Analisis pengaruh daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas, dan tarif terhadap minat wisatawan berkunjung kembali ke Waduk Sermo Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner kepada 100 responden wisatawan. Hasilnya menunjukkan bahwa daya tarik wisata, aksesibilitas, dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wisatawan, sedangkan tarif tidak berpen
1. LAPORAN PENELITIAAN
Judul:
ANALISIS PENGARUH DAYA TARIK WISATA,
AKSESIBILITAS, FASILITAS DAN TARIF TERHADAP MINAT
WISATAWAN BERKUNJUNG KEMBALI KE WADUK SERMO
KULON PROGO YOGYAKARTA
Peneliti:
Anwani
Endang Sri Rahayu
Dibiayai:
STIE Pariwisata API Yogyakarta
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA API
(STIE PARIWISATA “API”)
YOGYAKARTA
2015
2. ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..... ii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………........ iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..... iv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….... vi
INTISARI ................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
I.1 Latar Belakang Masalah……………………….………..... 1
I.2 Perumusan Masalah.................…………………………… 5
I.3 Batasan Masalah .................……..……………………….. 5
I.4 Tujuan Penelitian…………………………………………. 5
I.5 Manfaat Penelitian……………………………………….. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 7
II.1 Kajian Pustaka………………………………………….... 7
II.2 Landasan Teoritik……………….……………………….. 9
II.3 Hipotesis …………………………….……...................... 16
II.4 Rancangan Penelitian …………..…………………….…. 17
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... 18
III.1 Lokasi Penelitian……………………………………....... 18
III.2 Populasi dan Sampel ................………………………... 18
III.3 Teknik Pengumpulan Sampel………………………....... 19
III.4 Jenis data.......................................................................... 20
III.5 Teknik pengumpulan data................................................ 20
III.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian……………..... 21
III.7 Uji Instrumen....................................................………... 23
III.8 Alat Analisis.................………………………….…....... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................... 37
IV.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian...............…………... 37
IV.2 Karakteristik Responden Data……………….................... 40
IV.3 Karakteristik Data……………………………………….. 43
IV.4 Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)………………...……….. 46
IV.5 Pembahasan (Interpretasi))……….……………………... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 65
V.1 Kesimpulan………………………………………………... 65
V.2 Saran………………………………………………………. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. iii
Daftar Tabel
Halaman
Tabel I-1 Peneliti Terdahulu ........................................................................ 3
Tabel III-1 Uji Validitas Variabel Independen dan Variabel Dependen...... 25
Tabel III-2 Uji Reliabilitas Variabel Independen dan Variabel Dependen .. 27
Tabel IV-1Jenis Kelamin Responden ........................................................... 40
Tabel IV-2 Usia Responden.......................................................................... 41
Tabel IV-3 Pekerjaan Responden.................................................................. 41
Tabel IV-4 Frekuensi Berkunjung................................................................ 42
Tabel IV-5 Asal Kota ................................................................................... 43
Tabel IV-6 Jawaban Responden Daya Tarik Wisata.................................... 44
Tabel IV-7 Jawaban Responden Aksesibilitas............................................. 45
Tabel IV-8 Jawaban Responden Fasilitas..................................................... 46
Tabel IV-9 Jawaban Responden Tarif.......................................................... 47
Tabel IV-10 Jawaban Responden Minat Berkunjung Kembali..................... 48
Tabel IV-11 Hasil Uji Normalitas Data................................... ..................... 50
Tabel IV-12 Ringkasan Hasil Regresi Linier Berganda................................. 51
Tabel IV-13 Anova........................................................................................ 57
Tabel IV-14 Model Summary....................................................................... 59
Tabel IV-15 Multikolinieritas........................................................................ 60
4. iv
Daftar Gambar
Halaman
Gambar II-1Model Pengambilan Keputusan Berwisata............................. 13
Gambar II-2 Kerangka Pemikiran Penelitian............................................... 17
Gambar III-1 Kurva Penerimaan dan Penolakan H0 Berdasarkan T Tabel... 32
Gambar IV-1Pengujian Variabel ODTW terhadap Minat Berkunjung Kembali 54
Gambar IV-2 Pengujian Variabel Aksesibilitas terhadap Minat Berkunjung
Kembali ................................................................................. 55
Gambar IV-3 Pengujian Variabel Fasilitas terhadap Minat Berkunjung
Kembali ................................................................................. 55
Gambar IV-4 Pengujian Variabel Tarif terhadap Minat Berkunjung
Kembali ................................................................................. 56
Gambar IV-5 Uji Distribusi F........................................................................ 58
Gambar IV-6 Uji Heteroskedastisitas............................................................ 62
5. v
Daftar Lampiran
Halaman
Lampiran 1 Rekapitulasi Data Uji Coba Kuesioner..................................... 70
Lampiran 2 Pengantar Kuesioner................................................................... 71
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Dependen dan Variabel
Independen................................................................................. 74
Lampiran 4 Rekapitulasi Data Penelitian Kuesioner..................................... 79
Lampiran 5 Uji Normalitas Data.................................................................... 81
Lampiran 6 Uji Regresi Berganda................................................................. 83
Lampiran 7 Uji Multikolinieritas................................................................... 85
Lampiran 8 Uji Heteroskedastisitas............................................................... 87
Lampiran 9 Tabel Korelasi Pearson Product Moment................................... 88
Lampiran 10 Tabel Uji T................................................................................ 89
Lampiran 11 Tabel Uji F pada Signifikasi 5%............................................... 90
Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian. ................................................................ 91
Lampiran 12 Dokumentasi.. .......................................................................... 92
6. vi
Intisari
Waduk Sermo adalah waduk buatan satu-satunya yang
terletak di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta, kecuali dikenal sebagai tempat wisata juga
merupakan sebuah sistem irigasi. Penelitian ini berusaha
mengetahui seberapa jauh pengaruh obyek dan daya tarik
wisata, aksesibilitas, fasilitas dan tarif terhadap minat
wisatawan berkunjung kembali ke Waduk Sermo.
Untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan data primer
dan purposive sampling, selanjutnya dianalisis dengan regresi
linier berganda dengan 1 variabel dependen yaitu minat
berkunjung kembali, dan 4 variabel independen yaitu
ODTW, aksesibilitas, fasilitas dan tarif.
Hasilnya memberi indikasi bahwa daya tarik wisata,
aksesibilitas, dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat wisatawan berkunjung kembali ke Waduk
Sermo (α = 0,05 ) sedangkan tarif tidak berpengaruh.
Kata-kata kunci : Waduk Sermo, odtw,
aksesibilitas, fasilitas,
tarif, minat berkunjung kembali
7. 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sisi geografisnya
dikenal sebagai negara kepulauan, sehingga secara alamiah juga telah membentuk
keanekaragaman sisi alam, manusia dan budaya dari masing-masing daerah yang ada
di Indonesia. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, ditinjau dari sisi
pariwisata merupakanaset yang patut untuk dibanggakan karena tidak dimiliki oleh
negara-negara lain di dunia serta sangat memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan dunia kepariwisataan di Indonesia. Potensi pariwisata yang ada di
Indonesia secara garis besar hampir mencakup semua jenis wisata yang dapat
ditawarkan kepada wisatawan, seperti wisata alam, budaya dan berbagai wisata lain
sebagai hasil buatan manusia (human made) dengan keanekaragaman dan
keunikannya masing-masing yang terdapat disetiap daerah di Indonesia.
Sektor pariwisata telah menampilkan peranannya dengan nyata dalam
memberikan kontribusinya terhadap kehidupanekonomi, sosial dan budaya bangsa.
MenurutYoeti(2008:27) program pemerintah berkeinginan mengembangkan
pariwisata sebagai suatu industri dengan tujuan untuk mempercepat proses
peningkatan kesempatan berusaha, kesempatan bekerja, peningkatan pemerataan
pendapatan masyarakat, terutama bagi mereka yang berusaha dalam industri sektor
pariwisata.
Berdasarkan pandangan yang telah dipaparkan diatas, tepatlah jika penulis
memasukkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu tempat tujuan wisata,
8. 2
karena Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak pilihan obyek wisata untuk
berlibur. Salah satu kabupaten di Yogyakarta yang menyediakan sarana wisata tirta
yang berupa waduk adalah Kabupaten Kulon Progo dengan nama obyek wisata
Waduk Sermo. Waduk Sermo merupakan satu satunya obyek wisata yang berupa
waduk buatan yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta dan merupakan danau
terbersih di Indonesia, sehingga segala potensial yang dimiliki obyek wisata lokal ini
harus digali dan diharapkan dapat menjadi obyek wisata unggulan di Yogyakarta.
Waduk Sermo adalah salah satu sumber pendapatan retribusi obyek wisata di
Kulon Progo yang bisa diandalkan selain Pantai Glagah, Goa Kriskendo, Puncak
Suroloyo atau obyek wisata lain sehingga pengelolaannya harus benar-benar
diperhatikan agar kunjungan wisatawan setiap tahunnya mengalami kenaikan.
Menurut Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kulon Progo pada
akhir tahun 2011 pendapatan retribusi obyek wisata khususnya dari Waduk Sermo
mengalami penurunan. Dikarenakan hal tersebut dalam penelitian ini, penulis akan
membahas tentang analisis pengaruh daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas dan
tarif terhadap minat wisatawan berkunjung kembali ke Waduk Sermo yang terletak
di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini mengunakan acuan dari beberapa peneliti terdahulu yang sejenis
yaitu: Danniah (2005) meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
minat kunjungan wisatawan ke Kraton Yogyakarta. Wa Suna (2007) dalam
penelitiannya meneliti tentang analisis pengaruh daya tarikwisata, tarif, aksesibilitas
dan fasilitas akomodasi terhadap keputusan berwisata ke Pantai Nirwana kota Bau-
Bau Sulawesi Tenggara. Wigayanti (2008) berdasarkan penelitiannya yang berjudul
9. 3
analisis pengaruh daya tarik wisata, aksesibilitas dan akomodasi terhadap minat
kunjungan wisatawan ke kolam renang Galuh Tirtonirmolo Prambanan Klaten.
Wijaya (2010) berdasarkan penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh daya tarik
wisata, akses dan tarif terhadap minat kunjungan wisatawan ke Monumen Yogya
Kembali di Yogyakarta. Rahyu (2011) meneliti tentang pengaruh daya tarik wisata,
aksesibilitas, akomodasi dan tarifterhadap minat wisatawan berkunjung kembali ke
Taman Kyai Langgeng Jawa Tengah.Kelima peneliti terdahulu ini tersaji dalam tabel
I.1
Tabel I.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Topik Tahun Hasil Penelitian
1 Danniah Analisis faktor-
faktor yang
mempengaruhi
minat kunjungan
wisatawan ke
kraton Yogyakarta
2005 Faktor-faktor yang
mempengaruhi minat
kunjungan wisatawan
berkunjung ke Kraton
Yogyakarta yaitu obyek
dan daya tarik wisata,
fasilitas/akomodasi,
aksesibilitas, dan
informasi secara parsial
maupun serentak
berpengaruh positif
terhadap minat kunjungan
wisatawan ke Kraton
Yogyakarta.
2 Wa Suna Analisis pengaruh
daya tarik wisata,
tarif, aksesibilitas,
dan fasilitas,
akomodasi terhadap
keputusan
berwisata ke pantai
Nirwana kota Bau-
Bau Sulawesi
Tenggara
2007 Secara parsial dari
pengaruh variable
independen yaitu daya
tarik wisata, tarif
aksesbilitas, dan fasilitas
akomodasi secara parsial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan berwisata ke
pantai Nirwana kota Bau-
Bau Sulawesi Tenggara.
10. 4
3 Wigayanti Analisis pengaruh
daya tarik wisata,
aksesibilitas dan
akomodasi terhadap
minat kunjungan
wisatawan ke
kolam renang
Galuh Tirtonirmolo
Prambanan Klaten
2008 Ketiga faktor variabel
independen berpengaruh
positif dengan nilai
signifikan yaitu daya tarik
wisata 0,000, aksesibilitas
0,006 dan akomodasi
0,004 lebih kecil dari
tingkat alpha ( 0,05 ).
