melewati mereka, dan harus 
bersembunyi dahulu di sebuah goa,masih juga dikejar, namun mereka tidak 
berhasil dan beliau dapat meneruskan perjalanan. Namun pengejaran tetap 
dilakukan, tetapi Allah menyelamatkan beliau yang ditemani Abu Bakar hingga 
sampai di Madinah dengan selamat. Allah menolong hamba yang menolong 
agamaNya. Perjalanan dari Mekah ke Madinah yang melewati padang pasir nan 
tandus dan gersang beliau lakukan demi sebuah perjuangan yang menuntut 
sebuah pengorbanan. Namun dibalik kesulitan ada kemudahan. Begitu tiba di 
Madianah, dimulailah babak baru perjuangan Islam. Perjuangan demi 
perjuangan beliau lakukan. Menyampaikan wahyu Allah, mendidik manusia agar 
menjadi masyarakat yang beradab dan terkadang harus menghadapi musuh 
yang tidak ingin hadirnya agama baru. Tak jarang beliau turut serta ke medan 
perang untuk menyabung nyawa demi tegaknya agama Allah, hingga Islam tegak 
sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia saat itu. Lalu 
sudahkah kita berbuat untuk agama kita? 
3
4. Kalender Hijriyah adalah Kalender Ibadah kita 
Barangkali kita tidak memperhatikan bahwa ibadah yang kita lakukan seringkali 
berkait erat dengan penanggalan Hijriyah. Akan tetapi hari yang istimewa bagi 
kebanyakan dari kita bukan hari Jum’at, melainkan hari Minggu. Karena 
kalender yang kita pakai adalah Kalender Masehi. Dan sekedar mengingatkan, 
hari Minggu adalah hari ibadah orang-orang Nasrani. Sementara Rasulullah saw 
menyatakan bahwa hari jum’at adalah sayyidul ayyam (hari yang utama diantara 
hari yang lain). Demikian pula penetapan hari raya kita, baik Idul Adha maupun 
Idul Fitri pun mengacu pada hitungan kalender Hijriyah. Wukuf di Arafah yang 
merupakan satu rukun dalam ibadah haji, waktunya pun berpijak pada kalender 
hijriah. Begitu pula awal Puasa Ramadhan, puasa ayyamul Bidh ( tanggal 
13,14,15 tiap bulan) dan sebagainya mengacu pada Penanggalan Hijriah. Untuk 
itu seyogyanya bagi setiap muslim untuk menambah perhatiannya pada 
Kalender Islam ini. 
5. Beberapa Keutamaan dan Peristiwa di Bulan Muharram 
a. Bulan Haram 
Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam Kalender Hijriyah, termasuk 
diantara bulan-bulan yang dimuliakan (al Asy- hurul Hurum). Sebagaimana 
firman Allah Ta’ala : 
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan 
Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan 
haram." (Q.S. at Taubah :36). 
Dalam hadis yang dari shahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : 
“Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah 
menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya 
terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzul Qo’dah, Dzul 
Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada 
tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim) 
Pada keempat bulan ini Allah melarang kaum muslimin untuk berperang. Dalam 
penafsiran lain adalah larangan untuk berbuat maksiat dan dosa. Namun bukan 
berarti berbuat maksiat dan dosa boleh dilakukan pada bulan-bulan yang lain. 
Sebagaimana ayat Al Qur’an yang memerintahkan kita menjaga Shalat Wustha, 
yang banyak ahli Tafsir memahami shalat wustha adalah Shalat Ashar. Dalam 
hal ini, shalat Ashar mendapat perhatian khusus untuk kita jaga. 
4
Firman Allah : "Peliharalah segala shalat mu, dan peliharalah shalat wustha" 
(Q.S. al Baqarah :238) Nama Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. 
Maka kembali pada permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, hal tersebut 
bermakna pengharaman perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah memiliki 
tekanan khusus untuk dihindari pada bulan ini. 
b. Bulan Allah 
Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah” 
(Bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, dalam sebuah 
hadis. Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus karena 
disandingkan dengan lafdzul Jalalah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan 
bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafdzul Jalalah memiliki makna tasyrif 
(pemuliaan), sebagaimana istilah baitullah, Rasulullah, Syaifullah dan 
sebagainya. 
Rasulullah bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah 
puasa di bula Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama 
setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim) 
c. Sunnah Berpuasa 
Di bulan Muharram ini terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah Yaumul 
'Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyuro berasal dari kata Asyarah 
yang berarti sepuluh. 
Pada hari Asyuro ini, terdapat sebuah sunah yang diajarkan Rasulullah saw. 
kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan 
kepada Allah Ta’ala. Yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro. 
Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut, diantaranya : 
1.Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, Rasulullah saw, bersabda : 
“ Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa 
selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 
2. Ibnu Abbas ra berkata : 
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada 
suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan 
bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 
3. Ibnu Abbas ra berkata : 
5
Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi 
berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : "Hari apa ini?. Mereka 
menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan 
Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. 
Rasulullah pun bersabda : 
"Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“ 
Maka beliau nerpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. 
Bukhari dan Muslim) 
4.Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas ra berkata : 
Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum 
muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) berkata : "Ya Rasulullah ini adalah 
hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda 
:"Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa 
pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim) 
Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 
meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw. bersabda : 
"Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, 
berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“ 
Selain hadis-hadis yang menyebutkan tentang puasa di bulan ini, tidak ada 
ibadah khusus yang dianjurkan Rasulullah untuk dikerjakan di bulan 
Muharram ini. 
Bagaimana Berpuasa di bulan Asyura ? Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul 
Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan : 
- Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu 
puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11) 
- Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak 
hadits 
- Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja. 
Puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua 
alasan sebagai berikut : 
1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak 
tepat,maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang 
mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10) 
2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh). 
6
Adapun puasa tanggal 9 dan 10, dinyatakan jelas dalam hadis pada akhir hidup 
beliau sudah merencanakan yang shahih, dimana Rasulullah untuk puasa 
pada tanggal 9. hanya saja beliau meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau 
juga memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 
10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi. 
Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja, sebagian ulama memakruhkannya, 
meskipun pendapat ini tidak dikuatkan sebagian ulama yang lain. 
Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan 
anjuran Rasulullah saw untuk melakukan puasa,sekalipun itu hukumnya tidak 
wajib tetapi sunnah muakkadah, dan tetunya kita berusaha untuk 
menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin. 
d. Diantara Peristiwa di Bulan Muharram 
Pada tanggal 10 Muharram 61H, terjadilah peristiwa yang memilukan dalam di 
sebuah tempat cucu Rasulullah sejarah Islam, yaitu terbunuhnya Husein 
yang bernama Karbala. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan “Peristiwa 
Karbala”. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pendukung Khalifah yang 
sedang berkuasa pada saat itu yaitu Yazid bin Mu’awiyah, meskipun sebenarnya 
Khalifah sendiri saat itu tidak menghendaki pembunuhan tersebut. 
Peristiwa tersebut memang sangat tragis dan memilukan bagi siapa saja yang 
mengenang atau membaca kisahnya, , dan kita tentu mencintai dan apalagi 
terhadap orang yang dicintai Rasulullah memuliakannya. Namun musibah 
apapun yang terjadi dan betapapun kita sangat , hal itu jangan sampai 
membawa kita larut dalam mencintai keluarga Rasulullah kesedihan dan 
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk duka dengan yang memukul-mukul 
diri, menangis apalagi sampai mencela shahabat Rasulullah tidak 
termasuk Ahli Bait (keluarga dan keturunan beliau). Yang mana hal ini biasa 
dilakukan suatu kelompok syi'ah yang mengaku memiliki kecintaan yang sangat 
tinggi terhadap Ahli Bait (Keluarga Rasulullah), pdahal kenyataanya tidak 
demikian. 
e. Adat Istiadat di Tanah Air 
Pada awal Muharram, yang sering dikenal dengan istilah 1 Suro, di tanah air 
sering diadakan acara ritual dan adat yang beraneka macam bahkan tidak 
jarang mengarah pada kesyirikan, seperti meminta berkah pada benda-benda 
7
yang dianggap keramat dan sakti, membuang sesajian ke laut agar Sang Dewi 
penjaga laut tidak marah dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini harus 
dihindari oleh setiap muslim dimanapun mereka berada. 
telah mengajarkan pada kita agar Rasulullah memiliki jati diri sebagai seorang 
Muslim dalam kehidupan. Jangan sampai seorang muslim mudah terbawa oleh 
budaya atau ritual agama lain dalam menjalankan ibadah pada Allah. Ajaran 
yang dibawa Rasulullah telah jelas dan sempurna tidak layak bagi kita untuk 
menambah atau menguranginya. 
Karena sebaik-baik pedoman adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah 
petunjuk beliau, yang tidak ada keselamatan kecuali dengan berpegang kepada 
keduanya dengan mengikuti pemahaman para sahabat, tabi'in dan penerus 
mereka yang setia berpegang kepada sunnahnya dan meniti jalannya, adapun 
hal-hal baru dalam masalah agama adalah sesat sedangkan kesesatan itu akan 
menghantarkan ke neraka, wal'iyadzubillah. 
Semoga kita selalu diberi taufiq dan dibimbing oleh Allah swt. Kejalan-Nya 
yang lurus serta mendapatkan keridhaan dan ampunany-Nya, amin ya rabbal 
'alamin. 
8 
Oleh: Islamhouse team Indonesia