4 Wijaya Analisis pengaruh
daya tarik wisata,
akses dan tarif
terhadap minat
kunjungan
wisatawan ke
Monumen Yogja
Kembali di
Yogyakarta.
2010 Ketiga faktor variabel
independen yaitu daya
tarik wisata, aksesibilitas
dan tarif berpengaruh
positif dan signifikan α =
5% terhadap minat
kunjungan wisatawan ke
Monumen Yogja Kembali
di Yogyakarta.
5 Rahayu Pengaruh daya tarik
wisata,
aksesibilitas,
akomodasi dan tarif
terhadap minat
wisatawan
berkunjung kembali
ke Taman Kyai
Langgeng Jawa
Tengah
2011 Pengaruh variable
independen yaitu daya
tarik wisata,aksesbilitas,
akomodasi dan tarif secara
parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keputusan berwisata ke
Taman Kyai
LanggengJawa Tengah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melakukan penelitian tentang
Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas, Fasilitas dan Tarif
Terhadap Minat Wisatawan Berkunjung Kembali Ke Waduk Sermo Kulon
Progo Yogyakarta.
11. 5
I.2. Perumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka
terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah daya tarik wisata berpengaruh terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali ke Waduk Sermo Kulon Progo?
2. Apakah aksesibilitas berpengaruh terhadap minat wisatawan berkunjung
kembali ke Waduk Sermo Kulon Progo?
3. Apakah fasilitas berpengaruh terhadap minat wisatawan berkunjung
kembali Waduk Sermo Kulon Progo?
4. Apakah tarif berpengaruh terhadap minat wisatawan berkunjung kembali
Waduk Sermo Kulon Progo?
I.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan diWaduk Sermo Kulon Progo. Responden dalam
penelitian ini adalah semua wisatawan yang sedang berkunjung dan yang pernah
berkunjung diWaduk Sermo Kulon Progo pada tahun 2012 dengan usia 17tahun
keatas. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai daya tarik wisata,
aksesibilitas,fasilitas dan tarif.
I.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh daya tarik wisata terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali ke Waduk Sermo.
2. Untuk mengetahui pengaruh aksesibilitas terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali ke Waduk Sermo.
12. 6
3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali keWaduk Sermo.
4. Untuk mengetahui pengaruh tarif terhadap minat wisatawan berkunjung
kembali ke Waduk Sermo.
I.5. Manfaat Penelitian
Manfaat bagi Obyek Wisata Waduk Sermo
Dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
mengembangkan obyek wisata tersebut, agar jumlah wisatawan yang
berkunjung selalu meningkat setiap tahunnya.
13. 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Danniah (2005) yang berjudul analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi minat wisatawan nusantara ke Kraton Yogyakarta
menunjukkan bahwa hasil analisa dengan menggunakan regresi berganda dapat
diketahui dari faktor-faktor yang mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke
Kraton Yogyakarta yaitu obyek dan daya tarik wisata, fasilitas/akomodasi,
aksesibilitas dan informasi secara parsial maupun secara stimulan berpengaruh
terhadap minat kunjungan wisatawan nusantara ke Kraton Yogyakarta. Hasil regresi
juga diketahui bahwa obyek dan daya tarik wisata yang paling dominan dalam
mempengaruhi minat kunjungan wisatawan nusantara ke kraton Yogyakarta terbukti
dengan koefisien regresi ketiga variabel yang lain.
Wa Suna (2007) berdasarkan penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh
daya tarik wisata, aksesibilitas, tarif, dan fasilitas akomodasi terhadap keputusan
berwisata ke pantai Nirwana kota Bau-bau Sulawesi Tenggara menjelaskan bahwa
secara parsial dari variabel independen (daya tarik wisata, tarif, aksesibilitas, dan
fasilitas atau akomodasi) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
berwisata.
Wigayanti (2008) berdasarkan penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh
daya tarik wisata, aksesibilitas dan akomodasi terhadap minat kunjungan wisatawan
ke kolam renang Galuh Tirtonirmolo Prambanan Klaten menjelaskan bahwa ketiga
faktor variabel independen berpengaruh positif dengan nilai signifikan yaitu daya
14. 8
tarik wisata 0,000, aksesibilitas 0,006 dan akomodasi 0,004 lebih kecil dari tingkat
alpha ( 0,05 ).
Wijaya (2010) berdasarkan penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh daya
tarik wisata, akses dan tarif terhadap minat kunjungan wisatawan ke Monumen
Yogya Kembali di Yogyakarta. Diperoleh kesimpulan ketiga faktor variabel
independen yaitu daya tarik wista, aksesibilitas dan tarif berpengaruh positif dan
signifikan α = 5% terhadap minat kunjungan wisatawan ke Monumen Yogya
Kembali di Yogyakarta.
Rahayu (2011) berdasarkan penelitiannya yang berjudul pengaruh daya tarik
wisata, aksesibilitas, akomodasi, dantarifterhadap minat wisatawan berkunjung
kembali ke Taman Kyai Langgeng Magelang Jawa Tengahmenjelaskan bahwa secara
parsial dari variabel independen (daya tarik wisata, aksesibilitas, akomodasi dan
tarif) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan berwisata.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini mempunyai persamaan dan
perbedaan dengan penelitian terdahulu. Perbedaannya pada variabel
dependentpeneliti terdahulu adalahminat wisatawan berkunjung ke obyek wisata,
sedangkan dalam penelitian ini lebih ditekankan pada minat wisatawan berkunjung
kembali yaitu wisatawan yang sudah atau yang sedang berkunjung di Waduk Sermo
dan menggunakan rancangan penelitian Cross Section. Menurut Husein Umar data
Cross Sectionadalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena dalam satu
kurun waktu saja dari hasil pengisian kuisioner (2003:68). Persamaannya pada
variabel independent yaitu daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas dan tarif
15. 9
sedangkan tempatpenelitiannya berbeda, yang akan dilakukan peneliti adalah di
Waduk Sermo Kulon Progo Yogyakarta.
II.2. Landasan Teoritik
II.2.1.Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 adalah
segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Dalam penelitian di Waduk Sermo
memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup tinggi baik flora, fauna,
maupun ekosistemnya termasuk keindahan panorama alamnya.
Waduk Sermo mempunyai daya tarik yang dapat menarik wisatawan untuk
berkunjung kembali karena obyek wisata ini adalah danau buatan dan waduk satu-
satunya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Waduk Sermo berada dalam satu
komplek dengan obyek wisata Suaka Marga Satwa Sermo dan dikelilingi oleh Hutan
Wisata Kali Biru.Suaka Marga Satwa Sermo merupakan daerah perbukitan dengan
ketinggian bervariasi antara 70 meter dpl sampai dengan 100 meter diatas permukaan
laut.Ekosistem SM. Sermo merupakan bagian dari Ekosistem Pegununungan Kulon
Progo yang berbatasan dengan jalur pegunungan menoreh.Keanekaragaman hayati
berupa flora agak homogen mengingat kawasan hutan ini merupakan hutan tanaman,
sedangkan keanekaragaman satwa pada SM. Sermo termasuk dalam kawasan Plat
Sunda, sehingga hal tersebut bisa menarik perhatian wisatawan.Hutan Wisata
Kalibiru terletak di lokasi yang lebih tinggi dari Waduk Sermo sehingga wisatawan
yang berkunjung dapat menyaksikan keindahan Waduk Sermo dari ketinggian.
16. 10
II.2.2. Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah merupakan faktor penunjang yang memberikan
kemudahan bagi wisatawan untuk mencapai obyek wisata yang dituju, yaitu
meliputi: kondisi jalan yang sudah baik, adanya kemudahan transportasi umum di
sekitar obyek wisata, jarak yang mudah dijangkau serta adanya papan penunjuk arah
yang jelas untuk menuju ke Waduk Sermo Kulon Progo.
Pengertian aksebilitas menurut Wardhani (2008: 20)adalah kemudahan untuk
dikunjungi dan memiliki jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan. Lokasi wisata yang
layak, aman, nyaman, dan dapat dijangkau atau ditempuh oleh wisatawan secara
individu maupun rombongan dan adanya sarana penunjang transportasi, seperti
kelayakan dan kenyamanan jalan menuju lokasi.
Untuk menuju keobyek wisata Waduk Sermo aksesibilitas juga mempunyai
pengaruh yang besar karena aksesibilitas merupakan mediator yang menghubungkan
obyek wisata dengan wisatawan yang ingin berkunjung ke obyek wisata ini. Apabila
aksesibilitas ke obyek wisata sudah memadai, jalannya sudah baik maka wisatawan
yang berkunjung ke obyek wisata tersebut akan meningkat. Untuk menujuWaduk
Sermo sangatlah mudah karena dari kota wates sudah ada papan petunjuk arah yang
menuju obyek tersebut.
II.2.3. Fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang bisa memberikan kenyamanan dan
ketenangan bagi wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata tersebut. Menurut
Yoeti (2000:56) fasilitas adalah segala hal yang fungsinya memenuhi kebutuhan
wisatawan yang tinggal untuk sementara waktu di daerah kunjungan wisata yang di
17. 11
kunjunginya, dimana mereka dapat santai menikmati dan berpartisipasi dalam
kegiatan yang tersedia di daerah tujuan wisata tersebut.
Untuk menciptakan suasana tersebut dapat dilakukan dengan cara menyediakan
semua fasilitas yang diperlukan oleh wisatawan pada saat berada di obyek wisata
Waduk Sermo, yaitu: adanya tempat berteduh yang nyaman, adanya penginapan,
restoran yang bersih, toilet yang bersih, dan halaman parkir yang nyaman, perahu
motor, pemancingan yang luas, area sepeda santai, penginapan, gedung
pertemuan,pos penjagaan, mesjid dan rumah makan.
II.2.4. Tarif
Tarif merupakan jumlah komponen- komponen dari biaya atraksi wisata, biaya
angkutan, dan biaya fasilitas. Harga produk pariwisata sangat tinggi elastisitasnya
artinya untuk perjalanan wisata ke suatu tujuan yang sama dengan waktu perjalanan
yang sama lamanya ada bermacam-macam harga, karena masing-masing komponen
produk pariwisata harganya bervariasi (Soekadijo, 2000:224).
Waduk Sermo menetapkan berbagai macam tarif antara lain tarif retribusi
untuk masuk ke lokasi obyek wisata, tarif untuk menikmati fasilitas perahu wisata
dan tarif parkir kendaraan yang termasuk harga yang terjangkau oleh berbagai
tingkatan masyarakat.
II.2.5.Wisatawan
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat wisatawan berkunjung
kembali. Menurut Soekadijo (2000: 3), wisatawan adalah orang yang mengadakan
perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya,
atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang di datanginya. Lebih
18. 12
khususnya, wisatawan nusantara adalah seseorang warga negara suatu negara yang
melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati
perbatasan negaranya (Karyono, 1997: 20). Wisatawan ini oleh (Soekadijo, 2000: 19)
juga disebut wisatawan dalam negri atau wisatawan domestik, yaitu wisatawan yang
dalam perjalanan wisata itu tidak keluar dari batas-batas negaranya sendiri.
II.2.5. Minat Berkunjung Kembali
Menurut Dharmmesta (1995: 40) dalam riset tentang minat dan perilaku
konsumen menjelaskan bahwa minat sering diestimasikan dengan teknik-teknik yang
di dasarkan pada asumsi kesukaan konsumen terhadap merek, pangsa pasar, serta
kemauan untuk membeli ulang.Pilihan konsumen dapat dilakukan berdasarkan apa
yang telah mereka katakan tentang minat mereka untuk mengambil pilihan/membeli.