More Related Content

What's hot

Sedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramSedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramEmi Ajaw
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISaswajanu
 
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, InovasiHIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaasni furoida
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanErwin Wahyu
 
Syakhshiyah
SyakhshiyahSyakhshiyah
Syakhshiyahel-hafiy
 
Materi tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 hMateri tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 hYayan Somantri
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1dayat7
 
SILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSofyan Siroj
 
Keutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANKeutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANUmi Sa'adah
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqmawardi ardi
 
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiMenyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiAnas Wibowo
 

What's hot (20)

Sedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramSedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharram
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
 
KEUTAMAAN 10 AWAL BULAN DZULHIJJAH
KEUTAMAAN  10 AWAL BULAN DZULHIJJAHKEUTAMAAN  10 AWAL BULAN DZULHIJJAH
KEUTAMAAN 10 AWAL BULAN DZULHIJJAH
 
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, InovasiHIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
HIJRAH: Berubah, Berpindah, Change, Inovasi
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
Ppt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doaPpt tekpen dzikir dan doa
Ppt tekpen dzikir dan doa
 
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya RamadhanMarhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
 
Penghalang menjadi orang shalih
Penghalang menjadi orang shalihPenghalang menjadi orang shalih
Penghalang menjadi orang shalih
 
Syakhshiyah
SyakhshiyahSyakhshiyah
Syakhshiyah
 
Materi tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 hMateri tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 h
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
 
SILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIFSILATURRAHIM PRODUKTIF
SILATURRAHIM PRODUKTIF
 
Bulan Muharram
Bulan MuharramBulan Muharram
Bulan Muharram
 
Keutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANKeutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHAN
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiq
 
Rezeki, Bekerja, dan Tawakal
Rezeki, Bekerja, dan TawakalRezeki, Bekerja, dan Tawakal
Rezeki, Bekerja, dan Tawakal
 
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan HakikiMenyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
Menyambut Ramadhan Dengan Ketakwaan Hakiki
 