Hal ini berasal dari tinjauan bahwa ukuran-ukuran tentang Cognition (berfikir) dan
Affection (berperasaan) dapat dikombinasikan ke dalam sebuah indeks minat
konsumen yang kemudian dapat memprediksi pilihan-pilihan konsumen. Sedangkan
perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini (Engel et al, 1994: 3). Hal iniberlaku
terhadap proses pengambilan berwisata yaitu sebagai berikut:
Sumber: Saputro et al (2006)
19. 13
Gambar II.1
Model Pengambilan Keputusan Berwisata
Untuk lebih jelasnya model pengambilan keputusan berwisata dalam bagan
diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: secara garis besar pengambilan keputusan
untuk berlibur didasari oleh beberapa faktor, faktor pertama adalah faktor pendorong
yaitu adanya kebutuhan dan motivasi wisatawan untuk menghilangkan stres dan
mendapatkan ketenangan serta keinginan untuk mendapatkan suasana menyenangkan
Image dan ODTW
Keputusan berlibur
Evaluasi alternatif
Pencariam informasi
Persepsi atas ODTW
Ekspekstasi atas liburan - ODTW
Faktor pendorong Faktor preferensi Faktor informasi Pengalaman masa lalu
Kebutuhan dan
motivasi
Persepsi buruk
Pola penjualan
Alternatif liburan
Suasana yang baru
Liburan berlanjut
Kunjungan ulang
Pembatalan liburan
20. 14
yang dapat menambah semangat kerja kembali, sedangkan ketiga faktor lainnya
adalah faktor preferensi, faktor informasi, dan pengalaman masa lalu.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut akan menimbulkan persepsi baik ataupun
persepsi yang buruk tentang suatu obyek wisata sehingga hal ini akan mempengaruhi
image terhadap obyek wisata tersebut. Setelah adanya beberapa pertimbangan
tentang image ataupun persepsi atas suatu obyek wisata, baru wisatawan menentukan
obyek wisata mana yang menjadi tujuan untuk liburan kemudian mereka akan
mencari informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan obyek wisata
tersebut. Setelah mendapatkan informasi yang lengkap tentang obyek wisata tersebut
wisatawan mengadakan evaluasi alternatif yaitu apabila keputusan untuk berlibur
berlanjut maka mereka akan melakukan kunjungan ulang ke obyek tersebut, apabila
wisatawan mempunyai persepsi yang buruk terhadap obyek wisata tersebut maka
liburan akan dibatalkan, dan evaluasi alternatif yang terakhir adalah apabila
wisatawan ingin mendapat suasana yang baru maka mereka akan memilih salah satu
alternatif tempat obyek wisata yang baru. Semua penjelasan di depan mengarah pada
pola penjualan suatu obyek wisata dengan adanya kebutuhan untuk berlibur ke suatu
obyek wisata tertentu yang merupakan satu rantai kebutuhan yang saling berkaitan
dan saling mendukung diantara faktor satu dengan faktor-faktor lainnya.
Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa, 1997:
370). Minat dapat diartikan sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.
Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam
mengambil keputusan. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang
21. 15
untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (hurlock,
1995: 144).
Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (Hurlock, 1995: 117)
a. Aspek Kognitif
Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di
rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.
b. Aspek Afektif
Konsep yang membangun aspek afeksi, minat dinyatakan dalam sikap
terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman
pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman
sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari
sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa
terhadap kegiatan itu.
c. Aspek Psikomotor
Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun
kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan
meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.
II.2.6. Pariwisata
Pariwisata menurut Macintosh, diambil oleh Yoeti (2008:9) menjelaskan:
Pariwisata adalah sejumlah gejala dan hubungan yang timbul, mulai dari interaksi
antara wisatawan dari satu pihak, perusahaan-perusahaan yang memberikan
pelayanan wisatawan dan pemerintahan, serta masyarakat yang bertindak sebagai
tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan dimaksud.
22. 16
Sementara penjabaran definisi pariwisata secara luas dikemukakan oleh Wahab
(2003:5) menyatakan bahwa: pariwisata adalah salah satu dari industri gaya baru,
yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan
kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam mengaktifkan sektor industri lain di dalam
Negara penerima wisatawan.Lagi pula pariwisata sebagai suatu sektor yang
kompleks,meliputi industri-industri dalam arti yang klasik, seperti industri kerajinan
tangan dan industri cendaramata, penginapan dan transportasi secara ekonomi juga
dipandang sebagai industri.
Sedangkan pengertian pariwisata menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2009 dijelaskan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
II.2.7. Produk Industri Pariwisata
Menurut Burkart and Medlik dalam Yoeti (2008:16), yang dimaksudkan
dengan produk industri pariwisata adalah suatu susunan produk yang terdiri dari
campuran: atraksi wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan. Menurut Medlik and
Middleton dalam Yoeti (2008: 16) produk industri pariwisata adalah keseluruhan
bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan tempat
kediaman dimana biasanya tinggal, selama di DTW atau kota yang ia kunjungi,
hingga ia kembali ke kota tempat ia tinggal semula.
II.3. Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis yaitu:
23. 17
(+)
(˗)
)
1. Daya tarik wisata berpengaruh positif terhadap minat wisatawan berkunjung
kembali.
2. Aksesibilitas berpengaruh positif terhadap minat wisatawan berkunjung
kembali.
3. Fasilitasberpengaruh positif terhadap minat wisatawan berkunjung
kembali.
4. Tarifberpengaruh negatif terhadap minat wisatawan berkunjung kembali.
II.4. Rancangan elitian
Faktor yang ditelitidalam penelitian ini hanya meliputi daya tarik wisata,
aksesibilitas, fasilitas dan tarif digunakan untuk mengetahui seberapa besar nilainya
mempengaruhi wisatawanberkunjung kembali keWaduk Sermo Kulon Progo. Untuk
mengetahui besarnya variabel independen mempengaruhi variabel dependen
menggunakan analisis regresi linier berganda.Gambar II.2 menjelaskan model
pemikiran dalam penelitian ini.
Gambar II.2 Kerangka Pemikiran
Variabel Independen Variabel Dependen
(+)
(+)
(+)
(˗)
= berpengaruh positif
= berpengaruh negatif
X1 = Daya Tarik Wisata
X2 = Aksesibilitas
X3 = Fasilitas
Y = Minat Berkunjung
Kembali
X4 = Tarif
24. 18
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di obyek wisata Waduk Sermo Kulon Progo
Yogyakarta. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai daya tarik
wisata, aksesibilitas, fasilitas dan tarif. Sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah
wisatawan nusantara yang berkunjung keWaduk Sermo. Untuk respondennya adalah
semua wisatawan nusantara yang berkunjung keWaduk Sermo Kulon Progo dengan
usia 17 tahun keatas.
Waduk Sermo Kulon Progo Yogyakarta berada di Dusun Sermo, Desa
Hargowilis, Kecamatan Kokap, Yogyakarta berada di sebelah barat Kota Wates.
Dengan luas genangan air kurang lebih157 Ha, sangat mudah dijangkau oleh sarana
transportasi, terletak 8 km dari pusat Kota Wates.
Kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Waduk Sermo ini selain mereka
tertarik untuk memancing, mereka juga tertarik untuk menikmati perahu motor dan
pemandangan yang indah serta tempatnya yang romantis dan nyaman.
III.2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1993 : 102), apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah semua wisatawan nusantara yang pernah berkunjung dan yang
sedang berkunjung di obyek wisata Waduk Sermo Kulon Progo Yogyakarta pada
tahun 2012.
25. 19
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1993: 104),
dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud untuk mengeneralisasikan
hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan mengeneralisasikan adalah
mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi.
III.3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiono, 1999:56).
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 1999:61).
Purposive ini dipilih berdasarkan pertimbangan karena jumlah populasi yang besar,
sedangkan waktu untuk melakukan penelitian terbatas sehingga perlu diambil sampel
yang dapat mewakili populasi. Untuk dapat mewakili populasi sampel yang dipilih
harus memenuhi kriteria tertentu yang merupakan karakteristik populasi. Dalam
penelitian ini, kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah semua
wisatawan nusantara yang berkunjung ke Waduk Sermo dengan usia dengan
responden usia 17 tahun keatas.
Menurut Sugiono (1999: 56), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif. Sampel dalam populasi ini adalah semua wisatawan
26. 20
nusantara yang sedang berkunjung dan yang pernah berkunjung keWaduk Sermo
dengan usia 17 tahun keatas.
Selanjutnya Watson et al (1993) menentukan sampel dengan formula sebagai
berikut :
2
1..
2
1..4
ppaz
n
n = ukuran sample
p = proporsi kesuksesan yang diharapkan dari sampel
q = proporsi sisa (1 – p).
Z ½ α = koefisien konfidensi
ω= jumlah kesalahan yang dapat ditoleransi dari rerata populasi pada
batas kiri (L) dan batas kanan (R).
Dengan asumsi p = q = 50%, α = 5% dan Z ½ α = 1,96, L = R = 10% sehingga
ω= 20%maka berdasarkan rumus diatas penulis menetapkan sampel sebanyak:
n =
2
2
10,0.2
)50,0.(50,0.)96.1.4
=
04,0
8416,3
= 96,04= 100 orang
Jadi penelitian ini akan menggunakan sampel sebanyak 100 orang.
III.4. Jenis data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan data
primer. Data primer adalah merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik
dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2002 : 130).
III.5. Teknik Pengumpulan Data
Didalam penelitian ini data diperoleh dari wisatawan yang berkunjung
keWaduk Sermo yang telah mengisi kuesioner dari peneliti.Kuesioner adalah
27. 21
sejumlah pernyataan tertulis yang terstruktur yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, hal-hal lain yang ia
ketahui (Arikunto, 1993: 124). Kuesioner yang diberikan peneliti memuat beberapa
pertanyaan tertulis yang terstruktur yang memuat pernyataan responden mengenai
apa yang responden rasakan mengenai hal-hal yang mereka ketahui.
Penelitian ini menggunakan skala likert yang biasa digunakan untuk mengukur
sikap pendapat dan persepsi seseorang terhadap sesuatu (Umar, 2002 : 69). Dalam
penelitian ini responden diminta mengisi kuesioner yang dibuat oleh peneliti yang
berisi tentang obyek wisataWaduk Sermo Kulon Progo Yogyakarta dengan
pemberian skor misalnya, sangatsetuju sekali (5),sangat setuju (4), setuju (3),
tidaksetuju (2), sangat tidak setuju (1).
III.6. Definisi Operasional Variabel Penelitian
III.6.1. Definisi operasional variabel independen
Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel dependen (Sugiyono 1999: 3).
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Daya Tarik Wisata (X1); Waduk Sermo memiliki daya tarik yang berbeda
dengan obyek wisata lain, yaitu: merupakan danau buatan yang sangat
besar dengan luas genangan kurang lebih 157 ha ditambah keindahan
keadaan air yang jernih membiru dan bentuk berkelok-kelok menyerupai
jari tangan manusia, pemandangan yang luas dengan latar belakang
perbukitan menoreh, sabuk hijau dengan panjang 27 km yang mengikat
Waduk Sermo dan dikelilingi oleh hutan, suasana pengunungan yang
28. 22
nyaman, keindahan konstruksi bendungan dan aktivitas wisatawan paling
banyak adalah memancing.Waduk Semo juga bisa untuk area bersepeda
santai dan jalan santai.
b. Aksesibilitas (X2); aksesibilitas untuk menuju obyek wisata Waduk Sermo,
yaitu meliputi: kondisi jalan sudah baik beraspal, 8 km dari sebelah barat
kota wates, adanya kemudahan transportasi umum di sekitar obyek wisata
baik keberangkatan atau pulang sudah tersedia bus, angkot, atau ojek.
Papan petunjuk arah dari daerah pertigaan Sentolo, terminal wates sampai
lokasi obyek wisata sudah terpasang dengan jelas.Menuju ke obyek wisata
lain seperti Suaka Margasatwa Sermo dan Hutan Kali Biru lebih dekat dari
Waduk Sermo.
c. Fasilitas (X3); fasilitas yang ada meliputi: tempat parkir yang mudah dan
luas, tempat makan/restoran, toko alat pancing, tempat
beristirahat/berteduh, tempat untuk berkemah, tempat makrab, gedung
pertemuan, mushola yang bersih, dan toilet yang mudah dijumpai serta
banyak terdapat tempat sampah.
d. Tarif (X3); Retribusi masuk Rp.2000,-per orang ; parkir kendaraan roda dua
Rp.1000,-;parkir kendaraan roda empat Rp.3000,-; parkir bus atau truk
Rp.5000,-; sewa perahu wisata 20 menit Rp.5000,- untuk dewasa dan
Rp.3000,- untuk anak-anak; untuk rombongan minimal 5 orang 1jam
Rp.100.000-, harga angkutan umum Rp.4000,- dari wates sampai lokasi .