Persiapan ramadhan
Persiapan ramadhanPersiapan ramadhan
Persiapan ramadhan
 
Hukum syara
Hukum syaraHukum syara
Hukum syara
 

Similar to KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM

Khutbah 33 memaknai 1 muharram
Khutbah 33   memaknai 1 muharramKhutbah 33   memaknai 1 muharram
Khutbah 33 memaknai 1 muharramZhang Li
 
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepangKhutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepangHatta Syamsuddin
 
Amalan bln syaban
Amalan bln syabanAmalan bln syaban
Amalan bln syabanKarim Fuad
 
Amal di bulan syawal
Amal di bulan syawalAmal di bulan syawal
Amal di bulan syawalIrvan Maulana
 
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhanKhutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhanDelfi Hendri Dalimi
 
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1shahaidi
 
Ramadhan sepanjang tahun
Ramadhan sepanjang tahunRamadhan sepanjang tahun
Ramadhan sepanjang tahunforsilam
 
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)umma Indonesia
 
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)Fauzul Ishak
 
Fiqh Ibadah Puasa
Fiqh Ibadah PuasaFiqh Ibadah Puasa
Fiqh Ibadah Puasafaqihsiroj
 
Khutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramKhutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramMahros Darsin
 

Similar to KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM (20)

Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Khutbah 33 memaknai 1 muharram
Khutbah 33   memaknai 1 muharramKhutbah 33   memaknai 1 muharram
Khutbah 33 memaknai 1 muharram
 
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepangKhutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Pidato islam
Pidato islamPidato islam
Pidato islam
 
Amalan bln syaban
Amalan bln syabanAmalan bln syaban
Amalan bln syaban
 
Khutbah jumat
Khutbah jumatKhutbah jumat
Khutbah jumat
 
Memaknai tahun baru
Memaknai tahun baruMemaknai tahun baru
Memaknai tahun baru
 
Rin
RinRin
Rin
 
KHUTBAH_SYABAN_1.pdf
KHUTBAH_SYABAN_1.pdfKHUTBAH_SYABAN_1.pdf
KHUTBAH_SYABAN_1.pdf
 
Amal di bulan syawal
Amal di bulan syawalAmal di bulan syawal
Amal di bulan syawal
 
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhanKhutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
 
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
BULETIN UKHUWAH vol.2 Isu 1
 
Ramadhan sepanjang tahun
Ramadhan sepanjang tahunRamadhan sepanjang tahun
Ramadhan sepanjang tahun
 
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)
 
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
Buletin Al Kauthar Bil. 001 (Edisi Ramadan)
 
Fiqh Ibadah Puasa
Fiqh Ibadah PuasaFiqh Ibadah Puasa
Fiqh Ibadah Puasa
 
Khutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramKhutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharram
 
khutbah ied 2022.docx
khutbah ied 2022.docxkhutbah ied 2022.docx
khutbah ied 2022.docx
 

More from Amphie Yuurisman

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan KeperawatanAmphie Yuurisman
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanAmphie Yuurisman
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2Amphie Yuurisman
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Amphie Yuurisman
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) Amphie Yuurisman
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDAmphie Yuurisman
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxAmphie Yuurisman
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxAmphie Yuurisman
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Amphie Yuurisman
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxAmphie Yuurisman
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxAmphie Yuurisman
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...Amphie Yuurisman
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docAmphie Yuurisman
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfAmphie Yuurisman
 

More from Amphie Yuurisman (20)

180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan180 Soal & Pembahasan Keperawatan
180 Soal & Pembahasan Keperawatan
 
Mendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuanMendidik anak laki laki dan perempuan
Mendidik anak laki laki dan perempuan
 
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
EBOOK MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi #2
 
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
Modul Lengkap Tugas Perkembangan Anak 2
 
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5) MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
MODUL STIMULASI Sinau Terapan Ilmu Psikologi (5)
 
Resep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es TehResep Bisnis Es Teh
Resep Bisnis Es Teh
 
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SDSoal soal Ujian Kelas 6 SD
Soal soal Ujian Kelas 6 SD
 