29. 23
III.6.2. Definisi operasional variabel dependen
Variabel Terikat (Dependent Variabel)adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 1999: 3).
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
indipenden (Umar, 2002: 48).
Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah minat wisatawan
berkunjung kembali. Minat wisatawan berkunjung kembali adalah keinginan
wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata yang disebabkan karena rasa penasaran
dan rasa keingintahuan terhadap semua daya tarik wisata yang terdapat dalam suatu
obyek wisata tersebut dalam hal ini yang di maksud adalah Waduk Sermo, Kokap,
Kulon Progo. Indikator dalam variabel dependen ini meliputi: Waduk Sermo
merupakan rekreasipendidikan, pengalaman yang menyenangkan dan positif, cerita
kepada teman atau saudara, akan berkunjung kembali di lain waktu dan mengajak
teman untuk berkunjung melihat keindahan alam.
III.7. Uji Instrumen
III.7.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrument (Arikunto, 1993: 136). Uji validitas ini digunakan untuk
mengetahui ketepatan data apabila data yang didapat dari uji coba sudah sesuai
dengan yang seharusnya, maka instrumennya sudah baik, sudah valid.
Untuk menguji validitas dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak
30 orang. Pengolahan datanya dilakukan menggunakan program SPSS 15.00 for
Windows. Data dalam penelitian ini dikatakan valid apabila r hasil lebih besar dari
30. 24
nilai kritis r tabel. Nilai r tabel dalam validitas adalah 0,361 dengan tingkat
signifikansinya (α) sebesar 5% dan jumlah sampel (N) sebanyak 30 orang.
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan
skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (Sugiono,
1999). Untuk menghitung korelasi antar skor dalam penelitian ini digunakan rumus
korelasi PearsonProduct Moment, (Sigit, 2001:148) yaitu :
2222
YYNXXN
YXXYN
rxy
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi Pearson Product Moment
N = Jumlah sampel
xy = Jumlah perkalian skor item dengan skor total
x = Jumlah skor item
y = Jumlah skor total
x2
= Jumlah kuadrat skor item
y2
= Jumlah kuadrat skor total
Validitas dapat diukur dengan membandingkan nilai r tabel dengan program
softwer SPSS 15.00. Kriteria hasil pengujian:
1. Nilai r positif dan lebih besar dari r tabel, maka butir tersebut dinyatakan
valid.
2. Nilai r hasil tidak positif dan lebih kecil daripada r tabel, maka butir tersebut
dinyatakan tidak valid.
III.7.1.2Hasil Uji Validitas
Satu langkah penting setelah instrumen disusun adalah uji coba instrumen.Uji
coba instrumen dilakukan oleh 30 responden (lampiran 1 halaman 70). Uji coba ini
31. 25
dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dengan
mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara akurat. Pada penelitian ini
pengujian validitas instrumen menggunakan analisis butir (item analiysis). Pemilihan
ini dilakukan karena banyak literatur yang dapat dijadikan sumber dalam
menganalisis. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari lapangan, maka
besar koefisien validitas butir dari tiap-tiap pertanyaan pada instrumen penelitian
untuk variabel independen adalah sebagai berikut :
Tabel III.1
Uji Validitas Variabel Independen dan Variabel Dependen
Variabel Butir r hitung r tabel Keterangan
Obyek Daya Tarik
Wisata (X1)
X1.2
X1.2
X1.3
X1.4
0,421
0,619
0,551
0,464
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Aksesibilitas (X2) X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
0,666
0,487
0,517
0,427
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Fasilitas (X3) X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
0,729
0,615
0,646
0,730
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Tarif (X4) X4.1
X4.1
X4.1
X4.1
0,552
0,740
0,555
0,447
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Minat Berkunjung
Kembali (Y)
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
0529
0,706
0,648
0,644
0,361
0,361
0,361
0,361
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data Primer yang diolah
32. 26
Berdasarkan tabel III.1 di atas dapat diketahui dari 5 butir pernyataan variabel
obyek daya tarik wisata (X1), aksesibilitas (X2), fasilitas (X3), tarif (X4) dan minat
berkunjung kembali (Y) mempunyai nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari
nilai koefisien korelasi tabel r table = 0,361 (lampiran 9 halaman 88) maka
disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan dalam instrumen penelitian adalah
valid. Namun untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, sebelumnya akan
dilakukan uji reliabilitas. (lampiran 3 halaman 74-79)
III.7.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah digunakan untuk mengetahui bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karenainstrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1993: 142). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Alpha Cronbach, secara manualdiselesaikan
dengan rumusAlpha:
𝑟 =
𝑘
(𝑘 − 1)
1 −
∑𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
Keterangan :
r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ b
2
= jumlah varian butir
t
2
= varian total
Kriteria hasil pengujian:
1. Bila nilai Alpha positif dan lebih besar daripada r tabel, maka butir
atau variabel tersebut dinyatakan reliabel.
2. Bila nilai Alpha tidak positif dan lebih kecil daripada r tabel, maka
butir atau variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel.
33. 27
III.7.2.1 Hasil Uji Reliabilitas
Selanjutnya untuk mengetahui konsistensi dari instrumen yang disusun maka
dilakukan uji kehandalan atau reliabilitas. Reliabilitas menunjukkan pada suatu
pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data. Hal ini karena instrumen yang reliabel akan menghasilkan data
yang selalu tetap atau sama berapa kalipun instrumen itu digunakan. Dalam
melakukan uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach.
Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari lapangan, maka besar
koefisien reliabilitas dari tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut:
Tabel III.2
Uji Reliabilitas Variabel Independen dan Variabel Dependen
Variabel Koef.Alpha r tabel Kesimpulan
Obyek Daya Tarik Wisata
(X1)
0,723 0,361 Reliabel
Aksesibilitas (X2) 0,721 0,361 Reliabel
Fasilitas (X3) 0,844 0,361 Reliabel
Tarif (X4) 0,769 0,361 Reliabel
Minat Berkunjung Kembali
(Y)
0,782 0,361 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah,
Berdasarkan tabel III.2 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas dapat
diketahuivariabel obyek daya tarik wisata (X1), aksesibilitas (X2), fasilitas (X3), tarif
(X4) dan minat berkunjung kembali (Y) mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih
besar dari nilai r tabel = 0,361 maka dapat disimpulkan seluruh butir pertanyaan
dalam instrumen penelitian ini adalah reliabel. (lampiran 3 halaman 74 – 79)
III.8. Alat Analisis
34. 28
III.8.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang
terlibat (variabel dependen, variabel independen atau keduanya) mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi normal atau
mendekati normal (Santoso, 2001).
Untuk menguji normalitas suatu data dapat digunakan tes normalitas
Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal bila signifikansi masing-
masing variabel > 0,05. Menutut Ghozali (2009:113) uji KS dilakukan dengan
hipotesis :
HO : Residual terdistribusi normal
HA : Residual tidak terdistribusi normal
III.8.2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda adalah hubungan antara variabel independen terhadap
variabel dependen (Djarwanto, 1998: 309). Untuk menganalisis sejauh mana
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, alat analisis yang
digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhiwisatawanberkunjung kembali, Regresi Linier Berganda dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + .......+ bkXk........................................................(3. 1)
Keterangan:
Y : Variabel bebas yang mempengaruhi wisatawan berkunjung kembali
a : Harga konstan (harga Y bila X= 0)
X1 : Variabel Daya Tarik Wisata
35. 29
X2 : Variabel Aksesibilitas
X3 : Variabel Fasilitas
X4 : Variabel Tarif
b1,b2,b3,b4,: Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan/penurunan
variabel terikat yang didasarkan variabel bebas.
Uji-t juga akan dilibatkan untuk mengetahui tingkat signifikansi (uji beda) dari
pengaruh masing-masing variabel bebas. Sedangkan untuk mengetahui tingkat
signifikansi pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat
akan digunakan uji-F. Selain itu, untuk melihat besarnya proporsi dari semua
variabel bebas terhadap variabel terikat akan dilakukan perhitungan koefisien
determinasi (R2
). Penelitian ini akan menggunakan tingkat kesalahan () sebesar
0,05.
III.8.3. Uji Multikolinieritas
Menurut Frisch dalam (Gujarati, 1995: 157) Multikolinieritas adalah korelasi
linier diantara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Hal ini
di dalam Santoso (2001) menyatakan bahwa multikolinieritas muncul bila terjadi
korelasi antar variabel independen. Ini terbukti bahwa Santoso mendukung Gujarati.
Besaran VIF(Vacarices Inflation Factor), Condition index (CI) dan Tolerance dapat
digunakan untuk medeteksi adanya multikolinieritas. Bila nilai VIF (Vacarices
Inflation Factor) disekitar angka <10, nilai CI<30 dan angka Tolerance mendekati 1,
maka bisa dikatakan model regresi tersebut bebas multikolinieritas.
III.8.4. Uji Heteroskedastisitas
36. 30
Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Homoskedastisitas terjadi jika varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Jika varians berbeda, dinamakan
heteroskedastisitas (Santoso, 2001: 203).
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan metode grafik.
Metode grafik dengan melihat grafik plot anatara nilai prediksi variabel dependen
dengan residualnya.
Menurut Ghozali adanya heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(2009:37).
III.8.5. Alat Uji Hipotesis Penelitian
Uji statistik ini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau keakuratan dari
suatu fungsi atau persamaan untuk menafsir dari data yang kita analisis. Nilai
ketepatan atau keaktualan ini dapat diukur dari Goodness Of Fit nya. Uji statistik ini
dapat dilihat dari nilai t hitung, F hitung, dan uji R2
(Determinasi). Berkaitan apakah
uji statistik ini dikatakan lolos atau tidak, tergantung dari tingkat signifikansi dari
hasil perhitungannya, jika hasilnya berada didaerah kritis atau yang menolak Ho
maka dikatakan bahwa uji stastistiknya lolos dan layak untuk uji selanjutnya dan ini
37. 31
berlaku sebaliknya jika berada didaerah yang menerima Ho. (Anton Bawono, 2006 :
89).
a. Uji ttest
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri – sendiri.
Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan
menggunakan uji t statistik untuk masing – masing variabel bebas, dengan
tingkat kepercayaan tertentu.
Langkah – langkah pengujian :
1) Menentukan hipotesis
Ho : β1 = 0, = artinya variabel independen (X1) tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen (Y).
Ha : β1 ≠ 0, = artinya variabel independen (X1) berpengaruh terhadap
variabel dependen (Y).
2) Menentukan t tabel
Untuk menentukan t tabel dengan menggunakan tingkat = 5% dan
derajat kebebasan (df) = n – k.
Dimana :
n = Jumlah data
k = Jumlah variabel bebas
3) Rumus untuk mencari t hitung
Yang pertama mencari r hitung terlebih dahulu dengan cara :
38. 32
𝑟 𝑥𝑦 =
𝑛 ∑(𝑥 y − (∑ x) (∑ y)
n ∑ x2 − (∑ x)
2
n ∑ y2 − (∑ y)
2
Setelah mendapatkan r hitung berikutnya dapat mencari t hitung,
dengan rumus :
2
2
2
nr
nr
thitung
4) Pengambilan keputusan
Jika t hitung≤ t tabel, maka Ho diterima. Artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak. Artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Gambar III.1
Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho Berdasarkan ttabel
Di samping perbandingan t hitung dengan t tabel agar bisa menentukan Ho
diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat nilai signifikansinya apakah lebih atau
kurang dari 5%.
b. Uji F
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel X1,2 .... (independen) secara bersama – sama dapat mempengaruhi
variabel Y (dependen).
39. 33
Langkah – langkah pengujiannya sebagai berikut :
1) Menentukan hipotesis
Ho=β1=β2=....βn=0, artinya variabel independen (X1,2 . . .) secara
bersama – sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
Ha ≠ β1≠β2≠....βn≠0, artinya variabel independen (X1,2 . . .) secara
bersama – sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
2) Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikansi = 5%
dengan derajat kebebasan (dk) yang terdiri dari :
Numerator = k dan denominator = n – k – 1.