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docxLATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
LATIHAN SOAL - PKN KLS 8 SEM 2.docx
 
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docxMateri kelas 2 (Senam Lantai).docx
Materi kelas 2 (Senam Lantai).docx
 
Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4Materi Olah Raga Kelas 4
Materi Olah Raga Kelas 4
 
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
Materi Pendidikan Olah Raga Kelas 6
 
SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021SOAL US IPA 2020-2021
SOAL US IPA 2020-2021
 
Soal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMASoal US PAI Kelas 3 SMA
Soal US PAI Kelas 3 SMA
 
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docxPR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
PR Pangkat 3, Volume dan jaring-jaring kubus balok.docx
 
KUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARDKUMPULAN SOAL BOARD
KUMPULAN SOAL BOARD
 
MAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENESMAKALAH LICHENES
MAKALAH LICHENES
 
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docxMakalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
Makalah Distribusi Probabilitas Diskrit.docx
 
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
SURAT PERTANGGUNG JAWABAN MUTLAK (SPTJM) KEBENARAN SEBAGAI PASANGAN SUAMI IST...
 
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.docSURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK.doc
 
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdfFORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
FORM CLAIM MOTOR VEHICLE - ASURANSI MALACCA.pdf
 

KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM

  • 1. Keutamaan Bulan Muharram   فضل شهر الله المحرم   Disusun Oleh: Team Indonesia     Murajaah : Abu Ziyad             Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah   1428 – 2007
  • 2. Keutamaan Bulan Muharram Hari-hari ini kita telah memasuki bulan Muharram tahun 1428 Hijriah. Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, bulan, dan tahun berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. Bagi kita, barangkali tahun baru ini tidak seberapa berkesan karena negara kita tidak menggunakan kalender Hijriah, tetapi Masehi. Dan yang akrab dalam keseharian kita adalah hitungan kalender Masehi. Tanggal lahir, pernikahan, masuk dan libur kantor dan sebagainya. Akan tetapi sebagai seorang muslim kita perlu untuk sejenak menghayati beberapa hal yang terkait dengan penanggalan Islam ini. Beberapa hal yang seyogyanya kita jadikan renungan itu adalah : 1. Syukur atas Usia yang diberikan Allah Umur adalah nikmat yang diberikan Allah pada kita, dan jarang kita syukuri. Betapa banyak orang yang kita kenal, baik teman, sahabat , keluarga, guru, atau siapa pun yang kita kenal, tahun lalu masih hidup bersama kita. Bergurau, berkomunikasi, mengajar, menasehati atau melakukan aktifitas hidup sehari-hari, namun tahun ini dia telah tiada. Dia telah wafat, menghadap Allah Suhanahu wa ta’ala dengan membawa amal shalehnya dan mempertanggungjawabkan kesalahannya. Sementara kita saat ini masih diberi Allah kesempatan untuk bertaubat, memperbaiki kesalahan yang kita perbuat, menambah amal shaleh sebagai bekal menghadap Allah. Umur yang kita hitung pada diri kita seringkali kita tetapkan berdasarkan hitungan kalender Masehi. Dan hitungan atau jumlah usia kita tentu akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan hitungan yang mengacu pada kalender hijriyah. Sementara, lepas dari masalah ajal yang akan datang menjemput sewakatu-waktu, terkadang kita menganggap usia kita yang dibanding Rasulullah saw. yang wafat pada usia 63 tahun, kita merasa masih jauh dari angka itu. Padahal bisa jadi hitungan umur kita telah lebih banyak dari yang kita tetapkan. Karena itu sangat tidak layak apabila seseorang yang masih diberi kesehatan, kelapangan rizki dan kesempatan untuk beramal lalai bersyukur pada Allah dengan mengabaikan perintah-perintahNya serta sering melanggar 1