Keterangan :
k = Variabel independen
n = Jumlah data
3) Rumus untuk mencari Fhitung
F hitung =
KnR
KR
/1
1
2
2
Dimana :
R2
= Koefisien determinasi
K = Banyaknya variabel independen
n = Jumlah sampel yang diteliti
40. 34
4) Pengambilan keputusan
Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama – sama
(X1,2...) terhadap variabel dependen (Y). Jika F hitung F tabel, maka
Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen secara bersama – sama (X1,2 ...) terhadap variabel
dependen (Y).
Disamping dengan membandingkan F hitung dengan F tabel untuk
menentukan Ho diterima atau ditolak, dapat dengan melihat nilai
signifikansinya apakah lebih atau kurang dari 5%.
c. Uji R2
Menurut Gujarati (1995 : 182 – 183), analisis koefisien determinasi (R2
)
digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase (%) pengaruh
keseluruhan variabel independen yang digunakan (X1,2 ...) terhadap
variabel dependen (Y). Pengujian ini dilakukan dengan melihat R2
pada
hasil analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien
determinan (R2
) semakin mendekati 1 berarti regresi yang digunakan
sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen
(Y).
Nilai R2
dapat dicari dengan rumus :
R2
=
JKT
JKR
41. 35
R2
=
22
2
3322110
YYn
YYXYXYXYn
Dimana :
R = Besarnya koefisien determinasi
JKT = Jumlah Kuadrat Total
JKR = Jumlah Kuadrat Regresi
n = Jumlah data pada populasi yang digunakan
βo = Intersep sumbu Y dengan arah garis regresi (konstanta)
Y = Nilai variabel dependen
X1,2 = Nilai variabel independen
β1,2 = Nilai taksiran koefisien variabel independen pada garis regresi
Ciri – ciri nilai R2
adalah :
1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan
1, jadi nilai R2
terletak antara 0 R2
1.
2) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
3) Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna
antara variabel independen dengan variabel dependen.
4) Menghitung koefisien determinasi (R2
) untuk menilai besarnya
sumbangan atau kontribusi variabel independen (X1,2 ...) terhadap nilai
variabel dependen (Y).
42. 36
III.8.6. Koefisien Regresi
Nilai koefiensi regresi dari masing-masing variabel independen yaitu (X1) daya
tarik wisata, (X2) aksesibilitas, (X3) fasilitas dan (X4) tarif menunjukkan besar
kecilnya perubahan variabel dependen (Y) wisatawan berkunjung kembali. Dimana
setiap perubahan pada variabel bebas akan mengakibatkan perubahan yang bernilai
positif maupun negatif pada variabel terikat.
43. 37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
IV.1.1. Latar Belakang Sejarah Kabupaten Kulon Progo
Kabupaten Kulon Progoadalah salah satu dari lima kabupaten atau kota
diPropinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak paling barat. Sebelum
terbentuknya Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 15 Oktober 1951, wilayah ini
terbagi atas dua kabupaten yaitu Kabupaten Kulon Progo yang merupakan wilayah
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kabupaten Adikarta yang merupakan
wilayah Kabupaten Pakualaman. Kemudian pada tahun 1951 Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dan Sri Pakualam VIII mengeluarkan amanat penggabungan antara dua
wilayah tersebut atas dasar kesepakatan kedua belah pihak.
Selanjutnya pemerintah pusat mengeluarkan UU No.18 tahun1951 yang
ditetapkan tanggal 12 Oktober 1951 dan diundangkan tanggal 15 Oktober 1951.
Secara yuridis formal Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo adalah 15 Oktober 1951
yaitu saat diundangkanya UU No.18 tahun 1951 oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia.
IV.1.2. Letak Geografi Kabupaten Kulon Progo
Kabupaten Kulon Progodengan posisi pada 7’38’42”-7’59’3” derajat Lintang
Selatan sampai dengan 110’1’37”-110’16’26”derajat Bujur Timur, Kulon Progo
tediri dari 12 kecamatan dan88 desa dan 930 dusun. Luas wilayah sekitar
58.627,5kmdengan jumlah penduduk 459,695 jiwa.
44. 38
Batas- batas Kabupaten Kulon Progo:
a. Sebelah Utara : Kabupaten Magelang
b. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
c. Sebelah Barat : Kabupaten Purworejo
d. Sebelah Timur : Kabupaten Sleman
Secara geografis lokasi Kulon Progo terletak di posisi yang strategis, karena
terletak pada jalur transportasi Jawa Selatan. Wilayah Kulon Progo terhubung
dengan kota-kota di Jawa oleh jaringan transportasi darat. Jalur selatan Jawa ini
memiliki prospek baik untuk berkembang dengan didukung oleh kekayaan sumber
daya wilayah di bidang pertanian, peterbakaan, perikanan-kelautan, wisata dan
pertambangan.
IV.1.3. Sektor Pariwisata
Kulon Progo terdiri dari dataran pantai di bagian selatan, di bagian tengah
dan timur berupa topografi bergelombang sampai berbukit, dan di bagian barat serta
utara berupa perbukitan-pegunungan. Rangkaian perbukitan-pengunungan di bagian
barat dan utara dikenal sebagai perbukitan Menoreh.
Kawasan perbukitan Kulon Progo dengan pemandangan yang elok
menyimpan kekayaan di bidang pertanian, perkebunan dan pariwisata. Sementara
kawasan selatan dan pesisir menyediakan potensi kelautan dan perikanan serta
pariwisata. Berbagai produk industri kecil dan kerajinan tangan dapat ditemukan
hampir di seluruh Kulon Progo. Produk kerajinan Kulon Progo seperti berbagai
anyaman serat, wayang golek, makanan tradisional telah tersebar di seluruh wilayah.
45. 39
IV.1.4.Sejarah dan Latar Belakang Obyek Penelitian
Proyek pembangunan Waduk Sermo merupakan salah satu komponen
program IISP (Integreted Irrigation Sector Project) yang pembiayaannya berasal dari
APBN murni dan bantuan ADB. Studi kelayakan Waduk Serrno dilakukan oleh Mac
Donald tahun 1980, dilanjutkan oleh PT.Indra Karya tahun 1985 dan 1991.
Penelitian ini untuk mengetahui Waduk Sermo layak dibangun dari segi teknis dan
ekonomis dilakukan oleh ELC (Electroconsult) pada tahun 1992.
Waduk Sermo ini dibuat dengan membendung Kali Ngrancah yang dapat
menampung air 25 juta meter kubik. Pembangunan diselesaikan dalam waktu dua
tahun delapan bulan (1 Maret 1994 hingga Oktober 1996). Waduk Sermo ini
diresmikan pada tanggal 20 November 1996 oleh almarhum Presiden Soeharto dan
akhirnya resmi beroperasi pada tahun 1997. Pembangunan Waduk Sermo membuat
Pemda Kulon Progo harus memindahkan 107 KK dengan bertransmigrasi ke Tak Toi
Bengkulu dan ke PIR kelapa sawit Riau.
Tujuan pembangunan Waduk Sermo adalah untuk suplesi sistem irigasi
daerah Kalibawang yang memiliki cakupan areal seluas 7.154 Ha. Sistem irigasi
tersebut merupakan interkoneksi dari beberapa daerah irigasi, diantaranya Clereng,
Pengasih dan Pekik Jamal.
IV.1.5. Letak dan Luas Wilayah
Waduk Sermo Kulon Progo Yogyakarta berada di Dusun Sermo, Desa
Hargowilis, Kecamatan Kokap, Yogyakarta berada di sebelah barat Kota Wates.
Dengan luas genangan air kurang lebih157 Ha, sangat mudah dijangkau oleh sarana
46. 40
transportasi, terletak 7km di sebelah barat Kota Wates atau 36 km di arah barat kota
Yogyakarta.
IV.2. Karakteristik Responden
Jumlah responden yang dianalisis dalam penelitian ini berjumlah 100
responden dan dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan,
banyaknya kunjungan dan asal kota. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui
karakteristik demografis responden dalam penelitian ini adalah analisis persentase.
Hasil analisis karakteristik demografi responden adalah sebagai berikut:
IV.2.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan jenis kelamin responden, terdiri atas dua kelompok yaitu
kelompok laki-laki dan perempuan, yang dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel IV.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 35 35%
Perempuan 65 65%
Total 100 100%
Sumber: Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel IV.1 di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 65
orang atau sebesar 65% dan sisanya sebanyak 35 orang atau sebesar 35% adalah laki-
laki.
IV.2.2 Karakteristik Usia Responden
Berdasarkan usia responden, terdiri atas empat kelompok yaitu 17-25 tahun,
26-34 tahun, 35-43 tahun dan 44-52 tahun. Hasil analisis data berdasarkan usia dapat
ditunjukkan pada tabel berikut :
47. 41
Tabel IV.2
Usia Responden
Usia Jumlah Persentase
17 - 25 tahun 27 27 %
26 -34 tahun 43 43 %
35 - 43 tahun 23 23 %
44 - 52 tahun 7 7 %
Total 100 100 %
Sumber: Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel IV.2 diatas menunjukkan bahwausia wisatawan
pengunjung obyek wisata Waduk Sermo dari usia 44-52 tahun yaitu sebanyak 7
orang atau sebesar 7% adalah karakteristik usia responden terkecil. Usia wisatawan
pengunjung obyek wisata Waduk Sermo dari usia 26-34 tahun yaitu sebanyak 43
orang atau sebesar 43% adalah karakteristik usia responden terbanyak.
IV.2.3 Karakteristik Pekerjaan Responden
Berdasarkan pekerjaan responden, terdiri dari enam kelompok yaitu PNS,
POLRI, pelajar/mahasiswa, swasta, wiraswasta dam laimya.Hasil analisis data
karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel IV.3
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Persentase
PNS 10 10%
POLRI 4 4%
Pelajar/mahasiswa 45 45%
Swasta 26 26%
Wiraswasta 9 9%
Lainnya 6 6%
Total 100 100%
Sumber: Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel IV.3 diatas menunjukkan bahwa pekerjaan wisatawan
pengunjung obyek wisata Waduk Sermo terkecil adalah POLRI sebanyak 4 orang
48. 42
atau sebesar 4%.Pekerjaan wisatawan pengunjung obyek wisata Waduk Sermo
terbanyak adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 45 orang atau sebesar 45%.
IV.2.4 Karakteristik Frekuensi Berkunjung Responden
Berdasarkan frekuensi berkunjung responden, terdiri atas lima kelompok
yaitu 1kali, 2kali, 3 kali, 4 kalidan lebih dari 4 kali. Hasil analisis data berdasarkan
frekuensi berkunjung dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel IV.4
Frekuensi Berkunjung
Frekuensi Berkunjung Jumlah Persentase
1 kali 16 16 %
2 kali 55 55 %
3 kali 13 13 %
4 kali 5 5 %
Lebih dari 4 kali 11 11 %
Total 100 100 %
Sumber: Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel IV.4 diatas menunjukkan bahwa frekuensi berkunjung
wisatawan obyek wisata Waduk Sermoterkecil berkunjung adalah 4 kali yaitu
sebanyak 5 orang atau sebesar 5%.Frekuensi berkunjung wisatawan pengunjung
obyek wisata Waduk Sermo terbanyak berkunjung 2 kali yaitu sebanyak 55 orang
atau sebesar 55%.
IV.2.5 Karakteristik Asal Kota Responden
Berdasarkan asal kota responden, terdiri atas sembilan kelompok yaitu
Kulon Progo, Sleman, Kodya Yogyakarta, Bantul, Gunung Kidul, Purworejo,
Temanggung, Kebumen dan Purwokerto. Hasil analisis data berdasarkan asal kota
dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
49. 43
Tabel IV.5
Asal Kota
Asal Kota Jumlah Persetase
Kulon Progo 38 38 %
Sleman 16 16 %
Kodya Yogyakarta 15 15 %
Bantul 4 4 %
Gunung Kidul 3 3 %
Purworejo 4 4 %
Temanggung 7 7 %
Kebumen 8 8 %
Purwokerto 5 5 %
Total 100 100 %
Sumber: Pengolahan data primer
Berdasarkan Tabel IV.5 diatas menunjukkan bahwa asal kota wisatawan
pengunjung obyek wisata Waduk Sermo minoritas berasal dari Gunung Kidulyaitu
sebanyak 3 orang atau sebesar 3%.Asal kota wisatawan pengunjung obyek wisata
Waduk Sermo mayoritas berasal dari Kulon Progo yaitu sebanyak 38 orang atau
sebesar 38%.