  • 3. 2 larangan-laranganNya. 2. Muhasabah (introspeksi diri) dan istighfar. Ini adalah hal yang penting dilakukan setiap muslim. Karena sebuah kepastian bahwa waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi, sementara disadari atau tidak kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal shaleh. Apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk amal shaleh? Sudahkah tilawah al-Qur’an, sedekah dan dzikir kita menghapuskan kesalahan-kesalahan yang kita lakukan? Malam-malam yang kita lewati, lebih sering kita gunakan untuk sujud kepada Allah, meneteskan air mata keinsyafan ataukah lebih banyak untuk begadang menikmati tayangan-tayangan sinetron, film dan sebagainya dari televisi? Langkah-langkah kaki kita, kemana kita gunakan? Dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini selayaknya menemani hati dan pikiran seorang muslim yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, lebih-lebih dalam suasana pergantian tahun seperti sekarang ini. Pergantian tahun bukan sekedar pergantian kalender di rumah kita, namun peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu, dan apa yang akan kita perbuat esok. Allah berfirman : (( ولتنظر نفسما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبیر بما تعملون يا أيھا الذين آمنوا اتقوا الله )) Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18). Ayat ini memperingatkan kita untuk mengevaluasi perbuatan yang telah kita lakukan pada masa lalu agar meningkat di masa datang yang pada akhirnya menjadi bekal kita pada hari kiamat kelak. Rasulullah saw bersabda : "Orang yang cerdas adalah orang yang menghitung-hitung amal baik (dan selalu merasa kurang) dan beramal shaleh sebagai persiapan menghadapi kematian". Dalam sebuah atsar yang cukup mashur dari Umar bin Khaththab ra beliau berkata : "Hitunglah amal kalian, sebelum dihitung oleh Allah" 3. Mengenang Hijrah Rasulullah saw
  • 4. Sebenarnya dalam kitab Tarikh Ibnu Hisyam dinyatakan bahwa keberangkatan hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah adalah pada akhir bulan Shafar, dan tiba di Madinah pada awal bulan Rabiul Awal. Jadi bukan pada tanggal 1 Muharram sebagaimana anggapan sebagian orang. Sedangkan penetapan Bulan Muharram sebagai awal bulan dalam kalender Hijriyah adalah hasil musyawarah pada zaman Khalifah Umar bin Khatthab ra tatkala mencanangkan penanggalan Islam. Pada saat itu ada yang mengusulkan Rabiul Awal sebagai l bulan ada pula yang mengusulkan bulan Ramadhan. Namun kesepakatan yang muncul saat itu adalah bulan Muharram, dengan pertimbangan pada bulan ini telah bulat keputusan Rasulullah saw untuk hijrah pasca peristiwa Bai’atul Aqabah, dimana terjadi bai’at 75 orang Madinah yang siap membela dan melindungi Rasulullah SAW, apabila beliau datang ke Madinah. Dengan adanya bai'at ini Rasulullah pun melakukan persiapan untuk hijrah, dan baru dapat terealisasi pada bulan Shafar, meski ancaman maut dari orang-orang Qurais senantiasa mengintai beliau. Peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan kita. Betapapun berat menegakkan agama Allah, tetapi seorang muslim tidak layak untuk mengundurkan diri untuk berperan didalamnya. Rasulullah SAW, akan keluar dari rumah sudah ditunggu orang-orang yang ingin membunuhnya. Begitu selesai melewati mereka, dan harus bersembunyi dahulu di sebuah goa,masih juga dikejar, namun mereka tidak berhasil dan beliau dapat meneruskan perjalanan. Namun pengejaran tetap dilakukan, tetapi Allah menyelamatkan beliau yang ditemani Abu Bakar hingga sampai di Madinah dengan selamat. Allah menolong hamba yang menolong agamaNya. Perjalanan dari Mekah ke Madinah yang melewati padang pasir nan tandus dan gersang beliau lakukan demi sebuah perjuangan yang menuntut sebuah pengorbanan. Namun dibalik kesulitan ada kemudahan. Begitu tiba di Madianah, dimulailah babak baru perjuangan Islam. Perjuangan demi perjuangan beliau lakukan. Menyampaikan wahyu Allah, mendidik manusia agar menjadi masyarakat yang beradab dan terkadang harus menghadapi musuh yang tidak ingin hadirnya agama baru. Tak jarang beliau turut serta ke medan perang untuk menyabung nyawa demi tegaknya agama Allah, hingga Islam tegak sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia saat itu. Lalu sudahkah kita berbuat untuk agama kita? 3