IV.3. Karakteristik Data
Hasil isian kuesioner yang dikembalikan oleh 100 responden disusun dalam
suatu tabel (lampiran 4 halaman 79 - 80).Untuk kemudian diolah agar dapat
memberikan gambaran keseluruhan tentang sifat dan kecenderungan
data.Berdasarkan skor yang telah diberi bobot 1 sampai 5. Bobot 1 terkecil memiliki
kadar ketidak setujuannya dan bobot 5 terbesar mewakili kadar kesetujuannya
dengan pernyataan kuesioner dan nilai 3 untuk pernyataan setuju. Karakteristik data
dapat diketahui melalui persentase untuk setiap item pertanyaan dan konstruk
variabelnya. Pembahasan secara urut berdasarkan susunan kuesioner yang dibuat dan
hasilnya sebagai berikut:
50. 44
Tabel IV.6
Jawaban RespondenDaya Tarik Wisata
Pertanyaan Keterangan Jumlah
1.Waduk Sermo memiliki daya tarik yang
berbeda dengan obyek wisata lain sehingga
sangat tidak mudah dilupakan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
19
60
18
2
Total 100
2.Waduk Sermo merupakan tempat yang
romantis
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
25
61
12
2
Total 100
3.Rekreasi memancing membuat saya lebih
senang tinggal di Waduk Sermo
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
27
43
30
0
Total 100
4.Untuk bersepeda santai dan jalan santai
sangat memuaskan
Sangat Tidak setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
16
49
31
4
Total 100
Sumber: Pengolahan data primer
Mengacu pada hasil jawaban responden atas kuesioner Waduk Sermo
memiliki daya tarik yang berbeda dengan obyek wisata lain sehingga sangat tidak
mudah dilupakanmenempati persentase tertinggi yaitu 60 responden mengatakan
setuju dan 18 responden mengatakan sangat setuju. Disusul Waduk Sermo
merupakan tempat yang romantismenempati persentase tinggi yaitu 61 responden
mengatakan setuju dan 12responden mengatakan sangat setuju. Diikuti pernyataan
bahwa rekreasi memancing membuat saya lebih senang tinggal di Waduk
Sermoyaitu 43 responden menyatakan setuju dan 30 responden mengatakan sangat
setuju. Pernyataan ini tampak terkait dengan pernyataan item berikutnya yang
51. 45
menyatakan bahwa untuk bersepeda santai dan jalan santai sangat memuaskan.yaitu
49 responden mengatakan setuju dan 31 responden menyatakan sangat setuju.
Tabel IV.7
Jawaban RespondenAksesibilitas
Pertanyaan Keterangan Jumlah
1. Kondisi jalan menuju ke Waduk Sermo
sudah baik sehingga tidak membuat
lelah
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
sangat Setuju
sangat Setuju Sekali
0
15
78
5
2
Total 100
2. Pelayanan transportasi umum menuju
Waduk Sermo memuaskan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
51
46
3
0
Total 100
3. Tidak sulit jalan untuk menuju ke
Waduk Sermo
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
16
73
9
2
Total 100
4. Untuk ke obyek wisata lain (Suaka
Margasatwa Sermo, Hutan Wisata Kali
Biru) lebih dekat
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
11
76
9
4
Total 100
Sumber: Pengolahan data primer
Pada variabel aksesibilitas pernyataan yang paling mendapat responden
positif adalah pernyataan bahwa kondisi jalan menuju ke Waduk Sermo sudah baik
sehingga tidak membuat lelah yaitu 78 responden menyatakan setuju dan 5
responden menyatakan sangat setuju. Disusul dengan pernyataan pelayanan
transportasi umum menuju Waduk Sermo memuaskanyaitu 46 responden
menyatakan setuju dan 3 responden menyatakan sangat setuju.Tidak sulit jalan untuk
menuju ke Waduk Sermo yaitu 73 responden menyatakan setuju dan 9 responden
menyatakan sangat setuju sedangkan untuk ke obyek wisata lain (Suaka Margasatwa
52. 46
Sermo, Hutan Wisata Kali Biru) lebih dekat76 responden menyatakan setuju dan 9
responden menyatakan sangat setuju.
Tabel IV.8
Jawaban RespondenFasilitas
Pertanyaan Keterangan Jumlah
1. Untuk tempat parkir mudah karena
tersedia banyak dan luas
Sangat Tidak Setuju
Tidak setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
13
63
19
5
Total 100
2. Tempat berteduh membuat nyaman
(berupa shelter)
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
27
56
17
0
Total 100
3. Fasilitas umum lengkap dan bersih
(Mushola, toilet)
Sangat Tidak setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
39
52
9
0
Total 100
4. Tempat sampah bersih dan tidak
berbau
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
1
42
55
12
0
Total 100
Sumber: Pengolahan data primer
Pernyataan responden tentang tempat parkir mudah karena tersedia banyak
dan luas yang paling tinggi prosentasenya adalah 63 responden menyatakan setuju
dan 19 responden menyatakan sangat setuju. Kemudian disusul dengan tempat
berteduh membuat nyaman (berupa shelter)yaitu 56 responden menyatakan setuju
dan 17 responden menyatakan sangat setuju.Dari tanggapan responden nampak
bahwa fasilitas umum lengkap dan bersih (mushola, toilet)adalah penting bagi
pengunjung karena 52 responden menyatakan setuju dan 9 responden menyatakan
53. 47
sangat setuju.Selanjutnya pernyataan tempat sampah bersih dan tidak berbau 55
responden menyatakan setuju dan 12 responden menyatakan sangat setuju.
Tabel IV.9
Jawaban RespondenTarif
Pertanyaan Keterangan Jumlah
1.Bagi saya tarif masuk ke Waduk Sermo
sesuai dengan fasilitas dan manfaat yang ada
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
19
64
17
0
Total 100
2.Tarif untuk menikmati fasilitas perahu wisata
dan alat pancing termasuk murah
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Setuju
0
22
64
14
0
Total 100
3.Sepengetahuan saya tempat makan/restoran
di Waduk Sermo murah
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
37
55
8
0
Total 100
4.Menurut saya tarif angkutan umum dari kota
Wates sampai ke Waduk Sermo termasuk
murah
Sangat Tidak setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
0
19
74
7
0
Total 100
Sumber: Pengolahan data primer
Pernyataan responden tentang variabel tarif mempunyai banyak pengaruh
karena dari jawaban responden mayoritas menjawab setuju pada pernyataan tentang
tarif masuk, fasilitas rekreasinya, harga makanan dan minuman, serta tarif angkutan
umum.
54. 48
Tabel IV.10
Jawaban Responden Minat Berkunjung Kembali
Pertanyaan Keterangan Jumlah
1.Waduk Sermo merupakan prioritas rekreasi
pendidikan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
4
30
60
6
0
Total 100
2.Saya berkunjung ke Waduk Sermo karena
suasana positif
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Setuju
0
12
81
7
0
Total 100
3.Waduk Sermo terus menerus melakukan
promosi
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
3
23
54
20
0
Total 100
4.Mengunjungi Waduk Sermo seperti melihat
keindahan alam
Sangat Tidak setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju Sekali
2
9
61
24
4
Total 100
Sumber: Pengolahan data primer
Pernyataan responden tentang variable minat berkunjung kembali banyak
mendapat tanggapan positif dengan bukti jawaban responden yang memberi jawaban
moyoritas setuju pada ke empat point pertanyaan pada papan kuesioner.
IV.4.3.Hasil Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
penganggu atau residual mempunyai distribusi normal( 2009:107 ). Ada dua cara
mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statisistik.
55. 49
1. Analisis Grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari
residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histrogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normaliatas ( 2009:109 ) .
Dari lampiran 5 halaman 81-82 dapat dilihat tampilan grafik histogram yang
tidak menceng dapat disimpulkan bahwa grafik hisrogram memberikan pola
distribusi yang normal. Pada grafik normal plot terlihat titik-titik tidak menyebar
jauh disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena telah
memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan analisis Kolmogrov-Smirnov
dengan bantuan program SPSS versi 15.00, apabila diperoleh nilai signifikansi atau
probabilitas lebih dari tingkat alpha (0,05) maka sifat data tersebut dapat terdistribusi
normal, sebaliknya jika nilai probabilitas data kurang dari tingkat alpha (0,05) maka
data tersebut tidak normal.
56. 50
Dari table IV.11 bisa dilihat 1,042 menjelaskan bahwa signifikansi semua
variabel bebas obyek dan daya tarik wisata, aksesibilitas, fasilitas dan tarif> 0,05,
sehingga semua variabel bebas dinyatakan terdistribusi normal. Besarnya nilai
Kolmogrov-Smirnov adalah 1,042 dan signifikan pada 0,227, hal ini berarti Ho
ditolak yang berarti residual tidak terdistribusi secara normal. (lampiran 5
halaman81-82).
Tabel IV.11
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
IV.4.2. Hasil Uji Regresi Berganda
Hasil uji regresi Linier berganda dengan bentuk persamaan untuk obyek dan
daya tarik wisata (X1), aksesibilitas (X2), fasilitas(X3) dan tarif (X4) terhadap
wisatawan berkunjung kembali (Y) adalah sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + .......+ bkXk........................................................(3. 1)
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis dengan software SPSS 15.0 diperoleh hasil
sebagai berikut :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
100
.0000000
.40708266
.104
.086
-.104
1.042
.227
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negativ e
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
57. 51
Tabel IV.12
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Dari tabel IV.11 di atas perhitungan regresi berganda dengan menggunakan
SPSS di dapat hasil persamaan garis regresi sebagai berikut :
Y =0,496 + 0,262X1 + 0,331X2 + 0,226X3 + 0,010X4
Se = ( 0.404) (0,095 ) (0,137 ) ( 0,108 ) (0,104)
t = ( 1,226 ) ( 2,766 ) ( 2,415 ) ( 2,090 ) (0,099)
P Value =( 0,223 ) ( 0,007 ) ( 0,018 ) ( 0,039) (0,922)
Dengan persamaan regresi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Koefisiensi Regresi Obyek dan Daya Tarik Wisata (X1)
Variabel obyek dan daya tarik wisata(X1)mempunyai pengaruh positif terhadap
minat wisatawan berkunjung kembali, dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,262yang berarti jika faktor obyek dan daya tarik wisata mengalami kenaikan
sebesar satu poin maka minat wisatawan berkunjung kembali akan meningkat
sebesar 0,262. Dengan asumsi bahwa variabel lain berada dalam kondisi tetap.
Dengan pengaruh yang positif ini berarti semakin tinggi pengaruh daya tarik wisata,
maka minat wisatawan berkunjung kembali akan semakin tinggi pula.
Coefficientsa
.496 .404 1.226 .223
.262 .095 .273 2.766 .007
.331 .137 .232 2.415 .018
.226 .108 .225 2.090 .039
.010 .104 .009 .099 .922
(Constant)
Obyek dan Daya
Tarik Wisata
Aksesibilitas
Fasilitas
Tarif
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: Minat Berkunjung kembalia.
58. 52
2. Koefisiensi Regresi Aksesibilitas (X2)
Variabel aksesibilitas(X2)mempunyai pengaruh positif terhadap minat
wisatawan berkunjung kembali, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,331 yang
berarti jika faktor aksesibilitas mengalami kenaikan sebesar satu poin maka minat
wisatawan berkunjung kembali akan meningkat sebesar 0,331. Dengan asumsi
bahwa variabel lain berada dalam kondisi tetap. Dengan pengaruh yang positif ini
berarti semakin tinggi pengaruh aksesibilitas, maka minat wisatawan berkunjung
kembali akan semakin tinggi pula.
4. Koefisiensi Regresi Fasilitas (X3)
Variabel fasilitas(X3 ) mempunyai pengaruh positif terhadap minat wisatawan
berkunjung dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,226 yang berarti jika faktor
fasilitas mengalami kenaikan sebesar satu poin maka minat wisatawan berkunjung
kembali akan meningkat sebesar 0,226. Dengan asumsi bahwa variabel lain berada
dalam kondisi tetap. Dengan pengaruh yang positif ini berarti semakin tinggi
pengaruh fasilitas maka minat wisatawan berkunjung kembali akan semakin tinggi
pula.
5. Koefisiensi Regresi Tarif (X4)
Variabel tarif (X4) mempunyai pengaruh positif terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,010 yang berarti jika
faktor tarif mengalami kenaikan sebesar satu poin maka minat wisatawan
berkunjung kembali akan meningkat sebesar 0,010. Dengan asumsi bahwa variabel
lain berada dalam kondisi tetap. Dengan pengaruh yang positif ini berarti semakin
59. 53
tinggi pengaruh tarif maka minat wisatawan berkunjung kembali akan semakin tinggi
pula. (lampiran 6 halaman 83-84)
IV.4.4. Uji t
Berdasarkan tabel IV.11 (Lampiran 5 halaman 82-83) tersebut di atas maka
selanjutnya untuk menginterpretasikan hasil tersebut digunakan hipotesis sebagai
berikut :
Ho: Obyek dan daya tarik wisata(X1), aksesibilitas(X2) dan fasilitas (X3), tarif
(X4) secara parsial tidakmemiliki pengaruh terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali (Y).
Ha: Obyek dan daya tarik wisata(X1), aksesibilitas(X2) dan fasilitas (X3), tarif
(X4) secara parsial memiliki pengaruh terhadap minat wisatawan berkunjung
kembali (Y).
Kriteria pengujian :
thitung>ttabelmaka Ho ditolak dan Ha diterima.
thitung<tabelmaka Ho diterima dan Ha ditolak.
1. Pengujian Terhadap Koefisien Regresi pada Variabel Obyek dan daya tarik
wisata(X1)
Dengan pengujian dua sisi pada taraf signifikansi sebesar α = 5 %,
derajat kebebasan df = (n-k) = 100 - 5 – 1 = 95 diperoleh nilai ttabel= 1,985
(Lampiran 10 Tabel Uji T halaman 89). Dari tabel IV.13 diperoleh nilai
thitungsebesar 2,766. Dengan demikian nilai thitunglebih besar dari ttabel ( 2,766 >
1,985 ) maka seperti terlihat pada gambar IV.1 thitungberada pada daerah
penolakan Ho. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak hipotesis
60. 54
alternatif (Ha) diterima yang menyatakan bahwa obyek dan daya tarik
wisata(X1) secara parsial memilikipengaruh terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali (Y), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar IV.1
sebagai berikut:
Gambar IV.1
Pengujian variabel obyek dan daya tarik wisata(X1) secara parsial terhadap
minat berkunjung kembali.
2. Pengujian Terhadap Koefisien Regresi pada Variabel Aksesibilitas(X2)
Dengan pengujian dua sisi pada taraf signifikansi sebesar α = 5 %,
derajat kebebasan df = (n-k) = 100 - 5 – 1 = 95 diperoleh nilai ttabel= 1,985.
Dari tabel IV.13 diperoleh nilai thitungsebesar 2,415,. Dengan demikian nilai
thitunglebih besar dari ttabel( 2,415 > 1,985 ) maka seperti terlihat pada gambar
IV.2 thitungberada pada daerah penolakan Ho. Dengan demikian hipotesis nol
(Ho) ditolak hipotesis alternatif (Ha) diterima yang menyatakan bahwa
aksesibilitas(X2)secara parsial memiliki pengaruh terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali (Y), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar IV.2
sebagai berikut:
-1,985 -2,766 2,766 1,985
Ho Ditolak
Ho Diterima
Ho Ditolak
61. 55
Gambar IV.2
Pengujian variabelaksesibilitas(X2) secara parsial terhadap minat berkunjung
kembali.
3. Pengujian Terhadap Koefisien Regresi pada Variabel Fasilitas (X3)
Dengan pengujian dua sisi pada taraf signifikansi sebesar α = 5 %,
derajat kebebasan df = (n-k) = 100 - 5 – 1 = 95 diperoleh nilai ttabel= 1,985.
Dari tabel IV.13 diperoleh nilai thitungsebesar 2,090. Dengan demikian nilai
thitunglebih besar dari ttabel( 2,090 > 1,985) maka seperti terlihat pada gambar
IV.3 thitungberada pada daerah penolakan Ho. Dengan demikian hipotesis nol
(Ho) ditolak hipotesis alternatif (Ha) diterima yang menyatakan bahwa
fasilitas (X3) secara parsial memiliki pengaruh terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali (Y), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar IV.3
sebagai berikut:
Gambar IV.3
Pengujian variabelfasilitas (X3)secara parsial terhadap minat
berkunjung kembali.
-1,985 -2,415 2,415 1,985
Ho Ditolak
Ho Diterima
Ho Ditolak
-1,985 -2,090 2,090 1,985
Ho Ditolak
Ho Diterima
Ho Ditolak
62. 56
4. Pengujian Terhadap Koefisien Regresi pada Variabel Tarif (X4)
Dengan pengujian dua sisi pada taraf signifikansi sebesar α = 5 %, derajat
kebebasan df = (n-k) = 100 - 5 – 1 = 95 diperoleh nilai ttabel = 1,985. Dari
tabel IV.13 diperoleh nilai thitung sebesar 0,099. Dengan demikian nilai thitung
lebih kecil dari ttabel ( 0,099 <1,985) maka seperti terlihat pada gambar IV.4
thitung berada pada daerah penerimaan Ho. Dengan demikian hipotesis nol
(Ho) diterima hipotesis alternatif (Ha) ditolak yang menyatakan bahwa tarif
(X4) secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali (Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar IV.4
sebagai berikut:
Gambar IV.4
Pengujian variabel tarif (X4)secara parsial terhadap minat berkunjung
kembali.
Tarif yang digunakan di obyek wisata Waduk Sermo adalah tarif
dengan harga kebetulan, hal ini disebabkan karena harga yang sudah
ditetapkan merupakan harga monopoli yang menyebabkan konsumen harus
mau menerima harga tersebut khususnya tarif masuk Rp.2000 dan tarif parkir
kendaraan. Hasil uji t statistik menunjukkan bahwa variabel independen tarif
(X4) tidak berpengaruh terhadap minat wisatawan berkunjung kembali (Y)
oleh karena probabilitas jauh diatas 0,05 dengan nilai signifikansi 0,922.
-1,985 0,099 0,099 1,985
Ho Ditolak
Ho Diterima
Ho Ditolak
63. 57
IV.4.5. Uji F (Uji Regresi Serentak)
Tabel IV.13
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Berdasarkan Tabel IV.13 di atas dapat diketahui nilai Fhitungsebesar 12,386
dengan probabilitas 0,000. Oleh karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi obyek dan daya tarik wisata, aksesibilitas,
fasilitas dan tarif tidak sama dengan nol atau keempat variabel independen secara
stimulan berpengaruh terhadap minat berkunjung kembali. Hal ini juga berarti nilai
koefisien determinasi R2
tidak sama dengan nol atau signifikan.
Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama pada variabel
obyek dan daya tarik wisata(X1), aksesibilitas(X2) dan fasilitas (X3), tarif
(X4) sebagai variabel bebas (X) terhadap variabel minat wisatawan
berkunjung kembali sebagai variabel terikat (Y).
Ha: Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama pada variabel obyek dan
daya tarik wisata(X1), aksesibilitas(X2) dan fasilitas (X3), tarif (X4) sebagai
variabel bebas (X) terhadap variabel minat wisatawan berkunjung kembali
sebagai variabel terikat (Y).
ANOVAb
8.556 4 2.139 12.386 .000a
16.406 95 .173
24.962 99
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Tarif , Obyek dan Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas, Fasilitasa.
Dependent Variable: Minat Berkunjung kembalib.
64. 58
Kriteria pengujian :
Fhitung≥Ftabelmaka Ho ditolak dan Ha diterima.
Fhitung≤ Ftabelmaka Ho diterima dan Ha ditolak.
Selanjutnya dengan berpedoman pada df = (n-k) (k-1) diperoleh tabel atau
F0,05:4:95 yaitu sebesar 2,700 (Lampiran 11 Tabel Uji F pada Signifikansi 5% halaman
90).
Gambar IV.5Uji Distribusi F
Dengan demikian karena Fhitung (12,386) > Ftabel (2,700), maka Ha diterima dan
menolak Ho. Hal ini menunjukkan bahwa variabel obyek dan daya tarik wisata(X1),
aksesibilitas(X2) dan fasilitas (X3), tarif (X4) secara stimulan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap minat wisatawan berkunjung kembali ke Waduk Sermo
Kulon Progo. (Lampiran 6 halaman 83-84)
IV.4.6. Uji R2
Untuk menunjukkan berapa persen variabel minat wisatawan berkunjung
kembali yang dapat dijelaskan oleh keempat variabel bebasnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
-2,700 -12,38 12,38 2,700
Ho Ditolak
Ho Diterima
Ho Ditolak
65. 59
Tabel IV.14
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali,2009:15). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk mempredeksi variasi variabel dependen.
Dari tabel IV.14 menunjukkan besarnya adjusted R2
0,315, hal ini berarti
31% variasi variabel dependen ( minat berkunjung kembali ) dapat dijelaskan oleh
variasi dari empat variabel independen obyek dan daya tarik wisata, aksesibilitas,
fasilitas dan tarif , sedangkan sisanya (100% - 31% = 69%) dijelaskan oleh sebab-
sebab yang lain diluar model. Standard error of estimate (SEE) sebesar 0,41556,
semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.((lampiran 6 halaman 83-84)
IV.4.7.Analisis Multikolinieritas
Menurut Ghozali uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel
independen (2009:25). Jika antar variabel independen X’s terjadi multikolinieritas
Model Summaryb
.585a .343 .315 .41556 2.161
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Tarif , Obyek dan Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas,
Fasilitas
a.
Dependent Variable: Minat Berkunjung kembalib.
66. 60
sempurna, maka koefisien regresi variabel X tidak dapat ditentukan dan nilai standar
error menjadi tak terhingga. Jika multikolinieritas antar variabel X’s tidak sempurna
tetapi tinggi, maka koefisien regresi X dapat ditentukan, tetapi memiliki nilai standar
error tinggi yang berarti nilai koefisien regresi tidak dapat diestimasi dengan
tepat.Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dengan menggunakan
Variance Inflation Factor (VIF) pada program SPSS.
Hasil output SPSS sebagaimana dalam tabel berikut ini:
Tabel IV.15
Sumber: Pengolahan data primer 2012
Multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor ( VIF ). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya ( 2009:28 ). Dalam
pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan
diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerancemengukur variabilitas
variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi ( karena VIF = 1/tolerance )
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
Tolerance<0,10 atau sama dengan VIF > 10.
Coefficientsa
.709 1.410
.748 1.336
.597 1.675
.844 1.185
Obyek dan Daya
Tarik Wisata
Aksesibilitas
Fasilitas
Tarif
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Minat Berkunjung kembalia.
67. 61
Dari tabel IV.15 di atas nilai tolerance berkisar antara 0,597 sampai 0,844
nilai ini menunjukkan bahwa tidak ada nilai tolerance di bawah 0,10 dan nilai VIF
untuk variabel independennya lebih kecil dari pada 10, nilai VIF berkisar antara
1,185 sampai 1,675, sehingga terbukti tidak ada multikolinieritas yang serius.
Dengan demikian tidak terjadi gejala multikolinieritas diantara variabel
independennya. (lampiran 7 halaman 85-86).
IV.4.8. Analisis Heteroskedastisitas
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model
karena varians gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi lainnya. Jika
varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas,
dengan menggunakan metode grafik. Metode grafik dilakukan dengan melihat grafik
plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot ( 2009:37 ).Dasar analisis :
1.Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (2009:37).