  • 5. 4. Kalender Hijriyah adalah Kalender Ibadah kita Barangkali kita tidak memperhatikan bahwa ibadah yang kita lakukan seringkali berkait erat dengan penanggalan Hijriyah. Akan tetapi hari yang istimewa bagi kebanyakan dari kita bukan hari Jum’at, melainkan hari Minggu. Karena kalender yang kita pakai adalah Kalender Masehi. Dan sekedar mengingatkan, hari Minggu adalah hari ibadah orang-orang Nasrani. Sementara Rasulullah saw menyatakan bahwa hari jum’at adalah sayyidul ayyam (hari yang utama diantara hari yang lain). Demikian pula penetapan hari raya kita, baik Idul Adha maupun Idul Fitri pun mengacu pada hitungan kalender Hijriyah. Wukuf di Arafah yang merupakan satu rukun dalam ibadah haji, waktunya pun berpijak pada kalender hijriah. Begitu pula awal Puasa Ramadhan, puasa ayyamul Bidh ( tanggal 13,14,15 tiap bulan) dan sebagainya mengacu pada Penanggalan Hijriah. Untuk itu seyogyanya bagi setiap muslim untuk menambah perhatiannya pada Kalender Islam ini. 5. Beberapa Keutamaan dan Peristiwa di Bulan Muharram a. Bulan Haram Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam Kalender Hijriyah, termasuk diantara bulan-bulan yang dimuliakan (al Asy- hurul Hurum). Sebagaimana firman Allah Ta’ala : "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan lanit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (Q.S. at Taubah :36). Dalam hadis yang dari shahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaiman bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim) Pada keempat bulan ini Allah melarang kaum muslimin untuk berperang. Dalam penafsiran lain adalah larangan untuk berbuat maksiat dan dosa. Namun bukan berarti berbuat maksiat dan dosa boleh dilakukan pada bulan-bulan yang lain. Sebagaimana ayat Al Qur’an yang memerintahkan kita menjaga Shalat Wustha, yang banyak ahli Tafsir memahami shalat wustha adalah Shalat Ashar. Dalam hal ini, shalat Ashar mendapat perhatian khusus untuk kita jaga. 4
  • 6. Firman Allah : "Peliharalah segala shalat mu, dan peliharalah shalat wustha" (Q.S. al Baqarah :238) Nama Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Maka kembali pada permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, hal tersebut bermakna pengharaman perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah memiliki tekanan khusus untuk dihindari pada bulan ini. b. Bulan Allah Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, dalam sebuah hadis. Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandingkan dengan lafdzul Jalalah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafdzul Jalalah memiliki makna tasyrif (pemuliaan), sebagaimana istilah baitullah, Rasulullah, Syaifullah dan sebagainya. Rasulullah bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bula Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim) c. Sunnah Berpuasa Di bulan Muharram ini terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah Yaumul 'Asyuro, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyuro berasal dari kata Asyarah yang berarti sepuluh. Pada hari Asyuro ini, terdapat sebuah sunah yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro. Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut, diantaranya : 1.Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, Rasulullah saw, bersabda : “ Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 2. Ibnu Abbas ra berkata : "Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 3. Ibnu Abbas ra berkata : 5