68. 62
Regression Studentized Residual
210-1-2-3-4
RegressionStandardizedPredicted
Value
3
2
1
0
-1
-2
Scatterplot
Dependent Variable: Minat Berkunjung kembali
Gambar IV-6 Uji Heteroskedastisitas
Terlihat pada tampilan grafik scatterplots bahwa titik-titik menyebar secara
acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. (Lampiran 8 halaman 87)
IV.5.Pembahasan (Interpretasi)
Dari hasil penelitian dapat diketahui pada tabel IV.13 bahwa ringkasan hasil
regresi linier berganda menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara variabel
independen terhadap variabel dependen untuk menerangkan hasilnya sesuai dengan
ke empathipotesis, yakni bahwa variabel obyek dan daya tarik wisata(X1),
aksesibilitas(X2) dan fasilitas (X3), tarif (X4), secara bersamaan berpengaruh positif
terhadap minat wisatawan berkunjung kembali (Y) ke Waduk Sermo di Kulon Progo
Yogyakarta.
Berdasarkan hasil uji validitas dapat diketahui nilai koefisien korelasi untuk
variabel obyek dan daya tarik wisata(X1), aksesibilitas(X2) dan fasilitas (X3), tarif
(X4), mempunyai nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel sebesar 0,361
69. 63
maka seluruh butir dalam instrumen penelitian adalah valid, maka pengujian
instrumen dapat dilanjutkan.
Selanjutnya hasil uji reliabilitas dapat diketahui koefisien alpha untuk
variabel obyek dan daya tarik wisata(X1), aksesibilitas(X2), fasilitas (X3) dan tarif
(X4), mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,5 dengan demikian
seluruh butir dalam instrumen penelitian variabel adalah reliabel, maka instrumen ini
layak digunakan.
Tabel IV.11menunjukkan bahwa variabel obyek dan daya tarik wisata(X1),
aksesibilitas(X2) dan fasilitas (X3), memiliki taraf signifikan yang terlihat dari
probabilitas signifikansi ketiga variabel independen tersebut di bawah 0,05. Jadi
dapat disimpulkan ketiga variabel independen tersebut sangat mempengaruhi minat
wisatawan berkunjung kembali, hal ini sangat penting untuk tetap dipertahankan agar
pihak pengelola Waduk Sermo dapat terus meningkatkan ketiga variabel tersebut.
Untuk variabel tarif (X4) tidak memiliki taraf signifikan karena nilai
probabilitas signifikansinya jauh lebih besar dari 0,05. Pengaruh yang tidak
signifikan ini dikarenakan tarif yang ditetapkan oleh pengelola Waduk Sermo sudah
sudah berasal dari harga retribusi yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kulon Progo, sehingga seluruh obyek
wisata lain yang berada di daerah Kulon Progo mempunyai tarif yang sama.
Khususnya tarif retribusi masuk dan parkir kendaraan, yaitu retribusi masuk
Rp.2000,- per orang, parkir kendaraan roda dua Rp.1000,- dan sebagainya. Tarif
dengan harga yang sama mengakibatkan calon wisatawan tidak memperhitungkan
dan mempermasalahkan tarif untuk berkunjung atau tidak ke Waduk Sermo, tetapi
70. 64
lebih memperhitungkan apa yang akan diperoleh oleh pengunjung selama dan
sesudah berkunjung dan ditambah faktor pendorong bahwa waduk buatan yang ada
di Daerah Istimewa Yogyakarta satu-satunya adalah Waduk Sermo.
Waduk Sermo mempunyai daya tarik wisata yang banyak, berdasarkan
jawaban kuesioner tentang daya tarik wisata jumlah yang paling dominan memberi
persetujuan pada pernyataan bahwa Waduk Sermo adalah tempat untuk bersepeda
santai dan jalan santai sangat memuaskan. Indikasi ini menunjukkan daya tarik
wisata di Waduk Sermo yang paling menarik menurut para pengunjung adalah
sebagai tempat untuk bersepeda santai dan jalan santai.
71. 65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang diikuti dengan uji
statistik dan uji asumsi klasik, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Daya tarik wisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali ke Waduk Sermo
2. Aksesibilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali ke Waduk Sermo.
3. Fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wisatawan
berkunjung kembali ke Waduk Sermo.
4. Tarif tidak berpengaruh terhadap minat wisatawan berkunjung kembali ke
Waduk Sermo.
V.2. Saran
Berdasarkan pembahasan yang sudah dijelaskan di depan, maka ada beberapa
saran yang dapat peneliti ajukan sebagai berikut :
1. Variabel tarif yang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat
berkunjung kembali merupakan suatu indikator yang harusdikaji ulang. Maka
disarankan kepada pengelola Waduk Sermo untuk mengajukan permohonan
dalam hal kenaikan tarif setiap tahunnya sebesar 10 % dari tarif sebelumnya
kepada pihak yang berwenang yaitu Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Kulon Progo.
72. 66
2. Disamping peningkatan tarif juga harus diimbangi dengan lebih memperhatikan
dan meningkatkan fasilitas agar pengunjung memperoleh kepuasan dengan
perubahan harga tersebut sebanding dengan apa yang diperoleh para pengunjung
selama berkunjung dan sesudah berkunjung di Waduk Sermo. Dari pengamatan
langsung oleh peneliti di lapangan, fasilitas yang sudah disediakan oleh pengelola
Waduk Sermo kurang memenuhi syarat antara lain rumah makan yang kurang
layak dari segi bangunan, penataan dan pelayanan, dan diamati dari fasilitas toilet
masih kurang kebersihannya perlu ditingkatkan serta diusahakan berada pada
posisi tidak jauh dari mushola atau mesjid.
3. Variabel obyek dan daya tarik wisata berpengaruh lebih rendah dari pada
aksesibilitas sehingga diharapkan pengelola Waduk Sermo hendaknya menambah
sarana dan prasarana agar pengunjung tertarik untuk berwisata kembali ke
Waduk Sermo, khususnya penambahan perahu motor agar pada waktu ramai bisa
menaikkan pengunjung tanpa harus menunggu terlalu lama.
4. Untuk peneliti yang akan datang agar menambah jumlah karakteristik responden
dan menambah variabel yang diteliti seperti keamanan, promosi dan pelayanan
agar hasil penelitian lebih akurat.
73. 67
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
Bawono, Anto. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga : Stain Salatiga
Press.
Danniah, 2005. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Wisatawan
Nusantara Ke Kraton Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Program Studi Manajemen (Manajemen Pariwisata) STIE ”Pariwisata
API”.
Dharmesta, B.S. 1995. Keputusan Untuk Mengekploitasi Sikap dan Perilaku
Konsumen. Jurnal ekonomi bisnis dan Indonesia.
Djarwanto, PS. 1998.Statistic Induktif.Yogyakarta :BPFE UGM
Enhgel, F. 1995. Perilaku Konsumen. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika. Semarang : Universitas Diponegoro
Gujarati, D. 1995. Ekonomi Dasar. Jilid Pertama. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Hurlock, C.W.L. 1995. Consumer Behavior: Implication for Marketing Strategy. 5th
ed. Homewood, II. : Richard D. Irwin. Ine.
Kamisa.1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya : Kartika
Karyono, A.H.1997. Ekonomi Pariwisata. Jakarta : PT. Grasindo.
Santoso, S.2000. SPSS Statistik Paramatik.Jakarta.PT. Elek Media Komputindo.
Saputro, E.P., F. Nurdiana., Dan Y.T. Cahyono. 2006, Prospek Kepariwisataan Dan
Daya Tarik Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Benefit.
Sigit, S 2001. Pengantar Metodologi Penelitian Sosial, Bisnis, Manajemen.
Yogyakarta. BPFE.
Soekadijo, RG. 2000. Anatomi pariwisata, memahami Pariwisata Sebagai System
Lingkage. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono, 1999. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
74. 68
Umar, H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan. Jakarta: Setneg Republik Indonesia.
Wahab, S. 2003. Tourism Management. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Wardhani, U.E,dkk 2008.Usaha Jasa Pariwisata jilid 1.Klaten: PT Macanan Jaya
Cemerlang
Wa suna, 2007. Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas, Tarif dan
Fasilitas Akomodasi Terhadap Keputusan Berwisata Ke Pantai Nirwana
Kota Bau-bau Sulawesi Tenggara. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Program Studi Manajemen (Manajemen Pariwisata) STIE “Pariwisata
API”.
Watson, C.J., P. Ballingsley., D.J. Croft., and D.V. Hundsbernger. 1993. Satistic For
Management and economic. Englewood cliffs, N.J, USA: Prentice Hall,
Inc.
Wigayanti, Ani. 2008. Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas Dan
Akomodasi Terhadap Minat Kunjungan Wisatawan Ke Kolam Renang
Galuh Tirtonirmolo Prambanan Klaten. Skripsi tidak diterbitkan.
Yogyakarta: Program Studi Manajemen (Manajemen Pariwisata) STIE
”Pariwisata API”.
Wijaya,Suwesti Roosprahandari. 2010. Analisis Pengaruh Daya Tarik Wisata, Akses
Dan Tarif Terhadap Minat Kunjungan Wisatawan Ke Monumen Yogja
Kembali Di Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program
Studi Manajemen (Manajemen Pariwisata) STIE ”Pariwisata API”.
Yoeti, O.A. 2008 Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya
Pramita
Yohana, 2011. Pengaruh Daya Tarik Wisata, Aksesibilitas, Akomodasi dan Tarif
Terhadap Minat Wisatawan Berkunjung Kembali Ke Taman Kyai
Langgeng Magelang Jawa Tengah.Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:
Program Studi Manajemen (Manajemen Pariwisata) STIE “Pariwisata
API”.
76. 70
Lampiran 1
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kotak jawaban sesuai identitas anda.
1) Jenis kelamin : Laki-laki ki Perempuan
2) Usia/umur : ……Th
3) Pekerjaan : PNS POLRI
Pelajar/Mahasiswa
Swasta Wiraswasta ………………..
4) Sudah berapa kali anda berkunjung : 1 kali 2 kali 3 kali
4 kali ….. kali
5) Asal Kota : ………………
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya tarik wisata,
aksesbilitas, fasilitas dan tarif terhadap minat wisatawan berkunjung kembali
ke Waduk Sermo Kulon Progo Yogyakarta.
KUESIONER
Berilah tanda silang (X) menurut pendapat anda :
SSS : Sangat Setuju Sekali
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
I. Obyek dan Daya Tarik Wisata
No. Pertanyaan SSS
5
SS
4
S
3
TS
2
STS
1
1 Waduk Sermo memiliki daya tarik yang
berbeda dengan obyek wisata lain
sehingga sangat tidak mudah dilupakan
2 Waduk Sermo merupakan tempat yang
romantis
3 Rekreasi memancing membuat saya lebih
senang tinggal di Waduk Sermo
4 Untuk bersepeda santai dan jalan santai
sangat memuaskan.
II. Aksesibilitas
No. Pertanyaan SSS
5
SS
4
S
3
TS
2
STS
1
1 Kondisi jalan menuju ke Waduk Sermo
77. 71
sudah baik sehingga tidak membuat lelah
2 Pelayanan transportasi umum menuju
Waduk Sermo memuaskan.
3 Tidak sulit jalan untuk menuju ke Waduk
Sermo
4 Untuk ke obyek wisata lain (Suaka
Margasatwa Sermo, Hutan Wisata Kali
Biru) lebih dekat.
III.Fasilitas
No. Pertanyaan SSS
5
SS
4
S
3
TS
2
STS
1
1 Untuk tempat parkir mudah karena
tersedia banyak dan luas
2 Tempat berteduh membuat nyaman
(berupa shelter).
3 Fasilitas umum lengkap dan bersih
(Mushola, toilet).
4 Tempat sampah bersih dan tidak berbau
IV. Tarif
No. Pertanyaan SSS
5
SS
4
S
3
TS
2
STS
1
1 Bagi saya tarif masuk ke Waduk Sermo
sesuai dengan fasilitas dan manfaat yang
ada.
2 Tarif untuk menikmati fasilitas perahu
wisata dan alat pancing termasuk murah.
3 Sepengetahuan saya tempat
makan/restoran di Waduk Sermo murah.
4 Menurut saya tarif angkutan umum dari
kota Wates sampai ke Waduk Sermo
termasuk murah. .
V. Minat Berkunjung kembali
No. Pertanyaan SSS
5
SS
4
S
3
TS
2
STS
1
1 Waduk Sermo merupakan prioritas
rekreasi pendidikan
2 Saya berkunjung ke Waduk Sermo karena
suasana positif
3 Waduk Sermo terus menerus melakukan
promosi
4 Mengunjungi Waduk Sermo seperti
melihat keindahan alam