  • 7. Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya : "Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“ Maka beliau nerpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim) 4.Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas ra berkata : Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) berkata : "Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda :"Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim) Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“ Selain hadis-hadis yang menyebutkan tentang puasa di bulan ini, tidak ada ibadah khusus yang dianjurkan Rasulullah untuk dikerjakan di bulan Muharram ini. Bagaimana Berpuasa di bulan Asyura ? Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan : - Urutan pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11) - Urutan kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits - Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja. Puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut : 1. Sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat,maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyuro (tanggal 10) 2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh). 6
  • 8. Adapun puasa tanggal 9 dan 10, dinyatakan jelas dalam hadis pada akhir hidup beliau sudah merencanakan yang shahih, dimana Rasulullah untuk puasa pada tanggal 9. hanya saja beliau meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau juga memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan tanggal 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi. Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja, sebagian ulama memakruhkannya, meskipun pendapat ini tidak dikuatkan sebagian ulama yang lain. Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan anjuran Rasulullah saw untuk melakukan puasa,sekalipun itu hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkadah, dan tetunya kita berusaha untuk menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin. d. Diantara Peristiwa di Bulan Muharram Pada tanggal 10 Muharram 61H, terjadilah peristiwa yang memilukan dalam di sebuah tempat cucu Rasulullah sejarah Islam, yaitu terbunuhnya Husein yang bernama Karbala. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan “Peristiwa Karbala”. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pendukung Khalifah yang sedang berkuasa pada saat itu yaitu Yazid bin Mu’awiyah, meskipun sebenarnya Khalifah sendiri saat itu tidak menghendaki pembunuhan tersebut. Peristiwa tersebut memang sangat tragis dan memilukan bagi siapa saja yang mengenang atau membaca kisahnya, , dan kita tentu mencintai dan apalagi terhadap orang yang dicintai Rasulullah memuliakannya. Namun musibah apapun yang terjadi dan betapapun kita sangat , hal itu jangan sampai membawa kita larut dalam mencintai keluarga Rasulullah kesedihan dan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk duka dengan yang memukul-mukul diri, menangis apalagi sampai mencela shahabat Rasulullah tidak termasuk Ahli Bait (keluarga dan keturunan beliau). Yang mana hal ini biasa dilakukan suatu kelompok syi'ah yang mengaku memiliki kecintaan yang sangat tinggi terhadap Ahli Bait (Keluarga Rasulullah), pdahal kenyataanya tidak demikian. e. Adat Istiadat di Tanah Air Pada awal Muharram, yang sering dikenal dengan istilah 1 Suro, di tanah air sering diadakan acara ritual dan adat yang beraneka macam bahkan tidak jarang mengarah pada kesyirikan, seperti meminta berkah pada benda-benda 7
  • 9. yang dianggap keramat dan sakti, membuang sesajian ke laut agar Sang Dewi penjaga laut tidak marah dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini harus dihindari oleh setiap muslim dimanapun mereka berada. telah mengajarkan pada kita agar Rasulullah memiliki jati diri sebagai seorang Muslim dalam kehidupan. Jangan sampai seorang muslim mudah terbawa oleh budaya atau ritual agama lain dalam menjalankan ibadah pada Allah. Ajaran yang dibawa Rasulullah telah jelas dan sempurna tidak layak bagi kita untuk menambah atau menguranginya. Karena sebaik-baik pedoman adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk beliau, yang tidak ada keselamatan kecuali dengan berpegang kepada keduanya dengan mengikuti pemahaman para sahabat, tabi'in dan penerus mereka yang setia berpegang kepada sunnahnya dan meniti jalannya, adapun hal-hal baru dalam masalah agama adalah sesat sedangkan kesesatan itu akan menghantarkan ke neraka, wal'iyadzubillah. Semoga kita selalu diberi taufiq dan dibimbing oleh Allah swt. Kejalan-Nya yang lurus serta mendapatkan keridhaan dan ampunany-Nya, amin ya rabbal 'alamin. 8 Oleh: Islamhouse team Indonesia